• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya Bidang Kehumasan. Disusun Oleh : BAGUS ANDI MULANTO S D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya Bidang Kehumasan. Disusun Oleh : BAGUS ANDI MULANTO S D"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

PERAN HUMAS DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR DALAM MENUNJANG PENINGKATAN LAJU

PEMBANGUNAN MELALUI KETERBUKAAN INFORMASI

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya Bidang Kehumasan

Disusun Oleh :

BAGUS ANDI MULANTO S D1 609014

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

(2)

commit to user

2

(3)

commit to user

3

(4)

commit to user

4 MOTTO

™ Kebanyakan orang mengatakan bahwa kecerdasanlah yang melahirkan seorang ilmuwan besar. Mereka salah, karakterlah yang melahirkannya.

™ Tanda kecerdasan sejati bukanlah pengetahuan, tapi imajinasi.

™ Mencari kebenaran lebih bernilai dibandingkan menguasainya.

™ Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli.

™ Seseorang tidak akan menemukan kesalahan sebelum mencoba hal baru.

™ Hidup itu seperti naik sepeda. Agar tetap seimbang, kau harus terus

bergerak. (Albert Einstein)

(5)

commit to user

5 PERSEMBAHAN

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia berupa kesehatan, kesabaran dan kesempatan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan Laporan Tugas Akhir.

Karya ini dipersembahkan untuk :

™ Orang Tua yang tercinta.

™ Seseorang yang selalu memberikan semangat

™ Sahabat Serta Saudaraku yaitu adik-adikku yang kusayangi

™ Almamater yang selalu saya banggakan.

Semoga laporan Tugas Akhir Kuliah Kerja Media yang penulis susun ini dapat bermanfaat.

(6)

commit to user

6 KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat sehat jasmani dan rohani, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Media (KKM) ini.

Penyusun laporan praktek kerja ini adalah salah satu syarat utama untuk dapat memperoleh ijasah diploma III pada program Komunikasi Terapan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan laporan KKM ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi isi maupun dari segi kemampuan tehnis penyajiannya.

Walaupun demikian penulis berharap kiranya penulisan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Atas bantuan dan bimbingan yang diberikan kepada saya, maka dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Pawito, Ph.D selaku Dekan FISIP UNS.

2. Drs. Aryanto Budhy S., M.Si selaku ketua program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS.

3. Drs. Hamid Arifin, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan arahan serta bimbingan yang sangat berguna bagi saya dalam menyelesaikan laporan ini.

4. Semua dosen FISIP UNS yang telah membantu saya dalam menuntut ilmu selama 3 tahun menjalani masa kuliah ini.

(7)

commit to user

7

5. Kepala seksi Kehumasan Drs.Bambang Sugito serta seluruh Staf Humas Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang dapat dengan ramah menerima kehadiran saya dan menghargai kinerja saya di Humas Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar.

6. Keluarga saya terutama Orang Tua saya yang selalu memotivasi dan mendoakan kesuksesan putranya dari awal proses magang hingga kelulusan nanti.

7. Untuk seseorang yang selalu memberikan semangat, selalu ada dan memberikan motivasi kepada saya.

8. Rekan magang sekaligus sahabat baik saya Rohmad Prasetyo, dan semua sahabat tercinta saya baik yang berada di kampus maupun di luar kampus yang selalu memotivasi dan mendoakan saya, serta semua teman – teman Public Relation 2009 yang selalu kompak.

9. Juga kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu namun telah banyak juga mendukung dan membantu saya dari awal hingga akhir.

(8)

commit to user

8 DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………i

HALAMAN PERSETUJUAN ………ii

HALAMAN PENGESAHAN ………iii

MOTTO ……… iv

PERSEMBAHAN ………v

KATA PENGANTAR ………vi

DAFTAR ISI ………vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media………4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Humas..………... 5

B. Peran Humas………....…………. 12

C. Tugas dan Fungsi Humas.………. 13

D. Internal dan Eksternal PR……… 17

E. Press Relation………18

F. Opini Publik terkait dengan pencitraan Humas……… 23

G. Humas dalam Instansi Pemerintahan……….………. ..25

BAB III DESKRIPSI DISHUBKOMINFO KABUPATEN KARANGANYAR A. Gambaran Umum Dishubkominfo……….29

B. Visi dan Misi Dishubkominfo Kab. Karanganyar……….30

C. Tugas Pokok dan Fungsi Dishubkominfo Kab. Karanganyar...31

D. Struktur Organisasi………....32

E. Fungsi dan Kegiatan Seksi Informasi Pemberitaan Humas…. 36 BAB IV PELAKSANAAN MAGANG A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang………. 41

B. Bidang Pelaksanaan Magang………...41

C. Laporan Pelaksanaan……….42

(9)

commit to user

9

D. Bentuk Kegiatan Seksi Kehumasan…..………... .47 E. Kendala………..62 F. Kemajuan………...63 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.………...65 B. Saran………...66 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(10)

commit to user

i BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam suatu institusi, teknologi informasi sangatlah penting sebagai sarana dalam mengembangkan pembangunan di era keterbukaan informasi. Ketatnya persaingan dunia dengan keanekaragaman kepentingan yang begitu kompleks, menciptakan persaingan kompetiitif dalam penguasaan teknologi dalam penguasaan teknologi informasi membuat situasi keadaan yang demikian cenderung tidak bisa dihindari. Di era globalisasi tidak ada lagi sekat geografis yang membatasi masyarakat dalam memperoleh informasi. Setiap orang tidak hanya menjadi anggota masyarakat satu bangsa saja, melainkan juga menjadi anggota masyarakat global yang tidak lagi hanya bersinggungan dengan persoalan dan perkembangan dunia. Berbagai lembaga ekonomi, sosial maupun politik bersaing ketat untuk memajukan dan mempertahankan lembaganya tersebut serta pula menjaga hubungan keseimbangan antara lembaga dan masyarakat yang sangat dibutuhkan lembaga itu sendiri. Lembaga tidak dapat menjalankan usaha atau tugasnya jika lembaga tersebut tidak memiliki masyarakat.

Era transparansi dan perkembangan teknologi informasi telah menjadikan masyarkat lebih kritis dan cenderung mengakibatkan terjadinya berbagai perubahan yang cepat di masyrakat. Sehingga kondisi ini menuntut instansi atau organisasi mengakomodir atau mengantisipasi keinginan masyarakat atau publik.

Dengan adanya perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, pada gilirannya telah melahirkan pula perkembangan yang cukup pesat pada media massa cetak dan elektronik. Namun demikian, meski dengan menjamurnya berbagai

(11)

commit to user

ii

massa dan derasnya arus informasi dan komunikasi yang menerpa masyarakat, belum tentu dapat dijadikan sebuah jaminan memberi pencerahan kepada masyarakat, bahkan sering kali hal tersebut justru menimbulkan kebingungan dikalangan masyarakat luas. Dalam keadaan membingungkan yang dialami masyarakat, dikhawatirkan akan terbentuk pencitraan negatife dan sigmatisasi yang buruk terhadap pemerintahan, untuk itu sesegera mungkin cepat disikapi dan diatasi. Fungsi utama pemerintah adalah melayani masyarkat. Masyarakat berhak mendapatkan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian pemerintah dalam memberikan peleyanan optimal diperlukan kemampuan membangun komunikasi yang efektif kepada seluruh elemen, baik secara internal maupun eksternal. Komunikasi ini harus mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap informasi yang dibutuhkan.

Membaca kondisi tersebut diperlukan kelembagaan Humas yang kuat dan memiliki kompetensi di setiap instansi pemerintahan untuk memberikan pelayanan informasi yang optimal dan kredibel serta memberikan perimbangan arus informasi di masyarakat. Humas atau yang lebih dikenal sebagai PR (Public Relations) dalam keberadaanya, pemahaman dan pengertian tidak hanya sebatas diartikan sebagai sebuah organisasi dan institusi. Melainkan sebagai sebuah kegiatan yang spesifik atau profesi yang membutukan keterampilan.

Sebagai mahasiswa yang memiliki dan pendidikan formal yang telah didapat, maka sangat diharapkan untuk dapat menggunakanya dan bersaing demi mencapai hasil yang terbaik di era globalisasi yang serba modern ini. Program Diploma III Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret merupakan salah satu lembaga akademis, khususnya dalam bidang Humas, Periklanan, dan Penyiaran melaksanakan studi komunikasi dengan metode praktek yang dirangkum dan dilaksanakan dalam program Kuliah Kerja Media (KKM). Tujuannya adalah agar mahasiswa dapat

(12)

commit to user

iii

memadukan ilmu-ilmu yang telah didapat dari kuliah didalam kerja nyata atau praktek, sehingga setelah lulus nanti dapat menjadi tenaga ahli yang siap bersaing dalam berprofesi sebagai tenaga Ahli Komunikasi. Oleh karena itu, Penulis menjatuhkan pilihan tempat Kuliah Kerja Media di Dishubkominfo Karanganyar sekaligus memberikan daya tarik tersendiri untuk memngulas lebih dalam halaman- halaman berikutnya dan dalam penulisan ini penulis akan jadikan Tugas Akhir, penulis tertarik mengambil judul “Peran Humas Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Karanganyar Dalam Menunjang Peningkatan Laju Pembangunan Melalui Keterbukaan Informasi”.

B. Tujuan Kuliah Kerja Media 1. Tujuan Khusus Kuliah Kerja Media

a. Untuk mengetahui proses kerja Humas Pemerintah di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Karanganyar.

b. Dapat lebih memahami dan mengetahui peran Humas Pemerintah di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Karanganyar.

c. Mengetahui sejauh mana fungsi Humas di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Karanganyar terkait pencitraan yang melalui berbagai media maupun alat komunikasi yang telah berkembang diera keterbukaan informasi saat ini.

2. Tujuan Umum Kuliah Kerja Media

a. Dapat mengaplikasikan secara langsung tentang ilmu Humas yang diperoleh saat kuliah ke dalam dunia kerja praktisi Humas.

b. Untuk kepentingan akademis, diharapkan dapat memajukan dan menyebarluaskan ilmu pemerintahan, khususnya mengenai Kehumasan.

(13)

commit to user

iv

c. Mendapatkan pengalaman sekaligus bisa merasakan persaingan di dunia kerja sekarang yang semakin menantang khususnya di bidang kehumasan.

d. Menambah ilmu dan wawasan tentang kehumasan secara menyeluruh.

e. Memenuhi kegiatan proses akhir dari perkuliahan yang merupakan salah satu syarat Kelulusan sesuai yang berlaku di Program Diploma III Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(14)

commit to user

v BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR), sebagai telah dipraktekkan sekarang, secara istimewa merupakan gejala Amerika abad 20, tetapi asal mula hubungan masyarakat sebenarnya dapat dilacaki kembali pada permulaan peradaban manusia. Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations. Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi. (Kasali, 2005:1)

Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya, gambaran kronologis PR di dunia:

Abad ke-19 :PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi;

1865-1900 :Publik masih dianggap bodoh;

1900-1918 :Publik diberi informasi dan dilayani;

1918-1945 :Publik diberi pendidikan dan dihargai;

1925 :Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi;

(15)

commit to user

vi

1928 :Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal difakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu;

1945-1968 :Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui;

1968 :Di Belanda mengalami perkembangan pesat, ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu, di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis;

1968-1979 :Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja;

1979-1990 :Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas;

1990-sekarang :a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional,

b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional, c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi;

Unsur-unsur dasarnya memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat adalah landasan bagi masyarakat zaman dulu yang juga sama bagi masyarakat sekarang. (Daniel Yadin, 1996: 22)

Makna Humas atau Public Relations itu terkesan relatif karena begitu banyak orang yang mencoba menafsirkannya sendiri sehingga justru sering menimbulkan salah pengertian. Terdapat begitu banyak definisi Humas, namun pada intinya Humas atau PR tersebut senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul

(16)

commit to user

vii

suatu dampak yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian PR adalah suatu bentuk komunikasi yang berlaku terhadap semua jenis organisasi, baik yang bersifat komersial maupun non-komersial, di sektor publik (pemerintah) maupun privat (pihak swasta). Untuk menghindari salah pengertian, sebaiknya melihat makna atau definisi PR tersebut langsung dari kamus. Sebagian besar salah kaprah yang beredar atas pengertian PR itu sebenarnya disebabkan oleh keengganan untuk melihat isi kamus. (Frank Jefkins, 1995: 2)

Disini dapat ditinjau tiga definisi PR dalam buku Public Relations karangan Frank Jefkins (1995: 8) yang secara internasional telah dianggap sebagai batasan pengertian bagi orang-orang yang setiap harinya menggeluti dunia PR, yakni sebagai berikut:

1. Definisi menurut (British) Institute of Public Relations (IPR)

Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya.

2. Definisi menurut penulis (Frank Jefkins)

Humas adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.

3. Pernyataan Meksiko (The Mexican Statement)

praktek Kehumasan adalah suatu seni sekaligus ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta

(17)

commit to user

viii

menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan kepentingan khalayaknya.

Selain itu pendapat lain dari seorang ahli Edward L. Bernays (Public Relations University of Oklohoma Press) dalam buku KOMUNIKASI Komunikasi dan Hubungan Masyarakat karangan Drs.A.W.Widjaja (1993: 54) mengemukakan 3 pengertian Humas, antara lain:

1. Memberi penerangan kepada masyarakat

2. Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.

3. Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.

Sebuah panitia yang anggotanya terdiri dari para ahli Public Relations yang terkenal dalam buku Dasar-dasar Public Relations karangan Oemi Abdurrachman, (2001: 24-25) telah mengambil tiga definisi yang mereka anggap terbaik dari definisi-definisi yang disampaikan itu, sebagai berikut:

1. J.C.Seidel, Public Relations Director, Division of Housing State of Newyork Humas adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha management untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan publik umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan.

2. W.Emerson Reck, Public Relations Director, Colgate University

Humas adalah kelanjutan dari proses penetapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan- pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu memperoleh kepercayaan dan goodwill dari mereka.

3. Howard Bonham, Vice Chairman, American National Red Cross

(18)

commit to user

ix

Humas adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau sesuatu organisasi /badan.

Webster’s New World Dictionary mendefinisikan hubungan masyarakat sebagai “Hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas; khususnya fungsi-fungsi korporasi, organisasi, dan sebagainya yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini public yang menyenangkan untuk dirinya sendiri. Definisi yang lebih spesifik, yang menekankan tanggung jawab khusus, diberikan oleh Public Relation News: “ Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap public, mengidentifikasi kebijksanaan-kebijksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan public, dan menjalankan suatu program tindakan untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik. Definisi berikutnya disarankan : “ Hubungan masyarakat adalah suatu filsafat social dari manajemen yang dintakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka mengenal peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha untuk memperoleh saling pengertian dan itikad baik.”

Dengan diterimanya definisi di atas, saya menyimpulkan bahwa hubungan masyrakat terdiri dari empat unsur dasar, yaitu:

1. Hubungan masyarakat berdasarkan pada filsafat social manajemen.

2. Hubungan masyarakat adalah suatu pernyataan tentang filsafat tersebut dalam keputusan kebijksanaan.

3. Hubungan masyarakat adalah tindakan sebagai akibat dari kebijaksanaan sehat.

4. Hubungan Masyarakat adalah Komunikasi.

(19)

commit to user

x

Unsur dasar pertama dari program hubungan masyarakat adalah filsafat sosial dari manjemen yang meletakkan kepentingan masyarakat lebih dulu pada segala sesuatu yang berkenaan dengan perilaku organisasi. Diasumsikan bahwa hak suatu organisasi untuk beroperasi dianugerahkan oleh publik dan bahwa hak istimewa ini tidak mungkin dihindari; bahwa suatu lembaga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan primer orang-orang yang menggantungkan dirinya untuk pekerjaan, upah, penghasilan, barang dan jasa, serta kepuasan sosial dan spiritual. Prinsip pelayanan masyarakat ini merupakan dasar dari konsep modern hubungan masyarakat. Filsafat manajemen tersebut diakui sebagai revolusioner. Contoh organisasi perusahaan, misalnya konsepnya dilandasi dasar pemikiran bahwa tujuan utama perusahaan bukanlah untuk menguntungkan para pemegang saham saja, tetapi untuk menguntungkan para konsumen, pemasok, penyalur, komunitas disekitarnya, dan karyawan. Tujuan perusahaan yang nonlaba itu itu berhadapan langsung dengan publiknya. Dalam melayani kepentingan berbagai macam kelompok publik ini, manajemen perusahaan harus memelihara keseimbangan keuntungan yang adil bagi semua kelompok, sehingga satu kelompok tidak menerima keuntungan yang lebih besar daripada kelompok lainnya. Suatu perusahaan yang berhasil dalam memenuhi kepentingan publiknya menikmati pengertian dan itikad baik dari publik secara umum, yang merupakan tujuan utama dari hubungan masyarakat.

Unsur dasar hubungan masyarakat yang kedua adalah pengungkapan suatu filsafat sosial dalam keputusan kebijaksanaan. Setiap lembaga mempunyai kebijksanaan-kebijksanaan yang menetapkanh sejumlah tindakan yang harus diikuti dalam kegiatannya. Penciptaan kebijksanaan ini, yang meliputi sejumlah fungsi, merupakan tanggung jawab pokok dari manajemen. Keputusan-keputusan kebijksanaan akan mencerminkan kepentingan publik dari organisasi itu. Keputusan

(20)

commit to user

xi

kebijksanaan hubungan masyarakat suatu organisasi adalah salah satu keputusan kebijaksanaan yang terpenting. Tujuan umum hubungan masyarakat sebuah organisasi haruslah dijelaskan dalam suatu pernyataan yang ringtkas yang mencerminkan filsafat organisasi tersebut ke arah publik luas. Misalnya, kebijaksanaan umum hubungan masyarakat dari ”Kaiser Aluminum and Chemical Corporation” adalah sebagai berikut :

”Menginformasikan kepada masyarakat luas mengenai kebijaksanaan dan operasi perusahaaan yang mempengaruhi kesejahteraan umum, untuk diketahui bahwa kebijksanaan itu akan dapat bermanfaat untuk mendukung

berbagai macam publiknya hanya setelah perusahaan memperoleh pengertian mereka bahwa perusahaan sedang mengusahakan suatu bantuan yang penting bagi kemakmuran bangsa, kesejahteraan sosial, dan kemakmuran.”

Sebagai pelengkap bagi kebijaksanaan umum hubungan masyarkat, kebijaksanaan hubungan masyarakat perusahaan ditetapkan untuk setiap publik perusahaan, termasuk para karyawan, pemegang saham, komunitas, pemasok, penyalur, pengedar lembaga pendidikan, pemerintah, konsumen, dan pers.

Kebijksanaan untuk hubungan dengan setiap publik ini menerangkan kepentingan publik yang akan dilayani oleh perusahaan, filsafat sosialnya, dan tujuannya.

Unsur dasar hubungan masyarakat yang ketiga adalah tindakan sebagaiakibat dari administrasi kebijaksanaan yang mencerminkan filsafat sosial dari manajemen.

Pernyataan kebijksanaan, meskipun mencerminkan maksud manajemen untuk melayani kepentingan publik, tidaklah cukup. Agar lebih berarti, kebijaksanaan itu haruslah diungkapkan dalam tindakan-tindakan yang sesuai dengan kebijaksanaan itu.

Kebijaksanaan employee relations ( Hubungan dengan karyawan ) yang baik diungkapkan dengan menyediakan pekerjaan yang teratur dan upah yang sesuai serta kondisi kerja yang baik. Kebijaksanaan consumer relations (hubungan dengan konsumen) yang baik melibatkan penghasilan produk yang baik dengan harga yang memadai dan pelayanan konsumen yang sesuai, serta menunjang kesejahteraan

(21)

commit to user

xii

ekonomi, sosial dan budaya masyarakat dimana organisasi itu beroperasi. Pelaksanaan kebijaksanaan merupakan tanggung jawab setiap anggota organisasi dalam menampilkan tindakannya, mempunyai kontak dengan publik. Adalah esensial bahwa semua anggota organisasi memahami kebijaksanan organisasi tersebut secara jelas dan mampu mengungkapkan nya dalam tindakan dengan semangat yang terdapat pada kebijaksanaan yang dimaksudkan. Jadi, merupakan tanggung jawab manajemen untuk melihat apakah kebijksanaan itu dipahami, diterima, dan dilaksanakan.

Unsur dasar hubungan masyarakat yang keempat adalah komunikasi dua arah. Melalui komunikasi kepada publik-publiknya, manajemen mengumumkan , menjelaskan, mempertahankan, atau mempromosikan kebijksanaannya dengan maksud untuk mengukuhkan pengertian adan penerimaan. Hubungan masyrakat bukan hanya merupakan filsafat sosial yang diungkapkan dalam kebijaksanaan dan tindakan, humas juga merupakan badan yang mengkomunikasikan filsafat dengan memperhatikan kepentingan publik-publiknya. Yang paling penting, komunikasi tidak seharusnya diinterpretasikan dengan pengertian sebagai self-praise (memuji-muji diri sendiri), tetapi sebaiknya diinterpretasikan sebagai pertukaran gagasan dan konsep.

B. Peran Humas

Peran Humas yaitu sebagai wahana komunikasi kedalam maupun keluar.

Kedalam berusaha menyelenggarakan komunikasi ke dalam tubuh organisasi, keluar memberikan informasi kepada masyarakat dan lingkungan. Penyelenggaraan komunikasi kedalam dan keluar berfungsi menyaring (filterisasi), mengelola, dan menyajikan informasi yang diperlukan sehingga sesuai dengan kebutuhan komunikasi dari kelompok sasaran yang dituju. Mengelola dan menyaring masukan dari luar

(22)

commit to user

xiii

menyelenggarakan komunikasi yang sehat kepada masyarakat sehingga mereka mendukung dan menyetujui apa yang diharapkan. (A.W.Widjaja, 1993: 52)

Selain itu Humas berperan menjadi mediator yang mampu menserasikan antara apa yang diharapkan dan apa yang diwujudkan, mempertemukan kepentingan bersama lembaga / instansi dan khalayak. (A.W.Widjaja, 1993: 101)

C. Tugas dan Fungsi Humas Tugas Humas

Tugas Humas hampir sama dengan kegiatan Humas, baik kegiatan internal maupun eksternal. Menurut Drs.A.W.Widjaja dalam bukunya KOMUNIKASI Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (1993: 57) menyebutkan tugas pokok Humas antara lain:

1. Pengumpulan dan pengolahan data :

b. Mengumpulkan data untuk keperluan informasi c. Mengolah data

d. Menyajikan data sehingga siap digunakan

e. Mengarsipkan data sehingga sewaktu-waktu dapat digunakan kembali f. Melayani kebutuhan data bagi yang memerlukan

g. Membuat kliping dari seluruh media massa 2. Penerangan

a. Menyebarkan informasi dengan jelas

b. Mengadakan hubungan dengan media massa (siaran pers, konferensi pers, dan wawancara pers)

c. Mengadakan pemberian kehumasan (rapat kerja)

d. Membuat dokumentasi kegiatan lembaga (dokumentasi foto, rekaman pidato, film movie, sambutan-sambutan, siaran televise dalam bentuk video)

e. Menyelenggarakan pameran

f. Memberikan pelayanan informasi dngan menyajikan berita-berita dan kliping g. Mentranskripkan rekamn pidato dan mengarsipkannya

h. Mengalbumkan foto-foto kegiatan

i. Mengikuti kunjungan kerja Pejabat/ Pimpinan

j. Mengadakan wisata pers (pers tour) ke obyek yang telah ditentukan

(23)

commit to user

xiv 3. Publikasi

a. Menerbitkan warta harian, mingguan, majalah bulanan, dan folder (leaflet) b. Menerbitkan buku kerja

c. Menerbitkan kalender kerja

d. Ikut serta menyelenggarakan pameran antara lain pameran pembangunan Proses Pelaksanaan Tugas Humas :

Menurut Drs.A.W.Widjaja dalam buku karangannya yang berjudul KOMUNIKASI (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, 1993: 56) menyatakan proses pelaksanaan tugas humas antara lain:

1. Meyelidiki dan mendengar (Fact Finding)

Meliputi penelitian pendapat, sikap, dan reaksi publik, dapat diketahui masalah apa yang sedang dihadapi.

2. Mengambil ketentuan dan merencanakan (Planning)

Setelah pendapat, sikap, dan reaksi publik dianalisa lalu diintegrasikan atau diserahkan dengan kebijaksanaan dan kegiatan organisasi.

3. Melaksanakan komunikasi (Communicating)

Rencana-rencana di atas dikomunikasikan dengan semua pihak yang bersangkutan dengan metode yang sesuai.

4. Penilaian (Evaluation)

Dinilai segi berhasil dan tidaknya, apa sebab-sebabnya, apa yang sudah dicapai, apa resep kemanjurannya, dan apa factor penghambatnya.

Fungsi Humas

Humas atau Public Relations pada dasarnya berfungsi menghubungkan publik-publik atau pihak-pihak yang berkepentingan di dalam suatu instansi atau perusahaan dimana hubungan hubungan yang efektif antara pihak-pihak yang

(24)

commit to user

xv

berkepentingan itu adalah penting sekali demi tercapainya kepentingan dan kepuasan bersama. (Oemi Abdurrachman, 2001: 29)

Fungsi Humas yang lain untuk menimbulkan iklim yang dapat mengembangkan tanggung jawab da partisipasi seluruh sasaran Humas untuk ikut serta mewujudkan tujuan. (A.W.Widjaja, 1993: 101)

Dapat disimpulkan tujuan dan fungsi Humas adalah menciptakan keharmonisan antara lembaga/ instansi dengan khalayak (masyarakat) maka keharmonisan tersebut akan menciptakan pula iklim yang terus-menerus positif dalam pengertian kreatif, produktif, progresif antara kedua belah pihak. (A.W.Widjaja, 1993:

101)

Tujuan Humas

Tujuan Humas yaitu untuk menciptakan, membina, dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik. (A.W.Widjaja, 1993:

55). Charles S.Steinberg mengemukakan bahwa tujuan Public Relations atau Humas adalah menciptakan opini piblik yang favourable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan yang bersangkutan. (Oemi Abdurrachman., 2001: 26)

Selain itu pendapat dari Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1995:

63-64) menyebutkan tujuan pokok Humas yang lain yakni sebagai berikut:

1. Mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan- kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.

2. Meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.

3. Menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.

(25)

commit to user

xvi

4. Memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas serta membuka pasar-pasar ekspor baru.

5. Mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang akan go public.

6. Memperbaiki hubungan antara perusahaan dengan khalayaknya sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan.

7. Mendidik para pengguna/ konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.

8. Meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.

9. Meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan (take-over).

10. Menciptakan identitas perusahaan yang baru .

11. Menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas da partisipasi para pimpinan perusahaan/ organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.

12. Mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelenggaraan suatu acara.

13. Memastikan bahwa politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan , Undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.

14. Menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan parusahaan.

(26)

commit to user

xvii D. Internal dan Eksternal Public Relations

Menurut Drs.A.W.Widjaja dalam bukunya KOMUNIKASI (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat, 1993: 73-74) menyatakan terdapat beberapa kegiatan internal dan eksternal Public Relations yakni sebagai berikut:

Internal Public Relations meliputi : 1. Employee Relations

Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan karyawan dalam kepegawaian secara formal

2. Human Relations

Memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam perusahaan secara informal sebagai manusia

3. Labour Relations

Mengadakan tindakan preventif mencegah kesulita- kesulitan yang timbul, turut melancarkan hubungan yang harmonis antara direksi/ manajer dengan serikat buruh

4. Stochokler Relations, Industrial Relations

Mengadakan hubungan dengan para pemegang saham.

Eksternal Public Relations meliputi : 1. Press Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan mass media seperti pers, radio, film, dan televisi yang utama adalah pers.

2. Government Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah.

3. Community relations

(27)

commit to user

xviii

Mengatur dan memelihara hubungan masyarakat setempat.

4. Supplier Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan leveransir (pemborong), kontraktor, agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur serta dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.

5. Customer Relations

Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya.

E. Press Relations

Munculnya berita di media massa sangat bergantung pada kepiawaian seorang petugas humas atau PRO dalam menyiasati media massa. Untuk itu, seorang PRO harus mampu menguasai prinsip-prinsip kehumasan dan press relations yang baik.

Menurut seorang pakar dan praktisi kehumasan yang amat populer di Inggris dan Amerika Serikat, bernama Frank Jeffkins (1990), hubungan pers (press relations) adalah upaya untuk mempublikasikan suatu pesan atau informasi yang maksimum untuk menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan.

Tujuan pokok hubungan pers sebenarnya adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan hanya menyebarkan informasi demi citra yang indah saja dihadapan khalayak pada era keterbukaan informasi saat ini untuk peningkatan laju pembangunan. Karena, menurut Jeffkins tak seorang pun yang berhak untuk mendikte apa yang harus diterbitkan oleh media massa. Dengan memahami prinsip-prinsip hubungan pers ini, dilihat dari sisi kehumasan bisa berdampak positif, sebab banyak

(28)

commit to user

xix

pakar komunikasi massa dan pakar psikologi komunikasi yang berpendapat bahwa mereka yang mampu menguasai informasi dan media massa bakal menjadi pemenang dalam setiap persaingan. Karena peranan media massa yang sangat strategis tak mengherankan jika press relations memegang kunci yang amat penting dalam sebuah lembaga kehumasan, baik itu di lingkungan pemerintah, BUMN, swasta, bahkan untuk kepentingan pribadi.

Dalam literatur tentang kehumasan apapun, kegiatan kehumasan biasanya dilakukan oleh lembaga. Namun, tanpa disadari kini makin banyak individu yang telah berhasil menerapkan prinsip-prinsip press relations dengan baik sehingga individu tadi bisa muncul, bahkan seringkali muncul sehingga makin mengukuhkan citra positifnya.

Dunia jurnalistik pun sangat erat kaitannya dengan istilah pers dan komunikasi massa. Jurnalistik merupakan salah satu bentuk spesialisasi dari komunikasi massa, yakni komunikasi yang kita kenal saat ini, komunikasi massa adalah salah satu cara dalam peningkatan laju pembangunan di era keterbukaan informasi saat ini. Yaitu melalui berbagai media yang telah ada dalam era teknologi serba canggih, diantaranya:

1. media cetak, terdiri dari surat kabar, tabloid, majalah.

2. media elektronik, radio siaran, televisi siaran dan melalui internet.

Hal-hal Penting tentang Pers

Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations seorang pakar sekaligus praktisi kehumasan, mengungkapkan hal-hal penting tentang pers yang wajib diketahui oleh siapa saja yang akan melakukan kegiatan hubungan pers. Menurutnya, pokok-pokok penting yang harus diketahui itu adalah :

(29)

commit to user

xx

1. Kebijaksanaan keredaksian, meliputi sikap ”politik” media dan aturan keredaksian kewartawanan.

2. frekuensi penerbitan 3. tenggat terbit 4. proses produksi 5. daerah sirkulasi

6. khalayak pembaca, meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, profesi, hobi dan minat, suku/budaya daerah, agama, dan ras.

7. metode distribusi Media Relations

Di Negara-negara industri yang sudah bebas buta huruf mengakibatkan menjamurnya media berita seperti Koran, radio, dan televisi merupakan wahana utama penyebaran informasi atau pesan-pesan Kehumasan. Media berfungsi sebagai sarana penyebarluasan informasi tentang organisasi atau instansi kepada khalayak.

Salah satu fungsi Public Relations yaitu menyampaikan informasi kepada khalayak. Keadaan yang demikian ini membuat aktifitas Purel berdekatan dengan Media Relations, yaitu menjalin hubungan baik dengan pihak media massa yang keterlibatannya diwakili oleh para wartawan atau jurnalis. Semakin baik kualitas hubungan antara Public Relations dan media, maka semakin besar peluang informasi dimuat. Sehingga hubungan dengan media menjadi alat piranti yang sangat penting dan efisien bagi Public Relations. Hubungan yang memberikan benefit atau keuntungan antara Public Relations dengan media bias dikatakan sebagai hubungan Media Relations yang efektif. Efektif karena disatu sisi media mendapatkan informasi yang menarik dan disisi lain organisasi atau instansi akan tercapai tujuannnya dalam

(30)

commit to user

xxi

menyebarkan informasiberharga kepada public yang luas melalui media massa. Yang pasti kedua factor tersebut harus diperhatikan praktisi Public Relations.

Pengertian Public Relation menurut Frank Jefkins di buku Media Relations (2008:9) :

“Usaha untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi Humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi dengan media. Definisinya adalah hubungan antara suatu organisasi dengan pers, radio, dan televise secara dua arah atau dua pihak.”

Dari penyampaian pemahaman di atas memberikan pengertian Media Relations adalah aktifitas komunikasi Public Relation atau Humas untuk menjalin pengertian dan hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian yang maksimal dan berimbang.

Melalui aktifitas Media Relations memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh purel dan media. Manfaat Media Relations antara lain :

1. Membangun pemahaman mengenai tugas dan tanggung jawab organisasi dan media massa.

2. Membangun kepercayaan timbal balik dengan prinsip salin menginformasi dan menghargai kejujuran serta kepercayaan.

3. Penyampaian perolehan informasi yang akurat, jujur, dan mampu memberikan pencerahan bagi publik.

Diharapkan dengan adanya hubungan media akan tercipta situasi dan kondisi kerja yang lebih baik dan positif bagi kedua belah pihak.

Aktifitas Media Relations pada umumnya dijalankan oleh Departemen Public Relation dan macam kegiatannya adalah :

1. Pengiriman siaran pers

2. Menyelenggarakan konferensi pers 3. Menyelenggarakan media Gathering

(31)

commit to user

xxii 4. Menyelenggarakan perjalanan pers

5. Menyelenggarakan spesial event 6. Menyelenggarakan wawancara khusus 7. menjadi narasumber media

Praktisi Purel haruslah memeliki kompetensi ketika menjalankan aktifitas Media Relations, kompetensi yang dimaksud bisa kita jumpai di dalam buku berjudul Media Relations (2008:17) meliputi :

1. Kemampuan menulis dengan bahasa jurnalistik yang baik dan membuat konsep pidato.

2. Wawasan yang luas melalui pemahaman perkembangan isu di media dan masyarakat dan hal lain terkait dengan media.

3. Menguasai pengetahuan komunikasi persuasif dan personal.

4. Meguasai produk atau corporate knowledge.

5. Menguasai komunikasi yang efektif.

6. Memiliki kemampuan sebagai narasumber media yang kredibel.

Kemampuan diatas akan membantu memeperlancar tugas-tugas para praktisi Public Relation dalam Media Relations sehingga akan mencapai tujuan dan target yang ditetapkan oleh organisasi.

Tujuan Media Relations bagi organisasi menurut F.Rachmadi yang dikutip Diah Wardhani di dalam buku yang dia tulis Media Relations (2008:13) :

1. Untuk memperoleh publisitas seluas mungkin mengenai kegiatan serta langkah lembaga atau organisasi yang baik untuk diketahui umum.

2. Untuk memperoleh tempat dalam pemberitaan media (liputan, laporan ulasan, tajuk yang wajar, obyektif, dan seimbang).

(32)

commit to user

xxiii

3. Untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat mengenai upaya dan kegiatan lembaga organisasi.

4. Untuk melengkapi data atau informasi bagi pimpinan lembaga atau organisasi bagi keperluan pembuatan penilaian secara tepat mengenai situasi atau permasalahan mempengaruhi keberhasilan kegiatan lembaga atau perusahaan mewujudkan hubungan stabil dan berkelanjutan yang dilandasi saling percaya dan menghormati.

F. Opini Public Terkait Dengan Pencitraan Humas

Tujuan hubungan masyarakat adalah pengembangan opini publik yang menyenangkan dari sebuah lembaga sosial, ekonomi, atau publik. Suatu pemahaman tentang proses pembentukan opini publik dan perubahan sikap merupakan dasar dari studi masyarakat. Opini publik bukan merupakan suatu wujud dengan bentuk dan sifat yang nyata, tetapi merupakan sekumpulan keyakinan, ilusi dan pandangan yang rasional maupun rasional yang menggambarkan sikap individu-individu yang membentuk publik.

Nurudin dalam bukunya Komunikasi Propaganda, Opini publik (public opinion) adalah suatu ungkapan keyakinan yang menjadi pegangan bersama diantara para anggota sebuah kelompok atau publik, mengenai suatu masalh kontroversional yang menyangkut kepentingan umum. Proses pembangunan opini publik berasal dari opini-opini individual yang diungkapkan oleh para anggota sebuah kelompok yang pandangannya bergantung pada pengaruh-pengaruh yang dilancarkan kelompok itu.

Opini publik biasanya diungkapkan setelah terjadinya pertentangan, pertikaian, dan perdebatan mengenal beberapa masalah kontroversial yang menyangkut sistem nilai, doktrin, dan kesejahteraan sebuah kelompok. Untuk

(33)

commit to user

xxiv

munculnya opini publik, haruslah terdapat suatu masalah atau persoalan tentang beberapa hal yang nampaknya tidak mendapat persesuaian diantara para anggota kelompok itu. Suatu persoalan (issue) merupakan suatu situasi yang mengancam akan mengganggu adat-istiadat yang berlaku dalam sebuah kelompok, menciptakan sejenis krisis serta menimbulkan pergunjingan dan pengungkapan opini publik. Hak-hak kewarganegaraan di Amerika Serikat merupakan salah satu persoalan seperti itu yang langsung dihadapi oleh publik di Amerika. Suatu pemecahan yang diusulkan bagi krisis energi dunia yang telah memberikan bukti mengenai penolakan atau kesepakatan terhadap beberapa sistem nilai atau keputusan yang telah diterrima sebelumnya, akan mengarah kepada persoalan yang lainnya.

Opini publik telah didefinisikan sebagai ungkapan dari semua anggota sebuah kelompok yang tengah memberikan perhatian dengan berbagai cara kepada suatu persoalan tertentu. Prosesnya dimulai dengan suatu interaksi dari sikap-sikap individu, bentuk-bentuk pikiran, dan keyakinan-keyakinan mengenai sesuatu persoalan. Pada hakikatnya ini merupakan produk dari suatu kehidupan mental secara kolektif, yang dalam negara demorasi, meliputi ungkapan mayoritas dan minoritas pada saat tertentu.

Opini publik melibatkan suatu transformasi opini individu ke dalam opini kelompok, yang disebabkan oleh pengaruh yang dilancarkan oleh para anggota kelompok terhadap opini individu. Opini orang-orang dalam sebuah kelompok dipengaruhi oleh apa yang mereka dengar dari pemuka pendapat, para anggota lainnya dari kelompok itu, atau orang-orang dari luar kelompok; apa yang mereka baca dalam surat kabar, majalah, dan buku; apa yang mereka lihat dalam kehidupannya sendiri atau pada layar televisi. Lepas dari tekanan-tekanan kelompok, opini individu dipengaruhi oleh kebutuhannya, emosinya, pengalamannya,

(34)

commit to user

xxv

keturunannya, kebudayaan, status ekonomi, dan pendidikannya. Diluar interaksi sikap, opini individu dan opini kelompok, muncullah opini publik.

Opini publik terbentuk melalui tiga tahap, yaitu pertama die luftartigen position masing-masing pihak mengemukakan pendapatnya berdasarkan pengetahuan, kepentingan, pengalaman, dan faktor lain untik mendukungopini yang diciptakan.

Kedua fleissigen position mengarah mana opini mayoritas yang akan mendominasi dan mana opini minoritas yang akan tenggelam. Dan ketiga festigen position opini yang diyakini kebenarannya setelah melalui perdebatan dan perbedaan pendapat yang tajam sebelumnya, menurut Ferdinand Tonnies dalam bukunya yang berjudul Die Offentlichen Meinung. (Nurudin, 2001: 56-57)

G. Humas Dalam Instansi Pemerintahan

Setiap lembaga atau instansi tentu ingin berhasil mencapai tujuannya, keberhasilan tersebut tidak dapat dicapai hanya berdasarkan kemampuan yang ada pada lembaga itu saja. Disamping itu perlu adanya pengertian, penerimaan, dan keikutsertaan publiknya (publik intern maupun ekstern). Adanya unit Kehumasan pada setiap instansi pemerintah merupakan suatu keharusan fungsional dalam rangka penyebaran tentang aktivitas instansi tersebut baik kedalam maupun keluar yaitu kepada masyarakat pada umumnya. Humas merupakan suatu alat untuk memperlancar jalannya interaksi serta penyebaran informasi melalui pers, radio, televisi, media dan paling utama saat ini adalah melalui internet untuk perkembangan di era keterbukaan informasi saat ini. Singkatnya, Humas sebagai komunikator mempunyai fungsi ganda yaitu: keluar memberikan informasi kepada khalayak sesuai dengan kebijaksanaan instansinya dan kedalam wajib menyerap reaksi dari khalayak untuk kepentingan instansinya. (A.W.Widjaja, 1993: 63)

(35)

commit to user

xxvi

Dalam hubungan masyarakat di pemerintah, perlu sekali diadakan penelitian- penelitian tentang opini publik terhadap instansi-instansi itu secara keseluruhan.sebagai Humas pemerintahan, berbagai kegiatan yang perlu diperhatikan antara lain membina pengertian pada khalayak/publik terhadap kebijaksanaan pimpinan termasuk pemberian dan pelayanan informasi, menyelenggarakan dokumentasi kegiatan-kegiatan pokok instansi pemerintah terutama menyangkut publikasi, memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan pendapat masyarakat, mengumpulkan data dan informasi yang dating dari berbagai sumber, bentuk produk Humas yang dihasilkan seperti majalah, bulletin, press release, poster, folder,pamflet, selebaran,dll.

Peran Humas Pemerintahan

Peran Humas di lembaga pemerintahan yakni mengorek berbagai bentuk informasi dan bahkan diharapkan untuk memberikan saran-saran positif untuk perkembangan lembaga tersebut. Sebaliknya, aparat Humas juga dituntut untuk mengembangkan diri. Hal ini penting karena Humas diharuskan menyerap informasi sebanyak mungkin dan selanjutnya disebarkan ke masyarakat, baik melalui media cetak maupun media massa lainnya. Sebab tugas Humas tidak sekedar memfoto atau tukang kliping koran, tetapi lebih dari itu. (A.W.Widjaja, 1993: 141)

Pentingnya peran Humas di lembaga-lembaga pemerintah dalam masyarakat modern yaitu dalam melakukan kegiatan-kegiatanya dan operasi-operasinya di berbagai tempat dan bidang. (Oemi Abdurrachman, 2001: 112)

Dalam mengolah informasi Humas harus pandai mengaplikasikannya melalui keterbukaan informasi di era teknologi, agar untuk menunjang laju pertumbuhan,perencanaan, pembangunan. Masalah pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan

(36)

commit to user

xxvii

yang didasarkan pada kekhasan daerah yang bersangkutan (endog-enous development) dengan menggunakan potensi sumber daya manusia, kelembagaan, dan sumber daya fisik secara lokal (daerah). (Lincolin Arsyad, 1999:108)

Tugas dan Fungsi Humas Pemerintahan Tugas Humas Pemerintahan

Menurut Drs.A.W.Widjaja dalam bukunya KOMUNIKASI Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (1993: 63) menyatakan tugas Humas pemerintahan dibagi menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Tugas Strategis

Ikut serta dalam Decision Making Process 2. Tugas Taktis

a. Memberikan informasi b. Memberikan motivasi

c. Menjalankan komunikasi timbal balik d. Membuat citra yang baik

Pendapat lain dari Onong Uchjana Effendi dalam bukunya yang berjudul Hubungan Masyarakat Sebagai Studi Komunikologis (2003: 26) menyebutkan bahwa Humas pada departemen-departemen Pemerintahan mempunyai tugas sebagai berikut:

1. menyebar informasi secara teratur mengenai kebijaksanaan, perencanaan, dan hasil yang telah dicapai; kedua menerangkan dan mendidik publik mengenai perundang-undangan, peraturan-peraturan, dan hal-hal yang bersangkutan dengan kehidupan rakyat sehari-hari

2. menasehati pimpinan departemen dalam hubungan dengan reaksi atau tanggapan publik terhadap kebijaksanaan yang dijalankan.

(37)

commit to user

xxviii Fungsi Humas Pemerintahan

Dalam bukunya yang berjudul KOMUNIKASI, Komunikasi dan Hubungan Masyarakat (1993: 127), Drs.A.W.Widjaja menyebutkan fungsi Humas Pemerintahan pada dasarnya adalah:

1. Mengamankan kebijaksanan pemerintah.

2. Memberikan pelayanan/menyebarluaskan informasi dalam rangka meyakinkan masyarakat dengan melalui keterbukaan informasi yang ada sekarang.

3. Menerima atau menampung informasi dari masyarakat.

4. Menjadi jabatan atau komunikator aktif dalam rangka komunikasi dua arah.

5. Ikut menciptakan iklim untuk mengamankan politik pembangunan.

(38)

commit to user

xxix BAB III

DESKRIPSI DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KARANGANYAR

A. Gambaran Umum Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo)

1. Sejarah Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar merupakan lembaga atau dinas pemerintahan yang baru saja diresmikan pada tanggal 12 Januari 2009. Dahulunya bernama Kantor Informasi dan Komunikasi yang kemudian digabung dengan Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) menjadi Dishubkominfo seperti sekarang ini. Sebelumnya Kantor Informasi dan Komunikasi ini bernama Departemen Penerangan yang pada akhirnya ditiadakan atau tidak difungsikan lagi.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang penyusunan SOTK (Struktur Organisasi dan Tata Kerja) Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar yang baru dan melalui SK. Bupati Nomor 15 Tahun 2009 yangg menguraikan Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural maka terbentuklah Dinas Perhubungan, Komunkasi dan Informatika yang membidangi perhubungan komunikasi dan informatika yang menjadi jembatan penghubung antara pemerintah, publik atau masyarakat, swasta, dan pers atau media.

2. Pengertian

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika merupakan unsure pelaksana otonomi daerah di bidang

(39)

commit to user

xxx

perhubungan, komunikasi, dan informatika yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

B. Visi dan Misi Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar

1. Visi :

a. Terciptanya pelayanan umum masyarakat bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika yang meliputi perhubungan, pengendalian operasional keselamatan jalan, komunkasi, dan informatika serta kesekretariatan untuk mewujudkan Karanganyar Tenteram. Maka diperlukan adanya peningkatan partisipasi masyarakat di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

b. Menjalin kerjasama, hubungan yang harmonis, serta menjalin komunikasi sosial melalui berbagai media komunikasi untuk mewujudkan aspirasi dan partisipasi masyarakat.

c. Pemerintah Daerah memberikan kesempatan tidak hanya kepada karyawan Dishubkominfo tetapi seluruh masyarakat luas untuk mengakses informlasil dari berbagai media baik secara langsung maupun tidak langsung karena di jaman modern seperti sekarang ini informasi sangatlah penting.

2. Misi :

a. Memberikan pelayanan umum bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika kepada masyarakat lewat berbagai media yang ada.

b. Memberdayakan kelompok informasi dan pemberitaan masyarakat yang berkembang di daerah.

c. Mendorong kegiatan promosi daerah untuk menciptakan iklim usaha dan mengenalkan potensi daerah.

(40)

commit to user

xxxi

d. Meningkatkan pelayanan perijinan dan pemberdayaan usaha di bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika.

e. Meningkatkan koordinasi dalam bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Dishubkominfo Kabupaten Karanganyar

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Karanganyar.

1. Tugas Pokok Dishubkominfo :

Tugas pokok Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan

2. Fungsi Dishubkominfo :

a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika yang meliputi perhubungan, pengendalian operasional keselamatan jalan, komunikasi dan informatika serta kesekretariatan.

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika yang meliputi perhubungan, pengendalian operasional keselamatan jalan, komunikasi, dan informatika serta kesekretariatan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perhubungan, komunikasi, dan informatika yang meliputi perhubungan, pengendalian operasional keselamatan jalan, komunikasi, dan informatika serta kesekretariatan.

(41)

commit to user

xxxii

d. Pembinaan terhadap unit pelakasana Teknis dalam Lingkup Dishubkominfo.

e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

D. Struktur Organisasi Dishubkominfo Susunan Struktur Organisasi

Menurut SK.Bupati Karanganyar Nomor 15 Tahun 2009, Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika terdiri dari:

1) Kepala Dinas 2) Sekretariat Dinas

3) Kelompok Jabatan Fungsional 4) Bidang Perhubungan

5) Bidang Pengendalian Operasional Keaselamatan Jalan 6) Bidang Komunkasi dan Informatika

7) Sub Bagian Perencanaan 8) Sub Bagian Keuangan

9) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 10) Seksi Angkutan

11) Seksi Teknik dan Prasarana

12) Seksi Pengelolaan Terminal dan Parkir

13) Seksi Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas 14) Seksi Pengawasan dan Pengamanan Jalan 15) Seksi Komunikasi

16) Seksi Informasi dan Pemberitaan 17) Seksi Penyiaran

(42)

commit to user

xxxiii Gambar

Bagan Struktur Organisasi

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten. Karanganyar

(43)

commit to user

xxxiv Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Struktural

Susunan Organisasi Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Karanganyar mempunyai tugas dan fungsi jabatan masing-masing, antara lain sebagai berikut:

1) Kepala Dinas

Membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan Pemerintahan di bidang Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika.

2) Sekretariat Dinas

Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan urusan perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian di lingkungan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika.

3) Sub Bagian Perencanaan

Membantu Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan di bidang perencanaan.

4) Sub Bagian Keuangan

Membantu Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam pengkoordinasian pengelolaan keuangan Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Karanganyar.

5) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Membantu Sekretaris Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika dalam pengelolaan rumah tangga dari kepegawaian Dishubkominfo Karanganyar.

6) Bidang Perhubungan

Membantu Kepala Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di bidang perhubungan.

(44)

commit to user

xxxv 7) Seksi Angkutan

Membantu Kepala Bidang Perhubungan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,pembinaan, dan pengendaliankegiatan Angkutan Dishubkominfo.

8) Seksi Teknik dan Prasarana

Membantu Kepala Bidang Perhubungan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian teknik dan prasarana Dishubkominfo.

9) Seksi Pengelolaan Terminal dan Parkir

Membantu Kepala Bidang Perhubngan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan pengelolaan Terminal dan Parkir.

10) Bidang pengendalian Operasional Keselamatan Jalan

Membantu Kepala Dinas dalam merumuska kebijakan, mengkoordionasikan, membina, dan mengendalikan kegiatan di bidang pengendalian operasional keselamatan jalan.

11) Seksi Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas

Membantu Kepala Bidang Pengendalian Operasional Keselamatan Jalan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatandan operasional lalu lintas.

12) Seksi Pengawasan dan Pengamanan Jalan

Membantu Kepala Bidang Pengendalian Operasional Keselamatan Jalan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan pengawasan dan pengamanan jalan.

(45)

commit to user

xxxvi 13) Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika

Membantu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dalam penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang Komunikasi dan Informatika.

14) Kepala Seksi Komunikasi

Membantu Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika dalam pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan koordinasi pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi komunikasi.

15) Kepala Seksi Informasi dan Pemberitaan

Membantu Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika dalam pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan koordinasi pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi informasi dan pemberitaan.

16) Seksi Penyiaran

Membantu Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika dalam pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan seksi penyiaran.

17) Kelompok Jabatan Fungsional

Sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

E. Fungsi dan Kegiatan Seksi Informasi dan Pemberitaan (Humas)

1. Fungsi Seksi Informasi dan Pemberitaan (Humas) di Dishubkominfo Karanganyar

Fungsi dan tugas pokok seksi Informasi dan Pemberitan (Humas) Dishubkominfo diatur dalam keputusan Bupati Karanganyar Nomor 15 tahun 2009.

(46)

commit to user

xxxvii

Tugas polok dari seksi ini adlah membantu kepala Dinas Perhubumgan Komunikasi dan Informasi dalam pelaksanaan penyiaran bahan perumusan kebijakan koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan Seksi Informasi dan Pemberitaan.

2. Kegiatan-kegiatan Seksi Informasi dan Pemberitaan/Humas

Berbeda dengan Humas swasta, Humas pemerintahan memiliki budgeting atau anggaran yang minim maka tidak melakukan kegiatan promosi dan periklanan produk yang memiliki tujuan informasi profit bisnis yaitu pemasaran produk. Akan tetapi lebih mengarah untuk mendukung kegiatan pemerintah yaitu menjadi jembatan penghubung antara pemerintah dengan publik melalui kegiatan internal dan eksternal Humas atau PR, adapun kegiatan internal dan eksternal PR yakni sebagai berikut:

Kegiatan Internal PR:

a. Pengumuman-pengumuman semua jadwal kegiatan kantor ditulis pada papan pengumuman atau ditempel.

b. Buku pegangan pegawai: setiap staf memiliki buku pegangan pegawai yang berisi tugas masing-masing.

c. Kontak pribadi.

d. Pertemuan berkala dibentuk koperasi pegawai yang mengadakan pertemuan secara berkala.

e. Darmawisata: kegiatan darmawisata yang diikuti oleh semua pegawai, diadakan tiap tahun sekali yang bertujuan untuk menghilangkan ketegangan serta menjalin hubungan yang lebih akrab diantara para pegawai.

f. Penyediaan tempat ibadah.

Kegiatan Eksternal PR:

a. Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini public.

b. Memberikan kritik dan koreksi kepada pimpinan sehubungan dengan tujuan PR.

(47)

commit to user

xxxviii

c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif terhadap public.

d. Membantu pimpinan dalam melakukan perubahan formasi staf agar lebih efektif.

e. Mengadakan penelitian dan penyelidikan tentang kebutuhan, kepentingan, dan selera publik.

Kegiatan utama Humas di Dishubkominfo antara lain:

1. Kliping Pers

Kliping Pers merupakan kegiatan Humas yang rutin dilakukan setiap harinya di seksi informasi dan pemberitaan berguna untuk mengevaluasi pemberitaan media.

Selain itu kliping juga berfungsi untuk mengontrol kebenaran berita-berita barangkali tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan dari pemberitaan media massa. Maksudnya apabila terjadi kesalahan pemberitaan dan informasi terhadap suatu kejadian yang tidak sesuai dengan kenyataan sebenarnya maka pihak Pemerintah berhak melakukan klarifikasi kroscek dengan pembuktian kliping tersebut. Pengklipingan bersifat mengerucut mulai dari berita yang sangat penting, penting, dan kurang penting.

2. Liputan Pers

Liputan Pers merupakan kegiatan Humas yang berfungsi untuk meliput segala aktivitas yang dilakukan oleh Bupati maupun dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karanganyar. Kemudian dari hasil peliputan tersebut dibuat ke dalam sebuah laporan yang berbentuk Press Release dan disertai dengan bukti foto.

Tujuan dari peliputan itu sendiri sebagai dokumentasi informasi yang berhubungan dengan segala aktivitas Bupati untuk dipublikasikan kepada masyarakat luas yang dapat dijadikan sebagai pembentukm opini publik, dalam hal ini menuju kea rah yang lebih baik.

(48)

commit to user

xxxix 3. Konferensi Pers atau Jumpa Pers

Konferensi Pers atau jumpa pers merupakan suatu kegiatan hubungan pers yang hamper setiap instansi atau dinas sudah mengenalnya. Jumpa Pers biasanya dilakukan menjelang, menghadapi, ataupun setelah terjadi peristiwa atau kegiatan penting dan besar.

Jumpa Pers ini penyelenggaraannya bisa atas inisiatif lembaga humas, biasa pula atas permintaan wartawan yang menginginkan informasi lebih lengkap tentang suatu peristiwa yang menarik yang terjadi di masyarakat agar pihak pers atau wartawan mendapatkan keterangan mengenai pemberitaan tersebut dengan sejelas- jelasnyalangsung dari nara sumber yang bersangkutan dan mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sehingga memperoleh informasi yang dibutuhkan secara detail.

Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam jumpa pers antara lain mempersiapkan bahan tertulis sehingga kalangan pers memiliki data yang akurat dari materi yang dijumpaperskan. Selain itu, yang perlu diingat yaitu jangan mengundang wartawan secara mendadaksebab biasanya wartawan sudah memiliki jadwal kerja yang padat kecuali undangan untuk kasus-kasus besar yang amat mendesak.

4. Liputan TV

Liputan TV merupakan tampilan program-program atau acara dari kegiatan Bupati maupun dinas-dinas pemerintahan yang ditayangkan melalui stasiun televisi.

Tampilan acara biasanya berupa talk show yaitu semacam tanya jawab dengan penonton di studio maupun interaksi melalui via SMS atau telepon dengan pemirsa layar kaca di rumah.

Tujuan dari acara liputan TV yaitu agar masyarakat luas semkin mudah mendapatkan informasi yang memadai tentang internal pemerintahan beserta

(49)

commit to user

xl

program-programnya. Selain itu untuk menjalin kesepahaman antara pemerintah dengan stasiun televisi agar program-program yang dimaksud dapat tersampaikan dengan baik dan tepat.

5. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu kegiatan untuk memperkuat isi materi liputan pers dan biasanya dilakukan paska liputan. Bentuk dokumentasi ada yang berupa press release maupun foto. Selain itu kliping pers juga bisa disebut sebagai salah satu bentuk dokumentasi karena berfungsi mengontrol berita-berita dan sebagai bahan evaluasi kegiatan terhadap opini publik dan pemberitaan pers (sebagai bukti bila terjadi kesimpangsiuran isi berita dengan kenyataan sebenarnya).

Dokumentasi pers release juga memiliki peranan penting yakni sebagai sarana penyampaian atau publikasi berita maupun informasi kepada publik atau masyarakat.

Sedangkan foto merupakan dokumentasi dalam bentuk gambar dari kegiatanyang berfungsi memperjelas narasi atau isi materi liputan kegiatan sebagai media publikasi kepad masyarakat luas.

6. Forum Komunikasi Tingkat Kabupaten

Forum komunikasi tingkat kabupaten merupakan sarana komunikasi penyebaran berita atau informasi dari Dishubkominfo sebagai bentuk pelayanan kebutuhan penjangkauan komunikasi bagi masyarakat wilayah kabupaten Karanganyar mengenai program-program atau kegiatan-kegiatan baru dari pemerintah. Biasanya penyebaran informasi melalui siaran keliling sampai ke wilayah kabupaten Karanganyar yang kurang terjangkau. Sehingga hubungan komunikasi yang harmonis antara pemerintah dengan masyarakat luas dapat terjalin dengan baik.

(50)

commit to user

xli BAB VI

PELAKSANAAN MAGANG

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Karanganyar yang beralamatkan di Jalan Nyi Ageng karang, Karanganyar, Jawa Tengah, merupakan tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) penulis.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Media dimulai pada tanggal 01 April sampai 31 Mei 2012, sedangkan aktifitas pelaksanan magang itu sendiri dilaksanakan sama seperti pada jam kerja Dishubkominfo yaitu pukul 07.30 – 13.30 dengan aturan 6 hari kerja.

B. Bidang Pelaksanaan

Selama melaksanakan Kuliah Kerja Media, penulis ditempatkan di bagian Seksi Informasi dan Pemberitaan yang sebelum berganti nama dahulunya adalah bagian Seksi Kehumasan. Meskipun berganti nama kegiatan-kegiatan maupun tugas di bagian Seksi Informasi Dan Pemberitaan tidak jauh beda dengan bidang Kehumasan. Bagian Seksi Informasi dan Pemberitaan merupakan bidang bagian yang cocok dengan bidang konsentrasi penulis yaitu Public Relation, sehingga penulis bias secara langsung mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dengan lebih mudah.

Dalam pelaksanaan KKM, penulis mempergunakan kesempatan sebaik mungkin dengan melakukan rolling tempat pada sub bagian lainnya namun masih tetap ada korelasinya dengan ilmu kehumasan. Hal demikian memberi manfaat bagi penulis, baik berupa pengalaman, pengetahuan, dan skill yang semakin menunjukkan peningkatan serta dapat mengoptimalkan potensi bagi penulis.

(51)

commit to user

xlii C. Laporan Pelaksanaan

Pada periode I-VIII dari tanggal 01 April sampai dengan 31 Mei 2012 bermacam-macam kegiatan yang dilaksanakan penulis di Dinas Perhubungan Komunikasi Dan Informasi Kabupaten Karanganyar.

Macam kegiatan tersebut meliputi : 1. Apel pagi

Penulis wajib mengikuti kegiatan apel pagi yang dilaksanakan setiap hari yang dimulai pukul 07.30 sampai dengan pukul 08.00, kecuali pada hari Jum’at kegiatan apel dilanjutkan dengan kegiatan senam aerobic di Gedung Dishubkominfo Karanganyar. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pegawai Dishubkomnfo.

2. Kegiatan Peliputan

Kegiatan peliputan yang dilakukan penulis, diantaranya :

o Meliput acara “Penghargaan Dan Pengarahan Berita Acara Penerimaan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) Dikabupaten Karanganyar Tahun 2012 Tahap I” ,Oleh Bupati Karanganyar Dr.Hj.Rina Iriani Sri Ratnaningsih, Mhum bertempat Pendopo Rumah Dinas Bupati Karanganyar dan membuat Press Release tentang acara tersebut.

o Meliput Acara ”Pelantikan Pengurus Gapeksindo Karanganyar Massa Bakti 2012-2017”, Oleh Wakil Bupati Karanganyar bertempat Hotel Tamansari Karanganyar. Bertugas mengambil gambar (foto) pada acara tersebut dan menulis hal-hal penting yang disampaikan untuk dibuat release (Siaran Pers).

o Peliputan tentang ”Peserta Observasi Orientasi Kepemimpinan Dan Penyelenggaraan Pemerintah daerah Kemendagri” yang dihadiri oleh beberapa Bupati dari berbagai daerah dan di isi Bupati Karanganyar Dr.Hj.Rina Iriani Sri Ratnaningsih, Mhum bertempat Pendopo Rumah Dinas Bupati

Referensi

Dokumen terkait

Tahapan penelitian ini meliputi pembuatan tepung labu kuning, uji proksimat tepung labu kuning, pembuatan sosis jamur tiram putih, uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar serat

Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi penerapan teknik lean construction dan efektivitas teknik lean construction terhadap biaya, waktu, dan mutu pada proyek konstruksi di

Berdasarkan uraian tersebut maka dilakukan penelitian menggunakan sediaan berupa infusa biji Atung (Parinarium glaberimum Hassk) dengan pemberian jangka pendek sebagai agen

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari solusi permasalahan terkait fenomena gelombang air dangkal serta gelombang elastisitas yang direpresentasikan dengan

For that reason, the writer .'Qtrts that the compailry must recruit nerv mrployees wi& better capabitities not just recruit good looking ones. 4' The Company shoutd not

Perhatikanlah kriteria penilaian berikut ini, kemudian berikan tanda check list ( √ ) pada kolom Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Punya Pendapat (TPP), Tidak Setuju

User-based collaborative filtering menggunakan teknik statistika untuk menemukan sekumpulan pengguna, dikenal sebagai tetangga ( neighbour ), yang memiliki sejarah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai masukan bagi para perusahaan jasa konstruksi dalam meminimalisir faktor – faktor penyebab keterlambatan