MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Marta Oktaviyani Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui: (1) upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan Multimedia (2) penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 (3) penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mangacu pada model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Dilakukan dalam 2 siklus, dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi lembar observasi, lembar kuisioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknis analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan Multimedia pada mata pelajaran PPKn dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan Multimedia b) pembentukan kelompok c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok d) diskusi pembahasan tugas kelompok e) kelompok mempresentasikan dalam pleno f) evaluasi individual. (2) penerapan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal skor rata-rata minat belajar sebesar 59 (kategori cukup); pada siklus I sebesar 76 (kategori baik); pada siklus II sebesar 81 (kategori sangat baik). (3) penerapan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 76,14 dan sebanyak 57% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus I sebesar 80 dan sebanyak 91% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus II sebesar 88,2 dan sebanyak 100% siswa sudah mencapai KKM (75).
IMPLEMENTING MULTIMEDIA MATERIAL RIGHTS AND OBLIGATION AS CITIZENS IN EVERYDAY LIFE CIVIC SUBJECTS IN GRADE FOUR SD KANISIUS
WIROBRAJAN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015 Marta Oktaviyani
Universitas Sanata Dharma 2016
This study is purposed to improving and discover: (1) effort to improving learning interest and learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 through implementing Multimedia (2) implementing Multimedia can improve learning interest of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 (3) implementing Multimedia can improve learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015.
This study was Action Research which directed to loop model proposed by Kemmis and Taggart. Conducted in two loop, one loop consists of four steps, i.e planning, observation, and reflection. The partisipants of this study were the four grade students in SD Kanisius Wirobrajan year 2014/2015 consisting of 34 student. The data collecting method include observation, questionnaire, and test. The data was analyzed using data analysis technique which deternined to qualitative descriptive method.
The result of study showed that: (1) the implementing multimedia in civic course to improve learning interest and learning achivement for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan was conducted through the following steps: a) material providing completely through views Multimedia b) making group c) giving assignments to each group d) discussion group assignment e) the group presented in the plenary f) individual evaluation. (2) the implementation of multimedia can improve learning interest in civic course for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan. It appears in the initial condition of learning interest, its average score was 59 (moderate category); in loop I was 76 (good category); in loop II was 81 (very good category). (3) the implementation multimedia can improve learning achievement in civic course for student pf four grade in SD Kanisius Wirobrajan. It was obviously seen in the initial condition in which the students exam average score was 76,14 meaning that 57% of the students have completed the KKM (75); in loop 1 was 80 meaning that 91% of students have completed the KKM (75); in loop 2 was 88,2 meaning that 100% of students have completed the KKM (75).
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK
DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA
KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Marta Oktaviyani
NIM : 091134137
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK
DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN
SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA
KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh : Marta Oktaviyani
NIM : 091134137
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
v
PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini saya
persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberkati dan melimpahkan karunia-Nya setiap hari.
2. Bunda Maria yang senantiasa menjadi panutan saya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Bapak Lusius Sanmuntalip dan Ibu
Yosephine Sutini yang sudah membesarkan saya serta selalu menyayangi, merawat, dan mendoakan saya dengan penuh cinta dan kasih yang melimpah.
4. Kakak-kakakku yang selalu mendukung. 5. Keponakan-keponakan tercinta.
vi MOTTO
͆Janganlah hendaknya kamu khawatir tentang apapun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.͇ (Fillipi 4:6)
A
y
r
,
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 14 Juli 2016
Penulis
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Marta Oktaviyani
Nomor Mahasiswa : 091134137
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 15 Juli 2016
Yang menyatakan
ix ABSTRAK
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA MATERI HAK DAN KEWAJIBAN
SEBAGAI WARGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI MATA PELAJARAN PPKN PADA SISWA KELAS IVA SD KANISIUS
WIROBRAJAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Marta Oktaviyani
Universitas Sanata Dharma 2016
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengetahui: (1) upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 melalui penerapan Multimedia (2) penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015 (3) penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan tahun pelajaran 2014/2015.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mangacu pada model siklus yang dikemukakan oleh Kemmis dan Taggart. Dilakukan dalam 2 siklus, dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan Refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, Yogyakarta tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa. Teknik pengumpulan data meliputi lembar observasi, lembar kuisioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknis analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan Multimedia pada mata pelajaran PPKn dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan Multimedia b) pembentukan kelompok c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok d) diskusi pembahasan tugas kelompok e) kelompok mempresentasikan dalam pleno f) evaluasi individual. (2) penerapan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal skor rata-rata minat belajar sebesar 59 (kategori cukup); pada siklus I sebesar 76 (kategori baik); pada siklus II sebesar 81 (kategori sangat baik). (3) penerapan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan. Hal ini nampak pada kondisi awal nilai rata-rata ulangan siswa sebesar 76,14 dan sebanyak 57% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus I sebesar 80 dan sebanyak 91% siswa sudah mencapai KKM (75); pada siklus II sebesar 88,2 dan sebanyak 100% siswa sudah mencapai KKM (75).
x ABSTRACT
IMPROVING LEARNING INTEREST AND LEARNING ACHIVEMENT IMPLEMENTING MULTIMEDIA MATERIAL RIGHTS AND OBLIGATION AS CITIZENS IN EVERYDAY LIFE CIVIC SUBJECTS IN
GRADE FOUR SD KANISIUS WIROBRAJAN THE ACADEMIC YEAR 2014/2015
Marta Oktaviyani Universitas Sanata Dharma
2016
This study is purposed to improving and discover: (1) effort to improving learning interest and learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 through implementing Multimedia (2) implementing Multimedia can improve learning interest of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015 (3) implementing Multimedia can improve learning achivement of civic subjects in grade four SD Kanisius Wirobrajan the academic year 2014/2015.
This study was Action Research which directed to loop model proposed by Kemmis and Taggart. Conducted in two loop, one loop consists of four steps, i.e planning, observation, and reflection. The partisipants of this study were the four grade students in SD Kanisius Wirobrajan year 2014/2015 consisting of 34 student. The data collecting method include observation, questionnaire, and test. The data was analyzed using data analysis technique which deternined to qualitative descriptive method.
The result of study showed that: (1) the implementing multimedia in civic course to improve learning interest and learning achivement for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan was conducted through the following steps: a) material providing completely through views Multimedia b) making group c) giving assignments to each group d) discussion group assignment e) the group presented in the plenary f) individual evaluation. (2) the implementation of multimedia can improve learning interest in civic course for four grade students in SD Kanisius Wirobrajan. It appears in the initial condition of learning interest, its average score was 59 (moderate category); in loop I was 76 (good category); in completed the KKM (75); in loop 2 was 88,2 meaning that 100% of students have completed the KKM (75).
xi
KATA PENGANTAR
Syukur dan puji penulis haturkan kepada Allah Bapa yang maha kasih,
yang selalu senantiasa melimpahkan karunia, rahmat, dan petunjuk-Nya, sehingga
penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun berkat
dukungan, bantuan, dan perhatian berbagai pihak yang memberikan
masukan-masukan yang berharga bagi penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa melimpahkan berkat,
bimbingan dan tuntunan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi
ini melalui doa Novena Tiga Salam Maria.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universtas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Christiyanti A, S.Si, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. Paulus Wahana, M.Hum. sebagai pembimbing yang senantiasa
memberikan pentunjuk dengan sabar untuk membimbing dan mengarahkan
dalam penyusunan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya
kepada penulis.
6. Kepala Sekolah serta Guru dan Siswa-siswa Kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan 1 Yogyakarta yang telah memberikan ijin peneliti untuk
melakukan penelitian ini.
7. Orang tuaku tersayang Bapak Lusius Sanmuntalip dan Ibu Yosephine Sutini
yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, semangat, materi, dan
tenaga yang sangat berlimpah.
8. Keluarga besar simbah Sukowiharjo dan simbah Karyopawiro terima kasih
atas dukungan yang tak terhingga.
xii
10.Semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, oleh karena
itu penulis membuka diri terhadap saran dan kritik yang dapat menjadikan skripsi
ini menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
xiii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ... viii
ABSTRAK ... ix
G. Manfaat Penelitian... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
a. Pengertian Minat Belajar ... 12
b. Ciri-ciri Minat Belajar ... 13
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 15
3. Prestasi Belajar ... 16
a. Pengertian Prestasi Belajar ... 16
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 17
4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 19
a. Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 19
b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ... 20
5. Multimedia ... 22
xiv
b. Karakteristik Multimedia ... 23
c. Manfaat Multimedia ... 23
d. Kelebihan Multimedia ... 24
B. Penelitian yang Relevan ... 25
C. Kerangka Berfikir ... 28
2. Rencana Tindakan Setiap Siklus ... 35
a. Siklus I ... 35
H. Kriteria Keberhasilan ... 56
I. Jadwal Penelitian ... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 58
B. Deskripsi Subjek Penelitian ... 59
xv
3. Data Siklus II ... 96
a. Perencanaan Siklus II ... 97
b. Pelaksanaan Siklus II ... 99
c. Pengamatan Siklus II ... 105
d. Refleksi Siklus II ... 119
e. Hasil Siklus II ... 120
1) Minat Belajar Siswa ... 120
2) Prestasi Belajar ... 122
D. Analisis Data ... 126
1. Minat Belajar ... 127
2. Prestasi Hasil Belajar ... 128
E. Pembahasan ... 129
1. Minat Belajar Siswa ... 129
2. Hasil Prestasi Siswa ... 135
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ... 138
A. Kesimpulan ... 138
B. Keterbatasan ... 141
C. Saran ... 142
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kegiatan Inti Siswa pada Siklus I ... 36
Tabel 3.2. Kegiatan Inti Siswa pada Siklus II ... 39
Tabel 3.3. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Minat Belajar Siswa ... 46
Tabel 3.4. Pengembangan Kisi-kisi Lembar Observasi terhadap Guru ... 48
Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal Evaluasi ... 51
Tabel 3.6. Pedoman Penilaian dalam Standar 10 ... 53
Tabel 3.7. Jadwal Penelitian ... 57
Tabel 4.1. Nilai Minat Belajar Siswa pada Kondisi Awal ... 61
Tabel 4.2. Nilai Hasil Belajar Siswa pada Kondisi Awal ... 63
Tabel 4.3. Minat Belajar Siswa Siklus I ... 79
Tabel 4.4. Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Pengamatan Siklus I ... 89
Tabel 4.5. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus I ... 92
Tabel 4.6. Minat Belajar Siswa Siklus II ... 112
Tabel 4.7. Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Pengamatan Siklus II ... 120
Tabel 4.8. Hasil Prestasi Belajar Siswa pada Siklus II ... 123
Tabel 4.9. Peningkatan Minat Belajar PPKn Siswa Mulai Siklus I sampai Siklus II Berdasarkan Pengamatan ... 127
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Literature Map Penelitian-Penelitian Sebelumnya ... 28
Gambar 3.1. Siklus PTK model Kemmis dan Taggart ... 31
Gambar Diagram 4.1. Grafik Ketercapaian Setiap Indikator Minat Belajar Siswa
Siklus I Berdasarkan Pengamatan ... 86
Gambar Diagram 4.2. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 95
Gambar Diagram 4.3. Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata Siswa ... 96
Gambar Diagram 4.4. Grafik Ketercapaian Setiap Indikator Minat Belajar
Siswa Siklus II Berdasarkan Pengamatan ... 117
Gambar Diagram 4.5. Grafik Hasil Peningkatan Siswa yang Lulus KKM ... 125
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ... 145
Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 ... 152
RPP Siklus II Pertemuan 1 dan Pertemuan 2 ... 160
Lampiran 3. Soal Evaluasi ... 166
Lampiran 4. Materi Hak dan Kewajiban ... 170
Lampiran 5. Materi Drama ... 175
Lampiran 6. Lembar Observasi Minat Belajar pertemuan 1 Pada Kondisi Awal ... 176
Lembar Observasi Minat Belajar pertemuan 1 Pada Kondisi Awal ... 179
Lembar Observasi Minat Belajar 2 kali Pertemuan Pada Kondisi Awal ... 182
Lampiran 7. Foto Penelitian ... 183
Lampiran 8. Foto Hasil Eavluasi Siswa ... 187
Lampiran 9. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 208
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD) adalah Pendidikan
Kewarganegaraan. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan
agar siswa memiliki kemampuan dalam berpikir secara kritis, rasional, dan
kreatif dalam menanggapi berbagai isu kewarganegaraan serta mampu
berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya.
Proses pembelajaran di dalam kelas membutuhkan seorang tenaga
pendidik yaitu guru. Sebagai guru harus memiliki inisiatif untuk
mengembangkan berbagai media pembelajaran demi tercapainya tujuan
pembelajaran yang maksimal. Pembelajaran yang maksimal juga
membutuhkan keterlibatan siswa yang berperan aktif dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar. Untuk itu sangat dibutuhkan tingginya minat siswa
terhadap kegiatan belajar di dalam kelas. Minat siswa akan muncul dengan
adanya pemilihan model maupun media pembelajaran yang interaktif di dalam
kelas. Menurut Mudhoffir (dalam Munadi, 2008), “Belajar adalah proses aktif
dan konstruktif melalui suatu pengalaman dalam memperoleh informasi.
Dalam proses aktif tersebut, media pembelajaran berperan sebagai salah satu
pesan dan informasi sehingga membentuk pengetahuan baru pada siswa.
Dalam batas tertentu, media dapat menggantikan fungsi guru sebagai sumber
informasi/pengetahuan bagi peserta didik. Media pembelajaran sebagai
sumber belajar merupakan suatu komponen system pembelajaran yang
meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, yang dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik.”
Penggunaan media pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan saat
ini masih sangat sedikit digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi
ajar. Berdasarkan hasil wawancara oleh guru yang dilakukan peneliti pada
tanggal 30 Juli 2014 di ruang kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan, media yang
digunakan oleh guru masih berupa gambar dan papan tulis. Guru menyadari
akan pentingnya media yang lebih menarik, menurutnya media yang menarik
akan meningkatkan minat belajar siswa di dalam kelas. Untuk saat ini guru
belum mampu membuat media yang menarik khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan. Materi Pendidikan Kewarganegaraan masih
bersifat abstrak. Dalam wawancara, guru menyampaikan kesulitannya dalam
menyampaikan materi hak dan kewajiban untuk kelas IV.
Penggunaan multimedia pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan belum pernah dirasakan oleh siswa kelas IV SD Kanisius
Wirobrajan. Berdasarkan kuisioner yang dilakukan kepada 82 siswa semester
ganjil kelas IV SD Kanisius Wirobrajan pada bulan Agustus 2013, sebanyak
Terlihat dari rendahnya prestasi dan minat siswa terhadap mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Serta adanya kesadaran dari guru
dan siswa akan pentingnya media yang menarik selama proses belajar
mengajar khususnya pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Maka, peneliti ingin meningkatkan prestasi dan minat
belajar siswa kelas IV di SD Kanisius Wirobrajan. Peneliti memilih SD
Kanisius Wirobrajan sebagai tempat penelitian karena sekolah ini sudah
memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk menunjang terlaksananya
penelitian ini. Namun, fasilitas tersebut belum sepenuhnya digunakan oleh
para guru. Sehingga, peneliti dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin
atas ijin dari pihak sekolah.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka peneliti
tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul:
“Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan
Multimedia Materi Hak dan Kewajiban sebagai Warga dalam Kehidupan Sehari-hari Mata Pelajaran PPKn pada Siswa Kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan Tahun Pelajaran 2014/2015”
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini berfokus pada peningkatan prestasi belajar dan minat
belajar pada mata pelajaran PPKn dengan menggunakan Multimedia yaitu
pada Kompetisi Dasar (KD) 2.3. Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak
3.2. Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar PPKn
siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran
2014/2015 melalui penerapan Multimedia?
2. Apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn
siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran
2014/2015?
3. Apakah penggunaan multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar
PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun
pelajaran 2014/2015?
D. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan
penelitiannya adalah:
1. Untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa
kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil tahun pelajaran
2013/2014 melalui penerapan Multimedia
2. Untuk mengetahui penggunaan multimedia dapat meningkatkan minat
belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Semester ganjil
3. Untuk mengetahui penggunaan multimedia dapat meningkatkan
prestasi belajar PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan
Semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
E. Definisi Operasional
1. Multimedia dapat dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer untuk
membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video
dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan
pemakai untuk melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan
berkomunikasi (Darmawan, 2011:32).
2. Minat belajar merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu hal, tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 2010:180)
3. Prestasi belajar merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif
sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan (Darsono, 2000:110).
F. Manfaat Hasil Penelitian
Ada beberapa manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian
ini sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Dapat bermanfaat dalam menentukan sumber belajar yang baik untuk
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
2. Bagi guru
Dapat menjadi alternatif dalam menentukan media yang menarik untuk
3. Bagi sekolah
Dapat memberi masukan kepada sekolah tentang penggunaan multimedia
sebagai salah satu upaya peningkatan prestasi dan minat belajar siswa.
4. Bagi Siswa
Dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk meningkatkan minat
dan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran PPKn.
5. Bagi peneliti lain
Dapat dimanfaatkan sebagai pembanding atau sebagai referensi untuk
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Belajar
a. Pengertian
Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah proses orang mencoba untuk
mendapatkan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman individu
dalam interaksi dengan lingkungan yang melibatkan kognitif, afektif dan
psikomotorik. Belajar juga diartikan suatu aktivitas mental/psikis yang
berlangsung dengan interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan
nilai-nilai sikap (Winkel, 1999:53).
Menurut R. Gagne (dalam Djamarah, 1999:22) belajar adalah suatu
proses untuk motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan, dan
sikap. Belajar adalah suatu proses dan bukan suatu hasil. Oleh karena itu
belajar berlangsung secara aktif dan integratif dengan menggunakan
berbagai bentuk perbuatan untuk mencapai suatu tujuan (Soemanto,
1990:99).
Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
b. Ciri-ciri
Ciri-ciri dari pembelajaran menurut Sugandi, dkk (2000:25) antara lain:
1) Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara
sitematis;
2) Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa
dalam belajar;
3) Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan
menantang bagi siswa;
4) Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan
menarik;
5) Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan
menyenangkan bagi siswa;
6) Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik
secara fisik maupun psikologis.
Ciri-ciri yang telah dijabarkan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
ciri-ciri belajar yaitu belajar selalu dilakukan secara sadar dan direncanakan,
dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa, penyediaan bahan
belajar yang menarik dan menantang, menggunakan alat bantu belajar
yang tepat dan menarik, menciptakan suasana yang aman dan
menyenangkan bagi siswa, serta membuat siswa menerima pelajaran baik
c. Prinsip-prinsip Belajar
Prinsip belajar dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik
bagi siswa maupun bagi guru dalam upaya mencapai hasil yang
diinginkan. Berikut ini prinsip-prinsip pembelajaran yang dikemukakan
Sugandi, dkk (2000:27) antar lain:
1) Kesiapan Belajar
Kesiapan belajar baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi
awal suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya
sudah terjadi pada diri siswa sebelum ia masuk kelas. Karena itu, guru
tidak dapat terlalu banyak berbuat. Namun, guru diharapkan dapat
mengurangi akibat dari kondisi tersebut dengan berbagai upaya pada
saat membelajarkan siswa.
2) Perhatian
Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek.
Belajar sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian
dari siswa yang belajar. Guru perlu mengetahui berbagai kiat untuk
menarik perhatian siswa saat proses pembelajaran berlangsung.
3) Motivasi
Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif saat seseorang
melakukan sesuatu. Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri
seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan
tertentu untuk mencapai tujuan. Motivasi dapat menjadi aktif dan
Dalam hal ini, guru harus dapat memotivasi siswa agar dapat
mencapai tujuan belajar dengan baik.
4) Keaktifan Siswa
Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif.
Dengan bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan,, dan
menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
5) Mengalami sendiri
Prinsip pengalaman ini sangat penting dalam belajar dan erat
kaitannya dengan prinsip keaktifan. Siswa yang belajar dengan
melakukan sendiri, akan memberikan hasil belajar yang lebih cepat
serta pemahaman yang lebih mendalam.
6) Pengulangan
Dalam mempelajari materi sampai tingkat pemahaman yang lebih
baik, siswa perlu membaca, berfikir, mengingat, dan latihan. Dengan
latihan berarti siswa mengulang-ulang materi yang dipelajari sehingga
materi tersebut mudah diingat. Guru dapat mendorong siswa untuk
melakukan pengulangan dengan cara memberikan pekrjaan rumah,
membuat laporan, dan mengadakan ulangan harian.
7) Materi Pelajaran yang Menantang
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh rasa ingin tahu. Dengan
sikap seperti ini motivasi siswa akan meningkat. Rasa ingin tahu
timbul saat guru memberikan pelajaran yang bersifat menantang atau
8) Balikan dan Penguatan
Balikan adalah masukan penting bagi siswa maupun guru. Dengan
balikan, siswa dapat mengetahui sejauh mana kemampuannya dalam
suatu hal. Penguatan adalah suatu tindakan yang menyenangkan dari
guru kepada siswa yang telah berhasil melakukan suatu perbuatan
belajar. Dengan penguatan, siswa diharapkan mengulangi perbuatan
baiknya tersebut.
9) Perbedaan Individu
Setiap siswa mempunyai karakteristik baik dari segi fisik maupun
psikis. Dengan adanya perbedaan ini, tentu minat serta kemampuan
belajar mereka tidak sama. Tugas guru adalah memperhatikan
siswa-siswa tertentu secara individual dan memikirkan model pengajaran
yang berbeda bagi anak didik yang berbakat dengan kurang berbakat.
Pemaparan lainnya mengenai prinsip-prinsip belajar dikemukakan oleh
Suprijono (2009:4) yaitu prinsip belajar merupakan perubahan perilaku dan
belajar adalah proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan
yang ingin dicapai. Terakhir blajar merupakan bentuk pengalamannya.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya.
Dari paparan yang dikemukakan para ahli di atas, pada dasarnya
mengungkapkan prinsip-prinsip belajar yang sama. Prinsip-prinsip
seseorang dalam belajar diantaranya kesiapan belajar siswa, perhatian siswa
materi pelajaran yang menantang, balikan dan penguatan dari guru, serta
karakteristik siswa. Prinsip-prinsip balajar tersebut dapat membantu siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran.
2. Minat Belajar
a. Pengertian Minat Belajar
Kata minat dalam bahasa Inggris disebut interst yang berarti menarik
atau tertarik. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:450) minat adalah
keinginan yang kuat, gairah, kecenderungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu. Slameto (2010:180) mengungkapkan bahwa minat adalah suatu
rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa
ada yang menyuruh. Menurut Mardapi (2008:112) ada 2 definisi tentang
minat yaitu: 1) definisi konseptual: minat adalah watak yang tersusun
melalui pengalaman yang mendorong individu mencari objek, aktifitas,
pengertian, ketrampilan untuk tujuan perhatian atau penguasaan dan 2)
definisi operasional: minat adalah keingintahuan seseorang tentang
keadaan suatu objek.
Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanda adanya
minat akan terasa menjenuhkan. Hal ini diungkapkan oleh Slameto
(1995:57) bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila
bahan pelajaran yang dipelajari untuk sesuai dengan minat siswa, siswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak adanya daya tarik
Dari berbagai pengertian belajar dan pengertian minat di atas, dapat
disimpulkan bahwa minat belajar merupakan psikologis yang
menunjukkan pemusatan perhatian, ketertarikan atau keinginan yang kuat
pada suatu hal atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau psikomotorik tanpa ada yang
menyuruh. Siswa yang memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata
pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subjek tersebut.
b. Ciri-ciri Minat Belajar
Menurut Winkel (2004:212) mengungkapkan bahwa ciri-ciri minat
adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang
sedang dipelajari. Minat sangan berpengaruh pterhadap hasil belajar,
karena apabila siswa tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang
dipelajari maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Slameto
(2010:57) mengungkapkan siswa yang berminat memiliki
kecendenderungan untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus
yang disertai dengan rasa senang.
Peneliti menyimpulkan dari pemaparan para ahli di atas bahwa pada
dasarnya ciri-ciri minat belajar adalah terdiri dari adanya perasaan senang,
adanya perhatian, dan adanya keterlibatan diri dalam mempelajari suatu
hal. Ciri-ciri belajar tersebut dapat dijadikan sebagai indikator minat
yang diungkapkan oleh Isnandar (2012:14), yaitu; ekspresi perasaan
senang siswa, perhatian dalam mengikuti pelajaran, ketertarikan siswa
pada materi, ketertarikan siswa pada metode guru, dan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran.
Berkaitan dengan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan bahwa
indikator minat belajar siswa terdiri dari: adanya perasaan senang,
perhatian dan ketertarikan pada materi belajar, antusias dan aktif terlibat
dalam metode belajar mengajar dari guru.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Belajar
Menurut Taufani (2008:38), ada tiga faktor yang mendasari
timbulnya minat yaitu:
1) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri.
2) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan aktivitas agar
dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya.
3) Faktor emosional, yaitu minat yang erat hubungannya dengan
emosi, berkaitan dengan perasaan suka atau tidak suka pada
aktivitas tertentu.
Agar siswa memiliki minat untuk belajar, guru harus berusaha
membangkitkan minat siswa agar proses belajar mengajar yang efektif
tercipta di dalam kelas dan siswa mencapai suatu tujuan sebagai hasil
belajarnya. Sulistyowati (2001:17), mengungkapkan bahwa lingkungan
keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar. Keluarga
apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orangtua, antara
kakak dan adik selalu rukun, kondisi ekonomi berkecukupan. Orang tua
dapat memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada
perlindungan dan perhatian dari orangtua, sehingga anak mendapat
kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih kesuksesan
dalam belajar.
Berbagai uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar seseorang ialah adanya
dorongan dari dalam, faktor emosional, dan faktor motivasi sosial.
Faktor motivasi sosial berasal dari lingkungan keluarga. Lingkungan
keluarga berperan yang sangat besar, sebab seseorang untuk pertama
kalinya belajar dan membentuk kepribadiannya. Dalam keluarga yang
harmonis, seseorang dapat memiliki minat yang optimal yang berasal
dari orangtua yang membimbing pendidikan anaknya. Minat belajar
dari lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap lingkungan sosial
yaitu lingkungan sosial, sebab sekolah menjadi tempat kegiatan
pembelajaran yang formal.
3. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi dalam kamus besar Bahasa Indonesia (2005:895) adalah
hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya.
keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah
program.
Darsono (2000:110) berpendapat bahwa “prestasi belajar siswa
merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan
pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif
sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan”. Sementara itu
Sudjana (2009:22) mendefinisikan prestasi belajar sebagai
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman
belajarnya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulakan bahwa
prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
telah ditetapkan setelah melakukan proses pengalaman belajar di kelas
dalam hal pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai
sikap/afektif.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Slameto (2003: 54-72) menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu:
1) Faktor internal
Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar, faktor internal terdiri dari faktor jasmani seperti
perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesepian, serta
faktor kelelahan.
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor
eksternal terdiri dari faktor keluarga bagaimana cara orangtua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang
kebudayaan, faktor sekolah seperti metode mengajar guru,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar belajar di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar, dan tugas rumah, serta faktor masyarakat
seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang lainnya
menurut Arikunto (1990:21) adalah:
1) Faktor Internal, faktor ini bersumber dari dalam diri siswa sendiri.
Faktor internal terdiri dari faktor biologis dan faktor psikologis.
Faktor biologis prestasi belajar siswa seperti usia, kematangan, dan
kesehatan. Sedangkan faktor psikologis prestasi belajar siswa
berupa kelelahan, suasana hati, minat, motivasi, serta kebiasaan
2) Faktor Eksternal, faktor ini berasal dari luar diri siswa seperti
faktor manusia yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dan faktor
non manusia yaitu alam dan lingkungan fisik.
Pendapat yang telah disampaikan beberapa ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa faktor prestasi belajar siswa ialah faktor dari dalam
diri siswa seperti keadaan fisik siswa, keadaan biologis, serta keadaan
psikologis. Faktor yang kedua yaitu faktor yang berada di luar diri
siswa seperti keadaan anggota keluarganya, orang-orang di sekolah dan
tempat tinggal siswa, serta lingkungan fisik.
4. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
a. Hakikat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Abdul Aziz (2002:4) menyampaikan bahwa Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran baru yang
menyempurnakan Pendidikan Moral Pancasila (Kurikulum sekolah
tahun 1975 dan 1984). Dalam sejarahnya, istilah PPKn digunakan pada
tahun 1994 dan berganti nama menjadi Kewarganegaraan pada tahun
2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) sesuai dengan UU No. 20
Tahun 2003. Pada tahun 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
namanya berubah menjadi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Tahun
2014 (Kurikulum 2013) namanya kembali berubah menjadi Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Peneliti melakukan penelitian
dengan menggunakan Kurikulum 2013 sesuai dengan kurikulum yang
Menurut Wiharyanto (2008:6) mata pelajaran kewarganegaraan
merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri
yang beragam dari segi agama, sosio-kultural, bahasa, usia, dan suku
bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang dilandasi oleh
Pancasila dan UUD 1945. Pasha (2002:12) mengungkapkan bahwa
pendidikan kewarganegaraan merupakan materi yang menyangkut
tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga negara dalam
bernegara, hak dan kewajiban warga negara dalam berbangsa dan
bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan memiliki peran penting bagi siswa sekolah dasar
untuk membentuk manusia Pancasila yang bermanfaat dan
membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PPKn siswa dapat menjadi
warga negara yang baik mulai dari lingkungin keluarga hingga
lingkungan pemerintahan.
b. Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Tujuan pembelajaran PKn dalam Depdiknas (2006:49) adalah untuk
memberikan kompetensi sebagai berikut:
1) Berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
Kewarganegaran.
2) Berpartisipasi secara cerdas dan tanggung jawab, serta bertindak
secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan
3) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat
hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain.
4) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia
secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Menurut Branson (1999:7) tujuan civic education adalah partisipasi
yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan politik dan
masyarakat baik tingkat lokal, negara bagian, dan nasional.
Tujuan umum pelajaran PKn ialah mendidik warga negara agar
menjadi warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan “warga
negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara,
beragama, demokratis, dan Pancasila sejati” (Somantri, 2001:279).
Sesuai dengan PP Nomor 32 Tahun 2013 penjelasan pasal 77 J ayat
(1) huruf ditegaskan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan
untuk membentuk Peserta Didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai dan moral Pancasila,
kesadaran berkonstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia 1945, nilai dan semangat Bhinneka Tunggal Ika, serta
komitmen Republik Indonesia.
Dari berbagai tujuan yang telah diuraikan oleh para ahli dan
penjelasan dari Peraturan Pemerintah di atas dapat disimpulkan bahwa
berpikir kristis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan, berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab,
serta bertindak secara sadar dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara, berkembang secara positif dan demokratis
agar dapat hidup dengan bangsa lain, serta berinteraksi dengan
bangsa-bangsa lain dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Semua tujuan ini selalu berlandaskan akan Pancasila dan UUD 1945
yang telah menjadi dasar Negara Indonesia.
5. Multimedia
a. Pengertian Multimedia
Terdapat berbagai pengertian dari multimedia. Berikut merupakan
uraian pengertian multimedia dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) dan pengertian dari beberapa ahli. Dalam KBBI (2008:937)
multimedia adalah penyediaan informasi pada komputer yang
menggunakan suara, grafik, animasi, dan teks. Dalam penggunaannya,
multimedia sangat identik dengan komputer. Mayer (2009:3)
mendefinisikan, “multimedia sebagai presentasi materi dengan
menggunakan kata-kata sekaligus gambar-gambar”.
Dalam konteks komunikasi pembelajaran, Hofsteder (dalam buku
Darmawan, 2011:32) menyebutkan bahwa “multimedia dapat
dipandang sebagai suatu pemanfaatan komputer untuk membuat dan
menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan
pemakai untuk malakukan navigasi, berinterakasi, berkreasi, dan
berkomunikasi”. Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu
melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran
berlangsung (Munadi, 2010:148).
Berbagai pengertian yang telah disampaikan oleh beberapa ahli di
atas, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia dalam pembelajaran
merupakan alat yang menyampaikan materi ajar kepada siswa dengan
menampilkan penggabungan berbagai jenis media yaitu gambar,
audio/suara, video, teks, grafis, serta animasi dengan memanfaatkan
kecanggihan berbagai program di dalam komputer, sehingga dapat
merangsang semua panca indra siswa dalam proses belajar mengajar di
dalam kelas.
b. Karakteristik Multimedia
Multimedia memiliki berbagai karakteristik dalam penciptaannya.
Berikut ini merupakan karakteristik pada pembelajaran multimedia
menurut Darmawan (2012:55).
1) Berisi konten materi representatif dalam bentuk visual, audio,
audiovisual.
2) Beragam media komunikasi dalam penggunaannya.
3) Memiliki kekuatan bahasa warna dan bahasa resolusi objek.
4) Tipe-tipe pembelajaran yang bervariasi.
6) Mengembangkan prinsip Self Evolution dalam mengukur proses
dan hasil belajarnya.
7) Dapat digunakan secara klasikal atau individual.
8) Dapat digunakan secara offline maupun online.
c. Manfaat Multimedia
Pengembangan multimedia dalam dunia pendidikan memberikan
banyak manfaat. Manfaat dari pengembangan multimedia menurut
D’Lgnazio (Munir, 2009:210-211)
1) Memberikan kehidupan siswa yang lebih bermakna.
2) Siswa yang terlibat dalam pembelajaran yang mengembangkan
multimedia bisa mempelajari ilmu yang ada di dalamnya sesuai
minat, kesukaan, bakat, keperluan, pengetahuan, dan emosinya.
3) Siswa dapat lebih memacu motivasi belajar, dapat memberikan
penjelasan lebih baik dan lengkap terhadap suatu masalah.
4) Bagi pengajar dan siswa, multimedia memudahkan untuk
mengulang lagi materi. Sehingga pengajar tidak perlu menjelaskan
kembali materi jika siswa belum atau tidak faham, sebab program
bisa dipelajari berulang kali sehingga siswa dapat memahaminya.
5) Siswa dapat mengadakan latihan dan mengukur kemampuan.
d. Kelebihan Multimedia
Multimedia memiliki berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh
media lainnya. Munir (2009:214-219) menjelaskan berbagai kelebihan
1) Multimedia menyediakan proses interaktif dan memberikan
kemudahan umpan balik. Proses interaktif pada multimedia terjadi
antara guru dengan siswanya. Hubungan ini menciptakan dialog
antara dua atau lebih siswa. Kemudahan umpan balik dalam
multimedia yaitu melalui konsep permodelan, latihan, dukungan,
artikulasi, dan refleksi. Umpan balik yang disediakan dapat
menentukan tingkat kreativitas siswa.
2) Multimedia memberikan kebebasan kepada siswa dalam
menemukan topik proses belajar. Dengan menampilkan kembali
materi pembelajaran dan data yang tersimpan secara cepat dan
mudah yang disediakan dalam program pembelajaran, merupakan
karakteristik proses belajar menggunakan komputer.
3) Multimedia memberikan kemudahan kontrol yang sistematis dalam
proses belajar. Kelengkapan media yang dimiliki multimedia
berkemampuan untuk mengembangkan daya imajinasi, kreativitas
siswa, fantasi, dan emosi siswa ke arah yang lebih baik karena
melibatkan seluruh panca indera.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa multimedia
memberikan kemudahan dalam proses belajar mengajar, karena adanya
interaksi aktif antara siswa dan guru, sehingga siswa menjadi lebih aktif
dan kreatif, ke arah yang lebih baik. Berbagai uraian mengenai pengertian,
karakteristik, manfaat, serta kelebihan multimedia dari beberapa ahli,
berupa penggabungan gambar, animasi/video, teks, audio/suara, serta
grafis dengan menggunakan link dan tool pada program dalam komputer.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan multimedia berupa
penggabungan gambar, animasi, serta video yang digabungkan
menggunakan link dan tool dalam program Microsoft Power Point.
B. Penelitian yang Relevan
1. Nugroho (2012) mengembangkan multimedia interaktif dengan
pendekatan PAKEMATIK pada mata pelajaran IPS kelas IV SD. Tujuan
penelitian ini yaitu mengembangkan multimedia interaktif pada mata
pelajaran IPS kelas IV SD khususnya pada materi permasalahan sosial di
daerahnya. Produk divalidasi oleh dua orang ahli media dengan rata-rata
skor 4,0 (sangat baik) pada aspek tampilan dan satu orang ahli materi
yaitu guru dengan perolehan skor 4,8 (sangat baik). Uji coba produk
dilakukan dalam tiga tahap, yaitu uji coba perorangan dengan rerata skor
4,43 tergolong sangat baik, uji coba kelompok kecil dengan rerata skor
4,50 tergolong sangat baik, dan uji coba lapangan dengan rerata skor 4,78.
Multimedia yang dikembangkan mendapatkan respon yang sangat baik
dari para siswa. Sehingga dapat disimpulkan bahwa multimedia yang
dikembangkan peneliti layak digunakan dalam pembelajaran IPS di kelas
IV SD.
2. Mardika (2008) mengembangkan multimedia dalam pembelajaran
kosakata Bahasa Inggris untuk siswa kelas V SD. Pengembangan
mendesain, memproduksi, memvalidasi, merevisi, dan mengujicoba.
Validator dalam penelitian ini adalah satu orang ahli bidang studi bahasa
inggris dan satu orang ahli multimedia pembelajaran. Subjek uji coba
penelitian terdiri dari tiga siswa untuk uji coba individu dan dua puluh
siswa untuk uji kelompok besar. Instrumen penilaian yang digunakan
yaitu angket, pedoman observasi, dan soal pre-test dan post-test. Setelah
uji coba dilakukan, kualitas multimedia yang dikembangkan baik dilihat
dari aspek isi menunjukkan rerata skor 3,75, aspek pembelajaran
menunjukkan rerata skor 3,71, aspek tampilan menunjukkan rata-rata skor
3,87, dan aspek pemrograman menunjukkan skor rata-rata 3,75.
Pengguaan multimedia pembelajaran kosakata bahasa inggris berdampak
baik terhadap ketuntasan siswa. Hal ini diperlihatkan pada uji coba
kelompok besar, dari 20 siswa yang melakukan uji coba terdapat 19 siswa
(95%) yang tuntas belajar dalam pembelajaran kosakata bahasa inggris
kelas V sekolah dasar.
3. Dwi Rahmat (2012) mengembangkan bahan ajar inovatif untuk mata
pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk
siswa kelas IV SD Ungaran 2. Penelitian ini mengembangkan bahan ajar
berupa buku. Pengembangan bahan ajar yang dilakukan dalam penelitian
ini hanya sampai prototipe. Kualitas produk telah mendapatkan nilai
rata-rata 3,3 dengan kategori setuju dari delapan ahli.
4. Tri Nugroho (2012) melakukan penelitian tentang media pembelajaran
teknik Jigsaw kelas III semester 2 SD N Ungaran 2. Penelitian ini
mengembangan media pembelajaran berupa CD pembelajaran dan flash
card. Kualitas produk media pembelajaran ini telah mendapatkan rata-rata
nilai 3,15 dengan kategori setuju dari delapan ahli. Pengembangan media
pembelajaran yang dilakukan hanya sampai pada prototipe. Hasil media
pembelajaran ini sesuai dengan kebutuhan siswa, kajian teori belajar
(Piaget, Vigotsky, Kohlberg, dan konstruktivisme), dan teori model
pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw.
Sahid Nugroho, Nur (2012) Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Pendekatan PAKEMATIK pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD Mardika (2008) Pengembangan Multimedia dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris di SD
Dwi Rahmat, Eko (2012) Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran PKn Kelas IV SD N Ungaran 2 Yogyakarta
Tri Nugroho, Janu (2012) Pengembangan Bahan Ajar dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran PKn Kelas III SD N Ungaran 2 Yogyakarta
Yang perlu diteliti:
Peningkatan minat belajar, peningkatan prestasi belajar, penggunaan Multimedia pada mata pelajaran PPKn, kelas IV SD
Penelitian-penelitan yang telah dijabarkan di atas berkontribusi sebagai
gambaran umum peneliti mengenai berbagai model serta prosedur
penelitian yang digunakan sebelumnya. Hal ini dapat dijadikan referensi
yang cukup penting terhadap jalannya penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti. Namun, penelitian ini memiliki perbedaan dengan
penelitian-penelitian sebelumnya. Perbedaan tersebut dilihat dari penggunaan yang
dilakukan peneliti. Penelitian ini akan menggunakan media pembelajaran
berupa multimedia pada mata pelajaran PPKn dengan materi hak dan
kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV SD.
Pada penelitian sebelumnya, pengembangan multimedia dalam
pembelajaran kosakata bahasa Inggris untuk kelas V SD dan pembelajaran
IPS untuk kelas IV SD dengan materi permasalahan sosial di daerahnya.
Sedangkan pada penelitian sebelumnya mengenai mata pelajaran PKn,
pengembangan yang dilakukan berupa bahan ajar berupa buku dan media
pembelajaran berupa CD dan flash card.
C. Kerangka Berpikir
Guru sebagai pendidik bertugas bukan hanya mengajar, namun juga harus
kreatif dalam menyiapkan perangkat pembelajaran yang menarik. Perangkat
pembelajaran tersebut yaitu silabus, RPP, serta media pembelajaran.
Perangkat pembelajaran yang dapat dikembangkan oleh guru akan
berpengaruh langsung terhadap tercapai atau tidaknya suatu tujuan
Pada era sekarang, pembelajaran berbasis IT sudah banyak digunakan
dalam dunia pendidikan. Perkembangan media pembelajaran berbasis IT saat
ini telah teruji dapat meningkatkan ketertarikan atau minat siswa terhadap
proses pembelajaran. Salah satu produk IT yang dapat digunakan sebagai
inovasi pembelajaran yaitu komputer, hal tersebut sesuai dengan pernyataan
Surjono (1995: 2) bahwa komputer sebagai salah satu produk teknologi
dinilai tepat digunakan sebagai alat bantu pengajaran.
Berawal dari alasan tersebut, maka perlu adanya penggunaan media
pembelajaran yang berbasis IT. Peneliti mengasumsikan media yang
digunakan pada mata pelajaran PPKn khususnya pada materi struktur materi
hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari untuk kelas IV
SD yang berupa multimedia masih kurang. Oleh karena itu, perlunya
penggunaan multimedia pada mata pelajaran PKn kelas IV SD dengan materi
materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari. Jadi,
dengan adanya multimedia dalam pembelajaran diharapkan dapat
meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap materi yang
akan dipelajari.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas IV SD
a) Pemberian materi secara keseluruhan melalui penayangan
Multimedia. Multimedia yang digunakan berupa penggabungan
gambar, teks, animasi, serta video.
b) Pembentukan kelompok
c) Pemberian tugas terhadap tiap-tiap kelompok
d) Diskusi pembahasan tugas kelompok
e) Kelompok mempresentasikan dalam pleno
f) Evaluasi individual
2. Penerapan Multimedia dapat meningkatkan minat belajar PPKn siswa
kelas IV SD Kanisius Wirobrajan.
3. Penerapan Multimedia dapat meningkatkan prestasi belajar PPKn siswa
31 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penilitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan untuk meningkatkan dan
memperbaiki praktek pembelajaran di kelas yang mungkin belum efektif,
dan juga bertujuan untuk mutu hasil pendidikan. Menurut Susilo (2007:16 ).
PTK adalah penelitian yang dilakukan guru di kelas atau di sekolah tempat
mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik
dan proses dalam pembelajaran. Namun berbeda dengan Kusumah dan
Dedy (2010:9) yang menyatakan bahwa PTK adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelas sendiri dengan cara merencanakan,
melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif
dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru. Sehingga hasil belajar
siswa dapat meningkat.
Penelitian ini merupakan penelitian untuk menemukan cara
meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah, dan dilakukan oleh
guru di kelas itu sendiri yang memang sungguh-sungguh mengetahui
kondisi peserta didik, dalam PTK ini guru bisa berkolaboratif dengan guru
yang lain untuk melaksanakan atau memperbaiki kondisi pembelajaran di
kelasnya. Prosedur penelitian yang akan di tempuh mempunyai empat
langkah yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang sangat
diterapkan oleh Arikunto (2006:16) dari tahap – tahap tersebut dapat dilihat
pada gambar berikut :
Gambar 3.1. Siklus PTK model Kemmis dan Taggart
Setiap siklus dalam Penelitian Tindakan Kelas meliputi 4 tahapan. Arikunto,
dkk (2006:17-19) menjabarkan keempat tahapan tersebut sebagai berikut:
1. Perencanaan
Peneliti menyusun rencana tindakan pada tahap ini. Tahap
menyusun rancangan ini peneliti menentukan titik atau fokus peristiwa
yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam
fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap kedua dari penelitian tindakan adalah pelaksanaan,
pelaksana dalam penalitian ini adalah guru kelas dan peneliti menjadi
ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu
mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa
dalam tahap kedua ini guru harus berusaha menaati apa yang sudah
dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak
dibuat-buat.
3. Pengamatan (observasi)
Tahap ketiga yaitu pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat.Pengamatan ini dilakukan pada saat proses pelaksanaan
tindakan. Ketika guru sedang melakukan tindakan, tentunya ia tidak
sempat menganalisis peristiwa yang sedang terjadi. Oleh karena itu
peneliti mengamati proses pembelajaran ketika guru melakukan tidakan.
Peneliti juga mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar
memperoleh data yang akurat untuk mendapatkan hasil yang maksimal
pada siklus ini.
4. Refleksi
Tahap keempat ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat
dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan,
kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan
implementasi rancangan tindakan dan hal-hal yang masih perlu
B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Kanisius Wirobrajan yang
beralamat di jalan HOS Cokroaminoto no.8 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun ajaran 2014/2015 yaitu
pada bulan Juli-Oktober 2014.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IVA SD Kanisius Wirobrajan
semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 34 siswa.
4. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan prestasi belajar
PPKn siswa kelas IV SD Kanisius Wirobrajan melalui penerapan
Multimedia pada materi hak dan kewajiban sebagai warga dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Tindakan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang diharapkan
dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar PPKn siswa kelas IV
SD Kanisius Wirobrajan pada materi hak dan kewajiban sebagai warga
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pelaksanaan tindakan bertahap dan
diharapkan dapat berhasil. Siklus yang pertama akan dilaksanakan dengan
tes. Sebelum dilaksanakan siklus maka peneliti menyiapkan segala sesuatu
yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan siklus.
1. Persiapan
a. Permintaan izin kepada Kepala Sekolah SD Kanisius Wirobajan
untuk melakukan kegiatan penelitian di SD tersebut.
b. Melakukan observasi pada siswa kelas IV A untuk memperoleh
gambaran mengenai minat belajar siswadan prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran PPKn.
c. Melakukan pengamatan lebih teliti untuk mengetahui gambaran
mengenai minat dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
PPKn.
d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas adalah kurangnya
minat siswa dalam mempelajari materi PPKn dan prestasi belajar
dalam yang belum maksimal.
e. Menganalisis masalah belajar siswa pada mata pelajaran PPKn
yang disampaikan guru kurang menarik dan menggunakan metode
ceramah. Hal ini disebabkan oleh guru dalam menyampaikan
pelajaran PPKn menggunakan metode yang membosankan. Guru
juga hanya menggunakan media papan tulis saja tanpa
menggunakan media yang lain yang lebih menarik perhatian siswa.
Peneliti akan mencoba meningkatkan minat dan prestasi belajar
sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dengan menggunakan
multimedia.
f. Merumuskan masalah
g. Merumuskan hipotesis
h. Menyusun rencana penelitian dalam setiap siklus
i. Membuat gambaran awal mengenai minat dan prestasi belajar
siswa kelas IV A pada mata pelajaran PPKn.
2. Tindakan Setiap Siklus
Setelah diperoleh gambaran permasalahan di dalam pembelajaran,
maka dilakukan tindakan kelas sebagai berikut.
a. Siklus I
Kompetensi dasar yang digunakan yaitu: (2.3) menunjukkan perilaku
sesuai dengan hak dan kewajiban sebagai warga di rumah, sekolah,
dan masyarakat sekitar; dan (3.2) Memahami hak dan kewajiban
sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah, dan
masyarakat. Indikator-indikatornya yaitu: (1) Menjelaskan pengertian
hak, (2) Menjelaskan pengertian kewajiban, (3) menyebutkan contoh
hak dan keajiban sebagai anak dalam kehidupan sehari-hari di rumah,
dan (4) Menyebutkan contoh hak dan kewajiban sebagai siswa di
sekolah.
1) Perencanaan
Peneliti melakukan perencanaan berupa penyiapan perangkat