PT EVER SHINE TEX T
bk
Daftar Isi
Halaman
Neraca Konsolidasi…….…………...……….……… 1 - 3 Laporan Laba Rugi Konsolidasi .……….……… 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi…...……….…..……… 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi…...……….………..………..………... 6 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ....………..……… 7 - 34
Catatan 2004 2003 AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 2c,2l,3,16 25.549.662.492 34.350.098.486
Investasi jangka pendek 2d,12 715.162.500 627.037.500
Piutang 2e,2f,2l,
4,11,16 Usaha
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 5 46.274.500 24.852.300
Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp714.659.854 pada tahun 2004 dan Rp165.563.943
pada tahun 2003 48.828.098.836 50.211.837.619
Lain-lain - pihak ketiga 124.803.642 234.907.197
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan untuk penurunan nilai sebesar Rp267.516.828
pada tahun 2003 2g,6,11 182.795.432.326 212.305.048.680
Uang muka pembelian 1.821.861.898 1.463.552.843
Pajak dibayar di muka 10,17 7.941.545.473 4.920.934.776
Biaya dibayar di muka 2h 32.294.840 82.504.006
JUMLAH AKTIVA LANCAR 267.855.136.507 304.220.773.407
AKTIVA TIDAK LANCAR
Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp376.468.338.968
pada tahun 2004 dan Rp323.768.440.234 2i,2j,2r,
pada tahun 2003 7,11 279.366.781.430 317.286.204.540
Aktiva lain-lain
Beban tangguhan - bersih 2j,2k,7,11 12.510.818.565 14.470.311.753
Uang jaminan yang dapat dikembalikan 237.820.000 237.820.000
Jumlah Aktiva Lain-lain 12.748.638.565 14.708.131.753
JUMLAH AKTIVA TIDAK LANCAR 292.115.419.995 331.994.336.293
Catatan 2004 2003
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang
Usaha - pihak ketiga 2l,8,16 43.106.171.726 34.122.393.033
Lain-lain
Pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 2f,5 2.430.063.508 2.340.000.000
Pihak ketiga 2l,16 1.961.420.374 422.212.065
Hutang dividen 11 12.567.715.633 12.567.715.633
Beban masih harus dibayar 2l,9,16 4.050.304.108 3.797.548.224
Hutang pajak 2o,10 1.442.203.144 1.186.776.095
Bagian penghasilan tangguhan yang
jatuh tempo dalam satu tahun 2j,7,11 298.369.641 298.369.641
Bagian kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun 2j,2l,11,16 28.260.131.432 117.196.907.357
JUMLAH KEWAJIBAN LANCAR 94.116.379.566 171.931.922.048
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Pesangon, penghargaan dan ganti kerugian
kepada karyawan yang masih harus dibayar 2m,9 8.166.545.000 5.293.201.719 Kewajiban jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2j,2l,11,16 57.390.160.000 4.041.071.432 Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2o,10 43.775.983.387 60.241.931.271 Penghasilan tangguhan - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun 2j,7,11 2.039.905.089 2.338.274.730
JUMLAH KEWAJIBAN TIDAK LANCAR 111.372.593.476 71.914.479.152
JUMLAH KEWAJIBAN 205.488.973.042 243.846.401.200
HAK MINORITAS ATAS ANAK PERUSAHAAN
Catatan 2004 2003
EKUITAS 12
Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Modal dasar - 3.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh
-2.015.208.720 saham 1b,7 201.520.872.000 201.520.872.000
Tambahan modal disetor - bersih 42.261.368.354 42.261.368.354
Rugi yang belum direalisasi atas penilaian
investasi jangka pendek ke harga pasar 2d (250.470.179) (466.103.093) Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya 2.000.000.000 2.000.000.000
Belum ditentukan penggunaannya 108.937.270.969 147.039.820.408
EKUITAS - BERSIH 354.469.041.144 392.355.957.669
Catatan 2004 2003
PENJUALAN BERSIH 2f,2n,5,13 240.304.903.795 176.753.870.554
BEBAN POKOK PENJUALAN 2n,7,13,14 225.674.249.932 166.162.472.083
LABA KOTOR 13 14.630.653.863 10.591.398.470
BEBAN USAHA 2n,7,15
Penjualan 5 8.777.107.571 6.333.502.296
Umum dan administrasi 4.404.241.259 3.914.797.466
Jumlah Beban Usaha 13.181.348.830 10.248.299.762
LABA USAHA 13 1.449.305.033 343.098.708
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2l (6.709.836.904 ) 6.996.731.434
Penghasilan bunga 257.873.699 1.537.481.265
Laba pelepasan Investasi jangka pendek 137.810.211
-Laba pelepasan aktiva tetap 2i,7 135.000.000 81.136.364
Bunga dan beban pendanaan lainnya (2.418.740.529) (4.486.997.816)
Lain-lain - bersih (95.638.593) 331.254.666
Penghasilan (Beban) Lain-lain - bersih (8.693.532.116) 4.459.605.914
LABA (RUGI) SEBELUM PENGHASILAN
(BEBAN) PAJAK (7.244.227.083) 4.802.704.622
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 2o,10
Kini (1.696.477.051) (1.386.587.855)
Tangguhan 3.711.612.143 (226.294.806)
Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak - bersih 2.015.135.092 (1.612.882.661)
LABA (RUGI) SEBELUM HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
YANG DIKONSOLIDASI (5.229.091.991) 3.189.821.961
HAK MINORITAS ATAS RUGI (LABA) BERSIH
ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI 2b -
-LABA (RUGI) BERSIH (5.229.091.991) 3.189.821.961
LABA (RUGI) PER SAHAM 2p
Laba usaha per saham 0.72 0.17
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara
Laba (Rugi) yang belum
Direalisasi atas Saldo Laba
Penilaian Investasi
Tambahan Jangka Pendek ke Telah Ditentukan Belum Ditentukan
Catatan Modal Saham Modal Disetor Harga Pasar Penggunaannya Penggunaannya Ekuitas - Bersih
Saldo 31 Desember 2002 201.520.872.000 42.261.368.354 (816.365.593) 2.000.000.000 143.849.998.449 388.815.873.210 Laba yang belum direalisasi atas
penilaian investasi jangka pendek
ke harga pasar 2d,12 - - 350.262.500 - - 350.262.500
Laba bersih tahun 2003 - - - - 3.189.821.961 3.189.821.961
Saldo 30 Juni 2003 201.520.872.000 42.261.368.354 (466.103.093) 2.000.000.000 147.039.820.408 392.355.957.669
Saldo 31 Desember 2003 201.520.872.000 42.261.368.354 (238.903.093 ) 2.000.000.000 114.166.362.960 359.709.700.221 Rugi yang belum direalisasi atas
penilaian investasi jangka pendek
ke harga pasar 2d,12 - - (11.567.087 ) - - (11.567.087)
Rugi bersih tahun 2004 - - - - (5.229.091.991) (5.229.091.991)
Catatan 2004 2003 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan 251.369.462.186 178.733.507.700
Pembayaran kas untuk:
Pemasok (140.222.021.891) (84.086.427.395)
Gaji dan kesejahteraan karyawan (22.251.744.539) (21.173.997.472) Pembayaran kas untuk biaya pabrikasi dan
beban usaha (61.195.375.475) (51.919.775.870)
Kas Bersih Diperoleh dari Operasi 27.700.320.280 21.553.306.963
Penerimaan dari penghasilan bunga 263.949.965 1.541.545.744
Penerimaan dari tagihan pengembalian pajak 126.152.094 3.339.695.899 Kenaikan (penurunan) kas karena selisih kurs - bersih 847.599.057 (894.457.254) Pembayaran bunga dan beban keuangan (2.462.536.654) (4.063.967.154)
Pembayaran pajak (6.101.589.329) (8.433.402.716)
Penerimaan lain-lain–bersih 152.393.608 228.245.734
Pengeluaran lain-lain - bersih (273.374.756) (502.445.318)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 20.252.914.265 12.768.521.898
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil pelepasan aktiva tetap 100.000.000 223.841.800
Hasil penjualan investasi jangka pendek 265.318.125
-Perolehan aktiva tetap (5.160.345.961) (3.344.610.315)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi (4.795.027.836) (3.120.768.515)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran kewajiban sewa guna usaha (2.494.642.856) (10.947.142.856) Pembayaran pinjaman bank jangka panjang (11.403.380.000) (26.337.187.519)
Kas Bersih Digunakan untuk
Aktivitas Pendanaan (13.898.022.856) (37.284.330.375)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS 1.559.863.573 (27.636.576.991)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 23.989.798.920 61.986.675.477
1. UMUM
a. Latar Belakang Perusahaan
PT Ever Shine Tex Tbk (Induk Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry pada tanggal 11 Desember 1973 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 82, yang kemudian diubah dengan akta No. 14 tanggal 4 Februari 1974 dan No. 33 tanggal 10 Januari 1975 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/22/3 tanggal 25 Januari 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 53, Tambahan No. 319 tanggal 4 Juli 1975. Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Toety Juniarto, S.H., No. 25 tanggal 25 Januari 2001 mengenai perubahan nilai nominal saham Induk Perusahaan (lihat Catatan 1b). Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. C-01219 HT.01.04.TH.2001 tanggal 28 Mei 2001 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 316, Tambahan No. 64 tanggal 10 Agustus 2001.
Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Induk Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Induk Perusahaan meliputi industri dan perdagangan. Induk Perusahaan bergerak dalam industri tekstil. Kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Ciluar, Kedung Halang, Bogor.
Anak Perusahaannya, yang berkedudukan di Tangerang, bergerak dalam kegiatan usaha yang sama dengan Induk Perusahaan.
Induk Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1975. b. Penawaran Umum Perusahaan
Pada bulan September 1992, berdasarkan surat Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-1477/PM/1992 tanggal 4 September 1992, Induk Perusahaan menawarkan 4.000.000 saham baru kepada masyarakat. Saham ini telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 13 Oktober 1992. Jumlah saham yang tercatat telah beberapa kali mengalami peningkatan, terakhir dengan pencatatan 19.192.464 saham yang berasal dari penerbitan saham baru pada tanggal 2 Oktober 2000. Pada tanggal 30 Juni 2004, seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh telah tercatat di Bursa Efek Jakarta.
Pada tanggal 11 Desember 2000, pemecahan nilai nominal saham Induk Perusahaan dari Rp500 per lembar menjadi Rp100 per lembar mulai berlaku berdasarkan surat No. PENG-222/BEJ.EEM/12-2000 tanggal 7 Desember 2000 di Bursa Efek Jakarta.
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai berikut:
Saat Dimulainya Persentase Kepemilikan Jumlah Aktiva Kegiatan
Kegiatan Utama Domisili Usaha 2004 2003 2004 2003 PT Indo Yongtex Jaya Produsen benang Tangerang 1993 99,99%(1) 99,99% 130.931.795.273 135.296.631.833
(IYJ) dan kain
PT Primarajuli Sukses Produsen benang Tangerang 1997 99,99% 99,99% 195.342.629.172 174.351.707.771 (PS)
1. UMUM (lanjutan)
c. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi (lanjutan)
Catatan: (1) Pada tanggal 3 November 2003, PS melakukan investasi sebesar 37.000.000 lembar saham atau 32,93% kepemilikan pada IYJ. Sebagai hasilnya, kepemilikan langsung Induk Perusahaan pada IYJ berkurang dari 99,99% menjadi 67,07%. Karena Induk Perusahaan mempunyai 99,99% kepemilikan pada PS, akibatnya, kepemilikan efektif Induk Perusahaan pada IYJ tetap 99,99%.
d. Komisaris, Direksi dan Karyawan
Berdasarkan rapat umum tahunan pemegang saham seperti yang diaktakan dengan akta notaris Leolin Jayayanti, S.H., No. 8 tanggal 16 Juni 2003, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Induk Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Emmy Ranoewidjojo
Komisaris : dr. Cahyono Halim, MBA
Komisaris Independen : Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa, MBA Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak. Dewan Direksi
Presiden Direktur : Sung Pui Man
Direktur : Sung Man Tak
Dra. Erlien Lindawati Surianto
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan BAPEPAM mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.
Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep biaya historis akuntansi, kecuali untuk investasi jangka pendek yang dinyatakan sebesar nilai wajar (lihat Catatan 2d), persediaan yang dinyatakan sebesar nilai lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (lihat Catatan 2g) dan aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar hasil penilaian kembali (lihat Catatan 2i).
Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
b. Prinsip-prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi akun-akun Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan (lihat Catatan 1c).
Semua akun dan transaksi antar perusahaan yang signifikan telah dieliminasi.
Hak minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas dari anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham minoritas atas laba atau rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.
c. Setara Kas
Deposito berjangka yang tidak dijaminkan dan berjangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan diklasifikasikan sebagai“Setara Kas”.
d. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek terdiri dari efek ekuitas yang terdaftar di bursa efek. Berdasarkan PSAK No. 50,“Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek ekuitas yang tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal neraca, dikreditkan atau dibebankan pada“Laba/Rugi yang Belum Direalisasi atas Penilaian Investasi Jangka Pendek ke Harga Pasar”, yang merupakan bagian dari Ekuitas.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan hasil penelaahan terhadap tertagihnya akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir periode.
f. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak tertentu yang mempunyai hubungan istimewa, seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih. Biaya perolehan persediaan, kecuali bahan baku dan bahan pembantu, ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted-average method). Biaya perolehan bahan baku dan bahan pembantu ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out method).
Nilai realisasi bersih merupakan harga jual estimasi dalam kondisi bisnis normal, dikurangi beban penyelesaian estimasi dan beban estimasi yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan nilai realisasi bersih dari persediaan pada akhir periode.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i. Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali pada tahun 1987 berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Hak atas tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 4 - 10
Perlengkapan kantor 5
Kendaraan 5
Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aktiva tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode yang bersangkutan.
j. Sewa Guna Usaha
Transaksi sewa guna usaha dicatat sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang disyaratkan berdasarkan PSAK No. 30,“Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Jika salah satu kriteria tidak terpenuhi, maka transaksi sewa guna usaha dikelompokkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi disajikan dalam neraca konsolidasi sebagai bagian dari aktiva tetap sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha pada awal masa sewa guna usaha ditambah nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir masa sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aktiva tetap yang dimiliki langsung.
Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) ditangguhkan (masing-masing disajikan sebagai “Penghasilan Tangguhan” dan sebagai bagian dari“Beban Tangguhan”) dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus.
Kewajiban sewa guna usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
k. Beban Tangguhan
Biaya-biaya yang menghasilkan manfaat di masa yang akan datang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut seperti yang diumumkan oleh Bank Indonesia, dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha periode berjalan.
Pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003, kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing 2004 2003
Dolar Amerika Serikat 1/Rupiah 9.415 8.285
Euro 1/Rupiah 11.384 9.476
Yen Jepang 100/Rupiah 8.680 6.913
m. Kesejahteraan Karyawan
Sebelum tanggal 1 Januari 2003, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban untuk kesejahteraan karyawan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 (Kep-150) mengenai “Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Ganti Kerugian oleh Perusahaan”.
Pada tahun 2003, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban untuk kesejahteraan karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13/2003) tertanggal 25 Maret 2003 yang disahkan oleh Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2003, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah memperkirakan dampak dari UU No. 13/2003 pada laporan keuangan konsolidasi tahun 2003.
n. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui sesuai dengan persyaratan kontrak penjualan, yaitu pada saat barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan asal (FOB shipping point) atau pada saat barang telah sampai di pelabuhan tujuan (FOB destination point). Pendapatan dari penjualan dalam negeri diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.
o. Pajak Penghasilan Badan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas beda waktu antara aktiva dan kewajiban secara komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sepanjang terdapat kemungkinan realisasinya.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)
o. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dihitung pada tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan pada periode ketika aktiva dapat direalisasi atau hutang dapat diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah diterbitkan atau dikeluarkan pada tanggal neraca konsolidasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan dari masing-masing perusahaan disajikan dalam jumlah bersih pada neraca konsolidasi. Penyisihan dibentuk atas bagian dari aktiva pajak tangguhan yang mungkin tidak terealisasi di masa yang akan datang.
Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat hasil pemeriksaan diterima atau, jika ada pengajuan banding oleh Perusahaan, saat hasil dari banding tersebut telah diputuskan oleh pengadilan pajak.
p. Laba (Rugi) per Saham
Berdasarkan PSAK No. 56,“Laba per Saham”, laba (rugi) usaha per saham dan laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) usaha dan laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama periode berjalan. Perhitungan laba (rugi) per saham berdasarkan 2.015.208.720 saham untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003.
q. Pelaporan Segmen
PSAK No. 5, “Pelaporan Segmen”, mewajibkan pelaporan informasi keuangan berdasarkan segmen yang terdiri dari segmen usaha dan segmen geografis. Segmen usaha menyajikan informasi keuangan produk atau jasa yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen usaha lain. Segmen geografis menyajikan informasi keuangan produk atau jasa pada wilayah ekonomi tertentu yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada wilayah ekonomi lain.
r. Penurunan Nilai Aktiva
Sesuai dengan PSAK No. 48,“Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aktiva apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat seluruhnya terealisasi. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan penurunan nilai aktiva.
s. Penggunaan Estimasi
Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Karena sifat ketidakpastian dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah estimasi.
Akun ini terdiri dari: 2004 2003
Kas
Rupiah 526.450.438 364.464.915
Dolar Amerika Serikat (AS$22.102 pada tahun 2004
dan AS$21.198 pada tahun 2003) 208.090.330 175.625.430
Sub-jumlah 734.540.768 540.090.345
Bank
Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 5.529.889.886 2.812.236.654
PT Bank Central Asia Tbk 1.129.290.120 448.513.680
PT Bank Chinatrust Indonesia 73.771.948 56.174.080
Lain-lain 132.099.468 276.676.579
Sub-jumlah 6.865.051.422 3.593.600.993
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Chinatrust Indonesia
(AS$686.741 pada tahun 2004 dan
AS$501.822 pada tahun 2003) 6.465.666.515 4.157.595.850 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(AS$230.116 pada tahun 2004 dan
AS$187.386 pada tahun 2003) 2.166.543.364 1.552.491.932 PT Bank Central Asia Tbk
(AS$237.516 pada tahun 2004 dan
AS$278.958 pada tahun 2003) 2.236.212.104 2.311.164.213 Lain-lain (AS$11.451 pada tahun 2004 dan
AS$20.495 pada tahun 2003) 107.813.990 169.798.009
Sub-jumlah 10.976.235.973 8.191.050.004
Euro
PT Bank Chinatrust Indonesia
(Eur 200.183 pada tahun 2004) 2.278.912.569
-PT Bank Internasional Indonesia Tbk
(Eur 66.847 pada tahun 2004) 760.993.187
-Sub-jumlah 3.039.905.756
-Setara Kas
Deposito berjangka Rupiah
PT Bank NISP Tbk 3.933.928.574 16.792.857.144
PT Bank Rabobank International Indonesia - 1.090.000.000
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$500.000) - 4.142.500.000
Sub-jumlah 3.933.928.574 22.025.357.144
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Suku bunga tahunan deposito berjangka selama periode berjalan adalah sebagai berikut:
Mata Uang 2004 2003
Rupiah 5,75%-8,75% 12,00%-15,75%
Dolar Amerika Serikat - 1,00%-7,30%
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha terdiri dari:
2004 2003
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Mewah Niagatama (lihat Catatan 5) 46.274.500 24.852.300
Pihak ketiga
Bapak Asep Hermawan 3.998.683.690 2.749.203.250
PT Matahari Sentosa Jaya 2.063.529.699 1.998.631.012
PT Mewah Dinamika 1.921.297.750 709.965.376
Tom Tailor AG Garstedter Weg, Jerman 1.814.454.665 1.716.790.387
PT Kahatex 1.653.016.931 1.111.107.027
PT Wintai Garment 1.582.020.818 2.440.359.842
Karstadt Aktiengellsell, Jerman 1.578.550.534 1.236.812.389
Filofibra S.A., Italia 1.480.105.788 817.729.500
The Feldman Company Inc-United States 1.443.512.131
-Bapak Suherman 1.320.107.390 1.889.420.595
C & A Buying KG, Jerman 1.243.490.833 2.369.489.288
Peek En Cloppenburg KG, Jerman 1.155.916.186 878.441.940
Wujiang Foreign Trade Group, China 1.055.154.867
-PT Optima Tiga Biru Jaya 930.511.848 68.942.633
Qualvest Company Ltd., Hongkong 909.857.503 673.378.537
PT Eurogate Indonesia 884.305.287
-PT Intra Fajar 861.352.895 391.906.929
PT Pelangi Elasindo 836.951.515 375.928.261
PT Jumatex 836.560.410
-PT Indo Panca Garment 830.502.113 830.502.113
Eureka Textiles Ltd, Canada 728.500.689 319.137.869
Burlington Industries, Philipina 671.101.200
-Shanghai Alison 631.964.928
-Bernd Freier Gmbh & Co, Jerman 590.137.189
-Mulya Agung 70.524.376 841.253.763
Montagne De Martino, Argentina - 805.714.179
Esprit Europe Services Gmbh, jerman 426.480.670 792.995.875
PT Arta Glory Buana 471.179.795 699.875.955
Lain-lain 17.552.986.990 26.659.814.842
Jumlah 49.542.758.690 50.377.401.562
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Rincian piutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lihat Catatan 16):
2004 2003
Dolar Amerika Serikat (AS$3.724.216 pada tahun
2004 dan AS$3.896.328 pada tahun 2003) 35.063.492.510 32.281.078.143
Rupiah 10.799.170.082 18.121.175.719
Euro (Euro327.334) 3.726.370.598
-Jumlah 49.589.033.190 50.402.253.862
Ringkasan umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
2004 2003
Belum jatuh tempo 34.856.784.008 42.721.990.587
Jatuh tempo:
1 sampai dengan 30 hari 6.258.287.455 3.606.061.852
31 sampai dengan 60 hari 1.791.767.989 1.276.484.111
61 sampai dengan 90 hari 980.292.338 329.301.729
Lebih dari 90 hari 5.701.901.400 2.468.415.583
Jumlah 49.589.033.190 50.402.253.862
Perubahan dari penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut:
2004 2003
Saldo awal periode 714.659.854 165.563.943
Penyisihan selama periode berjalan -
-Saldo akhir periode 714.659.854 165.563.943
Berdasarkan penelaahan terhadap tertagihnya masing-masing akun piutang pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
5. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama terdiri dari sewa dan penjualan benang sisa.
Rincian saldo akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
(lanjutan)
Persentase terhadap Jumlah Aktiva/Kewajiban/ Jumlah Pendapatan atau Beban Terkait
2004 2003 2004 2003 Piutang Usaha PT Mewah Niagatama 46.274.500 24.852.300 0,008% 0,004% Hutang - Lain-lain PT Cahaya Interkontinental (pemegang saham) 2.273.745.000 2.340.000.000 1,106% 0,960% Karyawan 156.318.508 - 0,076% -Jumlah 2.430.063.508 2.340.000.000 1,182% 0,960% Penjualan PT Mewah Niagatama 100.176.000 58.716.818 0,042% 0,033% Beban sewa PT Cahaya Interkontinental (pemegang saham) 480.000.000 480.000.000 95.049% 94,670% 6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2004 2003
Barang jadi (lihat Catatan 14) 99.128.316.811 135.725.880.284
Barang dalam proses (lihat Catatan 14) 32.506.829.834 40.153.296.940
Bahan baku 29.855.129.282 19.378.829.023
Bahan pembantu 21.305.156.399 17.314.559.261
182.795.432.326 212.572.565.508
Penyisihan untuk penurunan nilai - (267.516.828)
Bersih 182.795.432.326 212.305.048.680
Pada tanggal 30 Juni 2003, seluruh persediaan digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang direstrukturisasi dan selanjutnya dibebaskan sebagai jaminan sejak pelunasan pinjaman tersebut pada Desember 2003 (lihat Catatan 11).
6. PERSEDIAAN (lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2004, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sekitar AS$12 juta, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
Perubahan dari penyisihan untuk penurunan nilai adalah sebagai berikut:
2004 2003
Saldo awal periode 970.087.473
-Penyisihan (pemulihan) selama periode berjalan (970.087.473 ) 267.516.828
Saldo akhir periode - 267.516.828
Berdasarkan penelaahan terhadap nilai realisasi bersih persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa penyisihan untuk penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai realisasi bersih persediaan.
7. AKTIVA TETAP
Aktiva tetap terdiri dari:
2004
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung
Hak atas tanah 23.526.675.869 - - - 23.526.675.869
Bangunan dan prasarana 89.204.945.753 356.102.545 - - 89.561.048.298 Mesin dan peralatan 453.815.958.493 6.434.048.073 241.299.450 - 460.008.707.116 Perlengkapan kantor 4.818.227.352 77.716.645 - - 4.895.943.997 Kendaraan 7.611.849.378 509.000.000 139.200.000 - 7.981.649.378
Jumlah 578.977.656.845 7.376.867.263 380.499.450 - 585.974.024.658 Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 69.842.179.740 - - - 69.842.179.740
Aktiva Dalam Penyelesaian
Mesin dan peralatan - 18.916.000 - - 18.916.000
Jumlah Nilai Tercatat 648.819.836.585 7.395.783.265 380.499.450 - 655.835.120.398
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 31.332.757.955 2.221.021.590 - - 33.553.779.545 Mesin dan peralatan 297.169.167.950 19.359.037.350 207.073.586 - 316.321.131.714 Perlengkapan kantor 4.100.271.294 160.320.614 - - 4.260.591.908 Kendaraan 5.587.538.935 443.987.957 139.200.000 - 5.892.326.892 Jumlah 338.189.736.134 22.184.366.512 346.273.586 - 360.027.830.059
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 12.172.171.430 4.268.337.479 - - 16.440.508.909
Jumlah Akumulasi Penyusutan 350.361.907.564 26.452.704.991 346.273.586 - 376.468.338.968
7. AKTIVA TETAP (lanjutan)
2003
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir Nilai Tercatat
Pemilikan Langsung
Hak atas tanah 23.526.675.869 - - - 23.526.675.869
Bangunan dan prasarana 88.974.156.443 217.499.659 - 62.217.900 89.253.874.002 Mesin dan peralatan 407.831.887.593 3.095.252.825 338.503.865 558.082.439 411.146.718.992 Perlengkapan kantor 4.606.671.728 109.745.724 11.328.000 7.258.000 4.712.347.452
Kendaraan 7.040.162.711 - - - 7.040.162.711
Jumlah 531.979.554.344 3.422.498.208 349.831.865 627.558.339 535.679.779.026
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 105.354.865.748 - - - 105.354.865.748
Aktiva Dalam Penyelesaian
Bangunan - - - -
-Mesin dan peralatan - 554.449.712 - (534.449.712) 20.000.000
Jumlah - 554.449.712 - (534.449.712) 20.000.000
Jumlah Nilai Tercatat 637.334.420.092 3.976.947.920 349.831.865 93.108.627 641.054.644.774
Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 26.896.444.659 2.217.403.230 - - 29.113.847.889 Mesin dan peralatan 250.515.800.641 17.744.669.410 338.503.865 - 267.921.966.186 Perlengkapan kantor 3.792.373.529 154.375.265 11.328.000 - 3.935.420.794
Kendaraan 5.080.215.825 343.105.991 - - 5.423.321.816
Jumlah 286.284.834.654 20.459.553.896 349.831.865 - 306.394.556.685
Sewa Guna Usaha
Mesin dan peralatan 11.329.911.772 6.043.971.777 - - 17.373.883.549 Jumlah Akumulasi Penyusutan 297.614.746.426 26.503.525.673 349.831.865
-323.768.440.234
Nilai Buku Bersih 339.719.673.666 317.286.204.540
Penyusutan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 dibebankan sebagai berikut:
2004 2003
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 14) 25.845.845.443 25.721.330.980 Beban umum dan administrasi (lihat Catatan 15) 487.639.983 461.851.921
Beban penjualan (lihat Catatan 15) 119.219.563 98.838.908
7. AKTIVA TETAP (lanjutan)
Hak atas tanah, bangunan dan mesin tertentu, yang mencerminkan masing-masing sekitar 26% dan 58% dari nilai buku bersih aktiva tetap konsolidasi pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003, digunakan sebagai jaminan terhadap pinjaman tertentu (lihat Catatan 11).
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) seluas 415.392 meter persegi dimana sertifikat hak atas tanah meliputi area seluas 388.037 meter persegi telah terdaftar atas nama Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 30 Juni 2004, Induk Perusahaan masih dalam proses mengalihkan sertifikat hak atas tanah meliputi area seluas 27.355 meter persegi atas nama Induk Perusahaan. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal mulai tanggal 21 Mei 2011 sampai tanggal 24 September 2026. Manajemen Induk Perusahaan berpendapat bahwa sertifikat hak atas tanah dapat diperpanjang setelah masa berakhirnya.
Pada tanggal 30 Juni 2004, aktiva tetap kecuali hak atas tanah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sekitar AS$59,7 juta, yang menurut pendapat manajemen nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai perjanjian sewa guna usaha dengan hak opsi untuk mesin dan peralatan tertentu dengan masa sewa guna usaha selama tiga (3) tahun dari tanggal dimulainya transaksi dan berakhir pada berbagai tanggal (lihat Catatan 11).
Pada tahun 1989, Induk Perusahaan mengalihkan selisih penilaian kembali aktiva tetap sebesar Rp1.182.905.602 ke dalam modal saham, yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap pada tahun 1987.
Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang dapat mengindikasikan penurunan nilai aktiva tetap pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 (lihat Catatan 2r).
8. HUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari hutang yang berasal dari pembelian bahan baku, bahan pembantu dan/atau jasa dari pihak ketiga berikut:
2004 2003
PT Indonesia Toray Synthetic 19.465.623.032 7.843.187.688
PT Dua Mutiara 1.768.746.339 966.069.442
PT Sunkyong Keris Indonesia 1.724.446.128 2.205.041.317
PT Indorama Synthetics Tbk 1.569.593.857 468.446.854
PT Laju Sakti Trijaya 1.130.816.820 161.764.625
PT Ciba Speciality Chemicals Indonesia 1.120.528.108 652.098.266
PT Aldika Putra Mitra 1.048.320.000 887.640.000
PT Gajah Tunggal Petrochem Industries Tbk 1.043.446.471 2.939.272.292
PT Cilangkap Paramitha 773.760.000 524.160.000
Lain-lain 13.460.890.971 17.474.712.549
8. HUTANG USAHA (lanjutan)
Ringkasan umur hutang usaha adalah sebagai berikut:
2004 2003
Belum jatuh tempo 25.145.481.649 25.978.443.852
Jatuh tempo:
1 sampai dengan 30 hari 13.895.248.990 6.396.009.644
31 sampai dengan 60 hari 3.516.558.378 1.509.215.941
61 sampai dengan 90 hari 75.080.800 205.936.945
Lebih dari 90 hari 473.801.909 32.786.651
Jumlah 43.106.171.726 34.122.393.033
Rincian hutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (lihat Catatan 16):
2004 2003
Dolar Amerika Serikat (AS$3.883.626 pada tahun 2004
dan AS$2.590.598 pada tahun 2003) 36.564.338.790 21.463.104.430
Rupiah 6.386.710.920 12.531.871.782
Euro (Euro1.131) 12.875.304
-Yen Jepang (¥1.638.787 pada tahun 2004 dan
¥1.843.148 pada tahun 2003) 142.246.712 127.416.821
Jumlah 43.106.171.726 34.122.393.033
9. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
Akun ini terdiri dari beban masih harus dibayar sebagai berikut:
2004 2003
Kewajiban Lancar
Listrik, air dan telepon 1.981.597.483 1.373.429.973
Gaji dan kesejahteraan karyawan 1.111.640.769 1.252.409.883
Honorarium tenaga ahli 587.880.000 548.756.756
Bunga 74.497.236 27.342.795
Lain-lain 294.688.620 595.608.817
Sub-jumlah 4.050.304.108 3.797.548.224
Kewajiban Tidak Lancar
Pesangon, penghargaan dan ganti kerugian kepada
karyawan yang masih harus dibayar 8.166.545.000 5.293.201.719
Hutang pajak terdiri dari: 2004 2003 Pajak penghasilan Induk Perusahaan Pasal 23 - 17.566.762 Pasal 26 - 9.911.234 Sub-jumlah - 27.477.996 Anak Perusahaan Pasal 21 21.740.342 21.740.342 Pasal 23 7.057.350 4.012.576 Pasal 26 12.220.994 23.359.328 Pasal 29 1.259.446.298 891.316.953 Sub-jumlah 1.300.464.984 940.429.199
Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
Anak Perusahaan 141.738.160 218.868.900
Jumlah 1.442.203.144 1.186.776.095
Taksiran tagihan pengembalian pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pajak dibayar di muka dalam neraca konsolidasi. Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut:
2004 2003
Tagihan pengembalian pajak 2004 Induk Perusahaan 705.178.391 719.971.162 Anak Perusahaan - 48.688.913 2003 Induk Perusahaan 724.465.648 -Anak Perusahaan 602.591.154 -2002 Induk Perusahaan 665.069.699 665.069.699 Anak Perusahaan - 177.385.633 2001 Induk Perusahaan 1.051.490.296 1.051.490.296 Anak Perusahaan - -Sub-jumlah 3.748.795.188 2.662.605.703
Pembayaran kekurangan pajak untuk tahun fiskal 2001 sehubungan dengan pengajuan banding kasus pajak
Induk Perusahaan (lihat juga Catatan 17) 1.241.000.000
-Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
Induk Perusahaan 2.951.750.285 2.258.329.073
Perhitungan penghasilan pajak tangguhan atas beda waktu untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2004 dan 2003, dengan menggunakan tarif pajak maksimum sebesar 30%, adalah sebagai berikut:
2004 2003
Rugi fiskal
Induk Perusahaan (975.939.483 ) (349.593.419)
Anak Perusahaan -
-Penyisihan kesejahteraan karyawan berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah
Induk Perusahaan -
-Anak Perusahaan -
-Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan
Anak Perusahaan (291.026.242 ) (80.255.048)
Penyusutan dan lain-lain - bersih
Induk Perusahaan 2.466.568.506 (533.492.074)
Anak Perusahaan 2.512.009.362 737.045.735
Penghasilan (beban) pajak tangguhan 3.711.612.143 (226.294.806)
Rincian kewajiban pajak tangguhan - bersih adalah sebagai berikut:
2004 2003
Aktiva Pajak Tangguhan
Rugi fiskal
Induk Perusahaan 5.283.093.640
-PT Indo Yongtex Jaya 143.908.854 452.703.146
PT Primarajuli Sukses -
-Pesangon, penghargaan dan ganti kerugian kepada karyawan yang masih harus dibayar
Induk Perusahaan 2.132.248.200 1.454.352.167
PT Indo Yongtex Jaya 205.326.900 142.324.301
PT Primarajuli Sukses 112.388.400 49.338.450
Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan
PT Indo Yongtex Jaya -
-Jumlah 7.876.965.994 2.098.718.064
Kewajiban Pajak Tangguhan
Penyusutan dan lain-lain - bersih
Induk Perusahaan 22.917.611.450 29.468.549.479
PT Indo Yongtex Jaya 15.326.966.103 18.701.654.846
PT Primarajuli Sukses 13.408.371.828 14.170.445.010
Jumlah 51.652.949.381 62.340.649.335
2004 2003 A. Pinjaman bilateral
Induk Perusahaan
PT Bank Chinatrust Indonesia (AS$4.168.000) 39.241.720.000 -PT Primarajuli Sukses
PP Prosperity Inc. (AS$4.500.000) 42.367.500.000
-B. Pinjaman yang direstrukturisasi
Pinjaman Bilateral Induk Perusahaan
UFJ Bank Limited, Cabang Singapura
(AS$1.150.901) - 9.535.212.548
United Overseas Bank Limited, Cabang Singapura
(AS$970.895) - 8.043.865.075
PT Bank Mizuho Indonesia (AS$426.330) - 3.532.141.731
PT Bank Central Asia Tbk (AS$360.012) - 2.982.697.266
PT Bank UFJ Indonesia (AS$216.007) - 1.789.618.575
PT Primarajuli Sukses
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
(AS$691.594) - 5.729.852.727
PT Indo Yongtex Jaya
UFJ Bank Limited, Cabang Singapura
(AS$145.900) - 1.208.778.186
Pinjaman Sindikasi Induk Perusahaan
ABN-AMRO Bank, N.V., Cabang Singapura
(AS$3.087.007) - 25.575.850.676
PT Primarajuli Sukses
UFJ Bank Limited, Cabang Singapura
(AS$2.810.366) - 23.283.880.073
PT Indo Yongtex Jaya
UFJ Bank Limited, Cabang Singapura
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
2004 2003
B. Kewajiban sewa guna usaha
Induk Perusahaan
PT Central Sari Finance 675.000.000 3.150.000.000
PT Bina Multi Finance 107.142.858 535.714.286
PT Rabo Finance Indonesia - 650.000.000
PT Indo Yongtex Jaya
PT Bina Multi Finance 71.428.574 357.142.858
PT Rabo Finance Indonesia - 440.000.000
PT Primarajuli Sukses
PT Central Sari Finance 3.187.500.000 12.750.000.000
Jumlah 85.650.291.432 121.237.978.790
Dikurangi bagian kewajiban jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun 28.260.131.432 117.196.907.357
Bagian jangka panjang dari kewajiban jangka
panjang 57.390.160.000 4.041.071.432
A. Pinjaman bilateral
PT Bank Chinatrust Indonesia
Pada tanggal 29 September 2003, Induk Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT Bank Chinatrust Indonesia dengan jumlah kredit maksimum sebesar AS$5.000.000 yang akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman yang direstrukturisasi Induk Perusahaan. Pinjaman ini dijamin dengan aktiva Induk Perusahaan sebagai berikut:
1. Hak atas tanah tertentu (102.423 meter persegi) dan bangunan; 2. Mesin dan peralatan tekstil tertentu (termasuk suku cadang terkait); 3. Jaminan pribadi dari seorang direktur sebesar AS$500.000.
Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 2,75% diatas SIBOR dan akan dbayar dalam dua belas (12) kali cicilan tiga bulanan selama tiga (3) tahun sejak tanggal perjanjian ini. Masing-masing cicilan tiga bulanan sebesar AS$416.000 dengan cicilan akhir sebesar AS$424.000. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Induk Perusahaan harus mempertahankan rasio keuangan tertentu.
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
A. Pinjaman bilateral (lanjutan)
PP Prosperity Inc.
Pada tanggal 20 November dan 15 Desember 2003, PT Primarajuli Sukses (PS, anak perusahaan) meminjam dana dengan menerbitkan surat promes sebesar AS$5.000.000 kepada PP Prosperity Inc. Surat promes ini dijamin dengan hak atas tanah (243.000 meter persegi) dan bangunan dari PS, dan dengan gabungan dan beberapa jaminan dari direksi tertentu PS. Surat promes ini dikenakan bunga tahunan tetap sebesar 6% dan akan dibayar dalam dua puluh (20) kali cicilan tiga bulanan yang sama selama lima (5) tahun sejak tanggal penarikan pertama.
B. Pinjaman yang direstrukturisasi
Pinjaman ini merupakan pinjaman yang dijadwal ulang pada tahun 1999 berdasarkan Perjanjian Restrukturisasi Pinjaman tanggal 28 Juni 1999 (Perjanjian) antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dan kreditur mereka dimana para kreditur setuju untuk menjadwal ulang pembayaran kewajiban-kewajiban Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar AS$58,8 juta yang terhutang pada tanggal 31 Desember 1998 (AS$29,0 juta diperoleh Induk Perusahaan, AS$14,4 juta diperoleh IYJ dan AS$15,4 juta diperoleh PS) dengan rincian sebagai berikut:
Jenis Jumlah Terhutang (AS$)
Pinjaman sindikasi 37.441.666
Pinjaman bilateral 17.423.297
Kewajiban sewa guna usaha 3.960.015
Jumlah 58.824.978
Berdasarkan persyaratan dan kondisi yang terdapat pada Perjanjian, kewajiban-kewajiban tersebut di atas akan dibayar secara bulanan sebagai berikut:
Pinjaman Pinjaman Kewajiban Sewa Jumlah Tanggal Pembayaran Sindikasi (AS$) Bilateral (AS$) Guna Usaha (AS$) untuk Periode (AS$) Januari 1999 sampai dengan
Juni 1999 381.895,56 177.713,22 40.391,16 599.999,94
Juli 1999 sampai dengan
Desember 1999 1.909.477,92 888.566,34 201.955,92 3.000.000,18
Januari 2000 sampai dengan
Desember 2000 3.818.955,84 1.777.132,68 403.911,84 6.000.000,36
Januari 2001 sampai dengan
Desember 2001 5.728.433,88 2.665.698,84 605.868,12 9.000.000,84
Januari 2002 sampai dengan
Desember 2002 7.637.911,80 3.554.265,12 807.822,96 11.999.999,88
Januari 2003 sampai dengan
November 2003 8.751.773,91 4.072.595,45 925.630,53 13.749.999,89
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
B. Pinjaman yang direstrukturisasi (lanjutan)
Berdasarkan Perjanjian, kewajiban-kewajiban tersebut di atas akan dikenakan bunga dengan margin tertentu di atas SIBOR. Margin tersebut adalah sebagai berikut:
- sehubungan dengan (i) setiap bank sindikasi dan bank bilateral, dimana kantor pemberi pinjaman berada di Indonesia (kantor dimana bank tersebut memberikan fasilitas penjadwalan ulang dengan perusahaan yang bersangkutan), dan (ii) setiap tax absorbing bank (bank yang telah setuju untuk dipotong pajak penghasilan berdasarkan perjanjian), margin per tahun sebesar 2,625%.
- sehubungan dengan setiap bank sindikasi dan bank bilateral selain yang disebutkan di atas, margin per tahun sebesar 2,125%.
- sehubungan dengan setiap perusahaan sewa guna usaha (lessor), margin per tahun sebesar 2,75%.
Jaminan untuk pinjaman tersebut di atas sama seperti yang disebutkan dalam perjanjian aslinya, yang terdiri dari piutang usaha, persediaan, aktiva tetap (lihat Catatan 4, 6 dan 7) dan jaminan dari Induk Perusahaan (untuk pinjaman Anak Perusahaan) dan karyawan kunci tertentu Induk Perusahaan.
Selanjutnya, Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk mempertahankan persyaratan-persyaratan keuangan tertentu atas dasar konsolidasi, seperti jumlah modal berwujud bersih (tangible net worth), rasio jumlah kewajiban atas modal berwujud bersih (total liabilities to tangible net worth), rasio aktiva lancar atas kewajiban lancar (current ratio), dan laba sebelum bunga dan pajak atas beban bunga (earnings before interest and taxes to interest expense).
Perjanjian tersebut juga mensyaratkan Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk tidak, antara lain, tanpa persetujuan tertulis dari para kreditur mayoritas yang disebutkan dalam Perjanjian, mengumumkan atau membayar dividen atau mendistribusikan aktivanya, memperoleh atau menanggung atau memberikan garansi atas pinjaman, melakukan transaksi-transaksi selain yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan yang normal, terlibat dalam reorganisasi atau penggabungan usaha, melakukan perubahan dalam anggaran dasar, membuat keputusan investasi, mengubah tahun buku serta struktur perusahaan. Namun, Induk Perusahaan diizinkan untuk mengumumkan atau membayar dividen jika (1) pengumuman tersebut dilakukan untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku dan (2) dividen yang diterima Keluarga Sung (atau salah satu dari mereka) akan segera dikembalikan kepada Induk Perusahaan sebagai pinjaman subordinasi pemegang saham tanpa dikenai bunga. Oleh karena itu, PT Cahaya Interkontinental (pemegang saham), yang dimiliki Keluarga Sung belum mengklaim dividennya dari Induk Perusahaan. Hutang dividen kepada PT Cahaya Interkontinental sebesar Rp12.505.097.186 pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003.
Setelah tanggal 28 Juni 1999, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah membayar seluruh cicilan bulanan sesuai dengan Perjanjian. Selain itu, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah melakukan pembayaran di muka sebesar AS$6.000.000 pada tahun 1999, AS$10.000.000 pada tahun 2000 dan AS$2.800.497 pada tahun 2001 (termasuk pembayaran penuh pada bulan November 2001 atas saldo hutang kepada PT Dai-Ichi Kangyo Panin Leasing sebesar AS$1.600.497). Seperti disebutkan dalam Perjanjian, pembayaran di muka tersebut akan dikurangkan secara terbalik (inverse) mulai cicilan terakhir pada bulan Desember 2003.
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
B. Pinjaman yang direstrukturisasi (lanjutan)
Pada tanggal 29 Januari 2002, jadwal pembayaran kembali dari Perjanjian Restrukturisasi telah diubah menjadi sebagai berikut:
Pinjaman Pinjaman Jumlah
Tanggal Pembayaran Sindikasi (AS$) Bilateral (AS$) untuk Periode (AS$) Januari 2002 sampai dengan
Desember 2002 4.094.598,52 1.905.401,48 6.000.000,00
Januari 2003 sampai dengan
November 2003 5.630.073,02 2.619.926,98 8.250.000,00
Desember 2003 4.930.558,27 2.294.411,28 7.224.969,55
Selanjutnya, pada tanggal 29 Januari 2003, jadwal pembayaran kembali dari Perjanjian Restrukturisasi telah diubah menjadi sebagai berikut:
Pinjaman Pinjaman Jumlah
Tanggal Pembayaran Sindikasi (AS$) Bilateral (AS$) untuk Periode (AS$) Januari 2003 sampai dengan
November 2003 3.753.381,94 1.746.618,06 5.500.000,00
Desember 2003 6.807.249,35 3.167.720,20 9.974.969,55
Pada bulan Desember 2003, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah melunasi seluruh saldo pinjaman yang direstrukturisasi tersebut.
C. Kewajiban sewa guna usaha
Pada tanggal 13 November 2000, Induk Perusahaan dan IYJ mengadakan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) dengan PT Rabo Finance Indonesia untuk mesin dan peralatan tertentu. Perjanjian tersebut memberikan hak opsi untuk membeli kembali aktiva yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa pada nilai sisa yang disetujui kurang lebih sebesar Rp1,64 miliar. Perjanjian sewa guna usaha tersebut akan dilunasi dalam 14 kali cicilan tiga bulanan yang dimulai sejak tanggal 15 Desember 2000 sampai tanggal 15 Desember 2003. Pada bulan Desember 2003, Induk Perusahaan dan IYJ telah melunasi saldo kewajiban sewa guna usaha tersebut.
Pada tanggal 13 Desember 2001, Induk Perusahaan dan IYJ mengadakan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) dengan PT Bina Multi Finance untuk mesin dan peralatan pabrik tertentu. Perjanjian tersebut memberikan hak opsi untuk membeli kembali aktiva yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa pada nilai sisa yang disetujui kurang lebih sebesar Rp539 juta. Perjanjian sewa guna usaha tersebut akan dilunasi dalam 12 kali cicilan tiga bulanan yang dimulai sejak tanggal 13 Desember 2001 sampai tanggal 13 September 2004. Pada tanggal 27 November 2002, Induk Perusahaan dan PS mengadakan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leaseback) dengan PT Central Sari Finance untuk mesin dan peralatan pabrik tertentu. Perjanjian tersebut memberikan hak opsi untuk membeli kembali aktiva yang disewakan tersebut pada akhir masa sewa pada nilai sisa yang disetujui kurang lebih sebesar Rp802 juta. Perjanjian sewa guna usaha tersebut akan dilunasi dalam 13 kali cicilan tiga bulanan yang dimulai sejak tanggal 16 Desember 2002 sampai tanggal 28 November 2005.
11. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
C. Kewajiban sewa guna usaha (lanjutan)
Pembayaran sewa guna usaha minimum berdasarkan perjanjian penjualan dan penyewaan kembali dengan PT Bina Multi Finance dan PT Central Sari Finance pada tanggal 30 Juni 2004 adalah sebagai berikut:
PT Bina Multi PT Central Sari
Tahun Finance Finance Jumlah
2004 186.443.456 2.226.431.074 2.412.874.530
2005 - 1.874.239.458 1.874.239.458
Jumlah 186.443.456 4.100.670.532 4.287.113.988
Dikurangi bagian bunga (7.872.024) (238.170.532) (246.042.556)
Nilai sekarang dari pembayaran minimum sewa guna
usaha 178.571.432 3.862.500.000 4.041.071.432
Dikurangi bagian kewajiban sewa guna usaha
yang jatuh tempo dalam satu tahun 178.571.432 3.000.000.000 3.178.571.432
Bagian jangka panjang dari
kewajiban sewa guna usaha - 862.500.000 862.500.000
Keuntungan tangguhan yang belum diamortisasi yang berasal dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali sebesar Rp2.338.274.730 dan Rp2.636.644.371 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003, disajikan sebagai akun “Penghasilan Tangguhan” (bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun dan bagian jangka panjang) pada neraca konsolidasi.
Rincian penghasilan tangguhan adalah sebagai berikut:
2004 2003
Penghasilan tangguhan 2.983.696.412 2.983.696.412
Akumulasi amortisasi (645.421.682) (347.052.041)
Bersih 2.338.274.730 2.636.644.371
Kerugian tangguhan yang belum diamortisasi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 masing-masing sebesar Rp12.510.818.565 dan Rp14.470.311.753, disajikan sebagai bagian dari“Beban Tangguhan”pada neraca konsolidasi. Rincian beban tangguhan adalah sebagai berikut:
2004 2003 Beban tangguhan 15.779.359.350 15.779.359.350 Akumulasi amortisasi (3.268.540.785) (1.766.547.597) 12.510.818.565 14.012.811.753 Beban pendanaan - 457.500.000 Bersih 12.510.818.565 14.470.311.753
12. EKUITAS
a. Modal Saham
Rincian pemegang saham Induk Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003 adalah sebagai berikut:
2004
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
PT Cahaya Interkontinental 1.049.051.433 52,06% 104.905.143.300
UOB Nominees Pte. Ltd. 274.224.215 13,61% 27.422.421.500
Nusantara Investment
Fund Limited 139.285.940 6,91% 13.928.594.000
Masyarakat (masing-masing
pemilikan kurang dari 5%) 552.647.132 27,42% 55.264.713.200
Jumlah 2.015.208.720 100,00% 201.520.872.000
2003
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Pemilikan Jumlah
PT Cahaya Interkontinental 1.049.051.433 52,06% 104.905.143.300
PT Bank UOBB Indonesia 274.224.215 13,61% 27.422.421.500
Nusantara Investment
Fund Limited 138.835.940 6,89% 13.883.594.000
Masyarakat (masing-masing
pemilikan kurang dari 5%) 553.097.132 27,44% 55.309.713.200
Jumlah 2.015.208.720 100,00% 201.520.872.000
b. Tambahan Modal Disetor
Pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2003, tambahan modal disetor terdiri dari: Tambahan modal disetor dari:
- Penawaran umum terbatas II 36.934.830.720
- Penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu
kepada pemegang saham yang telah ada (lihat Catatan 1b) 8.770.956.048
Biaya penerbitan saham (3.444.418.414)
12. EKUITAS (lanjutan)
b. Tambahan Modal Disetor (lanjutan)
Biaya penerbitan saham berasal dari penerbitan saham sehubungan dengan penawaran umum saham pada tahun 1992 dan penawaran umum terbatas II pada tahun 2000. Sesuai surat keputusan BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman dalam Penyajian Laporan Keuangan, yang menyatakan bahwa biaya penerbitan saham disajikan sebagai pengurang“Tambahan Modal Disetor”.
c. Laba (Rugi) yang Belum Direalisasi atas Penilaian Investasi Jangka Pendek ke Harga Pasar Akun ini berasal dari laba (rugi) yang belum direalisasi atas penilaian investasi jangka pendek ke harga pasar dari efek ekuitas yang terdaftar pada bursa efek (lihat Catatan 2d).
d. Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya
Akun ini merupakan laba bersih Induk Perusahaan yang telah ditentukan penggunaannya sebagai cadangan umum sehubungan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas, yang telah disetujui oleh pemegang saham pada tahun 2000.
13. INFORMASI SEGMEN USAHA
Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan dan mengevaluasi segmen informasi keuangan ke dalam dua pelaporan segmen utama yaitu segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen geografi sebagai segmen sekunder.
A. Segmen Primer
Tidak
Tekstil Pakaian Jadi Teralokasi Eliminasi Bersih
2004
Penjualan bersih
Pihak luar 213.952.376.080 26.352.527.715 - - 240.304.903.795 Pihak dalam 83.964.822.407 1.276.337 - (83.966.098.744) -Jumlah penjualan bersih 297.917.198.487 26.353.804.052 - (83.966.098.744 ) 240.304.903.795
Beban pokok penjualan 291.991.694.018 17.470.892.811 - (83.788.336.897) 225.674.249.932
Laba kotor 5.925.504.469 8.882.911.241 - (177.761.847 ) 14.630.653.863
Laba (rugi) usaha (5.123.438.781) 6.750.505.661 - (177.761.847 ) 1.449.305.033
Beban penyusutan 25.802.619.385 650.085.604 - - 26.452.704.989
Beban amortisasi 612.991.877 - - - 612.991.877
Aktiva 672.757.551.700 34.792.021.091 25.130.669.457 (172.709.685.746) 559.970.556.502
13. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
A. Segmen Primer (lanjutan)
Tidak
Tekstil Pakaian Jadi Teralokasi Eliminasi Bersih
2003
Penjualan bersih
Pihak luar 153.400.234.659 23.353.635.895 - - 176.753.870.554 Pihak dalam 71.477.124.057 287.516.492 - (71.764.640.549)
-Jumlah penjualan bersih 224.877.358.716 23.641.152.387 - (71.764.640.549 ) 176.753.870.554
Beban pokok penjualan 219.461.011.594 18.836.171.778 - (72.134.711.289) 166.162.472.083
Laba kotor 5.416.347.122 4.804.980.609 - 370.070.740 10.591.398.470
Laba (rugi) usaha (2.297.964.371) 3.011.133.819 - 370.070.740 343.098.708
Beban penyusutan 25.633.207.845 648.813.964 - - 26.282.021.809 Beban amortisasi 601.811.774 - - - 601.811.774 Aktiva 691.883.264.995 33.436.430.765 27.154.550.181 (116.259.136.241) 636.215.109.700 Kewajiban 230.850.168.734 5.037.267.825 27.869.880.523 (19.910.915.882) 243.846.401.200 B. Segmen Sekunder 2004 2003 Penjualan bersih Dalam negeri 143.509.684.538 108.665.497.276 Ekspor 96.795.219.257 68.088.373.278
Jumlah penjualan bersih 240.304.903.795 176.753.870.554
Aktiva
Dalam negeri 559.939.335.797 636.187.636.143
Luar Negeri 31.220.705 27.473.557
Jumlah aktiva 559.970.556.502 636.215.109.700
Pengeluaran modal untuk pembelian aktiva tetap
14. BEBAN POKOK PENJUALAN
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut:
2004 2003
Bahan baku yang digunakan 103.644.681.033 71.982.145.680
Upah buruh langsung 13.722.813.308 12.525.706.461
Beban pabrikasi 103.140.649.551 96.191.527.820
Jumlah Beban Produksi 220.508.143.892 180.699.379.961
Barang dalam proses (lihat juga Catatan 6)
Awal periode 35.669.908.786 38.661.139.500
Akhir periode (32.506.829.834) (40.153.296.940)
Beban Pokok Produksi 223.671.222.844 179.207.222.521
Barang jadi (lihat juga Catatan 6)
Awal periode 102.101.431.372 122.413.613.018
Akhir periode (99.128.316.811 ) (135.725.880.284)
Penyisihan (pemulihan) untuk penurunan
nilai persediaan (970.087.473) 267.516.828
Beban Pokok Penjualan 225.674.249.932 166.162.472.083
Beban pabrikasi terutama terdiri dari penyusutan, bahan bakar dan pemakaian bahan pembantu. Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai pembelian signifikan dari PT Indonesia Toray Synthetic masing-masing sebesar Rp44.136.563.154 dan Rp20.926.051.072 pada tahun 2004 dan 2003, dan BASF Aktiengesellschaft masing-masing sebesar Rp11.993.813.832 dan Rp 15.332.659.680 pada periode 2004 dan 2003. Pembelian ini merupakan pembelian nylon chips dan benang.
15. BEBAN USAHA
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
2004 2003
Penjualan
Perjalanan dan transportasi 5.847.450.138 3.158.043.458
Gaji dan kesejahteraan karyawan 1.685.774.777 2.113.085.303
Beban sewa 537.503.425 507.000.926
Listrik, air dan telepon 274.464.544 258.212.231
Beban kendaraan 234.045.796 118.499.904
Penyusutan (lihat juga Catatan 7) 119.219.563 98.838.908
Iklan 22.620.000 58.635.720
15. BEBAN USAHA (lanjutan)
2004 2003
Umum dan administrasi
Gaji dan kesejahteraan karyawan 1.631.181.792 1.522.609.710
Penyusutan (lihat juga Catatan 7) 487.639.983 461.851.921
Honorarium tenaga ahli 465.308.350 377.766.646
Perlengkapan kantor 399.831.446 381.593.897
Pajak dan perizinan 516.071.807 271.542.716
Listrik, air dan telepon 331.367.972 285.055.624
Representasi dan jamuan 235.233.004 90.833.635
Perjalanan dan transportasi 99.519.125 133.732.035
Perbaikan dan pemeliharaan 34.567.231 102.354.165
Beban kendaraan 52.769.515 96.658.970
Lain-lain 150.751.034 64.382.412
Sub-jumlah 4.404.241.259 3.914.797.466
Jumlah Beban Usaha 13.181.348.830 10.248.299.762
16. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
Pada tanggal 30 Juni 2004, Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
Mata Uang Asing Rupiah
AKTIVA
Kas dan setara kas AS$1.165.824 10.976.235.973
Euro267.030 3.039.905.756
Piutang usaha AS$3.724.216 35.063.492.510
Euro327.334 3.726.370.598
Jumlah 52.806.004.837
KEWAJIBAN
Hutang usaha AS$3.883.626 36.564.338.790
Euro1.131 12.875.304
¥1.638.787 142.246.712
Kewajiban jangka panjang AS$8.668.000 81.609.220.000
Jumlah 118.328.680.806
Pada tanggal 18 Maret 2003, Kantor Pajak mengeluarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) kepada Induk Perusahaan untuk tahun fiskal 2001 dengan menetapkan kurang bayar masing-masing sebesar Rp2,48 miliar, Rp11 juta dan Rp16,5 juta untuk Pajak Penghasilan Pasal 29, Pasal 4 ayat 2 dan Pasal 23. SKPKB untuk Pajak Penghasilan Pasal 29 tersebut menyebabkan penyesuaian dari posisi lebih bayar atas pajak penghasilan sebesar Rp1,05 miliar menjadi kurang bayar sebesar Rp2,48 miliar (termasuk denda bunga) yang berasal dari koreksi atas rugi fiskal Induk Perusahaan dari rugi sebesar Rp433 juta menjadi laba fiskal sebesar Rp9,9 miliar. Pada tanggal 11 April 2003, Induk Perusahaan menyampaikan surat keberatan kepada Kantor Pajak atas SKPKB Pajak Penghasilan Pasal 29 tersebut. Kemudian pada tanggal 14 Juli 2003, surat keberatan Induk Perusahaan tersebut ditolak berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-105/WPJ.07/KP.0809/2003.
Pada tanggal 8 Oktober 2003, Induk Perusahaan membayar 50% dari jumlah kurang bayar sebesar Rp1,24 miliar, sesuai dengan peraturan perpajakan dan mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak atas masalah ini. Pembayaran ini dicatat sebagai bagian dari “Pajak dibayar di muka” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 30 Juni 2004, Pengadilan Pajak melalui suratnya No. Put. 02853/PP/M.V/15/2004 mengabulkan permohonan banding Induk Perusahaan tersebut diatas.
18. REKLASIFIKASI AKUN
Akun-akun tertentu pada laporan keuangan konsolidasi periode 2003 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada laporan keuangan konsolidasi periode 2004. Rincian akun reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut:
Dilaporkan terdahulu (2003) Diklasifikasikan kembali (2004) Jumlah
Beban masih harus dibayar Pesangon, penghargaan dan ganti
kerugian kepada karyawan yang