Menumbuhkan
Seribu Asa
i Sambutan Pembina
Yayasan Adikara Dharma Parisad ii Sambutan Pengurus
Yayasan Adikara Dharma Parisad
2
PENDAHULUAN5
SEkiLAS YAYASAN MilestoneSejarah Singkat
Pendiri Yayasan Adikarya Dharma Parisad Visi dan Misi
Profile Pengurus Legalitas Makna Logo
15
kiNErjA MANAjEMENPerkembangan Dharma Dana Program-program
• Program Beasiswa • Program Kesehatan
• Program Pemberdayaan Ekonomi Umat
27
PENgESAHANPengesahan
29 Nota Persetujuan, Pembina Yayasan
Sambutan Pembina
Yayasan Adikara Dharma Parisad
Om Swastyastu,
Sejak diterbitkannya Bhisama Sabha Pandita tahun 2002 tentang Dana Punia Wajib bagi umat Hindu, sampai saat ini baru sekitar Rp 4 Milyar Dharma Dana yang dapat kita himpun dalam hitungan waktu belasan tahun. Jumlah yang sangat kecil jika dibandingkan dengan dana yang dihabiskan untuk sebuah kegiatan seperti; Puja Wali, ngenteg linggih, mupuk pedagingan, mulang pekelem, dharma santi atau kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat ritual dan seremonial lainnya. Namun bagaimanapun juga capaian tersebut patut kita syukuri karena dapat kami pahami bahwa kesadaran untuk melaksanakan kewajiban dharma dharma seperti yang diamanatkan dalam bhisama sabha pandita tahun 2002 tersebut memerlukan waktu.
Kami juga mengapresiasi dan bersyukur atas kinerja pengurus Yayasan dalam membesarkan BDDN. Program-program prioritas yang sudah dilaksanakan semakin
dirasakan manfaatnya oleh umat Hindu meskipun belum terlalu banyak. Minimal kita sudah memiliki 13 sarjana dan 3 magister dari Putra-Putri Hindu dengan berbagai jurusan diberbagai perguruan tinggi papan atas di Indonesia. Kita juga sudah mampu membantu menggerakan roda perekonomian umat Hindu dari 10 kelompok usaha pertanian, peternakan dan perdagangan di jawa, lampung dan sulawesi. Selain itu selama tahun 2013 kita membantu premi asuransi kesehatan bagi 1.532 orang Pandita dan Pinandita di seluruh Indonesia kecuali Bali. Ke depannya Yayasan dan Parisada akan terus meningkatkan kinerja guna kemajuan umat Hindu.
Kami ucapkan terimakasih kepada segenap umat Hindu yang sudah melaksanakan kewajibannya berdharma Dana melalui BDDN. Dengan menyalurkan Dharma Dana melalui BDDN Umat Hindu mendapat pengurangan penghasilan bruto pada pajak penghasilan dengan melampirkan bukti dharma dana pada SPT Tahunannya. Kami tentu tidak bisa bekerja sendiri, oleh karena itu partisifasi dari segenap komponen umat sangat kami perlukan. Moto kami “salurkan dharma dana anda melalui BDDN dan awasi bersama penggunaannya”.
Om Santih Santih Santih
Mayjen. TNi (Purn) S.N. Suwisma
Sambutan Pengurus
Yayasan Adikara Dharma Parisad
transparansi dan tata kelola keuangan yang baik (good governace).
Harus kami akui bahwa pada tahun ini realisasi program pemberdayaan ekonomi umat tidak dapat kami laksanakan karena keterbatasan suberdaya untuk menggali potensi, pembinaan dan pengawasannya di daerah sehingga kami sangat mengharapkan bantuan dari segenap pihak terutama Parisada Daerah untuk aktif dalam program ini.
Ucapan terimkasih yang mendalam kami sampaikan kepada segenap umat Hindu yang telah menyalurkan dan mempercayakan pengelolaan dharma dananya melalui YADP. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Kuasa) senantiasa melimpahkan kesehatan, kesejahteraan dan kedamaian serta memberi inspirasi kepada umat yang lain untuk berpartisifasi demi kemajuan umat Hindu ke depan.
Om Santih, Santih, Santih
Wayan Alit Antara
Ketua Pengurus
Om Swastyastu
Kita patut bersyukur dengan keputusan pemerintah yang menetapkan BDDN sebagai badan penerima sumbangan keagamaan yang bersifat wajib bagi umat Hindu yang dapat dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Keputusan tersebut termuat dalam Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-15/PJ/2012 tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-33/PJ/2011 tentang Badan/ Lembaga yang Dibentuk atau Disahkan Oleh Pemerintah yang Ditetapkan sebagai Penerima Zakat atau Sumbangan Keagamaan yang Sifatnya Wajib yang Dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto. Besar harapan kami dengan adanya keputusan ini dapat meningkatkan partisipasi dan kepercayaan umat untuk menyalurkan Dharma Dananya melalui BDDN. Laporan ini kami susun sebagai bagian dari pertanggung jawaban yayasan dalam penghimpunan dan pengelolaan dharma dana tahun buku 2013 untuk memenuhi azas
Hendaknya kekayaan yang kamu peroleh
dengan kejujuran dapat bermanfaat bagi
masyarakat, Arahkanlah untuk
perbuatan-perbuatan baik dan kesejahteraan masyarakat.”
Pendahuluan
“Semoga kita dapat mengabdikan diri kita
menjadi instrument Tuhan Yang Maha Esa
dan dapat membagikan keberuntungan kita
kepada orang-orang miskin dan mereka yang
membutuhkan.”
(Rgveda I.15.8)
Dalam ajaran Hindu, tujuan hidup umat Hindu adalah moksartham jagad hita ya ca iti dharmah. Jika kita perhatikan ada dua tujuan yang ingin dicapai, yaitu moksartham yang berarti kelepasan secara rohani dan jagadhita yang berarti kesejahteraan duniawi. Mahawakya ini memberikan garis yang jelas tentang pentingnya keseimbangan rohani dan jasmani untuk kita bisa mencapai kesejahteraan. Oleh karennya tidak tepat jika hanya melaksanakan sadana tanpa memperhatikan kesejahteraan umat.
Kondisi umat Hindu di Indonesia secara umum dapat dikatakan masih tertinggal jauh dari umat beragama yang lain. Secara ekonomi masih banyak umat hindu yang hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan yang dialami umat hindu bertalian dengan ketidak mampuan memberikan pendidikan yang baik pada putra-putrinya. Karena pendidikannya yang rendah umat Hindu tidak mampu menjadi manusia yang kreatif yang mampu merubah taraf hidupnya. Kesulitan ini juga membuat umat Hindu tidak mampu
mengakses kesehatan yang layak. Di sisi lain tidak sedikit pula umat Hindu yang hidup mapan secara ekonomi, pendidikan dan memiliki status sosial yang kuat sehingga mampu melaksanakan upacara keagamaan secara besar-besaran baik secara individu mupun kelompok. Paradoks ini menimbulkan kesenjangan yang bisa membahayakan masa depan umat Hindu.
Permasalahan tersebut di atas menjadi cemeti bagi Parisada untuk terus meningkatkan kinerjanya dan fokus menjalankan tiga program prioritas, yaitu pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi umat. Yayasan Adikara Dharma Parisad sebagai payung hukum bagi operasional BDDN akan terus berupaya dalam meningkatkan partisipasi umat dalam ber-dharma dana. Namun demikian, kesuksesan ini tidak dapat dicapai tanpa dukungan semua pihak khususnya peran aktif dari seluruh jajaran Parisada maupun Bimbingan Rohani di masing-masing tingkatan organisasi dan instansi-instansi baik pemerintah maupun swasta. Diharapkan para
Pengurus Parisada dan Binroh secara terus menerus mensosialisasikan Bhisama tentang Dana Punya kepada umat sekaligus menjadi teladan bagi umat Hindu dalam ber-dharma dana. Apalagi sejak 2012 lalu pemerintah telah menetapkan BDDN sebagai lembaga yang sah dalam mengumpulkan dan mengelola dana umat Hindu yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto dalam penghitungan pajak penghasilan.
Yayasan Adikara Dharma Parisad menyajikan laporan pada setiap tahun sebagai wujud pertanggungjawaban dalam penghimpunan dharma dana. Laporan tahunan ini juga disusun sebagai komitment pengurus dalam menjalankan tata kelola yang baik (good governence).
Laporan tahunan 2013 ini berisi kinerja dari Yayasan Adikara Dharma Parisad dalam melaksanakan program-program dalam rangka mendukung Parisada Pusat dalam melakukan pembinaan kepada umat Hindu di Indonesia. Dengan laporan tahunan ini, masyarakat dapat menilai kinerja Yayasan Adikara Dharma Parisad secara mendalam dan transparan.
Pada periode 2013, Yayasan Adikara Dharma Parisad telah melanjutkan realisasi program prioritas Parisada antara lain: Pendidikan melalui Beasiswa Dharma Dana Parisada, bantuan premi Asuransi Pandita dan Pinandita. Program-program ini dapat direalisasikan berkat dukungan umat untuk terus ber-dharma dana.
Milestone
2006
• Untuk menindaklanjuti penghimpunan dana berdasarkan Bhisama Sabha Pandita tersebut, pada Mahasabha IX Parisada mengeluarkan ketetapan nomor: IV/TAP/M.Sabha IX/2006 tentang Dharma Dana Nasional.
• Ketetapan tersebut merupakan tindak lanjut dari Keputusan Pesamuhan Agung Parisada nomor: 010/Kep/P.A. Parisada/ VII/2005 tentang Dharma Dana Nasional.
• Dalam konsideran ketetapan Mahasabha IX tersebut ditegaskan agar Parisada Pusat membentuk Badan Dharma Dana Nasional.
2002
Untuk melakukan penghimpunan dana, Parisada Pusat telah mengeluarkan Bhisama Sabha Pandita pada saat Pesamuhan Agung di Mataram tahun 2002, nomor: 01/Bhisama/Sabha Pandita Parisada Pusat/X/2002 tentang Dana Punya.
2011
Telah direalisasikan program pemberdayaan ekonomi di beberapa daerah.
2012
• Pemerintah menetapkan BDDN-YADP sebagai lembaga yang sah menerima dan mengelola Dharma Dana Hindu di Indonesia melalui Keputusan Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI No. 43 Tahun 2012 Tanggal 15 Maret 2012
• Dengan adanya penetapan BDDN-YADP oleh dirjen Bimas Hindu tersebut maka Dirjen Pajak kemudian menerbitkan Peraturan dirjen Pajak No. PER-15/PJ/2012 Tanggal 11 Juni 2012 yang menetapkan BDDN-YADP sebagai badan penerima sumbangan keagamaan yang bersifat wajib bagi umat Hindu yang dapat dikurangkan dari penghasiln bruto dalam penghitungan pajak penghasilan.
“Wahai umat manusia, bekerja keraslah
kamu dengan sekuat tenaga usir jauh-jauh
sifat-sifatmu yang membuat kamu melarat
dan sakit. Hendaknya kekayaan yang kamu
2007
• Parisada mengeluarkan Surat Keputusan nomor: 03/SK/ Parisada Pusat/I/2007 tentang Susunan dan Personalia BDDN.
• Tujuan dari BDDN untuk mendayagunakan potensi dharma dana agar lebih bermanfaat untuk pembinaan umat, membentuk aliran dana abadi untuk kepentingan organisasi dan umat Hindu Indonesia.
2008
BDDN telah beroperasional secara aktif melakukan penghimpunan dharma dana dan merealisasikan program pendidikan melalui Beasiswa Dharma Dana Parisada.
2009
• Perkembangan selanjutnya terkait dengan penghimpunan dana publik, BDDN perlu payung hukum sebagai bentuk badan hukum terhadap perikatan dengan pihakketiga, misalnya di perbankan.
• Untuk itu, para tokoh umat Hindu mendirikan Yayasan Adikara Dharma Parisad sebagai payung hukum dari BDDN dalam melakukan penghimpunan dana publik. • Pada tahun 2009 juga direalisasikan
program kesehatan melalui Asuransi Pandita dan Pinandita.
2010
• Pada tanggal 13 Februari 2010 dilakukan deklarasi Yayasan Adikara Dharma Parisad bertempat di Kantor Parisada Pusat. Yayasan Adikara Dharma Parisada didirikan oleh 45 tokoh umat Hindu yang berkomitmen untuk mendirikan yayasan dan didedikasikan sepenuhnya untuk kepentingan Parisada Pusat.
• Yayasan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI menjadi badan hukum dengan nomor: AHU-2447.AH.01.04.tahun 2010 tanggal 18 Juni 2010. • Dengan terbentuknya yayasan sebagai payung hukum
dari BDDN, perikatan dengan pihak ketiga atas nama yayasan. Rekening yang digunakan BDDN diperkuat dengan melakukan perubahan nama rekening sehingga statusnya menjadi kuat.
peroleh dengan kejujuran bermanfaat bagi
masyatakat, arahkan untuk
perbuatan-perbuatan baik dan kesejahteraan
masyarakat”
Sejarah Singkat
Dari berbagai fakta yang ada, institusi umat Hindu masih jauh tertinggal baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, maupun pemberdayaan ekonomi. Kesadaran untuk membangun sistem pendanaan berkelanjutan terus dicoba dan diformulasikan namun belum menemukan pola yang dapat diterapkan. Selain itu Parisada Hindu Dharma Indonesia sebagai organisasi tertinggi agama Hindu juga berjalan tanpa dukungan logistik yang memadai. Organisasi kita masih mengandalkan donasi yang terbatas dari individu-individu tertentu yang tidak terjamin kesinambungannya. Kondisi ini menyebabkan pelayanan keumatan menjadi sangat tidak optimal, masih jauh dari target-target yang diharapkan.
Untuk itu, Parisada Hindu Dharma Indonesia mengeluarkan Bhisama Sabha Pandita nomor: 01/Bhisama/Sabha Pandita Parisada Pusat/X/2002 tentang dana punya. Bhisama ini mengandung pokok-pokok bahwa dana punya merupakan salah satu ajaran agama Hindu yang harus ditaati oleh seluruh umat Hindu sebagai suatu kewajiban suci.
Untuk menindaklanjuti bhisama yang begitu luhur tersebut, dalam Pesamuhan Agung Parisada Pusat tahun 2005 di Lampung, dikeluarkan Keputusan Pesamuhan Agung Parisada nomor: 010/Kep/P.A. Parisada/ VII/2005 tentang Dharma Dana Nasional. Selanjutnya, dalam Mahasabha IX Parisada Hindu Dharma Indonesia tahun 2006 di Jakarta, terbit Ketetapan Nomor: IV/TAP/M. Sabha IX/2006 tentang Dharma Dana Nasional sebagai tindak lanjut keputusan Pesamuhan Agung 010/Kep/P.A. Parisada/ VII/2005 tentang Dharma Dana Nasional. Adapun pokok materi ketetapan tersebut, antara lain:
a. Menugaskan kepada Pengurus Harian Parisada Pusat untuk membentuk Badan Dharma Dana Nasional yang menjalankan mekanisme dalam mengumpulkan Dharma Dana Nasional.
b. Badan Dharma Dana Nasional berbadan hukum yang pada akta pendiriannya disebutkan sebagai milik Parisada Pusat. c. Dharma Dana yang terhimpun harus
bertambah dari waktu ke waktu sehingga menjadi aliran dana abadi.
“Tuhan Yang Maha Esa tidak akan memberikan anugerah
kepada orang-orang yang memperoleh kekayaan dengan
tidak jujur. Demikian pula yang tidak mendermakan sebagian
miliknya untuk orang-orang miskin dan sangat memerlukan.
Tuhan Yang Maha Kuasa akan mengambil kekayaan dari
orang-orang yang tamak dan menganugerahkannya kepada
orang yang dermawan”.
(Reg Weda V.34.7)Untuk memperkuat status legal dalam penghimpunan dana publik yang dilakukan BDDN, Parisada Pusat membentuk Yayasan Adikara Dharma Parisad sebagai payung hukum bagi BDDN. Yayasan Adikara Dharma Parisad didirikan oleh 45 tokoh umat Hindu yang telah mendeklarasikan pendirian dan mendedikasikan yayasan untuk kepentingan Parisada Pusat.
Dengan adanya Yayasan Adikara Dharma Parisad sebagai badan hukum dalam penghimpunan dharma dana, perikatan dengan pihak ketiga seperti perbankan semakin baik untuk memenuhi prinsip-prinsip tata kelola organisasi yang baik. Diharapkan kedepan, dengan semakin banyaknya partisipasi umat dalam ber-dharma dana, semakin banyak program-program yang dapat direalisasikan Parisada Pusat melalui Yayasan Adikara Dharma Parisad.
Pendiri Yayasan Adikara Dharma PARISAD
1. Dr. I Made Gde Erata, M.A. 2. Ir. Wayan Alit Antara
3. Komjen Pol (Purn) Drs. Made Mangku Pastika
4. Ir. Ketut Yudantara
5. Dr. Putu Gede Ary Sutha, M.B.A. 6. Ir. Kadek Sardjana
7. Ir. Ketut Suardana Linggih 8. Ir. Nyoman Djintji, M.Sc. 9. Dr. Nyoman Tjager, S.H.,M.A. 10. Drs. I Made Marka, Ak. 11. Drs. Made Sukada
12. Made Suthama, S.Sos, M.M. 13. I Nyoman Suwandha, S.H.
14. Mayjen. TNI. (Purn) S. N. Suwisma 15. Drs. I Nyoman Sender, M.M. 16. Drs. I Made Suarya
17. I Gusti Ngurah Gde Antika, S.H. 18. Prof. Dr. dr. I KT Sukardika 19. Dr. I Gusti Gede Subawa, M.Kes 20. I Nyoman Duari, MBA
21. Agung Putu Ngurah Wirawan, S.E. 22. I Nyoman Sudayana Merada 23. Ir. Made Mandra, M.M.
24. Dr. Ir. Gde Pradnyana
25. Ir. Nyoman G. Wiryanata, M.B.A.
26. Brigjen Pol. (Purn) Drs. I Ketut Ratta, S.H. 27. Prof. Dr. I.B.G. Yudha Triguna,M.S.
28. Drs. Wayan Suwira Satria, M.M. (Alm.) 29. Mayor Laut (Purn) Nyoman Tjakri Arwati 30. Ir. I Wayan Maryasa
31. Mayjen Pol. (Purn) Drs. Putera Astaman 32. Letjen. TNI (Purn) Putu Soekreta Soeranta 33. Kolonel. Inf. (Purn) I Nengah Dana, S.Ag. 34. Marsdya TNI. (Purn) I Gede Sudana 35. JM. Astono Chandra Dana, S.E., M.M. 36. Ida Bagus Made Putra Jendana, M.I.E. 37. Ir. Dewa Putu Sukardi, S.Ag., M.B.A. 38. Drs. Nyoman Udayana Sangging, S.H., M.M. 39. Drs. I Nyoman Budiarna, M.H.
40. Ibu Ida Ayu Swastika, S.E., M.M. 41. Ketut Suratha Arsana, S.Psi. 42. Prof. DR. Dr. I Wayan Wita, Sp.JP 43. A.S. Kobalen, M.Phil.H
44. Agus Sumantri Mantik
45. Drs. I D G Ngurah Utama, M.M.
Yayasan Adikara Dharma Parisad didirikan dan dideklarasikan oleh 45 tokoh umat Hindu Indonesia. Adikara Dharma Parisad diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti menjalankan kewajiban utama, mendukung pelaksanaan fungsi dan tugas pokok Parisada.
Visi
Yayasan Adikara Dharma Parisad
Melalui Yayasan Adikara Dharma Parisad;
Parisada akan dapat berperan lebih luas
dalam pembinaan umat baik dalam bidang
keagamaan maupun semua aspek kehidupan
umat untuk menghadapi tantangan global.
Visi
BDDN
Menjadikan Dharma Dana sebagai sumber
energi yang berkelanjutan untuk mendukung
program-program Parisada dalam
mewujudkan umat Hindu yang Moksartham
Jagadhita Ya Ca Iti Dharma.
Misi
BDDN
• Meningkatkan kualitas sraddha dan bhakti umat Hindu; • Meningkatkan kualitas SDM umat Hindu;
• Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat Hindu;
• Memberikan peran aktif dan kontribusi positif kepada pemerintah; • Menjadikan Parisada sebagai pedoman umat Hindu dalam melaksanakan
keagamaannya.
Profil Pengurus
Yayasan Adikarna Dharma Parisad
Pembina
ketuaMayjen TNI (Purn) S.N. Swisma
S.N. Swisma, lahir di Desa Tamanbali, Bangli, Bali pada tanggal 10 Mei 1949. Mengawali karir dari kopasus sejak 1974. Sekarang menjadi Direktur Utama MNC TV dan menjabat sebagai ketua umum Pengurus Harian Parisada Pusat 2011-2016
Anggota
Kolonel Inf. (Purn) I Nengah Dana, S.Ag.
Lahir di Panaraga, pada 15 Maret 1949. Karirnya sebagai pegawai di Ditjen Bimas Hindu dan Budha Depag tahun 1976, kemudian Paroh Hindu Kologad tahun 1977 hingga Kasubdisbina Talid Disbintalad tahun 2004.
Ir. Ketut Suardhana Linggih
Lahir di Singaraja pada 20 Februari 1958. Ia merupakan pendiri dari kelompok usaha Ganeca Group yang bergerak di bidang percetakan, hotel, dan masih banyak lagi lainnya.
I.N. Suwandha, S.H.
Lahir di Singaraja pada 12 Januari 1937. Ia berkarir di Kejaksaan RI hingga posisi puncak sebagai Wakil Jaksa Agung RI pada tahun 1995 hingga 1997. I.N. Suwandha juga merupakan Ketua Umum Pengurus Harian Parisada periode 2001 – 2006.
Ir. Nyoman Djintji, M.Sc.
Lahir di Bali pada 17 Juni 1945. Ia berkarir sebagai profesional. Ia aktif dalam mengembangkan beberapa usaha.
Bendahara Umum Komang Adi Setiawan
Lahir di Klungkung pada 7 Februari 1978. Ia berkarir sebagai wiraswasta dengan mengembangkan beberapa unit usaha.
Bendahara
Dewa Made Budiarta Lahir di Bali pada 28 Februari 1968. Ia berkarir di Kementerian Keuangan, saat ini berkarir di Inpex Corporation.
Pengurus
ketuaWayan Alit Antara
Lahir di Karangasem pada 19 Mei 1948. Karirnya ia mulai dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) tahun 1976 hingga menjadi Wakil Direktur Utama BRI tahun 2005. Kini, Ia berkarir di Bank UOB Indonesia sebagai Komisaris.
Pengawas
ketuaI Nyoman Tjager
Lahir di Bali pada 30 Maret 1950. Karirnya selama lebih dari 30 tahun dimulai di Biro Hukum Bapepam. Kini, ia menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia.
Sekretaris I Nyoman Duari
Lahir di Tabanan pada 20 Desember 1965. Ia memulai karirnya di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kini ia mengembangkan bisnis yang bergerak di bidang risk management, microfinance, dan perbankan. Anggota Nyoman S Merada Lahir di Singaraja pada 23 November 1963. Kini, Ia aktif sebagai wiraswasta dan mengembangkan beberapa usaha.
Made Suthama, S.Sos, M.M.
Lahir di Bali pada 19 September 1951. Karirnya dimulai di PT Asuransi Kredit Indonesia. Kini ia aktif dalam mengembangkan beberapa usaha.
Legalitas
Nama
Yayasan Adikara Dharma Parisad
Pendiri
45 tokoh umat Hindu Indonesia termasuk Pengurus Parisada Pusat
Akte Nomor
20 tanggal 13 Februari 2010, dan 24 tanggal 15 April 2010
Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI tentang pengesahan Yayasan nomor
AHU-2447.AH.01.04.Tahun 2010 tanggal 18 Juni 2010
Izin operasional dari Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI nomor
DJ.V BA.01.1/1182/2010 tanggal 6 Agustus 2010
Tanda Daftar Lembaga Keagamaan Hindu dari Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI nomor
DJ.V/Dt.V.1/1449/10, tanggal 20 September 2010
Peraturan Dirjen Pajak
Nomor: PER-15/PJ/2012, tanggal 11 Juni 2012, tentang: Badan/Lembaga yang dibentuk atau disahkan oleh Pemerintah yang ditetapkan sebagai penerima zakat atau sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto.
NPWP
02.900.103.9-031.000
Kedudukan
Jl. Anggrek Nellimurni Blok A No. 3 Slipi, Jakarta Barat
Nomor Rekening
BRI Cabang Khusus 020 601 000 911 304
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
BNI Cabang Jakarta Pusat 8000 55555 6
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
Bank Mandiri Cabang Slipi Jaya
116 000 543 6440
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
BCA Cabang Thamrin 206 30 60 500
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
Makna Logo
• Logo Dharma Dana terdiri dari tiga warna yaitu merah – hitam – putih (tridatu). Bentuk bulat melambangkan matahari yang membawa semangat untuk memberi harapan bagi semua orang.
• Didalam semangat tersebut terkandung nilai-nilai Ke-Tuhan-an dalam ajaran Hindu yang dilambangkan dengan Trimurti ( ), tiga kekuatan Brahman (Sang Hyang Widhi) dalam menciptakan, memelihara, dan melebur alam beserta isinya.
& Matahari
• Membawa nilai-nilai Hindu. • Semangat untuk memberi.
• Harapan bagi semua orang, tanpa membeda-bedakan golongan – bersifat universal.
• Sifat Tuhan sebagai pemelihara/sthiti dalam Tri Murti terdapat pada Dewa Wisnu yang mempunyai lambang U dan warna hitam.
Lambang U
• Simbol Dewa Wisnu – Sang Pemelihara. • Lembaga Dharma Dana sebagai “Wadah” yang menampung dan menyalurkan bantuan.
• Dibentuk dengan goresan tangan manusia – Membawa karakter kemanusiaan.
• DHArMA DANA. Menegaskan bahwa dharma dana adalah spirit kemanusiaan dengan nilai-nilai ajaran Hindu sebagai wadah untuk menampung dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dengan semangat berbagi
Menurut Sarasamuccaya 262-264, peruntukan harta hasil kerja
itu hendaknya dibagi, yaitu sepertiga untuk Dharma (
sadhana
ri kasiddhaning dharma
), sepertiga lagi untuk Kama (
sadhana
ri kasiddhaning kama
), dan sepertiga untuk Artha (
sadhana
rikasiddhaning artha wrddhyakên mwah
), sesuai kutipan berikut:
“Demikianlah keadaannya, maka dibagi tigalah hasil usaha itu, yang
satu bagian untuk biaya mewujudkan Dharma, bagian yang kedua
adalah untuk biaya memenuhi Kama, dinikmati dan bagian yang
ketiga diperuntukkan untuk mengembangkan modal usaha dalam
bidang Artha, ekonomi agar berkembang kembali, demikianlah
hendaknya hasil usaha itu dibagi tiga, oleh orang yang ingin
memperoleh kebahagiaan.“(
262
).
“Sebab harta benda itu jika Dharma dijadikan landasan untuk
memperolehnya, labha atau keuntungan namanya, sungguh
mengalami kesenangan orang yang memperoleh harta benda ini
akan tetapi jika harta benda itu diperoleh dengan jalan Adharma,
merupakan noda terhadap harta benda itu, dihindari oleh orang
yang berbudi utama, oleh karena itu janganlah bertindak menyalahi
Dharma, jika anda berusaha menuntut sesuatu.” (
263
).
2,5% Penghasilan Bersih Anda Wajib
untuk Dharma Dana
Dalam Wrhaspati Tattwa sloka 26 dinyatakan ada tujuh perbuatan yang tergolong Dharma, yaitu: Sila (tingkah laku yang baik), Yajna
(pengorbanan), Tapa (pengendalian diri),
Dana (pemberian), Prawrjya (menambah ilmu pengetahuan suci), Diksa (penyucian diri/ Dwijati), dan Yoga (menghubungkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa).
Dari tujuh perbuatan yang tergolong Dharma tersebut, satu di antaranya adalah dana. Untuk itu, berdasarkan pembagian Dharma serta peruntukan dari hasil karya (penghasilan) seseorang, maka dapat diperinci sebagai berikut : 33,1/3% (yang diperuntukkan Dharma)
dibagi 7, sehingga dapat dibulatkan menjadi 5%. Dengan demikian setiap umat Hindu wajib menyisihkan 5% dari penghasilan bersihnya secara khusus untuk dàna punya. Dari angka 5% tersebut, Parisada Pusat telah menetapkan 2,5% untuk dharma dana. Dan 2,5% lagi untuk memenuhi kewajiban-kewajiban lainnya seperti banjar, sosial, dan bantuan lainnya. Pengelolaan dana punya dilaksanakan oleh Parisada yang dinyatakan sebagai majelis tertinggi umat Hindu sesuai ketentuan kitab suci Manawadharmasàstra. Setiap umat Hindu hendaknya secara utuh dapat mengamalkan ajaran Dharma (agama) tersebut.
Mekanisme pembayaran dharma dana dilakukan oleh umat Hindu kepada BDDN-YADP dengan mekanisme sebagai berikut: 1) Umat Hindu melakukan registrasi (mengisi
formulir dharma dana) baik offline, maupun secara online yang disediakan melalui website BDDN: www.bddn.org
2) BDDN-YADP melakukan administrasi, dan database atas formulir yang masuk, dan melakukan konfirmasi dan ucapan terima kasih kepada umat yang melakukan pengisian formulir, melalui: SMS, dan atau
Email.
3) Umat yang telah mengisi formulir registrasi, dapat melakukan transfer dharma dana melalui rekening BDDN-YADP, sebagai berikut:
• BRI Cab. Khusus 0206 01 000 911 304
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
• BNI Cab. Jakarta Pusat 8000 55555 6
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
• Bank Mandiri Cab. Slipi Jaya 116 000 543 644 0
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
• BCA Cab. Thamrin 206 30 60 500
an. Yayasan Adikara Dharma Parisad
4) Umat yang telah melakukan transfer dharma dana, mengirimkan konfirmasi pembayaran, berikut bukti transfer melalui fax: 021 548 5181 atau email: info@bddn.org atau via pos ke alamat:
Jl. Anggrek Nelly Murni Blok A No. 3 Slipi, Jakarta Barat 11480
Selanjutnya, BDDN-YADP memberikan bukti setor dharma dana kepada umat yang telah melakukan transfer dharma dana yang akan digunakan sebagai lampiran dalam Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan untuk perhitungan pajak penghasilan yang bersangkutan.
Bukti Setor Dharma Dana, memuat: • Nama Lengkap umat/ Wajib Pajak • Nomor Pokok Wajib Pajak
• Jumlah Pembayaran/ Dharma Dana • Tanggal Transfer
• Tanda Tangan pihak BDDN-YADP.
Bukti setor dharma dana dikirim kepada umat yang melalukan pembayaran dharma dana. Berikut adalah bukti setor dharma dana:
Mekanisme Pembayaran Dharma Dana (Sumbangan Wajib Umat Hindu)
Pengurangan Penghasilan Bruto pada Perhitungan Pajak Penghasilan
“Adalah seseorang yang tidak pernah berdana
punya, tidak pernah melakukan pengendalian
diri, penyerahan diri maupun berdisiplin.
Kesengsaraanlah yang akan didapat. Disakiti
oleh sifat rajas dan tamak dibelenggu oleh rasa
sakit hati.
PeRHItUngAn DALAM SPt
Umat yang melakukan pembayaran dharma dana melalui BDDN-YADP dan sebagai wajib pajak akan mendapat insentif berupa penghasilan kena pajak (PKP) yang lebih
rendah. Hal ini dikarenakan, jumlah dharma dana dimasukan sebagai pengurang penghasilan bruto, dan dimasukan dalam form 1770 S atau 1770.
Kinerja Manajemen
Tahun ini Yayasan mengalami penurunan kinerja, hal ini mungkin memerlukan penyegaran baik dari segi pengurus maupun program. Meskipun demikian pengurus tetap mengusahakan agar lembaga ini bisa berjalan dengan baik dan menyentuh kepentingan umat Hindu di Indonesia.
Pengurus sudah berhasil mendaftarkan BDDN-YADP sebagai salah satu lembaga penghimpun dan pengelola dana umat yang sifatnya wajib yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto pada perhitungan pajak penghasilan. Fasilitas yang diberikan oleh pemerintah ini diharapkan semakin menumbuhkan kesadaran dan kepercayaan umat untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan amanat Bhisama Sabha Pandita tentang dana punia.
Untuk membumikan harapan tersebut, kami memerlukan bantuan segenap jajaran parisada agar tidak henti-hentinya mensosialisasikan isi bhisama tentang dana punia beserta keputusan Dirjen Pajak tentang pengurangan penghasilan
bruto pada perhitungan pajak penghasilan. Selain itu, kesadaran umat juga harus dibarengi dengan kepercayaan dan teladan yang baik dari setiap Pengurus maupun lembaga Parisada beserta badan/ lembaga pada setiap tingkatan. Dengan demikian, umat memiliki semangat dan kesadaran berkelanjutan untuk ber-dharma dana.
Kami juga sangat mengharapkan dukungan parisada dalam hal menggali potensi umat, menjalankan sekaligus monitoring program-program BDDN yang dilaksanakan di daerah. Sehingga keberadaan BDDN benar-benar bisa menyentuh kebutuhan umat Hindu di
grass root.
PeRKeMBAngAn DHARMA DAnA
Dharma dana yang terhimpun sampai dengan 2013 sebesar Rp 4,2 miliar dengan partisipasi umat mencapai 700 orang. Berikut kami sampaikan rekapitulasi penerimaan dan penggunaan dana dari 2009 s/d 2013
PenggUnAAn DHARMA DAnA
PARtISIPASI UMAt
Operasional Parisada32%
Beasiswa Dharma Dana9%
Operasional Yayasan13%
Dana Abadi37%
Pemberdayaan Ekonomi1%
Penanggulangan Bencana1%
Asuransi Pandita & Pinandita7%
PRogRAM-PRogRAM
1. Program Beasiswa Dharma Dana Parisada
Sampai dengan tahun 2013 program ini sudah berhasil menamatkan 13 orang mahasiswa S1 dan 3 orang mahasiswa S2 dari berbagai
perguruan Tinggi Papan Atas di Indonesia seperti UI, UGM, Unud, ITS, ITB dan IPB. Sedang yang masih menempuh kuliah sebanyak 17 orang. Adapun penerima program beasiswa adalah sebagai berikut:
ANgKATAN I
no. nama Fakultas
1. I gede Mahendra Wijaya Ilmu Teknologi Kelautan – IPB
2. Anak Agung Ngurah Perwira Redi Teknik Informatika – ITS
3. A. A Lanang Oka Teknik Perkapalan – ITS
4. Ni Made Wenes Widiyani Arsitektur Lanskap – IPB
5. Agus Putra Wicaksana Teknik Perkapalan - ITS
6. Ayu Amritasari Rambi Ilmu Politik - UI
7. Ni Luh Putu Ayu Maha Iswari Kedokteran - UNUD
8. I Gusti Bagus Yogiswara Statistika - UGM
ANgKATAN II
no. nama Fakultas
1. Kadek Ardya Novi Diani Statistika - ITS
2. Luh Pastiniasih Teknologi Industri Pertanian – IPB
3. Putu Daivi Prawisanti Manajemen – UI
4. Reni Widyastuti Kedokteran – UNUD
ANgKATAN III
no. nama Fakultas
1. Ayu Indah Hapsari Kedokteran - UNUD
2. Ayuk Putri Sugiantari Statistika - ITS
3. I gede Arya Pardita Sastra Jepang - UGM
4. I Nengah Dede Setiadi Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata - IPB
5. Ni Putu Sukanter Sosial Ekonomi Pertanian - Program S2 - UNUD
6. Putu Eka Prayastiti Kefani Kedokteran - UNUD
ANgKATAN IV
no. nama Fakultas
1. Kadek Suar Wibawa Program S2 - ITB/Teknik Informatika
2. Ida Bagus Mandhara Brasika ITB/Meteorologi/Kebumian
3. Made Harumi Padmaswari UGM/Kedokteran
ANgKATAN V
no. nama Fakultas
1. Ni Made Agusuriyani Diana Putri UNILA/Kedokteran
2. Ni Putu Sri Wahyuningsih ITB/Teknik Lingkungan
3. Made Ayu Aristyyana Dewi UI/sistem Informasi
4. Ni Nengah Ayu Padmawati UI/Kesehatan Masyarakat
5. Ida Ayu Indira Dwika Lestari UI/Kesehatan Masyarakat
6. Ida Ayu Diah Kartika Sari UI/Sistem Informasi
7. Made Dwi Arika Dewi UI/Pariwisata
8. Luh Ayu Shri Dewi UI/Sastra Cina
9. Ni Kadek Ari Puji Astiti UNUD/Kedokteran
10. Luh gede Pratiwi Mayasari UI/Ilmu Komunikasi
Dari kelima angakatan tersebut, beberapa penerima beasiswa telah menyeselesaikan studinya, antara lain:
no. nama Univ. Fakultas Prog. Angk. Lulus
1. Ayu Amritasari Rambi UI Ilmu Politik S1 I 2011
2. Anak Agung Ngurah Perwira Redi ITS Teknik Informasi S1 I 2011
3. Putu Daivi Prawisanti UI Menejemen S1 II 2011
4. Kadek Ayu Suryani, S.Km UNUD Kesehatan Masyarakat S2 II 2011
5. Ni Made Wenes Widiyani IPB Arsitektur Lanskap S1 I 2011
6. Agus Putra Wicaksana ITS Teknik Perkapalan S1 I 2012
7. A. A. Lanang Oka ITS Teknik Perkapalan S1 I 2012
8. Luh Pastiniasih IPB Teknologi Industri Pertanian S1 II 2012
9. Kadek Suar Wibawa ITB Teknik Informatika S2 IV 2013
10. Ayu Indah Hapsari UNUD Kedokteran S1 III 2013
11. Ni Luh Putu Ayu Maha Iswari UNUD Kedokteran S1 I 2013
12. Reni Widyastuti UNUD Kedokteran S1 II 2013
13. Ayuk Putri Sugiantari ITS Statistik S1 III 2013
14. Kadek Ardya Novi Diani ITS Statistik S1 II 2013
15. Ni Putu Sukanteri UNUD Sosial Ekonomi Pertanian S2 III 2013
Kemudian yang masih menempuh perkuliahan adalah:
no. nama Univ. Fakultas Prog. Angk. mes- Se-ter
1. I gede Mahendra Wijaya IPB Ilmu Teknologi Kelautan S1 I
2. I Gusti Bagus Yogiswara UGM Statistik S1 I
3. I Nengah Dede Setiadi IPB Konservasi Sumberdaya Hutan dan ekowisata S1 III VII
4. Putu Eka Prayastiti Kefani UNUD Kedokteran S1 III IX
5. Made Harumi Padmas-wari UGM Kedokteran S1 IV V
6. Ida Bagus Mandhara Brasika ITB Meteorologi S1 IV VII
Dari 6 orang penerima yang masih dibayarkan beasiswanya ada 4 orang, karena 2 orang dari angkatan I sedang menunggu wisuda.
“Hendaknya tanpa jemu-jemunya berdana
punya dengan penuh sradha dan bakti yang
diperoleh dengan cara dharma, ia akan
memperoleh pahala yang setinggi-tingginya”.
(Manawa Dharma Sastra, IV.26)testinomi
“Banyak orang yang mengatakan kuliah S2 hanya
buang-buang biaya. Tapi bagi saya, pendidikan adalah
investasi yang tak ternilai. Pernah niat saya untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang magister sempat
terhenti karena melihat besaran biaya yang dibutuhkan.
Namun berkat tekad yang kuat dan dorongan dari
orang tua, akhirnya saya memutuskan untuk tetap
melaksanakan niat saya tersebut. Saya percaya, jika kita
bertekad dan berusaha, maka Ida Sang Hyang Widhi
pasti memberikan jalan-Nya. Tak disangka, jalan tersebut
ditunjukkan-Nya melalui beasiswa BDDN. Beasiswa
tersebut sangat membantu meringankan beban finansial
untuk pendidikan saya. Terima kasih, BDDN. Teruslah
membantu mewujudkan cita-cita generasi muda Hindu
Indonesia!”
Luh gede Pratiwi Mayasari
S2 Ilmu Komunikasi UI
Om Swastyastu,
Sang Hyang Wiidhi memang senantiasa memberikan
apapun yang kita butuhkan. Bahkan tanpa meminta,
Beliau akan selalu memberi segalanya. Salah satu
buktinya melalui Beasiswa Dharma Dana Nasional
angkatan V ini. Keberadaan beasiswa ini saya
anggap sebagai bentuk uluran tangan Sang Hyang
Widhi yang membuat saya semakin termotivasi
untuk memperoleh pendidikan yang terbaik demi
masa depan yang cemerlang. Saya mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami semua, penerima beasiswa
angkatan V sehingga kami dapat memperoleh
beasiswa ini. Terutama dengan kondisi keluarga
saya yang menjadikan kehadiran beasiswa ini sangat
menunjang dan mendukung aktivitas perkuliahan di
Iniversitas Indonesia. Saya berharap agar program
ini tidak hanya terhenti sampai pada angkatan V,
namun akan terus berlanjut ke angkatan berikutnya
hingga program ini mampu mencetak generasi
muda hindu yang berkualitas dan mampu bersaing
dalam perjalanan menyebarkan dharma di dunia.
Matur suksma.
Om Santih, Santih, Santih, Om
Ni Nengah Ayu Padmawati
S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat UI
2. Program Kesehatan – Asuransi Pandita dan Pinandita
Program ini dimulai tahun 2009 bekerjasama dengan Pinandita Sanggraha Nusantara (PSN). Tahun 2013 program ini telah memasuki tahap
V dengan jumlah tanggungan sebanyak 16 orang Pandita dan 1.159 orang Pinandita yang berasal dari berbagai propinsi di Indonesia (kecuali Bali). Berikut rekaputulasi dari tahap I sampai tahap V.
no. Uraian Penerima. Lokasi Jumlah
1. Tahap I (2009) 17 Pandita 262 Pinandita Jabodetabek, 31.450.000 2. Tahap II (2010) 17 Pandita 424 Pinandita Jabodetabek, sumbar, Kaltim, gorontalo, NTT 45.500.000 3. Tahap III (2011) 16 Pandita 486 Pinandita Jabodetabek, Sumbar, Kaltim, gorontalo, NTT,
Babel, Jambi, Kalteng 51.700.000 4. Tahap IV (2012) 16 Pandita 1.159 Pinandita
Jabodetabek, sumbar, Kaltim, gorontalo, NTT, Babel, Jambi, Kalteng, Sulawesi, Maluku
75.000.000
5. Tahap V (2013) 16 Pandita 1.159 Pinandita
Jabodetabek, sumbar, Kaltim, gorontalo, NTT, Babel, Jambi, Kalteng, Sulawesi, Maluku
3. Program Pemberdayaan ekonomi Umat
Program Pemberdayaan Ekonomi Umat tahun 2013 tidak ada realisasi. Hal ini dikarenakan kurangnya sumberdaya yang ada. Kami sangat membutuhkan bantuan segenap jajaran pengurus Parisada maupun organisasi
kepemudaan di daerah untuk menggali potensi umat yang bisa kita kembangkan untuk memberdayakan ekonomi mereka. Dari awal lounching program ini tahun 2011 yang aktif untuk membantu BDDN di daerah adalah Peradah Indonesia.
“Wahai umat manusia, kumpulkanlah kekayaan
dengan seratus tanganmu dan sumbangkanlah
kekayaan itu dengan seribu tanganmu,
dapatkanlah hasil yang penuh dari pekerjaan
dan keahlianmu”.
Pengesahan
PENGAWAS
YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD
DR. I NYOMAN TJAGER, M.A. Ketua Pengawas
I MADE SUTHAMA, S.SOS., M.M. Anggota
NYOMAN SUDAYANA MERADA Anggota
Kami akan terus berkomitmen untuk dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan program-program prioritas Parisada Pusat. Untuk itu, kami sangat terbuka menerima saran yang membangun untuk perbaikan ke depan.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerjasama dengan Yayasan Adikara Dharma Parisad diucapkan terima kasih.
PENGURUS
YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD
WAYAN ALIT ANTARA Ketua Pengurus
NYOMAN DUARI Sekretaris
I KOMANG ADI SETIAWAN Bendahara Umum
DEWA MADE BUDIARTA Bendahara
Setelah mempelajari laporan yang disusun berdasarkan program kerja dan verifikasi lapangan, dengan ini Pembina menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Yayasan Adikara Dharma Parisad tahun 2013
Demikian untuk dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Jakarta, 18 Juli 2013
PENGURUS
YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD
MAYJEN TNI (PURN) S.N. SWISMA Ketua Pembina
KOLONEL INF. (PURN) I NENGAH DANA, S.AG. Anggota
I.N. SUWANDHA, S.H. Anggota
IR. KETUT SUARDHANA LINGGIH Anggota
IR. NYOMAN DJINTJI, M.Sc. Anggota
nota Persetujuan
Catatan 2013 2012
Rp Rp
ASET ASET LANCAR
Kas dan setara kas 3 240.453.398 121.394.379 Deposito 4 1.300.000.000 1.400.000.000 Persediaan 5 2.000.000- 3.000.000 Jumlah Aset Lancar 1.542.453.398 1.524.394.379
ASET TIDAK LANCAR
873
- 873
Jumlah Aset Tidak Lancar 873 873
JUMLAH ASET 1.542.454.271 1.524.395.252
LIABILITAS DAN ASET BERSIH ASET BERSIH
Aset bersih 6 1.542.454.271 1.524.395.252 Jumlah Aset Bersih 1.542.454.271 1.524.395.252
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET BERSIH 1.542.454.271 1.524.395.252
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD LAPORAN POSISI KEUANGAN
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 8.233.127 tahun 2013 dan Rp 8.233.127 tahun 2012
Catatan 2013 2012
Rp Rp
PENDAPATAN 7
P.Dharma Dana - Perseorangan 292.877.119 440.154.995 P. Dharma Dana - Badan 46.049.269 -P. Dharma Dana - Tidak Teridentifikasi 61.731.975 1.700.000 P. Jasa Giro 1.817.279 2.447.058 P. Lain-lain 50.681.330 115.567.591 Jumlah Pendapatan 453.156.972 559.869.644
BEBAN OPERASIONAL 8
Beban Program Parisada 204.260.000 163.790.000 Beban Operasional Parisada 186.940.000 312.530.000 Beban Operasional Yayasan Adikara Dharma Parisad 43.897.953 60.675.419 Jumlah Beban Operasional 435.097.953 536.995.419
PENINGKATAN ASET BERSIH SEBELUM PAJAK 18.059.019 22.874.225
Aset Bersih Awal Tahun 124.395.252 101.521.027
PENINGKATAN ASET BERSIH 142.454.271 124.395.252
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAN 2012LAPORAN KEGIATAN YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan lain)
Keterangan
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
Aset Bersih Per 1 Januari 2012 1.350.000.000 101.521.027 1.451.521.027
Kenaikan Aset Bersih 50.000.000 22.874.225 72.874.225
Saldo Aset Bersih Per 31 Desember 2012 1.400.000.000 124.395.252 1.524.395.252
Kenaikan Aset Bersih - 18.059.019 18.059.019
Saldo Aset Bersih per 31 Desember 2013 1.400.000.000 142.454.271 1.542.454.271
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan lain)
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAN 2012LAPORAN PERUBAHAN ASET BERSIH YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD
SALDO PENINGKATAN
ASET BERSIH
TOTAL ASET BERSIH
KETERANGAN PENDIRIANSALDO
2013 2012
Rp Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Kas dari Penyumbang (Dharma Dana) 400.658.363 441.854.995 Kas dari Penerimaan Jasa Giro 1.817.279 2.447.058 Kas dari Penerimaan Lain - lain 101.000.000 165.567.591 Kas untuk Administrasi Bank 1.032.000 1.087.000 Kas untuk PPh atas Bunga 363.453 480.419 Kas untuk Program Parisada 204.260.000 163.790.000 Kas untuk Operasional Parisada 186.940.000 312.530.000 Kas untuk Operasional BDDN / Yayasan 42.502.500 51.050.000
Jumlah Arus Kas Dari Aktivitas Operasi 68.377.689 80.932.225 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Kas dari Bunga Deposito 50.681.330 50.000.000
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi 50.681.330 50.000.000 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Deposito (Dana Bersih Terikat) 200.000.000
Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan - 200.000.000 KENAIKAN BERSIH KAS dan SETARA KAS 119.059.019 (169.067.775)
SALDO KAS dan SETARA KAS AWAL TAHUN 121.394.379 290.462.154
SALDO KAS dan SETARA KAS AKHIR TAHUN 240.453.398 121.394.379
tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan Lihat Catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang
Keterangan
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD
LAPORAN ARUS KAS
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan lain)
1. A. GAMBARAN UMUM
a. b. 1. 2.
2.1. Merencanakan sistem dan mekanisme penyelenggaraan secara efektif dan efisien. 2.2. Menyelenggarakan sistem, manajemen pengelolaan yang sehat, transparan dan akuntabel. 2.3.
a. b. c.
YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2013 DAN 2012
Untuk mendukung pelaksanaan berbagai program prioritas yang telah dicanangkan oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat (Parisada), perlu didukung dengan sistem pendanaan yang berkelanjutan. Dengan berjalannya sistem pendanaan berkelanjutan ini diharapkan kedepan Parisada dapat lebih optimal dalam melayani dan melakukan pembinaan kepada masyarakat khususnya umat Hindu di Indonesia.
Memasyarakatkan Bhisama tentang Dana Punya kepada seluruh umat Hindu di Indonesia dan para simpatisan. Meneyelenggarakan kegiatan pengumpulan Dana Punya di lingkungan umat Hindu dan simpatisan sebagai berikut:
Selanjutnya untuk memperkuat legalitas dalam pengelolaan dana yang terhimpun, Parisada Pusat membentuk Yayasan sebagai payung hukum BDDN. Yayaysan yang dibentuk bernama Yayasan Adikara Dharma Parisad yang didirikan para tokoh umat Hindu sebanyak 45 orang. Komitmen para pendiri tertuang dalam sebuah deklarasi yang memuat pokok materi, antara lain:
Dengan telah terbentuknya yayasan sebagai badan hukum dari BDDN, semua perikatan dengan berbagai pihak termasuk perbankan menggunakan nama Yayaysan Adikara Dharma Parisad. Dengan demikian, status legal menjadi jelas dalam melakukan penghimpunan dana publik.
Memperhatikan hal dimaksud, serta usulan Sabha Walaka dan hasil pembahasan Sabha Pandita Hindu Dharma Indonesia Pusat pada Pesamuhan Agung tanggal 26 - 28 Oktober 2002, Sabha Pandita mengeluarkan Bhisama tentangDana Punya,
tertuang dalam Bhisama Sabha Pandita Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat, Nomor : 01/Bhisama/Sabha Pandita Parisada Pusat/X/2002, dengan pokok materi keputusan sebagai berikut:
Dana Punyamerupakan salah satu ajaran agama Hindu yang mesti ditaati oleh seluruh umat Hindu sebagai suatu kewajiban suci.
Menugaskan kepada Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat, untuk:
Melaksanakan pelaporan secara periodik kepada Pesamuhan Agung Parisada Hindu Dharma Indonesia dan mempublikasikan kepada Umat Hindu Indonesia
Untuk menindaklanjuti bhisama tersebut, dalam Mahasabha IX Parisada Hindu Dharma Indonesia, terbit Ketetapan Nomor: IV/TAP/M.Sabha IX/2006, tentang Dharma Dana Nasional, dengan pokok materi keputusan antara lain:
Menugaskan kepada Pengurus Harian Parisada Pusat untuk membentuk Badan Dharma Dana Nasional yang menjalankan mekanisme dalam mengumpulkan, menyimpan, menetapkan peruntukan dan mengelola Dharma Dana Nasional sebagai kelanjutan dari setiap Keputusan Parisada Hindu Dharma Indonesia sebelumnya.
Badan Dharma Dana Nasional berbadan hukum yang pada akta pendiriannya disebutkan sebagai milik Parisada Pusat. Dharma Dana yang terhimpun harus bertambah dari waktu ke waktu sehingga menjadi aliran dana abadi.
a. Untuk merealisasikan berbagai program keumatan, Parisada perlu mendapat dukungan dari segenap komponen umat Hindu baik berupa pikiran, tenaga, maupun pendanaan yang berkesinambungan.
b. Para Pendiri berkomitmen untuk mendirikan yayasan dengan nama YAYASAN ADIKARA DHARMA PARISAD yang berkedudukan di Kantor Parisada Pusat, Jl. Anggrek Nelly Murni A No.3 Slipi, Jakarta Barat, yang didedikasikan untuk kepentingan Parisada Pusat.
c. Akte Pendirian Yayasan nomor 20 tanggal 13 Februari 2010 dan nomor 24 tanggal 15 April 2010, dibuat oleh Notaris I Nyoman Pageh, SH, telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM RI Nomor: AHU - 2447.AH.091.04. Tahun 2010.