• Tidak ada hasil yang ditemukan

VlSl, MISI DAN PROGRAM CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VlSl, MISI DAN PROGRAM CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PERIODE"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

VlSl, MISI DAN PROGRAM CALON BUPATI DAN WAKIL BUPATI

KABUPATEN HALMAHERA TIMUR PERIODE 2020 – 2024

======================================================= I

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang - Undang Nomor 25 Tabun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, penjabaran visi dan Misi Kepala Daerah ke dalam dokumen perencanaan daerah. Berdasarkan amanah tersebut, maka setiap Calon Kepala Derah wajib menyusun Visi dan Misi yang akan menjadi bahan dasar dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD).

Dalam kaitannya dengan penyusunan Visi dan Misi tersebut, untuk menjaga kesinambungan pembangunan daerah, maka penyusunan Visi, Misi Calon Kepala Daerab diharapkan mengacu pada dokumen perencanaan yang sudah ada sebelumnya sebagai payung perencanaan, yakni Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Visi dan Misi calon kepala daerah bukanlah visi dan misi yang berdiri sendiri dan tidak terkait dengan perencanaan yang telah ada sebelumnya.

Rencana yang dirumuskan dalam Visi dan Misi mencerminkan urgensi permasalahan pokok yang hendak diselesaikan dalam tugas pokok urusan pemerintahan. Permasalahan pokok tersebut terutama dalam kaitan dengan kesejahteraan masyarakat, pelayanan publik dan daya saing daerah. Permasalahan pokok tersebut memiliki saling keterkaitan secara utuh dan berkesinambungan dari periode pembangunan sebelumnya dan ke periode pembangunan berikutnya. Selain int, rencana yang dirumuskan juga mernpertimbangkan isu-isu yang berkembang pada lingkungan strategis Kabupaten Halmahera Timur yakni lingkungan regional, nasional dan global.

Selain mengacu pada dokumen formal RPJPD sebagai panduan, kondisi umum daerah sebagai hasil dan dampak dari pelaksanaan pembangunan selama ini juga menjadi referensi utama dalam menentukan visi dan misi calon kepala daerah.

(2)

2 II

MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari perumusan visi - misi ini adalah tersedianya sebuah dokumen yang menggambarkan kondisi masa depan Kabupaten Halmahera Timur pada tahun 2025 yang hendak diwujudkan oleh Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati serta upaya - upaya yang akan ditempuh dalam mewujudkannya. Ini sekaligus dimaksudkan untuk memenuhi keharusan penyiapan visi, misi dan program pembangunan daerah oleh calon dalam pendaftaran di KPU.

Tujuan dari perumusan Visi dan Misi ini adalah tersosialisasikannya tujuan dan sasaran pembangunan yang hendak dicapai oleh calon pada tahun 2025 dan arah kebijakan serta program prioritas yang akan dijalankan untuk mencapainya.

III

KONDISI UMUM DAERAH Geografi, Administratif dan Demografi

Kabupaten Halmahera Timur terletak di bagian Timur wilayah Provinsi Maluku Utara (0040°-104° LU dan 126045°-129030° BT). Menempati salah satu bagian dari pulau terbesar di Maluku Utara, yaitu Pulau Halmahera, Kabupaten Halmahera Timur yang beribukota di Kota Maba ini tetap berkarakter sebagai kabupaten kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang. Saat ini selain kawasan utama di Pulau Halmahera bagian Timur, Kabupaten Halmahera juga memiliki 41 pulau besar dan kecil. Dengan total luas wilayah sebesar 14.202,02 km2, sebagian besar

wilayah Halmahera Timur adalah lautan, yaitu mencapai 7.695,82 km2

(54% dari total wilayah). Sementara itu total luas daratan adalah 6.506,20 km2. Dengan luas daratan yang hanya 46% dari total wilayahnya, Kabupaten Halmahera Timur masih tercatat sebagai kabupaten yang memiliki luas daratan terluas kedua di Provinsi Maluku Utara. Luas daratan ini mencapai 20,53% dari total luas daratan Provinsi Maluku Utara yang terbagi ke dalam sepuluh kabupaten/kota.

Secara administratif, Kabupaten Halmahera Timur berbatasan langsung dengan tiga kabupaten/kota yaitu Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, dan Kota Tidore Kepulauan. Kabupaten Halmahera Timur juga berbatasan langsung dengan Teluk Buli, Laut Halmahera dan Samudera Pasifik. Keberadaan area laut yang luas ini menghadirkan karakter kelautan yang juga kuat bagi Halmahera Timur.

(3)

3

Untuk mengelola wilayah yang luas ini, Kabupaten Halmahera Timur kini terbagi ke dalam sepuluh (10) kecamatan, yakni ; (1) Kecamatan Maba Selatan, (2) Kecamatan Kota Maba, (3) Kecamatan Maba, (4) Kecamatan Maba Tengah, (5) Kecamatan Maba Utara, (6) Kecamatan Wasile Utara, (7) Kecamatan Wasile Tengah, (8) Kecamatan Wasile Timur, (9) Kecamatan Wasile, dan (10) Kecamatan Wasile Selatan. Kecamatan-kecamatan tersebut mencakup total 104 desa. Kesepuluh Kecamatan-kecamatan ini memiliki luas wilayah yang beragam dan jumlah desa yang beragam pula.

Setelah bahasan mengenai aspek-aspek geografis, dan administratif daerah, bahasan mengenai kondisi demografis Kabupaten Halmahera Timur juga memegang peranan yang krusial untuk dapat merancang agenda pembangunan selama lima tahun ke depan. Tiga aspek yang akan dibahas dalam lingkup demografi ini meliputi jumlah penduduk, struktur penduduk, dan distribusi penduduk.

Terkait dengan jumlah penduduk, hingga tahun 2019 jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Timur adalah 95.005 jiwa. Secara gradual, pertumbuhan penduduk di Kabupaten Halmahera Timur rata-rata dalam 5 tahun terakhir adalah 2,76 %. Selanjutnya, dari sisi struktur penduduk, menunjukkan kelompok muda dan anak-anak yang cukup besar. Kelompok usia produktif yang diasumsikan berumur antara 15-64 tahun mencapai 63,95 % dari total penduduk. Potensi usia produktif yang besar ini, memunculkan kebutuhan penyediaan layanan yang mendukung termanfaatkannya produktivitas penduduk. Seperti misalnya intervensi pada aspek penyediaan layanan pendidikan yang memadai dan sekaligus memperhatikan pada aspek penyediaan lapangan pekerjaan diberbagai sektor. Selanjutnya, secara gender juga terlihat bahwa jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan relatif berimbang. Hal ini menandakan perlunya dukungan bagi penduduk perempuan agar mereka lebih terdorong untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan secara lebih baik.

Kesejahteraan Masyarakat

Pertumbuhan ekonomi Kabupeten Halmahera Timur cenderung fluktuatif selama periode tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi di daerah ini adalah sebesar 6,11 %, angka ini kemudian mengalami penurunan pada tahun 2016 menjadi sebesar 5,50 %. Kemudian pada tahun 2017 dan tahun 2018, pertumbuhan ekonomi di Kabupeten Halmahera Timur mengalami kenaikan pertumbuhan menjadi

(4)

4

sebesar 7,17 %, dan 8,00 %. Akan tetapi pada tahun 2019, petrumbuhan ekonomi di daerah ini mengalami penurunan yang cukup drastis, yakni sebesar 5,60 %. Laju pertumbuhan ini mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2018 yang mampu tumbuh 8,00 persen.

Secara umum perekonomian Kabupaten Halmahera Timur selama 2015-2019 tidak mengalami perubahan struktur ekonomi. Sektor- sektor yang mendominasi adalah sektor pertambangan dan penggalian, sektor pertanian, perikanan dan kehutanan serta sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Namun jika dilihat dari perkembangannya, sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan kontribusi, sedangkan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib cenderung fluktuasi.

Jumlah dan persentasi penduduk miskin di Provinsi Maluku Utara selalu mengalami penurunan tiap tahunnya. Namun jika dilihat secara kabupaten/kota selama periode tahun 2015-2019 Kabupaten Halmahera Timur tidak mengalami penurunan jumlah penduduk miskin. Pada tahun 2015, persentasi penduduk miskin di daerah ini adalah 13,30 % angka ini kemudian mengalami peningkatan pada atahun 2019 menjadi sebesar 14,53 % dari total penduduk yang bermukin di Kabupaten Halmahera Timur (95.005 jiwa).

Pelayanan Publik

Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Halmahera Timur selama periode tahun 2015-2019 mengalami peningkatan nilai dan posisi relatif tetapi masih di bawah rata-rata Provinsi Maluku Utara. Pada tahun 2015 IPM Kabupaten Halmahera Timur sebesar 63,99 dan provinsi Maluku Utara sebesar 65,91. Tahun 2016 IPM Kabupaten Halmahera Timur sebesar 64,92 dan provinsi Maluku Utara sebesar 66,63. Tahun 2017 IPM Kabupaten Halmahera Timur sebesar 65,77 dan provinsi Maluku Utara sebesar 67,20. Sedangkan pada tahun 2018 Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Halmahera Timur sebesar 66,20 dan provinsi Maluku Utara sebesar 67,76, selanjutnya pada tahun 2019, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Halmahera Timur menjadi sebesar 66,74 dan provinsi Maluku Utara sebesar 68,70.

Dalarm pelayanan pendidikan, angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Halmahera Timur meningkan tetapi masih di bawab rata-rata provinsi Maluku Uatar. Pada tahun 2015 rata-rata-rata-rata lama sekolah sebesar 7,57 tahun (provinsi 8,37 tahun), 2016 sebesar 7,77 (provinsi

(5)

5

8,52), 2017 sebesar 7,89 (provinsi 8,61), 2018 sebesar 7,97 (provinsi 8,72), dan 2019 sebesar 8,06 (provinsi 8,61). Rendahnya angka ini terkait dengan angka partisipasi sekolab yang masih rendah pada semuajenjang.

IV

PERMASALAHAN STRATEGIS

Dalam proses dinamika pembangunan, selalu akan timbul permasalahan. Permasalahan pembangunan dapat disebabkan karena perkembangan yang terjadi di masyarakat, dimana kebutuhan masyarakat akan terus meningkat baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Persoalan lain adalah masalah manajemen pemerintahan, dimana peran pemerintah sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Sering terjadi persoalan pembangunan disebabkan karena pemerintah daerah kurang melaksanakan fungsinya secara optimal. Pembangunan yang tidak focus pada penyelesaian masalah, partisipasi dan dukungan masyarakat yang rendah, kurangnya sinergitas di kalangan birokrasi pemerintahan daerah, pemborosan penggunaan anggaran untuk hal-hal yang kurang prioritas, merupakan bentuk-bentuk dari kurangnya kehadiran pemerintah dalam proses pembangunan di masyarakat. Pada sisi lain, upaya-upaya penggalian potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih memerlukan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi, khususnya melalui cara-cara kreatif dan inovatif terkait dengan perolehan pendapatan melalui mekanisme perpajakan dan retribusi daerah.

Tanpa bermaksud mengabaikan hasil-hasil pembangunan di Kabupaten Halmahera Timur selama ini, dapat dilihat beberapa permasalahan utama pembangunan yang cukup menonjol di daerah ini.

Masalah Pertumbuhan Ekonomi, Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Laju pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan perubahan PDRB atas dasar harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.

Pada tahun 2019, ekonomi Kabupaten Halmahera Timur tumbuh pada level 5,6 persen. Laju pertumbuhan ini mengalami perlambatan dibandingkan tahun 2018 yang mampu tumbuh 8,00 persen. Secara umum perekonomian Kabupaten Halmahera Timur selama 2015-2019

(6)

6

tidak mengalami perubahan struktur ekonomi. Sektor-sektor yang mendominasi adalah sektor pertambangan dan penggalian sektor pertanian, perikanan dan kehutanan serta sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib. Namun jika dilihat dari perkembangannya, sektor pertambangan dan penggalian mengalami penurunan kontribusi, sedangkan sektor pertanian, kehutanan dan perikanan serta sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib cenderung fluktuasi.

Masalah Kemiskinan, kemiskinan merupakan masalah pembangunan yang krusial, sebab akan melahirkan masalah sosial lainnya, sehingga penanganannya pun juga harus ekstra serius, sesuai dengan visi yang dapat kami rumuskan dalam membangaun Kabupaten Halmahera Timur

(Terwujudnya Masyarakat Halmahera Timur Yang Makmur Dan Bermartabat).

Angka kemiskina di Kabupaten Halmahera Timur selama periode tahun 2015 – 2019 terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2015, angka kemiskinan di daerah ini adalah sebesar 13,30 persen dari total jumlah penduduk yang bermukim di wilayah Kabupaten Halmahera Timur (85.188 jiwa). Selanjutnya pada tahun 2019, angka kemiskinan di daerah ini meningkat menjadi sebesar 14,53 persen dari jumlah penduduk (95.005 jiwa). Olah karena itu, diperlukan program-program pro rakyat yang nyata dan dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat sehingga pada periode-periode mendatang permasalahan kemiskinan di daerah ini dapat ditekan secara lebih fokus dan bersama-sama melalui program-program yang langsung menyentuh masyarakat.

Masalah Indeks Pembangunan Manusia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Halmahera Timur berdasarkan data BPS tahun 2015 menunjukkan angka 63,99 dan menduduki peringkat ke-4 dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara. Sedangkan pada tahun 2019, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Halmahera Timur adalah sebesar 66,74 dan masih tetap menduduki peringkat ke-4 dari 10 kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara. Capaian angka IPM ini masih di bawah Provinsi Maluku Utara yakni sebesar 65,91 pada tahun 2015 dan sebesar 68,70 pada tahun 2019. Dalam rangka meningkatkan peringkat angka IPM Kabupaten Halmahera Timur di tingkat provinsi, maka diperlukan upaya-upaya nyata yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan program pembangunan di sektor pendidikan, kesehatan dan pengeluaran masyarakat.

(7)

7

Berdasarkan gambaran kondisi Kabupaten Halmahera Timur saat ini, maka beberapa permasalahan strategis pembangunan yang dapat dirangkum sebaga berikut :

1. Pendidikan :

 Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak efisien  Kurangnya manajemen pelayanan pendidikan dan tenaga

pendidik

 Masih rendahnya partisipasi masyarakat dalam peningkatan mutu pendidikan.

2. Kesehatan :

 Masih rendahnya ketersedian tenaga kesehatan di Kabupaten Halmahera Timur

 Masih kurangnya sarana dan prasarana kesehatan yang memenuhi standar.

 Rendahnya tinglkat partisipasi masyarakat dalam bidang kesehatan.

3. Pertanian :

 Kurangnya teknologi pertanian untuk meningkatkan produksi dan produktivitas.

 Pendapatan petani yang fluktuatif dan harga hasil pertanian yang tidak menentu.

 Masih kurangnya upaya pemasaran dan pengelolaan hasil produksi pertanian.

 Distribusi dan ketersediaan pupuk di saat musim tanam.

4. Reformasi Birokrasi :

 Masih perlunya peningkatan kualitas pelayanan masyarakat.  Masih rendahnya jangkauan pelayanan admiistrasi

kependudukan, khususnya bagi masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari tempat pelayanan.

 Proses pelayanan perijinan yang masih kurang optimal  Belum terintegrasinya e-government.

5. Pariwisata dan Budaya :

(8)

8

 Masih kurangnya promosi potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Halmahera Timur.

 Belum adanya keterpaduan potensi pariwisata dengan sektor lain.  Belum optimalnya upaya pelestarian dan wadah pengembangan

budaya di Kabupaten Halmahera Timur.

6. Infrastruktur :

 Belum maksimallnya penyediaan air bersih.

 Ketersediaan infrastruktur pertanian belum memadai.

7. Sosial :

 Permasalahan kemiskinan yang masih perlu ditangani.

8. Energi dan Sumber Daya Mineral : 9. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

 Kurangnya kemampuan pengelolaan Usaha Mikro Kecil dalam mengakses informasi, teknologi, dan permodalan, dan pasar.  Masih lemahnya partisipasi usaha profiktif dalam membaca

peluang wira usaha.

 Belum optimalnya pengembangan perekonomian masyarakat nelayan / wilayah pesisir.

IV

VISI, MISI DAN PROGRAM

Visi merupakan kondisi ideal masa depan yang menantang, yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan, berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini. Kondisi idial yang ingin diwujudkan tersebut diharapkan mampu memberikan spitir atau semangat kepada seluruh pihak di dalam organisasi pemerintah daerah untuk mencapainya dan menjadi pengarah bagi pemangku kepentingan untuk dapat mendukung tercapainya tujuan ideal tersebut.

Dengan mencermati kondisi obyektif Kabupaten Halmahera Timur, maka Visi dan Misi program-program pembangunan yang dipandang tepat dalam menjawab permasalahan-permasalahan pembangunan derah di Kabupaten Halmahera Timur dapat dirumuskan sebagai berikut :

(9)

9 V I S I

“ Terwujudnya Masyarakat Halmahera Timur Yang Makmur Dan Bermartabat ”

Pengertian masing-masing unsur frasa dari Visi tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut :

Terwujudnya, Terkandung di dalamnya terciptanya semangat, peranserta upaya untuk menjadikan Halmahera Timur yang sejahtera dan bermartabat.

Masyarakat Halmahera Timur, nilai kebersamaan dalam kehidupan menjadikan hal penting dalam membangun dan mengembangkan kehidupan yang didukung dengan pengelolaan dengan segala potensi dan sumber daya dalam sistem pemerintahan di wilayah Kabupaten Halmahera Timur.

Makmur, merupakan suatu kondisi kehidupan individu dan masyarakat yang terpenuhi kesejahteraannya secaralahir dan batin.

Bermartabat, merupakan suatu nilai tertinggi dalam kehidupan secara lahiria dan batinia. Sendi-sendi moral dalam kehidupan telah menjadi nilai luhur dalam bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa.

M I S I

Misi merupakan rumusan umun mengenai cara atau upaya yang perlu dilakukan untuk menjamin tercapainya Visi. Dalam rangka mencapai Visi yang telah dirumuskan tersebut di atas, maka dapat dirumuskan Misi yang dipandang tepat dan relevan yakni sebagai berikut :

1. Meningkatkan Kualitas SDM yang Agamis, Cerdas, Kreatif, Inovatif dan Bermoral melalui Pemenuhan Kebutuhan Dasar Masyarakat yang Berkeadilan.

2. Meningkatkan Perekonomian Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat yang Mandiri dan Berdaya Saing Melalui Pengembangan Kawasan Berbasis Pertanian dan Perikanan, Pemberdayaan Usaha Mikro dan Pariwisata serta Usaha Pendukungnya secara Berkelanjutan.

(10)

10

3. Mewujudkan Pemerintahan yang Baik, Benar dan Bersih melalui Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik yang Profesional, Aspiratif, Partisipatif dan Transparan.

V

UPAYA PEMECAHAN MASALAH Pendidikan :

 Fasilitasi dan pengembangan pendidikan dasar dan menengah.

 Peningkatan manajemen mutu pelayanan pendidikan dan tenaga kependidikan.

Kesehatan :

 Pengadaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kesehatan.  Standarisasi Pelayanan Kesehatan.

 Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.  Pemenuhan Ketersediaan Tenaga Medis Spesialis. Pertanian :

 Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Produksi Pertanian.  Pengembangan Agribisnis Pertanian.

 Peningkatan Kesejahteraan Petani.

 Peningkatan Pengawasan Distribusi Pupuk. Reformasi Birokrasi :

 Peningkatan Kapasitas dan Profesionalisme Sumber Daya Aparatur.  Peningkatan Kualitas Pelayanan Masyarakat.

 Peningkatan transparansi program dan kegiatan.  Optimalisasi penerapan e-government.

Pariwisata :

 Pembangunan sarana prasarana menuju dan di objek wisata.  Pengembangan pemasaran potensi wisata.

 Pengembangan potensi pariwisata.

 Fasilitasi pengembangan pengelolaan pariwisata melalui jejaring pelaku usaha pariwisata.

(11)

11 Infrastruktur :

 Peningkatan Seluruh Ruas Jalan menjadi Hotmix dan revitalisasi jembatan.

 Peningkatan ketersediaan infrastruktur pendukung pertanian  Pemenuhan kebutuhan air bersih di daerah rawan air.  Pembangunan Ruang Terbuka Hijau.

Sosial :

 Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial.

 Rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi masyarakat miskin.

 Pemberdayaan fakir miskin, dan penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat :

 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Daerah.  Peningkatan peran Koperasi.

 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir.

VI

JANJI PROGRAM NYATA

1. Pelayanan administrasi kependudukan yang mudah dan terjangkau. 2. Membangun kerjasama dengan Universitas Khairun Ternate untuk

pendidikan kedokteran

3. Membangun kerjasama dengan Poltekes Ternate untuk pendidikan medis.

4. Memberikan bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa Halmahera Timur yang melaksanakan studi akhir.

5. Menghadikan distributor pupuk.

6. Menciptakan Balai Banih Unggul (BBU) yang sesuai dengan Kondisi Kabupaten Halmahera Timur.

7. Optimalisasi potensi pertanian, perikanan dan pariwisata . 8. Pembangunan ruang terbuka hijau dan taman yang layak.

9. Tambahan Penghasilan Pegawai (TTP) bagi Pegawai Negeri Sipil. 10. Melakukan insiasi dan kordinasi aktif kepada pemerintah pusat untuk

pengembangan enam (6) Kecamatan (Kecamatan Wasile Utara, Kecanatan Maba Utara, Kecamatan Maba Tengah, Kecamatan Maba, Kecamatan Maba Kota, dan Kecamatan Maba Selatan)

(12)

12

sebagai kawasan perbatasan yang menjadi prioritas pembaangunan nasional di Maluku Utara.

Untuk mewujudkan program nyata tersebut, disampin sinergi anggaran pemerintah pusat, provinsi dan pihak lain, maka diperlukan strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Beberapa upaya dalam rangka peningkatan PAD kabupaten Halmahera Timur dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Pemutahiran data pajak daerah dan retribusi daerah. 2) Pemberdayaan BUMD

3) Optimalisasi pelayanan publik

4) Penanganan pajak daerah dan retribusi daerah VII

PENUTUP

Demikian uraian Visi, Misi dan Program ini dibuat dengan harapan dapat menjadi acuan untuk menghadirkan Masyarakat Halmahera Timur Yang Makmur Dan Bermartabat lima tahun kedepan jika insya Allah kami diridhoi Allah SWT mendapatkan kepercayaan rakyat mengemban amanah sebagai Bupati – Wakil Bupati Halmahera Timur 2020-2025

Pasangan Calon

Ir. Moh. Abdu Nasar, M.Si Azis Ajrat, S.Pd., M.Kes Calon Bupati Calon wakil Bupati

Referensi

Dokumen terkait

Visi misi dan program kerja 2014-2018 sesunguhnya merupakan harapan besar saya selaku bakal calon rektor untuk berrpartisipasi dalam mendarmabaktian pada universitas yang paling

MEMFASILITASI TUMBUHNYA LAPANGAN PEKERJAAN BARU MELALUI PROGRAM KHUSUS BAGI WARGA MASYARAKAT NDUGA YANG SUDAH BERHASIL MENYELESAIKAN PENDIDIKAN TINGKAT MENENGAH MAUPUN TINGKAT

Maksud dari Renstra Dinas Kesehatan adalah tersedianya dokumen perencanaan kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020. Di dalamnya menjabarkan visi, misi Dinas

Mendasar pada garis besar program yang telah kami paparkan di muka, visi dan misi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Kabupaten Gresik yang berorientasi pada

Pada angka rata-rata lama terlihat kondisi yang masih memprihatinkan meskipun terjadi kenaikan dari tahun ke tahun yaitu 6,48 tahun pada tahun 2016 yang meningkat menjadi 6,73

Maksud dari Renstra Dinas Kesehatan adalah tersedianya dokumen perencanaan kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2016-2020. Di dalamnya menjabarkan visi, misi

Keunggulan-keunggulan lokal tersebut perlu di-manage (dikelola) dengan baik agar daerah yang secara de jure didirikan pada tanggal 13 Desember 1958 dan aktivitas pemerintahannya

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Aceh Timur Periode 2012 – 2017 memuat visi dan misi yang dijabarkan ke dalam Rencana Kerja yang menjadi