• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Memahami dan Mengamalkan Ajaran Islam Khutbah Jum at Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo Jum at, 18 Februari Oleh: H.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Prosedur Memahami dan Mengamalkan Ajaran Islam Khutbah Jum at Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo Jum at, 18 Februari Oleh: H."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Prosedur Memahami dan Mengamalkan Ajaran Islam Khutbah Jum’at Masjid Agung Baiturrahmah Sukoharjo

Jum’at, 18 Februari 2022 Oleh: H. Ahmad Hafidh

ُهُتاَكَرَبَو ِللها ُةَمْحَرَو ْمُكْيَلَع ُمَلاَّسلا

ُهُرِفْغَتْسَنَو ُهُنْيِعَتْسَنَو ُهُدَمْحَن ِهَّلِل َدْمَْلحا َّنِإ

ِتاَئِّيَس ْنِمَو اَنِسُفْنَأ ِرْوُرُش ْنِم ِللهاِب ُذوُعَنَو َأ

ْنَم ،اَنِلاَمْع

ُ هْلِلْضُي ْنَمَو ُهَل َّلِضُم َلاَف ُللها ِهِدْهَي

َلا ُهَدْحَو ُللها َّلاِإ َهَلِإ َلا ْنَأ ُدَهْشَأ .ُهَل َيِداَه َلاَف َّنَأ ُدَهْشَأَو ُهَل َكْيِرَش

ُهُلْوُسَرَو ُهُدْبَع اًدَّمَحُم.

آ ىَلَعَو ٍدَّمَحُم انديس ىَلَع ِّلَص َّمُهَّللَا دـعب اما .ِنْيِّدلا ِمْوَي ىَلِإ ٍناَسْحِإِب ْمُهَعِبَت ْنَمَو ِهِبْحَصَو ِهِل

نْوُقَّتُْلما َزاَف ْدَقَف َللهاوُقَّتِا . للهااَوْقَتِب ىِسْفَنَو ْمُكْيِصوُا ُللهاَداَبِع اَيَف .ِمْيِجَّرلا ِناَطْيَّشلا َنِم ِللهاِب ُذْوُعَا :ىلاعت للها لاق

َ بَت

َناَقْرُفْلا َلَّزَن ْيِذَّلا َكَر لَع

هِدْبَع ى عْلِل َنْوُكَيِل

اًرْيِذَن َْينِمَل

ْئِج ْدَقَلَو ن

تِكِب ْمُه

َّصَف ٍب نْل لَع ُه َنْوُنِمْؤُّي ٍمْوَقِّل ًةَمْحَرَّو ىًدُه ٍمْلِع ى

ٓي

ْدَق ُساَّنلا اَهُّيَا اَج

ْوَّم ْمُكْتَء اَفِشَو ْمُكِّبَّر ْنِّم ٌةَظِع

ىِف اَمِّل ٌء

ِرْوُدُّصلا

َْينِنِمْؤُمْلِّل ٌةَمْحَرَّو ىًدُهَو .

ًلاْوَق اْوُلْوُقَو َللها اوُقَّتا اوُنَماَء َنْيِذَّلا اَهُّيَأ اَي

ْمُكَبْوُنُذ ْمُكَل ْرِفْغَيَو ْمُكَلاَمْعَأ ْمُكَل ْحِلْصُي .اًدْيِدَس ْنَمَو

اًمْيِظَع اًزْوَف َزاَف ْدَقَف ُهَلْوُسَرَو َللها ِعِطُي.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

Marilah kita selalu meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah swt. atas segala karunia dan anugerahNya, baik yang berupa kesehatan, kesejahteraan dan keimanan. Dengan semua anugerah itu kita dapat menjalankan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya. Itulah yang disebut dengan taqwa, yaitu menjaga diri untuk selalu berada di atas jalan syari’at dan menghindari segala hal yang bertentangan dengannya.

Ayyuhal Mukminun A’azzakumullah,

Mempelajari, memahami, mengamalkan dan mengajarkan syari’at Islam itu terikat dengan prosedur yang telah diajarkan oleh Rasulullah saw., baik yang bersumber dari kitab suci al Qur’an, al Hadits, maupun ajaran para ulama salaf ash-shalih yang tertulis dalam berbagai kitab yang menjadi referensi dalam mempelajarinya.

(2)

Di antara petunjuk yang diberikan Allah swt dalam al Qur’an mengenai hal ini terdapat dalam Q.S. al Ankabut ayat 14:

تُا اَم ُل وُا يَلِا َىِح لا َنِم َك

تِك

ِمِقَاَو ِب لَّصلا

َةو لَّصلا َّنِا نَت َةو

ه لا ِنَع ى حَف

ِءآَش

لماَو نُ

ِرَك كِذَلَو

ّللها ُر كَا ِ ُرَب

ّللهاَو عَي ُ اَم ُمَل صَت وُعَن

َن

Artinya:

“Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.

Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad agar selalu membaca dan memahami Al-Qur'an yang telah diturunkan kepadanya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan memahami pesan-pesan Al-Qur'an, ia dapat memperbaiki dan membina dirinya sesuai dengan tuntutan Allah. Perintah ini juga ditujukan kepada seluruh kaum Muslimin. Penghayatan terhadap kalam Ilahi yang terus dibaca akan mempengaruhi sikap, tingkah laku, dan budi pekerti orang yang membacanya.

Ayat ini pula memberikan isyarat mengenai tahapan dalam menjalankan syari’at Silam:

1. Membaca dan memahami al Qur’an a. Qira’ah Lafdhiyyah

b. Qira’ah Ilmiyyah c. Qira’ah Amaliyyah 2. Menegakkan shalat

a. Iqamah Fiqhiyyah b. Iqamah Ruhaniyyah 3. Berdzikir kepada Allah swt

a. Dzikr al-Lisan b. Dzikr al Qalb

4. Menyerahkan penilaiannya kepada Allah swt. (fi Muraqabatillah) Penjelasan Umum

Setelah memerintahkan membaca, mempelajari, dan melaksanakan ajaran-ajaran Al-Qur'an, maka Allah memerintahkan agar kaum Muslimin mengerjakan salat wajib, yaitu salat lima waktu. Salat hendaklah dikerjakan sesuai rukun dan syaratnya, serta penuh kekhusyukan.

Sangat dianjurkan mengerjakan salat itu lengkap dengan sunah-sunahnya. Jika dikerjakan dengan sempurna, maka salat dapat mencegah dan menghalangi orang yang mengerjakannya dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar.

Mengerjakan salat adalah sebagai perwujudan dari keyakinan yang telah tertanam di dalam hati orang yang mengerjakannya, dan menjadi bukti bahwa ia meyakini bahwa dirinya sangat tergantung kepada Allah. Oleh karena itu, ia berusaha sekuat tenaga untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, sesuai bacaan surat al-Fatihah dalam salat, "Tunjukkanlah kepada kami (wahai Allah) jalan yang lurus, yaitu jalan orang- orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan jalan yang dimurkai dan

(3)

bukan pula jalan mereka yang sesat." Doa itu selalu diingatnya, sehingga ia tidak berkeinginan sedikit pun untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan yang keji dan mungkar.

Beberapa ulama tafsir berpendapat bahwa yang memelihara orang yang mengerjakan salat dari perbuatan keji dan mungkar itu ialah salat itu sendiri. Menurut mereka, salat itu memelihara seseorang selama orang itu memelihara salatnya.

Dari Nabi saw, bahwasanya ia pada suatu hari menyebut tentang salat, maka ia bersabda:

"Barang siapa yang memelihara salat, ia akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari Kiamat. Barang siapa yang tidak memeliharanya, ia tidak akan memperoleh cahaya, petunjuk, dan keselamatan, dan ia pada hari Kiamat bersama Qarun, Fir'aun, Haman, dan Ubai bin Khalaf”. (Riwayat Ahmad dan ath-Thabrani dari 'Abdullah bin 'Umar)

Nabi saw menerangkan pula keadaan orang yang mengerjakan salat lima waktu dengan sungguh-sungguh, lengkap dengan rukun dan syaratnya, tetap pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Orang yang demikian, kata Nabi, seakan-akan dosanya dicuci lima kali sehari, sehingga tidak sedikit pun yang tertinggal. Rasulullah saw bersabda:

"Bagaimanakah pendapatmu, andaikata ada sebuah sungai dekat pintu rumah salah seorang dari kamu, ia mandi di sungai itu lima kali setiap hari. Adakah masih ada dakinya yang tinggal barang sedikit pun?" Para sahabat menjawab, "Tidak ada daki yang tertinggal barang sedikit pun." Rasulullah bersabda, "Maka demikianlah perumpamaan salat yang lima waktu, dengan salat itu Allah akan menghapus semua kesalahannya." (Riwayat at-Tirmidzi dari Abu Hurairah)

Demikianlah perumpamaan yang diberikan Rasulullah saw tentang keadaan orang yang mengerjakan salat lima waktu dengan sungguh-sungguh hanya karena Allah.

Dari uraian yang telah disebutkan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada tiga sasaran yang hendak dituju oleh orang yang mengerjakan salat, yaitu: 1) timbulnya keikhlasan; 2) timbulnya sifat takwa kepada Allah; dan 3) selalu mengingat Allah.

Salat hendaknya bisa menimbulkan keikhlasan bagi orang yang mengerjakannya karena dikerjakan semata-mata karena Allah, untuk memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya. Sebagai perwujudan dari ikhlas ini pada diri seseorang ialah timbulnya keinginan di dalam hatinya untuk mengerjakan segala sesuatu yang diridai Allah.

Bertakwa kepada Allah maksudnya ialah timbulnya keinginan bagi orang yang mengerjakan salat itu untuk melaksanakan semua yang diperintahkan Allah dan menjauhi semua yang dilarang-Nya. Dengan salat seseorang juga akan selalu mengingat Allah, karena dalam bacaan salat itu terdapat ucapan-ucapan tasbih, tahmid, dan takbir. Ia juga dapat merasakan keagungan dan kebesaran Allah.

Allah mengancam orang-orang yang tidak mengerjakan salat dengan azab neraka. Allah juga mengancam orang-orang yang mengerjakan salat karena ria dan orang-orang yang lalai dalam mengerjakannya. Allah berfirman:

“(4) Maka celakalah orang yang salat, (5) (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, (6) yang berbuat ria, (7) dan enggan (memberikan) bantuan”. (al-Ma'un/107: 4-7)

(4)

Senada dengan ayat di atas, Rasulullah saw bersabda:

Barang siapa yang telah mengerjakan salat, tetapi salatnya tidak dapat mencegahnya dari perbuatan keji dan perbuatan mungkar, maka salatnya itu tidak akan menambah sedikit pun (kepadanya), kecuali ia bertambah jauh dari Allah. (Riwayat Ibnu Jarir dari Isma'il bin Muslim bin al-Hasan)

Selanjutnya ayat ini menerangkan bahwa mengingat Allah itu adalah lebih besar. Maksud pernyataan ini ialah salat merupakan ibadah yang paling utama dibanding dengan ibadah- ibadah yang lain. Oleh karena itu, hendaklah setiap kaum Muslimin mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Dengan perkataan lain bahwa kalimat ini menegaskan kembali kalimat sebelumnya yang memerintahkan kaum Muslimin mengerjakan salat dan menerangkan hikmah mengerjakannya.

Ibnu 'Abbas dan Mujahid menafsirkan kalimat "wa ladzikrullah akbar" (mengingat Allah itu adalah lebih besar) dengan penjelasan Rasulullah bahwa Allah mengingat para hamba-Nya lebih banyak dibandingkan dengan mereka mengingat-Nya dengan cara menaati-Nya. Nabi saw bersabda:

Allah lebih banyak mengingatmu dari pada kamu mengingat-Nya. (Riwayat al-Baihaqi) Hal ini sesuai dengan hadis qudsi Nabi saw.:

Barang siapa yang mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku, dan siapa yang mengingat-Ku bersama-sama dengan suatu jamaah tentu Aku akan mengingatnya dalam kelompok yang lebih bagus daripada mereka. (Riwayat al-Bukhari dari Abu Hurairah)

Ma’asyiral Muslimin wa Zumratal Mukminin rahimakumullah,

Semoga kita selalu dijaga oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk memperoleh pemahaman Islam yang baik dan memadai, memiliki kemampuan mengamalkan syari’atnya dengan penuh penghayatan, dan dapat selalu berdzikir dan mengingat hadirnya Allah swt. dalam keadaan apapun.

ِميِظَعلْا ِنَاْرُقلْا يِف ْمُكَلَو ىِلُ للها َكَراَب ىِنَعَفَنَو

ِمْيِكَلحْاِرْكِّذلاَو ِتاَيَلاْا َنِم ِهْيِف اَِبم ْمُكاَّيِاَو اَّنِم ُللها َلَّبَقَتَو

ُعْيِمَّسلاَوُه ُهَّنِا ُهَتَوَلاِت ْمُكْنِمَو

ِمْيِلَعلْا

(5)

ْهُرِفْغَتْسَنَو ُهُنْيِعَتْسَنَو ُهُدَمْحَن ِهَّلِل َدْمَْلحا َّنِإ

ِتاَئِّيَس ْنِمَو اَنِسُفْنَأ ِرْوُرُش ْنِم ِللهاِب ُذوُعَنَو ْنَم ،اَنِلاَمْعَأ

َلاَف ُللها ِهِدْهَي

ْلِلْضُي ْنَمَو ُهَل َّلِضُم

َلا ُهَدْحَو ُللها َّلاِإ َهَلِإ َلا ْنَأ ُدَهْشَأ .ُهَل َيِداَه َلاَف َّنَأ ُدَهْشَأَو ُهَل َكْيِرَش

ىَّلَص ُهُلْوُسَرَو ُهُدْبَع اًدَّمَحُم

َمَّلَسَو ِهِباَحْصَأَو ِهِلآ ىَلَعَو ٍدَّمَحُم اَنِّيِبَن ىَلَع ُللها

َك اًمْيِلْسَت :ىَلاَعَت َلاَق .اًرْيِث

اوُنَماَء َنْيِذَّلا َاهُّيَأ اَي

ْمُتنَأَو َّلاِإ َّنُتْوَُتم َلاَو ِهِتاَقُت َّقَح َللها اوُقَّتا :ىَلاَعَت َلاَق .َنْوُمِلْسُّم

لَعْجَي َللها ِقَّتَي نَمَو }

ُهَّل اًجَرْخَم :َلاَقَو {

َئِّيَس ُهْنَع ْرِّفَكُي َللها ِقَّتَي نَمَو }

ِهِتا اًرْجَأ ُهَل ْمِظْعُيَو

ْمُكَرَمَأ َللها َّنِإَف اْوُمَلْعا َّمُث . {

:َلاَقَف ِهِلْوُسَر ىَلَع ِمَلاَّسلاَو ِةَلاَّصلاِب

َللها َّنِإ }

َنْيِذَّلا َاهُّيَأ اَي ،ِّيِبَّنلا ىَلَع َنْوُّلَصُي ُهَتَكِئَلاَمَو اْوُّلَص اْوُنَماَء

ِلْسَت اْوُمِّلَسَو ِهْيَلَع

اًمْي .

َّمُهَّللَا ىَلَع َتْيَّلَص اَمَك ٍدَّمَحُم ِلآ ىَلَعَو ٍدَّمَحُم ىَلَع ِّلَص ٌدْيِمَح َكَّنِإ ،َمْيِهاَرْبِإ ِلآ ىَلَعَو َمْيِهاَرْبِإ

ٌدْيِجَم. ٌدْيِمَح َكَّنِإ ،َمْيِها َرْبِإ ِلآ ىَلَعَو َمْيِهاَرْبِإ ىَلَع َتْكَراَب اَمَك ٍدَّمَحُم ِلآ ىَلَعَو ٍدَّمَحُم ىَلَع ْكِراَبَو

ٌدْيِجَم. ٌعْيِمَس َكَّنِإ ،ِتاَوْمَلأْاَو ْمُهْنِم ِءاَيْحَلأْا ِتاَنِمْؤُْلماَو َْينِنِمْؤُْلماَو ،ِتاَمِلْسُْلماَو َْينِمِلْسُمْلِل ْرِفْغا َّمُهَّللَا

،ُهَعاَبِّتا اَنْقُزْراَو اًّقَح َّقَْلحا اَنِرَأ َّمُهَّللَا .ٌبْيِرَق َو

اَنَّبَر .ُهَباَنِتْجا اَنْقُزْراَو ًلاِطَاب َلِطاَبْلا اَنِرَأ اَيْنُّدلا يِف اَنِتآ

َباَذَع اَنِقَو ًةَنَسَح ِةَرِخلآا يِفَو ًةَنَسَح

َةَّرُق اَنِتاَّيِّرُذَو اَنِجاَوْزَأ ْنِم اَنَل ْبَه اَنَّبَر .ِراَّنلا اَنْلَعْجاَو ٍُينْعَأ

.اًماَمِإ َينِقَّتُمْلِل

ِّبَر َكِّبَر َناَحْبُس

َْينِلَسْرُْلما ىَلَع ٌمَلاَسَو ،َنْوُفِصَي اَّمَع ِةَّزِعْلا

َْينَِلماَعْلا ِّبَر ِهَّلِل ُدْمَْلحاَو .

َمَّلَسَو ِهِبْحَصَو ِهِلآ ىَلَعَو ٍدَّمَحُم ىَلَع ُللها ىَّلَصَو

ُهُتاَكَرَبَو ِللها ُةَمْحَرَو ْمُكْيَلَع ُمَلاَّسلا و

Referensi

Dokumen terkait

Tanpa mengurangi ketentuan dalam Pasal 3 Ayat (4) Perjanjian ini, suatu tindak pidana dapat diekstradisikan, tanpa mempertimbangkan · apakah perbuatan yang

[r]

Bank Kustodian akan menerbitkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah Unit Penyertaan yang dijual kembali dan dimiliki serta

Kualitas minyak atsiri kulit buah jeruk nipis Citrus aurantifolia (Christm & Panzer) Swingle) segar yang diperoleh dari hasil destilasi uap-air selama 4 jam berwarna

konvergen, seseorang akan membawa material (pengetahuan) dari berbagai sumber yang menunjang suatu permasalahan dan menghasilkan sebuah jawaban yang benar. Pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pestisida organik dan interval penyemprotan terhadap produktivitas hijauan tanaman pakan ternak alfalfa

Akan tetapi pada Tabel 3 disajikan nilai retensi antosianin kelopak bunga rosella tersalut maltodekstrin dengan perbandingan rasio 5:1 dan penentuan orde reaksi

Ada tiga system utama yang mendukung VANETs selain RSU, yaitu On Board Unit (OBU) dan Application Unit (AU) [7]. Salah satu tantangan utama dalam merancang jaringan VANETs