Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
ABSTRAK
ABSTRACT
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 8
1. Pemberdayaan ... ... 8
2. Strategi Pemberdayaan ... 9
3. Pendekatan .. ... 11
4. Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pemberdayaan Masyarakat.... . 12
5. Manajemen Program Pemberdayaan ... 13
B. Konsep Sampah ... 15
1. Pengertian dan Klasifikasi Sampah ... 16
2. Masalah yang Diakibatkan Sampah ... 17
3. Jenis-jenis Sampah ... 17
4. Daur Ulang Sampah... 19
5. Kesadaran Lingkungan... 20
C. Konsep Perubahan Sikap dan Perilaku ... 23
1. Teori Perilaku Beralasan ... 23
3. Attitude to Behavior Process Model ... 25
4. Strategi dalam Merubah Perilaku... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 37
A. Desain Penelitian ... 37
B. Partisipan dan Tempat Penelitian ... 38
C. Pengumpulan Data ... 38
D. Analisis Data ... 41
E. Isu Etik ... 43
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Hasil Penelitian ... 44
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 44
a. Maksud dan Tujuan Bank Sampah ... 49
b. Peran Bank Sampah Sabilulungan ... 49
c. Struktur Kepengurusan ... 50
d. Daftar Pengurus ... 51
2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 51
a. Identitas Informan ... 51
b. Pendapat Informan ... 54
B. Pembahasan ... 72
1. Perencanaan Program Bank Sampah Sabilulungan dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Sekitar Masyarakat Wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan ... 73
2. Strategi Pemgelola Bank Sampah untuk Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Di Sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan ... 77
3. Hasil yang Dicapai Pengelola bank sampah dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan ... 80
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 84
A. Simpulan ... 84
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
4.1 Daftar Anggota Bank Sampah Sabilulungan 45
4.2 Daftar Jenis Sampah 49
4.3 Daftar Pengurus Bank Sampah Sabilulungan 51
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
2.1 Bagan Perilaku Berencana 25
2.2 Bagan Hubungan antara Sikap dengan Perilaku 26
2.3 Bagan Persepsi Manusia dengan Lingkungan 32
4.1 Batas Geografis Kampung Linggawastu 44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini sebagian dari kita yang telah melupakan kenyamanan lingkungan
sekitar. Padahal makna dari lingkungan yang bersahabat sangat besar manfaatnya
untuk manusia. Lingkungan yang nyaman menjadi dambaan bagi setiap orang.
Pada kenyataannya, banyak permasalahan di lingkungan. Biasanya masalah di
lingkungan dapat terjadi karena ulah manusia itu sendiri. Manusia terkadang
kurang menyadari dan peduli terhadap lingkungannya. Seperti masalah sampah,
kepadatan penduduk karena adanya laju pertambahan penduduk yang besar dan
cepat, penyebaran penduduk yang tidak merata, arus urbanisasi yang tinggi,
pencemaran lingkungan, dan sebagainya.
Berikut ini merupakan masalah lingkungan yang sedang dihadapi di Negara
Indonesia. Beberapa masalah lingkungan yang biasa kita temui adalah mengenai
masalah kebersihan. Masalah kebersihan tidak jauh dari sampah yang berasal dari
sisa-sisa penggunaan manusia. Banyaknya kebutuhan manusia untuk konsumsi
olahan rumah tangga berdampak juga pada limbah olahan rumah tangga. Dengan
banyaknya sampah, namun persediaan tempat sampah yang terbatas maka tidak
jarang kita melihat sampah berserakan di pinggir jalan. Masalah lingkungan
selanjutnya adalah polusi udara. Menggunakan kendaraan bermotor untuk
bepergian, tentu memudahkan kita menyelesaikan segala keperluan. Tanpa kita
sadari bahwa asap yang keluar dari kendaraan bermotor tidak baik untuk
kesehatan dan lingkungan karena udara menjadi kotor.
Kepadatan penduduk dianggap lumrah di Negara Indonesia ini. Terdapat
faktor pertumbuhan penduduk yang melaju pesat setiap tahunnya. Fenomena
tersebut berdampak di kota besar seperti Kota Bandung. Khususnya kepadatan
penduduk yang berada di wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung
Wetan. Terbatasnya lahan juga mempengaruhi kepadatan penduduk. Pertambahan
penduduk akibat arus urbanisasi, pertumbuhan penduduk, tidak akan menambah
2
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
Kepadatan penduduk yang dialami di wilayah Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan tentu menimbulkan permasalahan baru. Permasalahan
tersebut adalah banyaknya sampah. Semakin banyaknya penduduk di suatu
wilayah maka akan mempengaruhi kuantitas limbah sampah rumah tangga.
Sampah merupakan masalah bagi semua orang. Siapapun tidak dapat terhindar
dari masalah sampah. Oleh karena itu setiap orang seharusnya dapat menjaga
kebersihan dan memelihara lingkungannya. Namun, tidak semua orang mampu
memecahkan permasalahan sampah. Keharusan menjaga lingkungan telah diatur
dalam perundang-undangan yang berlaku di bawah ini.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia no. 23 tahun 1997, tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bab 3 pasal 5 dirumuskan:
Setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat. Setiap orang mempunyai hak atas informasi lingkungan hidup yang berkaitan dengan peran dalam pengelolaan lingkungan hidup. Setiap orang mempunyai hak untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dari permasalahan yang dialami oleh masyarakat saat ini, telah menumbuhkan
sejumlah potensi kreatif yang dapat memecahkan masalah di sekitarnya.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan untuk mencipatakan suasana baru di wilayah
tertentu. Dengan adanya pemberdayaan masyarakat maka suatu masyarakat di
wilayah tertentu dapat merubah suatu nilai dalam masyarakat dengan digantikan
oleh nilai baru yang dianut masyarakat dengan menjadikan nilai tersebut sebagai
pengadopsian baru masyarakat. Sehingga terjadilah perubahan perilaku pada suatu
masyarakat.
Bank sampah adalah salah satu wadah yang dapat menyelesaikan
permasalahan yang sedang masyarakat alami. Bank sampah adalah program
dengan memanfaatkan sampah kering untuk dipilah serta memiliki manajemen
seperti perbankan tetapi yang di tabung adalah sampah. Dari sampah tersebut
nasabah atau anggota bank sampah memiliki buku tabungan dan jumlah
banyaknya sampah yang dikumpulkan ke bank sampah tertulis di buku tabungan
bank sampah tergantung banyaknya sampah yang disetor ke bank sampah. Dari
3
setiap nasabah mendapatkan sejumlah uang yang tersimpan di bank sampah sesuai
dengan banyaknya sampah yang disetor ke bank sampah.
Bank Sampah Sabilulungan berdiri sejak tahun 2011 oleh salah satu warga di
wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan tepatnya di Kampung
Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16. Sebelum terbentuknya Bank Sampah
Sabilulungan, Ibu Nuraeni selaku RT 1 RW 16 pada dua periode di tahun 2002
sampai dengan 2006 dan 2007 sampai dengan 2011 di Kelurahan Tamansari ingin
sekali rasanya menciptakan sesuatu yang bermanfaat untuk warga sekitarnya. Di
tahun 2011 terbesit oleh Ibu Nuraeni untuk membuat bank sampah di rumahnya.
Dengan adanya bank sampah bertujuan untuk meringankan beban warga
sekitarnya yang mayoritas perekonomian rendah. Selain itu Ibu Nuraeni juga
ingin membantu kelestarian lingkungan agar terjaga. Adanya bank sampah dapat
mengurangi keberadaan sampah yang ada di sekitar RT 1 RW 16.
Di awal terbentuknya Bank Sampah Sabilulungan terdapat 5 anggota. Seiring
berjalannya waktu, anggota Bank Sampah Sabilulungan bertambah pesat. Hingga
saat ini anggota Bank Sampah Sabilulungan ada 100 orang. Bank Sampah
Sabilulungan merupakan suatu wadah yang mampu merubah perilaku masyarakat
menjadi peduli lingkungan sekitarnya dengan mengumpulkan sampah-sampah
rumah tangga yang sehari-hari digunakan.
Makna ‘Sabilulungan’ pada Bank Sampah Sabilulungan merupakan gotong -royong yang mengartikan bahwa bergotong--royong membantu meringankan
beban warga dan merubah perilaku menjadi peduli lingkungan secara
bersama-sama.
Banyak cara yang dilakukan oleh pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk
merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat di wilayah Kelurahan Tamansari
kecamatan Bandung Wetan. Hingga kini Bank Sampah Sabilulungan telah
melakukan segala bentuk yang dapat menguntungkan anggotanya. Salah satunya
pengelola Bank Sampah Sabilulungan menerapkan sistem koperasi bagi anggota
Bank Sampah Sabilulungan. Bermaksud untuk memudahkan anggota Bank
Sampah Sabilulungan dalam memecahkan persoalan ekonomi yang dialami. Yang
dimaksud sistem koperasi di Bank Sampah Sabilulngan adalah mengijinkan
4
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
Pengelola Bank Sampah Sabilulungan ditunjuk langsung oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) untuk mengikuti seminar tentang
biodigester di bulan November 2014. Biodigester adalah alat untuk menyimpan
dan memproses sampah organik menjadi kandungan gas. Harapan pengelola
mengikuti seminar adalah untuk lebih mengoptimalkan limbah sampah rumah
tangga yang bersifat organik. Sampah organik yang ada di masyarkat sekitar
Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan dapat dioptimalkan sehingga
tidak menyisakan sampah basah.
Pengolahan sampah biodigester saat ini berjalan di Bank Sampah
Sabilulungan dengan memanfaatkan sampah basah organik sisa olahan rumah
tangga. Kandungan gasnya bisa digunakan untuk ibu-ibu memasak dan sampah
non organik juga dimanfaatkan dengan cara dikumpulkan, dipilah sesuai dengan
kategori sampah, ditimbang lalu banyaknya sampah yang disetor menjadi
tabungan anggota bank sampah yang menyetor sampah ke Bank Sampah
Sabilulungan.
Berbagai bentuk sampah telah dimanfaatkan dengan baik sehingga
mengurangi masalah lingkungan di sekitar wilayah Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan. Adapun cara lain mengubah sampah non organik
menjadi lebih bernilai di Bank Sampah Sabilulungan ini, dengan cara diolah
menjadi beragam bentuk seperti tempat pensil, bunga plastik, dan bentuk lain
yang bisa bermanfaat bila digunakan.
Berdasarkan pemaparan fenomena di atas, penulis merasa tertarik karena
pemaparan fenomena di atas telah merubah perilaku masyarakat menjadi peduli
kepada lingkungan sekitarnya. Sehingga penulis mencoba untuk meneliti tentang
“Upaya Pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat di Wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung
5
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
Terdapat hasil identifikasi masalah yang didukung dari pengamatan langsung
di lapangan, adalah sebagai berikut:
1. Bank Sampah Sabilulungan telah menciptakan lingkungan yang bersih.
Sebelum adanya bank sampah, suasana lingkungan di sekitar Kelurahan
Tamansari Kecamatan Bandung Wetan banyak sampah berserakan di pinggir
jalan.
2. Kegiatan pengumpulan sampah dilakukan rutin sepekan sekali di Bank
Sampah Sabilulungan.
3. Tempat Bank Sampah Sabilulungan berada di rumah ketua bank sampah.
Kondisi tersebut kurang memfasilitasi anggota dan masyarakat yang ikut
berpartisipasi dalam hal peduli lingkungan karena lahan yang terbatas.
4. Bank Sampah Sabilulungan berdiri sejak tahun 2011 yang beranggotakan 5
orang. Hingga kini, keanggotaan Bank Sampah Sabilulungan setiap tahun
semakin bertambah. Dilihat dari jumlah keanggotaan ada 100 orang. Namun,
dari keanggotaan 100, tidak semuanya selalu hadir pada setiap pertemuan.
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut: “Bagaimanakah Upaya Pengelola Bank Sampah Sabilulungan
dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Di Wilayah Kelurahan
Taman Sari”. Untuk memudahkan dalam menjawab rumusan penelitian maka
dibuat beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan program pengelolaan bank sampah dalam merubah
perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan?
2. Bagaimana strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk merubah
perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan?
3. Bagaimanakah hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan
dalam merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat sekitar Kelurahan
6
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui perencanaan program pengelolaan bank sampah dalam merubah
perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan;
2. Mengetahui strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk merubah
perilaku peduli lingkungan masyarakat di sekitar Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan;
3. Mengetahui hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam
merubah perilaku peduli lingkungan masyarakat sekitar Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atasmaka terdapat manfaat dari penelitian ini
memiliki manfaat praktis dan teoretis:
1. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dalam penelitian ini diharapkan hasil penelitian dapat
memberikan manfaat bagi peneliti lain yang ingin meneliti di Bank sampah
Sabilulungan di Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Maupun di
tempat penelitian yang memiliki masalah yang sama dengan wilayah
Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.
2. Manfaat Teoretis
Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah menjadi salah satu sumber
ilmu bagi jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Dimana mahasiswa dapat
mempelajari salah satu konsep Pendidikan Nonformal yang terjadi dalam
masyarakat.
E. Struktur Organisasi
Struktur organisasi pada penulisan penelitian ini adalah:
A. BAB I PENDAHULUAN: Berisikan latar belakang identifikasi dan
rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, struktur
7
B. BAB II KAJIAN PUSTAKA : Berisi tentang konsep pemberdayaan
masyarakat, konsep sampah, dan konsep perubahan sikap dan perilaku.
C. BAB III METODE PENELITIAN : Membahas tentang metode penelitian
berisi tentang desain penelitian, partisipan dan tempat penelitian,
pengumpulan data, analisis data, dan isu etik.
D. DAFTAR PUSTAKA : Berisi tentang kumpulan referensi beberapa
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada setiap penelitian maka dibutuhkan metode penelitian karena dengan
menggunakan metode penelitian akan memudahkan peneliti untuk memahami
suatu objek tertentu.
Penelitian menggunakan metode deskriptif menurut Nawawi (1983, hlm. 31) bahwa “penelitian deskriptif adalah usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan atau peristiwa sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk
mengungkapkan fakta (fact finding). Hasil penelitian ditekankan pada
memberikan gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diselidiki”.
Sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nasution dan Nawawi,
metode penelitian dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif
pendekatan kualitatif. Menggunakan studi deskriptif karena objek penelitian ini
membutuhkan pengamatan dengan cara menggambarkan kondisi lingkungan di
tempat penelitian yang ada di dalam suatu masyarakat. Peneliti menggambarkan
peristiwa yang ada pada masa kini atau yang sedang terjadi. Pada penelitian ini,
peneliti bermaksud memperoleh gambaran secara mendalam. Mengenai upaya
pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku peduli lingkungan
di sekitar kawasan Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.
Pemilihan menggunakan metode dirasa sangat penting dalam pelaksanaan
suatu penelitian, karena hal tersebut berguna untuk memperoleh ketetapan data
peneliti sehingga dapat menemukan informasi yang tepat. Penggunaan metode
harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai melalui suatu penelitian.
Penggunaan metode deskriptif dirasa paling tepat untuk peneliti
melakukan penelitian dalam mengetahui perencanaan, strategi, dan hasil yang
dicapai oleh pengelola Bank Sampah Sabilulungan dalam merubah perilaku
peduli lingkungan sekitar Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Hal
38
“penelitian yang menggunakan metode deskriptif biasanya memiliki tujuan, yaitu untuk mengetahui perkembangan secara fisik tertentu atau frekuensi terjadinya suatu aspek fenomena sosial yang terjadi sekarang”.
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
Partisipan atau sumber data yang dipilih pada penelitian ini adalah
pengelola Bank Sampah Sabilulungan dan beberapa anggota bank sampah yang
aktif hadir di setiap pertemuan pengumpulan sampah. Pengelola di Bank Sampah
Sabilulungan terdapat tiga orang, namun peneliti hanya memilih dua pengelola
saja karena satu pengelolanya tidak memegang tanggung jawab tentang
lingkungan. Pertimbangan untuk memilih pengelola dan beberapa anggota Bank
Sampah Sabilulungan sebagai partisipan karena peneliti membutuhkan informasi
yang berasal dari pengelola dan anggota mengenai upaya apa saja yang telah
dilakukan oleh pengelola bank sampah yang dapat merubah perilaku peduli
lingkungan.
Pada penelitian ini dilakukan di Bank Sampah Sabilulungan yang
beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan
Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Di lokasi penelitian ini diharapkan
mampu memberikan informasi mengenai Upaya Pengelola Bank Sampah
Sabilulungan dalam Merubah Perilaku Peduli Lingkungan Masyarakat Di
Wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan.
C. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi adalah proses pengumpulan data. Data yang dimaksud adalah
kumpulan fakta yang ada di lapangan. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan alat pengumpul data observasi karena dengan cara observasi,
peneliti dapat melihat langsung ke lapangan, karena cara tersebut peneliti dapat
menilai, memahami, mengamati secara langsung serta dapat mengetahui hal-hal
39
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
Observasi masuk ke dalam dua jenis yaitu observasi partisifatif dan non
partisipatif. Jenis observasi yang dipilih oleh peneliti untuk penelitian ini adalah
jenis observasi non partisipatif, peneliti tidak terlibat dalam kegiatan yang
sedang berlangsung hanya mengamati jalannya kegiatan yang ada di Bank
Sampah Sabilulungan.
Pada penelitian ini peneliti langsung mengamati ke Bank Sampah
Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT
01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Peneliti menggunakan
observasi non partisipatif, karena peneliti tidak ikut berpartisipasi didalamnya.
Hanya semata-mata sebagai pengamat saja. Observasi ini dilakukan selama
penelitian ini berlangsung sejak bulan November 2014 sampai dengan bulan
Oktober 2015. Aspek yang diobservasi adalah upaya pengelola Bank Sampah
Sabilulungan yang telah merubah perilaku peduli lingkungan masyarakatnya.
Peneliti mengobservasi tentang perencanaan program pengelolaan Bank
Sampah Sabilulungan, strategi pengelola Bank Sampah Sabilulungan, dan hasil
yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan.
2. Wawancara
Wawancara merupakan proses bertukar informasi antara dua orang
dengan cara tanya jawab. Peneliti melakukan wawancara kepada pengelola
Bank Sampah Sabilulungan dan beberapa anggota bank sampah yang aktif
dengan membahas persoalan tentang upaya pengelola di Bank Sampah
Sabilulungan. Aspek yang di wawancarai adalah tentang perencanaan program
pengelolaan Bank Sampah Sabilulungan, strategi pengelola Bank Sampah
Sabilulungan, dan hasil yang dicapai pengelola Bank Sampah Sabilulungan.
Peneliti ingin mengetahui bagaimana pengelola Bank Sampah Sabilulungan
dapat merubah perilaku peduli lingkungan warga sekitar Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan agar peneliti dapat menemukan informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara
terbuka. Peneliti sudah menyiapkan instrumen penelitian berupa
40
mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya dan secara mendalam.
Proses pengumpulan data menggunakan wawancara ini peneliti secara
langsung melakukan tatap muka dan melakukan komunikasi yang baik agar
informan dapat memberikan jawaban yang objektif. Hal yang diwawancarakan
oleh peneliti kepada informan adalah mengenai upaya-upaya apa saja yang
telah dilakukan oleh pengelola untuk Bank Sampah Sabilulungan dalam
merubah perilaku peduli lingkungan. Informan yang diwawancarai dalam
penelitian ini adalah pengelola Bank Sampah Sabilulungan. Masing-masing
pengelola memiliki perannya yaitu Ibu Nuraeni sebagai ketua dan Ibu
Nurhaeda sebagai sekretaris. Informan lain yang mendukung dalam penelitian
ini untuk diwawancarai adalah anggota Bank Sampah Sabilulungan, di
antaranya adalah Ibu Erna, Ibu Enis, dan Ibu Nunung.
Pada penelitian ini peneliti melakukan wawancara di tempat Bank
Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung Linggawastu nomor 156
B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan. Peneliti
melakukan proses wawancara dengan informan menggunakan wawancara
berkelompok. Dimana peneliti melakukan tanya jawab kepada pengelola Bank
Sampah secara bersamaan. Peneliti melakukan wawancara kepada informan
lain yaitu anggota Bank Sampah Sabilulungan di sekitar lokasi Bank Sampah
dengan menggunakan wawancara individu, yaitu melakukan wawancara
secara perorangan kepada setiap anggota.
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan informasi yang telah terjadi berupa
catatan, foto, dan sebagainya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat
pengumpul data dokumentasi, karena peneliti harus benar-benar
membuktikan keaslian data yang lebih akurat sebagai penguat melalui
dokumentasi yang ada di Bank Sampah Sabilulungan.
Informasi data yang dilihat oleh peneliti di Bank Sampah
Sabilulungan berupa foto kegiatan, catatan profil bank sampah, dan data
41
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
Sehubungan dengan yang telah dijelaskan, peneliti menganalisis
dokumen berupa rencana kegiatan, proposal kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh Bank Sampah Sabilulungan. Menggunakan aspek tentang
perencanaan program pengelolaan Bank Sampah Sabilulungan, strategi
pengelola Bank Sampah Sabilulungan, dan hasil yang dicapai pengelola
Bank Sampah Sabilulungan.
4. Triangulasi
Pada teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik
pengumpulan data dengan cara menggabungkan dari berbagai teknik
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Pada penelitian ini
peneliti menggunakan triangulasi data bermaksud untuk menguji kredibilitas
data, dengan mengecek kredibilitas data menggunakan berbagai teknik
pengumpulan data dan berbagai sumber data. Peneliti menggunakan
observasi non partisipatif, wawancara terstruktur, dan dokumentasi untuk
mendapatkan sumber data secara serempak hingga data yang diperoleh sama.
Pada triangulan penelitian ini adalah anggota Bank Sampah Sabilulungan, di
antaranya adalah Ibu Erna, Ibu Enis, dan Ibu Nunung yang berperan aktif dan
selalu berpartisipasi di Bank Sampah berdasarkan rekomendasi dari pengelola
di kegiatan lingkungan Bank Sampah Sabilulungan.
D. Analisis Data
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis data
kualitatif. Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2009, hlm. 91) mengemukakan
bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai
tuntas, dan datanya sampai jenuh.
Sehingga dalam penelitian ini peneliti harus mencari data sebanyak
mungkin untuk menghasilkan data yang terbukti akurat dengan dibuktikannya
42
Lebih lanjut menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2009, hlm.
92-99) mengemukakan bahwa Adapun langkah-langkah analisis data di lapangan
model Miles and Huberman dalam penelitian ini adalah:
1. Reduksi data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah terkumpul
dikategorisasi dan data yang tidak penting dibuang.
Pada tahap ini peneliti merangkum data mengenai bank sampah
Sabilulungan yang telah di dapat melalui wawancara, observasi pengamatan, dan
dokumentasi. Dari data tersebut peneliti memilih data yang hanya dianggap
penting saja.
2. Display data
Display data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Menggunakan
display data, dapat memudahkan untuk memahami apa yang terjadi dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan pemahaman tersebut.
Dari data yang telah terkumpul tersebut, maka peneliti menguraikan secara
singkat point inti dari informasi data pengelola dan Bank Sampah Sabilulungan
agar peneliti memahami informasi data yang ada di dalamnya sehingga dapat
menentukan langkah apa yang selanjutnya akan dilakukan.
3. Penarikan kesimpulan
Tahap ketiga dalam analisis data menurut Milesand Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Akan tetapi bila
kesimpulan didukung dengan bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali
ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang relevan.
Pada tahap ini peneliti menarik kesimpulan dari semua data yang didapat
dari pengelola dan bank sampah Sabilulungan. Di kesimpulan awal masih bersifat
43
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
disimpulkan sudah didukung dengan bukti data informasi yang valid dan
konsisten maka kesimpulan penelitian tersebut disebut relevan.
E. Isu Etik
Pada penelitian ini, peneliti melibatkan manusia sebagai subjek
penelitiannya. Sebelumnya peneliti telah melakukan perizinan secara langsung
kepada pengelola Bank Sampah Sabilulungan untuk melakukan penelitian.
Pengelola Bank Sampah Sabilulungan di antaranya adalah Ibu Nuraeni sebagai
ketua, kemudian Ibu Nurhaeda sebagai sekretaris, dan Ibu Dedeh Setiawati
sebagai bendahara. Perizinan dilakukan di tempat Bank Sampah Sabilulungan
sekaligus rumah ketua Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di Kampung
Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari Kecamatan
Bandung Wetan.
Peneliti meyakini bahwa adanya dampak negatif selama penelitian
berlangsung tidak ada. Penelitian ini tidak akan menilmbulkan dampak negatif
terhadap subjek penelitian di Bank Sampah Sabilulungan yang beralamat di
Kampung Linggawastu nomor 156 B/25 RT 01/16 Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan. Selama penelitian ini berlangsung, tidak akan
mengganggu kenyamanan dan aktivitas yang biasa dilakukan di Bank Sampah
Sabilulungan. Demi kelancaran peneliti untuk melakukan penelitian ini, peneliti
memenuhi aturan yang ada pada Bank Sampah Sabilulungan.
Telah dilakukannya perizinan kepada pihak pengelola Bank Sampah
Sabilulungan, peneliti merasa tenang karena pihak pengelola telah bersedia dan
menyediakan waktu dan tempat untuk diteliti secara mendalam. Perizinan
dilakukan untuk memudahkan peneliti mendapat jawaban yang optimal dari pihak
84
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan dari hasil yang menyatakan
bahwa adanya upaya yang dilakukan pengelola di Bank Sampah Sabilulungan
dapat merubah perilaku peduli lingkungan sekitar Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan. Hal tersebut dapat dilihat dari uraian di bawah ini:
1. Pengelola bank sampah telah melakukan tahap identifikasi masalah dan
kebutuhan terhadap masyarakat di Kelurahan Tamansari Kecamatan
Bandung Wetan. Pada hasil identifikasi tersebut, pengelola dapat
menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan masalah di masyarakat
dengan mengadakan program bank sampah. Perencanaan program
kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan dilakukan oleh pengelola
berdasarkan hasil identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat
setempat. Secara konseptual, perencanaan perogram yang dilakukan
pengelola berdasarkan adanya unsur kekuasaan yang dimiliki pengelola
yang sebelumnya merupakan salah satu tokoh masyarakat yang berperan
aktif di sekitar lingkungan Kampung Linggawastu Kelurahan Tamansari
Kecamatan Bandung Wetan.
2. Strategi yang digunakan oleh pengelola di Bank Sampah Sabilulungan
dalam merubah perilaku peduli lingkungan menggunakan strategi
partisipatif. Strategi partisipatif ini menekankan pada partisipasi setiap
anggota dalam setiap kegiatan. Strategi ini terbukti efektif, karena
melibatkan mereka secara langsung sehingga masyarakat dapat merasakan
manfaat bergabung di Bank Sampah Sabilulungan. Sejalan dengan hasil
temuan, menurut Ericson (dalam Slamet 1994, hlm. 89) bahwa
bentuk-bentuk partisipasi terdiri dari tiga tahap, di antaranya:
a. Partisipasi di dalam tahap perencanaan (idea planning stage),
partisipasi dalam tahap ini adalah pelibatan seseorang pada tahap
penyusunan rencana dan strategi dalam penyusunan dan anggaran
85
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
memberikan usulan, saran, dan kritik melalui pertemuan-pertemuan
yang diadakan;
b. Partisipasi dalam tahap pelaksanaan, adalah pelibatan seseorang pada
pelaksanaan pekerjaan suatu proyek. Masyarakat dapat memberikan
tenaga, uang, ataupun material atau barang serta ide-ide sebagai salah
satu wujud partisipasinya dalam pekerjaan tersebut;
c. Partisipasi di dalam tahap pemanfaatan, adalah pelibatan seseorang
pada tahap pemanfaatan suatu proyek setelah proyek tersebut selesai
dikerjakan. Partisipasi dalam tahap ini berupa tenaga untuk
mengoperasikan program atau tenaga dan kemampuan untuk menjaga
hasil proyek yang telah dikerjakan.
3. Hasil yang dicapai oleh pengelola bank sampah antara lain adalah mampu
memecahkan masalah yang ada di suatu masyarakat sekitar Kelurahan
Tamansari Kecamatan Bandung Wetan mengenai perubahan sikap dan
perilaku peduli lingkungan menggunakan strategi partisipatif dengan
mengadakan program kegiatan yang menyangkut kepedulian lingkungan.
Program kegiatan tersebut antara lain adalah menimbang sampah,
membuat pupuk, mengolah sampah organik menjadi kandungan gas, dan
membuat kerajinan dari sampah non organik.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan bagi
pihak-pihak terkait yaitu sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan untuk masyarakat di sekitar
Kelurahan Tamansari Kecamatan Bandung Wetan yang mengikuti program
kegiatan yang diselenggarakan di Bank Sampah Sabilulungan agar berbagi ilmu
dan memberdayakan masyarakat yang belum bergabung menjadi anggota Bank
Sampah Sabilulungan sehingga diharapkan dapat bergabung di Bank Sampah
Sabilulungan, karena program yang ada di Bank Sampah Sabilulungan sangat
bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan dapat memberdayakan masyarakat
86
2. Bagi Pengelola Bank Sampah
Dari hasil penelitian yang didapat, harapan peneliti untuk pengelola Bank
Sampah Sabilulungan adalah untuk melakukan inovasi dalam bentuk kegiatan
baru yang berkaitan dengan kepedulian lingkungan dan terus memberikan
motivasi kepada anggota bank sampah agar rasa kepedulian terhadap lingkungan
semakin meningkat serta dapat memberikan motivasi kepada masyarakat yang
belum bergabung di Bank Sampah Sabilulungan agar mau bergabung, sehingga
semakin banyak masyarakat yang memperdulikan lingkungan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Harapan bagi peneliti selanjutnya yang berminat ingin melakukan
penelitian dengan kajian yang sama agar lebih bisa mengembangkan, mampu
memperdalam mengenai kajian ini. Serta harapan lain adalah mampu mengkaji
aspek-aspek yang ada di Bank Sampah Sabilulungan, sehingga hasil temuan yang
Mardhiyah Andita Tsalis, 2015
DAFTAR RUJUKAN
Sumber buku:
Adi, Isbandi. R. (2003). Pemberdayaan,Pengembangan Masyarakat, dan
Intervensi Komunitas: Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.
Effendi, R & Malilah, E. (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial
Budaya (PLSBT). Bandung:CV Maulina Media Grafika.
Ife, J. dan Tesoriero, F. (2008). Community Development Alternatif
Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Kusnadi, dkk. (2007). Pendidikan Keaksaraan: Filosofi, Strategi, Implementasi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat.
Manik, K.E.S. (2003). Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta: Djambatan.
Martono, N. (2012). Sosiologi Perubahan Sosial:Perspektif Klasik, Modern,
Posmodern, dan Poskolonial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Migristine, R. (2009). Pengolahan Sampah Plastik. Bandung: Angkasa.
Mikkelson, B. (2001). Metode Penelitian Partisipatif dalam Upaya-Upaya
Pemberdayaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Nawawi. (1983). Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Prijono, O.S. dan Pranaka, A.M.W. (1996). Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan,
dan Implementasi. Jakarta: Center for Strategy and International Studies.
Roesmidi dan Risyanti, R. (2008). Pemberdayaan Masyarakat. Jatinangor: Alqaprint
Sarwono, S.W. (1995). Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo.
____________. (2009).Psikologi Sosial. Jakarta: Humanika.
Siahaan, N. H. T. (2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
Slamet, Y. (1994). Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Sudjana, D. (2010). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharto, E. (2010). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat Kajian
Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sumber lain:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup, Bab 3 pasal 5.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan