• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian usability sistem tes psikologi Edwards Personal Preference Schedule Universitas Sanata Dharma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengujian usability sistem tes psikologi Edwards Personal Preference Schedule Universitas Sanata Dharma"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Jenny Dwi Hartono

095314020

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE

SANATA DHARMA

UNIVERSITY’S

A THESIS

Presented as a Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain Sarjana Komputer Degree

In Informatics Engineering

By :

Jenny Dwi Hartono

095314020

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

v

Pencapaian pada titik ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus yang selalu berkenan memberikan berkat, kasih sayang serta anugrahnya kepada penulis sehingga penulis dalam melakukan penelitian ini dalam kondisi yang sehat dan semangat.

(6)

vi

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Januari 2014 Penulis

(7)

vii

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Jenny Dwi Hartono

Nomer Mahasiswa : 095314020

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“Pengujian Usability Sistem Tes Psikologi Edwards Personal Preference Schedule

Universitas Sanata Dharma”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolahnya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 7 Januari 2014 Yang menyatakan

(8)

viii

“Selalu jadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang lain meskipun mereka

(9)

ix

Penelitian ini bertujuan untuk mengukur usability sebuah sistem tes Psikologi. Psikologi memiliki banyak sekali alat tes. Salah satu alat tes yang ada yaitu tes EPPS (Edward Personal Prefrence Schedule). Penelitian ini akan memakai tes EPPS dikarenakan tes EPPS ini termasuk ke dalam tes objektif sehingga sangat memungkinkan untuk menggunakan sistem komputer.

Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini akan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu pembuatan sistem, pembuatan kuisioner, pengujian kuisioner, dan pengolahan kuisioner. Pembuatan sistem tes EPPS ini memakai bahasa pemograman PHP dan database MySql. Tahap berikutnya yaitu tahap pembuatan kuisioner. Pembuatan kuisioner sudah dilakukan berdasarkan aspek-aspek usability yang telah disesuaikan dengan sistem yang akan diuji. Setelah kuisioner terbentuk, maka kuisioner tersebut harus diuji terlebih dahulu agar tidak ada kebingungan user terhadap kuisioner yang telah dibuat. Tahap terakhir setelah proses di atas telah dilakukan adalah tahap pengolahan kuisioner. Tahap pengolahan kuisioner ini adalah tahap paling akhir pada penelitian ini. Output dari tahap pengolahan kuisioner ini adalah persentase usability dari sistem tes EPPS.

(10)

x

This study aimed to measure the usability of a psychology test system. Psychology has a lot of test kits. One of the existing assays that test EPPS (Edward Personal Prefrence Schedule). This study will use the test EPPS because the test EPPS is included in the objective test so it is possible to use the computer system.

Respondents in this research that students at the University of Sanata Dharma. This research will be carried out in several stages, that is making system, making questionnaires, questionnaire testing, and processing of questionnaires. The manufacturing of wearing test Epps system programming languages PHP and MySql database. The next stage is the stage of making the questionnaire. Making the questionnaire was conducted on aspects of usability that has been adapted to the system to be tested. Once the questionnaire is formed, so the questionnaire should be tested first so that no user confusion on questionnaires that have been made. The last stage after the above process have done is stages of processing questionnaire. The processing questionnaire stage is the final stage of this research. Output of this stages of processing questionnaire is percentage usability of system test EPPS.

(11)

xi

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengujian Usability Sistem Tes Psikologi Edwards Personal Preference

Schedule Universitas Sanata Dharma” dengan baik dan tepat waktu. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing pertama yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing penulis sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

2. Bapak Carolus Wijoyo Adi Nugroho, M.Psi., Psi. selaku dosen pembimbing kedua yang telah sabar dan cermat untuk membimbing penulis sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik.

3. Bapak JB. Budi Darmawan, S.T.,M.Sc. dan Ibu Paulina H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan-masukan yang membangun penulis kearah yang lebih baik.

4. Kaprodi teknik informatika Ibu Ridowati Gunawan S.kom., M.T. dan Wakaprodi teknik informatika Ibu Sri Hartati Wijono S.Si., M.Kom. atas semangat dan dukungan moril.

5. Papa, Mama, dan Ko Ulung yang tak henti-hentinya memberi dukungan, doa, masukan-masukan, bimbingan, dan semangat dalam penelitian ini, demi terselesaikan tepat waktu.

6. Gisella yang selalu membuat penulis sabar dalam menyelesaikan skripsi.

(12)

xii

oleh sebab itu penulis merasa bertanggung jawab atas tiap kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja yang terdapat dalam skripsi ini. Penulis sangat terbuka terhadap kritik dan sarang yang membangun dari semua pihak untuk mencapai kesempurnaan. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk bidang Psikologi dan bidang informatika.

Yogyakarta, 7 Januari 2014

(13)

xiii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

HALAMAN MOTTO ... viii

2.1.2 Pengertian Computer Aided Testing (CAT) ... 6

2.1.3 Kelebihan CAT ... 7

2.1.4 Kekurangan CAT ... 7

2.2 EPPS (Edwards Personal Preference Schedule) ... 8

2.2.1 Sejarah EPPS ... 8

2.2.2 Pengertian EPPS ... 9

2.3 Kelebihan dari tes EPPS ... 15

2.4 Kekurangan dari tes EPPS ... 15

2.5 Pengertian Usability ... 15

2.6 Aspek Usability. ... 16

BAB III Metode Penelitian ... 20

3.1 Metode Pengumpulan data ... 20

3.1.1 Pengembangan Sistem ... 20

3.1.1.1 Perhitungan Konsistensi testee ... 21

3.1.1.2 Perhitungan scor testee ... 22

3.1.1.3 Data grafik testee ... 23

3.2 Pembuatan Kuisioner ... 24

3.3 Pengujian Sistem ... 24

3.4 Analisa Data ... 25

BAB IV Perancangan dan Implementasi ... 27

(14)

xiv

4.1.1.3 DFD level 2... 29

4.1.1.4 Process Specification (P.Spec) ... 29

4.1.2 Conceptual Design ... 33

4.1.3 Logical Design. ... 34

4.1.4 Physical desain ... 37

4.2 Halaman antar Muka ... 38

4.3 Pembuatan Kuisioner. ... 44

4.3.1 Aspek - Aspek Usability user psikolog ... 45

4.3.2 Aspek - Aspek Usability user testee ... 45

4.3.3 Soal - Soal Usability psikologi ... 45

4.3.4 Soal - Soal Usability Testee ... 48

BAB V Hasil dan Pembahasan ... 50

5.1 Analisis Data ... 50

5.2 Nilai Rata-rata jawaban Responden (user:testee ) ... 52

5.3 Standar Deviasi (user:testee ) ... 53

5.4 Usability (user:testee ) ... 54

5.4.1 Usability per aspek dengan bobot sama (user:testee ). ... 54

5.4.2 Bobot per aspek (user:testee ) ... 56

5.4.3 Usability per aspek dengan pembobotan (user:testee ) ... 56

5.4.4 Perbandingan Usability (user:testee ) ... 57

5.4.5 Usability Total (user:testee ) ... 58

5.5 Nilai Rata-rata jawaban Responden (user:psikolog) ... 59

5.6 Standar Deviasi (user:psikolog) ... 60

5.7 Usability (user:Psikolog) ... 61

5.7.1 Usability per aspek dengan bobot sama (user:Psikolog). ... 61

5.7.2 Bobot per aspek (user:psikolog) ... 62

5.7.3 Usability per aspek dengan pembobotan (user:psikolog) ... 63

5.7.4 Perbandingan Usability (user:psikolog) ... 64

5.7.5 Usability Total (user:psikolog) ... 65

BAB VI Kesimpulan dan saran ... 67

6.1 Kesimpulan ... 67

6.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Relational Model ………….…..………. 37

(16)

xvi

Gambar 4.1 DFD level 0………. 27

Gambar 4.2 DFD level 1………. 28

Gambar 4.3 DFD level 2 proses 7 ………. 29

Gambar 4.4 ER Diagram………. 33

Gambar 4.5 Normalisasi tabel user 1 ………. 35 Gambar 4.6 Normalisasi tabel user 2 ………. 36 Gambar 4.7 Diagram Logical ……..………. 36 Gambar 4.8 Physical desain tabel user ………. 37 Gambar 4.9 Physical desain tabel ket_test ..………. 38

Gambar 4.10 Physical desain tabel tabel_soal .………. 38 Gambar 4.11 Physical desain tabel hasil_analis ...………. 38 Gambar 4.12 Physical desain tabel jawaban ………. 38 Gambar 4.13 Physical desain tabel instansi..….………. 38 Gambar 4.14 Halaman Utama ………... 39

Gambar 4.15 Halaman tentang ..………... 39

Gambar 4.16 Halaman Login ………... 40

Gambar 4.17 Halaman profil………...……... 40

Gambar 4.18 Halaman Register ………..……... 41

Gambar 4.19 Halaman hasil test ……….……... 41

Gambar 4.20 Halaman Jawaban ……….……... 42

Gambar 4.21 Halaman Grafik ……….……... 43

Gambar 4.22 Halaman Tes EPPS ………..……... 44

(17)

xvii

(18)
(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pada awal diciptakan, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan. Lebih dari itu, komputer diharapkan dapat digunakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, industri, dan kehidupan sehari-hari sehingga peran komputer dan manusia akan saling melengkapi. Beberapa hal yang menjadi kekurangan manusia diharapkan dapat digantikan oleh komputer. Begitu juga dengan komputer yang tak akan berguna tanpa sentuhan manusia.

Komputer dapat digunakan untuk beberapa jenis tes. Tes dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan jumlah dan jenis. Tes yang berdasarkan jumlah dapat dikelompokan menjadi dua bagian yaitu tes individu dan tes kelompok. Perbedaan tes kelompok dan tes individu yaitu jika tes kelompok dapat dilakukan oleh banyak orang yang diuji (testee) atau hanya 1 orang testee, sedangkan jika tes individu hanya dapat dilakukan oleh 1 orang testee.

(20)

2

jawabannya dapat dipilih oleh testee. Jika dilihat dari tingkat kekompleksan suatu tes, tes essay lebih kompleks daripada tes objektif. Oleh karena itu, dalam penelitian ini memakai tes Edwards Personal Preference Schedule

(

EPPS) karena tes EPPS termasuk ke dalam jenis tes kelompok serta memiliki tingkat kompleksnya sebatas tes objektif, maka jenis tes seperti ini sangat memungkinkan untuk dikomputerisasikan.

Psikolog sangat tertarik dengan tes yang memakai komputer karena komputer dapat memberikan hasil yang akurat dan cepat, komputer juga memberikan beberapa keuntungan tersendiri. Keuntungan tersebut yaitu biaya murah, aplikasinya fleksibel dalam penyesuaian tes, keamanan tes meningkat, testee dapat bekerja dengan kecepatan masing-masing, tidak ada jawaban yang ambigu, tersedia scoring dan feedback langsung, pre testing untuk item yang baru dapat dimasukan, item yang salah bisa langsung dibuang, reliabilitas dan objektivitas. Oleh karena itu, dalam penulisan tugas akhir ini akan diuji usability sebuah tes EPPS yang dikomputerisasi berdasarkan tes EPPS secara manual. Pengujian usability sistem ini dikarenakan sistem ini akan dilihat sejauh mana user dapat nyaman dan dapat mengoperasikan sistem komputer.

1.2Rumusan Masalah

Masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah “Sejauh

(21)

3

Masalah di atas akan diselesaikan dengan pembuatan program/sistem tes EPPS berbasis komputer terlebih dahulu. Setelah itu, dianalisa aspek-aspek yang akan diuji. Pengujian aspek-aspek-aspek-aspek ini dilakukan dengan cara kuisioner. Kuisioner ini akan dilakukan dalam bentuk pembobotan, pembobotan ini akan dilakukakan dengan nilai 1 sampai dengan 4. Setelah perhitungan kuisioner ini selesai dilakukan maka data yang didapat dari perhitungan kuisioner ini akan dianalisa. Hasil analisa inilah yang nantinya akan menjawab apakah sistem EPPS berbasis komputer ini dapat dipakai untuk psikologi atau tidak.

1.3Batasan Masalah

Agar penelitian ini mencapai sasaran dan tujuan yang diharapkan, maka penelitian ini diberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Jumlah testee adalah 30 orang. 2. Jumlah psikolog adalah 30 orang.

3. “Psikolog” disini dimaksud orang yang telah atau sedang mendalami

bidang psikology atau alat test.

4. Sistem yang dibuat adalah sistem berbasis WEB dan memakai PHP. 1.4Tujuan Penelitian

(22)

4 1.5Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Memberikan kontribusi pada ilmu TI dan Psikologi pada pengembangan alat tes.

1.5.2 Manfaat praktis

Diharapkan agar penelitiaan ini bermanfaat bagi subyek untuk mempermudah mengerjakan alat tes sehingga lebih menyenangkan dan menarik.

1.6Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :  BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodolgi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini akan menjelaskan dasar – dasar teori yang akan dipergunakan sebagai landasan utama penelitian dan pembuatan aplikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang teknik pengambilan dan pencarian data yang akan dipakai dalam sistem.

BAB IV IMPLEMENTASI

(23)

5  BAB V Hasil dan Analisa

Bab ini berisi tentang hasil dan analisa yang ada dari perhitungan kuisioner yang akan dilakukan pada bab IV.

BAB VI Kesimpulan dan Saran

(24)

BAB II

DASAR TEORI

Bab ini berisi uraian tentang dasar teori yang akan dipergunakan sebagai landasan utama penelitian. Teori-teori yang dibahas dalam bab ini yang nantinya akan digunakan dalam penelitian dan pembuatan aplikasi. 2.1CAT (Computer Aided Testing)

2.1.1 Sejarah Computer Aided Testing (CAT)

Computer Aided Testing (CAT) merupakan hasil bench mark/studi banding dari Negara-negara yang telah menggunakan CAT misalnya Civil Service Commission di Philipina, terutama untuk merekrut pegawai negeri sipil. Pada penerapannya di Indonesia CAT dikembangkan dengan beberapa perubahan yang disesuaikan dengan norma, situasi dan kondisi sistem yang ada. Menurut Direktur Rekinpeg. Drs. Purwanto MM, tujuan rekrutmen dan seleksi dengan CAT adalah untuk mempercepat proses pelaksanaan ujian dari pemeriksaan hasil ujian, menciptakan standardisasi hasil ujian secara nasional dan menetapkan standar nilai. Lebih jauh Purwanto menambahkan seleksi secara computerize bertujuan untuk menghindari kemungkinan adanya Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN) dalam proses rekrutmen. Dalam aplikasinya, peserta tes dapat langsung mengetahui hasil/nilai setelah tes usai. Kelulusan ditentukan dengan scoring.

2.1.2 Pengertian Computer Aided Testing (CAT)

(25)

7

keras dan perangkat lunak. Langkah pertama dalam memilih perangkat keras dan perangkat lunak adalah untuk hati-hati menandai kebutuhan sekarang dan masa depan dari sistem pengujian. Hal penting yang harus diperhatikan adalah kenyataan bahwa hardware dan software dipasangkan dengan form sistem, dan masing-masing akan saling mempengaruhi. Perangkat keras dan perangkat lunak yang cocok tergantung dari kebutuhan pengujian dan keseluruhan ekonomi yang dibutuhkan sistem pengujian.

2.1.3 Kelebihan CAT

Beberapa kelebihan potensial dari sistem CAT tercantum di bawah ini: 1. Terpadu pengumpulan data dan kontrol uji

2. Peningkatan presentasi hasil tes. 3. Biaya dan waktu.

4. Penggunaan komponen modular dapat meningkatkan umur panjang seluruh sistem.

5. Komputer dapat digunakan sebagai komputer pribadi ketika tidak memperoleh data uji.

6. Portabilitas.

7. Peningkatan analisis data dan kajian selama tes. 2.1.4 Kekurangan CAT

(26)

8

akan sangat bervariasi tergantung pada biaya gabungan dari perangkat lunak, peralatan dan pelatihan personil. biaya dapat berkisar dari ribuan hingga ratusan ribu dolar. Biaya ini mungkin tampak tinggi pada awalnya, tetapi bila dibandingkan dengan biaya jangka panjang penghematan karena kebutuhan tenaga kerja berkurang, tabungan bersih dapat direalisasikan.

2.2EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)

2.2.1 Sejarah EPPS

Pembuat alat tes ini adalah Allen L. Edward yang digunakan sebagai tes kepribadian. Pernyataan – pernyataan atau statement dalam EPPS serta ubah – ubahan dalam pernyataan pokok tersebut dimaksud untuk mengukur

keaslian dari perwujudan “need-need” yang dikemukakan oleh H.A.

Murray.

EPPS ini digunakan untuk mengukur keaslian dari perwujudan “need-need” yang dikemukakan oleh H.A. Murray. Pandangan Murray ini

(27)

9

tekanan) elaborasi Murray terpusat pada konsep kedua yakni konsep kebutuhan.

Kebutuhan atau needs adalah konstruk mengena kekuatan dibagian otak yang mengorganisir berbagai proses seperti persepsi, berfikir, dan berbuat untuk mengubah kondisi yang ada dan tidak memuaskan. Need bisa dibangkitkan oleh proses internal, tetapi lebih sering dirangsang oleh factor lingkungan. Biasanya need dibarengi dengan perasaan atau emosi khusus, dan memiliki cara khusus untuk mengekspresikannya dalam mencari pemecahan. Murray menyimpulkan ada 20 kebutuhan yang penting. Dari 20 kebutuhan itu, 19 bersifat psychogenic, termasuk di dalamnya 15 ubahan kepribadian yang ada di dalam EPPS. Psychogenic adalah kebutuhan yang kepuasannya berhubungan dengan proses biologi seksual.

2.2.2 Pengertian EPPS

Tes Edwards Personal Preference Schedule (EPPS) adalah tes kepribadian yang diturunkan dari teori H.A.Murray yang mengukur tingkat individu dalam 15 kebutuhan dan motivasi umum.

(28)

10

Menurut Edwars (1953) kebutuhan – kebutuhan seseorang dapat diklasifikasikan ke dalam 15 golongan yang dibuat berdasarkan daftar kebutuhan pokok manusia, yang disusun oleh Hennry Murray dan kawan – kawan (1938). 15 golongan variable kepribadian tersebut yaitu :

1. Achievement (ach) / Berprestasi

Kebutuhan atau dorongan untuk mencapai hasil kerja atau belajar sebaik mungkin, melaksanakan tugas yang menuntut keterampilan dan usaha, untuk dikenal otoritasnya, mengerjakan tugas yang sanyat berarti, mengerjakan pekerjaan yang sulit sebaik mungkin,menyelesaikan masalah yang rumit-rumit, dan ingin mengerjakan sesuatu yang lebih baik dari yang lain.

2. Deference (def) / Hormat

Kebutuhan atau dorongan untuk mendapatkan pengarug dari orang lain, mengikuti perintah dan apa yang diharapkan orang lain, memberikan hadiah kepada orang lain, memuji hasil pekerjaan orang lain, menerima kepemimpinan orang lain, dan membaca kisah tentang orang – orang besar.

3. Order (ord) / Teratur

(29)

11 arsip, berdasarkan sistem tertentu.

4. Exhibition (exh) / Eksibisi

Memperlihatkan diri agar menjadi pusat perhatian orang, menceritakan keberasilan diri, menggunakan kata – kata yang tidak dipahami orang lain, bertanya yang tidak akan terjawab orang lain, membicarakan pengalaman diri yang membahayakan, dan menceritakan hal – hal menggelikan.

5. Autonomy (aut) / Otonomi

Menyatakan kebebasan diri untuk berbuat apapun bebas mengambil keputusan, melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan orang lain, menghindari pendapat orang lain, dan menghindari tanggung jawab.

6. Affiliation (aff) / Afiliasi

Setia kawan, berpartisipasi dalam kelompok, mengerjakan sesuatu untuk kawan, membentuk persahabatan baru, membuat kawan sebanyak mungkin, mengerjakan pekerjaan bersama – sama, akrab dengan kawan, dan menulis surat persahabatan.

7. Intraception (int) / Intrasepsi

(30)

12 8. Succorance (suc) / Berlindung

Mengharapkan bantuan orang lain apabila mendapat kesulitan, mencari dukungan dari orang lain, mengharapkan orang lain berbaik hati kepadanya, mengharapkan simpati dari orang lain, memahami masalah pribadinya, menerima belai kasih saying orang lain, mengharapkan bantuan orang lain disaat dirinya tertekan, dan mengharapkan maaf dari orang lain ketika dirinya sakit.

9. Dominance (dom) / Dominan

Membantah pendapat orang lain, ingin menjadi pemimpin kelompoknya, ingin dipandang sebagai pemimpin orang lain, ingin dipilih selalu sebagai pemimpin, mengambil kepengurusan dan memimpin serta mengarahkan kelompok, menetapkan persetujuan secara sepihak, membujuk dan mempengaruhi orang lain agar mau mengerjakan yang dia inginkan, mengawasi dan mengarahkan kegiatan orang lain, dan mendiktekan apa yang harus dikerjakan orang lain.

10.Abasement (aba) / Merendah

(31)

13

11.Nurturance (nur) / Memberi Bantuan

Senang menolong kawan yang kesulitan, membantu yang kurang beruntung, memperlakukan orang lain dengan baik dan simpatik, memaafkan orang lain, berbaik hati kepada orang lain, memberikan simpatik kepada yang terluka atau sakit, dan memperlihatkan kasih saying terhadap orang lain.

12.Change (chg) / Perubahan

Menggarap hal – hal yang baru, berkelana, menemui kawan baru, mengalami peristiwa baru dan berubah dari pekerjaan yang rutin, makan ditempat yang berbeda – beda, mencoba berbagai jenis pekerjaan, senang berpindah – pindah tempat, dan berpartisipasi dalam kebiasaan baru.

13.Endurance (end) / Ketekunan

Bertahan pada suatu pekerjaan hingga selesai, merampungkan pekerjaan yang telah dipegangnya, bekerja keras pada suatu tugas tertentu, bertahan pada penyelesaian masalah, bertahan pada suatu pekerjaan dan tidak akan berganti sebelum selesai, tidur larut malam untuk menyelesaikan pekerjaan yang dihadapinya, tekun menghadapi pekerjaan tanpa menyimpang, dan menghindari segala hal yang dapat menyimpangkan.

14.Heterosexuality (het)

(32)

14

membaca buku dan bermain yang melibatkan masalah seks, dan mendengarkan atau menyampaikan cerita lucu tentang seks.

15.Aggression (Agg) / Agresi

Menyerang pandangan yang berbeda, menyampaikan pandangannya tetang jalan pikiran orang lain, mengecam orang lain secara tebuka, mempermainkan orang lain, melukai perasaan orang lain, dan membaca surat kabar tentang perkosaan.

Dari 15 variabel kepribadian diatas ini, masih dapat dikelompokan kembali kedalam kelompok kecil yang sering disebut kelompok LOVE dan HATE. Kelompok LOVE terdiri dari deference, order, affiliation, intraception, succorance, abasement, nurturance, endurance. Kemudian untuk kelompok HATE terdiri dari achievement, exhibition, autonomy, dominance, change, heterosexual, aggression.

(33)

15 2.3Kelebihan dari tes EPPS

1. Validitas dan reliabilitas tinggi 2. Pengerjaannya mudah

3. Tersedia norma untuk berbagai latar belakang dan tingkat pendidikan

2.4Kekurangan dari tes EPPS

1. Beberapa itemnya mengandung sosial desirability. 2. Adanya kemungkinan subyek melakukan faking

3. Pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama. 2.5Pengertian Usability

Menurut Jakob Nielsen's Alertbox, usability merupakan "a quality attribute that assesses how easy interfaces are to use" atau merupakan atribut kualitas yang menilai seberapa mudah antarmuka dapat digunakan. Sedangkan menurut Preece (1994) definisi dari usability adalah " a measure of the ease with which a sistem can be learned or used, its safety, effectiveness and efficiency, and attitude of its users towads it."

(34)

16

memberikan kepuasan kepada pengguna, maka aplikasi tersebut harus dapat memberikan kesempatan kepada pengguna untuk menyelesaikan aktivitasnya pada aplikasi tersebut sebaik mungkin.

Menurut Landauer (1995), sebagian besar total biaya pengembangan perangkat lunak digunakan untuk perawatan karena banyak ditemukan permasalahan interaksi pengguna dengan sistem dan bukan permasalahan teknis. Situasi tersebut diatas menggambarkan pentingganya analisis usability untuk mempertegas kebutuhan terhadap pengembangan aplikasi, sebelum , pada saat, dan sesudah proses pengembangan perangkat lunak (Gonzales,2004).

2.6Aspek Usability.

Gould's (Gonzalez,2004) menyimpulkan bahwa komponen usability dari sebuah sistem secara langsung dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek pengembangan dan implementasi diantaranya meliputi aspek :

1. Aspek Kinerja sistem.

(35)

17 2. Aspek fungsi sistem.

Beberapa fungsi login, submit, upload, download, serta help merupakan fungsi-fungsi standar dalam sebuah website. Semua fungsi tersebut harus berjalan baik agar memudahkan pengguna dalam berinteraksi.

3. Aspek Antarmuka pengguna.

Sebuah antarmuka pengguna website harus dibuat sesuai dengan aktivitas di dunia nyata atau sering disebut dengan istilah "match between real world". Para pengembang sistem harus memperhatikan tata letak serta pengorganisasia sebuah antarmuka pengguna agar tidak menimbulkan permasalahan interaksi bagi pengguna. Penggunaan jenis dan ukuran font serta pemilihan warna juga menjadi pertimbangan dalam pengembangan sebuah antarmuka.

4. Aspek materi bacaan.

(36)

18

disesuaikan dengan kapasitas sebagai sebuah website pendidikan.

5. Aspek Terjemahan bahasa.

Kekonsistensian antarmuka pengguna sebuah website harus diperhatikan dalam pengembangan website. Ketersediaan tampilan antarmuka pengguna website dalam berbagai pilihan bahasa juga menjadikan nilai tambah dalam meningkatkan nilai usability sebuah website. Namun harus tetap bersifat konsisten satu sama yang lain agar pengguna dapat menerima informasi dengan porsi yang sama tanpa ada pengurangan dan penambahan informasi.

6. Aspek jangkauan program.

Pelatihan bagi pengguna terakhir website diperlukan agar usability website terus meningkat. Sebuah website juga harus menyediakan sistem bantuan online dan hotline.

7. Aspek kemampuan pengguna untuk modifikasi.

(37)

19

versi browser ukuran kecil atau sering disebut dengan tampilan WAP.

8. Aspek Pengelolahan dan Pelayanan.

Dalam peluncuran sebuah website, haruslah diimbangi dengan pengelolahan dan pelayanan yang sepadan agar website tersebut tetap bertahandalam persaingan. Ketersediaan layanan bantuan website secara online juga memiliki peranan penting dalam menjaga kelangsungan hidup sebuah website. Mekanisme pengelolahan dan pelayanan harus direspon secara baik dan cepat oleh pengelolah karena jika tidak pengguna akan cepat beralih ke website lain.

9. Aspek Promosi.

Peranan sebuah website salah satunya adalah mampu mendorong penggunanya untuk menggunakan kembali website tersebut baik untuk publikasi, promosi, ataupun penyampaian berita kepada pengguna website sesuai dengan kapasitas website tersebut berada.

10.Aspek Dukungan Kelompok pengguna.

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang cara pengambilan data untuk penelitian. Cara pengambilan data tersebut dapat dilakukan berbagai cara seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

3.1Metode Pengumpulan data

3.1.1 Pengembangan Sistem

(39)

21

selanjutnya akan dilakukan perhitungan nilai skor yang nantinya digunakan untuk pembuatan grafik di langkah selanjutnya. Pembuatan grafik ini dilakukan dengan cara mengubah skor atau nilai yang didapat dari perhituhan sebelumnya dengan suatu bobot yang telah ditentukan atau telah ada dalam ilmu psikologi. Bagian akhir dari program ini adalah sebuah analisa yang didasarkan dari grafik yang telah dibuat tadi. Analisa ini dilakukan dengan cara melihat tinggi rendahnya suatu grafik itu. Grafik yang rendah, belum tentu itu kepribadian yang jelek, sebaliknya grafik yang tinggi, belum bisa diyakinkan bahwa kepribadiannya bagus.

3.1.1.1Perhitungan Konsistensi testee

Bagian ini adalah bagian yang sangat penting, karena bagian ini adalah bagian yang menentukan hasil pekerjaan testee akan lanjut ke perhitungan selanjutnya atau akan berhenti dan dibuang. Nilai maksimum konsistensi testee adalah 15 dan nilai minimum yang harus didapat testee adalah 10. Jika testee memiliki nilai konsistensi dibawah dari nilai minimum maka proses perhitungan akan dihentikan dan data akan dibuang, tetapi jika testee memiliki nilai konsistensi diatas atau sama dengan nilai minimum, maka proses perhitungan akan dilanjutkan ke tahap berikutnya.

(40)

22

garis diagonal merah dari soal 26 - 50, 51 - 75, dan 151 - 175. Langkah ketiga adalah menyamakan hasil jawaban testee . Tahap ini adalah tahap yang datanya sangat tergantung dangan data langkah pertama dan kedua. Data pertama dan kedua ini akan dipisahkan menjadi 3 kelompok yaitu kelompok pertama adalah data 1 - 25 dan 151 - 175, kemudian kelompok kedua berisi data 101 - 125 dan 26 - 50, dan kelompok terakhir berisi data 201 - 225 dan 51 - 75. Perhitungan konsistensi akan dimulai dari kelompok pertama yaitu dengan cara melihat jawaban testee yang dilewati oleh garis diagonal yang telah dibuat sebelumnya. Jawaban pertama yang dilalui oleh garis diagonal biru akan dibandingkan dengan jawaban pertama yang dilalui oleh garis diagonal merah. Jika jawaban sama maka nilai ditambah satu. Setelah itu maka dibandingkan lagi antara jawaban kedua dari garis diagonal merah dan jawaban kedua dari garis diagonal biru. Langkah ini dilakukan sampai jawaban dari kelompok satu selesai yaitu jika sudah 5 jawaban yang dibandingkan. Untuk kelompok 2 dan 3 dikenakan cara yang sama seperti kelompok pertama, sehingga jika jawaban dari testee ini sama semua, maka nilai konsistensi testee itu adalah 15 didapatkan dari penjumlahan konsistensi dari kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3. 3.1.1.2Perhitungan scor testee

(41)

23

Pada bagian ini kita sudah menghitung 15 kepribadian pada seseorang. Tiap – tiap bagian sudah memiliki rumus atau metode perhitungannya meskipun secara prinsip sama.

Pada kepribadian pertama yaitu ach ,bagian notasi (r) akan dihitung dengan menjumlahkan semua jawaban A pada baris mendatar satu kecuali jawaban yang terkena garis merah. Kemudian untuk notasi (c) akan dihitung dengan cara menjumlahkan semua jawaban B pada kolom pertama kecuali jawaban yang terkena garis merah. Setelah data notasi (r) dan (c) sudah didapat, maka hasil dari data notasi (s) adalah penjumlahan dari data notasi (r) dan (c). Perhitungan ini akan terus dilakukan sampai pada kepribadian yang kelima belas dengan syarat setiap perhitungan notasi (r) dan (c), kolom dan barisnya selalu mengikuti urutan kepribadiannya. Sebagai contoh jika kepribadian nomer 6 yang ingin dihitung maka baris yang dihitung untuk jawaban A nya adalah baris ke 6, kemudian untuk kolom juga sama terdapat pada kolom nomer 6. Kemudian untuk mengetahui apakah perhitungan (s) atau sum itu dilakukan dengan cara menjumlahkan semua nilai (s). Kemudian jumlah total nilai (s) harus sama dengan 210. Angka 210 ini didapatkan dari perhitungan jumlah soal dikurangkan dengan jumlah soal yang terkena garis merah.

3.1.1.3Data grafik testee

(42)

24

nilai scoring. Penormaan ini dilakukan dengan cara melihat nilai scoring yang sudah didapat di atas ,kemudian nilai tersebut akan disamakan dengan norma yang telah disesuaikna dengan jenis kelamin dan umur testee. Setelah menemukan nilai yang sama, maka langkah berikutnya yaitu melihat nilai konversi dari angka tersebut. Setelah nilai konversi ini didapat, maka nilai inilah yang akan dipakai untuk pembuatan grafik. Grafik ini berfungsi untuk membantu psikologi dalam menentukan hasil analisa. Grafik ini menggambarkan secara keseluruhan dari 15 kepribadian yang ada dalam EPPS.

3.2Pembuatan Kuisioner

Pada tahap ini akan dijelaskan bagaimana sebuah kuisioner itu akan dibentuk. Kuisioner yang akan dibuat nanti adalah kuisioner yang berdasarkan pada 10 aspek usability dari Gould's. Kuisioner ini nantinya akan mencakup semua aspek tersebut sehingga sebuah program yang akan diuji akan terlihat kualitasnya.

3.3Pengujian Sistem

(43)

25

didasarkan dari sistem yang telah dibuat diatas dengan cara user akan membaca terlebih dahulu soal yang ada, kemudian user akan mencoba sistem yang ada, apakah sesuai atau tidak. Setelah user mengisi kuisioner, maka akan dihitung persentase usability dari fungsi-fungsi sistem yang diuji. Perhitungan persentase ini akan dilakukan pada tahap berikutnya yaitu tahap analisi data.

3.4Analisa Data

Tahap ini akan diuraikan bagaimana data yang ada atau data yang diperoleh akan dianalisa. Data yang sudah didapatkan tadi akan diolah dengan cara dibawah ini :

a. Menghitung nilai rata-rata

Pada tahap ini akan dilakukan proses untuk mencari nilai rata-rata dari jawaban yang diberikan user melalui kuisioner yang telah user isi. Nilai rata-rata ini yang nantinya digunakan untuk proses perhitungan usability berikutnya.

b. Menghitung Standar Deviasi

Pada tahap ini akan dilakukan proses perhitungan nilai penyimpangan terbesar. Standar deviasi ini yang nanti nya digunakan untuk melihat penyimpangan yang terbesar dan terkecil terdapat pada aspek - aspek tertentu.

c. Usability tanpa bobot

(44)

26

persentase dari masing-masing aspek yang jika dijumlah kan menghasilkan 100%. Perhitungan usability ini sudah dipermudah oleh tahap pertama karena tahap ini hanya meminta perhitungan dari tahap pertama untuk diolah dalam perhitungan.

d. Usability berbobot.

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan usability yang menggunakan bobot. Bobot disini dimaksudkan tingkatan pernyataan yang ada di dalam kusioner dibagi dengan jumlah pernyataan dalam kuisioner. Tahap ini hampir sama seperti tahap sebelumnya, hanya saja sedikit berbeda untuk pengali di belakang, pada tahap ini digunakan pengali dengan bobot yang telah dihitung. e. Usability total

Pada tahap ini akan dilakukan perhitungan usability total di mana semua tahapan di atas baik itu usability berbobot dan tidak, akan dihitung total masing-masingnya. Total usability berbobot atau tidak ini nantinya akan dibandingkan dengan satu acuan range dari Arikunto (2006) yaitu :

(45)

BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisi uraian tentang cara perancangan dan implementasi sistem perancangan dan implementasi dapat diuraikan lebih lengkap lagi dibawah ini.

4.1Perancangan sistem

4.1.1 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

(46)

28

Status_login psikolog Status_login testee

(47)

29 4.1.1.3DFD level 2

 level 2 proses 7 input

4.1.1.4Process Specification (P.Spec)

P.SPEC 1.1 Menyimpan data user INPUT : Data diri User

Gambar 4.3 DFD level 2 proses 7

(48)

30

2. Setelah itu user akan memasukan data diri ke dalam sistem melalui form tadi.

3. Sistem akan mengecek apakah user ini memenuhi syarat dan ketentuan atau tidak, jika memenuhi maka akan diberikan status register berhasil dari sistem, jika tidak akan muncul peringatan salahnya.

P.SPEC 1.3 Memeriksa kelengkapan jawaban terhadap soal INPUT : jawaban dan soal

OUTPUT : status tes PROSES :

1. Psikolog memasukan soal ke dalam sistem sesuai dengan jumlah soal yang ada.

2. Setelah itu teser memasukan jawaban ke dalam sistem.

3. Sistem akan mengecek jumlah jawaban yang dimasukan oleh user, jawaban yang ada harus sama dengan jumlah soal.

P.SPEC 1.2 Verifikasi user

INPUT : username dan password OUTPUT : status login

PROSES :

1. User memasukan username dan password yang dimiliki.

(49)

31

database user yang nantinya jika cocok maka user tersebut dapat login sebagai psikolog atau teser yang ada.

P.SPEC 1.5.1 Menghitung Scoring

INPUT : Verifikasi Jawaban dan data konsistensi OUTPUT : Data scoring

PROSES :

1. Sistem akan menghitung nilai row (r), colom (c), dan sum (s) ketika data konsistensi didapatkan sehingga sistem dapat mengolah data verifikasi jawaban

2. Sistem akan terlebih dahulu menghitung nilai r. Perhitungan nilai r ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua jawaban A yang ada pada baris yang dihitung, kecuali jawaban yang sudah dipakai untuk menghitung konsistensi.

3. Setelah nilai r sistem kemudian menghitung nilai c. Perhitungan nilai c ini dilakukan dengan cara menjumlahkan semua jawaban B yang ada pada colom yang dihitung, kecuali jawaban yang sudah dipakai untuk menghitung konsistensi.

(50)

32 P.SPEC 1.5.2 Mengkonversi Scoring

INPUT : Data Scoring norma EPPS OUTPUT : Grafik

PROSES :

1. Sistem akan merubah nilai atau data scoring ini berdasarkan usia.

2. Sistem ini dalam merubah data scoring yang ada ini berdasarkan pedoman norma yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Kemudian sistem akan meneruskan data norma (data yang sudah dikonversi) tadi ke dalam bentuk grafik.

4. Pembentukan grafik ini hanya memasukan nilai yang ada tadi kedalam format grafik yang sudah ditentukan.

Menghitung konsistensi INPUT : Jawaban

OUTPUT : jumlah konsistensi PROSES :

(51)

33

2. Kemudian sistem akan menghitung jumlah hasil perbandingan tadi dengan cara menjumlahkan semua nilai yang ada dalam baris itu.

4.1.2 Conceptual Design

Tahap ini digunakan untuk mendeskripsikan organisasi data pada abstraksi level tinggi dan tidak memperhatikan aspek-aspek implementasi. Conceptual model yang popular dipakai saat ini adalah ER model. Dibawah ini adalah ER model dari system tes EPPS :

(52)

34 4.1.3 Logical Design.

Tahap ini merupakan tahapan logical pertama untuk menterjemahkan conceptual skema ke model yang sesuai dengan DBMS yang digunakan. Tahap ini merepresentasikan data dalam suatu cara yang tidak melibatkan physical details. Ada 4 tahap pertama yang harus dilakukan secara berurutan :

a. Analisis Redudansi b. Hilangkan Generalisasi

c. Memecahkan atau menyatukan entitas–entitas dan relasi – relasi d. Tetapkan Primary Key

4.1.3.1Analisis Redudansi

Pada conceptual model diatas dapat dilihat bahwa tidak ada data yang redudansi sehingga tidak ada data yang perlu dihapus atau dipindahkan.

4.1.3.2Hilangkan Generalisasi

Pada conceptual model, dapat dilihat bahwa tidak ada entity yang perlu di hilangkan generalisasinya.

4.1.3.3Memecahkan atau menyatukan entitas – entitas dan relasi –

relasi

(53)

35

terjadi pada tabel user. Tabel user ini nantinya akan terbagi menjadi 2 yaitu user dan keterangan test.

4.1.3.4Tetapkan Primary key

Tahap ini merupakan bagian penting untuk menentukan sebuah kunci pada masing-masing entitas. Jika dilihat dari conceptual model yang ada, tidak ada primary key yang dobel atau kosong, masing – masing entity memiliki 1 primary key.

Tahap selanjutnya adalah tahap untuk mengubah ER model menjadi Relation model. Sebelum masuk ke relational model, tabel-tabel yang sudah ada harus dinormalisasikan. Dari tabel-tabel diatas, hanya tabel user yang perlu dinormalisasikan menjadi normalisasi 2NF. Dibawah ini akan dijelaskan normalisasi untuk tabel user :

a. Tabel user sudah dikatakan normal 1 (1NF) karena pada baris dan kolom di tabel user hanya memiliki 1 data.

b. Pada 2NF, tabel user akan dibagi menjadi 2 tabel dikarenakan pada tabel user memiliki atribut-atribut yang bukan primery key yang bergantung penuh dengan primary key pada tabel user.

(54)

36

Dibawah ini merupakan diagram logical yang terbentuk : Gambar 4.6 Normalisasi tabel user 2

(55)

37

Setelah normalisasi tabel user ini selesai pada tahap 2NF selanjutnya kita akan masuk ke dalam relational model. Dibawah ini akan dijelaskan untuk relational model pada sistem EPPS :

Tabel Relational Model

User Id_user, username, password, nama, alamat, usia, pendidikan, status, jenis_kelamin, tanggal_daftar, foto.

Ket_test Id_ket_test, tempat_test, waktu_test, tanggal_test, keterangan_test.

Soal id_soal, nomer_soal, pilihan_a, pilihan_b, jenis_kelamin.

Hasil_analisa Id_hasil_analisa, tanggal, hasil jawaban Id_user, , id_soal, jawaban instansi kode_instansi, instansi, jabatan

4.1.4 Physical desain

Pada tahap ini, logical schema dilengkapi dengan detail-detail implementasi secara fisik sesuai dengan DBMS yang digunakan.Dibawah ini adalah gambar dari physical desain :

Tabel 4.1 Relational model

(56)

38

Id_user Id_soal jawaban

4.2 Halaman antar Muka

Halaman antar Muka menggambarkan tampilan sistem yang akan digunakan user. Dalam Halaman antar Muka ini akan dijelaskan fungsi setiap halaman antar muka sistem. Berikut halaman antar muka dan penjelasannya.

Gambar 4.9 Physical desain tabel ket_test

Gambar 4.10 Physical desain tabel Soal

Gambar 4.11 Physical desain tabel hasil_analisa

Gambar 4.12 Physical desain tabel jawaban

(57)

39 4.2.2.1 Halaman Utama

Halaman Utama ini merupakan tampilan utama yang berisi menu sistem. Menu sistem yang ditampilkan pada halaman ini akan menghubungkan ke halaman lain sesuai menu yang dipilih user.

4.2.2.2Halaman Tentang

Halaman ini berisikan cerita pendek mengenai sistem EPPS. Pada halaman ini diceritakan tentang history pembuat tes EPPS ini sehingga user testee yang akan melakukan tes bisa membaca terlebih dahulu.

Gambar 4.14 Halaman Utama

(58)

40 4.2.2.3Halaman Login

Halaman ini merupakan pagar utama untuk seseorang masuk lebih jauh ke dalam sistem tes ini. Pada halaman ini, akan ditentukan masuk tidaknya seseorang ke dalam sistem, karena tidak semua orang dapat masuk ke dalam sistem tanpa id khusus.

4.2.2.4Halaman profil

Halaman ini berisikan tentang informasi pengguna sistem secara singkat sehingga pengguna dapat mengetahui user yang dipakai dan informasi sekitar dirinya.

Gambar 4.16 Halaman Login

(59)

41 4.2.2.5Halaman register

Halaman khusus untuk psikologi dalam mendaftarkan user atau testee baru yang akan di tes, sehingga testee mendapatkan id khusus dan mendapatkan psikologi secara langsung tanpa perlu mencari.

4.2.2.6Halaman Hasil tes

Halaman ini merupakan halaman dari keseluruhan hasil yang ada, sehingga psikologi dapat dengan mudah melihat hasil-hasil testee sebelum psikologi memberikan analisa hasil.

Gambar 4.18 Halaman register

(60)

42 4.2.2.7Halaman Jawaban

Halaman jawaban ini merupakan halaman yang menampilkan jawaban testee dan perhitungan dari jawaban testee tersebut, sehingga psikologi dapat langsung menilai apakah perhitungan tetap dilanjutkan atau tidak.

4.2.2.8Halaman Grafik

Halaman Grafik ini merupakan halaman terakhir dari sebuah perhitungan karena halaman grafik inilah yang dijadikan panduan untuk mengambil sebuah keputusan hasil analisa untuk masing-masing testee .

(61)

43 4.2.2.9Halaman Tes EPPS

Halaman ini merupakan halaman yang dipakai oleh testee untuk menjawab pilihan-pilihan yang telah disediakan secara langsung. Halaman tes ini cukup banyak, tetapi memiliki fungsi yang sama pada setiap halamannya.

(62)

44 4.3 Pembuatan Kuisioner.

Pembuatan kuisioner ini dilakukan dengan cara melihat aspek-aspek yang ada, sehingga progran yang ada bisa diuji secara keseluruhan. Menurut Gould's dalam (Booth,1995:104) terdapat 10 aspek untuk mengukur usability. Pembuatan kuisioner akan dilakukan dalam 2 versi, yaitu versi pertama untuk menguji user testee , sedangkan yang kedua

(63)

45

untuk menguji user psikolog nya. Dibawah ini telah dijelaskan aspek-aspek yang akan diuji untuk masing-masing user.

4.3.1 Aspek - Aspek Usability user psikolog

no Aspek

1 Kinerja Sistem 2 Fungsi sistem

3 Antar muka pengguna 4 Pengelolahan dan pelayanan 5 Materi Bacaan

4.3.2 Aspek - Aspek Usability user testee

no Aspek

1 Kinerja Sistem 2 Fungsi sistem

3 Antar muka pengguna 4 Materi Bacaan

4.3.3 Soal - Soal Usability psikologi

Soal - soal dibawah ini dikembangkan menurut aspek-aspek dari Gould's dalam (Booth,1995:104) yang telah dimodifikasi menurut pengujian yang akan dilakukan terhadap psikolog.

Tabel 4.2 Aspek Usability Psikolog

(64)

46

No Pernyataan Aspek

1 Saya dapat dengan mudah mengakses fungsi-fungsi / fitur- fitur yang ada dalam sistem tes EPPS.

2

2 Sistem tes EPPS dapat tampil secara menyeluruh 1 3 Saya dapat dengan mudah memahami isi dari sistem tes

EPPS

1

4 Saya dapat dengan mudah menemukan informasi yang saya cari di dalam sistem tes EPPS

1

5 Saya dapat memanfaatkan fasilitas "help" yang ada dalam sistem tes EPPS.

2

6 Sistem Tes EPPS menyediakan fitur yang lengkap. 1 7 Halaman pengisian jawaban dalam sistem tes EPPS

9 Scoring dalam sistem tes EPPS dapat berfungsi dengan baik.

2

10 Perhitungan konsistensi yang ada dalam tes EPPS dapat berfungsi dengan baik

2

11 Pencetakan jawaban user di sistem tes EPPS berfungsi dengan baik

2

(65)

47

13 Penyimpanan hasil analisa di sistem tes EPPS berfungsi dengan baik.

2

14 Pencetakan hasil analisa user di sistem tes EPPS berfungsi dengan baik.

2

15 Grafik dapat tampil secara menyeluruh dalam sistem tes EPPS.

1

16 Sistem tes EPPS memberikan hasil scoring yang tepat. 4 17 Sistem tes EPPS memberikan hasil penormaan yang

20 Tampilan seluruh isi program sudah mencerminkan alat tes EPPS.

3

21 Saya nyaman dengan ukuran font yang ada dalam sistem tes EPPS.

3

22 Menu about pada sistem tes EPPS memiliki informasi sejarah EPPS yang tepat.

5

23 Fitur - fitur dalam sistem tes EPPS memilki respon yang cepat

1

24 Hasil konversi scoring ke grafik dalam sistem tes EPPS sudah berfungsi dengan baik dan tepat.

(66)

48 4.3.4 Soal - Soal Usability Testee

Soal - soal dibawah ini dikembangkan menurut aspek-aspek dari Gould's dalam (Booth,1995:104) yang telah dimodifikasi menurut pengujian yang akan dilakukan terhadap testee .

No Pernyataan Aspek

1 Saya dapat dengan mudah mengakses fungsi-fungsi / fitur- fitur yang ada dalam sistem tes EPPS.

2

2 Sistem tes EPPS dapat tampil secara menyeluruh 1 3 Saya dapat dengan mudah memahami isi dari sistem tes

EPPS

1

4 Saya dapat dengan mudah menemukan informasi yang saya cari di dalam sistem tes EPPS

1

5 Saya dapat memanfaatkan fasilitas "help" yang ada dalam sistem tes EPPS.

2

6 Sistem Tes EPPS menyediakan fitur yang lengkap. 1 7 Halaman pengisian jawaban dalam sistem tes EPPS

9 Grafik dapat tampil secara menyeluruh dalam sistem tes EPPS.

1

(67)

49 untuk tiap halaman

11 Tampilan seluruh isi program sudah mencerminkan alat tes.

3

12 Saya nyaman dengan ukuran font yang ada dalam sistem tes EPPS.

3

13 Menu about pada sistem tes EPPS memiliki informasi sejarah EPPS yang tepat.

4

14 Fitur - fitur dalam sistem tes EPPS memilki respon yang cepat

(68)

BAB V

Hasil dan Pembahasan

5.1 Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa kuisioner. Kuisioner tersebut dibagikan kepada mahasiswa Sanata Dharma jurusan Psikologi (psikolog) dan TI (testee ). Jumlah kuisioner yang ada sebanyak 30 kuisioner untuk psikolog yang berisi 24 pernyataan dan 30 kuisioner untuk testee yang berisi 14 pernyataan. Semua kuisioner yang ada itu sudah terisi secara lengkap sehingga dapat dilakukan proses berikutnya. Di bawah ini ditunjukkan gambaran karakteristik responden dari testee dan psikolog berdasarkan tahun angkatannya :

Tahun Angkatan Jumlah

2006 1

2008 1

2009 17

2010 7

2013 4

Total 30

(69)

51

Pada tabel 5.1 terlihat bahwa jumlah keseluruhan responden untuk testee ada 30 orang yang tersebar ke dalam 5 angkatan, yaitu angkatan 2006, 2008, 2009, 2010, 2013. Jumlah terbanyak terdapat di angkatan 2009, tetapi jumlah yang paling sedikit terdapat pada angkatan 2006 dan 2008.

Gambar 5.1 Diagram Tahun Angkatan testee 1

1

17

7

4

Gambar 5.2 Diagram Tahun Angkatan psikolog 1

10 7

7 5

(70)

52

Situasi seperti ini terjadi karena masih banyak terdapat angkatan 2009 di lingkungan Universitas Sanata Dharma dibandingkan dengan angkatan 2006 dan 2008. Kemudian untuk pada gambar 5.2, terlihat bahwa jumlah keseluruhan responden untuk psikolog ada 30 orang yang tersebar ke dalam lima angkatan, yaitu angkatan 2007, 2008, 2009, 2010, 2012. Jumlah terbanyak terdapat di angkatan 2009, tetapi jumlah yang paling sedikit terdapat pada angkatan 2012. Situasi seperti ini sudah jelas adanya perbandingan yang signifikan antara angkatan 2009 yang berjumlah 10 orang dengan angkatan 2012 yang berjumlah 1 orang, hal ini disebabkan karena untuk psikolog diharuskan angkatan 2010 ke atas, tetapi dikarenakan ada angkatan 2012 yang menjadi asisten di P2TKP sehingga angkatan 2012 ini juga masuk dalam responden pengujian sistem.

5.2 Nilai Rata-rata jawaban Responden (user:testee )

Rata-rata merupakan nilai atau besaran yang diperoleh dari hasil jumlah tiap data dibagi dengan banyaknya data. Nilai rata-rata terbesar tiap aspek adalah 4 sedangkan nilai rata-rata terkecil tiap aspek adalah 1. Nilai rata-rata aspek usability dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

(71)

53

Gambar 5.3 di atas menunjukan nilai rata-rata jawaban testee terhadap sistem tes EPPS yang diuji berdasarkan aspek-aspek usability. Rata-rata jawaban testee yang tertinggi terdapat pada aspek nomer 1 yaitu aspek kinerja sistem dengan nilai rata-rata 3,3. Hal tersebut mencerminkan kinerja sistem yang dianggap baik oleh testee . Rata-rata terendah terdapat pada aspek 2 fungsi sistem dan aspek 4 materi bacaan dengan nilai rata-rata sebesar 3,1. Hal tersebut mencerminkan fungsi dan materi bacaan di sistem kurang baik menurut testee yang telah mengisi kuisioner.

5.3 Standar Deviasi (user:testee )

Standar deviasi merupakan ukuran tingkat penyimpangan data terhadap nilai rata-rata dalam proses analisis data suatu penelitian. Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

√∑ ̅ ………(5.2)

Gambar 5.3 Diagram Rata-rata jawaban tesee 3,3

3,1 3,1

(72)

54

Tingkat penyimpangan terbesar pada Gambar 5.4 terdapat pada aspek ketiga yaitu antar muka pengguna dengan nilai standar deviasinya 0,61. Nilai 0,61 memiliki arti bahwa tingkat penyebarn data pada aspek ketiga ini menjauhui nilai rata-rata. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat responden (testee ) yang belum sepakat atau belum nyaman dengan isi web yang ada jika dilihat dari tampilannya. Sedangkan tingkat penyimpangan terkecil terdapat pada aspek kedua yaitu fungsi program dengan nilai standar deviasinya 0,54. Nilai 0,54 memiliki arti bahwa tingkat penyebaran data pada aspek kedua ini mendekati rata-rata. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat responden yang sepakat dengan fungsi sistem yang telah ada.

5.4 Usability (user:testee )

5.4.1 Usability per aspek dengan bobot sama (user:testee ).

Nilai usability per aspek dengan bobot sama diperoleh dengan melakukan perhitungan sebagai berikut :

U=

Gambar 5.4 Diagram standar deviasi testee 0,59

0,54 0,55

(73)

55 keterangan : U = Usability Nilai maksimum tiap aspek : 4

Nilai 25% pada rumus di atas memiliki arti bahwa dari 4 aspek pendukung usability, tiap aspek akan menyumbang 25% untuk nilai usability. Dengan demikian tiap aspek akan memiliki persentase yang sama rata yaitu 25% dan perhitungan persentase nilai total usability sistem tes EPPS sebesar 100%.

Persentase usability pada Gambar 5.5 diperoleh dengan cara membagi nilai rata-rata yang telah didapat (Gambar 5.3) dengan 4 yang merupakan nilai maksimum dalam setiap aspek dan kemudian dikalikan dengan 25%. Berdasar diagram persentase usability di atas, tampak bahwa nilai usability tertinggi ditempati oleh aspek pertama kinerja sistem dengan nilai persentase 20,62. Sedangkan aspek kedua dan keempat menyumbang nilai usability terendah. Rendahnya nilai fungsi dan materi bacaan yang ada pada sistem tes EPPS ini dilihat sebagai kurangnya pengalaman user (testee ) dalam menggunakan sistem tes EPPS.

18.6

(74)

56 5.4.2 Bobot per aspek (user:testee )

Bobot tiap aspek dihitung berdasarkan jumlah pernyataan tiap aspek dibagi dengan total pernyataan. Total seluruh pernyataan dalam penelitian testee ini ada 14 buah.

No Aspek Jumlah

pernyataan

Bobot %

1 Kinerja sistem 6 42,86

2 Fungsi sistem 4 28,57

3 Antar muka sistem 3 21,43

4 Materi bacaan 1 7.14

14 100

5.4.3 Usability per aspek dengan pembobotan (user:testee )

Nilai usability per aspek dengan pembobotan diperoleh dengan melakukan perhitungan sebagai berikut :

U=

………(5.4) keterangan : U = usability

Nilai maksimum tiap aspek = 4

Nilai bobot% pada rumus diatas memiliki arti bahwa dari 4 aspek pendukung usability , tiap aspek akan memiliki nilai bobot yang berbeda

(75)

57

berdasar jumlah pernyataan tiap aspek. Dengan demikian perhitungan persentase nilai total usability sistem tes EPPS akan mencapai 100%.

Persentase usability pada Gambar 5.6 diperoleh dengan cara membagi nilai rata-rata yang telah didapat (Gambar 5.3) dengan 4 yang merupakan nilai maksimum dalam tiap aspek kemudian dikalikan dengan bobot %. Berdasarkan diagram persentase usability di atas tampak bahwa nilai usability tertinggi ditempati oleh aspek pertama yakni kinerja sistem dengan nilai 35,36 %. Aspek pertama menyumbang nilai usability paling besar dikarenakan aspek pertama memiliki jumlah pernyataan paling banyak dibandingkan dengan aspek lain. Sedangkan aspek 4 yakni materi bacaan menyumbang nilai usability paling rendah karena aspek 4 hanya memiliki 1 pernyataan.

5.4.4 Perbandingan Usability (user:testee )

Nilai usability dengan bobot sama memiliki arti bahwa tiap aspek akan menyumbang nilai masimal sebesar 25 %. Kemudian nilai usability

0

(76)

58

menggunakan bobot memiliki arti bahwa besarnya nilai usability tiap aspek dipengaruhi oleh banyaknya pernyataan tiap aspek.

Aspek Rata-rata jawaban Bobot sama Jumlah Pernyataan

Bobot %

1 3,3 20,62 6 35,31

2 3,1 19,38 4 22,14

3 3,2 20 3 17,1

4 3,1 19,38 1 5,53

Total 79,38 80,08

Dari Tabel diatas menunjukan bahwa nilai total usability sistem tes EPPS dengan bobot sama bernilai 79,38% berbeda namun tidak signifikan dengan nilai total usability sistem tes EPPS menggunakan bobot yakni 80,08%. Berbeda yang dimaksud adalah terdapat selisih antara nilai dengan bobot sama dengan nilai usability menggunakan bobot yakni bernilai 0,7%.

5.4.5 Usability Total (user:testee )

(77)

59 sistem tes EPPS untuk user (testee ) tergolong dalam kategori baik.

5.5 Nilai Rata-rata jawaban Responden (user:psikolog)

Rata-rata merupakan nilai atau besaran yang diperoleh dari hasil jumlah tiap data dibagi dengan banyaknya data. Nilai rata-rata terbesar tiap aspek adalah 4 sedangkan nilai rata-rata terkecil tiap aspek adalah 1. Nilai rata-rata aspek usability dapat diperoleh dengan rumus sebagai berikut :

̅

=

………(5.5)

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

Gambar 5.7 Diagram Rata-rata jawaban Psikolog 3,12

3,16

3,11 3,23

(78)

60

Rata-rata jawaban psikolog yang tertinggi terdapat pada aspek nomer 2 yaitu aspek fungsi sistem dengan nilai rata-rata 3,23. Hal tersebut mencerminkan fungsi sistem yang dianggap baik oleh psikolog. Rata-rata terendah terdapat pada aspek 4 pengelolahan dan pelayanan dengan nilai rata-rata sebesar 3,11. Hal tersebut mencerminkan pengelolahan dan pelayanan di sistem kurang baik menurut psikolog yang telah mengisi kuisioner.

5.6 Standar Deviasi (user:psikolog)

Standar deviasi merupakan ukuran tingkat penyimpangan data terhadap nilai rata-rata dalam proses analisis data suatu penelitian. Standar deviasi dihitung dengan rumus sebagai berikut :

√∑ ̅

………(5.6)

Tingkat penyimpangan terbesar pada Gambar 5.8 terdapat pada aspek ketiga yaitu antar muka pengguna dengan nilai standar deviasinya

0

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

Gambar 5.8 Diagram standar deviasi Psikolog

0,46 0,5 0,45

(79)

61

0,57. Nilai 0,57 memiliki arti bahwa tingkat penyebaran data pada aspek ketiga ini menjauhui nilai rata-rata. Hal ini menggambarkan bahwa terdapat responden (psikolog) yang belum sepakat atau belum nyaman dengan isi web yang ada jika dilihat dari tampilannya. Sedangkan tingkat penyimpangan terkecil terdapat pada aspek kelima yaitu materi bacaan dengan nilai standar deviasinya 0,43. Nilai 0,43 memiliki arti bahwa tingkat penyebaran data pada aspek kedua ini mendekati rata-rata. Hal ini menggambarkan bahwa responden sepakat dengan materi bacaan yang telah ada.

5.7 Usability (user:Psikolog)

5.7.1 Usability per aspek dengan bobot sama (user:Psikolog).

Nilai usability per aspek dengan bobot sama diperoleh dengan melakukan perhitungan sebagai berikut :

U=

………(5.7) keterangan : U = Usability

Nilai maksimum tiap aspek : 4

(80)

62

Persentase usability pada Gambar 5.9 diperoleh dengan cara membagi nilai rata-rata yang telah didapat (Gambar 5.7) dengan 4 yang merupakan nilai maksimum dalam setiap aspek dan kemudian dikalikan dengan 20%. Berdasar diagram persentase usability di atas, tampak bahwa nilai usability tertinggi ditempati oleh aspek kedua fungsi sistem dengan nilai persentase 16,15. Sedangkan aspek keempat menyumbang nilai usability terendah. Rendahnya nilai pengelolahan dan pelayanan yang ada pada sistem tes EPPS ini dilihat sebagai kurangnya pelayanan yang diberikan sistem untuk user khususnya Psikolog.

5.7.2 Bobot per aspek (user:psikolog)

Bobot tiap aspek dihitung berdasarkan jumlah pernyataan tiap aspek dibagi dengan total pernyataan. Total seluruh pernyataan dalam penelitian testee ini ada 24 buah.

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

15.83

15.61 16.15

15.55

(81)

63

No Aspek Jumlah

pernyataan

Bobot %

1 Kinerja sistem 7 29.16

2 Fungsi sistem 10 41.67

3 Antar muka sistem 3 12.5

4 pengelolahan dan pelayanan

3 12.5

5 Materi bacaan 1 4.17

24 100

5.7.3 Usability per aspek dengan pembobotan (user:psikolog)

Nilai usability per aspek dengan pembobotan diperoleh dengan melakukan perhitungan sebagai berikut :

U=

………(5.8) keterangan : U = usability

Nilai maksimum tiap aspek = 4

Nilai bobot% pada rumus diatas memiliki arti bahwa dari 5 aspek pendukung usability , tiap aspek akan memiliki nilai bobot yang berbeda berdasar jumlah pernyataan tiap aspek. Dengan demikian perhitungan persentase nilai total usability sistem tes EPPS akan mencapai 100%.

(82)

64

Persentase usability pada Gambar 5.10 diperoleh dengan cara membagi nilai rata-rata yang telah didapat (Gambar 5.7) dengan 4 yang merupakan nilai maksimum dalam tiap aspek kemudian dikalikan dengan bobot %. Berdasarkan diagram persentase usability di atas tampak bahwa nilai usability tertinggi ditempati oleh aspek kedua yakni fungsi sistem dengan nilai 33,65 %. Aspek kedua menyumbang nilai usability paling besar dikarenakan aspek kedua memiliki jumlah pernyataan paling banyak dibandingkan dengan aspek lain. Sedangkan aspek 5 yakni materi bacaan menyumbang nilai usability paling rendah karena aspek 5 hanya memiliki 1 pernyataan.

5.7.4 Perbandingan Usability (user:psikolog)

Nilai usability dengan bobot sama memiliki arti bahwa tiap aspek akan menyumbang nilai masimal sebesar 20 %. Kemudian nilai usability

0

Aspek 1 Aspek 2 Aspek 3 Aspek 4 Aspek 5

23.08

9.76 33.65

9.72

(83)

65

menggunakan bobot memiliki arti bahwa besarnya nilai usability tiap aspek dipengaruhi oleh banyaknya pernyataan tiap aspek.

Aspek Rata-rata jawaban Bobot sama Jumlah Pernyataan

Bobot %

1 3,16 15,83 7 23,08

2 3,23 16,15 10 33,65

3 3,12 15,61 3 9,76

4 3,11 15,55 3 9,72

5 3,13 15,67 1 3,27

Total 78,81 79,48

Dari Tabel diatas menunjukan bahwa nilai total usability sistem tes EPPS dengan bobot sama bernilai 78,81% berbeda namun tidak signifikan dengan nilai total usability sistem tes EPPS menggunakan bobot yakni 79,48%. Berbeda yang dimaksud adalah terdapat selisih antara nilai dengan bobot sama dengan nilai usability menggunakan bobot yakni bernilai 0,67%. 5.7.5 Usability Total (user:psikolog)

(84)

66

tingkat tinggi, sedang, dan rendah. Rentang nilai tingkat usability yang dipakai menurut Arikunto (2006) adalah :

Usability baik : 76% - 100 % Usability sedang : 56% - 75 % Usability buruk : < 55%

Gambar

Grafik ini menggambarkan secara keseluruhan dari 15 kepribadian yang ada
Gambar 4.2 DFD level 1
 GRAFIK
Gambar 4.5 Normalisasi tabel user 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Kristen Maranatha Dari data di atas terlihat kebanyakan mahasiswa merasakan adanya hambatan yang ada dalam menjalani perkuliahan sistem KBK Fakultas Psikologi,

Dari hasil kuisioner yang diperoleh dari staf laboratorium dengan nilai 4 dapat disimpulkan bahwa sistem pengelolaan ini mudah digunakan dalam menambah, mengedit,

Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan suatu sistem yang bisa menyimpan data calon karyawan, tingkat hasil tes secara terintegrasi dan kemudian

Dari hasil kesimpulan di atas, desain Cathodic Protection yang digunakan pada Eh-well Platform milik PHEONWJ adalah menggunakan sistem ICCP karena instalasinya yang lebih mudah

Dari hasil pengujian tersebut, terdapat 241 dari 400hasil pengarahan bidang ilmu yang sesuai antara perhitungan rekomendasi P2TKP dibandingkan dengan hasil klasifikasi pengarahan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapat dari perbandingan antara sistem pencarian judul buku yang dimiliki oleh Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

Melihat kondisi seperti di atas, maka kiranya diperlukan suatu sistem yang bisa menyimpan data calon karyawan, tingkat hasil tes secara terintegrasi dan kemudian