• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku� untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku� untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1."

Copied!
329
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM 2013

PADA SUBTEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

Hendrika Fitria K. Neto

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan atas adanya fakta bahwa para guru membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada kurikulum 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan Borg and Gall dikombinasikan dengan model pengembangan media ASSURE. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk (peneliti memperhatikan beberapa langkah ASSURE yaitu analisis karakter siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode, media dan bahan pelajaran, menggunakan teknologi, media dan material, mengaktifkan keterlibatan siswa), (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain (evaluasi dan revisi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasasi produk yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari perolehan hasil penilaian dari dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Penilaian yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT, produk tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 72 (sangat baik) dan 3, 79 (sangat baik). Penilaian yang dilakukan oleh dua orang guru kelas IV sekolah dasar menghasilkan skor rata-rata 3, 34 (sangat baik) dan 3, 18 (baik). Hasil penilaian oleh keempat validator tersebut dirata-rata sehingga media pembelajaran tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 50 dengan kategori “sangat baik”. Adapun skor rata-rata tersebut diperoleh berdasarkan hasil penilaian terhadap 4 aspek yaitu: (1) aspek konten atau isi (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, dan (4) aspek bahasa. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis ICT yaitu powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di SD yang mengacu pada kurikulum 2013 khususnya bagi siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

(2)

ABSTRACK

THE DEVELOPMENT OF ICT BASED LEARNING MEDIA REFER TO 2013 CURRICULUM

ON SUBTHEME HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU FOR FOURTH GRADE OF KALASAN I ELEMENTARY SCHOOL

Hendrika Fitria K. Neto Sanata Dharma University

2016

This research was conducted on the fact that teachers still needed examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to develop ICT based learning media in the form of interactive powerpoint refers to the 2013 curriculum and to determine the quality of ICT based learning media products which refer to the 2013curriculum. This type of research is research and development. The development procedures of Borg and Gall are combined with ASSURE media development model. The steps in this study were (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) product design (researchers noticed several steps ASSURE is the analysis of the students character, set learning objectives, selecting methods, media and teaching materials, use of technology , media and material, to enable student involvement), (4) expert validation, and (5) revised design (evaluation and revision). The instruments used in this study are a list of interview questions and questionnaires. The list of questions is used to conduct a needs analysis for fourth grade teachers of SD Negeri Kalasan 1. A questionnaire was used to perform products of validation made by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school.

The results showed that the ICT-based learning media based on 2013 curriculum in subtheme Hewan dan Tumbuhandi Lingkungan Rumahku for fourth grade of SD Negeri 1 Kalasan is eligible for use in learning. This is evidenced from the acquisition results of the assessment of two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school. Based on the assessment conducted by two experts of ICT based learning media, the product has obtained an average score of 3, 72 (very good) and 3, 79 (very good). The assessment conducted by two teachers of the fourth grade of primary school produces an average score of 3, 34 (very good) and 3, 18 (good). The results of the assessment by the four validators were averaged so that the instructional media get an average score of 3, 50 in the category of "very good". The average scores are obtained based on the assessment of four aspects: (1) aspects of the content (2) aspects of the display, (3) aspects of the use and presentation, and (4) aspects of language. Thus, the media ICT-based learning (interactive powerpoint) was developed already fit for use in learning activities in elementary school that refers to the 2013 curriculum especially for the fourth grade students of SD Negeri Kalasan 1.

(3)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM 2013

PADA SUBTEMA “HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU” UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Hendrika Fitria K. Neto NIM. 121134266

RINTISAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU TERINTEGRASI (PPGT) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahan karya ini untuk:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai setiap langkah dalam perjalanan hidup

saya.

2. Bapak bung dan ema Lin yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan tiada henti.

3. Kedua kakak yaitu ka Yeni dan ka Jelo yang selalu menjadi sosok teladan yang luar biasa

dan sahabat dalam berbagi suka dan duka.

4. Opa, ema Reli, dan oma Be’a tersayang yang sudah bahagia di surga dan pastinya selalu menjadi pendoa terbaik.

5. Keluarga besar di Bajawa yang selalu mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dinas Pendidikan Kabupaten Ngada yang telah memberi kesempatan untuk saya

melanjutkan pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

7. Sahabat-sahabat yang luar biasa, penolong dan pejuang terbaik yang pernah saya jumpai

yaitu Agus, Yenmer, Sintong, Mathidus, ka Vero, Nonso, Nuna, Ennu H, Ma Ve, ka

Mar, Yun Black, Ucik, Rambu, Ajumma Juminten, Noko Kiko, dan Limbong.

8. Teman-teman PPGT angkatan 2012 yang selalu mendukung, memberikan penguatan dan

berjuang bersama selama ini.

(7)

v

MOTTO

Sesungguhnya kesulitan-kesulitan dihadirkan dalam hidupku untuk menjadikan aku pribadi yang

kuat. Aku dikuatkan dari kesulitan yang dihadapi dan bukan dari kemudahan yang aku dapatkan.

(Mario Teguh)

Jika aku percaya tidak bisa melakukan sesuatu, maka hal itu membuatku tidak mampu

melakukannya.

Namun, ketika aku yakin bahwa aku bisa, aku mendapat kemampuan untuk melakukannya,

meskipun awalnya aku tidak mempunyai kemampuan itu.

(8)

vi

PERTANYAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau

bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar referensi,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Maret 2016

(9)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Hendrika Fitria K. Neto

Nomor Mahasiswa : 121134266

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013

Pada Subtema “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku”

Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu

meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Maret 2016

Yang menyatakan

(10)

viii ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT MENGACU KURIKULUM 2013

PADA SUBTEMA HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU UNTUK SISWA KELAS IV SD NEGERI KALASAN 1

Hendrika Fitria K. Neto

Universitas Sanata Dharma

2016

Penelitian ini dilakukan atas adanya fakta bahwa para guru membutuhkan contoh-contoh media pembelajaran berbasis ICT yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Tujuan utama dari penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif yang mengacu pada kurikulum 2013 dan untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran berbasis ICT yang mengacu pada kurikulum 2013. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Prosedur pengembangan Borg and Gall dikombinasikan dengan model pengembangan media ASSURE. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk (peneliti memperhatikan beberapa langkah ASSURE yaitu analisis karakter siswa, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih metode, media dan bahan pelajaran, menggunakan teknologi, media dan material, mengaktifkan keterlibatan siswa), (4) validasi ahli, dan (5) revisi desain (evaluasi dan revisi). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan wawancara dan kuesioner. Daftar pertanyaan digunakan untuk melakukan analisis kebutuhan kepada guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1. Kuesioner digunakan untuk melakukan validasasi produk yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari perolehan hasil penilaian dari dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT dan dua orang guru kelas IV sekolah dasar. Penilaian yang dilakukan oleh dua orang ahli media pembelajaran berbasis ICT, produk tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 72 (sangat baik) dan 3, 79 (sangat baik). Penilaian yang dilakukan oleh dua orang guru kelas IV sekolah dasar menghasilkan skor rata-rata 3, 34 (sangat baik) dan 3, 18 (baik). Hasil penilaian oleh keempat validator tersebut dirata-rata sehingga media pembelajaran tersebut memperoleh skor rata-rata 3, 50 dengan

kategori “sangat baik”. Adapun skor rata-rata tersebut diperoleh berdasarkan hasil penilaian terhadap 4 aspek yaitu: (1) aspek konten atau isi (2) aspek tampilan, (3) aspek penggunaan dan penyajian, dan (4) aspek bahasa. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis ICT yaitu powerpoint interaktif yang dikembangkan sudah layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran di SD yang mengacu pada kurikulum 2013 khususnya bagi siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

(11)

ix ABSTRACK

THE DEVELOPMENT OF ICT BASED LEARNING MEDIA REFER TO 2013 CURRICULUM

ON SUBTHEME HEWAN DAN TUMBUHAN DI LINGKUNGAN RUMAHKU FOR FOURTH GRADE OF KALASAN I ELEMENTARY SCHOOL

Hendrika Fitria K. Neto Sanata Dharma University

2016

This research was conducted on the fact that teachers still needed examples of ICT-based learning media that can be used in the learning process in the classroom. The main objective of this research is to develop ICT based learning media in the form of interactive powerpoint refers to the 2013 curriculum and to determine the quality of ICT based learning media products which refer to the 2013curriculum. This type of research is research and development. The development procedures of Borg and Gall are combined with ASSURE media development model. The steps in this study were (1) the potentials and problems, (2) data collection, (3) product design (researchers noticed several steps ASSURE is the analysis of the students character, set learning objectives, selecting methods, media and teaching materials, use of technology , media and material, to enable student involvement), (4) expert validation, and (5) revised design (evaluation and revision). The instruments used in this study are a list of interview questions and questionnaires. The list of questions is used to conduct a needs analysis for fourth grade teachers of SD Negeri Kalasan 1. A questionnaire was used to perform products of validation made by two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school.

The results showed that the ICT-based learning media based on 2013 curriculum in subtheme Hewan dan Tumbuhandi Lingkungan Rumahku for fourth grade of SD Negeri 1 Kalasan is eligible for use in learning. This is evidenced from the acquisition results of the assessment of two experts of ICT-based learning media and two teachers of the fourth grade of primary school. Based on the assessment conducted by two experts of ICT based learning media, the product has obtained an average score of 3, 72 (very good) and 3, 79 (very good). The assessment conducted by two teachers of the fourth grade of primary school produces an average score of 3, 34 (very good) and 3, 18 (good). The results of the assessment by the four validators were averaged so that the instructional media get an average score of 3, 50 in the category of "very good". The average scores are obtained based on the assessment of four aspects: (1) aspects of the content (2) aspects of the display, (3) aspects of the use and presentation, and (4) aspects of language. Thus, the media ICT-based learning (interactive powerpoint) was developed already fit for use in learning activities in elementary school that refers to the 2013 curriculum especially for the fourth grade students of SD Negeri Kalasan 1.

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya,

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media

Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 pada Subtema “Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku” untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan 1 dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan program studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar.

Peneliti menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti banyak mendapat

bantuan, dukungan, motivasi dan bimbingan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun

tidak langsung sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD.

3. Puji Purnomo, M.Si., selaku koordinator pelaksana program PPGT Universitas Sanata

Dharma.

4. Galih Kusumo, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan

memberikan dukungan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd., selaku validator ahli media pembelajaran ICT.

6. Agnes Herlina Dwi H, S.Si., MT., M.Se., selaku validator ahli media pembelajaran ICT.

7. Para staf dan karyawan PGSD yang telah memberikan pelayanan terkait administrasi

kepada peneliti.

8. Sarjono, S.Pd., SD., selaku kepada sekolah SD Negeri Kalasan 1 yang telah memberikan

ijin dan bantuan kepada peneliti selama melakukan penelitian di SD Negeri Kalasan 1.

9. Sri Rejeki, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Kalasan 1 yang telah bersedia menjadi

validator media pembelajaran berbasis ICT.

10.Budi Rahmanto, S.Pd., selaku guru kelas IV SD Negeri Timbulharjo yang telah bersedia

menjadi validator media pembelajaran berbasis ICT.

(13)

xi

12.Kedua kakak yang menjadi inspirator bagi peneliti yaitu Yenuaria Genoveva Meo Neto

dan Maria Anjelina Oktavia Geme Neto.

13.Keluarga besar yang telah memberi dukungan dan doa bagi peneliti dalam

menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

14.Sahabat-sahabat terfenomenal (Ester Osem, Verni Tokan, Marce Pah, Anni Lein,Vera

Nelci, Yanti Harus, Idda Medi, Yeni Mere, Yuyun Blegur, Susi Irna, Yasni Kasih, Lisa

Awe, Widy Wulu Ata, Yaris Limbong, dan Renol Watu) yang selalu memberi dukungan,

bantuan, semangat dan mampu bertahan menjadi sahabat yang sabar bagi peneliti.

15.Para Pamong dan staf Student Residence Sanata Dharma yang telah memberikan

dukdungan dan kenyamanan sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi dengan

baik.

16.Pihak lain yang tidak dapat peneliti sebutkan satu per satu, terima kasih untuk dukungan

dan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan skrips

ini dengan baik.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari para pembaca. Akhir kata,

semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 23 Maret 2016

Peneliti

(14)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ...v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR BAGAN ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Manfaat Penelitian ...7

E. Batasan Istilah ...8

F. Spesifikasi Produk yang dikembangkan ...8

BAB II. LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ...11

1. Media Pembelajaran ...11

a. Pengertian Media Pembelajaran ...11

b. Fungsi Media Pembelajaran ...13

(15)

xiii

d. Jenis-Jenis Media Pembelajaran ...20

e. Indikator Media Pembelajaran yang Baik ...24

2. Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT ...25

a. Pengertian Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT ...25

b. Langkah-Langkah Membuat Media Pembelajaran Powerpoint Interaktif ...27

c. Indikator Kualitas Microsoft Powerpoint sebagai Media Pembelajaran Berbasis ICT ...31

3. Model Pengembangan ASSURE ...34

a. Pengertian Model ASSURE ...34

b. Komponen Model Desain Pembelajaran ASSURE ...35

4. Kurikulum 2013 ...41

a. Konsep Kurikulum 2013 ...41

b. Elemen Perubahan ...44

c. Karakteristik Kurikulum 2013 ...46

d. Pendekatan Saintifik ...47

e. Pendekatan Tematik Integratif ...53

f. Penilaian Autentik ...55

g. Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013 ...58

B. Penelitian yang Relevan ...61

C. Kerangka Pikir ...64

D. Pertanyaan Penelitian ...66

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...68

B. Prosedur Pengembangan ...70

C. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ...74

D. Validasi Media Pembelajaran Berbasis ICT...75

E. Instrumen Penelitian ...75

(16)

xiv

G. Teknik Analisis Data ...80

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan ...83

1. Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...83

2. Pembahasan Hasil Wawancara Analisis Kebutuhan ...89

B. Deskripsi Produk Awal...89

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ...90

2. Media Pembelajaran Berbasis ICT (Powerpoint) ...90

C. Data Hasil Validasi Pakar Media Pembelajaran Media ICT dan Revisi Produk ...91

D. Data Hasil Validasi Guru SD dan Revisi Produk ...94

E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ...95

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...109

B. Keterbatasan Penelitian ...110

C. Saran ...110

DAFTAR REFERENSI ...111

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...74

Tabel 3.2 Kriteria Skor Skala Empat ...82

Tabel 4.1 Rekapitulasi data Validasi Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT ...92

Tabel 4.2 Komentar Ahli Media Pembelajaran Berbasis ICT dan Revisi ...93

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Validasi oleh Guru Kelas IV ...95

(18)

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Komponen-Komponen Model Desain Pembelajaran ASSURE ...35

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir ...64

Bagan 3.1 Langkah-Langkah dalam Penelitian R&D ...69

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Contoh Slide Identitas Media ...98

Gambar 4.2 Contoh Slide Identitas Media ...99

Gambar 4.3 Contoh Slide Pemetaan Kompetensi Dasar ...99

Gambar 4.4 Contoh Slide Pemetaan Indikator ...99

Gambar 4.5 Contoh Slide Petunjuk Penggunaan Media ...99

Gambar 4.6 Contoh Slide Materi Pembelajaran ...100

Gambar 4.7 Contoh Slide Petunjuk Kegiatan Siswa ...101

Gambar 4.8 Contoh Slide Gambar ...101

Gambar 4.9 Contoh Slide Video ...102

Gambar 4.10 Contoh Slide Tugas atau LKS ...102

Gambar 4.11 Contoh Slide Soal Evaluasi ...102

Gambar 4.12 Contoh Slide Kunci Jawaban Benar...103

Gambar 4.13 Contoh Slide Kunci Jawaban Salah ...103

Gambar 4.14 Contoh Slide Refleksi ...104

Gambar 4.15 Contoh Slide Tugas Rumah ...104

Gambar 4.16 Contoh Slide Ucapan Terima Kasih...105

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ...115

Lampiran 2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian ...116

Lampiran 3. Surat Ijin Validasi SDN Kalasan 1 ...117

Lampiran 4. Surat Ijin Validasi SDN Timbulharjo ...118

Lampiran 5. Rangkuman Wawancara Analisis Kebutuhan ...119

Lampiran 6. Data Mentah Hasil Validasi Ahli Media ICT ...124

Lampiran 7. Data Mentah Hasil Validasi Guru SD ...134

Lampiran 8. Hasil Validasi Produk ...144

Lampiran 9. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Harian (RPPTH) ...147

(21)

1 BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah upaya terorganisasi, terencana dan berlangsung secara terus

menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia yang dewasa dan

berbudaya. UU No 20/ 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 1 ayat 1

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar atau terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara (Kurniasih dan Sani, 2014: 33). Pendidikan merupakan

sarana penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam menjamin

keberlangsungan suatu bangsa. Salah satu instrumen peningkatan kualitas suatu bangsa

melalui dunia pendidikan adalah kurikulum.

Kurikulum di Indonesia merupakan salah satu bagian terpenting dalam dunia

pendidikan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat (19), istilah kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Lebih lanjut dalam pasal 36 ayat (3) disebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai

dengan jenjang dan jenis pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Indonesia dengan

memperhatikan peningkatan iman dan taqwa; peningkatan akhlak mulia; peningkatan

(22)

2

tuntutan pembangunan daerah dan nasional; teknologi dan seni; agama; dinamika

perkembangan global; dan persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan. Kurikulum

merupakan seperangkat rencana pembelajaran yang di dalamnya memuat tujuan, isi,

bahan ajar, dan metode pembelajaran yang semuanya itu digunakan untuk membina

siswa ke arah perilaku yang diinginkan dan menilai sejauh mana perubahan perilaku

tersebut telah terjadi pada siswa (Suyadi dan Dahlia, 2014: 2-3).

Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses

pembelajaran. Kurikulum dipersiapkan untuk siswa dalam rangka memberi pengalaman

baru yang dapat dikembangkan seiring dengan perkembangan mereka sebagai bekal

kehidupannya (Suyadi dan Dahlia, 2014: 3). Seiring berjalannya waktu, kurikulum juga

mengalami perubahan dan perkembangan. Di Indonesia terjadi beberapa kali pergantian

kurikulum yang dapat dikelompokkan berdasarkan tiga kelompok, yakni rencana

pelajaran, kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum

rencana pelajaran terdiri dari kurikulum tahun 1947 (Rentjana Pelajaran 1947),

kurikulum 1952 (Rentjana Peladjaran Terurai 1952), kurikulum Rentjana Peladjaran 1964

dan kurikulum 1968; Kurikulum berorientasi pencapaian tujuan terdiri dari kurikulum

1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994; Kurikulum berbasis kompetensi terdiri dari

kurikulum berbasis kompetensi (KBK) 2004, kurikulum tingkat satuan pendidikan

(KTSP) 2006 dan kurikulum 2013 (Kurinasih dan Sani, 2014: 10-21).

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun

pelajaran 2013/2014. Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari kurikulum yang sudah

ada sebelumnya, baik kurikulum 2004 atau KBK maupun kurikulum 2006 atau KTSP .

(23)

keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap,

keterampilan dan pengetahuan. Dalam pembelajarannya, kurikulum 2013 menggunakan

pendekatan saintifik dan tematik integratif (Fadlillah, 2014: 16). Pendekatan saintifik

adalah model pembelajaran yang dilandasi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang

diorientasi guna membina kemampuan siswa dalam memecahkan masalah melalui

serangkaian aktivitas inkuiri yang menuntut kemampuan berpikir kritis, berpikir kreatif,

dan berkomunikasi dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa (Abidin, 2014: 127).

Pendekatan tematik integratif adalah salah satu bentuk atau model pembelajaran terpadu

yaitu model terjala (webbed) yang menekankan pada pola pengorganisasian materi yang

terintegrasi dipadukan oleh suatu tema (Kurniawan, 2014: 95). Pendekatan yang

diterapkan dalam kurikulum 2013 berusaha untuk menanamkan nilai-nilai yang tercermin

pada sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa melalui pengetahuan di bangku

sekolah.

Implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik

adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara

aktif membangun pemahaman melalui tahapan mengamati sesuatu (gambar, video, teks,

dan lain-lain), menanya (mengajukan pertanyaan terkait sesuatu yang telah diamati),

menalar (memikirkan atau menemukan jawaban dari suatu permasalahan), mencoba

(memukan jawaban dari suatu permasalahan), dan mengkomunikasikan (melaporkan

jawaban dari suatu permasalahan). Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan

pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan

pendekatan ilmiah, bahwa bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada

(24)

mendorong siswa mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya

diberi tahu. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan keterampilan

proses, seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan

menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru sangat

diperlukan. Akan tetapi, bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan

bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas siswa (Hosnan, 2014: 34-35).

Penerapan kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik membutuhkan

media pembelajaran yang mampu membantu guru dalam menyampaikan materi kepada

siswa. Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan segala

bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau

menambah keterampilan pada setiap orang yang memanfaatkannya (Sanjaya, 2014: 61).

Media pembelajaran juga merupakan sarana meningkatkan kegiatan proses belajar

mengajar. Mengingat banyaknya bentuk media, guru harus memilih dengan cermat,

sehingga dapat digunakan dengan tepat (Kustandi dan Sutjipto, 2011: 9). Seiring

perkembangan teknologi saat ini, media pembelajaran juga mengalami perubahan. Hasil

dari perubahan tersebut adalah sebuah media pembelajaran berbasis ICT (Information

and Communication Technologi). Salah satu media jenis ICT yang biasa digunakan adalah media powerpoint.

Powerpoint adalah salah satu dari program Microsoft office yang digunakan dalam mempresentasikan materi kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran. Powerpoint

merupakan program dari Microsoft Office yang digunakan dalam membuat dan

menyajikan sebuah presentasi. Powerpoint menjadi salah satu bentuk media

(25)

Informasi dan Komunikasi) yang membantu guru dalam kegiatan mengajar. Media

Powerpoint dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan sehingga siswa dapat menerima materi yang diajarkan dengan baik dan

berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran (Jasmadi, 2010: 2).

Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan guru kelas IV yaitu Ibu SR,

pada tanggal 09 Juli 2015 terkait peneraparan kurikulum 2013 di SD Negeri Kalasan 1.

Pemahaman guru terkait kurikulum 2013 sudah baik. Kurikulum 2013 bertujuan untuk

memberikan pengetahuan secara menyeluruh kepada siswa. Siswa tidak hanya

mengetahui teori tetapi dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika

kurikulum 2013 diterapkan dengan baik maka hasilnya akan lebih baik dari KTSP. Guru

selalu mengupayakan terakomodasinya KI 1 sampai KI4 yang mencakup 4 aspek yaitu

spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Penerapan kurikulum 2013 dirasa belum maksimal. Salah satu faktor yang masih harus

dikembangkan adalah penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran. Media sangat

berperan penting dalam kegiatan pembelajaran. Media menjadi alat bantu bagi guru

dalam menyalurkan pengetahuan kepada siswa. Ini juga yang menjadi kendala kami,

media di SD masih sangat minim. Kadang saya kesulitan dalam membuat media karena

pekerjaan sebagai guru juga banyak. Jadi, saya menggunakan media seadanya. Media

pembelajaran ICT sering digunakan adalah powerpoint berisi gambar yang sederhana.

Selama ini media pembelajaran menjadi salah satu keterbatasan guru dalam

kegiatan pembelajaran di SD. Untuk mengembangkan kemampuan guru yang profesional

dalam mengembangkan media pembelajaran ICT, guru perlu dilatih untuk

(26)

media pembelajaran ICT yang baik dan benar serta dapat meningkatkan pembelajaran

yang bermutu maka peneliti tertarik memilih judul “Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT Mengacu Kurikulum 2013 Pada Subtema Hewan dan Tumbuhan di

Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV SD Negeri Kalasan I”. Adapun alasan pemilihan subtema “Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku” adalah karena subtema ini sangat kontekstual bagi siswa. Siswa selalu berinteraksi dengan hewan dan

tumbuhan yang ada di lingkungan rumah sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih

mudah untuk dipahami.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam penelitian

pengembangan ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran ICT mengacu kurikulum 2013

pada subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku untuk Siswa Kelas

IV SD Negeri Kalasan I?

2. Bagaimana kualitas produk media pembelajaran ICT mengacu kurikulum 2013

pada subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas

IV SD Negeri Kalasan I?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai

(27)

1. Untuk mengembangkan media pembelajaran ICT pada subtema Hewan dan

Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Kalasan 1.

2. Untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran ICT pada subtema Hewan

dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar

Negeri Kalasan 1.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagi mahasiswa

a. Mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam membuat media

pembelajaran ICT pada subtema Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan

Rumahku untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.

b. Mengenal dan mendalami jenis penelitian Research and Development.

2. Bagi sekolah

Menjadi bahan referensi dalam mengembangkan media pembelajaran.

3. Bagi guru

Menjadi bahan referensi dalam membuat media pembelajaran yang menarik.

4. Bagi siswa

Menjadikan kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga siswa dapat

termotivasi untuk giat belajar.

(28)

Menjadi bahan referensi bagi mahasiswa PGSD dalam mengembangkan media

pembelajaran berbasis ICT.

E. Batasan Istilah

1. Kurikulum SD 2013

Kurikulum SD 2013 adalah sebuah kurikulum yang mengintegrasikan setiap

muatan pelajaran dan disampaikan secara utuh dalam satu pembahasan tema.

2. Media pembelajaran ICT

Media pembelajaran ICT adalah alat bantu berbasis komputer yang digunakan

guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

F. Spesifikasi Produk

Media pembelajaran ICT yang digunakan adalah powerpoint interaktif.

Powerpoint interaktif adalah alat bantu pengajaran yang didalamnya terdapat langkah-langkah pembelajaran, materi pembelajaran, tugas dan evaluasi. Powerpoint interaktif

merupakan powerpoint yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa, memberikan

pembelajaran yang menarik dan memberikan pemahaman yang baik bagi siswa.

Spesifikasi dari media pembelajaran berbasis ICT yaitu powerpoint interaktif

adalah sebagai berikut ini.

1. Media berbasis ICT model powerpoint interaktif dipadukan dengan video memuat

komponen:

a. Slide pembuka yang berisi:

(29)

Nama dan judul media

2) Slide identitas pembelajaran terkait:

a) Tema/ subtema

b) Kelas/ semester

c) pembelajaran

3) Slide petunjuk penggunaan media powerpoint interaktif

4) Slide pemetaan komptensi dasar dan indikator

b. Slide isi

1) Slide materi pembelajaran

2) Slide petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh guru dan siswa

3) Slide gambar tekait pembelajaran

4) Slide video terkait pembelajaran

5) Slide tugas yang harus diselesaikan siswa

6) Slide soal-soal evaluasi

7) Slide kunci jawaban soal evaluasi

8) Slide pertanyaan refleksi

9) Slide rencana tindak lanjut atau pekerjaan rumah (PR)

c. Slide penutup

1) Ucapan terima kasih

2) Profil penyusun

2. Media powerpoint interaktif didesain dengan tampilan yang menarik dan

(30)

3. Media powerpoint interaktif menggunakan simbol tombol dalam mengoperasikan

media.

4. Media powerpoint interaktif menggunakan bahasa komunikatif dengan

menggunakan gaya bahasa anak.

5. Media powerpoint interaktif disusun dengan memperhatikan keutuhan

perkembangan siswa yaitu sikap, kognitif dan keterampilan. Hal ini dapat dilihat

pada perumusan indikator pada perangkat pembelajaran yang dibuat.

6. Media powerpoint interaktif dibuat dengan pendekatan tematik integratif yang

mengintegrasikan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema. Hal ini dapat

ditandai dengan tidak adanya pemisahan media untuk setiap mata pelajaran.

7. Media powerpoint interaktif dibuat dengan pendekatan saintifik yaitu

pembelajaran yang terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba

dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini mengupayakan agar siswa mencari tahu

sendiri ilmu pengetahuan. Siswa diharapkan dapat memecahkan sendiri masalah

yang dihadapi terkait dengan materi pelajaran.

8. Media powerpoint interaktif yang dibuat memancing rasa ketertarikan siswa

dalam pembelajaran dengan menampilkan video-video yang mendukung proses

(31)

11 BAB II

LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka

1. Media pembelajaran

a. Pengertian media pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari

kata medium. Medium secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Medòȅ adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman

dkk, 2008:6). Media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses

belajar dapat terjadi (Sadiman dkk, 2008: 7). Media diartikan sebagai sesuatu

yang digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat siswa dalam belajar.

Media pembelajaran adalah: (1) bentuk saluran yang digunakan untuk

menyalurkan pesan, informasi atau bahan atau bahan pelajaran kepada penerima

pesan atau siswa, (2) berbagai komponen dalam lingkungan siswa yang dapat

merangsang untuk belajar, (3) bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta

merangsang siswa untuk belajar, dan (4) bentuk komunikasi dan metode yang

dapat merangsang siswa untuk belajar, baik cetak maupun audio, visual, dan

audio-visual (Sanaky, 2015: 4-5). Media pembelajaran diartikan sebagai saluran

(32)

lingkungan baik alat fisik, cetak, audio, visual dan audio-visual yang digunakan

untuk merangsang siswa untuk belajar. Media pembelajaran adalah sesuatu yang

dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana

sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat

melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2013: 7-8). Media

diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan pesan sehingga

tercipta pembelajaran yang efisien dan efektif. Kedua ahli ini mendefenisikan

pengertian media. Keduanya berpendapat jika media merupakan sesuatu atau

komponen di lingkungan yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari

pengajar kepada siswa. Media dapat dipahami sebagai sesuatu alat atau komponen

yang digunakan guru dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada siswa

dengan tujuan untuk merangsang siswa dalam belajar sehingga pembelajaran

dapat berjalan secara efektif dan efisien.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan dan

segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan,

mengubah sikap atau menambah keterampilan pada setiap orang yang

memanfaatkannya (Sanjaya, 2014: 61). Media diartikan sebagai segala sesuatu

seperti alat, lingkungan, mahluk hidup, dan kegiatan-kegiatan yang mampu

menyampaikan pesan atau informasi dari guru sehingga menambah pengetahuan,

mengubah sikap dan meningkatkan keterampilan siswa. Media pembelajaran

adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk

memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan

(33)

Media lebih diartikan sebagai alat yang dapat memperjelas makna pesan yang

disampaikan oleh guru pada siswa sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu baik berupa alat, lingkungan, makhluk hidup atau

kegiatan-kegiatan yang membantu proses pembelajaran sehingga dapat menambah

pengetahuan, mengubah sikap dan meningkatkan keterampilan siswa untuk

mencapai tujuan pembelajaran.

b. Fungsi media pembelajaran

Menurut Mudani (2013: 37-48), fungsi media pembelajaran antara lain sebagai

berikut ini.

1) Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar

Sumber belajar secara tersirat memiliki makna keaktifan. Keaktifan

diartikan sebagai penyalur, penyampai, dan penghubung. Sumber belajar

merupakan fungsi utama media pembelajaran. Sumber belajar bukanlah

sekedar berasal dari guru. Sumber belajar dapat berasal dari hasil

pengalaman siswa dalam keluarganya dan teman-teman di sekolahnya,

kelompok keagamaan dan masyarakat. Selain itu, sumber belajar juga

berasal dari media sosial lainnya seperti film, acara radio, televisi, buku,

majalah, koran, internet, dan lain-lain. Media pembelajaran harus mampu

menjadi salah satu sumber belajar bagi siswa sehingga dapat mencapai

(34)

2) Fungsi semantik

Fungsi semantik adalah kemampuan media dalam menambah

perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksudnya

benar-benar dipahami siswa. Bahasa menjadi hal penting yang perlu diperhatikan

dalam membuat atau menentukan media. Bahasa meliputi lambang

(symbol) dan isi (content) yang dapat diartikan sebagai pikiran dan

perasaan yang dapat menjadi sebuah pesan. Unsur dari bahasa itu adalah

kata. Kata menjadi simbol berarti sesuatu yang digunakan untuk atau

dipandang sebagai wakil sesuatu lainnya. Misalnya, gambar harimau dapat

dipakai sebagai simbol keberanian, seperti yang digunakan masyarakat

Bandung. Padahal, harimau itu sendiri biasanya dirujukkan kepada hewan

buas. Hubungan antara kata, makna dan perujukan menjadi amat jelas.

Makna tidak melekat pada kata, sedangkan kata hanya bermakna bila

dirujukkan kepada sejumlah referen.

3) Fungsi manipulatif

Fungsi manipulatif didasarkan pada dua kemampuan media, antara lain

sebagai berikut ini.

a) Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi batas-batas ruang

dan waktu yaitu pertama, kemampuan media menghadirkan obyek

atau peristiwa yang sulit dihadirkan dalam bentuk aslinya seperti

bencana alam dan lain-lain. Kedua, kemampuan media menjadikan

(35)

misalnya proses metamorfosis. Ketiga, kemampuan media dalam

menghadirkan kembali peristiwa yang terlah terjadi.

b) Kemampuan media pembelajaran dalam mengatasi keterbatasan indera

manusia yaitu pertama, membantu siswa dalam memahami obyek

kecil yang sulit diamati karena terlalu kecil dengan memanfaatkan

gambar, film, dan lain-lain. Kedua, membantu siswa dalam memahami

obyek yang bergerak terlalu lambat atau terlalu cepat seperti, proses

metamorfosis. Ketiga, membantu siswa dalam memahami obyek yang

membutuhkan kejelasan suara. Keempat, membantu siswa dalam

memahami obyek yang terlalu kompleks, misalnya dengan

memanfaatkan diagram, peta, grafik, dan lain-lain.

4) Fungsi psikologis

Fungsi psikologis terdiri dari beberapa fungsi diantaranya sebagai berikut

ini.

a) Fungsi atensi

Media pembelajaran dapat meningkatkan perhatian (attention) siswa

terhadap materi ajar. Media pembelajaran yang tepat adalah media

pembelajaran yang mampu menarik dan memfokuskan perhatian

siswa.

b) Fungsi afektif

Fungsi afektif yaitu menggugah perasaan, emosi, dan tingkat

penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu. Media

(36)

penerimaan siswa terhadap stimulasi tertentu. Dengan adanya media

pembelajaran, terlihat pada diri siswa kesediaan untuk menerima

beban pelajaran dan untuk itu perhatiannya akan tertuju kepada

pelajaran yang diikutinya.

c) Fungsi kognitif

Siswa yang belajar melalui media pembelajaran akan memperoleh dan

menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek

yang dihadapi, baik obyek itu berupa orang, benda, atau kejadian/

peristiwa. Obyek-obyek itu direpresentasikan atau dihadirkan dalam

diri seseorang melalui tanggapan, gagasan yang dalam psikologi

semuanya merupakan sesuatu yang bersifat mental. Misalnya,

seosrang siswa yang berkunjung ke tempat pariwisata kemudian

mampu menuangkan gagasannya kedalam bentuk tulisan dan

diceritakan pada teman-temannya. Dapat terlihat jika, media

pembelajaran ikut andil dalam mengembangkan kognitif anak.

Semakin banyak siswa dihadapkan pada obyek-obyek akan semakin

banyak pula pikiran dan gagasan yang dimilikinya, atau semakin kaya

dan luas alam pikiran kognitifnya.

d) Fungsi imajinatif

Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan

imajinasi siswa. Imajinasi adalah proses menciptakan obyek atau

peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris. Imajinasi ini mencakup

(37)

bagi masa mendatang, atau dapat mengambil bentuk fantasi (khayalan)

yang didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran autistik.

e) Fungsi motivasi

Motivasi merupakan usaha dari pihak luar dalah hal ini guru dalam

mendorong, mengaktifkan dan menggerakkan siswanya secara sadar

untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Guru dapat

memotivasi siswanya dengan cara membangkitkan minat belajarnya

dengan memberi dan menimbulkan harapan. Salah satu bentuk

pemberian harapan adalah dengan memudahkan siswa bahkan siswa

yang dianggap lemah sekalipun dalam menerima dan memahami isi

pelajaran yakni melalui pemanfaatan media pembelajaran yang tepat.

5) Fungsi sosio-kultural

Fungsi media dilihat dari kultural, yaitu mengatasi hambatan

sosio-kultural antar peserta komunikasi pembelajaran. Perbedaan-perbedaan

sosio-kultural pada guru dan siswa seperti perbedaan adat, keyakinan,

lingkungan, pengalaman dan lain-lain dapat diatasi dengan media

pembelajaran. Hal ini dikarenakan media pembelajaran memiliki

kemampuan dalam memberikan rangsangan yang sama, mempersamakan

pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama

Livie dan Lentz (dalam Sanaky 2015: 7-8), mengemukakan empat fungsi media

pembelajaran yang khususnya pada media visual, yaitu fungsi atensi, fungsi

kognitif, dan fungsi kompensatoris. Masing-masing fungsi akan dijelaskan

(38)

1) Fungsi atensi, media visual merupakan inti, menarik, dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan

dengan makna visual yang disampaikan atau menyertai teks materi

pelajaran.

2) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika membaca teks bergambar. Gambar atau lambang visual akan dapat

menggugah emosi dan sikap siswa.

3) Fungsi kognitif, media visual mengungkapkan bahwa lambang visual

memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mendengarkan

informasi atau pesan yang terkandung didalam gambar.

4) Fungsi kompensatoris, media visual memberikan konteks untuk

memahami teks, membantu siawa yang lemah dalam membaca dan

mengorganisasikan informasi dalam teks serta mengingatkannya kembali.

Keempat fungsi media visual dapat dikatakan bahwa belajar dari pesan visual

memerlukan keterampilan tersendiri. Hak ini dikarenakan melihat pesan visual

tidak dengan sendirinya akan mudah memahami atau mampu belajar dari

padanya.

Menurut Sanaky (2015: 8-9), kurikulum 2013 dengan metode tematik

integratif untuk jenjang SD saat ini, tuntutannya untuk buku siswa harus

didesain semenarik mungkin dengan pesan-pesan visual berupa gambar

dengan pewarnaan yang menarik. Untuk itu, diperlukan teknik efektif dalam

(39)

untuk melihat dan membaca pesan-pesan visual pada berbagai tahapan, antara

lain sebagai berikut ini.

1) Fase differensiasi yaitu fase dimana siswa mula-mula mengamati,

mengidentifikasi, dan menganalisis terlebih dahulu unsur-unsur suatu

unit pengajaran dalam bentuk pesan-pesan visual tersebut.

2) Fase integrasi yaitu fase dimana siswa menempatkan unsur-unsur

visual secara serempak, menghubungkan keseluruhan pesan visual

kepada pengalaman-pengalamannya.

3) Kesimpulan, yaitu fase dimana dari pengalaman visualisasi kemudian

menciptakan konseptualisasi baru dari apa yang telah siswa pelajari

sebelumnya.

c. Ciri-ciri media pembelajaran

Gerlach dan Ely (dalam Kustandi dan Sutdjipto, 2011: 13-15), mengemukakan

tiga ciri media pembelajaran yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan

dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin tidak dapat

dilakukan oleh guru. Tiga ciri media tersebut antara lain sebagai berikut ini.

1) Ciri fiksatif (fixative property)

Ciri fiksatif menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,

melestarikan, dan merekonstruksi suatu peristiwa atau obyek. Contohnya,

fotografi, video tape, disket komputer, compact disck dan film. 2) Ciri manipulatif (manipulative property)

Ciri manipukatif menggambarkan transformasi suatu kejadian atau obyek.

(40)

dalam waktu dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar

time-lapse recording. Contohnya, bagaimana proses larva menjadi kepompong, kemudian menjadi kupu-kupu dapat dipercepat dengan

teknik fotografi tersebut.

3) Ciri distributif (distributive property)

Ciri distributif dari media memungkinkan suatu obyek atau kejadian

ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut

disajikan kepada sejumlah besar siswa dalam stimulasi pengalaman yang

relatif sama mengenai kejadian itu. Contohnya, rekaman video, disket

komputer dapat disebar ke seluruh penjuru tempat yang diinginkan kapan

saja.

d. Jenis-jenis media pembelajaran

Media pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut ini.

1) Media visual yang tidak diproyeksikan

Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana,

tidak membutuhkan proyektor atau layar untuk memproyeksikan

perangkat lunak (Anitah, 2010: 7). Menurut Uno dan Lamatenggo (2010:

125-131), media visual yang tidak diproyeksi dibedakan sebagai berikut.

a) Realia

Realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan ajar. Ciri

media realia adalah benda asli yang masih berada dalam keadaan utuh,

dapat dioperasikan, hidup, dalam ukuran yang sebenarnya dan dapat

(41)

b)Model

Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan

untuk mengatasi kendala pengadaan realia karena harga yang tinggi

atau benda yang sulit digunakan sebagai realia. Model dapat berukuran

lebih besar, lebih kecil atau berukuran sama persis dengan aslinya,

serta dapat menampilkan wujud yang lengkap dan rinci dari aslinya,

atau dapat ditampilkan dalam wujud yang disederhanakan untuk

mempermudah proses pembelajaran.

c) Bahan grafis

Media grafis digolongkan sebagai media visual non proyeksi yang

mudah digunakan karena relatif murah. Jenis media grafis adalah

pertama, gambar diam yaitu jenis yang paling banyak digunakan

karena mudah dikenali dan dimengerti secara langsung tanpa

memerlukan interpretasi. Misalnya, gambar orang atau tempat, atau

apapun yang ditampilkan di atas kanvas, kertas, atau bahan lainnya,

baik dengan cara lukisan, gambar, atau foto. Kedua, sketsa yaitu

gambar yang tidak lengkap dan sederhana, atau dapat dikatakan

sebagai gambar kasar yang hanya menampilkan bagian-bagian pokok

atau utama dan mengabaikan bagian-bagian yang bersifat detail.

Sketsa digunakan apabila gambar yang lengkap dari obyek yang

ditampilkan tidak bersedia, atau memang bertujuan hanya untuk

[image:41.612.94.543.203.603.2]
(42)

yaitu visualisasi dalam bentuk grafis yang masih tergolong gambar

yang sederhana. Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu

hubungan atau menjelaskan suatu proses. Diagram memberikan

gambaran mengenai cara kerja suatu benda atau bagaimana membuat,

menyusun, atau membangun suatu benda. Keempat, grafik adalah

bahan-bahan nonfotografis dengan format dua dimensi yang didesain

khusus untuk mengkomunikasikan pesan dan informasi tertentu.

Umumnya, data yang berbentuk tabel dapat disusun kedalam bentuk

garfik. Penampilan data dalam bentuk grafik umumnya akan menjadi

lebih mudah dipahami dan menarik. Kelima, chart atau bagan adalah

salah satu jenis dari media grafis yang digunakan untuk mencapai

informasi atau materi yang cukup sulit jika disampaikan secara lisan

maupun tulisan. Bagan mampu memvisualisasikan sebuah hubungan

yang bersifat abstrak seperti kronologis suatu kejadian, atau struktur

organisasi.

d)Papan display

Berbagai media yang tidak dapat diproyeksikan seperti gambar, poster,

chart, realia, atau lainnya yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran kadang kala membutuhkan tempat untuk mendisplay

atau memanjang. Banyak pilihan untuk memajang media yang tidak

diproyeksi, yaitu papan tulis (blackboard), whiteboards, copyboards,

dan bulletinboard.

(43)

Media visual yang diproyeksi adalah media visual yang dapat

diproyeksikan pada layar melalui suatu pesawat proyektor (Anitah, 2010:

29). Media visual yang diproyeksi dapat dibedakan sebagai berikut ini.

a) Overhead projector (OHP)

Secara harafiah OHP merupakan suatu pesawat yang memproyeksikan

sesuatu melalui atas kelapa. Maksudnya, bahwa sinar yang dipantulkan

pesawat ini melampaui kepala orang yang menggunakannya.

b) Slide projector (projector film bingkai)

Slide merupakan gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat

individual, dalam arti dipertunjukkan satu per satu. Film slide yang

telah dicuci, diberi bingkai satu demi satu untuk diatur dalam tempat

slide sesuai dengan jumlah yang direncanakan, kemudian disajikan

melalui pesawat proyektor.

c) Filmstrip projector

Filmstrip merupakan satu rol transparan 35 mm, yang berisi

serangkaian gambar mati yang saling berkaitan. Film ini ditunjukkan

melalui pesawat proyektor filmstrip yang dipantulkan pada sebuah

layar.

d) Opaque projector

Opaque artinya tidak tembus cahaya. Dengan opaque proyektor dapat

diproyeksikan benda-benda atau gambar-gambar yang tidak tembus

cahaya di atas layar. Gambar-gambar dalam buku, majalah, mata uang,

(44)

e. Indikator media yang baik

Menurut Arsyad (2014: 74-76), terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan media

yang baik antara lain sebagai berikut.

1) Media harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih

berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan secara umum

mengacu pada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif,

afeksi dan psikomotor. Tujuan ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas

yang harus dikerjakan atau dipertunjukkan oleh siswa seperti menghafal,

melakukan kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian

prinsip-prinsip seperti sebab dan akibat, melakukan tugas yang

melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan

perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiran pada

tingkatan yang lebih tinggi.

2) Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,

atau generalisasi. Agar dapat membantu prose pembelajaran secara

efektif, media harus selaras dan sesuai dengan kebutuhan tugas

pembelajaran dan kemampuan mental siswa.

3) Media harus praktis, luwes dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana

dan atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu

dipaksakan. Kriteria ini menuntut para guru untuk memilih media yang

ada, mudah diperoleh, atau mudah dibuat sendiri oleh guru. Media yang

(45)

peralatan yang tersedia di sekitarnya, serta mudah dipindahkan dan

dibawa kemana-mana.

4) Guru terampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama.

Apapun media itu, guru harus mampu menggunakannya dalam proses

pembelajaran. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang

menggunakannya.

5) Pengelompokkan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar

belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau

perorangan. Ada media yang tepat untuk jenis kelompok besar, kelompok

sedang, kelompok kecil dan perorangan.

6) Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupun fotografi harus

memenuhi persyaratan teknik tertentu. Misalnya, visual pada slide harus

jelas dan informasi yang atau pesan yang ditonjolkan dan ingin

disampaikan tidak boleh terganggu pada elemen lain yang berupa latar

belakang.

2. Microsoft powerpoint sebagai media pembelajaran berbasis ICT

a. Pengertian Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajaran berbasis ICT

Gora dan Sunarto (2010: 22-25), menjelaskan bahwa ICT (Information and

Communication Technologies) atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah alat-alat seperti radio, televisi,

handphone, dan komputer. Alat yang sering digunakan dalam dunia

pendidikan dalam membantu kegiatan administrasi maupun pembelajaran

(46)

pembelajaran dapat menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

menyenangkan. Pada dasarnya, peran ICT dalam pembelajaran yang aktif,

kreatif, efektif adalah sebagai media pembelajaran dalam membantu proses

pembelajaran agar lebih efektif dan bermakna. Salah satu program komputer

yang dapat dijadikan sebagai media adalah Microsoft powerpoint.

Microsoft powerpoint adalah program aplikasi presentasi canggih yang popular dan banyak digunakan dalam merancang dan membuat presentasi

yang professional secara mudah dan cepat (Purmana dan Ukar, 2010: 240).

Powerpoint diartikan sebagai aplikasi presentasi yang merancang dan membuat presentasi secara murah dan cepat. Microsoft powerpoint

merupakan sebuah program aplikasi komputer yang dirancang untuk

membantu membuat sebuah media penyampaian suatu makalah atau naskah

yang disajikan melalui presentasi digital (Wahana, 2004: 2). Powerpoint

diartikan sebagai aplikasi komputer yang dirancang sebagai sebuah media

penyampaian makalah atau naskah melalui presentasi digital.

Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa microsoft powerpoint

sebagai media pembelajaran berbasis ICT adalah sarana penyampaian materi

pelajaran melalui presentasi digital dalam membantu proses pembelajaran

agar dapat menambah pengetahuan, mengubah sikap dan meningkatkan

keterampilan siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Powerpoint yang digunakan sebagai media pembelajaran adalah powerpoint interaktif. Powerpoint interaktif adalah powerpoint yang berisikan

(47)

refleksi serta bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan

mengaktifkan siswa.

b. Langkah-langkah membuat media pembelajaran Powerpoint interaktif

Microsoft powerpoint digunakan dalam membuat dan merancang sebuah presentasi. Dalam mengembangkan media pembelajaran powerpoint teraktif,

ada beberapa langkah yang perlu diketahui dan dilakukan yaitu sebagai

berikut ini.

1) Membuka program

Langkah-langkah dalam menjalankan powerpoint adalah sebagai

berikut ini (Sianipar, 2010: 19).

a) Klik tombol Start pada taskbar

b) Klik tombol All Programs untuk menampilkan daftar program

aplikasi yang terinstal dalam Windows.

c) Pada daftar program aplikasi klik folder Microsoft Office.

d) Pada daftar program aplikasi klik Microsoft powerpoint 2010

untuk menjalankanya.

2) Memulai untuk menulis

Langkah-langkah dalam memulai menulis pada powerpoint adalah

sebagai berikut (Daryanto, 2013: 74).

a) Klik to add title lalu ketik judul utama naskah > kemudian

pilih jenis dan ukuran hurufnya.

b) Klik to add subtitle untuk menuliskan sub judul > kemudian

(48)

c) Untuk memilih jenis dan ukuran huruf: klik kotak font dan

pilih jenis huruf yang disukai (pilih jenis huruf dengan tingkat

keterbacaan tinggi). Untuk memiliki huruf, klik kotak font size

kemudian pilih besarnya huruf yang disesuaikan dengan

tingkat keterbacaan.

3) Memberi warna pada teks

Langkah-langkah dalam memberi warna pada teks adalah sebagai

berikut ini (Daryanto, 2013: 75).

a) Blok atau klik dengan mouse pada judul yang anda tulis

b) Pilih warna huruf

4) Membuat animasi

Langkah-langkah dalam membuat animasi adalah sebagai berikut ini

(Daryanto, 2013: 76).

a) Klik teks judul yang anda tulis, dengan menggunakan mouse

sebelah kanan > dan pilih costum animation, pilih dan klik

pada Add Effect maka akan muncul beberapa pilihan animasi.

b) Pilih salah satu jenis animasi, misalnya: > klik entrance

kemudian pilih salah satu dari beberapa pilihan, misalnya: >

klik wipe dan untuk mencobanya > klik tombol play.

5) Memberi background pada tampilan slide

Langkah-langkah dalam memberi background pada tampilan slide

(49)

a) Pilih format yang ada pada panel atas > kemudian pilih dan

klik pada background > sehingga akan muncul kotak dialog.

b) Setelah muncul kotak dialog Automatic > pilih dan klik pada

Fill Effect, maka akan muncul kotak dialog Fill Effect sehingga anda dapat memilih background untuk: (Fill effect

gradient, Texture, Pattern dan Picture).

c) Apabila anda ingin menggunakan background berupa foto atau

gambar yang telah anda siapkan, maka pilih dan klik Picture

pada kotak dialog Fill Effects.

d) Setelah kotak dialog Fill Effect muncul, lalu: Klik kotak >

Select Picture pilih dan cari folder dimana gambar atau foto anda tersimpan. Misalnya, jika gambar atau fotonya anda

tersimpan di folder my document, maka klik my document >

cari gambar yang anda simpan, lalu klik gambar yang anda

pilih > klik insert > klik ok.

e) Terakhir, klik Apply sehingga layar slide presentasi anda akan

memiliki background sesuai gambar yang anda pilih.

6) Memasukan gambar dengan teknik insert

Langkah-langkah dalam memasukan gambar dengan teknik insert

adalah sebagai berikut (Daryanto, 2013: 78).

a) Arahkan mouse pada toolbar > pilih insert arahkan mouse

[image:49.612.92.541.104.599.2]
(50)

b) Klik from file, apabila picture diambil dari file my document >

klik file tersebut > klik insert, maka gambar yang anda pilih

akan muncul di layar presentasi.

7) Memasukan video dengan teknik insert

Langkah-langkah dalam memasukan video dengan teknik insert

adalah sebagai berikut ini (Daryanto, 2013: 80).

Klik insert > kemudian klik movie and sound dan klik movie from file

> kalau anda menyimpannya di my document, maka klik my document

> kemudian cari file video yang anda simpan. Misalnya, klik pada

pilih video > klik ok > klik Automatically maka video yang anda

inginkan dapat di lihat di presentasi yang akan buat.

8) Membuat hyperlink pada media presentasi

Langkah-langkah dalam membuat hyperlink pada media presentasi

antara lain sebagai berikut ini (Daryanto, 2013: 80-81).

a) Buat desain tampilan dalam bentuk tombol (button), lalu anda

ketik untuk masing-masing topik atau sub topik yang akan

anda uraikan.

b) Klik tombol button atau blok pada kalimat yang akan

dihubungkan (di link) dengan mouse > kemudian klik insert

pada panel toolbar di atas > klik hyperlink > pilih slide yang

(51)

c) Setelah meng-klik Ok, maka tombol (button) atau kalimat

yang mempergunakan hyperlink akan terlihat ada garis

dibawahnya.

d) Untuk mengaktifkan hyperlink: tekan Shift+F5 pada keyboard

> arahkan mouse pada tombol atau kalimat yang bergaris

bawah > ketika muncul gambar tangan sedang menunjuk maka

klik pada tombol atau kalimat yang anda buat sudah terhubung

dengan penjelasan yang ada di slide yang di link-kan atau di

hubungkan.

Langkah-langkah di atas merupakan langkah-langkah dasar dalam

merancang dan membuat sebuat media pembelajaran berbasis ICT

dengan menggunakan powerpoint. Namun, langkah-langkah diatas

dapat dikembangkan sesuai dengan kegitan si pembuatnya.

c. Indikator kualitas Microsoft Powerpoint sebagai media pembelajaran berbasis

ICT.

Merancang dan menyusun sebuah presentasi bukanlah yang rumit. Ada

beberapa tips yang perlu diperhatikan pada saat membuat sebuah media

presentasi dengan menggunakan powerpoint, yaitu sebagai berikut ini

(Daryanto, 2013: 72).

1) Pilihlah jenis huruf yang tingkat keterbacaannya tinggi, misalnya

Arial

Gambar

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian  ...............................................................................74
gambar yang tidak lengkap dan sederhana, atau dapat dikatakan
gambar yang telah anda siapkan, maka pilih dan klik Picture
Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Brainstorming teruji lebih baik daripada menggunakan pembelajaran PBL dalam peningkatan kemampuan berfikir kreatif matematis siswa, maka pembelajaran matematika dengan

Sekiranya kajian ini dapat didokumentasikan, maka hasil dapatannya boleh dikongsi bersama-sama untuk dijadikan rujukan sebagai penambahbaikan dalam pelaksanaan pengajaran

Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji secara eksperimental korelasi antara berbagai variasi kadar abu terbang pada dua varian rasio-air- powder dengan kinerja

Saya kurang dapat menyesuaikan diri dengan orang lain 29. Saya

Struktur balok adalah suatu struktur yang terdiri dari sebuah batang yang dijepit pada satu ujungnya atau ditumpu oleh dua buah dukungan atau lebih, sehingga

Data yang penulis dapatkan telah memperlihatkan bahwa dalam membangun hubungan dengan pelanggan telah terlaksana dengan cukup baik, hal ini dapat terlihat Bank

Selama siswa mengerjakan proyek menggambar Tee Bolt Clamp , guru memperhatikan proses dan kemajuan proyek Tee-Bolt Clamp yang dikerjakan, selain itu juga mengarahkan,

Percobaan dilakukan untuk menentukan kondisi optimum pada variasi diameter adsorben, berat adsorben, waktu kontak, konsentrasi adsorbat, kecepatan pengadukan dan