• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH METODE THINK-TALK-WRITE TERHADAP

KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK

CERPEN OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 17 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

TRY ANNISA LESTARI NIM. 2103111075

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil ‘Alamin penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Bahasa dan Seni. Selain persyaratan akademisi, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Apa yang dilakukan melalui penelitian ini mungkin belum mencapai hasil yang maksimal. Untuk itu saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bisa memberi konstribusi terhadap khasanah pengetahuan dan semoga penelitian ini membantu terhadap kegiatan penelitian-penelitian relevan selanjutnya.

Banyak sudah dukungan dan bantuan yang didapatkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Tanpa bantuan, dukungan, dan kemudahan-kemudahan yang diperoleh, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Drs. Sanggup Barus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia sekaligus sebagai Dosen Penguji.

5. Dr. Wisman Hadi, M. Hum. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

6. Mara Untung Ritonga, S.S, M.Hum, Ph.D selaku Dosen Pembimbing Pegawai Tata Usaha SMA Negeri 17 Medan yang telah bersedia untuk berkerja sama demi kelancaran proses penelitian.

(7)

semangat, dan juga doa yang terus mengalir seperti air sebagai menyejukkan hati dan pikiran. Begitu juga untuk Abangda Sasri Eko Wiryasmoro, SE. dan Kakanda Shally Dwina Asmoro, S.Psi.

12.Teristimewa untuk Sahabat seperjuangan Tele (Dewi Astuti, Rima Mawarni, Adliya Eka Putri) yang telah setia mencurahkan perhatian dan semangatnya dan Tri teman yang selalu mendukung.

13.Seluruh rekan-rekan di kelas Reguler A 2010 khususnya dan seluruh mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

14.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Terima kasih atas dukungan doa dan motivasinya. Penulis tidak dapat membalas semua jasa, bantuan, kebaikan, dan pengorbanan yang diberikan kepada penulis, kiranya Allah membalas semuanya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaannya. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi perkembangan dan kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Juni 2014 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

B. Identifikasi Masalah……….. 4

C. Batasan Masalah………... 5

D. Rumusan Masalah………. 5

E. Tujuan Penulisan……….. 5

F. Manfaat Penulisan……… 6

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGAKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis 1. Pengertian Metode Pembelajaran………... 7

2. Hakekat Pembelajaran dengan Metode Tnink-Talk-Write………. 7

a. Langkah-langkah Pembelajaran metode Think-Talk-Write….. 12

b. Desain metode Think-Talk-Write……….. 13

c. Kelebihan dan Kelemahan metode Think-Talk-Write……….. 14

3. Hakekat Menganalisis Unsur-unsur intrinsik cerpen……….. 14

a. Cerita Pendek (Cerpen)………. 14

b. Unsur-unsur Cerpen……….. 15

B. Kerangka Konseptual……… 20

C. Hipotesis Penelitian……….. 21

(9)

B. Populasi dan Sampel………. 22

1. Populasi………... 22

2. Sampel……… 23

C. Metode Penelitian………. 25

D. Defenisi Oprasional……….. 26

E. Desain Penelitian……….. 26

F. Prosedur Pelakasanaan Penelitian………. 27

G. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian……….. 31

H. Organisasi Pengolahan Data………. 34

I. Teknik Analisis Data……… 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………. 38

1. Analisis Data Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Tanpa Menggunakan Think-Talk-Write (Pre-Test)……… 40

a. Mean………. 40

b. Standar Deviasi………. 41

c. Standar Error……….41

2. Analisis Data Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Menggunakan Think-Talk-Write (Post-Test)……… 44

a. Mean………. 44

b. Standar Deviasi………. 45

c. Standar Error……….45

3. Standar Error Perbedaan Variabel X1 dan Variabel X2………….. 47

B. Uji Persyaratan Analisis Data………...48

1. Uji Normalitas……… 48

a. Uji Normalitas Hasil Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cepen Sebelum Menggunakan Metode Think-Talk- Write (Pre-Test)……… 48

(10)

2. Uji Homogenitas………. 50

3. Uji Hipotesis………... 51

C. Pembahasan Penelitian………. 53

1. Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen sebelum

Menggunakan Metode Think-Talk-Write Oleh Siswa Kelas X

SMA Negeri 17 Medan (Pre-Test)………. 53

2. Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen setelah

Menggunakan Metode Think-Talk-Write Oleh Siswa Kelas X

SMA Negeri 17 Medan (Post-Test)……… 54

3. Pengaruh Metode Think-Talk-Write Terhadap Kemampuan

Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas

X SMA Negeri 17 Medan………... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………... 56

B. Saran………. 57

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Perincian Jumlah Populasi Siswa……… 23

Tabel 2 : Perincian Sampel Penelitian………. 25

Tabel 3 : Desain Eksperimen One Groub Pre-Test Post-Test…………. 27

Tabel 4 : Jalannnya Eksperimen One Groub Pre-Test Post-Test…….. 28

Tabel 5 : Aspek Penilaian Kemampuan Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen………. 31

Tabel 6 : Kategori Penilaian………. 34

Tabel 7 : Hasil Pre-Test………. 39

Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Nilai Pre-Test………...40

Tabel 9 : Identifikasi Kecederungan Nilai Pre-Test………42

Tabel 10 : Hasil Post-Test Siswa………..43

Tabel 11 : Distribusi Frekuensi Nilai Post-Test………..44

Tabel 12 : Identifikasi Kecederungan Nilai Post-Test………45

Tabel 13 : Hasil Nilai Pre-Test dan Post-Test……….46

Tabel 14 : Analisis Data Kelompok Pre-Test dan Post-Test………..48

Tabel 15 : Uji Normalitas Data Kelompok Pre-Test………..49

Tabel 16 : Uji Normalitas Data Kelompok Post-Test………50

Tabel 17 : Uji Homogenitas………....51

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Desain Skema Think-Talk-Write………... 12 Gambar 2 : Diagram Frekuensi Pre-Test………. 42

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Silabus ……… 60 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran………... 61 Lampiran 3 : Soal Instrumen………... 70

Lampiran 4 : Perhitungan Uji Normalitas Kelompok Pre-Test

dan Post Test...………... 82

Lampiran 5 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 Ke Z……...91 Lampiran 6 : Daftar Nilai Persentil Untuk Distributif F……….. 92

Lampiran 7 : Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors……… 94

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah bertujuan untuk melatih siswa

agar mempunyai empat aspek pembelajaran, yaitu kemampuan dan keterampilan

dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis, serta menumbuhkan sikap budi

pekerti. Dari keempat keterampilan tersebut, keterampilan membaca salah satu

keterampilan yang diajarkan di sekolah dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Menurut Sandjaja (2005) “ membaca adalah proses untuk mengenal kata dan

memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga hasil akhir dari

proses membaca adalah seseorang mampu membuat intisari dari bacaan”. Hal ini

dipertegas oleh pendapat Lilawati dalam I Gede Edy Purwaka (dalam Sri: 2005)

minat membaca anak adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai

dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga mengarahkan anak

untuk membaca dengan kemauannya sendiri.

Namun, berdasarkan hasil diskusi dengan beberapa siswa, mereka

mengatakan bahwa membaca merupakan kegiatan yang dianggap membosankan,

apalagi buku yang dibaca itu adalah buku pelajaran. Dalam membaca, banyak

sekali masalah yang kita temukan, misalnya ketika membaca satu atau dua lembar

penuh tulisan tetapi tidak satupun ide yang diperoleh dari bacaan itu, ketika

(15)

tertuju menyusuri tulisan demi tulisan. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia

(Lita Suzana) mengatakan “siswa sulit menemukan ide pokok suatu bacaan. Hal

ini disebabkan kurangnya minat membaca pada siswa, sehingga ketika diberi

tugas siswa kurang memahaminya.” Dari hasil observasi yang dilakukan selama

melakukan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPL-T) selama 3 bulan di

SMA Nusantara Lubuk Pakam dan berdiskusi dengan guru bidang studi bahasa

Indonesia, siswa kurang memahami dalam menganalisis cerpen. Masalah-masalah

yang timbul pada siswa seperti: 1) pembelajaran masih berpusat pada guru sebagai

sumber utama pembelajaran, 2) siswa tidak membaca ataupun melakukan

kegiatan berdiskusi untuk menambah pemahaman tentang cerpen, 3) guru tidak

menggunakan metode yang menarik dalam menyampaikan materi pembelajaran,

sehingga siswa terkadang bosan dan malas untuk menyimak penjelasan dari guru

dan 4) alokasi waktu yang disediakan untuk memahami cerpen sangat singkat,

sehingga siswa kurang memahami pembelajaran.

Pembelajaran membaca cerpen dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA kelas X semester

Ganjil dan tertera pada Standar Kompetensi 7 berbunyi, “Memahami wacana

sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen.” Kompetensi dasar 7.2

berbunyi, “Menganalisis keterkaitan unsur intrinsik suatu cerpen dengan

kehidupan sehari-hari.” Dalam hal ini siswa dituntut untuk menganalisis unsur

-unsur intrinsik yang terdapat pada cerpen, namun permasalahan yang dihadapi

adalah siswa malas membaca. Pola belajar yang demikian mengakibatkan siswa

(16)

itu, menurut peneliti rendahnya nilai siswa dapat diatasi dengan memberikan

sebuah teknik yang baru dan menarik. Dengan demikian, peneliti menawarkan

pembelajaran menganalisis cerpen dengan metode Think-Talk-Write.

Metode pembelajaran Think-Talk-Write diperkenalkan oleh Huinker dan

Laughlin (dalam Ansari, 2003:36) ini pada dasarnya dibangun melalui kegiatan

berpikir, berbicara dan menulis. Siswa diminta membaca, membuat catatan kecil,

menjelaskan, mendengar, dan membagi ide bersama teman dalam kelompok

kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Hal ini didukung dengan hasil

penelitian Sri Qomariyah “Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun Melalui

Metode TTW (Think, Talk, And Write) Siswa Kelas IV SDN 1 Platar, Tahunan,

Jepara.” Skor rata-rata diperoleh 74,13.

Menurut (Ansari, 2003: 75) metode Think-Talk-Write memungkinkan siswa untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri, mengkomunikasikan pemikirannya dan menuliskan hasil diskusinya sehingga siswa dapat memahami konsep yang diajarkan dan membuat siswa terbiasa mengkomunikasikan ide-idenya secara lisan maupun tertulis dalam rangka memecahkan suatu masalah.

Dalam kegiatan pembelajaran sering ditemui bahwa ketika siswa diberi

tugas tertulis, siswa selalu mencoba langsung menulis jawaban. Walaupun terlebih

dahulu melakukan kegiatan berpikir, merefleksikan dan menyusun serta

mengajukan ide-ide itu sebelum memulai menuliskannya. Hal ini akan

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memahami

konsep-konsep yang pembelajaran serta membantu siswa untuk mampu

(17)

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk menjadikan

permasalahan tersebut sebagai topik penelitian. Adapun judul yang dipilih

Pengaruh Metode Think-Talk-Write (TTW) terhadap Kemampuan

Menganalisis Unsur-unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMA Negeri

17 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, ada sejumlah masalah yang muncul.

Masalah-masalah tersebut diindentifikasi sebagai berikut.

1. Pembelajaran bahasa Indonesia masih berpusat pada guru sebagai sumber

utama pembelajaran.

2. Siswa tidak memliki persiapan seperti membaca ketika pembelajaran bahasa

Indonesia, serta pada kegiatan berdiskusi menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen.

3. Guru mata pelajaran bahasa Indonesia tidak menggunakan metode yang

menarik dalam menyampaikan materi pembelajaran, sehingga siswa bosan dan

malas untuk menyimak penjelasan dari guru.

4. Alokasi waktu yang disediakan untuk memahami cerpen sangat singkat

sehingga siswa kurang memahami pembelajaran.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, pembatasan masalah penelitian perlu

(18)

dibatasi pada analisis unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan metode

Think-Talk-Write (TTW) oleh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan dalam

pembelajaran menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang dan batasan masalah di atas, rumusan

masalah yang akan menjadi fokus penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil pembelajaran siswa sebelum menggunakan metode

Think-Talk-Write oleh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan?

2. Bagaimana hasil pembelajaran siswa setelah menggunakan metode

Think-Talk-Write oleh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang diharapkan dapat tercapai dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. untuk memperoleh gambaran kemampuan siswa menganalisis unsur-unsur

intrinsik cerpen oleh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan.

2. untuk memperoleh gambaran kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik

cerpen dengan menggunakan metode Think-Talk-Write oleh siswa kelas X

SMA Negeri 17 Medan.

3. untuk memperoleh gambaran pengaruh metode Think-Talk-Write terhadap

kemampuan menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen oleh siswa kelas X

(19)

F. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini dapat memberikan pengalaman proses pembelajaran membaca

terutama menganalisis unsur-unsur intrinsik cerpen dengan menggunakan

metode serta media yang menarik. Selain itu, siswa dapat berperan aktif

dalam pembelajaran.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi guru bahasa

Indonesia dalam merencanakan program pembelajaran khususnya dalam

pemilihan model pembelajaran.

3. Hasil penelitian dapat menjadi bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang

pengaruh metode Think-Talk-Write terhadap kemampuan menganalisis

unsur-unsur Intrinsik cepen oleh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan Tahun

Pembelajaran 2013/2014, maka diperoleh simpulan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian menujukan penggunaan metode Think-Talk-Write

terhadap kemampuan menganalisis unsur-unsur Intrinsik cepen oleh siswa

kelas X SMA Negeri 17 Medan tahap pre-test tergolong dalam kategori

sedang dengan nilai rata-rata 63,125,

2. pada tahap post-test tergolong dalam kategori baik dengan nilai rata-rata

74,84.

3. Pengaruh metode Think-Talk-Write terhadap kemampuan menganalisis

unsur-unsur Intrinsik cerpen oleh siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan

Tahun Pembelajaran 2013/2014 mengalami peningkatan yang signifikan

dari kategori sedang ke kategori baik.

4. metode Think-Talk-Write berpengaruh pada hasil belajar siswa dalam

menganalisis unsure-unsur intrinsik pada bagian tema mengalami

(21)

B. Saran

Berdasarkan hasi penelitian pada siswa kelas X SMA Negeri 17 Medan,

maka dapat diberikan saran-saran seperti di bawah ini:

1. Hasil belajar siswa menggunakan metode Think-Talk-Write terhadap

kemampuan menganalisis unsur-unsur Intrinsik cerpen lebih baik. Oleh

karena itu, guru bidang studi Bahasa Indonesia disarankan untuk

menggunakan metode Think-Talk-Write dalam pembelajaran menganalisis

unsur-unsur Intrinsik cerpen.

2. Siswa masih membutuhkan motivasi dan memperkaya khasanah membaca

untuk meningkatkan kemampuan menganalisis cerpen dan pembelajaran

yang lainnya, sebab membaca adalah sumber informasi dan wawasan.

Semakin siswa merasa tertarik untuk membaca dan memperdalam suatu

materi pelajaran, semkain mudah ia akan menguasainya.

3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan oleh peneliti lain guna memberi

masukan yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Rineika Cipta

Azizes, Furqon dan Hasim, Abdul. 2010. Menganalisis Fiksi Sebuah Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Bansu I. Ansari. 2003. Desain Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Siregar, Eveline dan Nara, Hartini. 2010. Teori belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sudjana.2007. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjono, Anas. 2009. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sumardjo, Jakob dan K.M Saini. 1998. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia

Pustaka.

Tarigan, Henry Guntur. 2005. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tri, Endah. 2004. Membaca dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta. Bumi Aksara.

Yamin, Martinis dan Bansu I. Ansari. 2008. Taktik Mengembangan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Perss

Puspa, I Wayan. 2013. Penerapan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar PKN Siswa.

Singaraja.

Permana, Pepen dan Setiawan. 2008. Pegantar Statistik. UPI : Bandung.

Laura, Hanina 2013. Jurnal Pengembangan Bahan Ajar Memahami Cerpen dengan Adaptasi Strategi SQ3R Untuk Siswa Kelas X SMA. Magelang.

(23)

Qomariyah, Sri. 2005. Jurnal Peningkatan Kemampuan Menulis Pantun melalui Metode Think-Talk-Write Siswa Kelas IV SDN 1. Platar Tahunan Jepara.

Kartika. 2013. http://prastutikartikasari.blogspot.com/2013/09/menumbuhkan-minat-baca-anak-melalui.html Diposkan oleh Kartika di 05.32

Gambar

Gambar 1 : Desain Skema Think-Talk-Write……………………………... 12

Referensi

Dokumen terkait

Persepsi petani tentang kredibilitas penyuluh sebagai sumber informasi mengenai pengelolaan hutan rakyat diduga berhubungan dengan karakteristik petani yang meliputi

Keadaan seperti ini membuat siswa beranggapan bahwa biologi merupakan pelajaran yang membosankan akibatnya siswa tidak termotivasi untuk mempelajari biologi dengan baik sehingga

Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa siswa yang diajar dengan strategt Interaktif memlliki hasil belajar Fi'Sika yang lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan (1) implementasi nilai kedisiplinan pendidikan karakter yang diterapkan di SMA Kristen Widya Wacana melalui aturan atau tata

HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) DENGAN KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH.. KERJA

Dalam penelitian ini obyek penelitian adalah pada PT TIRTA SIDATAMA Purwodadi, sedangkan yang dimaksud dengan pengukuran dan evaluasi prestasi manajer adalah pada

Dimyati Khudzaifah, Metode Penelitian Hukum.. Data primer adalah data utama yang diperoleh melalui data-data yang berupa keterangan-keterangan yang berasal dari pihak-pihak

[r]