• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema lingkungan sekolahku untuk siswa kelas dua (II) Sekolah Dasar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema lingkungan sekolahku untuk siswa kelas dua (II) Sekolah Dasar."

Copied!
274
0
0

Teks penuh

(1)

PADA SUBTEMA LINGKUNGAN SEKOLAHKU UNTUK SISWA KELAS DUA (II) SEKOLAH DASAR

Semuel Alvaro Fua Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh LKS berbasis kecerdasan ganda. Oleh karena itu, pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda ini menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas II sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan guru kelas II SD Negeri Kalasan 1, Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas LKS berbasis kecerdasan ganda oleh dua validator ahli LKS berbasis kecerdasan ganda dan dua guru kelas II sekolah dasar.

Validasi berpedoman pada 20 aspek yaitu (1) kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) kegiatan pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/ tujuan pembelajaran, (3) rumusan petunjuk atau instruksi dalam LKS, (4) bahasa yang digunakan pada LKS, (5) LKS bernuansa aktif dan menyenangkan, (6) penggunaan bahasa sesuai dengan EYD, (7) LKS menyajikan komponen karakteristik terpadu, (8) perpindahan materi dalam LKS sesuai prinsip pembelajaran tematik, (9) LKS menyajikan gambar atau contoh yang kontekstual, (10) bentuk dan ukuran huruf dalam LKS bervariasi, (11) tampilan LKS, (12) LKS menyajikan kecerdasan eksistensial, (13) LKS menyajikan kecerdasan linguistik, (14) LKS menyajikan kecerdasan matematis-logis, (15) LKS menyajikan kecerdasan ruang/ visual, (16) LKS menyajikan kecerdasan kinestetik, (17) LKS menyajikan kecerdasan intrapersonal, (18) LKS menyajikan kecerdasan interpersonal, (19) LKS menyajikan kecerdasan musikal, dan (20) LKS menyajikan kecerdasan naturalis/ lingkungan. Hasil validasi dua ahli LKS berbasis kecerdasan ganda menghasilkan skor 4,20 (baik) dan 4,30 (sangat baik). Validasi dari dua guru kelas II SD menghasilkan skor 3,90 (baik) dan 4,10 (baik). LKS berbasis kecerdasan ganda tersebut menghasilkan rerata skor 4,12 dari rentang skor 1-5 dan termasuk dalam kategori “baik”. Hal ini menunjukkan LKS berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar dengan revisi sesuai saran.

(2)

BASED ON THE SUBTHEME “LINGKUNGAN SEKOLAHKU” FOR THE SECOND (2nd) GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

Semuel Alvaro Fua Sanata Dharma University

2016

This research was done because the teacher still needs the worksheets multiple intelligences based. Therefore, the development of worksheets multiple intelligences based is still needed to meet the needs. The main objective of this research is to produce a product in the form of worksheets multiple intelligences to the subtheme of “Lingkungan Sekolahku” at the second grade of elementary school.

This is a kind of the research and development. The worksheet multiple intelligences based is using a model of the research and the development by Sugiyono. The Development procedures used in the study includes five steps: (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, and (5) design revision, which can produce the design of the final product in the form of worksheets multiple intelligences based for the second grade of elementary school students. The Instruments used in this study is a list of interview questions and the needs analysis questionnaire. Interviews are used to analyze the teachers’ needs at the second grade of Kalasan 1 Elementary School, Sleman, while the questionnaire is used to validate the quality of worksheet of multiple intelligences based by the two experts multiple intelligences based and the two teachers of the second grade of elementary school.

The Validation based on the 20 aspects: (1) the completeness of the worksheets’ elements, (2) learning activities of worksheets eneables the indicators achievement/ learning objectives, (3) the formulation of guidance/ worksheet’s instruction, (4) the use of the language in worksheet, (5) the nuance of student worksheet active and fun, (6) the use of the languages in accordance with the EYD, (7) student worksheet provided the characteristic components of an integrated, (8) change of the matter in student worksheet accordance to the principles of thematic learning, (9) student worksheet provided a picture or sample that is contextual, (10) the shape and size of the letters in student worksheet varies, (11) student worksheet’s display, (12) student worksheet provided an existential intelligences, (13) student worksheet provided an linguistic intelligences, (14) student worksheet provided an logical-mathematical intelligences, (15) student worksheet provided an spacial or visual intelligences, (16) student worksheet provided an kinesthetic intelligences, (17) student worksheet provided an intrapersonal intelligences, (18) student worksheet provided an intrepersonal intelligences, (19) student worksheet provided an musical intelligences, (20) student worksheet provided an naturalis intelligences. The results of the validation by the two experts multiple intelligences resulted in a score of 4,20 (good) and 4.30 (very good). The Validation of second grade teachers resulted in a score of 3,90 (good) and 4,10 (good). The worksheet multiple intelligences based resulted in a mean score of 4.12 out of range of scores 1-5 and are included in the category of "good". This shows the worksheet development multiple intelligences is feasible to use for testing in learning activities in the second grade of elementary school with revision of the idea. Key words: Students worksheet, multiple intelligences based, subtheme Lingkungan

(3)

i

UNTUK SISWA KELAS DUA (II) SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Semuel Alvaro Fua NIM. 121134268

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

Karya ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus

Yang selalu mendengarkan keluh kesahku serta memberikan kemudahan dan kelancaran dalam melakukan penelitian ini

Alm. Bapak Yohanes Fua dan Mama Sarlin Fua Pah yang telah membesarkanku dan menjadikanku

pribadi yang kuat serta pantang menyerah

Kakak dan Adikku

Alm. Joni Fua, Lina Fua, Marten Fua, Joel Fua, Marselina Fua, Taroci R. Fua, Maria Welmince Fua, Rini Fua, Risnariani Irmayanti Fua dan Aldi Minaldo Alvaro Fua

yang selalu menyemangatiku dan menghadirkan tawa dalam keletihanku

Yang Terkasih E. Mbasi

Yang selalu memberikan semangat, pertolongan, dan motivasi di saat mengalamai kesulitan

Seluruh Keluarga Besar Fua dan Pah Yang menjadi panutan untuk meraih kesuksesan

Kakak-kakak PPGT Angkatan 2011

Yang menjadi inspirasi dan penyemangat bagiku dalam melaksanakan penelitian ini

Teman-teman PPGT 2012

Yang sudah berjuang bersama dan selalu memotivasi satu sama lain

Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma

(7)

v

Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu (Amsal 4:13)

Tuhan Yesus tidak akan merubah nasib seseorang melainkaan dirinya sendiri yang merubahnya

Jadikanlah hidupmu bermanfaat bagi orang lain

(8)
(9)
(10)

viii

PADA SUBTEMA LINGKUNGAN SEKOLAHKU UNTUK SISWA KELAS DUA (II) SEKOLAH DASAR

Semuel Alvaro Fua Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak guru membutuhkan contoh LKS berbasis kecerdasan ganda. Oleh karena itu, pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu produk berupa LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk siswa kelas II sekolah dasar.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda ini menggunakan model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian meliputi 5 langkah yaitu: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, dan (5) revisi desain, hingga menghasilkan desain produk final berupa LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas II sekolah dasar. Instrumen dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara analisis kebutuhan dan kuesioner. Wawancara digunakan untuk analisis kebutuhan guru kelas II SD Negeri Kalasan 1, Sleman, sedangkan kuesioner digunakan untuk validasi kualitas LKS berbasis kecerdasan ganda oleh dua validator ahli LKS berbasis kecerdasan ganda dan dua guru kelas II sekolah dasar.

Validasi berpedoman pada 20 aspek yaitu (1) kelengkapan unsur-unsur LKS, (2) kegiatan pembelajaran pada LKS memungkinkan tercapainya indikator/ tujuan pembelajaran, (3) rumusan petunjuk atau instruksi dalam LKS, (4) bahasa yang digunakan pada LKS, (5) LKS bernuansa aktif dan menyenangkan, (6) penggunaan bahasa sesuai dengan EYD, (7) LKS menyajikan komponen karakteristik terpadu, (8) perpindahan materi dalam LKS sesuai prinsip pembelajaran tematik, (9) LKS menyajikan gambar atau contoh yang kontekstual, (10) bentuk dan ukuran huruf dalam LKS bervariasi, (11) tampilan LKS, (12) LKS menyajikan kecerdasan eksistensial, (13) LKS menyajikan kecerdasan linguistik, (14) LKS menyajikan kecerdasan matematis-logis, (15) LKS menyajikan kecerdasan ruang/ visual, (16) LKS menyajikan kecerdasan kinestetik, (17) LKS menyajikan kecerdasan intrapersonal, (18) LKS menyajikan kecerdasan interpersonal, (19) LKS menyajikan kecerdasan musikal, dan (20) LKS menyajikan kecerdasan naturalis/ lingkungan. Hasil validasi dua ahli LKS berbasis kecerdasan ganda menghasilkan skor 4,20 (baik) dan 4,30 (sangat baik). Validasi dari dua guru kelas II SD menghasilkan skor 3,90 (baik) dan 4,10 (baik). LKS berbasis kecerdasan ganda tersebut menghasilkan rerata skor 4,12 dari rentang skor 1-5 dan termasuk dalam

kategori “baik”. Hal ini menunjukkan LKS berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba dalam kegiatan pembelajaran di kelas II sekolah dasar dengan revisi sesuai saran.

(11)

ix

BASED ON THE SUBTHEME “LINGKUNGAN SEKOLAHKU” FOR THE SECOND (2nd) GRADE OF ELEMENTARY SCHOOL

Semuel Alvaro Fua Sanata Dharma University

2016

This research was done because the teacher still needs the worksheets multiple intelligences based. Therefore, the development of worksheets multiple intelligences based is still needed to meet the needs. The main objective of this research is to produce a product in the form of worksheets multiple intelligences to the subtheme of “Lingkungan Sekolahku” at the second grade of elementary school.

This is a kind of the research and development. The worksheet multiple intelligences based is using a model of the research and the development by Sugiyono. The Development procedures used in the study includes five steps: (1) the potential and problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, and (5) design revision, which can produce the design of the final product in the form of worksheets multiple intelligences based for the second grade of elementary school students. The Instruments used in this study is a list of interview questions and the needs analysis questionnaire. Interviews are used to analyze the teachers’ needs at the second grade of Kalasan 1 Elementary School, Sleman, while the questionnaire is used to validate the quality of worksheet of multiple intelligences based by the two experts multiple intelligences based and the two teachers of the second grade of elementary school.

The Validation based on the 20 aspects: (1) the completeness of the worksheets’ elements, (2) learning activities of worksheets eneables the indicators achievement/ learning objectives, (3) the formulation of guidance/ worksheet’s instruction, (4) the use of the language in worksheet, (5) the nuance of student worksheet active and fun, (6) the use of the languages in accordance with the EYD, (7) student worksheet provided the characteristic components of an integrated, (8) change of the matter in student worksheet accordance to the principles of thematic learning, (9) student worksheet provided a picture or sample that is contextual, (10) the shape and size of the letters in student worksheet varies, (11) student

worksheet’s display, (12) student worksheet provided an existential intelligences, (13) student worksheet provided an linguistic intelligences, (14) student worksheet provided an logical-mathematical intelligences, (15) student worksheet provided an spacial or visual intelligences, (16) student worksheet provided an kinesthetic intelligences, (17) student worksheet provided an intrapersonal intelligences, (18) student worksheet provided an intrepersonal intelligences, (19) student worksheet provided an musical intelligences, (20) student worksheet provided an naturalis intelligences. The results of the validation by the two experts multiple intelligences resulted in a score of 4,20 (good) and 4.30 (very good). The Validation of second grade teachers resulted in a score of 3,90 (good) and 4,10 (good). The worksheet multiple intelligences based resulted in a mean score of 4.12 out of range of scores 1-5 and are included in the category of "good". This shows the worksheet development multiple intelligences is feasible to use for testing in learning activities in the second grade of elementary school with revision of the idea.

(12)

x

Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolahku Untuk Siswa Kelas Dua

(II) Sekolah Dasar dapat peneliti selesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapatkan bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Maka pada kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Dra. Maslichah Asy’ari, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing dan memberi dukungan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Para dosen dan Staf PGSD yang telah melayani peneliti dengan baik.

5. Drs. Puji Purnomo, M.Si. selaku validator Ahli lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

6. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku validator Ahli lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda yang telah memberikan bantuan dalam penelitian ini dengan melakukan validasi produk penelitian.

7. Sarjono, S.Pd.,SD. selaku kepala sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan bantuan selama peneliti melakukan penelitian di sekolah.

8. Purwanti S.Pd. selaku guru kelas IIA SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

9. Catur Eni Rahayu, S.Pd., SD. selaku guru kelas IIB SD Negeri Kalasan 1 yang telah membantu peneliti dalam melakukan validasi produk penelitian.

10. Alm. Bapak Yohanes Fua dan Mama Sarlin Fua Pah yang setia memberikan dukungan dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

(13)
(14)

xii

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR BAGAN ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Batasan Istilah ... 8

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ... 9

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ... 11

1. Lembar Kerja Siswa ... 11

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 11

b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 12

c. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 12

d. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 15

(15)

xiii

b. Jenis-jenis Kecerdasan Ganda ... 20

1) Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligences) ... 21

2) Kecerdasan Logis Matematis (Logical Mathematical Intelligence) ... 22

3) Kecerdasan Visual-Spasial ... 24

4) Kecerdasan Kinestetik-Tubuh ... 24

5) Kecerdasan Musikal ... 26

6) Kecerdasan Interpersonal ... 27

7) Kecerdasan Intrapersonal ... 28

8) Kecerdasan Naturalis ... 30

9) Kecerdasan Eksistensial-Spiritual ... 30

3. Subtema Lingkungan Sekolahku Untuk Siswa Kelas Dua (II) Sekolah Dasar ... 31

B. Kajian Penelitian yang Relevan... 31

C. Kerangka Berpikir ... 35

D. Pertanyaan Penelitian ... 37

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 38

B. Prosedur Pengembangan ... 39

1. Potensi dan Masalah ... 40

2. Pengumpulan Data ... 40

3. Desain Produk ... 41

4. Validasi Desain ... 41

5. Revisi Desain ... 42

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 42

D. Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda ... 43

E. Validasi Guru Kelas II Sekolah Dasar... 43

F. Intrumen Penelitian ... 44

G. Teknik Pengumpulan Data ... 48

H. Teknik Analisis Data ... 48

1. Data Kualitatif ... 49

(16)

xiv

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 53

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 57

B. Deskripsi Produk Awal... 57

C. Data Hasil Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda dan Revisi Produk... 59

D. Data Hasil Validasi Guru Kelas II Sekolah Dasar dan Revisi Produk ... 61

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ... 66

1. Kajian Produk Akhir ... 66

2. Pembahasan ... 67

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 70

B. Keterbatasan Penelitian ... 71

C. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(17)

xv

(18)

xvi

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian ... 42

Tabel 2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan ... 44

Tabel 3. Lembar Kuesioner Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa ... 45

Tabel 4. Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala Lima ... 49

Tabel 5. Kriteria Skor Skala Lima ... 51

Tabel 6. Komentar Guru Kelas II Sekolah Dasar dan Revisi ... 64

(19)

xvii

Lampiran 1 Surat Ijin Wawancara ... 77

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Wawancara ... 78

Lampiran 3 Surat Ijin Validasi ... 79

Lampiran 4 Rangkuman Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ... 80

Lampiran 5 Data Mentah Skor Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda ... 82

Lampiran 6 Data Mentah Skor Validasi Guru Kelas II SD ... 88

Lampiran 7 Silabus Pembelajaran Tematik SD ... 94

Lampiran 8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ... 104

Lampiran 9 Biodata Penulis ... 254

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-Undang Dasar 1945 dalam alinea keempat memuat tentang salah satu tujuan dari Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan tersebut maka harus dipersiapkan generasi masa depan yang tangguh, cerdas, mandiri, dan berpegang pada nilai-nilai spiritual (Kunandar, 2014:15). Mereka harus ditempatkan pada suatu lingkungan yang ideal, seperti pada jalur pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.

(21)

satunya adalah dengan memperbaharui kurikulum. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 ayat 19). Oleh karena itu, sejalan dengan perkembangan zaman untuk menciptakan generasi muda yang berkompetensi serta siap menghadapi tantangan pada masa depan, maka pada tahun 2013 mulai diberlakukannya Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkompetensi pada kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan peradaban dunia (Kunandar, 2014:16).

(22)

pluralistik. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 4 yang menekankan bahwa pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. Mempelajari dan menjunjung tinggi nilai kemajemukan berarti bahwa setiap peserta didik terbiasa untuk menghargai perbedaan suku, agama, bahasa, letak geografis, dan bahkan perbedaan kecerdasan yang dimilliki masing-masing individu (Yaumi, 2012:7). Setiap peserta didik memiliki kecerdasan sejak ia dilahirkan, tetapi perkembangan kecerdasan akan didapatkan seiring perkembangannya dalam kehidupan (Thobroni, 2015:192). Kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki peserta didik tidak hanya satu macam saja, tetapi juga menyangkut berbagai macam/ kecerdasan ganda (multiple intelligences) (Thobroni, 2015:193). Oleh karena itu guru dituntut untuk memahami dan mengenal gaya belajar peserta didik sesuai dengan kecerdasan yang dimiliki pada setiap peserta didiknya.

(23)

mengembangkan kecerdasan peserta didik secara optimal. Selain itu, kegiatan pembelajaran yang dilakukan harus lebih berorientasi pada pengembangan potensi peserta didik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran (silabus, RPPTH, LKS, dan bahan ajar) yang berdasarkan pada kesembilan kecerdasan manusia dan bersifat kontekstual. Tujuannya adalah untuk membantu peserta didik dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan serta memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajarannya. Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan ganda, dapat memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam melangsungkan berbagai aktivitasnya.

(24)

Berdasarkan hasil wawancara terkait dengan penyusunan dan pengembangan LKS, beliau belum memahami komponen-komponen yang terdapat pada LKS. Sejauh ini, beliau sudah berkeinginan untuk membuat LKS sendiri. Alasannya karena LKS yang tersedia terdapat beberapa pertanyaan yang tidak sesuai sehingga menyimpang dari materi yang diajarkan. Terkait dengan pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda, beliau belum memahami tentang konsep kecerdasan ganda secara menyeluruh. Konsep kecerdasan ganda meliputi kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual, dan kecerdasan emosional dan harus dikembangkan sesuai dengan karakter setiap perkembangan anak. Berbagai kecerdasan tersebut yang paling dominan diterapkan dalam LKS adalah kecerdasan intelektual, matematika, bahasa Indonesia, dan musik. Padahal, menurut beliau pada dasarnya semua jenis kecerdasan ganda sebaiknya harus dikembangkan agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

(25)

Berdasarkan permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun LKS berbasis kecerdasan ganda, sehingga belum menerapkan kecerdasan ganda secara lengkap. Oleh karena itu, peneliti mencoba memberi solusi untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengembangkan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang permasalahan tersebut, dapat dirumuskan beberapa masalah terkait penelitian yang dilakukan sebagai berikut.

1. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan produk berupa lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar?

2. Bagaimana kualitas produk lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar?

C. Tujuan Penelitian

(26)

1. Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan produk berupa lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku uintuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas produk lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda adalah sebagai berikut.

1. Bagi mahasiswa

Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman berharga dalam melakukan penelitian Research and Development (R & D) khususnya Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda pada Subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.

2. Bagi guru

Dapat memberikan inspirasi terkait dengan penelitian Research and Development (R&D), memperoleh contoh LKS khususnya Pengembangan

LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.

3. Bagi sekolah

(27)

(R&D) khususnya Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.

4. Bagi Prodi PGSD

Dapat menambah acuan untuk mengembangkan produk lain dan menambah bahan pustaka prodi PGSD Universitas Sanata Dharma terkait dengan Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar.

E. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka beberapa istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah lembaran-lembaran kertas yang berisikan materi ringkasan, isi tugas dan petunjuk untuk menyelesaikan suatu tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai.

(28)

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan

Produk yang akan dikembangkan memiliki spesifikasi sebagai berikut. 1. Produk yang dikembangkan berupa lembar kerja siswa (LKS) berbasis

kecerdasan ganda.

2. Lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda diterapkan pada SD yang sudah menggunakan Kurikulum 2013.

3. Lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda untuk pembelajaran pada kelas II subtema Lingkungan Sekolahku.

4. Unsur-unsur LKS disusun lengkap, yang terdiri dari: a) Identitas LKS terdiri dari:

1) Satuan pendidikan 2) Kelas/ semester 3) Tema/ subtema 4) Mata pelajaran terkait 5) Pembelajaran ke b) Identitas siswa c) Petunjuk umum

d) Tujuan pembelajaran dari setiap indikator mata pelajaran terkait

e) Kegiatan belajar berbasis kecerdasan ganda yang meliputi kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial ruang, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial.

(29)

5. LKS yang disusun menggunakan bahasa yang singkat, sederhana, dan sesuai dengan perkembangan peserta didik.

(30)

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Lembar Kerja Siswa

a. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

Andriani dalam Prastowo (2014:269), mengatakan bahwa lembar kerja siswa merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa yang dilengkapi dengan tugas-tugas sehingga peserta didik dapat mempelajari materi ajar dan mengerjakannya secara mandiri. Lembar kerja siswa merupakan suatu bahan ajar cetak yang berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan siswa, baik bersifat teoritis dan/ atau praktis, yang mengacu kepada kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik; dan penggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain.

(31)

dan petunjuk untuk menyelesaikan suatu tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar yang akan dicapai.

b. Fungsi dan Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa memiliki peran yang sangat penting dalam suatu kegiatan pembelajaran. Berikut ini akan diuraikan fungsi dan tujuan lembar kerja siswa bagi kegiatan pembelajaran. Fungsi lembar kerja siswa yaitu sebagai bahan ajar yang meminimalkan peran pendidik namun lebih mengaktifkan peserta didik, sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang diberikan, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, dan memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik (Prastowo, 2015:206).

Tujuan penyusunan lembar kerja siswa yaitu menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi dengan materi yang diberikan, menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik terhadap materi yang diberikan, melatih kemandirian belajar peserta didik, dan memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik (Andriani dalam Prastowo, 2015:206).

c. Jenis-jenis Lembar Kerja Siswa (LKS)

(32)

perbedaan maksud dan tujuan pengemasan materi pada masing-masing LKS, maka LKS memiliki berbagai macam bentuk (Prastowo, 2015:208-209). Berikut ini akan diuraikan jenis-jenis lembar kerja siswa.

1) LKS yang Membantu Peserta Didik Menemukan Suatu Konsep LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik, seperti melakukan, mengamati, dan menganalisis. Oleh karena itu, perlu dirumuskan langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik, kemudian peserta didik diminta untuk mengamati fenomena hasil kegiatanya. Selanjutnya, memberikan pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu peserta didik untuk mengaitkan fenomena yang diamati dengan konsep yang dibangun dalam benak mereka.

2) LKS yang Membantu Peserta Didik Menerapkan dan Mengintegrasikan Berbagai Konsep yang telah Ditemukan

(33)

3) LKS yang Berfungsi sebagai Penuntun Belajar

LKS ini berisikan pertanyaan atau isian yang jawabannya terdapat pada buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKS tersebut jika mereka membaca buku, sehingga fungsi utama LKS ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. Selain itu, LKS ini juga berguna untuk keperluan remediasi.

4) LKS yang Berfungsi sebagai Penguatan

LKS ini diberikan setelah peserta didik selesai mempelajari topik tertentu. Materi pembelajaran yang dikemas di dalam LKS ini lebih mengarah pada pendalaman dan penerapaan materi pembelajaran yang di dalam buku pelajaran. Selain itu, LKS ini juga berguna sebagai pengayaan.

5) LKS yang Berfungsi sebagai Petunjuk Praktikum

LKS yang dibuat diusahakan untuk menggabungkan petunjuk praktikum ke dalam kumpulan LKS. Dengan demikian, dalam bentuk LKS ini, petunjuk praktikum merupakan salah satu isi (content) LKS.

Berdasarkan jenis-jenis lembar kerja siswa, maka dalam

(34)

d. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar kerja siswa yang dibuat diusahakan lebih inovatif dan kreatif agar dapat menciptakan kegiatan pembelajaran secara efektif. Berikut ini akan diuraikan langkah-langkah penyusunan lembar kerja siswa (Diknas dalam Prastowo, 2015:212-215).

1) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan lembar kerja siswa. Tujuannya adalah untuk menentukan materi-materi yang memerlukan bahan ajar lembar kerja siswa. Caranya yaitu melihat materi pokok, pengalaman belajar, materi yang akan diajarkan, dan mencermati kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik.

2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan lembar kerja siswa diperlukan untuk mengetahui jumlah lembar kerja siswa yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan lembar kerja siswa. Sekuensi berguna untuk menentukan prioritas penulisan.

3) Menentukan Judul-judul LKS

(35)

diuraikan ke dalam materi pokok dan mendapatkan maksimal empat materi pokok, maka kompetensi tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah judul lembar kerja siswa.

4) Penulisan LKS

Langkah-langkah penulisan lembar kerja siswa adalah sebagai berikut. Pertama, merumuskan kompetensi dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian dilakukan atas dasar proses dan hasil kerja peserta didik. Apabila pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced Assessment. Ketiga, menyusun materi. Materi lembar

(36)

(petunjuk siswa), kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, serta penilaian. Semua komponen-komponen tersebut harus ada dalam lembar kerja siswa.

e. Keunggulan dan Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Suatu produk yang dibuat biasanya memiliki berbagai keunggulan dan kelemahannya. Lembar kerja siswa (LKS) memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan (Lismawati, 2010:40). Berikut ini akan diuraikan keunggulan dan kelemahan dari LKS.

1) Keunggulan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Dapat dipelajari di mana saja dan kapan saja tanpa harus menggunakan alat khusus.

b) Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk belajar tentang fakta dan mampu menggali prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang realistis.

c) Dapat memaparkan kata-kata, angka-angka, notasi musik, gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat cepat.

d) Secara ekonomis lebih hemat dibandingkan dengan media pembelajaran yang lainnya.

2) Kelemahan Lembar Kerja Siswa (LKS)

[image:36.595.86.513.223.630.2]
(37)

Lembar kerja siswa yang tersedia kadang sulit dipahami peserta didik karena penggunaan bahasa atau kalimat yang terlalu tinggi.

b) Sulit memberikan umpan balik untuk pertanyaan yang diajukan Berbagai hal yang tidak dipahami pembaca dalam lembar kerja akan sulit mendapatkan penjelasan secara detail dari pembuat lembar kerja.

c) Memiliki banyak kemungkinan jawaban atau pertanyaan yang membutuhkan jawaban yang kompleks dan mendalam

Lembar kerja yang dibuat biasanya disajikan secara singkat dan sederhana. Hal ini dapat berpengaruh dengan pertanyaan-pertanyaan yang memiliki jawaban yang kompleks karena tidak sepenuhnya dimuat pada lembar kerja.

d) Memerlukan pengetahuan prasyarat agar peserta didik dapat memahami materi yang dijelaskan

(38)

2. Kecerdasan Ganda

a. Pengertian Kecerdasan Ganda

Kecerdasan (intelligence) merupakan kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu setting bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata (Gardner dalam Suparno, 2004:17). Kecerdasan adalah kemampuan mental umum untuk belajar dan menerapkan pengetahuan dalam memanipulasi lingkungan, serta kemampuan untuk berpikir abstrak (Bainbridge dalam Yaumi dan Nurdin, 2013:9). Kecerdasan (intelligence) merupakan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru atau perubahan dalam lingkungan, kapasitas pengetahuan dan kemampuan untuk memperolehnya, kapasitas untuk memberikan alasan dan berpikir abstrak, kemampuan untuk memahami hubungan, mengevaluasi dan menilai, menghasilkan pikiran-pikiran produktif dan original (Yaumi dan Nurdin, 2013:11). Dari pendapat para ahli tersebut, juga menegaskan bahwa sebuah kecerdasan (intelligence) tidak hanya semata-mata kemampuan untuk menjawab soal-soal dan tes tertulis. Akan tetapi, lebih pada kemampuan untuk memecahkan persoalan nyata dalam berbagai macam kondisi kehidupan.

(39)

ganda (mulitple intelligences) adalah berbagai keterampilan dan bakat yang dimililki siswa untuk menyelesaikan berbagai persoalan dalam pembelajaran.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan ganda (multiple intelligences) adalah berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh manusia seperti kecerdasan linguistik, matematis logis, spasial ruang, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, dan eksistensial untuk memecahkan persoalan nyata dalam berbagai macam kondisi kehidupan.

b. Jenis-jenis Kecerdasan Ganda

Gardner (dalam Tobroni, 2015:198) menjelaskan bahwa multiple intelligences adalah kemampuan menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan dengan berbagai cara dan hampir semua dipelajari secara alami. Pada sumber yang sama, Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai berikut:

1) Kecakapan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupannya

2) Kecakapan untuk mengembangkan masalah baru untuk dipecahkan

3) Kecakapan untuk membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang bermanfaat di dalam kehidupannya

Berdasarkan buku yang berjudul “Intelligence Reframed

(40)

mengatakan bahwa otak manusia memiliki sembilan macam kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (linguistik intelligence), kecerdasan logis-matematis (logical-mathematical intelligence), kecerdasan spasial (spatial intellegence), kecerdasan kinestetis (kinesthetic intelligence), kecerdasan musikal (musical intelligence), kecerdasan interpersonal (interpersonal intelligence), kecerdasan intrapersonal (intrapersonal intelligence), kecerdasan naturalis (naturalist intelligence), dan kecerdasan eksistensial (exixtential intelligence). Sebelumnya, Gardner hanya menyebutkan tujuh macam

kecerdasan yang dimiliki manusia. Berikut ini akan dijelaskan kesembilan macam kecerdasan tersebut.

1) Kecerdasan Linguistik (Linguistic Intelligences)

(41)

Yaumi dan Nurdin, 2013:13). Sementara menurut Armstrong (2013:6), menjelaskan bahwa linguistik merupakan kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik lisan (misalnya, sebagai seorang orator, pendongeng atau politisi) maupun tulisan misalnya, sebagai penyair, penulis naskah drama, editor atau jurnalis.

2) Kecerdasan Logis Matematis (Logical Mathematical

Intelligence)

(42)

dan (e) Menacari keteraturan konseptual atau pola numerik dan bahkan biasanya, pandangan hidupnya bersifat rasional (Ula, 2013:90). Adapun menurut Champbell, dkk, (2006:42), ciri-ciri orang dengan logis-matematis berkembang dengan baik adalah sebagai berikut

a) Merasakan berbagai tujuan dan fungsi mereka dalam lingkungan b) Mengenal konsep-konsep yang bersifat kuantitas, waktu, dan

hubungan sebab-akibat

c) Mengunakan simbol-simbol abstrak untuk menunjukkan secara konkrit, baik objek maupun konsep

d) Menunjukkan keterampilan pemecahan masalah logis e) Memahami pola-pola hungan-hubungan

f) Mengajukan dan menguji hipotesis

g) Mengunakan bermacam-macam keterampilan matematis seperti memperkirakan, perhitungan logaritme, menafsirkan statistik, dan menggambarkan informasi visual dalam bentuk grafik (gambar)

h) Menyukai operasi yang kompleks seperti kalkulus, fisika, pemograman komputer, dan metode penelitian

i) Berpikir secara matematis

j) Menggunakan teknologi untuk memecahkan masalah matematis k) Mengungkapkan ketertarikan dalam karir-karir, seperti

(43)

l) Menciptakan model-model baru atau wawasan baru dalam ilmu pengetahuan alam atau matematika.

3) Kecerdasan Visual-Spasial

Menurut Gardner (dalam Ula, 2013:91) kecerdasan ruang visual adalah kemampuan untuk menangkap dunia ruang-visual secara tepat, seperti arsitek, fotografer, mekanik, navigator, dekorator, pilot, pelukis, pengukir, tukang cat, dan pemburu. Orang dengan kecerdasan visual-spasial memiliki kepekaan pada garis, warna, bentuk, ruang, keseimbangan, bayangan harmoni, pola, dan hubungan antar unsur-unsur tersebut (Yaumi dan Nurdin, 2013:16). Adapun Tobroni (2015:199) menjelaskan bahwa kecerdasan ini mampu menangkap ruang internal dan eksternal untuk penentuan arah dirinya atau benda yang dikendalikan, mengubah, dan menciptakan karya tiga dimensi nyata. Anak yang berkecerdasan ruang-visual tinggi biasanya suka menggambar dan menyukai warna-warna dan membangun balok-balok menjadi bangunan indah dan bermakna.

4) Kecerdasan Kinestetik-Tubuh

(44)

(seperti seorang perajin, pematung, mekanik, atau ahli bedah). Selain itu pun, kecerdasan tersebut meliputi keterampilan fisik tertentu seperti koordinasi, keseimbangan, ketangkasan, kekuatan, fleksibilitas, kecepatan, dan kapasitas-kapasitas proprioseptif serta taktil dan haptic. Orang-orang dengan intelligences kinestetis-badani yang menonjol mudah mengungkapkan diri dengan gerak tubuh mereka. Ciri-ciri orang dengan kecerdasan kinestetis-badani (Champbell, dkk, 2006:76) adalah sebagai berikut

a) Menjelajahi lingkungan dan sasaran melalui sentuhan dan gerakan

b) Mengembangkan kerja sama dan rasa terhadap waktu c) Belajar lebih baik, dengan langsung dan terlibat melakukan d) Menikmati secara konkret dalam mempelajari

pengalaman-pengalaman

e) Menunjukkan keterampilan gerak

f) Menjadi sensitif dan responsif terhadap lingkungan dan sistem secara fisik.

g) Mendemontrasikan keahlian dalam berakting, atletik, menari dan lain-lain

h) Mendemonstrasikan keseimbangan, keangguhan, dan keterampilan gerak fisik

(45)

j) Mengungkapkan ketertarikan untuk berkarir dalam bidang kinestetik

k) Menemukan pendekatan baru dalam kemampuan fisik atau menciptakan bentuk-bentuk gerak yang baru.

5) Kecerdasan Musikal

Armstrong (2014:14), kecerdasan musikal merupakan kemampuan untuk memahami dan mengekspresikan komponen musik, termasuk pola melodi, nada maupun ritme, melalui cara-cara figural, atau intuitif (musisi alami) atau cara-cara analisis formal (musisi profesional). Contohnya seperti komposer, pianis, pemain perkusi, kritikus musik, dan penyanyi. Ciri-ciri orang berkecerdasan musikal (Champbell, dkk, 2006:147) sebagai berikut a) Mendengarkan dan merespon dengan ketertarikan terhadap berbagai bunyi, termasuk suara manusia dan mengorganisasikannya ke dalam pola yang bermakna.

b) Menikmati dan mencari kesempatan untuk mendengarkan musik pada saat belajar

c) Merespon terhadap musik secara kinestetik dengan cara memimpin/ konduktor, memainkan, menciptakan, atau berdansa d) Mengenali dan mendiskusikan berbagai gaya musik, aliran, dan

variasi budaya yang berbeda

(46)

f) Mengembangkan kemampuan menyanyi dan bermain intrumen secara sendiri atau bersama orang lain

g) Menggunakan perbendaharaan dan notasi musik

h) Mengembangkan referensi berpikir pribadi untuk mendengarkan musik

i) Menikmati improvisasi dan bermain dengan suara/bunyi dan memberi frase bila perlu untuk mengungkapkan musik dengan cara masuk akal

j) Dapat memberikan interpretasi menurut pendapat pribadi tentang apa yang komposer sampaikan melalui musiknya.

k) Mengungkapkan ketertarikan untuk berkarir dibidang musik, seperti menjadi penyanyi, pemain instrumen musik, pengolah suara, produser, kritik, pembuat instrumen, guru musik, atau konduktor.

l) Dapat menciptakan komposisi asli atau instrumen musik 6) Kecerdasan Interpersonal

(47)

orang yang memiliki kecerdasan interpersonal yang baik (Champbell, dkk, 2006:173) seperti berikut

a) Memiliki hubungan dekat dan berinteraksi dengan orang lain b) Membentuk dan menjaga hubungan sosial

c) Mengetahui dan menggunakan cara-cara beragam dalam hubungan dengan orang lain

d) Merasakan perasaan, pikiran, motivasi, tingkah laku dan gaya hidup orang lain

e) Berpartisipasi dalam kegiatan kolaboratif dan menerima berbagai macam peran yang perlu dilaksanakan oleh bawahan sampai atasan dalam satu usaha bersama

f) Mempengaruhi pendapat dan perbuatan orang lain

g) Memahami dan berkomunikasi secara efektif, baik, dengan cara verbal, maupun non-verbal

h) Menyesuaikan dengan lingkungan yang dan group yang berbeda serta umpan balik dari (feeback) dari orang lain

i) Menerima perspektif yang bermacam-macam dalam masalah sosial dan politik

j) Tertarik pada karir yang berorientasi interpersonal seperti mengajar, pekerjaan sosial, konseling, manajemen, dan politik 7) Kecerdasan Intrapersonal

(48)

mengungkapkan bahwa kecerdasan intrapersonal adalah hakikat memahami diri kita sendiri yang kemudian berdampak pada pemahaman pada orang lain, mencakup kelebihan dan kekurangan diri kita. Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan dunia batin, yang bersumber pada pemahaman diri secara menyeluruh guna menghadapi, merencanakan, dan memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi (Yaumi, 2012:20). Orang yang menonjol dengan kecerdasan ini akan berkembang menjadi ahli terapi, motivator, psikolog, filsuf, dan rohaniawan

Campbell, dkk, (2006:203) menyebutkan ciri-ciri orang dengan berkecerdasan intrapersonal sebagai berikut

a) Sadar akan wilayah emosi

b) Menemukan cara dan jalan keluar untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya

c) Mengembangkan model diri yang akurat

d) Termotivasi untuk mengidentifikasi dan memperjuangkan tujuannya

e) Membangun dan hidup dengan suatu sistem nilai etik (agama) f) Bekerja mandiri

g) Penasaran tentang pertanyaan mengenai makna hidup, relevansi, dan tujuannya

(49)

i) Berusaha mencari dan memahami pengalaman batin sendiri j) Mendapatkan wawasan dalam kompleksitas diri dan eksistensi

manusia

k) Berusaha untuk mengaktualisasikan diri

l) Memberdayakan orang lain (memiliki tanggung jawab kemanusiaan).

8) Kecerdasan Naturalis

Yaumi dan Nurdin (2013:21) kecerdasan naturalistik adalah kemampuan dalam melakukan kategorisasi dan membuat hirarki terhadap keadaan organisme seperti tumbuh-tumbuhan, binatang, dan alam. Gardner (dalam Ula, 2013:98-99) kecerdasan naturalistik merupakan kemampuan dalam mengerti flora dan fauna dengan baik, dapat membuat distingsi konsekuensial lain dalam alam natural, kemampuan untuk memahami dan menikmati alam, dan menggunakan kemampuan secara produktif dalam berburu, bertani, dan mengembangkan pengetahuan akan alam. Maksud dari uraian atas adalah keahlian seseorang dalam mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungan alam.

9) Kecerdasan Eksistensial-Spiritual

(50)

manusia (Ula, 2013:100). Ula pun menambahkan bahwa, kecerdasan ini tampak pada para filsuf eksistensialis yang selalu mempertanyakan dan menjawab persoalan eksistensi hidup manusia. Anak yang menonjol dalam kecerdasan ini akan cenderung mempersoalkan keberadaannya ditengah alam raya ini. Ula (2013:100) Orang yang memiliki kecerdasan eksistensial pun berkemampuan untuk: (a) Peka dalam menjawab persoalan eksistensial diri/ manusia, (b) Melakukan refleksi diri, (c) Kontemplasi diri.

3. Subtema Lingkungan Sekolahku Untuk Siswa Kelas Dua (II)

Sekolah Dasar

Subtema merupakan penjabaran dari tema yang ada dalam kurikulum 2013. Subtema Lingkungan Sekolahku merupakan penjabaran dari tema Aku dan Sekolahku untuk siswa kelas II SD. Dalam subtema Lingkungan Sekolahku terdiri dari 6 pembelajaran. Adapun mata pelajaran terkait dalam subtema tersebut adalah Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn, SBDP, dan PJOK.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

(51)

“Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pembelajaran IPA Berbasis Multiple

Intelligences Pada Materi Pesawat Sederhana Kelas V MI Matholiul Huda

Troso Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2013/ 2014”. Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa Lembar kerja siswa berbasis multiple intelligences terbukti efektif untuk kelas V A MI Matholiul Huda dengan

susunan dan komponen yaitu halaman sampul, kata pengantar, daftar isi, peta konsep, standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi yang terdiri dari bacaan, tujuan pembelajaran, kolom ingatanku, kolom karyaku, kolom pendapatku, awan pengingat, teka-teki silang, gambar-gambar materi, kolom lirik lagu dan lembar soal harian, serta rangkuman dan daftar pustaka. Hal itu ditunjukkan dengan hasil analisis keefektifan lembar kerja siswa baik di kelas kecil maupun di kelas besar. Ditinjau dari ketiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, baik di kelas kecil maupun di kelas besar lembar kerja siswa berbasis multiple intelligences terbukti efektif.

Kedua, penelitian yang dikemukakan oleh Pratiwi (2014) dengan

judul “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Pendekatan

Scientific pada Tema Berbagai Pekerjaan di Kelas IV”. Jenis penelitian ini

(52)

siswa terhadap pembelajaran adalah positif dengan 94,12% siswa menilai positif terhadap pelaksanaan pembelajaran; nilai kinerja dan produk ditunjukkan dari rata-rata keseluruhan penilaian kinerja dan produk dari setiap kelompok adalah 3,7 sehingga dapat dikategorikan baik.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2010) dengan judul "Pengembangan Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligences (MI) Pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI IPA di MAN 1 Semarang Tahun Ajaran 2010/ 2011". Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R & D). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan

pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) materi dan untuk mengetahui efektivitas penerapan pembelajaran berbasis Multiple Intelligences (MI) pada materi pokok termokimia kelas XI IPA di MAN 1

(53)

psikomorik dapat disimpulkan pembelajaran berbasis MI pada kelas kecil maupun kelas besar dapat dikatakan efektif karena rata-rata presentase observasi afektif dan psikomotorik sebesar 75% dengan kategori baik.

Dari ketiga penelitian di atas terdapat kesamaan antara variabel-variabel yang ada, yaitu pengembangan LKS dan multiple intelligences (kecerdasan ganda). Selain memiliki kesamaan penelitian yang sudah disebut di atas, penelitian-penelitian terdahulu yang telah disebutkan memiliki perbedaan pada fokus penelitiaannya. Mengacu pada penelitian di atas sebagai pedoman dalam membuat penelitian maka peneliti akan melakukan

penelitian dengan judul “Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda

pada Subtema Lingkungan Sekolahku Untuk Siswa Kelas II Sekolah

Dasar”.

Purwaningsih (2014) tentang pengembangan lembar kerja siswa

pembelajaran IPA berbasis multiple intelligences pada materi pesawat sederhana elas V MI Matholiul Huda Troso Pecangaan Jepara tahun pelajaran 2013/ 2014

Pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk siswa kelas II Sekolah Dasar

Handayani (2010) tentang pengembangan pembelajaran berbasis multiple intelligences (MI) pada materi pokok Termokimia kelas XI IPA di MAN 1 Semarang tahun ajaran 2010/ 2011 LKS berbasis

Multiple Intelligences

Multiple Intelligences

Bagan 1. Literatur Map Penelitian Terdahulu LKS Pratiwi (2014) tentang Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Pendekatan

(54)

C. Kerangka Berpikir

Kurikulum SD 2013 merupakan salah satu upaya pembaharuan yang dilakukan pemerintah dalam bidang pendidikan yang bertujuan untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas, berkompeten dan siap menghadapi tantangan sesuai perkembangan zaman. Kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 menekankan pada tercapainya berbagai aspek yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Hal tersebut akan berdampak pula pada pengembangan berbagai kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. Tujuannya agar peserta didik dapat memecahkan setiap persoalan yang dihadapi dalam kehidupan nyata, salah satunya adalah mampu memecahkan persoalan dalam proses pembelajaran. Berbagai kecerdasan manusia meliputi kecerdasan verbal-linguistik, logis-matematis, visual-spasial, berirama-musik, jasmaniah-kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalistik, dan eksistensial. Untuk mengembangkan kesembilan kecerdasan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, maka dibutuhkan perangkat pembelajaran yang memuat berbagai kecerdasan manusia. Salah satunya adalah lembar kerja siswa (LKS).

(55)

Guru belum paham

LKS tidak sesuai dengan materi yang diajarkan

Tidak semua jenis kecerdasan ganda difasilitasi

pengembangannya dalam kegiatan pembelajaran

Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolah untuk Siswa Kelas II Sekolah Dasar

berbasis kecerdasan ganda, beliau belum memahami konsep kecerdasan ganda secara menyeluruh.

Dalam hal ini guru menyadari kesulitan-kesulitan yang dialami dalam mengembangkan LKS berbasis kecerdasan ganda, yaitu kurangnya wawasan terkait dengan kecerdasan ganda, ketersediaan sumber belajar yang masih minim, sarana dan prasarana yang belum memadai. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa guru sangat memerlukan contoh pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Berdasarkan permasalahan tersebut solusi

yang diberikan peneliti berupa “Pengembangan LKS Berbasis Kecerdasan Ganda Pada Subtema Lingkungan Sekolah untuk Siswa Kelas II Sekolah

Dasar”. Berikut ini akan digambarkan bagan kerangka berpikir.

Bagan 2. Bagan Kerangka Berpikir Kecerdasan Ganda

(56)

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian teori di atas maka dapat dirumuskan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut.

3. Bagaimana langkah-langkah mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk siswa kelas II Sekolah Dasar?

4. Bagaimana kualitas produk LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk siswa kelas II Sekolah Dasar?

a. Menurut ahli LKS berbasis kecerdasan ganda. b. Menurut guru kelas II Sekolah Dasar.

(57)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam peneletian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development). Research and development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2014:407). Produk yang dihasilkan berupa LKS berbasis kecerdasan ganda (multiple intelligence) pada subtema Lingkungan Sekolahku untuk Siswa

Kelas II Sekolah Dasar. Untuk menghasilkan suatu produk yang baik perlu dilakukan analisis kebutuhan dan menguji kelayakan serta keefektifan produk tersebut agar dapat digunakan pada masyarakat luas. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal yaitu bertahap bisa saja berupa multi years. Pada penelitian ini, peneliti hanya sampai pada lima tahap, yaitu

(58)

B. Prosedur Pengembangan

Penelitian ini menggunakan prosedur pengembangan yang menghasilkan desain produk LKS berbasis kecerdasan ganda. Produk ini peneliti kembangkan dengan mengikuti model penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono. Produk berupa LKS berbasis kecerdasan ganda yang dikembangkan dimulai dari potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi ahli, dan revisi desain sampai menghasilkan desain produk pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda pada subtema lingkungan sekolahku untuk siswa kelas II sekolah dasar. Berikut ini peneliti akan menjelaskan bagan prosedur pengembangan dari langkah pertama sampai kelima beserta keterangannya.

(59)

Langkah 1. Potensi dan Masalah

Penelitian ini berangkat dari adanya potensi dan masalah. Untuk mengetahui adanya potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan dengan cara mewawancarai langsung Ibu P selaku guru kelas IIA SD Negeri Kalasan 1 yang pada saat ini menerapkan Kurikulum 2013 dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara ini dilakukan pada hari selasa, 28 Juli 2015, pukul 09.30 WIB di ruang kelas IIA. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi adanya fakta dan masalah yang terjadi di lapangan, mengenai sejauh mana pemahaman guru dalam mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda dalam kegiatan pembelajaran, sehingga diharapkan pengembangan lembar kerja siswa (LKS) berbasis kecerdasan ganda yang akan dikembangkan, disusun sesuai dengan Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II sekolah dasar subtema lingkungan sekolahku.

Langkah 2. Pengumpulan Data

(60)

Langkah 3. Desain Produk

Desain produk dimulai dengan menentukan desain awal perangkat pembelajaran. Desain awal dilakukan dengan menentukan tema, setelah memilih tema kemudian memilih kompetensi inti dan kompetensi dasar yang sesuai dengan tema. Peneliti kemudian memilih subtema yang akan dibuat berdasarkan pemetaan KI dan KD. Berdasarkan KI dan KD tersebut kemudian dilakukan pembuatan silabus berdasarkan KD. Silabus dibuat berdasarkan indikator dan tujuan sesuai subtema kemudian silabus diturunkan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH).

Berdasarkan RPPTH maka dapat dibuat kerangka urutan isi untuk membuat strategi pembelajaran yang akan digunakan, lalu dilanjutkan dengan membuat kegiatan belajar harian sesuai dengan RPPTH. Peneliti kemudian menentukan sumber belajar yang akan digunakan, kemudian peneliti menyusun evaluasi untuk mengetahui ketercapaian tujuan dalam RPPTH. Terakhir peneliti menyusun dan mendesain LKS berbasis kecerdasan ganda yang memuat berbagai kegiatan yang akan dilakukan siswa selama proses pembelajaran di kelas.

Langkah 4. Validasi Desain

(61)

terdiri dari dua dosen dan dua guru kelas II SD. Validasi produk ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk yang dikembangkan oleh peneliti. Kritik dan saran tersebut digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan produk yang akan dikembangkan sebagai perbaikan terhadap produk LKS.

Langkah 5. Revisi Desain

Revisi desain dilakukan, setelah mendapatkan kritik dan saran dari dua dosen dan dua guru Kelas II SD. Peneliti melakukan revisi terhadap produk yang dibuat berdasarkan hasil revisi validasi pakar. Revisi tersebut dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dari produk yang telah divalidasi oleh pakar. Hasil revisi dari produk ini akan menjadi desain produk final LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas II Sekolah Dasar.

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

[image:61.595.86.527.211.754.2]

Jadwal pelaksanaan penelitian pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda ini disusun dalam tabel jadwal sebagai berikut.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatan

Bulan J uli Ag us tus Septe mb er O ktob er N ovem be r De se m b er Janu ari F ebrua ri Mar et

1 Potensi dan masalah 2 Pengumpulan data 3 Menentukan tema 4

(62)

5 Merumuskan indikator dan tujuan

6 Menyusun silabus dan RPPTH

7

Menyusun urutan isi, strategi pembelajaran, kegiatan belajar, sumber belajar, dan evaluasi 8 Menyusun LKS 9 Validasi produk

10 Analisis data validasi ahli 11 Revisi produk

12 Pembuatan artikel ilmiah

D. Validasi Ahli LKS Berbasis Kecerdasan Ganda

Untuk menghasilkan produk LKS berbasis kecerdasan ganda yang layak, maka validasi dilakukan oleh pakar LKS berbasis kecerdasan ganda yang terdiri dari dua validator ahli. Validator memberikan komentar dan saran pada LKS yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan revisi LKS menggunakan pendekatan saintifik yang lebih baik.

E. Validasi Guru Kelas II Sekolah Dasar

(63)

F. Instrumen Penelitian

Penelitian pengembangan ini menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan wawancara digunakan untuk mengetahui kebutuhan terhadap pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda untuk siswa kelas II sekolah dasar. Lembar kuesioner berisi pernyataan-pernyataan terkait dengan pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda. Lembar kuesioner tersebut diisi oleh validator ahli dan dua guru kelas II Sekolah Dasar. Hasil validasi melalui kuesioner dapat digunakan sebagai masukan untuk melakukan revisi atas pengembangan LKS yang dibuat.

[image:63.595.87.515.211.756.2]

Panduan wawancara dan lembar kuesioner instrumen validasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan

No Daftar Pertanyaan Jawaban Pertanyaan

1 Pernahkan Bapak/ Ibu menggunakan LKS dalam proses pembelajaran? 2 Apa bentuk LKS yang digunakan oleh

Bapak/ Ibu dalam kegiatan pembelajaran?

3 Seberapa penting penggunaan LKS dalam proses pembelajaran?

4 Seberapa seringkah Bapak/ Ibu menggunakan LKS dalam proses pembelajaran?

5 Apakah LKS yang Bapak/ Ibu gunakan merupakan buatan sendiri atau menggunakan LKS yang sudah ada? 6 Apa saja faktor yang mempengaruhi

Bapak/ Ibu sehingga ingin membuat LKS sendiri?

(64)

8 Sejauh mana pemahaman Bapak/ Ibu terhadap komponen-komponen yang harus ada dalam LKS?

9 Sejauh mana pemahaman Bapak/ Ibu terkait konsep kecerdasan ganda? 10 Bagaimana pandangan Bapak/ Ibu

tentang pembelajaran masa kini yang mengakomodasikan sembilan kecerdasan ganda?

11 Apakah LKS yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran sudah mengakomodasi sembilan kecerdasan ganda?

12 Sejauh ini, kecerdasan mana yang dominan direalisasikan dalam LKS? 13 Apakah ada kesulitan yang dialami

Bapak/ Ibu untuk mengembangan kecerdasan ganda lainnya yang belum terealisasikan dalam kegiatan pembelajaran?

14 Bagaimana cara Bapak/ Ibu mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut?

[image:64.595.83.515.105.747.2]

15 Apa keinginan Bapak/ Ibu terkait pengembangan LKS berbasis kecerdasan ganda?

Tabel 3. Lembar Kuesioner Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa

No Aspek yang Dinilai

Hasil Penelaahan

dan Skor Komentar

1 2 3 4 5 1. Kelengkapan identitas LKS

yang meliputi: satuan pendidikan, kelas/ semester, tema/ subtema, mata pelajaran terkait, pembelajaran ke, dan identitas siswa.

2. Kegiatan pembelajaran pada

LKS memungkinkan

(65)

3. Rumusan petunjuk/ instruksi LKS sederhana, sehingga mudah dipahami.

4. Bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

5. LKS menyajikan

pembelajaran yang bernuansa siswa aktif dan menyenangkan.

6. Penggunaan bahasa sesuai EYD.

7. LKS menyajikan

pembelajaran yang memuat komponen karakteristik terpadu.

8. Perpindahan materi dalam LKS cukup mulus (sesuai prinsip pembelajaran tematik).

9. LKS menyajikan gambar atau contoh yang kontekstual.

10. Bentuk dan ukuran huruf dalam LKS bervariasi

sehingga tidak

membosankan.

11. Komposisi warna gambar atau tulisan menarik.

12. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan eksistensial siswa.

13. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan linguistik siswa.

14. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan matematis-logis siswa. 15. LKS menyajikan kegiatan

(66)

16. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan kinestetik siswa.

17. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan intrapersonal siswa.

18. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal siswa.

19. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan musikal siswa.

20. LKS menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kecerdasan naturalis/ lingkungan siswa. Total Skor

Rata- rata

Kriteria Kelayakan:

Interval Skor Kriteria

4,22 – 5,00 Sangat Baik 3,41 - 4,21 Baik

2,61 - 3,40 Cukup 1,80 - 2,60 Kurang

(67)

Kesimpulan (mohon dilingkari salah satu):

1. LKS layak digunakan/ uji coba tanpa revisi.

2. LKS layak digunakan/ uji coba dengan revisi sesuai saran. 3. LKS tidak layak untuk digunakan/ uji coba lapangan.

Yogyakarta, ... Penilai

(...) G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan kuesioner. Kegiatan wawancara dilakukan ke

Gambar

Tabel 3. Lembar Kuesioner Instrumen Validasi Lembar Kerja Siswa ..............................
gambar dua dimensi, serta diagram dengan proses yang sangat
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 2. Panduan Wawancara Survei Kebutuhan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi social ekonomi tersebut kaitanya dengan anak tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah sangat erat dimana dengan adanya mata pencaharian yang

Penelitian ini bertujuan membuktikan korelasi dari Brand Experience yang ditawarkan oleh ketiga studi kasus dari maskapai penerbangan yakni Garuda Indonesia, Lion Air

Adapun simpulan yang diperoleh penulis dari hasil proses pendampingan keluarga pada keluarga Bapak I Ruminah di Banjar Pulukan, Pulukan adalah masalah dari segi

Meskipun dalam pelaksanannya pembelajaran fikih pada materi zakat berbasis multimedia pembelajara interaktif – power point (macro-enabled) ini terbukti mampu

Bagaimana hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran IPA dengan memggunakan metode

[r]

batik adalah gambar/lukisan yang dibuat pada kain dengan bahan lilin dan pewarna (napthol), menggunakan alat canting dan atau kuas serta teknik tutup- celup. Batik dapat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara paritas dengan kejadian ruptur perineum spontan di RSUD Kota Surakarta, tujuan khususnya