Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Keunggulan dan kecanggihan teknologi informasi secara langsung mampu menggeser bahkan merubah sistem pola hidup manusia. Dalam perkembangannya teknologi informasi mampu memicu gejala gejala sosial yang dapat dikatakan baru. Gejala tersebut antara lain, jarak dan waktu bukan lagi kendala yang utama, munculnya sistem pembelian dengan cara online, dan gejala yang sering terjadi adalah perubahan dalam bidang hukum, perundangan dan nilai-nilai budaya.
Data dan Informasi yang baik, tidak hanya harus akurat, valid dan mencukupi, tetapi juga harus tepat waktu pada saat dibutuhkan sesuai dengan situasi dan kondisi di lapangan. Harus diakui bahwa kualitas data dan informasi yang dipakai dalam perencanaan pendidikan (khususnya di SMK N 1 Wonosobo), masih belum memadai, terbatas, lambat dan bahkan masih merupakan data perkiraan yang kurang dapat dipertanggungjawabkan validitasnya. Masalah masalah tersebut mungkin disebabkan oleh.
1.1.1 Belum adanya sistem khusus yang memfokuskan pada pengembangan dan pengelolaan SI, yang senantiasa melakukan validasi data dan informasi tentang akademika SMK N 1 Wonosobo.
1.1.2 Belum diberdayakannya SI yang terintegrasi sebagai sumber data dan informasi utama, sehingga data yang diperoleh dan informasi yang dihasilkan tidak akurat dan sering terlambat.
1.1.3 Kurangnya sumberdaya manusia yang mempunyai kemampuan dan minat yang cukup pada bidang pengelolaan data dan informasi, pada tiap level manajemen
Dalam penggunaan teknologi informasi yang akan dikembangkan hendaknya mengacu pada teknologi yang tersedia di pasaran, namum dapat memenuhi tuntutan teknologi terkini yang mempunyai umur ekonomis yang relatif cukup panjang. Untuk itu, Matthews (1976) menyarankan penggunaan komputer digital modern yang mampu mengolah dan menyajikan data secara cepat dan akurat. Khusus di bidang pendidikan, Baines (2000) meyakini bahwa penggunaan teknologi informasi yang berbasis computer mampu mengoptimalkan fungsi manajemen untuk menghasilkan keputusan keputusan yang tepat.
Menurut Laudon dan Laudon (1996), Information System (IS) atau Sistem Informasi (SI) merupakan sistem terintegrasi, yang memfokuskan diri pada proses pembuatan keputusan dengan dukungan informasi yang berkualitas. Lebih luas Kennevan sebagaimana yang di tulis oleh McLeod (1983) mengartikan SI sebagai berikut:
Sistem informasi adalah sebuah metoda yang
terorganisasi yang mengolah dan menyajikan data dan
informasi tentang masa lalu, saat ini dan proyeksi masa
depan baik berkaitan dengan kegiatan internal
oraganisasi maupun informasi keadaan yang berasal
dari luar organisasi. SI harus dapat mendukung
perencanaan, pengendalian dan fungsi-fungsi
operasinal dari suatu organisasi dengan cara mengolah
data dan informasi dimaksud secara tepat dalam
rangka mengarahkan proses pengambilan keputusan.
melibatkan semua fungsi-fungsi manajemen. Sistem ini harus senantiasa dapat beroperasi untuk menyediakan informasi secara terus menerus kepada manajemen, sehingga keputusan yang diambil tepat sasaran.
Yang harus diantisipasi dalam pengembangan SI adalah pengidentifikasian dari masalah-masalah, adanya kebutuhan informasi yang berbeda pada setiap level organisasi dan kemungkinan adanya perbedaan penggunaan suatu informasi oleh level level organisasi tersebut (Donovan dan Jackson, 1991). Untuk itu, lebih bijaksana apabila pengembangan SI didasarkan pada pengembangan sistim informasi yang berbasis komputer yang didukung oleh elemen-elemen terkait dalam organisasi, yang di dalamnya menyangkut personel dan prosedur SI (Kroenke and Hatch (1994). Lebih jauh Laudon and Laudon (2001) menyarankan agar SI sebaiknya berupa suatu perangkat dari komponen komponen yang saling menunjang, sehingga informasi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan manajemen.
dapat dilaksanakan. Pelaksana rencana adalah para bawahan anggota organisasi yang bersangkutan, tetapi yang mengatur pelaksanaan agar dapat berjalan dengan baik itu adalah pimpinan. Jadi pimpinan mengatur pelaksanaan kegiatan. Adapun macamnya pengaturan pelaksanaan tersebut beraneka ragam, misalnya berupa kegiatan pengorganisasian (organizing), pengarahan(directing), pengkoordinasian (coordinating), pengambilan keputusan (decision making), dan lain sebagainya. Sedangkan mengenai fungsi pengendalian (controlling) pada hakikatnya dimaksudkan untuk mengendalikan agar pelaksanaan kegiatan senantiasa sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Management information system (MIS) merupakan jaringan informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan dalam rangka mempermudah dan memperlancar tugas-tugas perencanaan, tugas-tugas pengaturan pelaksanaan dan tugas-tugas pengendalian. Tetapi dalam kesempatan ini terutama management information system tersebut ditunjuk untuk mempermudah pimpinan dalam pengambilan keputusan.
lembaga pendidikan yang ada di Wonosobo yang sudah mulai mengkaji dan menerapkan secara optimal terkait pengembangan akademik melalui penerapan sistem informasi manajemen (SIM); (2) SMK N 1 Wonosobo merupakan sekolah unggulan bila dibandingkan dengan sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Wonosobo; (3) SMK N 1 Wonosobo sistem informasinya sudah berbasis komputer yang salah satu prestasi dari SMK N 1 Wonosobo adalah menjadi pusat layanan TIK di kabupaten Wonosobo sehingga segala kegiatan yang berhubungan dengan IT pasti dilaksanakan di SMK N 1 Wonosobo; (4) SMK N 1 Wonosobo sedang mempersiapkan diri untuk menjadi Sekolah Berstandart Internasional (SBI) yang sistem pembelajarannya berbasis komputer.
Sehingga sedikit dari gambaran di atas, maka penulis perlu melakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah di SMK N 1 Wonosobo.
1.2 Rumusan Masalah
yang menyulitkan pimpinan sekolah, pegawai administrasi, maupun guru dalam memberikan layanan kepada siswa secara maksimal.
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka muncul pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu “bagaimanakah bentuk pengembangan sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo yang menghasilkan informasi dalam mendukung pengambilan keputusan tiap level manajemen dengan menggunakan metode pengembangan research and development .”
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, tujuan penelitian ini adalah :
1.3.1 Mengetahui profil sistem informasi manajemen sekolah di SMK N 1 Wonosobo sebelum pengembangan.
1.3.2 Pengembangan sistem informasi manajemen sekolah dengan metode pengembangan research and development.
1.3.3 Mengevaluasi kualitas informasi berdasarkan hasil uji coba dan pendapat user atau pengguna.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
Bagi peneliti, berharap dari penelitian ini akan mamapu menambah wawasan serta lebih mengerti dan memahami teori-teori yang didapat selama proses perkuliahan dimana berhubungan dengan manajemen pendidikan.
1.4.2 Manfaat praktis
1.4.2.1 Bagi almamater, penelitian ini dapat menambah referensi yang ada dan dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan. Penelitian ini, juga diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terutama dalam ilmu manajemen pendidikan.