• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BIDANG ARSIP DAN MUSEUM"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

. PERSIDANG.AI~ IV

A R S I P

BAG IAN

PEilSlDANGAN PA RIPURNA SBTJEN DPR Jll

RAPAT P.L\RIPURNA TERBUKA f"(F-18

TAHlJN. S_IDAr-~G 1986- 1987

REPUBLIK If\!DONES!A

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(2)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH RESMI Tahun Sidang

Masa Persidanga.n Rapat Paripurna Sifa.t

Ha.ri, tanggal Waktu

Tempat KETUA

Sekreta.ris Acara Ke-1

KETUA

Sekretaris

Aca.ra Ke-2

1986/1987.

IV.

Ke- 1 8.

Terbuka.

S I P

BAG TAN

PERSlDANGAN PARIPURNA SETJEN DPR .Ill

Senin, 8 Juni 1987.

09.10- 10.50.

· Grahakarana.

H.AMIRMACHMUD, didampingi :

1.M.Kharis Suhud, Wakil Ketua Koor- dinator Bidang Politik.

2.H.Nuddin Lubis, Wakil Ketua Koor- dinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.

J.DR.Haji Amir Murtono,SH., Wakil Ke- tua Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan.

4.Drs.H. Hardjantho Soemodisastro, 1v~

kil Ketua Koordinator Bidang Ekono- mi dan Keuangan.

Drs. Gondosutojo, Wakil Sekjen.DPRRI.

- Pembukaan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 1986/1987.

- Drs. H. Hardjantho Soemodisastro, Wakil Ketua Koordinator Bidang Eko- nomi dan Keuangan.

Benny

Wardhanto,SH,Kepala Biro Per- s idane;.~an.

1. Pembicaraan Tingkat I/Keterangan Pe merintah terhadap :

a.RUU tentang TP-APBN 1986/1987.

b.RUU tentang PAN 1983/1984.

c.RUU tentang PAN 1984/1985.

2 • • • • • • • • •

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(3)

- 2 -

2. Pembicaraan Tingkat I/Keteran_s:

an Pemerintah terhadap RUU te~

tang Kedudukan Protokoler Pe - jabat Negara dan Pejabat Peme- rintah.

Pemerintah yang hadir 1. Menteri Keuangan,Drs.Radius Pra wiro.

2. Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara,Dr.Saleh Afif.

Anggota yang ha.dir 299 dari 450 orang Anggota Sidang, ialah :

1 • Fraksi ABHI.

Jumlah Anggota 75, yang ha.dir e 67 orang Anggcta.

2. Fraksi Karya Pembangunan.

Jumlah Anggota 267, yang hadir

. . . . .

163 orang Anggota.

J.

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia.

Jumlab Anggota. 24, yang hadir

...

16 orang Anggota.

4.

Fraksi Persatuan Pembangunan.

Jumlah Anggota 94, yang hadir

...

53 orang Anggota.

"I. FHAJ<S I •••••••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(4)

- 3 -

I. FRAKSI A.B.R.I. :

1. Soebijono, S.H, 2. Soeharto, 3. H. Amir Yudowinanno, 4.

Goenarso, S.F., 5. Moehammadyah Hadji, S.H, 6. Ali Mursalam, 7. A. Bakri Srihardono, 8. Maniur Pasaribu, S.H., 9. H• Soe- darsono Martoprawiro, 10. Imam.Soekarsono, S.H., ll. T.Ao Lingga, 12. H.A.

Poerwos~smito,

13. Soegiyono, 14. R.Fe Soe- dirdjo Hadinoto, 15. M. Soegeng Widjaja, 16. Drs. Widodo, 17.

Sutrisno, 18. Walton Silitonga; 19. Soetjipto, S.H., 20. Mo- hamad Sulardi Hadisapoetro, 21. Achmad Saad Harjonol 22 •.

Soerjo Handjono, 23. Suryo Mardjiyo, 24. H. AmirMachmud, 25.

Hardoyo, 26. Harry Suwondo, S.H., 27. Moh. Said Wijaya Atma- dja, S.H., 28. R.Ng. Bambang Soepangat, 29. M. Kharis Suhud, 30. Harsono, 31. Andi Mohammad Thamrin,-32. Susatyo·Mardhi,.

33. Hotma Harahap, 34. Nadjeh Sudradjat, 35. H.

Muh~

Jakfar, 36. Djasmani Djarwo Warsito, 37• Soelaksono, S.H., 38. Suba- giyo, 39.

Enna

Djajasuparta, 40. Moeharsono Kartodirdjo, 41.

Sundoro

Sy.am~uri,

42. Dahler Nasution

1

43. R.J. Salatun, 44.

Obos Syabandi Purwana, 45. Suseno, 46.

S~

Woorjono Widjojod,!·

putro, 47. Pudiartomo,

4S~Josowinarno,

49. Soebagio, S.H.,5Q!' Drg. R. Jtah.ardi Sumardjo, 51. Surastadi, 52. Drs. H.R. Lami-

adji, 53.

R~M.

Soewarto, 54. M. Isnain Machmud, 55. H. Bam- bang Sutisna, S.H., 56. M.S. Situmorang, S.H., 57•Drs. Soejoed Binwahjoe, 58. Aloysius Wiratno Puspoatmodjo, S.H., 59. Anwar!

60. Drs. H.s. Soehardi Joedosoetjipto, 61. Drs •. Affandi, 62.

Drs. Soewardho Hardjowardojo, 63. Drs. Rahardjo

1

64. Drs.

Sabar Koembino,

6§:~

Ignatius Soeprapto.

~6.

Drs.

Ny.

Roekmini Koesoemo Astoeti Soedjono, 67. Drs. Faoziduhu Harefao

II.· FRAKSI KARYA PEMBANGUNAN :

1. dr. H. Yuliddin Away D.P.T.H., 2. Mohammad Noer Madjid,SH, 3• Drs. Benhard Mangatur Silitonga, 4. A.s.s. Tambunan, S.H., 5. Ir. Usman Hasan, 6. Drs. Beren Gintings, 7• Djamaluddin Tambunan, S.H., 8. Ir. Abdurahman Rangkuti, 9• Azmy Perkasa Alam A1haj, 10• Dra. Ria Rumata Aritonang, 11. H. Mahyudin Algamar, 12.

Ny.

Retna Djuzima Sadikin Adikusumah,

13 •••••

---~- - --~ ... -.---~--~---- --~ ··•---~-

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(5)

:~~-~~~Ft'·'r·: ...

H., :\:rJrrRHACHMUD . ).;' . :

I

Assalamu'

alaikutn

wr ..

wb.

Perra Wakil Xetua dan para Anggota

Dewan· yang

:kami homati, Sidsng Dewan

yang

kami muliakan,

Dengan mengucap Bismillahirakhmanirakhim, ijil)k:anlah ka:mi

~neabuka

Rapat Paripurna

ini, yai

tu Rapa

t

Paripur na

Pembu"ka.an~

Masa Sidang ke IV Tahun Sidang 1986-1987.

Sesuai ketentuan Tata Tertib DPR-RI Pasal 96 ayat (1) Rapat

~

Paripurna ini kami nyatakan terbuka untuk umum ..

Sidang Dewan yang terhoTmat,

Sesuai ketentuan Tata Tertib DPR pasal 79 ayat (2}, pada

Rapat Pa.ripurna hari ini, kami ak.an menyampaikan P.idato Pem-

bukaan" yang terutama akan menguraikan kegiatanDPR dalam Masa

Reses Persidangan ke til dan. rencana kegiatan DPR dalam

S1dang ke IV Tahun Sidang 1986 ... 1987 yang segera aka11 ·xi tfi

Mas a

Fada frrrum lni

pula~

kami

aka.n.

menyam.paikan beberapa pe-r- 11asalahan yang sempat

~nendapat

p-e:rhatian ki.ta bersama khususnya pada saat DP'_R. sedang

me:njal~ni

reses.

"Hamun demikian, karena hari iai aasih dalam bulan Syawal dan ma sih dala:m. suasana ldul Pitri, ijinkanlah pada k:esempata.n ini

ka~i

\ I

I l

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(6)

ir~i-:.ni

selaku Pimpinan- Dew_an aell.yaapaikan ucapan· ·

uSelaaa

t Idul ··

· Pi.tri 1407

Hu.

Minal -Aidin Wal faizi.n.

M~rrilah

pa.da kesempatan yang baik. in.i kita. saling

maa.f--memaafkar:

etas segala

kesalah~n

labir dan

bat~n, dan ,·semoga

Tuhan.

Ye;n~

Ma ...

he.

Esa sen.antiasa· membt:rikan rakhntat dan h:idayah ...

Nya

kepada

ki ta

sek.alian,

·dala~

rangka pelaksana&n tugas ··tugas yang menjadi tan!

gu11gj a_wab ki ta bersama

dala111

proses

~embangw1an

maupun dalam m!

ngembangkan hidup ketat,-negar•an di negara kita yang berdasarkan

.l'a~casila

dan Ursdang

-u~dang Da$ar ,194.5. •.

Sebagai llanusia hamba

!uh~ Ya~g

Maha Esa kiranya kita semua

hurus pandai m~nsyukuri

nikmat

yang

diberikan ..

Nya ·dan

hendaknya ··

kita senantia.sa. diberi pedoman

t.tntuk

mensyukuri nikmat tersebut

~ -Hudab•mudahan Tuhan~_ Yang Maha Esa

menghidupkan

hati

kita ·

lah.ir ...

ba tin;

diberikan

j

iwa yana dinamis serta dimulyakan martabat kita.

Sidang

Dew~n yang

terhormat,., ..

Dalam

M$sa·

Reses

Persidangan

"ke-III yang-baru.bera.khit-, Tin~ Komi~~:i, ·

korr.isi DPR .. RI telah

melaksanakan Xunjungan

Ket·ja ke pelbagai da~. · 1

rahft Adapun daerab.

yang

dikurtjungi, oleh Tim

Komisi terseb~Jt ada.

·lah sebagai bel"i'k'ut :

.. Daerah Is t imeva

Aceh

dikurtj ung

i

oleh Tilll Xctnisi I ,Xanisi VI

a

>··, '

- Propinsi Daera.h Tingkat I Sultlat.era Utara dikunjungi ·cleh

~

Tim l<omisi

vr

II

... ~ropins

i

Daerah Tingkat I Sumate-ra sel.atan dikuujmgi oleh Tim·

Kon1isi VI •

... Propl.nsi

Daerah Tingl<:at

I Riau diku11jungi oleh Tim Komisi J ..

. . . . , -

... Oa.erah I<.htl$US Ibu Kcta

Jakarta

di.Jrunjungi

oieh

t'im Komisi V ~ · d;1.Jt Vl1

Propinsi Daerdh·

Tingkat

I"

JAW@ Barat

dikunjungi uleh

Tim. Kom.isi

III~

' '

'-¥' ....

'', . : ·:. ;_:. ; .~. ,. ', ~ . ·, . ;._

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(7)

I -

·- 9

... Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah dikunjungi oleh Tim Ko misi V. KQmisi APBN.

~

Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dikunjungi oleh Tim Ko misi

I.

-

- Daerah Istimewa Jogjakarta dikunjungi oleh Tim lom-isi III .,.

dan V.

Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dikunjungi oleh

1'im komisi VI II, V, VII ..

~ rropinsi Daerah Tingkat ! Sulal!Jesi Utara _ dikunju~gi ole~ Tim Komisi V dan Kontisi IX,.

- Propinsi Dac.rah Tingkat I Sulawesi Selat.an dikunjungi oleh

Tim Komisi IV.

e:

Px:opinsi Daerab Tingkat I Sulalt.fesi Teugah

dikut£_jungi ol~h

.. _ Tim Komisi !X.

• Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Timur dikunjungi ole.h.

Tim Komisi IV • dan KoJlis.i VI I I ..

- Propinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah dikunjungi oleh

Tim ·Komisi II.

- Propinsi Daerah Tingkat I

Kalimantan Selatan

dikunjungi nlel1 Tim Komisi IY ..

-· Disamping i tu

.para

Anggota·

yang tidak

mendapat turas melaku-

kan kunjungan kerja Tim ke da?rah··>daerah tersebut

di

atas

s- ....

telah me

lak'!kan

kunj

ungan

k_er j

a secara perorangan s-esuai pe ...

nugasan dari Komisinya

masing-masing~

kedaerah pemilihannya.

- Sesuai jadwal acara rapat-rapat DPR·RI, hasi..l kunjungan - · kerja

tersebut~

set.elah

dibah.as

dalam

r-ap~t--rapat

Komisi,

akan di

laporkan

sec ax-a t~esmi didalam. Rap

at

Par ipurna DPR"

I

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(8)

I.

/ / -

- 10 -

Pimpinan menyadari, bahwa meskipun didalam Masa Reses yang baru saja berakhir

banyak

sekali

tugas~tugas yang

harus dilaksanakan oleh

para .Anggota Dewan khususnya tugas-tugas yang be~tkaitan dengan PemilU1 namun pelaksanaan' tugas Dewan

yang

dijabarkan dalam bentuk kunjungan kerja ini.,

t!:

lab dilaksanakan oleh para Anggota Dewan sebaik-baiknya .. · Hasil-hasil kun- jt-mgan kerj~ _tSb. merupakan masukan yang berharga bagi Dewan dalam kait~.tmyJ, d?..ngan pemhahasan pelbagai Rancangan Undang·mdang maupun dengan pelaksanaZi.tll.

tugas Dewan dibidang pengawasan.-

Pengmr.Jasan

y·ang ·efekt.if

oleh

Dewan

merupakan

faktor

pengam&"l

yang· 11Slj81lin keber-ll8Silan peuhangunan di.tanah air kita, terlebih-lebih bila dikaitk&n de- ngai1 perke:mh~ng.an ;;;;nggaran pendapatan d.a:n. belanja negara dewasa

ini

yang sa ...

ngat memerlukan pengetatan~ karena situasi keuangan yang masih memp:rihatinlt-.an ..

Sidang

Dewan

yang

terhormat,

Masih· berkaitan dengan kegiatan Dewan. pada ·masa. reses yang lalu$' ~uaka

delegasi .muhibah DPR-IU ke beberapa :negara yaitu :

1* Inggris dan. Bela..'ll\da dibawa.\ pimpinan Wakil .Ketua K(lordinator El<KlJ Sd>r ..

Drs .. Hardjantho Sumodisastro ;

2. Australia dan

New

Zealand dibawah Pimpinan \vakil K.etua Koord:inator INJ!.ANG Sdr. Dr .. Haji Andr Murtono, S.H4 j dan

3,. Turki dibawah pimpinan Wa.kil Ketua I<oordinator ICESRA. Sdt .. H*Nuddin l.~;bis~ , te1.ah kf.mbali dengan selamat dan .membaxt~a hasil-hasil yang ~Ukup baik rdan me- madai., Srunbil menunggu penyampairumya kedalam Sidang. Par.ipurna Dewan, hal.;.hal yang penting telah dilaporkan kepada ,Pimpinan Dewan

dan

diinformasikan kepa.da Bapak Presiden untuk perha tiru-1 dan penanganan selanjutnya ..

Demikian pula satu Delegasi tebJ1is DPR-RI telah berangk.at menghadiri Si-

~g IPU yang ke-77 di Mana15,1.1a, Deiegasi tsb. ter.diri da-ri 5 orang Anggota Dewan yang dipimpin oleh Anggot.a yang terhormat Sdr. Ida Ayu Utami Pidada.

~,:~~:~~-~,:---~ ---~-·~,,-

,."_I..·._¥_ ... ·-;,·: -·· / ... _. ___ .. ·-·-·"' - '--""' -~--.... -~.::-_... ·-

J

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(9)

- 11 -

Da1am Ei"idang IPU ter$ebut telah dib,a~s

masalah-masala.h politi.k,··

dan ekonomi.

Masalah Politik telah dibah•s

ant~ra lai~

:

Pe:rdamaian dunia khususnya mengenai usaha yang dilaku.kan oleh

Anggota-anggot~ P~rlemen

untuk menyelesaikan masalaha Timur Tengah

r,u;lalui su;Jtu Konperensi Internasi.onal1

pelaksanaan resolusi

Dewa!_

keaman~n PBB me.~genai

ma.salah

l.ibanon serta usahd. dunia untuk rAens.

akhiri perang

lran~Irak

guna menjamin perdamaian dan keamanan di laut

T~ngab d.an

d.unia ..

MacSalah e}sonoml te1ah dib.ahas antara lain :

Mengena_i usa.ha untuk mencapai

suatu perdagangan interna.s.iorv11 yang·adil dalam

segalaasp~knya term~suk

perdagangan basil-hasil ... ·, pertan.ian, penghapusan tari£ yang tinggi dan h.ambatan-.hambatan lamnya

.~Je:rta

. d~ku:ranginya

protek$ionisme yang

~erugikan

nega:ra-negara

berke-mt~.J.1g, Delegas:i IPU disertai juga Sdr .Sekretaris Jenderal DPR ... JR.l Sau·,

d~ata. Wa:ng Suwandi, SH~ untuk

menghadiri

Sidang ASGP · (.Associ.ation ..

... ,.. ~' ,r.

of· s-ecr-etaries General of

Parliaments) ..

Sidana---·lle.wan

y,~n.~

ierhorrlia

t,

. Sementara

·i~tu:.didala,'n

masa reses.

Pilnpinan

juga telab

men~l".ima

pelbagai ..

···<··:"- ~.' /

Tamu

fill;f~·~~gara·negara sar.abat

antara lain

lamjungan Delegui

Parlanen.

Sri ..

'. . ~

Lanka

~da t~fll ~.o Mare.t,.~l~~7 yang

mengsdakan kunjungan

tak

resni. di ·

ln·

·,:~>>,. . I •·.. . . , ·:. . . . . . . .

donesia· dari

t.ang,gal ·

··-2.~ Mare·t sampa_i dengan 2 April 1987, k1..11junaan 30 (tiga ...

puluh)

or~g Anggota Parl~ B:remen

Jerman Bar

at pada

tanggal 2"!

April

1987,

. ·~

selanjutnya atas permintaan KADIN pada tanggal 30 April i987 Pimpinan telah.menerima

kunj~ngan

kehormatan Ketua Mahkamah

Ar~

·bitrase · Intern.at;iona.l Chamber of Comerce dar\ pada tangg·a:l 17

Mei_ 19&1 Pim.plnan~:_telah menerima pula kunjungan

kehorma

tarj Mente

ri LUat Negeri ·.Chili. beserta rombonean.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(10)

12 - Sidang Dewan yang terhormat,

Sebagain!a11a· ki ta ketah.ui bersaA1m, bahl'J«i d i.bebetapa daerah di ta..Ytah ai:r kit.a akhir-akhir io.i telah te·rjadi b·encana ala.m,. yaitu di daera..'l 'l'ar··uttm.g S;:Jm ..

a.t:e:ra

-~

Ut.s..ra te·:rjadi bencana ganpa bum.it di daerah Padang Panjar.J8 benc,ma ta.na..~. longsor . ., di Bengkulu telah terjadi bencana banjir.

Bencana-bencana. tersebut telah menlirtbulkan korban jiwa yang cukup besar,. disam-·

ping kerugian rna t.eriil yang tida.k sedi.ki t ~

Dewa."l meny~paikan rasa prihatin yang sedalamnya atas musibah-.. musibah terrss .. <'~,.:jt

· serta mendo'akan semoga arwah para korban dapat diterima disisi-Nyat kelu::n:i}J.

yang ditinggalkan diberi ketabahan dalam menghadap:i. cobaan.

Sebagai rasa simpa ti a tas pend.eri t~m ini, maka. Pimpjrt.t~ ... 'l Dewan did.ampi.l''lgi Pill~-

pin.2,n F:ralr...si -fraksi dan Pimpinan ¥..omisi VI I I telah menyet·ahJr..al.1 sek.et:hJ.r s.u:wb.~.nr;__

an mas:b1g··w...asing kepa.da Gubernu:r Sumatera Utara dan G.ubelTi.ur St~matera Barat ... ·

se~ta Gubern.ur Beng1:~u1u ya:ng diterimaka1'1 melalui Kepa la Perwaki.lan ~"lt<.>r P~--

. merinta.h Daerah masi.ng-masin.g yang adu di .Jakarta tntuk &pat :m6r .. l;antu meri.,

·P~anka..Vt penderita.an pax a korban.

/

Dalam kaitan i11i Det.4rul menghargai -s ikap Pe.me:.rin tah yang ceps. t t .. ant~ ..

gap terhadap bencana-·bencana alam yang menimpa daerah-dae:rah ter~;e-

but· sehingga dala.r.rt waktu singkat telah dikiritn ba.r4tuan~b.antuan dari p4:sat "' serta upaya-upaya l,linnya l.mtuk men.gatasi akibat ben.cana alam tersebut .. ) Mudah-mudahan adanya bantuan baik da:rl Pemer.intah Pusat mau-pu.n dari spontanj."

tas JPJlsyarakat baik perorangan mauptm. melalui pelbagai organisasi lainnya akan dapat meringankan beha.n yang sedang dirasakan oleh Saudar2 ·- saudara kita di tempat benc.ana tersebut, serta manbantu Pemerintah. dae:raJ-:_-- dalac--n menanggul&.'1gi pelbagai akibat dari benc.an.a ini3

Disrunpin.g itu Dewan san.gat mengha.rapkan agar kita semua mawas diri dan

.men.arik

pelajaran dari semua -ben~ana alam y.~11g telah menimbulkan berbagai DJSibah ters~

h·ut~ y·ang menyang:kut usarill. .dalam bidan.g pelestarian lingkungan hidup) .w.a:u~

pun . yang bersangkutan dengar.t usaP--.a untuk mempererat :Xese t.ia -kawana n sosi.a 1

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(11)

13 -

seluruh Rakyat Indonesia ..

Sidang Dewan

yang

terhormattl

Pemilihan Unun sebagaimana

yang

diamanatkan. oleh Majelis Pernrusyawaratan Ra_~~­

yat melalui ketetapannya No. III/MPR/1983 telah berlangstmg d.engan baik~:~ aman,:

tertih pada tanggal 23 April 1987 yang baru laluu

M.arilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S .. W.T~ at.as keb:e·rha silara p<:,laksan.aan Pemilihan Unum tersehut.

Kelancara.n dan keterti.ban

pela.l~san:~~

an Pcmi lihan Umum tersebut menu.llju.kkan adanya pen.ujudan dis!plin nasiona.l $e··

bagai ba:ngsa yang mempunyai identi tas ten.diri yai. tu Pa..Ttcasila dru1 tk"'rbubnya ke- sada:rBn masyaraka t dgla .. i'll bernegara. Dari pelal-:san~.an ka~ye Pern.ili~..a~n Uw.1m ···

akan dapa t merek.:=urt st.;asan.a ha thin ma.syaraka t yang te:rcerrnin s.ela.;--ra beT langsu-..ng ··

masa kampartye tersebut) w.aupun. pada saat berlangsungnya pemt.mguta.~ sua:ra.

Dalam hubungan ini. maka k.ita sebagai Wakil~·wakil R11l()'at yang tela.~ mer~Jca.p··

kan sumpah untuk se.83lltiasa menjunjung tinggi a.trumat pendeTi ta.an ralcyat ~baru3 ...

mampu manahami isyarat ... isyarat yang h.idup dan bt~rk~bang se.lama 1na.sa ~·?nye ··

dan selanjutnya meng.ir..analis:ir dengan sebaik-baiknya aspirasi-aspira.si tersebtrt···

dan men.yalurkaxmya scsuai dengan peraturan peruru:langan yang berlaku, sehinR~;;:. - demokrasi Pancasila benar-b,enar c.apat dinikmati

manfaatnya oleh

selurtL'l Raky&t

Indonesia,

Keberhasilan pelaksanaan Pemilihan Utun

tersebut

juga

me:rupakan.

k~~

be1~:asilan O.rde Baru .. Dalam kaitan :i.r'.i menjadi tugas kita bersama untl.lk meng- am.aJlY. •. an dP.Jl memelih.ara ha.sil-ha.sil p-embangw1an 'd&~ hahkan lli'1tuk meJl.g;~~banglcan ..

Untuk itu kita masih harus

be.kerja

lebih ke1·.as lagi··

UJltuk cf,ensli'<sezkarl peletaka:n kera-'1gka lr:t.nd.as2 .... "'l dalam PELITA IV ini dan sel3\lu merd.ngkatkan usaha mawas diri dalam mengr..adapi PELI'fA V yang a:kan da.tang

yang

~l!

rupakan tahap panan.tapan kerangka landa.san periibangu.n.'ln bangsa, sehL'1.gga pada akhir PELITA V usaha peman:tapan kerangk.a landasai'l tersebut selesai den~.n turAtas.!) menuju tinggal landas pada PELITA

\TI.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(12)

· Oleh:

karenanya

j8ngan sampai kita ·merusak ruisil~hasil pembangunan Yar.~ ·

. . .. . ""- . .

telah. kita capai) Untuk itu .dip~rlukan peningl:atan kewaspadaan nasional ; agar

janga.n

srunpai kita menciptakan sendiri hal-hal y~"lg

m.emu..11gkinkan

P.IC.I dan kaum ekstr.:Un lairinya' dapat

muneul

kembali karena

uiali

k:lta.

Sidang Dewan YtL"l8

kami

muliakan ...

Dalam masa reses ·yang la.lu 5 (lima) buah RUU

telah

disampaikan k.e DPR dengan Amaflilt Presiden.~> yaitu :

1. RUti ten tang tam.bahan dan _perubahan

atas

APBN 1986/198/;

2. RUU ten tang Perhi tungan. Anggaran Negara 1933/1984;

3-. RUU tentang Perhitungan Anggara'l Neg;:n·a 1984/1985;

4. RUU tent.ang .Kedudukan Protokol ;

S .. lUJU tentang Perubs.han Undang .. undan~ Nomo·r· 6 Tahun 1982 t(tntang P.~.k Ci.pt:d;.., Ke'lima RUU tersebut akan. segera ditangani oleh DPR bersa:na Pemerint.ah~

bahkan. ~ 1'a.'i1bahan dan Peruba.ht:u-, atas APBN 1986/J987, RutJ- Pe:d·.itungan J.r~aran. · Negara Tahun 1983/1984 dan 1984/1985 serta RUU Kedudukan Protokohil' Pej.aba;:t Nega·ra· dan Peja.bat Pemerintah:~ Ti.ngk.a_t I -.nya akan disalllpaikan 0l~h Peme:rintah

seusai Pidato Pembukaan ini.

Berl<aitan dengan itu sesuai ketentuan Tata Tertib ~PR pa3al 145 ayat ~l)

dati. pasal 146,· RUU Tamhahan dan Pcn.1bahan PJ!BN 1986/1987 dan RilJ tentang "'

Pe-rhitun~an Angga1·M Negara 1983/1984 dan 1984/1985 penbabasan ak&l ditev~~t-ili,

rnelalui prosedur singkat artinya tidak melalui Ting!<..at II ... seda.t:~

Ruu·

tentff-ng~

Keduduke.,n P1·otokoler Pejabat Negara d;.t.Tl Pej abat Pem.erin.tah t\a!"J Ri.J11 Pe.ruba.'1a.n

I

Hak Cip.ta pembBhasa.TL~ya ditempu.lt melal:ui prosedur biasa sebagai!.;.anan diatu:r - dalam pasa.l 12S Perat.uran Tata Tertib.

Dalam bul~n 1\fci,yang baru lalut kita ~c.111Ua bersama-sa~ tela.lf mer.t~.y3k.an

· Hari KeblJllgki tan Nasional yang ke: 19 • . Dalam ltai ta.-rl ini yrr.ftg pent in.g bagi

Dewan

hukaplah peringatan ·itu sendiri. -:.

akan ..

·'

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(13)

:.· ..

I .. :

I

< .

...

. , .

. . . . . , '.·. .(I

·· .. ··a.kan tetap,i. ·pem~haman dan·· p~_hghayat-&n :·ai,s·~-~~kna,_H.rl_.)Ceb~rig·~-- :.·'

• Jl " ' ' ' . • • , . • . •• ' ~ •• •

... kitari na~i'enal itti khu·susnya dai·a~·

kai

t~nny'a

dengii'ri

'wawasan'·

_kita, t~nt~~i kebangsaan~ •.

D~ri .peringat2n Hari ~ebangkitari Nasi~nal paling tidak dapat_-

, ki ta manfafAtkan ·untuk mel'!!perteb~l tekad dan me•perbah:;.rui se-. ,_. : .

· .· mangat ki ta d1 ·dal;am: ,upaya untuk-. '1\~laksanak~t:l pe~barigunar{ s·e~

hagai pengama.la.'n Panc·asila •' ·

Peri-ngat~n ter-s~but jug_a · dap~t _ m·emberi kesadaran kepada ·~ita

·s~baga~ bangs:e.

untuk

·.lebih 'meningkatkan disiplit:l. pe.lllbangunari

. . . .

·agar·. suptiya sasarc.n-sasaran pembangunan _ y:t1.ng dia•ana·tk~n· di ..

. .

_dalam

G~~is~g~ris

Besar

~aluan.Negara d~pat

terlaksarta

dengan

baik.

Sidang ·Dewan y~ng terhermat,

. ..

Demikiartl~.h gambat;a.'n kegiatan Dewan y;mng ak~.n ·segera ki ta ·._

j~lani-dalam Masa ~idang yang ke

·IY ihi

s~rta b~b~rapa per~~- ..

. .

. ,;.. ~

• ·, I.·· • • • ~ ...

'I

. ·1

• • • I

. .>J

•. j

., .•

...

.~s~.lah~n yar1g .t·el~h· ·•eqdapat pe.rhatian· ki ta s~l~:~«

·newa.n

•~nja- .· : ....

. l;arii. Mas~ Re:s.~·s •. · M1.:1dah-mudaha.n segala- .tug~s-:-tugas y~_ng akan.

. . . . - .

·deng·an ~eb!iik--ba.i.knya sehing'g·~ · sis·a ma-s&. bakti ~ggeta· DPR pe . ..: · .. ·· ·. ·_.

. -

·:ri~d~ ..

1982-1987.

ini akab ~apat diisi· dengan pelba~~i-kegiata~

yang

be.rts.r~ben.-r ber•.af.tfaat bag1 r~ky~t, _neg~ra: dan bangsa kh£ .

.. svsnya_ di. dalam

merisuks~sk.nn terciptartya k~r;u'lgk~ landasan· pe!!.

bangtni•·n pad a PEL ITA IV •.

f · · '

' \ ..

ir_ ..

. • . '

-. . . . ~. • . . • 0 • •• : ._ ~ -. • ·-, ~ ·.,. . .

. . . ~

. . .. . .

• ' . .

-·-.

. .. . . ·.· . ' · : . _

.. _··,· .. .

~ .. '

j ' " ' - • • • , · :,_.!

. ..

. - '\. '

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(14)

_ . ' ; .

- 16 -

Sidang

P~ripurna

hari ini

mempuny~i

tiga

~ata

acara.

Acara

perta~a

telah kita

l~lui, selanjutny~

Sidang akan akan

k~mi

skers untuk beberapa saat, rnemberi

kes~~pat~n

kep&da Saudara W.akil

Ketua Bidang EKU untuk Tflellimpin ;a.c;a

ra

ke-du~ d~n

ke-tiga dan

memb~ri k~semp~tan

kepada SaudarA Menteri

mem~suki

ruangan

~cara k~-du~,

adalah

Keterang~n

Pelllerintah

atas

RtJU TP-APBN

1986 -1987

dan RUU PAN

serta

ac~ra

ke-tiga

ad~l~h Keter~ngan Pem~rintah ~tas

RUU Pre -

Seki;tn, Vv'«ssalamu'alaikum

Wr.Wb.

Rapat dischers pukul

09.05.

Dibuka

kembali

pukul

09.07.

KETU"~ ( DR.S. H. HARDJA.NTHO SOSrJIODIS.t,STRO ) :

S-.udara-sauda.ra seka_li~n, dengan mengucap Bismillahirra,!1

manirr~him maka

Sidang Paripurna

k9~i

buka

kemb~li.

Saudara

Ment~ri

Keuangan

sel~ku

Wakil Pemerint2h

d~n

S•udara-sa.udara ,\nggota Dewan

y~ng k:it~i hor~ati,

ijink&n

k.;~mi

menyer._rr.p3ikan

ba.hwa ptid:a

acar;a hari ini seperti tadi

t~lah di-

ungkapkan oleh

Saudar~ K~tu~ D~w•n dal~m P~mbuk~an Sid~ng,

bahwa sesud~~ah ac;a.r~ pe111buk.a~n D~wa.n

p;.da ha ri ini

~kt:.!

n

dil~n

jutkan

d~ngan

dua

mQta

acara yang lain yaitu :

1.

Rancangan Und&tng-umda.ng t~nt•ng Ta.mba.han

dan

P~rubaha.n

o\PBN

t«thun 1986-1987 d.-n Rancangan

Undang-und~ng ten~

t~ng Perhi tung~.n Anggarsan

tahun 1983-198J.t

dan tahun

1984-1985,

sedangk~n

setelah selesai penyampaian

Ket~

rangan

P~merint~h ~kan

dilanjutkan acara berikutnya

ya.itu :

2. P~nyampaian

•••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(15)

- 17 -

2. Penyampaian Keterangan

Pemerint~h

Nengenai Ranc8ngan

Saudar2 Menteri Keuangan untuk

m~nyampaikan ket~rang~nny~.

MF:NT~'li KEU~NG\N •••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(16)

- 18 -

Saudara ketua dan Para Anggota Dewan Yang Terbormat,

Pe·rtama-tama marilab kita bersama met'Qanjatkan puji syukur kebadirat Tuhan Yang Maba Esa atas rakhmat dan karunia yang dilimpabkan kepada kita semua, sehingga Pemerintab · bersama dengan Dewan tetap diberikan kesempatan untuk mengemban tugas-tugas mulia konstitusional kenegaraan. Selanjutnya perkenankanlab kami at as nama Pemerintab menyampaikan penjelasan Pemerintab berkenaan dengan pembabasan atas Rancangan Undang-Undang Tambaban dan Perl)baban Atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tabun 1986/1987 serta Rancangan Undang~Undang Perbtiungan Anggaran Negara Tabun 1983/1984 dan Rancangan Undang-undang Perbitungan Anggaran Negara Tahun 1984/1985.

Saudara Ketua dan Sidang Yang Terhormat,

Seperti kita masib ingat bahwa penyusunan APBN 1986/1987 dilakukan pada waktu keadaan ekonomi masib cukup menggembirakan, yaitu pada waktu awal tabun 1986. Pada waktu itu barga minyak bumi di pasaran dunia masib berkisar pada. US $ 25 per barrel, walaupun pada waktu itu ekonomi Indonesia sebenarnya telab dipengarubi oleb resesi ekonomi dunia, · dengan menurunnya barga barang-barang ekspor tradisional seperti karet, timab, dan sebagainya. Akan tetapi sejak awal pelaksanaan A PBN 1986/1987 ekonomi Indonesia mendapat

pukul~n

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(17)

- 19 -

pukulan yang lebib berat lagi dengan merosotnya barga minyak yang cukup drastis. Di dalam waktu bampir 7 (tujub) bulan, barga min yak bumi merosot dari sekitar US $ 25 per barrel menjadi sekitar .JUS $ 10 per barrel. Penurunan barga yang sangat besar dan cepat tersebut telab secara langsung. menurunkan penerimaan de visa basil ekspor, yang selanjutnya menyebabkan meningkatnya defisit pada transaksi berjalan. Defisit tran~aksi berjalan yang cukup besar terse but dalam waktu yang cukup singkat telab mengharuskan Pemerintah untuk mencari upaya pembiayaannya agar keseimbangan neraca pembayaran dapat dipertabankan. Di samping upaya untuk segera meningkatkan ekspor non migas, Pemerintah telab pula tpencairkan dana pinj a man luar negeri untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan neraca pemba- yaran.

Bersamaan dengan menurunnya barga min yak bumi terse but, telab terjadi pula penurunari nilai Dollar Amerika terhadap matauang asing lainnya terutama Yen. Pengarub dari pada penurunan nilai Dollar Amerika tersebut terhadap ekonomi Indonesia antara lain berupa menurunnya daya bell daripada devisa basil ekspor, yang sebagian besar terdiri dari Dollar Amerika. Selain daripada itu kewajiban pembayaran kembali cicilan pokok dan bunga hutang luar negeri juga menjadi semakin berat bila diukur dengan matauang Dollar Amerika.

Penurunan barga minyak bumi yang secara .langsung menurun- kan penerimaan de visa basil ekspor tersebut, telab pula menurunkan penerimaan negara kira-kira sepertiga daripada selurub penerimaan dalam negeri dari sektor migas dalam APBN 1986/1987. Penurunan penerimaan negara yang cukup besar tersebut tidak dapat dengan

....

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(18)

- 20 -

segera diimbangi oleb peningkatan penerimaan pajak, terutama dise- babkan oleb besarnya peranan penerimaan dari sektor _migas terse but, yaitu sekitar 70 persen dari selurub penerimaan dalam negeri. Masalab yang dibadapi oleb Pemerintab pada waktu itu adalab bagaimana menjaga keseimbangan APBN tanpa menyebabkan kerugian-kerugian yang terlalu besar jika sebagian proyek-proyek pembangunan barus dihentikan pelaksanaannya. Oleb sebab itu Pemerintab segera melak- sanakan usaba-usaba pengbematan sejaub . mungkin tanpa terlalu banyak mengganggu proyek-proyek pembangunan . yang telab mulai dilaksanakan. Situasi yang kurang menguntungkan terse but selanjut- nya telab memaksa Pemerintab untuk mencari pemecaban darurat, yaitu melalui pencairan sebagian pinjaman komersial yang dirupiabkan untuk membiayai pelaksanaan proyek-proyek tersebut. Perlu ditekan- kan kembali bahwa situasi dalam tahun 1986 sangatlab berat dan pada sa at itu tidak ditemui alternati f-alternati f lain yang lebi b baik tanpa menimbulkan akibat-akibat yang merugikan.

Mengbadapi situasi yang a mat berat terse but, Pemerintab telab melaksanakan beberapa usaha pokok yang bersifat struktural, baik untuk mengatasi kesulitan neraca pembayaran maupun untuk mengatasi kesulitan dalam pembiayaan pembangunan. Pel)tama-tama, seperti yang telah disebutkan diatas, Pemerintab telab mengusabakan pengbematan- penghematan, baik di anggaran rutin maupun pada anggaran. pemba- ngunan. :'Usaba tersebut juga tercermin pada APBN 1987/1988 yang hanya 6,4 persen lebih tinggi dari pada APBN 1986/1987. Kedua, Pemerintab telah mengambil kebijaksanaan penyesuaian nilai tukar rupiah· terhadap valuta asing pada tanggal 12 September 1986. Di samping menyelamatkan neraca pembayaran dari kemerosotan lebih

l;an jut ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(19)

- 21 -

lanjut, tindakan devaluasi tersebut juga telah mencegah spekulasi valuta asing yang dapat mengakibatkan keadaan yang lebih parah pada .neraca pembayaran. Ketiga, telah dilakukan serangkaian kebijak- sanaan deregulasi untuk mengurangi biaya tinggi dalam produksi di dalam negeri, sehingga ekspor non migas dapat segera lebih diting- katkan untuk mengimbangi penurunan dari pada ekspor migas. Paket kebijaksanaan tersebut dimulai dengan Instruksi Presiden No. 4 tahun 1985, disusul dengan Paket Kebijaksanaan 6 Mei 1986, Paket 25 Okto- ber 1986, dan Paket IS Januari 1987.

Walaupun Pemerintah telah melakukan berbagai usaha yang mendasar seperti terse but di atas, penurunan de visa basil ekspor migas sangatlah besar yang ditambah lagi dengan meningkatnya kewa- . jiban pembayaran hutang luar negeri sebubungan dengan menurunnya

nilai Dollar Amerika, belum dapat sepenuhnya memulibkan perekono- mian Indonesia kepada sediakala. Jelas bahwa masih dibutuhkan bebe- rapa saat lagi untuk dapat mengembalikan keadaan ekonomi Indonesia kepada tingkat yang menggembirakan seperti pada beberapa tahun yang lampau •. Untuk itu, pelaksanaan APBN 1986/1987 merupakan pengala.man yang cukup berat tetapi berharga bagi pelaksanaan APBN dalam tabun-tabun mendatang. Oleb sebab itulah pengalaman di dalam tahun 1986/1987 tidak diharapkan akan terjadi lagi dan telah menjadi dasar bagi penyusunan APBN 1987/1988 yang telah disetujui menjadi _,.Undang-undang oleh Dewan Yang Terhormat.

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan Yang Terhormat, Didalam bubungannya dengan keadaan terse but di ·atas, perke- nankanlah Pemerintab menyampaikan penjelasan mengenai pelaksanaan

Angg~r~n • • •

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(20)

- 22 -

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tabun anggaran 1 986/ 1987, yang mengalami beberapa tambaban dan perubaban sebagai berikut.

Penerimaan dan pengeluaran negara, yang dalam APBN tabun 1986/1987 direncanakan berimbang pada tingkat sebesar Rp 21.421,6 milyar, dalam pelaksanaannya masing-masing diperkirakan mencapai Rp 21.892,8 milyar dan Rp 21.891,4 milyar. Dengan perkiraan reali- sasi tersebut, maka besarnya sisa-anggaran-lebib dalam tabun anggar- an 1986/1987 diperkirakan sebesar Rp 1, 4 milyar. Perkiraan realisasi A PB N 1986 I 1987 terse but dibandingkan dengan A PB N yang diajukan Pemerintab awal tabun lalu menunjukkan sekitar 2 persen lebib besar, namun hila dibandingkan dengan realisasi A PB N tabun 1985/1986 adalab lebib rendab sekitar 4t persen. Penurunan penerimaan negara terutama dirasakan pada penerimaan dalam negeri, yang diperkirakan mencapai sebesar Rp 16.140,6 milyar, atau berarti Rp 1.691,9 milyar (9 ,5 persen) lebib rendab dari sasaran dalam APBN 1986/1987. Di lain pibak penerimaan pembangunan adalab 60,3 persen lebib tinggi dari pada jumlab yang dianggarkan, terutama karena adanya bantu an luar negeri yang dirupiabkan, dan perbitungan bantuan proyek yang memakai kurs yang lebih tinggi. Kemerosotan penerimaan dalam negeri tersebut terutama disebabkan oleb perkembangan barga dan produksi minyak bumi dan gas alam, yang mengalami penurunan yang san gat tajam. Penurunan terse but agak diimbangi oleh peningkatan penerima- an negara di luar min yak bumi dan gas alam, yang menunjukkan jumlab yang lebib besar dari yang dianggarkan, sebagai basil dilak- sanakannya berbagai ketentuan perpajakan baru dan intensifikasi pemu ngutannya.

Dalam ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(21)

- 23 -

Dalam pada itu pengeluaran rutin diperkirakan mencapai jumlah sebesar Rp 13.559,3 milyar, atau Rp 433,7 milyar lebih besar dari sasaran semula. Pelampauan anggaran rutin tersebut terutama dise- babkan meningkatnya pos pembayaran cicilan pokok dan bunga hutang luar negeri, yang diperhitungkan dengan kurs yang lebih tinggi dari pada kurs yang semula dipergunakan dalam penyusunan APBN 1986/

1987. Dengan demikian Tabungan Pemerintah yang berhasil dihimpun di dalam tahun anggaran 1986/1987 adalah sebesar Rp 2. 581,3 milyar, atau 45,2 persen lebih rendah dari sa saran semula sebesar Rp 4. 706,9 milyar. Dengan demikian anggaran pembangunan rupiah yang semula dianggarkan sebesar Rp 4. 788,3 milyar, realisasinya diperkirakan sebesar Rp 4.537,3 milyar atau 5,2 persen lebih rendah. Jumlah tersebut telah diimbangi dengan realisasi pengeluaran pembangunan dalam bentuk bantu an proyek, yang diperkirakan sebesar Rp 3. 7 94,7 milyar atau lebih tinggi daripada yang direncanakan semula sebesar Rp 3.507, 7 milyar.

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan Yang Terhormat,

Sebagai gambaran yang lebih terperinci mengenai realisasi penerimaan negara dalam tahun anggaran 1986/1987, dapat kiranya diberikan penjelasan sebagai berikut. Penerimaan dalam negeri sebesar Rp 16. 140,6 milyar terdiri at as penerimaan min yak bumi dan gas alam sebesar Rp 6.337,6 milyar dan penerimaan di luar minyak bumi dan gas alam sebesar Rp 9.80~,0 milyar. Seperti telah diuraikan diatas, realisasi penerimaan minyak bumi dan gas alam sebesar Rp 6.337,6 milyar_ tersebut berarti Rp 3.400,6 milyar (34,9 persen) lebih rendah dari rencana semula dalam A PB N 1986/1987, yaitu karen a kemerosotan

Hdrga ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(22)

- 24 -

harga minyak bumi yang drastis selama tabun 1986/1987. Sementara itu penerimaan dalam negeri di luar minyak bumi dan gas alam sebesar Rp ·9. 803,0 milyar terse but adalab Rp 1. 708,7 milyar (21, 1 persen) Iebib tinggi dari anggaran induknya sebesar Rp 8. 094,3 milyar. Bila dibandingkan dengan realisasi APBN tabun 1985/1986, maka jumlab terse but menunjukkan kenaikan sebesar Rp 1. 694,6 milyar (20, 9 persen). Lebih tingginya perkiraan penerimaan dalam negeri di luar minyak bumi dan gas alam tersebut adalab berkat usaha yang sung- guh-sungguh dalam meningkatkan penerimaan dalam negeri di luar minyak bumi dan gas alam, kbususnya penerimaan pajak. Hal ini tercermin dari lebib besarnya perkiraan realisasi penerimaan pajak pertambahan nilai, bea masuk, cukai, serta pajak lainnya, masing- masing sebesar Rp 756,8 milyar (35,3 persen), Rp 380,1 milyar (65,5 persen), Rp 1,0 milyar (0,1 persen), dan Rp 71,4 milyar (60,0 persen) dari rene ana semula. Dalam pada itu peningkatan efisiensi di bidang pengolaban minyak di dalam negeri serta penurunan harga minyak dalam tahun 1986/1987, telah memberikan dampak positif yaitu lebib rendahnya biaya produksi ciibandingkan basil penerimaan penju- alannya, sehingga dalam tahun 1986/1987 diperoleb penerimaan dari penjualan BBM yang diperkirakan sebesar Rp 1. 0 10,0 milyar. Di lain pibak realisasi penerimaan pajak penghasilan dan pajak atas bumi dan bangunan dip~rkirakan lebih rendah, masing-masing Rp· 610,0 milyar (21,2 persen) dan Rp 94,0 milyar (33,1 persen), dari sasaran yang dianggarkan. Sedangkan pajak at as ekspor menunjukkan jumlah yang mendekati rencananya dalam A PB N 1986/1987.

Realisasi penerimaan pajak pertambaban nilai dalam tahun anggaran 1986/1987 diperkirakan mencapai jumlah sebesar Rp 2 .. 900, 1

Mily•

r. . .•.

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(23)

- 25 -

milyar. Jumlab tersebut berarti Rp 756,8 milyar (35,3 persen) lebib tinggi dari rencana semula, dan berarti juga Rp 573,4 milyar (24,6 persen) lebib · tinggi bila dibandingkan dengan realisasi penerimaan pajak pertambaban nilai dalam tabun anggaran 1985 I 1986 sebesar Rp 2. 326,7 milyar. Berkembangnya penerimaan pajak pertambaban nilai tersebut terutama didukung oleb pelaksanaanw·'Undang-undang Nomor 8 tabun 1983, didalam rangka menggali sumber-sumber penerimaan negara di luar migas. Sifat pajak pertambaban nilai yang sederbana, tarifnya yang tunggal, serta tidak menimbulkan pajak berganda, telab memberikan sumbangan yang besar bagi keberbasilan dalam penerimaan dari jenis pajak ini.

Sementara itu realisasi penerimaan bea masuk diperkirakan mencapai Rp 960, l milyar, a tau 65,5 per sen lebi b tinggi dari sasaran semula dalam APBN 1986/1987. Lebib tingginya realisasi ini berkaitan dengan masih cukup besarnya nilai barang-barang impor yang kena bea masuk walaupun terjadi perubaban kurs yang cukup besar dengan adanya devaluasi tanggal 12 September 1986 yang lalu. Sedangkan peningkatan yang terjadi dalam penerimaan cukai dicapai melalui penyelesaian tunggakan-tunggakan cukai yang tersisa, kecermatan dalam verifikasi fisik, dan administrasi terbadap obyek cukai, di samping berbagai langkah penyesuaian pita cukai dan harga dasar dalam penetapan cukainya. Adapun penerimaan dalam pajak ekspor dapat mencapai sasaran seperti yang dianggarkan dalam anggaran induknya, yakni sebesar Rp 78,8 milyar. Perkembangan penerimaan pajak ini terkait erat dengan upaya Pemerintab mendorong ekspor non migas. Mengenai penerimaan bukan pajak yang dalam tabun anggaran 1986/1987 diperkirakan sebesar Rp 1.147, 3 milyar, realisasinya adalab

Rp.

193,4 ; ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(24)

- 26 -

Rp 193,4! milyar lebib tinggi dari sasaran semula dalam APBN 1986/

1987. Penerimaan bukan pajak tersebut sebagian besar berasal dari bagian Pemerintah atas laba perusahaan negara dan bank negara, serta berbagai jenis penerimaan lainnya. Meningkatnya penerimaan bukan pajak bersumber dari · peningkatan dalam penerimaan di vi den dari badan usaha milik negara, khususnya bank negara, serta usaha intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan bukan pajak di berbagai departemen/lembaga non departemen. Dalam pada itu realisasi peneri- maan pajak lainnya, yang terdiri dari penerimaan bea lelang dan bea meterai, dalam tahun 1986 I 1987 diperkirakan mencapai Rp 190,4 mil- yar, atau berarti Rp 71,4 milyar (60,0 persen) lebih tinggi dari rencananya. Lebih tingginya realisasi penerimaan pajak lainnya ini antara lain disebabkan oleh semakin meningkatnya pemakaian meterai oleb masyarakat sesuai dengan kemudaban dan kesederhanaan yang terdapat dalam pelaksanaan JUndang-undang Bea Meterai yang baru, serta penyempurnaan dalam pelaksanaan lelang.

Mengenai jenis-jenis penerimaan dalam negeri di luar minyak bumi dan gas a lam yang diperkirakan lebi b renda h dari rencana semula dalam A PB N 1986 I 1987, kiranya dapat dijelaskan sebagai beri- kut. Perkiraan realisasi penerimaan ·pajak penghasilan dalam tahun anggaran 1986/1987 adalah sebesar Rp 2.270,5 milyar, atau Rp 610,0 milyar lebib rendah dari sasaran semula. Lebih rendahnya perkiraan realisasi dari sasaran semula tersebut tidak terlepas dari perkem- bangan perekonomian dunia yang mempengarubi perekonomian Indone- sia, sehingga mempengarubi pula pengbasilan perseorangan maupun laba badan usaba, yang merupakan obyek pajak penghasilan. Di samping itu penerimaan pajak penghasilan dari sektor badan usaha

jug~ ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(25)

- 27 -

juga dipengaruhi oleh kebijaksanaan Pemerintah yang mengijinkan badan usaha untuk melakukan penilaian kembali kekayaannya dengan adanya perubahan nilai tukar rupiah. Penerimaan pajak bumi dan bangunan dalam tahun 1986/1987 realisasinya diperkirakan sebesar Rp 190,0 milyar, atau Rp 94,0 milyar lebih rendah dari yang direnca- nakan dalam A PB N yang besarnya Rp 284,0 milyar. Tidak tercapainya sasaran penerimaan tersebut terutama adalah karena pelaksanaan dari pada _:Undang-undang Pajak Bumi dan Bangunan yang baru saja di- mulai, sehingga masih diperlukan waktu untuk mencapai basil seperti yang diharapkan. :'Untuk itu terus dijalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah, dalam pembinaan administrasinya, penetapan dan penagihan- nya, serta peningkatan penyuluhan pajak bumi dan bangunan.

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan Yang Terhormat,

Beralih kepada masalah pengeluaran negara yang terdiri dari pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan, yang realisasinya dalam tahun 1986/1987 diperkirakan masing-masing sebesar Rp 13.55 9, 3 milyar dan Rp 8. 332, 1 milyar, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Realisasi pengeluaran rutin adalah Rp 433,7 milyar (3, 3 per- sen) lebih besar dari sasaran semula dalam APBN 1986/1987. Bertitik tolak dari keadaan penerimaan negara, maka pengeluaran rutin senan- tiasa diusahakan dikendalikan melalui penghemQtan-penghematan, tanpa mengorbankan kelancaran jt.1lannya roda pemerintahan. Dari lima komponen pengeluaran rutin, dua komponen realisasinya diperkirakan lebih rendah dari sasaran semula, yaitu pembiayaan cadangan pangan serta pengeluaran rutin lainnya, masin g-masing 93,0 per sen dan 45,5

persen ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(26)

- 28 -

persen lebih kecil dari sa saran semula dalam A PBN 1986/1987. Pembia- yaan cadangan pangan yang semula dianggarkan sebesar Rp 417,4 milyar, realisasinya diperkirakan sebesar Rp 29,4 ~ milyar, sedangkan pengeluaran rutin lainnya yang sa saran semula sebesar . Rp 266,2 milyar, realisasinya d.iperkirakan sebesar Rp 145,0 milyar. Menurun- nya pengeluaran rutin lainnya adalah karena tidak lagi diperlukan subsidi untuk bahan bakar minyak. Sedangkan komponen pengeluaran rutin dalam tahun anggaran 1986 I 1987 yang diperkirakan lebih besar dari yang dianggarkan meliputi pengeluaran rutin untuk belanja pegawai, pembayaran bungalcicilan hutang, dan subsidi daerah oto- nom. Semen tara itu pengeluaran rutin untuk belanja barang realisasi-:- nya kurang lebih sama dengan anggaran induknya, yakni sebesar Rp 1. 366,5 milyar.

Realisasi pengeluaran belanja pegawai dalam tahun 198611987 diperkirakan mencapai jumlah sebesar Rp 4. 310,6 milyar, a tau Rp 98,0 milyar (2,3 persen) lebih besar dari rencananya dalam APBN 19861 1987. Lebih besarnya realisasi tersebut terutama disebabkan oleh adanya penambahan formasi pegawai dan tambahan pengeluaran untuk belanja pegawai luar negeri sebagai akibat penyesuaian kurs rupiah.

Pembayaran bunga dan cicilan hutang dalam tahun 198611987 diperkirakan mencapai jumah Rp 5. 058, t milyar, yang berarti Rp 834,9 milyar at au 19,8 persen lebih tinggi dari rencananya dalam A PB N. Penyesuaian nilai tukar rupiah dalam bulan September 1986 merupakan sebab utama daripada meningkatnya pembayaran hutang luar negeri.

Realist1si peng~luaran untuk subsidi daerah otonom dalam tahun 1986 I 1987 diperkirakan menunjukkan sedikit peningkatan dari rencana-

ny~ · d~l~"$ •••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(27)

- 29 -

nya dalam APBN 198611987 sebesar Rp 2.639., 7 milyar. Lebih tingginya realisasi su·bsidi daerah otonom ini terutama disebabkan oleh adanya penambahan g":lru sekolah dasar Inpres, tenaga perawat dan tenaga medis Puskesmas, yang lebih besar dari yang~ direncanakan dalam anggaran induknya.

Saudara Pimpinan dan Sidang Yang terhormat,

..:Upaya memelihara laju pembangunan pada tingkat yang mema- dai, ditengah-tengah situasi perekonomian dunia yang tidak mengun- tungkan dewasa ini serta kemerosotan harga minyak yang sangat drastis, telah menjadi semakin sulit. Hal terse but tercermin an tara lain pada perkembangan perekonomian Indonesia serta langkah penye- suaian sebagai akibat dari perkembangan terse but di bidang APBN.

Volume APBN 198611987 yang dianggarkan lebih rendah dari volume A PB N 1985 I 1986, dalam pelaksanaannyapun juga tidak terlepas dari kendala dan kesulitan dalam mencapai sa saran penerimaan, semen tara tingkat pengeluaran tidak mungkin untuk bisa ditekan lagi. Sebagai akibatnya maka tabungan Pemerintah yang diperlukan untuk membiayai anggaran pembangunan menjadi lebih rendah daripada yang direncana- kan. Realisasi tabungan Pemerintah. dalam tahun 1986 I I .987 adalah sebesar Rp 2. 581,3 milyar yang berartl 45,2 persen lebi h rendah daripada yang direncanakan semula. Situasi yang sulit ini telah me- maksa Pemerintah untuk mengadakan pinjaman komersial untuk meme- nuhi kebutuhan pembiayaan pengeluaran pembangunan. Namun demiki- an pinjaman ini hanyalah dilakukan karena keadaan terpaksa dan bersifat sementar&, semata-mata berdasarkan pertimbangan beratnya situasi keuangan negara pada dewasa ini serta sifat pinjaman itu

sendiri ••• ·•

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(28)

- 30 -

sendiri. JUntuk itu maka dalam tahun 1986/1987 Pemerintah telah melakukan pinjaman komersial yang dapat dirupiahkan sebesar Rp 1.876,1 milyar. Ditambah dengan realisasi bantuan program murni, yang dalam tahun 1986 I 1987 sebesar Rp 81,4 milyar, maka bantu an program secara keseluruhan dalam tahun 1986 I 1987 diperkirakan

·meneapai jumlah sebesar Rp 1. 957,5 milyar. Semen tara itu realisasi penerimaan bantuan proyek dalam tahun 198611987 realisasinya diper- kirakan mencapai jumlah sebesar Rp 3. 794,7 milyar, yang berarti Rp 287 milyar atau 8,2 persen lebih besar dari rencananya. Dalam jumlah bantuan proyek tersebut sudab termasuk bantuan proyek yang merupakan bantuan pembiayaan lokal (cofinancing) dari Bank Exim Jepang sebesar Rp 604,5 milyar, yang digunakan sebagai dana pen- damping sejumlah proyek yang memperoleh pembiayaan dari Bank Dunia.

Keseluruhan pengeluaran pembangunan dalam tahun 1986/1987

d~ngan demikian realisasinya diperkirakan berjumlah Rp 8. 332, 1 milyar, yang berarti Rp 36, 1 milyar at au 0, 4 persen lebih besar dari rencananya. Pengeluaran pembangunan tersebut terdiri dari pembiaya- an rupiah sebesar Rp 4.537,3 milyar dan pengeluaran pembangunan dalam bentuk bantuan proyek sebesar Rp 3. 794,8 milyar. Realisasi pembiayaan pembangunan rupiah adalab Rp 251 milyar atau 52,0 persen lebih rendah pari sasaran semula, sedangkan realisasi bantuan proyek adalab Rp 3. 794,8 milyar at au 8, 2 persen lebih tinggi dari semula. Realisasi pembiayaan rupiah tersebut terdiri atas perkiraan realisasi pembiayaan sektoral, bantuan pembangunan daerah, dan pembiayaan pembangunan lainnya, masing-masing sebesar Rp 2. 003,5 milyar, Rp 1.466,5 milyar, dan Rp 1.067,3 rriilyar. Keseluruhan jenis

p~ng~lu:;sran

••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(29)

- 31 -

pengeluaran pembiayaan rupiah tersebut, realisasinya diperkirakari lebih rendah dari rencana semula. Lebih rendahnya perkiraan realisasi pembiayaan rupiah tersebut terutama disebabkan oleh lebih rendahnya pengeluaran rupiah bantu an pembangunan daerah, dengan penurunan yang cukup besar terjadi pada pengeluaran pembangunan prasarana jalan.

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan Yang Terhormat,

Selanjutnya perkenankanlah Pemerintah memberikan penjelasan mengenai Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 198311984 serta Perhitungan Anggaran Negara Tahun Anggaran 1984 I 1985. Sejak disampaikannya Perhitungan Anggaran Negara Tahun 1967, maka perhitungan anggaran negara yang diajukan ini merupakan yang ke delapan belas dan kesembilan belas. Realisasi dari Anggaran Penda- patan dan Belanja Negara Tahun 1983 I 1984 dan 1984 I 1985 tersebut dapat dijelaskan sebagai beri.kut.

Pendapatan Rutin

Dalam tahun anggaran 198311984, real:lsasi pendapatan mencapai jumlah sebesar Rp 16.366,7 milyar, yang terdiri dari pajak langsung sebesar Rp 13.476,5 milyar, pajak tidak langsung sebesar Rp 2.377,9 milyar, dan penerimaan bukan pajak sebesar Rp 512,3 milyar. Reali- sasi pendapatan rutin sebesar Rp 16.366, 7 milyar terse but apabila dibandingkan dengan anggarannya menunjukkan Rp l. 934,0 milyar atau 13,4 persen lebih tinggi dari pada anggarannya. Sementara itu dalam tahun anggaran 1984 I 1985, realisasi pendapatan rutin mencapai jumlah sebesar Rp 15.931,3 milyar, yang terdiri dari penerimaan

miny~k ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(30)

- 32 -

minyak bumi dan gas alam sebesar Rp 10.429,9 milyar, penerimaan di luar min yak bumi dan gas alam sebesar Rp 4. 7 93,7 milyar, dan pene- rimaan bukan pajak sebesar Rp 707,7 milyar. Realisasi pendapatan rutin sebesar Rp 15. 931 , 3 milyar terse but apabila dibandingkan . de- ngan anggarannya menunjukkan Rp 25,8 milyar atau 0, 16 persen lebih tinggi dari pada anggarannya.

Belanja Rutin

Realisasi belanja rutin selama tabun 1983/1984 tercatat sebesar Rp 10.215,2 milyar, yang berarti Rp 1. 803,8 milyar a tau 21 , 4 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah yang dianggarkan.

Belanja rutin ini dipergunakan untuk membiayai belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, pembayaran bunga dan cicilan hutang, serta lain-lain pengeluaran rutin. Lebih besarnya realisasi belanja rutin ini terutama disebabkan lebih besarnya realisasi lain-lain pengeluaran rutin. Dalam pada itu realisasi belanja rutin selama tahun 1984/1985 tercatat sebesar Rp 9.405,9 milyar, yang berarti Rp 23,1 milyar atau 0, 24 persen lebih rendah bila dibandingkan dengan jumlah yang dianggarkan. Adapun lebih renda-hnya realisasi belanja rutin dari pada rencananya dalam tahun anggaran 1984/1985 ini disebabkan lebih kecilnya realisasi belanja barang, subsidi daerab otonom, penge- luaran untuk bunga dan cicilan hutang, serta lain-lain pengeluaran rutin.

Tabungan Pemerintah

Realisasi tabungan Pemerintah dal-am tahun anggaran 1983/1984 mencapai jumlah· sebesar Rp 6.151,5 milyar. Bila dibandingkan dengan

inggaranny~ •••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(31)

- 33 -

anggarannya sebesar Rp 6. 020,9 milyar, maka terlibat babwa realisasi tabungan Pemerintab tersebut menunjukkan Rp 130,6 milyar atau 2,2 persen di atas anggarannya. Dalam tabun anggaran 1984/1985 realisasi tabungan Pemerintab mencapai jumlab sebesar Rp 6. 525,4 milyar. Bila dibandingkan dengan anggarannya sebesar Rp 6. 476,5 milyar, maka terlihat bahwa realisasi tabungan Pemerintah ini menunjukkan Rp 48,9 milyar atau 0, 75 persen diatas anggarannya.

Pendapatan Pembangunan

Pendapatan pembangunan terdiri dari nilai lawan bantuan program dan bantuan proyek. Realisasi pendapatan pembangunan dalam tahun anggaran 1983/1984 adalab sebesar Rp 2. 543, I milyar, yang berarti Rp 1.339,3 milyar atau 34,5 persen di bawab anggaran- nya. Sementara itu realisasi pendapatan pembangunan dalam tahun anggaran 1984/1985 adalab sebesar Rp 1. 780,7 milyar, yang berarti Rp 1.697,3 milyar atau 48,8 persen di bawab anggarannya.

Belanja Pembangunan

Realisasi seluruh belanja pembangunan dalam tahun anggaran 1983/1984 tercatat sebesar Rp 8.557,0 milyar, yang berarti Rp 1.342,2 milyar at~u 13,6 persen lebih rendab bila dibandingkan dengan jumlab yang dianggarkan. Hal ini disebabkan karena lebih kecilnya realisasi pembiayaan rupiah dan pembiayaan pembangunan melalui bantuan pro- yek. Adapun realisasi belanja pembangunan rupiah dalam tahun 1983/

1984 adalah berjumlah sebesar Rp 8.028,8 -milyar, atau 2,9 milyar lebi h rendab dari jumlab yang dianggarkan. Dalam tabun anggaran 1984/1985 realisasi seluru b belanja pembangunan tercatat sebesar

Rp

8.37tl-,8 •••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(32)

- 34 -

Rp 8. 37 4, 8 milyar, yang berarti Rp 1. 577, 1 milyar a tau 15,8 persen lebib rendab bila dibandingkan dengan jumlab yang dianggarkan. Hal ini disebabkan karena lebib kecilnya realisasi pembiayaan pembangun-

an melalui bantuan proyek. Sedangkan realisasi b_elanja pembangunan rupiah dalam tabun 1984/1985 berjumlab sebesar Rp 663,4 milyar, atau Rp 120,2 milyar (22, 1 persen) lebib tinggi dari jumlab yang dianggar- kan.

Saldo-anggaran -lebib /kurang

Berdasarkan realisasi penerimaan dan pengeluaran seperti diuraikan di at as, dalam tahun anggaran 1983/1984 terdapat saldo- anggaran-lebib sebesar Rp 137.602.813.040,51 dengan perbitungan sebagai berikut

Penerimaan Rutin Rp 16.366.712.955.317,06 Penerimaan Pembangunan Rp 2.543.128.352.094,87

Jumlab Penerimaan Rp 18.909.833.307.413,93 Pengeluaran rutin Rp 10.215.207.214.840,71

Pengeluaran Pembangunan Rp 8.557.023.209.532,71

Jumlab Pengeluaran Rp 18.772.230.414.373,42 _Sementara itu dalam tabun anggaran 1984/1985

1 terdapat saldo- anggaran-kurang sebesar Rp 68.638.498.561,41 dengan perbitungan sebagai berikut :

Penerimaan Rutin Rp 15.931.303.177.708,75 Penerimaan Pembangunan Rp 1.780.733.561.456,72

Jumlab Penerimaan Rp 17.712.036.739.165,47 Pengeluaran rutin Rp 9.405.885.598.498,41

Pengeluaran Pembangunan Rp 8.374. 789.639.228,47

Jumlab Pengeluaran Rp 17.780.675.237.726,88 n ., .

u~n~lKlan ••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

(33)

- 35 -

Demikianlab pokok-pokok realisasi Perbitungan Anggaran Negara Tabun Anggaran 1983/1984 dan Perhitungan Anggaran Negara Tabun Anggaran 1984/1985.

Saudara Ketua dan Para Anggota Dewan Yang Terbormat,

Perkenankanlab Pemerintab untuk sekali lagi mengucapkan terima kasib kepada Pimpinan dan Para Anggota Dewan Yang Terbor- mat, atas kesempatan yang diberikan untuk menyampaikan penjelasan Pemerintah tentang Rancangan Tambaban dan Perubaban Atas Anggar- an Pendapatan dan Belanja Negara tahun 1986/1987 serta Perhitungan Anggaran Negara tahun 1983/1984. dan Perbitungan Anggaran Negara 1984/1985. Pemerintab berbarap, agar saling pengertian dan kerjasama yang baik selama ini dapat terus dibina-tingkatkan, sehingga tugas bersama Dewan dan Pemerintab akan dapat diselesaikan dengan se~

baik-baiknya •

. Semoga Tuban Yang Maba Esa memberkabi usaba kita bersama, bagi kesejabteraan rakyat, ban gsa dan negara Republik Indonesia.

Sekian dan terima kasib.

K~TUA

••••

BIDANG ARSIP DAN MUSEUM

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian (Berpikir kritis (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati permasalahan (literasi

Kesesuaian Kandungan Energi dan Protein dalam Diet TKTP di RSU Swadana Daerah

Perusahaan harus cermat dan rinci dalam membuat laporan keuangan terutama yang berkaitan dengan biaya produksi agar tidak terjadi penyimpangan – penyimpangan serta

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Korporasi dapat dikenakan sebagai pelaku turut serta atau penyertaan terhadap perbuatan organ-organ yang ada didalamnya,

Presentase Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja Menurut Kabupaten/Kota dan Lapangan Pekerjaan Utama di Jawa Barat Percentage Population Aged 10 Years and Over Who

Sebelum pulang, penulis mengucapkan terima kasih dan menyampaikan bahwa penulis akan kembali untuk melakukan wawancara dengan kedua guru Pendidikan Agama Islam (PAI) tersebut.

jelas. serta didukung oleh komitmen vang kuat dari semua Guru dan staf di SMKTI Negeri 6 dan BLPT Bandung, maka tidak mustahil UP SMK akan menjelma menjadi perusahaan dalam sekolah

Seekor ayam nampak kelibat musang dan memberitahu ayam jantan yang ditugaskan untuk menghalau musang.. Ayam jantan itu pun bertenggek di atas sebatang pokok