• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik Dengan Obesitas Pada Guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1.1. Latar Belakang

Masalah gizi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang belum pernah tuntas ditanggulangi di dunia. Penanggulangan masalah gizi kurang belum dapat diatasi timbul era transisi gizi yang meningkatkan kejadian obesitas dan penyakit kronis sehingga masalah gizi menjadi semakin rumit. Bila suatu negara berkembang secara ekonomi dan ketersediaan makanan meningkat, biasanya kejadian kurang gizi akan menurun sedangkan masalah kesehatan kronis seperti penyakit jantung, diabetes dan hipertensi cenderung meningkat. Peningkatan tersebut tampaknya berkolerasi erat dengan obesitas. Negara yang mengalami transisi masalah gizi sering mengalami peningkatan masalah obesitas (Bardonoso, 2009).

Menurut WHO (2015) lebih dari 1,9 miliar orang dewasa pada tahun 2014 mengalami kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut lebih dari 600 juta orang mengalami obesitas. Secara keseluruhan pada tahun 2014, sekitar 13% dari populasi orang dewasa di dunia mengalami obesitas sedangkan 39% populasi orang dewasa di dunia mengalami kelebihan berat badan.

(2)

munculnya masalah gizi lebih dalam bentuk penyakit kegemukan (Soekirman,2000 dalam T Kristina, 2010).

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2010 persentase penduduk obesitas tertinggi terdapat di provinsi Sulawesi Utara dengan persentase sebesar 37,1% dan terendah di provinsi Nusa Tenggara Timur dengan persentase sebesar 13,0% (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Sedangkan dari data Riskesdas tahun 2013 persentase penduduk obesitas tertinggi masih berada di provinsi Sulawesi Utara yaitu dengan persentase sebesar 24,0% dan terendah juga tetap berada di provinsi Nusa Tenggara Timur dengan persentase sebesar 6,2% (Kementerian Kesehatan RI, 2013).

Data obesitas di Sumatera Utara berdasarkan Riskesdas tahun 2010 sebanyak 17,4% wanita dewasa obesitas dan 9,4% laki-laki dewasa obesitas (Kementerian Kesehatan RI, 2010). Berdasarkan data profil kesehatan Indonesia tahun 2014 persentase penduduk dewasa di provinsi Sumatera Utara yang mengalami obesitas sebanyak 18,09% (Kementerian Kesehatan RI, 2014).

(3)

Menurut WHO (2015) obesitas merupakan akumulasi lemak abnormal atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Penyebab mendasar dari obesitas adalah ketidakseimbangan energi antara kalori yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan.

Dewasa ini manusia cenderung memiliki suplai makanan yang lebih tinggi karena pengeolahan makanan menjadi lebih enak dan menarik, serta jumlah energi dalam makanan lebih tinggi. Tidak hanya itu, kemajuan dibidang teknologi informasi dan transportasi berhasil menjadikan manusia lebih malas dari sebelumnya (Hill dan Peters, 1998 dalam Sudargo et al., 2014). Begitu juga dengan jenis pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dan dengan adanya kemajuan teknologi yang begitu pesat telah memicu perubahan kebiasaan hidup seseorang. Alat transportasi yang mudah dan murah, alat-alat elektronik yang secara otomatis dapat digunakan dan dilakukan hanya dengan menekan tombol saja menyebabkan aktivitas fisik menjadi sangat menurun (Purwati et al., 2002). Faktor-faktor ini akan memberikan dampak terhadap asupan energi yang tinggi dan pengeluaran energi yang rendah yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas (Hill dan Peters, 1998 dalam Sudargo et al., 2014).

(4)

guru yang berat badannya normal dengan persentase 20%, 4 orang guru yang mengalami kegemukan (overweight) dengan persentase 40%, dan 2 orang guru mengalami obesitas dengan persentase 20%.

Hasil survei awal yang dilakukan peneliti pada terhadap guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa bahwa guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa sering mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan tinggi lemak baik di rumah maupun di sekolah seperti makanan bersantan dan gorengan. Mereka sering mengkonsumsi gorengan, keripik dan juga teh manis pada saat jam istirahat di sekolah.

Berdasarkan jenis masakan yang suka dikonsumsi oleh 10 orang guru yang menjadi responden pada saat survei awal, diantara jenis masakan yang direbus, dikukus, dipanggang, digoreng, dan diasinkan, persentase terbanyak terdapat pada guru yang suka memakan jenis masakan yang digoreng yaitu sebanyak 60%, sedangkan persentase terbanyak pada guru yang kurang suka memakan jenis masakan yang direbus sebanyak 50% dan persentase terbanyak pada guru yang tidak suka memakan jenis masakan yang diasap dan diasin masing-masing sebanyak 40%. Persentase guru yang mengkonsumsi serat seperti sayur dan buah setiap harinya yaitu sebanyak 60% guru yang mengkonsumsi sayur dan 20% guru yang mengkonsumsi buah. Dilihat dari aktivitas fisik guru di SMP Negeri 3 Tanjung Morawa jarang berolahraga. Persentase guru yang jarang berolahraga sebanyak 50%.

(5)

tinggi kalori dan lemak serta rendahnya konsumsi serat seperti sayur dan buah. Selain itu mereka juga jarang melakukan aktiviras fisik seperti berolahraga. Hal tersebut berpengaruh terhadap ketidak seimbangan antara kalori yang masuk dengan kalori yang keluar. Kalori yang masuk lebih besar dibandingkan dengan kalori yang dikeluarkan sehingga akan mengakibatkan timbunan lemak dalam tubuh yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

Oleh sebab itu obesitas menjadi hal yang penting sehingga perlu adanya perhatian terhadap pola makan, aktivitas fisik, dan obesitas. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan obesitas pada pada guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang diatas yang menjadi permasalahan adalah belum diketahuinya hubungan pola makan dan aktivitas fisik dengan obesitas pada guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1.Tujuan Umum

(6)

1.3.2.Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pola makan yang mencakup jenis makanan, kecukupan gizi (kecukupan energi, kecukupan karbohidrat, kecukupan protein, kecukupan lemak) dan frekuensi makan pada guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016. 2. Untuk mengetahui tingkat aktivitas fisik yang mencakup aktivitas ringan,

sedang dan berat pada guru SMP Negeri 3 Tanjung Morawa Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Tahun 2016.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai masukan bagi instansi kesehatan khususnya petugas kesehatan mengenai masalah obesitas agar dapat mencegah dan menanggulangi masalah obesitas sehingga prevalensi obesitas menurun.

2. Sebagai informasi dan masukan mengenai obesitas bagi sekolah SMP Negeri 3 Tanjung Morawa agar dapat menyelenggarakan kegiatan untuk pencegahan dan menaggulangi masalah obesitas pada guru.

Referensi

Dokumen terkait

Selama proses elektrolisis potensial sel teoritis yang diperlukan tidak mengalami penurunan, nilai potensial sel teoritis yang diperlukan untuk pembentukan klorat hanya

[r]

[r]

Sasaran 1 Pemantapan Ketersediaan dan Pola Konsumsi Masyarakat dengan indikator Skor Pola Pangan Harapan telah mencapai target yang ditetapkan pada tahun 2016 sebesar

Jawaban dibuktikan dengan melihat label penetapan atau logo BSE dan melihat perbandingan antara jumlah siswa dengan jumlah buku per mata pelajaran yang tersedia...

Dengan demikian berdasarkan kriteria analisis deskriptif persentase dapat diketahui bahwa Pemberian Kredit Terhadap Anggota Koperasi Sepakat Makmur Pemangkat dengan

Maka dalam proses belajar mengajar guru mula-mula akan memberikan pertanyaan sesuai materi tumbuhan dan lingkungannya setelah itu, guru akan membuat beberpa kelompok siswa agar

Pada gambar 3.17 digunakan oleh pengunjung untuk menginputkan data sesuai anggaran keuangan, pilihan brand dan tingkat kepentingan yang nantinya menghasilkan data laptop