• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATERI STRUKUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATERI STRUKUR DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR...ii

UCAPAN TERIMA KASIH...iii

DAFTAR ISI...v

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR TABEL...viii

DAFTAR GRAFIK...ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah...5

C. Tujuan Penelitian...6

D. Manfaat Penelitian...6

E. Definisi Operasional...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hasil Belajar...9

B. Media Pembelajaran... 13

1. Pengertian Media... 15

2. Fungsi Media... 16

3. Manfaat Media Pembelajaran... 17

4. Prinsip- prinsip Penggunaan Media... 18

5. Media Gambar... 20

6. Fungsi Media Gambar... 21

7. Karakteristik Media Gambar... 22

8. Kelebihan Media Gambar... 23

9. Kelemahan Media Gambar... 23

C. Mata Pelajaran IPA di SD... 24

1. Pengertian Pembelajaran IPA...24

(2)

3. Pengertian Akar... 26

4. Pengertian Batang...33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Tindakan Kelas...34

B. Model Penelitian...36

C. Lokasi Penelitian...38

D. Subyek Penelitian...39

E. Prosedur Penelitian...39

F. Instrumen Penelitian...40

G. Pengolahan Data Hasil Tes...44

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasil Penelitian...45

1. Pelaksanaan Penelitian Siklus I...43

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus II...53

B. Pembahasan Hasil Penelitian...62

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 66

B. Saran... 67

DAFTAR PUSTAKA... 69

LAMPIRAN- LAMPIRAN

(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Akar Serabut... 28

2.2 Akar Tunggang... 28

2.3 Bagian- bagian batang...30

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1. Hasil Tes Akhir Siklus I... 48

4.2 Kegiatan Guru pada Siklus I... 52

4.3 Kegiatan Peserta didik pada Siklus I... 53

4.4 Hasil Tes Akhir Siklus II... 57

4.5 Kegiatan Guru pada Siklus II... 60

4.6 Kegiatan Peserta didik pada Siklus II...62

(5)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

(6)

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT, atas berkat rahmat dan berkah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul ”Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Media Gambar

pada Materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan” di Kelas IV SDN Harapan 1 dan 2 di

Kecamatan Sukasari Kota Bandung:.

Skripsi ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung. Skripsi ini merupakan penelitian tindakan kelas di kelas IV SD yang dilakukan dalam dua siklus tindakan.

Skripsi ini terdiri dari V Bab. Bab kesatu menjelaskan tentang latar belakang dilaksanakan penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Bab kedua berisi Kajian Pustaka yang menunjang penelitian. Bab ketiga menjelaskan prosedur dan teknik yang digunakan dalam penelitian. Bab keempat mendeskripsikan hasil penelitian. Kesimpulan dan saran penulis terdapat di bab terakhir.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kriteria penelitian yang sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun selalu penulis nantikan untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi pembaca serta peneliti selanjutnya.

Bandung, Januari 2013

(7)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini, banyak menemui hambatan-hambatan, namun berkat rahmat serta karunia Allah SWT dan berkat bimbingan, motivasi, bantuan, dan do`a dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang sebesar- besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Ibu Eni Nuraeni, S.Pd, M.Pd sebagai dosen pembimbing I yang telah menyediakan waktu luang untuk membimbing dengan sabar dan ikhlas, yang senantiasa memberikan saran serta masukan yang berarti dalam penyusunan skripsi ini;

2. Bapak Ruswandi hermawan, M.Ed sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, serta petunjuk dan waktu luang kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini; 3. Bapak Drs. H. Dede somarya, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Dasar yang telah banyak memberikan motivasi dan kebijakan yang bermakna dalam proses perkuliahan;

4. Seluruh Dosen PGSD yang telah menyampaikan perkuliahan yang sangat berarti bagi penulis selama menjadi mahasiswa;

5. Bapak dan Ibu staf tata usaha jurusan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang telah memberikan kemudahan untuk memulai melaksanakan penelitian ini;

(8)

7. Ibu Erlina Sumaryanti, S.Pd, yang telah membantu penulis sebagai observer pada penelitian di SDN Harapan Kecamatan Sukasari Kota Bandung;

8. Rekan- rekan seperjuangan di Program studi PGSD S1 angkatan 2010 yang telah membantu dan memotivasi penulis untuk cepat lulus;

9. Suamiku yang selalu memberikan dukungan dan doanya kepada penulis;

10.Putriku Najma, Geisha yang telah menjadi sejuta harapan dalam hidupku dan menjadi salah satu penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini;

11.Kedua orang tuaku (alm. Bapak) yang selalu memberikan dorongan untuk segera menyelesaikan kuliah ini;

12.Kakakku Eneng ( Endah ) di Bogor yang selalu memotivasi, support & Do`a nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini;

13.Keponakanku Oriza sativa (Risa) yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini;

14.Para orang tua (mamah Nadien, mamah Mimbo, mamah Raka) terima kasih atas pengertiannya.

Akhirnya penulis panjatkan do`a kepada Allah SWT, Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, semoga amal baik Bapak dan Ibu semua senantiasa mendapat limpahan pahala dan hidayah dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, Namun demikian, mudah- mudahan dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri maupun orang lain. Amin Ya Robbal Alamin.

(9)

Ida Farida PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”Upaya Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa melalui Media Gambar pada materi Struktur dan Fungsi Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Harapan

KPAD kec. Sukasari Kota Bandung)” ini sepenuhnya karya sendiri, dan saya tidak

melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara- cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/ sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2013

(10)
(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang- undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional dikatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Mewujudkan masyarakat cerdas harus dilakukan secara berkesinambungan, karena tidak semua masyarakat Indonesia mau dan mampu menyerap seluruh bidang dengan mudah. Budaya (etos)

“mau belajar dan mau pandai” harus ditanamkan dalam budaya hidup masyarakat, karena belajar

membutuhkan keberanian untuk mengakui salah dan keberanian untuk mencoba agar akhirnya dapat melakukannya dengan benar.

Sistem Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efesiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

(12)

IPA sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dasar, merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis untuk mengetahui pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip,proses penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan IPA di sekolah dasar sangat bermanfaat bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam seakitar. Pendidikan IPA sangat menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada peserta didik agar peserta didik mampu memahami dan menjelajahi alam sekitarnya secara ilmiah.

Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide peserta didik, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesesuatu yang ada dilingkungannya, membangun keterampilan (skill) yang diperlukan dan menimbulkan kesadaran peserta didik bahwa belajar IPA sangat diperlukan untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari - hari.

Kurikulum 2004 menetapkan IPA sebagai salah satu komponen penting dalam rangka membentuk manusia yang diharapkan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di dalam pelajaran IPA, maka mata pelajaran IPA pada kurikulum 2004 meliputi dua aspek yaitu aspek kerja ilmiah dan aspek pemahaman konsep dan penerapannya. Kurikulum 2004 juga menyediakan berbagai pengalaman belajar bagi peserta didik agar peserta didik dapat memahami konsep dan proses IPA dengan lebih baik lagi serta berkualitas. Upaya memandirikan peserta didik diutamakan agar peserta didik mampu membangun kemauan, dan pengetahuannya sendiri melalui pengalaman belajar secara langsung. Menurut Ausubel (Nasution, 1999:99) :

“ Suatu ide atau konsep baru yang dapat dipelajari dan disimpan dalam pikiran dengan baik

(13)

Dalam proses pembelajaraan perlu diakui bahwa sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam struktur pembelajaran siswa telah ada konsepsi awal yang akan berkembang pada saat peserta didik berusaha memahami suatu konsep melalui pengalamannya.

Menurut Gagne, Belajar itu merupakan suatu proses yang memungkinkan seseorang untuk mengubah tingkah lakunya cukup cepat dan perubahan tersebut bersifat relatif tepat, sehinga perubahan serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap menghadapi situasi yang baru (Sofia Ira 2007: 18).

Evaluasi pada umumnya hanya dilakukan pada akhir pembelajaran dan cenderung lebih menekankan pada aspek penguasaan pengetahuan (Kognitif) dengan cara mengingat atau menghafal sejumlah konsep. Sementara penilaian terhadap aktivitas peserta didik selama proses kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung terabaikan.

Dalam pembelajaran IPA sebagian sekolah dasar masih menggunakan pola lama, guru hanya menggunakan metode ceramah dan kegiatan peserta didik hanya membaca buku yang telah disediakan, kegiatan ini sesungguhnya tidak efektif dan efesien sehingga kurang mengeksplorasi wawasan, pembelajaran jadi tidak menarik, peserta didik terlihat jenuh, peserta didik tidak tertantang untuk bertanya dan peserta didik kurang mampu mengungkapkan ide-ide.

Dalam pembelajaran IPA seorang guru akan lebih mudah dalam mencapai tujuan yang diharapkan, apabila guru tersebut menggunakan media atau alat bantu dalam proses pembelajaran IPA, pemanfaatan media seharusnya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran.

(14)

memuaskan, hal ini dibuktikan dengan masih rendahnya hasil evaluasi IPA yang dapat dideskripsikan bahwa dari 38 orang peserta didik yang terdiri dari 17 orang peserta didik laki-laki dan 21 orang peserta didik perempuan, berdasarkan data hasil evaluasi hanya sebanyak 19 orang atau 50% saja yang berada di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan sisanya berada di bawah KKM atau dengan nilai rata-rata peserta didik hanya mencapai 65 padahal nilai rata-rata yang di harapkan 70 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang di tetapkan oleh sekolah.

Salah satu jalan keluarnya yaitu dengan memanfaatkan media gambar sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran sehinggga peserta didik dapat mengenal bentuk benda yang asli melalui gambar dan melatih peserta didik agar dapat mengamati, menggambarkan dan menyimpulkan, sehingga pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang disampaikan dapat tercapai.

Sadiman (1996 : 30) :

Menyatakan bahwa kelebihan media pembelajaran adalah sifatnya konkrit, gambar dapat mengatasi ruang dan waktu, mengatasi keterbatasan pengamatan, memperjelas suatu masalah sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman, mengacu pada kelebihan media gambar dalam pembelajaran IPA akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.

(15)

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis memandang perlu melakukan

penelitian dengan judul : “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Media Gambar

Pada Materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui media gambar pada materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan ?

Untuk memperjelas rumusan masalah tersebut maka di munculkan pertanyaan- pertanyaan penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimanakah Perencanaan Pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada materi struktur da fungsi bagian tumbuhan?

b. Bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan?

c. Seberapa besarkah pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Sruktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian adalah untuk mengungkap :

(16)

b. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar pada materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan;

c. Pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Struktur dan Fungsi Bagian Tumbuhan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti, guru, peserta didik dan sekolah sebagai bahan perubahan pada pembelajaran IPA.

1. Manfaat bagi peneliti

Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pembelajaran IPA, dapat memperoleh ide atau gagasan dan hasil yang ingin dicapai untuk diterapkan di kelas. 2. Manfaat bagi guru

Untuk mengembangkan strategi belajar mengajar yang menarik bagi peserta didik, memperoleh wawasan dalam memilih dan menggunakan alternatif pembelajaran yang tepat, dan dengan menggunakan media gambar menjadi masukan bagi guru dalam menyusun strategi pengajaran yang lebih menarik.

3. Manfaat bagi peserta didik

Mengukur kemampuan peserta didik, meningkatkan pola berfikir kreatif dalam belajar, dan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menggunakan alat-alat pembelajaran. 4. Manfaat bagi sekolah

(17)

E. Definisi Oprasional

a. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sesuatu yang menunjukkan adanya perubahan pada diri peserta didik. b. Media Gambar

Media gambar adalah gambar yang tak diproyeksikan, terdapat dimana-mana baik di lingkungan peserta didik maupun orang dewasa, mudah diperoleh dan ditunjukkan kepada peserta didik. (Hamalik, 1994 : 63), adapun media gambar yang dimaksud adalah suatu alat untuk menyampaikan pesan pembelajaran IPA yang berwujud gambar, sesuai dengan pokok bahasan yang diajarkan.

c. Struktur dan Fungsi BagianTumbuhan

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindak Kelas (PTK). PTK merupakan terjemahan dari classroom action research, untuk meningkatkan kualitas mengajar para guru, akhir- akhir ini metode tersebut mendapat perhatian yang cukup luas.

PTK mulai diperkenalkan di Indonesia sejak awal dekade tahun 1990-an atau sejak tahun 1993 ketika upaya peningkatan kualitas pendidikan di jenjang pendidikan dasar mulai diperkenalkan.

Menurut Rochiati (2008 : 11),

“Terdapat banyak persoalan yang dihadapi guru pada waktu Ia berdiri di depan kelas. Berbagai solusi atau cara penyelesaian masalah juga sudah banyak dibahas dalam berbagai telaah penelitian akademik, baik dalam laporan penelitian berbentuk artikel atau pada jenjang skripsi, tesis bahkan disertasi. Akan tetapi guru tidak dapat memahaminya, apalagi mengaplikasikannya dalam pembelajaran sehari- hari, terutama karena berbagai kendala. Misalnya, guru tidak terlalu memahami teori- teori yang dijadikan landasan atau alat analisis penelitian tersebut. Apa yang mereka butuhkan adalah penelitian pendidikan yang membatasi kegunaannya pada kebutuhan sehari- hari agar dapat dimanfaatkan guru yang ingin memperbaiki kinerjanya. “

Pada akhir penelitian diharapkan menghasilkan rekomendasi perbaikan realitas sosial dengan menunjukkan kekuatan pemburu relitas sosial.

Jika kita cermati pengertian di atas secara seksama, kita akan menemukan sejumlah ide pokok yang di kemukakan di atas:

(19)

2. Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa atau Kepala Sekolah. Penelitian tindakan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

3. Tujuan Penelitian Tindakan adalah memperbaiki: dasar pemikiran dan keputusan diri dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan.

Dari ke tiga ide pokok di atas dapat kita simpulkan bahwa penelitian tindakan merupakan penelitian tindakan dalam bidang sosial, yang menggunakan realitas diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang-orang yang terlibat didalamnya, serta bertujuan untuk melakukan perbaikan.

Penelitian tindakan adalah suatu pendekatan yang dilakukan sendiri oleh penulis, dalam hal ini guru untuk memperbaiki pengajaran dengan cara melakukan perubahan-perubahan dan mempelajari akibat-akibat dari perubahan itu. Pendapat lain pengertian penelitian tindakan sebagai berikut:

Penelitian Tindak Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. (Wardani, dkk. 2006:15)

Tujuan dilaksanakannya kegiatan penelitian ini adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan propesional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran, selain mengadakan inovasi dalam kegiatan pembelajaran sekolah dasar.

(20)

berdasarkan rencana program dan tujuan pembelajaran. Daya analitis guru akan semakin tertantang dalam merespon fenomena yang terjadi di dalam kelas.

B. Model PTK yang digunakan

Penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, dimana model ini didalam setiap siklusnya ada empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan (planning), tindakan pelaksanaan (action), pengamatan (observasi), dan repleksi (reflect) (Kemmis dan Taggart, dalam Rochiati, 2008:66). Kemudian pada bagian siklus satu, kedua dan selanjutnya, kegiatan yang dilakukan pada dasarya sama, tetapi ada modifikasi sedikit yaitu pada tahap perencanaan.

Untuk lebih jelasnya di bawah ini akan diuraikan langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1) Perencanaan tindakan

Rencana tindakan disusun berdasarkan pada identifikasi masalah yang dilakukan pada tahapan pra PTK. Hal ini dimaksudkan untuk menguji secara empiris hipotesis tindakan yang ditentukan. Pada tahap ini mencakup semua langkah tindakan secara rinci yaitu mencakup segala keperluan pelaksanaan PTK yang meliputi: materi atau bahan ajar, rancana pelajaran (metode / teknik mengajar) serta teknik dan instrumen observasi maupun evaluasi.

2) Pelaksanaan tindakan

(21)

3) Pengamatan (Observasi)

Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat serta dampaknya terhadap proses dan hasil intruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen penelitian yang telah disiapkan sebelumnya.

3) Refleksi.

Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada saat dilakukan pengamatan. Data yang dibuat kemudian dihipotesakan dan dicari eksplanasinya, dianalisis serta disintesis.

Dalam proses refleksi ini segala pengalaman, pengetahuan, dan teori instruksional yang dikuasai dan relevan dengan tindakan kelas yang dilaksanakan sebelumnya, menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan sehingga ditarik suatu kesimpulan yang mantap dan benar. Dari hasil proses refleksi ini akan didapat suatu masukan yang sangat akurat untuk menentukan langkah tindakan selanjutnya.

(22)

C. Lokasi penelitian

Pemilihan sekolah atau lokasi dilakukan secara observasi terlebih dahulu serta menghubungi kepala sekolah. Penelitian ini di laksanakan di SDN harapan 1 dan 2 KPAD kec. Sukasari Kota Bandung.

D. Subyek Penelitian

Yang menjadi Subyek penelitian tindakan kelas (PTK) adalah siswa kelas IV SDN Harapan 1 dan 2 KPAD yang berjumlah 38 orang yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 21 orang siswa perempuan.

(23)

E. Prosedur Penelitian

a. Siklus I

1. Perencanaan

Dalam perencanaan ini penulis bersama guru, dan kepala sekolah berdiskusi membuat rencana untuk menerapkan suatu pembelajaran yang diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik, tahapan persiapan tindakan pada siklus I adalah : mempersiapkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) untuk dikuasai peserta didik pada materi Struktur dan Fungsi Tumbuhan, menyusun Silabus dan RPP sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran, menyusun soal dan LKS yang akan dikerjakan peserta didik , membuat lembar observasi untuk memantau interaksi peserta didik selam proses pembelajaran berlangsung, mempersiapkan alat bantu media yang berupa media gambar yang menarik perhatian peserta didik.

2. Pelaksanaan tindakan

(24)

3. Observasi

Pada kegiatan ini memantau proses belajar mengajar IPA tentang penggunaan media gambar pada materi struktur dan fungsi bagaian tumbuha dengan menggunakan lembar observasi untuk guru dan lembar kerja peserta didik (LKS) untuk siswa.

4. Refleksi

Pada kegiatan ini dimaksudkan, penulis dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang permasalahan yang dihadapi guru baik yang dirasakan oleh guru itu sendiri maupun dari hasil pemantauan pada pembelajaran. Permasalahan-permasalahan tersebut diperbaiki dan dilaksanakan pada siklus II.

b. Siklus II

Pada proses penelitian siklus II, kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1. Perencanaan

Pada siklus II ini berisi tentang pelaksanaan pembelajaran yang harus dilakukan guru dan merupakan kelanjutan dari siklus pertama, dimana guru harus mengulangi pembelajaran yang hasilnya masih kurang dalam materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan melalui penggunaan media gambar.

2. Pelaksanaan tindakan

Penulis bersama rekan guru memantau proses belajar tentang materi struktur dan fungsi tumbuhan melalui penggunaan media gambar :

1). Memahami peta konsep tentang bagian tumbuhan

(25)

3). Dengan menggunakan media gambar, peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk mengemukakan pertanyaan, pendapat dan gagasan dalam materi struktur batang.

4). Menyebutkan tanaman yang memiliki batang basah, batang berkayu, dan batang rumput. 5). Melakukan tanya jawab tentang struktur batang, macam-macam batang dan fungsinya. 6). Menyelesaikan soal-soal pilihan ganda yang telah disediakan dalam bentuk evaluasi. 7). Menyimpulkan hasil pembelajaran tentang struktur batang, macam-macam

batang,dan fungsinya. 3. Observasi

Peneliti bersama guru memantau proses pembelajaran peserta didik tentang struktur batang melalui penggunaan media gambar

4. Refleksi

Peneliti dan guru berdiskusi sekaligus mengevaluasi tentang permasalahan baru yang dihadapi dalam pelaksanaan tentang materi struktur batang melalui penpenggunaan media gamabar. peneliti dan guru memperbaiki permasalahan tersebut .

F. Instrumen Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa perlengkapan instrument yaitu:

1. Lembar observasi

(26)

2. Tes hasil belajar

Tes yang dilakukan pada penelitian ini berbentuk soal-soal pilihan ganda yang dibuat oleh peneliti.

a. Pedoman Observasi

Dalam penelitian tindakan ini selama berlangsungnya proses pembelajaran peneliti melakukan observasi terhadap aktivitas guru dan murid dalam pembelajaran IPA di kelas. Salah satu tujuannya yaitu untuk mengumpulkan data, dan data itu akan dijadikan sebagai bahan analisis untuk melakukan perbaikan dalam tindakan berikutnya.

Menurut ( Suharsimin Arikunto,2002 : 133 )

“Observasi meliputi kegiatan-kegiatan permuatan perhatian terhadap objek-objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Observasi yang dilakukan peneliti terutama di fokuskan pada kegiatan proses belajar mengajar guru di kelas dan kegiatan belajar peserta didik dengan menggunakan strategi pemecahan masalah.”

Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu observasi non sistematis dan observasi sistematis. Adapun pengertiannya adalah :

a. Observasi non sistematis, yaitu dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan.

b. Observasi sistematis, yaitu pengamatan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

(27)

b. Tes Hasil Belajar

Menurut (Suharsimi A, 2002 : 12) :

“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.”

Tes hasil belajar dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujuan-tujuan instruksional yang telah ditetapkan atau sejauhmana peserta didik telah menguasai materi-materi pelajaran yang telah dipelajari. Untuk maksud tersebut kita perlu mendasarkan penyusunan tes pada tujuan instruksional atau lingkup materi yang dipelajari.

Dalam penelitian ini digunakan tes akhir pada setiap siklus untuk mengetahui sejauh mana daya serap peserta didik terhadap materi yang disampaikan guru. Tes ini dilakukan pada setiap akhir siklus.

Jenis tes yang digunakan adalah tes tertulis, dengan bentuk pilihan ganda. Adapun soal tes yang akan diteskan kepada peserta didik ( Soal Tes terlampir).

G. Pengolahan dan Analisis Data

(28)

didik dan guru terhadap pembelajaran materi struktur dan fungsi tumbuhan dengan menggunakan media gambar.

Penelitian ini menggunakan analisis data secara kuantitatif yang berasal dari data tes yang diambil dari jawaban peserta didik terhadap soal yang diberikan oleh peneliti dengan mengukur pada patokan jawaban yang benar sesuai dengan petunjuk yang diberikan , data diperoleh dari tes secara individu dan dibandingkan dengan nilai KKM, kalau peserta didik belum mampu memperoleh nilai diatas KKM berarti peserta didik dinyatakan belum tuntas.

Untuk mengetahui perubahan pembelajaran peserta didik pada setiap siklus dengan menggunakan rumus :

Nilai Akhir =

aksimum Skor

erolehan Skor

m p

(29)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas mengenai pembelajaran menggunakan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dalam pembelajaran IPA di SDN Harapan 1 KPAD Kecamatan Sukasari Kota Bandung dengan materi struktur bagian tumbuhan dan fungsinya dapat di simpulkan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran IPA menggunakan media gambar mulai dari merumuskan tujuan yang diharapkan dapat tercapai, menetapkan langkah- langkah yang akan dilaksanakan ,memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, serta mempersiapkan semua media yang akan digunakan.

2. Pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan media gambar dilaksanakan sesuai dengan pokok- pokok materi yang akan dilaksanakan agar tercapai tujuan yang diharapkan, memperhatikan semua peserta didik apakah semua mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar dengan baik, membuat gambar- gambar yang menarik perhatian peserta didik, serta memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya.

(30)

B. SARAN

Berdasarkan penelitian ini dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan sumbangan peneliti dalam upaya perbaikan pada kegiatan pembelajaran di sekolah dasar khususnya dalam penggunaan media gambar, antaran lain :

1. Untuk guru

a. Guru harus dapat mengembangkan dan memperbaiki kualitas proses pembelajaran terutama dalam melaksanakan pembelajaran IPA di kelas IV.

b. Guru harus dapat merangsang peserta didik untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar sehingga dapat menambah wawasan melalui pengamatan dan contoh yang kongkret.

c. Guru harus dapat menjawab semua pertanyaan yang timbul di dalam pikiran peserta didik karena ikut serta berperan secara langsung,untuk itu sebaiknya guru selalu berdiskusi, bertukar pikiran dan pengalaman di kegiatan KKG (kelompok kerja guru)

2. Untuk peneliti lain

Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat dijadikan alternative dalam pembelajaran IPA karena penggunaan media gambar tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi hasil yang dilakukan peneliti belum maksimal sehinggaperlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

3. Untuk sekolah

(31)
(32)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,S. (2002). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Rhineke Cipta Arsyad, A.(2007).Media Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Barlia, L. (2007). Mengajar dengan pendekatan lingkungan alam royn Pres. Bandung.

Depdiknas. (2004). Kurikulum Pendidikan Dasar.Jakarta : Depdiknas.

Devi, P.dkk.(2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

GBPP.(tanpa tahun).Kurikulum Pendidikan Dasar Garis- garis besar program pendidikan.Depdiknas.

Hamalik, (1994).Media Pendidikan. Bandung : Alumni

Hamidah, E.(2010).Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Metode Eksplorasi Pada Konsep Gaya. Skripsi FIP UPI: tidak diterbitkan.

Haryadi, D. M. (2011). Penggunaan Media Gambar Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada konsep daur hidup hewan dalam mata pelajaran Sains. Skripsi FIP UPI : tidak diterbitkan.

Nasution S. (1999).Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Riyana, C. Dkk. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar.UPI PRESS

Rochiati,(2008). Metode Penelitian dan Tindakan kelas (PTK) :untuk meningkatkan kinerja Guru da Dosen. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dengan PT Remaja Rosdakarya.

Rositawaty S, dkk.2008.Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta: pusatPerbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Sadiman, (1996). Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada.

(33)

Sofia, Ira A. (2007). Penerapan Teori Pembelajaran dan Penalaran iswa Sekolah Dasar.Surabaya Intelektual Club.

Sriningsih, T. (2012). Penggunaan media gambar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi perjuangan para tokoh pahlawan pada masa penjajahan belanda. Skripsi FIP UPI: tidak diterbitkan

Sudjana.(1990). Media Pengajaran.Bandung : Sinar baru

Sudjana, N.(2006). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sulistyanto, H. ( 2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pdidikan Nasional.

Sumantri, I. (2011). Peningkatan Kemampuan menulis karangan Deskripsi dengan menggunakan media gamabar.Skripsi FIP UPI : tidak diterbitkan.

Undang, G. (2008). eknik Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Sayagatama.

Undang- undang Republik Indonesia 20 Tahun (2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyono, B. ( 2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Gambar
Tabel
Grafik
gambar dalam pembelajaran IPA akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dalam belajar murid tidak boleh su’dhan guru mengenai tindakan yang kelihatan munkar, su’dhan ini akan mengkibatkan ilmu yang akan diterima tidak sampai, sebab su’dhan merupakan

Karena email yang digunakan adalah email pribadi perusahaan tidak dapat masuk ke email

The model was built based on the current situation in the real condition, where the additional bus flow was added based on the obtained survey data from the Baranangsiang

Pembagian sharing dalam kemitraan/ KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penawaran maupun sepanjang masa kontrak, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih

Gern helfen wir Ihnen weiter, indem wir Ihnen einen neuen Reisepass, einen vorläufigen Reise- pass oder einen Reiseausweis zur Rückkehr nach Deutschland ausstellen.. Sie können

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Kesantuanan Imperatif Dalam Acara PKK Di

Keduanya harus saling selaras mengisi rongga kehidupan kita sebagai penuntun dan pedoman untuk menjadi manusia yang lebih baik yang akan membawa nahkoda negeri ini ke arah yang

Sudah seharusnya/ SBY selaku mandataris rakyat/ yang dipilih langsung oleh rakyat/ sebagai presiden/ tidak mengurusi isu-isu yang tidak terkait dengan persoalan bangsa//