• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 265/VI-BPHA/2007

TENTANG

IZIN PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN PERALATAN UNTUK KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

A.N. PT. WAPOGA MUTIARA TIMBER UNIT I DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Membaca

Menimbang

:

:

Surat Presiden Direktur PT. Wapoga Mutiara Timber No. 33/ WMT-G/VIII/2007 tanggal 22 Juni 2007 perihal Permohonan Persetujuan Pemasukan Peralatan a.n. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I.

a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 744/Kpts-II/1990 tanggal 13 Desember 1990, PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I adalah perusahaan pemegang IUPHHK/HPH pada hutan alam seluas ±178.800 hektar di Provinsi Irian Jaya Barat;

b. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 81/Kpts-IV/1996 tanggal 14 Maret 1996, PT. Wapoga Mutiara Timber telah mendapat Pengesahan Rencana Karya Pengusahaan Hutan yang meliputi Seluruh Jangka Waktu Pengusahaan Hutan (Sementara); c. bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Provinsi Irian Jaya Barat Nomor KEP-522.1/013 tanggal 27 Desember 2006, PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I mendapatkan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2007 atas areal seluas 2.515 Ha dengan target produksi 54.071,50m3 di atas areal kerjanya; d. bahwa untuk mendukung kegiatan sebagaimana huruf c di atas,

diperlukan peralatan guna mendukung kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam atas nama PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I;

e. bahwa berdasarkan Pasal 50 ayat (3) huruf j dan k Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, bahwa setiap orang dilarang membawa alat-alat berat yang lazim digunakan untuk mengangkut hasil hutan dan alat-alat yang lazim digunakan untuk menebang, memotong, atau membelah pohon didalam kawasan hutan tanpa izin pejabat yang berwenang;

(2)

f. bahwa berdasarkan Pasal 8 ayat (1) Keputusan Menteri Kehutanan No. 428/KPTS-II/2003 Jo. No. SK.401/Menhut-II/2004, Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan menerbitkan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan Untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam atau IPK;

g. bahwa berdasarkan penilaian administrasi oleh Direktorat Bina Pengembangan Hutan Alam, yang berupa pemenuhan kelengkapan persyaratan dan perhitungan kebutuhan optimal peralatan PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I, yang bersangkutan telah memenuhi syarat untuk dapat diberikan izin pemasukan dan penggunaan peralatan;

h. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka dipandang perlu menerbitkan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Jo. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007;

5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 Jis. Nomor 171/M Tahun 2005 dan Nomor 31/P Tahun 2007;

6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Jis. Nomor 62 Tahun 2005 dan Nomor 90 Tahun 2006;

7. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005, Jis Nomor 15 Tahun 2005, Nomor 63 Tahun 2005, Nomor 80 Tahun 2005, Nomor 66 Tahun 2006, Nomor 91 Tahun 2006, Nomor 7 Tahun 2007 dan Nomor 17 Tahun 2007;

8. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 6887/Kpts-II/2002, Jis. Nomor 10031/Kpts-II/2002 dan Nomor 59/Kpts-II/2003;

9. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 428/Kpts-II/2003 jo. Nomor SK.401/Menhut-II/2004;

10. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.382/Menhut-II/2004; 11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/Menhut-II/2005, Jis

Nomor P.17/Menhut-II/2005, Nomor P.35/Menhut-II/2005, Nomor P.46/Menhut-II/2006, Nomor P.71/Menhut-II/2006 dan Nomor P.17/Menhut-II/2007;

12. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2007. Jo. Nomor P. 40/Menhut-II/2007.

Memperhatikan : 1. Pertimbangan teknis Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Irian Jaya Barat No.mor 522.3/279 tanggal 14 Mei 2007.

(3)

2. Surat Pernyataan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Irian Jaya Barat No. 522/527 tanggal 14 Mei 2007, yang menyatakan bahwa rekomendasi pemasukan dan penggunaan peralatan An. IUPHHK PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I sebanyak 2 (dua) unit, secara fisik peralatan tersebut belum berada di berada di lokasi penggunaan peralatan.

3. Surat Perjanjian Pinjam Pakai Peralatan tanggal 8 Januari 2007 antara PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I dengan PT. Wapoga Mutiara Industries sebanyak 2 (dua) unit

MEMUTUSKAN Menetapkan :

PERTAMA : Memberikan Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam An. PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I di Provinsi Irian Jaya Barat dengan jumlah dan jenis peralatan sebagaimana tercantum dalam lampiran Keputusan ini.

KEDUA : Peralatan sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA digunakan untuk melaksanakan kegiatan usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam sesuai Keputusan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi Irian Jaya Barat Nomor KEP-522.1/013 tanggal 27 Desember 2006, PT. Wapoga Mutiara Timber Unit I mendapatkan Pengesahan Rencana Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Tahun 2007 atas areal seluas 2.515 Ha dengan target produksi 54.071,50 m3 di atas areal kerjanya dan tidak dipergunakan untuk keperluan lain.

KETIGA : Pemegang izin wajib :

a. Melaksanakan penebangan ramah lingkungan (Reduced Impact Logging) sesuai surat edaran Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Produksi No. 274/VI-PHA/2001 tanggal 23 Februari 2001.

b. Menyampaikan laporan bulanan penggunaan peralatan kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam, Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi Wilayah XVII Jayapura.

c. Melaporkan peralatan yang rusak atau yang tidak digunakan lagi kepada Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan c.q. Direktur Bina Pengembangan Hutan Alam, dengan dilampiri Berita Acara Pemeriksaan yang dibuat oleh pemegang izin.

KEEMPAT : Setiap pelanggaran dan atau penyimpangan yang dilakukan pemegang izin akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(4)

KELIMA : Kepala Dinas Provinsi dan Kepala Dinas Kabupaten melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan Keputusan ini.

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan tanggal 31 Desember 2007.

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Humas,

ttd

Hari Budianto, SH,MH. NIP. 080057821

Ditetapkan di : Jakarta

pada tanggal : 9 Oktober 2007 Direktur Jenderal,

ttd

Dr. Ir. Hadi S Pasaribu, M.Sc. NIP 080044005

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada : 1. Menteri Kehutanan (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Departemen Kehutanan; 3. Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan;

4. Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam; 5. Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Kehutanan Regional IV;

6. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Provinsi Irian Jaya Barat;

7. Kepala Dinas yang diserahi tugas dan tanggung jawab di bidang Kehutanan Kabupaten Teluk Wondama;

(5)

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK. 265/VI-BPHA/2007

Tanggal : 9 Oktober 2007

DAFTAR JENIS PERALATAN YANG DIIZINKAN UNTUK DIMASUKKAN DAN DIGUNAKAN DALAM KEGIATAN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN ALAM

An. PT. WAPOGA MUTIARA TIMBER UNIT I

Nomor Rangka, Mesin dan Tahun Pembuatan No Peruntukan dan Jenis Alat

Rangka Mesin Tahun

Kegiatan Produksi

1. Tractor Komatsu 155 A S6D155A-4-51577 D155-1-30022 2. Track Loader Komatsu D75S TF SD125-1-12722 D75S-16201

J u m l a h 2 (dua) unit

Salinan sesuai dengan aslinya Kepala Bagian Hukum dan Humas,

ttd

Hari Budianto, SH,MH. NIP. 080057821

Direktur Jenderal,

ttd

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Ketentuan mengenai organisasi dan tata kelola PTS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Statuta masing-masing PTS yang ditetapkan dengan peraturan Badan

[r]

[r]

KPDT/VI/2012 tanggal 14 Juni 2012, dengan ini Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja (Satker) Sekretariat Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang

Untuk menjamin keterpaduan dan akurasi data dalam Sistem Informasi ASN, setiap Instansi Pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib memutakhirkan data

97 Berapa banyak kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen tetap dalam tiga tahun terakhir (judul PKM, lokasi, jumlah biaya, sumber biaya,

Kegiatan ini dapat berupa elaborasi / menjabarkan 8 standar nasional pendidikan menjadi berbagai standar lain yang mengatur berbagai aspek secara lebih rinci;4. merumuskan