• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karya Tulis Ilmiah Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK

PROFESI KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU

TAHUN 2015

DisusunOleh : WIN D I HU S A D A NPM : 1224260150. DB

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN AKADEMI

KEBIDANAN DEHASEN BENGKULU

2015

(2)

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK

PROFESI KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU

TAHUN 2015

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

Disusun oleh WIN D I HU S A D A NPM. 1224260150 DB

PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN

AKADEMI KEBIDANAN DEHASEN BENGKULU

2015

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK

PROFESI KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU

TAHUN 2015

WIN D I HU S A D A NPM. 1224260150 DB

Telah Diuji dan Dipertahankan Di Hadapan Tim Penguji Karya Tulis Ilmiah Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu

Pada Tanggal 08 Agustus 2015

(4)

AKADEMI KEBIDANAN DEHASEN BENGKULU Jln. Meraapi Raya No. 42 Kebun Tebeng Bengkulu Telp. (0736) 21977; Fax (0736) 22027

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Windi Husada NPM : 1224260150. DB Program Studi : D.III Kebidanan

Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah

Judul : Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan Di Kota Bengkulu Tahun 2015

Dosen Pembimbing : Hj. Hadara, SKM, MM,Berlian Kando S, S.Kep, M.Kes

Adalah benar-benar hasil karya saya.

Di dalam Karya Tulis Ilmiah tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan maupun gagasan peneliti lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya akui dan seolah-olah sebagi tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada peneliti aslinya.

Apabila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu termasuk (pencabutan gelar kesarjanaan/sanksi) yang telah saya peroleh.

(5)

MOTTO

Jangan engkau menghitung kebaikan yang telah engkau lakukan , Tetapi hitunglah beberapa perbuatan yang buruk yang telah engkau kerjakan di muka bumi ini. Orang bijak adalah orang yang selalu berusaha untuk memperbaiki dirinya dan tidak pemah ada Kata untuk menyalahkan orang lain walaupun sebenamya orang lain itu salah.

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahhirobilalamin, dengan iringan do’a serta usaha yang tiada henti hentinya akhirnya karya Tulis Ilmiah ini telah terselesaikan.

KARYA TULIS ILMIAH INI SAYA PERSEMBAHKAN KEPADA

Allah SWT atas rahmat dan hidayahnya serta memberikan ku serta memberikan ku kesehatan sepanjang aku hidup.

Kedua orang Tua ku yang aku sayang dan cintanya. Ayahanda ( LUKMAN HAKIM ) dan ibunda ( KURNIATI ) yang senantiasa tak kenal lelah mengorbankan tenaga agar aku tetap bisa mengenyam pendidikan setinggi mungkin, bekerja keras dan selalu mendo’akan ku, memberikan dukungan moril dan materil, serta memberi semangat yang tiada henti hentinya, terima kasih atas jasa kalian sampai kapan pun tidak akan aku lupakan.

Buat Ayuk - Ayuk Dan Kakak ku (IKA SAKTI BRAHMANA, KRISTIN HAKIM, WULAN DARI, dan BUDI ONO), semangat serta dorongan kalianlah yang membangkitkan semangatku.

Kepada Pembimbing Karya Tulis Ilmiah ku ibu Hj. HADARA, SKM, MM dan ibu Ns. BERLIAN KANDO S, S.Kep, M.KES yang selalu membimbing aku hingga dapat menyelesaikan Karya Tubs Ilmiah, terima kasih atas jasa kalian sampai kapan pun tidak akan aku lupakan

Kepada dosen ku ( bunda vivi, bunda syami, bunda lucky, bunda mepi, bunda reni, bunda iswari, bunda venty, bapak dahrizal ) semua yang tak sempat aku sebutkan satu persatu) terima kasih atas ilmunya

Terima kasih buat MOLAS MOLAS kesayangan WINDI HUSADA AYUK SRI AYU dari Bengkulu yang BERANI DAN NEKAT haha AYUK SHANTY dari Flores Cancar yang PERHATLAN dan terakhir si pipi Bakpaw NURUL DWINITA Bengkulu yang PINTAR dan yang lain yang tak bisa aku sebutkan satu persatu yang selalu menemaniku dan memberikan bantuan disaat kubahku.

Kepada kampus tercintaku STIKES DAN AKADEMI KEBIDANAN DEHASEN tempat AKU menuntut ilmu selama 3 tahun.

Buat Almamater Tercinta tempatku menggapai masa depan ( AKADEMI KEBIDANAN DEHASEN ).

(6)

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK

PROFESI KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU

TAHUN 2015

ABSTRAK

x halaman awal + 36 halaman inti

Windi Husada. Hj. Hadara, SKM, MM. Ns.Berlian Kando S, S.Kep, M.Kes

Latar Belakang : Kode etik profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas ptofesinya dan dalam hidup di masyarakat. Pelanggaran kode etik di Indonesia masih sering terjadi. Kasus pelanggaran Bidan di Kediri yang memberikan suntikan perangsang untuk aborsi menyebabkan kliennya yang masih remaja meninggal dunia. Pelanggaran juga terjadi di Jember dimana klien mengalami luka robek pada organ wanitanya. Peristiwa ini diakibatkan bidan salah atau lalai dalam mengambil tindakan untuk menggunting dinding organ pada saat persalinan (Reza, 2012).

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan bidan tentang kode etik profesi kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan teknik pengambilan sampel secaratotal sampling yang dilaksanakan di 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Anggut Atas, Puskesmas Sawah Lebar dan Puskesmas Jembatan Kecil di Kota Bengkulu. Dilakukan pada tanggal 22 Juni – 06 Juli 2015. Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden 70%memiliki pengetahuan yang baik tentang kode etik profesi kebidanan.

Kesimpulan dan Saran : Diharapkan Bidan tetap meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kode etik profesi bidan dengan mengikuti seminar-seminar yang dikalsanakan oleh IBI sehingga pengetahuan bidan tentang kode etik ini semuanya mencapai kategori baik dan dalam memberikan asuhan kebidanan selalu berpegang pada kode etik.

Kata Kunci : Bidan, Kode Etik, Pengetahuan

Daftar Pustaka :14 (2006-2014)

(7)

DESCRIPTION OF UNDERSTANDING OF MIDWIVES ABOUT THE MIDWIFERY PROFESSIONAL CODE OF ETHICS IN BENGKULU

2015 ABSTRACT

X preliminary pages + 36 core pages

Windi Husada. Hj. Hadara, SKM, MM. Ns.Berlian Kando S, S.Kep, M.Kes

Background: The code of ethics was the norms that must be heeded by every member of the profession concerned in implementing the professional tasks and in social life. Violations of the code of ethics in Indonesia were still common. Midwives infringement cases in Kediri which give a fillip to abortion injections causing his client who was a teenager died. Violations also occur in Jember where clients suffered lacerations on his female organs. This event caused a midwife incorrect or negligent in taking action to cut the organ wall at delivery (Reza, 2012).

Purpose: This research aimed to determine the description of understanding of midwives about the midwifery professional code of ethics in Bengkulu2015.

Research Method: This research was a descriptive research, with a total sampling technique sampling done in three PHCs; Anggut Atas, Sawah Lebar, and Jembatan Kecil Public health centers. Research was hold from june of 22th to july of six 2015. Total samples are 30 Midwives.

Result: The results showed that more than half of the respondents 70% had a good understanding of midwifery professional code of ethics.

Conclusion and Suggestion: It was expected to Midwivesto improve the understanding and understanding of the professional code of ethics midwife with seminars done by IBI so the midwife understand about the code of conduct all achieved good category and in providing midwifery care had always adhered to the code of ethics.

Keyword : Midwives, Code of Ethics, Understanding Literature : 14 (2006-2014)

(8)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan Di Kota Bengkulu Tahun 2015” .

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan yang bermanfaat oleh berbagai pihak, oleh karena itu perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Ice Rakizah Syafrie, M.Kes, selaku Direktur Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu.

2. Ibu Syami Yulianti, SST selaku Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan Dehasen Bengkulu

3. Ibu Hj. Hadara, SKM, MM selaku pembimbing I yang telah membimbing penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah tepat pada waktunya.

4. Ibu Berlian Kando S, S.Kep, M.Kes selaku pembimbing II yang telah membimbing penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Karya Tulis Ilmiah ini sehingga dapat selesai tepat waktunya.

5. Seluruh staf pengajar Dehasen Bengkulu, yang telah memberikan bekal ilmu selama dibangku kuliah.

(9)

6. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan do’a dan dukungan atas keberhasilanku.

7. Semua teman-teman sejawat dan seperjuangan yang telah mendukung dan membantu saya dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan-kekurangan baik dari segi isi, penyusunan maupun tehnik penulisan karena keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu dengan kerendahan hati penulis mengaharapkan saran, kritik yang sifatnya membangun dari pembaca demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini dan perbaikan-perbaikan dimasa akan datang.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan dalam penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

Bengkulu, Agustus 2015 Penulis

Windi Husada

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN PENELITIAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR SINGKATAN/ISTILAH ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan ... 6

B. Kode Etik Profesi Bidan ... 9

C. Masalah Etik, moral dan Dilema dalam Praktik Kebidanan ... 14

BAB III KERANGKA KONSEP ... 17

(11)

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ... 19

B. Definisi Operasional ... 19

C. Populasi dan Sampel... 20

D. Waktu dan Tempat Penelitian ... 20

E. Etika Penelitian... 21

F. Uji Validitas dan Reliabilitas... 22

G. Pengumpulan, Pengolahan, Analisa Data... 23

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Jalannya Penelitian ... 27

B. Penyajian data dan interpretasi ... 28

C. Pembahasan ... 32

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 33

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Lampiran Halaman Tabel 4.1 Definisi Oprasional ... 21 Tabel 5.1 Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik

Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015 ... 29

(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Lampiran Halaman Gambar 3.1 Kerangka Konsep ... 19

(14)

DAFTAR SINGKATAN / ISTILAH

Halaman

USG : Ultrasonography ... 3

IBI : Ikatan Bidan Indonesia... 9

KIA/KB : Kesehatan Ibu Dan Anak / Keluarga Berencana ... 11

AIDS : Acquired Immun Deficiency Syndreme... 17

DINKES : Dinas Kesehatan ... 28

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halam

an

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 38

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden... 39

Lampiran 3 Kuisioner Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan Di Kota Bengkulu Tahun 2015... 40

Lampiran 4 Surat Pengantar Ke Diknas Kesehatan Kota... 41

Lampiran5 Surat Pra Ke Sekertaris IBI... 42

Lampiran 6 Surat Rekomendasi Pra Dari Puskesmas Jembatan Kecil ... 43

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian Dari KP2T ... 44

Lampiran 8 Surat Izin Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Dan Penanaman Modal... 45

Lampiran 9 Surat Izin Penelitian Ke Dinas Kesehatan Kota ... 46

Lampiran 10 Surat Izin Penelitian Ke Puskesmas Anggut Atas Jembatan Kecil, Sawah Lebar ... 47

Lampiran 11 Surat Keterangan Selesai Penelitian ... 48

Lampiran 12 Master Tablel ... 49

Lempiran 13 Lembar Konsul ... 50

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidan merupakan jabatan profesional. Sebagai anggota profesi, bidan mempunyai ciri khas yang khusus. Bidan memiliki ciri tugas yang unik yaitu selalu mengedepankan fungsi ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya serta memiliki kode etik serangkaian pengetahuan ilmiah yang didapat melalui proses dan jenjang pendidikan tertentu. Setiap jabatan profesi memiliki kode etik tersendiri (Purwoastuti, 2014). Kode etik profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas ptofesinya dan dalam hidup di masyarakat. Organisasi Bidan telah mengembangkan kode etik profesi sebagai pedoman. Salah satu contohnya adalah kode etik bidan internasional (The International Confederation of Midwives Code of Ethics) (Purwoastuti, 2014).

Pelanggaran kode etik di Indonesia masih sering terjadi. Kasus pelanggaran Bidan di Kediri yang memberikan suntikan perangsang untuk aborsi menyebabkan kliennya yang masih remaja meninggal dunia. Pelanggaran juga terjadi di Jember dimana klien mengalami luka robek pada organ wanitanya. Peristiwa ini diakibatkan bidan salah atau lalai dalam mengambil tindakan untuk menggunting dinding organ pada saat persalinan (Reza, 2012).

(17)

2

Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit yang berkaitan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada (Marimbi, 2009).

Berdasarkan data yang diambil dari Dinas Kesehatan Kota Bengkulu terdapat 49 kasus kematian bayi di 9 kecamatan. Jumlah terbanyak terdapat pada wilayah kerja puskesmas Anggut atas, Jembatan Kecil, dan Sawah Lebar. Sebanyak 8 kasus kematian bayi asfiksia terjadi di wilayah kerja Puskesmas Anggut Atas , dan 7 kasus kematian bayi di wilayah kerja Puskesmas Jembatan Kecil. Sedangkan di wilayah kerja Puskesmas Sawah Lebar terdapat 3 kasus kematian bayi. Sebagian besar kematian terjadi di Bidan Praktek Mandiri.

Dengan demikian penyimpangan etik yang bisa saja terjadi dalam praktek kebidanan, misalnya dalam praktek mandiri, bidan yang bekerja di rumah sakit, rumah bersalin atau institusi lainnya ada dibawah perlindungan institusinya, bidan praktek mandiri mempunyai tanggung jawab yang lebih besar karena harus mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukannya. Dalam hal ini bidan yang praktek mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadi penyimpangan etik (Sofyan dalam Karsi, 2008).

(18)

proses melahirkan, memilih dan mengambil keputusan dalam persalinan, kegagalan dalam proses persalinan, pelaksanaan (Ultrasonogarfi) USG dalam kehamilan, konsep normal pelayanan kebidanan, bidan dan pendidikan seks. Beberapa implementasi etik dalam pelayanan kebidanan, adalah berhubungan dengan agama, kepercayaan, hubungan dengan pasien, kebenaran pengambilan keputusan, pengambilan data, kematian, kerahasiaan, aborsi, dan AIDS (Marimbi, 2009).

Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010) adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan. Dengan demikian penting bagi bidan untuk mengetahui kode etik profesi Bidan telah ditetapkan oleh Ikatan bidan Indonesia agar dalam melakukan pelayanan, selalu menaati peraturan yang sudah dibuat.

(19)

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015.

C. Tujuan Penelitian

Diketahuinya Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015.

D. Manfaat Penelitian

a. Bagi tempat penelitian

Memberikan kontribusi informasi mengenai kode etik profesi bidan kepada bidan dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai profesional.

b. Bagi instansi pendidikan

Memberikan sumbangan bagi perkembangan pendidikan juga sebagai bahan kajian penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

c. Bagi peneliti

(20)

E. Ruang Lingkup Penelitian

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) Pengetahuan (knowledge) adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dibandingkan dengan perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan orang yang mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang tersebut akan terjadi proses sebagai berikut: a. Kesadaran (Awareness) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap obyek (stimulus).

b. Merasa tertarik (Interest) terhadap stimulus atau obyek tertentu. Disini sikap subyek sudah mulai timbul.

c. Menimbang-nimbang (evaluation) terhadap baik dan tidaknya terhadap stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah tidak baik lagi.

(22)

7

d. Trial, dimana subyek mulai melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adopsi (adoption), dimana subyek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yaitu :

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemapuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi (Application)

(23)

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lainnya. e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dalam kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan suatu justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoatmodjo, 2010).

3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan cara wawancara atau lewat angket yang menanyakan tentang suatu materi yang ingin di ukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Arikunto (2006), pengetahuan dibagi dalam 3 kategori, yaitu:

(24)

b. Cukup: Bila subyek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari seluruh pertanyaan

c. Kurang: Bila subyek mampu menjawab dengan benar ≤ 55% dari seluruh pertanyaan.

B. Kode Etik Profesi Bidan

1. Definisi kode etik

Kode etik merupakan suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi (Marimbi, 2009).

2. Kode etik Bidan

Kode etik bidan pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia X tahun 1988, sedangkan rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991. Sebagai pedoman dalam berperilaku. Kode etik Bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah dan tujuh bab.

Secara umum kode etik tersebut berisi 7 Bab. Ketujuh Bab tersebut dapat dibedakan atas tujuh bagian yaitu ;

a. Kewajiban bidan terhadap Klien dan masyarakat (6 butir) b. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)

(25)

d. Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir) e. Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)

f. Kewajiban bidan terhadap pemerintah, nusa bangsa dan tanah air (2 butir) g. Penutup (1 Butir)

3. Isi Kode Etik Kebidanan a. Mukadimah

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha ESa dan didorong oleh keinginan yang luhur demi tercapainya :

1) Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945

2) Pembangunan manusia indonesia seutuhnya

3) Tingkat kesehatan yang optimal bagi setiap warga Negara Indonesia Maka ikatan Bidan Indonesia sebagai organisasi profesi kesehatan yang menjadi wadah persatuan dan kesatuan para Bidan di Indonesia menciptakan Kode Etik Bidan Indonesia yang disusun atas dasar penekanan keselamatan klien di atas kepentingan lainnya.

(26)

Mengupayakan segala sesuatunya agar kaumnya pada detik-detik yang sangat menentukan pada saat menyambut kelahiran insan generasi secara selamat, aman dan nyaman merupakan tugas sentral dari para bidan.

Menelusuri tuntunan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terus meningkat sesuai dengan perkembangan zaman dan nilai-nilai sosial budaya yang berlaku dalam masyarakat, sudah sewajarnya kode etik Bidan ini berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan ideal dan garis-garis Besar Haluan Negara sebagai landasan Operasional.

Sesuai dengan wewenang dan peraturan kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan, kode etik ini merupakan pedoman dalam tata cara dan keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan professional.

Bidan senantiasa berupaya memberikan pemeliharaan kesehatan yang komrehensif terhadap ibu hamil, ibu menyusui, dan balita pada khususnya, sehingga mereka tumbuh berkembang menjadi insan Indonesia yang sehat jasmani dan rohani dengan tetap memperhatikan kebutuhan pemeliharaan kesehatan bagi keluarga dan masyarakat pada khususnya.

b. Kewajiban Bidan Terhadap klien dan Masyarakat

(27)

2. Setiap Bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.

3. Setiap Bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.

4. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.

5. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya. 6. Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam

hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan secara optimal. c. Kewajiban Bidan terhadap Tugasnya

1. Setiap Bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan kien, keluarga dan masyarakat. 2. Setiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai

(28)

3. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien.

d. Kewajiban bidan terhadap teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya 1. Setiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan teman

sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasi.

2. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

e. Kewajiban Bidan terhadap Profesinya

1. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.

2. Setiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Setiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

f. Kewajiban Bidan Terhadap diri sendiri

(29)

2. Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

g. Kewajiban Bidan terhadap Pemerintah Nusa, Bangsa dan tanah Air

1. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khusunya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

2. Setiap Bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB untuk kesehatan keluarga.

h. Penutup

Setiap Bidan dalam melaksanakan tugasnya segari-hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.

C. Masalah Etik Moral dan Dilema Dalam Praktek Kebidanan

Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat sehubungan dengan klien serta harus mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil.

(30)

inilah yang disebut suara hati. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdampak pada perubahan pola pikir manusia.

Masyarakat semakin kritis sehingga terjadi penguatan tuntutan terhadap mutu pelayanan kebidanan yang baik perlu dilandasan komitmen yang kuat dengan basis etik dan moral yang baik.

Dalam praktik kebidanan seringkali bidan dihadapkan pada beberapa permasalahan yang dilematis, artinya pengambilan keputusan yang sulit yang berkaitan dengan etik. Dilema muncul karena terbentur konflik moral, pertentangan batin atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan yang ada.

Beberapa permasalahan pembahasan etik dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

1. Persetujuan dalam proses melahirkan.

2. Memilih dan mengambil keputusan dalam persalinan. 3. Kegagalan dalam proses persalinan.

4. Pelaksanaan (Ultrasonogarfi) USG dalam kehamilan. 5. Konsep normal pelayanan kebidanan.

6. Bidan dan pendidikan seks (Sofyan dalam Karsi, 2008). Beberapa contoh mengenai etik dalam pelayanan kebidanan, adalah berhubungan dengan:

(31)

3. Kebenaran.

4. Pengambilan keputusan. 5. Pengambilan data. 6. Kematian.

(32)

BAB III

KERANGKA KONSEP

Notoatmodjo dalam Andriasty (2014) menyebutkan bahwa kerangka konsep penelitian pada dasarnya kerangka yang hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka kerangka konsep yang digunakan sebagai berikut:

(33)

18

(34)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian secara deskriptif hanya untuk mengetahui gambaran pengetahuan bidan tentang Kode etik Profesi Kebidanan di Wilayah Kerja Puskesmas Anggut Atas, Jembatan Kecil dan Sawah Lebar Kota Bengkulu Tahun 2015.

(35)

20

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan bidan yang berkerja di Wilayah Kerja Puskesmas Anggut Atas, Jembatan Kecil dan Sawah Lebar Kota Bengkulu sebanyak 30 Bidan.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah semua bidan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Anggut Atas, Jembatan Kecil dan Sawah Lebar Kota Bengkulu.

3. Teknik Sampling

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 Bidan. Dalam hal ini memiliki teknik sampling diatas karena seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Sehingga sampelnya adalah seluruh Bidan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Anggut Atas, Jembatan Kecil dan Sawah Lebar Kota Bengkulu.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

(36)

E. Etika Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada Dinas Kesehatan Kota Bengkulu untuk mendapatkan persetujuan. Kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang akan diteliti dengan memperhatikan masalah etika yang meliputi :

1. Informed concent (Lembar Persetujuan)

Lembar persetujuan diberikan kepada responden atau subjek yang akan diteliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang akan dilakukan. Jika bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan dan tetap menghormati hak-haknya.

2. Anominity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (kuesioner) yang diisi oleh subjek, cukup memberikan kode atau inisial pada masing-masing lembar kuesioner tersebut.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

(37)

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji validitas

Hasil dari uji coba dilakukan dengan uji korelasi antara skor item dengan skor total. Bila korelasinya rendah berarti pertanyaan itu tidak bertautan dan harus dibuang. Dimana teknik hitungnya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

r hitung : Koefisien korelasi Σx : Jumlah skor item

Σy : Jumlah skor total N : Jumlah responden

Untuk tabel t = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk = n - 2), jika nilai t hitung > t tabel berarti valid demikian sebaliknya, jika t hitung < t tabel berarti tidak valid (Hidayat, 2007).

2. Uji Reliabilitas

(38)

digunakan beberapa rumus. Dalam hal ini peneliti menggunakan rumus Spearman Brown yaitu:

Keterangan:

r11 : Keoefisien reliabilitas internal seluruh item

: Korelasi product moment antara belahan

Dalam pengunaan metode ini sebaiknya banyak pertanyaan genap sehingga memudahkan dibelah (Hidayat, 2007).

G. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisa Data

1. Cara Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer. Data primer diperoleh dengan membagi kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup. Responden diberikan kuesioner untuk mendapatkan data tentang pemahaman etika profesi kebidanan. Pengolahan data

Data yang terkumpul diolah dengan sistem komputerisasi melalui beberapa tahap, yaitu :

a. Pemeriksaan Data (Editing)

(39)

menilai tiap lembar kuesioner pada waktu menerima kuesioner dari responden.

b. Pengkodean Data (Coding)

Data yang telah diperoleh diberi kode untuk memudahkan pengolahan data yang telah diperoleh.

c. Memberikan skore (Scoring)

Setelah dilakukan koding data, maka dilakukan pemberian skore masing-masing sub variabel dan dijumlahkan.

d. Memproses data (Processing)

Setelah data dikumpulkan kemudian diproses dengan komputer untuk dianalisa.

e. Pembersian data (Cleaning)

Pembersian data dilakukan untuk mengoreksi jika ada kesalahan pengolahan data sehingga dapat diperbaiki.

2. Analisa Data

(40)

Keterangan :

P : jumlah persentase yang dicari

f : jumlah frekuensi untuk setiap alternatif jawaban n : jumlah objek penelitian

3. Interpretasi Data

a. Data diintrepetasikan dengan menggunakan skala menurut Arikunto (2006) sebagai berikut :

a) 0% : tidak satupun

b) 1% – 25% : sebagian kecil c) 26% – 49% : kurang dari setengahnya d) 50% : setengahnya

e) 51% – 75% : lebih dari setengahnya f) 76% – 99% : sebagian besar

g) 100% : seluruhnya

b. Untuk Uji Validitas dan Reliabilitas di tentukan interpretasi sebagai berikut :

Interpretasi koefisiean korelasi (rxy) untuk uji validitas (Arikunto, 2006) :

(41)

Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : Sangat Rendah

Interpretasi Koefisien Reliabilitas (r11) untuk uji reliabilitas (Guilford dalam Ruseffendi, 2005):

0,00 – 0,20 : Kecil

0,20 – 0,40 : Rendah 0,40 – 0,70 : Sedang 0,70 – 0,90 : Tinggi

(42)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Jalannya Penelitian

Persiapan dilakukan dengan meminta persetujuan dari ketua Program Studi Kebidanan Akbid Dehasen Bengkulu, yang diteruskan ke Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KP2T), BPPT, Kesbanglimnas, DINKES, dan dilanjutkan ke Puskesmas Anggut Atas, Sawah Lebar dan Jembatan Kecil Kota Bengkulu tempat peneliti melakukan penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Juli 2015 di Puskesmas Jembatan Kecil, tanggal 8-9 Juli 2015 di Puskesmas Anggut Atas dan tanggal 10-13 Juli 2015 di Puskesmas Sawah Lebar. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data primer yang diperoleh langsung dari responden yaitu bidan yang bertugas di wilayah kerja Puskesmas Anggut Atas, Sawah Lebar dan Jembatan Kecil di Kota Bengkulu.

Jumlah sampel diambil sebanyak 30 bidan. Penelitian dilakukan pada pukul 09.00 wib sampai pukul 10.30 wib. Penelitian dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Setelah kuesioner telah diisi oleh responden, kemudian memasukkannya dalam format pengumpulan data, lalu dilakukan pengolahan data dengan proses editing data, coding data,

scoring,

tabulasi data, entry data, Cleaning dan setelah itu dilakukan analisis data.

(43)

28

B. Hasil Penelitian

Gambaran Pengetahuan Bidan tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Wilayah Kerja Kota Bengkulu Tahun 2015 dikelompokkan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi PengetahuanBidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015

Pengetahuan n=30 f(%)

Baik 21 70

Cukup 7 23

Kurang 2 7

Jumlah 30 100

Berdasarkan tabel 5.1 diatas menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (70%) memiliki pengetahuan yang

Pembahasan

Dari hasil penelitian yang ditunjukkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 30 bidan, lebih dari setengah responden (70%) memiliki pengetahuan baik tentang kode etik profesi kebidanan. Hal ini disebabkan bidan tetap memahami dan menyadari tentang pentingnya kode etik profesi kebidanan meskipun telah memiliki jam terbang tinggi dalam memberikan pelayanan terhadap klien. Pengetahuan yang telah mencapai tahapan memahami akan terwujud dalam bentuk tindakan yang sesuai dengan kode etik profesi kebidanan.

(44)

terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indra manusia yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman,rasa dan raba. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior). Suatu perbuatan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perbuatan yang tidak didasari oleh pengetahuan, dan orang yang mengadopsi perbuatan dalam diri seseorang

Dari hasil penelitian yang terdapat pada tabel 5.1 dapat dilihat juga bahwa pengetahuan bidan tentang etika profesi kebidanan diperoleh sebagian kecil responden memiliki etika yang kurang baik berjumlah 2 responden (7%). Dimana etika adalah penerapan dari proses dan teori filsafat moral pada situasi nyata. Etika berpusat pada prinsip dasar dan konsep bahwa manusia dalam berfikir dan tindakannya didasari nilai-nilai (Wahyuningsih,2006). Dalam hal ini etika tersebut di atas dimaksudkan pada profesi kebidanan.

Menurut Sofyan dan kawan-kawan (2006), etika dalam pelayanan kebidanan merupakan issu utama diberbagai tempat, dimana sering terjadi karena kurang pemahaman para praktisi pelayanan kebidanan terhadap etika. Bidan sebagai pemberi pelayanan harus menjamin pelayanan yang profesional dan akuntabilitas serta aspek legal dalam pelayanan kebidanan. Bidan sebagai praktisi pelayanan harus menjaga perkembangan praktek berdasarkan evidence based.

(45)

Dari 18 item pertanyaan yang diajukan kepada responden, pertanyaan yang mendapatkan nilai terkecil adalah pertanyaan nomor 14 dan 18. Pertanyaan soal 14 mempertanyakan tentang ancaman hukuman yang dapat dijatuhi pada bidan yang melakukan tindakan diluar kewenangannya sehingga tidak mengindahkan kode etik kebidanan lagi. Hal ini mungkin disebabkan oleh bidan kurang begitu memperhatikan ancaman pidana karena kelalaian tersebut. Semestinya jika bidan mengetahui ancaman hukuman tersebut, tentu bidan akan semakin hati-hati dalam menjalani tugasnya.

Sedangkan pada pertanyaan nomor 18 berisi tentang salah satu bentuk kewajiban bidan terhadap Nusa Bangsa dan Tanah Air yang paling tepat. Bidan kebanyakan memilih jawaban yang bukan pokok dari tugas bidan yaitu memberikan standar pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga. Hal ini mungkin disebabkan oleh bidan menganggap jawaban lain yang semuanya berhubungan dengan bidang kesehatan. Akan tetapi karena bidan merupakan profesi yang menitik beratkan pada kesehatan ibu dan anak sehingga jawaban tersebut belum bisa dibenarkan.

(46)

Tuntutan bahwa etik adalah hal penting dalam kebidanan salah satunya adalah karena bidan merupakan profesi yang bertanggung jawab terhadap keputusan yang dibuat sehubungan dengan klien serta harus mempunyai tanggung jawab moral terhadap keputusan yang diambil. Untuk dapat menjalankan praktek kebidanan dengan baik tidak hanya dibutuhkan pengetahuan klinik yang baik, serta pengetahuan yang up to date, tetapi bidan juga harus mempunyai pemahaman isu etik dalam pelayanan kebidanan. Daryl Koehn dalam The Ground of Professional Ethics (2009) mengemukakan bahwa Bidan dikatakan profesional, bila menerapkan etika dalam menjalankan praktek kebidanan. Bidan berada pada posisi yang baik, yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktek kebidanan (Wahyuningsih, 2006).

Bidan harus mempertimbangkan dan memasukkan unsur etik pada seluruh kegiatan asuhan yang diberikannya. Jika tidak, kewajibannya dalam memberi asuhan sama sekali dianggap gagal. Walaupun mungkin hanya kasus kelalaian, bidan harus bertanggung jawab pada seluruh aspek asuhan (Soepardan, 2007).

(47)

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari memiliki keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut :

1. Keterbatasan Penelitian ini hanya mengambil sampel di tiga Puskesmas Saja yaitu Anggut Atas, Sawah Lebar dan Jembatan Kecil saja sehingga tidak mewakili keseluruhan Bidan yang ada di Kota Bengkulu

(48)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan tentang gambaran pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu Tahun 2015 maka disampaikan kesimpulan dan saran sebagai berikut :

A. Kesimpulan.

Lebih dari setengah responden memiliki pengetahuan yang baik tentang Kode Etik Profesi Kebidanan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran kepada :

1. Bagi Tempat Penelitian

Diharapkan Bidan tetap meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang kod etik profesi bidan dengan mengikuti seminar-seminar yang dikalsanakan oleh IBI sehingga pengetahuan bidan tentang kode etik ini semuanya mencapai kategori baik dan dalam memberikan asuhan kebidanan selalu berpegang pada kode etik.

(49)

34

2. Akademik

Diharapkan hasil dari penelitian ini bisa dijadikan referensi bagi peneliti berikutnya untuk lebih mengetahui pengetahuan Bidan tentang Kode etik Profesi Kebidanan di Kota Bengkulu.

3. Bagi Peneliti

(50)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Hidayat, Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.

Jakarta : Salemba Medika.

Karsi, 2008. Hubungan Etika Profesi Kebidanan Terhadap Pemberian Pelayanan Maternatal dan Neonatal pada Bidan Praktek Swasta di kecamatan Medan

Sunggal Tahun 2008. f/niversitas Sumatera Utara : Unpublished

Koehn, Daryl. 2009. Landasan etika Profesi. Yogyakarta : Kanisius

Marimbi, Hanum. 2009. Etika dan Kode Etik Profesi Kebidanan. Yogyakarta : Mitra Cendikia Press

Notoadmodjo, S. 2010. Promkes dan Ilmu Prilaku. Jakarta : Rineka Cipta

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan,

Surabaya: Salemba Medika.

Purwoastuti, Endang Th. 2014. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : PT.Pustaka Baru

Reza, 2012. Kasus Pelanggaran Kode etik Bidan. ht

(51)

diakses pada 12-1-2015

Russeffendi. 2006. Pengajaran Matematika Modem. Bandung : Tarsito

Sartika, Ayu. 2009. Sikap Dan Tindakan Bidan Terhadap Standar Pelayanan Kebidanan Di Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah Tahun 2009. USU : Unpublished

Soepardan, Suryani dan Dedi Anwar Hadi. 2007. Etika Kebidanan dan Hukum

Sofyan, Mustika, dkk (Peny.). 2006. Bidan Menyongsong Masa Depan. Cetakan VIII. Jakarta: PPIB

Wahyuningsih, Heni Puji. 2006. Etika Profesi Kebidanan Sebuah Pengantar.

(52)
(53)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Windi Husada NPM : 1224260150.DB

Tempat Tanggal Lahir : Suka Bumi, 05 Januari 1995 Nama Orang Tua Ayah : Lukman Hakim

Nama Orang Tua Ibu : Kurniati Saudara :

1. Ika Sakti Brahmana 2. Kristin Hakim 3. Wulan Dari 4. Budi ono

Alamat : Suka bumi,no. 18 Kec. Lebong Sakti Kab. Lebong Prov. Bengkulu

No.Hp : 082176016485

RIWAYAT PENDIDIKAN

TK : TK ANGGREK,2000

(54)

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Dengan hormat,

Dengan ini, saya : Nama : Umur : Alamat :

Bersedia mengisi dafitar pertanyaan yang disusun oleh mahasiswa Program Studi Diploma III Akademi Kebidanan Dehasen Bengkulu, atas nama Windi Husada dengan judul “Gambaran Pengetahuan Bidan Tentang Kode Etik Profesi Kebidanan Di Kota Bengkulu Tahun 2015”, tanpa prasangka dan paksaan. Hal ini semata-mata untuk keperluan ilmu pengetahuan.

Demikian surat persetujuan ini saya buat.

(55)

KUISIONER

GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK PROFESI KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU TAHUN 2015

A. Identitas Responden

No responden :

Umur : tahun Lama bekerja : tahun Pendikan terakhir : ………..

B. Petunjuk Pengisian:

1. Bacalah pernyataan berikut dengan baik kemudian pilih salah satu jawaban yang tersedia dengan memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai.

2. Untuk mendapatkan data yang akurat, saya mohon pada ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan kemampuan ibu yang sebenarnya, oleh karenanya jangan ragu-ragu dalam menjawab, jawablah dengan jujur, karena jawaban ibu sangat membantu.

C. PENGETAHUAN

1. Jenis pelayanan yang diberikan bidan adalah……… a. KB

(56)

2. Pelayanan yang dilakukan oleh bidan diantaranya………..

a. Memberikan pelayanan kepada klien yang status ekonomi nya rendah b. Memberikan pelayanan kepada klien kerabat dekat

c. Memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan pertolongan 3. Bidan mempunyai peranan penting dalam memberikan pelayanan yang

maksimal. Pada saat menolong proses persalinan bidan harus mendahulukan kepentingan……….

a. Klien

b. Keluarga klien c. Semua benar

4. Apabila ada klien yang akan segera melahirkan, sebelumnya klien sudah terbiasa memeriksakan ke Bidan “A”, pada saat akan melahirkan Bidan “A” sedang keluar kota. Karena anda adalah Bidan terdekat dengan lokasi kerja Bidan “A” maka klien mendatangi tempat praktek anda.

Dari kasus diatas, tindakan apa yang sebaiknya bidan tersebut lakukan ? a. Menolong persalinan

b. Merujuk ke Rumah Sakit

c. Menghubungi “Bidan A” terlebih dahulu dan tidak memberikan pertolongan

5. Dalam penanganan persalinan, apabila ditemukan penyulit maka yang dilakukan bidan adalah………

(57)

b. Tetap menolong klien karena klien tidak memiliki biaya untuk operasi c. Bidan menelepon bidan lain untuk membantu menolong persalinan 6. Bidan boleh membocorkan rahasia klien kepada…………

a. Setiap orang yang bertanya b. Tetangga klien

c. Pengadilan apabila diminta

7. Jika anda sebagai bidan menemukan teman se-profesi anda melakukan penanganan persalinan tanpa merujuk ke rumah sakit tersebut apa yang akan anda lakukan?

a. Menegurnya bahwa tindakan yang ia lakukan salah,dan jangan mengulangi hal yang sama

b. memberi teguran dan melaporkan nya ke organisasi IBI c. ikut serta melurusi permasalahan yang terjadi

8. Bidan melaksanakan tugas jika……….. a. Sesuai dengan kemampuan profesi b. Sesuai dengan imbalan yang diharapkan c. Sesuai dengan motivasi kerja

9. Terhadap rekan sejawat dan tenaga kesehatan lainnya, sikap bidan adalah……..

a. Saling menghina

b. Saling menghormati dan hidup rukun

(58)

10. Bidan dapat menjalin kerjasama dengan…….. a. Sales obat-obaran

b. Petugas Rumah Sakit c. Dokter kandungan

11. Pelatihan Bidan berguna untuk………. a. Meningkatkan kompetensi Bidan

b. Meningkatkan ilmu pribadinya

c. Biar dipandang sebagai Bidan yang rajin

12. Hasil pemeriksaan bidan menunjukan bahwa kondisi medis ibu beresiko untuk persalinan pervaginam,karena ibu memiliki riwayat hipertensi dan anemia. Bidan tidak merujuk ke Rumah Sakit dan tetap menolong persalinan. Setelah janin lahir ibu mengalami pendarahan hebat, sehingga kejang-kejang dan meninggal.

Dari kasus di atas pelanggaran apa yang di lakukan bidan tersebut?

a. Pelanggaran wewenang bidan

b. Pelanggaran etika kebidanan

c. Pelanggaran standar pelayanan kebidanan

13. Menurut peraturan yang ada, bidan tersebut telah melanggar Peraturan Menteri Kesehatan No ....

a. No. 900/Menkes/SK/V/2002

(59)

c. No. 900/Menkes/SK/VII/2002

14. Acaman hukuman pidana yang dapat dikenakan kepada bidan tersebut adalah

a. 7 tahun

b. 5 tahun

c. 4 tahun

15. Bidan harus memperhatikan kesehatan dirinya untuk………. a. Sebagai bentuk kewajiban dalam kode etik profesinya

b. Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sehingga upah pun meningkat

c. Sehat pangkal kuat

16. Dalam menyikapi perkembangan tehnologi, sikap bidan adalah………. a. Mengikuti sebagai kewajiban profesi

b. Mau belajar dan mengikuti untuk meingkatkan kompetensi

c. Memahami dan mempraktekkan sehingga pelayanan semakin maksimal 17. Kesehatan klien menjadi tanggung jawab………….

a. Bidan

(60)

18. Menurut anda sebagai bidan, salah satu bentuk kewajiban bidan terhadap Nusa Bangsa dan Tanah Air, yaitu

a. Ikut serta dalam hal penanganan bencana alam khususnya di bidang kesehatan

b. Mematuhi semua peraturan yang ada terutama dibidang kesehatan

(61)

KUNCI JAWABAN KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN BIDAN TENTANG KODE ETIK PROFESI KEBIDANAN DI KOTA BENGKULU

TAHUN 2015

(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)

Gambar

Tabel 5.1Distribusi Frekuensi PengetahuanBidan Tentang Kode Etik Profesi

Referensi

Dokumen terkait

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: PENGARUH PEMAHAMAN KODE ETIK PROFESI AKUNTAN TERHADAP PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI Studi Kasus

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pada ilmu kesehatan khususnya ilmu kebidanan mengenai gambaran sumber informsi tentang infertilitas

Berdasarkan hasil penelitian gambaran pengetahuan wanita usia subur tentang efek samping alat kontrasepsi Implant menunjukkan bahwa sebagian besar adalah kurang

Hasil penelitian diketahui bahwa gambaran pengetahuan KB IUD pada akseptor KB IUD tentang pengertian kontrasepsi IUD, sebagian besar responden termasuk dalam

Gambaran pengetahuan ibu tentang pengertian balita kerdil di Posyandu Merpati Gunungkelir Pleret Bantul yaitu berdasarkan tabel 4.3 didapatkan hasil bahwa pengetahuan

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 distribusi frekuensi gambaran pengetahuan ibu tentang sibling rivalry dapat diketahui bahwa dari 52 responden yang

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul

Evaluasi pengetahuan bidan tentang teknik inisiasi menyusu dini di Kecamatan Imogiri Bantul Yogyakarta diketahui sebanyak 8 responden (25,0%) pada kategori cukup.. Hal tersebut