• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

30 September 2011, 31 Desember 2010

dan 1 Januari 2010/31 Desember 2010

dan sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2011

dengan angka perbandingan untuk Sembilan bulan

yang berakhir pada 30 September 2010

PT EVER SHINE TEX T

bk

(2)

Daftar Isi

Halaman

Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasi …...……….……… 1 - 3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasi .……….………. 4 Laporan Perubahan Ekuitas Interim Konsolidasi …...……….…..……… 5 Laporan Arus Kas Interim Konsolidasi …...……….………..………..………... 6 Catatan atas Laporan Keuangan Interim Konsolidasi ..………..……… 7 - 51

(3)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 1 Januari 2010/

31 Desember 2009

ASET

ASET LANCAR

Kas dan setara kas 2e,2j,3,23,24 23.126.826.170 12.177.467.284 14.182.127.631

Investasi jangka pendek 2e,24 13.970.000 25.345.000 67.250.000

Piutang 2j,4,23,24,

Usaha

Pihak berelasi 2c,5 54.713.400 10.873.247 311.474.200

Pihak ketiga – setelah dikurangi Cadangan penurunan nilai;

(31 Desember 2010: Rp2.519.825.839; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: Rp2.580.515.878) 77.895.700.566 95.032.721.861 66.709.712.985 Lain-lain Pihak-pihak berelasi 2c,5 478.867.104 526.483.463 1.544.485.738 Pihak ketiga 240.000.000 - 216.426.478 Persediaan 2d.6,10 233.052.533.233 210.386.103.658 189.327.886.803

Uang muka pembelian 7,23 6.401.906.099 7.044.720.367 2.378.582.629

Pajak dibayar dimuka 13 6.845.508.788 15.129.608.509 10.596.390.246

Biaya dibayar dimuka 2f,5 1.976.567.979 575.251.375 963.957.537

JUMLAH ASET LANCAR 350.086.593.339 340.908.574.764 286.298.294.247

ASET TIDAK LANCAR

Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi 2g,2h,2p, penyusutan dan penurunan nilai: 8,10 Rp502.997.832.175;(31 Desember 2010:

Rp486.327.522.996; 1 Januari 2010/31

Desember 2009: Rp459.704.414.119) 230.554.008.280 223.086.628.006 211.759.208.326 Beban tangguhan-bersih 2h,2i,15 11.069.613.014 13.858.210.674 17.888.038.265

Aset pajak ditangguhkan 2m,13 4.654.767.810 5.060.595.143 2.911.820.423

Aset lain-lain - 338.935.984 -

JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 246.278.389.104 242.344.369.807 232.559.067.014

JUMLAH ASET 596.364.982.443 583.252.944.571 518.857.361.261

(4)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 1Januari 2010/

31 Desember 2009

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK

Hutang

Usaha – pihak ketiga 2j.9,23,24 79.633.634.560 96.489.656.638 66.959.550.839 Lain-lain

Pihak-pihak berelasi 2c,2e,5 49.727.665 388.663.650 385.888.650

Pihak ketiga - 1.634.745.701 1.515.877.934

Uang muka Penjualan 3.825.182.984 326.362.085 -

Hutang dividen 15a 966.696.138 1.944.332.206 62.718.447

Hutang bank 2j,10,23,24 204.622.813.071 160.678.161.000 109.980.000.000 Bagian liabilitas jangka panjang yang

Jatuh tempo dalam satu tahun 10,13,23,24 17.123.501.553 15.390.167.692 15.513.133.333 Bagian penghasilan tangguhan yang

Jatuh tempo dalam satu tahun 2h,15 149.590.115 265.474.491 294.642.940

Hutang pajak 2m,12 435.163.174 3.421.570.056 6.462.588.890

Beban masih harus dibayar 2j,11,23,24 4.700.817.334 6.832.900.389 4.852.508.217

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 311.507.126.594 287.372.033.908 206.026.909.250

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Liabilitas jangka panjang-setelah

Dikurangi bagian yang jatuh 2e,2j,10,13

Tempo dalam satu tahun 23,24 11.097.848.781 20.521.068.622 36.031.505.723 Liabilitas pajak tangguhan 2m,13 795.742.351 2.114.363.473 4.290.444.564 Penghasilan tangguhan-setelah

Dikurangi bagian yang jatuh

Tempo dalam satu tahun 2h,15 24.931.686 137.124.272 402.598.714 Liabilitas imbalan karyawan 2k,12 16.922.454.000 16.922.453.996 15.308.398.000

JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG 28.840.976.818 39.695.010.363 56.032.947.001

JUMLAH LIABILITAS 340.348.103.412 327.067.044.271 262.059.856.251

(5)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

Catatan 30 September 2011 31 Desember 2010 1 Januari 2010/

31 Desember 2009

EKUITAS 16

Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham

Modal dasar - 3.000.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh –

2.015.208.720 saham 1b 201.520.872.000 201.520.872.000 201.520.872.000 Saldo laba

Telah ditentukan penggunaannya 16d 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 Belum ditentukan penggunaannya 16a 10.239.135.237 10.396.939.483 11.008.325.086 Tambahan modal disetor – bersih 1b 42.261.368.354 42.261.368.354 42.261.368.354 Kenaikan(Penurunan) nilai wajar investasi

Tersedia untuk dijual (9.474.002) 1.900.998 2.520.998

256.011.901.589 256.181.080.835 256.793.086.438 Kepentingan Non-Pengendali 4.977.442 4.819.465 4.418.572 JUMLAH EKUITAS 256.016.879.031 256.185.900.300 256.797.505.010

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 596.364.982.443 583.252.944.571 518.857.361.261

(6)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Sembilan bulan Sembilan bulan

Catatan 2011 2010

PENJUALAN BERSIH 2c,2l,5,17 535.578.475.446 430.930.810.771

BEBAN POKOK PENJUALAN 2l,8,17,18 (505.683.076.872) (405.519.254.984)

LABA BRUTO 17 29.895.398.574 25.411.555.787 Pendapatan lainnya 21 5.059.317.428 12.526.664.262 Biaya distribusi 2l,8,19 (12.053.855.674) (17.128.606.644) Beban administrasi 2l,8,20 (10.016.648.027) (8.197.808.317) Beban lain-lain 22 (5.269.809.822) (4.541.754.746) Biaya pendanaan (3.907.359.318) (3.626.745.267)

LABA SEBELUM PAJAK 3.707.043.161 4.443.305.075

MANFAAT (BEBAN) PAJAK

Kini (2.750.899.500) (4.876.606.217) Tangguhan 2m,13 912.793.790 3.365.287.547

Beban Pajak-bersih (1.838.105.710) (1.511.318.670)

LABA PERIODE BERJALAN 1.868.937.451 2.931.986.405

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN :

Kenaikan (Penurunan) wajar investasi

Tersedia untuk dijual (11.375.000) 9.385.000

Total pendapatan komprehensif lain

tahun berjalan setelah pajak (11.375.000) 9.385.000

JUMLAH PENDAPATAN KOMPREHENSIF

PERIODE BERJALAN 1.857.562.451 2.941.371.405

LABA YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik entitas induk 1.868.779.474 2.941.371.405 Kepentingan nonpengendali 157.977 -

1.868.937.451 2.941.371.405

JUMLAH LABA RUGI KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA:

Pemilik entitas induk 1.857.404.474 2.941.371.405 Kepentingan nonpengendali 157.977 -

1.857.562.451 2.941.371.405

LABA PER SAHAM :

Dasar dan dilusian 0.92 1,46

(7)

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Nilai wajar Saldo Laba

Investasi

Tambahan Tersedia Telah Ditentukan Belum Ditentukan Kepentingan

Catatan Modal Saham Modal Disetor Untuk Dijual Penggunaannya Penggunaannya Non-Pengendali Jumlah Ekuitas

Saldo 1Januari 2010 /

31 Desember 2009 201.520.872.000 42.261.368.354 2.520.998 2.000.000.000 11.008.325.086 4.418.572 256.797.505.010

Kenaikan nilai wajar investasi

tersedia untuk dijual 2e,16c - - 9.385.000 - - - 9.385.000

Dividen 16a - - - - (4.030.417.440 ) - (4.030.417.440)

Jumlah Laba Komprehensif yang dapat diatributkan kepada

pemilik entitas induk - - - - 2.941.371.405 - 2.941.371.405

Saldo 30 September 2010 201.520.872.000 42.261.368.354 11.905.998 2.000.000.000 9.919.279.051 4.418.572 255.717.843.975

Saldo 31 Desember 2010 201.520.872.000 42.261.368.354 1.900.998 2.000.000.000 10.396.939.483 4.819.465 256.185.900.300

Penurunan nilai wajar investasi

Tersedia untuk dijual 2e,16c - - (11.375.000) - - - (11.375.000 )

Laba yang diatribusikan kepada

Kepentingan non-pengendali - - - 157.977 157.977

Dividen kas - - - - (2.015.208.720) - (2.015.208.720 )

Jumlah Laba Komprehensif yang dapat diatributkan kepada

pemilik entitas induk - - - - 1.857.404.474 - 1.857.404.474

Saldo 30 September 2011 201.520.872.000 42.261.368.354 (9.474.002 ) 2.000.000.000 10.239.135.237 4.977.442 256.016.879.031

(8)

Sembilan bulan Sembilan bulan

Catatan 2011 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 579.364.001.111 438.582.667.407 Pembayaran kas untuk:

Pemasok (385.510.552.311) (262.699.479.067) Gaji dan kesejahteraan karyawan (62.798.821.994) (56.194.252.123) Pembayaran kas untuk biaya pabrikasi dan

beban usaha (112.314.510.945) (116.037.893.939)

Kas Bersih Diperoleh dari Operasi 18.740.115.861 3.651.042.278 Penerimaan dari penghasilan bunga 153.086.205 94.870.335 Penerimaan dari tagihan pengembalian pajak 15.084.627.227 3.000.396.613 Pembayaran bunga dan beban keuangan (4.638.543.406) (3.198.587.599) Pembayaran pajak (14.193.149.973) (13.660.399.785) Penerimaan (Pembayaran) lain-lain – bersih (27.368.898) (505.220.190)

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 15.118.767.016 (10.617.898.348)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Hasil pelepasan aset tetap 401.000.000 1.365.842.727 Penerimaan dividen kas - 44.285.000 Perolehan aset tetap (41.134.837.098) (36.390.340.023)

Kas Bersih Digunakan untuk

Aktivitas Investasi (40.733.837.098) (34.980.212.296)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan dari pinjaman bank 258.636.281.851 214.339.164.946 Pembayaran pinjaman bank (217.437.677.846) (169.200.479.557) Pembayaran dividen kas (2.843.154.059) (2.139.586.301)

Kas Bersih Digunakan untuk

Aktivitas Pendanaan 38.355.449.946 42.999.099.088

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN

SETARA KAS 12.740.379.864 (2.599.011.556)

PENURUNAN KAS DAN SETARA KAS KARENA

SELISIH KURS – bersih (1.791.020.978) (943.094.299) KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 12.177.467.284 14.182.127.631

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 3 23.126.826.170 10.640.021.776

(9)

a. Pendirian Perusahaan

PT Ever Shine Tex Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 dengan nama PT Ever Shine Textile Industry pada tanggal 11 Desember 1973 berdasarkan akta notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 82, yang kemudian diubah dengan akta No. 14 tanggal 4 Februari 1974 dan No. 33 tanggal 10 Januari 1975 dari notaris yang sama. Akta pendirian ini beserta perubahannya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan No. Y.A.5/22/3 tanggal 25 Januari 1975 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 53, Tambahan No. 319 tanggal 4 Juli 1975. Anggaran dasar telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Leolin Jayayanti,S.H., No. 1 tanggal 7 Juli 2008 mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sesuai dengan ketentuan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan peraturan pelaksanaannya. Perubahan anggaran dasar ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. AHU-0061168.AH.01.09 tanggal 18 Juli 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.28 tanggal 7 April 2009 Tambahan No.9720.

Berdasarkan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi industri dan perdagangan. Perusahaan bergerak dalam industri tekstil. Kantor pusat dan pabriknya berlokasi di Ciluar, Kedung Halang, Bogor.

Anak Perusahaannya, yang berkedudukan di Tangerang, bergerak dalam kegiatan usaha yang sama dengan Perusahaan.

Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1975.

Berdasarkan catatan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai 2.352 karyawan (31 Desember 2010: 2347 karyawan, yang berhak atas imbalan karyawan : 1.546 karyawan dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 : 2.323 karyawan, yang berhak atas imbalan karyawan 1.727 karyawan).

b. Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal 1 Juni 2010, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Emmy Ranoewidjojo

Komisaris Independen : Prof. Dr. Wahjudi Prakarsa, MBA

Drs. Aryanto Agus Mulyo, Ak.

Dewan Direksi

Presiden Direktur : Sung Pui Man

Direktur : Sung Man Tak

(10)

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi efek yang diterbitkan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 30 September 2011, adalah sebagai berikut:

Jumlah saham

Tanggal Ditempatkan Nilai nominal

Keterangan Pencatatan dan beredar per saham

Penawaran Umum 13 Oktober 1992 4.000.000 1.000

Company Listing 13 Oktober 1992 30.000.000 1.000

Konversi Saham Obligasi 26 Oktober 1992 3.650.000 1.000

Saham Bonus 2 Agustus 1993 22.590.000 1.000

Saham Dividen 10 Juni 1994 24.096.000 1.000

Jumlah Saham sebelum

Penawaran Terbatas I 84.336.000 1.000

Penawaran Terbatas I 15 Juli 1994 42.168.000 1.000

Jumlah Saham setelah

Penawaran Terbatas I 126.504.000 1.000

Jumlah Saham setelah

Stock Split 1:2 253.008.000 500

Saham Bonus 23 September 1996 45.549.440 500

Jumlah Saham sebelum

Penawaran Terbatas II 298.549.440 500

Penawaran Terbatas II 12 Juli 2000 85.299.840 500

Jumlah Saham setelah

Penawaran Terbatas II 383.849.280 500

Pengeluaran 5% saham

tanpa HMED 2 Oktober 2000 19.192.464 500

Jumlah Saham sebelum

Stock Split 1:5 403.041.184 500

Jumlah Saham setelah

Stock Split 11 Desember 2000 2.015.208.720 100

Seluruh 2.015.208.720 saham yang ditempatkan dan disetor penuh telah tercatat di Bursa Efek Indonesia

d. Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi

Laporan keuangan interim konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai berikut:

Jumlah Aset

Mulai

Kegiatan Utama Lokasi Beroperasi Persentase 1 Jan 2010/

KomersialKepemilikan 30 Sep 2011 31 Des 2010 31 Des 2009

PT Indo Yongtex Jaya Produsen benang Tangerang 1993 67,07% 57.683.546.003 61.172.522.216 60.578.750.802

(IYJ) dan kain

PT Primarajuli Sukses Produsen benang Tangerang 1997 99,99% 325.001.554.626 267.513.267.013 216.726.791.183

(11)

Laporan keuangan interim konsolidasi disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK“) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan peraturan BAPEPAM-LK mengenai pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan.

Laporan keuangan interim konsolidasi disusun secara akrual berdasarkan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang diukur dengan dasar sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi terkait.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasi adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang telah diungkapkan pada Catatan ini

Laporan arus kas interim konsolidasi menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan interim konsolidasi meliputi akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan dimana Perusahaan memiliki penyertaaan saham dengan kepemilikan lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung. Seluruh saldo dan transaksi signifikan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha (Catatan 1c).

Kepentingan non-pengendali atas laba atau rugi bersih dan ekuitas dari anak perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham non-pengendali atas laba atau rugi bersih dan ekuitas anak perusahaan tersebut.

Penyusunan dan penyajian laporan keuangan interim konsolidasian seperti yang didefinisikan dalam PSAK 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan tersendiri”.

c. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, seperti yang didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK ini revisi ini mensyarakat pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang revisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasi.

(12)

d. Persediaan

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan, kecuali bahan baku dan bahan pembantu, ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Biaya perolehan bahan baku dan bahan pembantu ditentukan dengan menggunakan metode masuk pertama, keluar pertama.

Nilai realisasi neto merupakan estimasi harga jual dalam kondisi bisnis normal, dikurangi estimasi beban penyelesaian dan estimasi beban yang diperlukan untuk melakukan penjualan.

Penyisihan untuk penurunan nilai persediaan dibentuk berdasarkan penelaahan nilai realisasi bersih dari persediaan pada akhir tahun.

e. Instrumen keuangan

Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan pengungkapan” (PSAK No. 50), dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” (PSAK No. 55).

Dampak kumulatif dari penerapan secara prospektif PSAK revisi di atas sejumlah Rp1.931.759.297 telah dicatat dalam saldo laba pada tanggal 1 Januari 2010.

PSAK No. 50 mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 55 mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.

1. Aset Keuangan Pengakuan awal

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Aset keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain, investasi jangka pendek dan piutang pihak berelasi.

(13)

Pengukuran setelah pengukuran awal

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut: • Pinjaman yang diberikan dan piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

• Aset Keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan tersedia untuk di jual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus di reklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut: - Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20%

dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.

- Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai investasi jangka pendek yang dikelompokkan sebagai tersedia untuk dijual.

2. Liabilitas Keuangan Pengakuan awal

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup hutang usaha dan hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang dividen dan pinjaman. Liabilitas keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan mencakup hutang usaha dan hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, hutang dividen dan pinjaman.

(14)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan) 2. Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Pengukuran setelah pengakuan awal

• Hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang dividen.

Liabilitas untuk hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang dividen dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya. • Hutang dan pinjaman

Setelah pengakuan awal, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.

3. Saling hapus instrumen keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan interim konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan

4. Nilai wajar instrumen keuangan

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substanstial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

5. Biaya perolehan yang diamortisasi dari instrumen keuangan

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif. Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

(15)

6. Penurunan nilai aset keuangan

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diestimasi secara handal.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wan prestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wan prestasi.

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan terlebih dahulu menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.

(16)

e. Instrumen Keuangan (lanjutan)

6. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)

• Aset keuangan dicatat sebesar biaya perolehan yang diamortisasi (lanjutan)

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Pendapatan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Piutang beserta cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi.

• Aset keuangan yang tersedia untuk dijual

Dalam hal investasi ekuitas diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual, bukti objektif akan termasuk penurunan nilai wajar yang signifikan dan berkepanjangan di bawah nilai perolehan investasi tersebut.

Ketika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai investasi yang sebelumnya diakui pada laba atau rugi direklasifikasikan dari ekuitas ke dalam laba atau rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak dihapuskan melalui laba atau rugi; sedangkan peningkatan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

7. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan Aset keuangan

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan dan Anak Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan dan Anak Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.

(17)

7. Penghentian pengakuan aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) Liabilitas keuangan

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika Liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.

f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

g. Aset Tetap

Perusahaan dan Anak Perusahaan menggunakan model biaya dalam pengukuran aset tetap. Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali tanah, dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai aset tetap. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan

Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount“) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.

Tanah tidak disusutkan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan prasarana 20

Mesin dan peralatan 4 - 20

Perlengkapan kantor 5

Kendaraan 5

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya

(18)

g. Aset Tetap (lanjutan)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke dalam akun aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan tujuannya.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai.

Berdasarkan PSAK No.26 (revisi), “biaya Pinjaman“, beban bunga dan beban lainnya yang terjadi untuk membiayai konstruksi aset tetap dikapitalisasi sebagai bagian dari harga perolehan aset tersebut. Kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat konstruksi telah selesai dan aset tetap telah siap untuk digunakan.

h. Sewa

Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.

Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

Berdasarkan PSAK No.30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimun, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban Keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Laba atau rugi yang terjadi akibat transaksi jual dan sewa-balik ditangguhkan (masing-masing disajikan sebagai “Penghasilan Tangguhan“ dan sebagai bagian dari „Beban Tangguhan“) dan diamortisasi selama sisa masa manfaat aset sewaan yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus

i. Beban Tangguhan

Biaya-biaya yang menghasilkan manfaat di masa yang akan datang ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

(19)

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi tersebut dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan liabilitas moneter dalam matauang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal-tanggal tersebut dan laba atau rugi yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 kurs tukar yang digunakan adalah sebagai berikut:

Mata Uang Asing

Dollar Amerika Serikat 1/Rupiah Euro 1/Rupiah

Yen Jepang 100/Rupiah

30 September 2011 8.832 11.956 11.524 31 Desember 2010 8.991 11.956 11.029 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 9.400 13.510 10.170 k. Imbalan Karyawan

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui kewajiban untuk imbalan kerja karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 bertanggal 25 Maret 2003.

Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode akturial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian akturial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian akturial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasti pada tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diperkirakan. Selanjutnya, biaya jasa lalu yang timbul dari pengenalan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terhutang pada program imbalan pasti yang ada, disyaratkan untuk diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak atau vested.

l. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Pendapatan dari penjualan ekspor diakui sesuai dengan persyaratan kontrak penjualan, yaitu pada saat barang dimuat ke atas kapal di pelabuhan asal (FOB shipping point) atau pada saat barang telah sampai di pelabuhan tujuan (FOB destination point). Pendapatan dari penjualan dalam negeri diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan dasar akrual.

Efektif berlakunya PSAK N0.23 (Revisi 2010),“Pendapatan“, tidak terdapat dampak signifikan dari standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasi.

m. Pajak Penghasilan Badan

Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas beda temporer antara aset dan liabilitas secara komersial dan fiskal pada setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa yang akan datang, seperti rugi fiskal yang belum digunakan, juga diakui sepanjang terdapat kemungkinan realisasinya.

(20)

m. Pajak Penghasilan Badan (lanjutan)

Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dikreditkan atau dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat pada saat hasil penetapan diterima atau, jika ada pengajuan banding oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan, saat hasil dari banding tersebut telah ditetapkan oleh pengadilan.

n. Laba per Saham

Sesuai PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba per saham dihitung dengan membagi laba periode enam bulan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama enam bulan. Perhitungan laba per saham berdasarkan 2.015.208.720 saham untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2011 dan 2010.

o. Pelaporan Segmen

Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK N0.5 (Revisi 2009),”Segmen Operasi. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan penggunaan laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dalam lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntasi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan interim konsolidasi.

Pelaporan segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan interim konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sementara segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa, baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Pendapatan dan beban antar segmen dialokasikan atas dasar segmen usaha. p. Penurunan Nilai Aset

Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan asset. Pada kasus demikian, asset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang revisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.

(21)

Penerapan PSAK N0.48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap pengukuran pelaporan keuangan kecuali bagi pengungkapan

q. Penggunaan Estimasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Karena adanya sifat ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada periode yang akan datang mungkin berbeda dari jumlah estimasi.

r. Pernyataan yang telah dikeluarkan tapi belum berlaku efektif Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

• PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”,

Bertujuan untuk mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja. • PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”,

Bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat asset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.

• PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen Keuangan: Penyajian”,

Bertujuan untuk menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.

• PSAK No. 60,“Instrumen Keuangan: Pengungkapan”,

Bertujuan untuk mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.

Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasi.

(22)

1 Januari 2010/ 30 September 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Kas

Rupiah 869.005.350 1.145.211.000 930.879.568 Dolar Amerika Serikat, AS$76.838;

(31 Desember 2010: AS$50.746; 1 Januari 2010/31 Desember

2009 : AS$63.979) 677.941.674 456.257.286 601.402.600 Euro, EUR2.200; (31 Desember 2010;

1 Januari 2010/31 Desember

2009: EUR2.200) 26.303.332 26.302.738 29.721.318 Sub-jumlah 1.573.250.356 1.627.771.024 1.562.003.486 Bank – Pihak Ketiga

Rupiah

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1.951.022.114 740.697.175 2.317.865.881 PT Bank Central Asia Tbk 3.128.388.833 2.673.853.556 1.500.592.632 PT Bank Chinatrust Indonesia 403.275.511 39.708.321 57.789,399 Lain-lain 147.040.833 94.045.717 56.912.966 Sub-jumlah 5.629.727.291 3.548.304.769 3.933.160.878

Dolar Amerika Serikat PT Bank Chinatrust Indonesia

AS$1.038.814;(31 Desember 2010: AS$304.814;1 Januari 2010

/31 Desember 2009:AS$124.638) 9.165.456.716 2.740.580.067 1.171.598.516 PT Bank Central Asia Tbk,AS$345.171;

(31 Desember 2010: AS$302.738;

1 Januari 2010/31 Desember 2009;

AS$351.062) 3.045.444.792 2.721.914.930 3.299.978.758 PT Bank Internasional Indonesia Tbk,

AS$221.897;(31 Desember 2010;

AS$166.269; 1 Januari 2010/31

Desember 2009: AS$361.272) 1.957.794.055 1.494.920.173 3.395.959.808 PT Bank Danamon Indonesia Tbk,

AS$191.906 1.693.189.726 - - Lain-lain; AS$6.916;(31 Desember : 2010:AS$4.736; 1 Januari 2010 /31 Desember 2009: AS$5.561) 61.016.075 42.582.276 52.268.982 Sub-jumlah 15.922.901.364 6.999.997.446 7.919.806.064 Euro

PT Bank Chinatrust Indonesia,EUR79; (31 Desember 2010; EUR116; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: EUR56.784) 947.159 1.394.045 767.157.203 Jumlah 23.126.826.170 12.177.467.284 14.182.127.631

(23)

1 Januari 2010/ 30 September 2011 31 Desember 2010 31Desember 2009

Pihak yang berelasi

PT Mewah Niagatama (Catatan 5) 54.713.400 10.873.247 311.474.200

Pihak ketiga

Esprit Europe Services GMBH, ,

Jerman 9.055.167.540 4.472.128.255 6.725.623.202 PT Hong Fu Hua 4.717.557.508 6.306.856.100 1.257.308.726 PT Trubustex 2.957.827.243 4.547.546.650 - Bp. Asep Hermawan 2.681.676.394 3.943.800.584 3.061.914.134 PT Matahari Sentosa Jaya 2.198.015.568 1.004.815.040 1.412.413.056 Burlington Industrial Phil Inc, Philipina 2.021.702.325 - - Doubletex, Kanada 1.875.354.325 2.217.858.162 626.416.564 Sari Pacific Inc., Kanada 1.803.465.315 843.657.178 - Sun Jaya 1.641.909.979 1.126.012.302 440.085.666 CV Eka Karya Mandiri 1.520.844.900 - - TK Langsung Lancar 1.480.514.007 - - TK 1 2 5 1.401.003.204 545.799.649 - PT Kahatex 1.284.358.115 1.155.931.847 565.020.012 Bandung Jaya 1.283.584.752 623.903.321 395.096.965 PT Wintai Garment 1.200.412.350 532.591.807 1.748.394.512 Coantex 1.191.698.059 1.480.432.479 - Mitsui & Co. Ltd., Thailand 1.103.972.228 1.826.723.768 3.360.346.968 Bp.Derman 1.083.362.150 - - Toko Agung 1.057.266.535 3.392.793.347 1.370.535.414 Tunas Jaya 934.058.251 2.941.400.224 805.672.622 Fabrica de Cintas S.L., Spanyol 917.873.454 840.788.870 329.930.366 PT Singlong Brothers Industrial 917.385.046 680.003.127 13.333.655 PT Eksonindo Multi Product Industrial 868.163.818 - - As Tekstil Sanayi Ve Tic As 814.165.265 - - Bp.Iskandar/Sumber Baru 773.113.086 1.125.350.253 444.144.362 Jumatex SA de CV, Meksiko 748.449.796 707.924.367 - PT Permata Surya 748.410.000 1.290.294.000 - Ibu Liza Christina 714.581.872 595.781.824 1.348.331.360 Ventuno Produtos Texteis LTDA, Brasil 682.186.772 - - PT Surya Barutama 671.086.116 - - PT Permata Era Duasatu 656.041.950 720.318.545 512.764.175 Maju Jaya 589.336.304 - - Toko Sion 557.616.140 - - Ibu Ciing 513.178.500 916.199.920 993.366.688 PT Joans Textile 509.508.416 184.282.053 1.241.932.046 Dynayarn USA, Amerika Serikat 507.393.084 534.956.858 522.851.500 PT Bola intan 507.228.524 1.458.226.559 57.857.470 Mega Foam 499.559.700 805.010.663 220.630.404 PT Texfibre Indonesia 458.332.412 1.303.899.701 1.238.258.042 Kaytee International Company, India 414.909.538 715.266.193 - Meina Meina Textiles Co.,Ltd, Vietnam 396.450.035 721.679.024 - How Are You Indonesia 386.785.002 599.354.552 - S. Oliver Bernd Freier GMBH,

Jerman 356.815.355 1.404.197.207 1.854.434.004 Buana Promo 328.864.435 605.528.805 - Tk. Baru 309.885.900 1.794.793.474 -

(24)

1 Januari 2010/ 30 September 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Pihak ketiga (lanjutan)

Bp. Lim 287.850.250 158.385.050 539.018.150 PT Sinar Para Taruna 261.301.918 53.577.653 735.307.278 Qualvest Company Ltd., Hong Kong 105.798.799 63.604.762 1.839.933.346 Dedy Fanbuntoro 38.412.000 561.774.724 - PT Shakuntala Raya Knitting Industries 33.458.139 101.672.476 418.692.920 Bp.Suherman 32.708.121 550.475.430 347.710.859 Pinky 14.490.930 - 418.675.466 Mexx Europe BV, Belanda 7.340.736 3.096.042.578 - Ak-Pa Tekstil Ihracat Pazarlama

A.S., Turki - 2.603.819.674 3.098.271.960 Bp. Asiong - 2.386.737.477 1.496.825.285 Apex Lingerie Ltd., Bangladesh - 1.594.733.670 - Zafer Yalcinkaya Textile

Ltd., Sti., Turki - 1.047.155.247 989.631.812 Sangani Textile Ltd., Afrika Selatan - 993.567.448 - W.P. Lavori in Corso SRL., Italia - 910.381.457 - Bony Textile Isletmeleri San. Tic., Turki - 862.687.978 - Prosperity Yarn MFG. Co. Inc.

(PBWSI), Turki - 856.072.221 - PT Indo Panca - 830.502.113 830.502.113 Ring Shine Textiles Ltd., Bangladesh - 816.812.570 1.820.756.500 Textile Farbe, Turki - 814.368.816 - PT Sinar Continental - 792.267.378 465.952.876 Noreson Marketing, Filipina - 780.252.467 - Atilim Textile San. Tic. A.S., Turki - 774.125.100 - Motif Mesucat Textile San. Ve Tic

Ltd Sti., Turki - 752.875.591 689.997.600 Simtex San, Bangladesh - 693.078.428 - Licratel S.A., Amerika Serikat - 657.197.145 - Ng Inggrid - 561.741.400 - PT Mewah Dinamika Industri - 520.472.662 543.889.184 PT Korin Fancy Yarn Textile - 420.234.346 402.855.516 Aigle International SA, Prancis - 26.433.540 955.665.100 PT Karta Ajies - - 1.712.055.222 AS Textile Sanayi. Ve Tic A.S, Turki - - 1.196.881.884 Ulusoy Textile San. Ve Tic A.S,

Turki - - 1.120.522.300 D. Zinman Textiles Ltd., Kanada - - 1.039.805.534

Jorge Gomes e Irmao, SA, Portugal - - 814.947.922 Solar Air Trading, Filipina - - 758.308.528 Or-Al Textile San. Ve Tic A.S,Tuki - - 740.689.920 Hakcan Tekstil San. Ve Tic.

Ltd., Sti, Turki - - 731.620.800 Tom Tailor Sportswear, Jerman - - 575.053.434 Aditya Birla Group, India - - 419.945.000 Shergroup Textiles Ltd.,Kanada - - 400.910.752 PT Triputra Nusamandala - - 400.000.000 Lain-lain 19.773.268.405 19.305.391.591 13.239.139.689

(25)

Cadangan penurunan nilai - (2.519.825.839) (2.580.515.878)

Bersih 77.895.700.566 95.032.721.861 66.709.712.985

Rincian piutang usaha diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 23):

1 Januari 2010/ 30 September 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Dolar Amerika Serikat, AS$4.657.174; (31 Desember 2010: AS$6.213.934; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: AS$5.418.778) 41.090.248.055 55.869.481.153 50.936.512.522 Rupiah 36.860.165.911 41.693.939.794 18.649.586.855 Euro (EUR1.155) - - 15.603.686 Jumlah 77.950.413.966 97.563.420.947 69.601.703.063

Ringkasan umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

1 Januari 2010/ 30 September 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Belum jatuh tempo 53.597.570.230 42.191.323.470 38.840.621.692 Lewat jatuh tempo:

1 sampai dengan 30 hari 15.314.500.494 35.956.847.119 10.162.670.769 31 sampai dengan 60 hari 7.420.393.201 8.325.405.808 10.239.656.472 61 sampai dengan 90 hari 1.614.873.691 1.164.583.470 3.126.390.723 Lebih dari 90 hari 3.076.350 9.925.261.080 7.232.363.407

Jumlah 77.950.413.966 97.563.420.947 69.601.703.063

Penurunan dari cadangan penurunan nilai adalah sebagai berikut :

1 Januari 2010/ 30 September 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Saldo awal tahun 2.519.825.839 2.580.515.878 2.478.207.601 Penambahan (pengurangan) (2.519.825.839) (60.690.039 ) 102.308.277

Saldo akhir tahun - 2.519.825.839 2.580.515.878 Pada tanggal 30 September 2011, manajemen setujui untuk menghapus seluruh cadangan penurunan nilai persediaan yang nyata-nyata sudah tidak dapat ditagih lagi yang telah dicadangkan tahun-tahun sebelumnya.

(26)

Manajemen berpendapat bahwa cadangan penurunan nilai yang dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (Catatan 10).

5. AKUN DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

a. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama terdiri dari sewa, uang muka yang tidak dikenai bunga dan penjualan benang sisa.

Rincian saldo akun dan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:

Persentase terhadap Jumlah Asete/Liabilitas/

Jumlah Pendapatan atau Beban Terkait

1 Jan 2010/ 1 Jan 2010/

30 Sep 2011 31 Des 2010 31 Des 2009 30 Sep 2011 31 Des 2010 31 Des 2009 Piutang Usaha

PT Mewah Niagatama 54.713.400 10.873.247 311.474.200 0,01% 0,00% 0,06%

Piutang - Lain-lain

Pinjaman karyawan 214.867.104 262.483.463 335.009.200 0,04% 0,05% 0.07%

PT Argo Prima Perkasa 264.000.000 264.000.000 1.209.476.538 0,04% 0,05% 0,23%

Jumlah 478.867.104 526.483.463 1.544.485.738 0,08% 0,10% 0,30%

Biaya dibayar dimuka

PT Cahaya Interkontinental 833.333.333 191.274.997 516.666.665 0,14% 0,03% 0,10% Hutang - Lain-lain Karyawan 49.727.665 388.663.650 385.888.650 0,02% 0,12% 0,15% Penjualan PT Mewah Niagatama 142.086.000 81.395.318 845.005.318 0,05% 0,01% 0,16%

b. Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai penjualan benang sisa ke PT Mewah Niagatama. Transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Piutang dari transaksi tersebut disajikan sebagai “Piutang Usaha Pihak Berelasi”.

c. Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa dengan PT Cahaya Interkontinental (Pemegang Saham) dimana Perusahaan menyewa sebuah gedung kantor sebesar Rp1.200.000.000 untuk periode 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2012,

d. PT Primarajuli Sukses, Anak Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada perusahaan afiliasi,PT Prima Agro Perkasa.

e. Pada tanggal 28 Desember 2010, PS dan IYJ, Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian pemanfaatan fasilitas produksi (bangunan dan prasarana serta mesin) dimana PS memanfaatkan fasilitas produksi IYJ dengan membayar sewa sebesar AS$45.000 perbulan dan berkomitmen mengambil-alih seluruh persediaan IYJ yang tercata pada tanggal 31 Desember 2010. Pada tanggal 30 September 2011, PRS dan IYJ telah setuju mengakhiri perjanjian pemanfaatan fasilitas produksi tersebut..

(27)

1 Januari 2010/ 30 September 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Barang jadi (Catatan 18) 115.511.669.925 106.483.089.352 108.293.051.015 Barang dalam proses (Catatan 18) 33.242.111.003 26.455.127.139 25.797.995.110 Bahan baku 55.296.895.232 49.560.482.667 30.778.022.215 Bahan pembantu 29.001.857.073 27.303.081.659 24.317.522.049 Bahan baku dalam perjalanan - 584.322.841 663.828.282

Jumlah 233.052.533.233 210.386.103.658 189.850.418.671

Dikurangi penyisihan penurunan

nilai persediaan (Catatan 18) - - (522.531.868)

Neto 233.052.533.233 210.386.103.658 189.327.886.803

Pada tanggal 30 September 2011, seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya dalam suatu paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar AS$19 juta dan masing-masing sebesar AS$19,5 juta pada 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009, yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.

Berdasarkan penelaahan terhadap nilai realisasi neto persediaan pada akhir periode, manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dilakukan penyisihan untuk penurunan nilai persediaan.dari penurunan nilai realisasi bersih persediaan.

Persediaan digunakan sebagai jaminan untuk hutang bank (Catatan 10)

7. PEMBAYARAN DIMUKA

Rincian pembayaran dimuka diklasifikasikan menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut (Catatan 23):

1 Januari 2010/

30 September 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009

Dolar Amerika Serikat, AS$652.813;

(31 Desember 2010: AS$772.446; 1 Januari 2010/31 Desember 2009: AS$151.666) 5.759.765.040 6.945.066.212 1.425.663.525 Rupiah 642.141.059 99.654.155 952.919.104 Jumlah 6.401.906.099 7.044.720.367 2.378.582.629

(28)

Aset tetap terdiri dari:

30 September 2011

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Pemilikan Langsung

Tanah 23.526.675.869 - - - 23.526.675.869

Bangunan dan prasarana 104.057.114.145 - - 18.870.112.318 122.927.226.463

Mesin dan peralatan 535.173.320.282 4.633.904.151 (804.717.781 ) 20.716.616.124 559.719.122.776

Perlengkapan kantor 7.893.521.970 348.508.040 (781.005.186 ) - 7.461.024.824

Kendaraan 5.873.106.470 1.168.940.775 (557.415.000 ) - 6.484.632.245

Aset dalam penyelesaian 32.890.412.266 20.129.474.454 - (39.586.728.442 ) 13.433.158.278

Jumlah Biaya Perolehan 709.414.151.002 26.280.827.420 (2.143.137.967) - 733.551.840.455

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Bangunan dan prasarana 59.132.686.413 2.634.225.851 - - 61.766.912.263

Mesin dan peralatan 379.219.797.452 15.448.123.450 (629.029.383) - 394.038.891.519

Perlengkapan kantor 6.379.637.079 417.775.343 (741.934.919) - 6.055.477.503

Kendaraan 5.481.498.455 98.563.837 (557.415.000) - 5.022.647.293

Jumlah Akumulasi Penyusutan 450.213.619.399 18.598.688.481 (1.928.379.302) - 466.883.928.578

Penurunan Nilai Aset Tetap

Bangunan dan prasarana 10.774.538.021 - - - 10.774.538.021

Mesin dan peralatan 25.339.365.576 - - - 25.339.365.576

Jumlah Penurunan Nilai

Aset Tetap 36.113.903.597 - - - 36.113.903.597 Nilai Tercatat 223.086.628.006 230.554.008.280 31 Desember 2010

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan

Pemilikan Langsung

Hak atas tanah 23.526.675.869 - - - 23.526.675.869

Bangunan dan prasarana 102.786.385.476 - - 1.270.728.669 104.057.114.145

Mesin dan peralatan 529.084.739.192 6.503.557.412 (2.373.027.237) 1.958.050.915 535.173.320.282

Perlengkapan kantor 7.562.938.912 618.743.188 (288.160.130 ) - 7.893.521.970

Kendaraan 6.427.197.742 - (554.091.272 ) - 5.873.106.470

Aset dalam penyelesaian 2.075.685.254 34.043.506.596 - (3.228.779.584 ) 32.890.412.266

Jumlah Nilai tercatat 671.463.622.445 41.165.807.196 (3.215.278.639) - 709.414.151.002

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan Langsung

Bangunan dan prasarana 55.013.421.582 4.119.264.831 - - 59.132.686.413

Mesin dan peralatan 356.603.656.967 24.914.922.241 (2.298.781.756) - 379.219.797.452

Perlengkapan kantor 6.058.476.828 537.315.882 (216.155.631) - 6.379.637.079

Kendaraan 5.914.955.145 120.634.582 (554.091.272) - 5.481.498.455

Jumlah Akumulasi Penyusutan 423.590.510.522 29.692.137.536 (3.069.028.659) - 450.213.619.399

Penurunan Nilai Aset Tetap

Bangunan dan prasarana 10.774.538.021 - - - 10.774.538.021

Mesin dan peralatan 25.339.365.576 - - - 25.339.365.576

Jumlah Penurunan Nilai

Aset Tetap 36.113.903.597 - - - 36.113.903.597

Nilai Tercatat 211.759.208.326 223.086.628.006

Referensi

Dokumen terkait

Judul Tesis : ANALISIS PENGARUH PENDEKATAN MALCOLM BALDRIGE CRITERIA FOR PERFORMANCE EXCELLENCE TERHADAP KINERJA PT TRAKINDO UTAMA CABANG MEDAN.. Nama Mahasiswa

Kajian yang komprehensif untuk membahas aspek-aspek tersebut menjadi permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian ini yakni bagaimana pengaruh

Oleh karena itu, untuk meningkatkan keakuratan informasi yang dapat mempengaruhi profitabilitas, maka Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin sebaiknya menggunakan metode

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 97 ayat (1) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

Spesimen dengan parameter orientasi arah aksial memiliki nilai kekuatan tarik, regangan tarik, dan juga modulus elastisitas dari objek hasil cetak 3D printing yang lebih

Ketika Barat kemudian main .]J, rasanya akan sulit buat declarer untuk tidak trump dengan [J atau [A dan kontrak tidak bisa dihindari mati 1.. Count Signal digunakan untuk

Alu bage pemeteh entahpe kepentaren manusia labo banci nampati kalak sideban guna ngantusi kerna sura-sura Dibata (8:17) sabap IA nge si erbahanca kerinana jadi,