ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM 2013
PADA SUBTEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1
Hendrika Fitria K. Neto
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilakukan atas adanya fakta bahwa para guru membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada kurikulum 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan Borg and Gall dikombinasikan dengan model pengembangan media ASSURE. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk (peneliti memperhatikan beberapa langkah ASSURE yaitu analisis karakter siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode, media dan bahan pelajaran, menggunakan teknologi, media dan material, mengaktifkan keterlibatan siswa), (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain (evaluasi dan revisi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasasi produk yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari perolehan hasil penilaian dari dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Penilaian yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT, produk tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 72 (sangat baik) dan 3, 79 (sangat baik). Penilaian yang dilakukan oleh dua orang guru kelas IV sekolah dasar menghasilkan skor rata-rata 3, 34 (sangat baik) dan 3, 18 (baik). Hasil penilaian oleh keempat validator tersebut dirata-rata sehingga media pembelajaran tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 50 dengan kategori “sangat baik”. Adapun skor rata-rata tersebut diperoleh berdasarkan hasil penilaian terhadap 4 aspek yaitu: (1) aspek konten atau isi (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, dan (4) aspek bahasa. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis ICT yaitu powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di SD yang mengacu pada kurikulum 2013 khususnya bagi siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.
ABSTRACK
THE DEVELOPMENT OF ICT BASED LEARNING MEDIA REFER TO 2013 CURRICULUM
ON SUBTHEME HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU FOR FOURTH GRADE OF KALASAN I ELEMENTARY SCHOOL
Hendrika Fitria K. Neto Sanata Dharma University
2016
This research was conducted on the fact that teachers still needed examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to develop ICT based learning media in the form of interactive powerpoint refers to the 2013 curriculum and to determine the quality of ICT based learning media products which refer to the 2013curriculum. This type of research is research and development. The development procedures of Borg and Gall are combined with ASSURE media development model. The steps in this study were (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) product design (researchers noticed several steps ASSURE is the analysis of the students character, set learning objectives, selecting methods, media and teaching materials, use of technology , media and material, to enable student involvement), (4) expert validation, and (5) revised design (evaluation and revision). The instruments used in this study are a list of interview questions and questionnaires. The list of questions is used to conduct a needs analysis for fourth grade teachers of SD Negeri Kalasan 1. A questionnaire was used to perform products of validation made by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school.
The results showed that the ICT-based learning media based on 2013 curriculum in subtheme Hewan dan Tumbuhandi Lingkungan Rumahku for fourth grade of SD Negeri 1 Kalasan is eligible for use in learning. This is evidenced from the acquisition results of the assessment of two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school. Based on the assessment conducted by two experts of ICT based learning media, the product has obtained an average score of 3, 72 (very good) and 3, 79 (very good). The assessment conducted by two teachers of the fourth grade of primary school produces an average score of 3, 34 (very good) and 3, 18 (good). The results of the assessment by the four validators were averaged so that the instructional media get an average score of 3, 50 in the category of "very good". The average scores are obtained based on the assessment of four aspects: (1) aspects of the content (2) aspects of the display, (3) aspects of the use and presentation, and (4) aspects of language. Thus, the media ICT-based learning (interactive powerpoint) was developed already fit for use in learning activities in elementary school that refers to the 2013 curriculum especially for the fourth grade students of SD Negeri Kalasan 1.
i
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM 2013
PADA SUBTEMA “HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU” UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Hendrika Fitria K. Neto NIM. 121134266
RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahan karya ini untuk:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai setiap langkah dalam perjalanan hidup
saya.
2. Bapak bung dan ema Lin yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan tiada henti.
3. Kedua kakak yaitu ka Yeni dan ka Jelo yang selalu menjadi sosok teladan yang luar biasa
dan sahabat dalam berbagi suka dan duka.
4. Opa, ema Reli, dan oma Be’a tersayang yang sudah bahagia di surga dan pastinya selalu menjadi pendoa terbaik.
5. Keluarga besar di Bajawa yang selalu mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada yang telah memberi kesempatan untuk saya
melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7. Sahabat-sahabat yang luar biasa, penolong dan pejuang terbaik yang pernah saya jumpai
yaitu Agus, Yenmer, Sintong, Mathidus, ka Vero, Nonso, Nuna, Ennu H, Ma Ve, ka
Mar, Yun Black, Ucik, Rambu, Ajumma Juminten, Noko Kiko, dan Limbong.
8. Teman-teman PPGT angkatan 2012 yang selalu mendukung, memberikan penguatan dan
berjuang bersama selama ini.
v
MOTTO
Sesungguhnya kesulitan-kesulitan dihadirkan dalam hidupku untuk menjadikan aku pribadi yang
kuat. Aku dikuatkan dari kesulitan yang dihadapi dan bukan dari kemudahan yang aku dapatkan.
(Mario Teguh)
Jika aku percaya tidak bisa melakukan sesuatu, maka hal itu membuatku tidak mampu
melakukannya.
Namun, ketika aku yakin bahwa aku bisa, aku mendapat kemampuan untuk melakukannya,
meskipun awalnya aku tidak mempunyai kemampuan itu.
vi
PERTANYAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau
bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi,
sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Maret 2016
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Hendrika Fitria K. Neto
Nomor Mahasiswa : 121134266
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013
Pada Subtema “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”
Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1
Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 23 Maret 2016
Yang menyatakan
viii ABSTRAK
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM 2013
PADA SUBTEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1
Hendrika Fitria K. Neto
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini dilakukan atas adanya fakta bahwa para guru membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada kurikulum 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan Borg and Gall dikombinasikan dengan model pengembangan media ASSURE. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk (peneliti memperhatikan beberapa langkah ASSURE yaitu analisis karakter siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode, media dan bahan pelajaran, menggunakan teknologi, media dan material, mengaktifkan keterlibatan siswa), (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain (evaluasi dan revisi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasasi produk yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari perolehan hasil penilaian dari dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Penilaian yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT, produk tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 72 (sangat baik) dan 3, 79 (sangat baik). Penilaian yang dilakukan oleh dua orang guru kelas IV sekolah dasar menghasilkan skor rata-rata 3, 34 (sangat baik) dan 3, 18 (baik). Hasil penilaian oleh keempat validator tersebut dirata-rata sehingga media pembelajaran tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 50 dengan
kategori “sangat baik”. Adapun skor rata-rata tersebut diperoleh berdasarkan hasil penilaian terhadap 4 aspek yaitu: (1) aspek konten atau isi (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, dan (4) aspek bahasa. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis ICT yaitu powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di SD yang mengacu pada kurikulum 2013 khususnya bagi siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.
ix ABSTRACK
THE DEVELOPMENT OF ICT BASED LEARNING MEDIA REFER TO 2013 CURRICULUM
ON SUBTHEME HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU FOR FOURTH GRADE OF KALASAN I ELEMENTARY SCHOOL
Hendrika Fitria K. Neto Sanata Dharma University
2016
This research was conducted on the fact that teachers still needed examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to develop ICT based learning media in the form of interactive powerpoint refers to the 2013 curriculum and to determine the quality of ICT based learning media products which refer to the 2013curriculum. This type of research is research and development. The development procedures of Borg and Gall are combined with ASSURE media development model. The steps in this study were (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) product design (researchers noticed several steps ASSURE is the analysis of the students character, set learning objectives, selecting methods, media and teaching materials, use of technology , media and material, to enable student involvement), (4) expert validation, and (5) revised design (evaluation and revision). The instruments used in this study are a list of interview questions and questionnaires. The list of questions is used to conduct a needs analysis for fourth grade teachers of SD Negeri Kalasan 1. A questionnaire was used to perform products of validation made by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school.
The results showed that the ICT-based learning media based on 2013 curriculum in subtheme Hewan dan Tumbuhandi Lingkungan Rumahku for fourth grade of SD Negeri 1 Kalasan is eligible for use in learning. This is evidenced from the acquisition results of the assessment of two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school. Based on the assessment conducted by two experts of ICT based learning media, the product has obtained an average score of 3, 72 (very good) and 3, 79 (very good). The assessment conducted by two teachers of the fourth grade of primary school produces an average score of 3, 34 (very good) and 3, 18 (good). The results of the assessment by the four validators were averaged so that the instructional media get an average score of 3, 50 in the category of "very good". The average scores are obtained based on the assessment of four aspects: (1) aspects of the content (2) aspects of the display, (3) aspects of the use and presentation, and (4) aspects of language. Thus, the media ICT-based learning (interactive powerpoint) was developed already fit for use in learning activities in elementary school that refers to the 2013 curriculum especially for the fourth grade students of SD Negeri Kalasan 1.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya,
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema “Hewan dan Tumbuhan di
Lingkungan Rumahku” untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar.
Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat
bantuan, dukungan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun
tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.
3. Puji Purnomo, M.Si., selaku koordinator pelaksana program PPGT Universitas Sanata
Dharma.
4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan
memberikan dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku validator ahli media pembelajaran ICT.
6. Agnes Herlina Dwi H, S.Si., MT., M.Se., selaku validator ahli media pembelajaran ICT.
7. Para staf dan karyawan PGSD yang telah memberikan pelayanan terkait administrasi
kepada peneliti.
8. Sarjono, S.Pd., SD., selaku kepada sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan
ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Kalasan 1.
9. Sri Rejeki, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah bersedia menjadi
validator media pembelajaran berbasis ICT.
10.Budi Rahmanto, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Timbulharjo yang telah bersedia
menjadi validator media pembelajaran berbasis ICT.
xi
12.Kedua kakak yang menjadi inspirator bagi peneliti yaitu Yenuaria Genoveva Meo Neto
dan Maria Anjelina Oktavia Geme Neto.
13.Keluarga besar yang telah memberi dukungan dan doa bagi peneliti dalam
menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.
14.Sahabat-sahabat terfenomenal (Ester Osem, Verni Tokan, Marce Pah, Anni Lein,Vera
Nelci, Yanti Harus, Idda Medi, Yeni Mere, Yuyun Blegur, Susi Irna, Yasni Kasih, Lisa
Awe, Widy Wulu Ata, Yaris Limbong, dan Renol Watu) yang selalu memberi dukungan,
bantuan, semangat dan mampu bertahan menjadi sahabat yang sabar bagi peneliti.
15.Para Pamong dan staf Student Residence Sanata Dharma yang telah memberikan
dukdungan dan kenyamanan sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan
baik.
16.Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih untuk dukungan
dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skrips
ini dengan baik.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata,
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 23 Maret 2016
Peneliti
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ...v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ...x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL ...xv
DAFTAR BAGAN ... xvi
DAFTAR GAMBAR ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xviii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...6
C. Tujuan Penelitian ...6
D. Manfaat Penelitian ...7
E. Batasan Istilah ...8
F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ...8
BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ...11
1. Media Pembelajaran ...11
a. Pengertian Media Pembelajaran ...11
b. Fungsi Media Pembelajaran ...13
xiii
d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ...20
e. Indikator Media Pembelajaran yang Baik ...24
2. Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT ...25
a. Pengertian Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT ...25
b. Langkah-Langkah Membuat Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif ...27
c. Indikator Kualitas Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT ...31
3. Model Pengembangan ASSURE ...34
a. Pengertian Model ASSURE ...34
b. Komponen Model Desain Pembelajaran ASSURE ...35
4. Kurikulum 2013 ...41
a. Konsep Kurikulum 2013 ...41
b. Elemen Perubahan ...44
c. Karakteristik Kurikulum 2013 ...46
d. Pendekatan Saintifik ...47
e. Pendekatan Tematik Integratif ...53
f. Penilaian Autentik ...55
g. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013 ...58
B. Penelitian yang Relevan ...61
C. Kerangka Pikir ...64
D. Pertanyaan Penelitian ...66
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...68
B. Prosedur Pengembangan ...70
C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...74
D. Validasi Media Pembelajaran Berbasis ICT...75
E. Instrumen Penelitian ...75
xiv
G. Teknik Analisis Data ...80
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ...83
1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...83
2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...89
B. Deskripsi Produk Awal...89
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ...90
2. Media Pembelajaran Berbasis ICT (Powerpoint) ...90
C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Media ICT dan Revisi Produk ...91
D. Data Hasil Validasi Guru SD dan Revisi Produk ...94
E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...95
BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...109
B. Keterbatasan Penelitian ...110
C. Saran ...110
DAFTAR REFERENSI ...111
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...74
Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Empat ...82
Tabel 4.1 Rekapitulasi data Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT ...92
Tabel 4.2 Komentar Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Revisi ...93
Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi oleh Guru Kelas IV ...95
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1 Komponen-Komponen Model Desain Pembelajaran ASSURE ...35
Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ...64
Bagan 3.1 Langkah-Langkah dalam Penelitian R&D ...69
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Media ...98
Gambar 4.2 Contoh Slide Identitas Media ...99
Gambar 4.3 Contoh Slide Pemetaan Kompetensi Dasar ...99
Gambar 4.4 Contoh Slide Pemetaan Indikator ...99
Gambar 4.5 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media ...99
Gambar 4.6 Contoh Slide Materi Pembelajaran ...100
Gambar 4.7 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Siswa ...101
Gambar 4.8 Contoh Slide Gambar ...101
Gambar 4.9 Contoh Slide Video ...102
Gambar 4.10 Contoh Slide Tugas atau LKS ...102
Gambar 4.11 Contoh Slide Soal Evaluasi ...102
Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar...103
Gambar 4.13 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah ...103
Gambar 4.14 Contoh Slide Refleksi ...104
Gambar 4.15 Contoh Slide Tugas Rumah ...104
Gambar 4.16 Contoh Slide Ucapan Terima Kasih...105
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ...115
Lampiran 2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...116
Lampiran 3. Surat Ijin Validasi SDN Kalasan 1 ...117
Lampiran 4. Surat Ijin Validasi SDN Timbulharjo ...118
Lampiran 5. Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ...119
Lampiran 6. Data Mentah Hasil Validasi Ahli Media ICT ...124
Lampiran 7. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD ...134
Lampiran 8. Hasil Validasi Produk ...144
Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ...147
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upaya terorganisasi, terencana dan berlangsung secara terus
menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia yang dewasa dan
berbudaya. UU No 20/ 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 1
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar atau terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara (Kurniasih dan Sani, 2014: 33). Pendidikan merupakan
sarana penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam menjamin
keberlangsungan suatu bangsa. Salah satu instrumen peningkatan kualitas suatu bangsa
melalui dunia pendidikan adalah kurikulum.
Kurikulum di Indonesia merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia
pendidikan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat (19), istilah kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Lebih lanjut dalam pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai
dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Indonesia dengan
memperhatikan peningkatan iman dan taqwa; peningkatan akhlak mulia; peningkatan
2
tuntutan pembangunan daerah dan nasional; teknologi dan seni; agama; dinamika
perkembangan global; dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kurikulum
merupakan seperangkat rencana pembelajaran yang di dalamnya memuat tujuan, isi,
bahan ajar, dan metode pembelajaran yang semuanya itu digunakan untuk membina
siswa ke arah perilaku yang diinginkan dan menilai sejauh mana perubahan perilaku
tersebut telah terjadi pada siswa (Suyadi dan Dahlia, 2014: 2-3).
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Kurikulum dipersiapkan untuk siswa dalam rangka memberi pengalaman
baru yang dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan mereka sebagai bekal
kehidupannya (Suyadi dan Dahlia, 2014: 3). Seiring berjalannya waktu, kurikulum juga
mengalami perubahan dan perkembangan. Di Indonesia terjadi beberapa kali pergantian
kurikulum yang dapat dikelompokkan berdasarkan tiga kelompok, yakni rencana
pelajaran, kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum
rencana pelajaran terdiri dari kurikulum tahun 1947 (Rentjana Pelajaran 1947),
kurikulum 1952 (Rentjana Peladjaran Terurai 1952), kurikulum Rentjana Peladjaran 1964
dan kurikulum 1968; Kurikulum berorientasi pencapaian tujuan terdiri dari kurikulum
1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994; Kurikulum berbasis kompetensi terdiri dari
kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004, kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) 2006 dan kurikulum 2013 (Kurinasih dan Sani, 2014: 10-21).
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun
pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum yang sudah
ada sebelumnya, baik kurikulum 2004 atau KBK maupun kurikulum 2006 atau KTSP .
keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,
keterampilan dan pengetahuan. Dalam pembelajarannya, kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan saintifik dan tematik integratif (Fadlillah, 2014: 16). Pendekatan saintifik
adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang
diorientasi guna membina kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui
serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif,
dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa (Abidin, 2014: 127).
Pendekatan tematik integratif adalah salah satu bentuk atau model pembelajaran terpadu
yaitu model terjala (webbed) yang menekankan pada pola pengorganisasian materi yang
terintegrasi dipadukan oleh suatu tema (Kurniawan, 2014: 95). Pendekatan yang
diterapkan dalam kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai-nilai yang tercermin
pada sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa melalui pengetahuan di bangku
sekolah.
Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara
aktif membangun pemahaman melalui tahapan mengamati sesuatu (gambar, video, teks,
dan lain-lain), menanya (mengajukan pertanyaan terkait sesuatu yang telah diamati),
menalar (memikirkan atau menemukan jawaban dari suatu permasalahan), mencoba
(memukan jawaban dari suatu permasalahan), dan mengkomunikasikan (melaporkan
jawaban dari suatu permasalahan). Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada
mendorong siswa mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya
diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan
proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan
menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru sangat
diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan
bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa (Hosnan, 2014: 34-35).
Penerapan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik membutuhkan
media pembelajaran yang mampu membantu guru dalam menyampaikan materi kepada
siswa. Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala
bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau
menambah keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya (Sanjaya, 2014: 61).
Media pembelajaran juga merupakan sarana meningkatkan kegiatan proses belajar
mengajar. Mengingat banyaknya bentuk media, guru harus memilih dengan cermat,
sehingga dapat digunakan dengan tepat (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 9). Seiring
perkembangan teknologi saat ini, media pembelajaran juga mengalami perubahan. Hasil
dari perubahan tersebut adalah sebuah media pembelajaran berbasis ICT (Information
and Communication Technologi). Salah satu media jenis ICT yang biasa digunakan adalah media powerpoint.
Powerpoint adalah salah satu dari program Microsoft office yang digunakan dalam mempresentasikan materi kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Powerpoint
merupakan program dari Microsoft Office yang digunakan dalam membuat dan
menyajikan sebuah presentasi. Powerpoint menjadi salah satu bentuk media
Informasi dan Komunikasi) yang membantu guru dalam kegiatan mengajar. Media
Powerpoint dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga siswa dapat menerima materi yang diajarkan dengan baik dan
berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran (Jasmadi, 2010: 2).
Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV yaitu Ibu SR,
pada tanggal 09 Juli 2015 terkait peneraparan kurikulum 2013 di SD Negeri Kalasan 1.
Pemahaman guru terkait kurikulum 2013 sudah baik. Kurikulum 2013 bertujuan untuk
memberikan pengetahuan secara menyeluruh kepada siswa. Siswa tidak hanya
mengetahui teori tetapi dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika
kurikulum 2013 diterapkan dengan baik maka hasilnya akan lebih baik dari KTSP. Guru
selalu mengupayakan terakomodasinya KI 1 sampai KI4 yang mencakup 4 aspek yaitu
spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Penerapan kurikulum 2013 dirasa belum maksimal. Salah satu faktor yang masih harus
dikembangkan adalah penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Media sangat
berperan penting dalam kegiatan pembelajaran. Media menjadi alat bantu bagi guru
dalam menyalurkan pengetahuan kepada siswa. Ini juga yang menjadi kendala kami,
media di SD masih sangat minim. Kadang saya kesulitan dalam membuat media karena
pekerjaan sebagai guru juga banyak. Jadi, saya menggunakan media seadanya. Media
pembelajaran ICT sering digunakan adalah powerpoint berisi gambar yang sederhana.
Selama ini media pembelajaran menjadi salah satu keterbatasan guru dalam
kegiatan pembelajaran di SD. Untuk mengembangkan kemampuan guru yang profesional
dalam mengembangkan media pembelajaran ICT, guru perlu dilatih untuk
media pembelajaran ICT yang baik dan benar serta dapat meningkatkan pembelajaran
yang bermutu maka peneliti tertarik memilih judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di
Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan I”. Adapun alasan pemilihan subtema “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” adalah karena subtema ini sangat kontekstual bagi siswa. Siswa selalu berinteraksi dengan hewan dan
tumbuhan yang ada di lingkungan rumah sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih
mudah untuk dipahami.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian
pengembangan ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu kurikulum 2013
pada subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku untuk Siswa Kelas
IV SD Negeri Kalasan I?
2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran ICT mengacu kurikulum 2013
pada subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas
IV SD Negeri Kalasan I?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai
1. Untuk mengembangkan media pembelajaran ICT pada subtema Hewan dan
Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Kalasan 1.
2. Untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran ICT pada subtema Hewan
dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Kalasan 1.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagi mahasiswa
a. Mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam membuat media
pembelajaran ICT pada subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan
Rumahku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
b. Mengenal dan mendalami jenis penelitian Research and Development.
2. Bagi sekolah
Menjadi bahan referensi dalam mengembangkan media pembelajaran.
3. Bagi guru
Menjadi bahan referensi dalam membuat media pembelajaran yang menarik.
4. Bagi siswa
Menjadikan kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat
termotivasi untuk giat belajar.
Menjadi bahan referensi bagi mahasiswa PGSD dalam mengembangkan media
pembelajaran berbasis ICT.
E. Batasan Istilah
1. Kurikulum SD 2013
Kurikulum SD 2013 adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan setiap
muatan pelajaran dan disampaikan secara utuh dalam satu pembahasan tema.
2. Media pembelajaran ICT
Media pembelajaran ICT adalah alat bantu berbasis komputer yang digunakan
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
F. Spesifikasi Produk
Media pembelajaran ICT yang digunakan adalah powerpoint interaktif.
Powerpoint interaktif adalah alat bantu pengajaran yang didalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran, materi pembelajaran, tugas dan evaluasi. Powerpoint interaktif
merupakan powerpoint yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa, memberikan
pembelajaran yang menarik dan memberikan pemahaman yang baik bagi siswa.
Spesifikasi dari media pembelajaran berbasis ICT yaitu powerpoint interaktif
adalah sebagai berikut ini.
1. Media berbasis ICT model powerpoint interaktif dipadukan dengan video memuat
komponen:
a. Slide pembuka yang berisi:
Nama dan judul media
2) Slide identitas pembelajaran terkait:
a) Tema/ subtema
b) Kelas/ semester
c) pembelajaran
3) Slide petunjuk penggunaan media powerpoint interaktif
4) Slide pemetaan komptensi dasar dan indikator
b. Slide isi
1) Slide materi pembelajaran
2) Slide petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa
3) Slide gambar tekait pembelajaran
4) Slide video terkait pembelajaran
5) Slide tugas yang harus diselesaikan siswa
6) Slide soal-soal evaluasi
7) Slide kunci jawaban soal evaluasi
8) Slide pertanyaan refleksi
9) Slide rencana tindak lanjut atau pekerjaan rumah (PR)
c. Slide penutup
1) Ucapan terima kasih
2) Profil penyusun
2. Media powerpoint interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan
3. Media powerpoint interaktif menggunakan simbol tombol dalam mengoperasikan
media.
4. Media powerpoint interaktif menggunakan bahasa komunikatif dengan
menggunakan gaya bahasa anak.
5. Media powerpoint interaktif disusun dengan memperhatikan keutuhan
perkembangan siswa yaitu sikap, kognitif dan keterampilan. Hal ini dapat dilihat
pada perumusan indikator pada perangkat pembelajaran yang dibuat.
6. Media powerpoint interaktif dibuat dengan pendekatan tematik integratif yang
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Hal ini dapat
ditandai dengan tidak adanya pemisahan media untuk setiap mata pelajaran.
7. Media powerpoint interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu
pembelajaran yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba
dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini mengupayakan agar siswa mencari tahu
sendiri ilmu pengetahuan. Siswa diharapkan dapat memecahkan sendiri masalah
yang dihadapi terkait dengan materi pelajaran.
8. Media powerpoint interaktif yang dibuat memancing rasa ketertarikan siswa
dalam pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses
11 BAB II
LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka
1. Media pembelajaran
a. Pengertian media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium. Medium secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Medòȅ adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman
dkk, 2008:6). Media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari
pengirim ke penerima pesan. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar dapat terjadi (Sadiman dkk, 2008: 7). Media diartikan sebagai sesuatu
yang digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa dalam belajar.
Media pembelajaran adalah: (1) bentuk saluran yang digunakan untuk
menyalurkan pesan, informasi atau bahan atau bahan pelajaran kepada penerima
pesan atau siswa, (2) berbagai komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang untuk belajar, (3) bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar, dan (4) bentuk komunikasi dan metode yang
dapat merangsang siswa untuk belajar, baik cetak maupun audio, visual, dan
audio-visual (Sanaky, 2015: 4-5). Media pembelajaran diartikan sebagai saluran
lingkungan baik alat fisik, cetak, audio, visual dan audio-visual yang digunakan
untuk merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran adalah sesuatu yang
dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2013: 7-8). Media
diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan sehingga
tercipta pembelajaran yang efisien dan efektif. Kedua ahli ini mendefenisikan
pengertian media. Keduanya berpendapat jika media merupakan sesuatu atau
komponen di lingkungan yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari
pengajar kepada siswa. Media dapat dipahami sebagai sesuatu alat atau komponen
yang digunakan guru dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa
dengan tujuan untuk merangsang siswa dalam belajar sehingga pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan
segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan,
mengubah sikap atau menambah keterampilan pada setiap orang yang
memanfaatkannya (Sanjaya, 2014: 61). Media diartikan sebagai segala sesuatu
seperti alat, lingkungan, mahluk hidup, dan kegiatan-kegiatan yang mampu
menyampaikan pesan atau informasi dari guru sehingga menambah pengetahuan,
mengubah sikap dan meningkatkan keterampilan siswa. Media pembelajaran
adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
Media lebih diartikan sebagai alat yang dapat memperjelas makna pesan yang
disampaikan oleh guru pada siswa sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu baik berupa alat, lingkungan, makhluk hidup atau
kegiatan-kegiatan yang membantu proses pembelajaran sehingga dapat menambah
pengetahuan, mengubah sikap dan meningkatkan keterampilan siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
b. Fungsi media pembelajaran
Menurut Mudani (2013: 37-48), fungsi media pembelajaran antara lain sebagai
berikut ini.
1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar secara tersirat memiliki makna keaktifan. Keaktifan
diartikan sebagai penyalur, penyampai, dan penghubung. Sumber belajar
merupakan fungsi utama media pembelajaran. Sumber belajar bukanlah
sekedar berasal dari guru. Sumber belajar dapat berasal dari hasil
pengalaman siswa dalam keluarganya dan teman-teman di sekolahnya,
kelompok keagamaan dan masyarakat. Selain itu, sumber belajar juga
berasal dari media sosial lainnya seperti film, acara radio, televisi, buku,
majalah, koran, internet, dan lain-lain. Media pembelajaran harus mampu
menjadi salah satu sumber belajar bagi siswa sehingga dapat mencapai
2) Fungsi semantik
Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah
perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya
benar-benar dipahami siswa. Bahasa menjadi hal penting yang perlu diperhatikan
dalam membuat atau menentukan media. Bahasa meliputi lambang
(symbol) dan isi (content) yang dapat diartikan sebagai pikiran dan
perasaan yang dapat menjadi sebuah pesan. Unsur dari bahasa itu adalah
kata. Kata menjadi simbol berarti sesuatu yang digunakan untuk atau
dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. Misalnya, gambar harimau dapat
dipakai sebagai simbol keberanian, seperti yang digunakan masyarakat
Bandung. Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukkan kepada hewan
buas. Hubungan antara kata, makna dan perujukan menjadi amat jelas.
Makna tidak melekat pada kata, sedangkan kata hanya bermakna bila
dirujukkan kepada sejumlah referen.
3) Fungsi manipulatif
Fungsi manipulatif didasarkan pada dua kemampuan media, antara lain
sebagai berikut ini.
a) Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang
dan waktu yaitu pertama, kemampuan media menghadirkan obyek
atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya seperti
bencana alam dan lain-lain. Kedua, kemampuan media menjadikan
misalnya proses metamorfosis. Ketiga, kemampuan media dalam
menghadirkan kembali peristiwa yang terlah terjadi.
b) Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan indera
manusia yaitu pertama, membantu siswa dalam memahami obyek
kecil yang sulit diamati karena terlalu kecil dengan memanfaatkan
gambar, film, dan lain-lain. Kedua, membantu siswa dalam memahami
obyek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat seperti, proses
metamorfosis. Ketiga, membantu siswa dalam memahami obyek yang
membutuhkan kejelasan suara. Keempat, membantu siswa dalam
memahami obyek yang terlalu kompleks, misalnya dengan
memanfaatkan diagram, peta, grafik, dan lain-lain.
4) Fungsi psikologis
Fungsi psikologis terdiri dari beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut
ini.
a) Fungsi atensi
Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa
terhadap materi ajar. Media pembelajaran yang tepat adalah media
pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian
siswa.
b) Fungsi afektif
Fungsi afektif yaitu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Media
penerimaan siswa terhadap stimulasi tertentu. Dengan adanya media
pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima
beban pelajaran dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada
pelajaran yang diikutinya.
c) Fungsi kognitif
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan
menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek
yang dihadapi, baik obyek itu berupa orang, benda, atau kejadian/
peristiwa. Obyek-obyek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam
diri seseorang melalui tanggapan, gagasan yang dalam psikologi
semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Misalnya,
seosrang siswa yang berkunjung ke tempat pariwisata kemudian
mampu menuangkan gagasannya kedalam bentuk tulisan dan
diceritakan pada teman-temannya. Dapat terlihat jika, media
pembelajaran ikut andil dalam mengembangkan kognitif anak.
Semakin banyak siswa dihadapkan pada obyek-obyek akan semakin
banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin kaya
dan luas alam pikiran kognitifnya.
d) Fungsi imajinatif
Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan
imajinasi siswa. Imajinasi adalah proses menciptakan obyek atau
peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris. Imajinasi ini mencakup
bagi masa mendatang, atau dapat mengambil bentuk fantasi (khayalan)
yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran autistik.
e) Fungsi motivasi
Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalah hal ini guru dalam
mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar
untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru dapat
memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnya
dengan memberi dan menimbulkan harapan. Salah satu bentuk
pemberian harapan adalah dengan memudahkan siswa bahkan siswa
yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima dan memahami isi
pelajaran yakni melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat.
5) Fungsi sosio-kultural
Fungsi media dilihat dari kultural, yaitu mengatasi hambatan
sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Perbedaan-perbedaan
sosio-kultural pada guru dan siswa seperti perbedaan adat, keyakinan,
lingkungan, pengalaman dan lain-lain dapat diatasi dengan media
pembelajaran. Hal ini dikarenakan media pembelajaran memiliki
kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan
pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama
Livie dan Lentz (dalam Sanaky 2015: 7-8), mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi
kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi akan dijelaskan
1) Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan
perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang disampaikan atau menyertai teks materi
pelajaran.
2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat
menggugah emosi dan sikap siswa.
3) Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual
memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengarkan
informasi atau pesan yang terkandung didalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk
memahami teks, membantu siawa yang lemah dalam membaca dan
mengorganisasikan informasi dalam teks serta mengingatkannya kembali.
Keempat fungsi media visual dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual
memerlukan keterampilan tersendiri. Hak ini dikarenakan melihat pesan visual
tidak dengan sendirinya akan mudah memahami atau mampu belajar dari
padanya.
Menurut Sanaky (2015: 8-9), kurikulum 2013 dengan metode tematik
integratif untuk jenjang SD saat ini, tuntutannya untuk buku siswa harus
didesain semenarik mungkin dengan pesan-pesan visual berupa gambar
dengan pewarnaan yang menarik. Untuk itu, diperlukan teknik efektif dalam
untuk melihat dan membaca pesan-pesan visual pada berbagai tahapan, antara
lain sebagai berikut ini.
1) Fase differensiasi yaitu fase dimana siswa mula-mula mengamati,
mengidentifikasi, dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu
unit pengajaran dalam bentuk pesan-pesan visual tersebut.
2) Fase integrasi yaitu fase dimana siswa menempatkan unsur-unsur
visual secara serempak, menghubungkan keseluruhan pesan visual
kepada pengalaman-pengalamannya.
3) Kesimpulan, yaitu fase dimana dari pengalaman visualisasi kemudian
menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah siswa pelajari
sebelumnya.
c. Ciri-ciri media pembelajaran
Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Sutdjipto, 2011: 13-15), mengemukakan
tiga ciri media pembelajaran yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan
dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin tidak dapat
dilakukan oleh guru. Tiga ciri media tersebut antara lain sebagai berikut ini.
1) Ciri fiksatif (fixative property)
Ciri fiksatif menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Contohnya,
fotografi, video tape, disket komputer, compact disck dan film. 2) Ciri manipulatif (manipulative property)
Ciri manipukatif menggambarkan transformasi suatu kejadian atau obyek.
dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar
time-lapse recording. Contohnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan
teknik fotografi tersebut.
3) Ciri distributif (distributive property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian
ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut
disajikan kepada sejumlah besar siswa dalam stimulasi pengalaman yang
relatif sama mengenai kejadian itu. Contohnya, rekaman video, disket
komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan
saja.
d. Jenis-jenis media pembelajaran
Media pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut ini.
1) Media visual yang tidak diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana,
tidak membutuhkan proyektor atau layar untuk memproyeksikan
perangkat lunak (Anitah, 2010: 7). Menurut Uno dan Lamatenggo (2010:
125-131), media visual yang tidak diproyeksi dibedakan sebagai berikut.
a) Realia
Realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar. Ciri
media realia adalah benda asli yang masih berada dalam keadaan utuh,
dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat
b)Model
Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan
untuk mengatasi kendala pengadaan realia karena harga yang tinggi
atau benda yang sulit digunakan sebagai realia. Model dapat berukuran
lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama persis dengan aslinya,
serta dapat menampilkan wujud yang lengkap dan rinci dari aslinya,
atau dapat ditampilkan dalam wujud yang disederhanakan untuk
mempermudah proses pembelajaran.
c) Bahan grafis
Media grafis digolongkan sebagai media visual non proyeksi yang
mudah digunakan karena relatif murah. Jenis media grafis adalah
pertama, gambar diam yaitu jenis yang paling banyak digunakan
karena mudah dikenali dan dimengerti secara langsung tanpa
memerlukan interpretasi. Misalnya, gambar orang atau tempat, atau
apapun yang ditampilkan di atas kanvas, kertas, atau bahan lainnya,
baik dengan cara lukisan, gambar, atau foto. Kedua, sketsa yaitu
gambar yang tidak lengkap dan sederhana, atau dapat dikatakan
sebagai gambar kasar yang hanya menampilkan bagian-bagian pokok
atau utama dan mengabaikan bagian-bagian yang bersifat detail.
Sketsa digunakan apabila gambar yang lengkap dari obyek yang
ditampilkan tidak bersedia, atau memang bertujuan hanya untuk
[image:41.612.94.543.203.603.2]yaitu visualisasi dalam bentuk grafis yang masih tergolong gambar
yang sederhana. Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu
hubungan atau menjelaskan suatu proses. Diagram memberikan
gambaran mengenai cara kerja suatu benda atau bagaimana membuat,
menyusun, atau membangun suatu benda. Keempat, grafik adalah
bahan-bahan nonfotografis dengan format dua dimensi yang didesain
khusus untuk mengkomunikasikan pesan dan informasi tertentu.
Umumnya, data yang berbentuk tabel dapat disusun kedalam bentuk
garfik. Penampilan data dalam bentuk grafik umumnya akan menjadi
lebih mudah dipahami dan menarik. Kelima, chart atau bagan adalah
salah satu jenis dari media grafis yang digunakan untuk mencapai
informasi atau materi yang cukup sulit jika disampaikan secara lisan
maupun tulisan. Bagan mampu memvisualisasikan sebuah hubungan
yang bersifat abstrak seperti kronologis suatu kejadian, atau struktur
organisasi.
d)Papan display
Berbagai media yang tidak dapat diproyeksikan seperti gambar, poster,
chart, realia, atau lainnya yang akan digunakan dalam proses
pembelajaran kadang kala membutuhkan tempat untuk mendisplay
atau memanjang. Banyak pilihan untuk memajang media yang tidak
diproyeksi, yaitu papan tulis (blackboard), whiteboards, copyboards,
dan bulletinboard.
Media visual yang diproyeksi adalah media visual yang dapat
diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat proyektor (Anitah, 2010:
29). Media visual yang diproyeksi dapat dibedakan sebagai berikut ini.
a) Overhead projector (OHP)
Secara harafiah OHP merupakan suatu pesawat yang memproyeksikan
sesuatu melalui atas kelapa. Maksudnya, bahwa sinar yang dipantulkan
pesawat ini melampaui kepala orang yang menggunakannya.
b) Slide projector (projector film bingkai)
Slide merupakan gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat
individual, dalam arti dipertunjukkan satu per satu. Film slide yang
telah dicuci, diberi bingkai satu demi satu untuk diatur dalam tempat
slide sesuai dengan jumlah yang direncanakan, kemudian disajikan
melalui pesawat proyektor.
c) Filmstrip projector
Filmstrip merupakan satu rol transparan 35 mm, yang berisi
serangkaian gambar mati yang saling berkaitan. Film ini ditunjukkan
melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada sebuah
layar.
d) Opaque projector
Opaque artinya tidak tembus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat
diproyeksikan benda-benda atau gambar-gambar yang tidak tembus
cahaya di atas layar. Gambar-gambar dalam buku, majalah, mata uang,
e. Indikator media yang baik
Menurut Arsyad (2014: 74-76), terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan media
yang baik antara lain sebagai berikut.
1) Media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih
berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum
mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,
afeksi dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas
yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal,
melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian
prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang
melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan
perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada
tingkatan yang lebih tinggi.
2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi. Agar dapat membantu prose pembelajaran secara
efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas
pembelajaran dan kemampuan mental siswa.
3) Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana
dan atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu
dipaksakan. Kriteria ini menuntut para guru untuk memilih media yang
ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang
peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan
dibawa kemana-mana.
4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama.
Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses
pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang
menggunakannya.
5) Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar
belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau
perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok
sedang, kelompok kecil dan perorangan.
6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus
memenuhi persyaratan teknik tertentu. Misalnya, visual pada slide harus
jelas dan informasi yang atau pesan yang ditonjolkan dan ingin
disampaikan tidak boleh terganggu pada elemen lain yang berupa latar
belakang.
2. Microsoft powerpoint sebagai media pembelajaran berbasis ICT
a. Pengertian Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajaran berbasis ICT
Gora dan Sunarto (2010: 22-25), menjelaskan bahwa ICT (Information and
Communication Technologies) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah alat-alat seperti radio, televisi,
handphone, dan komputer. Alat yang sering digunakan dalam dunia
pendidikan dalam membantu kegiatan administrasi maupun pembelajaran
pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Pada dasarnya, peran ICT dalam pembelajaran yang aktif,
kreatif, efektif adalah sebagai media pembelajaran dalam membantu proses
pembelajaran agar lebih efektif dan bermakna. Salah satu program komputer
yang dapat dijadikan sebagai media adalah Microsoft powerpoint.
Microsoft powerpoint adalah program aplikasi presentasi canggih yang popular dan banyak digunakan dalam merancang dan membuat presentasi
yang professional secara mudah dan cepat (Purmana dan Ukar, 2010: 240).
Powerpoint diartikan sebagai aplikasi presentasi yang merancang dan membuat presentasi secara murah dan cepat. Microsoft powerpoint
merupakan sebuah program aplikasi komputer yang dirancang untuk
membantu membuat sebuah media penyampaian suatu makalah atau naskah
yang disajikan melalui presentasi digital (Wahana, 2004: 2). Powerpoint
diartikan sebagai aplikasi komputer yang dirancang sebagai sebuah media
penyampaian makalah atau naskah melalui presentasi digital.
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa microsoft powerpoint
sebagai media pembelajaran berbasis ICT adalah sarana penyampaian materi
pelajaran melalui presentasi digital dalam membantu proses pembelajaran
agar dapat menambah pengetahuan, mengubah sikap dan meningkatkan
keterampilan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
Powerpoint yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah powerpoint interaktif. Powerpoint interaktif adalah powerpoint yang berisikan
refleksi serta bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan
mengaktifkan siswa.
b. Langkah-langkah membuat media pembelajaran Powerpoint interaktif
Microsoft powerpoint digunakan dalam membuat dan merancang sebuah presentasi. Dalam mengembangkan media pembelajaran powerpoint teraktif,
ada beberapa langkah yang perlu diketahui dan dilakukan yaitu sebagai
berikut ini.
1) Membuka program
Langkah-langkah dalam menjalankan powerpoint adalah sebagai
berikut ini (Sianipar, 2010: 19).
a) Klik tombol Start pada taskbar
b) Klik tombol All Programs untuk menampilkan daftar program
aplikasi yang terinstal dalam Windows.
c) Pada daftar program aplikasi klik folder Microsoft Office.
d) Pada daftar program aplikasi klik Microsoft powerpoint 2010
untuk menjalankanya.
2) Memulai untuk menulis
Langkah-langkah dalam memulai menulis pada powerpoint adalah
sebagai berikut (Daryanto, 2013: 74).
a) Klik to add title lalu ketik judul utama naskah > kemudian
pilih jenis dan ukuran hurufnya.
b) Klik to add subtitle untuk menuliskan sub judul > kemudian
c) Untuk memilih jenis dan ukuran huruf: klik kotak font dan
pilih jenis huruf yang disukai (pilih jenis huruf dengan tingkat
keterbacaan tinggi). Untuk memiliki huruf, klik kotak font size
kemudian pilih besarnya huruf yang disesuaikan dengan
tingkat keterbacaan.
3) Memberi warna pada teks
Langkah-langkah dalam memberi warna pada teks adalah sebagai
berikut ini (Daryanto, 2013: 75).
a) Blok atau klik dengan mouse pada judul yang anda tulis
b) Pilih warna huruf
4) Membuat animasi
Langkah-langkah dalam membuat animasi adalah sebagai berikut ini
(Daryanto, 2013: 76).
a) Klik teks judul yang anda tulis, dengan menggunakan mouse
sebelah kanan > dan pilih costum animation, pilih dan klik
pada Add Effect maka akan muncul beberapa pilihan animasi.
b) Pilih salah satu jenis animasi, misalnya: > klik entrance
kemudian pilih salah satu dari beberapa pilihan, misalnya: >
klik wipe dan untuk mencobanya > klik tombol play.
5) Memberi background pada tampilan slide
Langkah-langkah dalam memberi background pada tampilan slide
a) Pilih format yang ada pada panel atas > kemudian pilih dan
klik pada background > sehingga akan muncul kotak dialog.
b) Setelah muncul kotak dialog Automatic > pilih dan klik pada
Fill Effect, maka akan muncul kotak dialog Fill Effect sehingga anda dapat memilih background untuk: (Fill effect
gradient, Texture, Pattern dan Picture).
c) Apabila anda ingin menggunakan background berupa foto atau
gambar yang telah anda siapkan, maka pilih dan klik Picture
pada kotak dialog Fill Effects.
d) Setelah kotak dialog Fill Effect muncul, lalu: Klik kotak >
Select Picture pilih dan cari folder dimana gambar atau foto anda tersimpan. Misalnya, jika gambar atau fotonya anda
tersimpan di folder my document, maka klik my document >
cari gambar yang anda simpan, lalu klik gambar yang anda
pilih > klik insert > klik ok.
e) Terakhir, klik Apply sehingga layar slide presentasi anda akan
memiliki background sesuai gambar yang anda pilih.
6) Memasukan gambar dengan teknik insert
Langkah-langkah dalam memasukan gambar dengan teknik insert
adalah sebagai berikut (Daryanto, 2013: 78).
a) Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert arahkan mouse
[image:49.612.92.541.104.599.2]b) Klik from file, apabila picture diambil dari file my document >
klik file tersebut > klik insert, maka gambar yang anda pilih
akan muncul di layar presentasi.
7) Memasukan video dengan teknik insert
Langkah-langkah dalam memasukan video dengan teknik insert
adalah sebagai berikut ini (Daryanto, 2013: 80).
Klik insert > kemudian klik movie and sound dan klik movie from file
> kalau anda menyimpannya di my document, maka klik my document
> kemudian cari file video yang anda simpan. Misalnya, klik pada
pilih video > klik ok > klik Automatically maka video yang anda
inginkan dapat di lihat di presentasi yang akan buat.
8) Membuat hyperlink pada media presentasi
Langkah-langkah dalam membuat hyperlink pada media presentasi
antara lain sebagai berikut ini (Daryanto, 2013: 80-81).
a) Buat desain tampilan dalam bentuk tombol (button), lalu anda
ketik untuk masing-masing topik atau sub topik yang akan
anda uraikan.
b) Klik tombol button atau blok pada kalimat yang akan
dihubungkan (di link) dengan mouse > kemudian klik insert
pada panel toolbar di atas > klik hyperlink > pilih slide yang
c) Setelah meng-klik Ok, maka tombol (button) atau kalimat
yang mempergunakan hyperlink akan terlihat ada garis
dibawahnya.
d) Untuk mengaktifkan hyperlink: tekan Shift+F5 pada keyboard
> arahkan mouse pada tombol atau kalimat yang bergaris
bawah > ketika muncul gambar tangan sedang menunjuk maka
klik pada tombol atau kalimat yang anda buat sudah terhubung
dengan penjelasan yang ada di slide yang di link-kan atau di
hubungkan.
Langkah-langkah di atas merupakan langkah-langkah dasar dalam
merancang dan membuat sebuat media pembelajaran berbasis ICT
dengan menggunakan powerpoint. Namun, langkah-langkah diatas
dapat dikembangkan sesuai dengan kegitan si pembuatnya.
c. Indikator kualitas Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajaran berbasis
ICT.
Merancang dan menyusun sebuah presentasi bukanlah yang rumit. Ada
beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat sebuah media
presentasi dengan menggunakan powerpoint, yaitu sebagai berikut ini
(Daryanto, 2013: 72).
1) Pilihlah jenis huruf yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya
Arial