• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema keindahan alam negeriku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema keindahan alam negeriku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar."

Copied!
304
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KECERDASAN GANDA PADA SUBTEMA KEINDAHAN ALAM NEGERIKU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Veronika Tokan Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya fakta bahwa guru masih membutuhkan contoh Lembar Kerja Siswa Berbasis Kecerdasan Ganda. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini ialah untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kerja Siswa Berbasis Kecerdasan Ganda dan untuk menegtahui kualitas Lembar Kerja Siswa Berbasis Kecerdasan Ganda.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Lembar Kerja Siswa dikembangkan menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Sugiyono). Prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa Lembar Kerja Siswa berbasis Kecerdasan Ganda. Instrumen yang digunakan oleh peneliti yaitu daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner validasi. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV (empat) SDN Kalasan 1 Yogyakarta, sedangkan kuesioner digunakan untuk memvalidasi kualitas Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh dua pakar LKS dan dua guru kelas IV (empat) sekolah dasar.

Validasi dua pakar LKS menghasilkan skor rata-rata 4,15 (baik) dan 4,10 (baik). Validasi yang dilakukan oleh dua guru kelas IV SD menghasilkan skor rata-rata 4,55 (sangat baik) dan 4,00 (baik). Hasil validasi dari keempat validator tersebut memperoleh skor rata-rata 4,20 dengan kategori “baik”. Dengan demikian LKS yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 khususnya untuk kelas IV (empat) sekolah dasar.

(2)

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS’ WORKSHEET BASED ON MULTIPLE INTELLIGENCES ON KEINDAHAN ALAM NEGERIKU SUBTHEME FOR FOURTH

GRADE STUDENTS AT ELEMENTARY SCHOOL VeronikaTokan

Sanata Dharma University 2016

This research was conducted on the fact that the teachers still need a model of students worksheet based on multiple intelligences. The aim of this research and development is creating a product in form of students worksheet based on multiple intelligences. The worksheet contains some of the multiple intelligences.

The research applies research and development type. The worksheet development is using the research and development procedures explained by Borg & Gall and Sugiyono. Both development procedures are adapted to be a simpler development model which is used as the foundation of this research. The development procedure which is used in the research consists of five steps, namely (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product designing, (4) experts validation, and (5) product revision, and then finally the product design is in form of students worksheet based on multiple intelligences. The instruments used for this researchs are the questions list from the needs analysis and questionnaire. The question list from interview is used for needs analysis to fourth grade teachers in Kalasan 1 State Elementary School Yogyakarta, meanwhile the questionnaire is used to valuated the quality of students worksheet by two experts and two fourth grade teachers at elementary school.

The average validation scores from the two worksheet experts were 4.15 (Good) and 4.10 (Good). The two fourth grade teachers at elementary school gave 4.55 (Very Good) and 4.00 (Good). The validation scores from four of the validator finally become 4.20 points with “Good” category. Therefore, the developed students worksheet is appropriate to be used in learning activity at elementary school which has been using 2013 curriculum, especially for fourth grade.

(3)

SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Oleh: Veronika Tokan NIM: 121134259

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

Karya ini kupersembahkan untuk:

TUHAN YESUS KRISTUS DAN BUNDA MARIA

Yang selalu menyertaiku serta memudahkanku dalam kelancaran menyusun skripsi ini.

Bapak dan Ibuku tercinta:

Petrus Lewo One dan Anna Barek Tupen

Yang telah membesarkanku, memberi motivasi dan selalu mendoakan untuk kelancaran studiku.

Kakakku Tersayang:

Agustina Masi Sabon, Emilia Bana Bean, Thomas Tupen Loga, Aris

Tobulus Ola Begu, Rosita Dai Ile, Alexander Ristiyanto

Yang selalu memberi dukungan dan semangat yang tiada henti.

Sahabat-sahabatku:

Ani, Ester, Ida, Marce, Susi, Tia, Vera, Yanti, Yeni, Yuyun.

Yang selalu memberikan semangat dan motivasi. Yang Saya Banggakan:

Teman-teman PPGT II USD

(7)

(By: mother Teresa)

Berdoalah dengan keindahan doa anak kecil, dengan hasrat yang paling

dalam untuk mengasihi dengan sungguh-sungguh dan untuk menyatakan

kasih kepada orang yang tidak dikasih.

Dalam kehidupan ini kita tidak dapat selalu melakukan hal yang besar,

tetapi kita dapat melakukan banyak hal kecil dengan cinta yang besar.

“Saya bisa melakukan hal

-hal yang anda tidak bisa, anda bisa melakukan

hal-hal yang saya tidak bisa; bersama-sama kita dapat melakukan hal-hal

(8)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 April 2016

(9)

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Veronika Tokan

Nomor Mahasiswa : 121134259

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Keindahan Alam Negeriku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 18 April 2016

Yang menyatakan,

(10)

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS KECERDASAN GANDA PADA SUBTEMA KEINDAHAN ALAM NEGERIKU UNTUK SISWA KELAS IV SEKOLAH

DASAR Veronika Tokan Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan atas dasar adanya fakta bahwa guru masih membutuhkan contoh Lembar Kerja Siswa Berbasis Kecerdasan Ganda. Tujuan dari penelitian dan pengembangan ini ialah untuk menghasilkan sebuah produk berupa Lembar Kerja Siswa Berbasis Kecerdasan Ganda dan untuk menegtahui kualitas Lembar Kerja Siswa Berbasis Kecerdasan Ganda.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Lembar Kerja Siswa dikembangkan menggunakan prosedur penelitian dan pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (Sugiyono). Prosedur pengembangan tersebut diadaptasi menjadi sebuah model pengembangan yang lebih sederhana, yang dijadikan landasan dalam penelitian. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa Lembar Kerja Siswa berbasis Kecerdasan Ganda. Instrumen yang digunakan oleh peneliti yaitu daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner validasi. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV (empat) SDN Kalasan 1 Yogyakarta, sedangkan kuesioner digunakan untuk memvalidasi kualitas Lembar Kerja Siswa (LKS) oleh dua pakar LKS dan dua guru kelas IV (empat) sekolah dasar.

Validasi dua pakar LKS menghasilkan skor rata-rata 4,15 (baik) dan 4,10 (baik). Validasi yang dilakukan oleh dua guru kelas IV SD menghasilkan skor rata-rata 4,55 (sangat baik) dan 4,00 (baik). Hasil validasi dari keempat validator tersebut memperoleh skor rata-rata 4,20 dengan kategori “baik”. Dengan demikian LKS yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 khususnya untuk kelas IV (empat) sekolah dasar.

(11)

THE DEVELOPMENT OF STUDENTS’ WORKSHEET BASED ON MULTIPLE INTELLIGENCES ON KEINDAHAN ALAM NEGERIKU SUBTHEME FOR

FOURTH GRADE STUDENTS AT ELEMENTARY SCHOOL VeronikaTokan

Sanata Dharma University 2016

This research was conducted on the fact that the teachers still need a model of students worksheet based on multiple intelligences. The aim of this research and development is creating a product in form of students worksheet based on multiple intelligences. The worksheet contains some of the multiple intelligences.

The research applies research and development type. The worksheet development is using the research and development procedures explained by Borg & Gall and Sugiyono. Both development procedures are adapted to be a simpler development model which is used as the foundation of this research. The development procedure which is used in the research consists of five steps, namely (1) potential and problem, (2) data gathering, (3) product designing, (4) experts validation, and (5) product revision, and then finally the product design is in form of students worksheet based on multiple intelligences. The instruments used for this researchs are the questions list from the needs analysis and questionnaire. The question list from interview is used for needs analysis to fourth grade teachers in Kalasan 1 State Elementary School Yogyakarta, meanwhile the questionnaire is used to valuated the quality of students worksheet by two experts and two fourth grade teachers at elementary school.

The average validation scores from the two worksheet experts were 4.15 (Good) and 4.10 (Good). The two fourth grade teachers at elementary school gave 4.55 (Very Good) and 4.00 (Good). The validation scores from four of the validator finally become 4.20 points with “Good” category. Therefore, the developed students worksheet is appropriate to be used in learning activity at elementary school which has been using 2013 curriculum, especially for fourth grade.

(12)

memberikan rahmat dan berkah-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Keindahan Alam Negeriku Untuk

Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dapat penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga skripsi dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kepala Program Studi PGSD. 3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

membimbing dan memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku Pengelola PPGT Universitas Sanata Dharma. 5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku validator Pakar LKS yang telah

memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd. selaku validator LKS yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian. 7. Sarjono, S.Pd.,SD. Selaku kepala sekolah SDN Kalasan 1 yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan wawancara (analisis kebutuhan).

(13)

melakukan validasi produk penelitian.

10.Bapak dan Ibunda tercinta, yang setia memberikan doa dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Semua Kakakku yang selalu memberikan motivasi.

12.Teman-teman PPGT seperjuangan 35 mahasiswa PPGT Universitas Sanata Dharma.

13.Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih untuk bantuan dan dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak keterbatasan dan kekurangannya, maka penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak. Akhirnya penulis mengucapkan selamat membaca semoga bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 18 April 2016 Peneliti

(14)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Batasan Istilah ... 6

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 6

BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 7

1. Lembar Kerja Siswa ... 7

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa ... 7

b. Fungsi, Tujuan, dan Kegunaan LKS ... 8

(15)

c. Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKS ... 13

d. Mengembangkan LKS Bermakna ... 16

2. Kecerdasan Ganda ... 21

a. Pengertian Kecerdasan Ganda... 21

b. Kriteria Suatu Inteligensi ... 22

c. Macam-Macam Kecerdasan Ganda ... 26

d. Dampak Teori Inteligensi Ganda ... 34

B. Penelitian yang Relevan ... 39

C. Kerangka Berpikir ... 43

D. Pertanyaan Penelitian ... 44

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 45

B. Prosedur Pengembangan ... 48

C. Jadwal pelaksanaan Penelitian ... 52

D. Validasi LKS Berbasis Kecerdasan Ganda ... 53

E. Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 ... 53

F. Instrumen Penelitian... 53

G. Teknik Pengumpulan Data ... 61

H. Teknik Analisis Data ... 61

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ... 66

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 66

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 70

3. Deskripsi Produk Awal ... 71

B. Data Hasil Validasi LKS Berbasis Kecerdasan Ganda dan Revisi Produk ... 73

C. Data Hasil Validasi Guru Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013 dan ... Revisi Produk ... 74

D. Kajian Produk Awal dan Pembahasan ... 75

(16)

A. Kesimpulan ... 79

B. Keterbatasan Penelitian ... 80

C. Saran ... 80

DAFTAR REFERNSI ... 82

(17)

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 52

Tabel 2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan di SD ... 54

Tabel 3. Lembar Kuesioner Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa ... 57

Tabel 4. Konversi Nilai Skala Lima ... 62

Tabel 5. Kriteria Skor Skala Lima ... 64

Tabel 6. Komentar Pakar dan Revisi LKS ... 73

Tabel 7. Data Mentah Hasil Produk Awal ... 76

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Literatur Map Penelitian Terdahulu ... 42

Gambar 2. Kerangka Pikir... 43

Gambar 3. Langkah-Langkah Penggunaan Metode R&D ... 45

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian... 85

Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian ... 87

Lampiran 3. Rangkuman Wawancara Survei Kebutuhan ... 89

Lampiran 4. Surat Izin Validasi Produk ... 94

Lampiran 5. Data Mentah Skor Validasi Ahli LKS ... 97

Lampiran 6. Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas IV (Empat) SD ... 104

Lampiran 7. Silabus Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Ganda ... 110

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian ... 142

(20)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. (Basri dalam Tatang, 2012:14). Pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan sebagai aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang saling memengaruhi (Priatna dalam Tatang, 2012:15).

(21)

tahap pembuatan LKS ini, soal-soal yang dibuat berdasarkan kesembilan kecerdasan yang diantaranya yaitu kecerdasan lingusitik, kecerdasan logis matematis, kecerdasan musikal, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetik-ragawi, kecerdasan intra-pribadi, kecerdasan antar pribadi. Dari kesembilan kecerdasan ini, dapat dimanfaatkan oleh guru dalam membuat LKS untuk membantu siswa dalam menguasai maupun mengolah kemampuan dari kesembilan kecerdasan tersebut.

Dalam pengertian yang popular, kecerdasan sering didefinisikan sebagai kemampuan mental umum untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan, serta kemampuan untuk berpikir abstrak. (Bainbridge dalam Muhammad Yaumi & Nurdin Ibrahim, 2013:9). Definisi lain tentang kecerdasan mencakup kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan lingkungan saat ini, kemampuan untuk mengevaluasi dan menilai, kemampuan untuk memahami ide-ide yang kompleks, kemampuan untuk berpikir produktif, kemampuan untuk belajar dengan cepat dan belajar dari pengalaman dan bahkan kemampuan untuk memahami hubungan.

(22)

LKS yang digunakan kebanyakan yang ada di buku dan dibuat sendiri. LKS sangat penting dalam proses pembelajaran. Menyangkut LKS yang dibuat sendiri, sesuai dengan tujuan saja dan kegiatan yang dibuat pun lebih menarik. Dasar pembuatannya yang paling penting ialah indikator dan tujuan pembelajaran. Sumber yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran diambil dari buku siswa yang sesuai dengan buku guru. Apabila pada buku siswa ada yang kurang sesuai, maka jalan keluarnya dapat dibuat sendiri. Komponen yang harus ada dalam LKS yaitu judul, materi yang akan diukur, cara kerja LKS dan apa yang harus dilakukan siswa.

Pada dasarnya Ibu S.R sudah mengenal konsep kecerdasan ganda. Guru juga perlu mengembangkan kecerdasan siswa melalui pelajaran yang menarik. Soal trend pembelajaran masa kini kesembilan kecerdasan ganda, Ibu mengatakan bahwa pembelajaran masa kini sangat menghargai kecerdasan anak. Potensi anak harus dikembangkan dengan baik. Sebelum menyiapkan pembelajaran perlu melihat potensi anak terlebih dahulu agar pembelajaran yang akan dilaksanakan sesuai dan dapat mengembangkan kecerdasan anak.

(23)

tanggung jawab yang besar dalam mengembangkan kesembilan kecerdasan ganda tersebut. Kesulitan yang dihadapi ialah kesembilan kecerdasan ganda belum diterapkan dalam LKS. Guru juga sulit dalam mengatasi waktu karena menghabiskan waktu di sekolah sehingga sulit dalam membuat LKS. Dalam mengatasi kesulitan tersebut LKS dibuat secara berkelompok dengan guru lain atau bersama merevisi buku siswa yang tidak sesuai. Guru sangat menginginkan pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda karena dapat membantu pekerjaan dan membantu siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Sejauh ini belum ada latihan untuk mengembangkan LKS berbasis kecerdasan ganda, untuk itu guru sangat mengharapkan adanya pelatihan secara khusus dalam membantu pembuatan LKS.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana prosedur untuk mengembangkan lembar kerja siswa pada sub tema keindahan alam negeriku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk lembar kerja siswa pada sub tema keindahan alam negeriku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

(24)

1. Untuk menghasilkan produk berupa lembar kerja siswa pada sub tema keindahan alam negeriku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

2. Untuk mengetahui kualitas produk berupa lembar kerja siswa pada sub tema keindahan alam negeriku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian dengan tujuan memberikan manfaat bagi kepentingan bersama. Manfaatnya sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

a. Memberi pengalaman baru dan menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai calon guru.

b. Dapat mengetahui prosedur pembuatan lembar kerja siswa. 2. Bagi Guru

a. Dapat memberikan inspirasi kepada guru dalam membuat lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda.

b. Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda.

3. Bagi Sekolah

(25)

4. Bagi Prodi

Menjadi sumber referensi dan bahan bacaan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian.

E. Batasan Istilah

1. Lembar kerja siswa adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.

2. Inteligensi sering dimaknai dengan kecerdasan, kemampuan, atau bahkan keahlian.

F. Spesifikasi Produk

1. Spesifikasi produk yang dikembangkan adalah pengembangan produk lembar kerja siswa berbasis kecerdasan ganda.

2. Pada lembar kerja siswa terdiri dari soal-soal yang memuat kecerdasan ganda. Subtema pada LKS ini diuraikan dalam enam pembelajaran. Satu pembelajaran dialokasikan untuk satu hari. 3. Struktur penulisan LKS semaksimal mungkin diusahakan

memfasilitasi pengalaman belajar yang bermakna yang diterjemahkan melalui subjudul ayo mengamati, ayo bermain peran, ayo berlatih, ayo bercerita, ayo menulis, ayo membaca, ayo berdiskusi, ayo menggambar.

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, dalam LKS, siswa dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dalam LKS, siswa pada saat yang bersamaan diberi materi dan tugas yang berkaitan dengan materi tersebut.

Dari penjelasan tersebut dapat kita ketahui bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai siswa dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.

(27)

paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau tidaknya sebuah kompetensi dasar yang dikauasi oleh siswa.

b. Fungsi, Tujuan dan Kegunaan LKS

Berdasarkan pengertian LKS tersebut, pada dasarnya sudah dapat diterka apa saja fungsinya dalam kegiatan pembelajaran tematik. Berikut ini merupakan fungsi dari LKS yaitu, pertama, LKS sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan siswa. Kedua, LKS sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi yang diberikan. Ketiga, LKS sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih. Keempat, LKS memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

Tujuan penyusunan LKS yaitu: menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguaasaan siswa terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar siswa, dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada siswa. Andriani (dalam Andi, 2014:270).

(28)

survey, Question, Read, Recite, dan Review (menyurvei, membuat

pertanyaan, membaca, meringkas, dan mengulang).

c. Pemanfaatan LKS dengan Menerapkan Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, dan Review)

Metode SQ3R sebagai berikut: Andriani (dalam Andi, 2014:270). Pertama, survei. Pada kegiatan survei, siswa membaca secara sepintas keseluruhan materi, termasuk membaca ringkasan materi jika ringkasan diberikan. Kedua, question. Pada kegiatan ini siswa kita minta untuk menuliskan beberapa pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri pada saat membaca materi yang diberikan. Ketiga, read. Untuk tahap membaca, siswa kita rangsang untuk

(29)

bahwa LKS ini dibutuhkan oleh siswa. Guru memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan dan membuat LKS dengan baik.

d. Jenis-jenis LKS

Setiap LKS disusun dengan materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu. Karena adanya perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS tersebut, hal ini berakibat pada jenis LKS yang bermacam-macam. Jika ditelusuri lebih lanjut, kita dapat menemukan lima jenis LKS yang umum digunakan oleh siswa, yaitu:

a) LKS yang Penemuan (Membantu Siswa Menemukan Suatu Konsep)

(30)

LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan siswa, meliputi: melakukan, mengamati dan menganalisis. Rumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh siswa kemudian mintalah siswa untuk mengamati fenomena hasil kegiatannya, dan berilah pertanyaan analisis yang membantu siswa mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang akan dibangun siswa dalam benaknya. b) LKS yang Aplikatif-Integratif (membantu siswa menerapkan dan

mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan)

Di dalam sebuah pembelajaran, setelah siswa berhasil menemukan konsep, siswa selanjutnya kita latih untuk menerapkan konsep yang telah dipelajari tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini contoh LKS yang membantu siswa menerapkan cara merawat anggota tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Caranya dengan memberikan tugas kepada mereka untuk bertanya dan menonton video. Kemudian meminta siswa mereka berlatih mencuci tangan dan menggosok gigi. Dengan siswa dilatih untuk mencuci tangan sebelum makan dan gosok gigi setelah makan, maka hal ini telah memberikan jalan bagi terimplementasikannya keterampilan merawat anggota tubuh.

c) LKS yang Penuntun (Berfungsi Sebagai penuntun Belajar)

(31)

membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini ialah membantu siswa mencari, menghafal, dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKS ini cocok juga untuk keperluan remedial. d) LKS yang Penguatan (berisi sebagai penguatan)

LKS penguatan diberikan setelah siswa selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS penguatan lebih menekankan dan mengarahkan kepada pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku ajar. LKS ini juga cocok untuk pengayaan.

e) LKS yang Praktikum (berfungsi sebagai petunjuk praktikum) Alih-alih memisahkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu konten dari LKS.

Berdasarkan uraian jenis-jenis LKS diatas, maka LKS yang akan peneliti kembangkan ialah pada poin pertama dan kedua. Poin pertama yaitu LKS yang Penemuan (Membantu Siswa Menemukan Suatu Konsep) dan poin kedua yaitu LKS yang Aplikatif-Integratif (membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan).

e. Unsur-unsur LKS sebagai Bahan Ajar

(32)

Secara lebih spesifik, format LKS meliputi delapan unsur, yaitu: judul, kompetensi dasar yang akan dicapai, waktu penyelesaian, peralatan atau bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan dan laporan yang harus dikerjakan. Dengan mencermati segi struktur ataupun format LKS tersebut, sekarang tentu kita telah tahu apa saja yang dibutuhkan untuk penyusunan LKS. Selain itu, kita juga menjadi tahu seperti apa susunan LKS. Namun untuk bisa membuat sebuah bahan ajar yang disebut LKS, kita tidak cukup hanya mengetahui struktur dan unsur-unsurnya saja. Kita masih membutuhkan penjelasan lainnya, terutama mengenai langkah-langkah penyusunan LKS.

f. Langkah-langkah Aplikatif Membuat LKS

Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua siswa karena, LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Siswa akan lebih terbius dan terhipnotis untuk membuka lembar demi lembar halamannya. Selain itu, mereka akan mengalami kecanduan belajar. Maka dari itu, sebuah keharusan bahwa setiap pendidik ataupun calon pendidik mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar sendiri yang inovatif.

(33)

Analisis kurikulum tematik merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi pokok dan pengalaman belajar manakah yang membutuhkan bahan ajar berbentuk LKS. Pada umumnya, dalam menentukan materi langkah analisinya dilakukan dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar serta pokok bahasan yang akan diajarkan. Kemudian, setelah itu, kita juga harus mencermati kompetensi antar mata pelajaran yang hendaknya dicapai siswa. Jika semua langkah ini telah dilakukan, maka kita harus bersiap untuk memasuki langkah berikutnya, yaitu menyusun peta kebutuhan lembar kegiatan siswa. b) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta ini sangat diperlukan untuk mengetahui materi apa saja yang harus ditulis dalam LKS. Peta ini juga bisa untuk melihat sekuensi atau urutan materi dalam LKS. Sekuensi LKS ini sangat dibutuhkan dalam menentukan proiritas penulisan materi. Setelah langkah ini selesai, dilanjutkan ke langkah ketiga yaitu menentukan judul LKS.

c) Menentukan judul LKS

(34)

antar mata pelajaran di sekolah dasar. Jika judul LKS telah kita tentukan, maka langkah selanjutnya yaitu mulai melakukan penulisan. d) Penulisan LKS

Untuk menulis LKS, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan, yaitu sebagai berikut: pertama, merumuskan indikator atau pengalaman belajar antar mata pelajaran dari tema sentral yang telah disepakati. Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian kita lakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, dimana penilainnya didasarkan pada penguasaan kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dengan demikian, guru dapat menilainya melalui proses dan hasil. Ketiga, menyusun materi. Untuk penyusunan materi LKS, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan, yaitu:

a) Materi LKS sangat tergantung pada kompetensi dasar yang akan dicapainya. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari.

b) Materi dapat diambil dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet dan jurnal hasil penelitian.

(35)

digunakan agar siswa bisa membacanya lebih jauh tentang materi tersebut.

d) Tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna mengurangi pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat melakukannya.

Keempat, memperhatikan struktur LKS. Struktur LKS terdiri atas:

judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas dan langkah-langkah kerja, dan penilaian. Ketika menulis LKS, maka paling tidak keenam komponen inti ini harus ada.

e. Mengembangkan LKS Bermakna

Untuk membuat sebuah LKS yang bermakna, maka ada satu poin penting yang perlu diperhatikan, yaitu menjadikannya sebagai bahan ajar menarik bagi siswa. Jadi, dengan keberadaan LKS tersebut, siswa menjadi lebih tertarik untuk belajar keras dan belajar cerdas.

Untuk mengembangkan LKS yang bermanfaat kita perlu memerhatikan dua hal penting, yaitu desain pengembangan dan langkah-langkah pengembangannya.

a) Menentukan Desain Pengembangan LKS

(36)

mandiri. Artinya, guru hanya berperan sebagai fasilitator, siswalah yang berperan secara aktif dalam mempelajarai materi yang terdapat dalam LKS. Apabila desain yang kita buat terlalu sulit dan rumit bagi siswa, maka mereka akan kesulitan untuk memahaminya.

Batasan umum yang dapat dijadikan pedoman pada saat menentukan desain LKS, yaitu: ukuran, penomoran halaman, dan kejelasan.

(1) Ukuran

Gunakan ukuran yang dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan. Contohnya, kita menginginkan siswa untuk mampu membuat bagan alur (sebagai salah satu tujuan yang telah ditetapkan). Ukuran LKS yang dapat mengakomodasi hal ini adalah kuarto (A4) karena dengan A4 siswa akan mempunyai cukup ruang untuk membuat bagan.

(2) Kepadatan Halaman

Dalam hal ini kita harus mengusahakan agar halaman tidak terlalu dipadati dengan tulisan. Halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit memfokuskan perhatian. (3) Penomoran Halaman

(37)

membantu siswa terutama yang kesulitan untuk menentukan mana judul dan mana sub judul dan mana anak subjudul dari materi yang kita berikan dalam LKS.

(4) Kejelasan

Pastikanlah materi dan instruksi yang kita berikan dalam LKS dapat dengan jelas dibaca oleh siswa. Sesempurna apa pun materi yang kita siapkan tetapi jika siswa tidak mampu membacanya dengan jelas, maka LKS tidak akan member hasil yang maksimal.

(5) Langkah-langkah Pengembangan LKS

Untuk mengembangkan LKS yang baik, ada empat langkah yang perlu ditempuh, yaitu: pertama, penentuan tujuan pembelajaran; kedua, pengumpulan materi; ketiga, penyusunan elemen/unsur-unsur; dan keempat, pemeriksaan dan penyempurnaan.

(1) Tentukanlah tujuan pembelajaran yang akan di-breakdown ke dalam LKS

Dalam langkah ini, kita harus menentukan desain menurut tujuan pembelajaran. Perhatikan variabel ukuran, kepadatan halaman, penomoran halaman, dan kejelasan.

(38)

Pada langkah pengumpulan materi ini hal terpenting yang perlu dilakukan adalah menentukan materi dan tugas yang akan dimasukkan dalam LKS. Untuk itu, pastikan bahwa pilihannya sejalan dengan tujuan pembelajaran. Kumpulkan bahan atau materi dan buat perincian tugas yang harus dilaksanakan siswa. Bahan yang akan dimuat dalam LKS dapat dikembangkan sendiri atau dapat dengan memanfaatkan materi yang sudah ada. Tambahkan pula ilustrasi atau bagan yang dapat memperjelas penjelasan naratif yang kita sajikan.

(3) Menyusun Elemen atau unsur-unsur LKS

Pada bagian inilah, kita mengintegrasikan desain (hasil dari langkah pertama) dengan tugas (sebagai hasil dari langkah kedua).

(4) Pemeriksaan dan Penyempurnaan

(39)

empat variabel yang penting untuk dicermati sebelum LKS dibagikan ke siswa, yaitu: pertama, kesesuaian desain dengan tujuan pembelajaran yang berangkat dari kompetensi dasar. Pastikan bahwa desain yang kita tentukan dapat mengakomodasi pencapaian tujuan pembelajaran. Kedua, kesesuaian materi dan tujuan pembelajaran. Pastikan bahwa materi yang dimasukkan dalam LKS (baik itu materi yang kita kembangkan sendiri ataupun materi yang kita dapatkan dari bahan yang sudah ada) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditentukan. Ketiga, kesesuaian elemen atau unsur dengan tujuan pembelajaran. Pastikan bahwa tugas dan latihan yang kita berikan menunjang pencapaian tujuan pembelajaran. Keempat, kejelasan penyampaian.

(40)

2. Kecerdasan Ganda

a. Pengertian kecerdasan ganda

Kata kecerdasan sering dimaknai dengan inteligensi, kemampuan, atau bahkan keahlian. Ketika ada pernyataan yang menyatakan inteligensi seseorang maka yang dimaksud adalah suatu kecerdasan, kemampuan, atau keahlian yang dimiliki seseorang. Kendati demikian, beberapa pengertian inteligensi pada kenyataannya telah hadir dan dipakai sehari-hari.

Menurut Gardner (dalam Ula, 2013:82) inteligensi adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan mengasilkan produk dalam suatu setting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Definisi tersebut jelas menegaskan bahwa sebuah inteligensi bukanlah hanya semata-mata kemampuan untuk menjawab soal-soal dan tes tertulis. Akan tetapi lebih kepada kemampuan untuk memecahkan persoalan nyata dalam berbagai macam kondisi kehidupan.

(41)

kemampuan untuk memecahkan persoalan yang nyata dalam situasi yang bermacam-macam.

Menurut Chatib (2009:76), kecerdasan seseorang adalah proses kerja otak seseorang sampai orang itu menemukan kondisi akhir terbaiknya. Kadang-kadang kondisi akhir terbaik seseorang tidak terbatas pada satu kondisi saja. Menurut Munif, dengan mengetahui multiple intelligences seawal mungkin, seseorang dapat menemukan kondisi akhir terbaiknya secara lebih cepat. Selain itu, pengetahuan tentang multiple intelligences dapat mendorong orang itu untuk bergerak dan menemukan kondisi akhir terbaik berikutnya.

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah kemampuan potensial umum untuk belajar dan bertahan hidup, yang dicirikan dengan kemampuan untuk belajar, kemampuan untuk berpikir abstrak, dan kemampuan memecahkan masalah.

b. Kriteria Suatu Inteligensi

(42)

kemampuan itu ada unsur pengetahuan dan keahlian. Kemampuan itu sungguh mempunyai dampak, yaitu dapat memecahkan persoalan yang dialami dalam kehidupan nyata. Namun, tidak berhenti di situ, pengetahuan juga dapat menciptakan persoalan-persoalan lebih lanjut berdasarkan persoalan yang dipecahkan, untuk mengembangkan pengetahuan yang lebih maju dan canggih. Dalam menjalankan fungsinya, inteligensi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini beberapa faktor yang mempengaruhi inteligensi:

a) Gen atau Keturunan

Seseorang yang memiliki orangtua yang keduanya atau salah satunya cerdas dan berinteligensi tinggi maka tidak menutup kemungkinan orang itu berinteligensi tinggi pula. Namun, jika kedua orangtua tidak berinteligensi tinggi, mungkin juga ada gen resesif (tersembunyi) yang tiba-tiba muncul, yang kemudian menjadikan anak memiliki inteligensi yang lebih dibandingkan kedua orangtuanya.

b) Pengalaman

(43)

intelegensi akan meningkat. Sebaliknya, jika memiliki pengalaman yang kurang inteligensi akan mengalami sedikit rangsangan sehingga berdampak pada tingkat inteligensi itu sendiri. Inteligensi akan cenderung statis dan kurang meningkat.

c) Latihan

Semakin sering seseorang melatih diri dan kemampuannya maka inteligensinya pun semakin tinggi. Jika seseorang tidak membiasakan diri untuk berlatih, tidak menutup kemungkinan kemampuan dan inteligensi yang dimiliki sebelumnya akan tetap, berkurang atau bahkan perlahan memudar.

d) Lingkungan

(44)

berkembang. Untuk itulah, hal yang sangat penting bagi kita untuk senantiasa memberi rangsangan bagi diri kita, bagi anak-anak, dan peserta didik demi mengembangkan inteligensi. Hal ini bisa dibangun dengan mencoba memberikan dan melakukan kebisaan-kebiasaan yang dapat menggugah inteligensi. Dengan demikian, lingkungan akan benar-benar dapat mendukung peningkatan intelegensi setiap individu. e) Reward and Punishment

Seperti halnya dalam teori belajar yang menyebutkan bahwa reward and punishment dapat memengaruhi semangat dan minat belajar seseorang, dalam inteligensi pun berlaku demikian. Adanya reward and punishment dapat menggugah seseorang untuk mengembangkan inteligensi yang dimilki sebelumnya. Ketika seseorang mendapatkan reward atas inteligensi yang dimilikinya, kecendrungan untuk meningkatkan inteligensinya akan muncul. Hal ini tentu saja disebabkan keinginan orang itu untuk mendapatkan reward lagi, atau paling tidak ia kan tergugah untuk menunjukkan prestasi yang lebih baik lagi. Demikian juga jika ada punishment sebagai konsekuensi akan inteligensi yang ada,

(45)

ingin mendapat punishment yang kedua kalinya sehingga ia akan terdorong untuk berupaya meningkatkan inteligensinya sendiri.

f) Pola makan dan asupan gizi

Tidak dapat dimungkiri, makanan yang masuk ke dalam tubuh juga berpengaruh terhadap kondisi organ tubuh, tak terkecuali organ yang berkaitan erat dengan pembentukan serta pengembangan inteligensi. Dengan demikian secara otomatis, makanan dan asupan gizi ikut memengaruhi inteligensi. Jika makanan yang dikonsumsi berupa makanan yang nilai gizinya cukup dan seimbang, inteligensi pun dapat berkembang. Sebaliknya, jika asupan makanan tidak mendukung untuk peningkatan inteligensi, tentu saja inteligensi akan sulit berkembang pesat.

c. Macam-Macam Kecerdasan Ganda

Adapun macam-macam kecerdasan ganda yang diidentifikasi oleh Gardner adalah sebagai berikut:

a) Kecerdasan Linguistik

(46)

memiliki kecerdasan tersebut dalam beberapa level. Bagaimanapun juga, kriteria untuk tidak sekedar kemampuan dasar ini haruslah dibuat, meskipun sudah barang tentu jelas bahwa sebagian orang lebih berbakat secara linguistik daripada sebagian lainnya, Kirschenbaum dalam Jasmine (2007:17).

Kecerdasan Linguistik mewujudkan dirinya dalam kata-kata, baik dalam tulisan maupun lisan. Orang yang memiliki kecerdasan ini juga memiliki keterampilan auditori (berkaitan dengan pendengaran) yang sanagat tinggi, dan mereka belajar melalui mendengar. Mereka gemar membaca, menulis dan berbicara, dan suka bercengkerema dengan kata-kata. Mereka mengkhidmati kata-kata bukan hanya untuk makna tersurat dan tersiratnya semata namun juga bentuk dan bunyinya, serta untuk citra yang tercipta ketika kata-kata dirancang dalam cara yang lain dan berbeda dari yang biasa.

(47)

kecerdasan lainnya yang tinggi karena perangkat penilaian kita biasanya mengandalkan respon-respon verbal, tidak soal jenis kecerdasan yang akan dinilai, Kirschenbaum dalam Jasmine (2007:18).

b) Kecerdasan Logis-Matematis

Kecerdasan logis-matematis berhubungan dengan dan mencakup kemampuan ilmiah. Inilah jenis kecerdasan yang dikaji dan didokumentasikan oleh Piaget, yakni jenis kecerdasan yang sering dicirikan sebagai pemikiran kritis dan digunakan sebagai bagian dari metode ilmiah. Orang dengan kecerdasan ini gemar bekerja dengan data: mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramalkan. Mereka melihat dan mencermati adanya pola serta keterkaitan antar data. Mereka suka memecahkan problem (soal) matematis dan memainkan permainan strategi seperti buah dam dan catur. Mereka cenderung menggunakan berbagai grafik baik untuk menyenangkan diri (sebagai kegemaran) maupun untuk menyampaikan informasi kepada orang lain.

(48)

khususnya dalam masyarakat teknologi dewasa ini. Kecerdasan ini dicirikan sebagai kegiatan otak kiri.

c) Kecerdasan Spasial

Kecerdasan spasial, yang kadang-kadang disebut kecerdasan visual-spasial, adalah kemampuan untuk membentuk dan menggunakan model mental, Gardner dalam Jasmine (2007:21). Orang yang memiliki kecerdasan ini cenderung berpikir dalam atau dengan gambar dan cenderung mudah belajar melalui sajian-sajian visual seperti film, gambar, video, dan peragaan yang menggunakan model dan slide. Mereka gemar menggambar, melukis, atau mengukir gagasan-gagasan yang ada di kepala dan sering menyajikan suasana serta perasaan hatinya melalui seni. Mereka sangat bagus dalam hal membaca peta dan diagram dan begitu menikmati upaya memecahkan jejaring yang ruwet serta menyusun atau memasang jigsaw puzzle.

(49)

kanan dan mempunyai beberapa karakteristik yang mirip dengan kecerdasan intrapersonal.

d) Kecerdasan Musikal

Sebagian orang menyebut kecerdasan musikal sebagai kecerdasan ritmik atau kecerdasan musikal/ritmik. Orang yang mempunyai kecerdasan jenis ini sangat peka terhadap suara atau bunyi, lingkungan dan juga musik. Mereka sering bernyanyi, bersiul atau bersenandung ketika melakukan aktivitas lain. Mereka gemar mendengarkan musik, mengoleksi kaset atau CD lagu, serta bisa dan kerap memainkan satu instrumen musik. Mereka bernyanyi dengan memakai kunci nada yang tepat dan mampu mengingat serta, secara vokal dapat mereproduksi melodi. Mereka bisa bergerak secara ritmis ketika mengiringi suatu musik atau membuat ritme-ritme serta lagu-lagu untuk membantunya mengingat fakta dan informasi lain.

(50)

Siswa-siswa yang dicap sebagai pembawa masalah perilaku mungkin tengah memperlihatkan atau mempertontonkan kecerdasan musikalnya.

e) Kecerdasan Badani-Kinestetik

(51)

f) Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan Interpersonal ditampakkan pada kegembiraan berteman dan kesenangan dalam berbagai macam aktivitas sosial serta ketidaknyamanan atau keengganan dalam kesendirian dan menyendiri. Orang yang memiliki jenis kecerdasan ini menyukai dan menikmati bekerja secara berkelompok, belajar sambil berinteraksi dan bekerja sama, juga kerap merasa senang bertindak sebagai penengah atau mediator dalam perselisihan dan pertikaian baik di sekolah maupun di rumah. Metode belajar bersama mungkin sangat baik dipersiapkan bagi mereka, dan boleh jadi para perancang aktivitas belajar bersama (pembelajaran kooperatif) sebagai metode pengajaran juga mempunyai jenis kecerdasan ini. Sisi gelap kecerdasan interpersonal adalah tindak pencurangan atau penyelewengan, sedangkan sisi terangnya adalah empati. Inilah kecerdasan milik orang ekstrovert.

g) Kecerdasan Intrapersonal

(52)

sendiri, kemampuan dan pilihannya sendiri. Orang dengan kecerdasan intrapersonal tinggi pada umumnya mandiri, tidak tergantung pada orang lain, dan yakin dengan pendapat diri yang kuat tentang hal-hal yang kontroversial. Mereka memiliki rasa percaya diri yang besar serta senang sekali bekerja berdasarkan program sendiri dan hanya dilakukan sendiri.

h) Kecerdasan Naturalis/ Lingkungan

Kecerdasan lingkungan sebagai kemampuan seseorang untuk dapat mengerti flora dan fauna dengan baik. Orang yang mempunyai kecerdasan lingkungan tinggi biasanya mampu hidup di luar rumah, dapat berkawan, dan berhubungan baik dengan alam, mudah membuat identifikasi dan klasifikasi tanaman dan binatang, biasanya mencintai lingkungan dan tidak suka merusak lingkungan hidup, Gardner dalam Suparno (2004:42).

i) Kecerdasan Eksistensial

(53)

menyadarinya dan mencari jawaban yang terdalam. Pertanyaan itu antara lain: mengapa aku ada, mengapa aku mati, apa makna dari hidup ini, bagaimana kita sampai ke tujuan hidup. Kecerdasan ini tampaknya sangat berkembang pada banyak filsuf, terlebih filsuf eksintensialis yang selalu mempertanyakan dan mencoba menjawab persoalan eksintensi hidup manusia, Gardner dalam Suparno (2004:43-44).

d. Dampak Teori Inteligensi Ganda

Teori inteligensi ganda ternyata memberi dampak dalam sistem pengajaran dan pendidikan pada banyak sekolah. Berikut adalah dampak teori inteligensi ganda terhadap kurikulum, pembelajaran, evaluasi, pengaturan kelas, pendidikan nilai, dan sekolah individual.

a) Dampak Terhadap Kurikulum

(54)

guru, peralatan dan buku yang digunakan, pangaturan waktu, cara evaluasi dan sebagainya.

Teori inteligensi ganda banyak mempengaruhi penyusunan kurikulum. Pengaruh yang menonjol adalah pemilihan materi pelajaran lewat topik-topik tematik, bukan urutan daftar bab seperti model kurikulum klasik. Banyak sekolah mulai pada awal pelajaran menentukan topik-topik yang mau dipelajari siswa. Topik biasanya gabungan dari yang ditentukan pemerintah lokal dan pilihan siswa. Ini untuk menjembatani ketentuan pemerintah lokal dan minat serta kesenangan siswa. Dengan demikian, diharapkan siswa selama satu semester sungguh senang belajar karena ikut andil dalam penentuan topik pembelajaran.

(55)

pembelajaran bervariasi, maka evaluasinya pun berubah. Pengaturan waktu, pengaturan kelas, bahkan pengaturan sekolah banyak pula mengalami perubahan. Penyusunan buku teks pun bervariasi dengan menggunakan gambar, hitungan, musik, skema, tugas kerja sama, refleksi pribadi, dan yang tidak kalah penting adalah penggunaan CD-ROM dan peralatan elektronik untuk membantu proses pembelajaran yang menggunakan inteligensi ganda.

b) Bagi Guru yang Mengajar

(56)

Guru perlu sadar bahwa setiap siswa mereka di sekolah umum beraneka ragam inteligensinya. Siswa tidak sama dan cara menangkap materi pun berbeda. Dengan demikian, bila ingin membantu secara tepat, guru perlu mengembangkan model pembelajaran yang beraneka ragam sesuai dengan inteligensi siswa. Maka, secara umum guru tidak boleh mengajar dengan cara yang selalu sama, kecuali bila siswa memang sama inteligensinya.

Secara umum dampak inteligensi ganda bagi guru adalah sebagai berikut:

1) Guru perlu mengerti inteligensi siswa-siswa mereka

2) Guru perlu mengembangkan model mengajar dengan berbagai inteligensi, bukan hanya dengan inteligensi yang menonjol pada dirinya. 3) Guru perlu mengajar sesuai dengan inteligensi

siswa, bukan dengan inteligensi dirinya sendiri yang tidak cocok dengan inteligensi siswa 4) Dalam mengevaluasi kemajuan siswa, guru

perlu menggunakan berbagai model yang cocok dengan inteligensi ganda.

(57)

Menurut teori inteligensi ganda, siswa dapat belajar dengan baik, memahami suatu materi bila disajikan sesuai dengan inteligensi mereka yang dominan. Ini berarti, bila siswa mempunyai inteligensi matematis-logis tinggi, ia akan mudah mempelajari ilmu sosial bila ilmu sosial itu disajikan atau diterangkan dengan model inteligensi matematis-logis, yaitu secara skematis dengan bagan atau pun logika yang jelas. Ada baiknya sejak awal dianjurkan untuk mencoba bermacam-macam cara belajar, sehingga dapat menemukan cara-cara yang bagi mereka cocok dan memajukan belajar. Sebaiknya siswa tidak merasa puas dengan menemukan satu cara saja, tetapi mau mencoba dengan banyak cara. Ini juga penting bagi guru untuk melihat mana cara yang cocok bagi siswa.

(58)

demikian, sebenarnya semua kemampuan siswa dikembangkan dan digunakan. Untuk membantu siswa belajar lebih baik, perlu juga bila materi pelajaran atau dalam penyusunan buku pelajaran memperhatikan berbagai model dan penjelasan inteligensi ganda.

d) Pendekatan dan Peralatan Kelas

Proses pembelajaran harus bervariasi sehingga setiap siswa dapat menemukan bahwa mereka diperhatikan dan dibantu untuk belajar. Tidak ada model pembelajaran yang satu-satunya untuk segalah pelajaran dan semua siswa. Karena pendekatan bisa bervariasi, jelas bahwa peralatan pembelajaran pun perlu bervariasi, bukan hanya papan tulis dan kapur. Maka, sekolah perlu mempersiapkan dan menyediakan peralatan yang juga bermacam-macam, seperti musik, video, alat tulis, ruang, studi kelompok, dan sebagainya. Tanpa peralatan yang sesuai, pembelajaran model inteligensi ganda tidak akan jalan dan guru cenderung akan kembali kepada pembelajaran klasik yaitu ceramah.

B. Penelitian yang Relevan

(59)

sumber lain yang hampir sama dengan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran berupa LKS. Berikut ini adalah tiga penelitian relevan yang hampir sama dengan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran.

Pertama, penelitian yang berjudul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Observasi Pada Taman Sekolah Sebagai Sumber Belajar

Sains Di SDN 1 Tinjomoyo.” Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mustofa (2013), mahasiswa jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang ini difokuskan pada kelas IV yaitu siswa dasar kelas IV A dan IV B tepatnya di SDN 1 Tinjomoyo Semarang. Dalam penelitiannya, Muhammad Mustofa menggunakan rancangan penelitian R&D, dengan penekanan pada proses penilaian kelayakan LKS serta uji coba LKS pada proses pembelajaran. LKS dikatakan layak, apabila memenuhi standar kriteria kelayakan desain dan materi. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS berbasis observasi taman sekolah, layak untuk digunakan sebagai bahan ajar sains di SDN 1 Tinjomoyo Semarang.

Kedua, penelitian dengan judul “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Tematik Integratif Pada Materi Garis Paralel Untuk Sekolah

(60)

untuk Sekolah dasar Kelas IV Kepraktisan LKS diuji kepada enam siswa kelas IV B SDN 09 Kota Bengkulu semester genap tahun ajaran 2013/2014. Efektifitas LKS diuji pada 25 siswa kelas IV A SDN 09 Kota Bengkulu semester genap tahun ajaran 2013/2014. LKS Tematik Integratif pada Materi garis Paralel untuk Sekolah Dasar Kelas IV termasuk dalam kategori efektif dengan skor rata-rata 4,26.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyudi Jatmiko Herdiyanto (2014), mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar dengan judul "Pengembangan Instrumen Penilaian Tematik kelas IV SD Berbasis Multiple Intelligence". penelitian ini menggunakan penelitian R&D. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu instrumen penilian tematik kelas IV SD berbasis multiple intelligence yang digunakan oleh guru untuk memantau pencapaian siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil penilaian dari keempat validator termasuk dalam kategori sangat baik. Instrumen penilaian layak digunakan untuk uji coba terbatas.

(61)

mengembangkan LKS berbasis kecerdasan ganda. Penelitian ketiga memiliki keterkaitan dengan peneliti yaitu sama-sama mengacu pada kecerdasan ganda. Mengacu pada penelitian di atas sebagai pedoman dalam membuat penelitian maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Keindahan Alam Negeriku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.”

Gambar 1. Literatur Map Penelitian Terdahulu

Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Keindaan Alam Negeriku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

Muhammad Mustofa (2013) tentang Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Observasi Pada Taman Sekolah Sebagai Sumber Belajar Sains.

Deti Fitri (2014) tentang Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Tematik Integratif Pada Materi Garis Paralel Untuk Sekolah Dasar Kelas IV.

LKS tematik integratif

LKS berbasis observasi Multiple Intelligence

(62)

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah kerangkan pikir tentang pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada sub tema Keindahan Alam Negeriku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar. Berdasarkan analisis kebutuhan yang dilakukan, guru masih kesulitan dalam mengembangkan LKS yang baik mengacu pada kesembilan kecerdasan ganda serta guru masih membutuhkan contoh-contoh LKS berbasis kecerdasan ganda sebagai bahan rujukan dalam membuat LKS. Kecerdasan Ganda

Matematika Linguistik Visual Spasial Musik

Kinestik Interpersonal Intrapersonal Naturalis

Guru belum paham

Tidak semua jenis kecerdasan ganda dapat diterapkan secara utuh dalam kegiatan pembelajaran

LKS tidak sesuai dengan materi yang diajarkan

(63)

Dalam hal ini peneliti akan mengembangkan LKS mengacu kurikulum 2013 berbasis kecerdasan ganda.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana langkah-langkah dalam mengembangkan LKS pada sub tema Keindahan Alam Negeriku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas empat (IV) Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk LKS pada sub tema Keindahan Alam Negeriku mengacu kurikulum 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar menurut pakar LKS berbasis kecerdasan ganda?

(64)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa Inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian produk yang dikembangkan yaitu LKS mengacu kurikulum 2013 kelas IV. Berikut adalah langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D):

Potensi dan Masalah

Validasi Desain Desain

Produk Pengumpulan

Data

Revisi Desain Ujicoba

Produk Revisi

Produk Ujicoba

Pemakaian

Produksi Masal Revisi

Produk

(65)

Untuk lebih memahami bagan langkah-langkah penggunaan metode research and development, maka akan dijelaskaskan sebagai berikut:

1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini diawali dengan potensi dan masalah. Potensi dan masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus menunjukan data yang faktual sesuai dengan pengalaman. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan penelitian orang lain atau dokumentasi laporan kegiatan dari program tertentu yang masih up to date.

2. Pengumpulan Data

Setelah mendapatkan potensi dan masalah, maka langkah selanjutnya yaitu pengumpulan data. Pengumpulan berbagai informasi digunakan sebagai bahan untuk mendesain produk tertentu sesuai dengan harapan dalam mengatasi masalah yang diperoleh.

3. Desain Produk

(66)

Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai produk yang dihasilkan. Tujuan validasi desain yaitu untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan suatu produk. Validasi produk dapat dilakukan oleh pakar atau ahli yang berpengalaman untuk menilai desain tersebut.

5. Revisi Desain

Setelah produk sudah divalidasi oleh pakar dan para ahli lainnya, maka langkah selanjutnya yaitu peneliti memperbaiki kelemahan yang terdapat pada produk tersebut.

6. Ujicoba Produk

Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan keefisienan produk dalam mengatasi masalah. Pada langkah ini, uji coba dilakukan secara terbatas.

7. Revisi Produk

Setelah melakukan ujicoba produk secara terbatas maka dapat diketahui kinerja produk yang dibuat. Langkah selanjutnya yaitu merevisi desain produk mengenai kelemahan yang didapatkan. Setelah desain produk direvisi maka perlu dilakukannya uji coba produk sesungguhnya. 8. Ujicoba Pemakaian

Pada langkah ini dilakukan uji coba produk secara nyata dalam pemakaian produk yang dibuat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan terhadap produk yang sudah dibuat.

(67)

Revisi produk ini dilakukan, apabila masih terdapat kelemahan dan kekurangan yang masih perlu diperbaiki.

10.Produksi Masal

Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang dihasilkan sudah dapat dinyatakan efektif dan layak untuk diproduksi secara masal.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti hanya membatasi pada 5 langkah prosedur pengembangan, yaitu (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain.

B. Prosedur Pengembangan

(68)

Negeriku mengacu kurikulum SD 2013 untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar. Berikut penjelasan langkah-langkah sebagai berikut:

(69)

Langkah 1: Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari sebuah masalah, untuk mengetahui adanya masalah peneliti melakukan analisi kebutuhan. Analisis kebutuhan dilakukan di SDN Kalasan 1 kelas IV pada hari Rabu, 29 Juli 2015, dengan melaksanakan wawancara langsung dengan guru kelas IV yaitu dengan Ibu SR. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui masalah yang ada di sekolah terkait dengan pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda mengacu kurikulum 2013.

Langkah 2: Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara. Hasil wawancara tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan produk yang berupa perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar. Pengumpulan data untuk pembuatan perangkat pembelajaran dilakukan dengan melakukan studi pustaka, mencari bahan melalui internet, dan mengumpulkan bahan dari berbagai sumber.

Langkah 3: Deasin Produk

(70)

yang akan dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD. Setelah itu menentukan indikator, tujuan pembelajaran, setelah itu menyususn rencana pelaksanaan pembelajaran. Di dalam RPP tersebut, tercantum LKS. LKS yang dibuat berdasarkan Subtema Keindahan Alam Negeriku berbasis kesembilan kecerdasan ganda.

Langkah 4: Validasi Desain

Peneliti menggunakan validasi pakar sebagai evaluasi formatif terhadap desain bahan produk pengembangan perangkat pembelajaran. Produk yang akan dikembangkan akan divalidasi oleh empat (4) validator ahli yang kompeten. Validator ahli tersebut terdiri dari (2) dosen dan dua (2) guru kelas IV SD sebagai pelaksana kurikulum SD 2013. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap perangkat pembelajaran ini.

Langkah 5: Revisi Desain

(71)

kurikulum SD 2013. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final perangkat pembelajaran mengacu Kurikulum 2013 untuk kelas IV Sekolah Dasar.

C. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian

Survei kebutuhan dilakukan di SDN Kalasan 1, dengan alasan SDN Kalasan 1 masih membutuhkan perangkat pembelajaran berupa LKS yang berbasis kecerdasan ganda. Peneliti akan menghasilkan produk berupa LKS untuk digunakan di sekolah, khusunya di kelas IV SD. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 1: Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan

Juni Juli Agust us

Sept Okt Nov Des Jan Feb 1. Permohonan

izin kepada pihak sekolah 2. Analisi

Kebutuhan 3. Bimbingan

Skripsi

(72)

D. Validasi LKS Berbasis Kecerdasan Ganda

Proses Validasi produk dalam penelitian ini membutuhkan 4 validator ahli yang kompeten. Pada penelitian ini, peneliti melakukan validasi kepada dua guru kelas IV SD dan dua dosen. Validator melakukan penilaian pada perangkat pembelajaran dengan menggunakan instrumen validasi. Validator memberikan kritik dan saran pada perangkat pembelajaran yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan revisi untuk menyempurnakan produk perangkat pembelajaran berupa LKS.

E. Validasi Guru SD Kelas IV Pelaksana Kurikulum SD 2013

Pada tahap validasi ini, dibutuhkan dua orang guru kelas IV SD. Validasi produk dengan tujuan untuk menyesuaikan produk yang telah dibuat dengan perkembangan peserta didik kelas IV. Kritik maupun saran sangat dibutuhkan untuk memperbaiki produk berupa LKS yang telah dibuat.

F. Instrumen Penelitian

(73)

Instrumen penelitian juga berfungsi untuk pengambilan data di lapangan adalah menggunakan teknik wawancara. Pada teknik ini peneliti datang berhadapan muka secara langsung dengan responden atau subyek yang diteliti. Pada wawancara ini dimungkinkan peneliti dengan responden melakukan tanya jawab seacara interaktif.

Panduan wawancara dan lembar kuesioner instrumen validasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan di SD

No. Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1. Pernahkah Bapak/Ibu menggunakan LKS dalam proses pembelajaran? 2.

LKS yang digunakan seperti apa? 3. Seberapa penting penggunaan LKS

dalam proses pembelajaran?

4.

Seberapa seringkah Bapak/Ibu menggunakan media LKS dalam proses pembelajaran?

5.

(74)

6.

Apabila LKS yang Bapak/Ibu gunakan merupakan hasil buatan sendiri, dasar pembuatannya seperti apa?

7.

Apabila LKS yang Bapak/Ibu gunakan bukan hasil buatan sendiri, sumber yang biasa dipakai darimana?

8.

Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terhadap komponen-komponen yang harus ada dalam media LKS?

9. Apakah Bapak/Ibu sudah mengenal konsep Kecerdasan Ganda?

10. Sejauh mana pemahaman Bapak/Ibu terkait Kecerdasan Ganda?

11.

Bagaimana pandangan Bapak/Ibu tentang trend pembelajaran masa kini yang mengakomodasikan 9

kecerdasan ganda?

12.

Apakah LKS yang selama ini digunakan dalam proses

pembelajaran sudah mengakomodasi 9 Kecerdasan Ganda?

(75)

pembelajaran & kecerdasan mana yang porsinya sedikit digunakan?

14.

Apakah ada kesulitan untuk mengembangkan 9 Kecerdasan Ganda yang belum terealisasikan?

15.

Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu hadapi dalam mengembangkan media LKS berbasis Kecerdasan Ganda?

16. Bagaimana Bapak/Ibu mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?

17.

Apa keinginan Bapak/ibu terkait pengembangan media LKS yang berbasis Kecerdasan Ganda?

Yogyakarta, 29 Juli 2015

Peneliti,

Gambar

Gambar 1. Literatur Map Penelitian Terdahulu
Gambar 2. Bagan Kerangka Berpikir
Gambar 3. Langkah-langkah penggunaan Metode R&D
Gambar 4 : Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kebutuhan guru terhadap media pembelajaran konvensional yang mengakomodasikan konsep dasar kecerdasan ganda menurut teori Howard Gardner merupakan alasan dilakukannya

Kebutuhan guru terhadap media pembelajaran konvensional yang mengakomodasi konsep kecerdasan ganda menurut teori Howard Gardner merupakan alasan dilakukannya

lima langkah kerja yaitu 1) analisis masalah, 2) pengumpulan data, 3) pengembangan produk, 4) validasi produk, dan 5) revisi produk hasil validasi, hingga menghasilkan

Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa media pembelajaran konvensional berbasis kecerdasan ganda pada subtema Aku Istimewa untuk

Hal ini menunjukkan LKS berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV sekolah dasar dengan revisi

dinyayikan. 6) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.. 11) Siswa mengamati teks bacaan tentang air untuk kehidupan dan bisa menemukan masalah misalnya dampak kekurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 241 4.2.1.1 Siswa mampu menunjukkan 1 contoh perilaku disiplin sesuai aturan rumah di depan kelas melalui bantuan guru 2.1.1.1 Siswa

Tahapan tersebut yaitu: AnalysisAnalisis: analisis kurikulum, analisis kebutuhan peserta didik, dan analisis materi; Design Desain: Tahap perancangan berupa storyboard, flowchart,