• Tidak ada hasil yang ditemukan

OPINI IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR . (Studi Deskriptif kuantitatif tentang opini ibu rumah tangga di Surabaya terhadap lagu “Hamil Duluan” yang dicekal oleh komisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "OPINI IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR . (Studi Deskriptif kuantitatif tentang opini ibu rumah tangga di Surabaya terhadap lagu “Hamil Duluan” yang dicekal oleh komisi"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

OPINI IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH

J AWA TIMUR .

(St udi Deskript if kuant itat if t ent ang opini ibu rumah t angga di Surabaya t erhadap lagu “ Hamil Duluan” yang dicekal oleh komisi penyiaran Indonesia daerah jaw a t imur)

Diajukan unt uk memenuhi persyarat an m emeperoleh gelar sarjana pada jurusan Ilmu Komunikasi Fakult as Sosial dan Ilmu Polit ik Universit as Pembangunan Nasional Vet eran Surabaya

SKRIPSI

Oleh :

TIKA PUTRI HERIYANTI

0743010021

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

J AWA TIMUR

2012

(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI PENELITIAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

Judul : OPINI IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR

Nama Mahasiswa : Tika Putri Heriyanti

NPM : 0743010021

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyetujui,

Pembimbing Tim Penguji :

1. Ketua

Dr a. Her lina Suk smawati, Msi Ir. Didiek Tranggono, Msi

NIP. 196 412 251 993 092 001 NIP. 195.812.251.990.011.001

2. Sekr etar is

Dr a. Her lina Suk smawati, MSi NIP. 196 412 251 993 092 001

3. Anggota

Dr a. Diana Amelia, MSi

NIP. 196309071991032001

Mengetahui, DEKAN

Dr a.Ec. Hj. Supar wati, MSi

(3)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala

berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul Opini Ibu Rumah Tangga di Surabaya Terhadap Lagu

“Hamil Duluan” Yang Dicekal Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa

Timur (Study Deskriptif tentang Opini Ibu Rumah Tangga di Surabaya Terhadap

Lagu “Hamil Duluan” Yang Dicekal Oleh KPID Jawa Timur)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dan masih banyak kekurangannya meskipun penulis sudah berusaha

sebaik-baiknya. Hal tersebut karena masih kurangnya ilmu, penulis bersedia menerima

saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan penyempurnaan

skripsi ini.

Penyelesaian skripsi ini dapat terselesaikan berkat dorongan, bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Mengingat hal tersebut, maka pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya untuk ibu Dra.

Herlina Suksmawati, Msi, selaku Dosen Pembimbing utama dalam penelitian ini,

dan ucapan terima kasih pula kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Dra. Ec Suparwati, Msi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

UPN “Veteran” Jawa Timur.

(4)

3. Bapak Juwito, S. Sos., Msi, selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UPN “Veteran” Jawa Timur serta Dosen

Wali penulis.

4. Bapak / Ibu Dosen serta staff karyawan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Politik yang telah memberi banyak dorongan pada penulis.

5. Ibu Agus Sutarti sebagai Ibu sekaligus Ayah tersayang dan tercinta yang

memberikan doa, motivasi, semangat, dorongan penuh serta air matanya

untuk penulis sampai dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Keluarga besar di Kalibokor yang sangat mendukung dan memotivasi atas

terselesaikannya skripsi ini oleh penulis.

7. H. Suliyantoro dan Hj. Nanik Siti Rahmani sebagai mertua yang mendukung

sepenuhnya dan memberikan tuntunan kepada penulis.

8. Pendamping terakhirku yaitu suamiku Deddy Kurniawan tercinta, tersayang,

membantu memberikan pengarahan serta material kepada penulis.

9. Jagoan kecilku Azka Dyka Kurniava yang saat ini berusia 17 bulan

masa-masa lucunya yang selalu membuat hari-hari penulis lebih semangat.

10. Adik iparku yaitu Novriyana K seperjuangan dalam menempuh skripsi dan

juga saling mendukung kepada penulis

11. Sahabat-sahabat kerjaku Mbak Via, Dewi, Sari, Anggun, dan masih banyak

lainnya yang memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis

12. Ibu Reni Dermawanti selaku Head Of HRD pada Colors Group tempat

bekerja penulis yang selalu mendukung, memberikan ijin dalam bimbingan

(5)

v

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna dan penuh

keterbatasan. Dengan harapan bahwa laporan ini dapat berguna untuk

teman-teman mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi, maka saran dan kritik yang

membangun sangatlah dibutuhkan untuk memperbaiki kekurangan yang ada.

Surabaya, 19 Juni 2012

Penulis

Tika Putri Heriyanti

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HAL PERSETUJ UAN ... i

HAL PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 01

1.2 Perumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Secara Praktis ... 11

1.4.2 Secara Teoritis ... 12

BAB II KAJ IAN PUSTAKA 2.1 Media Komunikasi Massa ... 13

2.2 Televisi dan Radio Sebagai Media Komunikasi Massa... 15

2.3 Musik Mempengaruhi Tubuh dan Pikiran ... 16

2.4 Konsep Sikap... ... 19

2.5 Bahasa Dapat Mempengaruhi Perilaku Manusia ... 23

2.6 Lagu dangdut yang dicekal ... 26

2.7 Teori S-O-R ... 30

2.8 Opini ... 32

(7)

vii BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Operational Dan Pengukuran Variabel ... 37

3.2 Pengukuran Variabel ... 39

3.3 Populasi, Sampel dan Penarikan Sampel ... 41

3.3.1 Populasi ... 41

3.3.2 Sampel……….. 42

3.3.3 Teknik Penarikan Sampel ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.5 Metode Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 46

4.1.1 Sejarah Singkat Lagu “Hamil Duluan” ... 46

4.2 Penyajian Data dan Analisa Data ... 47

4.2.1 Identitas Responden ... 47

4.2.1.1 Berdasarkan Klasifikasi Usia ... 47

4.2.1.2 Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan Terakhir 48 4.2.1.3 Berdasarkan Klasifikasi Media Massa Yang Digunakan ... 49

4.2.1.4 Berdasarkan Frekuensi... 49

4.2.1.5 Berdasarkan Durasi... 51

4.3 Opini Ibu Rumah Tangga Terhadap Lagu “Hamil Duluan Yang Dinyanyikan Oleh Tuty Wibowo ... 51

4.3.1 Mengandung Unsur Pornografi... 52

(8)

4.3.2 Mengajarkan Pendengat Untuk Berhubungan Seks.... 53

4.3.3 Lagu Dangdut Yang Tidak Mendidik... 55

4.3.4 Tidak Layak Diputar Pada Televisi Untuk Disaksikan Oleh Masyarakat... 56

4.3.5 Tidak Dapat Menjadi Contoh Baik Masyarakat... 58

4.3.6 Mendapatkan Teguran Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah... 60

4.3.7 Dicekal Untuk Diputar Oleh Televisi Dan Radio 62 4.4 Total Skor Opini Ibu Rumah Tangga Terhadap Lagu “Hamil Duluan Yang Dicekal Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 67

5.2 Saran... 67

DAFTAR LAMPIRAN…… ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Usia ... 47

Tabel 2 Pendidikan Terakhir ... 48

Tabel 3 Media Massa Yang Digunakan ... 49

Tabel 4 Frekuensi ... 50

Tabel 5 Durasi ... 51

Tabel 6 Mengandung Unsur Ponografi ... 52

Tabel 7 Mengajarkan Untuk Berbuat Seks ... 53

Tabel 8 Lagu Dangdut Yang Tidak Mendidik ... 55

Tabel 9 Tidak Layak Diputar di Televisi dan Radio ... 56

Tabel 10 Tidak Dapat Menjadi Contoh Yang Baik ... 58

Tabel 11 Mendapatkan Teguran Oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah 60 Tabel 12 Dicekal Untuk Diputar Oleh Televisi Dan Radio ... 62

Tabel 13 Identitas Responden Berupa Tabel ... 69

Tabel 14 Data Opini Berupa Tabulasi ... 74

Tabel 15 Total Skor Opini………. 65

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Teori S-O-R ... 31

(11)

xi ABSTRAKSI

TIKA PUTRI HERIYANTI. OPINI IBU RUMAH DI SURABAYA TERHADAP LAGU “HAMIL DULUAN” YANG DICEKAL OLEH KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH J AWA TIMUR.

Dari latar belakang perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana opini masyarakat terutama ibu rumah tangga terhadap lagu “ Hamil Duluan “ yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur”. Tujuan dalam penelitian ini adalah seberapa banyak dan pengaruh masyarakat terutama ibu rumah tangga mengetahui lirik lagu “Hamil Duluan” yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Timur dan pengaruh lagu tersebut terhadap kehidupan sosial masyarakat. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai perkembangan lagu yang dapat mempengaruhi kehidupan pribadi yang baik untuk dicontoh dan untuk media massa sebagai masukan agar menentukan mana yang sesuai dengan kebutuhan khalayak dengan tidak mengeksploitasi salah satu pihak dengan mempertimbangkan efek yang ditimbulkan. Bagi pencipta lagu diharapkan dapat memberikan masukan positif , mendidik, dan informatif dalam memilih juga membuat lirik lagu yang diciptakan sebelum dipasar kepada penyanyi yang dipercayakan.

Penelitian ini didasari oleh teori S-O-R yaitu Stimulus (S), Organism (O), Response (R) serta Deskriptif opini. Definisi operational dalam penelitian ini adalah kepercayaan dan sikap ibu rumah tangga. Opini adalah suatu pernyataan mengenai sesuatu yang sifatnya bertentangan atau terdapat pandangan yang berlainan mengenai suatu masalah. Opini berupa reaksi pertama di mana orang mempunyai rasa ragu-ragu terhadap suatu masalah yang lain dari kebiasaannya, ketidakcocokan, dan adanya perubahan penilaian, sehingga unsur-unsur tersebut mendorong untuk saling berbeda pendapat. Dengan demikian opini mempunyai 2 unsur penyataan dan masalah yang bertentangan. Opini tidak akan timbul jika tidak ada hal yang pertentangan dan pertentangan itu harus dinyatakan. Adapun pendapat-pendapat itu dapat dinyatakan kata-kata atau ditunjukan oleh tingkah laku. Opini mempunyai ciri-ciri yaitu selalu diketahui dari suatu pernyataan-pernyataan, merupakan sintesa atau kesulitan dari banyak pendapat dan mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.

Jenis ukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert, yaitu suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks. Skala Likert ini digunakan untuk mengukur pendapat seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Isi pertanyaan untuk menyatakan persetujuan terbagi dalam empat macam kategori jawaban, yaitu “Sangat Setuju (SS)”, “Setuju (S)”, “Tidak Setuju (TS)”, dan “Sangat Tidak Setuju (STS)” yang akan diukur dengan menggunakan skala nominal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang ada di Surabaya yang berusia antara 30 tahun sampai 50 tahun. Dengan jumlah ibu rumah tangga 100 responden. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah teknik penarikan accidental sampling. Berdasarkan penarikan, pengumpulan, pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penelitian ini, maka penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa ibu rumah tangga di Surabaya memiliki opini positif terhadap lagu “Hamil Duluan”.

(12)

ABSTRACTION

TIKA PUTRI HERIYANTI,SURABAYA OPINION ON HOUSE MOTHER SONGS “HAMIL DULUAN” BLOCKED BY THE BROADCASTING COMMISSION REGION EAST J AVA INDONESIA.

Background formulation of the problem in this study is how public opinion, especially housewives to the song "Hamil Duluan" which was banned by the Broadcasting Commission of East Java Indonesia. "The purpose of this research is how much and influence people, especially housewives know the lyrics to " Hamil Duluan " which was banned by the Broadcasting Commission of Indonesia East Java and the influence of the song on the social life of the community. Provide knowledge to the public regarding the development of songs that can affect your personal life is good to follow and to the mass media as an input to determine which ones fit the needs of the audience by not exploiting any of the parties taking into account the effects. For the songwriter is expected to provide positive feedback, educational, and informative in choosing a well made song that was created before the market is entrusted to the singer.

This study is based on the SOR theory Stimulus (S), Organism (O), Response (R) and Descriptive opinion. Operational definition in this study is the belief and attitude of the housewife. Opinion is a statement about something that is in conflict or there are different views on an issue. Opinion of the first reaction in which people have a sense of doubt concerning a problem that another of his habits, the mismatch, and a change in assessment, so that these elements are pushed to disagree with each other. Thus the opinion has 2 elements and issues statements to the contrary. Opinion would not arise if there is nothing to conflict and disagreement should be stated. As for the opinions it can be stated the words or shown by the behavior. Opinion has always been traits that are known from the statements, was the synthesis or the difficulty of many opinions and have a large number of supporters.

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belaka ng Masa lah

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa lepas dari kegiatan

komunikasi.Komunikasi merupakan suatu kebutuhan utama dalam kehidupan

manusia, karena itu semakin seiring dengan tingkat kemajuan

zaman.Perkembangan komunikasi ditandai dengan adanya teknologi untuk

memajukan kemampuan media yang dipakai sebagai saluran komunikasi.

Media cetak maupun media elektronik mendukung penyebaran informasi agar

bias memenuhi kebutuhan manusia dalam bidang komunikasi secara efisien.

Media massa mampu menjangkau komunikasinya secara luas, dalam jumlah

yang besar dan dalam jangka waktu bersamaan. Hal tersebut berkaitan dengan

kekuatan media massa yang mampu secara luas dan mencangkup kawasan

yang tidak bias dijangkau oleh komunikatornya.

Kegiatan komunikasi tersebut hanya dilakukan secara tatap muka, namun

ada juga menggunakan alat bantu media untuk menyampaikan pesan. Media

yang menggunakan jasa untuk menyampaikan pesan pada khalayak disebut

media massa (Effendy, 2002: 50).

Menurut jenisnya media massa di bagi menjadi dua yaitu media massa

cetak dan media massa elektronik. Media massa cetak terdiri dari majalah,

tabloid dan surat kabar sedangkan media massa elektronik terdiri dari televisi

radio yang mana masing-masing memiliki sifat, karakter, daya tarik, dan ciri

khas sendiri-sendiri.

(14)

Media massa mempunyai potensi besar dalam menyampaikan informasi,

kekuatan media massa dalam hal mempersuasif pada kenyataannya

mempunyai kontribusi dalam pembentukan sikap masyarakat.

Dari beberapa media massa yang ada, televisi merupakan media massa

elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi

merupakan media massa yang paling efektif dan banyak menarik simpatik

serta perhatian dari masyarakat luas. Televisi sebagai salah satu bentuk media

massa memiliki fungsi dan peran yang sangat besar bagi khalayak pemirsa,

terutama karena memiliki kelebihan disbanding media massa lain. Hal ini

menyebabkan televisi dianggap sebagai salah satu bentuk media massa yang

efektif dalam penyampaian informasi ( Effendy, 1993 : 177 ). Menurut (

Effendy, 1993 : 177 ) media televisi sebagai salah satu pelopor dalam

penyebaran informasi dengan menggunakan perangkat satelit kini menjadi

media informasi yang terus berkembang pesat dan juga munculnya globalisasi

teknologi informasi dimanapun, bias disaksikan lewat siaran jaringan televisi,

dengan membawa dampak yang begitu besar baik dalam bidang politik,

ekonomi, maupun budaya.

Televisi yang memiliki sifat audio visualnya yang tidak dimiliki oleh

media massa lainnya. Dalam hal penayangannya televisi memiliki jangkauan

yang tidak terbatas.Dengan modal visualnya yang dimiliki, siaran televisi

bersifat sangat komulatif dalam memberikan pesan-pesannya, karena itulah

media televisi sangat bermanfaat bagi upaya pembentukan sikap maupun

perilaku sekaligus perubahan pola berpikir.

Menurut Effendy (1997:41) media televisi mempunyai daya tarik yang

(15)

3

sifatnya auditif (hanya dapat didengar) sedangkan televisi memiliki unsur

visual atau gambar bergerak (moving picture) sehingga segalanya seolah-olah

terlihat “hidup” dan audiens merasa seperti ikut didalamnya. Pada

perkembangannya televisi selain memberikan informasi yang juga

menayangkan acara-acara hiburan yang pada umumnya dapat mempengaruhi

sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan bagi yang menontonnya.

Menurut Kuswandi (1996:21-24), munculnya media televisi dalam

kehidupan manusia telah menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam

proses komunikasi dan informasi. Kemampuan media televisi dalam menarik

perhatian massa menunjukkan bahwa media televisi semakin besar efeknya

sehingga pola dan kehidupan manusia sebelum muncul televisi berubah total

sama sekali.

Televisi hadir dengan segala macam acara yang berisikan pesan-pesan

pilihan dari pihak-pihak produser atau pengelola stasiun televisi. Khalayak

dihadapkan banyak pilihan program acara yang disajikan ditelevisi. Khalayak

atau pemirsa akan lebih selektif dalam menentukan suatu acara yang sekiranya

sesuai dengan kebutuhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh De Fleur & Mac

Andrews (1998:5) bahwa individu-individu sebagai anggota khalayak sasaran

media manaruh perhatian kepada pesan-pesan, terutama jika berkaitan dengan

kepentingannya.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi akan

membawa dampak yang sangat besar pada pekembangan pertelevisian saat ini.

Suatu siaran televisi dituntut untuk dapat memberikan informasi dan hiburan

yang tidak hanya akurat tetapi juga dapat memberikan pengetahuan,

pengalaman, bahkan sampai membuat para pemirsa peka terhadap masalah

(16)

sosial yang ada.Media televisi mempunyai daya tarik lebih tinggi sebagai

media elektronik karena sifatnya yang audiovisual, selain dapat didengar juga

dapat dilihat dan segala sesuatunya berlangsung hidup sehngga seolah-olah

khalayak berada ditempat peristiwa yang disiarkan oleh pemancar televisi itu

dibandingkan dengan radio yang sifatnya auditif, hanya dapat didengarkan

(Effendy, 2000:175).

Pemirsa ( Television watcher, television viewer ) adalah sasaran

komunikasi melalui televise siaran yang karena heterogen masing-masing

mempunyai kerangka acuan ( frame of reference ) yang berbeda satu sama

lain. Mereka berbeda bukan saja dalam usia dan jenis kelamin, tetapi juga

dalam latar belakang social dan budaya sehingga pada gilirannya berbeda

dalam pekerjaan, pandangan hidup, agama dan kepercayaan, pendidikan,

cita-cita, keinginan, kesenangan dan lain sebagainya. Kegiatan pemirsa dalam

memutar acara televisi dan radio merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

untuk memenuhi tujuan mereka, baik kebutuhan berupa informasi, maupun

hiburan ( Effendy, 1993 : 8 ).

Di Indonesia pertelevisian berkembang pesat sejak awal tahun 1990

dengan adanya lima stasiun TV swasta seperti ANTV, RCTI, SCTV, Global

TV dan INDOSIAR kegiatan komunikasi berkembang luas untuk memenuhi

kebutuhan khalayak. Dengan adanya persaingan yang sangat ketat maka

masing-masing stasiun televisi berusaha untuk menampilkan berbagai macam

program acara yang menarik para pemirsa.Berbagai program acara

ditayangkan mulai dari sinetron, program musik, program kuis, reality show

(17)

5

Menjamurnya bebrapa stasiun televisi maupun radio membuktikan kepada

masyarakat kita membutuhkan media yang bias memberikan efek yang baik

didalam kehidupan sehari-hari masyarakat baik informasi dan hiburan.

Hiburan disini mencoba dijadiakan suatu kekuatan untuk menarik perhatian

masyarakat sehingga hiburan tersebut menjadi pusat perhatian.Hiburan disini

dapat dicontohkan dengan tayangan musik yang mampu memutar musik di

televisi dan radio sehingga musik tersebut sering didengar dan dinikmati

masyarakat. Jika masyarakat menyukai dengan salah satu musik unggulannya

maka masyarakat tidak akan berganti pada ke stasiun lainnya dan bahkan ada

yang menghafal lirik lagu.

Salah satu jenis tayangan yang marak gemari oleh masyarakat di Surabaya

salah satunya stasiun televisi adalah acara musik, terutama musik yang banyak

digemari oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak yang sering

dinyanyikan saat bermain sampai kalangan dewasa.Tetapi sangat disayangkan

program musik saat ini dalam stasiun televisi dan radio Jawa Timur sering

memutarkan lagu yang berbau porno dan ada juga lagu yang dicekal.

Sangat disayangkan di Indonesia, perkembangan penyiaran diawasi oleh

sebuah lembaga Negara yang independen, yaitu KPI (Komisi Penyiaran

Indonesia) yang menurut undang-undang Penyiaran No 32 Tahun 2002 pasal 8

ayat 2 memiliki kewenangan untuk menetapkan standar program siaran,

menyusun peraturan dan menetapkan pedoman perilaku penyiaran serta

standar program penyiaran, memberikan sanksi terhadap pelanggaran

peraturan serta melakukan koordinasi dan atau kerjasama dengan pemerintah.

(18)

Seperti halnya lagu-lagu yang diputar pada stasiun televisi dan radio masih

banyak lirik-liriknya mengandung unsur pornografi yang dapat menimbulkan

pro dan kontra dikalangan masyarakat.

Dalam hal ini seperti langkah yang diambil oleh Komisi Penyiaran

Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur melarang lirik lagu yang berbau porno.

KPID Jawa Timur bahkan mencekal empat lagu yaitu “Hamil Duluan”, “Watu

Cilik”, “Lubang Buaya” dan “Iwak Peyek” untuk tidak diputar di lembaga

penyiaran radio dan televisi di seluruh wilayah Jatim.

Terkesan lirik lagu tersebut jorok dan berbau porno itulah sebabnya KPID

Jatim melarang dan mencekal tidak beredarnya lagu tersebut. Empat yang

dicekal oleh KPID antara lainnya adalah ”Hamil Duluan” dinyanyikan oleh

Tuty Wibowo, “Watu Cilik” dinyanyikan oleh Shodiq dan Ratna Antika,

“Lubang Buaya” dinyanyikan oleh Minawati Dewi, dan “Iwak Peyek”

dinyanyikan oleh Eni Sagita. Ketua Bidang Pengawasan Isi dan Siaran KPID

Jatim, Donny Maulana Jumat, 14 Oktober 2011, mengatakan: ”Berawal dari

pengaduan masyarakat ke KPID Jatim, mereka keberatan dengan syair lagu

yang diputar di radio dan televisi”.

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur mengimbau

seluruh stasiun televisi dan radio tidak menampilkan empat lagu dangdut yang

menjurus seks dan tidak mendidik. Lagu versi dangdut yang dilarang itu telah

melanggar pasal 19 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (p3) dan Standar

Program Siaran (SPS). Donny mengatakan “ Lagu berjudul “Hamil Duluan”

karenasyair lagunya tidak mendidik, terkesan jorok dan mengarah ke

(19)

7

Memang apabila kita mendengarkan lagu tersebut tentunya terdengar jelas

bila lagu tersebut berbau porno dan disimpulkan bahwa lirik pada lagu “Hamil

Duluan” berisi ajakan untuk seks bebas dan untuk lagu “Iwak Peyek”

bermuatan kata-kata kotor.Sementara lagu “Watu Cilik” dan “Lubang Buaya”

berisi kata-kata yang melambangkan alat kelamin laki-laki dan perempuan.

Ditambahkan, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa

Timursudah memberikan satu kali teguran kepada stasiun televisi JTV dalam

acara Stasiun Dangdutkarena tetap menayangkan lagu "Hamil Duluan" meski

sudah diperingatkan.

Stasiun dangdut adalah salah satu program andalan JTV yang

menayangkan show dari berbagai artis dangdut baik lokal maupun ibukota

yang ditayangkan secara langsung dari lokasi halaman stasiun JTV.

Dalam menyikapi teguran yang dilayangkan oleh Komisi Penyiaran

Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur pihak stasiun TV JTV yang diwakili

oleh Direktur Utama JTV Imawan Mashuri menyatakan merasa

terkejut.Imawan tak menampik unsur pornografi ataupun kekerasan

mendominasi isi tayangan televisi khususnya.Namun lebih banyak dilakukan

televisi yang tidak memiliki izin resmi alias televisi liar.”Ada tayangan yang

dikemas sebagai petunjukan musik dangdut, tapi yang dipertontonkan ya

melulu yang berbau pornografi,” ucap Imawan ketika dimintai konfirmasi

oleh Tempo. Imawan justru ingin penilaian dilakukan secara komprehensif.

Sebab rangkaian penyebabnya saling kait-mengkait. Semua jenis media,

termasuk televisi dan radio, mengejar rating. Hasil kerja lembaga survei

dijadikan patokan untuk menjajikan tayangan apa yang paling disukai pemirsa.

(20)

Rating yang berkaitan dengan jumlah pemirsa erat kaitannya dengan upaya

para pengelola televisi, radio, ataupun media lainnya dalam mengejar

iklan.”Akibatnya yang jadi patokan semata-mata kuantitas, bukan kualitas isi

siarannya,” ujar Himawan pula.

Karena lembaga penyiaran, termasuk media lainnya harus mengejar rating,

isi siarannya kerap dituding tidak mendidik. Sajian berita penuh dengan adu

domba. Agar cekal itu efektif dan tidak menimbulkan prasangka, Komisi

Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timurjuga menyosialisasikan

larangan pemutaran empat lagu itu dengan terjun langsung ke stasiun di

berbagai daerah di Jatim.

Sementara di kota lain, Ulama se-Kecamatan Junrejo, Kota Batu,

mengeluarkan fatwa berupa larangan kepada masyarakat untuk memutar

lagu-lagu seronok. Keputusan ini bertujuan melindungi moral generasi muda agar

tidak terjerumus dan terjebak pada praktik perzinaan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Junrejo Ustad Solikin

mengatakan, sesuai surat keputusan (SK) dari Komisi Penyiaran Indonesia

Daerah (KPID) Jatim, lagu seronok yang berbau pornografi dilarang diputar

karena dianggap bisa merusak mental generasi muda. ”Kita merasa khawatir

dengan kondisi sekarang ini.Masyarakat justru senang mendengarkan

lagu-lagu berirama koplo dan lirik lagu-lagunya mengandung unsur kemak-siatan. Mulai

di rumah, kantor sampai acara hajatan temanten yang diputar lagu-lagu

seronok,” ujar Solikin,kemarin. Solikin mengaku prihatin, sebab mulai anak

TK sampai remaja bahkan orang tua mudah menghafal lagu-lagu yang berlirik

seronok.Misalkan lirik lagu Iwak Peyek, Cucak Rowo, Hamil Duluan, Watu

(21)

9

berikan kepada masyarakat. Salah satunya mengimbau kepada lembaga

pendidikan agar merazia handphone yang dimiliki siswanya agar tidak

menyimpan lagu-lagu yang berbau pornografi,”jelasnya.

Selain itu, para ulama setempat juga mendesak pemerintah agar tidak

memberikan izin mengadakan kegiatan yang bertentangan dengan ajaran

Islam. ”Lalu mengeluarkan larangan kepada pemilik sound system agar tidak

memutar lagu seronok saat diundang pada acara hajatan

warga,”imbuhnya. Sugiono, salah seorang penyiar radio komunitas Surya FM

di Jalan Utomorejo No 661, Kelurahan Sisir sependapat dengan imbauan para

ulama di Kota Batu dan KPID Jatim tersebut. Pria yang akrab disapa Aryo ini

mengakui, selama ini fans Radio Surya FM sering menelepon ke studio dan

meminta diputarkan lagu-lagu yang berlirik pornografi. ”Untungnya sejak

awal penyiar radio komunitas Surya FM sudah sepakat untuk tidak memutar

lagu-lagu yang berbau kemaksiatan. Karena kita paham mental generasi muda

perlu diselamatkan,”jelas Aryo.

Ungkapan senada dilontarkan Yoyok Sunaryo, pengurus radio komunitas

Surya FM. Menurutnya, para penyiar di radionya sudah berkomitmen untuk

tidak memutar lagu-lagu yang berlirik pornografi.”Radio kami setiap hari

mulai on air sejak pukul 07.00- 01.00. Puluhan penelepon menghubungi

studio. Permintaan fans kadang aneh-aneh. Ada yang pesan lagu Campur Sari,

dangdut koplo, pop dan lain sebagainya. Termasuk ada pula pesan lagu Iwak

Peyek, tetapi kita tolak karena kita ingin ambil bagian menyelamatkan moral

generasi muda,” urainya. Siska Dwi Rismawati, penyanyi dangdut dari

KecamatanBatumengatakan, kalau ada pencekalan agar penyanyi tidak

melantunkan lagu-lagu seronok, dirinya sebagai penyanyi tidak bisa berbuat

(22)

apa-apa. Namun dikatakan, biasanya penonton banyak memesan lagu-lagu

koplo yang berbau pornografi. ”Penonton lebih suka meminta lagu-lagu dari

album Sagita, khususnya album Ngamen 2 dan Ngamen 3. Harapan kita juga

bisa memahami kondisi yang ada dan ikut mematuhi fatwa

ulama,”katanya.Respon yang berbeda dilontarkan oleh salah satu penyanyi

yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur,

Tutty Wibowo."Saya cuma bisa menerima dengan besar hati larangan

tersebut.Saya tidak bisa berbuat apa-apa, ya diterima saja," terang Tutty, saat

dihubungi, Jumat (14/10).Tak menampik, Tutty juga mengaku kecewa atas

larangan tersebut. Apalagi alasannya dilarang karena lagu “Hamil Duluan”

dikatakan mengandung lirik yang porno."Padahal menurut kami, lagu “Hamil

Duluan liriknya” itu mendidik. Ini kan seperti imbauan, agar jangan pacaran

sembarangan. Tapi memang dinyanyikannya ada unsur komedi," lanjut

Tutty."Saya terima saja kalau mau dilarang. Lagi pula, lagu ini kan yang

menyukai masyarakat. Karena dari kami hampir sama sekali tidak ada

promosi," ujar Tutty.

Dari keempat lagu yang dicekal oleh KPID, peneliti memilih lagu “Hamil

Duluan”karena lagu tersebut selain menjadi pro kontra dimasyarakat terutama

pada ibu rumah tangga saat ini dapat menimbulkan dampak kurang baik

karena lirik lagu tersebut mengandung unsur pornografinya yang paling

tinggi.

Populasi yang akan diteliti dalam penelitian ini diutamakan memilih ibu

rumah tangga di Surabaya yang berusia antara 30 – 50 tahun karena dengan

asumsi mereka sangat khawatir terhadap realitas sosial yang terjadi, bahkan

(23)

11

keturunannya. Kategori ibu ruamh tangga dapat mampu memberikan alasan

yang biasa dijadikan data peneliti dan tercatat sebesar 1.280.209 jiwa (BPS,

2010).

1.2. Per umusan Masalah

Dari latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah“Bagaimana opini masyarakat terutama ibu rumah tangga

terhadap lagu “ Hamil Duluan “ yang dicekal oleh Komisi Penyiaran

Indonesia Daerah Jawa Timur”.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah seberapa banyak

dan pengaruh masyarakat terutama ibu rumah tangga mengetahui lirik lagu

“Hamil Duluan” yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa

Timur dan seberapa besar pengaruh lagu tersebut terhadap kehidupan sosial

masyarakat.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1 Secar a Pr aktis

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai perkembangan

lagu yang dapat mempengaruhi kehidupan pribadi yang baik untuk dicontoh

dan untuk mediamassa sebagai masukan agar menentukan mana yang sesuai

dengan kebutuhan khalayak dengan tidak mengeksploitasi salah satu pihak

dengan mempertimbangkan efek yang ditimbulkan. Bagi pencipta lagu

diharapkan dapat memberikan masukan positif , mendidik, dan informatif

dalam memilih juga membuat lirik lagu yang diciptakan sebelum dipasar

kepada penyanyi yang dipercayakan.

(24)

1.4.2 Secar a Teor itis

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran pada ilmu

komunikasi khususnya mengenai pemilihan suatu lirik lagu-lagu dangdut yang

diputar di media massa pada stasiun televisi dan radio serta memberikan

kontribusi bagi perkembangan studi komunikasi yang berkaitan dengan opini

ibu rumah tangga mengenai lagu “ Hamil Duluan “ dicekal oleh Komisi

Penyiaran Indonesia Daerah dan tidak layak untuk diputar pada televisi dan

(25)

13

BAB II

KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Media Komunikasi Massa

Josep A. DevitoEffendydalam bukunya “ Communicology : An

Introduction To The Study Of Communication “ menyatakan komunikasi

media massa sebagai berikut :

1. Komunikasimassaadalah komunikasi yang ditujukan pada massa, kepada

khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak

meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca, menonton

televisi dan mendengar radio.

2. Komunikasimassaadalah komunikasi yang disalurkan oleh

pemancar-pemancar audio dan visual. Komunikasi akan lebih mudah dan logis bila

didefinisikan menurut bentuknya : televisi, radio, surat kabar, majalah,

film, buku dan pita.

Komunikasimassaitu ditujukankepada massa denganb melalui media massa

maka cirri-ciri media massa :

1. Komunikator komunikasi massa bersifat melembaga, berarti bahwa

komunikatornya bertindak atas nama lembaga.

Contoh : Komunikator media massa adalah wartawan, penyiar radio,

reportase televise, sutradara film, karena media yang digunakan adalah

suatu lembaga dan dalam menyebar luaskan bertindak atas nama lembaga.

2. Pesan yang disampaikan media massa bersifat umum (public) karena

ditujukan kepada umum yang mengenal kepentingan umum.

3. Proses komunikasi massa bersifat satu arah yang berarti bahwa tidak

terdapat arus balik dari komunikan terhadap komunikator. Dengan

(26)

perkataan lain televisi atau wartawan tidak mengetahui tanggapan

khalayak yang dijadikan sasarannya. Yang dimaksud dengan tidak

mengetahui dalam waktu proses komunikasi itu berlangsung.

4. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, beragam dalam jenis

usia, jenis kelamin, pendidikan, agama, status sosial, status ekonomi,

hobbi dan sebagainya. Selain komunikan komunikasi massa juga bersifat

anonym, tidak dikenal oleh komunikatornya.

5. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan berarti pendengar

radio atau pemirsa televisi secara serempak bersama-sama dan serentak

pada saat yang sama memperhatikan acara yang sama ( Effendy, 1990 :

23).

Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri komunikasi menitik beratkan pada

penyampaian pesan melalui media massa, baik cetak maupun elektronik.

Menurut Mc Quail pesan yang disampaikan melalui media massa merupakan

suatu produk dan komoditas yang memiliki simbolik yang mengandung nilai

kegunaan. Jadi setiap pesan yang ditayangkan stasiun televisi berada dalam

posisi sebagai produk yang ditawarkan dalam rangka mencapai salah satu

tujuan yaitu konsumsi khalayak.

Selanjutnya Mc Quail (1991 : 53) mengatakan bahwa media massa

berperan sebagai :

1. Berperan sebagai pengalaman yang meluaskan pandangan kita dan

memungkinkan kita mmapu memahami apa yang terjadi disekitar diri kita,

tanpa campur tangan pihak lain atau sikap memihak.

2. Juru bahasayang menjelaskan dan member makna terhadap peristiwa

(27)

15

3. Pembawa atau penghantar informasi atau pendapat.

4. Jaringan interaktif yang menghubungkan pengirim dengan penerima

melalui berbagai macam umpan balik.

5. Papan penunjuk jalan yang secara aktif menunjukkan arah, memberikan

bimbingan atau instruksi.

6. Penyaring yang memilih bagian pengalaman yang perlu diberikan

perhatian khusus dan menyisihkan aspek dan menyisihkan aspek

pengalaman lainnya.

7. Cermin yang memantulkan citra masyarakat itu sendiri.

8. Tirai dan penutup yang menutupi kebenaran demi mencapai tujuan

propaganda atau pelarian dari suatu kenyataan.

Sehingga tanpa dihindari, media massa kemudian turut berperan juga

dalam kehidupan khalayak secara langsung ataupun secara tidak langsung.

2.2 Televisi dan Radio Sebagai Media Komunikasi Massa

Stasiun televisi dan radio setiap harinya menyajikan berbagai jenis

program yang jumlahnya sangat banyak dan jenisnya beragam. Pada dasarnya

apa saja bisa dijadikan program untuk ditayangkan di televise dan radio

selama program itu menarik dan disukai audience, dan selama tidak

bertentangan dengan kesusilaan, hukum dan peraturan yang berlaku. Pengelola

stasiun penyiaran dituntut untuk memiliki kreativitas seluas mungkin untuk

menghasilkan program yang menarik. Berbagai jenis program itu dapat

dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan jenisnya yaitu :

1) Program informasi (berita)

- Berita keras (hard news) : berita terkini yang harus segera disiarkan

(28)

- Berita lunak (soft news) : kombinasi dari fakta, gossip, dan opini. Dapat

berbentuk perbincangan (talk show). Talk show adalah sebuah pertunjukkan

yang dipusatkan pada wawancara-wawancara, dan lainnya diselingi dengan

penampilan penyanyi atau pelawak.Namun wawancara tetap menjadi sentral

dalam talk show dengan segala tipenya. (Pane,2004: 90).

2) Program Hiburan (Entertainment). Program informasi dibagi lagi menjadi

dua jenis. (Pane,2004: 90).

Khalayak media memiliki beberapa karakteristik yaitu jumlah yang besar,

bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan dalam

ikatan organisasi social sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat

berubah dengan cepat ( Mc.Quail, 1989 : 201). Khalayak memiliki perbedaan

jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, serta memiliki kerangka acuan dan

lapangan pengalaman (field of experience) yang berbeda.

Berdasarkan penglompokan tersebut, maka sejumlah acara diperuntukkan

untuk kelompok tertentu sebagai sasaran (target group), disamping khalayak

keseluruhan sebagai sasaran atau khalayak sasaran (target audience).

2.3 Musik Mempengar uhi Tubuh dan Pik ir an

Disadari atau tidak, dalam kehidupan kita sehari-hari banyak melibatkan

musik karena definisi paling mendasar dari musik itu sendiri adalah

merupakan bunyi yang teratur. Musik sendiri mempunyai banyak kegunaan

dalam kehidupan kita sehari - hari. Mulai dari janin masih di dalam perut

sampai saat kita menjadi dewasa dan tua bisa memanfaatkan musik tersebut.

(29)

17

berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati

tentang musik juga bermacam-macam:

a) Bunyi/kesan terhadap sesuatu yang ditangkap oleh indera pendengar.

b) Suatu karya seni dengan segenap unsur pokok dan pendukungnya.

c) Segala bunyi yang dihasilkan secara sengaja oleh seseorang atau kumpulan

dan disajikan sebagai musik.

Beberapa orang menganggap musik tidak berwujud sama sekali. Musik

menurut Aristoteles mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah,

mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotism sehingga tidak

heran bila dunia musik selalu berkembang seiring dengan kebutuhan umat

manusia. Pengetahuan dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada, baik

vokal maupun Berikut ini adalah pengertian dan definisi musik:

Philip Sheppard : Musik adalah sistem yang unik untuk mengomunikasikan

ide dan emosi.

Masduki : Musik adalah produk kebudayaan manusia. Keterkaitan antara

musik dan manusia selalu menjadi fokus kajian karena kebudayaan musik

adalah produk konseptual (cognitive) dan perilaku (behavior) masyarakat.

David Ewen : Musik adalah ilmu instrumental, yang meliputi melodi dan

harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin diungkapkan terutama

aspek emosional.

Schopenhauer : Musik adalah melodi yang syairnya adalah alam semesta.

Dello Joio : Mengenal musik dapat memperluas pengetahuan dan pandangan

selain juga mengenal banyak hal lain di luar musik. Pengenalan terhadap

(30)

musik akan menumbuhkan rasa penghargaan akan nilai seni, selain menyadari

akan dimensi lain dari suatu kenyataan yang selama ini tersembunyi.

Suhastjarja : Musik ialah ungkapan rasa indah manusia dalam bentuk suatu

konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang

mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai suatu bentuk dalam ruang

waktu yang dikenal oleh diri sendiri dan manusia lain dalam lingkungan.

Blaking, 1973 : Musik merupakan ciri khusus spesies manusia karena musik

merupakan aspek perilaku manusia yang ada di mana – mana.

Adjie Esa Poetra : Musik merupakan bunyi yang teratur, bukan saja bersifat

moral normatif, melainkan juga diakui selaras berdasarkan penghitungan para

ahli ilmu fisika.

Setiap musik yang kita dengarkan, meskipun kita tidak sengaja

mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak kita. Setidaknya ada tiga

sistem saraf dalam otak kita yang akan terpengaruh oleh musik yang

didengarkan, yaitu:

1. Sistem Otak Yang Memproses Perasaan.

Musik adalah bahasa jiwa, mampu membawa perasan kearah mana saja.

Musik yang didengar akan merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan

suatu perasaan. Perangsangan sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi

pengobatan, karena sistem saraf ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam

ilmu kedokteran jiwa, jika emosi tidak harmonis, maka akan mengganggu

sistem lain dalam tubuh kita, misalnya sistem pernapasan, sistem endokrin,

sistem immune, sistem kardiovaskuler, sistem metabolik, sistem motorik,

sistem nyeri, sistem temperatur dan lain sebagainya. Semua sistem tersebut

(31)

19

2. Sistem Otak Kognitif

Aktivasi sistem ini dapat terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau

memperhatikan musik yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini

secara otomatis, walaupun seseorang tidak menyimak atau memperhatikan

musik yang sedang diputar. Jika sistem ini dirangsang maka seseorang akan

meningkatkan memori, daya ingat, kemampuan belajar, kemampuan

matematika, analisis, logika, inteligensi dan kemampuan memilah, disamping

itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya keseimbangan sosial.

3. Sistem Otak Yang Mengontrol Kerja Otot

Musik secara langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan

pernafasan bisa melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik

yang didengar. Bahkan orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap

terpengaruh oleh alunan musik. Bahkan ada suatu penelitian tentang efek

terapi musik pada pasien dalam keadaan koma. Ternyata denyut jantung bisa

diturunkan dan tekanan darah pun turun, kemudian begitu musik dimatikan,

maka denyut jantung dan tekanan darah kembali naik.Fakta ini juga

bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik bisa mengontrol tekanan

darah.

2.4 Konsep Sikap

Secara historis istilah ‘sikap’ (attitude) digunakan pertama kali oleh

Herbert Spencer pada tahun 1862 yang sering dipakai dalam menilai status

mental seseorang dan juga pada saat itu istilah tersebut lebih ditunjujjan pada

postur fisik atau posisi tubuh manusia, sedangkan pada tahun 1888 Lange

menggunakan istilah sikap dalam bidang eksperimen mengenai respons untuk

menggambarkan kesiapan subjek dalam menghadapi stimulus yang datang

(32)

tiba-tiba (Azwar, 2002 : 4). Sikap memang mempunyai beberapa definisi yang

berbeda-beda dari beberapa pengamat. Ada 3 kerangka pemikiran dari

beberapa ahli mengenai dari definisi dari sikap yang dapat disimpulkan

sebagai berikut yaitu :

1) Kerangka pemikiran menurut para ahli psikologi yaitu adalah suatu bentuk

evaluasi atau reaksi perasaan.

2) Kerangka pemikiran menurut para ahli psikologi social dan psikologi

kepribadian yang dimana konsep sikap lebih kompleks. Menurut kelompok ini

sikap mempunyai makna kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu subjek

dengan cara-cara tertentu. Kesiapan di sini terkait dengan kecenderungan

potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu dihadapkan

pada suatu stimulus yang menghendaki adanya respon.

3) Kerangka pemikiran yang ketiga berfikir bahwa sikap merupakan

konstelasi kompeonen-komponen kognitif yang saling berinteraksi dalam

memahami, merasakan, dan berperilaku terhadap suatu subjek. (Azwar, 2002 :

4). Definisi sikap yang lain adalah kecenderungan untuk bertindak,

berpersepsi, berpikir dan merasakan dalam menghadapi objek, ide, situasi, dan

nilai (Rahmat, 2005 : 39-40). Sikap manuasia dapat terbentuk karena ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembentukkan sikap yaitu :

a) Pengalaman pribadi : apa yang telah kita alami akan ikut membentuk dan

mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Tanggapan dapat

menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk menjadi dasar

pembentukan sikap pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.

b) Orang lain yang dianggap penting : orang lain disekitar kita merupakan

(33)

21

Seseorang yang kita anggap penting, seseorang yang kita harapkan

persetujuannya bagi gerak tingah laku dan pendapat kita, seseorang yang tidak

ingin kita kecewakan atau seseorang yang berarti khusus bagi kita akan

banyak mempengaruhi pembentukan sikap kita.

c) Kebudayaan : kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai

pengaruh yang besar terhadap pembentukkan sikap kita.

d) Media massa : adanya informasi baru dari media massa mengeani sesuatu

hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal

tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut apabila

cukup kuat akan memberikan dasar afektif dalam menilai sesuatu hal sehingga

terbentuknya arah sikap.

e) Lembaga pendidikan dan lembaga agama : lembaga pendidikan dan

lembaga agama sebagai sesuatu system mempengaruhi dalam pembentukkan

sikap dikarenakn keduanya meletakkan dasar pengertian dan konsep moral

dalam diri individu.

f) Faktor emosional dalam diri individu : sikap kadang-kadang terbentuk

karena didasari oleh emosi yang berfungsi semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.

Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang paling menunjang yaitu

komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif. Di bawah ini

akan diuraikan lebih lanjut ketiga komponen sikap tersebut.

a) Komponen Kognitif

Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku

atau apa yang benar bagi obyek sikap. Kepercayaan terbentuk oleh apa yang

telah kita lihat atau apa yan talah kita ketahui, kemudian terbentuk suatu idea

(34)

tau gagasan mengenai sifat atau karakteristik umum suatu objek. Bila

kepercayaan sudah terbentuk, maka akan menjadi dasar pengetahuan

seseorang mengenai apa yang diharapkan dari objek tersebut.

b) Komponen Afektif

Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang

terhadap suatu objek sikap.Kompoenen ini terbentuk oleh aspek perasaan

terhadap objek.Komponen ini berkaitan dengan aspek emosional terhadap

objek tersebut.Beban emosional inilah yang memberikan watak tertentu

terhadap sikap yaitu watak mantap, tergerak, dan termotivasi.

c) Komponen Konatif

Komponen berperilaku atau komponen konatif dalam struktur sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada

dalam diri seseorang berkaitan dengan objek yang dihadapinya.Kaitan ini

didasari oleh asumsi bahwa kepercayaan dan perasaan banyak

mempengaruhiberperilaku. Menurut Attkinson, R.L, dkk, dalam Sunaryo

(2004), sikap memiliki lima fungsi antara lain :

1) Fungsi Instrumental, penyelarasan atau kebermanfaatan

Sejumlah sikap dipegang kuat karena manusia berjuang keras untuk

memaksimalkan penghargaan dalam lingkungan eksternal dan meminimalkan

sanksi.

2) Fungsi Pertahanan Diri

Sejumlah sikap dipegang kuat karena manusia melindungi ego mereka dari

hasrat mereka sendiri yang tidak dapat diterima atau dari pengetahuan tentang

(35)

23

3) Fungsi Ekspresi Diri

Sejumlah sikap dipegang kuat karena memungkinkan seseorang memberikan

ekspresi positif pada nilai-nilai sentral dan pada jati diri.

4) Fungsi Pengetahuan

Sejumlah sikap dipegang kuat karena memuaskan kebutuhan atau memberikan

struktur dan makna pada sesuatu yang jika tanpanya dunia akan kacau.

5) Fungsi Penyesuaian Sosial

Fungsi sikap ini membantu individu merasa menjadi bagian dari masyarakat.

Dalam hal ini sikap yang diambil individu tersebut akan dapat menyesuaikan

dengan lingkungannya.

2.5 Bahasa Dapat Mempengar uhi Per ilaku Manusia

Perbandingan definisi Bahasa menurut Santoso (1990:1), “Bahasa adalah

rangkaian bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar” dengan

Bahasa menurut Wibowo (2001: 3) “Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer

dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok

manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran”.

Sementara pengertian bahasa secara umum yaitu bahasa sebagai lambang.

Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

dihasilkan alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat.

(36)

Menurut Sabriani (1963), mempertanyakan bahwa apakah bahasa

mempengaruhi perilaku manusia atau tidak? Sebenarnya ada variabel lain

yang berada diantara variabel bahasa dan perilaku. Variabel tersebut adalah

variabel realita. Jika hal ini benar, maka terbukalah peluang bahwa belum

tentu bahasa yang mempengaruhi perilaku manusia, bisa jadi realita atau

keduanya.

Kehadiran realita dan hubungannya dengan variabel lain, yakni bahasa dan

perilaku, perlu dibuktikan kebenarannya terlebih dahulu. Selain itu, perlu juga

dicermati bahwa istilah perilaku menyiratkan penutur. Istilah perilaku merujuk

ke perilaku penutur bahasa, yang dalam artian komunikasi mencakup

pendengar, pembaca, pembicara, dan penulis.

Fodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda.

Yang dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna

yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda

adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi

ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang

dimaksud.

Dalam bahasa Indonesia kata cecak memiliki hubungan kausal dengan

referennya atau binatangnya. Artinya, binatang itu disebut cecak karena

suaranya kedengaran seperti cak-cak-cak. Oleh karena itu kata cecak disebut

tanda bukan simbol. Lebih lanjut Fodor mengatakan bahwa problema bahasa

adalah problema makna.Sebenarnya, tidak semua ahli bahasa membedakan

antara simbol dan tanda. Richards (1985) menyebut kata table sebagai tanda

meskipun tidak ada hubungan kausal antara objek (benda) yang dilambangkan

(37)

25

Kesimpulan bahwa salah satu cara mengungkapkan makna adalah dengan

bahasa, dan masih banyak cara lain yang dapat dipergunakan. Namun sejauh

ini, apa makna dari makna, atau apa yang dimaksud dengan makna belum

jelas. Bolinger (1981) menyatakan bahwa bahasa memiliki sistem fonem, yang

terbentuk dari distinctive features bunyi, sistem morfem dan sintaksis. Untuk

mengungkapkan makna bahasa harus berhubungan dengan dunia luar. Yang

dimaksud dengan dunia luar adalah dunia di luar bahasa termasuk dunia dalam

diri penutur bahasa. Dalam pengertian seperti inilah disebut realita. Penjelasan

Bolinger (1981) tersebut menunjukkan bahwa makna adalah hubungan antara

realita dan bahasa. Sementara realita mencakup segala sesuatu yang berada di

luar bahasa. Realita itu mungkin terwujud dalam bentuk abstraksi bahasa,

karena tidak ada bahasa tanpa makna.Sementara makna adalah hasil hubungan

bahasa dan realita.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, dalam bahasa selalu tersirat

realita.Sementara perilaku selalu merujuk pada pelaku komunikasi.

Komunikasi bisa terjadi jika proses decoding dan encoding berjalan dengan

baik. Kedua proses ini dapat berjalan dengan baik jika baik encoder maupun

decoder sama-sama memiliki pengetahuan dunia dan pengetahuan bahasa

yang sama. (Omaggio, 1986).

Dengan memakai pengertian yang diberikan oleh Bolinger (1981) tentang

realita, pengetahuan dunia dapat diartikan identik dengan pengetahuan realita.

Bagaimana manusia memperoleh bahasa dapat dijelaskan dengan teori-teori

pemerolehan bahasa. Sedangkan pemerolehan pengetahuan dunia (realita) atau

proses penghubungan bahasa dan realita pada prinsipnya sama, yakni manusia

memperoleh representasi mental realita melalui pengalaman yang langsung

(38)

atau melalui pemberitahuan orang lain. Misalnya seseorang menyaksikan

sebuah kecelakaan terjadi, orang tersebut akan memiliki representasi mental

tentang kecelakaan tersebut dari orang yang langsung menyaksikannya, juga

akan membentuk representasi mental tentang kecelakaan tadi.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa itu dapat

mempengaruhi perilaku manusia, karena dengan menggunakan bahasa sebagai

alat komunikasi secara tidak langsung akan menggambarkan bagaimana

karakter dan sifat yang ada pada diri seseorang. Dan hal itu dapat

mempengaruhi perilaku kita sebagai manusia.Jika seseorang terbiasa berbicara

menggunakan Bahasa Indonesia dengan penuh wibawa dan intelektual, maka

hal itu dapat mencerminkan kepribadian yang cerdas.

2.6 Lagu dangdut yang dicekal

Musik dangdut telah dikenal luas sebagai musik rakyat khususnya dengan

tingkat ekonomi menengah kebawah.Hampir semua rakyat kelas pekerja

sangatlah mencintai musik dangdut.Banyak sekali musisi-musisi dangdut yang

berhasil sukses dan terkenal berkat bakat di bidang musik dangdut.Namun,

hanya sedikit masyarakat yang mengetahui asal-muasal dari musik dangdut itu

sendiri.

Dangdut merupakan salah satu dari genre seni musik yang berkembang di

Indonesia. Bentuk musik ini berakar dari musik Melayu pada tahun 1940-an.

Dalam evolusi menuju bentuk konteporer sekarang masuk unsur-unsur musik

India (terutama dari penggunaan tabla) dan Arab (pada cengkok dan

harmonisasi). Perubahan arus politik Indonesia di akhir tahun 1960-an

Dangdut boleh dikatakan telah matang dalam bentuk gitar listrik dan juga

(39)

27

bentuk yang konteporer. Sebagai musik populer, dangdut sangat terbuka

terhadap pengaruh bentuk musik lain, mulai dari keroncong, langgam, degung,

gembus, rock, pop, bahkan house musik.

Penyebutan nama “dangdut” merupakan onomatope dari suara permainan

tabla (dalam dunia dangdut disebut gendang saja) yg khas dan didominasi oleh

bunyi dang dan dut. Nama ini sebetulnya adalah sebutan sinis dalam sebuah

artikel majalah awal 1970-an bagi bentuk musik melayu yg sangat populer di

kalangan masyarakat kelas pekerjaan saat itu.Dangdut kontemporer telah

berbeda dari akarnya, musik Melayu, meskipun orang masih dapat merasakan

sentuhan.Orkes Melayu (biasa disingkat OM, sebutan yg masih sering dipakai

untuk suatu grup musik dangdut) yg asli menggunakan alat musik seperti gitar

akustik, akordeon, rebana, gambus, dan suling, bahkan gong.

Pada tahun 1950-an dan 1960-an banyak berkembang orkes-orkes Melayu

di Jakarta yg memainkan lagu-lagu melayu Deli dari Sumatera (sekitar

Medan). Pada masa ini mulai masuk eksperimen masuknya unsur India dalam

musik Melayu.Perkembangan dunia sinema pada masa itu dan politik

anti-Barat dari presiden Soekarno menjadi pupuk dari grup-grup ini.

Dari masa ini dapat dicatat nama-nama seperti P. Ramlee (dari Malaysia),

Said Effendi (dengan lagu Seroja), Ellya (dengan gaya punggung seperti

penari India), Husein Bawafie sang pencipta Boneka dari India, Munif

Bahaswanm serta M. Mashabi (pencipta skor film “Ratapan Anak Tiri” yg

sangat populer di tahun 1970-an).Gaya dan bahasa musik masa ini masih terus

bertahan hingga 1970-an, walaupun pada saat itu juga terjadi perubahan besar

(40)

dikancah musik Melayu yg dimotori oleh Soneta Group pimpinan Rhoma

Irama.beberapa nama dari masa 1970-an yg dapat disebut adalah Mansyur S.

Ida Laila, A Rafiq, serta Muksin Alatas. Populernya musik melayu dapat

dilihat dari keluarnya beberapa album pop Koes Plus di masa jayanya.

Dangdut modern, yang berkembang pada awal tahun 1970-an sejalan

dengan politik Indonesia yg ramah terhadap budaya barat, memasukan

alat-alat musik modern barat seperti gitar listrik, organ elektrik, perkusi, terompet,

seksofon, obo, dan lain-lain untuk meningkatkan variasi dan sebagai lahan

kreativitas pemusik-pemusiknya. Mandolin juga masuk sebagai unsur penting.

Pengaruh rock (terutama pada permainan gitar) sangat kental terasa pada

musik dangdut.Tahun 1970-an menjadi ajang “pertempuran” bagi musik

dangdut dan musik rock dalam merebut pasar musik Indonesia, hingga pernah

diadakan konser ‘duel’ antara Soneta Group dan God Bless. Praktis sejak masa

ini musik Melayu telah berubah, termasuk dalam pola bisnis

bermusiknya.Pada paruh akhir dekade 1970-an juga berkembang variasi

“dangdut humor” yg dimotori oleh OM Pancaran Sinar Petromaks (PSP).

Orkes ini, yg berangkat dari gaya musik melayudeli, membantu diseminasi

dangdut dikalangan mahasiswa. Subgenrediteruskan, misalnya oleh OM

Pengantar Minum Racun (PMR) dan, pada awal tahun 2000-an, oleh Orkes

Pemuda Harapan Bangsa (PHB).Sebagaian besar lagu dangdut dapat

menerima berbagai unsur musik lain secara mudah, bangunan sebagaian besar

tersusun dari satuan delapan birama 4/4. Jarang sekali ditemukan lagu dangdut

(41)

29

nuri dan Seroja. Lagu dangdut juga miskin improvisasi, baik melodi maupun

harmoni.

Sebagai musik pengiring tarian, dangdut sangat mengandalkan ketukan

tabla dan sinkop.Intro dapat berupa vokal tanpa iringan atau berupa permainan

seruling, selebihnya merupakan permainan gitar atau mandolin.Panjang intro

dapat mencapai delapan irama.Bagian awal tersusun dari delapan birama,

dengan atau tanpa pengulang.Jika terdapat pengulangan, dapat disela dengan

suatu baris permainan jeda.

Bagian ini biasanya berlirik pengantar tentang isi lagu, situasi yang

dihadapi sang penyanyi. Berkembangnya lagu-lagu dangdut di era 2000-an

dikalangan dunia hiburan khususnya televisi saat ini banyak sekali muncul

penyanyi-penyanyi dangdut yang menyanyikan lirik lagu dengan gayadan

bahasa yang berlebihan sehingga para khalayak menyikapi sebagai unsur

pornografi.Program acara musik dangdut yang menarik dari JTV Surabaya.

Ditayangkan secara LIVE dari studio JTV, setiap hari Sabtu sampai Kamis

pukul 12.00-13.00 WIB. Menampilkan orkes-orkes Melayu dan penyanyi

dangdut yang terbaik.Acara ini dipandu oleh presenter-presenter yang kocak

untuk membuat audiencesemakin bersemangat ditemani musik dangdut dari

Stasiun Dangdut. Disertai telepon interaktif dan request lagu dan kirim salam

dariaudience.Musik dangdut bagi masyarakat lebih tinggi tingkatnya diputar

pada televisi karena dapat dilihat penyanyi maupun goyangannya

dibandingkan dengan radio yang sifatnya auditif (hanya dapat didengar). Lagu

yang dicekalkarena terkesan lirik lagu tersebut jorok dan berbau porno itulah

sebabnya KPID Jatim melarang dan mencekal tidak beredarnya lagu tersebut.

(42)

Empat yang dicekal oleh KPID antara lainnya adalah ”Hamil Duluan”

dinyanyikan oleh Tuty Wibowo, “Watu Cilik” dinyanyikan oleh Shodiq dan

Ratna Antika, “Lubang Buaya” dinyanyikan oleh Minawati Dewi, dan “Iwak

Peyek” dinyanyikan oleh Eni Sagita. Tetapi dari keempat lagu tersebut lirik

lagu yang paling menonjol bahasanya adalah “Hamil Duluan” dimana lirik

tersebut langsung menyatakan suatu hal yang berunsur pornografi syair

lagunya tidak mendidik, terkesan jorok dan mengarah ke pornografi (kata-kata

kotor). Lirik “Hamil Duluan” dapat diamati sebagai berikut :

Judul : Hamil Duluan

Penyanyi : Tuty Wibowo

awalnya aku cium-ciuman

akhirnya aku peluk-pelukan

tak sadar aku dirayu setan

tak sadar aku ku kebablasan

reff:

ku hamil duluan sudah tiga bulan

gara-gara pacaran tidurnya berduaan

ku hamil duluan sudah tiga bulan

gara-gara pacaran suka gelap-gelapan

2.7Teor i S-O-R

Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus – Organisme – Response ini

(43)

31

objek material dari psikologi dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia

yang jiwanya meliputi komponen – komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi,

afeksi dan konasi. (Effendy, 2003:254). Menurut stimulus respon ini efek yang

ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga

seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan

dan reaksi komunikasn. Jadi unsur-unsur dalam model in adalah :

a. Pesan (Stimulus, S)

b. Komunikan (Organisme, O)

c. Efek (Response, R)

Mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelly yang menyatakan bahwa

dalam menelaah opini yang baru ada tiga variable penting yaitu :

a. Perhatian

b. Pengertian

c. Penerimaan

Teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 Teori S - O – R

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima

atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari

komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan STIMULUS

(44)

inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya

dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap (Effendy,

2003:255).

2.8Opini

Opini adalah tanggapan aktif terhadap rangsangan. Tanggapan disusul

melalui interpretasi personal yang diturunkan dan akan menimbulkan

perasaan, pikiran, dan kesudiannya terhadap sesuatu yang terjadi. Untuk

mengetahui opini individu terhadap objek, dapat dilihatdari unsur pembentuk

opininya. Setiap opini membentuk 3 unsur :

1. Kepercayaan ( berkaitan dengan unsure kognitif )

Kepercayaan mengacu pada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau

tidak berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi

sekarang dan persepsi yang berkesinambungan.

2. Nilai

Melibatkan kesukaan dan ketidaksukaan, cinta dan kebencian, hasrat dan

ketakutan, bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya

apakah kuat, lemah dan netral.

3. Pengharapan

Mengandung citra seseorang tentang apa keadaannya setelah tindakan.

(45)

33

pada masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang kira-kira akan terjadi

dilakukan perbuatan tertentu (William dan Clive, 1994:14).

Dari unsur-unsur diatas dapat disimpulkan bahwa opini tidak bias

dilepaskan dari kepercayaan, nilai, dan pengharapan seseorang. Hal ini

dikarenaka ketiga unsur tersebut mempunyai peranan dalam membentuk opini

seseorang.

Secara sederhana, opini didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau sikap

terhadap rangsangan (stimuli) yang diberikan, kemudian timbul respon dari

komunikan dan setelah itu mengalami proses yang dinamakan dengan opini.

Oleh sebab itu, opini perlu dikaji, dipahami dan dipergunakan karena

mempunyai kekuatan tersendiri.

Opini itu sendiri tidak mempunyai tingkatan atau strata, namun

mempunyai arah yaitu :

1. Opini positif : Jika individu memberikan pernyataan setuju

2. Opini netral : Jika individu memberikan pernyataan ragu-ragu

3. Opini negatif : Jika individu memberikan pernyataan tidak setuju (Effendy,

1993:85)

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa opini merupakan

ekspresi tentang sikap (kecenderungan untuk memberika respon) terhadap

suatu masalah atau situasi tertentu dan dapat berupa pernyataan yang

diucapkan atau tulisan sebagai jawaban yang diucapkan atau diberikan oleh

(46)

individu terhadap suatu rangsangan atau situasi yang mengemukakan

beberapa pernyataan yang dipermasalahkan.

2.9Ker angka Ber fik ir

Dari semula media komunikasi yang ada, salah satunya televisi dan radio

yang mempunyai pengaruh paling kuat pada kehidupan manusia. Televisi

dapat mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dibanding

media massa yang lain yaitu dapat disajikan dalam bentuk audio dan visual.

Dapat menggambarkan suatu peristiwa secara langsung dan tidak mengenal

jarak dan rintangan. Peristiwa di suatu kota, di suatu Negara yang satu dapat

ditonton dengan baik di Negara lain tanpa mengenal rintangan berupa laut

ataupun jurang (Effendy,2000:176-177).

Melalui media televisi dan radio, masyarakat dapat menyaksikan

program-program acara mulai hiburan sampai berita (news) yang disuguhkan oleh

stasiun televisi. Apalagi sekarang semakin banyak stasiun televisi dan radio

yang bermunculan untuk memutar dan berlomba-lomba menyuguhkan banyak

sekali program acara yang dikemas semenarik mungkin, sehingga membuat

masyarakat untuk lebih aktif memilih program acara yang sesuai dengan

kebutuhannya.

Pada televisi maupun radio yang pernah memutarkan lagu “Hamil

Duluan”, yang merupakan lagu yang dicekal oleh Komisi Penyiaran Indonesia

Daerah (KPID) Jawa Timur. Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa

Gambar

Gambar 1 Teori S - O – R
Gambar 2 Bagan Kerangka Berfikir Penelitian Opini Masyarakat Tentang
Tabel 1 Usia
Tabel 2 Pendidikan Terakhir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka penulis memberikan batasan yaitu tentang pengetahuan nasabah mengenai suatu produk dan Pelayanan yang dapat memuaskan nasabah serta besarnya bagi hasil

Pelaksanaan Tugas Akhir polikultur sawi caisim (Brassica juncea L.) dan kacang panjang (Vigna sinensis ssp. sesquipedalis) secara organik dilaksanakan di Desa Jatirejo Rt 03 Rw

Berdasarkan uji deskriptif didapatkan prosentase karakteristik tingkat pengelolaan emosi marah rendah pada sopir bus AKDP trayek Tegal di UPT terminal Purwokerto dengan

Artikel ini membahas temuan dari penelitian kuasi eksperimen untuk mengetahui pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik peserta didik SMK Negeri 1 Purwakarta kelas

Orangtua cenderung memberikan multivitamin pada anaknya walaupun gizinya sudah cukup karena orangtua merasa bahwa zat-zat gizi yang ada pada makanan yang diberikan

Setelah dilakukan tindakan dengan menggunakan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik keanekaragaman hewan dan tumbuhan kelas IV SDN 1 Reco Kertek Wonosobo

Kohesi sosial dari suatu kota juga dapat dicapai dengan pencapaian kesamaan norma dan budaya dari penduduk kota tersebut yang kemudian menjadikan budaya dan warisan dari kota

Pengertian   Pengelolaan