• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KISARAN SEBAGAI RINTISAN SEKOLAHBERTARAF INTERNASIONAL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KISARAN SEBAGAI RINTISAN SEKOLAHBERTARAF INTERNASIONAL."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KISARAN SEBAGAI RINTISAN SEKOLAH

BERTARAF INTERNASIONAL

Oleh: Bambang Guntoro

NIM 408141042

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ANALISIS PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 2 KISARAN SEBAGAI RINTISAN SEKOLAH

BERTARAF INTERNASIONAL

Bambang Guntoro (NIM. 408141042)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 2 sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), pemahaman guru biologi SMA N 2 Kisaran terhadap RSBI, perencanaan implementasi pembelajaran biologi di SMA N 2 Kisaran, proses pembelajaran biologi berdasarkan IPKG I dan IPKG II di SMA N2 Kisaran sebagai RSBI, sarana dan prasarana seperti laboratorium biologi dan perpustakaan di SMA N 2 Kisaran sebagai RSBI. Penelitian ini menggunakan penelitian survei dengan sampel penelitian berjumlah 4 guru biologi di SMA Negeri 2 Kisaran. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Kisaran pada tanggal 17 Mei-11 Juni 2012 dengan menyesuaikan jadwal guru biologi masing-masing. Teknik pengumpulan data yaitu angket, observasi dan wawancara. Hasil penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Berdasarkan hasil deskripsi data penelitian diketahui bahwa indikator pemahaman RSBI/SBI tergolong cukup. Untuk indikator perencanaan untuk Implementasi pembelajaran biologi tergolong sangat baik. Untuk indikator pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI tergolong sangat baik dengan persentase rata-rata. Minat siswa dalam pelaksanaan pembelajaran Biologi tergolong baik, kesulitan siswa dalam pelajaran Biologi tergolong cukup, motivasi siswa dalam belajar biologi tergolong cukup dengan persentase, persepsi terhadap guru biologi tergolong cukup, persepsi siswa terhadap pelajaran biologi tergolong cukup, persepsi siswa terhadap kegiatan praktikum biologi tergolong sangat baik dan kondisi kesehatan siswa tergolong baik. Untuk persentase rata-rata guru biologi dalam proses pembelajaran bidang studi biologi dengan menggunakan aspek penilaian IPKG I tergolong sangat baik dan IPKG II tergolong sangat baik. Untuk fasilitas sarana prasaran seperti laboratorium biologi kategori cukup baik. Dan perpustakaan di SMA Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI tergolong baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran biologi di SMA RSBI (SMA Negeri 2 Kisaran) telah memenuhi standar isi, kompetensi lulusan, proses dan penilaian SNP serta diperkaya dengan standar pendidikan negara maju. Meskipun belum maksimal ataupun ada yang belum tercapai.

(4)

THE ANALYSIS OF IMPLEMENTATION BIOLOGY LEARNING IN SMA NEGERI 2 KISARAN AS A PATH STANDART

OF INTERNATIONAL SCHOOL

Bambang Guntoro (NIM. 408141042)

ABSTRACT

This research had purpose for getting information about implementation of Biology learning at SMA N 2 Kisaran which is known as RSBI School, the biology teachers understanding in SM N 2RSBI, planning of implementation of biology learning in SMA N 2 RSBI, biology learning process bassed on IPKG I and IPKG II in SMA N 2 Kisaran as RSBI, means and infrastructure likes: biology laboratory and library in SMA N 2 Kisaran as RSBI. This research used ‘Survey Observation’ with samples observation; four Biology teachers at SMA N 2 Kisaran. This research was held at SMA N 2 Kisaran from May, 17th 2012 to June, 11th 2012 appropriate with Biology teachers’ schedules. The technique of data collecting used Questionnaires, observation, and interview. The result of research gave picture or illustration of a clear activity without any actions to object which was observed. Based on the result of data description, it was found that for assessment, the preparation toward the indicator of understanding RSBI/SBI is good. For the indicator of lesson plan of biology learning is good. For the indicator of realization of biology learning in SMA 2 Kisaran as RSBI is very good. Based on the result of descriptions, the data are; students’ interest on implementation of biology learning is good, students’ difficulties in biology learning is fair, students’ motivation in biology learning is fair, perception on teachers is fair, perception on students is fair, students’ perception on biology practical work is very good, and students’ health condition is good. The average percentage of biology teacher based on the result observation in teaching of biology of assessment IPKG I very good category and for the assessment IPKG II is very good category. For the learning facility such as biology laboratory is good category and the library facility of SMA N 2 Kisaran as RSBI is good category. From the result of research can be concluded that implementation of biology learning at SMA RSBI (SMA N 2 Kisaran) had fulfilled contents of standard, graduation of standard competence, process, SNP evaluation and was enriched with standard education international although it was not maximal or not achieved yet.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT ,

atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan nikmat kesehatan kepada

penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan

waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “ Analisis Pelaksanaan Pembelajaran

Biologi Di SMA Negeri 2 Sebagai Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional”,

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu

Dra.Martina Restuati, M.Si, sebagai dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian

sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Bapak Dr. Hasrudin, M.Pd, Bapak Drs. Zulkifli Simatupang,

M.Pd dan Bapak Drs.Puji Prastowo, M.Si, sebagai dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana

penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga

disampaikan kepada Ibu Dra. Martina Napitupulu, M.Sc, selaku dosen Pembimbin

g Akademik, dan Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA Unimed yang telah

membantu penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada orang tua tercinta Alm. Abdul Karim dan Rilem atas do’a , semangat, dan

keikhlasan hati untuk setiap langkahku, abang dan kakaku tercinta (Edianto,

Ibrahim Yusuf, Julianto,Kak Rahmi, Kak Ayu, Kak Idas, Kak Wati, Kak Sri

Hamurty S.Pd) karena kalian penulis terus bersemangat. Buat sahabat-sahabatku

di Universitas Negeri Medan yang selalu setia mendukungku dalam penulisan

skripsi ini ( Suratman, Winda, Aldina, Putri, Dian, Mega, Sains, teman-teman

pendidikan Biologi B 2008, teman-teman PPL 2008, Raudha, Yulia, kak

Rasyidah, Kak Nanda, Bang Firdaus, Abdi Sukma, Mhd. Topik, Albarra,

(6)

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi

maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi

skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, 23 Juli 2012

Penulis,

Bambang Guntoro

(7)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 5

1.3 Batasan Masalah 5

1.4 Rumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penelitian 6

1.6 Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN TEORITIS 7

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Berorientasi RSBI 7

2.1.2 Minat Siswa Terhadap Pelajaran Biologi RSBI 8

2.1.3 Motivasi Siswa Dalam Belajar Biologi Berorientasi RSBI 9

2.1.4 Persepsi Siswa Terhadap Guru, Pelajaran dan Kegiatan

Praktikum Biologi Berorientasi RSBI 10

2.1.5 Kondisi Kesehatan Siswa Di RSBI 10

2.1.6 Standar Nasional Pendidikan (SNP) 11

2.1.7 Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK 12

(8)

viii

2.1.9 Ilmu Biologi 14

2.1.10 Kriteria Guru Biologi Ideal 14

2.1.11Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) 16

2.1.12 Krakteristik RSBI 16

2.1.13 Visi dan Misi SBI 17

2.1.14 Jenjang SBI 18

2.1.15 Ruang Lingkup RSBI 19

2.1.16 Penilaian Hasil Pembelajaran RSBI 29

2.2 Kerangka Berpikir 30

BAB III METODE PENELITIAN 31

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 31

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 31

3.5 Instrumen Penelitian 31

3.6 Prosedur Penelitian 39

3.7 Teknik Analisa Data 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 45

4.1. Hasil Penelitian 45

4.2. Pembahasan 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 67

5.1 Kesimpulan 67

5.2 Saran 68

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tahap Perencanaan dan Pe ngadaan Sarana dan

Prasarana 29

Tabel 3.1 Distribusi Sampel Penelitian 31

Tabel 3.2 Kisi- Kisi Angket Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

untuk Guru 32

Tabel 3.3 Kisi- Kisi Angket Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

untuk Siswa 38

Tabel 3.4 Kisi- Kisi Wawancara Guru Biologi 39

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Jenjang Menuju SBI 19

Gambar 4.1. Diagram Persiapan Terhadap Pemahaman RSBI/SBI 45

Gambar 4.2. Diagram Perencanaan Implementasi Pembelajaran Biologi 46

Gambar 4.3. Pelaksanaan Pembelajaran Biologi 49

Gambar 4.4. Diagram Pengetahuan Terhadap Status Sekolah RSBI/SBI 50

Gambar 4.5. Diagram Minat Siswa Terhadap Pelajaran Biologi 51

Gambar 4.6. Diagram Kesulitan Siswa Terhadap Pelajaran Biologi 52

Gambar 4.7. Diagram Motivasi Siswa dalam Belajar Biologi 53

Gambar 4.8. Persepsi Siswa Terhadap Guru Biologi 54

Gambar 4.9. Persepsi Siswa Terhadap Pelajaran Biologi 55

Gambar 4.10. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Praktikum Biologi 56

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

untuk guru 71

Lampiran 2 Angket Pelaksanaan Pembelajaran Biologi

untuk siswa 81

Lampiran 3 Lembar Observasi 86

Lampiran 4 Lembar Wawancara 103

Lampiran 5 Jawaban Angket Guru Biologi 106

Lampiran 6 Jawaban Angket Siswa 107

Lampiran 7 Rekapitulasi Jawaban Guru Biologi Pada Aspek Persiapan 108

Lampiran 8 Rekapitulasi Jawaban Guru Biologi Pada Aspek Yang Dinilai Perencanaan Implementasi Pembelajaran Biologi 109

Lampiran 9 Rekapitulasi Jawaban Guru Biologi Pada Aspek Yang Dinilai Perencanaan Implementasi Pembelajaran Biologi 110

Lampiran 10 Rekapitulasi Jawaban Guru Biologi Pada Indikator Pelaksanaan Pembelajaran Biologi 111

Lampiran 11 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Status Sekolah 112

Lampiran 12 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Indikator Minat Siswa Pada Pelajaran Biologi 113

Lampiran 13 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Indikator Kesulitan Siswa Pada Pelajaran Biologi 114

Lampiran 14 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Indikator Motivasi Siswa dalam Belajar Biologi 115

Lampiran 15 Rekapitulasi Jawaban Siswa Terhadap Indikator Persepsi siswa Terhadap Guru Biologi 116

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan cara efektif untuk meningkatkan kualitas sumber

daya manusia. Melalui pendidikan sumberdaya manusia dipersiapkan untuk

memiliki kompetensi yang dapat dipergunakan untuk menjawab tuntutan zaman.

Sebagaimana diketahui bahwa berbagai permasalahan dunia yang muncul saat ini

sebagai divergensi dari globalisasi hanya dapat dipecahkan melalui ilmu

pengetahuan. Karena itu, kualitas pendidikan yang berkualitas akan memberikan

dampak pada perolehan sumberdaya manusia yang berkualitas, yang dapat

membawa bangsa ini sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Saat ini untuk peningkatan kualitas pendidikan, sudah dilaksanakan

melalui berbagai program di antaranya, rintisan sekolah bertaraf internasional

(RSBI) atau sekolah bertaraf internasional (SBI). Penyelenggaraan SBI memiliki

dasar hukum yang kuat yang dimuat dalam pasal 50 ayat 3 UU No 20 tahun 2003

serta pada pasal 50 ayat 7 UUSPN 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional

dan ketentuan untuk membuka SBI. Mengacu pada visi pendidikan nasional (UU

No. 20 Tahun 2003) dan visi Depdiknas (Renstra Depdiknas 2010-2014), visi SBI

adalah “terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara

internasional”. Visi tersebut memiliki implikasi bahwa penyiapan manusia

Indonesia yang memiliki kompetensi berstandar internasional memerlukan

upaya-upaya yang dilakukan secara intensif terarah, terencana dan sistematik agar dapat

mewujudkan bangsa yang maju, sejahtera, damai, dihormati dan diperhitungkan

oleh bangsa-bangsa lain.

Mewujudkan visi tersebut, SBI mengemban misi mewujudkan manusia

Indonesia yang cerdas dan kompetitif secara internasional yang mampu bersaing

dan berkolaborasi secara global. Sehingga SBI menghasilkan lulusan yang

berkelas nasional dan internasional seperti yang dirumuskan dalam UU No

(13)

2

23/2006 tentang standar kompetensi lulusan (SKL) bahwa baik untuk tingkat SD

maupun SMP dan SMU/kejuruan bertujuan meningkatkan kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri

dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dengan demikian, rintisan sekolah bertaraf

internasional harus dapat meningkatkan kemampuan daya saing lulusannya,

memperbaiki mutu pendidikan, sehingga sekolah tersebut dituntut untuk

melakukan perubahan dengan tuntutan-tuntutan internasional di bidang ilmu

pengetahuan dan teknologi (iptek). Untuk memperlancar komunikasi global,

sekolah ini menggunakan bahasa internasional, terutama bahasa Inggris dan

menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Mengingat RSBI/SBI merupakan upaya sadar, intens, terarah dan

terencana untuk merwujudkan citra manusia yang ideal yang memiliki

kemampuan dan kesanggupan hidup baik secara lokal, regional, nasional maupun

global. Hal itu sependapat dengan Khoiru dan Sofan, (2010) yang merumuskan

SBI meliputi output, proses dan input yaitu: (a) Lulusan SBI memiliki

kemampuan-kemampuan berstandar nasional dan Internasional sekaligus, yang

ditunjukan oleh penguasaan SNP Indonesia dan penguasaan

kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan dalam era global, (b) Proses penyelenggaraan

SBI mampu mengakrabkan dan menerapkan nilai-nilai (religi, ekonomi, seni,

solidaritas dan teknologi mutakhir dan canggih), (c) Input adalah segala hal yang

diperlukan untuk berlangsungnya proses dan harus memiliki tingkat kesiapan

yang memadai. Input penyelenggaraan SBI yang ideal untuk menyelenggarakan

proses pendidikan yang berstandar internasional meliputi peserta didik baru yang

diseleksi secara ketat dan masukan instrumental yaitu kurikulum, pendidik, kepala

sekolah, tenaga pendukung, sarana dan prasarana dana dan lingkungan sekolah.

Peserta didik baru diseleksi secara ketat melalui saringan rapor SD, ujian akhir

sekolah, Scholastic Aptitude Test (SAT), kesehatan fisik dan tes wawancara.

Hingga Tahun 2012 sekolah yang menjadi rintisan sekolah bertaraf

internasional khususnya di Kota Kisaran, Sumatera Utara, adalah SMA Negeri 2

Kisaran yang sudah berjalan tiga tahun (2009-2012). Status sekolah tersebut

(14)

3

beberapa aspek, antara lain : akreditas, kurikulum, proses pembelajaran, penilaian,

pendidik, tenaga kependidikan, dan sarana dan prasana.

Pelaksanaan pembelajaran biologi sebaiknya mengacu pada 8 Standar

Nasional Pendidikan (SNP) yang dimuat dalam Permendiknas No. 22 tahun 2006

yang meliputu standar isi (SI) dan Permendiknas No 23 tahun 2006 tentang

standar kompetensi lulusan (SKL), satndar proses, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Guru biologi dituntut lebih

memusatkan pembelajaran biologi pada siswa. Berawal dengam mempersiapkan

RPP, mencari sumber pembelajaran. Dalam proses pembelajaran biologi lebih

banyak menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi yang dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dengan mengerjakan berbagai latihan tugas

biologi. Baik tenaga pendidik maupun peserta didik harus menguaai IT guna

mencari sumber informasi, referensi pembelajaran yang lebih uptodate. Pelajaran

biologi sangat berkaitan dengan kegiatan praktikum. Oleh karena itu, pelaksanaan

kegiatan praktikum harus dilaksanakan dengan kondisi laboratorium biologi yang

mengacu pada standar laboratorium IPA yang diterbitkan oleh Direktorat

Pendidikan Menengah umum, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah tahun 1999. Sementara itu penilaian juga sangat penting dalam proses

pembelajaran misalnya dengan melaksanakan berbagai tes guna melakukan

evaluasi.

Guru Biologi di SMA perlu menguasai Biologi secara lebih mendalam dan

metode – metode Biologi dan keterampilan – keterampilan dasar Biologi. Bagi

guru Biologi selain mampu berkomunikasi dengan baik, dia juga perlu dapat

berkomunikasi dengan alam, khususnya makhluk hidup, gejala dan ciri hidup. Dia

juga harus mampu menjelaskan dan mendemontrasikan hal–hal yang dilakukan

atau yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, tingkah laku makhluk hidup dalam

berinteraksi dengan sesama makhluk hidup atau dengan lingkungannya. Seorang

guru juga perlu memiliki kemampuan bertanya dan memberi tugas atau kegiatan

yang perlu dilakukan siswa dikelas atau diluar kelas. Prinsip penting lainnya

(15)

4

Biologi juga perlu memotivasi siswanya agar senang untuk belajar Biologi,

memberi penguatan dan memperlihatkan bahwa belajar Biologi yang baik bukan

dengan menghafal.

Namun kenyataannya, hasil observasi pendahuluan yang telah dilakukan

di SMA Negeri 2 Kisaran, guru-guru tersebut merasa kesulitan menggunakan

bahasa Inggris dalam proses belajar mengajar; dan kenyataannya hampir semua

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tersedia di sekolah tersebut masih

ditulis dalam bahasa Indonesia. Berbagai tes yang dilakukan juga masih ditulis

dalam Bahasa Indonesia. Hasil obervasi juga menunjukkan, bahwa kemampuan

guru di bidang TIK masih rendah – hanya 40% guru biologi yang mampu

mengoperasikan komputer/laptop dan mengajar menggunakan LCD proyektor.

Untuk mengungkap kesiapan SMA negeri 2 agar dapat dikategorikan

sekolah bertaraf internasional, perlu dilakukan survei tentang pemenuhan standar

nasional pendidikan yang merupakan standar minimal secara nasional dan

merupakan persyaratan kesiapan sekolah untuk dapat dilanjutkan ke peringkat

sekolah bertaraf internasional (rintisan sekolah bertaraf internasional). Sebab,

SMA bertaraf Internasional adalah SMA nasional yang telah memenuhi seluruh

standar nasional pendidikan dan mengembangkan keunggulan yang mengacu pada

peningkatan daya saing yang setara dengan mutu sekolah-sekolah unggul tingkat

internasional. Sedangkan sekolah rintisan Bertaraf Internasional adalah program

peningkatan mutu SMA menuju standar SBI yang ditetapkan oleh Depdiknas.

Masa perintisan untuk setiap sekolah diperkirakan lima tahun dan tiap tahun

dilakukan evaluasi. Survey yang dimaksud di atas meliputi kesiapan tenaga

pendidik, proses, dan penilaian khusus pada mata pelajaran Biologi.

Penelitian ini penting untuk dilaksanakan agar mengetahui apakah sekolah

SMA Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI telah melaksanakan pelaksanaan

pembelajaran Biologi sesuai dengan kurikulum RSBI/SBI yang minimal

menerapkan elemen-elemen KTSP, karena apabila data ini tidak diketahui maka

kurikulum tidak akan mencapai tujuan yang diinginkan dan tidak mensukseskan

(16)

5

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Guru Biologi mengalami kesulitan dalam penggunaan Bahasa Inggris.

2. Perangkat pembelajaran seperti RPP masih dalam bahasa Indonesia.

3. Kemampuan guru di bidang TIK masih rendah – hanya 40% guru biologi

yang mampu mengoperasikan komputer /laptop dan mengajar menggunak

an LCD proyektor.

1.3 Batasan Masalah

1. Pelaksanaan pembelajaran biologi di SMA Negeri 2 Kisaran sebagai

RSBI.

2. Pemahaman guru biologi SMA Negeri 2 Kisaran terhadap RSBI.

3. Perencanaan implementasi pembelajaran biologi di SMA Negeri 2 Kisaran

4. Proses pembelajaran biologi berdasarkan IPKG I dan IPKG II di SMA

Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI.

5. Sarana dan prasarana seperti laboratorium biologi dan perpustakaan di

SMA Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah, identifikasi masalah

maka dapat dirumuskan yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran biologi di SMA Negeri 2 Kisaran

sebagai RSBI?

2. Bagaimana pemahaman guru biologi SMA Negeri 2 Kisaran terhadap RSBI?

3. Bagaimana perencanaan implementasi pembelajaran biologi SMA Negeri 2

Kisaran terhadap RSBI?

4. Bagaiamana proses pembelajaran biologi berdasarkan IPKG I dan IPKG II di

SMA Negeri 2 Kisaran?

5. Bagaimana sarana dan prasarana seperti laboratorium biologi dan perpustakaan

(17)

6

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pelaksanaan pembelajaran biologi di SMA Negeri 2 Kisaran sebagai

RSBI.

2. Pemahaman guru biologi SMA Negeri 2 Kisaran terhadap RSBI.

3. Perencanaan implementasi pembelajaran biologi di SMA Negeri 2 Kisaran

4. Proses pembelajaran biologi berdasarkan IPKG I dan IPKG II di SMA

Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI.

5. Sarana dan prasarana seperti laboratorium biologi dan perpustakaan di

SMA Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dari peneliti ini adalah :

a. Manfaat akademis / ilmiah :

1. Informasi tentang kesesuaian pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMA

Negeri 2 Kisaran dengan syarat sebagai rintisan sekolah bertaraf

Internasional.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak Dinas Pendidikan Nasional dan pihak

sekolah.

b. Manfaat praktis

1. Sebagai bahan acuan bagi peneliti untuk mempersiapkan diri dalam

menghadapi rintisan sekolah bertaraf internasional.

2. Merupakan masukan bagi guru/ mahasiswa calon guru sehingga dapat

meningkatkan kompetensinya sebagai agen pembelajaran sehingga menghas

ilkan lulusan yang berkualitas.

3. Sebagi bahan masukan bagi Perguruan Tinggi Negeri (khususnya

UNIMED) agar mencetak mahasiswa calon guru yang kompeten dalam

menghadapi sekolah bertaraf internasional.

(18)
(19)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Untuk pelaksanaan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 2 Kisaran

(RSBI/SBI) tergolong sangat baik dengan persentase 98%. Sementara dari

analisis hasil perhitungan data siswa dengan minat siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran Biologi sebesar 75% tergolong baik, kesulitan

siswa dalam pelajaran Biologi tergolong cukup dengan persentase 62%,

motivasi siswa dalam belajar Biologi tergolong cukup dengan persentase

58%, persepsi terhadap guru biologi tergolong cukup dengan persentase

61%, persepsi siswa terhadap pelajaran biologi tergolong cukup dengan

persentase 66%, persepsi siswa terhadap kegiatan praktikum biologi

tergolong sangat baik dengan persentase 88% dan kondisi kesehatan siswa

tergolong baik dengan persentase 78%.

2. Guru-guru Biologi di SMA Negeri 2 Kisaran (RSBI) tergolong cukup

untuk pemahaman RSBI/SBI dengan persentase 75%.

3. Dalam perencanaan untuk implementasi pembelajaran Biologi tergolong

sangat baik dengan persentase 89%.

4. Untuk persentase rata-rata guru Biologi dalam proses pembelajaran

bidang studi Biologi dengan menggunakan aspek penilaian IPKG I dengan

persentase 97,26% dan IPKG II sebesar 93,53% dengan kategori sangat

baik.

5. Untuk fasilitas sarana prasarana seperti laboratorium Biologi kategori

cukup dengan persentase rata-rata 69,47%. Dan perpustakaan di SMA

Negeri 2 Kisaran sebagai RSBI tergolong baik. Oleh karena itu, SMA

Negeri 2 Kisaran layak dijadikan rintisan sekolah bertaraf internasional

karena perencanaan pembelajaran telah memenuhi standar isi dan standar

(20)

68

standar proses SNP serta pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa mata

pelajaran biologi telah memenuhi standar penilaian SNP.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian di atas, maka beberapa hal yang dapat

disarankan oleh peneliti adalah:

1. Agar pihak sekolah dan guru biologi dapat lebih memaksimalkan

peningkatan pelaksanaan pembelajaran biologi seperti meningkatkan

kualitas keprofesionalan guru dalam mengajar dan memanfaatkan fasilitas

laboratorium biologi.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi

lembaga penelitian maupun peneliti lain tentang pelaksanaan pembelajarn

biologi di sekolah RSBI/SBI lainnya.

3. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi

peneliti lain yang hendak melaksanakan peneliti sejenis pada waktu dan

(21)

RIWAYAT HIDUP

Bambang Guntoro, dilahirkan di Kisaran pada tanggal 25 Agustus 1989.

Ayah bernama Alm. Abdul Karim, dan ibu bernama Rilem dan merupakan anak

kedua dari dua bersaudara. Pada tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 018452

Kisaran, dan lulus pada tahun 2002.Pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah

SLTP Negeri 1 Kisaran, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis

melanjutkan sekolah SMA Negeri 1 Kisaran, dan lulus pada tahun 2008. Pada

tahun 2008, penulis diterima di Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed melalui jalur

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan lulus tahun

2012. Pernah mengajar di suatu lembaga pendidikan Primagama Simpang Kantor,

Belawan. Kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti adalah Biologi Pencinta Alam

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Kristen Maranatha 1.4. Untuk memberikan informasi bagi peneliti lain yang tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai motorik halus pada usia dini. Dapat

Apabila sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap menurut sebuah garis lurus, maka resultante dari gaya seluruhnya yang bekerja pada benda itu adalah

3.1 Pemikiran Politik Anwar Ibrahim tentang Konsep Masyarakat Madani Kemunculan masyarakat madani sebagai satu konsep masyarakat sipil.. berlandaskan Islam memberi harapan

keuangan dari orang tua terhadap perilaku keuangan mahasiswa, (3) sikap pada.. uang terhadap perilaku keuangan

Syarat- syaratnya adalah: Harga barang ditentukan jelas dan pasti diketahui pihak penjual dan pembeli, pembayaran cicilan disepakati kedua belah pihak

Ekstrak daun jeruk nipis pada konsentrasi 100 ppm adalah yang paling efektif karena dapat menyebabkan mortalitas tertinggi pada larva nyamuk Ae.. Buah lerak (Sapindus

Sedangkan dalam pemutusan hubungan kerja yang diatur dalam Pasal 150 tentang PHK Yaitu; Ketentuan mengenai pemutusan hubungan kerja dalam undang-undang ini meliputi

[r]