• Tidak ada hasil yang ditemukan

4 kebijakan pelayanan kesehatan primer dalam era jkn generik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "4 kebijakan pelayanan kesehatan primer dalam era jkn generik"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

DALAM ERA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

(2)

PELAYANAN KESEHATAN

2

1. Pengelolaan Upaya kesehatan yang terpadu,

berkesinambungan, paripurna dan berkualitas, meliputi upaya peningkatan, pencegahan , pengobatan, dan

pemulihan, yang diselenggarakan guna menjamin

tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

2. Upaya Kesehatan merupakan salah satu subsistem Sistem Kesehatan Nasional

3. Unsur Subsistem Upaya Kesehatan :

a. Upaya Kesehatan

b. Fasilitas pelayanan kesehatan c. Sumber daya Upaya Kesehatan

d. Pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan

(3)

SISTIM PELAYANAN KESEHATAN

MASYARAKAT PELAYANAN

PRIMER PELAYANAN

SEKUNDER PELAYANAN

TERSIER

UKM

UKP

(4)

KARAKTERISTIK STRATIFIKASI PELAYANAN

KESEHATAN

Setiap strata memiliki karakteristik tersediri

• Personalia

• Fasilitas

• Masalah yang ditanggulangi

• Jenis pelayanan

Dari tiga strata di atas, yang terpenting adalah pelayanan primerr

NO Karakteristik Pelayanan primer Pelayanan sekunder Pelayanan tertier 1 Tenaga Kesehatan

Umum Spesialis Sub spesialis

2 Fasilitas Sederhana Komplek Canggih

3 Masalah yang

ditanggulangi

(5)

5

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

• Sistem pelayanan kesehatan yang mememberikan pelayanan esensial (health care/primary care)

• Pelayanan Kesehatan Dasar (Primary Health Care) adalah pelayanan kesehatan esensial yang diselenggarakan

berdasarkan tatacara dan teknologi praktis, sesuai dengan kaedah ilmu pengetahuan serta diterima oleh masyarakat, dapat dicapai oleh perorangan dan keluarga dalam

masyarakat melalui peran aktif secara penuh dengan biaya yang dapat dipikul oleh masyarakat dan negara untuk

memelihara setiap tahap perkembangan serta yang

didukung oleh semangat kemandirian dan menentukan diri

(6)

DEKLARASI ALMA ATA - PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

UKW

UKM UKP

Individu & Keluarga

• Pembangunan nasional berwawasan kesehatan (pertanian, transportasi, industri, makanan, dll)

• Tata ruang alam – manusia & kegiatannya

• Pencegahan primer

UKW UKM

• Air bersih & Sanitasi

• Gizi masyarakat

• Pendidikan Kesehatan

• Surveilans penyakit

• Pencegahan primer & sekunder

Kontak pertama ke SISTEM pelayanan kedokteran

Tersier

Sekunder

(Yankes Primer mampu mengatasi sebagian besar kebutuhan kesehatan individu

& keluarga)

Primer

(Yankes Spesialistis) (Sub-Sp)

UKP = Upaya Kesehatan Perseorangan UKW = Upaya Kesehatan Wilayah UKM= Upaya Kesehatan Masyarakat

(7)

MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER ?

1. Tulang punggung pelayanan kesehatan

2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan

3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk.

4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif

5. Pelaksanana pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik akan mendukung Pembangunan kesehatan Nasional

Pelaksanaan Pelayanan kesehatan primer akan berbeda antar wilayah karena : 1. Kondisi geografis dan demografis

2. Kemampuan fiskal daerah dan individu 3. Status kesehatan masyarakat

(8)

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

UKP

1. Pelayanan pengobatan 2. Pelayanan Pemulihan 3. Pelayanan peningkatan &

pencegahan

4. Gaya hidup sehat (healthy life style)/PHBS

Pengobatan dan pemulihan

Perorangan & Keluarga

UKM

1. Pelayanan peningkatan 2. Pelayanan pencegahan 3. Pengobatan

4. Pemulihan

Peningkatan dan Pencegahan

Kelompok & Masyarkat

8 PETA STRATEGIS PELAYANAN

KESEHATAN PRIMER

 Revitalisasi UKM

 Peningkatan Efektifitas UKBM  Optimalisasi Fasyankes Primer sebagai Gatekeeper

(9)

PETA STRATEGI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER KEUANGAN 1 7 . T E R S E D IA NY A D A NA BI D A NG K E S E H A TA N YA NG P R O P O R S IO NA L U NT U K U K M D A N U K P *) OUTCOME PROSES STRATEGIS YG HARUS DILAKUKAN SUMBER DAYA KESEHATAN

DAMPAK 1. MASYARAKAT INDONESIA SEHAT YANG MANDIRI 2. TERWUJUDNYA

PELAYANAN KESEHATAN PRIMER YANG PARIPURNA

3. TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG PEDULI KESEHATAN

5. OPTIMALISASI SISTIM RUJUKAN 4. OPTIMALISASI YANKES PRIMER

SEBAGAI GATEKEEPER

7. PENINGKATAN EFEKTIVITAS UKBM 6. REVITALISASI

UKM

8. ADVOKASI PEMBANGUNAN DAERAH BERWAWASAN KESEHATAN

9

13. TERSEDIANYA SDM YANG KOMPETEN DAN BERBUDAYA KINERJA

14. TERSEDIANYA DUKUNGAN REGULASI

YANKES PRIMER

15. TERSEDIANYA

SIK TERPADU

16. TERSEDIANYA SARANA & PRASARANA

SESUAI STANDAR 12. TERBANGUNNYA INFORMASI BERBASIS DATA DAN

PENGALAMAN (Knowledge management) 9. TERWUJUDNYA SISTEM

PERENCANAAN YANG TERINTEGRASI

11. PENGUATAN SISTEM INSENTIF DAN PROMOSI

PARADIGMA SEHAT 10. TERWUJUDNYA SISTEM

(10)

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT DAN PERORANGAN PADA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

UKM

UKP

PEMBIAYAAN OLEH BPJS KESEHATAN

Program UKM dan bersifat nasional antara lain :

P4K

Desa Siaga

Posyandu

Posbindu

Kadarzi

Screening HIV

Screening IVA

Screening API, Penyemprotan Malaria

TB Dots

JKN Pelayanan kesehatan tingkat pertama sesuai manfaat JKNVaksin untuk

Immunisasi Dasar

Alat Kontrasepsi Dasar

(11)
(12)

Tujuan Revitalisasi Puskesmas

Menata kembali proses penyelenggaraan yankes di Puskesmas, pada situasi yang berubah secara bermakna dalam lingkungan

internal & eksternal Puskesmas, dan antisipasi implementasi UU

SJSN/BPJS, yang akan diberlakukan di seluruh kabupaten/kota di

Indonesia.

Diharapkan output (luaran) kinerja Puskesmas dalam upaya

promotif dan preventif yang menjadi tugas utamanya, akan dapat

lebih ditingkatkan,

Yankes perseorangan yang dilaksanakan melalui Klinik Puskes

(13)

UPAYA GENERIK UPAYA LOKAL SPESIFIK 1 Penyelenggara UKM Minimal (KIE&Pember-dayaan Masy) s/d UKM Optimal ( Pelayanan Kesehatan Essensial Dasar)

3

Penyelenggaraan Program Kesehatan

yang bersifat lokal spesifik berdasarkan

analisis data

4

Penyelenggara pelayanan kese-hatan perseorangan (UKP) Tkt pertama yang berkualitas, bero-rientasi pd kepentingan pelanggan

Dilaksanakan oleh Klinik Puskes Berizin.

KLINIK PUSKESMAS

2

Pusat penyedia informasi kesehatan dari lingkup wilayah kerjanya, untuk kepentingan manajemen puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten/kota, Propinsi dan Pusat.

SKEMA FUNGSI DAN UPAYA PUSKESMAS

(14)

Merupakan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mengatasi masalah kesehatan yang sifatnya khas di wilayah kerja puskesmas

Program Kesehatan yg bersifat Generik

Program Kesehatan yg bersifat Lokal Spesifik Pelayanan KB pd PUS

Pelayanan Gizi Keluarga

Pelayanan Kesehatan Lingkungan

Pencegahan Pengendalian PTM dan PM termasuk Imunisasi Pelayanan KIE dan Pemberdayaan Masyarakat

Pengobatan Dasar seerhana dan emergensi

14 Merupakan pelayanan kesehatan yang sifatnya esensial dasar

Program Kesehatan yg bersifat pengembangan

Merupakan intensifikasi dari program generik yang bersifat nasional atau ekstensifikasi program lain diluar upaya spesifik lokal

(15)

15

FUNGSI PUSKESMAS

BPJS

DUKUNGAN PUSAT

DAK, TP, JAMKESMAS, BOK, JAMPERSAL

TUGAS KABUPATEN/KOTA UPAYA PROMOSI

DAN PREVENSI

PENYEDIA DATA DAN INFORMASI

KEGIATAN PELAYANAN

KM KP

UKM

(16)

Jenis- Jenis Faskes Primer

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas)

• Puskesmas Non Perawatan

• Puskesmas

• Puskesmas Pembantu (Pustu)

• Polindes

• Puskesmas Perawatan (Puskesmas Tempat Tidur)

Faskes milik TNI

Milik TNI Angkatan Darat

• Polkes

• Poskes

Milik TNI Angkatan Laut

• Balkes A, dan D

• Balai Pengobatan A, B, dan C

• Lembaga Kesehatan Kelautan

• Lembaga Kedokteran Gigi

Milik TNI Angkatan Udara

• Seksi kesehatan TNI AU

• Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Antariksa (Laksepra)

• Lembaga Kesehatan Gigi & Mulut (Lakesgilut)

Faskes milik Polisi Republik Indonesia (POLRI)

• Poliklinik Induk POLRI

• Poliklinik Umum POLRI

• Poliklinik Lain milik POLRI

• Tempat Perawatan Sementara (TPS) POLRI

Praktek Dokter Umum / Klinik Umum

• Praktek Dokter Umum Perseorangan

• Praktek Dokter Umum Bersama

• Klinik Dokter Umum / Klinik 24 Jam

• Praktek Dokter Gigi

• Praktek Keperawatan

(17)

SEBAGAI GATEKEEPER

(18)

PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN

MENURUT UU NO.40THN 2004

PELAYANAN KESEHATAN PERSEORANGAN

“ KOMPREHENSIF”

OBAT dan BMHP

KENDALI MUTU KENDALI

BIAYA

PELAYANAN KESEHATAN SECARA BERJENJANG

(19)

PELAYANAN BERJENJANG

PerMenkes 001/2012 BAB III Pasal 4

(1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.

(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama.

(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama.

(4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter

dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama.

(20)

Tersier

Sekunder

Primer

Gatekeeper

sebagai kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan Pedoman Pelayanan Medik.

PELAYANAN BERJENJANG

(21)

21

KONSEP GATEKEEPER

Gatekeeper dalam managed care dapat didefinisikan sebagai dokter yang berwenang mengatur pelayanan kesehatan bagi peserta, sekaligus bertanggungjawab dalam rujukan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai kebutuhan medis peserta.

• Pelayanan sesuai kebutuhan medik peserta dan holistik

• Promotif dan preventif a.l: Deteksi dini

• Personalisasi layanan  hubungan dokter – pasien/keluarga

(22)

Tugas dan Fungsi Gate Keeper

Tugas sebagai gatekeeper :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu

2. Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan.

3. Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat 4. Manajer sumber daya

Fungsi Gatekeeper

Menjaga masyarakat, keluarga, individu tetap sehat dgn memperhatikan : 1. pola hidup sehat

2. menjauhkan at risk

3. individual / mass screening 4. diagnosa dini

(23)

1. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care);

2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan

(promotif dan preventive);

3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care);

4. Pelayanan paripurna (comprehensive care);

5. Pelayanan menyeluruh (holistic care);

6. Pelayanan terpadu (integrated care);

7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care);

8. Koordinatif dan kerjasama;

9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and community oriented);

10. Patient safety.

(24)

1. Memiliki fasilitas pelayanan 2. Memiliki SDM kesehatan

3. Memiliki peralatan pelayanan kesehatan

4. Mampu memberikan pelayanan sesuai jenis pelayanan yang telah ditetapkan

5. Memiliki sistim administrasi dan manajemen pelayanan kesehatan

6. Mampu menetapkan biaya pelayanan 7. Memiliki SPO Pelayaan

8. Memiliki jejaring rujukan

(25)

Adalah dokter yang bekerja pada pelayanan

kesehatan primer

Dokter yang pertama kali ditemui masyarakat

Antara lain :

Dokter/Dokter Gigi di Klinik Puskesmas

Dokter/Dokter Gigi di Klinik Pratama

(26)
(27)

 Manfaat jaminan kesehatan

diberikan pada fasilitas kesehatan milik Pemerintah atau swasta yang menjalin kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.(UU No 40 Pasal 23 )

• Berdasarkan kontrak denghan BPJS Fasyankes bertanggung jawab atas pemeliharaan sejumlah peserta tertentu sesuai dengan kontrak /kerjasama yang disepakati ( 1 dokter /500-600 KK)

• Pembayaran kapitasi

BPJS dan Fasyankes

BPJS

FASKES

FASKES FASKES

FASKES

FASKES

(28)

Berhadapan dengan risiko

keuangan

menerapkan pelbagai

pembatasan

Kepuasan

Pasien

SISTEM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

(29)

KENDALI BIAYA

Pembayaran kapitasi

Kapitasi

mengacu pada kata kapita.

Biasa dikenal istilah

per

kapita, per kepala

Pembayaran kapitasi berarti pembayaran berbasis hitungan

per kepala (peserta JKN).

Merupakan model cara bayar oleh pengelola dana kepada

pemberi pelayanan kesehatan untuk jenis-jenis pelayanan

yang diselenggarakannya dimana nilai biaya tidak dihitung

berdasarkan jenis dan/ataupun jumlah pelayanan yg

diberikan oleh pemberi layanan kesehatan melainkan

ditentukan oleh jumlah pasien yang ditanggungnya

Transfers financial risks dari payer ke provider

– PPK dan Payer bekerjasama mengendalikan biaya

(30)

Tujuan pembayaran kapitasi

Agar BPJS dapat mengendalikan biaya yankes

sekaligus menyederhanakan/ mempercepat

pembayaran provider.

Agar dg mengetahui besar pembayaran jasa- nya

dimuka, provider dpt menyusun strategi pelayanan

efektif dg biaya terkendali; Jadi, provider terdorong

menjaga peserta tetap sehat (kalau sakit meguras

biaya kapitasi), hingga berfokus pd

preventif-promotif.

(31)

KENDALI MUTU

Penerapan sistem kendali mutu pelayanan

secara menyeluruh meliputi :

Pemenuhan standar mutu Fasilitas Kesehatan,

Memastikan proses pelayanan kesehatan berjalan

sesuai standar yang ditetapkan,

Pemantauan terhadap luaran kesehatan Peserta.

Aspek keamanan pasien,

Efektifitas tindakan,

(32)

PAKET KEBIJAKAN KENDALI MUTU DI LAYANAN

TINGKAT PERTAMA

PEMBUATAN PEDOMAN (selesai 2013)

1. Panduan Praktik Klinis bagi dokter layanan primer / Standar Pelayanan Medik

2. Panduan Penatalaksanaan Klinis berdasarkan symton di Pelayanan Primer

3. Panduan Ketrampilan Klinis di layanan primer 4. Pedoman Pelayanan Dokter di layanan primer

5. Panduan Pelayanan Kesehatan Primer & Sistem Rujukan ( Gatekeeper)

6. Peningkatan Teknis Dokter di layanan Primer

7. Pedoman & Pelaksanaan Audit Medis di layanan primer 8. Pemenuhan SPA di seluruh Puskesmas

(33)

BUKU PEDOMAN PELAYANAN DOKTER DI LAYANAN PRIMER

Pedoman Praktis Klinis Dokter di fasyankes primer

1

3 4

2

Panduan ketrampilan klinis dokter di Fasyankes primer

Panduan Penataan klinis berdasarkan simpton bagi dokter di fasyankes primer

(34)

1. PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI

DOKTER DI FASYANKES PRIMER

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI DOKTER DI FASKES PRIMER

Agar dokter layanan primer dpt:

1.Memiliki pedoman baku

minimum dengan

mengutamakan upaya maksimal

sesuai kompetensi dan fasilitas

yang ada

2.Mewujudkan pelayanan yang

sadar mutu sadar biaya

3.Memiliki tolok ukur dalam

melaksanakan jaminan mutu

pelayanan

TUJUAN

(35)

2. PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS BAGI

DOKTER DI FASYANKES PRIMER

PANDUAN KETRAMPILAN KLINIS BAGI DOKTER DI FASKES PRIMER

TUJUAN: acuan langkah-langkah pelaksanaan ketrampilan yang terstandar sesuai kompetensi profesi dokter pelayanan primer

PROSES: Telah tersusun draft

panduan ketrampilan klinis berisi 95 ketrampilan dengan level kompetensi 4 (mampu melakukan secara mandiri) sesuai Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) 2012.

PROGRES: sedang dalam proses

(36)

3. PEDOMAN PELAYANAN DOKTER DI

FASYANKES PRIMER

PEDOMAN PELAYANAN DOKTER PELAYANAN PRIMER

TUJUAN: acuan bagi dokter untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu.

PROSES: telah tersusun draft dengan

rujukan utama: Standar Pelayanan Kedokteran Keluarga, berisi:

1) Pemeliharaan kesehatan di klinik: pelayanan paripurna, pelayanan medis, pelayanan menyeluruh, pelayanan terpadu, pelayanan bersinambung

2) Perilaku dalam klinik: perilaku terhadap pasien, dengan mitra kerja di klinik, dengan sejawat, pengembangan ilmu dan ketrampilan praktik, partisipasi dalam kegiatan masyarakat di bidang kesehatan

3) Pengelolaan praktik: sumber daya manusia, manajemen keuangan, manajemen klinik

4) Sarana dan prasarana: fasilitas praktik, peralatan klinik, proses-proses penunjang medik.

(37)

PANDUAN PRAKTIK KLINIS BAGI

DOKTER DI FASYANKES PRIMER

Ruang lingkup

PPK ini meliputi panduan penatalaksanaan terhadap

penyakit yang dijumpai di layanan primer.

Jenis penyakit mengacu pada Peraturan Konsil

Kedokteran Indonesia No. 11 Tahun 2012 tentang

Standar Kompetensi Dokter Indonesia.

Penyakit dalam panduan ini adalah penyakit dengan

tingkat kemampuan dokter 4A, 3B, dan 3A terpilih,

dimana dokter diharapkan mampu mendiagnosis,

memberikan penatalaksanaan dan rujukan yang sesuai .

Katarak yang merupakan kemampuan 2, dimasukkan

(38)

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

(Perkonsil No 11 Tahun 2012)

38 NO SISTEM TUBUH MANUSIA DAFTAR

PENYAKIT

TINGKAT KEMAMPUAN

1 2 3A 3B 4A

1 Sistem Saraf 73 7 22 18 19 7

2 Psikiatri 52 0 28 21 1 2

3 Indera 104 4 44 30 3 23

4 Respirasi 46 6 11 8 12 9

5 Kardiovaskular 41 7 15 9 9 1

6 GIT 83 6 32 17 9 19

7 Ginjal dan sal. Kemih 40 3 19 6 5 7

8 Reproduksi 99 11 41 16 19 12

9 Endokrin metabolik 33 7 6 4 7 9

10 Hematoimunologi 35 4 14 8 3 6

11 Muskuloskeletal 38 14 13 7 2 2

12 Sist Kulit dan Integumen 79 1 13 13 7 45

13 Forensik dan Medikolegal 13 0 3 7 1 2

(39)

PROSES PENYUSUNAN BUKU

• PPK disusun berdasarkan pedoman yang berlaku secara global yang dirumuskan bersama perhimpunan profesi dan Kementerian

kesehatan.

• Berisi penatalaksanaan penyakit yang sesuai dengan kompetensi 3 dan 4, yang dapat dilakukan di layanan primer  405 penyakit (SKDI2012)

• Terdapat : 155 penyakit yang terangkum dalam 140 penyakit karena ada beberapa penyakit yg tertulis dalam 1 judul penyakit. Ch dermatofitosis tdd Tinea Corporis , Tinea capitis, Tinea barbae

• Prioritas penyakit tersebut sesuai dengan tingkat kemampuan 3 dan 4 terpilih, dengan kriteria di layanan primer: High volume, High cost, High risk, Program nasional, Merupakan penyakit yang jelas batas-batasnya dan relatif mudah mendiagnosisnya.

(40)

Template

1. Masalah Kesehatan

Judul masalah diperoleh dari daftar masalah yang tergolong pada level kemampuan 4 yaitu sebanyak 143 daftar masalah.

2. Subyektif

Berisi hasil anamnesis menyeluruh kepada pasien. 3. Obyektif

Berisi hasil pemeriksaan fisik yang patognomonis, meskipun sangat disarankan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh. Selain itu bagian ini pula berisi anjuran pemeriksaan penunjang serta hasil positif yang ditemukan.

4. Assesment/Penegakan diagnostik holistik

Aspek personal : Keluhan, kekhawatiran & harapan Aspek klinis : diagnosis klinis & diagnosis banding Aspek internal : persepsi, usia, perilaku, genetik Aspek eksternal: lingkungan (makro, mikro. meso) 5. Plan/Penatalaksanaan komprehensif :

Patient centered

- Pengobatan biomedis Obat

Nutrisi Psikososial

Rawat jalan/rawat inap

Konsultasi dan rujukan - Masa pemulihan

- Komplikasi dan efek samping/penyulit

Family focus : edukasi preventif, sosial support, screening

Community oriented : screening, survailens, & laporan 6. Rujukan

Selain berdasarkan level kompetensi penyakit yang dihadapi, terdapat juga kriteria rujukan yang terdiri dari :

T : Time ฀lama perjalanan penyakit A : Age ฀umur pasien

C : Complication ฀komplikasi dari penyakitnya, tingkatan kesulitan

C : Comorbidity ฀ada/tidaknya penyakit penyerta C : Condition ฀melihat kondisi fasilitas pelayanan 7. Prognosis

(41)

SISTEM RUJUKAN MEDIK DI LAYANAN PRIMER

Dokter merujuk pasien pada kasus penyakit dengan

tingkat kemampuan 4A pada kondisi :

T :Time

lama perjalanan penyakit

A : Age

umur pasien

C : Complication

komplikasi dari penyakitnya,

tingkatan kesulitan

C : Comorbidity

ada/tidaknya penyakit penyerta

(42)

1. TIME

• Jika perjalanan penyakit dapat digolongkan kepada kondisi kronis atau melewati Golden Time Standard

• Contoh pada demam tifoid

Pasien dirujuk bila setelah mendapat terapi selama 5 hari belum tampak perbaikan.

2. AGE

• Jika usia pasien masuk dalam kategori yang dikhawatirkan meningkatkan risiko komplikasi serta kondisi penyakit lebih berat

• Contoh pada penyakit pneumonia aspirasi.

(43)

3. COMPLICATION

• Jika komplikasi yg ditemui dapat memperberat kondisi pasien

• Contoh pada penyakit influenza dengan tanda-tanda pneumonia.

Pasien dirujuk bila didapatkan tanda-tanda pneumonia (panas tidak turun 5 hari disertai batuk purulen dan sesak nafas).

4. COMORBIDITY

• Jika terdapat keluhan atau gejala penyakit lain yang memperberat kondisi pasien.

• Contoh: penyakit TB pada orang dengan HIV, TB dengan

penyakit metabolik perlu dirujuk ke layanan sekunder. Setelah mendapat advis di layanan sekunder dapat melanjutkan

(44)

CONDITION

Apabila fasilitas pelayanan tdk dapat

memenuhi keberlangsungan penatalaksanaan.

Rujukan bisa bersifat horizontal maupun

vertikal pada fasilitas yang mempunyai

peralatan untuk keberlangsungan

(45)

DI FASYANKES PRIMER

(46)

KOMPETENSI DOKTER PELAYANAN PRIMER

Dokter Spesialis

Mahal Kompetensi

Bidang ilmu kedokteran

In tern a l M ed ic in e Obs -G y n ec o lo g y S u rg ery P ed ia tr ic s O p h th al m o lo g y D erm a to lo g y E tc Kedokteran Dasar

Family Medicine Ib II III III II I Spesialis

DK / DU / Dokter Pelayanan Primer Murah Ia Sub-Spesialis

SAAT INI GOAL

Dokter yang mampu memenuhi sebagian

besar kebutuhan kesehatan individu dan

keluarga

Marjinalisasi Dokter Pelayanan Primer

Revitalisasi Dokter Pelayanan Primer melalui program

pendidikan dokter

(47)
(48)

Metoda 1

Metoda 2

• Paket pratugas

• Pelatihan e-learning dan beberapa

pelatihan ketrampialn temu muka selama 1-2 tahun

• Diprioritaskan untuk DPP di Pedesaan

Metoda 3

BEBERAPA METODA PELATIHAN

Paket pratugas

Diprioritaskan untuk DPP di Perkotaan

Pelatihan temu muka setiap akhir minggu selama 8 bulan

Paket Pratugas

Pelatihan ketrampilan khusus sesuai kebutuhan selama 1 bulan

(49)

Konsep setelah selesai menyelesaikan seluruh

program pelatihan

• Memperoleh Post Graduate Diploma dari Fakultas Kedokteran yang bersangkutan

• Memperoleh sejumlah SKP yang dihitung sesuai dengan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan IDI untuk kepentingan resertifikasi

(50)

Rencana Pemenuhan Standar

Faskes Primer

1. Peningkatan kerjasama dengan klinik swasta dan dokter

praktek mandiri bagi daerah yang kurang tenaga dokternya (nilai acuan 1:2500)

2. Pembangunan Puskesmas pada Kecamatan yang tidak mempunyai Puskesmas

3. Pemenuhan dokter pada kab/kota dengan kekurangan dokter. (tugas PPSDM)

4. Rehab Puskesmas dan Rumah dinas dokter 5. Pemenuhan alkes faskes primer

6. Penetapan Pedoman

(51)

Terima Kasih…

Referensi

Dokumen terkait

Strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan pala di Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam adalah : Membangun hubungan kerjasama dengan pihak pemerintah dan swasta,

Bahan yang digunakan adalah gipsum, ruangan dengan papan gipsum, dan ruangan tanpa papan gipsum.Gipsum dengan ukuran 1 cm x 3 cm diletakkan pada tempat objek dalam LIBS, Laser Nd:

Pada tahap aplikasi guru mulai menggunakan multimedia pembelajaran langsung dalam proses pembelajaran di kelas.. Tahap ini guru juga melihat sejauh mana

Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) “Bunda Arif” Purwokerto berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa hampir seluruh responden pada kelompok

Pelaku usaha lain, di dalam transaksi jual beli tidak mengetahui adanya perubahan barang dan/atau jasa yang dilakukan oleh pelaku usaha atau tidak sesuai dengan contoh, mutu,

Air adalah komponen lingkungan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup khusunya manusia karena tanpa air manusia tidak dapat hidup. Air juga bias menjadi

Berikut ini koefisien tenaga kerja, koefisien bahan dan koefisien alat untuk menghitung HSP bidang Cipta Karya, yang terdiri dari 6 kelompok pekerjaan: Pekerjaan Persiapan, Pekerjaan