• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kepribadian dengan Tingkat Prestasi Mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kepribadian dengan Tingkat Prestasi Mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kepribadian merupakan karakteristik khusus yang dimiliki oleh setiap individu yang mencerminkan sikap dan perilaku yang dimilikinya. Gordon W. Allport (dalam Pieter & Lumongga Lubis, 2010) mengatakan, bahwa yang dimaksud dengan kepribadian adalah organisasi yang dinamis dalam diri seseorang sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas di dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.

Kepribadian adalah totalitas dari bentuk aktual dan potensi perilaku yang berhubungan dengan keturunan dan lingkungan yang mana keduanya merupakan hasil interaksi antara karakter dan temperamen (Eysenck, dalam Pieter & Lumongga Lubis, 2010). Berdasarkan pengertian tersebut, kepribadian merupakan perilaku dan sifat manusia yang unik, muncul sebagai respon terhadap rangsangan baik yang datang dari lingkungan maupun diri sendiri.

Setiap mahasiswa memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri dalam berperilaku maupun dalam proses belajar. Proses belajar yang baik akan menghasilkan prestasi belajar yang baik pula. Winkel (dalam Sunarto, 2009) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Jika dikaji lebih mendalam, maka hasil belajar dapat tertuang dalam taksonomi Bloom, yakni dikelompokkan dalam tiga ranah (domain) yaitu domain kognitif atau kemampuan berpikir, domain afektif atau sikap dan domain psikomotor atau keterampilan.

(2)

Dalam dunia pendidikan, sebagai pendidik atau dalam lingkup lebih kecil dalam rumah tangga sebagai orang tua, pasti akan dihadapkan pada berbagai karakteristik kepribadian. Ada peserta didik yang menyenangkan, periang, mau terbuka terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya, aktif dalam berbagai organisasi yang ada di institusi dan sebaliknya ada peserta didik yang terkesan membosankan, pendiam, tidak terbuka, tidak hangat dan lain sebagainya.Tentu saja sebagai seorang pendidik sangat dituntut untuk memahami karakteristik kepribadian peserta didik sehingga selaku pendidik kita dapat memberikan stimulasi atau perlakuan yang sesuai dengan tipe kepribadian peserta didik yang dihadapi.

Houkoos dan Penick dalam Chan dan Caropreso (2004) menemukan bahwa hubungan kepribadian dan prestasi dalam kelas menunjukkan hubungan dinamis dan kepribadian mempengaruhi prestasi. Penelitian lain dilakukan oleh Dias Syeh Tirmidzi (2012), meneliti tentang hubungan antara tipe kepribadian: ekstrovert dan introvert dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia program s1 reguler. Hasilnya menemukan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tipe kepribadian dengan prestasi akademik mahasiswa. Namun pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tri Widiatmi (2007) diketahui bahwa ada perbedaan hasil belajar hasil belajar pada mahasiswa FIK UI yang berkepribadian ekstrovert dan introvert. Peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian selanjutnya pada mahasiswa yang memiliki prestasi belajar yang lebih bervariasi agar hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai hubungan tipe kepribadian dengan prestasi akademik atau prestasi belajar.

(3)

tesebut adalah uji . Hasil penelitian tersebut adalah terdapat hubungan kepribadian dengan IPK dengan sebesar 0,0044 dan nilai korelasi 0,750. Dalam penelitian tersebut tipe kepribadian yang digunakan adalah tipe kepribadian menurut Hippocrates, berdasarkan pada cairan,cairan yang terdapat didalam tubuh yaitu , , , dan .

Pada penelitian ini tipe kepribadian yang digunakan adalah berdasarkan teori Gustav Jung yang membagi ke dalam tipe kepribadian introvert dan ekstrovert. Ekstrovert adalah istilah dimana seseorang menyukai lingkungan luar, bersifat terbuka, ekspresi emosinya spontan, suka bertemu dengan orang,orang dan mudah berhubungan dengan orang lain. Introvert adalah istilah dimana seseorang yang lebih suka menyendiri, selalu menyembunyikan perasaannya, pemalu, dan tidak ramah kecuali pada teman dekatnya. Menurut Eysenck (dalam Feist dan Feist, 2008), perbedaan utama ekstrovert dan introvert bukanlah pada aspek behavioral, melainkan lebih pada tataran biologis dan genetik.

Mahasiswa di Fakultas Keperawatan USU memiliki tingkah laku yang berbeda,beda. Berdasarkan hasil observasi peneliti di ruangan kelas, didapatkan ada beberapa mahasiswa yang pendiam, pemalu dan lebih suka menyendiri. Mereka tidak suka bergabung dengan teman,teman yang lain, baik dalam belajar bersama, mengerjakan tugas bersama, atau hanya sekedar bercerita dan bercanda. Mereka lebih suka duduk sendiri, main gadget, membaca buku, menggambar dan lebih memilih untuk buru,buru pulang ke rumah daripada menerima ajakan temannya untuk bermain atau belajar bersama. Sebaliknya, ada juga mahasiswa yang ceria, tidak suka belajar atau membaca sendiri, suka melawak dan senang tertawa. Mereka mudah bersosialisasi, suka mengunjungi tempat baru, mempunyai banyak teman dan mudah berhubungan dengan orang lain.

(4)

membedakan pasien satu dengan pasien yang lainnya meskipun mereka dirawat dari kelas perawatan yang berbeda (Sunaryo, 2004).

Seorang perawat harus memahami perbedaan kepribadian dan ciri khas yang dimiliki agar dapat mempermudah berinteraksi dengan orang lain. Maka dari itu peneliti tertarik meneliti tipe kepribadian dan apakah ada hubungan kepribadian dengan prestasi mahasiswa selama menempuh pendidikan di fakultas keperawatan USU.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan antara kepribadian dengan tingkat prestasi mahasiswa di Fakultas Keperawatan USU?”

1.3. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Bagaimanakah gambaran tipe kepribadian mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?

b. Bagaimanakah gambaran tingkat prestasi mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?

c. Bagaimanakah hubungan antara kepribadian dengan tingkat prestasi mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?

1.4. Tujuan Penelitian

1.4.1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara kepribadian dengan tingkat prestasi mahasiswa di Fakultas Keperawatan USU.

1.4.2. Tujuan Khusus

(5)

b. Mengetahui gambaran tingkat prestasi mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

c. Mengetahui hubungan antara kepribadian dengan tingkat prestasi mahasiswa di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Pendidikan Keperawatan

a. Hasil penelitian ini dijadikan sebagai saran dan masukan untuk meningkatkan prestasi akademik (IPK) mahasiswa dari sudut pandang kepribadian yang dimilikinya.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai saran dalam mengembangkan metode belajar yang mendukung sesuai tipe kepribadian mahasiswa Universitas Sumatera Utara.

1.5.2. Bagi Pelayanan Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan pemahaman kepada perawat mengenai gambaran tentang tipe kepribadian ( dan ) agar dapat mempermudah berinteraksi dengan pasien, keluarga pasien, rekan kerja, atasan dan masyarakat dalam menjalani profesi keperawatan.

1.5.3. Bagi Penelitian Keperawatan

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Energi listrik adalah sejumlah daya listrik yang digunakan atau diserap selama waktu tertentu, energi listrik diukur dengan menggunakan alat ukur listrik : Watt.jam meter

[r]

Yang Kedua , penelitian lebih lanjut dan penerapan spiritualitas dalam organisasi bisnis sangatlah penting untuk menjadi perhatian, dengan harapan semakin banyak

In the coming years, private sector involvement in rice trading should be focused on the workability of the market mechanism. There has been a public debate on whether or not the

menunjukkan bahwa secara signifikan membuktikan terdapat perbedaan keterampilan proses peserta didik kelas XI SMA Negeri 7 Pinrang yang diajar dengan menggunakan model

Merekalah yang seharusnya dapat mendeteksi dini dan menangani atau merujuk kasus kasus kekerasan anak sesuai dengan prosedur dalam sistem perlindungan anak yang