• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Banyupoh - Kecamatan Gerogak - Kabupaten Banyupoh.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Proposal Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Banyupoh - Kecamatan Gerogak - Kabupaten Banyupoh."

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN RENCANA KEGIATAN KKN PPM

KKN PPM DESA BANYUPOH PERIODE AGUSTUS TAHUN 2016

“PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DESA BANYUPOH YANG BERKUALITAS MANDIRI DAN PRODUKTIF”

Diajukan kepada LPPM UNUD Sebagai KKN PPM UNUD 2016

Diusulkan oleh :

1. Ady Wisnu Ambara 1204205116

2. Kadek Aimee Aristia Wulandari 1301705050

3. Putu Winda Mahayani 1302105051

4. I Kadek Indra Setiawan 1303005225

5. I Putu Gunawan 1304505019

6. Ni Putu Nanda Pradyani 1305315001

7. Mita Putri Fitrasari 1305315065

8. I Made Arya Dharmayana 1306205021

9. Kadek Adi Surya Negara 1306205115

10.Ni Wayan Nurcahyani 1306305100

11.Febryana Aurora Valent 1308105025

12.Ahmad Saifuddin 1308405050

13.Ernita Carolina Situmorang 1312025009

(2)

ii

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN LEMBAGA PENELITIAN

DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : “Pengembangan Sumber Daya Manusia

Desa Banyupoh Yang Berkualitas Mandiri dan Produktif

2. Lokasi (Desa/Kec/Kab/Prov : Desa Banyupoh, Kec, Gerogkgak, Kab. Buleleng, Provinsi Bali

3. Koordinator Desa

Nama : I Putu Gunawan

Jabatan/Pangkat/Golongan : Mahasiswa

Alamat : Jl. Singosari Gg Nuri no.4 Denpasar

Telepon/Hp : 087861687177

Email : iputugunawan@ymail.com

4. Lembaga Pengusul : LPPM UNUD 5. Lembaga/Institusi Mitra

Nama Lembaga : Desa Banyupoh

Penanggung Jawab : I Putu Sukerata

Jabatan : Kepala Desa

Alamat : Desa Banyupoh, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng

Telp/Fax : 081337788937

6. DPL yang diusulkan

Nama : Gusti Made Arya Sasmita, ST MT

Fakultas : Teknik

7. Jumlah Mahasiswa : 13 Orang 8. Biaya yang diusulkan : Rp. 4.829.000

Jumlah Total Biaya

Sumber Dana : SUmbangan Mahasiswa dan LPPM

9. Periode Pelaksanaan : Agustus 2016

Denpasar, 19 Juli 2016

Mengetahui Penanggung Jawab

DPL Desa Banyupoh, Kec. Gerokgak Kordinator Mahaiswa (Gusti Made Arya Sasmita, ST.,MT.) (I Putu Gunawan) NIP. 19730326 200003 1 002 NIM. 1304505019

NIP. 19511231 198003 1 009 Menyetujui,

(3)

iii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Program KKN PPM ... 1

1.2 Lokasi KKN PPM ... 1

1.3 Latar Belakang ... 2

1.4 Tujuan ... 2

1.5 Hasil yang Diharapkan ... 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Identifikasi Permasalahan ... 3

2.2 Prioritas Pemilihan Permasalahan ... 3

2.3 Rancangan Program ... 12

2.3.1 Rencana Program Prasarana Fisik ... 13

2.3.1.1 Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual ... 13

2.3.1.2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang ... 16

2.3.1.3 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh .. 19

2.3.2 Rencana Peningkatan Produksi ... 22

2.3.2.1 Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai ... 22

2.3.2.2 Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur ... 26

2.3.3 Rencana Program Sosial Budaya ... 29

2.3.3.1 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan ... 29

2.3.3.2 Penyuluhan Pariwisata Spiritual ... 32

2.3.3.3 Program pemutaran film ... 35

2.3.4 Rencana Program Kesehatan Masyarkat ... 38

2.3.4.1 Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh ... 38

2.3.4.2 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh ... 41

2.3.4.3 Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh. 46 2.4 Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan ... 50

2.5 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program ... 50

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan berisi mengenai tema program KKN PPM, lokasi KKN PPM, bidang kegiatan KKN,Latar belakang, tujuan,serta manfaat KKN PPM.

1.1 Tema Program KKN PPM

Tema Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang diajukan yaitu “Pengembangan Sumber Daya Manusia Desa Banyupoh Yang Berkualitas, Mandiri dan Produktif”. Tema KKN PPM ini dipilih karena berdasarkan kata Pengembangan yang berarti suatu kegiatan dan kinerja dan yang dimaksud disni adalah untuk memaksimalkan sumber daya manusia dalam pembangunan Desa Banyupoh.

Desa Banyupoh Merupakan desa yang sudah mulai berkembang karena sudah memiliki beberapa fasilitas dalam pembangunan. Untuk itu tema ini bertujuan lebih untuk mengembangkan sumber daya manusia secara berkualitas,mandiri dan produktif dari segala bidang-bidang seperti: bidang prasarana fisik, kesehatan ,masyarakat, sosial budaya, peningkatan produksi,. Dengan begitu Desa Banyupoh akan semakin maju dan dapat lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Banyupoh, dimana Desa Banyupoh memiliki potensi yang sangat besar untuk kedepannya.

1.2 Lokasi KKN PM

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII tahun 2016 berlokasi di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.

1.3 Bidang Program KKN PPM Universitas Udayana

Bidang kegiatan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII tahun 2016 yaitu :

(6)

3. Bidang Sosial Budaya (SB)

4. Bidang Kesehatan Msyarakat (KM)

1.3 Latar Belakang

Desa Banyupoh merupakan sebeuah desa yang terletak di Kecamatan Gerokgak yang baru pertama kali menjadi lokasi pelaksanaan KKN PPM UNUD 2016. Luas wilayah Desa Banyupoh 222,50 Ha. Letak dan batas-batas Desa Banyupoh yaitu sebelah utara berbatasan dengan laut, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jembrana, sebelah timur berbatasan dengan Desa Penyambangan, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pemuteran. Desa Banyupoh terletak di kecamatan Gerokgak, 55 km dari Kabupaten Buleleng, 143 km dari pusat Pemerintahan Provinsi Bali. Desa Banyupoh terdiri dari dusun/lingkungan yaitu Dusun Banyupoh, Dusun Griya, Dusun Kertakawat, Dusun, Karang Sari, Dusun Melanting. Mata Pecahrian penduduk Banyupoh yang paling dominan ialah yaitu bertani dan nelayan ikan bandeng dengan jenis produk pertanian yang menjadi komoditas desa ini ialah anggur. Dari segi pendidikan terdapat 1 PAUD Bhuwi, 15 TK Swadharma, 3 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gerokgak. Dari segi kesehatan berapa terdapat 1 puskesmas yang terletak di Desa Banyupoh.

Berdasarkan profil dan observas lapangan secara langsung, Desa Banyupoh termasuk dalam kategori desa yang masih pengembangan karena sarana dan prasarana cukup baik, yang diperlukan oleh warganya baik dari segi pendidikan, perekonomian,kesehatan,social budaya,serta lingkungan. Namun demikian, Desa Banyupoh masih memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan agar lebih berkualitas secara mandiri dan produktif agar dapat membantu masyarakat Desa Banyupoh.

(7)

1.4 Tujuan

Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Permberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII tahun 2016 berlokasi di Desa Banyupoh yaitu :

1. Membangun generasi yang sadar pelestarian lingkungan

2. Meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat meningkatkan taraf kesehatan warga

3. Mewujudkan generasi muda yang berpendidikan dan paham terhadap nilai social dan budaya

4. Membantu mewujudkan potensi ekonomi melalui berbagai sektor

5. Meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa kepada permasalaan masyarakat, sehingga terjadi perubahan perilaku mahasiswa, intuisi, dan kelompok sasaran yang dituju untuk dikembangkan oleh program KKN PPM.

1.5 Hasil yang diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan KKN PPM di Desa Banyupoh yaitu :

1. Meningkatkan pemahaman generasi atau masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan.

2. Meningkatnya penegetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta taraf kesehatan warga.

3. Meningkatnya generasi muda yang berpendidikan dan paham terhadap nilai social dan budaya.

4. Meningkatnya potensi ekonomi melalui berbagai sektor.

(8)

5

BAB II

PEMBAHASAN

Bab II pembahasan berisi mengenai identifikasi permasalahan, prioritas pemilihan permasalahan, rencana program, sesuai kegiatan dan waktu pelaksanaan, dan rancangan anggran biaya keseluruhan program.

2.1 Identifikasi Permasalahan

Oservasi yang telah dilakukan beberapa kali di lingkngan Desa Banyupoh diperoleh permasalahan yang harus diselesaikan. Permasalahan – permasalahan yang berhasil ditemukan saat observasi yaitu pada Tabel 2.1.

Tabel 2. 1 Permasalahan yang ditemukan di Desa Banyupoh

No. Permasalahan Lokasi Sumber

(P/M/D)* 1. Rusaknya sistem perairan

akibat bencana banjir

Banyupoh P

2. Kurangnya sarana untuk pengangkutan sampah dari rumah warga ketempat pengelolaan sampah

Banyupoh P

3. Kurangnya informasi tentang pura – pura yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh

Banyupoh P, M

4. Kerusakan bangunan pura akibat bencana banjir

Banyupoh P, M

5. Kerusakan jalan desa karena banjir

Banyupoh P, M

(9)

6 cenderung merosot karena hasil

panen melimpah

7 Buah anggur mudah rusak / membusuk pada saat musim hujan

Banyupoh P

8. Tingginya biaya pestisida Banyupoh P

9. Kurangnya pengetahuan warga mengenai pengolahan pasca panen

Banyupoh P

10. Jangkauan pemasaran buah anggur yang kurang luas

Banyupoh P

11. Masih ada warga yang memiliki pendapatan di bawah rata – rata (KK miskin)

Banyupoh P

12. Rendahnya motivasi belajar siswa

Banyupoh P

13. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pariwisata spiritual

Banyupoh P

14. Kurang mampunya masyarakat untuk melakukan pengelolaan terhadap tempat – tempat yang dapat menjadi daya tarik wisata

Banyupoh P

15. Belum optimalnya pemahaman terhadap PHBS di usia dini

Banyupoh D

16. Rendahnya partisipasi lansia pada kegiatan pos lansia

Banyupoh D

17. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan diri dan

(10)

7 lingkungannya

18. Tingginyanya kunjungan lansia ke puskesmas terkait penyakit diabetes.

Banyupoh D

*P=Perangkat Desa, M=Masyarakat, D=Dinas Instansi/Stakeholder

2.2 Prioritas Pemilihan Permasalahan

Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada Desa Banyupoh membuat harus ada prioritas permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurung waktu 30 hari. Prioritas permasalahan yang akan dipilih setiap bidang yaitu sebagai berikut.

1. Prioritas Masalah Bidang Prasarana Fisik

Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi proritas pemilihan permasalah dari bidang prasarana fisik yaitu pada Tabel 2.2

Tabel 2. 2 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Prasarana Fisik

No. Permasalahan Alasan

1. Kurangnya informasi tentang pura – pura yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh

Desa Banyupoh sedang melakukan pengembangan pariwisata spiritual. Oleh karena itu perlu adanya papan informasi mengenai objek-objek pura yang akan dijadikan objek wisata spiritual.

2. Kerusakan jalan desa karena banjir Pada saat musim hujan baru-baru ini mengakibatkan banjir

yang merusak dan

(11)

8 3. Rusaknya sistem perairan akibat

bencana banjir

Pada saat musim hujan baru-baru ini mengakibatkan banjir yang merusak sistem pengairan dan pipa-pipa

penyalur air di Desa Banyupoh karena kontruksi dan sistem yang kurang kuat dan terorganisir untuk menahan banjir.

2. Prioritas Masalah Bidang Peningkatan Produksi

Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi prioritas pemilihan permasalah dari bidang peningkatan produksi yaitu pada Tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Peningkatan Produksi

No. Permasalahan Alasan

1. Buah anggur mudah rusak / membusuk pada saat musim hujan

Pada saat musim hujan buah anggur menjadi mudah gugur, pecah – pecah, dan mudah

membusuk. Hal ini

menyebabkan turunnya kualitas buah anggur sehingga harganya pun cenderung merosot. Oleh karena itu diperlukan penyuluhan mengenai pengolahan pasca panen untuk meningkatkan kualitas, daya tahan, dan nilai ekonomis. 2. Masih ada warga yang memiliki

pendapatan di bawah rata – rata (KK miskin)

(12)

9 memenuhi kebutuhan pangan.

Oleh karena itu perlu adanya kegiatan pengenalan vertikultur, yaitu teknik budidaya tanaman bertingkat yang bisa dilakukan di pekarangan rumah. Hal ini sekaligus memperkenalkan warga pada pertanian skala kecil

untuk meningkatkan

pendapatan.

3. Prioritas Masalah Bidang Sosial Budaya

Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi prioritas pemilihan permasalah dari bidang sosial budaya yaitu Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Prioritas Permasalahan Bidang Sosial Budaya

No. Permasalahan Alasan

1. Motivasi belajar siswa yang masih rendah

(13)

10 2. Rendahnya pengetahuan masyarakat

mengenai pariwisata spiritual

Terdapat beberapa pura yang ada di Desa Banyupoh yang sering dikunjungi oleh umat hindu pada hari tertentu. Dengan hal tersebut seharusnya bisa dikembangkan untuk menjadikan pura tersebut sebagai objek wisata spiritual. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Banyupoh mengenai pariwisata spiritual sehingga perlu diadakannya penyuluhan mengenai pariwisata spiritual untuk membuka wawasan mengenai pemanfaatan pura – pura sebagai pariwisata spiritual.

4. Prioritas Masalah Bidang Kesehatan Masyarakat

Permasalah yang akan dibahas dan menjadi proritas pemilihan permasalah dari bidang kesehatan masyarakat yaitu pada Tabel 2.5.

Tabel 2. 5 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Kesehatan Masyarakat

No. Permasalahan Alasan

1. Belum optimalnya pemahaman mengenai PHBS terutama di kalangan usia dini (6-10 tahun)

(14)

11 anak sangat menggemari

makanan yang manis seperti gulali, permen dan coklat, dimana makanan tersebut diketahui sebagai substrat yang disukai oleh bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak juga semestinya ditanamkan sejak dini dalam lingkup pergaulannya dengan teman sebaya. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penanaman PHBS pada siswa-siswi TK dan SD. 2. Penurunan produksi dan pengeluaran

hormon yang diatur oleh enzim-enzim yang dialami pada usia lanjut, serta kurangnya perhatian lansia terhadap pola makan dan olahraga dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan banyak lansia yang memiliki keluhan penyakit, seperti diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi.

(15)

12 kesadaran untuk mengatur pola

makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi dapat meningkat.

3. Salah satu penuaan yang terjadi pada tubuh manusia ditandai oleh perubahan pada tulang, otot dan sendi. Terkait dengan perubahan sendi yang dialami oleh lansia, maka keluhan nyeri sendi merupakan keluhan yang paling banyak ditemukan pada lansia.

Lansia yang melakukan olahraga (aktifitas fisik) baik secara sendiri maupun bersama terutama pada pagi hari dapat menjaga kebugaran dan kesehatan fisik maupun kejiwaan lansia. Oleh sebab itu senam lansia baiknya diterapkan pada saat pelayanan posyandu lansia sebagai pemanasan untuk melatih otot-otot yang tegang menjadi berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks.

2.3 Rancangan Program

(16)

13 direalisasikan dalam bentuk program-program sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Rancangan program-program yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut :

2.3.1 Rencana Program Prasarana Fisik

Rencana program bidang prasarana fisik yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan dibidang prasarana fisik yaitu sebagai berikut.

2.3.1.1 Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual 1. Gambaran Kegiatan

Upaya kegiatan mempromosikan tempat kunjungan wisata di daerah tidak semudah dengan kegiatan serupa yang dilakukan untuk produk-produk perusahaan. Di samping karakternya yang berbeda, tempat wisata perlu dijual dengan memanfaatkan jasa kegiatan public relations.

Promosi tempat tujuan wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang memiliki potensi di tanah air. Tentunya upaya ini menjadi sangat peting dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia. Promosi tempat wisata yang dirancang dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah dan mendorong proses multiplier perkembangan ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata.

Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah program kerja Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual guna menyokong promosi pariwisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh.

2. Tujuan

Tujuan dari program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual di Desa Banyupoh adalah membantu masyarakat Desa Banyupoh dalam mempromosikan pariwisatanya, khususnya wisata spiritual.

3. Sasaran

(17)

14 4. Metode Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan yang digunakan pada program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual di Desa Banyupoh terdapat pada table2.6 berikut: Tabel 2. 6 Metode Pelaksanaan Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Wisata Spiritual

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana

Berdiskusi dan memohon izin dengan pihak terkait

Mahasiswa

Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan

Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan program pengolahan buah anggur menjadi selai

Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

5. Rundown Rencana Kegiatan

Rundown rencana kegiatan program Pembersihan Lapangan Umum dan Pura di Desa

Banyupoh Terdapat pada table 2.7 berikut:

Tabel 2. 7 Rundown Rencana Kegiatan Program Pembersih Lapangan Umum dan Pura

No Pelaksanaan

Program Narasumber

Lama

Pengerjaan Keterangan 1 Survey Lokasi Pengempon Pura

atau Pemangku

4 jam Mahasiswa

2 Pencarian

Informasi dari, Kelihan Banjar Perangkat Desa dan Pengempon Pura.

Kelihan Banjar Perangkat Desa, Pemangku dan Pengempon Pura. DPL sebagai pendamping

(18)

15 3 Pembuatan

Portofolio

- 12 jam Mahasiswa

4 Asistensi

Informasi yang terfdapat di Portotofolio kepada Kelihan Banjar Perangkat

Desa dan

Pengempon Pura.

Kelihan Banjar Perangkat Desa, Pemangku dan Pengempon Pura. DPL sebagai pendamping

4 jam Mahasiswa

5 Penyesuai desain portofolio dan rencana

percetakan

- 6 jam Mahasiswa

6 Asistensi terakhir dan Pengesahan Portofolio

Kelihan Banjar Perangkat Desa, Pemangku dan Pengempon Pura. DPL sebagai pendamping

6jam Mahasiswa

7 Cetak Portofolio - 2 jam Mahasiswa

8 Penyerahan dan Pemasangan Portofolio

- 3 jam Mahasiswa

Total 45 Jam

6. Rincian Anggaran Biaya

Rincian Anggaran biaya program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual di Desa Banyupoh Terdapat pada tabel 2.8 berikut:

Tabel 2. 8 Rincian Anggaran biaya Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual

(19)

16

1 Kertas Luster Rp. 30.000 5 Rp. 150.000

2 Cetak/print Rp. 30.000 5 Rp. 150.000

3 Bingkai Kaca Rp. 150.000 5 Rp. 750.000

Total Rp. 1.050.000

2.3.1.2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang 1. Gambaran Kegiatan

Keberadaan jalan lingkungan sangat vital di samping memiliki fungsi ekonomis tinggi bagi warga desa di dalam melakukan kegiatan ekonomi, juga memiliki dimensi strategis bagi desa di dalam membuka tabir isolasi desa dengan daerah lain baik yang ada di sekitarnya maupun dengan masyarakat kota sekalipun. Tersedianya infrastruktur jalan yang baik juga dapat membuka hubungan komunikasi transportasi antarmasyarakat secara luas dan dinamis. Dengan begitu lambat laun geliat pembangunan desa akan mulai terasa.

2. Tujuan

Tujuan dari program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang adalah memberikan gambaran/ide desain jalan beton bertulang yang baik, cocok, dan tahan lama di Desa Banyupoh

3. Sasaran

Masyarakat Desa Banyupoh

4. Metode

Tabel 2. 9 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana

Survey Lokasi Mahasiswa

(20)

17 Jalan

Asistensi Rancangan Desain Jalan Mahasiswa Penyesuai Rancangan Desain Jalan Mahasiswa Cetak Rancangan Desain Jalan Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

5. Rundown Rencana Kegiatan

Rundown rencana kegiatan program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang

pada tabel.

Tabel 2.10 Rundown Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang

No Pelaksanaan

program Tanggal Waktu Keteranga

1 Survey Lokasi 2 Agustus

2016

4 jam Mahasiswa

2 Pencarian Informasi Terkait

2 Agustus 2016

8 jam Mahasiswa

3 Pembuatan Rancangan Desain Jalan dan RAB

2-5 Agustus 2016

12 jam Mahasiswa

4 Asistensi Rancangan Desain Jalan dan RAB.

6 Agustus 2016

4 jam Mahasiswa

(21)

18 Rancangan

Desain Jalan dan RAB

-

Agustus 2016

6 Asistensi

terakhir dan Pengesahan Rancangan Desain Jalan dan RAB

9 Agustus 2016

4 jam Mahasiswa

7 Cetak Rancangan Desain Jalan dan RAB

24 Agustus 2016

3 jam Mahasiswa

8 Penyerahan dan Rancangan Desain Jalan dan RAB

28 Agustus 2016

3 jam Mahasiswa

Total Jam Pengerjaan 44 Jam

6. Rincian Anggaran

Tabel 2. 11 Biaya Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang

No Barang/Hal Harga Satuan Jumlah Total

1 Ketas A2 Rp. 1.000 30 Rp. 30.000

2 Cetak/print Rp. 1.500 30 Rp. 45.000

3 Semen Rp. 45.000 5 Rp. 225.000

4 Jilid Rp. 10.000 2 Rp. 20.000

Total Rp. 320.000

(22)

19 Desa Banyupoh adalah salah satu desa di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, yang sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani buah. Untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat petani tentunya banyak faktor yang harus dipenuhi. Misalnya peningkatan pembangunan sumber daya manusia, alat-alat pertanian (alsintan), modal usaha, pembangunan saraa dan prasarana, dan lain-lain.

Banjir yang melanda Desa banyupoh baru-baru ini menyebabkan rusaknya bangunan fisik maupun non fisik. Banyak sarana jalan yang rusak, termasuk saluran irigasi/tersier. Berdasarkan hal tersebut di atas maka digagaslah sebuah rencana perbaikan irigasi di Desa Banyupoh untuk nantinya diterapkan dalam pembangunannya.

2. Tujuan

Tujuan dari program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang adalah memberikan gambaran/ide rencana desain perbaikan saluran irigasi yang baik, cocok, dan tahan lama di Desa Banyupoh

3. Sasaran

Masyarakat Desa Banyupoh

4. Metode Pelaksanaan

Metode Pelaksanaan yang digunakan pada program Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh terdapat pada tabel 2.12 berikut:

Tabel 2. 12 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana

Survey Lokasi Mahasiswa

Pencarian Informasi Terkait Mahasiswa Pembuatan Rancangan Desain

Jalan

Mahasiswa

(23)

20 Penyesuai Rancangan Desain Jalan Mahasiswa

Cetak Rancangan Desain Jalan Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

5. Rundown Rencana Kegiatan

Rundown rencana kegiatan program Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di

Desa Banyupoh pada tabel.

Tabel 2. 13 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh

No Pelaksanaan

Program Tempat Waktu Keterangan

1 Survey Lokasi Kelian Subak

3 jam Mahasiswa

2 Pencarian

Informasi Terkait

Kelian Subak, Internet

8 jam Mahasiswa

3 Pembuatan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB

- 12 jam Mahasiswa

4 Asistensi Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB.

Kelihan Subak. DPL sebagai pendamping

3 jam Mahasiswa

(24)

21 Rancangan

Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB

6 Asistensi terakhir dan Pengesahan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB

Kelihan Subak

4 jam Mahasiswa

7 Cetak Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB

- 2 jam Mahasiswa

8 Penyerahan dan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB

- 3 jam Mahasiswa

Total 41 Jam

6. Rincian Anggaran Biaya

Tabel 2. 14 Rincian Anggaran Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh

No Barang/Hal Harga Satuan Jumlah Total

1 Ketas A2 Rp. 1.000 30 Rp. 30.000

2 Cetak/print Rp. 1.500 30 Rp. 45.000

3 Pipa PVC Rp. 24.000 5 Rp. 120.000

4 Jilid Rp. 10.000 2 Rp. 20.000

(25)

22 2.3.2 Rencana Peningkatan Produksi

2.3.2.1 Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai

Program pengolahan buah anggur menjadi selai bertujuan untuk memberikan inovasi baru kepada masyarakat di Desa Banyupoh untuk meningkatkan nilai ekonomis buah anggur. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut:

1. Gambaran Kegiatan

Desa Banyupoh merupakan salah satu desa yang kaya akan hasil bumi, salah satu hasil bumi yang dominan di desa ini adalah anggur. Sebagian besar wilayah desa Banyupoh dimanfaatkan sebagai perkebunan anggur oleh masyarakatnya. Namun sayangya petani anggur di desa ini seringkali merugi pada saat panen raya. Hasil panen buah anggur melimpah sehingga harga anggur cenderung merosot. Petani lebih memilih untuk mengabaikan begitu saja buah anggur yang telah matang tanpa dipanen, karena biaya yang dikeluarkan untuk membayar pemetik anggur lebih besar dari pendapatan petani. Selain itu sifat dari hasil pertanian yang mudah rusak atau busuk menjadi salah satu faktor kerugian petani.

Oleh karena itu, perlu adanya program penanganan pasca panen yang dapat meningkatkan nilai ekonomis buah anggur. Salah satunya adalah mengolah buah anggur menjadi selai. Dengan mengolah buah anggur menjadi selai maka buah anggur akan memiliki daya tahan yang lebih lama dan nilai ekonomisnya akan meningkat agar petani tidak merugi.

2. Tujuan

Tujuan dari program pengolahan buah anggur menjadi selai, adalah : a. Meningkatkan daya tahan produk agar lenih tahan lama

b. Memberikan inovasi baru bagi petani dalam mengolah buah anggur c. Meningkatkan pendapatan petani anggur

3. Sasaran

(26)
(27)

24 4. Metode Pelaksanaan

Tabel 2. 15 Metode Pelaksanaan Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon

izin dengan pihak terkait

Mahasiswa

Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait

Mahasiswa

Mempersiapkan surat-surat Mahasiswa Mempersiapkan media dan

alat-alat yang dibutuhkan

Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan program pengolahan buah anggur menjadi selai

Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

5. Rundown Rencana Kegiatan

Tabel 2. 16 Rundown Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai

No. Pelaksanaan Program tempat jumlah waktu 1 Berkomunikasi dan

membuat permohonan izin dengan

pihak-pihak terkait

Kantor Kelurahan

2 orang 4 jam

2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait

Kantor Kelurahan

2 orang 4 jam

3 Mempersiapkan surat-surat

Posko 13 orang 6 jam

(28)

25 alat yang dibutuhkan

pada saat kegiatan berlangsung 5 Pelaksanaan program

pengolahan buah anggur menjadi selai

Balai Desa 13 orang 5 jam

6 Praktik pengolahan buah anggur menjadi

selai

Balai Desa 13 0rang 5 jam

Total 34 Jam

6. Rencana Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya kegiatan yang digunakan pada program pengolahan buah anggur menjadi selai adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 17 Rencana Anggaran Biaya Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai

No Jenis Pengeluaran Satuan Harga Satuan Total (rp)

1 Snack 50 buah 4000 200000

2 sewa microphone 2 buah 50000 100000

3

sewa kompor gas

portable 1 buah 50000 50.000

4 gas portable 2 buah 19000 38.000

5 Spatula 2 buah 15000 30.000

6 wajan 2 buah 20000 40.000

7 Baskom 2 buah 10000 20.000

8 sendok plastik 10 buah 5000 50.000

9 gula pasir 2 kg 18 36.000

(29)

26 11 pisau stainless steel 2 buah 40000 80.000

Total 72.2000

2.3.2.2 Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur

Program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Desa Banyupoh mengenai pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut :

1. Gambaran kegiatan

Pada mulanya bertanam sayur di pekarangan hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman rumah yang tersisa, sehingga kegiatan ini banyak dikembangkan di pedesaan. Kegiatan bercocok tanam ini cukup bermanfaat terutama jika kebutuhan sayuran yang mendesak. Dalam teknik vertikultur aspek budidaya dari tanaman tetap harus diperhatiakan. Dengan demikian tujuan dari pemanfaatan pekarangan berapa pun luasannya akan memberikan hasil yang optimal. Menanam sayuran dengan vertikultur memberikan beberapa manfaat sekaligus. Di satu sisi tampilannya cukup memberikan kesan dan ketika dipanen dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Bahkan jika jumlahnya cukup banyak bisa dijual yang akan memberikan keuntungan ekonomis. Dengan taman sayur di pekarangan kita ikut mendukung gaya hidup hijau yang merupakan suatu usaha untuk mengatasi laju pemanasan global yang bisa kita mulai dari rumah kita. Dengan demikian kualitas udara di sekitar rumah kita menjadi lebih baik. Pada tahun 2002, konsumsi sayuran di Indonesia diperkirakan sekitar 59,2 kg/kapita/tahun. Usaha bertanam sayuran di halaman masih sangat diperlukan. Bagi masyarakat di pedesaan, bukan saja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, melainkan juga untuk menambah penghasilan keluarga, karena hasil panen dapat dijual ke pasar. 2. Tujuan

Tujuan dari program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur adalah : a. Memberikan inovasi baru dalam pemanfaatan pekarangan rumah b. Meningkatkan pendapatan rumah tangga

(30)

27 3. Sasaran

Sasaran dari program budidaya tanaman dengan vertikultur adalah ibu-ibu rumah tangga yang ada di Desa Banyupoh.

[image:30.612.120.493.218.517.2]

4. Metode Pelaksanaan

Tabel 2. 18 Metode Pelaksanaan Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana 02.1.2.08 Berdiskusi dan memohon

izin dengan pihak terkait

Mahasiswa

Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait

Mahasiswa

Mempersiapkan surat-surat Mahasiswa Mempersiapkan media dan

alat-alat yang dibutuhkan

Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur

Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

[image:30.612.112.485.609.714.2]

5. Rundown Rencana Kegiatan

Tabel 2. 19 Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur

No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah waktu 1 Berkomunikasi dan

membuat permohonan izin dengan pihak-pihak terkait

Kantor Kelurahan

(31)

28 2 Mengadakan diskusi

dengan pihak terkait

Kantor Kelurahan

2 orang 5 jam

3 Mempersiapkan surat-surat

Posko 13 orang 7 jam

4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung

Balai Desa 13 orang 12 jam

5 Pelaksanaan program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur

Balai Desa 13 orang 6 jam

6 Praktik budidaya tanaman dengan vertikultur

Balai Desa 13 0rang 8 jam

Total 43 jam

6. Rencana Anggaran Biaya

(32)
[image:32.612.121.470.90.377.2]

29 Tabel 2. 20 Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur

No. Jenis pengeluaran Satuan

Harga

Satuan Total

1 Snack 50 buah 4000 200000

2 Sewa microphone 2 buah 50000 100000

3

benih bayam

merah 2 sachet 30000 60000

4 Kompos 10 kg

(@5kg)

20000 40000

5 tali tampar 1 roll 45000 45000

6 tanah subur 10 kg

(@5kg)

15000 30000

Total 475000

2.3.3 Rencana Program Sosial Budaya

Rencana program dari bidang sosia budaya yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan di bidang peningktan social budaya sebagai berikut : 2.3.3.1 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan

Program mengajar tambahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa dengan bimbingan belajar di dalam lingkungn formal sekolah. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, dan metode pelaksanaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut.

(33)

30 PBT merupakan salah satu aktivitas yang positif untuk meningkatkan pendidikan di Desa Banyupoh. Dengan adanya program belajar diharapkan nanti para siswa dapat menyerap pelajaran dengan optimal dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan mereka. Program belajar juga dapat digunakan untuk mengarahkan kegiatan siswa pada kegiatan menuntut ilmu di luar lingkungan sekolah. Siswa juga dapat bertukar pendapat atau pikirin mengenal masalah pembelajaran di dalam kegiatan belajar ini.

Kegiatan belajar ini secara teknis, kami lakukan bertempat di sekolah, sehingga semua siswa mendapatkan pelajaran tambahan dari kami. Di dalam pembelajaran juga kami menyiapkan atau menambahkan permainan yang berhubungan dengan pembelajaran. Program belajar tambahan ini akan kami lakukan pada setiap hari sabtu yang dilakukan selama 6 minggu.

PBT ini lahir sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Program ini tidak memungut dana apapun dari sekolah maupun siswa. Mata pelajaran yang diajarkan antara lain yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains. Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik dan pembelajaran yang berkualitas pada siswa SD.

2. Tujuan

Tujuan dari Program Belajar Tambahan, yang diajukan adalah : a. Memberikan program belajar tambahan yang gratis

b. Membantu para guru untuk memberikan materi kepada siswa.

c. Memberikan kesepatan kepada siswa untuk lebih menggali kemampuan

3. Sasaran

Sasaran dari kegiatan belajar tambahan adalah para Siswa yang berasal dari dari Desa Banyupoh, yaitu SD Negeri1 Banyupoh.

(34)
[image:34.612.69.497.121.385.2]

31 Metode pelaksanaan yang digunakan pada program belajar Tambahan

Tabel 2. 21 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan

No. Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana

11.2.1.01 Meminta izin terhadap kepala sekolah SD , terkait dalam hal ini adalah SD 1 Banyupoh

Mahasiswa

Menyiapkan materi belajar tambahan

Mahasiswa

Pelaksanaan belajar tambahan

Mahasiswa

Evaluasi Kegiatan Mahasiswa Pembuatan Laporan

Kegiatan

5. Rundown Rencana Kegiatan

Tabel 2. 22 Rundown kegiatan dari kegiatan belajar tambahan

No Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu

1 Meminta izin terhadap kepala sekolah SD , terkait dalam hal ini adalah SD 1 Banyupoh

SD Negeri 1 Banyupoh

4 orang 2 jam

2 Menyiapkan Materi untuk kegiatan belajar

tambahan

Posko 13 orang 2 jam x 5 hari (setiap hari sabtu selama 5

minggu 3. Kegiatan mengajar di

SD Negeri 1 Banyupoh

SD Negeri 1 Banyupoh

[image:34.612.69.495.456.712.2]
(35)

32 minggu)

Total 22 Jam

[image:35.612.86.523.196.307.2]

6. Rancangan Biaya

Tabel 2. 23 Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Belajar Tambahan

No. Jenis Pengeluaran Satuan Harga Satuan Total (Rp)

1 Pulsa Modem Paketan Rp 22.000 Rp 22.000

2 Spidol 7 buah Rp 8.000 Rp 56.000

3 Fotocopy Materi 100 halaman Rp 150 Rp 15.000

Total Rp 93.000

2.3.3.2 Penyuluhan Pariwisata Spiritual

Program Penyuluhan Pariwisata Spirirtual ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang pariwisata spiritual, pengembangan pariwisata serta memeberikan informasi mengenai pengembangan pariwisata spiritual khususnya di Desa Banyupoh. Gamabaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksanaa, rundown rencana dan rincian biaya yaitu sebagai berikut :

1. Gambaran Kegiatan

Pariwisata Spirirtual merupakan suatu permasalahan yang sedang melanda Desa Banyupoh. Banyak potensi yang terdapat di Desa Banyupoh sehingga beberapa warga masih kurangnya pengetahuan mengenai pariwisata spiritual, untuk itu perlu dilakukan suatu penyuluhan mengenai pariwisata spiritual, pengembangan, serta cara penanggulangannya. Kegiatan ini akan dibantu oleh Dinas Pariwisata setempat.

2. Tujuan

Tujuan yang diharapkan dari program ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pengembangan pariwisata spiritual di Desa Banyupoh

(36)

33 Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga yang ingin membantu mengembangan pariwisata spiritual.

4. Metode Pelaksanaan

[image:36.612.101.493.207.586.2]

Metode pelaksanaan yang digunakan pada program penyuluhan pariwisata spiritual Tabel 2. 24 Metode Pelkasanaan Penyuluhan Pariwisata Spiritual

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berkomunikasi dan

memohon izin denga Pemerintah Desa Banyupoh saat ini untuk mengadakan penyuluhan untuk masyarakat

Mahasiswa

Bekerjasama dengan pihak Dinas Pariwisata setempat

Mahasiswa

Mengadakan pertemuan dengan warga yang terkait dengan wisata spiritual

Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan Mahasiswa

Evaluasi program Mahasiswa

Pembuatan Laporan Mahasiswa

5. Rundown Rencana Kegiatan

Rundown rencana kegiatan yang diguanakan pada program penyuluhan wisata spiritual.

Tabel 2. 25 Rundown Penyuluhan Pariwisata Spiritual

(37)

34 1 Berkomunikasi dan

memohon izin dengan

Pemerintah Desa

Banyupoh saat ini untuk mengadakan penyuluhan wisata spiritual untuk masyarakat

Kantor Kepala Desa

5 Orang 6 jam

2 Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata setempat

Kantor Kepala Desa

5 Orang 4 Jam

3 Mengadakan pertemuan dengan warga dan pengurus desa adat setempat

Balai Desa Banyupoh

25 orang 8 jam

4 Pelaksanaan kegiatan Tempat warga 13 orang mahasiswa dan

warga serta pengurus desa

adat

8 jam

5 Evaluasi program Posko 13 orang 4 jam

6 Pembuatan Laporan Posko 13 orang 4 jam

Total 34 Jam

6. Rincian Anggaran Biaya

[image:37.612.67.493.66.514.2]

Rincian anggaran biaya yang diguanakan pada program penyuluhan wisata spiritual Tabel 2. 26 Rincian Anggaran Biaya Penyuluhan Pariwisata Spiritual

No

Jenis Pengeluaran

Satuan Harga Satuan

Total (Rp)

1 Snack Peserta 40 kotak 5.000 200.000 2 Pembayaran

Pembicara

(38)

35 3 Sertifikat 2 Buah 5.000 10.000

4 Amplop 1 Buah 1.000 1.000

5 Map Batik 1 Buah 4.500 4.500

Total 415.500

2.3.3.3 Program pemutaran film

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu Pngetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran, karena dengan adanya media dalam pembelajaran dapat membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku ke arah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubungan dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana dalam perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekendar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam pendidikan dan pembelajaran.

1. Gambaran Kegiatan

Program pemutaran film bertujuan lebih ditekankan tentang pemutaran film. Dimana media film merupakan bagian dari media pembelajaran, sehingga diharap para siswa dapat lebih mudah menangkap materi pembelajaran atau pesan-pesan yang ada dalam film yang disampaikan lewat pemutaran film tersebut. Film juga bersifat edukatif yang mampu menghibur sehingga dapat dengan mudah menyampaikam suatu pesan positif kepada siswa secara baik. Menggunakan film dalam pendidikan dan pengajaran di kelas sangat berguna dan bermanfaat terutama untuk mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. Menambah daya ingat pada pelajaran. Mengembangkan daya fantasi anak didik. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

2. Tujuan

Tujuan dari program pemutaran film adalah

(39)

36 b. Setiap cerita, ada nilai buruk dan nilai baik yang ditanamkan. Banyak nilai yang bisa disampaikan. Antara lain persahabatan, nilai sosial kehidupan sehari-hari, dan masih banyak lagi.

c. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

d. Bagi siswa dengan pemutaran film juga sebagai hiburan. Film yang diputar merupakan sarana hiburan bagi siswa.

3. Sasaran

Sasaran dari program pemutaran film ini adalah para siswa sekolah dasar (SD) yang ada di Desa Banyupoh.

4. Metode Pelaksanaan

[image:39.612.83.494.402.557.2]

Metode pelaksanaan yang digunakan pada program ini terdapat pada tabel dibawah

Tabel 2. 27 Metode Pelaksanaan Program pemutaran film

No. Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Meminta izin terhadap kepala

sekolah SD terkait dalam hal ini

Mahasiswa

Menyiapkan film Mahasiswa

Pelaksanaan pemutaran film Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

5. Rundown Rencana Kegiatan

[image:39.612.83.497.636.700.2]

Rundown rencana kegiatan yang digunakan pada program ini terdapat pada tabel dibawah ini Tabel 2. 28 Rundown rencana kegiatan Program pemutaran film

No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu

1 Meminta izin terhadap kepala sekolah SD yang

SD BANYUPOH

(40)

37 terkait

2 Menyiapkan film SD

BANYUPOH

13 Orang 2 jam

3 Pelaksanaan pemutaran film

SD BANYUPOH

13 Orang 3 jam

4 Evaluasi kegiatan POSKO 13 Orang 2 jam

5 Pembuatan laporan kegiatan

POSKO 13 Orang 3 jam

Total 12 jam

6. Rancangan Anggaran Biaya

[image:40.612.82.494.69.269.2]

Rencana anggaran biaya yang digunakan pada program pemutaran film terdapat pada tabel dibawah ini

Tabel 2. 29 Rancangan Anggaran Biaya Program pemutaran film

2.3.4 Ren cana Program Kesehatan Masyarkat Ren

cana program dari bidang kesehatan masyarakat yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan di bidang kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut : 2.3.4.1Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh

1. Gambaran Kegiatan

Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaansecara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial,ekonomi dan psikologis. Salah satu penuaan yang terjadi pada tubuhmanusia ditandai oleh perubahan pada tulang, otot dan sendi. Terkait denganperubahan sendi yang dialami oleh lansia, maka keluhan nyeri sendimerupakan keluhan

No Jenis Pengeluaran Satuan Harga Satuan (Rp)

Total (Rp)

1 Konsumsi (air mineral) 2 dus 17.000 34.000

(41)

38 yang paling banyak ditemukan pada lansia. Nyeri merupakan pengalaman subyektif yang dapat mempengaruhikualitas hidup lansia termasuk gangguan kemampuan fisiknya. Nyeri sendi yang paling banyak adalah pada sendi-sendi penahan berat tubuh (panggul,lutut dan kaki).

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi adalah dengan terapi non farmakologis melalui pemberian latihan senam rentang gerak. Latihan senam rentang gerak dapat memacu semua organ tubuh tetap diaktifkan sehingga dapat menghambat kemunduran fisik akibat proses menua. Lansia yang melakukan olahraga (aktifitas fisik) baik secara sendiri maupun bersama terutama pada pagi hari dapat menjaga kebugaran dan kesehatan fisik maupun kejiwaan lansia. Oleh sebab itu senam lansia baiknya diterapkan pada saat pelayanan posyandu lansia sebagai pemanasan untuk melatih otot-otot yang tegang menjadi berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks. Diharapkan latihan senam ini dilakukan secara benar dan teratur.

2. Tujuan

Tujuan dari program ini adalah melatih lansia untuk rajin melakukan senam kebugaran supaya otot-otot yang tegang berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks.

3. Sasaran

Masyarakat lansia di Desa Banyupoh

(42)
[image:42.612.100.494.90.405.2]

39 Tabel 2. 30 Metode Pelaksanaan Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon izin

dengan pihak terkait

Mahasiswa

Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait

Mahasiswa

Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan

Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan program senam rutin untuk Lansia

Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

[image:42.612.120.494.476.704.2]

5. Rundown Rencana Kegiatan

Tabel 2. 31 Rundown Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh

No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu 1 Berkomunikasi dan

membuat permohonan izin dengan pihak-pihak terkait

Kantor Kelurahan

2 orang 4 jam

2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait

Puskesmas 2 orang 4 jam

(43)

40 surat

4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung

Balai Desa 13 orang 4 jam x 5 hari (setiap

hari selasa selama 5

minggu) 5 Pelaksanaan program

senam rutin untuk lansia

Balai Desa 2 orang 2 jam x 5 hari (setiap

hari selasa selama 5

minggu)

Total 44 jam

[image:43.612.119.494.67.410.2]

6. Rincian Anggaran Biaya

Tabel 2. 32 Rincian Anggaran Biaya Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh

No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Snack Rp. 500.000,-

Total Rp. 500.000,-

2.3.4.2Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh

1. Gambaran Kegiatan

[image:43.612.67.494.480.570.2]
(44)

41 Buleleng, khususnya Desa Banyupoh. Melihat kejadian tersebut maka tindakan utama yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan dini. Pencegahan dini sangat efektif dilakukan untuk mencegah munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), dimana penyakit yang sering tertular adalah diare dan cacingan. Pada umumnya hal tersebut berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Penyuluhan PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.

Di samping itu terdapat tingginya prevalensi yang disebabkan oleh pola makan dengan kurangnya kebiasaan membersihkan gigi. Pada umumnya anak sangat menggemari makanan yang manis seperti gulali, permen dan coklat, dimanamakanan tersebut diketahui sebagai substrat yang disukai oleh bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak juga semestinya ditanamkan sejak dini dalam lingkup pergaulannya dengan teman sebaya.Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penanaman PHBS pada siswa-siswi TK dan SD di Desa Banyupoh dengan cara pemberian penyuluhan kesehatan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta cara menyikat gigi yang baik dan benar.

2. Tujuan

Tujuan dari program ini adalah menumbuhkan kembali rasa peduli terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS)

3. Sasaran

(45)

42 4. Metode Pelaksanaan

Tabel 2. 33 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon izin

dengan pihak terkait

Mahasiswa

Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait

Mahasiswa

Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan

Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan program Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD

Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa

[image:45.612.120.493.139.537.2]

5. Rundown Rencana Kegiatan

Tabel 2. 34 Rundown Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh

No. Pelaksanaan Program

Tempat Jumlah Waktu

[image:45.612.120.496.622.709.2]
(46)

43 membuat

permohonan izin dengan pihak-pihak terkait

Kelurahan

2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait

Sekolah Dasar dan

TK

2 orang 4 jam x 2

3 Mempersiapkan surat-surat

Posko 2 orang 6 jam

4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung

Sekolah Dasar dan

TK

13 orang 4 jam x 2

5 Pemberian pendidikan kesehatan

Sekolah Dasar dan

TK

2 orang 2 jam x 2

6 Pelatihan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan TK

Sekolah Dasar dan

TK

2 orang 1 jam x 2

7 Pelatihan mengenai cara mencuci tangan yang baik pada anak

Sekolah Dasar dan

TK

(47)

44 SD dan TK

Total 34 jam

6. Rancangan Anggaran Biaya

[image:47.612.120.496.70.131.2]

 Penyuluhan Cuci Tangan Tabel 2. 35 Rancangan Anggaran Biaya

No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Poster Penyuluhan 2 Rp. 15.000,- Rp. 30.000,- 2 Sabun Cuci Tangan 2 Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-

3 Hadiah 4 Rp. 25.000,- Rp. 100.000,-

4 Snack 40 Rp. 5.000,- Rp. 200.000,-

5 Tissue 5 Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-

(48)

45

[image:48.612.73.493.119.264.2]

 Penyuluhan Menggosok Gigi Tabel 2. 36 Penyuluhan Menggosok gigi

No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Pasta Gigi 2 Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-

2 Sikat Gigi 6 Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-

3 Tissue 5 Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-

Total Rp. 65.000,-

2.3.4.3Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh 1. Gambaran Kegiatan

Meningkatnya usia harapan hidup penduduk di Bali, telah menyebabkan populasi penduduk lansia mengalami peningkatan khususnya di Desa Banyupoh. Menurut data dari puskesmas, terdapat 400 lansia mulai dari umur 50-60 tahun, dimana telah dibentuk pula posyandu lansia yang mengadakan kegiatan setiap bulan pada tanggal 15. Kegiatan yang di lakukan meliputi sistem 5 meja, diantaranya terdapat pengecekan kesehatan dan pemberian obat.

(49)

46 penyakit tersebut. Oleh karena itu pelayanan kesehatan umum terhadap lansia khususnya di Desa Banyupoh harus ditingkatkan, supaya tingkat kesadaran untuk mengatur pola makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi dapat meningkat.

2. Tujuan

Meningkatkan kesadaran untuk mengatur pola makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi.

3. Sasaran

[image:49.612.124.493.367.708.2]

Masyarakat lansia di Desa Banyupoh 4. Metode Pelaksanaan

Tabel 2. 37 Metode Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh

No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon izin

dengan pihak terkait

Mahasiswa

Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait

Mahasiswa

Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan

Mahasiswa

Pelaksanaan kegiatan program Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia

Mahasiswa

Evaluasi kegiatan Mahasiswa

(50)

47

[image:50.612.120.492.119.679.2]

5. Rundown Rencana Kegiatan

Tabel 2. 38 Rundown Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh

No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu 1 Berkomunikasi dan

membuat permohonan izin dengan pihak-pihak terkait

Kantor Kelurahan

2 orang 4 jam

2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait

Puskesmas 2 orang 4 jam

3 Mempersiapkan surat-surat

Posko 2 orang 6 jam

4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung

Balai Desa 13 orang 4 jam x 5 hari (setiap

hari selasa selama 5

minggu) 5 Pelaksanaan program

Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia

Balai Desa 2 orang 2 jam x 5 hari (setiap

hari selasa selama 5

minggu)

Total 44 jam

(51)
[image:51.612.67.494.92.292.2]

48 Tabel 2. 39 Rencana Anggaran Biaya Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh

No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah

1 Chip Diabetes 4 Rp. 80.000,- Rp. 320.000,-

2 Jarum 1 Rp. 1.000,- Rp. 150.000,-

3 Tissue 5 Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-

4 Kapas 2 Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-

5 Alkohol 70% 4 Rp. 12.500,- Rp. 50.000,-

(52)

49

2.4 Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan

[image:52.612.67.495.163.641.2] [image:52.612.75.495.166.641.2]

Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan program KKN PM Desa Banyupoh terdapat pada Tabel

Tabel 2. 40 Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan

No Program Volume (JKEM)

1 Pembuatan Gambar Rencana/portofolio Kawasan Wisata Spiritual

45 Jam 2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton

Bertulang

44 Jam

3 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh

41 Jam 4 Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai 34 Jam 5 Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan

Tenik Vertikultur

43 Jam

6 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan

22 Jam

7 Penyuluhan Pariwisata Spiritual 34 Jam

8 Program pemutaran film 12 Jam

9 Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh

44 Jam

10 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh

34 Jam

12 Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh

44 Jam

(53)

50

[image:53.612.67.492.115.592.2]

2.5 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program

Tabel 2. 41 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program

No Program Biaya

1 PRASARANA FISIK

1) Pembuatan Gambar Rencana/portofolio Kawasan Wisata Spiritual

2) Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang

3) Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh

Rp. 1.050.000

Rp. 320.000

Rp. 215.000 2 PENINGKATAN PRODUKSI

1) Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai

2) Program Pengenalan Budidaya Tanaman dengan Teknik Vertikultur

Rp. 722.000 Rp. 475.000

3 SOSIAL BUDAYA

1) Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan di

ujinasionalkan

2) Penyuluhan Pariwisata Spiritual 3) Program Pemuteran Film

Rp. 93.000 Rp. 415.500 Rp. 34.000

4 KESEHATAN MASYARAKAT

1) Pemberian senam rutin pada Lansia di Desa Banyupoh

2) Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada anak TK dan SD di Desa Banyupoh

3) Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh

Rp. 500.000 Rp. 450.000

Rp. 555.000

(54)

53

BAB III

SIMPULAN

Bab III penutup berisi mengenai simpulan laporan rencana kerja KKN PPM Desa Banyupoh.

3.1 Simpulan

Bedasarkan program KKN PPM Universitas Udayana di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng ada beberapa kegiatan dan program yang telah dirancang dalam mengembangkan sumber daya manusia Desa Banyupoh yang berkualitas Mandiri dan Produktif. Kegiatan dan program yang dirancang berbentuk kegiatan interdisipliner yaitu kegiatan yang menggabungkan beberapa program studi atau konsentrasi yang ada di Universitas Udayan. Rancangan kegiatan ataupun program yang disusun terdiri atas 4 bidang yaitu bidang prasarana fisik, bidang peningkatan produksi, bidang social budaya serta bidang kesehatan masyarakat.

Gambar

Tabel  2. 3 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Peningkatan Produksi
Tabel  2.4 Prioritas Permasalahan Bidang Sosial Budaya
Tabel  2. 5 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Kesehatan Masyarakat
Tabel  2. 6 Metode Pelaksanaan Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Wisata Spiritual
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

intelektuwal’ ang isang dalubhasa kung inihahain niya ang kaniyang kaalaman ‘di.. lamang sa mga kapwa niya dalubhasa, kundi sa publikong labas sa

Sejalan dengan penelitian Mone (2005), dengan hasil ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan kinerja guru SMK se-kota SOE kabupaten Timor Tengah

Oleh karena itu penulis bertujuan membangun aplikasi database untuk pengolahan data pegawai, data acara, data gaji, data cuti, data jadwal, data absensi dan pengolahan

[r]

The Denotative and Connotative Meanings of Some Phrases and Sentences in The Translation of Surah Yusuf by Muhammad Taqi-ud-Din Al-Hilal and.. Muhammad

Hasil dari nilai koefisien menunujukan bahwa variabel pendidikan terakhir yang ditempuh berpengaruh negatif terhadap willingness to pay untuk peningkatan kualitas

[r]