PT EVER SHINE TEX T
bk
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi …….…………...……….……… 1 - 3
Laporan Laba Rugi Konsolidasi .……….……… 4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …...……….…..……… 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi …...……….………..………..………... 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ....………..……… 7 - 35
Catatan 2008 2007 AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2l,3,16 18.451.537.353 17.721.513.495
Investasi jangka pendek 2d,12 76.375.000 48.500.000
Piutang 2e,2f,2l,
4,11,16 Usaha
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 5 145.771.716 303.629.258
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp2.274.590.816 pada tahun 2008 dan Rp2.292.600.408
pada tahun 2007 72.003.958.294 67.596.040.831
Lain-lain
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 56.736.000 122.482.237
Pihak ketiga 7.758.018.822 7.583.457.134
Persediaan 2g,6 237.503.700.036 232.971.519.227
Uang muka pembelian 5.758.580.892 3.898.270.530
Pajak dibayar di muka 10,17 6.634.217.666 4.973.996.528
Biaya dibayar di muka 2h - 580.971.471
JUMLAH AKTIVA LANCAR 348.388.895.779 335.800.380.711
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp436.360.738.513
pada tahun 2008 dan Rp408.258.502.638 2i,2j,2r,
pada tahun 2007 7,11 170.200.179.498 180.893.940.441
Aktiva lain-lain
Beban tangguhan - bersih 2j,2k,7,11 24.011.205.707 28.086.794.528
Klaim kerugian akibat banjir - 6.845.118.585
Jumlah Aktiva Lain-lain 24.011.205.707 34.931.913.113
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 194.211.385.205 215.825.853.554
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Catatan 2008 2007
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR Hutang
Usaha - pihak ketiga 2l,8,16 79.349.049.471 82.874.175.628
Lain-lain
Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2f,5 8.625.607.806 10.947.030.796
Pihak ketiga 2l,16 198.374.246 102.034.498
Hutang dividen 11 62.718.447 62.718.447
Beban masih harus dibayar 2l,9,16 7.923.064.701 4.191.951.293
Hutang pajak 2o,10 1.977.072.022 1.526.920.184
Bagian penghasilan tangguhan yang
jatuh tempo dalam satu tahun 2j,7,11 298.369.641 298.369.641
Bagian kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun 2j,2l,11,16 145.602.030.138 130.532.333.708
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 244.036.286.472 230.535.534.195
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Pesangon, penghargaan dan ganti kerugian
kepada karyawan yang masih harus dibayar 2m,9 11.770.662.000 9.857.525.650 Kewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2j,2l,11,16 35.497.615 8.945.563.824 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2o,10 11.911.947.791 14.629.177.805 Penghasilan tangguhan - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2j,7,11 846.426.524 1.144.796.165
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 24.564.533.930 34.577.063.444
JUMLAH KEWAJIBAN 268.600.820.402 265.112.597.639
HAK MINORITAS ATAS ANAK PERUSAHAAN
Catatan 2008 2007
EKUITAS 12
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh
-2.015.208.720 saham 1b,7 201.520.872.000 201.520.872.000
Tambahan modal disetor - bersih 42.261.368.354 42.261.368.354
Laba (rugi) yang belum direalisasi atas penilaian
investasi jangka pendek ke harga pasar 2d 11.645.998 (16.229.003) Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 2.000.000.000 2.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 28.201.258.615 40.743.235.856
EKUITAS - BERSIH 273.995.144.967 286.509.247.207
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Catatan 2008 2007
PENJUALAN BERSIH 2f,2n,5,13 284.079.091.848 247.627 201 073
BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,7,13,14 258.995.757.323 229.422.683.866
LABA KOTOR 13 25.083.334.525 18.204.517.207
BEBAN USAHA 2n,7,15
Penjualan 5 7.638.015.364 7.439.603.757
Umum dan administrasi 4.831.047.755 5.325.699.519
Jumlah Beban Usaha 12.469.063.119 12.765.303.276
LABA USAHA 13 12.614.271.406 5.439.213.931
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba selisih kurs - bersih 2l 1.929.803.757 28.144.330
Penghasilan bunga 173.698.208 147.734.249
Bunga dan beban pendanaan lainnya (4.813.966.868) (3.871.964.447)
Lain-lain - bersih (2.381.752.946) (1.515.157.147)
Penghasilan (Beban) Lain-lain - bersih (5,092.217.849) (5.211.243.015) LABA SEBELUM PENGHASILAN
(BEBAN) PAJAK 7.522.053.557 227.970.916
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 2o,10
Kini (2.344.317.100) (2.333.361.100)
Tangguhan (2.317.410.670) 2.202.456.018
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak - bersih (4.661.727.770) (130.905.082) LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI 2.860.325.787 97.065.834
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b -
-LABA BERSIH 2.860.325.787 97.065.834
LABA PER SAHAM 2p
Laba usaha per saham 6.26 2,70
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara
Laba (Rugi) yang belum
Direalisasi atas Saldo Laba Penilaian Investasi
Tambahan Jangka Pendek ke Telah Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan Modal Saham Modal Disetor Harga Pasar Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas - Bersih
Saldo 31 Desember 2006 201.520.872.000 42.261.368.354 (21.229.003) 2.000.000.000 40.646.170.022 286.407.181.373
Laba yang belum direalisasi atas penilaian investasi jangka pendek
ke harga pasar 2d,12 - - 5.000.000 - - 5.000.000
Laba bersih tahun 2007 - - - - 46.400.754 97.065.834
Saldo 30 Juni 2007 201.520.872.000 42.261.368.354 (16.229.003) 2.000.000.000 92.175.764.616 286.509.247.207
Saldo 31 Desember 2007 201.520.872.000 42.261.368.354 (26.479.003) 2.000.000.000 25.340.932.828 271.096.694.179
Laba yang belum direalisasi atas penilaian investasi jangka pendek
ke harga pasar 2d,12 - - 38.125.001 - - 38.125.001
Laba bersih tahun 2008 - - - - 2.860.325.787 2.860.325.787
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
Catatan 2008 2007
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 285.702.858.189 237.754.438.142
Pembayaran kas untuk:
Pemasok (171.702.727.479) (140.294.666.848)
Gaji dan kesejahteraan karyawan (28.064.687.670) (33.606.703.163) Pembayaran kas untuk biaya pabrikasi dan
beban usaha (62.301.402.378) (57.204.342.454)
Kas Bersih Diperoleh dari Operasi 23.634.040.662 6.648.725.667
Penerimaan dari penghasilan bunga 174.246.153 161.598.680
Penerimaan dari tagihan pengembalian pajak 855.544.662 5.147.124.206 Penerimaan dari tagihan klaim asuransi 1.499.704.978 4.355.032.500 Kenaikan (penurunan) kas karena selisih kurs - bersih (66.799.735) 150.578.446 Pembayaran bunga dan beban keuangan (5.001.478.325) (6.024.676.062)
Pembayaran pajak (5.113.420.167) (4.530.777.129)
Penerimaan lain-lain – bersih 119.018.393 57.889.345
Pengeluaran lain-lain - bersih (418.800) (26.203.742)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 16.100.437.821 5.939.291.911
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil pelepasan aktiva tetap -
-Perolehan aktiva tetap (9.414.411.584) (6.010.017.108)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi (9.414.411.584) (6.010.017.108)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan dari pinjaman jangka panjang 27.894.000.000 117.649.500.000 Pembayaran kewajiban sewa guna usaha (1.110.000.000) (1.110.000.000) Pembayaran pinjaman bank jangka panjang (30.653.361.073) (110.910.801.403) Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan (3.869.361.073) 5.628.698.597
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS 2.816.665.164 5.557.973.400
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 15.634.872.189 12.163.540.095
1. UMUM
a. Latar Belakang Perusahaan
PT Ever Shine Tex Tbk (Induk Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry pada tanggal 11 Desember 1973 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 82, yang kemudian diubah dengan akta No. 14 tanggal 4 Februari 1974 dan No. 33 tanggal 10 Januari 1975 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/22/3 tanggal 25 Januari 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 53, Tambahan No. 319 tanggal 4 Juli 1975. Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., No. 25 tanggal 25 Januari 2001 mengenai perubahan nilai nominal saham Induk Perusahaan (lihat Catatan 1b). Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. C-01219 HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Mei 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 316, Tambahan No. 64 tanggal 10 Agustus 2001.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Induk Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Induk Perusahaan meliputi industri dan perdagangan. Induk Perusahaan bergerak dalam industri tekstil. Kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Ciluar, Kedung Halang, Bogor.
Anak Perusahaannya, yang berkedudukan di Tangerang, bergerak dalam kegiatan usaha yang sama dengan Induk Perusahaan.
Induk Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1975. b. Penawaran Umum Perusahaan
Pada bulan September 1992, berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1477/PM/1992 tanggal 4 September 1992, Induk Perusahaan menawarkan 4.000.000 saham baru kepada masyarakat. Saham ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 13 Oktober 1992. Jumlah saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, terakhir dengan pencatatan 19.192.464 saham yang berasal dari penerbitan saham baru pada tanggal 2 Oktober 2000. Pada tanggal 30 Juni 2004, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh telah tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Pada tanggal 11 Desember 2000, pemecahan nilai nominal saham Induk Perusahaan dari Rp500 per lembar menjadi Rp100 per lembar mulai berlaku berdasarkan surat No. PENG-222/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 7 Desember 2000 di Bursa Efek Jakarta.
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai berikut:
Saat Dimulainya Persentase Kepemilikan Jumlah Aktiva Kegiatan
Kegiatan Utama Domisili Usaha 2008 2007 2008 2007 PT Indo Yongtex Jaya Produsen benang Tangerang 1993 99,99%(1) 99,99% 74.564.298.034 78.150.427.729
(IYJ) dan kain
PT Primarajuli Sukses Produsen benang Tangerang 1997 99,99% 99,99% 295.368.051.677 292.334.339.883 (PS)
1. UMUM (lanjutan)
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi (lanjutan)
Catatan: (1) Pada tanggal 3 November 2003, PS melakukan investasi sebesar 37.000.000 lembar saham atau 32,93% kepemilikan pada IYJ. Sebagai hasilnya, kepemilikan langsung Induk Perusahaan pada IYJ berkurang dari 99,99% menjadi 67,07%. Karena Induk Perusahaan mempunyai 99,99% kepemilikan pada PS, akibatnya, kepemilikan efektif Induk Perusahaan pada IYJ tetap 99,99%.
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2008 anggota Dewan Komisaris dan Direksi Induk Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2008 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Emmy Ranoewidjojo
Komisaris : dr. Cahyono Halim, MBA
Komisaris Independen : Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa, MBA Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak. Dewan Direksi
Presiden Direktur : Sung Pui Man
Direktur : Sung Man Tak
Dra. Erlien Lindawati Surianto
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis akuntansi, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar (lihat Catatan 2d), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (lihat Catatan 2g) dan aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar hasil penilaian kembali (lihat Catatan 2i).
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan (lihat Catatan 1c).
Semua akun dan transaksi antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi.
Hak minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas dari anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.
c. Setara Kas
Deposito berjangka yang tidak dijaminkan dan berjangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”.
d. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek terdiri dari efek ekuitas yang terdaftar di bursa efek. Berdasarkan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek ekuitas yang tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca, dikreditkan atau dibebankan pada “Laba/Rugi yang Belum Direalisasi atas Penilaian Investasi Jangka Pendek ke Harga Pasar”, yang merupakan bagian dari Ekuitas.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap tertagihnya akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan, kecuali bahan baku dan bahan pembantu, ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Biaya perolehan bahan baku dan bahan pembantu ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method).
Nilai realisasi bersih merupakan harga jual estimasi dalam kondisi bisnis normal, dikurangi beban penyelesaian estimasi dan beban estimasi yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan nilai realisasi bersih dari persediaan pada akhir periode.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali pada tahun 1987 berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Hak atas tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 4 - 10
Perlengkapan kantor 5
Kendaraan 5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aktiva tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.
Berdasarkan PSAK No.26 (revisi), “biaya Pinjaman“, beban bunga dan beban lainnya yang terjadi untuk membiayai konstruksi aktiva tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aktiva tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat konstruksi telah selesai dan aktiva tetap telah siap untuk digunakan.
j. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dicatat sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan berdasarkan PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang dimiliki langsung.
j. Sewa Guna Usaha (lanjutan)
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali ( sale-and-leaseback) ditangguhkan (masing-masing disajikan sebagai “Penghasilan Tangguhan” dan sebagai bagian dari “Beban Tangguhan”) dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Kewajiban sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha.
k. Beban Tangguhan
Biaya-biaya yang menghasilkan manfaat di masa yang akan datang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti yang diumumkan oleh Bank Indonesia, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing 2008 2007
Dolar Amerika Serikat 1/Rupiah 9.225 9.054
Euro 1/Rupiah 14.563 12.164
Yen Jepang 100/Rupiah 8.672 7.347
m. Imbalan Karyawan
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13/2003) bertanggal 25 Maret 2003.
Pada bulan Juli 2004, IAI menerbitkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan Kerja (PSAK No. 24 Revisi) yang mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja karyawan. PSAK No. 24 (Revisi 2004) menggantikan PSAK No. 24, “Akuntansi Biaya Manfaat Pensiun” yang diterbitkan tahun 1994.
PSAK No. 24 (Revisi 2004) berlaku efektif atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang mencakup periode laporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Juli 2004. Penerapan pertama kali PSAK No. 24 (Revisi 2004) dilakukan secara retrospektif dengan melaporkan jumlah penyesuaian yang terjadi yang terkait dengan tahun sebelumnya sebagai penyesuaian terhadap saldo awal saldo laba dari periode komparatif terawal yang disajikan.
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menggunakan PSAK No.24 (Revisi 2004) efektif tanggal 1 Januari 2005.
m. Imbalan Karyawan (lanjutan)
Sesuai dengan PSAK No.24 (Revisi 2004), beban imbalan karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode penilaian aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan dan kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi bersih dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai sekarang kewajiban manfaat pasti pada tanggal tersebut. akan Keuntungan dan kerugian diakui berdasarkan metode garis lurus selama sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan yang ditanggung. Lebih lanjut, biaya jasa lalu yang berasal dari pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban manfaat dari rencana yang telah ada harus diamortisasi selama periode sampai dengan manfaat dinyatakan menjadi hak karyawan.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui sesuai dengan persyaratan kontrak penjualan, yaitu pada saat barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan asal (FOB shipping point) atau pada saat barang telah sampai di pelabuhan tujuan (FOB destination point). Pendapatan dari penjualan dalam negeri diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
o. Pajak Penghasilan Badan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda waktu antara aktiva dan kewajiban secara komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sepanjang terdapat kemungkinan realisasinya.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada periode ketika aktiva dapat direalisasi atau hutang dapat diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah diterbitkan atau dikeluarkan pada tanggal neraca konsolidasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing perusahaan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi. Penyisihan dibentuk atas bagian dari aktiva pajak tangguhan yang mungkin tidak terealisasi di masa yang akan datang.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau, jika ada pengajuan banding oleh Perusahaan, saat hasil dari banding tersebut telah diputuskan oleh pengadilan pajak.
p. Laba (Rugi) per Saham
Berdasarkan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba (rugi) usaha per saham dan laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode berjalan. Perhitungan laba per saham berdasarkan 2.015.208.720 saham untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 2007.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) q. Pelaporan Segmen
penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sementara segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomis tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Pendapatan dan beban antar segmen dialokasikan atas dasar segmen usaha. r. Penurunan Nilai Aktiva
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aktiva apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat seluruhnya terealisasi. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan penurunan nilai aktiva.
s. Penggunaan Estimasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena adanya sifat ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah estimasi.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari: 2008 2007
Kas
Rupiah 1.160.542.586 1.698.470.631
Dolar Amerika Serikat (AS$77.469 pada tahun 2008
dan AS$35,182 pada tahun 2007) 714.651.525 745.950.006 Euro (Eur2.200 pada tahun 2008 dan
Eur2,200 pada tahun 2007) 32.038.710 26.759.942
Sub-jumlah 1.907.232.821 2.471.180.579
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 758.712.656 378.946.752
PT Bank Central Asia Tbk 517.855.233 622.384.852
PT Bank Chinatrust Indonesia 45.507.943 41.653.615
Lain-lain 56.094.581 7.303.753
Sub-jumlah 1.378.170.413 1.050.288.972
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Chinatrust Indonesia
(AS$865,754 pada tahun 2008 dan
AS$507,846 pada tahun 2007) 7.986.582.772 4.598.042.030 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(AS$64,622 pada tahun 2008 dan
AS$62,367 pada tahun 2007) 596.137.489 564.674.892 PT Bank Central Asia Tbk
(AS$345,605 pada tahun 2008 dan
AS$241,565 pada tahun 2007) 3.188.208.462 2.187.128.243
The Hongkong Shanghai Banking Corporation (AS$6,471 pada tahun 2008 dan
AS$357,990 pada tahun 2007) 59.693.130 3.241.239.378
Lain-lain (AS$3,316 pada tahun 2008 dan
AS$ 3,316 pada tahun 2007) 30.590.654 30.023.607
Sub-jumlah 11.861.212.507 10.621.108.150
Euro
PT Bank Chinatrust Indonesia
( Eur201,532 pada tahun 2008 dan
Eur80,911 pada tahun 2007) 2.934.921.612 984.161.577 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(Eur393 pada tahun 2007) - 4.774.217
Sub-jumlah 2.934.921.612 988.935.794 Setara Kas Deposito berjangka Rupiah PT Bank Multicor 370.000.000 2.590.000.000 Sub-jumlah 370.000.000 2.590.000.000 Jumlah 18.451.537.353 17.721.513.495
Suku bunga tahunan deposito berjangka selama periode berjalan adalah sebagai berikut:
Mata Uang 2008 2007
Rupiah 6,25% 6,25%
4. PIUTANG USAHA Piutang usaha terdiri dari:
2008 2007
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Pihak ketiga
Dasril, Bp 1.791.753.207
-Ipeksan Textile San, Ve Tic Ltd, Turki 1.619.306.869 -Jorgwe Gomes & Irnao,SA,Portugal 1.989.395.604 -Sixty SPA,Itali 2.664.106.107
-PT Matahari Sentosa Jaya 6.242.812.012 3.278.473.012
PT Wintai Garment 1.853.880.757 1.071.281.781
Tom Tailor AG Garstedter Weg, Jerman 2.015.365.926 3.989.268.154 Esprit Europe Services Gmbh, Jerman 11.464.883.689 6.304.781.963 S.Oliver Bern Freier GMBH+CO,Jerman 671.462.381 1.363.019.944
PT Sinar Para Taruna 1.001.500.654 329.978.913
PT Korin Fancy Yarn 1.363.910.898 701.111.974
PT. Kahatex 3.363.206.392 47.685.882
Qualvest Company Ltd, Hongkong 2.010.299.454 2.223.615.048 Mitsui & Co, Thailand 1.668.244.572 1.553.669.659 Ming Tai Textiles, Hongkong 1.556.442.000 1.459.359.936
Exsa (UK) Ltd,Turki - 5.124.201.840
B Brothers Garment Co. Ltd,Banglades - 1.208.464.542 Khouw Kiam Hang, Bp - 1.002.507.000
Sari Pasific Inc.,Kanada - 1.361.478.953
Addchance Ltd, Hongkong - 5.637.636.072
Lain-lain 33.001.978.588 33.232.106.566
Jumlah 74.278.549.110 69.888.641.239
Penyisihan piutang ragu-ragu (2.274.590.816) (2.292.600.408)
Bersih 72.003.958.294 67.596.040.831
Rincian piutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lihat Catatan 16):
2008 2007
Dolar Amerika Serikat (AS$6,730,033 pada tahun
2008 dan AS$6.137.177 pada tahun 2007) 62.084.559.868 55.566.004.542
Rupiah 8.049.804.216 8.344.397.393
Euro (Eur138,389 pada tahun 2008
Eur327,967 pada tahun 2007) 2.015.365.926 3.989.268.154
Jumlah 72.149.730.010 67.899.670.089
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Ringkasan umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
1 sampai dengan 30 hari 2.948.633.775 2.423.970.979
31 sampai dengan 60 hari 9.044.110.061 5.750.632.022
61 sampai dengan 90 hari 3.679.387.515 3.630.167.517
Lebih dari 90 hari 1.967.779.614 1.321.947.183
Jumlah 72.149.730.010 67.899.670.089
Perubahan dari penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2008 2007
Saldo awal periode 2.341.020.851 2.292.600.408
Penyisihan selama periode berjalan (66.430.035)
-Saldo akhir periode 2.274.590.816 2.292.600.408
Berdasarkan penelaahan terhadap tertagihnya masing-masing akun piutang pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
5. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA a. Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa, terutama terdiri dari sewa dan penjualan benang sisa.
Rincian saldo akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Persentase terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban/
Jumlah Pendapatan atau Beban Terkait
2008 2007 2008 2007
Piutang Usaha
PT Mewah Niagatama 145.771.716 303.629.258 0,027% 0,055%
Piutang lain lain
Pinjaman Karyawan 56.736.000 122.482.237 0,010% 0,022% Hutang - Lain-lain Officer 4.639.639.766 6.976.612.756 1,73% 2.63% PT Cahaya Interkontinental (pemegang saham) 3.615.768.040 3.615.768.040 1,34% 1,36% Karyawan 370.200.000 354.650.000 0,14% 0,14% Jumlah 8.625.607.806 10.947.030.796 3,21% 4,13% Penjualan PT Mewah Niagatama 489.076.905 420.023.434 0.172% 0,170%
5. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
b. Induk Perusahaan memperoleh uang muka yang tidak dikenai bunga dari officer Induk Perusahaan. Saldo uang muka tersebut disajikan sebagai bagian “Hutang Lain-lain-Pihak-Pihak yang Mempunyai hubungan istimewa”.
Niagatama. Transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Piutang dari transaksi tersebut disajikan sebagai “Piutang Usaha yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari:
2008 2007
Barang jadi (lihat Catatan 14) 140.733.088.563 146 115 935 899 Barang dalam proses (lihat Catatan 14) 26.032.492.515 31.103.665.839
Bahan baku 45.466.431.466 33.983.993.439
Bahan pembantu 25.271.687.492 21.767.924.050
Jumlah 237.503.700.036 232.971.519.227
Pada tanggal 30 Juni 2008, dan 2007 seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sekitar AS$16 juta dan AS$12 juta, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
Pada awal bulan Februari 2007 sebagian persediaan milik IYJ rusak oleh banjir dengan taksiran kerugian sebesar Rp.11.200.151.085. Pada tanggal 5 Februari 2007, IYJ telah mengajukan klaim kepada sebesar AS$1.240.567 (setara dengan Rp11.200.151.085) kepada perusahaan asuransi dan pada bulan Juli 2007, IYJ menerima total pembayaran final untuk klaim persediaan sebesar AS$287.246 (setara dengan Rp.2.643.074.633) dan hasil lelang salvage sebesar Rp.3.007.451.212. Perubahan dari penyisihan untuk penurunan nilai adalah sebagai berikut:
2008 2007
Saldo awal periode - 1.889.530.519
Penyisihan (pemulihan) selama periode berjalan - (1.889.530.519)
Saldo akhir periode -
-Berdasarkan penelaahan terhadap nilai realisasi bersih persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai realisasi bersih persediaan.
7. AKTIVA TETAP
2008
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Kendaraan 7.678.363.922 205.800.000 - - 7.884.163.922
Jumlah 561.810.919.614 5.184.461.231 - 466.320.685 567.461.701.530
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 37.539.106.534 - - - 37.539.106.534
Aktiva Dalam Penyelesaian
Mesin dan peralatan 151.873.058 1.874.557.573 - (466.320.685) 1.560.109.946
151.873.058 1.874.557.573 - (466.320.685) 1.560.109.946
Jumlah Nilai Tercatat 599.501.899.206 7.059.018.804 - - 606.560.918.010
2008
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 47.696.418.420 1.819.624.435 - - 49.516.042.855
Mesin dan peralatan 314.714.715.450 8.957.938.284 - - 323.672.653.734
Perlengkapan kantor 5.177.918.380 213.241.090 - - 5.391.159.470
Kendaraan 7.438.328.088 132.685.000 - - 7.571.013.088
Jumlah 375.027.380.338 11.123.488.809 - - 386.150.869.147
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 11.608.442.397 2.487.523.371 - - 14.095.965.768
Jumlah Akumulasi Penyusutan 386.635.822.735 13.611.012.180 - - 400.246.834.915
Pencadangan penurunan nlai aktiva tetap
Bangunan 10.774.538.021 - - - 10.774.538.021
Mesin dan peralatan 25.339.365.576 - - - 25.339.365.576
Jumlah Pencadangan
penurunan nilai aktiva tetap 36.113.903.597 - - - 36.113.903.597
Nilai Buku Bersih 176.752.172.874 170.200.179.498
7. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2007
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah 23.526.675.869 - - - 23.526.675.869
Bangunan dan prasarana 91.426.751.595 30.000.000 - 782.375.000 92.239.126.595
Perlengkapan kantor 5.635.679.699 305.470.456 - - 5.941.150.155
Kendaraan 7.678.363.922 - - - 7.678.363.922
Jumlah 526.616.484.282 4.954.883.948 - 19.586.785.713 551.158.153.943
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 37.539.106.534 - - - 37.539.106.534
Aktiva Dalam Penyelesaian
Mesin dan peralatan 7.189.248.447 12.852.719.869 - (19.586.785.713) 455.182.603
7.189.248.447 12.852.719.869 - (19.586.785.713) 455.182.603
Jumlah Nilai Tercatat 571.344.839.263 17.810.603.815 - - 589.152.443.080
2007
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 44.069.049.679 1.808.047.026 - - 45.877.096.705
Mesin dan peralatan 296.227.204.427 8.427.008.993 - - 304.654.213.420
Perlengkapan kantor 5.061.473.128 144.553.673 - - 5.206.026.801
Kendaraan 7.123.258.088 163.085.000 - - 7.286.343.088
Jumlah 352.480.985.322 10.542.694.692 - - 363.023.680.014
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 6.633.395.660 2.487.523.368 - - 9.120.919.028
Jumlah Akumulasi Penyusutan 359.114.380.982 13.030.218.060 - - 372.144.599.042
Pencadangan penurunan nlai aktiva tetap
Bangunan 10.774.538.021 - - - 10.774.538.021
Mesin dan peralatan 25.339.365.576 - - - 25.339.365.576
Jumlah Pencadangan
penurunan nilai aktiva tetap 36.113.903.597 - - - 36.113.903.597
Nilai Buku Bersih 176.116.554.684 180.893.940.441
7. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 dibebankan sebagai berikut:
2008 2007
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 14) 13.112.316.602 12.579.943.233 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 15) 469.633.911 411.079.827
Jumlah 13.611.012.180 13.030.218.060
Hak atas tanah, bangunan dan mesin tertentu, yang mencerminkan masing-masing sekitar 31% dan 36% dari nilai buku bersih aktiva tetap konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, digunakan sebagai jaminan terhadap pinjaman tertentu (lihat Catatan 11).
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) yang terletak di Bogor dan Tangerang seluas 415.392 meter persegi dimana sertifikat hak atas tanah meliputi area seluas 388.037 meter persegi telah terdaftar atas nama Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 17 Maret 2005, Induk Perusahaan masih dalam proses mengalihkan sertifikat hak atas tanah meliputi area seluas 27.355 meter persegi atas nama Induk Perusahaan. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tanggal 21 Mei 2011 sampai tanggal 24 September 2026. Manajemen Induk Perusahaan berpendapat bahwa sertifikat hak atas tanah dapat diperpanjang setelah masa berakhirnya.
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, aktiva tetap kecuali hak atas tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sekitar AS$49,2 juta dan AS$37,5 juta, yang menurut pendapat manajemen nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi untuk mesin dan peralatan tertentu dengan masa sewa guna usaha selama tiga (3) tahun dari tanggal dimulainya transaksi dan berakhir pada berbagai tanggal (lihat Catatan 11).
Pada tahun 1989, Induk Perusahaan mengalihkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp1.182.905.602 ke dalam modal saham, yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap pada tahun 1987.
Pada tahun 2006, manajemen telah memutuskan bahwa terdapat penurunan nilai dari bangunan dan prasarana dan mesin dan peralatan aktiva tetap sebesar Rp.36.113.903.597. Nilai yang dapat dipulihkan tersebut ditentukan berdasarkan estimasi nilai penjualan bersih.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang dapat mengindikasikan penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 (lihat Catatan 2r).
8. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari hutang yang berasal dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan/atau jasa dari pihak ketiga berikut:
2008 2007
PT Indonesia Toray Synthetic 33.448.935.338 30.670.067.149
PT Bhakti Pancawarna 746.044.145 627.647.586
PT Permata Era Duasatu 926.174.641 124.191.051
PT Indorama Synthetic Tbk 719.204.063
-PT Sunkyong Keris Indonesia 4.043.098.351 3.815.394.351
PT Laju Sakti Trijaya 327.804.840 576.529.747
PT Polychem Indonesia, Tbk 5.748.680.053 1.221.056.726
PT Polyfin Canggih 1.777.728.164 4.059.077.419
Recron (Malaysia) SDN BHD, Malaysia 2.330.176.883
-PT Dua Mutiara 741.071.925 399.203.626
PT Mega Duta Maga Pratama 901.098.000 1.138.268.880 PT Euro Asiatic 2.912.610.437 4.766.750.825 Formosa Chemicals and Fibre Corp,Taiwan 11.527.633.800 14.608.560.190 Zig Sheng Industrial Co.,Ltd, Taiwan - 5.254.217.280
PT Aldika Putra Mitra - 1.039.772.800
Min Cheang Enterprise, Taiwan - 1.166.308.665
Lain-lain 11.888.954.605 12.757.552.457
Jumlah 79.349.049.471 82.874.175.628
Ringkasan umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
2008 2007
Belum jatuh tempo 50.416.719.785 49.022.762.826
Jatuh tempo:
1 sampai dengan 30 hari 18.352.045.304 25.331.510.821
31 sampai dengan 60 hari 10.049.210.498 7.058.539.456
61 sampai dengan 90 hari 297.698.580 1.156.002.355
Lebih dari 90 hari 233.375.304 305.360.170
Jumlah 79.349.049.471 82.874.175.628
Rincian hutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lihat Catatan 16):
2008 2007
Dolar Amerika Serikat (AS$7,477,038 pada tahun 2008
dan AS$8,257,293 pada tahun 2007) 68.975.673.336 74.761.534.625
Rupiah 7.254,835.686 8.060,446.538
Euro (Eur204,820 pada tahun 2007) 2.982.804.337 -Yen Jepang (¥1.565.223 pada tahun 2008 dan
¥710,454 pada tahun 2007) 135.736.112 52.194.465
Jumlah 79.349.049.471 82.874.175.628
9. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari beban masih harus dibayar sebagai berikut:
2008 2007
Kewajiban Lancar
Listrik, gas, air dan telepon 3.934.322.975 2.587.520.999
Gaji dan kesejahteraan karyawan 291.702.268 539.017.490
Sub-jumlah 7.923.064.701 4.191.951.293 Kewajiban Tidak Lancar
Pesangon, penghargaan dan ganti kerugian kepada
karyawan yang masih harus dibayar 11.770.662.000 9.857.525.650
Jumlah 19.693.726.701 14.049.476.943
10. HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari:
2008 2007 Pajak penghasilan Induk Perusahaan Pasal 23 38.175.151 -Sub-jumlah 38.175.151 -Anak Perusahaan Pasal 21 41.740.342 37.642.542 Pasal 23 36.342.587 304.768.026 Pasal 26 - 401.398 Pasal 29 1.687.390.217 1.184.108.218 Sub-jumlah 1.765.473.146 1.526.920.184
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
Anak Perusahaan 173.423.725
-Jumlah 1.977.072.022 1.526.920.184
10. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Taksiran tagihan pengembalian pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pajak dibayar di muka dalam neraca konsolidasi. Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut:
2008 2007
Tagihan pengembalian pajak 2008 Induk Perusahaan 927.178.366 814.622.139 Anak Perusahaan 89.409.078 -2007 Induk Perusahaan 1.202.838.787 979.477.295 Anak Perusahaan 1.280.234.077 926.409.488
Sub-jumlah 3.499.660.308 2.720.508.922 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
Induk Perusahaan 740.103.833 1.105.997.317
Anak Perusahaan 2.394.453.525 1.147.490.289
Sub-jumlah 3.134.557.358 2.253.487.606
Jumlah pajak dibayar di muka 6.634.217.666 4.973.996.528
Rincian ketetapan pajak atas pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai adalah sebagai berikut : Induk Perusahaan
Pada tanggal 28 Maret 2008, Induk Perusahaan menerima ketetapan dari Kantor Pajak atas lebih bayar pajak penghasilan Pasal 28A untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp944.477.295 dan kurang bayar pajak pertambahan nilai untuk masa Januari sampai dengan Desember 2006 termasuk denda pajak sebesar Rp.103.476.552, dan telah diterima pembayaran pada tanggal 30 April 2008
Pada tanggal 24 Januari 2008, Induk Perusahaan menerima keputusan pembayaran pendahuluan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa Desember 2007 sebesar Rp14.543.919 dan telah diterima pembayaran pada tanggal 12 Pebruari 2007.
Pada tanggal 23 November 2007, Induk Perusahaan menerima keputusan pembayaran pendahuluan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa Oktober 2007 sebesar Rp1.317.049.315 dan telah diterima pembayaran pada tanggal 10 Desember 2007.
Pada tanggal 25 Juni 2007, Induk Perusahaan menerima keputusan pembayaran pendahuluan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa Maret sampai dengan Mei 2007 sebesar Rp938.634.172 dan telah diterima pembayaran pada tanggal 9 Juli 2007.
Pada tanggal 9 April 2007, Induk Perusahaan menerima berbagai ketetapan dari Kantor Pajak sehubungan dengan kurang bayar pajak penghasilan Pasal 21 untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp471.380, kurang bayar pajak penghasilan Pasal 23 untuk tahun pajk 2005 sebesar Rp66.282.881. Kekurangan pembayaran pajak ini telah dibayar seluruhnya oleh Induk Perusahaan.
Pada tanggal 26 Maret 2007, Induk Perusahaan menerima keputusan pembayaran pendahuluan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa Januari sampai dengan Pebruari 2007 sebesar Rp1.118.940.903 dan telah diterima pembayaran pada tanggal 20 April 2007. 10. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Pada tanggal 22 Maret 2007, Induk Perusahaan menerima ketetapan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak penghasilan Pasal 28A untuk tahun pajak 2005 sebesar Rp2.502.359.538. dan telah diterima pembayaran pada tanggal 20 April 2007.
Pada tanggal 14 Maret 2007, Induk Perusahaan menerima ketetapan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa pajak Desember 2005 sebesar Rp570.373.172 dan kurang bayar pajak pertambahan nilai untuk masa pajak Juli sampai dengan November 2005 sebesar Rp.2.964.710 dan telah diterima pembayaran pada tanggal 17 April 2007
Pada tanggal 24 Januari 2007, Induk Perusahaan menerima keputusan pembayaran pendahuluan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa April sampai dengan
PS
Pada tanggal 1 April 2008, PS menerima berbagai ketetapan pajak dari Kantor Pajak terdiri atas: ketetapan kurang bayar pajak penghasilan badan tahun 2006 sebesar Rp.4.510719.500 dan denda sebesar Rp.1.443.430.240, ketetapan kurang bayar penghasilan pajak pasal 23 sebesar Rp.218.888.131 dan denda sebesar Rp.70.044.202, ketetapan kurang bayar penghasilan pajak pasal 21 sebesar Rp.1.933.700 dan denda sebesar Rp.618.784, serta ketetapan kurang bayar pajak pasal 26 sebesar Rp.324.841.196 dan denda sebesar Rp.103.949.183. Atas ketetapan-ketetapan tersebut PS akan segera mengajukan keberatan ke Kanwil DJP.
Pada tanggal 4 April 2007, PS menerima berbagai surat ketetapan pajak dari Kantor Pajak sehubungan dengan kurang bayar PPN periode Juli 2006 sampai dengan November 2006 dan denda bunga pasal 14(4) sejumlah Rp201.551.331 dan lebih bayar PPN periode Desember 2006 sebesar Rp1.032.722.058. Pada tanggal 16 April 2007, Kantor Pajak telah mengkompensasikan lebih bayar PPN periode Desember 2006 dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 25 tahun pajak 2005, PPN periode Juli 2006 sampai dengan November 2006 dan denda bunga sejumlah Rp1.018.583.639 dan kurang bayar PPN periode Januari 2005 (termasuk denda) sebesar Rp14.138.419. Pada tanggal 18 Juni 2007, PS mengajukan keberatan pajak kepada kantor pajak sehubungan dengan ketetapan-ketetapan tersebut. Atas keberatan yang diajukan oleh PS, Kanwil DJP Jakarta Pusat menerima sebagian keberatan dengan keputusannya masing-masing pada tanggal 17 Juni 2008 dan 18 Juni 2008. Atas keputusan tersebut PS akan mengajukan banding ke pengadilan pajak.
Pada tanggal 28 Maret 2007, PS menerima berbagai surat ketetapan pajak dari Kantor Pajak untuk tahun pajak 2005. Berdasarkan berbagai surat ketetapan tersebut, kantor pajak menyetujui lebih bayar PPN untuk periode Februari 2005 sampai dengan November 2005 sejumlah Rp3.884.795.012, kurang bayar PPN untuk periode Januari 2005 dan Desember 2005 (termasuk denda) sejumlah Rp53.293.520, kurang bayar PPN atas jasa luar negeri dan pasal 16D (termasuk denda) sejumlah Rp2.835.288.689, kurang bayar pajak penghasilan pasal 21, 23, 25 dan 26 sejumlah Rp1.790.060.278 dan denda bunga pasal 14(4) dan 19(1) sejumlah Rp101.011.320. Pada tanggal 16 April 2007, Kantor Pajak telah mengkompensasikan lebih bayar PPN periode Februari 2005 sampai dengan November 2005 dengan kurang bayar PPN atas jasa luar negeri dan pasal 16D (termasuk denda), pajak penghasilan pasal 23 dan 26 sejumlah Rp3.875.065.721 dan kurang bayar PPN periode Januari 2005 (termasuk denda) sebesar Rp9.729.291. Pada tanggal 22 Juni 2007, PS mengajukan keberatan pajak kepada kantor pajak sehubungan dengan ketetapan-ketetapan pajak tersebut. Atas keberatan yang diajukan oleh PS, Kanwil DJP Jakarta Pusat menerima sebagian keberatan, masing-masing pada tanggal 23 Juni 2008 dan tanggal 25 Juni 2008. Atas keputusan tersebut PS akan segera mengajukan banding ke pengadilan pajak.
10. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Pada tanggal 29 Desember 2006, PS menerima ketetapan dari Kantor Pelayanan Pajak atas lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa pajak Januari sampai dengan Juni 2006 sebesar Rp.406.035.204 (termasuk denda) dan telah dikembalikan pada tanggal 17 Januari 2007. Atas ketetapan tersebut, PS telah mengajukan keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak pada tanggal 28 Maret 2007. Atas keberatan yang diajukan oleh PS Kanwil DJP Jakarta Pusat menerima sebagian keberatan pada tanggal 26 Maret 2008 sehingga lebih bayar pajak pertambahan nilai untuk masa pajak Januari sampai dengan Juni 2006 yang masih harus dikembalikan adalah sebesar Rp60.498.615 dan atas Kanwil DJP Jakarta Pusat tersebut, PS telah mengajukan banding ke pengadilan pajak. Perhitungan penghasilan pajak tangguhan atas beda waktu untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, dengan menggunakan tarif pajak maksimum sebesar 30%, adalah sebagai berikut:
2008 2007
Rugi fiskal
Anak Perusahaan (26.908.769) -Penyisihan (pemulihan) untuk
penurunan nilai persediaan
Anak Perusahaan - (566.859.156) Penyusutan dan lain-lain - bersih
Induk Perusahaan 2.175.113.013 929.026.298
Anak Perusahaan 1.359.306.503 1.204.341.062
Penghasilan (beban) pajak tangguhan (2.317.410.670) 2.202.456.018
Rincian kewajiban pajak tangguhan – bersih adalah sebagai berikut :
2008 2007
Aktiva Pajak Tangguhan Rugi fiskal
Induk Perusahaan 3.760.665.428 7.497.922.377
Pesangon, penghargaan dan ganti kerugian kepada karyawan yang masih harus dibayar
Induk Perusahaan 3.058.693.800 2.475.542.595
PT Indo Yongtex Jaya 194.055.600 261.315.600
PT Primarajuli Sukses 278.449.200 220.309.500
Jumlah 7.291.864.028 10.455.090.072
Kewajiban Pajak Tangguhan Penyusutan dan lain-lain - bersih
Induk Perusahaan 8.677.073.943 11.914.175.084
PT Indo Yongtex Jaya 2.161.432.749 3.068.982.493
PT Primarajuli Sukses 8.365.305.127 10.101.110.300
Jumlah 19.203.811.819 25.084.267.877
Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih 11.911.947.791 14.629.177.805
10. HUTANG PAJAK (lanjutan)
Berdasarkan penelaahan status dari aktiva pajak tangguhan pada akhir masing-masing periode, manajemen berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan dapat terealisasi.
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban jangka panjang terdiri dari:
2008 2007
A. Pinjaman bilateral Induk Perusahaan
PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$2.800.000 pada tahun 2008 dan AS$3,000,000 pada
PT Primarajuli Sukses
The Hongkong and Shanghai banking Co., Limited (AS$12.000.000 pada tahun 2008
AS$9,000,000 pada tahun 2007) 110.700.000.000 81.486.000.000 PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$947.157 pada
tahun 2008 dan AS$3,119,052 pada
tahun 2007) 8.737.527.753 28.239.897.532 B. Kewajiban sewa guna usaha
Induk Perusahaan PT BCA Finance 170.000.000 1.190.000.000 PT Primarajuli Sukses PT BCA Finance 200.000.000 1.400.000.000 Jumlah 145.637.527.753 139.477.897.532
Dikurangi bagian kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun 145.602.030.138 130.532.333.708
Bagian jangka panjang dari kewajiban jangka
panjang 35.497.615 8.945.563.824
A. Pinjaman bilateral
PT Bank Chinatrust Indonesia
Sejak tahun 2003, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Chinatrust Indonesia. Kredit fasilitas telah diperbaharui dan diubah beberapa kali, terakhir dengan kredit fasilitas yang mempunyai saldo pada tanggal 30 Juni 2008 sebagai berikut :
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) A. Pinjaman (lanjutan)
PT Bank Chinatrust Indonesia (lanjutan)
1. Fasilitas omnibus line (Sight/Seller’s Usance L/C Issurance)
Fasilitas ini tersedia untuk induk perusahaan, PS dan IYJ. Batas maksimal fasilitas ini tidak boleh melebihi AS$4.500.000 (perorangan dan kelompok). Pada tanggal 30 Juni 2008, Induk Perusahaan, PS dan IYJ tidak menggunakan fasilitas tersebut di atas.
2. Fasilitas export negotiation
Fasilitas ini tersedia untuk induk perusahaan, dan PS. Batas maksimal fasilitas ini tidak boleh melebihi AS$2.000.000 (perorangan dan kelompok) dan dikenakan bunga tahunan sebesar tingkat suku bunga bank dikurangi 2%. Pada tanggal 30 Juni 2008, Induk Perusahaan dan PS tidak menggunakan fasilitas tersebut di atas.
Fasilitas yang tersedia untuk PS maksimal sebesar AS$1.532.933. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar tingkat suku bunga utama bank dikurangi 1,75%. Pada tanggal 30 Juni 2008 saldo pinjaman fasilitas ini adalah sebesar AS$947,157 (setara dengan Rp8.737.527.753). Fasilitas ini dibayar dengan cicilan secara kwartal yang berakhir pada tanggal 14 April 2009.
4. Fasilitas Omnibus line (Demand Loan + Sight/ Seller’s Usance LC)
Fasilitas yang tersedia untuk induk perusahaan maksimal sebesar AS$5,500,000. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar tingkat suku bunga utama bank dikurangi 1,75%. Pada tanggal 30 Juni 2008, saldo atas fasilitas tersebut sebesar AS$2,800.000 (setara dengan Rp25.830.000.000).
Fasilitas yang tersedia untuk PS maksimal sebesar AS$2,000,000. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar tingkat suku bunga utama bank dikurangi 1,75%. Pada tanggal 30 Juni 2008, PS tidak menggunakan fasilitas tersebut di atas.
5. Fasilitas forward line
Fasilitas ini tersedia untuk Induk Perusahaan dan PS, Batas maksimal atas fasilitas ini tidak boleh melebihi AS$200,000 (perorangan dan kelompok). Pada tanggal 30 Juni 2008, Induk Perusahaan dan PS tidak menggunakan fasilitas tersebut.
Batas maksimal atas seluruh kredit fasilitas tersebut diatas untuk Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebesar AS$13,732,933
Fasilitas kredit ini dijamin dengan jaminan sebagai berikut :
1. Jaminan silang atas Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan, PS dan IYJ. 2. Tanah dan gedung milik Induk Perusahaan dan IYJ
3. Mesin milik Induk Perusahaan dan PS
4. Jaminan pribadi dari seorang direktur sebesar AS$13.904.800
Berdasarkan perjanjian pinjaman, Induk Perusahaan harus mempertahankan rasio keuangan tertentu.
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) A. Pinjaman (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
Pada tanggal 3 Mei 2007, PT Primarajuli Sukses ( PS, anak perusahaan) memperoleh fasilitas kredit gabungan dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited. Kredit fasilitas telah diperbaharui dan diubah terakhir tanggal 4 Juni 2008 dengan kredit fasilitas yang mempunyai saldo pada tanggal 30 Juni 2008 sebagai berikut :
1. Fasilitas revolving loan, terdiri dari :
Fasilitas revolving loan 1, dengan batas maksimal fasilitas ini sebesar AS$12,000,000. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 0,7% di atas The Banks Cost of Fund. Terdapat fasilitas revolving loan 2 dengan batas maksimal fasilitas ini sebesar Rp.50.000.000.000. Fasilitas ini dikenakan bunga tahunan sebesar 0,7% di atas The Banks
Pada tanggal 2 Juni 2008, PS meminjam dana dengan menerbitkan surat promes sejumlah AS$3.000.000. Surat promes ini dikenakan bunga tahunan sebesar 3,875% dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 November 2008. Pada tanggal 30 Juni 2008, saldo atas surat promes ini sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp27.675.000.000).
Pada tanggal 2 Juni 2008, PS meminjam dana dengan menerbitkan surat promes sejumlah AS$3.000.000. Surat promes ini dikenakan bunga tahunan sebesar 3,875% dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 November 2008. Pada tanggal 30 Juni 2008, saldo atas surat promes ini sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp27.675.000.0000).
Pada tanggal 3 Juni 2008, PS meminjam dana dengan menerbitkan surat promes sejumlah AS$3.000.000. Surat promes ini dikenakan bunga tahunan sebesar 3,905% dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 November 2008. Pada tanggal 30 Juni 2008, saldo atas surat promes ini sebesar AS$3.000.000 (setara dengan Rp27.675.000.000).
Pada tanggal 27 Mei 2008, PS meminjam dana dengan menerbitkan surat promes sejumlah AS$1.000.000. Surat promes ini dikenakan bunga tahunan tetap sebesar 3,82% dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 November 2008. Pada Tanggal 30 Juni 2008 saldo atas surat promes ini sebesar AS$1.000.000 (setara dengan Rp9.225.000.000).
Pada tanggal 5 Juni 2008, PS meminjam dana dengan menerbitkan surat promes sejumlah AS$2.000.000. Surat promes ini dikenakan bunga tahunan tetap sebesar 3,85% dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Desember 2008. Pada Tanggal 30 Juni 2008 saldo atas surat promes ini sebesar AS$2.000.000 (setara dengan Rp18.450.000.000).
Batas maksimal atas fasilitas revolving loan sebesar AS$12,000,000.
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) A. Pinjaman (lanjutan)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lanjutan) 2. Fasilitas impor
Batas maksimal atas fasilitas impor sebesar AS$5,000,000.Fasilitas impor terdiri dari : 1. Fasilitas Documentary Credit .
2. Fasilitas Deferred Payment Credit 3. Clean Impor Loan
Pada tanggal 30 Juni 2008, PS, anak perusahaan tidak menggunakan fasilitas tersebut di atas. Batas maksimal atas seluruh kredit fasiltias tersebut di atas untuk PS, anak perusahaan adalah sebesar AS$12.000.000.
B. Kewajiban sewa guna usaha
Pada tanggal 29 Juli 2005, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan, PS mengadakan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) dengan PT BCA Finance untuk mesin dan peralatan pabrik tertentu sebesar Rp37.000.000.000. Perjanjian tersebut memberikan hak opsi untuk membeli kembali aktiva yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa pada nilai yang disetujui sebesar Rp539.106.535. Perjanjian sewa guna usaha tersebut akan dilunasi dalam 36 kali cicilan bulanan yang dimulai sejak tanggal 26 Agustus 2005 sampai tanggal 26 Agustus 2008. Pembayaran sewa guna usaha minimum berdasarkan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali dengan PT BCA Finance pada tanggal 30 Juni 2008 adalah sebagai berikut:
Tahun PT BCA Finance
2008 370.578.125
Dikurangi bagian bunga (578.125)
Nilai sekarang dari pembayaran minimum sewa guna usaha 370.000.000 Dikurangi bagian kewajiban sewa guna usaha yang jatuh tempo dalam
satu tahun 370.000.000
Bagian jangka panjang dari kewajiban sewa guna usaha
-Keuntungan tangguhan yang belum diamortisasi
Keuntungan tangguhan yang belum diamortisasi yang berasal dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali sebesar Rp1.144.796.165 dan Rp1.443.165.806 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, disajikan sebagai akun “Penghasilan Tangguhan” (bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan bagian jangka panjang) pada neraca konsolidasi.
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan) B. Kewajiban sewa guna usaha (lanjutan)
Rincian penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
2008 2007
Penghasilan tangguhan 2.983.696.412 2.983.696.412
Akumulasi amortisasi (1.838.900.247) ( 1.540.530.606)
Bersih 1.144.796.165 1.443.165.806
Kerugian tangguhan yang belum diamortisasi
Kerugian tangguhan yang belum diamortisasi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 masing-masing sebesar Rp24.011.205.707 dan Rp28.086.794.528, disajikan sebagai bagian dari “Beban Tangguhan” pada neraca konsolidasi.
2008 2007 Beban tangguhan 40.313.075.275 40.313.075.275 Akumulasi amortisasi (16.301.869.568) (12.226.280.747) Bersih 24.011.205.707 28.086.794.528 12. EKUITAS a. Modal Saham
Rincian pemegang saham Induk Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007 adalah sebagai berikut:
2008 Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
PT Cahaya Interkontinental 1.049.051.433 52,06% 104.905.143.300 The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited
PV BK (Suisse) SA SG-TR 274.224.215 13,61% 27.422.421.500 Nusantara Investment
Fund Limited 138.835.940 6,89% 13.883.594.000
Masyarakat (masing-masing
pemilikan kurang dari 5%) 553.097.132 27,44% 55.309.713.200
Jumlah 2.015.208.720 100,00% 201.520.872.000
12. EKUITAS (lanjutan) a. Modal Saham (lanjutan)
2007 Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
PT Cahaya Interkontinental 1.049.051.433 52,06% 104.905.143.300 The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited
PV BK (Suisse) SA SG-TR 274.224.215 13,61% 27.422.421.500 Nusantara Investment
Fund Limited 138.835.940 6,89% 13.883.594.000
Masyarakat (masing-masing
pemilikan kurang dari 5%) 553.097.132 27,44% 55.309.713.200
Jumlah 2.015.208.720 100,00% 201.520.872.000
Pada tanggal 30 Juni 2008 dan 2007, tambahan modal disetor terdiri dari: Tambahan modal disetor dari:
- Penawaran umum terbatas II 36.934.830.720
- Penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu
kepada pemegang saham yang telah ada (lihat Catatan 1b) 8.770.956.048
Biaya penerbitan saham (3.444.418.414)
Bersih 42.261.368.354
Biaya penerbitan saham berasal dari penerbitan saham sehubungan dengan penawaran umum saham pada tahun 1992 dan penawaran umum terbatas II pada tahun 2000. Sesuai surat keputusan BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman dalam Penyajian Laporan Keuangan, yang menyatakan bahwa biaya penerbitan saham disajikan sebagai pengurang “Tambahan Modal Disetor”.
c. Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Penilaian Investasi Jangka Pendek ke Harga Pasar
Akun ini berasal dari laba (rugi) yang belum direalisasi atas penilaian investasi jangka pendek ke harga pasar dari efek ekuitas yang terdaftar pada bursa efek (lihat Catatan 2d).
d. Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya
Akun ini merupakan laba bersih Induk Perusahaan yang telah ditentukan penggunaannya sebagai cadangan umum sehubungan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas, yang telah disetujui oleh pemegang saham pada tahun 2000.
13. INFORMASI SEGMEN USAHA
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan dan mengevaluasi segmen informasi keuangan ke dalam dua pelaporan segmen utama yaitu segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografi sebagai segmen sekunder.
A. Segmen Primer
Tidak
Tekstil Pakaian Jadi Teralokasi Eliminasi Bersih
2008
Penjualan bersih
Pihak luar 234.305.200.973 49.773.890.875 - - 284.079.091.848
Pihak dalam 52.112.734.457 - - (52.112.734.457)
-Jumlah penjualan bersih 286.417.935.430 49.773.890.875 - (52.112.734.457) 284.079.091.848
Beban pokok penjualan 275.023.590.004 37.065.684.659 - (53.093.517.340) 258.995.757.323
Laba kotor 11.394.345.426 12.708.206.216 - 980.782.883 25.083.334.525
Beban amortisasi 2.041.055.813 - - - 2.041.055.813
Aktiva 653.833.559.432 63.201.318.223 22.177.633.378 (196.612.230.049) 542.600.280.984
Kewajiban 335.437.558.647 5.773.630.615 10.510.646.000 (83.121.014.860) 268.600.820.402
Tidak
Tekstil Pakaian Jadi Teralokasi Eliminasi Bersih
2007
Penjualan bersih
Pihak luar 207.675.080.735 39.952.120.338 - - 247.627.201.073
Pihak dalam 59.909.868.693 - - (59.909.868.693)
-Jumlah penjualan bersih 267.584.949.428 39.952.120.338 - (59.909.868.693) 247.627.201.073
Beban pokok penjualan 254.514.842.678 34.817.709.881 - (59.909.868.693) 229.422.683.866
Laba kotor 13.070.106.750 5.134.410.457 - - 18.204.517.207
Laba (rugi) usaha 3.397.518.479 2.041.695.452 - - 5.439.213.931
Beban penyusutan 12.336.531.480 693.686.580 - - 13.030.218.060
Beban amortisasi 2.041.055.814 - - - 2.041.055.814
Aktiva 665.033.294.366 43.737.699.214 18.717.810.941 (175.862.570.256) 551.626.234.265
Kewajiban 315.283.984.525 7.090.046.088 1.940.710.113 (59.202.143.087) 265.112.597.639
13. INFORMASI SEGMEN USAHA ( lanjutan ) B. Segmen Sekunder
2008 2007
Penjualan bersih
Dalam negeri 133.376.857.110 105.100.509.598
Ekspor 150.702.234.738 142.526.691.475
Jumlah penjualan bersih 284.079.091.848 247.627.201.073
Aktiva
Dalam negeri 542.569.690.330 551.595.394.907
Luar Negeri 30.590.654 30.839.358
Jumlah aktiva 542.600.280.984 551.626.234.265
Pengeluaran modal untuk pembelian aktiva tetap
-dalam negeri (lihat Catatan 7) 7.059.018.804 17.810.603.815
14. BEBAN POKOK PENJUALAN
2008 2007
Bahan baku yang digunakan 132.319.308.961 123.933.594.050
Upah buruh langsung 18.062.806.532 17.761.015.165
Beban pabrikasi 87.870.703.501 87.555.793.817
Jumlah Beban Produksi 238.252.818.994 229.250.403.032
Barang dalam proses (lihat juga Catatan 6)
Awal periode 29.334.241.041 26.832.398.791
Akhir periode (26.032.492.515) (31.103.665.839)
Beban Pokok Produksi 241.554.567.520 224.979.135.984
Barang jadi (lihat juga Catatan 6)
Awal periode 155.142.271.459 162.371.007.853
Pembelian 3.032.006.907 1.278.157.532
Akhir periode (140.733.088.563 ) (146.115.935.899)
Penyisihaan (Pemulihan) untuk
penurunan nilai persediaan - (1.889.530.519) Kerugian dari banjir - (11.200.151.085)
Beban Pokok Penjualan 258.995.757.323 229.422.683.866
Beban pabrikasi terutama terdiri dari penyusutan, bahan bakar dan pemakaian bahan pembantu.
14. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai pembelian signifikan (di atas 10% dari penjualan) dari sebagai berikut:
2008 2007
PT Indonesia Toray Synthetic 70.769.425.288 49.971.210.451 Formosa Chemicals and Fibre Corp,Taiwan 18.129.644.029 24.661.660.591 15. BEBAN USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2008 2007
Penjualan
Perjalanan dan transportasi 3.713.407.819 3.237.839.778
Gaji dan kesejahteraan karyawan 1.712.250.560 1.551.818.918
Beban ekspor 892.334.220 1.219.739.762
Beban sewa - 4.629.629