• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

35

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Kondisi Umum Kabupaten Blora

Kabupaten Blora terletak pada 111° 16’ sampai dengan 111° 338’ Bujur Timur dan diantara 6° 528’ sampai dengan 7° 248’ Lintang Selatan. Jarak terjauh dari barat ke timur wilayah Kabupaten Blora sejauh 87 km dan utara ke selatan 58 km. Kabupaten Blora terletak di ujung paling timur Provinsi Jawa Tengah bersama Kabupaten Rembang. Batas wilayah administratif Kabupaten Blora yaitu:

Sebelah Utara : Kabupaten Rembang dan Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah

Sebelah Timur : Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Sebelah Selatan : Kabupeten Ngawi, Provinsi Jawa Timur Sebelah Barat : Kabupeten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah

Kabupaten Blora memiliki slogan “Blora Mustika” yang merupakan kependekan dari Blora Maju, Unggul, Sehat, Tertib, Indah, Kontinyu dan Aman. Kabupaten Blora juga memiliki julukan sebagai kota sate, kota barongan, kota samin dan kota jati karena berbagai macam potensi didaerahnya. Kabupaten Blora terdiri dari 16 Kecamatan yang terbagi menjadi 271 desa dan 24 kelurahan. Desa tersebut mencakup 941 dusun, 1189 rukun warga dan 5450 rukun tetangga.

Kabupaten Blora memiliki luas wilayah sebesar 1820,59 km² (182058,797 ha). Total populasi penduduk Kabupaten Blora pada tahun 2016 yaitu 855.573 jiwa, dengan kepadatan penduduk 470 jiwa/km2. Luas penggunaan lahan sawah sebesar 45.948,191 ha (25,23%) dan sisanya lahan bukan sawah sebesar 74,77%. Wilayah Kabupaten Blora memiliki ketinggian terendah 25 mdpl dan ketinggian tertinggi 500 mdpl. Topografi wilayah Kabupaten Blora terbagi dalam empat kategori ketinggian lahan yang antara lain:

1. Ketinggian lahan antara 25-100 mdpl, di Kecamatan Cepu.

commit to user

(2)

2. Ketinggian lahan antara 25-500 mdpl, di Kecamatan Kedungtuban dan Kecamatan Kradenan.

3. Ketinggian lahan antara 40-500 mdpl, di Kecamatan jati, Randublatung, Sambong, Jiken, Jepon, Blora, Banjarejo, Tunjungan, Japah, Ngawen, Kunduran dan Todanan.

4. Ketinggian lahan antara 100-500 mdpl, di Kecamatan Bogorejo.

Pemerintah Kabupaten Blora saat ini sedang giat dalam pengembangan wisata didaerahnya. Hal tersebut menyusul adanya pembangunan bandara di wilayah Kabupaten Blora yaitu di Kecamatan Cepu. Pembangunan bandara tersebut diperkirakan dapat menambah daya kunjung ke wilayah Kabupaten Blora, sehingga Pemerintah Kabupaten Blora melakukan perbaikan tempat wisata didaerahnya dengan harapan dapat menarik minat wisatawan untuk berwisata di Kabupaten Blora.

B. Kondisi Umum Desa Ledok

Lokasi penelitian berada di wilayah Kecamatan Sambong Kabupeten Blora. Kecamatan Sambong terletak di sebelah selatan Kecamatan Jiken dan sebelah utara Kecamatan Cepu dan Kecamatan Kedungtuban. Sebelah timur Kecamatan Sambong berbatasan langsung dengan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur. Jarak terjauh dari barat ke timur Kecamatan Sambong adalah 19 km, sedangkan jarak terjauh dari utara ke selatan yaitu sejauh 16 km.

Kecamatan Sambong memiliki luas 88,75 km2 dengan rata-rata ketinggian antara 11 hingga 71 mdpl. Kecamatan Sambong terdiri dari 10 Desa. Desa Ledok merupakan salah satu dari 10 desa yang berada di Kecamatan Sambong. Jarak Desa Ledok dari Ibukota Kabupaten yaitu sejauh 35 km. Luas wilayah Desa Ledok yaitu 12,40 km2. Wilayah Desa Ledok sebelah utara berbatasan dengan Desa Nglebur (Kecamatan Jiken), sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sambong, Desa Gagakan, dan Desa Pojokwatu. Sebelah barat Desa Ledok berbatasan dengan Desa Sambong dan Desa Nglebur, sedangkan sebelah timur Desa Ledok berbatasan dengan Desa Giyanti, Desa Brabowan, dan Desa Biting. Wilayah Desa Ledok terdiri dari commit to user

(3)

lahan hutan, lahan persawahan, lahan kering, waduk, tanah terlantar dan lahan bukan sawah. Lahan hutan terdiri dari hutan produksi tetap seluas 874 Ha dan hutan produksi terbatas seluas 53 Ha. Lahan persawahan terdiri dari sawah irigasi seluas 65 ha dan sawah tadah hujan seluas 105 Ha. Lahan kering terdiri dari ladang atau tegalan seluas 121,31 Ha dan perkebunan seluas 25 Ha, waduk dengan luas 0,25 Ha, dan tanah terlantar dengan luas 4 Ha.

Penggunaan lahan bukan sawah terdiri dari perkebunan seluas 25 Ha, hutan seluas 53 Ha, perumahan seluas 365,80 Ha, dan bangunan lain 1 Ha.

Perubahan penggunaan sawah menjadi perumahan seluas 4 Ha.

“Desa Ledok merupakan Desa yang memiliki letak strategis.

Berada di Kabupaten Blora sebelah timur, menjadikan letak Desa Ledok berada dalam lintasan jalan dari Kecamatan Cepu menuju pusat pemerintahan Kabupaten Blora. Kondisi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menarik pengunjung dari lintas provinsi karena Kecamatan Cepu berada pada posisi paling Timur dari Jawa Tengah yang artinya berbatasan langsung dengan provinsi Jawa Timur.”

Gambar 4.1 Jalan Raya menuju Desa Ledok

Jumlah penduduk Desa Ledok tahun 2017 yaitu 3698 jiwa dengan luas wilayah 12,40 km2. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui angka kepadatan penduduk Desa Ledok yaitu sebesar 215,24 jiwa/km². Angka tersebut menunjukkan bahwa setiap 1 km² wilayah Desa Ledok terdapat 215

commit to user

(4)

jiwa penduduk. Berdasarkan kategori kepadatan penduduk, angka tersebut menunjukkan bahwa Desa Ledok termasuk dalam kategori kurang padat.

Desa Ledok saat ini termasuk dalam wilayah yang wisatanya sedang dalam tahap pengembangan oleh Pemerintah Kabupaten Blora. Pemerintah Kabupaten Blora merencanakan pembentukan Desa Wisata Ledok sejak tahun 2016. Pemerintah Kabupaten Blora melihat banyaknya potensi wisata yang dimiliki Desa Ledok dan ingin menjadikan Desa Ledok sebagai desa wisata berbasis lingkungan. Potensi yang dimiliki Desa Ledok seperti wana wisata Kedungpupur, wisata sumur minyak tua, situs magung hingga hutan alam yang masih asri. Hal tersebut menjadikan Pemerintah Kabupaten Blora ingin mengembangkan Desa Ledok sebagai tujuan wisata. Pemerintah Kabupaten Blora kemudian menggandeng stakeholder terkait untuk bersama- sama dalam mengembangkan Desa Ledok menjadi desa wisata.

Wisata Desa Ledok dibuka pada pertengan tahun 2018 lalu setelah melalui proses revitalisasi wisata utama yaitu wana wisata kedungpupur.

Revitalisasi wana wisata kedungpupur didukung oleh dana CSR dari PT Pertamina Asset 4 Cepu dan Kementerian Desa. Revitalisasi wana wisata kedungpupur dimulai pada tahun 2017 lalu dan selesai awal tahun 2018.

Setelah penyerahan Wana Wisata Kedungpupur oleh PT Pertamina Asset 4 Cepu kepada pengelola wisata, wana wisata kedungpupur resmi dibuka.

Selain itu Pemerintah Desa Ledok juga sedang berupaya bekerjasama dengan PT Pertamina Asset 4 Cepu untuk menjadikan sumur minyak sebagai tempat wisata edukasi. Rencananya wisata minyak tersebut akan dihubungkan dengan wana wisata kedungpupur setelah penataan wilayah kedungpupur selesai.

Pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke wisata Desa Ledok sejauh ini belum terdeteksi jumlahnya. Menurut penuturan pengelola wisata, pengunjung ramai ketika akhir minggu atau waktu liburan tiba. Namun untuk jumlahnya pengelola belum melakukan pendataan sehingga peneliti tidak dapat mengetahui secara pasti mengenai jumlah pengunjung dan pendapatan bagi wisata di Desa Ledok. Pendapatan wisata Desa Ledok diperoleh dari commit to user

(5)

tiket masuk sebesar Rp 5000,- dan biaya parkir Rp 2000,- pada saat peneliti melakukan penelitian dilapang. Pendapatan tersebut menurut penuturan pengelola dibagi dengan pihak Perhutani selaku pemilik lahan hutan wana wisata kedungpupur.

commit to user

Gambar

Gambar 4.1 Jalan Raya menuju Desa Ledok

Referensi

Dokumen terkait

Walangsanga memiliki batas-batas sebelah utara berbatasan dengan desa Mandiraja Kecamatan Moga, sebelah selatan berbatasan dengan desa Karangsari dan desa Gambuan

 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan;  Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat. Untuk lebih jelas batas

Adapun wilayah kecamatan yang berbatasan laut dengan Filipina terdapat di 2 (dua) kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud (Kecamatan Essang, Rainis, Beo,

berbatasan langsung sebelah Utara dengan Desa Buntoi, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sidodadi, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Sebagau Kuala, dan sebelah

Batas areal Angsana Estate adalah : sebelah utara berbatasan dengan Kebun Hutan Tanaman Industri (HTI), sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Sari Estate, sebelah barat

Lokasi Perkebunan Pinang Sebatang Estate sebelah timur berbatasan dengan kebun Aneka Persada Estate, sebelah barat berbatasan dengan Desa Okura (kebun pribadi Atang), sebelah

Penetapan Pusat Pelayanan Kota, yang berada di sebagian wilayah Kecamatan Medan Satria, Bekasi Utara, Bekasi Timur, Rawalumbu, Bekasi Selatan, yang meliputi kawasan Jalan Sudirman

Letak geografis Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan provinsi DKI Jakarta di sebelah Kota Tangerang Selatan yang berbatasan dengan provinsi DKI Jakarta di sebelah utara