• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1. Studi Literatur

2.1.1. Tinjauan Perancangan

Perancangan adalah proses pemecahan masalah yang menggabungkan antara pendekatan-pendekatan dan bidang ilmu untuk menghasilkan produk desain komunikasi visual yang efektif (Sarwono 10).

Tujuan perancangan adalah untuk memecahkan masalah komunikasi visual, yaitu :

a. Memperkenalkan sesuatu b. Memberikan informasi

c. Memotivasi atau mempersuasi untuk melakukan sesuatu d. Memberikan pemahaman dan ‘mengubah’ perilaku

Tujuan perancangan yang pertama adalah untuk memperkenalkan sesuatu. Dengan memperkenalkan Sforzando kepada publik maka dapat membangun awareness atau kesadaran di mata masyarakat akan keberadaan organisasi tersebut. Sedangkan memberikan informasi berkaitan dengan pengetahuan apa yang akan diberikan kepada target perancangan melalui promosi tersebut. Perancangan juga bertujuan untuk mempersuasi target agar melakukan sesuatu, dalam hal ini adalah informasi pada media promosi.

Tujuan perancangan ini adalah untuk mengenalkan Sforzando di masyarakat, khususnya orang tua anak berkebutuhan khusus.

Perancangan yang efektif adalah yang mampu memenuhi tujuan perancangan dan memiliki keseimbangan antara nilai estetik dan nilai fungsinya sehingga keduanya dapat saling mendukung. Ciri-ciri perancangan yang efektif adalah sebagai berikut :

a. Target perancangannya jelas

b. Mampu berkomunikasi dengan targetnya c. Memiliki konsep perancangan yang jelas

d. Memberikan solusi pemecahan masalah komunikasi visual e. Memperhitungkan aspek fungsional dan estetik

(2)

Perancangan yang efektif harus memiliki target perancangan yang jelas.

Karena jika tidak maka tujuan perancangan nantinya dapat melenceng dan akhirnya menjadi tidak efektif. Dengan target perancangan yang jelas maka dapat diketahuai karakteristik dan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan perancangan, selain itu informasi yang ingin disampaikan oleh penulis dapat disampaikan kepada orang yang tepat.

Perancangan yang efektif harus dapat mengkomunikasikan pesan yang terkandung di dalamnya kepada targetnya. Sehingga target perancangan mampu memahami keseluruhan isi pesan yang ingin disampaikan dengan baik sehingga tidak terjadi ‘miskomunikasi’. Hal ini berhubungan dengan bentuk, makna dan penyajian pesan yang harus disesuaikan dengan segmentasi dan karakteristik target perancangan sehingga tidak terjadi kerancuan dan ambiguitas.

Konsep perancangan juga memiliki peranan yang amat penting dalam menentukan efektivitas perancangan. Perancangan dikatakan efektif jika mampu mencapai tujuan perancangan. Di sini konsep berperan sebagai jembatan antara proses perancangan dan tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, konsep perancangan harus sesuai dengan tujuan perancangannya agar dapat mewujudkan tercapainya hasil yang diharapkan.

Tujuan utama dan yang terpenting dari perancangan ini adalah dapat menghasilkan solusi atau pemecahan masalah komunikasi visual. Di sini konsep perancangan berfungsi sebagai problem-solving. Tingkat keefektifan suatu perancangan diukur dari sampai sejauh mana hasil perancangan tersebut dapat memecahkan masalah komunikasi visual yang ada.

2.1.2. Tinjauan Promosi

Promosi (promotion) merupakan salah satu alat bauran pemasaran (4P) yang juga terdiri dari produk (product), jalur distribusi (place), serta harga produk (price). Promosi merupakan aspek penting serta penentu suksesnya pemasaran (Shimp 4). Hampir semua organisasi modern menggunakan berbagai bentuk promosi untuk produk mereka.

(3)

Pemahaman mengenai promosi digunakan untuk penerapan hasil perancangan nantinya agar menghasilkan strategi promosi yang menjawab permasalahan Sforzando Music Corner.

Efek promosi terhadap 3 faktor bauran pemasaran yang lain diantaranya adalah (Semenik 18-20) :

a . Product (Brand)

Mungkin efek yang paling terlihat dari promosi adalah pada manajemen produk pada bauran pemasaran. Promosi mempengaruhi area produk dari bauran pemasara n, yaitu :

• Informasi dan persuasi : target audiens mengetahui fitur dan manfaat suatu produk melalui komunikasi dari beberapa alat promosi. Periklanan, penjualan secara personal, event dan alat promosi yang lain menginformasikan dan mempersuasi target audiens mengenai nilai dari produk yang ditawarkan.

• Pengenalan produk baru atau pengembangan brand : promosi menjadi bersifat esensial ketika suatu perusahaan mengenalkan produk baru atau pengembangan dari produk yang ada. Brand extention merupakan adaptasi dari produk yang telah ada ke area produk yang baru.

• Membangun dan meningkatkan loyalitas brand di antara konsumen : loyalitas brand terjadi ketika konsumen berulang kali membeli produk yang sama. Promosi memainkan peran penting dalam membangun dan meningkatkan loyalitas brand di benak konsumen melalui berbagai alat promosi. Ketika perusahaan membuat dan meningkatkan asosiasi positif terhadap brand di benak konsumen, perusahaan sedang mengembangkan brand equity .

• Membangun dan meningkatkan loyalitas brand dalam perdagangan : promosi yang dilakukan berupa program pelatihan sales, display, dan sebagainya untuk membentuk loyalitas brand dalam kalangan pedagang besar atau retailer.

b . Price

Konsumen melihat suatu produk dan fiturnya dalam membuat suatu keputusan. Mereka menyeimbangkan harga dari suatu produk dengan fitur

(4)

yang ada. Promosi mempengaruhi area harga dari bauran pemasaran, yaitu terdiri dari :

• Efek harga di pasar konsumen : karena konsumen selalu menyeimbangkan nilai brand dengan harga, promosi yang baik menyediakan komunikasi yang konsisten seperti yang diinginkan target audiens.

• Efek harga di pasar perdagangan : promosi seperti diskon khusus dan kontes insentif mempengaruhi harga akhir di tingkat perdagangan dan mempengaruhi preferensi pedagang grosir dan retailer terhadap satu merek dibanding yang lain.

c. Place (Distribution)

Promosi dapat mempengaruhi akses konsumen untuk merek di tempat penjualan dengan baik.

• Akses konsumen ke brand : berhubungan dengan efek harga di pasar perdagangan di atas, akses konsumen ke brand difasilitasi oleh promosi melalui POP (point of purchase), brosur, dll. Promosi yang merangsang perdagangan akan meningkatkan luasnya distribusi merek, sehingga memberi dampak positif dalam mempengaruhi akses konsumen.

• Menjamin distribusi perdagangan : promosi skala besar yang ditujukan ke konsumen, seperti sponsor iklan dan acara, meyakinkan penjual bahwa brand akan sukses dan membantu menjamin distribusi perdagangan.

Menurut Richard J. Semenik dalam buku Promotion & Integrated Marketing Communication halaman 7 ”Promotion is the communications process in marketing that is used to create a favorable predisposition toward a brand of product or service, an idea, or even a person.”

Promosi adalah upaya memberi informasi sekaligus mengajak orang lain untuk menggunakan/membeli suatu produk. Dalam promosi, terjadi upaya komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan sehingga istilah promosi juga dikenal dengan istilah komunikasi pemasaran (marketing communication ).

Tujuan promosi seperti halnya tujuan umum pemasaran, yaitu meningkatkan pe njualan produk. Tidak hanya itu, promosi juga berfungsi menyebarkan informasi, menarik pelanggan baru, meningkatkan loyalitas pelanggan lama, membedakan dan mengunggulkan produknya dibanding produk

(5)

pesaing, serta membentuk dan menyeimbangkan citra produknya di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan oleh pasar.

Promotional mix (bauran promosi) adalah gabungan dari alat komunikasi yang digunakan dalam proses promosi dan untuk mengkomunikasikan pesan ke target audiens (Semenik 8). Setiap alat promosi mempunyai karakteristik tersendiri. Alat-alat ini promosi tersebut diantaranya adalah (Cummins 11) : a. Periklanan

Periklanan didefinisikan sebagai media massa berbayar yang mempersuasi (Semenik 10). Periklanan digunakan untuk membangun image dari suatu produk dalam jangka waktu panjang dan pemicu untuk mempercepat penjualan. Iklan dapat menyebarkan pesan secara luas ke target audiens secara efisien. Beberapa bentuk iklan seperti iklan TV dapat dilakukan dengan biaya rendah dan menjangkau ke berbagai kalangan luas (Kotler 278).

b. Promosi Penjualan

Alat promosi seperti kupon, kontes, dan semacamnya mempunyai tujuan, yaitu secara komunikasi menimbulkan atensi dan biasanya memberi informasi yang me nuntun konsumen pada produk, secara insentif membujuk dan memberi nilai kepada konsumen, dan mengajak untuk melakukan transaksi sekarang juga. Promosi penjualan juga dapat digunakan untuk efek jangka pendek seperti penawaran produk atau untuk meningkatkan penjualan (Kotler 278).

Bentuk promosi penjua lan diantaranya adalah : kupon, kontes dan undian, sampe l produk, diskon harga , dan lain-lain (Semenik 12).

c. Hubungan masyarakat

Komponen penting dari hubungan masyarakat adalah publisitas berupa liputan berita dari media mengenai acara yang berkaitan denga n produk atau aktivitas perusahaan. Publisitas mempresentasikan tantangan dan kesempatan (Semenik 453).

Tujuan dari hubungan masyarakat adalah mempromosikan hal baik, mempromosikan produk atau layanan, mempersia pkan komunikasi internal, menangkal publisitas negatif, melobi, serta memberi petunjuk dan nasihat (Semenik 455-456).

(6)

Daya tarik hubungan masyarakat didasarkan pada : kredibilitas yang tinggi di mana artikel berita dan fitur terlihat lebih otentik dan kredibel daripada iklan, kemampuan untuk menjangkau pembeli yang menghindari iklan, dan potensi dramatis asi pada perusahaan atau produk (Kotler 278).

Contoh alat hubungan masyarakat adalah : siaran pers, fitur cerita, buletin perusahaan, wawancara dan konferensi pers, sponsor acara, dan publisitas (Semenik 456-460).

d. Penjualan secara personal

Peranan penjualan secara personal : analisis market, meramal penjualan, menimbulkan ide produk baru, analisis kebiasaan pembeli, komunikasi, koordinasi sales, pelayanan pelanggan, dan memanajemen hubungan pelanggan (Semenik 479).

Penjualan pribadi mempunyai beberapa kelebihan, yaitu : melibatkan hubungan langsung dan interaktif antara dua atau lebih orang, memungkinkan suatu hubungan bertumbuh menjadi lebih dekat bukan hanya sekadar calon pembeli dan penjual, dan membuat pembeli merasa berkewajiban membeli karena telah mende ngar pembicaraan penjualan (Kotler 278).

e. Pemasaran langsung

Segala bentuk pemasaran langsung seperti direct mail, telemarketing, internet marketing mempunyai beberapa ciri khas : (1) nonpublik, pesan secara spesifik disampaikan kepada orang tertentu; (2) disesuaikan, pesan dipersiapkan secara menarik untuk tiap orang; (3) up -to -date, pesan tersusun dengan cepat; dan (4) interaktif, pesan dapat beruba h bergantung respon orang tersebut (Kotler 278).

Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk atau jasa yang kita tawarkan. Manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa dikelompokkan menjadi tiga, yaitu (Cummins 12) :

• Fungsi. Apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut

• Citra. Gaya, prestise, dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut

• Manfaat ekstra. Manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa tersebut

(7)

IMC (integrated marketing communication ) merupakan komunikasi pemasaran terpadu, proses pengembangan dan implementasi berbagai bentuk program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan secara berkelanjutan (Shimp 24). IMC adalah process dari penggunaan alat promosi secara terpadu sehingga terbentuk sinergi komunikasi yang efektif (Semenik 8).

Tujuan IMC adalah mempengaruhi atau memberikan efek langsung kepada perilaku khalayak sasaran yang dimilikinya. IMC menganggap seluruh sumber yang dapat menghubungkan pelanggan atau calon pelanggan dengan produk atau jasa dari suatu merek atau perusahaan, adalah jalur yang potensial untuk menyampaikan pesan di masa datang. Lebih jauh lagi, IMC menggunakan semua bentuk komunikasi yang relevan serta dapat diterima oleh pelanggan dan calon pelanggan. Dengan kata lain, proses IMC berawal dari pelanggan atau calon pelanggan, kemudian berbalik kepada perusahaan untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk dan metode yang perlu dikambangkan bagi program komunikasi yang persuasif (Shimp 24).

Rencana promosi (promotion plan) memerlukan analisis, strategi, dan tugas-tugas untuk memahami dan melaksanakan upaya promosi yang efektif.

Berikut ini adalah langkah-langkah rencana promosi (Semenik 67-68) : a. Pengantar

Pengantar terdiri dari ringkasan singkat berisi aspek paling penting dari rencana serta ikthisar untuk menentukan apa yang perlu dibahas dan disusun (Semenik 68).

b. Analisis situasi

Langkah pertama adalah mengidentifikasi target audiens yang meliputi pembeli potensial dari produk perusahaan, pengguna, maupun orang yang terpengaruh. Target audiens tersebut memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan mengenai apa yang disampaikan, bagaimana menyampaikannya, kapan menyampaikannya, di mana menyampaikannya, dan kepada siapa disampaikan (Kotler 272).

Analisis situasi yang dilakukan juga meliputi tren demografis, konteks historis, analisis industri, analisis pasar, serta analisis kompetitor (Semenik 68).

(8)

c. Menentukan t ujuan

Menentukan tujuan promosi, memutuskan bagaimana respons audiens yang paling diinginkan ditinjau dari segi kognitif, afektif, maupun behavioral.

Tujuan promosi adalah untuk memasukkan pesan dalam pikiran konsumen, mengubah perilaku, atau mendapat aksi melakukan pembelian (Kotler 273).

Beberapa contoh tujuan promosi adalah (Semenik 76) :

• Membangun dan mempertahankan image dari suatu produk

• Meningkatkan kesadaran dan keingintahuan konsumen terhadap produk

• Mengubah keyakinan atau perilaku konsumen terhadap produk

• Mempengaruhi intensitas pembelian dari produk

• Menstimulasi percobaan pemakaian dari produk

• Mengubah pembeli coba-coba menjadi pembeli tetap

• Mengalihkan konsumen dari produk kompetitor

• Mendorong loyalitas produk

• Menstimulasi penggunaan produk lebih sering

• Meningkatkan penjualan d. Menentukan anggaran

Menentukan perkiraan anggaran yang akan dikeluarkan untuk mewujudkan tujuan promosi melalui alat-alat promosi (Semenik 68).

e. Menentukan s trategi

Menentukan strategi yang jelas dan ringkas untuk mewujudkan tujuan promosi (Semenik 68).

f. Melakukan eksekusi

Melakukan strategy copy, rencana media, serta IMC (integrated marketing communication) (Semenik 68).

Setelah menentukan respons yang paling diinginkan, komunikator mengembangkan pesan yang efektif. Secara ideal, pesan tersebut harus mendapat atensi, menahan minat, membangkitkan keinginan, dan memperoleh aksi (model AIDA – Attract, Interest, Desire, Action). Dalam praktiknya, masih sedikit pesan yang membawa audiens sepanjang perjalanan dari kesadaran hingga pembayaran, tetapi model AIDA merupakan kualitas yang diinginkan dari komunikasi apapun. Membuat formula dari pesan harus

(9)

memecahkan empat permasalahan : what to say (isi pesan), how to say it logically (struktur pesan), how to say it symbocally (format pesan) dan who should say it (sumber pesan) (Kotler 274-275).

g. Evaluasi

Melakukan evaluasi. Beberapa target audiens diuji apakah mereka menyadari atau mengingat pesan tersebut, berapa banyak mereka melihatnya, poin apa yang mereka ingat, bagaimana kesan mereka terhadap pesan, dan sebagainya. Komunikator juga harus memperhatikan perilaku dari respon audiens, seperti berapa banyak mereka membeli produk, menyukainya, dan membicarakannya kepada orang lain (Kotler 279-280).

Tidak ada yang lebih penting dari perusahaan daripada mensegmentasi pasar, menarget segmen potensial, kemudian memposisikan produk agar sukses.

Istilah ini dikenal dengan segmenting, targetting, dan positioning (STP) marketing yang terdiri dari (Semenik 119-120) :

a. Segmenting : membagi pasar berdasarkan segmen-segmen tertentu

b. Targetting : memilih segmen tertentu sebagai titik fokus bagi upaya pemasaran

c. Positioning : menyelaraskan bauran pemasaran untuk menghasilkan daya tarik tersendiri dari sebuah merek

Analisis pemasaran STP meningkatkan upaya perusahaan yang berhubungan dengan (Semenik 121) :

• Spesifikasi tujuan pemasaran

• Lebih memahami kebutuhan, keinginan, dan motif konsumen

• Lebih memahami mengapa seseorang membeli atau tidak membeli produk

• Alokasi sumber daya manusia dan keuangan lebih efisien

• Kemampuan untuk menilai kekuatan dan kelemahan pemasaran perusahaan

• Kemampuan mengidentifikasi pesan untuk digunakan dalam alat bauran promosi

2.1.3. Tinjauan Media

Media merupakan metode komunikasi umum yang membawa pe san, sedangkan sarana merupakan pilihan program atau siaran di mana pesan akan

(10)

dipasang (Sissor 2). Pemahaman mengenai media digunakan untuk strategi perancangan agar pesan yang dibuat dapat terkomunikasikan dengan baik ke target audiens.

Menurut Jack Z. Sissors dan Roger B. Baron dalam buku Advertising Media Planning halaman 6, dalam dunia periklanan dikenal istilah :

a. ATL (above the line) : merupakan media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, sedangkan BTL tidak memberikannya. Artinya, biro iklan tidak berhak menerima komisi dari biaya operasional dari media-media BTL. Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audiens, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audiens. Media ATL antara lain : surat kabar, majalah, televisi, radio, media luar ruang (outdoor), dll.

b. BTL (below the line) : media yang ‘langsung’ mengena pada audiens karena sifatnya yang memudahkan audiens langsung mencerap satu produk/pesan saja. Media BTL antara lain : direct mail, katalog, point of purchase, pameran, brosur, dll.

ATL dan BTL berbeda artinya dengan media primer dan sekunder.

Media primer adalah media yang diutamakan dalam sebuah kampanye iklan, sedangkan media sekunder adalah media -media yang sifa tnya menunjang atau melengkapi. Sebagai contoh, televisi bisa menjadi media sekunder bila ternyata brosur lebih efektif dijasikan media primer.

Saat ini sedang hangat dibicarakan di kalangan periklanan mengenai media baru yaitu TTL (through the line). TTL merupakan media yang sifatnya menetap dan menyesuaikan dengan media di sekeliling dia, sifatnya juga langsung berinteraksi dengan audiens dan mempunyai daya stopping power yang kuat.

Namun yang perlu diingat adalah semua media ada kekuatan maupun kelemahannya, jadi tidak bisa menunjuk pada satu media saja yang kita anggap sempurna atau efektif, semua tergantung pada strategi dalam melakukan proses perencanaan media.

(11)

2.1.4. Tinjauan Desain

Dalam kamus standar, desain berarti merencanakan atau mengorganisir.

Desain sebagai bagian dari ilmu pengetahuan, seni rupa, dan teknologi mempunyai peranan sebagai pemecah permasalahan yang ada di masyarakat.

Desain bukan hanya sekadar seni estetis yang indah dipandang, tetapi juga mengandung pesan yang ingin disampaikan ke target audiens (Lauer 5).

Desain yang efektif dideskripsikan sebagai kumpulan material yang mengkomunikasikan suatu informasi ke orang tertentu (audiens atau penerima pesan) menggunakan bahasa visual yang paling dekat dengan orang tersebut (Whitbread 2).

Kata ‘desain grafis’ pertama kali digunakan oleh desainer Amerika, William Addison Dwiggins, di tahun 1922, ketika dia mendeskripsikan kegiatannya sebagai ‘membawa bentuk visual ke materi yang diprin’ (Whitbread 2).

Desain digunakan sebagai alat komunikasi untuk (Whitbread 3) :

• Menarik perhatian dan membangkitkan ketertarikan

• Membuat pesan yang biasa menjadi terlihat menarik dibanding pesan yang diterima orang biasanya

• Membuat pesan lebih kuat, lebih efektif dan mungkin lebih diingat

• Menghemat uang dengan mencapai komunikasi paling maksimal dari berbagai sumber yang tersedia

Pemahaman mengenai desain digunakan untuk penerapan hasil perancangan nantinya agar menghasilkan desain yang baik, estetis, menarik, komunikatif, dan tepat sasaran ke target audiens.

Secara umum, proses desain terdiri dari (Lauer 8) :

• Memikirkan permasalahan yang ada : mengetahui apa yang dilakukan sebelum melakukannya. Jadi pikirkanlah terlebih dahulu dengan memahami permasalahan yang ada.

• Memikirkan solusi permasalahan : memikirkan bagaimana suatu konsep dikomunikasikan secara visual.

(12)

• Memikirkan target audiens : memilih simbol yang akan digunakan bergantung pada ukuran, media, warna, dan sebagainya, serta bagaimana reaksi target audiens nantinya.

Bebera pa unsur desain (Graphic Design : The New Basics) : a. Titik, Garis, Bidang

Titik, garis, dan bidang merupakan dasar dari desain. Melalui elemen ini, desainer membuat gambar, ikon, tekstur, patra, diagram, animasi, dan sistem tipografi.

Titik merupakan tanda menyerupai lingkaran kecil yang menandai suatu posisi tertentu. Titik berukuran banyak menjadi tekstur, bentuk, atau bidang. Titik-titik kecil dengan berbagai ukuran membuat bayangan berwarna abu-abu.

Garis merupakan titik yang tidak terbatas. Garis mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai lebar. Garis menghubungkan antara dua titik. Ketika garis mencapai ketebalan tertentu, ia akan menjadi bidang.

Bidang merupakan bentukan datar yang terdiri dari panjang dan lebar.

Bidang bisa solid atau berlubang, buram atau transparan, bertekstur atau halus.

b. Irama dan keseimbangan

Hubungan antar elemen dari suatu halaman/bidang seperti halnya hubungan fisik. Keseimbangan visual terjadi setiap elemen tersebar secara proporsional dalam suatu ruang. Seperti halnya mengatur furnitur di kamar, letakkan tiap komponen hingga membentuk keseimbangan bentuk dan ruangan dengan benar.

Tidak hanya peletakan benda, desainer juga dapat memainkan ukuran, tekstur, warna, dan bentuk untuk menekankan berat dari suatu objek. Irama merupakan patra yang kuat, teratur, dan berulang kali. Desainer menggunakan irama untuk membangun suatu image seperti halnya membuat buku, majalah, dan gerak grafis. Desainer menggunakan irama yang diselingi dengan perubahan dan variasi.

c. Skala

Elemen grafis dapat muncul besar atau kecil bergantung dari ukuran, pene mpatan, dan warna dari elemen di sekitarnya. Ketika elemen-elemen

(13)

berukuran sama, desain terkesan datar. Penggunaan kontras pada ukuran dapat menciptakan suatu pergerakan atau dimensi.

d. Tesktur

Tekstur merupakan butir-butir pada permukaan dan bahan. Dalam desain, tekstur yang digunakan dapat secara fisik ataupun hanya sebatas mirip.

Tekstur fisik tidak hanya mempengaruhi bagaimana rasanya di tangan, tetapi juga tampilannya. Tekstur menambah detail dari suatu gambar, memberikan kualitas permukaan secara kese luruhan serta memanjakan mata apabila dilihat dari dekat.

e. Warna

Warna utama dari cahaya adalah merah, hijau, dan biru. Sistem cahaya ini disebut ‘aditif’ karena ketiga warna menciptakan semua warna dalam spektrum warna.

Secara teori, menggabungkan cat merah dan hijau akan menghasilkan warna kuning. Dalam prakteknya, bagaimanapun, hasilnya menjadi warna coklat kehitaman. Hal ini disebabkan karena pigmen menyerap lebih banyak cahaya daripada memantulkannya, membuat setiap campuran pigmen lebih gelap daripada warna sumbernya. Sistem warna ini disebut ‘substraktif’.

Cetak offsest menggunakan sistem substraktif CMYK. Tampilan layar menggunakan sistem aditif RGB.

Gambar 2.1. Lingkaran Warna Sumber : www.gdbasics.com

(14)

Lingkaran warna merupakan kumpulan warna primer, sekunder, dan tersier. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru. Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer, seperti warna jingga dari campuran merah dan kuning, warna ungu dari campuran merah dan biru, serta warna hijau dari campuran biru dan kuning. Warna tersier merupakan campuran dari warna primer dan warna sekunder.

Beberapa istilah mengenai warna :

• Warna netral : warna yang tidak memiliki kemurnian warna atau bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.

• Warna panas : kelompok warna dengan dengan rentang lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol riang, semangat, dan sebagainya. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.

• Warna dingin : kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, aman, dan sebagainya. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh.

• Value : gelap terang suatu warna dengan penambahan warna hitam atau putih.

• Saturasi (juga disebut kroma) : tingkat kemurnian pigmen suatu warna.

Hubungan warna antara yang satu dengan yang lainnya :

• Warna kontras atau komplementer : warna yang berlawanan satu dengan lainnya. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu, dan biru dengan jingga.

• Warna analogus : kumpulan warna yang berdekatan pada lingkaran warna dan memiliki sedikit perbedaan.

f. Figure/Ground (figur dengan latar belakang)

Orang terbiasa melihat latar belakang sebagai hubungan yang pasif dan tidak penting dari subjek dominan. Desainer menjadi terbiasa dengan ruang di sekitar dan di antara elemen, menemukan kekuatan mereka untuk membentuk pengalaman dan menjadi satu kesatuan yang saling melengkapi.

(15)

Desainer selalu mencari keseimbangan antara figur dan latar belakang, menggunakan hubungan ini untuk memberi energi untuk bentuk dan ruang.

Mereka membentuk kontras di antara bentuk dan bentuk yang berlawanan untuk membentuk ikon, ilustrasi, logo, komposisi, dan patra yang menstimulasi mata.

Figur dan latar belakang dikenal sebagai bidang positif dan negatif, bekerja dalam semua segi desain grafis. Kemampuan untuk membuat dan mengevaluasi figur dan latar belakang secara efektif merupakan kemampuan yang penting untuk dimiliki seorang desainer.

g. Hierarki

Urutan hierarkis ada di hampir semua yang kita tahu, mulai dari unit keluarga, tempat kerja, politik, hingga agama. Hierarki juga disampaikan secara visual melalui variasi skala, warna, jarak, penempatan, dan sebagainya.

Hierarki dapat sederhana atau kompleks, ketat atau longgar, datar atau berartikulasi. Intinya, hierarki menggunakan tanda yang dipisah untuk membentuk perubahan dari satu tingkat ke tingkat yang lain.

h. Grid

Grid merupakan jaringan baris, alat untuk menghasilkan bentuk, menyusun gambar, dan mengorganisir informasi. Grid yang baik digunakan desainer untuk memvariasikan skala dan penempatan unsur-unsur tanpa tergantung sepenuhnya pada peraturan yang ada.

Dengan membuat ruang menjadi unit yang sama besar, grid membuat seluruh halaman dapat digunakan, bagian ujungnya menjadi sama pentingnya dengan bagian tengah. Dengan memecah ruang menjadi unit yang lebih kecil, grid membantu desainer untuk membiarkan beberapa area kosong daripada mengisi secara keseluruhan.

2.1.5. Tinjauan Anak Berkebutuhan Khusus

Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang memiliki keterbatasan proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, ataupun yang memiliki kecerdasan dan bakat istimewa.

(16)

Pemahaman mengenai anak berkebutuhan khusus digunakan untuk identifikasi lebih lanjut mengenai spesifikasi produk serta target audiens sehingga nantinya menghasilkan perancangan yang sesuai dengan karakteristik produk maupun pasar.

Sejauh ini, anak berkebutuhan khusus yang ditangani oleh Sforzando Music Corner adalah sebagai berikut :

a. Autis

Autis adalah gangguan perkemba ngan – khususnya terjadi pada masa anak-anak – yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri (Prasetyono 15).

Karakteristik anak autis adalah sebagai berikut (Prasetyono 25) :

• Anak sangat selektif terhadap rangsangan, sehingga kemampuan anak menangkap isyarat yang berasal dari lingkungan sangat terbatas

• Kurang motivasi. Anak tidak hanya sering menarik diri dan asyik sendiri, tetapi juga cenderung tidak termotivasi menjelajahi lingkungan baru atau memperluas lingkup perhatian mereka

• Memiliki respon stimulasi diri tinggi. Anak menghabiskan sebagain besar waktunya untuk merangsang dirinya sendiri, misalnya bertepuk tangan, mengepak-ngepakkan tangan, dan memandangi jari-jemari, sehingga kegiatan ini tidak produktif.

• Memiliki respon terhadap imbalan. Anak mau belajar jika mendapat imbalan langsung dan jenis imbalannya sangat individual. Akan tetapi, respons ini berbeda untuk setiap anak autis.

b. Tunanetra

Tunanetra merupakan gangguan daya penglihatan berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian yang memerlukan alat bantu atau penanganan khusus (“Identifikasi”). Beberapa ciri khas tunanetra adalah :

• Tidak mampu melihat

• Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter

• Kerusakan nyata pada kedua bola mata

• Sering meraba -raba/tersandung waktu berjalan

• Mengalami kesulitan mengambil benda kecil di dekatnya

(17)

• Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik/kering

• Peradangan hebat pada kedua bola mata

• Mata bergoyang terus c. Down Syndrome

Down Syndrome merupakan kondisi genetik sejak lahir yang disebabkan adanya bahan genetik tambahan. Ada tiga jenis Down Syndrome walau sejauh ini jenis yang paling umum adalah Standart Trisomy 21, di mana seorang anak memiliki tambahan salinan kromosom 21. Hingga saat ini masih belum dipa hami mengapa terjadi salinan ekstra kromosom 21 bisa terjadi, namun diketahui bahwa kasus Down Syndrome lebih tinggi pada ibu berusia tua.

Kondisi Down Syndrome biasanya didiagnosis saat lahir melalui adanya beberapa karakteristik fisik yang khas seperti bentuk wajah dan otot yang miskin. Semua anak Down Syndrome memiliki beberapa bentuk kesulitan belajar, walaupun seorang anak bisa berkembang menjadi ahli pada satu bidang. Kemampuan komunikasi dan bahasa juga mengalami keterlambatan.

Perkembangan mereka sangat dipengaruhi oleh kecepatan anak itu sendiri, walau stimulasi dan lingkungan bermain juga mengambil peran penting (Tassoni 199-201).

d . Celebral Palsy

Celebral palsy merupakan gangguan yang mencegah otak mengontrol otot-otot dan pergerakan pada tubuh. Ada beberapa penyebab celebral palsy, diantaranya adalah cedera lahir, infeksi pada kehamilan awal minggu, trauma kepala, dan kelainan genetik. Ada tiga jenis utama celebral palsy dengan beberapa anak-anak mempunyai gejala lebih dari dua (Tassoni 189) :

• Spastic cerebral palsy : kekakuan pada otot yang mengurangi pergerakan yang ada. Ini adalah bentuk paling umum dari cerebral palsy dan dapat mempengaruhi area yang berbeda dari tubuh

• Athetoid cerebral palsy : gerakan yang tidak teratur karena otot bergerak dengan cepat. Anak tidak akan mampu mengendalikan gerakan-gerakan ini. Kemampuan bicara juga terpengaruhi oleh jenis cerebral palsy ini karena kesulitan dalam mengendalikan lidah dan gerakan pernapasan. Ada kemungkinan juga mengalami masalah pendengaran.

(18)

• Ataxic cerebral palsy : kesulitan dalam menjaga keseimbangan dan kesadaran spasial. Gerakan tangan dan kemampuan bicara juga terpengaruhi, kebanyakan anak pada jenis cerebral palsy ini juga lebih sering bergerak.

e. Low Vision

Low vision merupakan gangguan ireversibel pada sistem visual sehingga tidak dapat menggunakan penglihatannya dalam melakukan aktivitas sehari- hari tanpa alat bantuan penglihatan khusus (Siregar 1).

Penyebab low vision bisa terjadi secara kongenital (Laber’s congenital amaurosis) maupun acquired. Age-Related Macular Degeneration (AMD) terjadi pada 45% penderita low vision. Glaukoma dan retinopati diabetik merupakan penyebab yang paling sering setelah AMD (Siregar 4-5).

f. ADD (Attention Deficit Disorder) dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Pola perhatian anak terhadap suatu hal terbagi menjadi beberapa klasifikasi. Kelompok yang paling berat adalah overeksklusif, di mana seorang anak hanya terfokus pada sesuatu yang menarik perhatiannya tanpa mempedulikan hal lain secara ekstrem. Misalnya, pada bayi yang sedang memperhatikan kancing bajunya dan tidak mempedulikan rangsangan lain.

Pola ini disebut autisme. Kelompok dengan derajat sedang, di mana fokus perhatian anak mudah teralihkan. Perhatian anak hanya mampu bertahan sesaat saja karena suatu rangsangan lain yang tidak cukup. Hal ini dinamakan dengan kesulitan perhatian (A ttention Deficit Hyperactivity Disorder). Kondisi normal adalah pola yang paling baik karena anak mampu memperhatikan sesuatu dan mengalihkannya terhadap yang lain pada saat yang tepat tanpa kehilangan daya konsentrasi (Prasetyono 100).

Hiperaktif adalah suatu peningkatan aktivitas motorik hingga pada tingkatan tertentu dan menyebabkan gangguan perilaku yang terjadi pada dua tempat dan suasana yang berbeda. Aktivitas anak tidak lazim, cenderung berlebihan yang ditandai dengan gangguan perasaan gelisah, selalu menggerak-gerakkan jari-jari tangan, kaki, tidak dapat duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan tempat duduknya meskipun dia seharusnya duduk

(19)

dengan tenang. Terminologi lain yang dipakai mencakup beberapa kelainan perilaku, yakni meliputi perasaan yang meletup-letup, aktivitas yang berlebihan, suka membuat keributan, membangkang, dan destruktif yang menetap (Prasetyono 100-101).

Seperti halnya gangguan autisme, ADHD merupakan status kelainan yang bersifat multifaktorial. Banyak faktor yang dianggap sebagai penyebab gangguan ini, diantaranya adalah faktor genetis, perkembangan otak saat kehamilan, perkembangan otak saat prenatal, tingkat kecerdasan (IQ), terjadinya disfungsi metabolisme, serta ketidakteraturan hormonal, lingkungan fisik, sosial, dan pola pengasuhan anak oleh orang tua, guru, dan orang-orang yang berpengaruh di sekitarnya (Prasetyono 102).

g. Tunalaras

Tunalaras disebabkan oleh gangguan pada sistem saraf sebagai akibat dari keracunan, misalnya minuman keras dan obat-obatan (“Memahami” 7).

Ciri yang menonjol pada anak tunalaras adalah emosinya yang tidak stabil, ketidakmampuan menge kspresikan emosinya secara tepat, dan pengendalian diri yang kurang (“Memahami” 8). Terganggunya kehidupan emosi ini terjadi sebagai akibat dari ketidakberhasilan anak dalam melewati fase-fase perkembangan. Pada anak tunalaras, mereka tidak mampu belajar dengan baik dalam menghayati berbagai macam emosi. Mereka juga kurang mampu mengendalikan emosinya dengan baik sehingga sering terjadi ledakan kemarahan. Ketidakstabilan emosi ini menimbulkan penyimpangan tingkah laku, misalnya mudah marah dan mudah tersinggung, kurang mampu memahami perasaan orang lain, berperilaku agresif dan menarik diri.

Perasaan-perasaan seperti ini tentu akan menggangu situasi belajar dan akan mengakibatkan prestasi belajar yang dicapainya tida k sesuai dengan potensi dirinya (“Memahami” 9).

h . Slow Learner

Menurut Direktorat Pendidikan Luar Biasa, lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah normal. Dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, lebih lamban dibanding dengan yang normal,

(20)

membutuhkan waktu lebih lama dan berulang-ulang untuk menyelesaikan tugas akademik maupun non akademik.

Ciri-ciri slow learner yang lain adalah :

• Rata-rata prestasi belajarnya selalu rendah (kurang dari 6)

• Dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat dibanding teman-teman seusianya

• Daya tangkap terhadap pelajaran lambat

• Pernah tidak naik kelas i. Speech Delay

Speech delay atau anak yang mengalami gangguan komunikasi adalah anak yang mengalami kelainan suara, artikulasi (pengucapan), atau kelancaran bicara yang mengakibatkan terjadi penyimpangan bentuk bahasa, isi bahasa, atau fungsi bahasa, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak yang mengalami gangguan komunikasi ini tidak selalu disebabkan karena faktor ketunarunguan (“Identifikasi”).

Ciri-ciri anak yang mengalami keterlambatan bicara (“Identifikasi”) :

• Sulit menangkap isi pembicaraan orang lain

• Tidak lancar dalam berbicara/mengemukakan ide

• Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi

• Berbicara gagap/gugup

• Suaranya parau/aneh

• Tidak fasih mengucapkan kata-kata tertentu/cadel

• Orang bicaranya tidak normal/sumbing

2.1.6. Tinjauan Terapi dan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus Pemahaman mengenai terapi dan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus digunakan untuk meninjau perilaku target terhadap anak berkebutuhan khusus sehingga membantu strategi promosi yang nanti digunakan untuk Sforzando Music Corner.

Di bawah ini ada 10 jenis terapi yang diakui oleh para profesional untuk mengurangi gejala anak berkebutuhan khusus (10 Jenis Terapi Autisme) :

(21)

a. Applied Behavioral Analysis (ABA)

ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai, telah dilakukan penelitian dan didesain khusus untuk anak berkebutuhan khusus, Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian).

b. Terapi Wicara

Hampir semua anak berkebutuhan khusus mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai kemampuan bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.

Metode maternal reflektif digunakan untuk percakapan pada anak usia dini. Hal-hal penting dalam berkomunikasi yang perlu dilatih adalah sebagai berikut (Prasetyono 218-224) :

• Wajah yang terarah

• Mengarahkan suara

• Suasana kebersamaan dan kegembiraan

• Menanggapi perkataan anak

• Meniru

• Memupuk spontanitas

• Menggunakan penguatan

• Menimbulkan rasa empati c. Terapi Okupasi

Hampir semua anak berkebutuhan khusus mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pensil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan ke mulutnya, dan lain sebagainya.

Dalam hal ini, terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot-otot halusnya dengan benar.

d. Terapi Fisik

Banyak anak berkebutuhan khusus mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus ototnya lembek

(22)

sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus.

Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.

e. Terapi Sosial

Banyak anak-anak berkebutuhan khusus membutuhkan pertolongan dalam keterampilan berkomunikasi dua arah, membuat teman dan main bersama di tempat bermain. Seorang terapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara-caranya.

f. Terapi Bermain

Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak berkebutuhan khusus membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi sosial. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.

Berikut ini beberapa teknik terapi bermain (Prasetyono 190-196) :

• Titian tali dan balok kayu

• Bermain bola

• Menyusun benda bundar

• Mari membentuk

• Menggunting dan menempel

• Membuat kalung

• Memasukkan benda-benda ke kotak

• Menyebut nama-nama benda

• Melukis dengan jari

• Bermain puzzle

• Bermain pasir g. Terapi Perilaku

Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dan perilaku negatif dari anak berkebutuhan khusus dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin itas anak berkebutuhan khusus untuk memperbaiki perilakunya.

(23)

Berikut ini beberapa teknik terapi perilaku (Prasetyono 156-168) :

• Perintah

• Respons

• Peragaan sebagai bantuan

• Menggunakan imbalan

• Hukuman

• Isolasi

h. Terapi Perkembangan

Melalui terapi ini, anak dipelajari minatnya, kekuatannya, dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperi ABA yang lebih mengajarkan keterampilan yang lebih spesifik.

i. Terapi Visual

Beberapa anak berkebutuhan khusus lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar.

Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan keterampilan komunikasi.

j. Terapi Biomedik

Riset menemukan bahwa gejala-gejala anak berkebutuhan khusus dapat diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi besih dari gangguan. Ternyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).

Jika anak berkebutuhan khusus telah mencapai perilaku tertentu, maka anak disarankan untuk bersekolah. Banyak ahli menyarankan bahwa sebaiknya anak autis mendapatkan pendidikan khusus sebelum mendapatkan pe ndidikan umum. Pendidikan khusus adalah pendidikan individual yang terstruktur bagi para anak berkebutuhan khusus. Pada pendidikan khusus, diterapkan sistem satu guru

(24)

untuk satu anak. Sistem ini paling efektif karena anak tidak dapat memusatkan perhatiannya dalam satu kelas yang besar (Prasetyono 237).

a. Berbicara dengan guru di sekolah umum

Tidak semua sekolah umum siap menerima murid khusus.

Mengkomunikasikan keadaan anak kepada guru membutuhkan strategi khusus agar tidak terjadi penolakan langsung sejak awal (Prasetyono 238) .

Terapis harus membantu anak untuk mengikuti arahan guru, membina hubungan dengan teman sebaya di sekolah, dan membangun persahabatan dengan anak-anak di lingkungan rumah. Secara perlahan-lahan, terapis diambil alih guru. Sebaiknya, guru prasekolah menginformasikan kepada guru TK, kemudian dari guru TK menginformasikan kepada guru di SD (Prasetyono 238).

b. Bentuk sekolah ideal

Untuk memungkinkan terjadinya proses belajar yang optimal, sekolah harus memiliki karakteristik sebagai berikut (Prasetyono 239-240) :

• Terdapat pendekatan yang mengacu pada tahap perkembangan dan perbedaan setiap individu, sehingga mendorong terjadinya kemajuan perkembangan dalam hal perhatian yang sama, ketelibatan, dan interaksi timbal balik

• Adanya guru yang mengetahui cara mengupayakan terjadinya hubungan dengan anak yang mengalami keterlambatan perkembangan

• Adanya guru yang peka terhadap perbedaan individu dan menghargai strategi setiap anak dalam menenangkan dirinya sendiri

• Aktivitas belajar terdiri atas kelompok-kelompok kecil yang dipimpin oleh orang dewasa

• Lingkungan yang menyediakan atau memberikan kesempatan setiap anak memiliki guru pendamping untuk bekerja secara individu dengan anak

• Kebijakan yang mendorong keterlibatan orang tua dalam proses belajar mengajar secara keseluruhan

• Keterbukaan akan saran dari orang tua

• Pengaturan yang membaurkan anak yang mempunyai kebutuhan khusus dengan anak lain yang tidak memiliki kebutuhan khusus

(25)

c. Persiapan

Berdasarkan uraian tersebut, kita dapat menarik satu kesimpulan bahwa ada jenjang persiapan yang harus dikalani sebelum anak dengan gangguan perkembangan ini dimasukkan ke dalam lingkungan sekolah umum.

Persiapan tersebut perlu dijalani oleh berbagai pihak, yaitu anak, sekolah, dan orang tua. Berikut ini beberapa hal yang harus dilakukan oleh ketiga pihak tersebut (Prasetyono 241-246) :

• Anak : yaitu kesiapan anak untuk belajar dalam kelompok dan kesiapan anak mengikuti rutinitas di sekolah. Selain itu, juga faktor fungsi kognitif, bahasa dan komunikasi, kemampuan akademik, serta perilaku di kelas.

• Sekolah : penyesuaian modifikasi lingkungan, pelatihan staf, penyuluhan kepada orang tua lain atau anak lain, sikap terhadap saudara kandung.

• Orang tua : pengharapan keluarga, kebutuhan dari anggota keluarga yang lain, adanya dukungan lingkungan, adanya teknologi profesional terkait seperti dokter, psikolog, guru pendamping, dan terapis.

2.1.7. Tinjauan Pengaruh Musik bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Terapi musik diberikan kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperkaya para terapi karena banyak mengandung unsur bersenang-senang.

Tetapi yang diberikan untuk anak berkebutuhan khusus sangat berbeda dengan cara bermain pada anak normal. Oleh karena itu, dalam memberikan suatu permainan, harus diperhatikan tingkat kecerdasan anak.

Pemahaman mengenai pengaruh musik bagi anak berkebutuhan khusus digunakan untuk mempelajari fungsi produk sehingga membantu memperlancar merumuskan strategi yang tepat untuk mengkomunikasikan keunggulan produk kepada target.

Mendengarkan musik merupakan kegiatan yang mengasyikkan dan tidak terbatas pada orang dewasa saja. Anak kecil pun sangat menyukai musik, dan tentunya irama dan lirik lagu yang mudah dicerna. Sejak dulu, musik digunakan sebagai salah satu media penyembuhan atau terapi. Orang dewasa yang sedang merasa sumpek hatinya terkadang perlu rela ksasi dengan mendengarkan musik (Prasetyono 196-197).

(26)

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan kuat antara kecerdasan dengan musik, terutama musik klasik. Anak dalam kandungan, bila sering diperdengarkan musik klasik, maka jiwanya semakin tenang. Bila keadaan jiwanya tenang, maka anak lebih mudah berkonsentrasi menerima berbagai pelajaran melalui bermain. Oleh karena itu, tujuan terapi musik adalah untuk mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan psikomotorik dan isiomotorik secara optimum. Dengan kata lain, melalui terapi musik, seorang anak autis yang kesulitan melakukan gerak atau geraknya tidak teratur diharapkan dapat bergerak secara terarah sehingga anak dapat belajar dengan baik (Prasetyono 197) .

Musik yang digunakan sebagai media terapi secara khusus harus memperhatikan karakteristik anak. Berikut ini adalah ruang lingkup terapi musik (Prasetyono 197-198) :

a. Menggerakkan tubuh untuk mengikuti irama. Gerakan tubuh meliputi gerak motorik kasar, motorik halus, keseimbangan, dan kombinasi gerak

b. Mendengarkan bunyi atau suara yang sering mendengar sehari-hari, misalnya bunyi kendaraan, bunyi hewan (sapi, kerbau, kambing, atau burung berkicau), bunyi bel atau alarm (telepon, bel rumah, dan jam), bunyi radio dan televisi, bunyi buatan dari mulut, bunyi dari tangan (tepuk tangan dan petik jari), bunyi langkah kaki, dan bunyi instrumen musik (gitar, organ, piano, harmonika, flute, atau gendang)

c. Memainkan bunyi-bunyian secara sendiri atau bersama -sama, baik alat yang dibuat sendiri, seperti botol yang diisi beras atau rangkaian tutup botol, maupun instrumen musik

d. Menyanyi sendiri atau bersama -sama dengan lirik lagu yang mudah dicerna dan diucapkan

e. Gerak dan tari untuk mengikuti irama musik atau nyanyian

Sepintas terapi musik untuk anak berkebutuhan khusus ini tidak jauh berbeda dengan kegiatan bermain anak normal. Akan tetapi, dalam pelaksanaan terapi musik, ada beberapa hal yang perlu dip erhatikan, antara lain (Prasetyono 198-201) :

(27)

a. Kondisi anak

Mengetahui karakter dan perilaku anak dalam melaksanakan terapi musik adalah hal yang penting. Hal ini karena keadaan anak berkebutuhan khusus berbeda satu sama lainnya dan tergantung dari berat ringannya gangguan yang dideritanya.

b. Bahasa yang digunakan

Bahasa yang digunakan dalam terapi autis harus sederhana, mudah dipahami, dan sering didengar oleh anak. Hal ini penting mengingat bahwa kemampuan berkomunikasi anak autis sangat lambat.

c. Pemahaman terapis

Pelaksanaan terapi musik akan baik hasilnya jika anda telah memahami anak berkebutuhan khusus yang juga mengerti musik. Dasar-dasar musik hendaknya juga harus anda kuasai. Hal ini mengingat terapi musik tidak sama dengan belajar musik bagi anak normal. Terapi musik bagi anak berkebutuhan khusus bertujuan agar anak bisa mengembangkan dan memperbaiki keadaan isik, intelektual, emosi, dan sosial.

d. Tempat dan alat terapi

Terapi musik bisa dilakukan di ruangan biasa. Hal yang terpenting adalah bukan tempatnya, tetapi kemauan anak untuk diajak mengikuti terapi musik. Alat musik yang digunakan untuk terapi bisa menggunakan alat sederhana jika bertujuan untuk mengembangkan koordinasi motorik.

Mengetuk meja, menghentakkan kaki, atau bertepuk tangan sudah dianggap sebagai musik terapi. Karena, kegiatan itu tidak memerlukan ruangan yang luas.

Alat-alat untuk menghasilkan bunyi-bunyian dapat dibuat sendiri atau dibeli. Anda bisa memanfaatkan botol bekas air mineral atau minuman suplemen dan diisi dengan biji-bijian (beras, kacang hijau, atau keledai).

Selain itu, dapat juga membuat alat musik dari tutup botol yang dipipihkan seperti yang digunakan pengamen jalanan, atau botol air mineral ukuran galon, yang apabila dipukul bagian bawahnya akan mengeluarkan bunyi seperti bunyi gendang. Alat yang dibeli, misalnya, harmonika, gitar, dan

(28)

organ. Keyboard sederhana juga bisa digunakan sebagai terapi musik karena alat ini dapat mengeluarkan bunyi secara serentak.

e. Pendekatan

Tidak ada pendekatan khusus untuk terapi musik, tetapi terapi musik akan lebih efektif jika diberikan secara indivisual karena mengingat kondisi dan kemampuan anak. Berikut ini metode pengajaran terapi musik : (a) perlihatkan cara memainkan salah satu alat musik dan mintalah anak mengikutinya; (b) mintalah anak melakukan latihan bermain musik sesuai dengan kemampuannya; (c) lakukan latihan secara berulang-ulang sampai anak mampu memainkan alat musik; dan (d) mintalah anak memainkan alat musik secara bergantian, sehingga membentuk irama.

f. Evaluasi penilaian

Evaluasi penelitian dilakukan saat terapi selesai. Keberhasilan anak dapat dilihat dari apa yang dilakukan, sedangkan tingkat kemajuan anak dapat dilihat dari perbandingan dengan hari sebelumnya.

Secara umum, latihan terapi musik yang diberikan meliputi latihan kemampuan motorik halus dan kasar, kemampuan persepsi, konsentrasi, menyanyikan lagu, gerak dan lagu, dan menggunakan alat musik. Berikut ini beberapa tujuan latihan terapi musik (Prasetyono 201-205) :

a. Melatih kemampuan motorik halus dan kasar

Terapi musik bertujuan untuk mengfungsikan anggota tubuh, sehingga si anak dapat mengendalikan anggota tubuhnya secara halus atau kasar. Di antara latihan yang bermanfaat untuk melatih gerakan motorik halus adalah memetik jari atau relaksasi dengan membuka tutup jari jemari. Latihan yang bermanfaat untuk melatih motorik kasar seperti bertepuk tangan, menghentak- hentakkan kaki, atau berjalan sesuai dengan irama musik. Kombinasi gerakan dari halus ke kasar atau sebaliknya dengan mengikuti irama sangat berguna untuk melenturkan otot-otot dan fungsi anggota tubuh.

b. Kemampuan persepsi

Latihan kemampuan persepsi meliputi latihan mendengarkan dan menirukan bunyi atau suara. Bimbinglah anak mendengarkan suara-suara di sekitarnya, seperti suara kendaraan, burung, atau hewan ternak. Kemudian,

(29)

mintalah anak menirukan bunyi-bunyi tersebut dan menyebutkan nama sesuai dengan bunyi yang diderngarnya. Selain itu, tunjukkan sebuah gambar, kemudian berilah contoh suara sesuai dengan gam bar yang anda tunjukkan.

Misaln ya, anda menunjukkan gambar kuda, makan anda harus bisa memberi contoh suara kuda. Kemudian, mintalah pada anak untuk menirukan bunyi seperti yang anda contohkan itu sambil menunjukkan sebuah gambar. Cara ini lebih efektif karena apa yang dilihat dan didengar anak bisa langsung membekas di benaknya.

c. Melatih konsentrasi

Melatih anak berkebutuhan khusus untuk berkonsentrasi adalah hal yang tidak mudah. Hal ini mengingat kemampuan anak dalam mencerna suatu objek sangat kurang. Latihan pertama yang mudah dilakukan adalah berjalan dengan mengikuti pola santai dan irama. Selanjutnya, anak berjalan sesuai dengan ketukan. Anda memberi contoh berjalan dengan mengikuti pola lantai dan anak mengikutinya dari belakang atau anak diminta memperhatikan contoh yang anda berikan. Kemudian, anak mencobanya dan akhirnya anak bisa melakukannya sendiri. Setelah itu, anak dapat berjalan pada pola lantai sesuai dengan ketukan.

d. Melatih anak menyanyikan lagu

Menyanyikan lagu anak-anak harus dilakukan dengan suasana gembira.

Pilihlah lagu anak yang paling mudah diingat. Bimbinglah anak untuk mendengarkan lagu yang anda nyanyikan atau dari kaset, dan mintalah anak untuk mengikuti. Jika anak belum mampu menyanyikan, baik mengingat lirik maupun nada dan irama lagu, anda bisa membimbingnya dengan cara bersenandung. Ajarkan anak menyanyikan keseluruhan lagu, terlepas dari kemampuan anak untuk mengingat. Anak diminta untuk mencontoh, lalu menyanyikan sendiri.

e. Memainkan alat musik sederhana

Alat musik yang digunakan untuk latihan tidak harus berharga mahal dan rumit untuk dimainkan. Semua alat musik sederhana bisa anda buat sendiri, seperti gendang, terompet, rebana, atau alat musik perkusi. Ajari anak untuk memainkan alat-alat musik sederhana sebelum meningkat pada alat

(30)

musik spesifik, seperti drum, seruling, atau alat musik yang lainnya. Mainkan alat-alat musik tersebut dengan suasana gembira meskipun suara yang dikeluarkan tidak beraturan, tetapi secara bertahap bimbinglah anak untuk mengikuti irama dan memainkan nada.

f. Melakukan gerak dan lagu

Mengajarkan anak melakukan gerak dan lagu bisa dilakukan dengan bersenam. Cara seperti ini lebih efektif dibandingkan melatihnya secara langsung dalam bentuk pelajaran. Menari poco-poco bisa menimbulkan suasana gembira dan melatih anak untuk melakukan gera kan tertentu sesuai irama musik. Berikut ini latihan gerak dan lagu poco-poco :

• Ajarkan anak gerakan maju mundur; ke samping kanan dan kiri, sambil mengikuti irama lagu

• Lakukan dengan gerakan kombinasi, misalnya dengan tepuk tangan, tangan ke atas, atau menghentakkan kaki

• Anak mengikuti contoh terlebih dahulu, kemudian anak melakukannya sendiri sesuai dengan nyanyian dan gerak-gerak kombinasi

g. Latihan improvisasi

Latihan improvisasi adalah dengan mengikuti gerakan-gerakan benda, seperti hewan, pesawat terbang, mobil, atau motor, karena benda -benda tersebut bisa ditiru gerakannya. Misalnya, perlihatkan gambar pesawat terbang atau kupu-kupu, dan tanyakan kepada anak bagaimana gerakan terbangnya.

2.2. Identifikasi Data Perusahaan 2.2.1. Data Perusahaan

2.2.1.1. Nama Perusahaan

Sforzando adalah sanggar musik yang berawal dari komunitas para guru piano yang kemudian mulai menerima anak berkebutuhan khusus pada tahun 2000. Pada tanggal 6 Juli 2009, Sforzando membuat program terpadu yang dapat diaplikasikan untuk anak berkebutuhan khusus. Sampai saat ini, Sforzando menerima berbagai siswa dalam kelas reguler dan kelas khusus.

Sforzando memiliki instruktur -instruktur musik yang berdedikasi dan dilengkapi dengan pengetahuan perkembangan anak pada umumnya dan

(31)

pengetahuan tentang bagaimana melakukan pendekatan dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Selain itu para instruktur Sforzando dituntut untuk memiliki kesabaran, ketelatenan, kemampuan analisis yang baik, serta kewajiban untuk selalu meng-upgrade skill sesuai dengan bidangnya.

2.2.1.2. Pengelola Perusahaan

Gambar 2. 2. Susunan Organisasi Sforzando

Keterangan jobdesk setiap anggota Sanggar Sforzando : a. Pimpinan dan Penanggung jawab

• Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas yang ada di Sforzando

• Pengambil keputusan yang berhubungan dengan pengembangan Sforzando (bidang musik, bahasa inggris) dan bidang lain (EO, advertising, dll)

b. Kepala Sekolah

• Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan departemen pendidikan (kursus musik, bahasa inggris)

• Memberikan pertimbangan kepada pimpinan berupa pilihan-pilihan keputusan

Pimpinan & Penanggung Jawab Fransisca Sri Setyowatie

Kepala Sekolah Agnes Indah Kusuma, S.T.

Manager Irfan

Keuangan Agnes Indah Kusuma, S.T.

Koordinator Guru Andini Dwi Arini, S.Psi.

Koordinator Pengembangan Program Musik Anantari Hita, S.Psi.

Anggota Agnes Indah Kusuma, S.T.

Andini Dwi Arini, S.Psi.

Koordinator Pengembangan Program Bahasa

Inggris A Gatha Indah K, S.Bi.

(32)

c. Manager

• Memberikan laporan dan pertimbangan kepada kepala sekolah

• Administrasi Sforzando (menerima pembayaran uang kursus, penjualan, dan sebagainya)

• Mengurus penjadwalan guru/murid

• Monitoring kondisi lapangan (cabang-cabang Sforzando) d. Koordinator Guru

• Bertanggung jawab atas penerimaan murid baru (rekrutmen, training, supervisi)

• Mengkoordinir pertemuan guru dalam membahas kondisi lapangan yang berhubungan dengan proses bela jar mengajar

• Melakukan evaluasi atas kinerja guru

• Menerima laporan evaluasi murid secara berkala

• Memberikan laporan berkala kepada kepala sekolah setiap bulan e. Koordinator Pengembangan Program Musik

• Mengkoordinir pembuatan kurikulum untuk musik (piano, vokal, gitar, dll)

• Melakukan evaluasi, revisi, dan pengembangan kurikulum f. Koordinator Pengembangan Program Bahasa Inggris

• Bertanggung jawab untuk membuat kurikulum, evaluasi, revisi dan pengembangan program

2.2.1.3. Produk-produk yang Dipasarkan

Produk yang dipasarkan berupa program pembelajaran musik yang ditujukan untuk anak-anak maupun anak berkebutuhan khusus dengan menggunakan pendekatan ke masing-masing individu. Alat musik yang diajarkan meliputi piano, gitar, dan vokal. Alat musik drum masih dalam tahap pengembangan.

Program lain yang masih dalam tahap perngembangan adalah pembelajaran bahasa inggris untuk anak-anak reguler maupun anak berkebutuhan khusus.

(33)

Saat ini, kurikulum musik yang dibuat Sforzando telah digunakan oleh sejumlah lembaga pendidikan, diantaranya adalah :

a. Matahati (Autism Clinic Center) Ruko Permata II C73-75

Jl. HR Muhammad, Surabaya b. Matahati (Autism Clinic Center)

Gala xy Bumi Permai Blok I1-21, Surabaya c. Sekolah Harapan Bunda

Jl. Pucang Jajar Tengah 81, Surabaya d. Rex Club

Jl. Delta Raya Timur 29, Sidoarjo

Walau begitu, tidak semua anak berkebutuhan khusus diterima oleh Sforzando Music Corner. Anak yang masih belum mengerti perintah dan terlalu agresif disarankan untuk mengikuti terapi terlebih dahulu, karena program Sforzando merupaka n program pengembangan keterampilan berkelanjutan, bukan hanya terapi untuk anak berkebutuhan khusus.

Sejauh ini, anak berkebutuhan khusus yang ditangani oleh Sforzando Music Corner adalah : autis, tunanetra, down syndrome, celebral palsy, low vision, ADHD, ADD, tunalaras, slow learner, dan speech delay.

2.2.1.4. Potensi Perusahaan

Sforzando mempunyai potensi sumber daya manusia yang profesional dan berpengalaman dengan sarana dan prasarana yang memadai untuk mengajarkan musik kepada anak berkebutuhan khusus.

Tidak hanya itu, Sforzando juga mempunyai kurikulum yang disusun sendiri berdasarkan pengalaman mengajar musik selama puluhan tahun.

2.2.1.5. Lokasi Perusahaan (Denah Lokasi)

Pusat : Jl. Mangga IV/E390 Pondok Tjandra Indah, Sidoarjo

(34)

Gambar 2. 3. Denah Lokasi Pusat

Cabang :

a. Jl. Jemursari Timur JN-13

Gambar 2.4. Denah Lokasi Cabang

b. City of Tomorrow

Lantai 1 – FS 12-61, Surabaya

(35)

Gambar 2.5. Denah Lokasi Cabang

c. Perumahan Pucang Indah Blok D-16, Sidoarjo

Gambar 2.6. Denah Lokasi Cabang

2.2.1.6. Data Produk 2.2.1.6.1. Jenis Produk

Jenis produk berupa jasa program pembelajaran musik untuk anak-anak maupun anak berkebutuhan khusus dengan berbagai jenjang pendidikan. Alat musik yang diajarkan meliputi piano, gitar, dan vokal. Alat musik drum masih dalam tahap pengembangan.

2.2.1.6.2. Nama Brand/Merek

Nama brand/merek sama seperti nama perusahaan, yaitu Sforzando.

(36)

2.2.1.6.3. Spesifikasi Produk Program musik :

- Trial Class

Trial Class adalah program untuk mengetahui karakter siswa dan kebiasaan yang biasa dilakukan oleh siswa. Dalam program ini pula guru akan bertanya pada orang tua seputar kondisi anak (apa yang disukai dan apa yang tidak disukai). Dengan demikian guru bisa mendapat gambaran secara umum tentang metode pendekatan yang efektif untuk siswa.

• Mozart Class

Mozart Class sebagai program assessment. Program ini adalah program 3 bulanan yang bertujuan untuk memberikan kesempatan beradaptasi dan memperkenalkan lingkungan musik pada siswa.

• Schubert Class, Beethoven Class & Bach Class

Schubert Class, Beethoven Class & Bach Class sebagai program lanjutan.

Dalam ketiga program ini, siswa sudah mulai diperkenalkan pada teknik bermain piano yang sederhana. Selain itu, siswa juga sudah mulai diajarkan untuk memahami karakter musikal, not balok, dinamika, tinggi rendah nada, dan lain sebagainya .

• Grade 1 s.d. Grade 8

Grade 1 s.d. Grade 8 (setara dengan ABRSM). Pada tingkatan ini, sense of music siswa akan diasah lebih dalam. Skill permainan dan pemahaman akan teori musik lebih diperdalam sehingga siswa diharapkan untuk tidak sekedar memainkan sebuah komposisi lagu, tetapi juga memberi nyawa pada lagu tersebut.

Program tahunan :

• Konser Musik

Konser Musik Sforzando merupakan wadah bagi para siswa untuk tampil di depan umum. Hal ini penting untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, sebagai ajang untuk memotivasi diri dengan cara melihat penampilan siswa lain, dan sebagai wadah untuk berbaur baik itu siswa normal maupun siswa regular. Program ini juga berperan sebagai bentuk rapot fisik dari proses belajar mengajar di kelas.

(37)

• Ujian Lokal

Ujian Lokal Sforzando bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan siswa dan sebagai tolak ukut perkembangan siswa. Siswa yang belum mampu mengikuti ujian internasional ABRSM, maka akan direkomendasikan untuk mengikuti ujian lokal terlebih dahulu sebagai persiapan menuju ujian internasional.

• Ujian ABRSM

Ujian Internasional ABRSM adalah ujian yang diadakan oleh sebuah lembaga musik internasional yaitu The Associated Board of Royal Schools of Music.

2.2.1.6.4. Harga Produk

Daftar harga kursus (Rupiah/bulan) :

Tabel 2.1. Daftar Harga Kursus Sforzando Music Corner

Sumber : Sforzando Music Corner Keterangan :

a. Uang pendaftaran awal Rp. 300.000,-

b. Program Trial free of charge, berlaku hingga Maret 2011 Level Kelas Khusus Kelas Reguler

Senin-Jumat Sabtu Senin-Jumat Sabtu Mozart 250.000 280.000 195.000 225.000 Schubert 300.000 330.000 220.000 250.000 Beethoven 320.000 350.000 245.000 275.000 Bach 340.000 370.000 270.000 300.000 Grade 1 390.000 420.000 320.000 350.000 Grade 2 410.000 440.000 340.000 370.000 Grade 3 430.000 460.000 360.000 390.000 Grade 4 450.000 480.000 380.000 410.000 Grade 5 500.000 530.000 430.000 460.000 Grade 6 550.000 580.000 480.000 510.000 Grade 7 600.000 630.000 530.000 560.000 Grade 8 650.000 680.000 580.000 610.000

(38)

c. Sebulan terdiri dari 4 kali pertemuan. Untuk privat lama pertemuan sekitar 30 menit, untuk grup (sekitar 2-3 orang) lama pertemuan sekitar 1 jam.

2.2.1.6.5. Positioning Produk

Sforzando Music Corner ingin dikenal masyakat sebagai lembaga yang mengenalkan musik kepada masyarakat, yaitu bagaimana musik memberi manfaat untuk anak-anak, terutama anak berkebutuhan khusus.

2.2.1.6.6. Target Audiens Produk

Target audiens produk adalah orang tua anak berkebutuhan khusus yang secara spesifik dijabarkan sebagai berikut :

a. Geodemografis : tinggal di wilayah Surabaya, kelas menenngah atas, berkeluarga, mempunyai anak berusia kisaran 5-10 tahun, laki- laki/perempuan, pendidikan SMA/D3/S1/S2

b. Psikografis : sebagai orang tua anak berkebutuhan khusus yang mencari infromasi dengan bertanya pada beberapa sumber, mencoba dari satu produk ke produk lain

c. Behavioral : gaya hidup modern, berkepribadian cenderung tertutup

2.2.1.6.7. Foto Produk

Gambar 2. 7. Kegiatan Les Musik Sforzando Music Corner

(39)

Gambar 2. 8. Kegiatan Les Musik Sforzando Music Corner

Gambar 2.9. Acara Sforzando Music Corner

2.2.2. Data Pemasaran 2.2.2.1. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang sudah dilakukan adalah dengan mengadakan pagelaran amal pada tahun 2010 lalu bekerja sama dengan sekolah luar biasa di Semarang. Pameran, konser, dan seminar bertajuk ‘Alunan Keindahan dalam Dawai Keterbatasan’ tersebut diadakan di hall City of Tomorrow pada tanggal 30-

(40)

31 Oktober 2011. Acaranya berupa konser musik anak berkebutuhan khusus secara individual maupun secara band.

Tidak hanya konser, beberapa guru dan pengurus Sforzando diundang menjadi pembicara dalam suatu seminar mengenai anak berkebutuhan khusus.

Pada kesempatan tersebut, Sforzando mempromosikan dirinya melalui berbagai media seperti social networking , poster, backdrop, booklet, brosur, relasi, dan sebagainya.

2.2.2.2. Wilayah Pemasaran

Wilayah pemasaran Sforzando di daerah Surabaya dan sekitarnya.

2.2.2.3. Potensi Pasar

Organisasi ini mempunyai potensi yang besar apabila dikembangkan lebih lanjut. Jumlah anak berkebutuhan khusus terus meningkat dan masih sedikit fasilitas pengembangan keterampilan yang memadai untuk membantu mengembangkan kemampuan mereka. Dengan tenaga profesional, kurikulum pendidikan yang tersusun, serta sarana dan prasarana yang memadai akan menjadi nilai tambah Sforzando Music Corner di mata masyarakat.

2.2.2.4. Visi dan Misi Perusahaan

Visi : menjadi wadah pengembangan kreativitas Misi :

• Sebagai wadah untuk memberikan kesempatan yang sama melalui pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing

• Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan program yang berkelanjutan

• Mengembangkan kualitas para instuktur baik dari segi ilmu maupun keterampilan

(41)

2.2.3. Data Komunikasi Visual yang Ada 2.2.3.1. Sarana Komunikasi Visual Eksternal

Sarana komunikasi visual eksternal meliputi media komunikasi yang digunakan untuk promosi acara pagelaran amal pada tanggal 30-31 Oktober, yaitu : backdrop, booklet, proposal sponsor, poster, flyer, stationery berupa kop surat, video profil Sforzando, serta video testimonial orang tua anak berkebutuhan khusus. Beberapa media seperti backdrop, booklet, proposal sponsor, poster, flyer, dan stationery berupa kop surat dibuat oleh desainer freelance.

Gambar 2. 10. Backdrop Acara Sforzando Music Corner Sumber : Sforzando Music Corner

Backdrop berukuran 4x3 meter ini digunakan untuk dekorasi latar belakang selama acara berlangsung.

Gambar 2.11. Cover Booklet Acara Sforzando Music Corner Sumber : Sforzando Music Corner

(42)

Gambar 2.12. Bagian Dalam Booklet Acara Sforzando Music Corner Sumber : Sforzando Music Corner

Booklet berukuran tutup A5 ini dibagikan saat acara berlangsung untuk kalangan orang tua, tamu, pihak sponsor, dan peserta seminar. Booklet setebal 16 halaman ini berisi mengenai profil Sforzando Music Corner, sepatah kata dari Fransisca Sri Setyowatie, profil pak Ciptono, tips bagi orang tua menghadapi anak berkebutuhan khusus, kisah sukses seorang tokoh berkebutuhan khusus, serta profil anak-anak berkebutuhan khusus asuhan Sforzando Music Corner.

Gambar 2.13. Flyer Acara Sforzando Music Corner Sumber : Sforzando Music Corner

(43)

Gambar 2. 14. Poster Acara Sforzando Music Corner Sumber : Sforzando Music Corner

Flyer (A5) dan poster (A3) dipasang di tempat-tempat kursus musik serta beberapa lembaga pendidikan, digunakan untuk menginformasikan dan mengajak berpatisipasi dalam acara yang diadakan oleh Sforzando. Poster dan flyer berisi info seputar tempat dan waktu pelaksanaan acara serta prosedur pendaftaran.

Gambar 2.15. Cover Proposal Sponsor Acara Sforzando Music Corner Sumber : Sforzando Music Corner

(44)

Proposal sponsor berukuran A4 ini disebar ke calon sponsor potensial agar tertarik dan mau bekerja sama dalam acara Sforzando Music Corner.

Proposal berisi profil, nilai-nilai Sforzando, detil acara, dan sebagainya.

Gambar 2.16. Kop Surat Sforzando Music Corner Sumber : Sforzando Music Corner

Kop surat Sforzando berukuran A4 ini digunakan untuk aktivitas surat menyurat antara Sforzando Music Corner dengan pihak lain.

Selain media -media di atas, Sforzando juga mempromosikan acaranya melalui media social networking Facebook serta word of mouth . Hasilnya, acara ini menggaet atensi cukup besar dan masyarakat semakin mengenal Sforzando Music Corner dengan ditandai meningkatnya jumlah murid yang mendaftar.

Sarana komunikasi visual eksternal di luar acara adalah : selebaran dan kartu nama.

Gambar 2.17. Selebaran Sforzando Music Corner

Gambar

Gambar 2. 2. Susunan Organisasi Sforzando
Gambar 2. 3. Denah Lokasi Pusat
Gambar 2.5. Denah Lokasi Cabang
Tabel 2.1. Daftar Harga Kursus Sforzando Music Corner
+7

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Nikmat, Karunia serta Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyusun Skripsi dengan

Karena Drake, Wong, dan Slater (2007) melakukan penelitian pada tingkat individu yang bekerja di posisi yang lebih rendah dalam organisasi yang secara langsung terlibat dalam

Hal inilah yang mengilhami Oskar Karyantono, S.Gz., M.Kes, melakukan penelitian tesis bertajuk “Kue Lepa Dengan Berbagai Formulasi Sebagai Alternatif Makanan Tambahan untuk

Ipteks bagi Masyarakat (IbM) yang dilakukan pada UMKM pembibitan dan penggemukan sapi potong di kecamatan Kedungpring kabupaten Lamongan untuk menjawab permasalahan belum

Sintesis Surfaktan Metil Ester Sulfonat Minyak Jarak dari Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.).. Skripsi

SRT akan mencakup enam fungsi kerja sebagai berikut: (i) penyebaran informasi terkait program yang ada, dan terutama pada program jaminan sosial yang baru saja diluncurkan,

Waktu Penerimaan Dokumen oleh Tender Admin/ Pihak yang Dapat Dihubungi selama Proses Prakualifikasi / Time for Document Received by Tender Admin/ Contact Person during

 Menemukan berbagai perangkat lunak program aplikasi berbasis pengolah angka  Menemukan berbagai perangkat lunak program aplikasi berbasis pengolah grafis  Menemukan