• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENETAPAN KADAR BESI PADA BUAH ANGGUR MERAH DAN ANGGUR HIJAU ( Vitis vinifera ) SECARA KOLORIMETRI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENETAPAN KADAR BESI PADA BUAH ANGGUR MERAH DAN ANGGUR HIJAU ( Vitis vinifera ) SECARA KOLORIMETRI"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENETAPAN KADAR BESI PADA BUAH ANGGUR MERAH

DAN ANGGUR HIJAU ( Vitis vinifera ) SECARA

KOLORIMETRI

SKRIPSI

OLEH:

SANDRY LUMBAN TOBING NIM 050804048

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PENETAPAN KADAR BESI PADA BUAH ANGGUR MERAH

DAN ANGGUR HIJAU ( Vitis vinifera ) SECARA

KOLORIMETRI

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi

Universitas Sumatera Utara

OLEH:

SANDRY LUMBAN TOBING NIM 050804048

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PENGESAHAN SKRIPSI

PENETAPAN KADAR BESI PADA BUAH ANGGUR MERAH

DAN ANGGUR HIJAU (Vitis vinifera) SECARA KOLORIMETRI

OLEH:

SANDRY LUMBAN TOBING NIM: 050804048

Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

Pada Tanggal : 06 Desember 2010

Pembimbing I Panitia Penguji

(Dra. Siti Nurbaya,Apt.) (Dra. Nurmadjuzita,M.Si.,Apt.)

NIP. 195008261974122001 NIP. 194809041974122001

Pembimbing II

(Drs.Muchlisyam,M.Si.,Apt.) (Dra. Saleha Salbi,M.Si.,Apt.)

NIP 195006221980021001 NIP. 194909061980032001

(Drs. Immanuel S.Meliala,M.Si.,Apt.) NIP 195001261983031002

(Dra. Siti Nurbaya,Apt.) NIP. 195008261974122001 Medan, Desember 2010

Fakultas Farmasi UniversitasSumatera Utara

Dekan

(Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra,Apt.) NIP. 195311281983031002

(4)

KATA PENGANTAR

Salam damai sejahtera,

Puji syukur pada Tuhan Yesus Kristus atas berkat anugerah dan kasih setia-Nya, hingga penulis dapat menjalani masa perkuliahan dan penelitian hingga akhirnya menyelesaikan penyusunan skripsi ini untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi di Fakultas Farmasi di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.

Ucapan terima kasih yang tulus tiada terhingga penulis sampaikan kepada kedua orangtua tercinta, Ayahanda S.M Lumban Tobing dan Ibunda I.M Siahaan, juga kepada Abangku Roy Dedy Lumban Tobing, dan adik-adikku Charlie, Indra, Juanda, Mona, Seri dewi Lumban Tobing dan Juniar Sianipar, beserta seluruh keluarga besar yang senantiasa memberikan motivasi, dukungan, perhatian, semangat, dan doa kepada penulis selama perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.Siti Nurbaya,Apt dan Bapak Drs. Muchlisyam,M.Si.,Apt., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, ketulusan, dan keikhlasan selama melakukan penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi USU, Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama masa pendidikan.

2. Ibu Dra.Nurmadjuzita,M.Si.,Apt., Ibu Dra. Saleha Salbi, M.Si., Apt., dan Bapak Drs. Immanuel S. Meliala, M.Si., Apt., sebagai tim penguji yang sangat banyak memberikan masukan dan saran untuk penyelesaian skripsi ini.

(5)

3. Bapak Drs. Suryadi Achmad, M.Si, Apt., selaku dosen wali serta seluruh dosen staf pengajar Fakultas Farmasi yang telah banyak membimbing dan mendidik penulis selama masa perkuliahan hingga selesai.

4. Ibu Dra. Masfria, M.S., Apt., selaku Kepala Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif dan Bapak Drs. Maralaut Batubara, M.Phill., Apt., selaku Kepala Laboratorium Kimia Bahan Makanan yang telah membantu dan menyediakan fasilitas kepada penulis selama melakukan penelitian.

5. Sahabat-sahabat terbaikku, “Christian Pharmacy ’05”, yaitu Andi, Intan, Riris, Victor, Januar, Harri, Iwanto, Tagor, Rianti, Yes Olo, Hermin, Siska dan Ernita dan abang senior Farmasi, adik-adik junior Farmasi, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini.

Semoga Tuhan Yesus memberikan balasan yang berlipat ganda atas segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis.

Akhir kata penulis menyadari bahwa tulisan ini masih belum sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya bidang farmasi.

Medan, 18 Desember 2010 Penulis,

(6)

ABSTRAK

Anggur merupakan tumbuhan merambat yang termasuk kedalam keluarga Vitaceae. Buah ini mengandung banyak gizi termasuk besi. Besi merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh kurang dari 100 mg perhari. Kekurangan besi akan mengakibatkan anemia, pusing, kurang nafsu makan dan menurunnya kekebalan tubuh.

Penetapan kadar besi dilakukan secara spektrofotometri sinar tampak dengan pereaksi warna ammonium tiosianat yang diukur pada panjang gelombang maksimum 458 nm. Larutan besi tiosianat memberikan warna merah yang stabil dengan persamaan regresi Y= 0,1778X – 0,0018 dan nilai koefisien korelasi (r) = 0,9998.

Dari hasil analisis diperoleh kadar besi pada buah anggur merah dan anggur hijau dengan terlebih dahulu dilakukan destruksi basah yaitu : anggur merah berbiji tanpa dikupas = 2,770 ± 0,08 mcg/g, anggur hijau berbiji tanpa dikupas = 2,574 ± 0,05 mcg/g, anggur merah tanpa biji yang dikupas = 3,323 ± 0,02 mcg/g, anggur hijau tanpa biji yang dikupas = 2,420 ± 0,02 mcg/g, anggur merah tanpa biji dan tanpa dikupas = 2,689 ±0,015 mcg/g, anggur hijau tanpa biji dan tanpa dikupas = 2,388 ± 0,05 mcg/g, anggur merah berbiji yang dikupas = 2,619 ± 0,018 mcg/g, anggur hijau berbiji yang dikupas = 2,618 ± 0,018 mcg/g.

Kadar besi pada buah anggur merah dan anggur hijau secara destruksi kering yaitu : anggur merah berbiji tanpa dikupas = 2,277 ± 0,069 mcg/g, anggur hijau berbiji tanpa dikupas = 2,279 ± 0,043 mcg/g, anggur merah tanpa biji yang dikupas = 1,779 ± 0,019 mcg/g, anggur hijau tanpa biji yang dikupas = 2,361 ± 0,026 mcg/g, anggur merah tanpa biji dan tanpa dikupas = 2,740 ± 0,025 mcg/g,

(7)

anggur hijau tanpa biji dan tanpa dikupas = 2,348 ± 0,008 mcg/g, anggur merah berbiji yang dikupas = 1,883 ± 0,078 mcg/g, anggur hijau berbiji yang dikupas = 2,504 ± 0,014 mcg/g.

(8)

ABSTRACT

Wine is a creeping plant belonging to the family Vitaceae. This fruit contains many nutrients including iron. Iron is a mineral needed by the body less than 100 mg a day. Iron deficiency will cause anemia, dizziness, loss of appetite and decreased immunity.

Determination of iron content carried by visible spectrophotometry with ammonium thiocyanate reagent color is measured at maximum wavelength of 458 nm. Iron thiocyanate solution gives a stable red color with the regression equation Y = 0.1778X - 0.0018 and correlation coefficient (r) = 0.9998.

From the results obtained by analysis of iron content in red grapes and green grapes with the first conducted wet destruction, namely: red grapes have seeds without shelled = 2.770 ± 0.08 mcg/g, green grapes have seeds without shelled = 2,574 ± 0.05 mcg/g, seedless red grapes are peeled = 3.323 ± 0.02 mcg/g, seedless green grapes are peeled = 2.420 ± 0.02 mcg/g, red wine and without a peeled seedless = 2.689 ± 0.015 mcg/g, green grapes without seeds and without shelled = 2.388 ± 0.05 mcg/g, red wine seeds are shelled = 2.619 ± 0.018 mcg/g, which peeled seeded green grapes = 2.618 ± 0.018 mcg/g.

Iron content in red grapes and green grapes are dried destruction: red grapes have seeds without shelled = 2.277 ± 0.069 mcg/g, green grapes have seeds without shelled = 2.279 ± 0.043 mcg / g, seedless red grapes are peeled = 1.779 ± 0.019 mcg/g, seedless green grapes are peeled = 2.361 ± 0.026 mcg/g, red wine and without a peeled seedless = 2.740 ± 0.025 mcg/g, seedless green grapes and without shelled = 2.348 ± 0.008 mcg/g, red wine seeds are shelled = 1.883 ± 0.078 mcg/g, which peeled seeded green grapes = 2.504 ± 0.014 mcg/g.

(9)

DAFTAR ISI Halaman JUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK ... i ABSTRACT ... iii DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Perumusan Masalah ... 3 1.3 Hipotesis ... 3 1.4 Tujuan Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Buah Anggur ... 5

2.2 Besi ... 8

2.2.1 Daur Ulang Besi ... 8

2.2.2 Angka Kecukupan Besi yang Dianjurkan ... 9

2.2.3 Sumber Besi ... 9

2.3 Destruksi ... 10

(10)

2.3.2 Destruksi Kering ... 10

2.4 Spektrofotometri ... 11

2.5 Validasi Metode Analisis ... 11

2.6 Kecermatan (Accuracy) ... 12

2.7 Batas Deteksi ... 12

2.8 Batas Kuantitasi ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 14

3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 14

3.1.1Alat-alat Penelitian ... 14

3.1.2 Bahan ... 14

3.2 Metode Pengambilan Sampel ... 14

3.3 Pembuatan Pereaksi ... 14

3.4 Penetapan Kadar Besi ... . 15

3.4.1 Proses Destruksi ... 15

3.4.1.1 Dekstruksi Kering ... 15

3.4.1.2 Destruksi Basah ... 15

3.4.2 Pemeriksaan Kuantitatif Besi secara Spektrofotometri Sinar Tampak Menggunakan Amonium Tiosianat 0,1N ... 16

3.4.2.1 Pembuatan Larutan Induk Baku... 16

3.4.2.2 Pembuatan Kurva Serapan Larutan FeCl3 ... 16

3.4.2.3 Penentuan Waktu Kerja ... 17

3.4.2.4 Penentuan Kurva Kalibrasi Larutan Baku FeCl3 ... 17

3.4.3 Pemeriksaan Kuantitatif Besi Pada Sampel Anggur Merah Berbiji dan Tanpa Biji yang Dikupas Menggunakan Pereaksi Warna Amonium Tiosianat ... 17

(11)

dikupas secara destruksi kering ... 17 3.5.3.2 Pada sampel anggur merah berbiji tanpa

dikupas secara destruksi basah ... 18 3.5.3.3 Pada sampel anggur merah berbiji yang

dikupas secara destruksi kering ... 18 3.5.3.4 Pada sampel anggur merah berbiji yang

dikupas secara destruksi basah ... 18 3.5.3.5 Pada sampel anggur merah berbiji tanpa

tanpa dikupas secara destruksi kering ... 18 3.5.3.6 Pada sampel anggur merah tanpa biji

tanpadikupas secara destruksi basah ... 19 3.5.3.7 Pada sampel anggur merah tanpa biji

yang dikupas secara destruksi kering ... 19 3.5.3.8 Pada sampel anggur merah tanpa biji

dikupas secara destruksi basah... 19 3.5.3.9 Pada sampel anggur hijau tanpa biji

tanpa dikupas secara destruksi kering ... 19 3.5.3.10 Pada sampel anggur merah berbiji tanpa

dikupas secara destruksi basah... 20 3.5.3.11 Pada sampel anggur berbiji yang dikupas

secara destruksi kering ... 20 3.5.3.12 Pada sampel anggur hijau berbiji yang

dikupas secara destruksi basah... 20 3.5.3.13 Pada sampel anggur hijau tanpa biji tanpa

dikupas secara destruksi kering ... 20 3.5.3.14 Pada sampel anggur hijau tanpa biji tanpa

dikupas secara destruksi basah ... 21 3.5.3.15 Pada sampel anggur hijau tanpa biji

yang dikupas secara destruksi kering ... 21 3.5.3.16 Pada sampel anggur hijau tanpa biji

yang dikupas secara destruksi basah ... 21 3.5 Prosedur uji ketetapan ... 21

(12)

3.6 Penetuan batas deteksi dan batas kuantitasi ... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 hasil Uji Kuantitatif ... 23

4.1.1 Kurva Serapan Larutan Besi Tiosianat ... 23

4.1.2 Penentuan waktu Kerja larutan Besi tiosianat pada Panjang Gelombang Maksimum 458 nm ... 24

4.1.3 Kurva Kalibrasi Larutan Besi Tiosianat ... 25

4.1.4 Analisis Kadar Besi Pada Buah Anggur ... 27

4.1.4.1 Kadar besi pada anggur berbiji secara destruksi basah ... 27

4.1.4.2 Kadar besi pada anggur tanpa berbiji secara destruksi basah ... 27

4.1.4.3 Kadar besi pada anggur berbiji secara destruksi kering ... 28

4.1.4.4 Kadar besi pada anggur tanpa berbiji secara destruksi kering ... 28

4.1.4.5Kadar besi anggur merah hasil destruksi basah dibandingkan dengan destruksi kering ... 29

4.1.4.6 Kadar besi anggur hijau hasil destruksi basah dibandingkan dengan destruksi kering ... 30

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 32

DAFTAR PUSTAKA ... 33

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Panjang Gelombang Maksimum Larutan Besi Tiosianat ... .. 24 Tabel 2. Data Penentuan Waktu Kerja Larutan Besi Tiosianat

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kurva Serapan Larutan Besi Tiosianat ... 23 Gambar 2. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Besi ... 26

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Perhitungan Persamaan Regresi Besi ... 34

Lampiran 2. Perhitungan Batas Deteksi dan Batas Kuantitasi ... 36 Lampiran 3. Data Berat Sampel,Absorbansi, dan Kadar Besi pada

Anggur Merah dengan Destruksi Basah ... 37 Lampiran 4. Data Berat Sampel,Absorbansi, dan Kadar Besi pada

Anggur Merah dengan Cara Destruksi Kering ... 38 Lampiran 5. Data Berat Sampel,Absorbansi, dan Kadar Besi pada

Anggur Hijau dengan Destruksi Basah ... 39 Lampiran 6. Data Berat Sampel,Absorbansi, dan Kadar Besi pada

Anggur Hijau dengan Cara Destruksi Kering ... 40 Lampiran 7. Perhitungan Kadar Besi sebenarnya dalam Buah Anggur

Merah Berbiji Tanpa Dikupas dengan Metode Destruksi

Basah ... 41 Lampiran 8. Perhitungan Kadar Besi sebenarnya dalam Buah Anggur

Merah Berbiji Tanpa Dikupas dengan Metode Destruksi

Kering ... 43 Lampiran 9. Perhitungan Kadar Besi sebenarnya dalam Buah Anggur

Hijau Berbiji Tanpa Dikupas dengan Metode Destruksi

Basah ... 45 Lampiran 10. Perhitungan Kadar Besi sebenarnya dalam Buah Anggur

Hijau Berbiji Tanpa Dikupas dengan Metode Destruksi

Kering ... 47 Lampiran 11. Data Uji Perolehan Kembali Anggur Merah Tanpa Biji

Dan Tanpa Dikupas Secara Destruksi Basah ... 49 Lampiran 12. Data Uji Perolehan Kembali Anggur Merah Berbiji

Yang Dikupas Secara Destruksi Kering ... 50 Lampiran 13. Contoh Perhitungan Kadar Besi pada Buah Anggur Merah

Berbiji tanpa Dikupas secara Destruksi Basah ... 51 Lampiran 14. Contoh Perhitungan Kadar Besi pada Buah Anggur Merah

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Proses pengumpulan data dilakukan pada hari senin tanggal 26 Desember 2011 dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepuasan kerja dan angket faktor motivator

discount akan lebih memicu impulse buying konsumen dibandingkan variabel bonus pack apabila produk yang ditawarkan memiliki harga yang murah, sedangkan variabel bonus pack

Tujuan penelitian ini adalah untuk merencanakan dan mengimplementasikan system informasi di UD.Ad Bag’s Collection dan diharapkan dengan dilakukannya komputerisasi

sintesis nanopartikel ini kemudian dikarakterisasi dengan menggunakan XRD, SEM–EDX, dan VSM yang tujuannya untuk mempelajari struktur dan sifat dari nanopartikel

Diagram Kerumunan Data Individu-individu Domba Silangan Lokal-Garut Jantan Berdasarkan Skor Faktor Pertama (Lingkar Dada) dan Skor Faktor Kedua (Panjang Badan) serta

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hasil dari pengamatan setelah pemberian larutan gelatin babi golongan farmasetik ataupun golongan pro analisis dengan dosis 5000

[r]

Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian di SPBU untuk medapatkan hasil dengan judul Hubungan Kadar Timah Hitam (Pb) dalam Darah dengan Jumlah Eritrosit pada