• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Orang Dayak Melawan Tambang: Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Orang Dayak Melawan Tambang: Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran-lampiran

321 Lampiran 4. Wawancara

1. Wawancara dengan Kepala Adat Desa Oreng Kambang

(2)

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG

Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

322

3. Wawancara dengan Andreas

(3)

Lampiran-lampiran

323 5. Wawancara dengan Mama Jawa (Mira)

(4)

ORANG DAYAK MELAWAN TAMBANG

Studi Gerakan Sosial Baru dalam Ruang Publik Virtual

324

7. Diskusi Tim Peneliti di Palangka Raya

Referensi

Dokumen terkait

Alasan peneliti melakukan penelitian di lokasi tersebut karena Desa Selok Awar- Awar merupakan desa yang mengalami kerusakan parah akibat penambangan pasir ilegal

GNPF MUI dan rentetan Aksi Bela Islam menunjukkan gejala gerakan sosial baru di Indonesia, dimana ruang publik virtual mampu dimanfaatkan secara maksimal sehingga segala

Seperti yang dilakukan oleh LMMDD-KT yang sejak awal tahun 2005 sudah melakukan pendampingan masyarakat adat yang tersingkir akibat masuknya investor di Kalimantan

Cagar Budaya Kabupaten Murung Raya, dilakukan oleh SKPD tanpa menyebut Masyarakat hukum adat Suku Dayak Siang Murung yang secara de facto dan de jure dinyatakan ada,

Konsep negara ini sulit untuk diterima karena tidak mencantumkan latar belakang teori dalam tulisannya dan nampaknya dipengaruhi oleh pemikiran tentang konflik etnis

Pada bab kedelapan, atau sebagai bab terakhir dari disertasi yang berbentuk buku ini, akan diulas apakah perlawanan orang Dayak terhadap tambang dapat dikatakan berhasil

Pandangan pertama ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dean (dalam Nasrullah, 2014). Dean mengungkapkan sebuah istilah yang digunakan oleh Levi Strauss, yakni “

Pandangan pertama ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Dean (dalam Nasrullah, 2014). Dean mengungkapkan sebuah istilah yang digunakan oleh Levi Strauss, yakni “