• Tidak ada hasil yang ditemukan

Buku Guru Tema 7. Pahlawanku. Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk Tunagrahita SMALB KELAS. Yasni, S.Pd, M.Pd

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Buku Guru Tema 7. Pahlawanku. Seri Pembelajaran Tematik Terpadu untuk Tunagrahita SMALB KELAS. Yasni, S.Pd, M.Pd"

Copied!
139
0
0

Teks penuh

(1)

Pahlawanku

Buku Guru

Tema 7

Seri Pembelajaran Tematik Terpadu

(2)

SMALB

KELAS

XI

Yasni, S.Pd, M.Pd

Pahlawanku

Buku Guru

Tema 7

Seri Pembelajaran Tematik Terpadu

untuk

Tunagrahita

(3)

Hak Cipta pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang – Undang

Buku ini merupakan buku guru yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implemen-tasi kurikulum 2013. Dalam buku ini berisi pembelajaran tematik dengan tema Pahla-wanku yang terdiri dari tiga subtema antara lain: Perjuangan Para Pahlawan, Pahlawan Daerahku, dan Pahlawan Nasional. Buku guru ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.

Kotak katalog dalam terbitan (KDT)

Penulis materi : Yasni Penelaah materi : Damri

Penyunting bahasa : Badan Bahasa Ilustrator : Yon Aidil

Diterbitkan oleh : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Cetakan ke-1, 2016

MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN

Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pahlawanku - SMALB TUNAGRAHITA: Buku Guru / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2015.

vi, 132 hlm. : ilus. ; 29,7 cm. Untuk SMALB Kelas XI ISBN 978-602-358-358-4

1. Buku Tematik -- Pahlawanku -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(4)

Kata Pengantar

Dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 di SMALB, Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (Dit.PPKLK) menyiapkan seperangkat standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar kurikulum SMALB 2013, dan buku siswa serta buku pegangan guru. Buku siswa dan buku pegangan guru yang disiapkan meliputi 5 mata pelajaran (Matematika, PPKN, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris Seni Budaya) Kelima mata pelajaran tersebut diperuntukan bagi: tuna netra, tuna rungu, dan tuna daksa. Sedangkan untuk tunagrahita dan Autis disediakan buku tematik.

Buku ini merupakan buku pegangan guru untuk kelas XI SMALB tunagrahita dengan tema “Pahlawanku” yang dijabarkan ke dalam 3 sub tema yaitu: Perjuangan Para Pahlawan, Pahlawan Daerahku, dan Pahlawan Nasional. Buku ini berisi penjelasan-penjelasan tentang apa yang dilakukan guru dalam membelajarkan siswa.

Kegiatan pembelajaran dalam buku ini menerapkan pendekatan saintifik, yaitu pendekatan yang dilakukan melalui kegiatan 5 m yaitu: mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Kelima kegiatan tersebut bukanlah merupakan kegiatan yang harus berurutan, tetapi dapat dilakukan secara tidak urut sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan. Dengan pendekatan pembelajaran tersebut memungkinkan siswa tidak hanya mengembangkan ranah kognitif (pengetahuan) tetapi juga mengembangkan ranah Afektif (sikap) dan Psikomotor (keterampilan) sehingga siswa dapat mengembangkan diri secara utuh menjadi individu kreatif, inovatif, dan produktif.

Dalam hal penilaian dalam buku ini menerapkan penilaian otentik yaitu pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Untuk mengetahui sejauh mana ketiga ranah itu dapat dikembangkan siswa dan penilaian dapat dilakukan kapan saja sesuai keperluan. Penilaiannya dapat dilakukan baik oleh guru atau oleh siswa sendiri melalui program penilaian diri.

(5)

Penulis menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna oleh sebabitu kritik dan saran dari para pengguna buku ini sangat penulis harapkan demi sempurnanya buku ini. Atas kritik dan sarannya diucapkan terima kasih.

Jakarta, Mei 2016 Penulis

(6)

Daftar Isi

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

PENDAHULUAN 1

A. Rasional 1 B. Karakteristik Mata Pelajaran di SMALB Tunagrahita 2 C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu 7

D. Pembelajaran Tematik 7

E. Pengembangan Silabus Tematik 9

F. Tentang Panduan Buku Guru 12

G. Petunjuk penggunaan Buku Siswa 12

H. Bagaimana menggunakan buku ini 13

I. Tentang Anak Tunagrahita 14

J. Prinsip Pembelajaran Anak Tunagrahita 18

K. Kegiatan bersama Orang Tua 19

L. Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya 20 M. Penilaian 20

N. Panduan Penilaian 20

Tentang Buku Guru Tema Pahlawanku 26

Jaringan Tema 28 Silabus 29 Pemetaan KI-KD dan Indikator dengan Pembelajaran di setiap

Subtema 34 SUB TEMA 1 : Perjuangan Para Pahlawan 39

Jaringan Sub Tema 1 39

Ruang Lingkup Pembelajaran 40

Pembelajaran 1 : Hak Setiap Warga Negara 45

Pembelajaran 2 : Kewajiban Setiap Warga Negara 50

Pembelajaran 3 : Identitas Pahlawanku 55

(7)

Pembelajaran 5 : Pengulangan Pb 1 dan Pb 2 64

Pembelajaran 6 : Pengulangan Pb 3 dan Pb 4 66

Proyek 67

SUB TEMA 2: Pahlawan Daerahku 71

Jaringan Sub Tema 2 71

Ruang Lingkup Pembelajaran 72

Pembelajaran 1 : Identitas Diri Pahlawanku 77

Pembelajaran 2 : Profesi Pahlawanku 81

Pembelajaran 3 : Panca Indra Pahlawanku 85

Pembelajaran 4 : Kesehatan Panca Indra Pahlawanku 89

Pembelajaran 5 : Pengulangan Pb 1 dan Pb 2 94

Pembelajaran 6 : Pengulangan Pb 3 dan Pb 4 96

Proyek 97

SUB TEMA 3: Pahlawan Nasional 100

Jaringan Sub Tema 3 101

Ruang Lingkup Pembelajaran 101

Pembelajaran 1 : Identitas Diri Pahlawanku 106 Pembelajaran 2 : Profesi Pahlawan Nasionalku 110 Pembelajaran 3 : Pahlawan Nasional Wanita 113

Pembelajaran 4 : Bernyanyi Lagu Nasional 117

Pembelajaran 5 : Pengulangan Pb 1 dan Pb 2 121 Pembelajaran 6 : Pengulangan Pb 3 dan Pb 4 123

Proyek 125

Glosarium 128 Daftar Pustaka 129

(8)

Pendahuluan

A. Rasional

Ahli pendidikan Piaget membagi tahap perkembangan kognitif dalam 4 tahapan, yaitu tahap sensorimotor, tahap pra-operasional, operasional konkret, dan operasional formal. Usia SMALB Tunagrahita umumnya 16 sampai 19 tahun, usia ini seyogyanya sudah masuk tahapan operasional formal, tetapi anak anak Tunagrahita perkembangan kognitif setara dengan tahap operasional konkrit dimana anak belum bisa memahami problem abstrak, segala sesuatu akan bermakna bila dikaitkan dengan objek konkret (nyata) yang mereka temui sehari-hari. Untuk itu pembelajaran yang cocok di SMALB Tunagrahita menggunakan pendekatan tematik. Pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema. Shoemaker (1989) mendefinisikan kurikulum terintegrasi (tematik) sebagai “...pendidikan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga melintasi garis-garis batas mata pelajaran, membawa bersama beragam aspek kurikulum ke dalam asosiasi yang bermakna agar terfokus kepada bidang-bidang studi yang luas. Ia memandang belajar dan mengajar secara holistik dan merefleksikan dunia nyata, yang interaktif”.

Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak termasuk mata pelajaran dalam tematik. Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas di SMALB Tunagrahita dari kelas X s/d kelas XII.

Integrasi kurikulum sebagai suatu pengelolaan pembelajaran sekitar problem dan isu di masyarakat, sehingga diperlukan kolaborasi oleh guru dan peserta didik tanpa memandang pada mata pelajaran. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Penentuan tema yang dijadikan sebagai ide besar dari pembelajaran yang menghubungkan konsep dan kompetensi yang ingin dicapai oleh peserta didik.

(9)

Pendekatan ini dimaksudkan agar peserta didik tidak belajar secara parsial sehingga pembelajaran dapat memberikan makna yang utuh pada peserta didik seperti yang tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Tema yang pilih sedapat mungkin didekatkan dengan hal-hal yang dialami peserta didik. Pembelajaran tematik disusun berdasarkan berbagai proses integrasi yaitu integrasi intradisipliner, multi-disipliner inter-disipliner, dan trans-disipliner.

Silabus tematik yang dikembangkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan merupakan suatu model, satuan pendidikan dapat mengembangkan silabus tematik dengan mengambil tema yang disesuaikan dengan karakteristik satuan pendidikan. Satuan pendidikan juga dapat langsung menggunakan model silabus ini atau dapat juga dengan mengadaptasi sesuai karakteristik satuan pendidikan. Selain itu, bagi guru yang ingin menyusun sendiri pembelajaran tematik terpadu dapat menggunakan Silabus Mata Pelajaran di SMALB Tunagrahita/MI yang terpisah dari dokumen ini.

B. Karakteristik Mata Pelajaran di SMALB Tunagrahita

Kurikulum 2013 memiliki tujuan khusus untuk mempersiapkan generasi baru dan penerus bangsa yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Untuk itu, perancangan kurikulum 2013 perlu memperhatikan kebutuhan peserta didik saat ini dan di masa depan yang dimasi ditengah pengaruh globalisasi dan kemajemukan masyarakat Indonesia.

Memperhatikan konteks global dan kemajemukan masyarakat Indonesia itu, misi dan orientasi kurikulum 2013 diterjemahkan dalam praktik pendidikan dengan tujuan khusus agar peserta didik memiliki kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan masyarakat di masa kini dan di masa mendatang. Kompetensi yang dimaksud meliputi tiga kompetensi, yaitu: (1) menguasai pengetahuan; (2) memiliki keterampilan atau

(10)

mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut. Mata pelajaran yang diajarkan secara tematik di SMALB Tunagrahita adalah:

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh 4 substansi inti kebangsaan yaitu (1) Pancasila, sebagai dasar negara; (2) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum dasar yang menjadi landasan konstitusional kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; (3) Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai bentuk final Negara Republik Indonesia yang melindungi segenap bangsa dan tanah tumpah darah Indonesia; (4) Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud komitmen keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang utuh dan kohesif secara nasional. Pembelajaran PPKn dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran langsung (direct teaching).

2. Bahasa Indonesia

Ruang lingkup Bahasa Indonesia di SMALB Tunagrahita adalah menggunakan bahasa secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Selain itu di peserta didik di SMALB Tunagrahita dapat menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. Pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).

(11)

3. Matematika

Ruang Lingkup Matematika SMALB Tunagrahita ada tiga yaitu bilangan (bilangan cacah, bulat, prima, pecahan, dan kelipatan), geometri dan pengukuran (bangun datar dan bangun ruang, hubungan antar garis, pengukuran (berat, panjang, luas, volume, sudut, waktu, kecepatan, dan debit, letak dan koordinat suatu benda), serta statistika (menyajikan dan menafsirkan data tunggal) dalam penyeleaian masalah kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran matematika di SMALB Tunagrahita diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber, mampu merumuskan masalah bukan hanya menyelesaikan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran diarahkan untuk melatih peserta didik berpikir logis dan kreatif bukan sekedar berpikir mekanistis serta mampu bekerja sama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Pembelajaran matematika dilakukan dalam rangka mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Pengembangan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran tidak langsung (indirect teaching).

4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Ruang lingkup materi mata pelajaran IPA SMALB Tunagrahita mencakup enam lingkup sains yaitu kerja ilmiah dan keselamatan kerja, makhluk hidup dan sistem kehidupan (bagian tubuh manusia dan perawatannya, makhluk hidup di sekitarnya, tumbuhan, hewan, dan manusia), energi dan perubahannya (gaya dan gerak, sumber energi, bunyi, cahaya, sumber daya alam, suhu dan kalor, rangkaian listrik dan magnet), materi dan perubahannya (ciri benda, penggolongan materi perubahan wujud), bumi dan alam semesta (rorasi dan revolusi bumi, cuaca dan musim, dan sistem tata surya), serta sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat (dampak perubahan musim terhadap kegiatan sehari-hari, lingkungan dan kesehatan, dan sumber daya alam). Ilmu Alam menjadi mata

(12)

pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

5. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ruang lingkup materi IPS di SMALB Tunagrahita, diawali dari pengenalan lingkungan dan masyarakat terdekat, mulai kabupaten, provinsi, nasional dan internasional. Antara satu wilayah dengan wilayah lainnya memiliki koneksi. Lingkungan internasional di lingkup SMALB Tunagrahita dibatasi pada pengenalan lingkungan ASEAN. Mata pelajaran IPS bertujuan untuk menghasilkan warganegara yang religius, jujur, demokratis, kreatif, kritis, senang membaca, memiliki kemampuan belajar, rasa ingin tahu, peduli dengan lingkungan sosial dan fisik, berkontribusi terhadap pengembangan kehidupan sosial dan budaya, serta berkomunikasi secara produktif. Ruang lingkup IPS terdiri atas pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dikembangkan dari masyarakat dan disiplin ilmu sosial. Penguasaan keempat konten ini dilakukan dalam proses belajar yang terintegrasi melalui proses kajian terhadap konten pengetahuan.

IPS menjadi mata pelajaran tersendiri tetapi pembelajarannya dilakukan secara tematik terpadu dengan mata pelajaran lainnya. Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

6. Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Di SMALB Tunagrahita pembelajaran Seni Budaya dan Prakarya bersifat rekreatif melalui eksperimentasi, keberanian mengutarakan

(13)

pendapat serta dapat dilaksanakan secara terpadu maupun single

subject. Terpadu dalam bentuk mencipta karya seni yang dikaitkan

dengan pengetahuan lain dan rasionalisasi penciptaannya, di dalamnya memuat sikap (perilaku, apresiatif, toleransi dan bertanggung jawab penuh), keterampilan (bersifat fragmatis,

aplicable, dan teknologis-sistemis), pengetahuan (kemampuan

merekronstruksi dan mengungkapkan kembali ide dan gagasan secara sistematis).

Ruang lingkup SBdP di SMALB Tunagrahita meliputi dinamika gerak, karya dekoratif, menampilkan pola irama dan membuat karya dari bahan alam, berkarya seni estetis melalui kegiatan apresiasi dan kreasi berupa gambar cerita dan reklame, interval nada, tari kreasi daerah, membuat kolase, topeng dan patung dengan memperhatikan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

Kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

7. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

Pembelajaran berbagai aktivitas di dalam PJOK pada satuan pendidikan SMALB Tunagrahita diarahkan untuk mencapai kompetensi dalam penyempurnaan dan pemantapan pola gerak dasar, pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat pada kelas kelas XI, XI dan XII melalui berbagai permainan sederhana dan tradisional, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan. pengembangan pola gerak dasar menuju kesiapan gerak spesifik, pengembangan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui permainan bola besar, permainan bola kecil, atletik, beladiri, senam, gerak berirama, aktivitas air, dan materi kesehatan.

(14)

C. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.

2. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik. 3. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar

yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap. 4. Sumber belajar tidak terbatas pada buku.

5. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan

6. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan ketertarikan terhadap suatu topik. 7. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat

diajarkan tersendiri.

8. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct

experiences) dari hal-hal yang konkret menuju ke abstrak.

9. Kegiatan pembelajaran tematik yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan kegiatan pembelajaran, melainkan bentuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai Kompetensi Dasar guru dapat melakukan penyesuaikan.

D. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada praktik pengetahuan berbentuk tema yang dekat dengan aktivitas peserta didik sehari-hari. Melalui pembelajaran tematik ini, peserta didik diharapkan dapat memahami fenomena atau aktivitas sehari-hari secara lebih konkret. Melalui praktik pengetahuan itu diharapkan akan tumbuh sikap religiusitas dan etika sosial dalam hal tanggung jawab peserta didik dalam memahami fenomena dan aktivitas peserta didik.

Pembelajaran tematik, di SMALB Tunagrahita menekankan pada proses pembelajaran yang tidak semata melakukan aktivitas, tetapi bagaimana merancang pembelajaran yang juga mengaktifkan kreativitas dan berfikir kreatif peserta didik.

(15)

Satu hal penting ditekankan dari proses pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran yang dijalankan tidak hanya memperkenalkan pengetahuan mata pelajaran dalam konsepsi-konsepsi atau teori-teorinya yang bersifat hafalan. Melainkan, lebih menekankan dimensi afeksi, atau kepedulian dan keterikatan peserta didik terhadap hal-hal nyata yang dialami peserta didik untuk dapat beraktivitas secara mandiri dan menjaga hak orang lain di sekitarnya.

Proses pembelajaran yang menekankan pada praktik pengetahuan mata pelajaran yang dijalin dalam tema ini membutuhkan pendekatan pembelajaran khusus. Peran guru sangat penting untuk mendorong tumbuhnya rasa ingin tahu peserta didik dan sikap terbuka serta kritis dan responsif terhadap aktivitas sehari-hari. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan orientasi kurikulum yaitu pendekatan proses keilmuan atau saintifik melalui tahapan proses pembelajaran berikut; mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan guru untuk mengembangkan pendekatan lain yang berkesesuaian dengan proses pembelajaran peserta didik aktif kreatif dan berfikir kritis. Pembelajaran tersebut dapat dilihat pada bagan berikut ini.

Pembelajaran saintifik atau keilmuan,

atau pembelajaran siswa aktif, kreatif, dan

berfikir kritis melalui tematik. Model berbasis pemecahan masalah (problem solving-based learning) Model-model pembelajaran Model pembelajaran berbasis keingintahuan (inquire-based learning) Model berbasis proyek (project-based learning).

(16)

Untuk mendukung proses pembelajaran ini, model-model pembelajaran yang sesuai perlu dikembangkan dan dipraktikkan dalam proses pembelajaran. Setidaknya terdapat tiga (3) model pembelajaran yang layak untuk dipertimbangkan, yaitu:

(1) Model pembelajaran berbasis keingintahuan (inquire-based

learning), tidak hanya menekankan perolehan atau penemuan

jawaban-jawaban atas keingintahuan peserta didik saja. Melainkan, lebih dari itu, juga mendorong aktivitas peserta didik melakukan penelusuran, pencarian (searching), penemuan, penelitian dan pengembangan studi atau kajian dan analisis lebih lanjut.

(2) Model pembelajaran berbasis pemecahan masalah (problem

solving-based learning), secara khusus diselenggarakan berbasis masalah di

masyarakat. Berpijak pada masalah-masalah yang ada, peserta didik didorong untuk mengamati, meneliti dan mengkaji serta memecahkan masalah-masalah tersebut sehingga memperkaya pemahaman dan pengetahuan mereka. Selain bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan khusus terkait dengan masalah yang ada, model ini juga dikembangkan untuk menumbuhkan kepedulian dan rasa tanggung jawab peserta didik terhadap pemecahan masalah sehari-hari.

(3) Model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), merupakan proses pembelajaran yang menjadikan kegiatan proyek sebagai obyek studi sekaligus sarana belajar. Sebagai obyek studi, dilakukan ketika kegiatan proyek dijadikan sumber pengetahuan dalam proses belajar. Tahapan-tahapan kegiatan dalam proyek, mulai dari penentuan masalah, perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi, serta identifikasi hasil-hasil yang dicapai dan rekomendasi untuk kegiatan proyek berikutnya. Di sini dilihat sebagai siklus aktivitas sosial yang bisa dijadikan sumber pengetahuan dalam proses pembelajaran.

E. Pengembangan Silabus Tematik

Silabus tematik di SMALB Tunagrahita dikembangkan menggunakan model jaring laba-laba (webbed). Pembelajaran terpadu model jaring laba-laba (webbed) dikembangkan dengan memadukan beberapa mata pelajaran yang diikat dalam suatu tema. Pengembangan silabus dilakukan merujuk silabus mata pelajaran, untuk materi pembelajaran menyesuaikan dengan

(17)

kompetensi dasar setiap mata pelajaran. Sedangkan kegiatan pembelajaran merupakan gabungan kegiatan pembelajaran untuk satu tema/subtema untuk seluruh kompetensi dasar dari muatan mata pelajaran yang diikat dalam tema/subtema tersebut.

Alokasi waktu pembelajaran dalam satu minggu sebagaimana yang tercantum dalam struktur kurikulum untuk SMALB Tunagrahita adalah sebagai berikut.

Kelas X XI XII

Jumlah jam pelajaran per minggu 22 22 22

Alokasi waktu tersebut termasuk Pendidikan Agama sebanyak 3 jam pelajaran per minggu. Selain itu untuk pada siswa Tunagrahita kelas X, XI dan XII membutuhkan penekanan pada penguasaan kompetensi membaca, menulis, dan berhitung untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika, maka perlu mendapat perhatian dalam integrasi dengan tema dan mendapatkan alokasi waktu yang cukup. Selain itu ada beberapa kompetensi dasar dalam Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan yang memerlukan pemenuhan sarana dan prasarana khusus oleh satuan pendidikan yang harus diajarkan tersendiri sebagai mata pelajaran dan bersifat pilihan bagi satuan pendidikan yang tidak dapat memenuhinya. Alokasi waktu pembelajaran tematik untuk setiap minggunya perlu memperhatikan kekhasan-kekhasan di atas. Untuk itu alokasi waktu pembelajaran tematik setiap minggunya diberikan alokasi minimal sebagai berikut.

Kelas X XI XII

Jumlah jam pelajaran per minggu 22 22 22

Mata pelajaran Agama 3 3 3

Mata pelajaran Bhs. Inggris 2 2 2

Jumlah jam pelajaran tematik per

minggu 17 17 17

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengembangkan silabus tematik model ini adalah:

(18)

3. Memetakan materi pelajaran untuk setiap tema/subtema yang sesuai. Pemetaan materi perlu juga memperhatikan keruntutan dari materi untuk setiap mata pelajaran dan tingkat kesulitan dari materi tersebut agar mendapatkan alokasi waktu yang cukup.

4. Merancang kegiatan pembelajaran berdasarkan pemetaan materi pelajaran yang telah dilakukan.

5. Mendesain penilaian yang akan dilakukan untuk proses pembelajaran yang telah dirancang berdasarkan tema atau sub tema yang telah diajarkan.

6. Melaporkan hasil penilaian sesuai dengan kompetensi mata pelajaran yang telah dicapai. Hasil penilaian ini akan dijadikan dasar bagi pendidik untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Hasil evaluasi ini digunakan untuk mengidentifikasi tema dan materi pembelajaran kembali.

Tahapan pengembangan silabus tematik dapat digambarkan sebagaimana bagan berikut.

Gambar 2. Alur Pengembangan Silabus Tematik SMALB TUNAGRAHITA

Memetakan materi untuk setiap tema/subtema Merancang kegiatan pembelajaran Merancang Penilaian pembelajaran Pelaporan hasil Penilaian Mengidentifikasi tema materi, pembelajaran untuk setiap KD

(19)

F. Tentang Panduan Buku Guru

Buku Panduan Guru disusun untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Jaringan tema yang memberi gambaran kepada guru tentang suatu tema yang melingkupi beberapa kompetensi dasar (KD) dan indikator dari berbagai mata pelajaran.

2. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap kegiatan pembelajaran.

3. Kegiatan pembelajaran tematik terpadu untuk menggambarkan kegiatan pembelajaran yang menyatu dan mengalir.

4. Pengalaman belajar yang bermakna untuk membangun sikap dan perilaku positif, penguasaan konsep, keterampilan berpikir saintifik, berpikir tingkat tinggi, kemampuan menyelesaikan masalah, inkuiri, kreativitas, dan pribadi reflektif.

5. Berbagai teknik penilaian siswa.

6. Informasi yang menjadi acuan kegiatan remedial dan pengayaan. 7. Kegiatan interaksi guru dan orang tua, yang memberikan kesempatan

kepada orang tua untukikut berpartisipasi aktif melalui kegiatan belajar siswa di rumah.

G. Petunjuk penggunaan buku siswa.

Kegiatan pembelajaran di buku ini dirancang untuk mengembangkan kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) siswa melalui aktivitas yang bervariasi. Aktivitas tersebut mencakup hal-hal sebagai berikut.

1. Membuka pelajaran dengan cara yang menarik perhatian siswa, seperti membacakan cerita bertanya jawab, bernyanyi, melakukan permainan, demonstrasi, dan pemecahan masalah.

2. Menginformasikan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengorganisir informasi yang disampaikan (apa yang dilihat,

(20)

4. Memberi tugas yang bertahap guna membantu siswa memahami konsep.

5. Memberi tugas yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi.

6. Memberi kesempatan untuk melatih keterampilan atau konsep yang telah dipelajari.

7. Memberi umpan balik yang akan menguatkan pemahaman siswa.

H. Bagaimana Menggunakan Buku Ini

1. Bacalah halaman demi halaman dengan teliti.

2. Pahamilah setiap kompetensi dasar dan indikator yang terkait dengan tema yang diajarkan.

3. Upaya ketercapaian Kompetensi Inti (KI) I dan II dalam semua kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan pembiasaan, keteladanan, dan budaya sekolah gunamendukung pembentukan sikap, pengetahuan, dan perilaku positif

4. Cocokan setiap langkah kegiatan yang terdapat di buku siswa sesuai dengan hal dimaksud

5. Mulailah pembelajaran dengan pengantar yang sesuai dengan tema dan kaitan tema tersebut dengan lingkungan sekitar anak dan sekolah. Siswa tertarik mengikuti pembelajaran sesuai dengan kondisi yang mereka kenal. Demikian pula pada saat menutup pelajaran, kaitan dengan kehidupan sehari-hari yang dialami siswa memudahkan siswa memahami makna kegiatan pembelajaran. Pemberian pengantar pada setiap perpindahan tema yang sesuai dengan kondisi dan kegiatan sehari-hari siswa untuk memaksimalkan manfaat dan keberhasilan pendekatan tematik terpadu

6. Kembangkan ide-ide kreatif dalam memilih metode pembelajaran. Temukan juga kegiatan alternatif apabila kondisi yang terjadi kurang sesuai dengan perencanaan.

7. Penyesuaian materi pelajaran dapat dilakukan sesuai kemampuan individual siswa di kelas. Jika diperlukan pada siswa yang lebih cepat menyelesaikan tugasnya dapat diberikan materi pengayaan yang antara lain berupa bacaan-bacaan yang mendukung pembelajaran.

(21)

Adapun siswa yang tidak dapat menguasai kemampuan yang ditentukan dapat diberikan pengulangan pada bagian yang belum dapat dikerjakan siswa. Jika telah dilakukan pengulangan berkali-kali siswa belum juga dapat menguasai kemampuan tersebut, guru perlu menganalisis kesesuaian indikator dengan kemampuan siswa. 8. Pilihlah metode pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan

materi yang diajarkan dan tujuan yang ingin dicapai

9. Jadikanlah lingkungan sebagai media dan sumber belajar siswa 10. Perhatikan alokasi waktu yang tersedia sesuai dengan struktur

kurikulum. Guru kelas perlu memperhatikan kerja kolaborasi dengan guru mata pelajaran (termasuk pelajaran Kemandirian) agar pembahasan materi pelajaran seiring dan berkesinambungan. memperhatikan taraf berfikir dan usia siswa. Sedapat mungkin kaitkan kegiatan pembelajaran tema akademik dengan pendidikan kemandirian dalam bidang ketrampilan

11. Jalin kerjasama dengan orang tua/wali, tenaga kependidikan, petugas kantin dan pedagang di sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mengembangkan pembelajaran.

12. Libatkan semua siswa tanpa kecuali dan yakini bahwa setiap siswa cerdas dengan keunikan masing-masing. Dengan demikian, pemahaman tentang kecerdasan majemuk, gaya belajar siswa serta beragam faktor belajar siswa, sangat dibutuhkan.

13. Buatlah catatan refleksi setelah satu subtema selesai, sebagai bahan untuk melakukan perbaikan pada proses pembelajaran selanjutnya. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan pembelajaran berlangsung dengan baik, kendala-kendala yang dihadapi, dan ide-ide kreatif untuk pengembangan lebih lanjut.

I. Tentang Anak Tunagrahita

Dalam bahasa Indonesia kata tuna berarti memiliki kekurangan dan grahita merupakan kata serapan dari bahasa Jawa grahito yang berarti

(22)

Secara disiplin keilmuan yang terkait dengan para tunagrahita telah dikemukaan. Batasan ketunagrahitaan pada dewasa ini umumnya mengacu pada tiga hal yaitu:

1. Kemampuan fungsi intelektual di bawah rata-rata secara jelas; artinya kecerdasannya berada minimal dua standart deviasi di bawah rata-rata.

2. Keterbatasan dalam dua atau lebih dalam perilaku adaptif; maksudnya anak tersebut mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas-tugas sesuai denga usianya.

3. Manisfestasi ketunagrahitaan terjadi sebelum usia 18 tahun.

Fungsi intektual tunagrahita mengalami penyimpangan minimal dua standart deviasi di bawah kurva normal, dengan demikian berdasarkan IQ dapat digolongkan sebagai berikut:

a. Tunagrahita ringan dengan IQ antara 55 – 70 b. Tunagrahitasedangdengan IQ antara 40 – 55 c. Tunagrahitaberat dengan IQ antara 25 – 40 d. Tunagrahita sangat berat IQ di bawah 25

Perilaku adaptif dapat diartikan sebagai kemampuan menyesuaikan diri pada suatu situasi atauberprilaku dalamsuatu masalah.Perilaku adaptif juga ditandai dengan jenis perilaku individu untuk mengubah perilaku tidak konstruktif (mengganggu) menjadi sesuatu yang lebih konstruktif. Perilaku adaptif tersebut meliputi: a. Keterampilan praktikal; aktifitas kehidupan sehari-hari,

fungsimotorik, kemasyarakatan, kemampuan menolong diri sendiri, kemampuan okupasional.

b. Keterampilan konseptual; ketrampilan berbahasa peseptif dan ekspresif, kemampuan membaca dan menulis, kemampuan mengelola keuangan, komunikasi non verbal.

c. Keterampilan sosial; mejalin dan menjaga pertemanan, interaksi dengan sesamanya, berpartisipasi dalam kelompok, menjaga emosi, penyesuaian diri dan sosial, memecahkan masalah, pengarahan diri sendiri, tanggung jawab, sosialisasi, perkiraaan dan kontrol diri sendiri, sensitif, tidak mudah menjadi korban

(23)

Klasifikasi tunagrahita dapat juga dikelompokan menurut dukungan yang diperlukan dalam kehidupan di masyarakat.

American Association forIntellectual Development Disabilities (AAIDD),

mengelompokan ketunagrahitaan sebagai berikut:

a. Intermittent; memerlukan bantuan insidental (sebentar-sebentar)

terutama pada masa transisi antara sekolah dan pekerjaan.

b. Limited; memerlukan sedikit bantuan seperti latihan kerja pada

masa sekolah dan masa transisi antara sekolah dan pekerjaan

c. Extensive; memerlukan bantuan dalam pelayanan pendidikan

serta kehidupan sehari-hari di rumah dan tempat bekerja.

d. Pervasive; memerlukan bantuan pada hampir seluruh

kehidupannya.

Klasifikasi anak tunagrahita yang dipaparkan dalam buku ini berdasar fungsi intelektualnya. Hal tersebut sesuai dengan kondisi di Indonesia, klasifikasi siswa tunagrahita cenderung menggunakan penggolongan berdasarkan tingkat intellektual. Klasifikasi tunagrahita tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tunagrahita Ringan

Secara sepintas kita sulit membedakan antara anak tuna grahita ringan dengananak yang sebaya dengannya.Mereka umumnya memiliki penampilan fisik yang tidak terlalu berbeda dengan sebayanya.Demikian pula dalam lingkup pergaulan sosial.Umumnya anak tunagrahita ringan mengalami masalah yang serius dalam pendidikan ketika mereka menginjak kelas 3 atau 4 SD. Secara umum dapat dijelaskan karaktristik mereka sebagai berikut:

• Kemungkinan mengalami beberapa masalah dalam fisik, kesehatan dan motorik

• Adakalanya dapat melakukan aktifitas olahraga dan sosial bersama sebayanya

• Dapat berinteraksi dan bersahabat dengan sesama dan sebayanya, dengan kemungkinan mengalami canggung

(24)

• Kemungkinan memerlukan bantuan finansial ketika menginjak dewasa

• Dapat melakukan pekerjaan yang kompetitif dengan perlakuan khusus atau dilingkungan khusus

• Dapat diajarkan kemandirian dan kemampuan fungsional b. Tunagrahita Sedang

• Dapat terlibat dalam komunikasi yang sederhana, tetapi mengalami kesulitan memahami dan berbicara dalam permasalahan

• Hanya dapat memahami komunikasi yang sederhana karena keterbatasan kemampuan verbal

• Kemungkinan memerlukan tehnik komunikasi non verbal (misalnya; bahasa isyarat dan gestures)

• Umumnya mempunyai gangguan kesehatan dan motorik yang signifikan

• Keterbatasan interaksi sosial .

• Memerlukan bantuan dalam kegiatan hidup sehari-hari

• Dapat mengerjakan pekerjaan yang sangat sederhana pada rangkaian pekerjaan seperti sheltered workshop atau lingkungan pekerjaan yang terlindung.

• Dapat diberi pelatihan fungsionalmisalnya; keterampilan menolong diri sendiri.

c. Tunagrahita Berat

Tunagrahita berat dapat mengenali keberadaan anak tunagrahita berat. Keberadaan mereka umumnya dapat kitakenali dari perkembangan fisik dan mental sejak usia dini. Mereka mengalami keterlambatan yang signifikan dalam perkembangan berjalan dan bicara. Lebih lanjut kita bahas karakteristik mereka sebagai berikut:

• Kemampuan berkomunikasinya sangat terbatas, sering hanya bersuara non verbal, dan tidak effektif.

• Kemampuan motorik terbatas dan kesehatan yang rapuh • Kemungkinan tidak terlihat kemampuan adaptasi sosialnya • Ketergantungan penuh.

(25)

• Tidak dapat dilatih ketrampilan

• Kemungkinan hanya dapat menguasai kemampuan dasar kehidupan. d. Tunagrahita Sangat Berat

• Sangat tergantung pada orang lain dalam segala bidang. • Tidak dapat memerawat diri sendiri.

• Kesulitan dalam komunikasi verbal dan non verbal, jika dapat ber-kata-kata ucapannya tidak jelas.

• .Tidak dapat mengenal bahaya.

• Tidak dapat berpartisipasi dengan kegiatan sosial

J. Prinsip Pembelajaran Anak Tunagrahita

Beberapa prinsip pembelajaran bagi tunagrahita adalah : 1. Prinsip Pengulangan

Berhubung anak tunagrahita dapat cepat lupa mengenai apa yang dipelajarinya, maka dalam mengajar mereka membutuhkan pengulangan-pengulangan disertai contoh yang bervariasi. Oleh karena itu, dalam mengajar anak tunagrahita tidak maju atau pindah ke materi berikutnya sebelum guru yakin betul bahwa anak telah benar memahami betul materi yang dipelajarinya.

2. Prinsip Keperagaan

Prinsip ini digunakan dalam mengajar anak tunagrahita mengingat keterbatasan anak tunagrahita dalam berpikir abstrak. Oleh karena itu sangat penting, dalam mengajar anak tunagrahita dapat menggunakan alat peraga. Dengan alat peraga anak tunagrahita memperoleh tanggapan yang dipelajari atau tidak terjadi verbalisme. 3. Prinsip Skala Perkembangan Mental,

Prinsip ini menekankan pada pemahaman mengani usia kecerdasan anak tunagrahita. Dengan memahami usia ini guru dapat

(26)

4. Prinsip Individualisasi,

Prinsip ini menekankan perhatian pada perbedaan individual anak tunagrahita. Anak tunagrahita belajar sesuai dengan iramanya sendiri. Namun, ia harus berinteraksi dengan teman atau dengan lingkungannya. Jadi, ia tetap belajar bersama dalam satu ruangan dengan kedalaman dan keluasan materi yang berbeda.

5. Prinsip Kecekatan Motorik Tunagrahita.

Melalui prinsip ini anak tunagrahita dapat mempelajari sesuatu cdengan melakukannya.Di samping itu dapat melatih motorik anak terutama untuk gerakan yang kurang mereka kuasai.

6. Prinsip Korelasi

Maksud prinsip ini adalah bahan pelajaran dalam bidang tertentu hendaknya berhubungan dengan bidang lainnya atau berkaitan langsung dengan kegiatan kehidupan sehari-hari anak tunagrahita. 7. Prinsip Pembelajaran Bertahap.

Prinsip ini menghendaki agar dalam memberikan pembelajaran pada anak tunagrahita diberikan secara bertahap yakni tugas-tugas itu dirinci dan diberikan setahap-demi setahap.Misalnya dalam hal menulis abjad dapat dimulai dengan menebalkan abjad dengan pensil, menghubungan titik-titik dari huruf tersebut dan pada akhirnya menulis dengan contoh.

K. Kegiatan Bersama Orang Tua

Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom untuk orang tua dengan subjudul ‘Kegiatan bersama Orang Tua’. Kolom ini berisi informasi tentang materi yang dipelajari dan aktivitas belajar yang dapat dilakukan siswa bersama orang tua di rumah. Orang tua diharapkan berdiskusi dan terlibat dalam aktivitas belajar siswa. Guru perlu membangun komunikasi dengan orang tua sehubungan dengan kegiatan pembelajaran yang akan melibatkan orang tua dan siswa di rumah.

(27)

L. Beberapa Singkatan Nama Mata Pelajaran dan Kepanjangannya

1. SBDP : Seni Budaya dan Prakarya

2. PPKn : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. PJOK : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

M. Penilaian

Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan/ atau setelah proses belajar, pada satu kompetensi, satu semester, satu tahun untuk suatu muatan/mata pelajaran. Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar melalui penugasan dan pengukuran pencapaian satu atau lebih Kompetensi Dasar. Penilaian aspek sikap dilakukan melalui observasi/ pengamatan sebagai sumber informasi utama dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas. Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.

Penilaian tematik dilakukan berdasarkan kompetensi dasar pada tema tertentu, namun pelaporan hasil belajar menurut mata pelajaran.

N. Panduan Penilaian

I. Teknik dan Instrumen Penilaian

Secara umum, terdapat berbagai teknik penilaian yang dapat digunakan, antara lain:

1. Tes (tertulis, lisan, dan praktik atau unjuk kerja)

2. Teknik observasi atau pengamatan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung dan atau atau di luar pembelajaran

(28)

Di dalam Buku Panduan Guru ini, teknik penilaian yang dikembangkan, yaitu:

1. Tes (tertulis dan unjuk kerja) 2. Observasi (pengamatan) 3. Portofolio.

Instrumen Penilaian:

1. Instrumen tes tertulis dalam bentuk soal

Penilaian dilakukan dengan cara menghitung jumlah jawaban benar dari soal yang tersedia.

Skor maksimal : 100

Penilaian = Skor yang perolehSkor ideal X 100

Konversi Nilai (Skala 0-100) Predikat Klasifikasi

81-100 A SB (Sangat Baik)

66-80 B B (Baik)

51-65 C C (Cukup)

0-50 D K (Kurang)

Keterangan:

• Skor yang diperoleh adalah jumlah skor yang diperoleh siswa dari kriteria 1dan kriteria 2.

• Skor ideal adalah perkalian dari banyaknya kriteria dengan skor tertinggi. Sebagai contoh ini, skor ideal = 2 x 4 = 8.

Perhitungan nilai akhir siswa: • Oki: 78 x 100 = 87,5

• Tagor : 8

(29)

2. Instrumen unjuk kerja dalam bentuk Rubrik Penilaian.

Contoh Rubrik Penilaian Barnyanyi

No Kriteria Baik Sekali Baik Cukup Belum

Mampu 1. Kemampuan bernyanyi Memenuhi 3 aspek (hafal nada, Per-pindahan nada tepat, dan ekspre-sif) Memenuhi 2 dari 3 aspek Memenuhi 1 dari 3 aspek Belum me-menuhi semua 2. Kepercayaan diri Tidak ter-lihat ragu-ragu Terlihat ragu-ragu Memerlukan bantuan guru Belum be-rani tampil

Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Diskusi

No Kriteria Terlihat (√) Belum

Ter-lihat (√)

1. Kemampuan bertanya .... ....

2. Kemampuan menjawab pertanyaan .... ....

3. Keberanian menyampaikan pendapat .... ....

3. Instrumen Observasi berbentuk Lembar Pengamatan

Contoh Lembar Pengamatan Kegiatan Permainan

No Kriteria Terlihat (√) Belum

Terlihat (√)

1. Siswa mampu mengikuti instruksi .... .... 2. Siswa terlibat aktif dalam permainan .... .... 3. Siswa mengungkapkan perasaan

(30)

Contoh Hasil Pengamatan Kegiatan Permainan No Nama Siswa

Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Terlihat (√) Belum Terlihat (√) Terlihat (√) Belum Terlihat (√) Terlihat (√) Belum Terlihat (√) 1 Melani 2 Oki 3 Riza 4 Tagor

II. Penilaian Sikap atau Karakter Siswa

1. Pada semester I, berbagai sikap atau nilai karakter yang akan dikembangkan meliputi jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, patuh terhadap tata tertib, teliti, kasih sayang, kerja sama, menghargai, dan sebagainya.

2. Untuk mencapai sikap atau nilai karakter tersebut, selain dilakukan secara tidak langsung melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang dilakukan, guru diharapkan dapat melakukan penilaian secara langsung atas ketercapaian nilai karakter tertentu pada diri siswa. Langkah-langkah di bawah ini dapat dijadikan pertimbangan untuk melakukan penilaian.

a. Mengingat kendala yang ada, terutama ketersediaan waktu, maka dalam1 semester, guru dapat menentukan 2 atau 3 nilai karakter yang akan dikembangkan dan dinilai secara langsung. Jenis karakter yang akan dikembangkan, hendaknya menjadi keputusan sekolah, meskipun tidak menutup kemungkinan, dalam satu kelas ada tambahan 1 atau 2 nilai karakter lain, sesuai dengan kebutuhan di kelas tersebut.

b. Misalnya dalam semester 2 ini, nilai karakter yang akan dikembangkan adalah :

• Disiplin • Kerja sama • Percaya diri

(31)

c. Setiap karakter dibuatkan indikator. Contoh indikator disiplin dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Nilai Karakter yang

Dikembangkan Definisi Indikator

Disiplin Ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan • Kehadiran ke sekolah tepat waktu • Senantiasa menjalankan tugas piket • Menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang disepakati

d. Kembangkan instrumen penilaian, misalnya lembar pengamatan.

Contoh Lembar Pengamatan

Nilai Karakter yang Dikembangkan: Disiplin Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV Ket.

Bulan: ... 2014

No Nama

Perkembangan

Ket Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV

BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM Keterangan:

Tahapan perkembangan nilai karakter sebagaimana tercantum dalam Kerangka Acuan Pendidikan Karakter (Kemendiknas, 2010) meliputi:

BT: Belum Terlihat

Apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator karena belum memahami makna dari nilai itu (tahap anomi).

(32)

konsisten karena sudah ada pemahaman dan mendapat penguatan lingkungan terdekat (tahap heteronomi).

MB: Mulai Berkembang

Apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten, karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran juga mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas (tahap sosionomi).

SM: Sudah Membudaya,

Apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten karena selain sudah ada pemahaman dan kesadaran dan mendapat penguatan lingkungan terdekat dan lingkungan yang lebih luas sudah tumbuh kematangan moral (tahap autonomi).

Catatan:

Guru diharapkan mengembangkan teknik dan instrumen penilaian lebih lanjut menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah. Standar Kopetensi Kelulusan dan Kompetensi Inti

1. Standar Kopetensi Kelulusan

SIKAP Memiliki prilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertangguang jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

PENGETAHUAN Memiliki pengetahuan yang factual dan konseptual berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dalam wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah dan tempat bermain.

KETERAMPILAN Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan kongkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

(33)

2. Kompetensi Inti

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan bendabenda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Tentang Buku Guru Tema Pahlawanku

Buku guru ini disusun sebagai pendamping buku siswa agar guru mendapat gambaran yang jelas dan rinci dalam mengembangkan pembelajaran untuk siswa tunagrahita pada tema “Pahlawanku”. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tema tersebut antara lain adalah:

1. Tema “Pahlawanku” terdiri dari tiga subtema

2. Setiap Sub Tema dikembangkan menjadi 6 pembelajaran dan sebuah proyek

a. Subtema 1 adalah “Perjuangan Para Pahlawan” yang membahas

Hak Setiap Warga Negara, Kewajiban Setiap Warga Negara, Identitas Pahlawanku, Pahlawan Dibindang Seni, Pengulangan Pb 1 dan 2, serta Pengulangan Pb 3 dan 4.

b. Subtema 2 adalah “Pahlawan Daerahku” yang membahas Identitas

Diri Pahlawanku, Profesi Pahlawanku, Panca Indera Pahlawanku, Kesehatan Panca Indera Pahlawanku, Pengulangan Pb 1 dan 2 serta Pengulanngan Pb 3 dan 4.

(34)

3. Setiap Subtema dikembangkan menjadi 6 pembelajaran dengan acuan kegiatan:

a. Pembelajaran 1 sampai dengan pembelajaran 4 berisi materi pembelajaran

b. Pembelajaran 5 melakukan review pembelajaran 1 dan 2 serta penilaian keseluruhan

c. Pembelajaran 6 review pembelajaran 3 dan 4 serta pembelajaran projek. Kegiatan pembelajaran proyek mengarahkan siswa untuk aktif melakukan kegiatan dalam kelompok membuat suatu karya atau percobaan yang terkait dengan kompetensi-kompetensi yang diajarkan pada subtema tersebut. Kegiatan projek dapat dilanjutkan di rumah dengan melakukan komunikasi dengan orang tua. Proyek pada Tema ini adalah: Menuliskan cara-cara merawat panca indra, mendata judul beberapa lagu daerah dan lagu nasional, dan menuliskan lirik lagu daerah dan lagu nasional yang disukai.

(35)

Jaringan Tema

BAHASA INDONESIA 3.2 Memahami teks prosedur

sederhana tentang identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. 4.2. Mempraktekkan teks prosedur

sederhana tentang pengisian identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.

IPA

3.2 Mendeskripsikan cara merawat panca indera.

4.2 Mendemonstrasikan cara merawat panca indera.

PPKN

3.1 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara 4.1 Menjalankan hak dan kewajiban

sebagai warga negara

Penjasorkes

3.2 Mengetahui bebagai gerak dasar mengguling dengan kombinasi sesuai kemampuan.*

4.2 Mempraktekkan berbagai gerak dasar engguling.

MATEMATIKA

3.3 Memahami konsep untung atau rugi dalam jual beli

4.3. Menghitung untung atau rugi dalam jual beli

SBDP

3.3 Mengenal lagu daerah setempat

4.3. Menyanyikan lagu daerah setempat

IPS

3.1 Memahami kegiatan manusia dari aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya, pada aspek sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam 4.1 Menceritakan kegiatan manusia

dalam aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan pada aspek, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia

Tema 7 Pahlawanku

(36)

Silabus

Kelas XI

Tema 7 : PAHLAWANKU

Alokasi Waktu : 51 jam pelajaran

Tema ini secara keseluruhan untuk mencapai sejumlah Kompetensi Dasar pada mata pelajaran berikut.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Siswa mampu:

3.1 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara. 4.1 Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Bahasa Indonesia (BI) Siswa mampu:

3.2 Memahami teks prosedur sederhana tentang identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.

4.2 Mempraktekkan teks prosedur sederhana tentang pengisian identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.

Matematika (MAT) Siswa mampu:

3.3 Memahami konsep untung atau rugi dalam jual beli.

4.3 Menghitung untung atau rugi dalam jual beli.

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) Siswa mampu

3.3 Mengenal lagu daerah setempat. 4.3 Menyanyikan lagu daerah setempat.

(37)

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) Siswa mampu:

3.2 Mengetahui bebagai gerak dasar mengguling dengan kombinasi sesuai kemampuan.

4.2 Mempraktekkan berbagai gerak dasar engguling

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Siswa mampu:

3.1 Memahami kegiatan manusia dari aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya, pada aspek sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam. 4.1 Menceritakan kegiatan manusia dalam aspek keruangan, konektivitas

antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan pada aspek, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Siswa mampu:

3.2 Mendeskripsikan cara merawat panca indera. 4.2 Mendemonstrasikan cara merawat panca indera.

Untuk mencapai sejumlah Kompetensi Dasar tersebut di atas dilakukan melalui materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran pada beberapa subtema berikut ini.

(38)

Tema 1 : Pahlawanku

Alokasi Waktu : 51 jam pelajaran

Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Dasar yang Akan

Dicapai Materi Pembelajaran Subtema 1: Perjuangan Para

Pahlawan

17 jam pelajaran

• Menyimak penjelasan tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara.

• Mengidentifikasi hak dan

kewajiban sebagai warganegara, di rumah dan di sekolah.

• Mengamati contoh kartu identitas diri

• Menyebutkan isi pada kartu identitas diri

• Mengidentifikasi kartu-kartu yang merupakan identitas diri

• Mengisi satu contoh format identitas diri.

• Mengenal beberapa profesi dilingkungan sekitar.

• Memilah jenis-jenis profesi berdasarkan alat indra yang dominan digunakan.

• Mengenal panca indra

• Mengenal organ-oragn tubuh yang menjadi panca indra • Merawat panca indra

• Mengenal gerak mengguling kedepan dan kebelakang • Melakukan gerak mengguling

kedepan dan kebelakang • Menjelaskan untung dan rugi

pada kehidupan sehari-hari. • Menghitung untung dan rugi

dalam pemecahan masalah pada kehidupan sehari-hari.

• Mengenal Lagu daerah setempat..

• Menyanyikan lagu daerah setempat PPKn KD 3.1 PPKn KD 4.1 BI KD 3.2 BI KD 4.2 IPS 3.1 IPS 3.4 IPA 3.2 IPA 4.2 PJOK 3.2 PJOK 4.2 MAT 3.1 MAT 4.1 SBDP 3.3 SBDP 4.3

Hak Setiap Warga Negara Kewajiban Setiap Warga Negara Identitas Pahlawanku Pahlawan di Bidang Seni

(39)

Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Dasar yang Akan

Dicapai Materi Pembelajaran Subtema 2: Pahlawan Daerahku

jam pelajaran

• Mengamati contoh kartu identitas diri

• Menyebutkan isi pada kartu identitas diri

• Mengidentifikasi kartu-kartu yang merupakan identitas diri

• Mengisi satu contoh format identitas diri.

• Menjelaskan untung dan rugi pada kehidupan sehari-hari. • Menghitung untung dan rugi

dalam pemecahan masalah pada kehidupan sehari-hari.

• Mengenal gerak mengguling ke depan dan ke belakang

• Melakukan gerak mengguling ke depan dan ke belakang

• Mengenal beberapa profesi di lingkungan sekitar.

• Memilah jenis-jenis profesi berdasarkan alat indera yang dominan digunakan.

• Mengenal Lagu daerah setempat..

• Menyanyikan lagu daerah setempat

• Mengenal panca indera • Mengenal organ-oragn tubuh

yang menjadi panca indera • Merawat panca indra

• Menyimak penjelasan tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara.

• Mengidentifikasi hak dan

kewajiban sebagai warganegara, di rumah dan di sekolah.

BI KD 3.2 BI KD 4.2 MAT 3.1 MAT 4.1 PJOK 3.2 PJOK 4.2 IPS 3.1 IPS 3.4 SBDP 3.3 SBDP 4.3 IPA 3.2 IPA 4.2 PPKn KD 3.1 PPKn KD 4.1 Identitas Diri Pahlawanku Profesi Pahlawanku Panca Indra Pahlawanku

Kesehatan Panca Indra Pahlawanku

(40)

Kegiatan Pembelajaran Kompetensi Dasar yang Akan

Dicapai Materi Pembelajaran Subtema 3: Pahlawan Nasional

17 Jam pelajaran

• Menyimak penjelasan tentang hak dan kewajiban sebagai warganegara.

• Mengidentifikasi hak dan

kewajiban sebagai warganegara, di rumah dan di sekolah.

• Mengamati contoh kartu identitas diri

• Menyebutkan isi pada kartu identitas diri

• Mengidentifikasi kartu-kartu yang merupakan identitas diri

• Mengisi satu contoh format identitas diri.

• Mengenal beberapa profesi di lingkungan sekitar.

• Memilah jenis-jenis profesi berdasarkan alat indera yang dominan digunakan.

• Menjelaskan untung dan rugi pada kehidupan sehari-hari. • Menghitung untung dan rugi

dalam pemecahan masalah pada kehidupan sehari-hari.

• Mengenal gerak mengguling ke depan dan ke belakang

• Melakukan gerak mengguling ke depan dan ke belakang

• Mengenal panca indera • Mengenal organ-oragn tubuh

yang menjadi panca indera • Merawat panca indera

• Mengenal lagu daerah setempat. • Menyanyikan lagu daerah

setempat PPKn KD 3.1 PPKn KD 4.1 BI KD 3.2 BI KD 4.2 IPS 3.1 IPS 3.4 MAT 3.1 MAT 4.1 PJOK 3.2 PJOK 4.2 IPA 3.2 IPA 4.2 SBDP 3.3 SBDP 4.3

Identitas Diri Pahlawan Nasionalku Profesi Pahlawan Nasionalku Pahlawan Nasional Wanita Bernyanyi Lagu Nasional

(41)

Pemetaan KI-KD dan Indikator dengan Pembelajaran di Setiap Subtema Kelas XI TEMA 3 : Pahlawanku Kompetensi Dasar Indikator Subtema Perjuangan Para Pahlawan Pahlawan Daerahku Pahlawan Nasional Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

sebagai warga negara

3.1.1

Menjelaskan pengertian hak dan kewajiban warga negara

3.1.2

Menjelaskan hak-hak warga negara di lingkungan rumah

3.1.3

Menjelaskan hak-hak warga negara di lingkungan sekolah

3.1.4

Menjelaskan pengertian kewajiban warga negara

3.1.5

Menjelaskan kewajiban-kewajiban warga negara di lingkungan rumah

3.1.6

Menjelaskan kewajiban-kewajiban warga negara di lingkungan sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(42)

Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Subtema Perjuangan Para Pahlawan Pahlawan Daerahku Pahlawan Nasional Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 4.1

Menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara

4.1.1

Mengelompokkan hak dan kewajiban warga negara

4.1.2

Mengelompokkan hak-hak warga negara di lingkungan rumah

4.1.3

Mengelompokkan hak-hak warga negara di lingkungan sekolah

4.1.4

Mengelompokkan pengertian kewajiban warga negara

4.1.5

Mengelompokkan kewajiban- kewajiban warga negara di lingkungan rumah

4.1.6

Mengelompokkan kewajiban- kewajiban warga negara di lingkungan sekolah

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Bhs. Ind 3.2

Memahami teks prosedur sederhana tentang identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.

3.2.1

Mengidentifikasi

kartu

Identitas

Diri

3.2.2 Menyebutkan informasi pada

kartu identitas diri.

3.2.3 Menjelaskan identitas diri dan

anggota keluarga terdekat

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 4.2

Mempraktekkan teks prosedur sederhana tentang pengisian identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.

4.2.1

Mengumpulkan contoh kartu identitas diri.

4.2.2 Mengisi satu contoh format

identitas diri.

4.2.3 Menuliskan identitas diri yang

berkaitan dengan anggota keluarga.

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(43)

Kompetensi Dasar Indikator Subtema Perjuangan Para Pahlawan Pahlawan Daerahku Pahlawan Nasional Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

rugi dalam jual beli

3.3.1 Menjelaskan konsep untung dalam

jual beli

3.3.2 Menjelaskan konsep rugi dalam

jual beli √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

dalam jual beli

4.3.1 Menghitung untung dalam jual beli

melalui soal cerita

4.3.2 Menghitung rugi dalam jual beli

melalui soal cerita

√ √ √ √ √ √ √ √ √ panca indera.

3.2.1 Menyebutkan fungsi panca indera. 3.2.2 Menyebutkan cara merawat panca indra

√ √ √ √ √ √ √ √ √

merawat panca indera.

4.2.1 Mengidentifikasi fungsi panca indera

4.2.2 Mempraktekan cara merawat

panca indera

4.2.3 Menyebutkan makanan yang

bermanfaat untuk kesehatan panca indera.

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(44)

Mata Pelajaran Kompetensi Dasar Indikator Subtema Perjuangan Para Pahlawan Pahlawan Daerahku Pahlawan Nasional Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 IPS

3.1 Memahami kegiatan manusia dari

aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya, pada aspek sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam

3.1.1 Menyebutkan profesi yang ada di

lingkungan keluarga

3.1.2 Menyebutkan profesi yang ada di

lingkungan masyarakat sekitar

3.1.3 Menyebutkan profesi yang ada di

lingkungan sekolahnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

4.1 Menceritakan kegiatan manusia

dalam aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan pada aspek, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa pergerakan nasional sampai proklamasi

kemerdekaan Indonesia

4.1.1 Menceritakan profesi yang ada di

lingkungan keluarga

4.1.2 Menceritakan profesi yang ada di

lingkungan masyarakat sekitar

4.1.3 Menceritakan profesi yang ada di

lingkungan sekolahnya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ SBDP

3.2 Mengenal lagu daerah setempat

3.2.1 Menyebutkan judul lagu daerah

setempat 3.2.2 Mengidentifikasi lagu daerah

Indonesia Mengenal tokoh / pencipta lagu daerah

√ √

√ √

√ √

√ √

4.2 Menyanyikan lagu daerah

setempat.

4.2.1 Menyanyikan

lagu

daerah

setempat

4.2.2 Mengenal tokoh seniman musik

daerah setempat

4.2.3 Menyanyiikan lagu daerah di

Indonesia √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(45)

Kompetensi Dasar Indikator Subtema Perjuangan Para Pahlawan Pahlawan Daerahku Pahlawan Nasional Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6

mengguling dengan kombinasi sesuai kemampuan.*

3.2.1 Menjelaskan urutan gerakan dasar

mengguling

3.2.2 Menjelaskan manfaat melakukan

gerakan dasar dengan prosedur yang benar

3.2.3 Mencontohkan urutan gerakan

dasar mengguling √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ dasar mengguling.

4.2.1 Menjelaskan cara melakukan

gerak dasar mengguling ke depan.

4.2.2 Menjelaskan cara melakukan

gerak dasar mengguling ke belakang.

4.2.3 Menjelaskan cara melakukan gerak

dasar guling melenting

√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

(46)

BAHASA INDONESIA 3.2 Memahami teks prosedur

sederhana tentang identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan. 4.2. Mempraktekkan teks prosedur

sederhana tentang pengisian identitas diri dalam bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulisan.

IPA 3.2 Mendeskripsikan cara

merawat panca indera. 4.2 Mendemonstrasikan cara

merawat panca indera.

PPKN

3.1 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara 4.1 Menjalankan hak dan

kewajiban sebagai warga negara

SBDP

3.3 Mengenal lagu daerah setempat

4.3. Menyanyikan lagu daerah setempat Perjuangan para Pahlawan

SUBTEMA 1

Jaringan Subtema 1

IPS 3.1 Memahami kegiatan manusia dari aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan dan keberlanjutannya, pada aspek sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam

4.1 Menceritakan kegiatan manusia dalam aspek keruangan, konektivitas antar ruang, perubahan, dan keberlanjutan pada aspek, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan pada masa pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan Indonesia

PJOK

3.2 Mengetahui bebagai gerak dasar mengguling dengan kombinasi sesuai kemampuan.*

4.2 Mempraktekkan berbagai gerak dasar engguling.

MATEMATIKA

3.3 Memahami konsep untung atau rugi dalam jual beli 4.3. Menghitung untung atau rugi

(47)

Ruang Lingkup Pembelajaran

Subtema 1 : Perjuangan Para Pahlawan

Pembelajaran Langkah-langkah Pembelaran Indikator

Pembelajara

n

1

Hak Setiap Warga Negara

1. Memperhatikan sebuah gambar kondisi perang.

2. Tanya jawab berdasarkan gambar tersebut.

3. Secara bergiliran siswa menuliskan dan mengemukakan pendapatnya tentang gambar tersebut.

4. Siswa ditugaskan untuk

mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang merupakan hak

5. Siswa ditugaskan untuk membedakan kegiatan-kegiatan yang merupakan hak dan kewajiban 6. Siswa satu persatu diminta

menyebutan nama lengkap, nama panggilan, alamat dan beberapa identitas lainnya

7. Siswa diperkenalkan dengan beberapa kartu identitas diri 8. Siswa mengamati gambar kartu

identitas diri

9. Siswa diminta menuliskan informasi yang didapat dari kartu tersebut 10. Siswa diminta mengelompokkan

kartu yang merupakan identitas diri 11. Siswa dibimbing mengenali

pengertian profesi dengan

menggunakan gambar identitas diri 12. Siswa diminta menuliskan profesi

orangtua mereka

13. Siswa mengamati gambar salah satu profesi (koki) dan mendiskusikannya

14. Siswa dibimbing mengenal panca indera

15. Siswa diminta mendiskusikan jenis PPKN

3.1.1. Menjelaskan pengertian hak dan kewajiban warga negara

4.1.1. Mengelompokkan hak dan kewajiban warga negara

Bhs. Indonesia

3.2.1. Mengidentifikasi kartu identitas diri 3.2.2. Menyebutkan informasi pada kartu

identitas diri

3.2.3. Menjelaskan identitas diri dan anggota keluarga terdekat

4.2.2. Mengisi satu contoh format identitas diri

IPA

3.2.1. Menyebutkan fungsi panca indera. 3.2.2. Mengidentifikasi fungsi panca indera 4.2.2. Menyebutkan makanan yang

bermanfaat untuk kesehatan panca indera.

IPS

3.1.1. Menyebutkan profesi yang ada di lingkungan keluarga

3.1.2. Menyebutkan profesi yang ada d lingkungan masyarakat sekitar 3.1.3. Menyebutkan profesi yang ada di

lingkungan sekolahnya

4.1.1. Menceritakan profesi yang ada di lingkungan keluarga

4.1.2. Menceritakan profesi yang ada di lingkungan masyarakat sekitar 4.1.3. Menceritakan profesi yang ada di

Gambar

Gambar 2. Alur Pengembangan Silabus Tematik SMALB TUNAGRAHITAMemetakan materi untuk setiap tema/subtemaMerancang kegiatan pembelajaranMerancang Penilaian  pembelajaranPelaporan hasil PenilaianMengidentifikasi tema materi, pembelajaran untuk setiap KD

Referensi

Dokumen terkait

Pada semester I, berbagai sikap atau nilai karakter yang akan dikembangkan meliputi jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri, patuh terhadap

3.3 Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah

Secara khusus, di setiap akhir pembelajaran pada Buku Siswa, terdapat kolom untuk orang tua dengan subjudul “Kegiatan bersama Orang Tua”. Kolom ini berisi informasi

Buku Guru disusun dengan tujuan untuk memudahkan para guru dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu. Buku ini mencakup hal-hal sebagai berikut: a) Jaringan tema yang

Selanjutnya menyusun lembar kerja siswa (LKS) untuk dikerjakan siswa. Penilaian Hasil Belajar adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta

Jika siswa sudah bisa menentukan kata sapaan pada dongeng, maka guru dapat memberikan penugasan membaca buku lain yang sesuai dengan tema atau materi.. Jika siswa sudah bisa

Dengan demikian buku ini mengarahkan yang harus dilakukan peserta didik bersama guru dan teman-teman sekelasnya untuk mencapai kompetensi tertentu; buku yang pemanfaatannya adalah

Dengan memperhatikan gambar tentang berbagai benda yang digunakan dalam membuat istana pasir, siswa dapat melakukan pengamatan sederhana tentang keragaman benda di lingkungan