• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADZAN DAN IQOMAH DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN DRILL PADA SISWA KELAS II MI MUNIROH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADZAN DAN IQOMAH DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN DRILL PADA SISWA KELAS II MI MUNIROH"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADZAN DAN IQOMAH DENGAN METODE DEMONSTRASI DAN

DRILL PADA SISWA KELAS II MI MUNIROH

Susanto

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : nawirtosan123@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan adzan dan iqomah pada siswa kelas II MI Muniroh Kujung Tahun 2022. Ini dilatar belakangi oleh sedikitnya siswa kelas II yang memiliki nilai di bawah KKM yang ditentukan madrasah. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: Apakah Model pembelajaran Demonstrasi dan Drill dapat meningkatkan kemampuan adzan dan iqomah pada siswa kelas II MI Muniroh Kujung Tahun 2022? Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian tindakan kelas yang dilakukan melalui 2 siklus dengan setiap siklus tahapannya adalah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Data penelitian diperoleh melalui metode tes, observasi di kelas dan dokumentasi hasil tindakan yang dilakukan maupun data dari madrasah. Dengan penelitian tindakan ini akan diketahui peningkatan atau penurunan setelah tindakan kelas dilakukan persiklus.

Kata Kunci : Meningkatkan kemampuan adzan dan iqomah.

PENDAHULUAN

Pendidikan memang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan pendidikan setiap orang bisa tahu apa yang belum ia ketahui. Namun ilmu pengetahuan tersebut tidak hanya bisa sekedar diketahui, akan tetapi ada bagian dari ilmu pengetahuan dan keterampilan yang harus dipraktekkan lebih dulu baru diketahui. Dalam dunia pendidikan, banyak sekali metode yang dapat diterapkan guru dalam proses belajar mengajar diantaranya metode ceramah, tanya jawab, active learning, drill, demonstrasi dan lain-lain.Hal ini tak terkecuali dalam pembelajaran materi fiqih. Materi fiqih merupakan bagian dari Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah dasar yang membutuhkan proses pembelajaran yang mumpuni. Hal ini tidak berlebihan karena pada dasarnya materi fiqih berhubungan erat dengan syari‟at dalam agama Islam

(2)

baik yang berkaitan dengan ibadah maupun muamalah. Materi fiqih yang berhubungan dengan syari‟at dan praktek dari syari‟at itu sendiri (ibadah dan muamalah) secara otomatis mengindikasikan adanya materi-materi yang berkaitan dengan perbuatan manusia. Oleh sebab itu, dalam penyampaiannya tidak dapat hanya mengandalkan metode pembelajaran klasik yang cenderung satu arah dengan guru sebagai sumber pengetahuan tanpa adanya peran aktif peserta didik. Tanpa adanya peran aktif peserta didik, khususnya yang berhubungan dengan aplikasi dalam perbuatan dari materi yang disampaikan, dapat menyebabkan kekurang maksimalan pencapaian tujuan pembelajaran.

Salah satu contoh materi fiqih yang mungkin tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan metode klasik karena adanya unsur praktek di dalamnya adalah materi yang berkaitan dengan adzan dan iqamah. Untuk menjembatani kebutuhan ketepatan metode dan materi-materi yang terkandung dalam fiqih, metode demonstrasi dan drill dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan metode yang berkesesuaian dengan materi fiqih.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Penelitian tindakan kelas ini termasuk penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata.Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti, dimana guru sangat berperan sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas ialah untuk meningkatkan praktik- praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat langsung secara penuh dalam proses perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak dominan dan sangat kecil. Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Tahapan penelitian tindakan pada suatu siklus meliputi perencanaan atau pelaksanaan observasi dan refleksi. Siklus ini berlanjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa sudah cukup.

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas II MI Muniroh kujung pada pelajaran Pendidikan Agama Islam materi adzan dan iqamah.

(3)

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 selama 1 bulan.

3. Siklus PTK

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus, B. Persiapan PTK

Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan digunakan untuk memberi perlakuan dalam PTK, yaitu Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) yang akan dijadikan PTK, yaitu Kompetensi Dasar (KD): (1) melafalkan lafal adzan dan iqamah; (2) mengumandangkan azan dan iqamah.

Selain itu juga akan dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) lembar pengamatan; (2) menyiapkan media gambar; dan (3) lembar evaluasi

C. Subjek dan Objek Penelitian

Dalam PTK ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas II MI Muniroh kujung yang terdiri dari 13 siswa dengan komposisi 7 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Objeknya adalah meningkatkan kemampuan adzan dan iqamah siswa kelas kelas II MI Muniroh kujung.

D. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa, guru dan teman sejawat serta kolaborator.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan diskusi.

F. Indikator Kinerja

Dalam PTK ini yang akan dilihat indikator kinerjanya selain siswa adalah juga guru, karena guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja siswa.

G. Analisis Data

(4)

1. Aktivitas guru.

2. Hasil belajar dengan menganalisis nilai tes lisan (bacaan).

3. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menganalisis tingkat keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.

4. Implementasi pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill, yang merupakan kinerja guru, akan dianalisis tingkat keberhasilan implementasi pembelajaran tersebut dengan menggunakan indikator-indikator.

H. Cara Pengamatan (Monitoring)

1. Pengamatan langsung dari peneliti terhadap kemampuan siswa dalam melafalkan azan dan iqamah.

2. Pengamatan partisipasi dari teman sejawat dengan mengisi format observasi yang telah disiapkan baik untuk kemampuan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran maupun untuk siswa dalam kemampuan beraktifitas.

I. Indikator Keberhasilan Penelitian

1. Sebesar 70% dari siswa mampu adzan dan iqamah dengan makhraj huruf yang benar dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah ditentukan.

2. 80% atau lebih para siswa aktif dalam melakukan tugas adzan dan iqamah dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan begitu juga kemampuan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran yang telah dirancangnya sendiri sebelum kegiatan PTK berlangsung.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian ini diuraikan dalam beberapa tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam penelitian ini pembelajaran dilakukan dalam dua siklus sebagaimana pemaparan berikut ini.

(5)

Siklus I

Pada siklus pertama ini terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi serta replanning, seperti yang dipaparkan pada uraian berikut ini.

a. Perencanaan (Planning)

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran 3) Menyediakan perangkat teks adzan dan iqamah.

4) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh teman sejawat.

5) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa b. Kegiatan Pembelajaran

1) Kegiatan Awal

a) Guru memberi salam .

b) Guru membagikan teks adzan dan iqamah.

c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

d Guru menuliskan judul materi adzan dan iqamah.

e) Guru melakukan apersepsi .

f) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya . 2) Kegiatan inti

a) Guru membagikan teks adzan dan iqamah . b) Guru membacakan lafal adzan dan iqamah . c) Guru menjelaskan maknanya secara singkat.

d) Guru mengumandangkan adzan dan iqamah .

e) Siswa menyimak dengan seksama adzan dan iqamah .

f) Para siswa secara keseluruhan dan bersama-sama menghapal satu demi satu lafal adzan dan iqamah tersebut sampai selesai beberapa kali.

g) Siswa diminta untuk adzan dan iqamah secara berkelompok.

3) Kegiatan akhir

a) Melakukan tes kepada siswa secara lisan.

b) Memberikan penghargaan kepada siswa .

c) Memberikan PR sebagai bagian remidi/pengayaan.

d) Guru menutup pelajaran.

c. Hasil Tindakan Kelas Siklus I

1) Observasi Kegiatan Pembelajaran

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus pertama.

2) Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi dan drill.

(6)

3) Tes Hasil Belajar Siswa

Dalam PTK diperlukan penguasaan siswa terhadap materi adzan dan iqamah dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill ini, sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran, pada siklus I ini tergolong tuntas, yakni dapat menghafal bacaan adzan dan iqamah dengan baik, dengan ketuntasan yang telah ditetapkan yaitu mencapai angka rata-rata 70. Karena skor perolehan nilai hasil belajar mereka rata-rata mencapai 70,00,

d. Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and Replaning)

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut.

1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill ini.

2) Bagi sebagian siswa juga belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill ini.

3) Berdasarkan hasil tes lisan yang dilakukan diakhir pembelajaran, hanya menunjukkan nilai rata-rata 70,00.

4) Dari pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill ini, para siswa kurang melaksanakannya dengan baik.

Siklus II

Pada siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahap, yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi, seperti yang dipaparkan pada uraian berikut ini.

a. Perencanaan (Planning)

1) Peneliti melakukan analisis kurikulum.

2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran.

3) Menyediakan teks adzan dan iqamah.

4) Membuat lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran.

5) Membuat alat evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa.

b. Kegiatan Pembelajaran 1) Kegiatan Awal

a) Guru memberi salam

b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

c) Guru menuliskan judul materi di papan tulis.

d) Guru melakukan apersepsi.

e) Peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya.

(7)

2) Kegiatan inti

a) Guru membagikan teks adzan dan iqamah.

b) Guru melafalkan bacaan adzan dan iqamah.

c) Guru menjelaskan maknanya secara singkat.

d) Guru mendemonstrasikan adzan dan iqamah.

e) Siswa mengikuti lafal adzan dan iqamah hingga selesai.

f) Guru membagi siswa dalam empat kelompok.

g) Siswa mendemonstrasikan adzan dan iqamah.

h) Membimbing dan mengawasi para siswa.

i) Siswa mendemonstrasikan adzan dan iqamah secara bersama.

3) Kegiatan akhir

a) Melakukan tes kepada siswa secara lisan.

b) Memberikan penghargaan kepada siswa.

c) Memberikan PR sebagai bagian remidi/pengayaan.

d) Guru menutup pelajaran.

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut.

1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill ini.

2) Bagi sebagian siswa juga belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill ini.

3) Berdasarkan hasil tes lisan yang dilakukan diakhir pembelajaran, hanya menunjukkan nilai rata-rata 70,00.

4) Dari pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill ini, para siswa kurang melaksanakannya dengan baik.

c. Hasil Tindakan Kelas Siklus II 1) Observasi Kegiatan Pembelajaran

Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua.

2) Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill.

3) Tes Hasil Belajar Siswa

Dalam PTK diperlukan penguasaan siswa terhadap materi adzan dan iqamah dengan menggunakan metode demonstrasidan drill ini, sebagai tolak ukur keberhasilan dalam pembelajaran. Pada siklus II ini tergolong tuntas, yakni dalam melafalkan adzan dan iqamah dengan makhraj huruf yang benar. Karena skor perolehan nilai hasil belajar mereka rata-rata telah mencapai kriteria ketuntasan.

(8)

d. Refleksi (Reflecting) Tindakan Kelas Siklus II

1) Keaktifan siswa dalam pembelajaran termasuk dalam kategorisangat tinggi dan pada aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik sesuai dengan perencanaan yang dibuat.

2) Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill pada materi adzan dan iqamah, terbukti dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran dan tentunya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang dapat dilihat dari hasil tes siswa pada siklus kedua rata-rata nilai mencapai 82.38, yang menunjukkan di atas dari ketuntasan belajar, yaitu 70,00.

Berdasarkan hasil tindakan kelas yang meliputi tiga aspek yakni pelaksanaan pembelajaran yang diamati oleh teman sejawat, keaktifan siswa yang juga diamati oleh teman sejawat, dan hasil belajar yang dilakukan setelah dilaksanakan tindakan kelas, maka dapat dinyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode demonstrasi dan drill dalam penguasaan adzan dan iqamah dengan makhraj huruf yang benar yang telah ditetapkan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, ternyata dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan adzan dan iqamah dengan makhraj huruf yang benar yang dipelajari. Hal ini dapat dilihat darihasil tindakan kelas sebanyak dua siklus yang dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill dalam materi adzan dan iqamah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, yang dilihat dari aspek aktifitas guru dalam melaksanakan pembelajaran tersebut, pada siklus pertama menunjukkan persentasi sebesar 92.86%, dan pada siklus kedua menunjukkan persentasi sebesar 96.43%. Dengan demikian rata-rata pelaksanaan pembelajaran yang diterapkan oleh guru mencapai persentasi sebesar 94.64%.

2. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill dalam materi adzan dan iqamah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, pada keaktifan para siswa juga menunjukkan kategori baik sekali, sebab dari kedua siklus telah menunjukkan persentasi yang tinggi sekali, yaitu siklus pertama sebesar 86%, siklus kedua sebesar 98%. Rata-rata dari kedua siklus tersebut diperoleh persentasi sebesar 92%.

3. Dari kedua siklus yang dilaksanakan selalu diakhiri dengan tes kemampuan siswa terhadap materi adzan dan iqamah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah ditentukan, hal ini juga menunjukkan prestasi yang selalu meningkat dari siklus pertama dan kedua. Terbukti pada

(9)

siklus pertama hasil belajar siswa, yang hanya mencapai angka rata-rata 70.00, maka pada siklus kedua meningkat nilai rata-ratanya menjadi 82.38. Dari perkembangan prestasi belajar siswa tersebut dapat dinyatakan bahwa penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill dalam materi adzan dan iqamah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, dapat meningkatkan kemampuan siswa. Rata-rata dari kedua siklus tersebut menunjukkan pada hasil belajar sebesar 76.19. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan ketuntasan dalam belajar pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan angka rata-rata 70.00, maka hasil belajar yang telah dicapai siswa sudah berada di atas angka ketuntasan belajar.

KESIMPULAN

Berdasarkan refleksi hasil tindakan kelas siklus I dan siklus II penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kemampuan adzan dan iqamah siswa kelas II MI Muniroh kujung, menunjukkan pada kategori baik yaitu dengan nilai rata-rata 76.19.

2. Pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill pada adzan dan iqamah dapat meningkatkan kemampuan siswa di kelas II MI Muniroh kujung, yang dapat dilihat dari segi:

a. Keaktifan guru dalam mengimplementasikan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill pada adzan dan iqamah menunjukkan peningkatan pada kategori baik sekali, ditandai dengan peningkatan dalam setiap siklus, yaitu siklus I (92.86%), dan pada siklus II (96.43%).

b. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill pada pada adzan dan iqamah juga menunjukkan pada keaktifan yang baik sekali, ditandai dengan peningkatan dalam setiap siklus, yaitu siklus I (86%), dan pada siklus II (98%).

c. Prestasi belajar siswa dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dan drill pada adzan dan iqamah dapat meningkatkan kemampuan siswa, ditandai dengan peningkatan prestasi belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (70.00), siklus II (82.38).

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, (Jakarta: PT.

Ciputat Press, 2005), h. 60

(10)

Saiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:

Rineka Cipta, 2002), h. 102

.Zuhairini, Metodik Khusus Pendidikan Agama, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h.94

Mulyono, Strategi Pembelajaran Menuju Efektivitas Pembelajaran Global, (Malang: UIN Maliki Press, 2011), h. 110

Masykuri Abdurrahman dan Mokh. Syaiful Bahri, Kupas Tuntas Salat, Tata Cara dan Hikmahnya, ( Jakarta: Erlangga, 2006), h. 41

Masykuri Abdurrahman dan Mokh. Syaiful Bakhri, op. cit., h. 41

Muhammad Jawad Muqniyah, Fiqih Lima Mazhab, (Jakarta: Lentera, 2008), h.

96

Referensi

Dokumen terkait

yang mengikuti pelatihan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Banyaknya guru peserta PKM ±23 orang yaitu guru-guru SMA yang tergabung dalam MGMP Ekonomi

aplikasi dapat kembali ke menu Berdasarkan hasil pengujian dengan metode blackbox-testing pada tabel 1, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perancangan aplikasi

Pada penelitian ini, model SWAT dengan input data CRU digunakan untuk memprediksi debit bulanan jangka panjang periode 1901-2016.. Berdasarkan analisis time series dari

Pada tahun 2012, SSIC dianggotai oleh 7 orang ahli Lembaga Pengarah yang dipengerusikan oleh Menteri Besar dan 6 orang ahli Lembaga Pengarah yang terdiri daripada Setiausaha Kerajaan

Hasil penelitian ini menunjukan Rata-rata skor rentang kecemasan sebelum melakukan relaksasi masase punggung yaitu sebesar 43,44 setelah dilakukan relaksasi masase

d ) Jelaskan dua usaha yang dapat dilakukan untuk menjadi orang yang bertakwa. c ) Jelaskan dua hikmat disebalik ujian yang diturunkan Allah SWT kepada manusia. d )

Semua pihak yang belum saya sebutkan, yang telah membantu saya baik selama perkuliahan maupun dalam pengerjaan proyek akhir ini.. Segala ucapan terima kasih tentunya belum

Tujuan utama keberadaan sistem navigasi digunakan untuk menerjemahkan data-data yang berasal dari pembacaan sensor ke dalam data dengan format yang dibutuhkan pada bagian