• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Wirausaha Pada PT. Multazam Wisata Agung Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Dan Keterampilan Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Wirausaha Pada PT. Multazam Wisata Agung Medan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Kewirausahaan

Popularitas dari kewirausahaan didasarkan pada visi heroic yang dikemukakan oleh Joseph A. Scumpeter

“Kewirausahaan adalah perubahan struktur dalam bidang ekonomi. Inovasi wirausahaan dilakukan dengan kombinasi baru, bukan hanya hanya peran dari penemu sejati, karena wirausahawan mengadopsi penemuan yang didapat oleh orang lain, bukan hanya para pemilik modal karena kepercayaan pada pejabat bank atau investasi modal” (Casson, 2012: 8).

Kewirausahaan tidak identik dengan watak/ciri wirausahaan semata, karena sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seseorang wirausahaan. Kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Banyak literatur mengungkapkan bahwa esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda agar dapat bersaing (Setiawan, 2012: 132).

Suryana (dalam Setiawan, 2012: 132) mengatakan kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha.

(2)

1. Ahmad Sanusi mengatakan kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sumber daya, tenaga, pengerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis.

2. Soeharto Prawiro mengatakan kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha 3. Drucker mengatakan kewirausahaan adalah kemampun untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda

4. Zimmerer mengatakan kewirausahaan adalh proses penerapan kreatifitas dan keinovasiaan dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha

Berdasarkan pendapat para pakar di atas maka kesimpulan yaitu kewirausahaan adalah usaha menenangkan kompetisi dengan meningkatkan keungulan dari hasil pencipta nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda.

Drucker (dalam Suryana, 2011: 2) mengatakan inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Banyak orang baik pengusaha maupun tidak pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.

(3)

Kewirausahaan dapat juga diartikan keberanian menghadapi risiko dimasa yang akan datang, untuk tumbuh dan berkembang serta mendapatkan keuntungan dengan menggunakan secara optimal. Seorang wirausaha merupakan orang yang berani untuk menghadapi masa depan adalah dengan memperbesar inovasi yang dia lakukan (Munandar, 2009: 5).

Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang-orang yang memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan, dengan ciri-ciri:

1. Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen, displin, bertanggung jawab,

2. Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif,

3. Memiliki motif berprestasi indikatornya terdiri dari orientasi pada hasil dan wawasan ke depan,

4. Memiliki jiwa kepemimpinan indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak, dan

5. Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan (Suryana, 2011: 3).

Manfaat wirausaha sebagai berikut. 1. Mengurangi jumlah pengangguran

2. Berusaha berarti membuka lapangan kerja baru

3. Penggerak pembangunan (produk, distribusi, pemasaran barang dan jasa) 4. Menjadi contoh bagi orang lain

5. Mendidik karyawan agar bias berubah secara mandiri, jujur dan tekun (krisdiyanti, 2010: 56).

(4)

Menurut Suryana (2011: 30-37) ciri-ciri umum kewirausahaan yaitu antara lain. 1. Memiliki motif berprestasi tinggi, seorang wirausaha selalu berprinsip

bahwa apa yang dilakukan merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal

2. Memiliki prespektif ke depan, arah pandangan seorang wirausaha juga harus berorientasi ke masa depan

3. Memiliki kreativitas tinggi, seorang wirausaha umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih dan nonwirausaha

4. Memiliki sifat inovasi tinggi, seorang wirausaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnisnya

5. Memiliki komitmen pekerjaan, seorang wirausaha harus menancapkan komitmen yang kuat dalam pekerjaanya karena jika tidak akan berakibat fatal terhadap segala sesuatu yang telah dirintisnya

6. Memiliki tanggung jawab, indicator orang bertanggung jawab yaitu berdisplin, penuh kemitmen, bersungguh-sungguh, jujur, berdedikasi tinggi, dan konsisten

7. Memiliki kemandirian atau ketidaktergantungan terhadap orang lain, orang yang mandiri adalah orang yang tidak suka mengandalkan orang lain namun justru mengoptimalkan segala upaya dan daya yang dimilikinya sendiri

8. Memiliki keberanian mengambil resiko, seorang wirausaha harus berani mengambil resiko

9. Selalu mencari peluang, seorang wirausaha sejati mampu melihat sesuatu dalam prespektif atau dimensi yang berlainan pada satu waktu

10.Memiliki jiwa kepemimpinan, untuk mampu menggunakan waktu dan tenaga orang lain mengelola dan mengembangkan bisnisnya, seorang wirausaha harus memiliki kemampuan dan semangat untuk mengembangkan orang-orang disekililingnya.

11.Memiliki kemampuan manajerial

12.Memiliki kemampuan personal, seorang wirausaha harus memperkaya diri dengan keterampilan personal.

Casson (dalam Setiawan, 2012: 136-137) mengatakan tentang beberapa kemampuan yang harus dimiliki seorang wirausaha yaitu:

1. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan ditekuninya

2. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide, dan prespektif serta tidak mengandalkan pada sukses di masa lalu

(5)

4. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan, berkreasi dan berimajinasi

5. Foresight, yaitu berpandangan jauh kedepan

6. Computation, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi keadaan yang akan dating

7. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan berhubungan dengan orang lain

2.2. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengertian pengetahuan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang diketahui. Wirausahawan secara umum adalah orang-orang yang mampu menjawab tantangan-tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada, ide adalah hal yang utama.

Sebelum memulai berwirausaha maka seseorang perlu mengetahui atau menambah pemahamannya tentang berwirausaha, agar dalam pelaksanaannya seseorang tidak salah dalam membuat keputusan.

Pendidikan kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari nilai, kemampuan danperilaku dalam menghadai berbagai tantangan hidup. Menurut Suryana (2010), kewirausahaan diajarkan sebagi suatu disiplin ilmu karena kewirausahaan memiliki badan pengetahuan yang utuh dan nyata, memiliki dua konsep yaitu posisi memulai suatu usaha (venture start-up) dan perkembangan usaha (venture growth) serta memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan menciptakan sesuatu.

(6)

oleh seorang wirausahawan (Suryana, 2010), yaitu : pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan lingkungan usaha di sekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan wirausaha; pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab; pengetahuan tentang kepribadian dan tanggung jawab; dan pengetahuan yang terakhir adalah pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Dengan demikian maka pengetahuan berwirausaha adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang tentang berwirausaha. Setiap orang pasti punya pikiran, tapi hanya sedikit yang punya ide, sehingga dalam berwirausaha diperlukan pengetahuan sehingga ide-ide/gagasan yang kreatif dan inovatif dapat memunculkan bentuk-bentuk wirausaha yang terus aktual dan memiliki trend dalam kebutuhan konsumen.

2.3. Keterampilan kewirausahaan

(7)

Lupiyoadi, (2006:20) menegaskan bahwa entrepreneurial mindset akan mempengaruhi keberhasilan wirausaha, setidaknya ada tiga keunggulan dari entrepreneurial mindset, salah satunya suatu kesuksesan wirausaha disebabkan orientasi pada tindakan (action-oriented) yang berada dalam kerangka berpikir wirausaha dimana ide-ide yang timbul dapat segera diterapkan walaupun dalam situasi yang tidak menentu.

Menurut Mondy (2008: 12), efektifitas manajer perusahaan tergantung pada keterampilan dan kemampuan. Keterampilan dasar manajemen tersebut meliputi:

1. Technical skill, yaitu ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.

2. Human relation skill, yaitu ketrampilan untuk memahami, mengerti, berkomunikasi, dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.

3. Conceptual skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, untuk mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihatsituasi luar. Ketrampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan menghadapi tantangan.

4. Desicion making skill, yaitu ketrampilan untuk merumuskan masalah dan memilih cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. 5. Time management skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur

waktu seproduktif mungkin

(8)

Riyanti (dalam Handriani, 2011: 50.) Entrepreneurial skill berkaitan dengan kemampuan mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang lebih baik. Dengan demikian seseorang entrepreneur harus tetap berlandaskan pada kemampuannya menerapkan fungsi-fungsi manajemen agar usaha yang dijalankan dapat berhasil dengan baik.

Entrepreneurial skill signifikan pengaruhnya terhadap daya saing usaha . Omrel (dalam Handriani, 2011: 62) mengatakan hal ini memberi indikasi bahwa para pengusaha di daerah ini belum mulai mengoptimalkan entrepreneurial skill sebagai seorang yang bias menerapkan fungsi manajemen, percaya kekuatan diri sendiri dan berani mengambil resiko.

Hasil penelitian Littunen (dalam Handriani, 2011: 62) menunjukkan bahwa entrepreneurial skill adalah suatu proses belajar, yang pada gilirannya mempengaruhi karateristik personal dari pengusaha. Gabungan antara sifat bakat (talent) dan pendidikan atau pelatihan (science) akan membentuk seorang pimpinan sebagai ahli strategi dan ahli manajer.

(9)

2.4. Keberhasilan Usaha

Sebelum merintis usaha baru ada baiknya calon pengusaha mengetahui faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha yang akan di tekuninya. Dengan mengetahui faktor keberhasilan dan kegagalan usaha maka calon pengusaha dapat membuat suatu rencana untuk mengantisipasi dan menindaklanjuti apabila terjadi hal-hal di luar perencanaan semula..

Sugidarma (2004 : 78) mengungkapkan bahwa keberhasilan usaha dapat diukur oleh dengan indikator ketahanan usaha, pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan penjualan. Ketahanan usaha menunjukkan berapa lama suatu usaha bisa bertahan (survival) sebagai salah satu faktor ukuran kesuksesan usaha. Ketahanan usaha diukur dengan indikator usia usaha sejak tahun berdiri hingga tahun saat ini.

Menurut Suranti (2006:46), untuk mencapai keberhasilan usaha dapat dipakai suatu pendekatan yaitu meliputi pencapaian tujuan, pendekatan sistem, pendekatan konstituensi strategis, dan pendekatan nilai-nilai bersaing. Pendekatan pencapaian tujuan menyebutkan bahwa keberhasilan usaha harus dinilai sehubungan dengan pencapaian tujuan yaitu mendapatkan laba atau keuntungan yang merupakan selisih antara harga jual dengan biaya produksi. Pendekatan sistem mengatakan bahwa keberhasilan usaha dinilai cara yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan akhir yaitu bagaimana hubungan antar individu dalam unit usaha dapat bekerjasama dan koordinasi sehingga tercipta kondisi kerja yang kondusif.

(10)

a. Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Usaha

Ada beberapa pendukung keberhasilan usaha, di antaranya : 1) Faktor manusia

2) Faktor keuangan 3) Faktor organisasi 4) Faktor mengatur usaha 5) Faktor pemasaran

b. Langkah-Langkah untuk Menjadi Usahawan yang Sukses di antaranya : 1) Ada visi dan tujuan yang jelas.

2) Bersedia untuk mengambil risiko uang dan waktu. 3) Terencana dan terorganisir.

4) Kerja keras sesuai dengan tingkatan kepentingannya.

5) Mengembangkan hubungan yang baik dengan karyawan, pelanggan, pemasok, dan lainnya.

6) Hal-hal yang membuat usaha atau bisnis meraih kesuksesan.

2.5. Hubungan antara Pengetahuan Dan Keterampilan Wirausahawan dengan Keberhasilan Usaha

Hofer dan Sandberg (2003) mengemukakan bahwa terdapat tiga faktor yang berpengaruh terhadap kinerja usaha terutama untuk usaha baru. Sesuai dengan tingkat pengaruhnya, faktor-faktor tersebut adalah struktur industri, strategi bisnis, dan keterampilan wirausaha.

Terdapat empat faktor pengetahuan dan keterampilan wirausaha yang berpengaruh terhadap kesuksesan usaha, yaitu:

a. mampu mengidentifikasi kesempatan bisnis potensial

(11)

c. mempunyai pengetahuan terinci atas faktor-faktor kunci yang diperlukan untuk sukses dalam industri dan stamina fisik yang diperlukan untuk pekerjaannya

d. mampu mencari bantuan dari pihak luar.

Steinhoff & Burgess (2000: 76) mengemukakan bahwa keberhasilan usaha dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah memiliki visi dan tujuan bisnis, berani mengambil risiko dan uang, mampu menyusun perencanaan usaha, mengorganisir sumber daya, dan implementasinya, sanggup bekerja keras, mampu membangun hubungan dengan pelanggan, tenaga kerja, pemasok, dan sebagainya, dan memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan maupun kegagalan.

Sedangkan menurut Harefa (2007) keberhasilan usaha dipengaruhi oleh karakteristik wirausahawan yaitu kecakapan pribadi dan kecakapan sosial. Kecakapan pribadi menyangkut soal bagaimana wirausahawan mengelola diri sendiri. Tiga unsur yang terpenting untuk menilai kecakapan pribadi seorang wirausahawan, yaitu: kesadaran diri, pengaturan diri, dan motivasi. Kecakapan social menyangkut soal bagaimana wirausahawan menangani suatu hubungan. Dua unsure kecakapan sosial seseorang adalah empati dan keterampilan sosial.

(12)

2.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Kewirausahaan Dalam kegiatan berwirausaha, sudah barang tentu seorang wirausaha akan menghadapi berbagai faktor yang dapat mendukung, namun juga perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegagalannya.

Menurut Suryana (2010), karakteristik sikap dan perilaku yang diperlukan agar kewirausahaan dapat berhasil adalah sebagai berikut:

1. Memiliki komitmen yang tinggi dan tekad yang bulat untuk mencurahkan semua perhatiannya pada usaha. Sikap yang setengah hati mengakibatkan besarnya kemungkinan untuk gagal dalam berwirausaha;

2. Memiliki rasa tanggung jawab baik dalam mengendalikan sumber daya yang digunakan maupun tanggung jawab terhadap keberhasilan berwirausaha. Keinginan bertanggung jawab ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya;

3. Berambisi untuk selalu mencari peluang, keberhasilan wirausaha selalu diukur dengan keberhasilan untuk mencapai tujuan. Pencapaian tujuan terjadi apabila ada peluang;

4. Tahan terhadap risiko dan ketidakpastian;

5. Percaya diri yang kuat, ia cenderung optimis dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap kemampuan yang dimilikinya untuk berhasil;

6. Memiliki kreativitas yang tinggi dan luwes. Salah satu kunci penting adalah kemampuan untuk menghadapi perubahan permintaan. Kekakuan dalam menghadapi perubahan ekonomi dunia yang serba cepat sering kali membawa kegagalan. Kemampuan untuk menanggapi perubahan yang cepat dan fleksibel tentu saja memerlukan kreativitas yang tinggi;

7. Selalu memerlukan umpan balik yang segera. la selalu ingin mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Oleh karena itu, dalam memperbaiki kinerjanya, ia selalu memiliki kemauan untuk menggunakan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya dan selalu belajar dari kegagalan; 8. Memiliki tingkat energi yang tinggi, wirausaha yang berhasil biasanya

memiliki daya juang yang lebih tinggi dibanding rata-rata orang lainnya, sehingga ia lebih suka kerja keras walaupun dalam waktu yang relatif lama;

9. Memiliki semangat kerja yang tinggi dan tidak mudah putus asa;

(13)

11. belajar dari kegagalan, wirausaha yang berhasil tidak pernah takut gagal. la selalu memfokuskan kemampuannya pada keberhasilan;

12. Memiliki ketrampilan memimpin orang lain.

Disamping terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kewirausahaan seperti disebutkan diatas, juga terdapat berbagai faktor yang mempengaruhi kegagalannya. Kegagalan wirausaha sangat tergantung pada kemampuan pribadi wirausaha. Menurut Zimmerer (2000), beberapa faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha antara lain:

1. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil;

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan;

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan ini akan menghambat operasional dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar;

4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan;

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien;

6. Kurangnya pengawasan peralatan. Kurang pengawasan dapat mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif;

(14)

2.7. Kerangka Konseptual

Pada dasarnya seorang yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan berwirausaha harus berani menghadapi risiko. Semakin besar risiko yang dihadapinya, semakin besar pula kesempatan untuk meraih peluang. Kewirausahaan merupakan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.

Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif, pengetahuan dan keahlian dalam bidang perusahaan yang dilakukan mutlak diperlukan bagi seorang wirausaha. Pengetahuan dan keahlian berwirausaha itu di antaranya pengetahuan tentang pasar, pengetahuan tentang konsumen (pelanggan), pengetahuan tentang pesaing, baik yang baru masuk maupun yang sudah ada, pengetahuan tentang pemasok (suplier), pengetahuan tentang cara mendistribusikan barang dan jasa yang dihasilkan, termasuk kemampuan menganalisis dan mendiagnosis pelanggan, mengidentifikasi segmentasi, dan motivasinya. Hal ini berkaitan dengan keterampilan kewirausahaan yang telah menjadi suatu tuntutan, sebab tingkat persaingan tenaga kerja pada saat sekarang ini didasarkan pada tingkatan pengetahuan dan keterampilan seseorang. Maka dalam hal ini, bekal keterampilan seseorang harus signifikan dengan kebutuhan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. (Setiawan, 2012)

(15)

Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang kerangka pemikiran penelitian ini, maka dapat dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini :

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Sumber : Setiawan, 2012& Lupiyoadi, 2006

2.8. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kesimpulan yang sifatnya sementara dan masih dibuktikan kebenarannya. Hipotesis ini merupakan dugaan yang masih dimungkinkan benar atau salah. Berdasarkan rumusan permasalahan dan temuan diatas sehingga hipotesis alternatif yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu ; “Pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keberhasilan usaha” Pengetahuan

Kewirausahaan

Keberhasilan Usaha

(16)

2.9. Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantum beberapa hasil penelitian terdahulu, sebagai berikut :

NO NAMA JUDUL HASIL PENELITIAN Prosmart (Program Sekolah Mustahik Entrepreneur Terpadu)

Pelatihan keterampilan ini untuk mengembangkan keterampilan yang diberikan oleh peserta, sehingga mempunyai bekal untuk memperbaiki kehidupan sosialnya menjadi lebih baik. Pelatihan keterampilan kwirausahaan ini masih kurang menanamkan sikap dan jiwa keberanian, percaya diri dalam berwirausaha

Hasil analisis regresi linear berganda terhadap variabel bebas yang meliputi Kecakapan Pribadi dan Kecakapan Sosial terhadap variabel Keberhasilan Usaha diperoleh nilai Fhitung sebesar 16,643. Nilai Fhitung (16,643) lebih besar dibandingkan dengan nilai Ftabel (2,59) atau berada dalam daerah penolakan Ho. Dengan demikian Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Kecakapan Pribadi (X1) berprestasi, dan kemandirian pribadi Terhadap perilaku kewirausahaan Pedagang pada pasar kaget

Kabanjahe

(17)

0,000<0,05. Berdasarkan uji signifikan parsial (uji-t) bahwa dari ketiga variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap Perilaku Kewirausahaan adalah variabel Kemandirian Pribadi (X3) dengan nilai thitung (5,571)>ttabel (2,02) dengan nilai signifikansi 0,000<0,05. nilai Adjusted R2 sebesar 0,814 berarti 81,4% variabel Perilaku Kewirausahaan dapat dijelaskan oleh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi dan Kemandirian Pribadi. Sedangkan sisanya 18,6% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini. 4 Lies

Indriyatni (2013)

Analisis faktor faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mikro dan kecil daerah Semarang Barat

Faktor Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha mikro dan kecil di wilayah Semarang Barat, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 dan tingkat pengaruh sebesar 0,230.Faktor Lokasi Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha mikro dan kecil di wilayah Semarang Barat dengan tingkat signifikansi sebesar 0,003 dan tingkat pengaruh Performance (a general scientific theory)

Gambar

Gambar  2.1 Kerangka Konseptual

Referensi

Dokumen terkait