i
LAPORAN RENCANA KEGIATAN KKN PPM
KKN PPM DESA BANYUPOH PERIODE AGUSTUS TAHUN 2016
“PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DESA BANYUPOH YANG BERKUALITAS MANDIRI DAN PRODUKTIF”
Diajukan kepada LPPM UNUD Sebagai KKN PPM UNUD 2016
Diusulkan oleh :
1. Ady Wisnu Ambara 1204205116
2. Kadek Aimee Aristia Wulandari 1301705050
3. Putu Winda Mahayani 1302105051
4. I Kadek Indra Setiawan 1303005225
5. I Putu Gunawan 1304505019
6. Ni Putu Nanda Pradyani 1305315001
7. Mita Putri Fitrasari 1305315065
8. I Made Arya Dharmayana 1306205021
9. Kadek Adi Surya Negara 1306205115
10.Ni Wayan Nurcahyani 1306305100
11.Febryana Aurora Valent 1308105025
12.Ahmad Saifuddin 1308405050
13.Ernita Carolina Situmorang 1312025009
ii
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN LEMBAGA PENELITIAN
DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : “Pengembangan Sumber Daya Manusia
Desa Banyupoh Yang Berkualitas Mandiri dan Produktif
2. Lokasi (Desa/Kec/Kab/Prov : Desa Banyupoh, Kec, Gerogkgak, Kab. Buleleng, Provinsi Bali
3. Koordinator Desa
Nama : I Putu Gunawan
Jabatan/Pangkat/Golongan : Mahasiswa
Alamat : Jl. Singosari Gg Nuri no.4 Denpasar
Telepon/Hp : 087861687177
Email : iputugunawan@ymail.com
4. Lembaga Pengusul : LPPM UNUD 5. Lembaga/Institusi Mitra
Nama Lembaga : Desa Banyupoh
Penanggung Jawab : I Putu Sukerata
Jabatan : Kepala Desa
Alamat : Desa Banyupoh, Kec. Gerokgak, Kab. Buleleng
Telp/Fax : 081337788937
6. DPL yang diusulkan
Nama : Gusti Made Arya Sasmita, ST MT
Fakultas : Teknik
7. Jumlah Mahasiswa : 13 Orang 8. Biaya yang diusulkan : Rp. 4.829.000
Jumlah Total Biaya
Sumber Dana : SUmbangan Mahasiswa dan LPPM
9. Periode Pelaksanaan : Agustus 2016
Denpasar, 19 Juli 2016
Mengetahui Penanggung Jawab
DPL Desa Banyupoh, Kec. Gerokgak Kordinator Mahaiswa (Gusti Made Arya Sasmita, ST.,MT.) (I Putu Gunawan) NIP. 19730326 200003 1 002 NIM. 1304505019
NIP. 19511231 198003 1 009 Menyetujui,
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tema Program KKN PPM ... 1
1.2 Lokasi KKN PPM ... 1
1.3 Latar Belakang ... 2
1.4 Tujuan ... 2
1.5 Hasil yang Diharapkan ... 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Identifikasi Permasalahan ... 3
2.2 Prioritas Pemilihan Permasalahan ... 3
2.3 Rancangan Program ... 12
2.3.1 Rencana Program Prasarana Fisik ... 13
2.3.1.1 Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual ... 13
2.3.1.2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang ... 16
2.3.1.3 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh .. 19
2.3.2 Rencana Peningkatan Produksi ... 22
2.3.2.1 Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai ... 22
2.3.2.2 Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur ... 26
2.3.3 Rencana Program Sosial Budaya ... 29
2.3.3.1 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan ... 29
2.3.3.2 Penyuluhan Pariwisata Spiritual ... 32
2.3.3.3 Program pemutaran film ... 35
2.3.4 Rencana Program Kesehatan Masyarkat ... 38
2.3.4.1 Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh ... 38
2.3.4.2 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh ... 41
2.3.4.3 Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh. 46 2.4 Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan ... 50
2.5 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program ... 50
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan berisi mengenai tema program KKN PPM, lokasi KKN PPM, bidang kegiatan KKN,Latar belakang, tujuan,serta manfaat KKN PPM.
1.1 Tema Program KKN PPM
Tema Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) yang diajukan yaitu “Pengembangan Sumber Daya Manusia Desa Banyupoh Yang Berkualitas, Mandiri dan Produktif”. Tema KKN PPM ini dipilih karena berdasarkan kata Pengembangan yang berarti suatu kegiatan dan kinerja dan yang dimaksud disni adalah untuk memaksimalkan sumber daya manusia dalam pembangunan Desa Banyupoh.
Desa Banyupoh Merupakan desa yang sudah mulai berkembang karena sudah memiliki beberapa fasilitas dalam pembangunan. Untuk itu tema ini bertujuan lebih untuk mengembangkan sumber daya manusia secara berkualitas,mandiri dan produktif dari segala bidang-bidang seperti: bidang prasarana fisik, kesehatan ,masyarakat, sosial budaya, peningkatan produksi,. Dengan begitu Desa Banyupoh akan semakin maju dan dapat lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Banyupoh, dimana Desa Banyupoh memiliki potensi yang sangat besar untuk kedepannya.
1.2 Lokasi KKN PM
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII tahun 2016 berlokasi di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
1.3 Bidang Program KKN PPM Universitas Udayana
Bidang kegiatan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII tahun 2016 yaitu :
3. Bidang Sosial Budaya (SB)
4. Bidang Kesehatan Msyarakat (KM)
1.3 Latar Belakang
Desa Banyupoh merupakan sebeuah desa yang terletak di Kecamatan Gerokgak yang baru pertama kali menjadi lokasi pelaksanaan KKN PPM UNUD 2016. Luas wilayah Desa Banyupoh 222,50 Ha. Letak dan batas-batas Desa Banyupoh yaitu sebelah utara berbatasan dengan laut, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Jembrana, sebelah timur berbatasan dengan Desa Penyambangan, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pemuteran. Desa Banyupoh terletak di kecamatan Gerokgak, 55 km dari Kabupaten Buleleng, 143 km dari pusat Pemerintahan Provinsi Bali. Desa Banyupoh terdiri dari dusun/lingkungan yaitu Dusun Banyupoh, Dusun Griya, Dusun Kertakawat, Dusun, Karang Sari, Dusun Melanting. Mata Pecahrian penduduk Banyupoh yang paling dominan ialah yaitu bertani dan nelayan ikan bandeng dengan jenis produk pertanian yang menjadi komoditas desa ini ialah anggur. Dari segi pendidikan terdapat 1 PAUD Bhuwi, 15 TK Swadharma, 3 Sekolah Dasar, 1 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Gerokgak. Dari segi kesehatan berapa terdapat 1 puskesmas yang terletak di Desa Banyupoh.
Berdasarkan profil dan observas lapangan secara langsung, Desa Banyupoh termasuk dalam kategori desa yang masih pengembangan karena sarana dan prasarana cukup baik, yang diperlukan oleh warganya baik dari segi pendidikan, perekonomian,kesehatan,social budaya,serta lingkungan. Namun demikian, Desa Banyupoh masih memiliki berbagai potensi yang dapat dikembangkan agar lebih berkualitas secara mandiri dan produktif agar dapat membantu masyarakat Desa Banyupoh.
1.4 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Permberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII tahun 2016 berlokasi di Desa Banyupoh yaitu :
1. Membangun generasi yang sadar pelestarian lingkungan
2. Meningkatkan pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat agar dapat meningkatkan taraf kesehatan warga
3. Mewujudkan generasi muda yang berpendidikan dan paham terhadap nilai social dan budaya
4. Membantu mewujudkan potensi ekonomi melalui berbagai sektor
5. Meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa kepada permasalaan masyarakat, sehingga terjadi perubahan perilaku mahasiswa, intuisi, dan kelompok sasaran yang dituju untuk dikembangkan oleh program KKN PPM.
1.5 Hasil yang diharapkan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan KKN PPM di Desa Banyupoh yaitu :
1. Meningkatkan pemahaman generasi atau masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan.
2. Meningkatnya penegetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat serta taraf kesehatan warga.
3. Meningkatnya generasi muda yang berpendidikan dan paham terhadap nilai social dan budaya.
4. Meningkatnya potensi ekonomi melalui berbagai sektor.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Bab II pembahasan berisi mengenai identifikasi permasalahan, prioritas pemilihan permasalahan, rencana program, sesuai kegiatan dan waktu pelaksanaan, dan rancangan anggran biaya keseluruhan program.
2.1 Identifikasi Permasalahan
Oservasi yang telah dilakukan beberapa kali di lingkngan Desa Banyupoh diperoleh permasalahan yang harus diselesaikan. Permasalahan – permasalahan yang berhasil ditemukan saat observasi yaitu pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Permasalahan yang ditemukan di Desa Banyupoh
No. Permasalahan Lokasi Sumber
(P/M/D)* 1. Rusaknya sistem perairan
akibat bencana banjir
Banyupoh P
2. Kurangnya sarana untuk pengangkutan sampah dari rumah warga ketempat pengelolaan sampah
Banyupoh P
3. Kurangnya informasi tentang pura – pura yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh
Banyupoh P, M
4. Kerusakan bangunan pura akibat bencana banjir
Banyupoh P, M
5. Kerusakan jalan desa karena banjir
Banyupoh P, M
6 cenderung merosot karena hasil
panen melimpah
7 Buah anggur mudah rusak / membusuk pada saat musim hujan
Banyupoh P
8. Tingginya biaya pestisida Banyupoh P
9. Kurangnya pengetahuan warga mengenai pengolahan pasca panen
Banyupoh P
10. Jangkauan pemasaran buah anggur yang kurang luas
Banyupoh P
11. Masih ada warga yang memiliki pendapatan di bawah rata – rata (KK miskin)
Banyupoh P
12. Rendahnya motivasi belajar siswa
Banyupoh P
13. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pariwisata spiritual
Banyupoh P
14. Kurang mampunya masyarakat untuk melakukan pengelolaan terhadap tempat – tempat yang dapat menjadi daya tarik wisata
Banyupoh P
15. Belum optimalnya pemahaman terhadap PHBS di usia dini
Banyupoh D
16. Rendahnya partisipasi lansia pada kegiatan pos lansia
Banyupoh D
17. Kurangnya perhatian masyarakat terhadap kebersihan diri dan
7 lingkungannya
18. Tingginyanya kunjungan lansia ke puskesmas terkait penyakit diabetes.
Banyupoh D
*P=Perangkat Desa, M=Masyarakat, D=Dinas Instansi/Stakeholder
2.2 Prioritas Pemilihan Permasalahan
Terbatasnya waktu untuk menyelesaikan masalah yang terdapat pada Desa Banyupoh membuat harus ada prioritas permasalahan yang harus diselesaikan dalam kurung waktu 30 hari. Prioritas permasalahan yang akan dipilih setiap bidang yaitu sebagai berikut.
1. Prioritas Masalah Bidang Prasarana Fisik
Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi proritas pemilihan permasalah dari bidang prasarana fisik yaitu pada Tabel 2.2
Tabel 2. 2 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Prasarana Fisik
No. Permasalahan Alasan
1. Kurangnya informasi tentang pura – pura yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh
Desa Banyupoh sedang melakukan pengembangan pariwisata spiritual. Oleh karena itu perlu adanya papan informasi mengenai objek-objek pura yang akan dijadikan objek wisata spiritual.
2. Kerusakan jalan desa karena banjir Pada saat musim hujan baru-baru ini mengakibatkan banjir
yang merusak dan
8 3. Rusaknya sistem perairan akibat
bencana banjir
Pada saat musim hujan baru-baru ini mengakibatkan banjir yang merusak sistem pengairan dan pipa-pipa
penyalur air di Desa Banyupoh karena kontruksi dan sistem yang kurang kuat dan terorganisir untuk menahan banjir.
2. Prioritas Masalah Bidang Peningkatan Produksi
Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi prioritas pemilihan permasalah dari bidang peningkatan produksi yaitu pada Tabel 2.3.
Tabel 2. 3 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Peningkatan Produksi
No. Permasalahan Alasan
1. Buah anggur mudah rusak / membusuk pada saat musim hujan
Pada saat musim hujan buah anggur menjadi mudah gugur, pecah – pecah, dan mudah
membusuk. Hal ini
menyebabkan turunnya kualitas buah anggur sehingga harganya pun cenderung merosot. Oleh karena itu diperlukan penyuluhan mengenai pengolahan pasca panen untuk meningkatkan kualitas, daya tahan, dan nilai ekonomis. 2. Masih ada warga yang memiliki
pendapatan di bawah rata – rata (KK miskin)
9 memenuhi kebutuhan pangan.
Oleh karena itu perlu adanya kegiatan pengenalan vertikultur, yaitu teknik budidaya tanaman bertingkat yang bisa dilakukan di pekarangan rumah. Hal ini sekaligus memperkenalkan warga pada pertanian skala kecil
untuk meningkatkan
pendapatan.
3. Prioritas Masalah Bidang Sosial Budaya
Permasalahan yang akan dibahas dan menjadi prioritas pemilihan permasalah dari bidang sosial budaya yaitu Tabel 2.4.
Tabel 2.4 Prioritas Permasalahan Bidang Sosial Budaya
No. Permasalahan Alasan
1. Motivasi belajar siswa yang masih rendah
10 2. Rendahnya pengetahuan masyarakat
mengenai pariwisata spiritual
Terdapat beberapa pura yang ada di Desa Banyupoh yang sering dikunjungi oleh umat hindu pada hari tertentu. Dengan hal tersebut seharusnya bisa dikembangkan untuk menjadikan pura tersebut sebagai objek wisata spiritual. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat Desa Banyupoh mengenai pariwisata spiritual sehingga perlu diadakannya penyuluhan mengenai pariwisata spiritual untuk membuka wawasan mengenai pemanfaatan pura – pura sebagai pariwisata spiritual.
4. Prioritas Masalah Bidang Kesehatan Masyarakat
Permasalah yang akan dibahas dan menjadi proritas pemilihan permasalah dari bidang kesehatan masyarakat yaitu pada Tabel 2.5.
Tabel 2. 5 Prioritas Pemilihan Permasalahan Bidang Kesehatan Masyarakat
No. Permasalahan Alasan
1. Belum optimalnya pemahaman mengenai PHBS terutama di kalangan usia dini (6-10 tahun)
11 anak sangat menggemari
makanan yang manis seperti gulali, permen dan coklat, dimana makanan tersebut diketahui sebagai substrat yang disukai oleh bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak juga semestinya ditanamkan sejak dini dalam lingkup pergaulannya dengan teman sebaya. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penanaman PHBS pada siswa-siswi TK dan SD. 2. Penurunan produksi dan pengeluaran
hormon yang diatur oleh enzim-enzim yang dialami pada usia lanjut, serta kurangnya perhatian lansia terhadap pola makan dan olahraga dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan banyak lansia yang memiliki keluhan penyakit, seperti diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi.
12 kesadaran untuk mengatur pola
makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi dapat meningkat.
3. Salah satu penuaan yang terjadi pada tubuh manusia ditandai oleh perubahan pada tulang, otot dan sendi. Terkait dengan perubahan sendi yang dialami oleh lansia, maka keluhan nyeri sendi merupakan keluhan yang paling banyak ditemukan pada lansia.
Lansia yang melakukan olahraga (aktifitas fisik) baik secara sendiri maupun bersama terutama pada pagi hari dapat menjaga kebugaran dan kesehatan fisik maupun kejiwaan lansia. Oleh sebab itu senam lansia baiknya diterapkan pada saat pelayanan posyandu lansia sebagai pemanasan untuk melatih otot-otot yang tegang menjadi berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks.
2.3 Rancangan Program
13 direalisasikan dalam bentuk program-program sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Rancangan program-program yang akan dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
2.3.1 Rencana Program Prasarana Fisik
Rencana program bidang prasarana fisik yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan dibidang prasarana fisik yaitu sebagai berikut.
2.3.1.1 Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual 1. Gambaran Kegiatan
Upaya kegiatan mempromosikan tempat kunjungan wisata di daerah tidak semudah dengan kegiatan serupa yang dilakukan untuk produk-produk perusahaan. Di samping karakternya yang berbeda, tempat wisata perlu dijual dengan memanfaatkan jasa kegiatan public relations.
Promosi tempat tujuan wisata sangat diperlukan oleh daerah-daerah yang memiliki potensi di tanah air. Tentunya upaya ini menjadi sangat peting dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah di Indonesia. Promosi tempat wisata yang dirancang dengan baik akan memberikan tambahan penerimaan asli daerah dan mendorong proses multiplier perkembangan ekonomi lokalitas di sekitar daerah tujuan wisata.
Berdasarkan uraian di atas maka disusunlah program kerja Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual guna menyokong promosi pariwisata spiritual yang ada di Desa Banyupoh.
2. Tujuan
Tujuan dari program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual di Desa Banyupoh adalah membantu masyarakat Desa Banyupoh dalam mempromosikan pariwisatanya, khususnya wisata spiritual.
3. Sasaran
14 4. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan yang digunakan pada program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual di Desa Banyupoh terdapat pada table2.6 berikut: Tabel 2. 6 Metode Pelaksanaan Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Wisata Spiritual
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana
Berdiskusi dan memohon izin dengan pihak terkait
Mahasiswa
Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan
Mahasiswa
Pelaksanaan kegiatan program pengolahan buah anggur menjadi selai
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan
Rundown rencana kegiatan program Pembersihan Lapangan Umum dan Pura di Desa
Banyupoh Terdapat pada table 2.7 berikut:
Tabel 2. 7 Rundown Rencana Kegiatan Program Pembersih Lapangan Umum dan Pura
No Pelaksanaan
Program Narasumber
Lama
Pengerjaan Keterangan 1 Survey Lokasi Pengempon Pura
atau Pemangku
4 jam Mahasiswa
2 Pencarian
Informasi dari, Kelihan Banjar Perangkat Desa dan Pengempon Pura.
Kelihan Banjar Perangkat Desa, Pemangku dan Pengempon Pura. DPL sebagai pendamping
15 3 Pembuatan
Portofolio
- 12 jam Mahasiswa
4 Asistensi
Informasi yang terfdapat di Portotofolio kepada Kelihan Banjar Perangkat
Desa dan
Pengempon Pura.
Kelihan Banjar Perangkat Desa, Pemangku dan Pengempon Pura. DPL sebagai pendamping
4 jam Mahasiswa
5 Penyesuai desain portofolio dan rencana
percetakan
- 6 jam Mahasiswa
6 Asistensi terakhir dan Pengesahan Portofolio
Kelihan Banjar Perangkat Desa, Pemangku dan Pengempon Pura. DPL sebagai pendamping
6jam Mahasiswa
7 Cetak Portofolio - 2 jam Mahasiswa
8 Penyerahan dan Pemasangan Portofolio
- 3 jam Mahasiswa
Total 45 Jam
6. Rincian Anggaran Biaya
Rincian Anggaran biaya program Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual di Desa Banyupoh Terdapat pada tabel 2.8 berikut:
Tabel 2. 8 Rincian Anggaran biaya Pembuatan Gambar Rencana/Portofolio Kawasan Wisata Spiritual
16
1 Kertas Luster Rp. 30.000 5 Rp. 150.000
2 Cetak/print Rp. 30.000 5 Rp. 150.000
3 Bingkai Kaca Rp. 150.000 5 Rp. 750.000
Total Rp. 1.050.000
2.3.1.2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang 1. Gambaran Kegiatan
Keberadaan jalan lingkungan sangat vital di samping memiliki fungsi ekonomis tinggi bagi warga desa di dalam melakukan kegiatan ekonomi, juga memiliki dimensi strategis bagi desa di dalam membuka tabir isolasi desa dengan daerah lain baik yang ada di sekitarnya maupun dengan masyarakat kota sekalipun. Tersedianya infrastruktur jalan yang baik juga dapat membuka hubungan komunikasi transportasi antarmasyarakat secara luas dan dinamis. Dengan begitu lambat laun geliat pembangunan desa akan mulai terasa.
2. Tujuan
Tujuan dari program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang adalah memberikan gambaran/ide desain jalan beton bertulang yang baik, cocok, dan tahan lama di Desa Banyupoh
3. Sasaran
Masyarakat Desa Banyupoh
4. Metode
Tabel 2. 9 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana
Survey Lokasi Mahasiswa
17 Jalan
Asistensi Rancangan Desain Jalan Mahasiswa Penyesuai Rancangan Desain Jalan Mahasiswa Cetak Rancangan Desain Jalan Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan
Rundown rencana kegiatan program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
pada tabel.
Tabel 2.10 Rundown Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
No Pelaksanaan
program Tanggal Waktu Keteranga
1 Survey Lokasi 2 Agustus
2016
4 jam Mahasiswa
2 Pencarian Informasi Terkait
2 Agustus 2016
8 jam Mahasiswa
3 Pembuatan Rancangan Desain Jalan dan RAB
2-5 Agustus 2016
12 jam Mahasiswa
4 Asistensi Rancangan Desain Jalan dan RAB.
6 Agustus 2016
4 jam Mahasiswa
18 Rancangan
Desain Jalan dan RAB
-
Agustus 2016
6 Asistensi
terakhir dan Pengesahan Rancangan Desain Jalan dan RAB
9 Agustus 2016
4 jam Mahasiswa
7 Cetak Rancangan Desain Jalan dan RAB
24 Agustus 2016
3 jam Mahasiswa
8 Penyerahan dan Rancangan Desain Jalan dan RAB
28 Agustus 2016
3 jam Mahasiswa
Total Jam Pengerjaan 44 Jam
6. Rincian Anggaran
Tabel 2. 11 Biaya Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
No Barang/Hal Harga Satuan Jumlah Total
1 Ketas A2 Rp. 1.000 30 Rp. 30.000
2 Cetak/print Rp. 1.500 30 Rp. 45.000
3 Semen Rp. 45.000 5 Rp. 225.000
4 Jilid Rp. 10.000 2 Rp. 20.000
Total Rp. 320.000
19 Desa Banyupoh adalah salah satu desa di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali, yang sebagian penduduknya berprofesi sebagai petani buah. Untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat petani tentunya banyak faktor yang harus dipenuhi. Misalnya peningkatan pembangunan sumber daya manusia, alat-alat pertanian (alsintan), modal usaha, pembangunan saraa dan prasarana, dan lain-lain.
Banjir yang melanda Desa banyupoh baru-baru ini menyebabkan rusaknya bangunan fisik maupun non fisik. Banyak sarana jalan yang rusak, termasuk saluran irigasi/tersier. Berdasarkan hal tersebut di atas maka digagaslah sebuah rencana perbaikan irigasi di Desa Banyupoh untuk nantinya diterapkan dalam pembangunannya.
2. Tujuan
Tujuan dari program Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang adalah memberikan gambaran/ide rencana desain perbaikan saluran irigasi yang baik, cocok, dan tahan lama di Desa Banyupoh
3. Sasaran
Masyarakat Desa Banyupoh
4. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan yang digunakan pada program Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh terdapat pada tabel 2.12 berikut:
Tabel 2. 12 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana
Survey Lokasi Mahasiswa
Pencarian Informasi Terkait Mahasiswa Pembuatan Rancangan Desain
Jalan
Mahasiswa
20 Penyesuai Rancangan Desain Jalan Mahasiswa
Cetak Rancangan Desain Jalan Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan
Rundown rencana kegiatan program Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di
Desa Banyupoh pada tabel.
Tabel 2. 13 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh
No Pelaksanaan
Program Tempat Waktu Keterangan
1 Survey Lokasi Kelian Subak
3 jam Mahasiswa
2 Pencarian
Informasi Terkait
Kelian Subak, Internet
8 jam Mahasiswa
3 Pembuatan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
- 12 jam Mahasiswa
4 Asistensi Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB.
Kelihan Subak. DPL sebagai pendamping
3 jam Mahasiswa
21 Rancangan
Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
6 Asistensi terakhir dan Pengesahan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
Kelihan Subak
4 jam Mahasiswa
7 Cetak Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
- 2 jam Mahasiswa
8 Penyerahan dan Rancangan Desain Pengairan Desa Banyupoh dan RAB
- 3 jam Mahasiswa
Total 41 Jam
6. Rincian Anggaran Biaya
Tabel 2. 14 Rincian Anggaran Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi Desa Banyupoh
No Barang/Hal Harga Satuan Jumlah Total
1 Ketas A2 Rp. 1.000 30 Rp. 30.000
2 Cetak/print Rp. 1.500 30 Rp. 45.000
3 Pipa PVC Rp. 24.000 5 Rp. 120.000
4 Jilid Rp. 10.000 2 Rp. 20.000
22 2.3.2 Rencana Peningkatan Produksi
2.3.2.1 Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
Program pengolahan buah anggur menjadi selai bertujuan untuk memberikan inovasi baru kepada masyarakat di Desa Banyupoh untuk meningkatkan nilai ekonomis buah anggur. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut:
1. Gambaran Kegiatan
Desa Banyupoh merupakan salah satu desa yang kaya akan hasil bumi, salah satu hasil bumi yang dominan di desa ini adalah anggur. Sebagian besar wilayah desa Banyupoh dimanfaatkan sebagai perkebunan anggur oleh masyarakatnya. Namun sayangya petani anggur di desa ini seringkali merugi pada saat panen raya. Hasil panen buah anggur melimpah sehingga harga anggur cenderung merosot. Petani lebih memilih untuk mengabaikan begitu saja buah anggur yang telah matang tanpa dipanen, karena biaya yang dikeluarkan untuk membayar pemetik anggur lebih besar dari pendapatan petani. Selain itu sifat dari hasil pertanian yang mudah rusak atau busuk menjadi salah satu faktor kerugian petani.
Oleh karena itu, perlu adanya program penanganan pasca panen yang dapat meningkatkan nilai ekonomis buah anggur. Salah satunya adalah mengolah buah anggur menjadi selai. Dengan mengolah buah anggur menjadi selai maka buah anggur akan memiliki daya tahan yang lebih lama dan nilai ekonomisnya akan meningkat agar petani tidak merugi.
2. Tujuan
Tujuan dari program pengolahan buah anggur menjadi selai, adalah : a. Meningkatkan daya tahan produk agar lenih tahan lama
b. Memberikan inovasi baru bagi petani dalam mengolah buah anggur c. Meningkatkan pendapatan petani anggur
3. Sasaran
24 4. Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 15 Metode Pelaksanaan Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon
izin dengan pihak terkait
Mahasiswa
Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait
Mahasiswa
Mempersiapkan surat-surat Mahasiswa Mempersiapkan media dan
alat-alat yang dibutuhkan
Mahasiswa
Pelaksanaan kegiatan program pengolahan buah anggur menjadi selai
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 16 Rundown Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
No. Pelaksanaan Program tempat jumlah waktu 1 Berkomunikasi dan
membuat permohonan izin dengan
pihak-pihak terkait
Kantor Kelurahan
2 orang 4 jam
2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait
Kantor Kelurahan
2 orang 4 jam
3 Mempersiapkan surat-surat
Posko 13 orang 6 jam
25 alat yang dibutuhkan
pada saat kegiatan berlangsung 5 Pelaksanaan program
pengolahan buah anggur menjadi selai
Balai Desa 13 orang 5 jam
6 Praktik pengolahan buah anggur menjadi
selai
Balai Desa 13 0rang 5 jam
Total 34 Jam
6. Rencana Anggaran Biaya
Rencana anggaran biaya kegiatan yang digunakan pada program pengolahan buah anggur menjadi selai adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 17 Rencana Anggaran Biaya Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
No Jenis Pengeluaran Satuan Harga Satuan Total (rp)
1 Snack 50 buah 4000 200000
2 sewa microphone 2 buah 50000 100000
3
sewa kompor gas
portable 1 buah 50000 50.000
4 gas portable 2 buah 19000 38.000
5 Spatula 2 buah 15000 30.000
6 wajan 2 buah 20000 40.000
7 Baskom 2 buah 10000 20.000
8 sendok plastik 10 buah 5000 50.000
9 gula pasir 2 kg 18 36.000
26 11 pisau stainless steel 2 buah 40000 80.000
Total 72.2000
2.3.2.2 Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur
Program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat di Desa Banyupoh mengenai pemanfaatan pekarangan rumah untuk bercocok tanam. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut :
1. Gambaran kegiatan
Pada mulanya bertanam sayur di pekarangan hanya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga dengan memanfaatkan halaman rumah yang tersisa, sehingga kegiatan ini banyak dikembangkan di pedesaan. Kegiatan bercocok tanam ini cukup bermanfaat terutama jika kebutuhan sayuran yang mendesak. Dalam teknik vertikultur aspek budidaya dari tanaman tetap harus diperhatiakan. Dengan demikian tujuan dari pemanfaatan pekarangan berapa pun luasannya akan memberikan hasil yang optimal. Menanam sayuran dengan vertikultur memberikan beberapa manfaat sekaligus. Di satu sisi tampilannya cukup memberikan kesan dan ketika dipanen dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Bahkan jika jumlahnya cukup banyak bisa dijual yang akan memberikan keuntungan ekonomis. Dengan taman sayur di pekarangan kita ikut mendukung gaya hidup hijau yang merupakan suatu usaha untuk mengatasi laju pemanasan global yang bisa kita mulai dari rumah kita. Dengan demikian kualitas udara di sekitar rumah kita menjadi lebih baik. Pada tahun 2002, konsumsi sayuran di Indonesia diperkirakan sekitar 59,2 kg/kapita/tahun. Usaha bertanam sayuran di halaman masih sangat diperlukan. Bagi masyarakat di pedesaan, bukan saja untuk memenuhi kebutuhan sendiri, melainkan juga untuk menambah penghasilan keluarga, karena hasil panen dapat dijual ke pasar. 2. Tujuan
Tujuan dari program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur adalah : a. Memberikan inovasi baru dalam pemanfaatan pekarangan rumah b. Meningkatkan pendapatan rumah tangga
27 3. Sasaran
Sasaran dari program budidaya tanaman dengan vertikultur adalah ibu-ibu rumah tangga yang ada di Desa Banyupoh.
[image:30.612.120.493.218.517.2]4. Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 18 Metode Pelaksanaan Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana 02.1.2.08 Berdiskusi dan memohon
izin dengan pihak terkait
Mahasiswa
Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait
Mahasiswa
Mempersiapkan surat-surat Mahasiswa Mempersiapkan media dan
alat-alat yang dibutuhkan
Mahasiswa
Pelaksanaan kegiatan program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
[image:30.612.112.485.609.714.2]5. Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 19 Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur
No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah waktu 1 Berkomunikasi dan
membuat permohonan izin dengan pihak-pihak terkait
Kantor Kelurahan
28 2 Mengadakan diskusi
dengan pihak terkait
Kantor Kelurahan
2 orang 5 jam
3 Mempersiapkan surat-surat
Posko 13 orang 7 jam
4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung
Balai Desa 13 orang 12 jam
5 Pelaksanaan program pengenalan budidaya tanaman dengan vertikultur
Balai Desa 13 orang 6 jam
6 Praktik budidaya tanaman dengan vertikultur
Balai Desa 13 0rang 8 jam
Total 43 jam
6. Rencana Anggaran Biaya
29 Tabel 2. 20 Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan Tenik Vertikultur
No. Jenis pengeluaran Satuan
Harga
Satuan Total
1 Snack 50 buah 4000 200000
2 Sewa microphone 2 buah 50000 100000
3
benih bayam
merah 2 sachet 30000 60000
4 Kompos 10 kg
(@5kg)
20000 40000
5 tali tampar 1 roll 45000 45000
6 tanah subur 10 kg
(@5kg)
15000 30000
Total 475000
2.3.3 Rencana Program Sosial Budaya
Rencana program dari bidang sosia budaya yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan di bidang peningktan social budaya sebagai berikut : 2.3.3.1 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan
Program mengajar tambahan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan siswa dengan bimbingan belajar di dalam lingkungn formal sekolah. Gambaran kegiatan, tujuan, sasaran, dan metode pelaksanaan, rundown rencana kegiatan dan rincian biaya yaitu sebagai berikut.
30 PBT merupakan salah satu aktivitas yang positif untuk meningkatkan pendidikan di Desa Banyupoh. Dengan adanya program belajar diharapkan nanti para siswa dapat menyerap pelajaran dengan optimal dan dapat menambah wawasan serta pengetahuan mereka. Program belajar juga dapat digunakan untuk mengarahkan kegiatan siswa pada kegiatan menuntut ilmu di luar lingkungan sekolah. Siswa juga dapat bertukar pendapat atau pikirin mengenal masalah pembelajaran di dalam kegiatan belajar ini.
Kegiatan belajar ini secara teknis, kami lakukan bertempat di sekolah, sehingga semua siswa mendapatkan pelajaran tambahan dari kami. Di dalam pembelajaran juga kami menyiapkan atau menambahkan permainan yang berhubungan dengan pembelajaran. Program belajar tambahan ini akan kami lakukan pada setiap hari sabtu yang dilakukan selama 6 minggu.
PBT ini lahir sebagai solusi atas permasalahan tersebut. Program ini tidak memungut dana apapun dari sekolah maupun siswa. Mata pelajaran yang diajarkan antara lain yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Sains. Kami berusaha untuk memberikan yang terbaik dan pembelajaran yang berkualitas pada siswa SD.
2. Tujuan
Tujuan dari Program Belajar Tambahan, yang diajukan adalah : a. Memberikan program belajar tambahan yang gratis
b. Membantu para guru untuk memberikan materi kepada siswa.
c. Memberikan kesepatan kepada siswa untuk lebih menggali kemampuan
3. Sasaran
Sasaran dari kegiatan belajar tambahan adalah para Siswa yang berasal dari dari Desa Banyupoh, yaitu SD Negeri1 Banyupoh.
31 Metode pelaksanaan yang digunakan pada program belajar Tambahan
Tabel 2. 21 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan
No. Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana
11.2.1.01 Meminta izin terhadap kepala sekolah SD , terkait dalam hal ini adalah SD 1 Banyupoh
Mahasiswa
Menyiapkan materi belajar tambahan
Mahasiswa
Pelaksanaan belajar tambahan
Mahasiswa
Evaluasi Kegiatan Mahasiswa Pembuatan Laporan
Kegiatan
5. Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 22 Rundown kegiatan dari kegiatan belajar tambahan
No Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu
1 Meminta izin terhadap kepala sekolah SD , terkait dalam hal ini adalah SD 1 Banyupoh
SD Negeri 1 Banyupoh
4 orang 2 jam
2 Menyiapkan Materi untuk kegiatan belajar
tambahan
Posko 13 orang 2 jam x 5 hari (setiap hari sabtu selama 5
minggu 3. Kegiatan mengajar di
SD Negeri 1 Banyupoh
SD Negeri 1 Banyupoh
[image:34.612.69.495.456.712.2]32 minggu)
Total 22 Jam
[image:35.612.86.523.196.307.2]6. Rancangan Biaya
Tabel 2. 23 Rancangan Anggaran Biaya Kegiatan Belajar Tambahan
No. Jenis Pengeluaran Satuan Harga Satuan Total (Rp)
1 Pulsa Modem Paketan Rp 22.000 Rp 22.000
2 Spidol 7 buah Rp 8.000 Rp 56.000
3 Fotocopy Materi 100 halaman Rp 150 Rp 15.000
Total Rp 93.000
2.3.3.2 Penyuluhan Pariwisata Spiritual
Program Penyuluhan Pariwisata Spirirtual ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang pariwisata spiritual, pengembangan pariwisata serta memeberikan informasi mengenai pengembangan pariwisata spiritual khususnya di Desa Banyupoh. Gamabaran kegiatan, tujuan, sasaran, metode pelaksanaa, rundown rencana dan rincian biaya yaitu sebagai berikut :
1. Gambaran Kegiatan
Pariwisata Spirirtual merupakan suatu permasalahan yang sedang melanda Desa Banyupoh. Banyak potensi yang terdapat di Desa Banyupoh sehingga beberapa warga masih kurangnya pengetahuan mengenai pariwisata spiritual, untuk itu perlu dilakukan suatu penyuluhan mengenai pariwisata spiritual, pengembangan, serta cara penanggulangannya. Kegiatan ini akan dibantu oleh Dinas Pariwisata setempat.
2. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari program ini adalah untuk memberikan informasi mengenai pengembangan pariwisata spiritual di Desa Banyupoh
33 Sasaran dari kegiatan ini adalah seluruh warga yang ingin membantu mengembangan pariwisata spiritual.
4. Metode Pelaksanaan
[image:36.612.101.493.207.586.2]Metode pelaksanaan yang digunakan pada program penyuluhan pariwisata spiritual Tabel 2. 24 Metode Pelkasanaan Penyuluhan Pariwisata Spiritual
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berkomunikasi dan
memohon izin denga Pemerintah Desa Banyupoh saat ini untuk mengadakan penyuluhan untuk masyarakat
Mahasiswa
Bekerjasama dengan pihak Dinas Pariwisata setempat
Mahasiswa
Mengadakan pertemuan dengan warga yang terkait dengan wisata spiritual
Mahasiswa
Pelaksanaan kegiatan Mahasiswa
Evaluasi program Mahasiswa
Pembuatan Laporan Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan
Rundown rencana kegiatan yang diguanakan pada program penyuluhan wisata spiritual.
Tabel 2. 25 Rundown Penyuluhan Pariwisata Spiritual
34 1 Berkomunikasi dan
memohon izin dengan
Pemerintah Desa
Banyupoh saat ini untuk mengadakan penyuluhan wisata spiritual untuk masyarakat
Kantor Kepala Desa
5 Orang 6 jam
2 Bekerjasama dengan Dinas Pariwisata setempat
Kantor Kepala Desa
5 Orang 4 Jam
3 Mengadakan pertemuan dengan warga dan pengurus desa adat setempat
Balai Desa Banyupoh
25 orang 8 jam
4 Pelaksanaan kegiatan Tempat warga 13 orang mahasiswa dan
warga serta pengurus desa
adat
8 jam
5 Evaluasi program Posko 13 orang 4 jam
6 Pembuatan Laporan Posko 13 orang 4 jam
Total 34 Jam
6. Rincian Anggaran Biaya
[image:37.612.67.493.66.514.2]Rincian anggaran biaya yang diguanakan pada program penyuluhan wisata spiritual Tabel 2. 26 Rincian Anggaran Biaya Penyuluhan Pariwisata Spiritual
No
Jenis Pengeluaran
Satuan Harga Satuan
Total (Rp)
1 Snack Peserta 40 kotak 5.000 200.000 2 Pembayaran
Pembicara
35 3 Sertifikat 2 Buah 5.000 10.000
4 Amplop 1 Buah 1.000 1.000
5 Map Batik 1 Buah 4.500 4.500
Total 415.500
2.3.3.3 Program pemutaran film
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu Pngetahuan dan Teknologi (IPTEK) tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran, karena dengan adanya media dalam pembelajaran dapat membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku ke arah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubungan dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana dalam perkembangannya saat ini media bukan lagi dipandang sekendar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam pendidikan dan pembelajaran.
1. Gambaran Kegiatan
Program pemutaran film bertujuan lebih ditekankan tentang pemutaran film. Dimana media film merupakan bagian dari media pembelajaran, sehingga diharap para siswa dapat lebih mudah menangkap materi pembelajaran atau pesan-pesan yang ada dalam film yang disampaikan lewat pemutaran film tersebut. Film juga bersifat edukatif yang mampu menghibur sehingga dapat dengan mudah menyampaikam suatu pesan positif kepada siswa secara baik. Menggunakan film dalam pendidikan dan pengajaran di kelas sangat berguna dan bermanfaat terutama untuk mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. Menambah daya ingat pada pelajaran. Mengembangkan daya fantasi anak didik. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
2. Tujuan
Tujuan dari program pemutaran film adalah
36 b. Setiap cerita, ada nilai buruk dan nilai baik yang ditanamkan. Banyak nilai yang bisa disampaikan. Antara lain persahabatan, nilai sosial kehidupan sehari-hari, dan masih banyak lagi.
c. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.
d. Bagi siswa dengan pemutaran film juga sebagai hiburan. Film yang diputar merupakan sarana hiburan bagi siswa.
3. Sasaran
Sasaran dari program pemutaran film ini adalah para siswa sekolah dasar (SD) yang ada di Desa Banyupoh.
4. Metode Pelaksanaan
[image:39.612.83.494.402.557.2]Metode pelaksanaan yang digunakan pada program ini terdapat pada tabel dibawah
Tabel 2. 27 Metode Pelaksanaan Program pemutaran film
No. Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Meminta izin terhadap kepala
sekolah SD terkait dalam hal ini
Mahasiswa
Menyiapkan film Mahasiswa
Pelaksanaan pemutaran film Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
5. Rundown Rencana Kegiatan
[image:39.612.83.497.636.700.2]Rundown rencana kegiatan yang digunakan pada program ini terdapat pada tabel dibawah ini Tabel 2. 28 Rundown rencana kegiatan Program pemutaran film
No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu
1 Meminta izin terhadap kepala sekolah SD yang
SD BANYUPOH
37 terkait
2 Menyiapkan film SD
BANYUPOH
13 Orang 2 jam
3 Pelaksanaan pemutaran film
SD BANYUPOH
13 Orang 3 jam
4 Evaluasi kegiatan POSKO 13 Orang 2 jam
5 Pembuatan laporan kegiatan
POSKO 13 Orang 3 jam
Total 12 jam
6. Rancangan Anggaran Biaya
[image:40.612.82.494.69.269.2]Rencana anggaran biaya yang digunakan pada program pemutaran film terdapat pada tabel dibawah ini
Tabel 2. 29 Rancangan Anggaran Biaya Program pemutaran film
2.3.4 Ren cana Program Kesehatan Masyarkat Ren
cana program dari bidang kesehatan masyarakat yang akan diajukan untuk menjawab dan menyelesaikan prioritas permasalahan di bidang kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut : 2.3.4.1Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
1. Gambaran Kegiatan
Secara individu, pada usia di atas 55 tahun terjadi proses penuaansecara alamiah. Hal ini akan menimbulkan masalah fisik, mental, sosial,ekonomi dan psikologis. Salah satu penuaan yang terjadi pada tubuhmanusia ditandai oleh perubahan pada tulang, otot dan sendi. Terkait denganperubahan sendi yang dialami oleh lansia, maka keluhan nyeri sendimerupakan keluhan
No Jenis Pengeluaran Satuan Harga Satuan (Rp)
Total (Rp)
1 Konsumsi (air mineral) 2 dus 17.000 34.000
38 yang paling banyak ditemukan pada lansia. Nyeri merupakan pengalaman subyektif yang dapat mempengaruhikualitas hidup lansia termasuk gangguan kemampuan fisiknya. Nyeri sendi yang paling banyak adalah pada sendi-sendi penahan berat tubuh (panggul,lutut dan kaki).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri sendi adalah dengan terapi non farmakologis melalui pemberian latihan senam rentang gerak. Latihan senam rentang gerak dapat memacu semua organ tubuh tetap diaktifkan sehingga dapat menghambat kemunduran fisik akibat proses menua. Lansia yang melakukan olahraga (aktifitas fisik) baik secara sendiri maupun bersama terutama pada pagi hari dapat menjaga kebugaran dan kesehatan fisik maupun kejiwaan lansia. Oleh sebab itu senam lansia baiknya diterapkan pada saat pelayanan posyandu lansia sebagai pemanasan untuk melatih otot-otot yang tegang menjadi berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks. Diharapkan latihan senam ini dilakukan secara benar dan teratur.
2. Tujuan
Tujuan dari program ini adalah melatih lansia untuk rajin melakukan senam kebugaran supaya otot-otot yang tegang berkurang dan mempertahankan atau meningkatkan kelenturan tubuh sehingga tubuh terasa lebih rileks.
3. Sasaran
Masyarakat lansia di Desa Banyupoh
39 Tabel 2. 30 Metode Pelaksanaan Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon izin
dengan pihak terkait
Mahasiswa
Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait
Mahasiswa
Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan
Mahasiswa
Pelaksanaan kegiatan program senam rutin untuk Lansia
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
[image:42.612.120.494.476.704.2]5. Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 31 Rundown Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu 1 Berkomunikasi dan
membuat permohonan izin dengan pihak-pihak terkait
Kantor Kelurahan
2 orang 4 jam
2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait
Puskesmas 2 orang 4 jam
40 surat
4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung
Balai Desa 13 orang 4 jam x 5 hari (setiap
hari selasa selama 5
minggu) 5 Pelaksanaan program
senam rutin untuk lansia
Balai Desa 2 orang 2 jam x 5 hari (setiap
hari selasa selama 5
minggu)
Total 44 jam
[image:43.612.119.494.67.410.2]6. Rincian Anggaran Biaya
Tabel 2. 32 Rincian Anggaran Biaya Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Snack Rp. 500.000,-
Total Rp. 500.000,-
2.3.4.2Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh
1. Gambaran Kegiatan
[image:43.612.67.494.480.570.2]41 Buleleng, khususnya Desa Banyupoh. Melihat kejadian tersebut maka tindakan utama yang dapat dilakukan adalah melakukan pencegahan dini. Pencegahan dini sangat efektif dilakukan untuk mencegah munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-10), dimana penyakit yang sering tertular adalah diare dan cacingan. Pada umumnya hal tersebut berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan melalui pendekatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Penyuluhan PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktekkan PHBS, serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah sehat.
Di samping itu terdapat tingginya prevalensi yang disebabkan oleh pola makan dengan kurangnya kebiasaan membersihkan gigi. Pada umumnya anak sangat menggemari makanan yang manis seperti gulali, permen dan coklat, dimanamakanan tersebut diketahui sebagai substrat yang disukai oleh bakteri untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada anak juga semestinya ditanamkan sejak dini dalam lingkup pergaulannya dengan teman sebaya.Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penanaman PHBS pada siswa-siswi TK dan SD di Desa Banyupoh dengan cara pemberian penyuluhan kesehatan mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta cara menyikat gigi yang baik dan benar.
2. Tujuan
Tujuan dari program ini adalah menumbuhkan kembali rasa peduli terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
3. Sasaran
42 4. Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 33 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon izin
dengan pihak terkait
Mahasiswa
Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait
Mahasiswa
Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan
Mahasiswa
Pelaksanaan kegiatan program Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
Pembuatan laporan kegiatan Mahasiswa
[image:45.612.120.493.139.537.2]5. Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 34 Rundown Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh
No. Pelaksanaan Program
Tempat Jumlah Waktu
[image:45.612.120.496.622.709.2]43 membuat
permohonan izin dengan pihak-pihak terkait
Kelurahan
2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait
Sekolah Dasar dan
TK
2 orang 4 jam x 2
3 Mempersiapkan surat-surat
Posko 2 orang 6 jam
4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung
Sekolah Dasar dan
TK
13 orang 4 jam x 2
5 Pemberian pendidikan kesehatan
Sekolah Dasar dan
TK
2 orang 2 jam x 2
6 Pelatihan mengenai kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan TK
Sekolah Dasar dan
TK
2 orang 1 jam x 2
7 Pelatihan mengenai cara mencuci tangan yang baik pada anak
Sekolah Dasar dan
TK
44 SD dan TK
Total 34 jam
6. Rancangan Anggaran Biaya
[image:47.612.120.496.70.131.2] Penyuluhan Cuci Tangan Tabel 2. 35 Rancangan Anggaran Biaya
No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Poster Penyuluhan 2 Rp. 15.000,- Rp. 30.000,- 2 Sabun Cuci Tangan 2 Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
3 Hadiah 4 Rp. 25.000,- Rp. 100.000,-
4 Snack 40 Rp. 5.000,- Rp. 200.000,-
5 Tissue 5 Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
45
[image:48.612.73.493.119.264.2] Penyuluhan Menggosok Gigi Tabel 2. 36 Penyuluhan Menggosok gigi
No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Pasta Gigi 2 Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
2 Sikat Gigi 6 Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-
3 Tissue 5 Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
Total Rp. 65.000,-
2.3.4.3Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh 1. Gambaran Kegiatan
Meningkatnya usia harapan hidup penduduk di Bali, telah menyebabkan populasi penduduk lansia mengalami peningkatan khususnya di Desa Banyupoh. Menurut data dari puskesmas, terdapat 400 lansia mulai dari umur 50-60 tahun, dimana telah dibentuk pula posyandu lansia yang mengadakan kegiatan setiap bulan pada tanggal 15. Kegiatan yang di lakukan meliputi sistem 5 meja, diantaranya terdapat pengecekan kesehatan dan pemberian obat.
46 penyakit tersebut. Oleh karena itu pelayanan kesehatan umum terhadap lansia khususnya di Desa Banyupoh harus ditingkatkan, supaya tingkat kesadaran untuk mengatur pola makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi dapat meningkat.
2. Tujuan
Meningkatkan kesadaran untuk mengatur pola makan dan pengetahuan tentang penyakit diabetes, nyeri sendi atau asam urat, dan hipertensi.
3. Sasaran
[image:49.612.124.493.367.708.2]Masyarakat lansia di Desa Banyupoh 4. Metode Pelaksanaan
Tabel 2. 37 Metode Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
No Sektor Pelaksanaan Program Sumber Dana Berdiskusi dan memohon izin
dengan pihak terkait
Mahasiswa
Berdiskusi dengan pihak-pihak terkait
Mahasiswa
Mempersiapkan media dan alat-alat yang dibutuhkan
Mahasiswa
Pelaksanaan kegiatan program Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia
Mahasiswa
Evaluasi kegiatan Mahasiswa
47
[image:50.612.120.492.119.679.2]5. Rundown Rencana Kegiatan
Tabel 2. 38 Rundown Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
No. Pelaksanaan Program Tempat Jumlah Waktu 1 Berkomunikasi dan
membuat permohonan izin dengan pihak-pihak terkait
Kantor Kelurahan
2 orang 4 jam
2 Mengadakan diskusi dengan pihak terkait
Puskesmas 2 orang 4 jam
3 Mempersiapkan surat-surat
Posko 2 orang 6 jam
4 Mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan pada saat kegiatan berlangsung
Balai Desa 13 orang 4 jam x 5 hari (setiap
hari selasa selama 5
minggu) 5 Pelaksanaan program
Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia
Balai Desa 2 orang 2 jam x 5 hari (setiap
hari selasa selama 5
minggu)
Total 44 jam
48 Tabel 2. 39 Rencana Anggaran Biaya Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
No Nama Barang Satuan Harga Satuan Jumlah
1 Chip Diabetes 4 Rp. 80.000,- Rp. 320.000,-
2 Jarum 1 Rp. 1.000,- Rp. 150.000,-
3 Tissue 5 Rp. 5.000,- Rp. 25.000,-
4 Kapas 2 Rp. 5.000,- Rp. 10.000,-
5 Alkohol 70% 4 Rp. 12.500,- Rp. 50.000,-
49
2.4 Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
[image:52.612.67.495.163.641.2] [image:52.612.75.495.166.641.2]Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan program KKN PM Desa Banyupoh terdapat pada Tabel
Tabel 2. 40 Total Kegiatan dan Waktu Pelaksanaan
No Program Volume (JKEM)
1 Pembuatan Gambar Rencana/portofolio Kawasan Wisata Spiritual
45 Jam 2 Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton
Bertulang
44 Jam
3 Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh
41 Jam 4 Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai 34 Jam 5 Program Pengenalan Budidaya Tanaman Dengan
Tenik Vertikultur
43 Jam
6 Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan diujinasionalkan
22 Jam
7 Penyuluhan Pariwisata Spiritual 34 Jam
8 Program pemutaran film 12 Jam
9 Pemberian Senam Rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
44 Jam
10 Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak TK & SD di Desa Banyupoh
34 Jam
12 Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
44 Jam
50
[image:53.612.67.492.115.592.2]2.5 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program
Tabel 2. 41 Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Keseluruhan Program
No Program Biaya
1 PRASARANA FISIK
1) Pembuatan Gambar Rencana/portofolio Kawasan Wisata Spiritual
2) Pembuatan Rancangan Desain Jalan Beton Bertulang
3) Pembuatan Gambar Rencana Perbaikan Irigasi di Desa Banyupoh
Rp. 1.050.000
Rp. 320.000
Rp. 215.000 2 PENINGKATAN PRODUKSI
1) Program Pengolahan Buah Anggur Menjadi Selai
2) Program Pengenalan Budidaya Tanaman dengan Teknik Vertikultur
Rp. 722.000 Rp. 475.000
3 SOSIAL BUDAYA
1) Program Belajar Tambahan (PBT) untuk Mata Pelajaran yang akan di
ujinasionalkan
2) Penyuluhan Pariwisata Spiritual 3) Program Pemuteran Film
Rp. 93.000 Rp. 415.500 Rp. 34.000
4 KESEHATAN MASYARAKAT
1) Pemberian senam rutin pada Lansia di Desa Banyupoh
2) Pemberian Pendidikan Kesehatan dan Pelatihan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada anak TK dan SD di Desa Banyupoh
3) Pelayanan Kesehatan Umum terhadap Lansia di Desa Banyupoh
Rp. 500.000 Rp. 450.000
Rp. 555.000
53
BAB III
SIMPULAN
Bab III penutup berisi mengenai simpulan laporan rencana kerja KKN PPM Desa Banyupoh.
3.1 Simpulan
Bedasarkan program KKN PPM Universitas Udayana di Desa Banyupoh, Kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng ada beberapa kegiatan dan program yang telah dirancang dalam mengembangkan sumber daya manusia Desa Banyupoh yang berkualitas Mandiri dan Produktif. Kegiatan dan program yang dirancang berbentuk kegiatan interdisipliner yaitu kegiatan yang menggabungkan beberapa program studi atau konsentrasi yang ada di Universitas Udayan. Rancangan kegiatan ataupun program yang disusun terdiri atas 4 bidang yaitu bidang prasarana fisik, bidang peningkatan produksi, bidang social budaya serta bidang kesehatan masyarakat.