iv
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Posisi branch manager memiliki tanggung jawab untuk memimpin cabang dari sisi operasional dan bisnis. Branch manager diharapkan dapat berperan sebagai pemimpin dan mampu menghasilkan kinerja yang baik dari sisi bisnis maupun pelayanan pada nasabah. Hal ini melatarbelakangi penelitian yang berjudul “Analisa Kompetensi pada level manager (branch manager) di Bank “X” Tbk Jakarta. Perusahaan telah memiliki model kompetensi yang disusun untuk branch manager, namun kinerja branch manager dinilai belum optimal. Sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan SDM yang sesuai untuk posisi Branch Manager, agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif sesuai dengan harapan dari perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode komparasi, diawali dengan pemberian kuesioner pada seluruh responden yaitu branch manager di Bank “X” Tbk jakarta terkait perilaku yang menampilkan kompetensi . Responden dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan hasil kinerja, menjadi kelompok branch manager yang berprestasi dan tidak berprestasi. Hasil dari kuesioner akan dibandingkan antara kedua kelompok tersebut, sehingga dapat diperoleh gambaran kompetensi.
Kuesioner kompetensi yang digunakan adalah kuesioner dari Bank “X” Tbk, dimana kuesioner tersebut dikembangkan berdasarkan teori Spencer.Setelah dilakukan pengolahan data dan dilakukan komparasi, maka kompetensi yang telah disusun oleh perusahaan memiliki kesesuaian dengan tuntutan dari posisi branch manager. Selain itu hasil analisa menggambarkan 4 kompetensi yang mutlak harus dimiliki oleh branch manager dan menentukan kinerja untuk berprestasi, namun kompetensi lain tetap diperlukan walaupun bukan menjadi faktor penentu prestasi. Empat kompetensi tersebut adalah Achievement orientation, initiatve, Self Confidence dan Conceptual Thinking. Hal ini sekaligus memberikan gambaran kompetensi kompetensi yang harus dikembangkan untuk menghasilkan kinerja yang berprestasi.
ABSTRACT
Branch manager position have responsibility for leading a branch whether in bussiness and operational. Branch manager should do as a leader and has a great performance. This is the background why this reserach begun with the tittle “Analysis branch manager competency at Bank “X” Tbk”.Company had model of competency for branch manager position but branch manager perfomance is not good enough. The research purpose are to get the right person for branch manager position.
The research will be using comparative methods ,will be start with questionaire that will given to branch manager at Bank “X” .Respondent are going to differentiate using their performance appraisal result, as a branch manager achiever and not achiever, Questionaire result will be compare between two groups so we can get the pictures of competency.
Questionaire competency that using is created by Bank “X” Tbk, based on Spencer Theory. After all data process and doing comparation between competency, the competencies show conformity with the job expectation. The analysis result views 4 competency that should be owned by every branch manager and influence branch manager to have a superior performance, but the others still have to be owned eventhough not being a push factor for a superior performance. Fourth competency are achievement orientatipn, initiative, self confidence and conceptual thinking. This is given the big views about the competency that should be develop to creating superior performance.
xi
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
LEMBAR
JUDUL ... iLEMBAR PENGESAHAN ... ii
LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK ... iii
ABSTRACT... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... ... 14
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... ... ... 14
1.4 Kegunaan Penelitian ... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TEORI ... 16
2.1.1.1 Pengertian Kompetensi ... 16
2.1.1.2 Lima Jenis Karakteristik Kompetensi ... 18
2.1.1.3 Jenis Kompetensi ... 20
2.1.2 Model Kompetensi ... 21
2.1.2.1 Model Boyatzis untuk kinerja efektif ... 25
2.1.2.2 Kompetensi dan Kinerja...26
2.1.2.3 Model Kompetensi menurut SMR... ... 28
2.1.3 Akselerasi ………..………... 43
2.1.3.1. Pengertian Program Percepatan Belajar (Akselerasi) ……… 43
2.1.3.2 Landasan Filosofis Program Percepatan Belajar (Akselerasi) ……….……… 45
2.1.3.3 Tujuan Program Akselerasi ……… … . 49
2.1.3.4 Penyelenggaraan Sistem Percepatan Kelas (Akselerasi) ……….….. 50
2.1.3.5. Ciri-Ciri Anak Yang Berbakat Intektualitas …….. 53
2.2 Kerangka Pemikiran ……….………. 59
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ……….. 75
3.2 Variabel dan Definisi Operasional ……….. 75
3.3 Alat Ukur ………. 78
3.4 Subjek Penelitian ……….………… 83
3.5 Validitas Alat Ukur ……….. 83
xiii
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ……… 88
4.1.1 Gambaran Responden ………. 88
4.1.2 Model Kompetensi ……….……… 88
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……….………. 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 109
5.2 Saran ………. 110
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Kuesioner Kompetensi PT Bank “X” Tbk
LAMPIRAN 2 : Job Description Branch Manager PT Bank ‘X” Tbk
LAMPIRAN 3 : Data Penunjang Hasil Penilaian Kinerja
LAMPIRAN 4 : Data Mentah Hasil Kuesioner
LAMPIRAN 5 : Data Validitas dan Realibilitas
xv
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Bagan 2.1. Hubungan Kausal Kompetensi dan Kinerja
Bagan 2.2. Kerangka Kompetensi Paviliun Romawi
Bagan 2.3 Skema Kerang Pikir
Bagan 4.1 Gambaran kompetensi kelompok berprestasi dan tidak
Bagan 4.3 Gambaran Kluster Kompetensi Branch Manager berprestasi dan tidak berprestasi
DAFTAR GRAFIK
1
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia perbankan di Indonesia sangat penuh persaingan,
baik antara Bank swasta maupun Bank Negara. Semenjak krisis moneter beberapa
bank Negara dan swasta melebur menjadi satu, namun ada yang terlikuidasi.
Beberapa waktu mendatang pemerintah akan menetapkan beberapa bank Negara
dan swasta yang berhak tetap berdiri, namun untuk tetap eksis diperlukan
pertahanan dan pengembangan sistem dan manajemen.
Dalam menghadapi persaingan tersebut langkah antisipatif dan strategi
perusahaan telah dilakukan oleh Bank “X” dengan melakukan berbagai usaha
salah satunya yaitu melakukan kerjasama dengan Bank berasal dari Singapura.
Bank tersebut merupakan salah satu dari perusahaan penyedia jasa keuangan
yang terkemuka di Asia. Antara tahun 2004 dan 2008 Bank”X” Singapura
menjadi pemegang saham mayoritas dari PT. Bank “X” Tbk, bank keempat tertua
di Indonesia. Untuk mengoptimalkan hubungan dengan Bank “X” Singapura,
mengubah nama menjadi PT. “X”.Tbk. Hal ini menggambarkan hubungan yang
erat antara kedua Bank. Dengan dukungan Bank asal Singapura, PT Bank
“X”.Tbk melakukan berbagai perbaikan dan pengembangan untuk dapat mencapai
2
Bank Swasta Terbesar ke-5 Indonesia (di luar Bank Pemerintah dan Bank Asing)
pada 2013.
Kerjasama ini diharapkan dapat menjadikan Bank “X” sebagai salah satu
pemimpin di bidang UKM dan consumer banking di Indonesia. Bank “X” saat ini melakukan perluasan cabang dan kantor pusat yang berdomisili di Kota Bandung
pun dialihkan ke Jakarta agar dapat meningkatkan kerjasama yang sinergi dari
kedua Bank tersebut, selain itu juga untuk kemudahan akses, komunikasi dan
koordinasi.
Selain kerjasama dengan Bank asal Singapura, Bank “X” juga merupakan
Bank pertama di Indonesia yang menjadi tempat investasi oleh International Finance Corporation (IFC), dengan tujuan agar dapat membantu perkembangan ekonomi dengan memacu pertumbuhan perusahaan swasta yang produktif.
Di dalam dunia yang tak bisa diprediksi, organisasi mulai merasakan
tantangan besar dimana karyawan dengan kinerja yang superior menentukan
keberhasilan perusahaan dalam mencapai target yang ada. Presiden Direktur
PT.Bank “X” Tbk, mengatakan “....untuk saat ini dan masa mendatang, kami akan
fokus pada upaya untuk memperbaiki proses kerja, mengembangkan produk yang
inovasi dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, meningkatkan kualitas SDM, dan
efektivitas strategi bisnis..” (Majalah Bank “X” Premier, edisi 3, 2009).
Salah satu cara membangun organisasi yang handal adalah dengan
menciptakan SDM yang berkualitas. SDM merupakan kekayaan atau asset utama
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha menentukan berhasil atau tidaknya perusahaan mencapai sasaran. Untuk memiliki
SDM yang handal di samping faktor pelatihan dan pembinaan, yang tidak kalah
penting adalah faktor seleksi dan penempatan. Perusahaan harus selalu berusaha
untuk menempatkan pegawai yang tepat pada setiap jabatan maupun pekerjaan
agar proses kerja dan dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
Manajemen perusahaan melalui tim kerja dari Human Capital Planning and Development beserta tim recruitment bersama-sama menyusun suatu Kamus Kompetensi yang diharapkan dapat membantu dalam melakukan seleksi, penilaian
kinerja dan promosi bagi karyawan di setiap posisi jabatan. Penyusunan
kompetensi tersebut menggunakan Teori Spencer sebagai acuan dan tentunya visi,
misi dan nilai dari Bank “X” serta Job Description dari jabatan sebagai branch manager.
Dalam penyusunan kompetensi dilakukan assessmen awal melalui panel ahli dimana merupakan pemegang jabatan, atasan dari pekerja, perwakilan fungsi
SDM yang memahami persyaratan untuk pekerjaan tersebut. Maka dari seluruh
proses yang dilakukan maka Bank “X” telah memiliki Kamus Kompetensi yang
digunakan dalam proses rekrutmen, manajemen kinerja, pengukuran,
pengembangan, manajemen talenta, manajemen karir dan promosi.
Setiap posisi di dalam perusahaan memiliki job target masing-masing dan memiliki peranan yang sama penting. SDM yang berpengaruh perannya terutama
di kantor-kantor cabang adalah kepala cabang atau dikenal di Bank “X” sebagai
4
memiliki tanggung jawab dalam mengambil keputusan maupun memantau stafnya
dalam menjalankan tugasnya. Branch Manager juga bertanggung jawab pada branch coordinator, dimana setiap branch coordinator membawahi beberapa branch manager.
Branch Manager yang dianggap berprestasi adalah yang mampu memenuhi kriteria yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk jabatan tersebut.
Hal hal yang diukur ketika penilaian kinerja dilakukan adalah ; kemampuan dalam
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan unitnya yang
merupakan bagian dari suatu perusahaan, dalam rangka kebijaksanaan umum
yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. Selain itu branch manager juga bekerjasama dengan unit lain, dan melakukan koordinasi dengan organisasi lain.
Branch Manager diharapkan mampu untuk memastikan tercapainya target cabang melalui seluruh kegiatan operasional, marketing, pencapaian target customer base, tabungan, deposito, bancassurance, investment serta produk feebased consumer lainnya.(Dictionary Of Competency Bank “X” Tbk.)
Penilaian kinerja mengacu pada KPI atau key performance indicator yang ditentukan oleh manajemen, yang selalu berubah-ubah setiap periode nya
mengikuti perkembangan bisnis perusahaan, tuntutan pekerjaan untuk mencapai
target manajemen, dan hal hal lain yang mempengaruhi kinerja tersebut. Kinerja
merupakan sesuatu yang lebih dari sekedar fungsi, motivasi dan keterampilan.
Kinerja juga dipengaruhi oleh lingkungan organisasi, yang melibatkan proses dan
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha istilah REKAN yang merupakan singkatan dari Rencana Evaluasi Kerja Tahunan,
proses nya dimulai dari karyawan yang memberikan penilaian pada seluruh KPI
yang ada, kemudian atasan akan memberikan penilaian juga dan kemudian hasil
nilai akhir akan diperoleh setelah diskusi antara karyawan dan atasan terkait.
Gambaran dari hasil penilaian kinerja menunjukkan bahwa terdapat
beberapa branch manager yang memiliki nilai PA (performance appraisal) dibawah rata-rata dan disimpulkan tidak menunjukkan kinerja berprestasi. Sekitar
43% dari sampel yang ada berjumlah 36 orang dan menunjukkan hasil kinerja dari
branch manager di bawah rata rata.
Kinerja yang tidak optimal tersebut selain diperoleh dari penilaian kinerja
rutin yang dilakukan dua kali dalam setahun didukung pula oleh hasil wawancara
dengan recruitment head dan beberapa branch coordinator terungkap bahwa dari sekian banyak branch manager yang merupakan hasil proses seleksi ternyata belum memiliki kompetensi yang sesuai dan menghasilkan kinerja yang superior.
Penilaian kinerja juga dilakukan dalam short period yaitu sebulan sekali dengan tujuan untuk memantau secara intensif pencapaian target bisnis dan kegiatan .Hal
6
suatu strategi guna mencapai target cabang. Hal ini menurut branch coordinator memang sangat dipengaruhi dari situasi dan kebutuhan dari kantor cabang yang
dipimpin oleh para branch manager.
Menurut Marjorie Scardino, CEO Pearson PLC, London England
mengatakan bahwa manager menentukan goal , agenda, dan pengukuran terhadap tingkat keberhasilan serta standard of behavior. Skill yang diperlukan manager untuk melakukan pekerjaannya secara efektif adalah kemampuan untuk melihat
dengan big picture, kemampuan melihat suatu hubungan, mendengarkan, sense of humor, berani mengambil resiko, humility dan generosity. (Management, Stephen Robbins; 2005)
Berdasarkan peran seorang Branch Manager yang penting diatas, maka dapat dikatakan bahwa seleksi yang dilakukan sudah didasarkan kepada
karakteristik atau aspek-aspek penting yang dibutuhkan oleh seorang Branch Manager. Hal ini dapat dilihat dari 21 self competency yang telah dibuat oleh Bank “X” yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan seleksi, penilaian,
pelatihan untuk setiap posisi dalam perusahaan. Model kompetensi yang telah
digunakan oleh Bank “X” untuk posisi branch manager terdiri dari 17 kompetensi, dan Bank “X” dalam menetapkan cara pemberian rating penilaian kinerja berkisar dari skala 0 s/d 10. Perusahaan menentukan bahwa seorang
karyawan dikatakan menunjukkan kinerja yang baik jika memiliki skor penilaian
diatas skor 6. Hal ini juga diungkapkan oleh Spencer, dimana menurutnya bahwa
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha yang membedakan dengan model kompetensi dari Bank “X” adalah pemberian
penilaian skala atau rating.
Berdasarkan hal tersebut diatas penulisan tesis ini bertujuan untuk
melakukan analisa kompetensi untuk posisi Branch Manager dimana model kompetensi ini menjadi acuan untuk memilih calon branch manager agar memiliki kemampuan yang memadai untuk mengisi jabatan yang sesuai dengan
tuntutan dari perusahaan.
1.2. Identifikasi Masalah
Kompetensi memiliki nilai prediktif bagi performansi individu (Spencer &
spencer, 1993) artinya semakin banyak kompetensi yang masih lemah pada
seorang Branch Manager , maka dapat diprediksi bahwa yang bersangkutan kurang optimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Peran seorang Branch Manager sangat mempengaruhi berjalannya suatu kantor cabang di perusahaan dan menentukan performance dari kantor cabang tersebut. Berdasar hal tersebut menempatkan calon branch manager dengan tepat merupakan keputusan penting, untuk itu perlu digali kompetensi yang sesuai
dengan tugas dan tanggung jawabnya agar dapat berhasil dalam pekerjaannya.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka permasalahan yang akan diangkat ke
dalam penelitian ini adalah;
8
2. Bagaimana gambaran kompetensi dari branch manager yang berprestasi dan tidak berprestasi?
3. Kompetensi apa saja yang harus dikembangkan dari Branch Manager melalui metode pengembangan SDM agar dapat menghasilkan performance sesuai dengan yang diharapkan perusahaan?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk menganalisis suatu model kompetensi
yang akan dijadikan dasar pertimbangan dalam melakukan selection and placement pada branch manager..
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan SDM yang sesuai
untuk posisi Branch Manager, agar dapat melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif sesuai dengan harapan dari perusahaan.
1.4. Kegunaan Penelitian
Pada dasarnya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
terhadap dua hal, yaitu kegunaan teoritis dan praktis,
(1) Secara teoritis diharapkan melalui penelitian berguna juga bagi
pengembangan ilmu khususnya Psikologi Industri dan Organisasi,
mengenai faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha (2) Secara praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
perusahaan dan branch manager. Perusahaan dapat melakukan pengembangan yang tepat bagi branch manager agar mampu menunjukkan kinerja diatas rata-rata. Bagi branch manager sendiri dapat melakukan evaluasi kinerja mereka agar dapat mengenali dengan
baik kompetensi yang harus mereka tingkatkan agar dapat
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil analisa pada ke 17 kompetensi dari branch manager yang ditentukan oleh perusahaan ternyata memiliki kesesuaian dengan harapan dari posisi
tersebut. Namun hasil menunjukkan terdapat 4 kompetensi yang mutlak harus dimiliki
oleh branch manager dan sisa kompetensi yang lain tetap diperlukan walaupun tidak menentukan kinerja dari branch manager.
2. Gambaran dari kompetensi branch manager yang berprestasi dan tidak berprestasi adalah ;
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha Mengacu pada bagan diatas bahwa analisa dengan membandingkan antara kompetensi
branch manager yang berprestasi dan yang tidak berprestasi. Hasil analisa menunjukkan bahwa pada bagan 5.1 menggambarkan rata rata skor kompetensi pada
minimal skor 2 untuk branch manager berprestasi dan skor 1 untuk branch manager tidak berprestasi. Sehingga untuk memiliki kinerja yang berprestasi, branch manager harus memiliki 4 kompetensi yang mutlak menentukan kinerja dan seluruh skor
kompetensi pada level average.
3. Kompetensi yang perlu dikembangkan agar dapat menunjang kinerja dari branch manager hingga dapat mencapai prestasi yang diharapkan oleh perusahaan adalah kompetensi yang mutlak harus dimiliki dan menentukan kinerja berprestasi yaitu Achievement Orientation, Conceptual Thinking, Initiative dan Self Confidence.
5.2. Saran
• Bagi Bank “X” Tbk, Jakarta;
1) Kompetensi yang digunakan untuk posisi branch manager, dapat dikembangkan dengan mengidentifikasi setiap kompetensi ke dalam jenis/kelompok kompetensi sehingga dapat
digambarkan kompetensi inti untuk jabatan branch manager dan kompetensi penunjang untuk posisi tersebut.
2) Pelatihan merupakan salah satu pendekatan yang digunakan dalam mengembangkan
kompetensi. Pelatihan dapat mengembangkan kompetensi dari setiap branch manager agar dapat menunjang performance dan melampaui target yang ditentukan oleh perusahan untuk posisi branch manager.
Pelatihan tersebut memiliki beberapa tujuan yaitu mempersiapkan seseorang pada posisi
103
manager , dan pelatihan juga membantu individu/pekerja dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya agar dapat memberikan manfaat dan keuntungan bagi organisasi.
3) Dalam rangka mengembangkan Kompetensi yang menunjang kinerja optimal dari
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
MODUL PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN
ACHIEVEMENT ORIENTATION PADA SITUASI BEKERJA
Peserta : Branch Manager di PT Bank “X” Tbk,
Tujuan Pelatihan :
Meningkatkan kemampuan branch manager untuk bekerja lebih baik atau melampaui standar prestasi.
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta memiliki kemampuan dalam hal;
1. Memfokuskan perhatian terhadap pekerjaan.
2. Meningkatkan minat terhadap tugas dan tanggungjawab sesuai tuntutan.
3. Meningkatkan motivasi agar karyawan dapat mencapai tujuan yang hendak dicapai dalam pekerjaannya.
4. Membantu karyawan untuk membuat dan menentukan tujuan dari pekerjaan dan menetapkan target yang akan dicapai.
5. Mengenali kekuatan dan kelemahan diri sehingga mampu meningkatkan aspek keyakinan diri, motivasi sehingga dapat lebih fokus
dalam menjalankan pekerjaan dan mampu untuk bekerja secara efektif dengan menghasilkan kinerja yang optimal.
6. Mengenali kekuatan yang mendorong diri untuk berperilaku dalam bekerja sehingga mampu mengarahkan untuk dapat memotivasi diri
105
RUN DOWN ACARA PELATIHAN DALAM MENINGKATKAN ACHIEVEMENT ORIENTATION PADA SITUASI BEKERJA
Kegiatan Durasi Metoda Materi Tujuan Instruksional Khusus
Daftar Ulang dan Persiapan 15”
Pembukaan 30”
• Mengenali dan meningkatkan kemampuan untuk konsentrasi dan memberikan atensi.
• Meningkatkan kemampuan untuk memfokuskan perhatian pada pekerjaan.
Sesi 2
Target dan Sasaran Kerja
90”
• Penetapan Target Pribadi dan Sasaran Kerja
• Meningkatkan kemampuan dalam menetapkan tujuan/goal
• Mampu membuat tujuan dan target yang lebih dari yang standar/ lebih menantang
• Mengenali minat diri secara personal dan sebagai karyawan
• Memahami minat sehingga mampu mengarahkan pada perilaku yang sesuai.
• Mengenali motivasi dalam diri
• Memahami pengaruh motivasi pada kinerja
• Memahami karakteristik individu yang berprestasi tinggi
• Memahami penggerak motivasi diri Sesi 4
• Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan
• Memahami tuntutan dan budaya kerja dari Perusahaan
• Meningkatkan pemahaman terhadap sikap kerja yang sesuai dan optimal
• Meningkatkan motivasi, rasa optimis dalam bekerja
• Mengenali kekuatan yang mendorong diri untuk berperilaku dalam bekerja sehingga mampu mengarahkan untuk dapat memotivasi diri agar mencapai target pekerjaan sesuai tuntutan perusahaan.
• Individu memahami keterkaitan antara pengelolaan waktu dan prioritas
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
MATERI PELATIHAN PENINGKATAN ACHIEVEMENT ORIENTATION PADA SITUASI BEKERJA
Waktu Materi Tujuan Instruksional Khusus Kegiatan/Pokok Bahasan Metode
07.15 – 08.00 Pendaftaran ulang dan persiapan • Memastikan semua peserta telah
hadir
• Mempersiapkan trainer
• Mempersiapkan peralatan terkait
materi pelatihan
Peserta melakukan daftar ulang
8.00 – 8.30 Pembukaan • Mengetahui tujuan dari
diadakannya pelatihan secara keseluruhan
• Memiliki antusiasme dan
komitmen untuk mengikuti rangkaian pelatihan
• Ikut terlibat aktif dalam seluruh sesi pelatihan.
• Doa Pembuka
• Sambutan dari Perwakilan
Perusahaan dan HRD
• Perkenalan dari fasilitator atau
trainer.
• Memberikan informasi terkait
tujuan dan manfaat pelatihan.
8.30 – 10.00 • Fokus Terhadap Pekerjaan
• Teori Atensi
• Mengenali dan meningkatkan
kemampuan untuk konsentrasi dan memberikan atensi.
• Meningkatkan kemampuan untuk
memfokuskan perhatian pada pekerjaan.
Introduction:
• Peserta dibagi menjadi beberapa
kelompok
• Dibagikan lembaran gambar yang
berbeda pada masing masing kelompok
• Diberikan instruksi untuk
mengenali gambar tersebut
Activity :
• Setiap kelompok berdiskusi untuk
Diskusi
107
menyiapkan jawaban terkait gambar dan penjelasannya
Debriefing :
• Peserta diminta untuk sharing
terkait pengalaman mengamati gambar tersebut
• Masing masing perwakilan
kelompok menceritakan hasil diskusi dan alasannya.
• Penjelasan Teori Atensi
• Penjelasan terkait Atensi
mempengaruhi fokus terhadap pekerjaan
Summary :
• Trainer menarik kesimpulan
terkait materi atensi, dimana mempengaruhi seseorang dalam melakukan pemfokusan pada sesuatu hal sehingga hal ini juga dapat diterapkan pada situasi bekerja
• Materi terkait Atensi ditutup.
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
Sasaran Kerja • Mampu membuat tujuan dan target
yang lebih dari yang standar/ lebih menantang
kelompok.
• Setiap peserta dibagikan kertas, dan diberikan instruksi untuk menuliskan Tujuan Pribadi dan Tujuan sebagai Karyawan dengan disertakan langkah langkah yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Activity :
• Peserta mengisi kertas tersebut.
• Peserta saling berbagi di masing masing kelompok terkait Tujuan masing masing
Debriefing :
• Peserta akan diminta untuk berbagi cerita terkait kesan pada saat mengerjakan instruksi dan menjelaskan yang menjadi tujuan dan langkah langkah nya.
• Trainer akan mengambil salah satu contoh dari salah satu peserta untuk dibahas bersama dan membuka sesi tanya jawab
• Penjelasan mengenai Teori Penetapan Tujuan
109
bertanya dan berdiskusi bersama terkait materi yang disampaikan.
Summary :
• Trainer menarik kesimpulan dari materi yang diberikan dan hasil dari diskusi pada sesi tersebut
• Sesi kemudian ditutup.
12.00 – 13.00 • Lunch Time • Makan Siang
• Ibadah Sholat
13.00 – 14.30 • Minat dan Motivasi
• Motivator bagi Diri dan
Team
• Mengenali minat diri secara personal dan sebagai karyawan
• Memahami minat sehingga mampu
mengarahkan pada perilaku yang sesuai.
• Mengenali motivasi dalam diri
• Memahami pengaruh motivasi pada
kinerja
• Memahami karakteristik individu
yang berprestasi tinggi
• Memahami penggerak motivasi diri
Introduction :
• Setiap peserta dibagikan Tes Minat
• Instruksi diberikan untuk pengisian Tes Minat
Activity :
• Peserta mengisi Tes Minat
• Aktivitas skoring
• Pemutaran Film Pendek terkait Minat dan Motivasi.
Debriefing :
• Penjelasan Teori Minat
• Pembahasan dari hasil Tes Minat dan Tujuan dari tes tersebut
Self Assessment Lecturer
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
• Penjelasan Teori Motivasi
• Penjelasan Peranan Motivasi bagi diri dan anggota team
• Pembahasan materi Film dan kaitannya dengan Minat dan Motivasi
• Peserta diberikan kesempatan untuk berbagi perasaan terkait hasil Tes dan setelah menonton Film.
• Peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan.
Summary :
• Peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan summary dari sisi peserta kemudian trainer akan menambahkan.
• Sesi materi Minat dan Motivasi ditutup.
14.30 – 15.00 • Coffee Break • Istirahat
• Ibadah Sholat 15.00 – 16.45 • Materi Etos Kerja
• Penyebab Kegagalan dan
Keberhasilan
• Memahami tuntutan dan budaya
kerja dari Perusahaan
• Meningkatkan pemahaman terhadap
sikap kerja yang sesuai dan optimal
• Meningkatkan motivasi, rasa optimis dalam bekerja
• Mengenali kekuatan yang mendorong diri untuk berperilaku
Introduction :
• Peserta diminta mengisi Alat Tes TMPP dengan cara memberikan skala nilai yang terdiri dari 4 poin pada setiap item pernyataan. (40 Item)
• Instruksi cara pengerjaan tes dan
Self Assessment Lecturer
111
dalam bekerja sehingga mampu mengarahkan untuk dapat memotivasi diri agar mencapai target pekerjaan sesuai tuntutan perusahaan.
• Individu memahami keterkaitan
antara pengelolaan waktu dan prioritas dalam menghadapi suatu tugas.
penjelasan mengenai skoring alat Tes
Activity :
• Peserta mengisi alat tes TMPP
• Melakukan Skoring pada Tes
TMPP
Debriefing:
• Penjelasan terkait Teori The Time Management Personality Profile
atau Profile Kepribadian Manajemen – Waktu.
• Penjelasan Teori Etos Kerja
• Penjelasan mengenai locus of control
• Trainer mengarahkan diskusi terkait hasil tes antar peserta yang diberikan kesempatan untuk berdiskusi.
• Peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan menceritakan perasaan dari hasil Tes yang diperoleh.
Summary :
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha karyawan.
• Sesi Terakhir ditutup
16.45 – 17.15 • Penutupan • Trainer menampilkan summary
pelatihan
• Peserta diberikan kesempatan untuk memberikan feedback pelatihan
• Peserta mengisi hasil evaluasi
113
• Bagi Penelitian selanjutnya;
1. Dengan menggunakan model kompetensi yang telah ada, dapat dilakukan
penelitian lanjutan yang berkaitan dengan profile kompetensi dan levelling kompetensi dari branch manager sehingga dapat menyusun model kompetensi lebih tepat sesuai yang diharapkan pada posisi tersebut.
2. Penelitian selanjutnya dapat membantu pengarahan dalam penentuan pelatihan
yang relevan dengan kompetensi yang perlu dilatih atau dikembangkan secara
111
Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Lyle M.Spencer,Jr.,PhD & Signe M.Spencer,1993.Competence at Work, Models for Superior Performance.Canada : John Wiley & Sons.Inc.
Prihadi, Syaiful F. 2004. Assesment Center : Identifikasi , Pengukuran dan Pengembangan Kompetensi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Steve Whiddett and Sarah Hollyforde . 1999. The Competencies Handbook. United Kingdom; Insititute of Personnel and Development.
R.Palan, Competency Management : Teknik Mengimplementasikan Manajemen SDM Berbasis Kompetensi Untuk Meningkatkan Daya Saing Organisasi, PPM,Anggota IKAPI, Jakarta. Herbert G.Heneman III & Timothy A Judge.2006. Staffing Organizations.Middleton : Mendota
House
DAFTAR RUJUKAN