• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN KAPASITAS LEBTUR BALOK BETON MUTU TINGGI METODE DREUX BERSERAT BENDRAT DENGAN FLY ASH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KAJIAN KAPASITAS LEBTUR BALOK BETON MUTU TINGGI METODE DREUX BERSERAT BENDRAT DENGAN FLY ASH."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

KAJIAN KAP

TINGGI M

(Study Flexural C

Disusun Untuk M

Pada

KEMENTER

JURUSAN

UN

i

KAPASITAS LENTUR BALOK BETON

METODE DREUX BERSERAT BEN

DENGAN FLY ASH

al Capacity of High Quality Concrete Beam Dre Bendrat Fibrous with Fly Ash)

SKRIPSI

Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sar

Pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh:

MOHAMAD AMAR FAIZ

I 1112060

RIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDA

SAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2015

BETON MUTU

BENDRAT

Dreux Methods

Sarjana Teknik

(2)

commit to user

(3)

commit to user

(4)

commit to user

iv

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya” (Q.S. Al-Baqoroh : 286)

Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkannya.

(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan hanya kepada ALLAH SWT atas

rahmat dan hidayah-Nya. Nikmat Islam, Iman, kesehatan serta kesempatan yang

ALLAH SWT berikan kepada saya.

Skripsi ini saya persembahkan sebagai ucapan terima kasih juga kepada:

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendukung, mendo’akan, serta membimbing selama ini. Faiz cuma bisa mendoakan semoga Allah SWT senantiasa menyayangi bapak dan ibu, serta mengaruniakan kesehatan dan panjang umur. Semoga bapak dan ibu bisa bangga.

Pak Slamet Prayitno dan Pak Supardi yang sudah sabar membimbing saya selama ini. Sehingga penelitian ini bisa selesai dengan baik dan lancar.

Teman-teman grup “Serat Bendrat” Arif Budi Santoso, Bangun Budi Pranata, dan Wira Akbar Wibowo yang selalu setia bekerjasama mulai dari awal sampai akhir penelitian.

Buat “Dhani Ulfa Dwi Nugrahani” orang yang selalu setia menemani dan memberi semangat sehingga penelitian ini berjalan dengan baik dan lancar.

Teman-teman Teknik Sipil Non Reguler 2012 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang sudah banyak membantu selama kuliah di UNS. Sukses selalu semuanya.

(6)

commit to user

vi ABSTRAK

Mohamad Amar Faiz, 2015, Kajian Kapasitas Lentur Balok Beton Mutu

Tinggi Metode Dreux Berserat Bendrat dengan Fly Ash. Tugas Akhir Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Struktur Beton Bertulang merupakan salah satu struktur yang sangat diandalkan kekuatannya saat ini, dan banyak dimanfaatkan sebagai kerangka portal, baik berupa kolom, struktur plat lantai, plat pondasi dan dinding geser, talud penahan tanah untuk pembangunan dan sebagainya. Beton sendiri terdiri dari partikel-partikel agregat yang dilekatkan oleh pasta yang terbuat dari semen portland dan air. Pasta ini mengisi ruang kosong diantara partikel-partikel agregat. Setelah beton segar dicorkan, pengerasan terjadi akibat reaksi-reaksi kimia eksotermis antara semen dan air yang membentuk suatu bahan struktur yang padat dan mempunyai kuat tekan tinggi dan tahan lama. Beton mutu tinggi yaitu beton dengan kekuatan yang cukup tinggi atau diatas kekuatan standar yang mana hal tersebut dipengaruhi dari beberapa hal, seperti FAS (faktor air semen), kualitas agregat, bahan tambah dan kontrak kualitas dari pembuatan beton tersebut. Beton mutu tinggi metode Dreux, yaitu suatu perancangan campuran beton yang telah dikembangkan oleh Prof. George Dreux sehingga akan didapatkan kekuatan tekan hingga 46 MPa. Beton mutu tinggi metode Dreux berserat bendrat dengan fly ash yakni beton yang terdiri dari agregat kasar (kerikil), agregat halus (pasir), semen portland, fly ash, air ditambah dengan serat bendrat dan baja tulangan yang dirangkai. Serat bendrat dipilih karena bahan bakunya mudah dan bisa didapatkan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimental terhadap perilaku mekanik beton dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penambahan serat bendrat terhadap kapasitas lentur balok. Pengujian kuat lentur dilakukan pada balok berukuran 8 cm x 12 cm x 100 cm dengan variasi persentase serat 0%; 0,5%; 1%; 1,5%, dan 2% berjumlah 4 buah per persentase serat, jadi jumlah total 20 benda uji. Mutu beton yang direncanakan adalah f’c = 46 MPa. Uji lentur dilakukan pada umur 28 hari.

Ditinjau dari kapasitas lenturnya, momen nominal maksimum berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan analisis pada benda uji balok terjadi pada persentase penambahan serat 1 %. Analisis momen nominal yang memperhitungkan kuat tarik beton lebih besar dari pada momen nominal yang tidak memperhitungkan kuat tarik beton. Berdasarkan hasil penelitian, momen nominal pengujian lebih besar dari pada momen nominal analisis. Semua pola retak awal terjadi di 1/3 tengah bentang, dan keruntuhannya pun terjadi didaerah tersebut, sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan sebagai keruntuhan lentur.

(7)

commit to user

vii ABSTRACT

Mohamad Amar Faiz, 2015, Study Flexural Capacity of High Quality

Concrete Beam Dreux Methods Bendrat Fibrous with Fly Ash. Thesis Civil

Engineering Departement Engineering Faculty of Sebelas Maret University .

Reinforced Concrete Structures is one of the highly reliable structure strength today, and used as a portal framework, in the form of columns, structural slab, foundation plate and shear walls, embankments retaining land for development etc. Concrete consists of aggregate particles that attached by a paste made from Portland cement and water. This pasta filling the empty space between the particles aggregate. After the fresh concrete casted, hardening occurs due to exothermic chemical reactions between cement and water forming a solid material and has a high compressive strength and durability of structures. High quality concrete is concrete with a high enough strength or above the standard strength and influenced by several things, such as FAS (cement water factor), the quality of aggregate, additive and contract quality of the concrete manufacture. High quality concrete methods Dreux, which is a concrete mix design that has been developed by Prof. George Dreux so that we will get the compressive strength of up to 46 MPa. High quality concrete methods Dreux with bendrat fibrous concrete with fly ash is composed of coarse aggregate (gravel), fine aggregate (sand), portland cement, fly ash, water coupled with bendrat fibers and reinforcing steel strung. Bendrat been selected fiber raw material is easy and can be obtained.

This study uses an experimental methods of the mechanical behavior of concrete in order to determine the extent of the effect of adding bendrat fiber to the capacity of flexure. Tests performed on beam flexural strength measuring 8 cm x 12 cm x 100 cm with a variation of the percentage of fiber 0%; 0.5%; 1%; 1.5%, and 2%, amounting to 4 pieces per percentage of fiber, so total of 20 test specimens. Planned concrete quality is f’c = 46 MPa. Bending test performed at 28 days.

In term of bending capacity, maximum nominal moment based on the results of testing and calculation analysis on the test object beam occurs in the percentage of fiber addition 1%. Analysis nominal moment takes into account the concrete tensile strength is greater than the nominal moment that does not take into account the tensile strength of concrete. Based on the results of research, testing nominal moment is greater than the nominal moment analysis. All initial crack pattern occurs in 1/3 midspan, and its collapse ensued in the area, so that the results of the study can be regarded as bending collapse.

(8)

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul

Kajian Kapasitas Lentur Balok Beton Mutu Tinggi Metode Dreux Berserat

Bendrat dengan Fly Ash”.

Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka

banyak kendala yang sulit untuk penyusun pecahkan hingga terselesaikannya

penyusunan skripsi ini. Untuk itu, Penyusun ingin menyampaikan ucapan

terimakasih kepada :

1. Ir. Bambang Santoso, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Edy Purwanto, ST, MT, selaku Ketua Program Studi Non Reguler Jurusan

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ir. Slamet Prayitno, MT, dan Ir. Supardi, MT, selaku Dosen Pembimbing

Skripsi. Terima kasih atas semua waktu, bimbingan, motivasi serta

bantuannya selama penyusunan skripsi ini sampai selesai.

4. Ir. Purwanto, MT, dan Ir. Endang Rismunarsi, MT, selaku Dosen Penguji

Skripsi. Terima kasih atas semua waktu, motivasi serta bantuannya selama

penyusunan skripsi ini sampai selesai.

5. Semua Staf Pengajar dan Laboratorium pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada

umumnya dan mahasiswa pada khususnya.

Surakarta, Januari 2015

(9)

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

(10)

commit to user

2.2.12. Analisis Kuat Batas Tampang Balok Beton Bertulang ………

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Uraian Umum ………

3.5.3.1. Pengujian Kadar Lumpur dalam Agregat Halus ………..

3.5.3.2. Pemeriksaan Kadar Zat Organik dalam Agregat Halus ……...

3.5.3.3. Pengujian Specific Gravity Agregat Halus ………..

3.5.3.4. Pengujian Gradasi Agregat Halus ………

(11)

commit to user

xi

3.5.4.4. Pengujian Kuat Tekan Beton ……….

3.5.4.5. Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan ………

3.6. Pembuatan Benda Uji ………

3.7. Perawatan Benda Uji ……….

3.8. Pengujian Kuat Lentur ………...

3.8.1. Langkah-langkah Pelaksanaan Pengujian Kuat Lentur …….

3.8.2. Perhitungan Kuat Lentur Balok Beton ………..

BAB 4 DATA, ANALISIS DATA DAN, PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian Bahan Dasar ………

4.1.1. Hasil Pengujian Agregat Halus ………

4.1.1.1. Hasil Pengujian Kandungan Lumpur ………

4.1.1.2. Hasil Pengujian Kandungan Zat Organik ……….

4.1.1.3. Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Halus …………..

4.1.1.4. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus ………

4.1.2. Hasil Pengujian Agregat Kasar ………

4.1.2.1. Hasil Pengujian Specific Grafity Agregat Kasar …………..

4.1.2.2. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar ………

4.1.2.2. Hasil Pengujian Abrasi Agregat Kasar ………..

4.2. Hasil Perhitungan Rancang Campur Metode Dreux ………...

4.6.2.2. Momen Nominal Hasil Analisis (Menurut SNI) ………

4.6.2.3. Momen Nominal Hasil Analisis Menurut Suhendro (1991) ...

(12)

commit to user

xii

4.7.3. Pola Keruntuhan Balok Benda Uji ………...

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ………

5.2. Saran ………..

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

78

80

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Serat Tersebar Merata dalam Beton ... 13

Gambar 2.2. Serat dalam Beton ... 16

Gambar 2.3. Aksi Serat Bersama Pasta Semen ... 17

Gambar 2.4. Aksi Pasak dalam Beton ... 17

Gambar 2.5. Penampang Balok Beton ... 19

Gambar 2.6. Distribusi Regangan dan Tegangan Lentur pada Balok Beton (Menurut SNI) ... 20

Gambar 2.7. Distribusi Regangan dan Tegangan pada Balok Fiber Penuh (Usulan Suhendro, 1991) ... 22

Gambar 3.1. Bagan Alir Tahap – tahap Metode Penelitian ... 27

Gambar 3.2. Timbangan Bascule ... 28

Gambar 3.3. Timbangan Digital ... 28

Gambar 3.4. Set Ayakan ... 29

Gambar 3.5. Oven ... 29

Gambar 3.6. Corong Konik ... 30

Gambar 3.7. Cetakan Balok / Bekisting ... 30

Gambar 3.8. Universal Testing Machine (UTM) ... 31

Gambar 3.9. Compression Testing Machine (CTM) ... 31

Gambar 3.10.Proses Curing ... 32

Gambar 3.11.Loading Frame …... 32

Gambar 3.12.Dial Gauge Kapasitas Penurunan 50 mm ... 33

Gambar 3.13.Hydraulic Pump ... 33

Gambar 3.14.Hydraulic Jack ... 34

Gambar 3.15.Transducer ... 34

(14)

commit to user

xiv

Gambar 3.17.Load Cell ... 35

Gambar 3.18.Baja Setelah Uji Tarik... 43

Gambar 3.19.Patah pada Bentang Balok (SNI 03-4431-1997) …. 47

Gambar 4.1. Hasil Pengujian Kandungan Zat Organik ………… 49

Gambar 4.2. Grafik Gradasi Agregat Halus ………. 51

Gambar 4.3. Grafik Gradasi Agregat Kasar ………. 54

Gambar 4.4. Skema Pengujian Kuat Lentur ………. 59

Gambar 4.5. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Retak Pertama pada Balok A ……. 61

Gambar 4.6. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Retak Pertama pada Balok B ……. 61

Gambar 4.7. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Retak Pertama pada Balok C …….. 62

Gambar 4.8. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Retak Pertama pada Balok D …….. 62

Gambar 4.9. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Balok A Runtuh ………. 65

Gambar 4.10. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Balok B Runtuh ………. 65

Gambar 4.11. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Balok C Runtuh ………. 66

Gambar 4.12. Grafik Hubungan Antara Kadar Serat dengan

Lendutan Saat Balok D Runtuh ……… 66

Gambar 4.13. Diagram Gaya Pembebanan ……….. 68

Gambar 4.14. Distribusi Regangan dan Tegangan Lentur pada

Balok Beton Menurut (SNI 03-2847-2002) …….. 71

Gambar 4.15. Distribusi Regangan dan Tegangan Lentur pada Balok

Beton Fiber Penuh. (Usulan Suhendro, 1991) ….. 73

Gambar 4.16. Diagram Perbandingan Momen Nominal

(15)

commit to user

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Susunan Unsur Semen Portland ………... 8

Tabel 2.2. Jenis-jenis Semen Portland …………... 8

Tabel 2.3. Batasan Susunan Butiran Agregat Halus ... 9

Tabel 2.4. Batasan Susunan Butiran Agregat Kasar ………... 10

Tabel 3.1. Jumlah dan Kode Benda Uji Kuat Lentur ……… 24

Tabel 3.2. Pengaruh Kadar Zat Organik Terhadap Persentase Penurunan Kekuatan Beton ... 38

Tabel 3.3. Syarat Persentase Berat Lolos Standar ASTM ... 39

Tabel 4.1. Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Halus ... 49

Tabel 4.2. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Halus ………... 50

Tabel 4.3. Hasil Pengujian Agregat Halus ... 52

Tabel 4.4. Hasil Pengujian Specific Gravity Agregat Kasar ………….. 52

Tabel 4.5. Hasil Pengujian Gradasi Agregat Kasar ... 53

Tabel 4.6. Hasil Pengujian Agregat Kasar ... 55

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Abrasi Agregat Kasar ……….…… 55

Tabel 4.8. Proporsi Campuran Adukan Beton untuk 1 Sampel Silinder Beton ……….. 56

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Berat Jenis Beton Mutu Tinggi Metode Dreux Berserat Bendrat ... 57

Tabel 4.10.Hasil Pengujian Kuat Tarik Tulangan Baja ………... 58

Tabel 4.11.Hasil Pengujian Kuat Lentur Saat Retak Pertama ………… 60

Tabel 4.12.Hasil Perhitungan Regresi Hubungan Antara Kadar Serat dengan Lendutan pada Saat Retak Pertama ……….. 63

Tabel 4.13.Hasil Pengujian Kuat Lentur Saat Balok Runtuh ……... 64

Tabel 4.14.Hasil Perhitungan Regresi Hubungan Antara Kadar Serat dengan Lendutan pada Saat Balok Runtuh ………... 67

(16)

commit to user

xvi

Tabel 4.16.Hasil Perhitungan Momen Nominal Secara Analisis

(Menurut SNI 03-2847-2002) ………..……… 72

Tabel 4.17.Hasil Perhitungan Momen Nominal Secara Analisis

(Usulan Suhendro, 1991) ………... 75

Tabel 4.18.Rangkuman Hasil Perhitungan Momen Nominal

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

G = Faktor granular

Σc = Kekuatan semen (dari pabrik / lembaga penelitian)

C = Berat semen perkubikasi beton

E = Berat air perkubikasi beton

σ28 = Kekuatan tekan rata-rata beton pada umur 28 hari

L = Jarak (bentang) antara dua garis perletakan

b = Lebar tampak patah arah horisontal

h = Tinggi tampak patah arah vertikal

P = Beban tertinggi yang ditunjukkan oleh mesin uji

σ1 = Kuat lentur benda uji (MPa)

W = Berat beton (kg)

β1 = Konstanta yang merupakan fungsi dari kelas kuat beton

δ = Lendutan proporsional dari benda uji (mm)

As = Luas penampang tulangan tarik (mm2)

Asb = Luas penampang tulangan balance (mm2)

BJ = Berat jenis

V = Volume beton (m3)

A = Luas Penampang (mm2)

Pmaks = Beban maksimum (N)

c = Jarak garis netral ke serat terluar di bagian desak (cm)

f’cf = Kuat desak beton fiber (kg/cm2)

ftf = Kuat tarik beton fiber (kg/cm2)

fys = Tegangan luluh baja tulangan (kg/cm2)

Dc = Resultan gaya desak pada fiber (kg)

Tc = Resultan gaya tarik pada beton fiber (kg)

Ts = Resultan gaya tarik pada baja tulangan (kg)

a = Jarak rata-rata antara tampang lintang patah dan tumpuan luar

yang terdekat, diukur pada 4 tempat pada sisi titik dari bentang

(18)

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Rencana Campuran Beton /Mix Design

Lampiran B : Hasil Pengujian Kapasitas Lentur

Lampiran C : Gambar Pola Retak Hasil Pengujian

Lampiran D : Dokumentasi Penelitian

Gambar

Tabel 4.18. Rangkuman Hasil Perhitungan Momen Nominal

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Jenis-jenis pajak ada bermacam-macam, namun dalan penulisan ilmiah ini hanya ditekankan pada Jenis Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang mempunyai keterkaitan dengan Take Home

Sedangkan hambatan yang sering ditemui oleh UMKM yaitu perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi menyebabkan inkonsistensi hasil produksi, terbatasnya sumber daya alam

Sahabat menggunakan password atau pola (pattern) untuk membuka android kamu?…dan lupa password atau polanya??Secara tidak sengaja sobat ataupun orang lain mengaktifkan kode

Jika dibandingkan dengan hasil yang didapatkan ketika piezoelektrik ditekan secara bersama-sama (gambar 7) dapat dilihat bahwa dari hasil tegangan keluaran dari piezoelektrik

Namun, transformasi pengetahuan baru akan terjadi jika ada asimilasi atau akomodasi pengetahua baru dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki siswa (struktur

Praktik pemantauan SNP (sekurang- kurangnya satu SNP) Menilai kinerja kepala dan 2 orang guru Konsultasi kepada mentor jika mengalami kesulitan Mendokumentasikan semua hasil

1) Kolostrum yang disimpan pada suhu sedang (sekitar 20oC) dengan cara yang aseptis dapat bertahan selama 2 hari.. 3) Kolostrum yang dibekukan (-20°C) mampu bertahan selama 1 tahun.