Dewi Ayu Apriliani, 2016
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA PIPERIN DARI BUAH Piper retrofractum (CABE JAWA) ASAL JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Piperin merupakan metabolit sekunder golongan alkaloid yang lazim
terkandung pada genus Piper dari famili Piperaceae (Scott et al., 2005). Famili
Piperaceae berasal dari daerah tropis India dan terdiri dari 5 genus, dimana Piper
dan Peperomia yang merupakan genus yang paling dikenal. Banyak spesies dari
genus Piper digunakan sebagai rempah-rempah, pengobatan dan untuk mengatasi hama tanaman (Garcı'a, 1992; Arnason et al., 2005). Senyawa ini dilaporkan sudah berhasil diisolasi dari beberapa spesies pada genus Piper, diantaranya pada
Piper nigrum (Saha, Seal, & Noor, 2013), Piper betle (Lim, Ee, Rahmani, &
Bong, 2009), Piper longum (Vasavirama and Upender, 2014), dan Piper chaba
hunter (Biswas et al., 2012).
Selain P. nigrum, P. betle, P. longum, dan P. chaba hunter, terdapat spesies
lain dari genus Piper yang banyak dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai
tanaman obat yaitu Piper retrofractum atau biasa dikenal dengan cabe jawa. P.
retrofractum merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki efek
stimulan terhadap sel saraf sehingga mampu meningkatkan stamina tubuh.
Berdasarkan penelitian, ekstrak cabe jawa dapat bersifat sebagai fitofarmaka
androgenik yakni dapat meningkatkan kadar testosteron darah dan libido
(Moeloek, Lestari, & Wahjoedi, 2010). Selain itu, cabe jawa digunakan secara
tradisional sebagai obat demam, masuk angin, influensa, kolera, obat cacing
gelang, tekanan darah rendah, sakit kepala, bronkhitis, sesak nafas, dan radang
mulut (Evizal, 2013). Namun, penelitian mengenai kandungan metabolit sekunder
pada P. retrofractum masih jarang dilakukan. Komposisi dari kandungan
metabolit sekunder pada suatu tanaman dapat berbeda-beda karena dipengaruhi
oleh faktor perbedaan lingkungan.
Senyawa piperin yang merupakan metabolit sekunder dari golongan alkaloid
sudah banyak dimanfaatkan dalam bidang kesehatan, dalam review artikel yang
ditulis oleh Vasavirama dan Upender (2014) disebutkan bahwa piperin banyak
2
Dewi Ayu Apriliani, 2016
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA PIPERIN DARI BUAH Piper retrofractum (CABE JAWA) ASAL JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
nutrisi, berpotensi sebagai anti mikrobial, anti oksidan (Biswas et al., 2012), anti
inflamasi (Dhuley et al., 1993), anti tumor (Gomez et al., 2010), anti depresi (Li
et al., 2007), dan memilki aktifitas sebagai analgesik (Prince, Nasreen, Vedi, &
Rasool, 2013). Berdasarkan banyaknya manfaat dari senyawa piperin, serta
terdapatnya perbedaan komposisi dari kandungan metabolit sekunder yang
diakibatkan oleh faktor perbedaan lingkungan yang mempengaruhinya, maka
proses isolasi dan penentuan struktur senyawa piperin dari buah P. retrofractum
asal Jawa Barat perlu untuk diketahui.
1.1Rumusan Masalah
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah proses mengisolasi senyawa piperin dari ekstrak metanol buah
P. retrofractum asal Jawa Barat ?
2. Bagaimanakah penentuan struktur senyawa piperin hasil isolasi berdasarkan
pendekatan spektroskopi ?
1.2Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada proses isolasi piperin dari ekstrak metanol buah P.
retrofractum (cabe jawa) asal Jawa Barat serta penentuan struktur senyawa
tersebut menggunakan pendekatan teknik spektroskopi IR, 1H NMR dan 13C
NMR serta NMR 2 dimensi yaitu HSQC dan HMBC.
1.3Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan memiliki tujuan untuk memperoleh informasi
mengenai proses isolasi senyawa piperin dari buah P. retrofractum (cabe jawa)
asal Jawa Barat dan untuk menentukan rumus struktur senyawa tersebut dengan
menggunakan pendekatan teknik spektroskopi.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai metode yang
3
Dewi Ayu Apriliani, 2016
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA PIPERIN DARI BUAH Piper retrofractum (CABE JAWA) ASAL JAWA BARAT
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
retrofractum (cabe jawa) asal Jawa Barat serta memberikan informasi tentang
penentuan struktur senyawa tersebut dengan menggunakan pendekatan
spektroskopi IR, 1H NMR dan 13C NMR serta NMR 2 dimensi yaitu HSQC dan
HMBC.
1.5Sistematika Penulisan
Skripsi ini terdiri dari lima bab yang meliputi bab I tentang pendahuluan, bab
II tentang tinjauan pustaka, bab III tentang metode penelitian, bab IV tentang hasil
dan pembahasan, serta bab V tentang kesimpulan dan saran. Bab I yang
merupakan pendahuluan berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika
penulisan. Latar belakang penelitian membahas tentang kerangka pemikiran
penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah mencakup masalah-masalah yang
dimunculkan pada penelitian. Batasan masalah berisi tentang batas permasalahan
yang dilakukan pada penelitian. Tujuan penelitian berisi tentang tujuan untuk
memecahkan masalah yang diangkat pada penelitian. Manfaat penelitian berisi
tentang manfaat penelitian secara keseluruhan. Sistematika penulisan berisi
tentang sistematika penulisan skripsi secara keseluruhan. Bab II yang mencakup
tinjauan pustaka membahas mengenai teori-teori yang melandasi penelitian yang
dilakukan, serta telaah pustaka mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang
sudah dilakukan. Bab III berisi tentang metode penelitian yang dilakukan
termasuk tahapan-tahapan penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian yang
dapat menjawab masalah yang dibahas. Bab IV berisi tentang hasil penelitian
beserta pembahasan mengenai hasil yang diperoleh. Bab V berisi tentang
kesimpulan penelitian dan menjawab masalah yang dibahas pada penelitian, serta
saran untuk penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya. Pada akhir bagian dari
skripsi ini terdapat daftar pustaka yang merupakan rujukan-rujukan dari jurnal