ABSTRAK
Mediasi sendiri berkembang di Indonesia karena melihat dan mengingat proses peradilan yang tejadi di Indonesia cukup memakan waktu dalam penyelesaian suatu kasus , dalam hal ini membahas tentang perceraian bisa memakan waktu 1-5 tahun untuk proses perceraiannya ,akibat dari banyaknya kepentingan yang harus berpisah mulai dari harta sampai pada hak asuh anak dalam perkawinan.
Secara institusional proses mediasi di pengadilan dilembagakan melalui Peraturan Mahkamah Agung No. 2 tahun 2003 tentang Proses Mediasi Di Pengadilan, yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Mahkamah Agung No. 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan, dengan tujuan memperkuat dan memaksimalkan mediasi yang terkait dengan proses berperkara di pengadilan untuk menemukan penyelesaian yang memuaskan, dan memenuhi rasa keadilan, serta memaksimalkan fungsi lembaga pengadilan dalam menyelesaikan sengketa di samping proses pengadilan yang bersifat memutus.
Tercapai atau tidaknya kesepakatan sangat tergantung dari itikad baik para pihak untuk menyelesaikan sengketa dalam proses mediasi. Jika tidak ada itikad baik dalam proses mediasi dari kedua belah pihak, kesepakatan tidak akan pernah tercapai dan konflik pun tidak dapat terselesaikan. Selain itu dalam proses mediasi harus dimunculkan informasi yang cukup sebagai bahan perundingan. Informasi-informasi yang disampaikan oleh kedua belah pihak menjadi sangat penting bagi mediator untuk dapat segera memberikan pendapatnya terhadap konflik yang tengah terjadi.
Keberhasilan pelaksanaan suatu mediasi di Pengadilan pada dasarnya bergantung pada para pihak yang bersengketa, karena pihak lain diluar dari pada pihak yang bersengketa hanya bertugas sebagai fasilitator dalam proses mediasi.
Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian yuridis normatif. Penulis mengumpulkan bahan hukum primer yakni Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, Perma No.1 tahun 2008 tentang proses mediasi.Untuk menemukan suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data dengan cara studi lapangan ataupun penelitian, yaitu mengumpulkan, mempelajari dan menganalisa serta mewawancarai hakim mediator dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan materi yang dibahas dalam skripsi ini.
Hasil yang didapat dari penelitian dalam skripsi ini adalah bahwa Mediasi merupakan salah bentuk penyelesaian sengketa alternatif, yang berarti bahwa mediasi merupakan penyelesaian sengketa melalui jalan damai yang menggunakan orang ke tiga dalam proses penyelesaian sengketanya di pengadilan sebagai penghubung dan pencari solusi bagi sengketa yag sedang berlangsung terkhusus dalam kasus sengketa perceraian.
Kata kunci : Penyelesaian sengketa, mediasi, sengketa perceraian.