• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan multimedia materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari mata pelajaran PPKN pada siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan multimedia materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari mata pelajaran PPKN pada siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015."

Copied!
225
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Marta Oktaviyani Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui: (1) upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan Multimedia (2) penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 (3) penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mangacu pada model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Dilakukan dalam 2 siklus, dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi lembar observasi, lembar kuisioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknis analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan Multimedia pada mata pelajaran PPKn dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan Multimedia b) pembentukan kelompok c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok d) diskusi pembahasan tugas kelompok e) kelompok mempresentasikan dalam pleno f) evaluasi individual. (2) penerapan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal skor rata-rata minat belajar sebesar 59 (kategori cukup); pada siklus I sebesar 76 (kategori baik); pada siklus II sebesar 81 (kategori sangat baik). (3) penerapan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 76,14 dan sebanyak 57% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus I sebesar 80 dan sebanyak 91% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus II sebesar 88,2 dan sebanyak 100% siswa sudah mencapai KKM (75).

(2)

IMPLEMENTING MULTIMEDIA MATERIAL RIGHTS AND OBLIGATION AS CITIZENS IN EVERYDAY LIFE CIVIC SUBJECTS IN GRADE FOUR SD KANISIUS

WIROBRAJAN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 Marta Oktaviyani

Universitas Sanata Dharma 2016

This study is purposed to improving and discover: (1) effort to improving learning interest and learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 through implementing Multimedia (2) implementing Multimedia can improve learning interest of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 (3) implementing Multimedia can improve learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015.

This study was Action Research which directed to loop model proposed by Kemmis and Taggart. Conducted in two loop, one loop consists of four steps, i.e planning, observation, and reflection. The partisipants of this study were the four grade students in SD Kanisius Wirobrajan year 2014/2015 consisting of 34 student. The data collecting method include observation, questionnaire, and test. The data was analyzed using data analysis technique which deternined to qualitative descriptive method.

The result of study showed that: (1) the implementing multimedia in civic course to improve learning interest and learning achivement for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan was conducted through the following steps: a) material providing completely through views Multimedia b) making group c) giving assignments to each group d) discussion group assignment e) the group presented in the plenary f) individual evaluation. (2) the implementation of multimedia can improve learning interest in civic course for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan. It appears in the initial condition of learning interest, its average score was 59 (moderate category); in loop I was 76 (good category); in loop II was 81 (very good category). (3) the implementation multimedia can improve learning achievement in civic course for student pf four grade in SD Kanisius Wirobrajan. It was obviously seen in the initial condition in which the students exam average score was 76,14 meaning that 57% of the students have completed the KKM (75); in loop 1 was 80 meaning that 91% of students have completed the KKM (75); in loop 2 was 88,2 meaning that 100% of students have completed the KKM (75).

(3)

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK

DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA

KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Marta Oktaviyani

NIM : 091134137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

ii

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK

DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA

KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN

PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh : Marta Oktaviyani

NIM : 091134137

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

v

PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini saya

persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberkati dan melimpahkan karunia-Nya setiap hari.

2. Bunda Maria yang senantiasa menjadi panutan saya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bapak Lusius Sanmuntalip dan Ibu

Yosephine Sutini yang sudah membesarkan saya serta selalu menyayangi, merawat, dan mendoakan saya dengan penuh cinta dan kasih yang melimpah.

4. Kakak-kakakku yang selalu mendukung. 5. Keponakan-keponakan tercinta.

(8)

vi MOTTO

͆Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa

dan permohonan dengan ucapan syukur.͇ (Fillipi 4:6)

A

y

r

,

(9)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 14 Juli 2016

Penulis

(10)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Marta Oktaviyani

Nomor Mahasiswa : 091134137

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 15 Juli 2016

Yang menyatakan

(11)

ix ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN

SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS

WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Marta Oktaviyani

Universitas Sanata Dharma 2016

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui: (1) upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan Multimedia (2) penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 (3) penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mangacu pada model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Dilakukan dalam 2 siklus, dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi lembar observasi, lembar kuisioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknis analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan Multimedia pada mata pelajaran PPKn dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan Multimedia b) pembentukan kelompok c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok d) diskusi pembahasan tugas kelompok e) kelompok mempresentasikan dalam pleno f) evaluasi individual. (2) penerapan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal skor rata-rata minat belajar sebesar 59 (kategori cukup); pada siklus I sebesar 76 (kategori baik); pada siklus II sebesar 81 (kategori sangat baik). (3) penerapan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 76,14 dan sebanyak 57% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus I sebesar 80 dan sebanyak 91% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus II sebesar 88,2 dan sebanyak 100% siswa sudah mencapai KKM (75).

(12)

x ABSTRACT

IMPROVING LEARNING INTEREST AND LEARNING ACHIVEMENT IMPLEMENTING MULTIMEDIA MATERIAL RIGHTS AND OBLIGATION AS CITIZENS IN EVERYDAY LIFE CIVIC SUBJECTS IN

GRADE FOUR SD KANISIUS WIROBRAJAN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015

Marta Oktaviyani Universitas Sanata Dharma

2016

This study is purposed to improving and discover: (1) effort to improving learning interest and learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 through implementing Multimedia (2) implementing Multimedia can improve learning interest of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 (3) implementing Multimedia can improve learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015.

This study was Action Research which directed to loop model proposed by Kemmis and Taggart. Conducted in two loop, one loop consists of four steps, i.e planning, observation, and reflection. The partisipants of this study were the four grade students in SD Kanisius Wirobrajan year 2014/2015 consisting of 34 student. The data collecting method include observation, questionnaire, and test. The data was analyzed using data analysis technique which deternined to qualitative descriptive method.

The result of study showed that: (1) the implementing multimedia in civic course to improve learning interest and learning achivement for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan was conducted through the following steps: a) material providing completely through views Multimedia b) making group c) giving assignments to each group d) discussion group assignment e) the group presented in the plenary f) individual evaluation. (2) the implementation of multimedia can improve learning interest in civic course for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan. It appears in the initial condition of learning interest, its average score was 59 (moderate category); in loop I was 76 (good category); in completed the KKM (75); in loop 2 was 88,2 meaning that 100% of students have completed the KKM (75).

(13)

xi

KATA PENGANTAR

Syukur dan puji penulis haturkan kepada Allah Bapa yang maha kasih,

yang selalu senantiasa melimpahkan karunia, rahmat, dan petunjuk-Nya, sehingga

penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun berkat

dukungan, bantuan, dan perhatian berbagai pihak yang memberikan

masukan-masukan yang berharga bagi penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa melimpahkan berkat,

bimbingan dan tuntunan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi

ini melalui doa Novena Tiga Salam Maria.

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universtas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Christiyanti A, S.Si, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. sebagai pembimbing yang senantiasa

memberikan pentunjuk dengan sabar untuk membimbing dan mengarahkan

dalam penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan karyawan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya

kepada penulis.

6. Kepala Sekolah serta Guru dan Siswa-siswa Kelas IV SD Kanisius

Wirobrajan 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin peneliti untuk

melakukan penelitian ini.

7. Orang tuaku tersayang Bapak Lusius Sanmuntalip dan Ibu Yosephine Sutini

yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, materi, dan

tenaga yang sangat berlimpah.

8. Keluarga besar simbah Sukowiharjo dan simbah Karyopawiro terima kasih

atas dukungan yang tak terhingga.

(14)

xii

10.Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi

ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

(15)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... viii

ABSTRAK ... ix

G. Manfaat Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

a. Pengertian Minat Belajar ... 12

b. Ciri-ciri Minat Belajar ... 13

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 15

3. Prestasi Belajar ... 16

a. Pengertian Prestasi Belajar ... 16

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 17

4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 19

a. Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 19

b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 20

5. Multimedia ... 22

(16)

xiv

b. Karakteristik Multimedia ... 23

c. Manfaat Multimedia ... 23

d. Kelebihan Multimedia ... 24

B. Penelitian yang Relevan ... 25

C. Kerangka Berfikir ... 28

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 35

a. Siklus I ... 35

H. Kriteria Keberhasilan ... 56

I. Jadwal Penelitian ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 58

B. Deskripsi Subjek Penelitian ... 59

(17)

xv

3. Data Siklus II ... 96

a. Perencanaan Siklus II ... 97

b. Pelaksanaan Siklus II ... 99

c. Pengamatan Siklus II ... 105

d. Refleksi Siklus II ... 119

e. Hasil Siklus II ... 120

1) Minat Belajar Siswa ... 120

2) Prestasi Belajar ... 122

D. Analisis Data ... 126

1. Minat Belajar ... 127

2. Prestasi Hasil Belajar ... 128

E. Pembahasan ... 129

1. Minat Belajar Siswa ... 129

2. Hasil Prestasi Siswa ... 135

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 138

A. Kesimpulan ... 138

B. Keterbatasan ... 141

C. Saran ... 142

(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kegiatan Inti Siswa pada Siklus I ... 36

Tabel 3.2. Kegiatan Inti Siswa pada Siklus II ... 39

Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Belajar Siswa ... 46

Tabel 3.4. Pengembangan Kisi-kisi Lembar Observasi terhadap Guru ... 48

Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 51

Tabel 3.6. Pedoman Penilaian dalam Standar 10 ... 53

Tabel 3.7. Jadwal Penelitian ... 57

Tabel 4.1. Nilai Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal ... 61

Tabel 4.2. Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal ... 63

Tabel 4.3. Minat Belajar Siswa Siklus I ... 79

Tabel 4.4. Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Pengamatan Siklus I ... 89

Tabel 4.5. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 92

Tabel 4.6. Minat Belajar Siswa Siklus II ... 112

Tabel 4.7. Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Pengamatan Siklus II ... 120

Tabel 4.8. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 123

Tabel 4.9. Peningkatan Minat Belajar PPKn Siswa Mulai Siklus I sampai Siklus II Berdasarkan Pengamatan ... 127

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Literature Map Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 28

Gambar 3.1. Siklus PTK model Kemmis dan Taggart ... 31

Gambar Diagram 4.1. Grafik Ketercapaian Setiap Indikator Minat Belajar Siswa

Siklus I Berdasarkan Pengamatan ... 86

Gambar Diagram 4.2. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 95

Gambar Diagram 4.3. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa ... 96

Gambar Diagram 4.4. Grafik Ketercapaian Setiap Indikator Minat Belajar

Siswa Siklus II Berdasarkan Pengamatan ... 117

Gambar Diagram 4.5. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 125

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 145

Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 ... 152

RPP Siklus II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 ... 160

Lampiran 3. Soal Evaluasi ... 166

Lampiran 4. Materi Hak dan Kewajiban ... 170

Lampiran 5. Materi Drama ... 175

Lampiran 6. Lembar Observasi Minat Belajar pertemuan 1 Pada Kondisi Awal ... 176

Lembar Observasi Minat Belajar pertemuan 1 Pada Kondisi Awal ... 179

Lembar Observasi Minat Belajar 2 kali Pertemuan Pada Kondisi Awal ... 182

Lampiran 7. Foto Penelitian ... 183

Lampiran 8. Foto Hasil Eavluasi Siswa ... 187

Lampiran 9. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 208

(21)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD) adalah Pendidikan

Kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan

agar siswa memiliki kemampuan dalam berpikir secara kritis, rasional, dan

kreatif dalam menanggapi berbagai isu kewarganegaraan serta mampu

berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lainnya.

Proses pembelajaran di dalam kelas membutuhkan seorang tenaga

pendidik yaitu guru. Sebagai guru harus memiliki inisiatif untuk

mengembangkan berbagai media pembelajaran demi tercapainya tujuan

pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran yang maksimal juga

membutuhkan keterlibatan siswa yang berperan aktif dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar. Untuk itu sangat dibutuhkan tingginya minat siswa

terhadap kegiatan belajar di dalam kelas. Minat siswa akan muncul dengan

adanya pemilihan model maupun media pembelajaran yang interaktif di dalam

kelas. Menurut Mudhoffir (dalam Munadi, 2008), “Belajar adalah proses aktif

dan konstruktif melalui suatu pengalaman dalam memperoleh informasi.

Dalam proses aktif tersebut, media pembelajaran berperan sebagai salah satu

(22)

pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada siswa.

Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber

informasi/pengetahuan bagi peserta didik. Media pembelajaran sebagai

sumber belajar merupakan suatu komponen system pembelajaran yang

meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang dapat

mempengaruhi hasil belajar peserta didik.”

Penggunaan media pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan saat

ini masih sangat sedikit digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi

ajar. Berdasarkan hasil wawancara oleh guru yang dilakukan peneliti pada

tanggal 30 Juli 2014 di ruang kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, media yang

digunakan oleh guru masih berupa gambar dan papan tulis. Guru menyadari

akan pentingnya media yang lebih menarik, menurutnya media yang menarik

akan meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas. Untuk saat ini guru

belum mampu membuat media yang menarik khususnya pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan. Materi Pendidikan Kewarganegaraan masih

bersifat abstrak. Dalam wawancara, guru menyampaikan kesulitannya dalam

menyampaikan materi hak dan kewajiban untuk kelas IV.

Penggunaan multimedia pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan belum pernah dirasakan oleh siswa kelas IV SD Kanisius

Wirobrajan. Berdasarkan kuisioner yang dilakukan kepada 82 siswa semester

ganjil kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada bulan Agustus 2013, sebanyak

(23)

Terlihat dari rendahnya prestasi dan minat siswa terhadap mata pelajaran

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Serta adanya kesadaran dari guru

dan siswa akan pentingnya media yang menarik selama proses belajar

mengajar khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan. Maka, peneliti ingin meningkatkan prestasi dan minat

belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan. Peneliti memilih SD

Kanisius Wirobrajan sebagai tempat penelitian karena sekolah ini sudah

memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang terlaksananya

penelitian ini. Namun, fasilitas tersebut belum sepenuhnya digunakan oleh

para guru. Sehingga, peneliti dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin

atas ijin dari pihak sekolah.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul:

“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan

Multimedia Materi Hak dan Kewajiban sebagai Warga dalam Kehidupan Sehari-hari Mata Pelajaran PPKn pada Siswa Kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan Tahun Pelajaran 2014/2015”

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini berfokus pada peningkatan prestasi belajar dan minat

belajar pada mata pelajaran PPKn dengan menggunakan Multimedia yaitu

pada Kompetisi Dasar (KD) 2.3. Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak

(24)

3.2. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn

siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran

2014/2015 melalui penerapan Multimedia?

2. Apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn

siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran

2014/2015?

3. Apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar

PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun

pelajaran 2014/2015?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan

penelitiannya adalah:

1. Untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa

kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran

2013/2014 melalui penerapan Multimedia

2. Untuk mengetahui penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat

belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil

(25)

3. Untuk mengetahui penggunaan multimedia dapat meningkatkan

prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan

Semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.

E. Definisi Operasional

1. Multimedia dapat dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer untuk

membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video

dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan

pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan

berkomunikasi (Darmawan, 2011:32).

2. Minat belajar merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu hal, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180)

3. Prestasi belajar merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan

pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif

sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan (Darsono, 2000:110).

F. Manfaat Hasil Penelitian

Ada beberapa manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Dapat bermanfaat dalam menentukan sumber belajar yang baik untuk

meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

2. Bagi guru

Dapat menjadi alternatif dalam menentukan media yang menarik untuk

(26)

3. Bagi sekolah

Dapat memberi masukan kepada sekolah tentang penggunaan multimedia

sebagai salah satu upaya peningkatan prestasi dan minat belajar siswa.

4. Bagi Siswa

Dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan minat

dan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran PPKn.

5. Bagi peneliti lain

Dapat dimanfaatkan sebagai pembanding atau sebagai referensi untuk

(27)

7 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Belajar

a. Pengertian

Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah proses orang mencoba untuk

mendapatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman individu

dalam interaksi dengan lingkungan yang melibatkan kognitif, afektif dan

psikomotorik. Belajar juga diartikan suatu aktivitas mental/psikis yang

berlangsung dengan interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan

nilai-nilai sikap (Winkel, 1999:53).

Menurut R. Gagne (dalam Djamarah, 1999:22) belajar adalah suatu

proses untuk motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan

sikap. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu

belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan

berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Soemanto,

1990:99).

Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh

(28)

b. Ciri-ciri

Ciri-ciri dari pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000:25) antara lain:

1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara

sitematis;

2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa

dalam belajar;

3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa;

4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik;

5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa;

6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik

secara fisik maupun psikologis.

Ciri-ciri yang telah dijabarkan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

ciri-ciri belajar yaitu belajar selalu dilakukan secara sadar dan direncanakan,

dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa, penyediaan bahan

belajar yang menarik dan menantang, menggunakan alat bantu belajar

yang tepat dan menarik, menciptakan suasana yang aman dan

menyenangkan bagi siswa, serta membuat siswa menerima pelajaran baik

(29)

c. Prinsip-prinsip Belajar

Prinsip belajar dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik

bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang

diinginkan. Berikut ini prinsip-prinsip pembelajaran yang dikemukakan

Sugandi, dkk (2000:27) antar lain:

1) Kesiapan Belajar

Kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi

awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya

sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Karena itu, guru

tidak dapat terlalu banyak berbuat. Namun, guru diharapkan dapat

mengurangi akibat dari kondisi tersebut dengan berbagai upaya pada

saat membelajarkan siswa.

2) Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek.

Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian

dari siswa yang belajar. Guru perlu mengetahui berbagai kiat untuk

menarik perhatian siswa saat proses pembelajaran berlangsung.

3) Motivasi

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat seseorang

melakukan sesuatu. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri

seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan

tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat menjadi aktif dan

(30)

Dalam hal ini, guru harus dapat memotivasi siswa agar dapat

mencapai tujuan belajar dengan baik.

4) Keaktifan Siswa

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif.

Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan,, dan

menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.

5) Mengalami sendiri

Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat

kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan

melakukan sendiri, akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat

serta pemahaman yang lebih mendalam.

6) Pengulangan

Dalam mempelajari materi sampai tingkat pemahaman yang lebih

baik, siswa perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan

latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga

materi tersebut mudah diingat. Guru dapat mendorong siswa untuk

melakukan pengulangan dengan cara memberikan pekrjaan rumah,

membuat laporan, dan mengadakan ulangan harian.

7) Materi Pelajaran yang Menantang

Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan

sikap seperti ini motivasi siswa akan meningkat. Rasa ingin tahu

timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang atau

(31)

8) Balikan dan Penguatan

Balikan adalah masukan penting bagi siswa maupun guru. Dengan

balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam

suatu hal. Penguatan adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari

guru kepada siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan

belajar. Dengan penguatan, siswa diharapkan mengulangi perbuatan

baiknya tersebut.

9) Perbedaan Individu

Setiap siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik maupun

psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan

belajar mereka tidak sama. Tugas guru adalah memperhatikan

siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model pengajaran

yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan kurang berbakat.

Pemaparan lainnya mengenai prinsip-prinsip belajar dikemukakan oleh

Suprijono (2009:4) yaitu prinsip belajar merupakan perubahan perilaku dan

belajar adalah proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan

yang ingin dicapai. Terakhir blajar merupakan bentuk pengalamannya.

Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik

dengan lingkungannya.

Dari paparan yang dikemukakan para ahli di atas, pada dasarnya

mengungkapkan prinsip-prinsip belajar yang sama. Prinsip-prinsip

seseorang dalam belajar diantaranya kesiapan belajar siswa, perhatian siswa

(32)

materi pelajaran yang menantang, balikan dan penguatan dari guru, serta

karakteristik siswa. Prinsip-prinsip balajar tersebut dapat membantu siswa

dalam mengikuti proses pembelajaran.

2. Minat Belajar

a. Pengertian Minat Belajar

Kata minat dalam bahasa Inggris disebut interst yang berarti menarik

atau tertarik. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:450) minat adalah

keinginan yang kuat, gairah, kecenderungan hati yang tinggi terhadap

sesuatu. Slameto (2010:180) mengungkapkan bahwa minat adalah suatu

rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa

ada yang menyuruh. Menurut Mardapi (2008:112) ada 2 definisi tentang

minat yaitu: 1) definisi konseptual: minat adalah watak yang tersusun

melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktifitas,

pengertian, ketrampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan dan 2)

definisi operasional: minat adalah keingintahuan seseorang tentang

keadaan suatu objek.

Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanda adanya

minat akan terasa menjenuhkan. Hal ini diungkapkan oleh Slameto

(1995:57) bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila

bahan pelajaran yang dipelajari untuk sesuai dengan minat siswa, siswa

tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak adanya daya tarik

(33)

Dari berbagai pengertian belajar dan pengertian minat di atas, dapat

disimpulkan bahwa minat belajar merupakan psikologis yang

menunjukkan pemusatan perhatian, ketertarikan atau keinginan yang kuat

pada suatu hal atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan

pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau psikomotorik tanpa ada yang

menyuruh. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata

pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang lebih besar

terhadap subjek tersebut.

b. Ciri-ciri Minat Belajar

Menurut Winkel (2004:212) mengungkapkan bahwa ciri-ciri minat

adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang

sedang dipelajari. Minat sangan berpengaruh pterhadap hasil belajar,

karena apabila siswa tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang

dipelajari maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Slameto

(2010:57) mengungkapkan siswa yang berminat memiliki

kecendenderungan untuk memperhatikan dan mengenang beberapa

kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus

yang disertai dengan rasa senang.

Peneliti menyimpulkan dari pemaparan para ahli di atas bahwa pada

dasarnya ciri-ciri minat belajar adalah terdiri dari adanya perasaan senang,

adanya perhatian, dan adanya keterlibatan diri dalam mempelajari suatu

hal. Ciri-ciri belajar tersebut dapat dijadikan sebagai indikator minat

(34)

yang diungkapkan oleh Isnandar (2012:14), yaitu; ekspresi perasaan

senang siswa, perhatian dalam mengikuti pelajaran, ketertarikan siswa

pada materi, ketertarikan siswa pada metode guru, dan keterlibatan siswa

dalam pembelajaran.

Berkaitan dengan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

indikator minat belajar siswa terdiri dari: adanya perasaan senang,

perhatian dan ketertarikan pada materi belajar, antusias dan aktif terlibat

dalam metode belajar mengajar dari guru.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar

Menurut Taufani (2008:38), ada tiga faktor yang mendasari

timbulnya minat yaitu:

1) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri.

2) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan aktivitas agar

dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya.

3) Faktor emosional, yaitu minat yang erat hubungannya dengan

emosi, berkaitan dengan perasaan suka atau tidak suka pada

aktivitas tertentu.

Agar siswa memiliki minat untuk belajar, guru harus berusaha

membangkitkan minat siswa agar proses belajar mengajar yang efektif

tercipta di dalam kelas dan siswa mencapai suatu tujuan sebagai hasil

belajarnya. Sulistyowati (2001:17), mengungkapkan bahwa lingkungan

keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar. Keluarga

(35)

apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orangtua, antara

kakak dan adik selalu rukun, kondisi ekonomi berkecukupan. Orang tua

dapat memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada

perlindungan dan perhatian dari orangtua, sehingga anak mendapat

kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih kesuksesan

dalam belajar.

Berbagai uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar seseorang ialah adanya

dorongan dari dalam, faktor emosional, dan faktor motivasi sosial.

Faktor motivasi sosial berasal dari lingkungan keluarga. Lingkungan

keluarga berperan yang sangat besar, sebab seseorang untuk pertama

kalinya belajar dan membentuk kepribadiannya. Dalam keluarga yang

harmonis, seseorang dapat memiliki minat yang optimal yang berasal

dari orangtua yang membimbing pendidikan anaknya. Minat belajar

dari lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap lingkungan sosial

yaitu lingkungan sosial, sebab sekolah menjadi tempat kegiatan

pembelajaran yang formal.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2005:895) adalah

hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.

(36)

keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah

program.

Darsono (2000:110) berpendapat bahwa “prestasi belajar siswa

merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan

pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif

sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan”. Sementara itu

Sudjana (2009:22) mendefinisikan prestasi belajar sebagai

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman

belajarnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulakan bahwa

prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang

telah ditetapkan setelah melakukan proses pengalaman belajar di kelas

dalam hal pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai

sikap/afektif.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Slameto (2003: 54-72) menjelaskan faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua

golongan, yaitu:

1) Faktor internal

Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang

sedang belajar, faktor internal terdiri dari faktor jasmani seperti

(37)

perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesepian, serta

faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor

eksternal terdiri dari faktor keluarga bagaimana cara orangtua

mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang

kebudayaan, faktor sekolah seperti metode mengajar guru,

kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat

pelajaran, waktu sekolah, standar belajar di atas ukuran, keadaan

gedung, metode belajar, dan tugas rumah, serta faktor masyarakat

seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman

bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang lainnya

menurut Arikunto (1990:21) adalah:

1) Faktor Internal, faktor ini bersumber dari dalam diri siswa sendiri.

Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis.

Faktor biologis prestasi belajar siswa seperti usia, kematangan, dan

kesehatan. Sedangkan faktor psikologis prestasi belajar siswa

berupa kelelahan, suasana hati, minat, motivasi, serta kebiasaan

(38)

2) Faktor Eksternal, faktor ini berasal dari luar diri siswa seperti

faktor manusia yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dan faktor

non manusia yaitu alam dan lingkungan fisik.

Pendapat yang telah disampaikan beberapa ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa faktor prestasi belajar siswa ialah faktor dari dalam

diri siswa seperti keadaan fisik siswa, keadaan biologis, serta keadaan

psikologis. Faktor yang kedua yaitu faktor yang berada di luar diri

siswa seperti keadaan anggota keluarganya, orang-orang di sekolah dan

tempat tinggal siswa, serta lingkungan fisik.

4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

a. Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Abdul Aziz (2002:4) menyampaikan bahwa Pendidikan Pancasila

dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran baru yang

menyempurnakan Pendidikan Moral Pancasila (Kurikulum sekolah

tahun 1975 dan 1984). Dalam sejarahnya, istilah PPKn digunakan pada

tahun 1994 dan berganti nama menjadi Kewarganegaraan pada tahun

2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) sesuai dengan UU No. 20

Tahun 2003. Pada tahun 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)

namanya berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Tahun

2014 (Kurikulum 2013) namanya kembali berubah menjadi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Peneliti melakukan penelitian

dengan menggunakan Kurikulum 2013 sesuai dengan kurikulum yang

(39)

Menurut Wiharyanto (2008:6) mata pelajaran kewarganegaraan

merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri

yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku

bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang dilandasi oleh

Pancasila dan UUD 1945. Pasha (2002:12) mengungkapkan bahwa

pendidikan kewarganegaraan merupakan materi yang menyangkut

tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga negara dalam

bernegara, hak dan kewajiban warga negara dalam berbangsa dan

bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan memiliki peran penting bagi siswa sekolah dasar

untuk membentuk manusia Pancasila yang bermanfaat dan

membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PPKn siswa dapat menjadi

warga negara yang baik mulai dari lingkungin keluarga hingga

lingkungan pemerintahan.

b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk

memberikan kompetensi sebagai berikut:

1) Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

Kewarganegaran.

2) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak

secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan

(40)

3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri

berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat

hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.

4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia

secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

Menurut Branson (1999:7) tujuan civic education adalah partisipasi

yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan

masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, dan nasional.

Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar

menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga

negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara,

beragama, demokratis, dan Pancasila sejati” (Somantri, 2001:279).

Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 J ayat

(1) huruf ditegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan

untuk membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa

kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila,

kesadaran berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta

komitmen Republik Indonesia.

Dari berbagai tujuan yang telah diuraikan oleh para ahli dan

penjelasan dari Peraturan Pemerintah di atas dapat disimpulkan bahwa

(41)

berpikir kristis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu

kewarganegaraan, berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab,

serta bertindak secara sadar dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara, berkembang secara positif dan demokratis

agar dapat hidup dengan bangsa lain, serta berinteraksi dengan

bangsa-bangsa lain dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Semua tujuan ini selalu berlandaskan akan Pancasila dan UUD 1945

yang telah menjadi dasar Negara Indonesia.

5. Multimedia

a. Pengertian Multimedia

Terdapat berbagai pengertian dari multimedia. Berikut merupakan

uraian pengertian multimedia dari Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) dan pengertian dari beberapa ahli. Dalam KBBI (2008:937)

multimedia adalah penyediaan informasi pada komputer yang

menggunakan suara, grafik, animasi, dan teks. Dalam penggunaannya,

multimedia sangat identik dengan komputer. Mayer (2009:3)

mendefinisikan, “multimedia sebagai presentasi materi dengan

menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar”.

Dalam konteks komunikasi pembelajaran, Hofsteder (dalam buku

Darmawan, 2011:32) menyebutkan bahwa “multimedia dapat

dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer untuk membuat dan

menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan

(42)

pemakai untuk malakukan navigasi, berinterakasi, berkreasi, dan

berkomunikasi”. Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu

melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran

berlangsung (Munadi, 2010:148).

Berbagai pengertian yang telah disampaikan oleh beberapa ahli di

atas, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia dalam pembelajaran

merupakan alat yang menyampaikan materi ajar kepada siswa dengan

menampilkan penggabungan berbagai jenis media yaitu gambar,

audio/suara, video, teks, grafis, serta animasi dengan memanfaatkan

kecanggihan berbagai program di dalam komputer, sehingga dapat

merangsang semua panca indra siswa dalam proses belajar mengajar di

dalam kelas.

b. Karakteristik Multimedia

Multimedia memiliki berbagai karakteristik dalam penciptaannya.

Berikut ini merupakan karakteristik pada pembelajaran multimedia

menurut Darmawan (2012:55).

1) Berisi konten materi representatif dalam bentuk visual, audio,

audiovisual.

2) Beragam media komunikasi dalam penggunaannya.

3) Memiliki kekuatan bahasa warna dan bahasa resolusi objek.

4) Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi.

(43)

6) Mengembangkan prinsip Self Evolution dalam mengukur proses

dan hasil belajarnya.

7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual.

8) Dapat digunakan secara offline maupun online.

c. Manfaat Multimedia

Pengembangan multimedia dalam dunia pendidikan memberikan

banyak manfaat. Manfaat dari pengembangan multimedia menurut

D’Lgnazio (Munir, 2009:210-211)

1) Memberikan kehidupan siswa yang lebih bermakna.

2) Siswa yang terlibat dalam pembelajaran yang mengembangkan

multimedia bisa mempelajari ilmu yang ada di dalamnya sesuai

minat, kesukaan, bakat, keperluan, pengetahuan, dan emosinya.

3) Siswa dapat lebih memacu motivasi belajar, dapat memberikan

penjelasan lebih baik dan lengkap terhadap suatu masalah.

4) Bagi pengajar dan siswa, multimedia memudahkan untuk

mengulang lagi materi. Sehingga pengajar tidak perlu menjelaskan

kembali materi jika siswa belum atau tidak faham, sebab program

bisa dipelajari berulang kali sehingga siswa dapat memahaminya.

5) Siswa dapat mengadakan latihan dan mengukur kemampuan.

d. Kelebihan Multimedia

Multimedia memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh

media lainnya. Munir (2009:214-219) menjelaskan berbagai kelebihan

(44)

1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan

kemudahan umpan balik. Proses interaktif pada multimedia terjadi

antara guru dengan siswanya. Hubungan ini menciptakan dialog

antara dua atau lebih siswa. Kemudahan umpan balik dalam

multimedia yaitu melalui konsep permodelan, latihan, dukungan,

artikulasi, dan refleksi. Umpan balik yang disediakan dapat

menentukan tingkat kreativitas siswa.

2) Multimedia memberikan kebebasan kepada siswa dalam

menemukan topik proses belajar. Dengan menampilkan kembali

materi pembelajaran dan data yang tersimpan secara cepat dan

mudah yang disediakan dalam program pembelajaran, merupakan

karakteristik proses belajar menggunakan komputer.

3) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam

proses belajar. Kelengkapan media yang dimiliki multimedia

berkemampuan untuk mengembangkan daya imajinasi, kreativitas

siswa, fantasi, dan emosi siswa ke arah yang lebih baik karena

melibatkan seluruh panca indera.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia

memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar, karena adanya

interaksi aktif antara siswa dan guru, sehingga siswa menjadi lebih aktif

dan kreatif, ke arah yang lebih baik. Berbagai uraian mengenai pengertian,

karakteristik, manfaat, serta kelebihan multimedia dari beberapa ahli,

(45)

berupa penggabungan gambar, animasi/video, teks, audio/suara, serta

grafis dengan menggunakan link dan tool pada program dalam komputer.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan multimedia berupa

penggabungan gambar, animasi, serta video yang digabungkan

menggunakan link dan tool dalam program Microsoft Power Point.

B. Penelitian yang Relevan

1. Nugroho (2012) mengembangkan multimedia interaktif dengan

pendekatan PAKEMATIK pada mata pelajaran IPS kelas IV SD. Tujuan

penelitian ini yaitu mengembangkan multimedia interaktif pada mata

pelajaran IPS kelas IV SD khususnya pada materi permasalahan sosial di

daerahnya. Produk divalidasi oleh dua orang ahli media dengan rata-rata

skor 4,0 (sangat baik) pada aspek tampilan dan satu orang ahli materi

yaitu guru dengan perolehan skor 4,8 (sangat baik). Uji coba produk

dilakukan dalam tiga tahap, yaitu uji coba perorangan dengan rerata skor

4,43 tergolong sangat baik, uji coba kelompok kecil dengan rerata skor

4,50 tergolong sangat baik, dan uji coba lapangan dengan rerata skor 4,78.

Multimedia yang dikembangkan mendapatkan respon yang sangat baik

dari para siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia yang

dikembangkan peneliti layak digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas

IV SD.

2. Mardika (2008) mengembangkan multimedia dalam pembelajaran

kosakata Bahasa Inggris untuk siswa kelas V SD. Pengembangan

(46)

mendesain, memproduksi, memvalidasi, merevisi, dan mengujicoba.

Validator dalam penelitian ini adalah satu orang ahli bidang studi bahasa

inggris dan satu orang ahli multimedia pembelajaran. Subjek uji coba

penelitian terdiri dari tiga siswa untuk uji coba individu dan dua puluh

siswa untuk uji kelompok besar. Instrumen penilaian yang digunakan

yaitu angket, pedoman observasi, dan soal pre-test dan post-test. Setelah

uji coba dilakukan, kualitas multimedia yang dikembangkan baik dilihat

dari aspek isi menunjukkan rerata skor 3,75, aspek pembelajaran

menunjukkan rerata skor 3,71, aspek tampilan menunjukkan rata-rata skor

3,87, dan aspek pemrograman menunjukkan skor rata-rata 3,75.

Pengguaan multimedia pembelajaran kosakata bahasa inggris berdampak

baik terhadap ketuntasan siswa. Hal ini diperlihatkan pada uji coba

kelompok besar, dari 20 siswa yang melakukan uji coba terdapat 19 siswa

(95%) yang tuntas belajar dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris

kelas V sekolah dasar.

3. Dwi Rahmat (2012) mengembangkan bahan ajar inovatif untuk mata

pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk

siswa kelas IV SD Ungaran 2. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar

berupa buku. Pengembangan bahan ajar yang dilakukan dalam penelitian

ini hanya sampai prototipe. Kualitas produk telah mendapatkan nilai

rata-rata 3,3 dengan kategori setuju dari delapan ahli.

4. Tri Nugroho (2012) melakukan penelitian tentang media pembelajaran

(47)

teknik Jigsaw kelas III semester 2 SD N Ungaran 2. Penelitian ini

mengembangan media pembelajaran berupa CD pembelajaran dan flash

card. Kualitas produk media pembelajaran ini telah mendapatkan rata-rata

nilai 3,15 dengan kategori setuju dari delapan ahli. Pengembangan media

pembelajaran yang dilakukan hanya sampai pada prototipe. Hasil media

pembelajaran ini sesuai dengan kebutuhan siswa, kajian teori belajar

(Piaget, Vigotsky, Kohlberg, dan konstruktivisme), dan teori model

pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw.

Sahid Nugroho, Nur (2012) Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Pendekatan PAKEMATIK pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Mardika (2008) Pengembangan Multimedia dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris di SD

Dwi Rahmat, Eko (2012) Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD N Ungaran 2 Yogyakarta

Tri Nugroho, Janu (2012) Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran PKn Kelas III SD N Ungaran 2 Yogyakarta

Yang perlu diteliti:

Peningkatan minat belajar, peningkatan prestasi belajar, penggunaan Multimedia pada mata pelajaran PPKn, kelas IV SD

(48)

Penelitian-penelitan yang telah dijabarkan di atas berkontribusi sebagai

gambaran umum peneliti mengenai berbagai model serta prosedur

penelitian yang digunakan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan referensi

yang cukup penting terhadap jalannya penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti. Namun, penelitian ini memiliki perbedaan dengan

penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut dilihat dari penggunaan yang

dilakukan peneliti. Penelitian ini akan menggunakan media pembelajaran

berupa multimedia pada mata pelajaran PPKn dengan materi hak dan

kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV SD.

Pada penelitian sebelumnya, pengembangan multimedia dalam

pembelajaran kosakata bahasa Inggris untuk kelas V SD dan pembelajaran

IPS untuk kelas IV SD dengan materi permasalahan sosial di daerahnya.

Sedangkan pada penelitian sebelumnya mengenai mata pelajaran PKn,

pengembangan yang dilakukan berupa bahan ajar berupa buku dan media

pembelajaran berupa CD dan flash card.

C. Kerangka Berpikir

Guru sebagai pendidik bertugas bukan hanya mengajar, namun juga harus

kreatif dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik. Perangkat

pembelajaran tersebut yaitu silabus, RPP, serta media pembelajaran.

Perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru akan

berpengaruh langsung terhadap tercapai atau tidaknya suatu tujuan

(49)

Pada era sekarang, pembelajaran berbasis IT sudah banyak digunakan

dalam dunia pendidikan. Perkembangan media pembelajaran berbasis IT saat

ini telah teruji dapat meningkatkan ketertarikan atau minat siswa terhadap

proses pembelajaran. Salah satu produk IT yang dapat digunakan sebagai

inovasi pembelajaran yaitu komputer, hal tersebut sesuai dengan pernyataan

Surjono (1995: 2) bahwa komputer sebagai salah satu produk teknologi

dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran.

Berawal dari alasan tersebut, maka perlu adanya penggunaan media

pembelajaran yang berbasis IT. Peneliti mengasumsikan media yang

digunakan pada mata pelajaran PPKn khususnya pada materi struktur materi

hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV

SD yang berupa multimedia masih kurang. Oleh karena itu, perlunya

penggunaan multimedia pada mata pelajaran PKn kelas IV SD dengan materi

materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari. Jadi,

dengan adanya multimedia dalam pembelajaran diharapkan dapat

meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap materi yang

akan dipelajari.

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD

(50)

a) Pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan

Multimedia. Multimedia yang digunakan berupa penggabungan

gambar, teks, animasi, serta video.

b) Pembentukan kelompok

c) Pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok

d) Diskusi pembahasan tugas kelompok

e) Kelompok mempresentasikan dalam pleno

f) Evaluasi individual

2. Penerapan Multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa

kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.

3. Penerapan Multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa

(51)

31 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penilitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan untuk meningkatkan dan

memperbaiki praktek pembelajaran di kelas yang mungkin belum efektif,

dan juga bertujuan untuk mutu hasil pendidikan. Menurut Susilo (2007:16 ).

PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelas atau di sekolah tempat

mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik

dan proses dalam pembelajaran. Namun berbeda dengan Kusumah dan

Dedy (2010:9) yang menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru di kelas sendiri dengan cara merencanakan,

melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif

dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru. Sehingga hasil belajar

siswa dapat meningkat.

Penelitian ini merupakan penelitian untuk menemukan cara

meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah, dan dilakukan oleh

guru di kelas itu sendiri yang memang sungguh-sungguh mengetahui

kondisi peserta didik, dalam PTK ini guru bisa berkolaboratif dengan guru

yang lain untuk melaksanakan atau memperbaiki kondisi pembelajaran di

kelasnya. Prosedur penelitian yang akan di tempuh mempunyai empat

langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang sangat

(52)

diterapkan oleh Arikunto (2006:16) dari tahap – tahap tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut :

Gambar 3.1. Siklus PTK model Kemmis dan Taggart

Setiap siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi 4 tahapan. Arikunto,

dkk (2006:17-19) menjabarkan keempat tahapan tersebut sebagai berikut:

1. Perencanaan

Peneliti menyusun rencana tindakan pada tahap ini. Tahap

menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa

yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian

membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam

fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan,

pelaksana dalam penalitian ini adalah guru kelas dan peneliti menjadi

(53)

ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu

mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa

dalam tahap kedua ini guru harus berusaha menaati apa yang sudah

dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak

dibuat-buat.

3. Pengamatan (observasi)

Tahap ketiga yaitu pengamatan yang dilakukan oleh

pengamat.Pengamatan ini dilakukan pada saat proses pelaksanaan

tindakan. Ketika guru sedang melakukan tindakan, tentunya ia tidak

sempat menganalisis peristiwa yang sedang terjadi. Oleh karena itu

peneliti mengamati proses pembelajaran ketika guru melakukan tidakan.

Peneliti juga mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar

memperoleh data yang akurat untuk mendapatkan hasil yang maksimal

pada siklus ini.

4. Refleksi

Tahap keempat ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan

kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat

dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,

kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan

implementasi rancangan tindakan dan hal-hal yang masih perlu

(54)

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Wirobrajan yang

beralamat di jalan HOS Cokroaminoto no.8 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2014/2015 yaitu

pada bulan Juli-Oktober 2014.

3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan

semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa.

4. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan prestasi belajar

PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan melalui penerapan

Multimedia pada materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Tindakan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang diharapkan

dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV

SD Kanisius Wirobrajan pada materi hak dan kewajiban sebagai warga

dalam kehidupan sehari-hari. Proses pelaksanaan tindakan bertahap dan

diharapkan dapat berhasil. Siklus yang pertama akan dilaksanakan dengan

(55)

tes. Sebelum dilaksanakan siklus maka peneliti menyiapkan segala sesuatu

yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan siklus.

1. Persiapan

a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobajan

untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.

b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV A untuk memperoleh

gambaran mengenai minat belajar siswadan prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran PPKn.

c. Melakukan pengamatan lebih teliti untuk mengetahui gambaran

mengenai minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran

PPKn.

d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas adalah kurangnya

minat siswa dalam mempelajari materi PPKn dan prestasi belajar

dalam yang belum maksimal.

e. Menganalisis masalah belajar siswa pada mata pelajaran PPKn

yang disampaikan guru kurang menarik dan menggunakan metode

ceramah. Hal ini disebabkan oleh guru dalam menyampaikan

pelajaran PPKn menggunakan metode yang membosankan. Guru

juga hanya menggunakan media papan tulis saja tanpa

menggunakan media yang lain yang lebih menarik perhatian siswa.

Peneliti akan mencoba meningkatkan minat dan prestasi belajar

(56)

sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan

multimedia.

f. Merumuskan masalah

g. Merumuskan hipotesis

h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus

i. Membuat gambaran awal mengenai minat dan prestasi belajar

siswa kelas IV A pada mata pelajaran PPKn.

2. Tindakan Setiap Siklus

Setelah diperoleh gambaran permasalahan di dalam pembelajaran,

maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut.

a. Siklus I

Kompetensi dasar yang digunakan yaitu: (2.3) menunjukkan perilaku

sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga di rumah, sekolah,

dan masyarakat sekitar; dan (3.2) Memahami hak dan kewajiban

sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan

masyarakat. Indikator-indikatornya yaitu: (1) Menjelaskan pengertian

hak, (2) Menjelaskan pengertian kewajiban, (3) menyebutkan contoh

hak dan keajiban sebagai anak dalam kehidupan sehari-hari di rumah,

dan (4) Menyebutkan contoh hak dan kewajiban sebagai siswa di

sekolah.

1) Perencanaan

Peneliti melakukan perencanaan berupa penyiapan perangkat

Gambar

Gambar 2.1. Literature Map Penelitian-Penelitian Sebelumnya
Gambar 3.1. Siklus PTK model Kemmis dan Taggart
gambar mengenai hak dan kewajiban anak di rumah
Tabel 3.2. Kegiatan Inti Siswa pada siklus II
+7

Referensi

Dokumen terkait

penelitian dengan judul : “ Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran PPKn SMA Swasta Nusantara Lubukpakam Tahun

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh profesionalisme guru terhadap prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 6 Binjai pada mata pelajaran PPKn, maka penulis menggunakan

kelestarian keindahan lingkungan minimal 3 kalimat. Melalui diskusi siswa mampu menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hasil analisis data yang diperoleh, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar terhadap prestasi siswa pada mata pelajaran PPKn kelas VIII SMPN

Peningkatan Prestasi Belajar Dengan Teknik Pembelajaran Mind Map Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Bagi Siswa Kelas IVA.. SDN Glagahombo 1 Sleman Semester Genap

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IVA SD Negeri Nogotirto yang berjumlah 27 siswa dengan objek penelitian adalah peningkatan minat dan prestasi belajar

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam berpikir analisis dan hasil belajar PPKn siswa kelas III SD Kanisius Demangan Baru 1 pada materi hak dan kewajiban

1.2.2 Apa saja faktor penghambat guru PPKn dalam menumbuhkan sikap nasionalisme pada mata pelajaran PPKn dengan menggunakan video dokumenter hari pahlawan terhadap siswa kelas VII SMP