• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agus Sartono Pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut: 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Agus Sartono Pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut: 1"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

II-7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen keuangan

Menejemen keuangan merupakan salah satu fungsi operasional perusahaan yang berkaitan dengan pengolahan keuangan yang pada dasarnya dilakukuan oleh individu, perusahaan, maupun pemerintah. Manajemen keuangan memiliki peranan penting dalam perkembangan sebuah perusahaan. Manajemen keuangan adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang penting, dengan mempelajari ilmu manajemen keuangan, seseorang akan mempunyai kesempatan yang lebih luas dalam pekerjaan dan perkembangan karirnya.

Manajemen keuangan (Financial Management), atau dalam literatur lain disebut pembelanjaan, adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. Dengan kata lain manajemen keuangan merupakan manajemen (pengelolaan) mengenai bagaimana memperoleh aset, mendanai aset dan mengelola aset untuk mencapai tujuan perusahaan. Agus Harjito dan Martono (2012:4)

Manajemen keuangan atau sering disebut pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut secara efisien. Sutrisno (2013:3)

Manajemen keuangana dalah pengelolaan uang dalam suatu organisasi, apakah itu organisasi pemerintah, sekolah, rumah sakit, bank, perusahaan dan lain-lain. Abdul Halim dan Sarwoko (2013:3)

Manajemen keuangan adalah sebagai manajemen dana baik yang berkaitan dengan pengalokasian dana dalam berbagai bentuk investasi secara efektif maupun usaha pengumpulan dana untuk pembayaran ivestasi atau pembelanjaan secara efisien.

Agus Sartono (2010:1)

(2)

Pengertian manajemen keuangan adalah sebagai berikut:

1. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai keseluruhan aktivitas yang bersangkutan dengan usaha untuk mendapatkan dana dan menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut.

2. Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai seni dan ilmu pengetahuan tentang mengelola keuangan.

3. Manajemen keuangan dapat pula diartikan sebagai ilmu yang membahas tentang investasi, pembelanjaan, dan pengelolaan assetaset dengan beberapa tujuan menyeluruh yang direncanakan. Moh. Benny Alexandri (2009:7)

Pengertian manajemen keuangan dapat dirumuskan dari tugas dan tanggung jawab para manajer keuangan, meskipun tugas dan tanggung jawabnya berbeda-beda pada setiap perusahaan, namun tugas pokok manajemen keuangan antara lain menyangkut keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden pada berbagai perusahaan. J. Fred Weston dan Thomas E.

Copeland (2009:3)

Manajemen keuangan adalah aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengolah asset sesuai tujuan perusahaan secara menyeluruh. D. Agus Harijto dan Martono (2011:4)

Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan adalah ilmu mendapatkan dana dan mengelola dana perusahaan supaya produktif.

2.2 Metodologi RUP

Rational Unified Process (RUP) adalah pendekatan pengembangan perangkat

lunak yang dilakukan secara berulang-ulang (iterative), fokus pada arsitektur (architecturecentric), dan lebih diarahkan pada penggunaan kasus (use case driven).

(Kroll & Kruchten, 2003)

Dengan pendekatan pengembangan RUP, pengembangan sistem dapat dilakukan secara berulang-ulang apabila menemukan kesalahan pada saat pengujian.

Iterasi juga dapat dilakukan pada setiap tahapan pada RUP.

(3)

Berikut ini tahapan pada metodelogi project yang digunakan dalam membangun sistem ini, yaitu:

Gambar 2. 1 Metode RUP 1. Inception (permulaan)

Pada tahap ini penulis melakukan teknik pengumpulan data dalam menentukan kebutuhan terkait dengan permasalahan mengenai sistem yang sedang berjalan.

Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan, seperti:

a. Observasi

Teknik atau pendekatan dengan mengamati secara langsung suatu objek yang akan diteliti agar dapat memberikan informasi yang tepat dan jelas.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara komunikasi dua arah atau mengadakan tanya jawab secara langsung yang dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan data yang dianalisis dari responden.

2. Elaboration (perluasan/perencanaan)

Tahapan ini lebih difokuskan pada perencanaan arsitektur sistem dan mendeteksi resiko yang mungkin terjadi dari arsitektur yang dibuat. Analisis sistem yang digunakan untuk menganalisis permasalahan yang ada yaitu menggunakan analisis sebab akibat (Cause and Effect Analysis) dan untuk menganalisis kebutuhan sistem yaitu penulis menggunakan use case. Pada desain sistem ini perancangan sistem yang digunakan adalah perancangan berorientasi objek (Object Oriented Analysis and Design) yang terdiri dari Class Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram.

(4)

3. Construction

Pada tahap ini difokuskan pada pengembangan komponen dan fitur-fitur sistem yang dibutuhkan. Tahap ini juga lebih pada implementasi dan pengujian sistem yang penulis buat mulai dari rancangan antarmuka dan kode program yang terintegrasi menggunakan alat bantu software.

4. Transition

Pada tahap terakhir ini lebih pada deployment atau instalasi sistem agar dapat dimengerti oleh user. Penulis menghasilkan produk perangkat lunak yang sudah dapat digunakan oleh user. Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan yaitu penginstalan program baru dan database, pelatihan bagi pengguna, konversi ke sistem yang baru, dan pengujian sistem apakah sudah memenuhi harapan pengguna. (Kroll & Kruchten, 2003) 2.3 PHP

2.4.1 Pengertian PHP

PHP berasal dari kata “Hypertext Preprocessor”, yaitu Bahasa pemograman universal untuk penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah situs web dan bisa digunakan bersamaan dengan HTML. Saat ini, PHP banyak dipakai untuk membuat program situs web dinamis.

PHP sebagai sekumpulan skrip atau Bahasa program memiliki fungsi utama, yaitu mampu mengumpulkan dan mengevaluasi hasil survei atau bentuk apa pun ke server database dan pada tahap selanjutnya akan menciptakan efek beruntun. Efek beruntun PHP ini berupa Tindakan dari skrip lain yang akan melakukan komunikasi dengan database, mengumpulkan dan mengklompokan informasi, kemudian

menampilkannya pada saat ada tamu website memerlukannya (menampilkan informasi sesuai permintaan user). (Rizki Hidayatullah, 2020)

2.4.2 Sejarah dan perkembangan PHP

Rasmus Lerdorf merupakan pembuat PHP pertama kali pada tahun 1995. Pada masa itu, PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page atau biasa dikenal sebagai situs personal Bernama Form Interpreted (FI). Form Interpreted memiliki wujud berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Pada

(5)

tahap selanjutnya, Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP/FI. Langkah ini membuat kode sumber ini menjadi sumber terbuka sehingga menyebabkan banyak pemrogram tertarik ikut mengembangkan PHP.

PHP/FI dirilis pada November 1997. Pada saat itu, interpreter PHP telah dimplementasikan dalam program C. Modul-modul ekstensi yang miningkatkan kemampuan PHP/FI secara signifikan juga disertakan. Sedangkan, pada tahun 1997, perusahaan bernama “Zend” menulis ulang interpreter PHP menjadi lebih bersih, lebih baik, dan lebih cepat.

Perkembangan PHP selanjutnya yaitu berupa perilisan PHP 4.0 pada pertengahaan tahun 1999 oleh Zend. PHP 4.0 merupakan interpreter PHP terbaru dan merupakan versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-21 ini. PHP 4.0 banyak dipakai karena memiliki kemampuan membangun aplikasi web kompleks, tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi.

Akhirnya, pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0 Adanya PHP 5.0 ini ditandai dengan perubahan besar pada inti interpreter PHP. Hal ini karena PHP 5.0 juga memasukan model pemograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan Bahasa pemograman kearah paradigma berorientasi objek. (Rizki Hidayatullah, 2020)

2.4 Codeigniter (CI)

Codeigniter adalah framework web untuk Bahasa pemograman PHP, yang dibuat oleh Rick Ellis pada tahun 2006, penemu dan pendiri EllisLab. EllisLab adalah suatu tim kerja yang berdiri pada tahun 2002 dan bergerak di bidang pembuatan software dan tool untuk para pengembang web. Sejak tahun 2014 sampai sekarang, EllisLab telah menyerahkan hak kepemilikan Codeigniter ke British Columbia Institute of Technology (BCIT) untuk pengembangan lebih lanjut.(Budi Raharjo, 2015: 3)

Codeigniter memiliki banyak fitur (fasilitas) yang membantu para pengembang (developer) PHP untuk dapat membuat aplikasi web secara mudah dan cepat.

Dibandingkan dengan framework web PHP lainnya, harus diakui bahwa codeigniter

(6)

memiliki desain yang lebih sederhana dan bersifat fleksibel (tidak kaku). Codeigniter mengijinkan para pengembang untuk mengunakan framework secara parsial atau keseluruhan. Ini berarti bahwa Codeigniter masih memberi kebebasan kepada para pengembang untuk menulis bagian-bagian kode tertentu di dalam aplikasi mengunakan cara konvensional (tanpa Framework). (Budi Raharjo, 2015: 4)

Adapun beberapa kelebihan Framework Codeigniter yaitu :

a) Codeigniter adalah framework yang bersifat free dan open-source.

b) Codeigniter memiliki ukuran yang kecil dibandingkan framework lain.

c) Aplikasi yang dibuat mengunakan Codeigniter bisa berjalan lebih cepat.

d) Codeigniter menggunakan pola desain Model-View-Controller (MVC)

Codeigniter saat ini sudah memiliki dua versi terbaru yaitu versi 3.1 dan 4.0.

Codeigniter 3.1 merupakan versi yang ditetapkan sebagai versi stabil, sedangkan versi 4.0 merupakan pembaharuan dari versi 3.1 untuk keperluan dimasa mendatang.

Codeigniter 4.0 menambahkan fitur terbaru yang belum dimiliki versi 3.1. (Budi Raharjo, 2015: 5)

2.5 Basis Data

Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan. Pada intinya basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat dengan tabel-tabel yang saling memiliki relasi. (A.S Rosa , 2013 : 44)

2.6 SQL (Structured Query Language)

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang digunakan untuk mengelola data pada RDBMS. SQL awalnya dikembangkan berdasarkan teori aljabar relasional dan kalkulus. (A.S Rosa, 2013: 46).

Untuk lebih fokus pada proses pembangunan aplikasi basis data tersebut , perintah SQL dibagi menjadi tiga jenis, yaitu :

(7)

a. Data Definition Language (DDL)

Data Definition Language (DDL) merupakan perintah SQL yang digunakan untuk melakukan definisi awal suatu basis data dan tabel pada konsep RDBMS. Secara sederhana, penulisan perintah SQL pada kelompok ini terdiri dari create, alter dan drop.

b. Data Manipulation Language (DML)

Data Manipulation Language (DML), merupakan perintah SQL yang digunakan untuk melakukan pengolahan record atau manipulasi record pada tabel dalam suatu basis data. Secara sederhana, penulisan perintah SQL pada kelompok ini terdiri insert, select, update dan delete.

c. Data Control Language (DCL)

Data Control Language (DCL) merupakan perintah SQL yang digunakan untuk melakukan pengaturan hak akses suatu objek data para pengguna dalam basis data. Secara sederhana , penulisan perintah SQL pada kelompok ini terdiri dari grant dan revoke. (Priyadi , 2013 : 82)

2.7 Unified Model Language

UML singkatan dari Unified Modelling Languange yang berarti bahasa pemodelan standar. UML juga bisa dikatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantik. Ketika kita membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti. Bagaimana elemen pada model-model yang kita buat berhubungan satu dengan yang lainnya harus mengikuti standar yang ada.

UML diaplikasikan untuk maksud tertentu. Biasanya antara lain untuk:

1. Merancang perangkat lunak

2. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis 3. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa

yang diperlukan sistem.

4. Mendokumentasi sistem yang ada, proses-proses dan

(8)

organisasinya. (Prabowo. 2011:06).

Diagram-Diagram UML

1. Diagram Kelas: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi, serta relasi- relasi, diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas- kelas aktif.

2. Diagram Paket (Package Diagram): Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari diagram komponen.

3. Diagram Use-Case: Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use- case. Dan aktor-aktor (suatu jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan

4. memodelkan perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapakan pengguna.

5. Diagram interaksi dan Sequence (urutan): Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu waktu tertentu.

6. Diagram Komunikasi (Communication Diagram): Bersifat dinamis.

7. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML 1.4 yang menekankan organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

8. Diagram Statechart (Statechart Diagram): Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status (state), transisi, kejadian serta aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka (interface), kelas, kolaborasi dan terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang relatif.

9. Diagram Aktivitas (Activity Diagram): Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan aliran dari suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali antar objek.

10. Diagram Komponen (Component Diagram): Bersifat statis. Diagram komponen ini

(9)

memperlihatkan organisasi serta ketergantungan

11. sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

Diagram ini berhubungan dengan diagram kelas dimana komponen secara tipikal dipetakan ke dalam satu atau lebih kelas-kelas, antarmuka-antarmuka serta kolaborasi-kolaborasi.

12. Diagram Deployment (Deployment Diagram): Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time). Memuat simpul- simpul beserta komponen-komponen yang ada didalamnya. (Prabowo. 2011:10).

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian adalah: (1) Ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara komunikasi orangtua-anak dengan perilaku bullying pada siswa SMK. Artinya

Optimasi centroid K-means menggunakan Ant Lion Optimizer belum bisa meningkatkan performa penge- lompokan data pada semua segmen karena similaritas data yang

Untuk meningkatkan dan menunjang pelaksanaan proses manajemen output, maka harus didukung oleh input pendidikan, seperti : kebijakan, tujuan dan sasaran, mutu yang

Penelitian ini menunjukkan bahwa 81.7% subyek setuju bila pasien epilepsi tetap mendapat hak yang sama di sekolah, namun sebanyak 33.4% subyek menginginkan ada kelas khusus

pada simulasi perancangan antena mikrostrip patch segitiga elemen tunggal dan elemen array dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu dimulai dengan perancangan substrat,

Dalam hal ini menunjukan bahwa F hitung sebesar 13.127 > F tabel sebesar 2,76 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,050 sehingga ketiga variabel independen yaitu pemahaman

Faster Service (Pelayanan yang cepat), customer pasti senang jika mendapat pelayanan yang cepat karena tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk mendapat solusi

Dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Drs. Tata Suntara, DESS yang sebelumnya adalah Direktur Pengelolaan Kas Negara, dilantik menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal