• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 kelas II dengan tema 3 `Tugasku Sehari-hari`

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan perangkat pembelajaran kurikulum 2013 kelas II dengan tema 3 `Tugasku Sehari-hari`"

Copied!
309
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 KELAS II DENGAN TEMA 3 “TUGASKU SEHARI-HARI” SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Elisabeth Hermi Prastiwi 111134047. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 KELAS II DENGAN TEMA 3 “TUGASKU SEHARI-HARI” SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Elisabeth Hermi Prastiwi 111134047. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberikan kasih, berkat, bimbingan. dan penyertaan-Nya dalam setiap langkah hidup saya. 2. Kedua orang tua: Bapak Yoseph Mardjono dan Ibu Theresia Satiyah yang. selalu mendampingi dan memberikan dukungan, doa, dan kasih sayangnya. 3. Kakak-kakak tercinta: Cicilia Ismawarti, Yohanes Room Mawardi,. Yoseph Intoko dan keponakan Brigita Arleta D. Putri yang selalu mendukung dan memberi semangat. 4. Keluarga Besar Widi Martoyo yang selalu memberikan dukungan dan. motivasi. 5. Arif Wahyudi yang selalu membantu, mendukung dan memberikan. motivasi. 6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28) “Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.” (Andrew Jackson) “Bertarget dan mempunyai mimpi besar itu baik, disertai usaha dan kerja keras itu hebat; tetapi jika terlalu ambisius dan sampai mengorbankan segalanya, semua yang baik dan hebat tidak akan ada artinya.” (Elisabeth Hermi Prastiwi). v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK Prastiwi, Elisabeth. (2015). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas II dengan Tema 3 “Tugasku Sehari-hari”. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berawal dari adanya potensi dan masalah terkait dengan Kurikulum 2013. Potensi yang ada adalah penerapan Kurikulum 2013 yang mengembangkan pendidikan karakter dan pendekatan saintifik. Masalah yang dihadapi guru adalah kesulitan dalam: melakukan penilaian, penyediaan media serta merumuskan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk melakukan penelitian pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 kelas II SD. Tujuannya untuk menjelaskan proses penyusunan dan mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D). Produk yang dihasilkan berupa perangkat pembelajaran yang mengacu pada Kurikulum 2013 untuk kelas II SD dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” menggunakan model discovery learning. Proses pengembangan perangkat pembelajaran tersebut mengikuti keenam langkah dari 10 langkah menurut Sugiyono. Perangkat pembelajaran divalidasi oleh tiga validator. Skor rata-rata yang diperoleh dari hasil validasi adalah sebesar 4,74 (sangat baik) sehingga layak digunakan pada tahap uji coba. Uji coba dilakukan di kelas IIB SDN Depok 1 dari tanggal 17-22 November 2014. Dari hasil wawancara akhir yang dilakukan peneliti kepada guru wali kelas II didapatkan data: guru terbantu dalam merumuskan kegiatan pembelajaran, mendapat inspirasi dalam penyediaan media pembelajaran serta memiliki deskriptor yang jelas untuk melakukan penilaian KI-1, KI-2 dan KI-4.. Kata kunci: Penelitian pengembangan, perangkat pembelajaran, Kurikulum 2013, discovery learning.. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT Prastiwi, Elisabeth. (2015). The Development of 2013 Curriculum Instructional Materials Grade II in Theme 3 “Tugasku Sehari-hari”. Thesis. Yogyakarta: Sanata Dharma University. This research was a development research that began from there were potential and problem related with 2013 Curriculum. The potential was the implementation of 2013 Curriculum that develop character education and sciencetific approach. The problems that were faced by teacher were the difficulties on doing assessment, preparing media and formulating learning activity. Because of it, researcher shoved to do the research about The development of 2013 Curriculum instructional materials in Elementary School grade II. The goal of this research were to explain the process of arranging and describe the quality of instructional materials. The kind of this research was Research and Development or R&D research. The product was form of instructional materials that refered to 2013 Curriculum for Elementary School grade II in the theme “Tugasku Sehari-hari’ by using discovery learning model. The process of the development of instructional materials followed 6 steps from 10 steps according to Sugiyono. The instructional materials validated by three validator. Mean that gained was about 4,74 (very good) so it was proper used for the test. The test did in the class IIB SDN Depok 1 from 17 November 2014 until 22 November 2014. From the interview that researcher did to the teacher of grade II got some results. The results were the teacher got help in formulating the learning activity, the teacher got inspiration in preparing learning media and the teacher had a clear description to do the assessment of KI-1, KI-2, and KI-4.. Keywords: Research and Development (R&D), instructional materials, 2013 Curriculum, discovery learning.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas II dengan Tema 3 “Tugasku Sehari-hari”. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa ada banyak pihak yang. telah. membantu,. mendukung,. serta. membimbing. peneliti. dalam. menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo G. Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen Pembimbing I, terima kasih atas waktu, bimbingan serta dukungan yang telah diberikan dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Ibu Theresia Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum., Dosen Pembimbing II, yang telah sabar dalam memberikan bimbingan serta masukan bagi peneliti dalam penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Dosen Penguji yang telah memberikan kritik dan saran bagi peneliti. 6. Seluruh dosen dan staf karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan serta membantu dalam mempersiapkan penelitian. 7. Para validator yang telah memberikan masukan bagi peneliti untuk meningkatkan kualitas produk yang dikembangkan.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii. HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv. HALAMAN MOTTO .................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi. PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ....... vii. ABSTRAK ...................................................................................................... viii. ABSTRACT ..................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR .................................................................................... x. DAFTAR ISI ................................................................................................... xii. DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi. DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1. B. Batasan Masalah ..................................................................................... 5. C. Rumusan Masalah .................................................................................. 6. D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 6. E. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6. F. Batasan Istilah ......................................................................................... 8. G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ............................................... 9. BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka ........................................................................................ 11. 1. Kurikulum 2013 ................................................................................. 11. a. Pendekatan Tematik Integratif ..................................................... 16. 1) Karakteristik Pembelajaran Tematik ....................................... 17. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2) Kelebihan Pembelajaran Tematik ........................................... 18. 3) Keterbatasan Pembelajaran Tematik ....................................... 19. 4) Manfaat Pembelajaran Tematik .............................................. 21. b. Pendekatan Saintifik .................................................................... 22. 1) Karakteristik Pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Saintifik ................................................................ 23. 2) Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik ................................................................................... 24. c. Penilaian Otentik ......................................................................... 28. 1) Penilaian Sikap ........................................................................ 29. 2) Penilaian Pengetahuan ............................................................ 30. 3) Penilaian Keterampilan ........................................................... 31. d. Pendidikan Karakter .................................................................... 32. 1) Disiplin ................................................................................... 33. 2) Tanggung Jawab ..................................................................... 36. 3) Percaya Diri ............................................................................ 38. 2. Model Pembelajaran Discovery Learning ........................................ 40. a. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran ......................................................... 41. b. Kelebihan Penerapan Discovery Learning .................................. 46. c. Keterbatasan Discovery Learning ............................................... 47. 3. Perangkat Pembelajaran ................................................................... 49. a. Silabus ........................................................................................ 49. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 52. 4. Media Pembelajaran ......................................................................... 54. a. Manfaat Media Pembelajaran ...................................................... 54. b. Ciri-ciri Media Pembelajaran ....................................................... 55. c. Jenis-jenis Media Pembelajaran .................................................. 56. 5. Siswa Kelas II SD ............................................................................ 57. 6. Tema 3 “Tugasku Sehari-hari” ......................................................... 58. B. Penelitian yang Relevan ........................................................................ 59. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. C. Kerangka Berpikir ................................................................................. 63. D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 64. BAB III METODE PENGEMBANGAN A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 66. B. Setting Penelitian ................................................................................... 71. C. Prosedur Pengembangan ....................................................................... 71. D. Uji Coba Produk .................................................................................... 76. 1. Desain Uji Coba ................................................................................ 76. 2. Subjek Uji Coba ................................................................................ 77. E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 77. F. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 77. 1. Kuesioner ........................................................................................ 78. 2. Wawancara ...................................................................................... 82. G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 87. BAB IV HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pengembangan ............................................................ 90. 1. Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran ............................... 90. a. Potensi dan Masalah .................................................................... 90. b. Pengumpulan Data ....................................................................... 91. c. Desain Produk .............................................................................. 96. d. Validasi Desain ............................................................................ 99. e. Revisi Desain .............................................................................. 114 f. Uji Coba Produk ......................................................................... 119 2. Kualitas Perangkat Pembelajaran .................................................... 128 a. Kualitas Berdasarkan Analisis Data Penilaian ............................ 128. b. Kualitas Berdasarkan Wawancara Akhir .................................... 134 c. Kualitas Berdasarkan Spesifikasi Produk ................................... 137 B. Pembahasan .......................................................................................... 146. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1. Perangkat Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning .............................................................. 147 2. Perangkat Pembelajaran Menggunakan Media Pembelajaran ......... 149 3. Perangkat Pembelajaran Memuat Rubrik Penilaian KI-1, KI-2 dan KI-4 ........................................................................................... 150 4. Kelebihan Produk ............................................................................. 153 5. Kelemahan Produk ........................................................................... 154. BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENGEMBANGAN DAN SARAN A. Kesimpulan ............................................................................................ 156 B. Keterbatasan Pengembangan ................................................................. 157 C. Saran ...................................................................................................... 158. DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 159 LAMPIRAN ..................................................................................................... 163 RIWAYAT PENELITI ................................................................................... 287. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Literatur Map dari Penelitian Terdahulu .................................... 62. Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan Perangkat Pembelajaran ..................... 75. Gambar 4.1. Pembelajaran yang Dilakukan oleh Peneliti .............................. 122. Gambar 4.2. Pembelajaran yang Dilakukan oleh Guru .................................. 128. Gambar 4.3. Diagram Batang Penilaian RPP Dosen Ahli Kurikulum 2013 I ..................................................................... 130. Gambar 4.4. Diagram Batang Penilaian RPP Ahli Kurikulum 2013 II ......... 131. Gambar 4.5. Diagram Batang Penilaian RPP oleh Guru Wali Kelas II SD ...................................................................... 133. Gambar 4.6. Diagram Batang Rekapitulasi Hasil Validasi ........................... 134. Gambar 4.7. Jam Analog ............................................................................... 145. Gambar 4.8. Siswa Mengkomunikasikan Hasil Pekerjaannya ...................... 148. Gambar 4.9. Penggunaan Jam Analog .......................................................... 149. Gambar 4.10 Mengerjakan Tugas sebagai Salah Satu Indikator Penilaian ................................................................................... 151. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum .............................................. 12. Tabel 2.2 Kegiatan Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik ....................... 26. Tabel 2.3 Butir dan Definisi Pendidikan Karakter Disiplin ............................ 34. Tabel 2.4 Deskripsi Perilaku Disiplin ............................................................. 35. Tabel 2.5 Indikator Sikap Disiplin .................................................................. 36. Tabel 2.6 Butir dan Definisi Pendidikan Karakter Tanggung Jawab .............. 37. Tabel 2.7 Indikator Sikap Tanggung jawab .................................................... 37. Tabel 2.8 Deskripsi Perilaku Percaya Diri ...................................................... 38. Tabel 2.9 Indikator Sikap Percaya Diri ........................................................... 39. Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Validasi RPP ................................................... 78. Tabel 3.2 Contoh Instrumen Kuesioner Validasi RPP .................................... 80. Tabel 3.3 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Awal ........................................... 83. Tabel 3.4 Instrumen Wawancara Awal ........................................................... 84. Tabel 3.5 Kisi-kisi Pertanyaan Wawancara Akhir .......................................... 85. Tabel 3.6 Instrumen Wawancara Akhir .......................................................... 86 Tabel 3.7 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan PAP ................................. 88. Tabel 4.1 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 ............................................................................... 101 Tabel 4.2 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 1 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 I & II .................................................................. 102 Tabel 4.3 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 2 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 I & II .................................................................. 106 Tabel 4.4 Hasil Validasi RPP Pembelajaran 3 oleh Dosen Ahli Kurikulum 2013 I & II .................................................................. 109 Tabel 4.5 Revisi Desain RPP Pembelajaran 1 ............................................... 115. Tabel 4.6 Revisi Desain RPP Pembelajaran 2 ............................................... 115. Tabel 4.7 Revisi Desain RPP Pembelajaran 3 ............................................... 116. Tabel 4.8 Revisi Desain RPP Pembelajaran 4 ............................................... 117. Tabel 4.9 Revisi Desain RPP Pembelajaran 5 ............................................... 118. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.10 Revisi Desain RPP Pembelajaran 6 ............................................... 119 Tabel 4.11 Rekapitulasi Nilai .......................................................................... 122 Tabel 4.12 Rekapitulasi Penilaian Dosen Ahli Kurikulum 2013 I .................. 129 Tabel 4.13 Rekapitulasi Penilaian Dosen Ahli Kurikulum 2013 II ................ 130 Tabel 4.14 Rekapitulasi Penilaian Guru Wali Kelas II SD ............................. 132 Tabel 4.15 Hasil Rekapitulasi Tiga Validator ................................................. 133 Tabel 4.16 Contoh Materi yang Terkait dengan Tema dan Subtema .............. 138 Tabel 4.17 Contoh Penggunaan Pendekatan Tematik Integratif ..................... 138 Tabel 4.18 Contoh Perumusan Indikator dan Tujuan yang Mengembangkan Karakter Siswa .............................................................................. 140 Tabel 4.19 Contoh Penggunaan Rubrik Penilaian dengan Deskriptor yang Jelas ............................................................................................... 143 Tabel 4.20 Contoh Penggunaan Media ............................................................ 145. xviii.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN 1. Lampiran 1. Pertanyaan Wawancara Awal ....................................... 163. 2. Lampiran 2. Instrumen Validasi ........................................................ 164. 3. Lampiran 3. Pertanyaan Wawancara Akhir ...................................... 167 4. Lampiran 4. Hasil Wawancara Awal ................................................ 169. 5. Lampiran 5. Lembar Penilaian Dosen Ahli Kurikulum 2013 I ......... 191. 6. Lampiran 6. Lembar Penilaian Dosen Ahli Kurikulum 2013 II ....... 200. 7. Lampiran 7. Lembar Penilaian Guru Wali Kelas II .......................... 209. 8. Lampiran 8.. Hasil Wawancara Akhir ................................................ 227. 9. Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa dan Feedback .............................. 230. 10. Lampiran 10. Surat Ijin Melakukan Penelitian ................................... 284 11. Lampiran 11. Surat Keterangan Selesai Penelitian ............................. 285. 12. Lampiran 12. Foto-foto Penelitian ...................................................... 286 13. Lampiran 13. Perangkat Pembelajaran (Dicetak Terpisah) ................ 288. xix.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah, dan spesifikasi produk yang dikembangkan.. A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan tempat terjadinya proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru dan peserta didik untuk menghasilkan ilmu yang berguna bagi kehidupan. Ilmu yang hendak dihasilkan dari proses tersebut tentu bukan hanya yang bersifat teori saja, melainkan yang dapat berguna bagi peserta didik dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, diharapkan peserta didik juga memiliki sikap yang baik dalam berhubungan dengan sesama manusia. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan adanya pendidikan karakter. Pendidikan. karakter. adalah. usaha. yang. dilakukan. dengan. mengarahkan peserta didik dalam mengenali dan mengembangkan kelebihan yang dimilikinya agar menjadi manusia yang memiliki sikap-sikap baik terhadap diri sendiri dan peduli terhadap orang lain (Kemendikbud, 2013). Pendidikan karakter memiliki kekhasan yaitu selalu mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara integral. Tujuan dari pendidikan karakter tersebut diwujudkan oleh pemerintah dengan membuat suatu kurikulum yang memuat tentang pendidikan karakter. 1.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. Kurikulum yang memuat tentang pendidikan karakter adalah Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 disusun dengan tujuan untuk mendidik karakter peserta didik mulai dari jenjang SD sampai SLTA (Kemendikbud, 2014:3). Itu sebabnya kekhasan dari Kurikulum 2013 terdiri atas kompetensi inti sikap, yang meliputi sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti keterampilan. Kompetensi inti tersebut dirumuskan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan atau SKL. Menurut Kemendikbud (2014), kompetensi lulusan merupakan keahlian yang harus dimiliki atau dipenuhi peserta didik untuk mencapai syarat-syarat kelulusan yang mencakup sikap (KI-1 dan KI-2), pengetahuan (KI-3), dan keterampilan (KI-4). Kompetensi itulah yang akan menjadi acuan untuk mengembangkan kurikulum dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi lulusan disusun dengan melihat hal-hal yang hendak dikembangkan dalam diri masing-masing peserta didik sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikannya dalam satuan pendidikan tertentu. Lebih. jauh. Kemendikbud. (2014:18). mengungkapkan. bahwa. pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Oleh karena itu, Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Dalam pendekatan yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuwan lebih menggunakan penalaran induktif yang mengamati suatu peristiwa terlebih dahulu kemudian menarik kesimpulan..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Hal ini diperkuat dengan Permendikbud No. 81A Tahun 2013 lampiran IV, yang menyatakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah terdiri atas lima pengalaman belajar pokok (5M) yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen, mengasosiasikan/mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Tujuan pembelajaran dapat tercapai apabila guru menerapkan 5M. Oleh karena itu, guru perlu menguasai pembelajaran inovatif supaya dapat memfasilitasi peserta didik untuk memiliki karakter-karakter yang diharapkan, dengan membuat kegiatan pembelajaran yang memuat 5M menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai 5M perlu memperhatikan tahap-tahap perkembangan anak SD sesuai dengan jenjangnya.. Seperti. yang. diungkapkan. oleh. Piaget. (2010),. tahap. perkembangan anak usia 7-12 tahun berada pada tahap operasional konkret. Operasional konkret adalah tahap pengelompokan cara kerja mengenai pemikiran anak, dimana anak telah dapat mempelajari sesuatu menggunakan benda-benda nyata atau benda-benda lain sebagai pengganti hal yang dipelajari tersebut. Oleh karena itu, agar dapat mencapai KI-1, KI-2 dan KI-3 maka proses pembelajaran perlu memperhatikan tahap perkembangan anak. Proses pembelajaran sebaiknya dibuat dengan kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong peserta didik dalam mengembangkan kemampuannya untuk berpikir konkret dan mendalam, serta mampu mengklasifikasi dan mengontrol persepsinya..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. Hal-hal penting terkait dengan penerapan Kurikulum 2013 di atas belum dapat terlaksana secara maksimal di sekolah dasar. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara kepada sembilan guru di delapan sekolah dasar yang berbeda, yaitu SDN Depok 1 Yogyakarta, SDN Ngenthak Mangir Bantul, SDN 2 Mojayan Klaten, SDN Caturtunggal 6 Yogyakarta, SD Mutiara Persada Yogyakarta, SDN Walitelon 2 Temanggung, SD Tumbuh, dan SD Kanisius Pugeran. Dari hasil wawancara, peneliti mendapatkan data mengenai kesulitan yang dialami oleh guru dalam menerapkan Kurikulum 2013. Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara terhadap sembilan guru adalah: (1) Sebanyak sembilan guru (100%) mengalami kesulitan dalam melakukan penilaian menggunakan Kurikulum 2013. Dalam melakukan penilaian kompetensi sikap religius (KI-1), kompetensi sikap sosial (KI-2), dan kompetensi keterampilan (KI-4) guru mengalami kesulitan karena indikator penilaian dari acuan pemerintah belum memuat deskripsi yang jelas. Kesulitan yang dialami guru pada kompetensi pengetahuan (KI-3) yaitu dalam hal mengaitkan soal-soal antar mata pelajaran dan keterbatasan waktu. (2) Sembilan guru (100%) mengalami kesulitan dalam penyediaan media pembelajaran. (3) Tujuh guru (78%) mengalami kesulitan dalam merumuskan kegiatan pembelajaran yang mengandung 5M. Berdasarkan masalah-masalah yang ditemukan di lapangan, peneliti terdorong untuk membantu guru dalam membuat perangkat pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013. Pengembangan perangkat pembelajaran.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. tersebut bertujuan untuk membantu guru dalam mengatasi kesulitan terkait dengan penerapan Kurikulum 2013 dalam hal melakukan penilaian, penyediaan media pembelajaran serta perumusan kegiatan pembelajaran yang memuat 5M. Oleh karena itu, peneliti hendak melakukan penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Kurikulum 2013 Kelas II dengan Tema 3 “Tugasku Sehari-hari”.. B. Batasan Masalah Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini dibatasi pada kelas II dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari dan subtema 2, yaitu “Tugasku Sehari-hari di Sekolah”. Model pembelajaran yang digunakan adalah discovery learning untuk mencapai kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan. Kompetensi sikap spiritual yang dikembangkan adalah sikap-sikap dalam hubungannya dengan Tuhan, sedangkan sikap sosial menyangkut sikap disiplin, tanggung jawab dan percaya. diri.. Kompetensi. pengetahuan. yang. dikembangkan. adalah. kemampuan yang dapat dilihat melalui hasil belajar siswa dan dapat diukur menggunakan menyangkut. tes.. Kompetensi. keterampilan. keterampilan-keterampilan. motorik siswa dalam kegiatan pembelajaran.. yang. yang melibatkan. dikembangkan kemampuan.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang hendak dijawab oleh penelitian ini adalah: 1.. Bagaimana proses pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada kelas II dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dan subtema 2 “Tugasku Sehari-hari di Sekolah”?. 2.. Seperti apakah kualitas perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada kelas II dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dan subtema 2 “Tugasku Sehari-hari di Sekolah”?. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.. Untuk menjelaskan proses pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang layak untuk kelas II dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dan subtema 2 “Tugasku Sehari-hari di Sekolah”.. 2.. Untuk mengembangkan dan mendeskripsikan kualitas perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 yang layak untuk kelas II dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dan subtema 2 “Tugasku Sehari-hari di Sekolah”.. E. Manfaat Penelitian Penelitian pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:.

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.. 7. Manfaat Teoritis a.. Menambah wawasan tentang pengembangan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 pada kelas II dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dan subtema 2 “Tugasku Sehari-hari di Sekolah”.. b.. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya yang berhubungan dengan hal yang sama.. 2.. Manfaat Praktis a.. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam membuat perangkat pembelajaran serta mengatasi kesulitan yang dialami dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran terutama dalam melakukan penilaian menggunakan Kurikulum 2013 pada kelas II SD.. b.. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa kelas II dalam mempelajari materi Kurikulum 2013 pada tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dengan subtema 2 “Tugasku Sehari-hari di Sekolah” menggunakan. model. pembelajaran. discovery. learning. yang. berdasarkan pengalaman langsung untuk menemukan sendiri pengetahuannya..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. c.. 8. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini, mahasiswa dapat melatih keterampilan dalam mengembangkan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 untuk siswa kelas II Sekolah Dasar.. F. Batasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman mengenai beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka istilah yang digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.. Perangkat pembelajaran Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang digunakan dalam proses. pembelajaran,. meliputi. silabus,. Rencana. Pelaksanaan. Pembelajaran (RPP), bahan ajar dan evaluasi. 2.. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang sengaja dikembangkan untuk membentuk karakter siswa agar memiliki kekhasan dengan melalui empat Kompetensi Inti, yaitu KI-1 dan KI-2 (olah hati), KI-3 (olah pikiran) serta KI-4 (olah rasa dan karsa).. 3.. Siswa Kelas II SD Siswa kelas II SD adalah mereka yang sedang duduk di kelas rendah dengan usia sekitar 8-9 tahun dimana siswa tersebut sedang berada pada tahap operasional konkret sehingga dalam mempelajari.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. sesuatu siswa menggunakan benda-benda nyata atau benda lain sebagai pengganti hal yang dipelajari. 4.. Tema 3 “Tugasku Sehari-hari” Tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dan subtema 2 “Tugasku Seharihari di Sekolah” termasuk tema dan subtema yang ada dalam Kurikulum 2013 mengenai tugas-tugas yang harus dilakukan siswa di sekolah dengan mengaitkan lima mata pelajaran pokok, yaitu matematika, bahasa Indonesia, PPKn, PJOK dan SBdP.. G. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Peneliti menyusun enam perangkat pembelajaran dengan spesifikasi produk sebagai berikut: 1.. Perangkat pembelajaran disusun berdasarkan Kurikulum 2013 pada kelas II dengan tema 3 “Tugasku Sehari-hari” dan subtema 2 “Tugasku Seharihari di Sekolah”.. 2.. Perangkat pembelajaran disusun dengan menggunakan pembelajaran tematik integratif.. 3.. Perangkat pembelajaran disusun dengan menerapkan pendekatan saintifik model discovery learning.. 4.. Perangkat pembelajaran disusun untuk mengembangkan karakter siswa kelas II yang mengacu pada kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial (disiplin, percaya diri, tanggung jawab), pengetahuan, dan keterampilan (membuat kartu jam, menggambar kartu jam, dll)..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5.. 10. Perangkat pembelajaran dilengkapi rubrik penilaian yang memuat deskriptor-deskriptor untuk KI-1 (ketaatan beribadah, menghargai keberagaman, dan sikap syukur), KI-2 (disiplin, tanggung jawab dan percaya diri), serta KI-4 (membuat kartu, menggambar jam, dll).. 6.. Perangkat pembelajaran dilengkapi dengan media pembelajaran yang sederhana..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Bab II mengemukakan beberapa hal terkait dengan landasan teori yang digunakan dalam melakukan penelitian pengembangan ini, yaitu kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian.. A. Kajian Pustaka 1.. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang berupa sikap, keterampilan dan pengetahuan (Fadlillah, 2014:16).. Sejalan. dengan. pendapat. Fadlillah,. Majid. (2014:28). mengungkapkan bahwa orientasi Kurikulum 2013 adalah terjadinya peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap (attitude), keterampilan (skill) dan pengetahuan (knowledge). Berbeda dengan Fadlillah dan Majid, Mulyasa (2014:68) menyatakan bahwa Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan siswa untuk melakukan tugas-tugas dengan standar performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa itu sendiri. Mulyasa (2013:59) memberikan penjelasan lebih lanjut bahwa dalam suatu sistem pendidikan, kurikulum itu bersifat dinamis serta harus. 11.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. selalu dilakukan perubahan dan pengembangan, agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan zaman. Perubahan dan pengembangan kurikulum harus memiliki tujuan yang jelas sesuai dengan kebutuhan zaman, jadi tidak asal berubah saja sehingga memang benar-benar dapat memberikan. manfaat. bagi. dunia. pendidikan.. Perubahan. dan. perkembangan kurikulum juga dipengaruhi oleh kesenjangan kurikulum sebelumnya (KTSP) dengan kurikulum saat ini (Kurikulum 2013). Berikut adalah tabel yang menunjukkan kesenjangan-kesenjangan yang ada pada Kurikulum KTSP dengan kondisi ideal, yaitu: Tabel 2.1 Identifikasi Kesenjangan Kurikulum (Mulyasa, 2013:61-63) KONDISI SEBELUMNYA. KONDISI IDEAL. A. KOMPETENSI LULUSAN 1.. Belum. sepenuhnya 1.. menekankan. pendidikan. Berkarakter mulia. karakter 2.. Belum. menghasilkan 2.. keterampilan. Keterampilan yang relevan. sesuai. kebutuhan 3.. Pengetahuan-pengetahuan. 3.. lepas. Pengetahuan-pengetahuan terkait. B. MATERI PEMBELAJARAN 1.. Belum. relevan. kompetensi. dengan 1. yang. Relevan dengan materi yang dibutuhkan. dibutuhkan 2.. Beban belajar terlalu berat. 3.. Terlalu. luas,. 2.. kurang 3.. Materi esensial Sesuai. dengan. tingkat.

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KONDISI SEBELUMNYA. 13. KONDISI IDEAL. mendalam. perkembangan anak C. PROSES PEMBELAJARAN. 1.. Berpusat pada guru. 2.. Proses. 3.. 1.. pembelajaran 2.. Berpusat pada peserta didik Sifat. pembelajaran. berorientasi pada buku teks. kontekstual. Buku teks hanya memuat 3.. Buku teks memuat materi. materi bahasan. dan. proses. sistem. pembelajaran,. penilaian. serta. kompetensi yang diharapkan D. PENILAIAN 1.. Menekankan aspek kognitif. 1.. Menekankan aspek kognitif, afektif,. dan. psikomotorik. secara proposional 2.. Tes menjadi cara penilaian 2.. Penilaian tes pada portofolio. yang dominan. saling melengkapi. E. PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1.. Memenuhi. kompetensi 1.. profesi saja. Memenuhi. kompetensi. profesi, pedagogi, sosial, dan personal. 2.. Fokus pada ukuran kinerja 2.. Motivasi mengajar. PTK F. PENGELOLAAN KURIKULUM 1.. Satuan. pendidikan 1.. Pemerintah pusat dan daerah. mempunyai. pembebasan. memiliki. dalam. pengelolaan. dalam. kurikulum. kendali. kualitas. pelaksanaan. kurikulum di tingkat satuan pendidikan. 2.. Masih kecenderungan. terdapat 2. satuan. Satuan pendidikan mampu menyusun kurikulum dengan.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KONDISI SEBELUMNYA pendidikan. menyusun. kurikulum. tanpa. 14. KONDISI IDEAL mempertimbangkan kondisi satuan. pendidikan,. mempertimbangkan kondisi. kebutuhan peserta didik, dan. satuan. potensi daerah. pendidikan,. kebutuhan peserta didik, dan potensi daerah 3.. Pemerintah. hanya 3.. Pemerintah. menyiapkan. menyiapkan sampai standar. semua komponen kurikulum. isi mata pelajaran. sampai. buku. teks. dan. pedoman. Dengan. adanya. kesenjangan-kesenjangan. kurikulum. dan. tantangan zaman, maka perlu dilakukan pengembangan kurikulum untuk menghadapi berbagai masalah dan tantangan zaman yang semakin rumit dan beranekaragam. Tantangan-tantangan masa depan itu antara lain berkaitan dengan globalisasi dan pasar bebas, masalah lingkungan hidup, pesatnya kemajuan teknologi informasi, dll. Oleh karena itu, untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada, kurikulum harus mampu membekali siswa dengan berbagai kompetensi. Kompetensi yang diperlukan di masa depan sesuai dengan perkembangan global yaitu: kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggung jawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal, memiliki minat.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. luas dalam kehidupan, memiliki kesiapan untuk bekerja, memiliki kecerdasan sesuai bakat/minatnya, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan (Mulyasa, 2013:64). Sejalan dengan hal tersebut, Majid (2014:27) mengatakan bahwa pengembangan Kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan capaian pendidikan. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan empat landasan, yaitu landasan yuridis, filosofis, empiris dan teoretis. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk mengembangkan kurikulum sehingga tercipta sebuah kurikulum baru. Landasan filosofis adalah ketentuan yang digunakan dalam membuat kurikulum berdasarkan karakteristik siswa yang hendak dicapai dengan kurikulum tersebut. Landasan empiris merupakan landasan yang mengarahkan siswa untuk menghadapi hal-hal yang terjadi di kehidupan nyata dalam rangka membangun negaranya. Landasan teoretis adalah teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam mengembangkan kurikulum. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Kurikulum. 2013. adalah. kurikulum. yang. dikembangkan. untuk. meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan sikap, keterampilan dan pengetahuan sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh siswa sendiri. Kurikulum 2013 merupakan hasil pengembangan dari kurikulum sebelumnya, yang memiliki tujuan agar dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum tersebut menggunakan.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. empat landasan yang meliputi landasan yuridis, filosofis, empiris dan teoretis. a.. Pendekatan Tematik Integratif Pendekatan tematik integratif merupakan pendekatan yang digunakan pada Kurikulum 2013 untuk melaksanakan proses pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD). Hal ini juga diungkapkan oleh Majid (2014:85) bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intramata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dari pemaduan ini siswa diharapkan akan memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna bagi siswa. Trianto (2011:154) berpendapat bahwa pembelajaran tematik merupakan model pembelajaran yang memadukan beberapa materi pembelajaran dari berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar dari satu atau beberapa mata pelajaran. Sejalan dengan Majid dan Trianto, Mulyasa (2013:170) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis tematik integratif merupakan proses belajar yang didasarkan pada tema tertentu untuk kemudian dikombinasikan dengan mata pelajaran lainnya..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. 1) Karakteristik Pembelajaran Tematik Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, Majid (2014:89) menyebutkan bahwa pembelajaran tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: a) Berpusat pada siswa Salah satu karakteristik pembelajaran tematik adalah berpusat pada siswa. Dalam model pembelajaran ini, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. b) Memberikan pengalaman langsung Dalam. mempelajari. sebuah. materi,. siswa. berhadapan langsung dengan sesuatu yang nyata, sehingga siswa memperoleh pengalaman secara langsung. c) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Mata pelajaran dalam pembelajaran tematik saling dikaitkan satu sama lain menjadi satu tema. Oleh karena itu, antara mata pelajaran satu dengan yang lain tidak begitu jelas pemisahannya. d) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Pembelajaran tematik mempelajari konsep-konsep dari berbagai mata pelajaran yang dipelajari dalam suatu proses pembelajaran. Konsep tersebut kemudian dipelajari dalam satu proses pembelajaran secara utuh dan bulat..

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. e) Bersifat fleksibel Maksud dari fleksibel di sini adalah materi yang dipelajari dalam proses pembelajaran tematik dapat dipelajari secara luwes. Guru bisa mengaitkan materi dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran yang lain atau bisa juga mengaitkan materi dengan kehidupan nyata dan lingkungan sekitar. f). Menggunakan. prinsip. belajar. sambil. proses. pembelajaran. bermain. dan. menyenangkan Dalam dipelajari. dengan. menggunakan. tematik,. permainan. materi sehingga. tercipta suasana belajar yang menyenangkan. 2) Kelebihan Pembelajaran Tematik Selain memiliki karakteristik, pembelajaran tematik juga memiliki beberapa kelebihan. Seperti yang diungkapkan oleh Hosnan (2014:365) bahwa kelebihan pembelajaran tematik meliputi: a) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar. b) Kegiatan-kegiatan. yang. dipilih. dalam. pelaksanaan. pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. c) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama dan membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa. d) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya. e) Mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. 3) Keterbatasan Pembelajaran Tematik Puskur, Balitbang Diknas (dalam Majid, 2014:93-94) mengidentifikasi beberapa aspek keterbatasan pembelajaran tematik sebagai berikut: a) Aspek guru Dalam penerapan pembelajaran. tematik,. guru. dituntut untuk memiliki wawasan yang luas, kreatif, percaya diri, memiliki keterampilan metodologis serta dapat mengembangkan materi, sedangkan tidak semua guru memiliki keterampilan itu. b) Aspek peserta didik Pembelajaran tematik menuntut siswa untuk dapat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa diharapkan memiliki kemampuan untuk menganalisis, menghubungkan,.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. serta menemukan dan menggali sebuah informasi. Akan tetapi, tidak semua peserta didik memiliki kemampuankemampuan tersebut. Jika kondisi tersebut tidak dapat tercapai, maka pembelajaran tematik akan sulit untuk diterapkan. c) Aspek sarana dan sumber pembelajaran Bahan bacaan atau sumber informasi yang banyak sangat diperlukan dalam proses pembelajaran tematik guna menunjang proses pembelajaran. Jika kondisi tersebut tidak terpenuhi, maka pembelajaran tematik juga sulit untuk diterapkan. d) Aspek kurikulum Kurikulum dalam pembelajaran tematik berorientasi pada pencapaian ketuntasan pemahaman siswa. Oleh karena itu,. guru. perlu. memiliki. kewenangan. dalam. mengembangkan materi, metode serta penilaian peserta didik. e) Aspek penilaian Dalam proses penilaian guru dituntut untuk mampu melakukan penilaian dan pengukuran secara menyeluruh karena penilaian berpedoman pada keberhasilan belajar peserta didik dari beberapa bidang kajian yang terkait. Selain itu, guru juga dituntut untuk berkoordinasi dengan.

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. guru lain jika materi pelajaran berasal dari guru yang berbeda. 4) Manfaat Pembelajaran Tematik Hosnan (2014:365-366) juga mengatakan bahwa dengan pelaksanaan pembelajaran yang memanfaatkan tema ini, akan diperoleh beberapa manfaat, yaitu: a) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi, bahkan dihilangkan. b) Siswa mampu melihat hubungan-hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir. c) Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang tidak terpecahpecah. d) Dengan adanya pemanduan antarmata pelajaran, maka penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat. Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan tematik integratif adalah pendekatan yang digunakan dalam suatu proses pembelajaran dengan menggabungkan beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan menjadi suatu tema tertentu dengan tujuan agar siswa mampu mendapatkan pengetahuan secara.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. utuh. Siswa diharapkan memperoleh pengetahuan secara utuh agar hal yang dipelajari menjadi lebih bermakna. Dalam pembelajaran tematik ini, siswa belajar secara aktif, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator. Selain itu, materi dalam pembelajaran tematik diajarkan sambil bermain sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan. b. Pendekatan Saintifik Selain berpendapat tentang pembelajaran tematik, Hosnan (2014:34) juga berpendapat bahwa implementasi Kurikulum 2013 dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang “ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, dimana informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi dari guru saja..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1) Karakteristik. Pembelajaran. dengan. 23. Menggunakan. Pendekatan Saintifik Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik memiliki karakteristik seperti yang diungkapkan dalam Hosnan (2014:36) sebagai berikut: a) Berpusat pada siswa Dalam. penerapan. pendekatan. saintifik,. siswa. berperan aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya bertindak sebagai fasilitator. b) Melibatkan. keterampilan. proses. sains. dalam. mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip. Pada saat mempelajari materi, siswa dituntut untuk terlibat secara langsung dalam membangun pengetahuannya sendiri, melalui langkah-langkah yang sering dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan penelitian ilmiah. Langkahlangkah tersebut meliputi: mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. c) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa. Proses. pembelajaran. yang. digunakan. dalam. pendekatan ilmiah menggunakan proses-proses berpikir.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. tingkat. tinggi. sehingga. dapat. membantu. 24. siswa. mengembangkan kemampuan inteleknya. d) Dapat mengembangkan karakteristik siswa Dalam. proses. pembelajaran. menggunakan. pendekatan saintifik, siswa dapat berkembang sesuai dengan. karakteristiknya. karena. siswa. dituntut. aktif. membangun konsepnya sendiri melalui tahap-tahap 5M (mengamati,. menanya,. mengkomunikasikan).. mencoba, Selain. itu,. menalar. dan. bentuk-bentuk. pembelajaran yang dilakukan juga disesuaikan dengan karakteristik siswa. 2) Langkah-langkah Umum Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Lebih lanjut, Hosnan (2014:38-39) menjelaskan bahwa pendekatan ilmiah mempunyai kriteria proses pembelajaran sebagai berikut: a) Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. b) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif gurusiswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. c) Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan. masalah,. serta. mengaplikasikan. materi. pembelajaran. d) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. e) Mendorong memahami,. dan. menginspirasi. menerapkan,. dan. siswa. agar. mampu. mengembangkan. pola. berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. f). Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.. g) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Selain itu, proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu. attitude/sikap,. knowledge/pengetahuan,. dan. skill/keterampilan (disingkat KSA= Knowledge, Skill, dan Attitude). a) Ranah sikap menggamit transformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. b) Ranah keterampilan menggamit transformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. c) Ranah pengetahuan menggamit transformasi subtansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa”. d) Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi. aspek. kompetensi. sikap,. pengetahuan,. dan. keterampilan. e) Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Bentuk kegiatan pembelajaran melalui pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 2.2 Kegiatan Pembelajaran dalam Pendekatan Saintifik (Hosnan, 2014:39) Kegiatan. Aktivitas Belajar. Mengamati. Melihat,. mengamati,. membaca,. (observing). mendengar, menyimak (tanpa dan dengan alat).. Menanya. Mengajukan pertanyaan dari yang. (questioning). faktual. sampai. ke. yang. bersifat. hipotesis; diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Kegiatan. 27. Aktivitas Belajar suatu kebiasaan).. Pengumpulan data. Menentukan data yang diperlukan dari. (experimenting). pertanyaan yang diajukan, menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen), mengumpulkan data.. Mengasosiasi. Menganalisis. (associating). membuat. data. dalam. kategori,. hubungan. bentuk. menentukan data/kategori,. menyimpulkan dari hasil analisis data; dimulai. dari. unstructured-uni. structure-multistructure-complicated structure. Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya.. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendekatan saintifik adalah pendekatan dalam proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa dengan bentuk kegiatan yang memuat 5M, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik memiliki ciri-ciri yaitu: (1) berpusat pada siswa, dimana siswa berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan guru hanya sebagai fasilitator, (2) dalam membangun suatu konsep atau pemahaman siswa, melibatkan keterampilan proses sains yang meliputi langkah mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan, (3) proses.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. pembelajaran membantu perkembangan kemampuan berpikir siswa dengan melibatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, (4) mengembangkan karakteristik yang dimiliki oleh siswa karena langkah dan bentuk pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa. c.. Penilaian Otentik Salah satu penekanan dalam Kurikulum 2013 adalah penilaian otentik (authentic assessment). Kunandar (2014:35) menjelaskan bahwa penilaian otentik adalah kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi (SK) atau Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Penilaian otentik mengacu pada Penilaian Acuan Patokan (PAP), yaitu pencapaian hasil belajar yang didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal) sehingga pencapaian kompetensi siswa tidak berdasarkan perbandingan dengan siswa lainnya melainkan dengan standar atau kriteria tertentu, yaitu Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sejalan dengan pendapat di atas, Pusat Kurikulum (dalam Majid,. 2014:236). mengungkapkan. bahwa. penilaian. otentik. (authentic assesment) adalah suatu proses pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. dengan. menerapkan. prinsip-prinsip. penilaian,. 29. pelaksanaan. berkelanjutan, bukti-bukti otentik, akurat, dan konsisten sebagai akuntabilitas publik. Pengertian mengenai penilaian otentik juga diungkapkan oleh Nurgiyantoro (2011:23) yang menyatakan bahwa penilaian otentik menekankan kemampuan peserta didik untuk mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Kegiatan penilaian tidak sekedar menanyakan atau menyadap pengetahuan yang telah diketahui pembelajar, melainkan berkinerja secara nyata dari pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai. Kemendikbud (2014:36-37) mengelompokkan jenisjenis penilaian otentik menjadi beberapa penilaian. Penilaian tersebut, dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1) Penilaian Sikap Penilaian sikap memuat dua penilaian yaitu KI-1 (sikap spiritual) dan KI-2 (sikap sosial). Contoh muatan pada KI-1 antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur, berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, serta toleransi dalam beribadah. Contoh muatan KI-2 meliputi: disiplin, tanggung jawab, percaya diri, dll. Kemendikbud (2014:36-37) menyatakan ada empat macam teknik dan instrumen yang digunakan dalam penilaian sikap, yaitu: observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. jurnal catatan guru. Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik, yaitu: a) Observasi Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kemendikbud (2014:36), observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan menggunakan format observasi tertentu, yang berisi. indikator-indikator. penilaian.. Teknik. penilaian. dilakukan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung. b) Penilaian diri Penilaian diri adalah teknik penilaian yang meminta siswa untuk merenungkan sikap yang dimilikinya terkait dengan kompetensi yang hendak dicapai (Kemendikbud, 2014:36). 2) Penilaian Pengetahuan Berdasarkan. Kemendikbud. (2014:37),. penilaian. pengetahuan dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a) Tes tertulis Tes tertulis terdiri dari memilih dan mensuplai jawaban dan uraian. Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. akibat.. Mensuplai. jawaban. terdiri. dari. isian. 31. atau. melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian. b) Tes lisan Tes. lisan. berupa. pertanyaan-pertanyaan. yang. diberikan oleh guru secara ucap sehingga menimbulkan jawaban dari siswa secara ucap juga. c) Penugasan Penugasan. merupakan. teknik. penilaian. yang. dilakukan oleh guru dengan memberikan tugas rumah kepada siswa baik secara individu maupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugas yang diberikan. 3) Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan, dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu penilaian kinerja, proyek dan portofolio. Teknik yang digunakan untuk menilai keterampilan siswa dalam penelitian ini adalah teknik penilaian kinerja. Kemendikbud (2014:37) mengemukakan bahwa penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi sesungguhnya. dengan. menerapkan. pengetahuan. dan. keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, dll. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan terhadap.

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik tentang proses dan hasil belajarnya berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditentukan. Dari. hasil. belajar. tersebut,. kemudian. siswa. mampu. mendemonstrasikan pengetahuan yang dimiliki secara nyata dan bermakna. Penilaian otentik dibagi menjadi tiga, yaitu penilaian sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan keterampilan. d. Pendidikan Karakter Raka, dkk. (2011:36) berpendapat bahwa secara umum karakter dikaitkan dengan sifat khas atau istimewa, atau kekuatan moral, atau pola tingkah laku seseorang. Seseorang yang memiliki karakter baik, berarti memiliki sikap yang baik pula. Berkarakter baik berarti mengetahui yang baik, mencintai kebaikan, dan melakukan yang baik. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kemdiknas (dalam Wibowo, 2013) bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang menanamkan dan mengembangkan karakter luhur pada siswa sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kehidupan nyata. Sejalan. dengan. Raka,. dkk.. dan. Wibowo,. Ramli. (dalam. Fathurrohman, dkk., 2013:15) mengungkapkan bahwa pendidikan karakter memiliki makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuan dari pendidikan karakter itu sendiri adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi manusia, warga masyarakat, dan warga negara yang baik sesuai dengan nilai-nilai.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. sosial tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh karakter masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari pendidikan karakter di Indonesia adalah pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari karakter bangsa Indonesia sendiri. Zubaedi (dalam Kurniawan, 2013) berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yang bertujuan mengembangkan watak dan kebiasaan siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan yang ada dalam masyarakat sebagai pedoman moral dalam hidupnya melalui sikap kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerja sama yang menekankan ranah afektif (perasaan/sikap) tanpa meninggalkan ranah kognitif (berpikir rasional), dan ranah skill (keterampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat, dan kerja sama). Pada proses pendidikan karakter ada beberapa nilai yang dikembangkan dengan tujuan dapat dimiliki oleh peserta didik. Dalam penelitian ini, nilai karakter yang dikembangkan ada tiga, yaitu sikap disiplin, percaya diri dan tanggung jawab. Berikut adalah penjelasan mengenai nilai karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini. 1) Disiplin Raka, dkk. (2011:113) mengatakan bahwa orang berkarakter adalah orang yang mempunyai disiplin diri tinggi karena mereka adalah orang-orang yang melakukan kebaikan.

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. atas kesadaran dan kemauan sendiri, bukan karena disuruh atau diawasi orang lain. Menurut Sjarif (dalam Hidayatullah, 2010:45), disiplin pada hakikatnya adalah suatu ketaatan yang sungguh-sungguh didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas kewajiban serta berperilaku sebagaimana mestinya menurut aturan-aturan atau tata kelakuan yang seharusnya berlaku di dalam suatu lingkungan tertentu. Dalam penerapannya merupakan perbuatan atau tingkah laku yang nyata dimana perbuatan tingkah laku tersebut sesuai dengan aturan-aturan atau tata kelakuan yang semestinya. Tabel 2.3 Butir dan Definisi Pendidikan Karakter Disiplin (Hidayatullah, 2010:82) Butir Disiplin. Definisi a). Peraturan-peraturan atau tata tertib (di sekolah,. ketentaraan,. dsb.). yang. ditetapkan untuk melatih seseorang supaya berkelakuan baik. b). Ketaatan. atau. kepatuhan. pada. peraturan-peraturan, tata tertib, dsb. yang telah ditetapkan.. Fathurrohman, dkk. (2013:125) mengatakan bahwa disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Deskripsi perilaku disiplin dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut..

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. Tabel 2.4 Deskripsi Perilaku Disiplin (Fathurrohman, dkk., 2013:128) Nilai Berdisiplin. Deskripsi perilaku a). Biasa mengerjakan sesuatu secara tertib; memanfaatkan waktu untuk melakukan kegiatan positif; belajar secara teratur dan selalu mengerjakan sesuatu dengan penuh tanggung jawab.. b). Selalu belajar dan bekerja keras; selalu melakukan pekerjaan dengan rasa penuh tanggung jawab dan teratur; selalu mengetahui segala peraturan dan mematuhi tata tertib dalam lingkungan pergaulan. sosial;. biasa. menjaga. ketertiban umum dan tata pergaulan secara. bertanggung. jawab;. selalu. mematuhi norma-norma yang berlaku di. sekolah,. lingkungan. keluarga. maupun masyarakat untuk menjaga keutuhan hubungan sosial. c). Selalu menghargai waktu; selalu aktif melakukan kegiatan-kegiatan positif; biasa. bekerja. secara. tuntas. dan. bertanggung jawab; biasa mematuhi tata tertib; menjaga ketertiban umum dan lingkungan keluarga; biasa bekerja keras dan penuh rasa tanggung jawab; selalu. menghindari. sikap. untuk. mengabaikan aturan. d). Sering membantu pekerjaan orang tua di rumah, guru, teman, dan lainnya;.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Nilai. 36. Deskripsi perilaku berupaya belajar mandiri dan belajar kelompok; dan biasa mengerjakan tugas-tugas rumah dan sekolah.. Selain itu, terdapat juga beberapa indikator dari sikap disiplin, seperti yang dijelaskan oleh Kurniasih & Sani (2014:68). Berikut adalah tabel indikator dari perilaku disiplin. Tabel 2.5 Indikator Sikap Disiplin (Kurniasih & Sani, 2014:68) Sikap Disiplin. Indikator Datang tepat waktu Patuh. pada. tata. tertib. atau. aturan. bersama/sekolah. Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan. Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar.. 2) Tanggung Jawab Fathurrohman, dkk. (2013:20) mengatakan bahwa tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Tidak jauh berbeda dengan pendapat Fathurrohman, dkk., Raka, dkk. (2011:111) mengatakan bahwa orang yang bertanggung jawab.

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. membangun masa depan yang lebih baik dengan bertumpu pada kekuatan sendiri, tidak dengan menadahkan tangan kepada orang lain. Sejalan dengan pendapat Fathurrohman, dkk. dan Raka, dkk., Hidayahtullah (2010:87) mendefinisikan tanggung jawab dalam tabel sebagai berikut. Tabel 2.6 Butir dan Definisi Pendidikan Karakter Tanggung Jawab (Hidayatullah, 2010:87) Butir Tanggung. Definisi a). jawab. Memahami dan melakukan apa yang sepatutnya dilakukan.. b). Kondisi yang mana menjadi tolak ukur terhadap seseorang, tugas, jabatan, atau hutang.. c). Kemampuan. untuk. mengambil. keputusan yang rasional dan bermoral. d). Kemampuan untuk dipercaya.. Dari definisi tersebut, sikap tanggung jawab dapat dibuat menjadi beberapa indikator. Berikut merupakan tabel indikator dari sikap tanggung jawab. Tabel 2.7 Indikator Sikap Tanggung Jawab (Kurniasih & Sani, 2014:69) Sikap. Indikator. Tanggung. Melaksanakan tugas individu dengan baik. Jawab. Menerima. resiko. dari. tindakan. yang. dilakukan Tidak menyalahkan/menuduh orang lain.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Sikap. 38. Indikator tanpa bukti yang akurat Mengembalikan barang yang dipinjam Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan Menepati janji Tidak. menyalahkan. orang. lain. untuk. kesalahan tindakan kita sendiri Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta. 3) Percaya diri Percaya diri, menurut Fathurrohman, dkk. (2013:125), adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri terhadap pemenuhan tercapainya setiap keinginan dan harapannya. Deskripsi mengenai sikap percaya diri dapat dilihat dari tabel berikut ini. Tabel 2.8 Deskripsi Perilaku Percaya Diri (Fathurrohman, 2013:139) Nilai Rasa percaya diri. Deskripsi Perilaku a) Sering. menunjukkan. berperilaku. mantap. sifat. dan dalam. melaksanakan pekerjaan sehari-hari dan tidak mudah terpengaruh ucapan dan perbuatan orang lain. b) Terbiasa. bersikap. dan. berperilaku. mantap dalam melaksanakan tugas sehari-hari; tidak mudah terpengaruh.

(59) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Nilai. 39. Deskripsi Perilaku oleh ucapan maupun perbuatan orang lain;. dan. mempunyai. kemantapan. dalam berpikir, bersikap dan bertindak. c) Selalu bersikap dan berperilaku atas dasar. keselarasan. keseimbangan. antara. dengan kemampuan. dengan apa yang akan dicapai sehingga menumbuhkan. keyakinan. akan. tercapai, tidak mudah terpengaruh oleh ucapan maupun perbuatan orang lain; selalu menghindari rendah diri; dan selalu menghindari ketergantungan diri.. Sikap percaya diri juga memiliki beberapa indikator. Berikut adalah tabel indikator dari sikap percaya diri. Tabel 2.9 Indikator Sikap Percaya Diri (Kurniasih & Sani, 2014:72) Sikap Percaya Diri. Indikator Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu Mampu. membuat. keputusan. dengan. cepat Tidak mudah putus asa Tidak canggung dalam bertindak Berani presentasi di depan kelas Berani. berpendapat,. menjawab pertanyaan. bertanya,. atau.

(60) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan yang berusaha menanamkan dan mengembangkan karakter luhur yang dimiliki oleh siswa dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan yang ada dalam masyarakat serta dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pendidikan karakter, ada berbagai nilai yang dapat dikembangkan.. Dalam. penelitian. ini,. nilai. yang. hendak. dikembangkan meliputi tiga aspek, yaitu sikap disiplin, percaya diri dan tanggung jawab. Disiplin merupakan sikap patuh/taat yang dimiliki oleh seseorang terhadap aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungannya dengan penuh kesadaran. Percaya diri merupakan sikap yakin dan percaya terhadap kemampuan yang dimiliki oleh diri sendiri.. Tanggung. jawab. adalah. sikap. seseorang. untuk. melaksanakan tugas dan kewajiban yang memang harus dilakukan.. 2.. Model Pembelajaran Discovery Learning Bruner (dalam Kemendikbud, 2014:32) berpendapat bahwa discovery learning merupakan proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri. Lebih lanjut, Bruner (dalam Dahar, 2011:79) menyatakan bahwa belajar penemuan sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik. Hal ini juga diperkuat oleh Hosnan.

(61) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 41. (2014:282) yang mengemukakan bahwa pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri dan menyelidiki sendiri apa yang dipelajari sehingga tidak akan mudah dilupakan siswa. Sejalan dengan Bruner dan Hosnan, Hamalik (2002:134) berpendapat bahwa discovery learning adalah suatu prosedur mengajar yang menitikberatkan studi individual, manipulasi objek-objek, dan eksperimentasi oleh siswa sebelum membuat generalisasi sampai siswa menyadari suatu konsep. a.. Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam Proses Pembelajaran Syah (dalam Kemendikbud, 2014:33) mengemukakan enam langkah pelaksanaan proses pembelajaran yang menggunakan model discovery learning. Langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Tahap pertama dalam model discovery learning adalah stimulasi. Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang membuat bingung, kemudian akan menimbulkan pertanyaan. Setelah itu, siswa tidak langsung diberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Kegiatan pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, anjuran untuk membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah..

(62) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 42. 2) Problem statement (pernyataan/identifikasi masalah) Langkah selanjutnya setelah dilakukan stimulasi adalah siswa diminta mengidentifikasi sebanyak mungkin masalahmasalah yang sesuai dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis. 3) Data collection (pengumpulan data) Ketika siswa sedang melakukan eksplorasi, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin yang sesuai untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah dibuat oleh siswa sebelumnya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai informasi yang sesuai, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba sendiri, dsb. 4) Data processing (pengolahan data) Djamarah (dalam Kemendikbud, 2014:33) berpendapat bahwa semua informasi hasil bacaan, hasil wawancara, observasi, dan sebagainya, diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, dihitung serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.. Data. processing. disebut. juga. dengan. pengkodean/kategorisasi yang berfungsi sebagai pembentukan konsep dan generalisasi..

Gambar

Tabel 2.2 Kegiatan Pembelajaran dalam Pendekatan  Saintifik (Hosnan, 2014:39)
Tabel 2.3 Butir dan Definisi Pendidikan Karakter Disiplin  (Hidayatullah, 2010:82)
Tabel 2.4 Deskripsi Perilaku Disiplin (Fathurrohman,  dkk., 2013:128)
Tabel 2.5 Indikator Sikap Disiplin (Kurniasih & Sani,  2014:68)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Intensitas pancaran unsur radioaktif berdasarkan data aktivitas batuan dan aktivitas pancaran ß serbuk di Pantai Sedau dilakukan menggunakan metode analisis

pada SMK Negeri 1 Katapang di Kabupaten Bandung sesuai dengan Standar.

Suatu relasi disebut sebagai DKNF jika setiap batasan dapat disimpulkan secara sederhana dengan mengetahui sekumpulan nama atribut dan domainnya selama menggunakan

(i) Sekelompok pakar hukum internasional yang diundang oleh Komisi Internasional Para Ahli Hukum, Fakultas Hukum Universitas Limburg (Maastricht, Belanda) dan Institusi

Tulisan ini menawarkan suatu sistem atau konsep pengolahan data berbasis komputer dengan software DBase III PLUS untuk meningkatkan efisiensi sistem dan kecepatan

Mahasiswa memiliki ketrampilan belajar sehingga dapat menjelaskan konsep- konsep matriks dan operasinya serta penerapannya. Mahasiswa dapat memodelkan masalah-masalah nyata ke

Berdasarkan dengan Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, Harga, dan Kualifikasi terhadap Dokumen Penawaran untuk Paket Pekerjaan Fisik Peningkatan Jalan Long Bagun Kecamatan

Objek Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 huruf d adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum kabupaten yang ditentukan