• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 060954 MEDAN T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 060954 MEDAN T.A 2014/2015."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI

060954 MEDAN T.A 2014/2015

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

SEPTIYAN ROESDANA

NIM. 8136181026

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

SEPTIYAN ROESDANA, Meningkatkan Hasil Belajar dan Aktifitas Siswa Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning di SD Negeri 060954 Medan T.A 2014/2015. Tesis. Medan: Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana UNIMED, 2015.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh gambaran faktual mengenai peningkatan hasil belajar dan aktifitas siswa dengan menggunakan model problem based learning di SD Negeri 060954 Medan T.A 2014/2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada bidang studi PKn, dengan subjek penelitian adalah siswa kelas Va yang berjumlah 35 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar APKG, lembar observasi aktifitas belajar siswa dan tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif.

(5)

ii ABSTRACT

SEPTIYAN ROESDANA, improving learning product and student’s activities with problem model based on learning in primary state school 060954 academic year 2014/2015.Tesis.Medan study program basic education pascasarjana UNIMED,2015

Research that have done porpose some factual data about improving

learning product and student’s acitivity with problem model based on learning in

primary state school 0609954 in Medan academic’s year for 2014-2015. This

research is one of class activity which done at citizenship subject with the subject for Va class.They are counting about 35 students. Accumulation data’s technic with APKG paper,double paper.Analyses data technic with analyses data qualitatively and quantitatively.

This research product got some data (I) almost student’s score got classicly

for I cycle counting 2,31(pasif)there are about 58,5 % for active student and almost for it got about 65,1 at cognitive score and 58 at score psikomotor,with classical pass score counting about 45,7% around cognitive and 31,4 % around psicomotor and (2) almost student activities score classicly for second cycle 2,68 (active) student active counting about 85,7 % around cognitive score,and 88,5% around psicomotor.in that way conclude that using problem model based learning it is proving all activities and student learning product in primary state school 060954 at Va class Medan academic year for 2014-2015.it is from improving

student’s proved learning activity about 27,2% that is active student’s

presentatition at second cycle (85,7%)then improving pass score presentation learning around cognitive classicly about 40% from first cycle to second cycle

then improving student’s pass score around psicomotor aspect classicly about

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya, yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning di SD Negeri 060954 Medan T.A 2014/2015”, dengan baik. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Dasar pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya secara khusus penulis sampaikan kepada Bapak Dr.Sugiharto, M.Si dan Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.Si., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar memberikan motivasi, pengarahan, saran, masukan, dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr.Dede Ruslan,M.Si, bapak Dr.Arif Rahman,M.Pd., dan kepada bapak Dr.Deny Setiawan,M.Si., selaku nara sumber dan tim penguji yang telah memberi kritik dan saran untuk kesempurnan penulisan tesis ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Kepala SD Negeri 060954 Medan, guru -guru beserta siswa/i SD Negeri 060954 Medan, atas bantuan dan kerjasamanya sehingga terlaksananya penelitian ini. Secara khusus penulis juga menyampaikan terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tuaku tercinta Ayahanda, Ibunda dan istri tersayang, terima kasih atas kasih sayang, bantuan, motivasi dan doa kalian sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

(7)

iv

terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya tesis ini. Kiranya isi tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga tesis ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca. Amin

Medan, 24 Agustus 2015 Penulis,

SEPTIYAN ROESDANA NIM. 8136181026

(8)

v

2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 19

2.1.3. Hakikat Aktifitas ... 20

2.1.4. Problem Based Learning ... 24

2.1.5. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) ... 27

2.2. Kerangka Berpikir ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1. Lokasi Penelitian ... .... 33

3.2. Subjek Penelitian ... 33

3.3. Jenis Penelitian ... .... 33

3.4. Defenisi Operasional Variabel ... ... 33

3.5. Desain Penelitian ... .... 34

(9)

vi

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.7. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1. Hasil Penelitian ... 42

4.1.1. Deskripsi Hasil Siklus I ... 42

4.1.2. Deskripsi Hasil Siklus II ... 54

4.2. Pembahasan ... 63

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 70

5.1. Simpulan ... 70

5.2. Implikasi ... 70

5.3. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA ... 73

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berfikir ... 31 Gambar 3.1 Desain PTK Model Hopskins ... 34 Gambar 4.1 Diagram Batang Aktifitas Belajar Siswa Siklus I ... 45 Gambar 4.2 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Aspek Pengetahuan

Pada Siklus I ... 48 Gambar 4.3 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Aspek

Keterampilan Pada Siklus I ... 48 Gambar 4.4 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Aspek

Pengetahuan Pada Siklus II ... 59 Gambar 4.5 Diagram Batang Ketuntasan Belajar Siswa Aspek

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Rekap penilaian Rata-rata. Tema 3 ... 3

Tabel 1.2 Rekap penilaian Rata-rata. Tema 4 ... 4

Tabel 1.3 Rekap data aktifitas. Tema 3 : Kerukunan dalam bermasyarakat .... 5

Tabel 1.4 Rekap data aktifitas. Tema 4 : Sehat itu penting ... 6

Tabel 2.1 Taksonomi Bloom ...16

Tabel 2.2 Sintak Pembelajaran Berbasis Masalah ...25

Tabel 3.1 Nilai kompetensi Kurikulum 2013 ...40

Tabel 4.1 Hasil Observasi Indikator Aktifitas Siswa Selama Siklus I ...46

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Untuk Bidang Studi PKn Pada Siklus I ...47

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Aspek Pengetahuan Pada Siklus I ...47

Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Aspek Keterampilan Pada Siklus II ...47

Tabel 4.5 Hasil Observasi Indikator Aktifitas Siswa Selama Siklus II ...56

Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa Untuk Bidang Studi PKn Pada Siklus II ...58

Tabel 4.7 Hasil Belajar Siswa Aspek Pengetahauan Pada Siklus II ...58

Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Aspek Ketermapilan Pada Siklus II ...58

Tabel 4.9 Peningkatan Nilai APKG Siklus I dan Siklus II ...62

Tabel 4.10 Peningkatan Aktifitas Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II ....64

(12)

i

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktifitas Siswa ... 105

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktifitas Siswa ... 106

Lampiran 9 Tes Hasil Belajar Siklus I pertemuan I ... 108

Lampiran 10 Tes Hasil Belajar Siklus I pertemuan II ... 110

Lampiran 11 Tes Hasil Belajar Siklus II pertemuan I ... 112

Lampiran 12 Tes Hasil Belajar Siklus II pertemuan II ... 115

Lampiran 13 Data Aktifitas Belajar Siswa Siklus I pertemuan I ... 117

Lampiran 14 Data Aktifitas Belajar Siswa Siklus I pertemuan II ... 118

Lampiran 15 Rekapitulasi Data Aktifitas Belajas Siswa Siklus I ... 119

Lampiran 16 Rekapitulasi Rata-rata Aktifitas Siswa Pada Siklus I ... 120

Lampiran 17 Data Nilai Keterampilan Pada Pertemuan I Siklus I ... 121

Lampiran 18 Data Nilai Keterampilan Pada Pertemuan II Siklus I ... 122

Lampiran 19 Rekapitulasi Data Nilai Keterampilan Siklus I ... 123

Lampiran 20 Analisis Penilaian Hasil Belajar Pada Siklus I Pertemuan I ... 124

Lampiran 21 Analisis Penilaian Hasil Belajar Pada Siklus I Pertemuan II ... 125

Lampiran 22 Rekapitulasi Penilaian Hasil Belajar Siswa Selama Siklus I ... 126

Lampiran 23 Data Aktifitas Belajar Siswa Siklus II pertemuan I ... 127

Lampiran 24 Data Aktifitas Belajar Siswa Siklus II pertemuan II ... 128

Lampiran 25 Rekapitulasi Data Aktifitas Belajas Siswa Siklus II ... 129

Lampiran 26 Data Nilai Keterampilan Pada Pertemuan I Siklus II ... 130

Lampiran 27 Data Nilai Keterampilan Pada Pertemuan II Siklus II ... 131

Lampiran 28 Rekapitulasi Data Nilai Keterampilan Siklus II ... 132

(13)

ii

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia dewasa ini dituntut memiliki kualitas kelulusan yang baik. Salah satu poin dalam meningkatkan kualitas yaitu dengan membuat standar kelulusan. Standar kelulusan di SD selalu berubah dari tahun ke tahun, dan standar kelulusan tersebut semakin lama semakin tinggi, hal ini dapat dilihat dari standar kelulusan UN tingkat SD tahun ajaran tahun 2013/2014 dengan nilai standar kelulusan sampai dengan 3,50 di kota Medan. Standar kelulusan yang tinggi akan memacu sekolah untuk meningkatkan kualitas kelulusan. Lulusan sekolah dasar harus dapat memperoleh hasil belajar yang baik, hasil belajar yang baik tersebut dapat diraih dengan meningkatkan tingkat kognitif dan psikomotor siswa. Meningkatkan kognitif dan psikomotor siswa dapat membantu untuk mempermudah dalam penguasaan materi

(15)

2

merupakan perubahan tingkah laku dan kemampuan siswa yang terjadi akibat proses pembelajaran

Selama proses pembelajaran berlangsung akan lebih baik jika siswa turut berperan aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa dalam pembelajaran dapat membantu siswa memperoleh kognitif dan psikomotor yang tinggi, pemerolehan kognitif dan psikomotor tingkat tinggi tersebut dapat memperoleh hasil belajar yang tinggi pula. Peran guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu dengan mengedepankan pendekatan student centered, pendektan studen centered merupakan pendekatan yang memacu siswa untuk lebih aktif dalam mengkonstruksikan materi pembelajaran, dimana guru hanya sebagai pengarah dalam proses pembelajaran. Aktifitas dalam pembelajaran dapat diperoleh dengan cara mengaplikasikan model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

Idealnya hasil belajar yang diperoleh siswa harus memenuhi KKM yang telah ditetapkan sekolah sebesar 70. Nilai KKM 70 tersebut mempertimbangkan bobot materi yang ada pada mata pelajaran PKn tersebut. Materi PKn yang dipelajari di sekolah lebih kepada tatanan sosial masyarakat, sehingga dirasa siswa mampu untuk memenuhi nilai KKM tersebut, dalam pembelajaran PKn tersebut seharusnya siswa lebih aktif dalam mengonstruksikan ide-ide yang berkenaan dengan materi PKn. dan idealnya guru bukan lagi didudukan sebagai

transfer of knowledge tetap sebagai director of learning, dimana guru diharapkan

(16)

3

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan pada tanggal 10 Oktober 2014 di SD Negeri 060954 Medan, SD Negeri 060954 Medan merupakan salah satu sekolah dasar yang memiliki lokasi yang dapat dikatakan cukup strategis karena terletak di jalan protokol di kecamatan Medan Marelan. SD tersebut sudah mempunyai fasilitas penunjang pembelajaran yang cukup memadai, baik dari perpustakaan maupun fasilitas penunjang lainnya. Sekolah tersebut memiliki 17 rombongan belajar (rombel) mulai dari kelas I samapi dengan kelas VI. Peneliti melihat beberapa permasalahan dalam pembelajaran. Permasalahan tersebut adalah rendahnya hasil belajar. Rendahnya hasil belajar siswa dapat dilihat dari data rekap penilaian rata-rata siswa di kelas V SD Negeri 060954 Medan pada tema 3 dan 4 pada mata pelajaran PKn sebagai berikut :

Tabel 1.1 Rekap Penilaian Rata-rata siswa kelas V-a

Tema 3 : Kerukunan dalam bermasyarakat

N

(17)

4

Data tabel 1.1 memperlihatkan, bahwa siswa SD Negeri 060954 Medan kelas V-a mengalami permasalahan dalam hasil belajar. Tingkat hasil belajar siswa terhadap nilai KKM sebesar 34%, itu berarti 12 siswa dari 35 siswa di kelas V-a yang hasil belajar telah mencapai standar KKM. Sebanyak 23 siswa di kelas V-a yang bermasalah dalam hasil belajarnya.

Tabel 1.2 Rekap Penilaian Rata-rata siswa kelas V-a

Tema 4 : Sehat itu penting

RATA SISWA SISWA YANG MENCAPAI

Dari aspek penilaian pengetahuan dan keterampilan pada tema sehat itu penting, siswa belum dapat menguasai materi dalam pembelajaran PKn.

2 Keterampilan 60 2,4 13 Siswa 37,1 % 22 13%

Data tabel 1.2 memperlihatkan, bahwa siswa SD Negeri 060954 Medan kelas V-a mengalami permasalahan dalam hasil belajar. Tingkat hasil belajar siswa terhadap nilai KKM sebesar 40%, itu berarti 14 siswa dari 35 siswa di kelas V-a yang telah memenuhi standar KKM. Sebanyak 21 siswa di kelas V-a yang bermasalah dalam hasil belajarnya.

(18)

5

karena dua hal yaitu: (1) faktor dari dalam siswa tersebut, dimana siswa kurang memiliki motivasi untuk mengikuti proses belajar, (2) faktor dari lingkungan siswa, dimana lingkungan keluarga dan masyarakat kurang memotivasi siswa dalam memperoleh pendidikan, faktor tersebut memiliki peran penting dalam mempengaruhi hasil belajar. Peran orang tua dalam pendidikan siswa sangat tinggi, peran orang tua siswa SD Negeri 060954 Medan dalam memotivasi siswa sangat rendah, hal ini disebabkan waktu interaksi antara orang tua dan anak sangat sedikit. Faktor lingkungan yang lain yang menyebabkan rendahnya hasil belajar dan aktifitas dikarenakan guru yang kurang kreatif dalam menyajikan skenario pembelajaran. Pembelajaran berfokus pada guru, serta pembelajaran masih bersifat konvensional, pembelajaran masih bersifat verbalistik. Hal tersebut yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Kurang aktifnya siswa dapat dilihat dari data rekap pada tabel berikut.

Tabel 1.3 Rekap Penilaian Aktifitas Rata-rata siswa kelas V-a

Tema 3 : Kerukunan dalam bermasyarakat

(19)

6

Pada tema kerukunan dalam bermasyarakat di kelas V-a, siswa lebih aktif pada listening activity (aktifitas mendengar) yaitu sebesar 51,4% atau 18 siswa dari 35 siswa di kelas V-a. Aktifitas terendah pada oral activity (aktifitas lisan) yaitu sebesar 25,7% atau sebesar 9 siswa dari 35 siswa.

Tabel 1.4 Rekap Penilaian Aktifitas Rata-rata siswa kelas V-a

Tema 4 : Sehat itu penting

activity (aktifitas mendengar) yaitu sebesar 57,1% atau 20 siswa dari 35 siswa di

kelas V-a. Aktifitas terendah pada oral activity (aktifitas lisan) yaitu sebesar 28,5% atau sebesar 10 siswa dari 35 siswa.

(20)

7

Guru belum semua memahami dan menerapkan model pembelajaran yang tepat, baik disebabkan oleh kurangnya keinginan dan motivasi untuk meningkatkan kualitas keilmuan maupun karena kurangnya dukungan sistem, biaya dan sarana untuk meningkatkan kualitas keilmuan Guru. Kurangnya sistem pemerintah dalam mengembangkan keilmuan guru yaitu terbatasnya beasiswa bagi guru untuk meningkatkan keilmuan, berbelitnya birokrasi pemerintah dalam mengeluarkan SK izin belajar bagi guru yang sedang melanjutkan perkuliahan, dan minimnya informasi bagi guru berkenaan dengan peningkatan kompetensi guru.

Model pembelajaran PBL bersifat student centered, yang mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran. Dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memuat materi yang berkaitan dengan kehidupan individu dan masyarakat. Dalam praktek kehidupan sehari-hari guru dan siswa selalu melihat dan mendapatkan informasi segala persoalan politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, dan persoalan hak asasi manusia yang dihadapi bangsa Indonesia. Berkenaan dengan materi PKn tersebut tentunya model pembelajaran berbasis masalah merupakan cara guru dalam merangsang siswa untuk berfikir kritis, analitis, sehingga sedikit demi sedikit turut mengupayakan suatu pemecahan masalah yang dihadapi oleh diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

(21)

8

(2014) pada Jurnal Mimbar PGSD Universitas pendidikan Ganesha. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based

learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah yakni dari

siklus I ke siklus II sebesar 16,42% dari kriteria sedang menjadi tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah pada mata pelajaran Matematika. Kedua, Liyandari, dkk (2013), pada jurnal tersebut penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang pecahan siswa kelas IV SDN Sidorejo tahun ajaran 2012/2013 yaitu siklus I persentase ketuntasan belajar siswa 85% meningkat pada siklus II menjadi 88,5%; pada siklus III meningkat lagi menjadi 92%. ketiga Novita, dkk (2014), kesimpulan penilitian ini bahwa model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa

kelas V SD di gugus IV Diponegoro Kecamatan Mendoyo tahun ajaran 2013/2014

Untuk itu peneliti meyakini dalam pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran yang dapat menimbulkan keaktifan siswa serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningktan hasil belajar dapat diraih dengan menggunakan model PBL disebabkan siswa tidak hanya sekedar menerima informasi dari guru

saja, karena dalam hal ini guru sebagai motivator dan fasilitator yang

mengarahkan siswa agar terlibat secara aktif dalam seluruh proses pembelajaran

dengan diawali pada masalah yang berkaitan dengan konsep yang dipelajari.

(22)

9

berpikir yang bebas kepada siswa untuk mencari konsep dan menyelesaikan

masalah yang terkait dengan materi yang disampaikan oleh guru. Berbeda dengan

model pembelajaran discovery learning atau project based learning yang

membetuhkan waktu dan perencanaan yang panjang, sehingga penerapannya

dirasa kurang efektif dan efisien dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang

kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik, misalnya pembelajaran yang monoton dari waktu ke

waktu, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan siswa, sehingga

siswa merasa bosan dan kurang minat belajar. Karena pada dasarnya PKn

bertujuan agar siswa memahami nilai-nilai sosial kehidupan sehari-hari. Peneliti

akan mempergunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Model pembelajaran PBL ini merupakan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar, hal ini sesuai dengan pendapat John Dewey bahwa model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) adalah model pembelajaran interaksi antara dua arah stimulus

dengan respons, merupakan hubungan antara dua arah belajar dan lingkungan, John Dewey dalam Trianto, (2012:91).

(23)

10 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah yang berhubungan dengan hasil belajar dan keaktifan siswa :

1. Rendahnya hasil belajar dan aktifitas yang dicapai siswa

2. Siswa sulit memahami materi yang kompetensi dasarnya bersifat teoritis dan cakupannya luas.

3. Interaksi guru dan siswa masih kurang hanya sebatas menjelaskan pelajaran. 4. Penguasaan guru terhadap berbagai model pembelajaran belum optimal. 1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka peneliti memfokuskan pada persoalan peningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa dalam menggunakan model pembelajaran problem based learning, model ini dipilih karena model pembelajaran tersebut berorientasi pada siswa. Pada model pembelajaran problem

based learning terjadi interaksi dua arah stimulus dan respon.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas permasalahan yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada tema sejarah peradaban Indonesia di kelas V SDN 060954 Medan TA 2014/2015 ?

(24)

11 1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 060954 Medan pada tema sejarah peradaban Indonesia melalui model Problem Based Learning. 2. Meningkatkan keaktifan siswa kelas V SDN 060954 Medan pada tema

sejarah peradaban Indonesia melalui model Problem Based Learning. 1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah munculnya pengetahuan baru dalam bidang pendidikan atau dukungan terhadap pengetahuan bidang pengajaran sebelumnya yang berkisar pada variabel yang menjadi objek penelitian ini yaitu penerapan model problem based learning dalam meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan landasan empiris atau kerangka acuan bagi peneliti pendidikan berikutnya untuk meneliti tentang permasalahan yang sama.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain: 1. Bagi Dinas Pendidikan Kota Medan

(25)

12

peningkatan pemberdayaan guru dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran dimasa mendatang.

2. Bagi Guru

a. Sebagai masukan bagi guru dalam upaya meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan maupun karakteristik siswa. b. Memberikan gambaran bagi guru tentang efektivitas dan efesiensi aplikasi

model pembelajaran dalam proses pembelajaran di dalam kelas untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa yang lebih maksimal dan berkualitas.

3. Bagi Peneliti lanjutan

(26)

70 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan diperoleh beberapa simpulan, antara lain:

1. penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa di SD Negeri 060954 Medan TA 2014/2015. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan aktifitas belajar siswa sebesar 34,3% yaitu persentase siswa yang aktif belajar pada siklus II (82,8%) lebih besar dibandingkan pada siklus I (58,5%).

2. Meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning di SD Negeri 060954 Medan TA 2014/2015. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar siswa pada aspek kognitif secara klasikal sebesar 37,1% dari persentase hasil belajar siswa siklus I (45,7%) ke siklus II (82,8%), serta peningkatan ketuntasan belajar siswa pada aspek psikomotor secara klasikal sebesar 48,6% dari presentase hasil belajar siswa siklus I (31,4%) ke siklus II (80%).

B. Implikasi

Hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan selama dua siklus pada bidang studi PKn telah membuktikan bahwa penerapan model problem

(27)

71

SDN 060954 Medan T.P. 2014/2015. Hal ini tentunya berimplikasi pada beberapa pihak terutama guru, siswa dan sekolah.

Bagi guru, penerapan model pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran baik dalam satu bidang studi maupun secara terintegrasi untuk beberapa bidang studi sebagai upaya untuk melibatkan siswa secara aktif dalam belajar serta meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Meskipun demikian, keberhasilan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa tidak terlepas dari peran dan kemampuan guru dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu, diharapkan kepada guru untuk menguasai dengan benar langkah-langkah model pembelajaran berbasis masalah agar tercapai hasil belajar siswa yang lebih optimal.

Bagi siswa, perlunya perhatian, kesungguhan dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Jika penerapan model pembelajaran berbasis masalah ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, maka siswa akan lebih terbiasa, terlatih dan terampil menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, dapat mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah, belajar peranan orang dewasa yang otentik serta menjadi pelajar mandiri yang pada akhir diharapkan siswa dapat mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

(28)

kebijakan-72

kebijakan yang mendukung pelaksanaan model pembelajaran berbasis masalah pada berbagai pelajaran maupun secara terintegrasi untuk beberapa bidang studi atau mata pelajaran

C. Saran

Berdasarkan simpulan dan impikasi yang telah dikemukakan, sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kepada guru, diharapkan agar dapat memilih dan menentukan model

pembelajaran yang dapat melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Sehingga pada akhirnya siswa dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

2. Kepada pihak sekolah khususnya kepada sekolah, disarankan agar mengikutsertakan para guru dalam seminar atau pelatihan-pelatihan sehingga guru dapat meningkatkan profesionalnya dalam menunjang efektifitas dan efisiensi pelaksanaan belajar mengajar di dalam kelas.

(29)

73

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., and Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching

and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational

Objectives. New York: Longman.

Arends, R.I. 2008. Learning to Teach, Belajar untuk Mengajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2009. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Baskoro, Leonardus. 2013. Penerapan Model Problem Based Learning untuk

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar pada mata pelajaran komputer (KK6) di SMK N 2 Wonosari Yogyakarta. e-Jurnal Pendidikan Teknik Mekatronik, Universitas Negeri Yogyakarta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Rineka Cipta. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Hamzah, B. Uno. 2008. Teori Motivasi dan Pengukuranya, Jakarta: Bumi Aksara. Hamalik, O. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Haryanto, 2010. Pengertian Belajar Menurut Ahli.

(http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/). diakses 9 Oktober 2014.

Gunantara, dkk, 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas V. e-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,

Jurusan PGSD.

Kaelan. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan, Yogyakarta: Paradigma.

(30)

74

Kementrian Pendidikan Nasional, 2010. Rencana Strategis Kementrian

Pendidikan Nasional Tahun 2010 -2014. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional.

Liyandari, dkk. 2013. Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam

Peningkatan Pembelajaran Matematika Tentang Pecahan Siswa Kelas IV SD. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/ pgsdkebumen/article/viewFile /2043/ 1490, diakses November 2014.

Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Novita, dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran PBL Terhadap Keterampilan

Proses Sians Siswa Kelas V SD di Gugus IV Diponegoro Kecamatan Mendoyo. e-Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha,

Jurusan PGSD. 2(1).

Riyanto, M. 2010. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas, Jakarta: Kencana.

Sardiman, A.M. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Setiawan Deny, dkk. 2014. Pendidikan Karakter Dalam Perspektif

Kewarganegaraan, MEDAN: Larispa Indonesia.

Silberman, M. L. 2009. Active Learning, Bandung: Nusamedia.

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, N. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sunarti, Sri. 2013. Hubungan model pembelajaran berbasis masalah (Problem

Based Learning)dengan hasil belajar PKn peserta didik kelas X SMK PGRI Mojoagung.ejurnal.stkipjb.ac.id/index.php/as/.../121. diakses 20 Mei 2015.

(31)

75

Tamsyani, wiwiek. 2015. Makalah Model pembelajaran Berbasis masalah. http://www.academia.edu/5934154/MAKALAH_MODEL_PEMBELAJA RAN_BERBASIS_MASALAH. diakses 30 mei 2015.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,

Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Usman, M.U. 2010. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Utami, Alida. 2010. Panduan Materi Pembelajaran Model Pembelajaran Sains.

(http://alida-utami.blogspot.com/). diakses 9 Oktober 2014.

Gambar

Gambar 2.1  Bagan Kerangka Berfikir  ...................................................
Tabel 1.1 Rekap Penilaian Rata-rata siswa kelas V-a
Tabel 1.2 Rekap Penilaian Rata-rata siswa kelas V-a
Tabel 1.3 Rekap Penilaian Aktifitas Rata-rata siswa kelas V-a
+2

Referensi

Dokumen terkait

Profesionalisme merupakan salah satu hal utama yang harus dimiliki seorang auditor dalam menjalankan tugasnya dan merupakan syarat utama bagi profesi tersebut,

Konsentrasi nitrat di

Dari suatu barisan aritmatika, suku ketiga adalah 36, jumlah suku kelima dan ketujuh adalah 144.. Jumlah sepuluh suku pertama deret tersebut

2015.. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP NIAT PEMBELIAN YANG DI MEDIASI OLEH CITRA MEREK PADA.. PRODUK LAPTOP

Keanekaragaman tingkat spesies (jenis) adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara organisme yang tergolong dalam jenis yang berbeda, baik yang termasuk dalam satu famili

Efektifitas didapatkan bahwa perlakuan terbaik adalah kombinasi lama fermentasi tempe 48 jam dan konsentrasi penambahan carboxymethyl cellulose (CMC) 0,25% dengan karakteristik

Jika sekarang massa balok diwakilkan pada 2 titik masing-masing dengan massa ‘m’ dan ‘2m’ seperti pada gambar di bawah ini, dan kemudian ditempatkan 2 mesin pada kedua

[r]