• Tidak ada hasil yang ditemukan

WORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN. Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WORKSHOP KOMPILASI DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN. Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

WORKSHOP KOMPILASI

DATA SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN

Kab. Karimun, 2015

Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Jakarta

(2)

PAPARAN PENDAHULUAN

A. DAPODIK

B. WORKSHOP KOMPILASI

Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Jakarta

Kab. Karimun, 2015

(3)

DATA POKOK PENDIDKAN – KEBUDAYAAN (DAPODIK)

Kab. Karimun, 2015

Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Jakarta

(4)

DAFTAR ISI

A. KONSEP DAPODIK

B. STRATEGI DAN LANGKAH PENGEMBANGAN

C. TARGET TAHUN 2015

D. ROADMAP DAPODIK

E. PENGELOLA DAPODIK

(5)

A. KONSEP DAPODIK

(6)

DAPODIK

Data Pokok Pendidikan-Kebudayaan

Merupakan Sistem Pengelolaan Data Pendidikan dan Kebudayaan yang Terintegrasi, untuk menunjang Tata

Kelola Data dan Informasi yang terpadu.

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

SATU DATA

Tr ansac tio n al S ys tem DSS EIS

Menurut fungsi

(7)

DAPODIK adalah suatu konsep pengelolaan Data Pendidikan yang bersifat Relational dan Longitudinal, sehingga program-program pembangunan pendidikan dapat terarah dan akan mempermundah dalam

menyusun perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan dalam rangka peningkatan Mutu Pendidikan yang Merata dan Tepat Sasaran.

Acuan pembangunan pendidikan nasional adalah terpenuhinya SPM dan SNP dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.

Untuk mewujudkan pembangunan pendidikan

tersebut dibagi menjadi empat faktor/bidang garapan yaitu:

1. PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) 2. Satuan Pendidikan

3. Peserta Didik, dan 4. Substansi Pendidikan.

Didalam implementasinya keempat faktor pendidikan harus tergambarkan atau didukung dengan Data Pokok Pendidikan yang sama sumbernya.

Acuan Program Pembangunan/Pembinaan

Sumber Data yang sama (DAPODIK)

EMPAT BAGIAN PENTING KONSEP DASAR DAPODIK

Empat Jenis data (Tiga Entitas Data & Substansi Pend.) Program Pembangunan/Pembinaan

KONSEP DASAR DAPODIK

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

(8)

Sifat Relational Entitas Data

SP

PD PTK

Wilayah

(SP) Satuan Pendidikan:

• Lokasi Satuan Pendidikan (1)

• Peserta didiknya? (2)

• Pendidik & Tenaga Kependidikannya? (5) (PD) Peserta Didik:

• Sekolah dimana?, (2)

• Diajar siapa?, (3)

• Alamat rumah dan orang tuanya (6) (PTK) Pendidikan & Tenaga Kependidikan:

• Mengajar dimana? (5)

• Mengajar siapa? (3)

• Rumah dimana? (4) 1

2

3

4

5 6

NISN NUPTK

NPSN Kode Wil

Rombel/Kelas

Secara teknis aplikasi sistem integratornya adalah kelas/rombel

Sifat Longitudinal Entitas Data (Time Series)

PAUD

SD/MI

SMP/MTs

SMA/MA/SMK

PT

Time Series Program Pembangunan untuk SP

PD Melanjutkan

PD Melanjutkan

PD Melanjutkan

PD Melanjutkan

Time Series Program Pembangunan untuk PTK

Time Series Program

Pembangunan untuk PD

(9)

Isi Dapodik

1. Profil Data Individual Sekolah

2. Profil Data Individual Peserta Didik 3. Profil Data Individual PTK

4. Profil Data Orang Tua Peserta Didik a. Nama

b. Alamat

c. Pekerjaan Orang tua d. Penghasilan Orang Tua

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

Pengelompokaan Jenis Data

1. Data Master Referensi (Identitas SP, PD dan PTK)

2. Data Attribut

(10)

D

(incremental)

INFORMASI PUBLIK (PIH)

DIREKTORAT JENDERAL TERKAIT

SISTEM JARINGAN (PUSTEKKOM)

PDSP sebagai pengelola Data Warehouse Kemdikbud, dalam hal pendayagunaan data warehouse memiliki dua tugas, yaitu:

1. Menyusun Analytical Tools untuk Informasi Strategis dan Pelaporan bagi penentu kebijakan.

2. Melalui PIH (PUSAT INFORMASI & HUMAS) memberikan informasi pendidikan yang dibutuhkan oleh publik.

SISTEM PENDATAAN PENDIDIKAN

Multi-Snapshot (Periodik)

SISTEM DATAWAREHOUSE

KEMDIKBUD (PDSP)

ANALYTICAL TOOLS

INFORMASI STRATEGIS & PELAPORAN

INFORMASI STRATEGIS &

PELAPORAN

ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD

TERKAIT DENGAN PENGGUNAAN DATA & INFORMASI

Kebudayaan

(11)

TERKAIT DENGAN MEKANISME PENGELOLAAN

PENGUMPULAN

PENGELOLAAN DATA

(QUALITY CONTROL) PENDAYAGUNAAN DATA

• Integrasi

• Verifikasi-Validasi

• Kompilasi

• Analisis/Protret Pendidikan Masing-masing

Direktorat Jenderal

• PAUDNI

• DIKDAS

• DIKMEN

• KEBUDAYAAN

• Perencanaan

• Program Pembangunan/

Pembinaan

• Monitoring Program

• Evaluasi Program

• Penelitian Satuan

Pendidikan SUMBER DATA

Feedback (Dalam rangka pembinaan)

Untuk mendapatkan data yang sahih sesuai dengan kondisi dilapangan dan menjaga kualitas data, disusun tiga tahapan yang dikelola oleh unit yang berbeda:

1. Tahapan pengumpulan

2. Tahapan Pengelolaan (Quality Control) 3. Tahapan Pendayagunaan

Didalam alur Data dan Informasi, Data dikumpulkan oleh Direktorat Jenderal melalui Sekretariat masing-masing, kemudian diintegrasikan dan diverifikasi-validasi oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan (PDSP), yang selanjutnya digunakan oleh unit yang terkait dalam menyusun program-program pembinaan untuk pembangunan.

Dengan penekanan bahwa semua data harus berangkat dari data:

1. INDIVIDUAL LEMBAGA (SATUAN PENDIDIKAN) 2. INDIVIDUAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 3. INDIVIDUAL PESERTA DIDIK.

ALUR DATA DAN INFORMASI KEMDIKBUD

PUSAT - DAERAH

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

(12)

KONSEP INTEGRASI

Semangat Integrasi Pengelolaan DAPODIK

1. Data berkualitas yang terintegrasi

2. Kebijakan-program pembangunan pendidikan-kebudayaan yang terintegrasi 3. Implikasi kebijakan/program pembangunan pendidikan-kebudayaan pada

peningkatan mutu pendidikan yang berbudaya, merata dan tepat sasaran.

1. Data berkualitas yang terintegrasi Tiga point penting:

a. Data bersifat Relational dan Longitudinal (harus terintegrasi dengan key data yang dikelola dengan baik)

b. Pengelolaan data harus melalui proses Quality Control yang terstruktur c. Dikelola dengan mekanisme Online system yang terintegrasi.

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

(13)

KONSEP INTEGRASI

Semangat Integrasi Pengelolaan DAPODIK

1. Data berkualitas yang terintegrasi

2. Kebijakan-program pembangunan pendidikan-kebudayaan yang terintegrasi 3. Implikasi kebijakan/program pembangunan pendidikan-kebudayaan pada

peningkatan mutu pendidikan yang berbudaya, merata dan tepat sasaran.

Point 2 dan Point 3 akan terlaksana dengan baik jika point 1 sudah dikelola dengan baik.

Langkah selanjutnya adalah pengembangan mekanisme kerja terkait dengan Business Intelligence (fungsi Quality Control) yang tersistemkan dalam rangka Monitoring, Evaluasi dan Perencanaan Program-program Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan, antara lain:

a. Requirement Analysis – Policy Analysis b. Statistical Analysis

c. System Modelling d. Data Mining e. Research

f. Disaster Recovery g. etc

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

(14)

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

• SP dan PTK

(Quality Control Dinas)

• PD

(Quality Control Sekolah)

Tiga Tingkatan Data Awal

Verifikasi dan Validasi Entitas Data olah lembaga yang berwenang menjadi Data Master Referensi

1. Satuan Pendidikan (SP) oleh Dinas Pendidikan yang berwenang 2. Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PTK) oleh Dinas Pendidikan

yang berwewenang

3. Peserta Didik (PD) oleh Sekolah yang bersangkutan

Data Master Referensi merupakan data awal pengumpulan/update data Pokok pendidikan

Data Hasil Pengumpulan/Update Data Pokok Pendidikan merupakan Data Awal Pembangunan/Pembinaan

Data Awal

Menuju Data Yang Berkualitas dan Terintegrasi

(Kepastian Entitas Data)

Master Referensi

Pengelolaan Data

1. Pengumpulan 2. Integrasi

3. Kompilasi

Program Pembangunan (Pembinaan)

Data Awal Data Awal

(15)

Master Referensi

Pengelolaan Data

1. Pengumpulan 2. Integrasi

3. Kompilasi

Program Pembangunan (Pembinaan)

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

• SP dan PTK

(Quality Control Dinas)

• PD

(Quality Control Sekolah)

Menuju Data Yang Berkualitas dan Terintegrasi

(Kepastian Entitas Data)

Program Pembangunan 1. BOS SD-SMP-SMA-SMK 2. Ujian Nasional (UN)

3. SNMPTN (masuk Perguruan Tinggi Negeri) 4. Bidikmisi

5. Rehab Sekolah

6. Unit Sekolah Baru (USB)

7. Integrasi dengan program KIP 8. Tunjangan Profesi Guru

9. dll

Data Awal

Data Awal Data Awal

(16)

DAFTAR ISI

B. STRATEGI DAN LANGKAH

PENGEMBANGAN

(17)

2011 2012 2013 2014 2015

DIKDAS DIKMEN PAUDNI

Strategi Integrasi dan Pengelolaan Data Pendidikan-Kebudayaan

Tahun 2011 sd 2015

KEBUDAYAAN

• Struktur data

• Data Master Referensi

• Data Operational Referensi

• Mekanisme Pengumpulan Data

• Mekanisme Pengelolaan Data 1. Quality Control Data 2. Integrasi Data

3. Komunikasi Data

Tahun

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

Update Data

BACKBONE

• Mekanisme Pengelolaan Data 1. Quality Control Data 2. Integrasi Data

3. Komunikasi Data

(18)

Tahun 2014: Uji coba

Membangun Backbone dengan Dinas Provinsi 1. Dinas Provinsi Jawa Tengah

2. Dinas Provinsi Jawa Timur 3. Dinas Provinsi DIY

4. Dinas Provinsi Jawa Barat 5. Dinas Provinsi DKI

6. Dinas Provinsi Banten

LANGKAH PENGEMBANGAN BACKBONE

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

Bulan Maret Tahun 2015

Membangun Backbone dengan Dinas Kab-Kota

1. Kab. Karanganyar (Dinas Provinsi Jawa Tengah)

2. Kab. Banyuwangi (Dinas Provinsi Jawa Timur)

(19)

http://dapodik.pdkjateng.go.id/

(20)

http://dapodik.disdik.jabarprov.go.id/

(21)

DAFTAR ISI

C. TARGET TAHUN 2015

(22)

TIGA TARGET TAHUN 2015 PENGELOLAAN DAPODIK Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

1. DATA BERKUALITAS YANG TERINTEGRASI 2. PENGEMBANGAN BACKBONE KE DAERAH 3. PENGEMBANGAN SIMPUL-SIMPUL

SISTEM QUALITY CONTROL DATA YANG TERINTEGRASI

• DI PUSAT

• DI PROVINSI

• DI KABUPATEN KOTA

(23)

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan 1. DATA BERKUALITAS YANG TERINTEGRASI

HARUS

MENGGUNAKAN SUMBER ACUAN

(REFERENSI) YANG SAMA

http://referensi.data.kemdikbud.go.id/

(24)

D. ROADMAP DAPODIK

Semangat Integrasi Pengelolaan DAPODIK

1. Data berkualitas yang terintegrasi

2. Kebijakan-program pembangunan pendidikan-kebudayaan yang terintegrasi 3. Implikasi kebijakan/program pembangunan pendidikan-kebudayaan pada

peningkatan mutu pendidikan yang berbudaya, merata dan tepat sasaran.

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

(25)

2015 2016 2017-2018

Data berkualitas

yang terintegrasi

Data program pembangunan

pendidikan- kebudayaan yang

terintegrasi

Sistem Monitoring- Evaluasi Program

pembangunan pendidikan- kebudayaan yang

terintegrasi

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan ROADMAP DAPODIK

TAHUN

(26)

E. PENGELOLA DAPODIK

(27)

http://sdm.data.kemdikbud.go.id/

Total pengelola data yang terdaftar 240.335 - last update 28 Mar 2015

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

ORGANISASI PENGELOLA DAPODIK SEBAGAI PENGGERAK SISTEM:

• OPERATOR SEKOLAH

• DINAS KAB-KOTA

• DINAS PROVINSI dan

• PUSAT

(28)

Total pengelola data yang terdaftar 240.335 - last update 28 Mar 2015

Data Pokok Pendidikan - Kebudayaan

(29)

PENDAYAGUNAAN DAPODIK DALAM RANGKA EVALUASI

Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemedikbud

Jakarta, 2015

WORKSHOP KOMPILASI DATA

SATUAN PENDIDIKAN DAN PROSES PEMBELAJARAN

(30)

Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak

Pendidikan Peserta Didik

Masyarakat

Anak

Peserta Didik

Multisektoral

Multisektoral

Sektoral

Pendekatan Sektor KONSEP 1

Diagram Venn: Kelompok Peserta Didik merupakan bagian dari Kelompok Anak-anak, dan Anak-anak merupakan bagian dari Masyarakat.

Pendidikan Peserta Didik tidak lepas dari kondisi pendidikan anak-anak secara umum, dan pendidikan anak-anak tidak lepas dari kualitas pendidikan masyarakat.

A

(31)

KONSEP 2

Proses Belajar Mengajar

Didalam Proses Belajar Mengajar, terdapat tiga faktor penting yang berpengaruh, dan menentukan kualitas dari output PBM.

Tiga faktor tersebut adalah Instrumental Input, Environmental Input, dan kemampuan dasar anak itu sendiri.

IPM Hasil UN (Indeks Kompetensi Sekolah)

Indikator Pendekatan

Dengan mengkorelasikan Output dengan Faktor Environmental Input, maka dapat diduga bagaimana peran

Faktor Instrumental Input didalam proses belajar mengajar.

(32)

POTRET INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

TAHUN 2013

B

(33)

IPM 2013 NASIONAL

(IPM 34 Provinsi)

33

Sumber Data :

33

(34)

IPM Menengah Atas 34 Provinsi

IPM Nasional : 73,81

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2013

Kondisi IPM Nasional dari Tahun 2004 – 2013 menunjukkan perkembangan dari 68,7 ke 73,81, peningkatan yang paling tinggi adalah dari Tahun 2004 ke Tahun 2005 yaitu 0,87 point, sedangkan paling rendah Tahun 2006 ke Tahun 2007 yaitu 0,49 point.

Menurut klasifikasi IPM, Tidak ada

provinsi yang masuk dalam klasifikasi IPM Menengah Bawah, sehingga 34 provinsi masuk dalam klasifikasi IPM Menengah Atas.

Sumber Data: BPS

Perkembangan IPM Nasional Tahun 2004 - 2013

Distribusi IPM Provinsi - Tahun 2013

(35)

78,59 % 77,37 % 77,36 % 77,33 % 77,25 % 76,56 % 75,68 % 75,55 % 75,01 % 74,72 % 74,41 % 74,36 % 74,35 % 74,29 % 74,11 % 74,05 % 73,58 % 73,54 % 73,28 % 73,05 % 72,87 % 72,7 % 72,54 % 71,9 % 71,77 % 71,74 % 71,73 % 71,41 % 70,93 % 70,63 % 70,62 % 68,77 % 67,73 % 66,25 % DKI Jakarta

DI Yogyakarta Sulawesi Utara Kalimantan Timur

Riau Kepulauan Riau Kalimantan Tengah

Sumatera Utara Sumatera Barat Kalimantan Utara Bengkulu Sumatera Selatan

Jambi Bangka Belitung

Bali Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Selatan

Aceh Lampung Maluku Sulawesi Tengah Banten Gorontalo Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Kalimantan Barat

Maluku Utara Papua Barat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Papua 77,97 %

76,54 % 76,53 % 76,32 % 76,22 % 75,78 % 75,06 % 74,65 % 74,28 % 73,42 % 73,4 % 73,37 % 73,3 % 72,94 % 72,84 % 72,73 % 72,18 % 72,16 % 72,14 % 71,94 % 71,87 % 71,62 % 70,95 % 70,82 % 70,55 % 70,44 % 70,11 % 69,66 % 69,65 % 69,47 % 67,75 % 66,23 % 65,36 % DKI Jakarta

Sulawesi Utara Riau DI Yogyakarta Kalimantan Timur

Kepulauan Riau Kalimantan Tengah

Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Bengkulu Bangka Belitung

Jambi Jawa Tengah Bali Jawa Barat Jawa Timur Aceh Sulawesi Selatan

Lampung Maluku Sulawesi Tengah Banten Gorontalo Sulawesi Tenggara Kalimantan Selatan

Sulawesi Barat Kalimantan Barat

Papua Barat Maluku Utara Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Papua

78,33 % 76,95 % 76,9 % 76,75 % 76,71 % 76,2 % 75,46 % 75,13 % 74,7 % 73,99 % 73,93 % 73,78 % 73,78 % 73,49 % 73,36 % 73,11 % 72,83 % 72,7 % 72,51 % 72,45 % 72,42 % 72,14 % 71,49 % 71,31 % 71,08 % 71,05 % 70,73 % 70,31 % 70,22 % 69,98 % 68,28 % 66,89 % 65,86 % DKI Jakarta

Sulawesi Utara Riau DI Yogyakarta Kalimantan Timur

Kepulauan Riau Kalimantan Tengah

Sumatera Utara Sumatera Barat Sumatera Selatan Bengkulu

Jambi Bangka Belitung

Bali Jawa Tengah

Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Selatan

Aceh Lampung Maluku Sulawesi Tengah Banten Gorontalo Kalimantan Selatan

Sulawesi Tenggara Sulawesi Barat Kalimantan Barat

Papua Barat Maluku Utara Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Barat Papua

DISTRIBUSI PENCAPAIAN IPM PROVINSI

Tahun 2011

Nasional = 72,77

Sumber Data: BPS

Tahun 2012

Nasional = 73,29

Tahun 2013

Nasional = 73,81

6 6 6

(36)

PETA SEBARAN PROVINSI, MENURUT KWADRAN

IPM 2013 vs PENGELUARAN PER KAPITA 2013

Kwadran 1 Kwadran 2

Kwadran 3 Kwadran 4

FAKTOR EKONOMI

(37)

IPM 2013 vs ANGKA HARAPAN HIDUP 2013

Kwadran 1 Kwadran 2

Kwadran 3 Kwadran 4

FAKTOR KESEHATAN

PETA SEBARAN PROVINSI, MENURUT KWADRAN

(38)

IPM 2013 vs ANGKA MELEK HURUF 2013

Kwadran 1 Kwadran 2

Kwadran 3 Kwadran 4

FAKTOR PENDIDIKAN

PETA SEBARAN PROVINSI, MENURUT KWADRAN

(39)

IPM 2013 vs RATA-RATA LAMA SEKOLAH 2013

Kwadran 1 Kwadran 2

Kwadran 3 Kwadran 4

FAKTOR PENDIDIKAN

PETA SEBARAN PROVINSI, MENURUT KWADRAN

(40)

IPM 2013 KAB-KOTA

(511 Kab-Kota)

(41)

KWADRAN IPM 2013 KAB-KOTA TERHADAP MASING-MASING FAKTOR

Faktor Kesehatan

Faktor Pendidikan (Angka Melek Huruf)

Faktor Pendidikan

(Rata-rata Lama Sekolah)

Faktor Ekonomi

(42)

PERBANDINGAN KWADRAN IPM 2013 TERHADAP MASING2 FAKTOR SECARA NASIONAL

KWADRAN 2 KWADRAN 1

KWADRAN 3 KWADRAN 4

44.23 48.53

36.99

49.51 6.85

20.16

8.61

12.33 35.81

22.5

34.05

30.33

13.11 8.81

20.35

7.83

AHH AMH RRLS PP

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Kuadran 1

Kuadran 2

Kuadran 3

Kuadran 4

(43)

Lebih dari satu Faktor dibawah rata-rata 296(57,93%) Tiga Faktor diatas rata-rata

123 (24,07%)

Hanya Faktor Ekonomi dibawah rata-rata 20 (3,91%) Hanya Faktor Pendidikan dibawah rata-rata

37 (7,24%) Hanya Faktor Kesehatan dibawah rata-rata

35 (6,85%)

Peta Sebaran dan Klasifikasi IPM Menurut Asosiasi antar Faktor IPM Tahun 2013

Peta Sebaran Kondisi Faktor

Lebih dari satu Faktor dibawah rata-rata Faktor Ekonomi dibawah rata-rata Faktor Kesehatan dibawah rata-rata Faktor Pendidikan dibawah rata-rata Tiga Faktor diatas Rata-rata Tidak ada data

Papua Kalbar

Kalteng

Kaltim Riau

Pabar

Sumsel Aceh

Sumut

Kaltara

Jambi

Jatim Jabar

Kalsel

Jateng

Sultra

NTT Sulteng

Sulsel Sumbar

Lampung

NTB

Malut

Sulbar

Maluku Sulut

Bengkulu

Babel

Bali Banten

Gotontalo

DIY Kepri

DKI

(44)

Peta Sebaran dan Klasifikasi IPM

Menurut Asosiasi antar Faktor IPM Tahun 2013 Untuk Faktor Pendidikan dengan variasinya

Kondisi Faktor - Faktor dibawah Rata-rata Kab-Kota Secara Nasional

Faktor Pendidikan diatas Rata-rata Faktor Pendidikan dan Ekonomi Faktor Pendidikan dan Kesehatan Faktor Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan Hanya Faktor Pendidikan dibawah Rata-rata Tidak ada data

Papua Kalbar

Kalteng

Kaltim Riau

Pabar

Sumsel Aceh

Sumut

Kaltara

Jambi

Jatim Jabar

Kalsel

Jateng

Sulteng

Sulsel Sumbar

Sultra

NTT Lampung

NTB

Malut

Sulbar

Maluku Sulut

Bengkulu

Babel

Bali Banten

Gorontalo

DIY Kepri

DKI

Gambar

Diagram Venn: Kelompok Peserta Didik merupakan bagian dari Kelompok Anak-anak,  dan Anak-anak merupakan bagian dari Masyarakat

Referensi

Dokumen terkait

,engingatkan kembali ke"ada ibu tentang "ers/nal $ygiene "ada balita  dengan membiasakan kebiasaan 9u9i tangan setela$ melakukan aktiitas?.

 Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas Berdasarkan kebijakan umum APBD yang telah disepakati, pemerintah daerah dan DPRD membahas

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan summary berjudul “Pengaruh Independensi

Oleh karena itu, untuk percobaan pengaruh epoch terhadap generalisasi digunakan jumlah hidden neuron sebesar 10 dan 20, karena pada saat hidden neuron 10 dan 20

bandeng, kakap putih dan kerapu macan, juga telah berhasil dipijahkan dan diproduksi benihnya antara lain berbagai jenis kerapu kerapu lumpur (E. corallicola),

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa peningkatan produksi keripik pare ke depan lebih menjanjikan dari pada keripik sayur lainnya, disamping pula ada

Data yang akan dikumpulkan dalam kegiatan SPPB 2014 yaitu data pendapatan dan pengeluaran adalah data yang merujuk pada waktu yang telah ditentukan yaitu selama tahun 2012

Peta Sebaran Kondisi Faktor Lebih dari satu Faktor dibawah rata-rata Faktor Ekonomi dibawah rata-rata Faktor Kesehatan dibawah rata-rata Faktor Pendidikan dibawah rata-rata Tiga