• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ORANGTUA DAN NINIK MAMAK DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN REMAJA DI JORONG V MAPUN KECAMATAN LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERANAN ORANGTUA DAN NINIK MAMAK DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN REMAJA DI JORONG V MAPUN KECAMATAN LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN ORANGTUA DAN NINIK MAMAK DALAM MEMBINA KEPRIBADIAN REMAJA DI JORONG V MAPUN KECAMATAN

LUBUK SIKAPING KABUPATEN PASAMAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mendapatkan Gelar Serjana Strata Satu

OLEH :

NELI AGUSTIN SAPITRI NIM: 2612.045

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BUKITTINGGI

1438H/2017M

(2)

ABSTRAK

NELI AGUSTIN SAPITRI, NIM. 2612.045. judul Skripsi “Peranan Orangtua dan Ninik Mamak dalam Membina Kepribadian Remaja di Jorong V Mapun Kec. Lubuk Sikaping Kab. Pasaman”. Jurusa Bimbingan dan Konseling, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi. 2017

Pembentukan kepribadian yang pertama kali terbentuk dari pengaruh lingkungan keluarga sebagai lembaga pertama pembentukan kepribadian seseorang remaja. Kepribadian yang telah melekat dan tertanam dalam dirinya, akan terus berkembang dan dibentuk oleh lingkungan sekitar seorang remaja berada. Walaupun demikian, tentunya keluarga memiliki keterbatasan dalam membimbing di dalam diri remaja. Bila berbicara tentang peranaan orangtua, keluarga sangat berperan penting dalam kehidupan remaja, antara orangtua dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Sebab ada keluarga disitu ada pendidikan. jadi orangtua sangat berperan penting dalam kehidupan remaja. Ninik mamak merupakan salah satu tokoh yang berperan memiliki tugas dalam membina kepribadian remaja yang telah dibentuk sebelumnya dengan cara mengarahkan dan membimbing remaja kearah yang lebih baik, baik dalam membina pendidikan, membina kehidupan sosial bermasyarakat. Namun fenomena yang terjadi penulis melakukan observasi awal di Jorong V Mapun, masih ada remaja yang kepribadianya tidak sesuai dengan norma adat dan norma agama, adapun yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan orangtua dan ninik mamak dalam membina kepribadian remaja di Jorong V Mapun.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dengan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur peneliti yang diambil dari data deskriptif berupa kata- kata tulisan atau lisan dari orang yang berperilaku yang dapat diamati. Informan kuncinya adalah Orangtua, Ninik Mamak sedangkan informan pendukung yaitu remaja. Pemilihan informan menggunakan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data melalaui observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, penulis melakukan proses penganalisisan data menggunakan analisis deskriptif kualitatif.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa peranan orangtua yaitu 1). Memberikan teguran 2). Memberikan perhatian yaitu:

Memberikan rasa aman, Mengenali bakat dan minat anak, Mengajarkan anak untuk disiplin. dan peranan ninik mamak 1). Memberikan teguran 2).

Memberikan perhatian 3). bertutur kata yang baik 4). Bertanggung jawab keluar dan kedalam kampung 5). Bertanggung jawab kepada penghulu di bidang keagamaan. telah memiliki peranan dalam membina kepribadian remaja di Jorong V Mapun, namun semua peranaan berupa tugas dan tanggung jawab dari orangtua dan ninik mamak masih perlu pembenahan dan perlu ditingkatkan lagi terhadap ramaja agar terciptanya generasi yang sesuai dengan adat Minangkabau dan agama Islam.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

Shalawat dan salam semoga Allah sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah meninggalkan petunjuk yang benar bagi manusia yaitu al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi petunjuk kepada jalan yang diridhai Allah SWT.

Dalam penulisan dan penyelesaian skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai kesulitan, karena keterbatasan ilmu dan pengalaman yang penulis miliki, namun berkat petunjuk Allah SWT, dan motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dengan seizin Allah SWT skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terimakasih yang tidak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi kepada penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Teristimewa sekali kepada ayahanda Zulfahri dan Ibunda Irnawati yang telah memberikan kasih sayang, motivasi, nasehat, arahan dan do’a dalam setiap langkah penulis.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis banyak menerima petunjuk, saran, dan sumbangan pemikiran serta motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rektor Institut Agama Islam (IAIN) Bukittinggi, beserta para Wakil Rektor, Dekan Fakulkas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan serta wakil dekan Fakultas dan

(4)

Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling, yang telah memberikan fasilitas, sarana, dan segala kebutuhan perkuliahan, sehingga penulis dapat menimba ilmu di kampus tercinta ini.

2. Ibu Alfirahmi, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan nasehat dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi.

3. Bapak Afrinaldi, S. Sos. I. Ma sebagai pembimbing I dan Bapak januar, M.Pd sebagai pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

4. Kepada tim penguji sidang munaqasyah Bapak Khairuddin, M.Pd dan Ibu Fadhilla Yusri, M.Pd. Kons yang telah berkenan hadir pada sidang Munaqasyah sehingga penulis bisa mendapatkan gelar serjana program strata satu (S1)

5. Bapak Bupati Pasaman, Camat Lubuk Sikaping, Wali Nagari Sundata, serta jajarannya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Jorong V Mapun. Serta Wali Jorong V Mapun serta Orangtua, Ninik Mamak dan remaja Jorong V Mapun yang telah memberikan izin dan bersedia penulis teliti peranan orangtua dan ninik mamak dalam membina kepribadian remaja di Jorong V Mapun.

Atas segala bantuan yang telah diberikan, penulis ucapkan terima kasih, semoga amalan dan jasa baik yang telah diberikan mendapat balasan di sisi Allah SWT. Amin ya Rob. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan mohon ampunan dari dosa dan kekhilafan.

(5)

Bukittinggi, Maret 2017 Penulis,

NELI AGUSTIN SAPITRI NIM. 2612.045

(6)
(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR LAMPIRAN ... v

DAFTAR ISI...vi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Batasan Dan Rumusan Masalah ... 10

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ... 10

E. Penjelasan Judul ... 11

F. Sistematika Penulisan ... 13

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Orangtua 1. Pengertian Orangtua.. ………...15

2. Perhatian Orangtua...16

3. Macam-Macam Perhatian Orangtua ……..………..…19

4. Bentuk Perhatian Orangtua ……..………...20

5. Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orangtua…..….…..22

6. Syarat-Syarat Perhatian Orangtua..…………..……….24

7. Peranan Orangtua...24

B. Ninik Mamak 1. Pengertian Ninik Mamak………...27

2. Macam-Macam Ninik Mamak………...31

3. Tugas Dan Kewajiban Ninik Mamak……….33

4. Peran Ninik Mamak………...35 C. Kepribadian Remaja

(8)

1. Pengertian Kepribadian Remaja……….39

2. Ciri-Ciri Khas Perkembangan Remaja...40

3. Faktor-Faktor Mempengaruhi Kepribadian Remaja………...42

4. Tahap Perkembangan Kepribadian Remaja………....44

5. Faktor-Faktor Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian...50

6. Faktor-Faktor Penghambat Perkembangan Kepribadian …...53

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian ... .57

B. Lokasi Penelitian ... .57

C. Informasi Penelitian……..………...58

D. Teknik Pengumpulan Data………...58

E. Teknik Analisis Data…….………..…….60

F. Teknik Keabsahan Data………...61

BAB IV HASIL PENELITIAN Peranan Orangtua dan Ninik Mamak dalam Membina Kepribadian Remaja di Jorong V Mapun Kec. Lubuk Sikaping Kab. Pasaman ... .62

BAB V A. Kesimpulan...90

B. Saran ... .91

DAFTAR KEPUSTAKAAN LAMPIRAN

(9)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Remaja adalah seseorang yang sudah mulai dewasa, cukup umur sudah siap untuk menikah. Remaja merupakan buah hati orangtua yang butuh kasih sayang berupa fisik, verbal maupum material yang bersifat positif. Remaja merupakan suatu generasi penerus kepemimpinan masyarakat dan penentu arah masa depan untuk manusia. Remaja adalah seseorang yang sudah mulai dewasa, cukup umur sudah siap untuk menikah. Remaja merupakan buah hati dari orangtua yang butuh kasih sayang berupa fisik, verbal maupun material yang bersifat positif. Dari pengertian remaja diatas dapat dijelaskan dengan cara, yaitu dengan menjelaskan definisinya dan periode umumnnya. Dari defenisinya, remaja dapat dikatakan sebagai individu yang telah berfungsinnya hermon reproduksi sehingga wanita mengalami menstruasi dan pria mimpi basah.

Dari segi umur, para pakar psikologi sepakat bahwa yang dimaksud dengan remaja adalah seorang individu yang berada pada rentangan umur 13 sampai 17 tahun. 1

Dari pengertian yang telah diuraikan diatas dapat dikatakan bahwa remaja adalah segala cara yang dilakukan anak pada masa remaja untuk bereaksi terhadap orang lain, berupa cara-cara berbuat, cara-cara berfikir

1 Elida Prayitno. Buku Ajar Psikologi Perkembangan Remaja, (Padang: Angkasa Raya,2006) h.6

(10)

serta cara berbicara saat mengeluarkan pendapatnya. Disamping itu setiap remaja memiliki tingkah laku yang berbeda-beda antara satu sama lainnya sesuai dengan kepribadianya.

Dalam bahasa Inggris kepribadian disebut dengan personality, personality berasal dari kata persona (bahasa latin yang berarti kedok atau topeng.2 Maksudnya adalah tutup muka yang paling sering dipakai, pemain panggung dengan tujuan untuk menggambarkan perilaku watak atau pribadi seseorang. Tentunya kepribadian seseorang tidaklah terbentuk dengan begitu saja, namun melalaui tahapan dan proses yang berkelanjutan sehingga terbentuklah kepribadian yang melekat pada dirinnya, dan lingkungan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam hal membentuk kepribadian seseorang. Yang menentukan baik atau buruk seseorang, selain lingkungan sebagai pembentuk kepribadian, lingkungan juga dapat menjadi sebuah sasaran pembinaan dari kepribadian serta karakter yang akan membentuk kepribadian, sesuai dengan arah binaan dari orang-orang yang memiliki peran dan tugas dalam hal tersebut.

Dalam setiap diri individu pasti ada sebuah sikap dan tingkah laku yang sering disebut kepribadian yang terbentuk dari berbagai cara orangtua mereka mendidik anak-anak tersebut, untuk menghadapi perkembangan selanjutnya antara masa kanak- kanak menuju masa remaja.

Orangtua mempunyai peranan yang sangat penting bagi tumbuh kembangnya remaja sehingga menjadi seorang pribadi yang sehat, cerdas,

2 Agus Sudarto. Psikologi Kepribadian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2001) cet ke-13 h.10

(11)

terampil, mandiri, dan berakhlak mulia. Seiring dengan tahap perkembangan anak, maka peran orangtua juga mengalami perubahan.

Jika anak telah memasuki usia remaja orangtua bukan lagi sebagai perawat dan pengasuh, tetapi disini orangtua harus sebagai pengontrol dalam proses pencarian identitas diri pada masa remaja. Orangtua sebagai pengontrol maksudnnya adalah orangtua memberikan perhatian yang cukup terhadap remaja. Agar tidak terjadi kesalahan dalam mendidik anak maka orangtua harus bekerja sama dan menjalin hubungan yang harmonis dalam keluarga. Terwujudnya hubungan yang harmonis dan terpadu dalam keluarga juga disebutkan dalam salah satu fungsi, dasar keluarga yaitu adanya kasih sayang dalam keluarga. Hubungan cinta kasih dalam keluarga tidak sebatas perasaan, akan tetapi juga menyangkut pemeliharaan, rasa tanggung jawab, perhatian pemahaman, respek dan keinginan untuk menumbuh kembangkan remaja yang dicintainya.3 Perhatian orangtua terhadap remaja mempunyai maksud tertarik terhadap segala sesuatu yang ada pada diri remaja, baik pikiran, perasaan, maupun aktivitasnya, dan memperhatikan apa yang baru terjadi pada remaja.4

Orangtua harus mengontrol anaknnya baik dari segi sikap buruk maupun sikap baik yang dilakukanya. Peran orangtua dalam mendidik sangat penting. Cinta dan kasih sayang dapat diberikan oleh orangtua melalui perhatian yang positif. Perhatian orangtua yang diberikan melalui

3 Syamsu yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008) cet. Ke Sembilan, h. 38.

4 Charies Schaefer, Haronisasi Orang Tua dan Anak, (Semarang: Dhora Prize, 2003) cet.

Pertama, h. 147- 148.

(12)

perilaku orangtua terhadap remaja secara positif atau penuh kasih sayang, maka remaja akan mampu mengembangkan kepribadiannya secara realistik atau stabil. Sebaiknya, jika hubungan keluarga penuh konflik, tegang, kurang memberikan kasih sayang atau perhatian yang negatif, maka remaja akan mengalami kegagalan dalam mencapai kepribadian yang sehat.5

Adapun tingkah laku yang ditampilkan oleh remaja hendaknya diperhatikan oleh orangtua, jadi orangtua harus mencurahkan perhatian, pikiran, perasaan, dan aktivitas untuk memperhatikan segala sesuatu hal yang terjadi pada diri anak sehingga membantu proses perkembangan kepribadian remaja.

Kekurangan perhatian orangtua terhadap remaja akan menghasilkan dampak yang buruk terhadap perkembangan kepribadian sedangkan jika remaja menerima perhatian. Orangtua berupa kasih sayang yang cukup maka perkembngan kepribadian remaja akan menjadi sehat.6 Dalam hal ini orangtua sangat berperan penting dalam memberikan perhatian khusus untuk mencapai perkembangan kepribadian remaja menuju pribadi yang matang dan di setap individu atau remaja dalam menuju perkembangan tersebut menjadi tanggung jawab orangtua, di samping itu perkembangan kepribadian remaja juga menjadi tanggung jawab orang-orang di sekitarnya, baik itu dari keluarga ayah maupun keluarga ibu, dan tidak lepas pula pantauan dari ninik mamak.

5 Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: Rosda Karya, 2008) Cet. Ke Sembilan, h. 38

6 Yustinus, Psikologi Pertumbuhan. (Yogyakarta: IKAPI, 1991) h. 29

(13)

Ninik mamak merupakan satu kesatuan dalam suatu lembaga atau organisasi dalam perhimpunan dalam satu kenagarian di MinangKabau yang terjadi dari beberapa penghulu suku atau kaum yang menjadikan mereka yang berhimpun dalam satu kelembagaan yang disebut Kerapatan Adat Nagari (KAN). Diantara para datuk-datuk atau ninik mamak itu dipilih salah satu untuk menjadi ketuannya itulah yang dinamakan ketua KAN. Orang- orang yang tergabung dalam KAN inilah yang disebut ninik mamak “ ninik mamak dalam nagari pai tampek batanyo pulang tampek babarito” .7

KAN merupakan suatu organisasi dalam masyarakat Minangkabau yang menjadi forum persatuan dari pemuka adat yang ada di kanagarian tersebut, sifat organisasi dan sistim pimpinannya, akan tampak adanya paling sedikit dua macam organisasai. Pertama, yaitu organisasi yang tidak dibentuk dengan sengaja, tetapi telah terbentuk karena ikatan alamiah dan ikatan keturunan yang mengikat warganya dengan ada istiadat, sistem norma yang sejak dulu telah tumbuh dengan tidak sengaja. Kedua, organisasi yang dibentuk dengan sengaja sehingga aturan-aturan dan sistim norma yang mengikat anggotanya juga di susun dengan sengaja.8

Pangulu (dalam bahasa minang disebut datuk) dan ninik mamak di Minangkabau mempunyai peranan yang sangat penting dan menentukan dalam kekuatan kekerabatan adat itu sendiri, tampa pengulu dan ninik mamak suatu nagari di Minangkabau di ibaratkan seperti kampung atau

7 Afrijon Ponggok Katik Batuah, Panghulu Ninik Mamak Di Minangkabau. http:/

afrijonpanggokkotik Basabatuah. Wardpress. Com/Adat-Istiadat-Minangkabau

8 Koentjora Ningrat, Pengantar Ilmu Antarpologi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009),h. 126

(14)

nagari yang tidak bertuan karena tidak akan jalan tatanan adat yang dibuat.

“elok nagari dek pangulu sumarak nagari dek nan mudo”. Pangulu adalah orang yang mempunyai budi yang dalam bicara yang halulan artinya, orang yang akan jadi pangulu itu mestinya dipilih oleh kaumnya laki-laki dan perempuan yang telah baligh berakal, adalah orang yang berbudi pekerti, sopan santun, ramah tamah rendah hati. Seperti kata pepatah “nan kuriak inyolah kundi, nan marak inyolah sago,nan bayiak inyolah budi nan indah iyolah baso”.9

Ninik mamak disini dapat diartikan sebagai suatu organisasai lembaga masyarakat yang didalamnya adalah kumpulan dari penghulu atau datuk yang bertugas dalam sebuah wilayah yakni nagarinya.

Sedangkan panghulu atau datuk merupakan individu pribadi yang melekat pada diri seorang datuk itu sendiri yang berfungsi serta berperan sesuai dengan kedudukan ia berada, apakah ia sebagai anggota masyarakat, sebagai bapak, sebagai pemimpin (mamak), sebagai sumando, atau sebagai seorang niniak mamak. Tentulah hal peran dan fungsi sesuai dengan situasi dan kondisi kedudukan panghulu atau ninik mamak itu berada. Ninik mamak memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap generasi di daerahnya, demi terwujudnya daerah maju. Oleh karena itu ninik mamak sangat memperhatikan anak-anak dan remaja di daerah tersebut.

Agar setiap remaja bisa menjalankan tugas dan kewajibanya sebagai generasi penerus yang baik orangtua dan ninik mamak harus

9 Idrus Hakimy, Pokok-Pokok Pengetahuan Adat Minangkabau, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001). Cet ke-8 h. 56

(15)

menjalankan peranannya dalam membina kepribadian remaja, yang mana peranan menurut Soerjono Soekanto merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu peranan. Hakikat peranan juga dapat di rumuskan sebagai suatu rangkaian perilaku tertentu yang ditimbilkan oleh suatu jabatan tertentu. Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana peranan itu harus di jalankan. Peranan yang dimainkan hakikatnya tidak ada perbedaan, baik yang di mainkan, atau peranankan pimpinan tingkat atas, menengah maupun bahwa akan mempunyai peran yang sama.

Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan pada tanggal 2 Januari 2016 di jorong V Mapun, kec Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman terlihat banyak remaja perempuan yang keluar malam, memakai pakaian lawan jenis, seperti memakai celana jean, dan tidak menutup aurat, sedangkan remaja laki-laki membuat keributan di jalan, membantah perkataan orangtua, dan remaja putra ada yang minuman keras.

Dari hasil wawancara awal yang dilakukan terhadap salah satu dari orangtua remaja bahwa orangtua jarang memberikan perhatian kepada remaja seperti kebutuhan sehari-hari, perhatian dan kasih sayang, pendidikan maupun materi yang dibutuhkan dalam menunjang perkembangan anaknya.10

10 Wawancara ibu Safina. 07 januari 2016

(16)

Sedangkan hasil dari wawancara dengan ninik mamak, ninik mamak kurang memperhatikan kepribadian remaja, dan ninik mamak kurang bersosialisasi dengan remaja.11 Sedangkan hasil wawancara dari salah seorang remaja mengatakan tidak mendapatkan perhatian baik itu dari orangtuanya dan ninik mamak sebagai kepala kampung. Jadi apapun yang terjadi di dalam kampung, contohnnya diwaktu lebaran untuk penutupan hari raya Aidil fitri, remaja mengadakan acara memanjat batang pinang, namun ninik mamak tidak mau tau tentang apa yang dilakukan oleh remaja tersebut.12 Karena kurangnnya perhatian dan larangan dari orangtua serta ninik mamak remaja tersebut sesuka hati mereka untuk melakukan apa yang mereka inginkan, contohnya keluar malam, memakai pakaian yang tidak senonoh, membantah perkataan orangtua, dan minuman keras. Mereka tidak peduli apapun yang dikatakan oleh orangtua dan ninik mamak.

Orangtua mencoba memberikan teguran, nasehat, serta memberikan ganjaran kepada remaja agar remaja tersebut bisa berobah ke arah yang lebih baik contoh ganjaran yang diberikan seperti tidak boleh pulang kerumah, dan tidak diberi uang belanja. Namun setelah itu orangtua tidak melihat adanya perubahan dari anaknya. Kemudian orangtua pun meminta bantuan kepada ninik mamak untuk menasehati anaknya. Lalu ninik mamak memanggil kemenakannya untuk di nasehati, agar bisa memperbaiki tingkah lakunya. Kemudian remaja disuruh tinggal

11 Wawancara. Dt.Afriman. 09 Januari 2016

12 Wawancara. Anwar(remaja) 09 Januari2016

(17)

dirumah mamak kandungnya oleh orangtuanya supaya mau berubah. Dan mamak kandung memberikan nasehat dan memberikan arahan kepada kemanakanya dan kemanakanya di suruh shatat dan mengaji agar kemanakanya tidak keluar malam dan remaja akan tinggal bersama mamaknya sampai kepribadian anak tersebut berubah yang arah yang lebih baik.

Oleh karena itulah penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “ Peranan Orangtua dan Ninik Mamak dalam Membina Kepribadian Remaja di Jorong V

Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Orangtua dan ninik mamak jarang memperhatikan pendidikan remaja di Jorong V Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman 2. Rendahnya perhatian orangtua dan ninik mamak dalam membimbing

remaja

3. Remaja kurang menghormati dan kurang menyegani orangtua dan ninik mamak di Jorong V Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman

4. Bila ada kegiatan dalam masyarakat, banyak remaja tidak mengikut sertakan diri untuk ikut acara tersebut

(18)

5. Kurang maksimalnya peranan orangtua dan ninik mamak di Jorong V Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman

C. Batasan Dan Rumusan Masalah 1. Batasan masalah

Batasan masalah penelitian ini adalah peranan orangtua dan ninik mamak dalam membina kepribadian remaja di Jorong V Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana peranan orangtua dan ninik mamak dalam membina kepribadian remaja di jorong V Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan pembahasan masalah yang penulis kemukakan diatas maka tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui peranan orangtua dan ninik mamak dalam membina kepribadian remaja di Jorong V Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman.

2. Kegunaan penelitian

Secara umum penelitian ini berguna bagi semua pihak yang mempunyai tugas yang berhubungan dengan pembahasan penulis, tujuan secara khusus penelitian ini adalah :

(19)

a. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk meningkatkan kualitas remaja yang baik dalam masyarakat

b. Sebagai masukan bagi orangtua agar lebih memperhatikan perkembangan kepribadian remaja

c. Sebagai bahan masukan bagi masyarakat yakni ninik mamak dalam kendala menghadapi remaja saat ini

d. Memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar serjana pendidikan difakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Bukittinggi

E. Penjelasan Judul

Untuk lebih menghindari penafsiran yang berbeda dalam judul proposal ini, maka penjelasan judul tersebut adalah :memudahkan serta :

Peranan Orangtua : Antara keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Sebab dimana ada keluarga disitu ada pendidikan.13 Menurut Fachruddin Hasbullah dalam buku psikologi keluarga dalam islam, tugas orangtua adalah memelihara kestabilan situasi keluarga, melaksanakan pendidikan anak-anaknya, menanamkan rasa kemampuan menjalankan aturan.14 Orangtua yang pandai adalah ayah-ibu yang pamdai menjadi sahabat sekaligus sebagai teladan bagi anaknya sendiri.

13 Syaiful Djamarah, Pola Komunikasi Orangtua dan Anak dalam Keluarga, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2004), h. 2

14 Fachruddin Hasibullah, Psikolaogi Keluarga dalam Islam, (Banda Aceh : Pena, 2007), Cet Ke-1, h. 98

(20)

Ninik Mamak : Mamak kandung atau saudara laki-laki dari ibu yang akan berfungsi sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap keberadaan keluarga matrilineal. Apabila ibu mempunyai saudara laki-laki lebih dari satu orang, maka yang akan bertanggung jawab adalah yang tertua dibantu oleh yang lebih muda. Apabila ibu tidak mempunyai saudara laki- laki namun mempunyai anak laki-laki, maka akan berfungsi sebagai mamak adalah anak laki-laki tersebut. 15 Kepribadian : Suatu totalitas psikhophis yang kompleks dari inidividu

sehingga nampak didalam tingkah lakunya yang untuk.16 Maksudnya ada sebagian orang yang memiliki tingkah laku yang sama antara seseorang dengan yang lainya, namun yang benar-benar identik tidak pernah ada sejak adanya manusia.

Remaja : Pengertian remaja dapat dijelaskan dengan dua cara yaitu dengan menjelaskan defenisinya dan periode umumnya, dari defenisinya, remaja dapat dikatakan sebagai individu yang telah berfungsi hormon reproduksi sehingga wanita mengalami menstruasi dan pria mimpi basah. Dari segi umur, para pakar psikologi seperti bahwa yang dimaksud dengan remaja adalah seseorang individu yang berada pada tantangan umur 13 sampi 17 tahun.

15 Sri Sudaryatmi dan Sukirno, T.H. Sri Kartini, Beberapa Aspek Hukum Adat, (Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang, 2000), h. 14

16 Sudjanto, dkk. Psikologi Kepribadian . (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) cet – 13 h.12

(21)

Maksud judul secara keseluruhan adalah pendidikan yang pertama adalah pendidikan dari orangtua, apabila orangtua tidak mampu menjalankan pendidikan seorang remaja maka peranan ninik mamak lah yang sangat berpengaruh terhadap remaja tersebut sehingga tingkah laku remaja tersebut dapat diarahkan dengan baik. Remaja yang ada di Jorong V Mapun Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini penulis membagi menjadi lima Bab dengan sistemtika penulisan sebagai berikut:

BAB I: berupa pendahuluan yang terdiri ari latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, defenisi operasional, dan sistematika penulisan.

BAB II: Merupakan landasan teori yang terdiri dari pengertian, pengertian orangtua, macam-macam perhatian orangtua, bentuk-bentuk perhatian orangtua, faktor-faktor yang mempengharuhi perhatian orangtua, syarat-syarat perhatian orangtua, peranan orangtua, pengertian ninik mamak, macam-macam ninik mamak, tugas dan kewajiban ninik mamak, peran ninik mamak, pengetian kepribadian remaja, ciri-ciri khas perkembangan remaja, faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian remaja, tahap perkembangan kepribadian remaja, faktor-faktor mempengaruhi perkembangan kepribadian, faktor-faktor penghambat perkembangan kepribadian.

(22)

BAB III: berisikan tentang metodologi penelitian, yang terdiri dari lokasi penelitan, jenis penelitian, populasi dan sampel, sumber data dan teknik pengolahan data

BAB IV : Hasil penelitian, deskripsi data, pengolahan data, analisis BAB V : Kesimpulan, saran.

(23)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Orangtua

Keluarga terdiri dari ayah, ibu serta anak atau bisa disebut juga dengan keluarga kecil atau keluarga inti. Ayah dan ibu disebut orangtua.

Menurut Kamus Besar Indonesia istilah orangtua adalah orang yang sudah tua, ayah, ibu dan orangtua, orang yang tua (pandai,cerdik). Orangtua adalah ayah atau ibu kandung dan orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya).17 Orangtua adalah orang yang bertanggung jawab dalam satu keluarga atau rumah tangga yang biasa disebut ibu dan bapak.18 Sedangkan menurut Zakiah Drajat mengemukakan bahwa orangtua adalah pembina pribadi utama dalam hidup anak.19

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa yang dimaksud orangtua adalah ayah dan ibu kandung yang memiliki tanggung jawab terhadap pertumbuhan dan perkembangan anaknya, serta bertanggung jawab untuk melihat dan membina anak-anaknya ke arah yang lebih baik.

Sebagai pendidik utama dan pertama orangtua harus melakukan dasar-

17 Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edise ke empat, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008), hal. 987

18 Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution, Peranan orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar anak, (Yogyakarta: Kanisinus, 1985), hal.1

19 Zakiah Derajat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997), hal. 56

(24)

dasar yang tokoh dalam diri anak melalaui pendidikan, baik agama maupun pendidik umum.

1. Perhatian Orangtua

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek baik didalam maupun diluar dirinya.20 Aktivitas tersebut yang berupa kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungan dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungan. Menurut salah seorang ahli psikologis perhatian adalah sebagai salah satu aktivitas psikis dapat dimengerti sebagai keaktifan jiwa yang dipertinggi.

Dilihat dari sudut pandang yang lain yang diperhatikan dapat di artikan dua macam yaitu:21

a. Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju kepada suatu objek.

b. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.

Jadi perhatian adalah suatu kegiatan berupa keaktifan jiwa yang diarahkan kepada suatu objek melalaui pemeliharaan rangsangan yang datang dari lingkungan.

Secara istilah orangtua adalah orang dewasa yang pertama yang bertanggung jawab yang memberikan bimbingan dan pendidikan kepada anak dalam perkembangan jasmaniah dan rohaniahnya agar mencapai

20 Abu Ahmad, psikologi umum. (jakarta: Rineka Cipta, 2003), hal. 145

21 Syaiful Sagal,. Konsep Dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 130

(25)

tingkat kedewasaan. Maka dapat diketahui bahwa orangtua merupakan unsur pertama dan utama dalam keluarga, dimana mereka memikul beban atau tanggung jawab bagi setiap anggota keluarga.

Orangtua terdiri dari Ibu dan Bapak adalah manusia dewasa yang sudah dibebani tanggung jawab terhadap keluarga. Agama islam tidak hanya mengatur bagaimana cara beribadah dan berbakti kepada Allah, tetapi juga mengatur bagaimana cara mengasuh dan mendidik anak, hidup bersama dalam keluarga atau rumah tangga, masyarakat dan bangsa.22Ibu dan Bapak adalah guru dan pembimbing dalam setiap rumah tangga dan mereka bertanggung jawab atas keluarganya. Mereka bertanggung jawab kepada Allah. Kewajiban orangtua itu mengarah fitrah anak yang telah ada sejak ditiupkan roh kepadanya ketika dia masih berada dalam kandungan ibunya. Apabila fitrah itu diarahkan dengan benar, anak akan mempunyai kepribadian yang baik.

Secara umum orangtua mempunyai tiga peranan terhadap anak:23 1). Merawat fisik anak, agar anak tumbuh dan berkembang dengan sehat 2). Proses sosialisasi anak, anak belajar menyesuaikan diri terhadap

lingkunganya

3). Kesejahteraan psikologis dan emosional diri anak

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan serta tanggung jawab orangtua dalam membentuk anak menjadi anak yang dapat menjadi pelajar yang baik adalah:24

22 Salam Lubis. Menuju Keluarga Yang Sakinah, (Surabaya: Terbit Terang) hal. 83

23 Salam Lubuis. Menuju Keluarga Sakinah, (Surabaya: Terbit Terang ) hal. 76

(26)

a). Mencintai dan dicintai adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar. Ini berarti secara konkrit bahwa orangtua harus terbuka kepada anaknya guna mengenalanya. Memberi perhatian sejati, bukan perhatian buatan

b). Anak mengharapkan kepada orangtuanya perlindungan hingga merasa amana dan kerasan. Jadi percaya dan mempercayai syarat mutlak menciptakan suasanan aman

c). Kebutuhan akan bimbingan, ini berarti orangtua harus menerima bakat dan kemampuan yang ada pada anak

d). Kebutuhan anak bimbingan, Artinya orangtua harus menghargai pribadi seorang anak

e). Kebutuhan akan diseplin

Maka dari tanggung jawab tersebut terlihat adanya kebutuhan remaja akan kasih sayang orangtua yang ditampilkan melalui perhatian khusus terhadap remaja. Perhatian khusus adalah konsentrasi terhadap suatu objek.

Dalam hal ini, perhatian orangtua dapat diartikan sebagai “menaruh hati”25atau mengikuti atau memperhatikan anak, terhadap kejadian dan peristiwa yang dialami anak. Menurut Abdullah Nashih Ulman, pendidikan dengan perhatian adalah senantiasa mencurahkan perhatia penuh dan mengikuti perkembangan aspek akidah dan moral anak,

24 Dros Tj. Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1999) hal. 22

25 Singgih D Gunarsa, Psikologi Untuk Keluarga, (Jakarta: Gunung Mulia, 1979) Cet. Ke tiga, hal. 56

(27)

mengawasi dan memperhatikan kesiapan mental dan sosial, disamping selalu bertanta tentang situasi pendidikan jasmaniah dan ilamiahnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orangtua dalam penelitian ini adalah suatu aktivitas psikis yang diberikan kepada anak terhadap segala sesuatu yang terjadi pada anak baik itu berupa pikiran, perasaan maupun perwujudan aktivitasnya.

2. Macam-macam Perhatian Orangtua a. menurut secara kerjanya:26

1). Perhatian yang spontan adalah perhatian yang tidak disengaja atau tidak dikehendak subjek

2).Perhatian reflektif adalah perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek.

b. Perhatian menurut intensitasnya :

1). Perhatian intensif adalah perhatian yang banyak dikuatkan oleh banyaknya rangsangan atau keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman bathin

2) Perhatian tidak intensif adalah perhatian yang kurang diperkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman bathin.

c. Perhatian menurut luasnya:

1). Perhatian terpusat adalah perhatian yang tertuju kepada lingkup objek yang sangat terbatas

26 Syaiful Sagala. Konsep Dan Makna Pembelajaran. (Bandung: Alfabeta, 2008) hal . 130

(28)

2). Perhatian terpencar adalah perhatian yang pada suatu saat tertuju kepada lingkup objek yang luas dan tertuju kepada bermacam-

macam objek.

Dilihat dari peran orang tua terhadap anak yang sangat penting maka perhatian yang harus diberikan kepada anak adalah perhatian:

a). Perhatian reflektif, yaitu perhatian yang disengaja atau

sekehendak subjek, karena kesengajaan orangtua dalam kegiatan akan mengembangkan kepribadian anak

b). Perhatian intensif, karena kegiatan yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih terarah

c). Perhatia terpusat, karena jenis perhatian ini akan selalu terfokus dan berlangsung secara simultan.

Maka perhatian yang diberikan oleh orangtua terhadap anak secara reflektif, intensif, dan terpusat sehingga anak mendapatkan perhatian yang bisa mengarahkan anak serta mengembangkan pribadi yang sehat.

3. Bentuk-Bentuk Perhatian Orangtua

Menurut Irawati Istadi perhatian orangtua terhadap anak terdiri atas dua bentuk yaitu:27

a. Perhatian positif

Perhatian positif dituangkan dalam tiga bentuk:

1). Fisik, yaitu berupa tepukan bahu, usap kepala, senyum, cium pipi tatapan mata, kedipan mata, ekspresi wajah cerah, dan acungan

27 Irawati Istadi. Mendidik Dengan Cinta , (Bekasi: Pustaka Inti, 2008) hal. 101

(29)

jempol

2). Verbal, yaitu berupa pujian, dorongan, komentar positif dan ungkapan kekaguman

3) Materi, yaitu berupa hadiah, fasilitas, bintang prestasi dan oleh- oleh.

b. Perhatian negatif

Perhatian negatif dituangkan dalam tiga bentuk, yaitu:

1). Fisik, yaitu berupa pengabaian, kipasan tangan, cibiran, pandangan sinis, pukulan, tendangan dan dorongan

2). Verbal, yaitu berupa celaan, hinaan, panggilan buruk dan cerita keburukan di depan orang lain

3). Materi, yaitu berupa penghapusan uang saku, hak makan dan nonton TV.

Berdasarkan kedua bentuk perhatian orangtua tersebut, maka perhatian yang dimaksimalkan terhadap anak adalah perhatian positif dan minimalkan perhatian negatif. Kunci pokok bagi orangtua untuk mengarahkan perilaku anak adalah dengan sesering mungkin memberikan perhatian yang positif.

Maka dapat diketahui bahwa bentuk perhatian orangtua yang dibutuhkan anak adalah perhatian yang bersifat positif sehingga menghasilkan anak yang matang dalam segala hal.

(30)

4. Faktor Yang Mempengaruhi Perhatian Orangtua

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perhatian:28 a. Faktor internal

1). Pembawaan

Adanya pembawaan tertentu yang berhubungan dengan objek yang direaksi, maka sedikit atau banyak akan timbul perhatian terhadap objek tertentu

2). Kebutuhan

Adanya kebutuhan tentang sesuatu memungkinkan timbulnya perhatian terhadap objek tertentu

3). Kewajiban

Di dalam kewajiban kerkandung tanggung jawab yang harus dipenuhi oleh orang yang bersangkutan. Bagi yang bersangkutan dan menyadari atas kewajiban sekalis menyadari pula atas kewajibannya itu. Dia tidak akan besikap masa bodoh. Entah kewajiban itu cocok atau tidak, menyenangkan atau tidak, bagi orang dewasa sudah dapat mempertimbangkan kesanggupan-kesanggupannya untuk menerima suatu tugas, apa yang menjadi kewajibannya akan dijalankan dengan penuh perhatian.

28 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Cet, ke-tiga, h. 150

(31)

4). Keadaan jasmani

Sehat tidaknya jasmani, segar tidak badan sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek

5). Suasana jiwa

Keadaan bathin, perasaan, fantasi, pikiran, dan sebagainya sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek.29

b. Faktor eksternal

1). Latihan dan kebiasaan

Hasil dari pada latihan-latihan atau kebiasaan, dapat menyebabkan mudahnya timbul perhatian terhadap bidang tersebut 2). Suasana di sekitar

Adanya bermacam-macam perangsang di sekitar kita seperti kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya dapat mempengaruhi perhatian kita.

3). Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri

Beberapa kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatian kita. Kalau objek itu memberikan perangsang yang kuat, kemungkinan perhatian kita terhadap objek itu cukup besar. Sebaliknya kalau objek itu

29 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Cet. ke-tiga, h. 151

(32)

memberikan perangsang yang lemah, perhatian kita juga tidakbegitu besar. 30

Maka dapat diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi perhatian orangtua kepada anak, yaitu pembawaan, latihan dan kebiasaan, kebutuhan, kewajiban, keadaan jasmani, suasana jiwa, suasana sekitar dan kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri, yang dalam hal ini adalah anak yang akan di perhatikan.

5. Syarat- Syarat Perhatian Orangtua

Syarat-syarat perhatian mendapat manfaat sebanyak-banyaknya:

a. Intibisi yaitu pelanggaran atau penyingkiran isi kesadaran yang tidak diperlukan atau menghalang-halangi masuk ke dalam lingkungan kesadaran

b. Appersepsi yaitu pengesahan dengan sengaja semua isi kesadaran, termasuk tanggapan, pengertian, dan sebagainya yang telah dimiliki dan berkesesuaian atau berhubungan dengan objek pengertian

c. Adaptasi yaitu dalam sengaja perhatian organ-organ kita baik jasmani maupun rohani yang diperlukan untuk menerima objek harus bekerja dengan sungguh-sungguh.31

Maka dari syarat-syarat perhatian orangtua tersebut, dapat diketahui bahwa syarat perhatian orangtua mendapat manfaat sebanyak- banyaknya bagi remaja adalah dengan pengarahan dengan sengaja semua

30 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003) Cet. ke-tiga, h. 150

31 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003) hal. 146

(33)

isi kesadaran, termasuk tanggapan, pengertian untuk remaja dan menyingkirkan isi kesadaran itu diperlukan.

6. Peranan orangtua

Antara keluarga dan pendidikan adalah dua istilah yang tidak dapat dipisahkan, Sebab dimana ada keluarga disitu ada pendidikan. 32 Menurut Fachruddin Hasbullah dalam buku “Psikologi Keluarga dalam Islam”, tugas orangtua adalah memelihara kestabilan situasi keluarga, melaksanakan pendidikan anak-anaknya, menanamkan rasa kemampuan menjalankan aturan. 33 Orangtua yang pandai adalah ayah-ibu yang pandai menjadi sahabat sekaligus sebagai teladan bagi anaknya sendiri. Menurut Mahmud Mahdi seperti yang di ikuti oleh Syaiful Djamarah, bila dikaji lebih jauh lagi, ternyata kesalahan orangtua dalam mendidik anak cukup banyak. Misalnya memakai cara-cara yang tidak bijaksana. Orangtua menganggap bahwa memarahi, menghardik, mencela atau memberikan hukuman fisik sekehendak hati adalah bentuk final dari pendidikan anak, padahal hal itu merupakan kesalahan yang besar.34

Menurut J.I.G.M. Drost, S.J. Tuntutan atau peran kepada setiap orangtua guna menjadi pendidik yang baik bagi para anaknya adalah:

a. Orangtua harus terbuka kepada anaknya guna mengenalinya

32 Syaiful Djamarah, Pola Komunikasi Orangtua dan Anak Dalam Keluarga, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 2004), h.2

33 Fachruddin Hasibullah, Psikologi Keluarga dalam Islam, (Banda Aceh: Pena, 2007), Cet. Ke-1, h. 98

34 Syaiful Djamarah, Pola Komunikasi Orangtua dan Anak dalam Keluarga, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) h. 33

(34)

b. Berikan perlindungan kepada anak, agar anak merasa aman

c. Orangtua harus menerima bakat dan kemamapuan anak bimbingan harus tegas namun dengan sabar dan pengertian

d. Kebutuhan anak diakui, artinya orangtua harus menghargai pribagi seorang anak

e. Ajari anak tentang kedisiplian.35

Fungsi dasar keluarga adalah memberikan rasa memiliki, rasa aman, kasih sayang dan mengembangkan hubungan yang baik diantara anggota keluarga. Hubungan kasih sayang dalam keluarga tidak sebatas perasaan, akan tetapi menyangkut pemeliharaan, tanggung jawab, perhatian, pemahaman, aspek dan keinginan untuk menumbuh kembangkan anak yang dicintainya.

Secara psikososiologis, fungsi keluarga adalah.36

a. Pemberian rasa aman bagi anak dan anggota keluarga lainya b. Sumber kasih sayang dan penerimaan

c. Sumber pemenuhan kebutuhan, bagi fisik dan psikis

d. Memberi bimbingan dalam belajar keterampilan motorik, verbal dan sosial yang dibutuhkan untuk menyesuaikan diri

e. Stimulator bagi pengembangan kemampuan anak untuk mencapai prestasi, bagi sekolah atau dimasyarakat.

Prestasi yang tinggi, yang dapat anak adalah dambaan setiap orangtua. Namun, jalan menuju cita-cita tidaklah mudah harus ada usaha

35 J.I.G.M. Drost, Sekolah: Mengajar atau Mendidik, (Yogyakart : Kanisius, 1998), h. 69

36 Alex Sobur, Anak Masa-Masa Depan, (Bandung : Angkasa, 1991), h. 54

(35)

yang dilakukan semua pihak terlibat. Dalam hal ini peranan orangtua jelas tak dapat diabaikan kepentinganya, hendaklah disadari bahwa dalam usaha mengembangkan potensi anak (baik kecerdasan maupun kepribadian) meski banyak yang mesti diperhatikan. Artinya yangan terlalu terpaku pada suatu aspek saja. Disini perhatian yang luas sangat diperlukan dalam menangani masalah yang dihadapi anak dalam menempuh pendidikan di sekolah supaya tepat guna. 37

Dari uraian diatas terlihat ada beberapa fungsi keluarga (orangtua), pada penelitian ini, salah satu fungsi orangtua yang akan menjadi perhatian khusus adalah motivasi orangtua.

B. Ninik Mamak

1. Pengertian Ninik Mamak

Untuk memberikan pengertian yang utuh tentang ninik mamak, terlebih dahulu penulis akan memberikan uraian tentang apa yang dimaksud dengan ninik mamak tersebut.

Ninik mamak mempunyai kata majemuk yang mempunyai arti, panghulu- panghulu adat, orang tua-tua.38 sedangkan dalam tataran adat Minangkabau ninik mamak diartikan sebagai:

Orang yang lebih dituakan, diagungkan dan ditinggikan pangkatnya serta disamakan derajatnya dengan ninik dahulunya, yakni empati kali lebih tinggi dan lebih tuanya dari pada masyarakat umumnya.

37 Alex Sobur, Anak Masa-Masa Depan, (Bandung : Angkasa, 1991), h. 59

38 Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), hal. 690

(36)

Walaupun mamak tersebut lebih muda umumnya, tetapi tetap diagungkan dan disegani, maka itulah yang disebut dengan ninik mamak.39

Menurut Soejono Soekanto, ninik mamak adalah kaum kerabat laki-laki dari pihak istri.40 Ninik mamak disebut juga dengan pemangku adat yang terdiri dari urang ampek jinih menurut adat dan jinin ampek dalam syara. Urang ampek jinih yaitu: Panghulu, Dubalang Adat, Angku ampek suku, dan Muallim atau malin. Urang jinih nan ampek, yaitu:

Imam, Khatib, Bilal dan Khadi. Maka ninik mamak itu adalah unsur-unsur masyarakat yang terdiri dari pemuka adat dan agama yang bertanggung jawab dalam masyarakat sesuai dengan peran dan fungsinya masing- masing.

Datuk-datuk atau ninik mamak yang ada didalam nagari dipilih salah seorang diantaranya untuk menjadi ketua, dan itulah yang dinamakan ketua KAN. Orang-orang yang tergabung dalam KAN inilah yang disebut ninik mamak, ”Ninik mamak dalam nagari pai tampek batanyo pulang tampek babarito.”41

Pangulu atau datuk adalah orang yang dipilih oleh kaumnya yang memiliki budi pekerti, sopan santun, ramah tamah dan rendah hati. Karena dia akan menjadi contoh dan tauladan bagi anak kemenakannya.42

39 Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Peranan Mamak Terhadap Kemenakan dan Kebudayaan MinangKabau……, h. 67

40 Soejono Soekanto, Kamus Hukum Adat,(Bandung: Alimni, 1982), Cet. Ke-2, h. 173

41 Afrijon Ponggok Katik Basa Batuah, Panghulu Ninik Mamak di Minang Kabau.

http://afrijonponggokkatik basabatuah.wordpress. com/adat-istiadat-minangkabau/ diakses tanggal 7 maret 2016

42 Idrus Hakimy, Pokok-Pokok Pengetahuan Adat Alam Minangkabau, (Bandung: Renaja Rosdakarya,2001). Cet. Ke-8 h. 56

(37)

Pengertian tersebut menggambarkan bahwa kedudukan ninik mamak mempunyai tempat tertinggi di dalam struktur masyarakat yang ada di minangkabau, ia paling mempunyai kebijakan, kehormatan, disegani dan terpandang dibandingkan orang-orang disekelilingnya.43

Selain istilah ninik mamak, dalam adat minangkabau dikenal juga istilah panghulu. Pangulu berarti kepala suku, dan semua pangulu bergelar datuk, jadi pengulu merupakan sebutan kepada ninik mamak pemangku adat yang bergelar datut.

Pangulu adalah pemimpin didalam masyarakat yang harus bertanggung jawab terhadap anak kamanakan dan masyarakat yang dipimpinnya. Pangulu merupakan suatu anggota perwakilan didalam Kerapatan Adat Nagari (KAN). Kerapatan Adat Nagari atau KAN adalah suatu lembaga tertinggi dalam adat di setiap negari di Minangkabau, yang bertugas menampung segala permasalahan dalam masyarakat, diajukan atau tidak oleh masyarakat nagari.

Sebagai pemimpin, panghulu bertanggung jawab dan berkewajiban memelihara anggota kaum, suku dan nagari serta bertanggung jawab terhadap permasalahan yang terdapat dalam masyarakat. Mengenai kedudukan dan peranan penghulu adat dalam masyarakat Minangkabau dan nagari dapat dipedomani bunyi pepatah adat:

Nan tinggi tampak jauah

43 Ade Chandra, dkk, Minangkabau dalam Perubahan, (Padang: Yasmin Akbar, 2001) Cet. Ke-1 h. 31

(38)

Nan gadang jarang basuo Kayu gadang di tangah padang Tampak balinduang kapanehan Tampek bataduah kahujanan Ureknyo tampak baselo Batangnyo tampek basanda Ka pai tampek batanyo Pulang tampek babarito.44

Dari pengertian dan selintas tanggung jawab yang dikemukakan di atas dipahami bahwa penghulu merupakan seseorang laki-laki yang secara sengaja diangkat untuk mengepalai suatu kaum yang bertanggung jawab mengawasi, membimbing dan memperhatikan anak kemanakan.

Dari beberapa pengertian dan pendapat diatas dapat dikatakan bahwa ninik mamak merupakan merupakan seseorang pemimpin kaum di Minangkabau yang memiliki kedudukan yang lebih ditinggikan dari masyarakat biasa. Ninik mamak dalam nagari memiliki sebuah lembaga yang terdiri dari persatuan atau perkumpulan dari penghulu yang ada disuatu nagari yang biasa disebut dangan Kerapatan Adat Nagari (KAN).

Ninik mamak dan penghulu mempunyai persamaan dan perbedaan.

Namun dalam pembahasan ini, penulis akan memahami istilah ninik mamak, karena istilah ini lebih umum sehingga penelitian ini bukan

44 Amir MS, Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang……….., h. 69

(39)

terfokus kepada suku saja, tetapi terhadap semua remaja yang ada dalam Jorong V Mapun.

2. Macam-Macam Ninik Mamak

Dalam kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat ada pula tingkatan ninik mamak atau pemimpin tersebut, mulai dari rumah tangga, kaum dan persukuan, serta sesuai dengan fungsinya. Ninik mamak dalam kekerabatan garis keturunana ibu maka dapat diklasifikasikan kepada tiga jenis, yaitu: mamak rumah, mamak kaum dan mamak suku.

a. Mamak rumah adalah saudara sekandung laki-laki ibu atau garis ibu

“sarumah gadang” yang terpilih menjadi wakil pembimbing atau Pembina anggota garis ibu yang terdekat. Tugasnya adalah memelihara, membina dan memimpin kehidupan jasmaniah maupun rohaniah anak kemenakannya.

b. Mamak kaum adalah seseorang yang terpilih di anatara beberapa mamak rumah yang terkait dalam hubungan darah (geneologis) yang disebutkaum, sehingga mamak kaum di samping berfungsi sebagai mamak bagi keluarga juga berfungsi mengurusi kepentingan kaum.

Disamping itu mamak kaum adalah orang yang mempunyai “budi dalam berbicara yang halus” artinya orang yang menjadi mamak kaum mestinya orang-orang yang menjadi mamak kaum mestinya

(40)

orang-orang yang berbudi pekerti, sopan santun, ramah tamah dan rendah hati, karena dia akan menjadi tauladan bagi anak-anak kamanakanya.

c. Mamak suku merupakan seseorang yang menjadi pimpinan suku, apabila sebuah keluarga berkembang begitu banyaknya sehingga timbullah cabang dari keluarga-keluarga itu sebagai kesatuan baru.

Apabila hal itu terus berkembang lebih jauh lagi sepanjang perjalanan masa, maka akhirnya dijumpai suatu lingkungan yang anggota-anggotanya satu sama lain diikat oleh pertalian darah menurut garis ibu, maka lingkungan inilah yang dipimpin oleh ninik mamak suku.45

Ninik mamak juga disebut dengan urang nan ampek jinih, yang mana tanggung jawab mereka lebih, luas yakni bertanggung jawab terhadap masyarakat nagari yang berada di dalam sukunya. Setiap suku disuatu Nagari mempunyai ninik mamak yang terdiri dari orang yang empat jenis tersebut, yaitu panghulu, malin atau angku, atau dubalang adat.

Pangulu merupakan pangkat yang tertinggi dari empat jenis jabatan yang ada dari ninik mamak, penggolongan dari ninik mamak dapat digolongkan kepada tiga, yaitu:

1). Ninik mamak yang digolongkan kepada syara (ajaran islam), ialah kewajiban dalam memimpin anak kamanakanya karena keselamatan

45Ade Chandra, dkk Minangkabau Dalam Perubahan……., h. 41

(41)

dunia dan akhirat

2). Ninik mamak yang digolongkan kepada hindu sanskerta, yakni setiap orang yang memimpin dan mengepalai pekerjaan yang baik di antara

kaumnya, seperti manejermenjadi penghulu dalam perusahaan, kepala kantor dalam perusahaan, si ayah menjadi penghulu dalam keluarga, guru menjadi penghulu pada muri-muridnya.

3). Ninik mamak yang digolongkan kepada adat minangkabau, yakni

“urang yang dijunjuang tinggi, diamba gadang dan tajadi dek kato mufakat dalam lingkungan cupak adat, nan sapayuang supatagak”

dalam lingkungan saka turun temurun, pusako jawek bajawek, yang berkewajiban memimpin anak kemenakan dan masyarakat dalam keadilan, memelihara harta pusaka. 46

3. Tugas dan Kewajiban Ninik Mamak

Secara umum tugas-tugas dan kewajiban yang mendasar bagi ninik mamak ialah manuruik alua nan luruih, manampuah labuah nana pasa, mamaliharo harato pusako, dan mamaliharo anak kamanakan.

a. Manuruik alua nan luruih, (menuruti alur yang lurus), artinya menjalankan segala ketentuan-ketentuan yang sudah ada yaitu aturan-aturan adat dan agama. Misalanya: manghukum adia ( menetapak hukuman dengan adil) bakato bana (berkata dengan benar), ketentuan seperti ini harus di jalankan oleh ninik mamak baik dalam memimpin anak kemenakan, masyarakat, menyelesaikan

46 Idrus Hakimy, Pokok-Pokok Pengetahuan Adat Alam Minangkabau……, h. 56-59

(42)

persengketa, melaksanakan suatu pekerjaan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan orang banyak.

b. Manampuah jalan nan pasa (menempuh jalan yang telah disepakati atau yang telah biasa dipakai). Jalan nan pasa untuk kehidupan dunia adalah adat jo limbabao (adat dan lembaga) serta cupak jo gantang (cupak jo gantang atau kebenaran dan kepatutan, atau ukuran dan perkiraan).

c. Mamaliharo harato pusako (memelihara harta pusaka), maksudnya cara perorangan atau bersama-sama, ninik mamak mempunyai kewajiban memelihara harta pusaka baik yang ganggam baruntuak (gamgam baruntuk) maupun yang belum diperuntukkan seperti hutan dan tanah ulayat.

d. Mamaliharo anak kamanakan (memelihara anak kamankan), artinya mengawasi dan membimbing atau peduli dengan anak kemanakan, atau peduli dengan kaum secara keseluruhan.47

Namun dalam tulisan ini, penulis hanya akan menyoroti beberapa tugas dan kewajiban ninik mamak saja yaitu: manuruik alua nana luruih, manampuah jalan nan pasa, dan memelihara anak kamanakan. Tulisan ini hanya bermaksud untuk mengungkapkan dan menonjol salah satu kewajiban secara khusus, dan berusaha meninjaunya lebih dalam secara komprehensif karena peran ninik mamak menentukan apakah ia akan menjadi pendidikan atau Pembina yang baik anak kamanakannya yaitu

47 Ibrahim Dt. Sangguno Dirajo, Tambo Alam Minangkabau, (Bukittinggi: Kristal Pedia, 2009), hal. 307

(43)

remaja atau malah sebaliknya menyebabanya rusaknya akhlak anak kemenakannya terutama mereka menginjak usia remaja mulai dari usia 13 sampai dengan 17 tahun yang tergolong kepada jenis kamanakan tersebut yang berada di Jorong V Mapun sebagai informasi pendukung dalam penelitian ini.

4. Peran Ninik Mamak

Kepemimpinan dalam Minangkabau salah satunya berperannya tokoh masyarakat yakni ninik mamak atau datuk dalam memimpin sukunya, ninik mamak dibantu oleh tiga orang pembantu yaitu: manti, dan dubalang.

Menurut Prof.M. Nasroen dalam buku Materi Pembelajaran Ninik Mamak Se- Kabupaten Agam, pangulu adalah sebagai bumi, diatas mana sesuatunya berdiri. Manti adalah sebagian angin yang menyampaikan sesuatunya, malin ibarat air yang menghanyutkan yang kotor. Sedangkan dubalang adalah sebagai api yang membakar segala kejahatan dan bertindak dengan keras.48

Ninik mamak menurut parlis Dt. Bandaro panjang adalah brperan sebagai polisi, juga berfungsi sebagai hakim, jaksa, dan juga sebagai pandamai. Fungsi itu tergantung fungsi mana ia berdiri. Masing-masing tersebut di uraikan sebagai berikut:

a. Panghulu Atau Datuk, panghulu bertanggung jawab keluar dan ke dalam kampung, memimpin anak kemenakan. Penghulu bertugas

48 Yahya Samin dkk, Peran Mamak Terhadap Kemanakan Dalam Kebudayaan Minagkabau Masa Kini, (Padang BPNBS,1996), hal. 39

(44)

mengkonsulidasikan, mengkoordinasikan, dan mengkonsultasikan segala sesuatu bila akan mengambil keputusan kepada seluruh perangkat kampung atau suku.

b. Panungkek/ Khadi, bertanggung jawab membantu penghulu dibidang sekretarian dan sesuai dengan administrasi adat secara internal kampung sesuai dengan titah pangulu. Sedangkan fungsi dubalang adat adalah mencatat seluruh anak kemanakan baik yang di kampung maupun yang di rantau.

c. Malin Atau Angku, bertanggung jawab kepada penghulu dibidang

keagamaan dan kesejahteraan anak kemenekan sesuai dengan agama islam. Tugas lainnya adalah mengkoordinir dan sedekah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Fungsi malin adalah mencegahkan dan mengamalkan ajaran adat basandi syarak,syarak basandi kitabullah.

d. Dubalang Adat, bertanggung jawab kepada penghulu dibidang keamanan dan ketertipan yang ditetapkan oleh penghulu. Dubalang berfungsi sebagai menciptakan ketertiban, kedamaian, dan keamanan, dalam kampung, suku dan nagari. 49

Pribadi seorang ninik mamak melekat lima macam fungsi kepemimpinan yakni:

1). Sebagai anggota masyarakat

2). Sebagai seorang bapak dalam keluarganya sendiri

49 Parlis Datuk Bandaro Panjang. Pengetahuan Hukum Adat Minangkabau Tali Tigo Adat Syarak Undang-Undang………., hal. 39-40

(45)

3). Sebagai seorang pemimpin (mamak) dalam kaumnya 4). Sebagai seorang sumando di atas rumah istrinya 5). Sebagai seorang ninik mamak dalam nagarinya.50

Fungsi ninik mamak dalam kehidupan teradisional Minangkabau tidak luput dari pada aspek tata kelakuan dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa tata kelakuan antara mamak dengan anak kemanakan tercermin dalam:

1. Bidang pendidikan

Ninik mamak bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan formal dan pendidikan agama kemanakanya. Selain itu mamak juga menyelenggarakan latihan-latihan keterampilan bagi kemanakannya dalam hal yang berhubungan dengan adat istiadat, seperti melakukan pesambahan dan pidato-pidato adat dalam pertemuan tak resmi. Pola tingkah laku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan masalah pendidikan ini, bahwa mamak selalau menanyakan tentang perkembangan jalannya pendidikan kemanakanya baik formal maupun non formal, lebih-lebih pendidikan tentang agama.

2. Bidang ekonomi keluarga

Sejak kecil mamak telah mengikutsertakan kemanakanya dalam kegiatan-kegiatan produktif di sawah dan ladang. Mamak juga mengikutsertakan kemanakanya secara berangsur-angsur

50 Idrus Hakimy, Pokok-Pokok Pegangan Penghulu, Bundo Kanduang, dan Pidato Alua Adat Minangkabau..., hal. 7

(46)

dalam kegiatan produktif di luar pertania, misalnya kegiatan dagang, pertukangan, dan usaha wirasuasta lainya.

3. Kehidupan sosial budaya

Di dalam kehidupan sosial keluarga, peranan mamak cukup besar sekali, misalnya dalam hal mencarikan jodoh kemanakanya.

Selain fungsi di atas seorang ninik mamak dan pemimpin di dalam kaumnya, yakni:

1. Menyuarakan aspirasi dari anak-kemanakanya yang dipimpinnya 2. Sering mengadakan rapat-rapat dengan anak-kemanakan,

memusyawarahkan tentang ekonomi, sawah ladang, kebersihan, pendidikan, kesehatan, keamanan anak kemanakannya secara menyeluruh

3. Membuat rencana dengan anak kemanakan secara terbuka untuk mengatasi kesulitan yang terjadi dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, keamana, serta kebersihan rumah tangga dan gotong royong

4. Berusaha meningkatkan ekonomi, pendidikan, kesehatan, kesejahteraan anak-kemanakan dengan selalu berlandaskan kepada mufakat dengan anak kemanakan

5. Membina anak-kemanakan dengan ajaran agama Islam (syarak), serta mengajarkan tentang adat-istiadat dalam segala persoalan.

Membina anak-kemanakan dengan adat itu sehingga mereka benar- benar menjadi orang yang cinta dan mengamalkan adatnya, baik

(47)

tentang berumah tangga, serta mencegah segala hal perbuatan yang terlarang memuat agama Islam, adat dan pemerintah.

6. Menanamkan rasa cinta dan hormat kepada pemimpin dan pemerintah, serta mengamalkan ajaran pancasila dan UUD 1945

7. Memusyawarahkan kemajuan anak-kemanakan di bidang pendidikan dan kebudayaan, olahraga, kesatuan dan persatuan. 51

Tugas pokok tersebut bila terlaksana di dalam negara di Minagkabau, semenjak dari lingkungan anak-anaknya sampai kepada negara secara keseluruhan, akan terwujudlah tujuan pepatah “Elok nagari dek penghulu, elok musajik dek tuangku, elok tapian dek nan mudo”.

C. Kepribadian Remaja

1. Pengertian kepribadian remaja

Dalam bahasa inggris kepribadian disebut dengan personality, personality berasal dari kata personal dari kata personal bahasa latin yang berarti kedok atau topeng.52 Maksudnya adalah tutup muka yang paling sering dipakai pemain panggung dengan tujuan untuk mengambarkan perilaku, watak atau perilaku seseorang.

Menurut Ahmad D. Marimba mengemukakan kepribadian adalah kualitas keseluruhan dari seseorang yang meliputi cara-cara tersebut, cara berfikir, mengeluarkan pendapat, sikapnya, minat serta

51 Idrus Hakimy, Pokok-Pokok Pegangan Penghulu, Bundo Kandung, dan Pidto Alua Perubahan Adat Minangkabau...., hal. 54-57

52 Agus Sujanto, Psikologi Kepribadian, (Jakarta Bumi Aksara , 2001) Cet ke-13 hal 10

(48)

kepercayaan.53 Kepribadian ini kepribadian ini meliputi segala hal yang ditampilkan sehingga mendapat respon dari orang lain.

Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai syistim psikofisik yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan.54 Seseorang menyesuaikan diri dengan lingkungan menggunakan cara-cara yang khas yang berbeda dengan orang lain.

Remaja adalah seseorang yang sudah mulai dewasa, cukup umur sudah siap untuk kawin. Remaja merupakan buah hati orang tua yang butuh kasih sayang berupa fisik, verbal maupum material yang bersifat positif.

Dari pengertian yang telah diuraikan di atas dapat dikatakan bahwa kepribadian remaja adalah segala cara yang dilakukan anak pada masa remaja untuk bereaksi terhadap orang lain berupa cara-cara berbuat, cara berfikir, serta berbicara saat mengeluarkan pendapat.

2. Ciri Khas Perkembangan Remaja

Menurut Blair dkk dalam buku Elida Prayitno mengemukakan mengemukakan sejumlah ciri khas perkembangan remaja, yakni:

a. Mengalami perubahan fisik (pertumbuhan) paling pesat.

Pertumbuhan dari organ fisik yang menyebabkan pertumbuhan dari badan remaja itu serta pertmbuhan jantung, pencernaan, ginjal dan berbagai organ tubuh lainya yang bertambah besar atau panjang.

53 Ahmad D, Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma’rif, 1996)

54 Ramayulis. Pengantar Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002) Cet ke-2 hal 90

Referensi

Dokumen terkait

Kahoot merupakan salah satu alternatif pilihan dari berbagai macam media pembelajaran interaktif yang menjadikan proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan

Penguasaan perbendaharaan kata pada anak ini menjadi penting untuk diperhatikan karena dengan perbendaharaan kata yang dimiliki oleh anak-anak tersebut dapat dijadikan

yang berbeda dengan bahan yang sama tidak boleh berbeda lebih dari 28,4 kg/m 3 ; Kadar semn dihitung sebagai berikut :. C

Kontak dan Aktivasi Adsorben Menggunakan HCl Terhadap Efektivitas Penurunan Logam Berat (Fe)Dengan Menggunakan Abu Layang Sebagai Adsorben.. Jurnal Teknologi

Peningkatan insentif berbasis kinerja dengan dana hasil usaha komersial bagi dosen dan tenaga kependidikan. Meningkatnya besaran

Upaya pemberantasan penyakit tuberkulosis merupakan suatu usaha cukup berat, karena menyangkut permasalahan sosial ekonomi masyarakat yang akhir-akhir ini mengalami

Budaya membaca adalah suatu kebiasaan yang didalamnya terjadi proses berfikir yang kompleks, terdiri dari sejumlah kegiatan seperti keterampilan menangkap atau memahami

Peneliti selanjutnya mampu berkontribusi dalam mengatasi perulaku agresif verbal yang dialami oleh siswa SMA Negeri 1 Rembang melalui konseling rational emotive