• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek penambahan 2,4- Diclorophenoxyacetic Acid (2,4-D) terhadap perubahan genetik organogenesis dari kultur suspensi kelapa sawit berdasarkan marka Simple Sequence Repeats (SSR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek penambahan 2,4- Diclorophenoxyacetic Acid (2,4-D) terhadap perubahan genetik organogenesis dari kultur suspensi kelapa sawit berdasarkan marka Simple Sequence Repeats (SSR)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

A. Pembuatan Larutan Stok

Tris HCL 1 M pH 8.0 (100 ml) : Timbang Tris sebanyak 12,114 g. Masukkan Tris ke dalam Erlenmeyer dan ditambahkan 80 ml aquades. Aduk campuran larutan sampai homogen, selanjutnya ditambah 4,2 ml HCL pekat sedikit demi sedikit sampai pH mencapai 8, kemudian volume ditepatkan dengan aquades hingga 100 ml. Larutan disterilkan dengan autoklaf.

EDTA 0,5 M pH 8.0 (100 ml) : Timbang EDTA sebanyak 18,612 g dan NaOH 2.0 g. Masukkan kedalam Erlenmeyer dan ditambah 80 ml aquades. Selanjutnya, ditambahkan HCL pekat sedikit demi sedikit sampai pH 8, kemudian volume ditepatkan dengan aquades hingga 100 ml. Larutan disterilkan dengan autoklaf.

NaCl 5 M (100 ml) : Timbang NaCl sebanyak 29,22 g. Masukkan kedalam Erlenmeyer dan ditambahkan aquades hingga larutan mendekati 100 ml dan diaduk. Kemudian volume ditepatkan dengan dengan aquades hingga 100 ml. Larutan disterilkan dengan autoklaf.

B. Pembuatan Larutan Bufer

CTAB 2 % (100 ml)

0,2 % β-merkaptotanol  Buffer TAE 50 X (100 ml)

Tris = 24,2 g

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M pH 8.0 = 10 ml

(2)

Buffer TAE 1 X (1000 ml)

Buffer TAE 50 X = 20 ml Aquades = 980 ml

Kloroform Isoamilalkohol 24:1 (50 ml)

(3)

Lampiran 2. Komposisi Medium Y3 yang Digunakan

Bahan Unsur Kimia Konsentrasi (mg/L)

Makro Elemen

NH4Cl 535,000

KNO3 2020,000

MgSO4.7H2O 247,000

CaCl2. 2H2O 294,000

KCL 1492,000

Fe2SO4. 7H2O 27,800

NaEDTA 37,300

Vitamin

Myoinositol 100.000

Piridixin HCl 0,050

(4)

Lampiran 3. Data Pengamatan Waktu Terbentuknya Organ (HST)

Konsentrasi 2,4-D Ulangan

1 2 3 4 5

0 mg/L - - - - -

100 mg/L 105 - - - -

115 mg/L - - 153 - -

120 mg/L - - 120 - -

135 mg/L - - 134 - -

(5)

Lampiran 4. Matriks kemiripan genetik berdasarkan coefficient dice

Sampel P0 P1 P2 P3 P4 P5

P0 1.00

P1 0.55 1.00

P2 0.58 0.73 1.00

P3 0.32 0.64 0.61 1.00

P4 0.58 0.82 0.79 0.70 1.00

(6)

Lampiran 5. Proses Isolasi DNA

Eksplan 0,4 g digerus dalam lumpang porselin dengan bantuan nitrogen cair

Eksplan ditambah kedalam tabung yang berisi 1 ml buffer

ekstrasi, 2% β-merkaptoetanol dan 1% PVP

Eksplan ditambah KIAA (24:1) dan disentrifus dengankecepatan 10.000 rpm pada suhu 4oC selama 5 menit

Supernatan ditambah 1ml isopropanol dan diinkubasi pada suhu -20oC selama 1 malam

DNA diendapkan dengan penambahan 1/10 kali volume sodium asetat dan dihomogenkan.

Supernatan dibuang sedangkan pelet diambil dan dibersihkan dengan alkohol 70% sebanyak 2 kali

DNA divakum pada suhu 37oC selama 10 menit. DNA yang telah kering dilarutkan dengan aquabides (ddH2O) steril

Untuk menghilangkan kontaminan RNA dari DNA dengan menambahkan µL RNase (20 mg/ml) pada suhu 37oC selama 90 menit

(7)

Lampiran 6. Uji Kualitas DNA

Agarose 1% ditambahkan dengan 100 ml buffer TAE 1x

Campuran dipanaskan dengan hot plate

Campuran ditambahkan 5 µl EtBr

Larutan gel dituang ke dalam cetakan yang telah dipasang sisir

Gel yang telah mengeras dipindahkan kedalam chamber berisi buffer TAE 1x

Sample dan loading dye dimasukkan kedalam sumur gel dengan perbandingan (5:1)

Alat elektroforesis dihubungkan dengan power supply 80 volt

(8)

Lampiran 7. Proses PCR – SSR

Komposisi Master Mix Volume 10 µl : Go Taq® Green 5 µl

DNA template 1 µl Primer R (10 pmol/ µl) 1 µl Primer F (10 pmol/ µl) 1 µl Nuclease free water 2 µl

Running PCR sebanyak 35 siklus : Denaturasi awal 95oC 30 detik

Denaturasi 95oC 1 menit

Annealing (Suhu optimum primer) 55oC dan 58oC 30 detik Extension 72oC 1 menit

Post Extension 72oC 5 menit Kondisi akhir PCR 4oC Tak terbatas (∞)

(9)

Lampiran 8. Proses Hasil PCR – SSR

Agarose 2 gram ditambahkan dengan 100 ml buffer TAE 1x

Campuran dipanaskan dengan hot plate

Campuran ditambahkan 5 µl EtBr

Larutan gel dituang ke dalam cetakan yang telah dipasang sisir

Gel yang telah mengeras dipindahkan ke dalam chamber berisi buffer TAE 1x

Sampel hasil PCR dan marker dimasukkan ke dalam sumur gel dengan perbandingan (10:5)

Alat elektroforesis dihubungkan dengan power supplay pada tegangan 70 V, 100 mA pada suhu ruang.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada material genetik tanaman kelapa sawit diperoleh hasil bahwa nilai keragaman molekuler berdasarkan empat marka SSR yang

Elektroforegram amplifikasi DNA kelapa sawit sampel 21-26 (Persilangan SL-4543) Socfindo berdasarkan primer mEgCIR 0257 .... Elektroforegram amplifikasi DNA kelapa sawit

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kandidat primer yang dapat memvalidasi turunan kelapa sawit, kemurnian genetik dan tingkat keragaman molekuler tanaman kelapa

Penelitian Putri (2010) juga membuktikan bahwa SSR dapat digunakan untuk mengkarakterisasi keragaan genetik tanaman kelapa sawit pada berbagai. Universitas

mCnCIR 0038, primer mEgCIR 3663 dan primer mEgCIR 0257 yang dapat digunakan untuk memvalidasi hasil persilangan material genetik tanaman kelapa. sawit

Berdasarkan Gambar 35 dapat diketahui bahwa setiap varietas hasil persilangan antar tetua telah sesuai dan mengelompok sesuai dengan induk yang digunakan pada saat

Masukkan bahan kimia ke dalam erlenmeyer dan ditambahkan 80 ml aquades.Aduk campuran larutan dengan menggunakan stirer kemudian diletakkan diatas hotplate.Selanjutnya, ditambahkan

Tujuan dari studi ini adalah untuk seleksi primer SSR yang polimorfik, mencari primer SSR yang memiliki alel spesifik untuk Pisifera dan mengevaluasi keragaman genetik