No. Daftar/FPEB/160.UN.40.7.D1/LT/2014
PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL
TERHADAP KEBERHASILAN USAHA
(Survey Pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan Pada Program Pendidikan Ekonomi
Oleh
Syofia Sofatunisa R 1006458
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL TERHADAP
KEBERHASILAN USAHA
(Survey pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di
Kota Bandung)
Oleh
Syofia Sofatunisa R
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Syofia Sofatunisa R 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL TERHADAP KEBERHASILAN USAHA
(Survey Pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung)
Bandung,Juli 2014
Skripsi ini disetujui oleh :
PEMBIMBING
Drs. Ani Pinayani, MM
NIP. 19620612 198803 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Dr. Ikaputera Waspada, MM
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRAK
“ Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan Usaha Pengrajin
Boneka’’
( Survey Pada Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung)
di bawah bimbingan Drs. Ani Pinayani, MM.
Oleh
Syofia Sofatunisa R 1006458
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha para pengrajin boneka di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 49 pengrajin boneka. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah kemampuan manajerial dan variabel terikat yaitu keberhasilan usaha dengan indikator laba. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Resourced Based Strategy dari Mahoney dan Pandian serta teori Dinamis dari J. Schumpeter. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus. Pengumpulan data dilakukan melalui angket untuk data primer dan dokumentasi untuk data sekunder. Teknik analisis data menggunakan teknik regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS 16.00 for Windows. Hasil penelitian memberikan temuan bahwa kemampuan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan usaha yang diukur berdasarkan indikator laba.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
“The Influence of Managerial Skill towards the Success of Craftsmen Doll Bussiness”
(A Survey investigated to Craftsmen Doll in Industrial District in Bandung )
Working Under Drs. Ani Pinayani, MM
by
Syofia Sofatunisa R 1006458
This study aims to determine the influence of managerial skills to business success of the craftsmen doll in the industrial district of Bandung. The study is conducted on 49 craftsmen who make these dolls. Saturated sampling technique is used as the preferred method of sampling. Independent variable that is identified consist of managerial skill while as business success is identified as a dependent variable with profit as indicator. Resource Based Theory from Mahoney and Pandian and Dinamic Theory from J. Schumpeter are using as the grand theory. Sensus design is used as the research method. Data collection was done by using questionnaires for primary data and documentation for the secondary data. The data was analyzed by simple regression analysis and data processing performed by the software SPSS 16.0 for Windows. Based on the output of data analysis, results show that, managerial skill has a positive and significant effect on business success (with indicator profit). Thus it was seen that managerial skills are essential for the success of doll business.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.
UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined.
ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR ISI ... 1
DAFTAR TABEL ... 5
DAFTAR GAMBAR ... 8
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.
1. 1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined.
1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... Error!
Bookmark not defined.
2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)Error! Bookmark not
defined.
2.1.1.1 Pengertian Usaha Mikro , Kecil dan Menengah (UMKM) Error! Bookmark
not defined.
2.1.1.2 Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Error! Bookmark not defined.
2.1.1.3 Karakteristik Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah ... Error!
Bookmark not defined.
2.1.2 Konsep Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.1 Pengertian Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.2 Indikator Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.3 Langkah Menuju Keberhasilan BerwirausahaError! Bookmark not defined.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.1.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark
not defined.
2.1.2.6 Teori Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.6.1 Teory Competitive Strategy ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.6.2 Teori Resource Based Strategy ... Error! Bookmark not defined.
2.1.2.6.3 Teori Strategy The New 7-S’s ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Konsep Laba ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1 Teori Laba ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1.1 Teori Dinamis Schumpeter ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1.2 Teori Premi Risiko dari F.Knight ... Error! Bookmark not defined.
2.1.3.1.3 Teori Residu dari David Ricardo ... Error! Bookmark not defined.
2.1.4 Keseimbangan Pasar Monopolistik ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5 Konsep Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5.1 Konsep Manajemen ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5.2 Fungsi Manajemen ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5.3 Konsep Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined.
2.1.5.4 Indikator Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined.
2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
2.4 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
3.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.3.1 Populasi ... Error! Bookmark not defined.
3.3.2 Sampel ... Error! Bookmark not defined.
3.4 Operasionalisasi Variabel ... Error! Bookmark not defined.
3.5 Sumber dan Jenis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.7.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
3.7.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.8.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2.1 Uji Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.
3.8.2.2 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. Error! Bookmark not defined.
4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.1.1 Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian Error! Bookmark not defined.
4.2 Hasil Analisis Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Gambaran Umum Responden... Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis KelaminError! Bookmark
not defined.
4.3.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia Error! Bookmark not defined.
4.3.3 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... Error!
Bookmark not defined.
4.3.4 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pengalaman usaha... Error!
Bookmark not defined.
4.3.5 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
4.4 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.4.1 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
4.4.2 Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not defined.
4.5 Hasil Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
4.5.1 Keberhasilan Usaha ... Error! Bookmark not defined.
4.6 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
4.6.2 Analisis regresi secara Parsial (Uji t) ... Error! Bookmark not defined.
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.7.1 Pengaruh Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan Usaha (Laba) . Error!
Bookmark not defined.
4.7.2 Implikasi Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.
5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Perbandingan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan
Usaha Besar (UB) di Indonesia ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 2 Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar
(UB) di Jawa Barat tahun 2011-2012 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 1. 3 Data Sentra Industri Boneka di Kota Bandung Tahun 2012 ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 1. 4 Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Sukamulya ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 1. 5 Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Warung Muncang ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 1. 6 Jumlah Rata-rata Laba, Rata-rata Volume penjualan dan Rata-rata Jumlah
Produksi Pengrajin Boneka di Kota Bandung Bulan Desember 2013 –
Februari 2014 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 1 Kriteria UMKM…….………..………...
Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 2 Karakteristik-karakteristik Utama dari Usaha Mikro (UMI), Usaha Kecil
(UK), dan UM (Usaha Menengah) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 2. 3 Fungsi-Fungsi Manajemen Menurut Para AhliError! Bookmark not defined.
Tabel 2. 4 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3. 1 Operasional Variabel ...51
Tabel 4. 1 Hasil Uji Validitas Kemampuan Manajerial Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 2 Hasil Uji Reliabilitas Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . Error! Bookmark not
defined.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Usaha. Error! Bookmark
not defined.
Tabel 4. 7 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 8 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Pengrajin dalam Enam Bulan Terakhir ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 9 Klasifikasi Interval Nilai Keberhasilan UsahaError! Bookmark not defined.
Tabel 4. 10 Distribusi Frekuensi Keberhasilan Usaha (Rata-rata laba) Pengrajin Boneka Periode Oktober 2013 - Maret 2014 ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 11 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 12 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Usia ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 13 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Pendidikan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 14 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Pengalaman usaha ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 15 Klasifikasi Keberhasilan Usaha (Rata-rata Laba) Berdasarkan Tenaga Kerja ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 16 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 17 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Jenis Kelamin ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 18 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Usia Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 19 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Pendidikan ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 20 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Pengalaman Usaha ... Error!
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 4. 21 Klasifikasi Kemampuan Manajerial Berdasarkan Pendidikan ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4. 22 Kemampuan Manajerial dalam Hal Perencanaan ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 23 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal Perencanaan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 24 Kemampuan Manajerial dalam Hal Pengorganisasian . Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal
Pengorganisasian ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 26 Kemampuan Manajerial dalam Hal Penggerakan ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 27 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal Penggerakan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 28 Kemampuan Manajerial dalam Hal Pengawasan ... Error! Bookmark not
defined.
Tabel 4. 29 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Manajerial dalam Hal Pengawasan ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 30 Hasil Analisis Regresi Kemampuan Manajerial Terhadap Keberhasilan
Usaha ( Rata-rata Laba) ... Error! Bookmark not defined.
Tabel 4. 31 Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Langkah Menuju Kewirausahaan yang Berhasil ... Error! Bookmark not
defined.
Gambar 2. 2 Kurva Keseimbangan Jangka Pendek yang Memperoleh Keuntungan... 29
Gambar 2. 3 Kurva Keseimbangan Jangka Pendek yang Memperoleh Kerugian... ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 4 Kurva Keseimbangan Jangka Panjang... ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2. 5 Kerangka Pemikiran ... 49
Gambar 4. 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 64
Gambar 4. 2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia………66
Gambar 4. 3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir……….. 67
Gambar 4. 4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman usaha………. 69
Gambar 4. 5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja………. 71
Gambar 4. 6 Klasifikasi Responden Berdasarkan Keberhasilan Usaha………... 74
Gambar 4. 7 Klasifikasi Responden Berdasarkan Kemampuan Manajerial……… 78
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang tergolong ke dalam “10 besar” di dunia dalam luas wilayah dan kekayaan alam yang dimilikinya. Tetapi
dalam bidang ekonomi dan negara maju, Indonesia tidak termasuk ke dalam “10
besar” dunia dari kedua kategori tersebut. Jika saat ini Indonesia belum tergolong ke dalam “10 besar” di dunia, maka hal ini merupakan tantangan bagi bangsa
Indonesia untuk mengejarnya dan menempatkan diri ke dalam “10 besar” di dunia.
Belanda dan Swiss termasuk negara maju, baik ekonomi maupun teknologinya,
walaupun kedua negara tersebut tergolong kecil jika ditinjau dari luas wilayah dan
jumlah penduduknya. Hal ini menandakan bahwa yang menjadi andalan utama
keberhasilan pembangunan nasional kita bukanlah kekayaan alam yang berlimpah
ruah, melainkan kualitas manusia Indonesia (Wijandi 2004:13).
Tantangan pembangunan dewasa ini terutama adalah tantangan
kesempatan kerja atau usaha bagi penduduk yang terus meningkat. Jutaan orang
atau pemuda memerlukan kerja sementara lapangan kerja formal yang baru relatif
sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang ada. Ironinya,
sebagian lowongan kerja yang ada tidak dapat terisi oleh mereka yang mencari
pekerjaan karena mereka tidak memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang
diminta. Sebagian terbesar angkatan kerja tersebut memang berpendidikan rendah
dan tidak memiliki keterampilan khusus. Oleh karena itu, tidak mengherankan
jika mereka kemudian mencari dan berusaha sendiri dalam berbagai usaha kecil.
Karena usaha mereka umumnya tidak menentu dan tidak terdaftar secara resmi,
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
baik yang terdaftar secara resmi dan mempunyai kegiatan yang tetap dan
sinambung ataupun yang tidak terdaftar dan tidak menentu usahanya (musiman).
Usaha mikro kecil menengah (UMKM) ternyata merupakan penyerap
tenaga kerja terbesar saat ini. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) mampu
menyerap tenaga kerja ketika sektor formal tidak lagi dapat menampung tenaga
kerja yang semakin bertambah. Sektor UMKM telah dipromosikan dan dijadikan
sebagai agenda utama pembangunan ekonomi di Indonesia. Seringkali dinyatakan
dalam media massa, artikel di internet, seminar, bahkan pertemuan ilmiah bahwa
usaha mikro kecil menengah memiliki peranan yang sangat penting bagi
perekonomian Indonesia. Pernyataan ini tentunya tidak tanpa alasan. Hal ini dapat
dilihat dari pembangunan ekonomi nasional, selain berkontribusi besar dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, UMKM juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Di kala krisis ekonomi pada tahun 1998,
usaha mikro kecil menengah (UMKM) terbukti tangguh dan mampu bertahan jika
dibandingkan dengan usaha berskala besar. Ada lima alasan mengapa UMKM
mampu bertahan di kala krisis, yaitu : pertama, UMKM memproduksi barang
konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas permintaan terhadap pendapatan yang
rendah. Kedua, sebagian UMKM tidak mendapatkan modal dari bank sehingga
ketika terjadi kenaikan suku bunga, tidak banyak mempengaruhi sektor ini. Ketiga,
UMKM memiliki modal yang terbatas dan pasar yang bersaing sehingga UMKM
memiliki spesialisasi produk yang ketat, hal ini memungkinkan UMKM mudah
untuk pindah dari usaha satu ke usaha yang lain. Keempat, reformasi
menghapuskan hambatan-hambatan di pasar. UMKM memiliki pilihan lebih
banyak dalam pengadaan bahan baku sehingga biaya produksi turun dan efisiensi
meningkat. Kelima, dengan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan
menyebabkan sektor formal banyak memberhentikan pekerja-pekerjanya. Dengan
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada
(peyeumcipatat.blogspot.com, 2014). Perbandingan antara perkembangan usaha
mikro kecil menengah (UMKM) dan usaha berskala besar (UB) di Indonesia
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tabel 1. 1
Perbandingan perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Indonesia
No Indikator Satuan Tahun 2011 Tahun 2012 Perkembangan tahun 2011–2012
(Rp. Milyar) 2.377.110,0 2.525.120,4 148.010,4 6,23
A. Usaha Mikro, Kecil dan
Berdasarkan tabel perbandingan antara UMKM dan UB Indonesia di atas,
terlihat bahwa UMKM memiliki unit usaha yang lebih banyak dibandingkan
dengan usaha berskala besar. Selain itu, UMKM dapat menyerap tenaga kerja dan
memberikan sumbangan yang lebih besar bagi Produk Domestik Bruto (PDB) jika
dibandingkan dengan UB.
Pada tahun 2011, jumlah unit usaha UMKM sebanyak 55.206.444 unit dan
meningkat sebesar 2,41% pada tahun 2012 menjadi 56.534.592 unit sedangkan
unit usaha besar pada tahun 2011 sebanyak 4.952 meningkat 0,32% menjadi
4.968 unit. Kemudian tenaga kerja UMKM pada tahun 2011 yaitu sebesar
101.722.458 orang dan meningkat sebesar 5,83% pada tahun 2012 yaitu sebesar
107.657.509 orang, jauh berbeda dengan jumlah tenaga kerja pada Usaha Besar
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yaitu sebanyak 2.891.224 dan meningkat menjadi 3.150.645 orang. Begitupun
dengan pangsa terhadap PDB dimana UMKM menguasai pangsa PDB sebesar
57,60% pada tahun 2011 dan menurun menjadi 57,48% pada tahun 2012. Hal ini
berbanding terbalik dengan pangsa PDB Usaha besar (UB) yang meningkat dari
42,40% menjadi 42,52%. Dari data perkembangan tersebut, menunjukkan bahwa
perkembangan UMKM berpotensial ke arah yang lebih baik. Hal ini tidak hanya
terlihat dari perkembangan UMKM dan UB di Indonesia tetapi hal yang sama
terjadi di provinsi Jawa Barat dimana UMKM menguasai pangsa jumlah unit,
penyerapan tenaga kerja dan pangsa terhadap Produk Domestik Regional Bruto.
Berikut tabel perkembangan UMKM dan UB di Jawa Barat :
Tabel 1. 2
Perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat tahun 2011-2012
\ indikator satuan tahun 2011 pangsa
2. Tenaga kerja (orang) 16.549.165 17.382.500 A. Usaha mikro, kecil, dan
menengah (orang) 14.278.402 86,28 15.007.695 86,34 Usaha Mikro (orang) 13.172.794 79,60 13.861.814 79,75 Usaha Kecil (orang) 607.236 3,67 623.556 3,59 Usaha Menenegah (orang) 498.372 3,01 522.325 3,00 B. Usaha Besar (orang) 2.270.763 13,72 2.374.805 13,66
3. Peranan terhadap PDRB ATAS
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Berdasarkan data yang diperoleh dari badan pusat statistik (BPS) Jawa
Barat dan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah Perindustrian
Perdagangan (DISKOPERINDAG) bahwa 9,98% unit usaha pada tahun 2011 dan
2012 masih dikuasai oleh UMKM dan sisanya yaitu sebesar 0,02% dikuasai oleh
usaha besar. Begitupun halnya dengan penyerapan tenaga kerja dimana UMKM
mampu menyerap tenaga kerja sebesar 86,28% pada tahun 2011 dan meningkat
pada tahun 2012 sebanyak 86,34%. Sedangkan perbedaan peranan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) antara UMKM dan UB tidak terpaut jauh
dimana UMKM mampu memberikan kontribusi terhadap pangsa PDRB sebesar
52,19% dan meningkat sebesar 0,20% di tahun 2012 menjadi 52,39%. Sedangkan
UB mampu berkontribusi terhadap PDRB Jawab Barat sebesar 47,81% pada
tahun 2011 dan menurun menjadi 47,61% di tahun 2012. Hal ini berbanding
terbalik dengan perkembangan pangsa PDRB UMKM yang cenderung meningkat.
Perkembangan UMKM tersebut memiliki nilai yang sangat strategis untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan sehingga akan berdampak secara
langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Sebagai ibu kota Jawa Barat, Bandung
diharapkan dapat meningkatkan peluang kerja bagi para pengangguran
dikarenakan kota ini juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi kreatif. Hal
tersebut dapat diwujudkan jika terdapat peningkatan nilai usaha atau keberhasilan
usaha UMKM dan dapat menyerap tenaga kerja.
Dengan maraknya liberalisasi perdagangan yang ditandai dengan
maraknya produk impor menyebabkan industri perdagangan dalam negeri perlu
mengembangkan usaha yang berdaya saing tinggi. Hal tersebut salah satunya
dapat dilakukan dengan cara mengoptimalkan kawasan industri dan perdagangan.
Sentra industri di kota Bandung memiliki daya tarik tersendiri bagi para
wisatawan yang datang ke kota ini. Bandung memiliki 30 sentra industri aktif
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DISKOPERINDAG Kota Bandung pada tahun 2012 memiliki jumlah unit usaha
industri sebanyak 2773 unit dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13.282 orang.
Beberapa UMKM terus eksis menopang kemajuan ekonomi Kota Bandung dan
pemerintah Kota Bandung juga ikut konsen menumbuhkan UMKM salah satunya
dengan menetapkan tujuh sentra UMKM di Kota Bandung. Menurut sekretaris
daerah kota Bandung, DR. H. Edi Siswadi, M.Si, pemerintah kota Bandung akan
mengoptimalkan tujuh sentra industri di kota Bandung sebagai ikon bisnis dan
bagian kebijakan pemerintah kota bandung (www.Bandung.go.id, 2012). Tujuh
sentra industri yang dimaksud adalah :
a. Sentra industri rajutan Binong Jati
b. Sentra industri jeans Cihampelas
c. Sentra industri kain Cigondewah
d. Sentra industri tahu dan tempe Cibuntu
e. Sentra industri sepatu Cibaduyut
f. Sentra industri boneka Sukamulya
g. Sentra industri kaos Suci
Salah satu industri mikro kecil yang berpotensial adalah sentra pusat UKM
boneka kain yang ada di jalan Sukamulya, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan
Sukajadi. Dalam sentra industri tersebut, lebih dari 200 jenis boneka diproduksi
dalam setiap bulannya, mulai dari boneka ukuran kecil, sedang, besar. Selain
boneka Sukamulya, Bandung memiliki satu sentra industri boneka lain yang
terdaftar pada DISKOPERINDAG Kota Bandung yaitu sentra industri boneka
Warung Muncang yang berlokasi di kawasan Hollis kecamatan Bandung Kulon
Kelurahan Warung Muncang.
Tabel 1. 3
Data Sentra Industri Boneka di Kota Bandung Tahun 2012
No Nama
Sentra
Alamat
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(Milyar) (unit) Usaha Kerja
1 Boneka
Sukamulya Sukajadi Bandung
Jawa
Sumber : Dinas UMKM dan Perindustrian Perdangangan Kota Bandung
Berdasarkan tabel 1.3, pada tahun 2012 terdapat dua sentra industri boneka
di Kota Bandung yaitu sentra industri boneka Sukamulya sebanyak 17 unit usaha
dan Sentra industri boneka Warung Muncang sebanyak 48 unit usaha. Secara
keseluruhan, jumlah pengrajin di Industri boneka di Kota Bandung terus
mengalami penurunan. Penurunan yang drastis terjadi pada pengrajin boneka
Sukamulya yang awalnya berjumlah sekitar 90-100 pengrajin dan terus berkurang
sampai tahun 2013, hanya tersisa 13 pengrajin boneka. Selain itu, para pengrajin
di sentra industri boneka Warung Muncang mun mengalami penurunan meskipun
tidak terjadi penurunan drastis seperti pada industri boneka Sukamulya. Hal ini
menandakan bahwa terjadinya kegagalan usaha pada beberapa pengrajin di
industri boneka di kota Bandung. Berdasarkan survey awal dan pengumpulan data
yang diperoleh dari para pengrajin di sentra industri boneka di Kota Bandung,
dapat diketahui jumlah pengrajin boneka kain di Sukamulya bandung saat ini
sebagai berikut :
Tabel 1. 4
Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Sukamulya
No Tahun Jumlah pengrajin
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sumber : berdasarkan hasil wawancara pra penelitian
Tabel 1. 5
Perkembangan Jumlah Pengrajin Boneka Kain Warung Muncang
No Tahun Jumlah pengrajin
1 2005 32
Sumber : berdasarkan hasil wawancara pra penelitian
Setelah melakukan wawancara dengan beberapa pengrajin boneka kain yang
masih bertahan sampai sekarang, diketahui penyebab penurunan dari jumlah
pengusaha boneka yaitu : pertama, karena krisis ekonomi yang melanda ditandai
dengan lumpuhnya kegiatan ekonomi karena semakin banyak pengrajin gulung
tikar serta meningkatnya jumlah pekerja yang menganggur, krisis moneter adalah
dimana merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang sangat tajam, yang
terjadi pada tahun 1998 masih berdampak buruk bagi pengrajin boneka sampai
sekarang karena dengan harga bahan baku yang tinggi maka terkendala dalam
pendanaan usahanya. Kedua, karena para pengrajin di sentra industri boneka tidak
berani mengambil resiko. Para pelanggan dari pengrajin boneka di sentra industri
boneka menginginkan boneka kain yang sesuai dengan tren pada setiap tahunnya,
sehingga para pengrajin boneka kain ini hanya memproduksi boneka sesuai
dengan pesanan pelanggan (sesuai dengan desain dan jumlah unit yang telah
disepakati), apabila dilakukan produksi yang berlebihan, para pengrajin boneka
khawatir kalau produksi mereka tidak laku dan mempengaruhi omzet perusahaan.
Ketiga, karena pada sentra UKM boneka kain Sukamulya kesulitan untuk
mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan masih menggunakan teknologi dan
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
waktu yang lama dalam tahap produksinya. Keempat, karena pada masa kejayaan
di industri ini, para pengrajin memproduksi boneka untuk dijual kepada para
pedagang kaki lima (PKL) dan toko-toko mainan sehingga ketika terjadi
maraknya pemberantasan pedagang kaki lima (PKL) dan bermunculannya produk
boneka dari Cina yang kualitasnya tidak kalah bersaing dengan produk lokal,
maka permintaan boneka pun semakin berkurang.
Tabel 1. 6
Rata-rata Laba Pengrajin Boneka di Kota Bandung Bulan Desember 2013 – Februari 2014
Bulan /Periode Laba (dalam ribuan rupiah)
Rata-rata % Ket.
Desember 3.6676 - -
Januari 3.3465 -8.76 Turun
Februari 3.1554 -5.71 Turun
Sumber : Wawancara dan angket pra penelitian (diolah)
Berdasarkan tabel 1.6 terlihat bahwa rata-rata laba 20 pengrajin boneka di
sentra industri boneka di kota Bandung selama beberapa bulan kebelakang
mengalami penurunan. Penurunan yang terjadi disebabkan oleh keadaan ekonomi
pengrajin yang tidak menentu karena adanya persaingan usaha lain, jumlah
pesanan dari pelanggan, dan bahan baku yang sulit diperoleh. Hal ini tentu saja
dapat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha para pengrajin boneka. Laba dapat
dijadikan indikator kuantitatif dari keberhasilan usaha karena laba merupakan alat
penting bagi perusahaan yang dapat menciptakan manfaat dan kepuasan bagi para
pemilik kepentingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Widjaja (dalam Suryana,
2006:168) bahwa “Laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis dan
menjadi ukuran keberhasilan, tetapi bukan tujuan akhir dari perusahaan”.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk memenuhi tren boneka yang ada saat ini pengrajin harus berlomba-lomba
dalam mendapatkan bahan baku guna mencukupi pesanan pelanggan. Selain itu,
kesulitan bahan baku dapat terjadi karena kenaikan BBM yang terjadi pada tahun
2011 dan 2013 sehingga berdampak pada penurunan laba. Krisis ekonomi global
serta sulitnya bahan mentah untuk pembuatan bahan baku mempengaruhi kualitas
produk yang dihasilkan oleh pengrajin dengan melakukan pengurangan pada isi
atau mengganti bahan pada boneka yang mereka produksi. Dalam hal pengadaan
bahan baku, pemasok merupakan pelaku utama yang mempengaruhi pemasaran
usaha boneka di sentra industri boneka Sukamulya dan Warung Muncang karena
pemasok dapat mempengaruhi perolehan laba yang dihasilkan oleh pengrajin. Hal
ini dapat terjadi ketika telah terjadi kesepakatan harga antara konsumen dan
pengrajin, namun pemasok tidak dapat memenuhi pesanan bahan baku yang telah
dipesan oleh perusahaan selain itu dengan adanya pemesanan boneka yang
jumlahnya sangat banyak sedangkan teknologi dan tenaga kerja terbatas sehingga
pemenuhan pesanan boneka dalam waktu yang telah ditentukan tidak dapat
terpenuhi karena ketidaksanggupan dari pengrajin boneka tersebut. Dengan
kondisi tersebut maka keuntungan yang di dapat berkurang.
Berdasarkan hasil survey lembaga DISKOPERINDAG Kota Bandung,
2014, sentra industri boneka di Kota Bandung memiliki masalah internal yang
pada umumnya terjadi pada industri kecil antara lain modal yang terbatas atau
pendanaan usaha terbatas, segi manajerial (kemampuan manajemen, produksi,
pemasaran, dan sumber daya manusia seperti kesulitan mendapatkan tenaga kerja
terampil).
Masuknya produk boneka dari Cina dengan harga yang murah dan
karakter yang beraneka ragam sehingga menjadi pertimbangan para konsumen
dalam memilih produk boneka. Maka dari itu, saat ini para pengrajin terfokus
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
keberlangsungan usahanya. Untuk menjaga keberlangsungan usahanya, para
pengrajin boneka di Kota Bandung mencoba mempertahankan produktivitas,
pasar, kualitas produk, dan strategi bisnis. Dalam hal ini, sumber daya manusia
(SDM) merupakan faktor utama yang berperan untuk mewujudkan hal tersebut.
Tanpa kemampuan SDM yang cukup, suatu usaha tidak akan mampu bertahan
dalam menghadapi tantangan-tantangan yang mungkin terjadi dalam dunia usaha.
Segala hambatan dan permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin di
industri boneka dapat disiasati atau diatasi dengan kemampuan manajemen usaha
(kemampuan manajerial) yang memadai. Kemampuan ini berkaitan dengan
fungsi-fungsi manajemen usaha (kemampuan manajerial) yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Hal ini
berdasarkan teori resource based strategy yang dikemukakan oleh Mahoney dan
Pandian (dalam Suryana, 2006:170) bahwa perusahaan dapat meraih keuntungan
melalui penggunaan sumber daya yang baik, salah satunya adalah kemampuan
manajerial. Teori ini dipandang potensial untuk memelihara keberhasilan
perusahaan dalam menghadapi persaingan yang kompleks dan situasi eksternal
yang bergejolak seperti krisis ekonomi berkepanjangan yang terjadi di Indonesia
seperti saat ini. Selain teori resource based strategy, penelitian ini juga didukung
oleh teori dinamis dari J. Schumpeter dimana untuk memperoleh profit dalam
perekonomian yang dinamis maka diperlukan pengusaha yang dinamis.
Pengusaha yang mampu mengoptimalkan kemampuan manajerial merupakan
salah satu pengusaha dinamis. Suatu usaha tidak akan berhasil jika tidak ditunjang
oleh kemampuan pengelolaan dari seorang manajer. Berapapun besarnya
kekuatan modal yang dimiliki oleh serang pengusaha, jika usaha tersebut tidak
terorganisir secara baik bahkan buruk dalam pengelolaanya, maka
perusahaan-perusahaan tersebut tidak akan memperoleh keadaan usaha yang lebih baik dari
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memiliki latar belakang pendidikan yang rendah, mereka hanya memiliki
kemampuan yang terbatas sehingga dalam mengelola usahanya pun cenderung
mengalami kegagalan karena dengan terbatasnya kemampuan yang dimiliki, maka
belum ada pemisahaan antara keuangan keluarga dan keuangan perusahaan
sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan usahanya. Selain itu, masalah
pengelolaan administrasi pun masih sangat kurang, seluruh pengrajin tidak
memiliki pencatatan administrasi yang memadai. Hal ini tentu tidak dapat
dibiarkan begitu saja, karena kemampuan yang dimiliki oleh pengusaha baik
pengetahuan tentang proses produksi, pemasaran maupun pengelolaan keuangan
turut menentukan keberhasilan suatu usaha. Untuk menjadi wirausaha yang
berhasil, maka seorang pengusaha harus memiliki kemampuan/skill yang
memadai sehingga mencapai tujuan organisasi yang efektif dan efisien.
Berdasarkan uraian di atas, penulis mencoba untuk mengkaji lebih lanjut
permasalahan ini dengan mengadakan penelitian yang berjudul “ Pengaruh
Kemampuan manajerial terhadap Keberhasilan Usaha” (Survey pada
Pengrajin Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung). 1.2 Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah. Maka, dirumuskanlah
perumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran umum mengenai kemampuan manajerial dan
keberhasilan usaha pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota
Bandung?
b. Bagaimana pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan beberapa permasalahan tadi, maka ada hal yang menjadi
tujuan dibuatnya penelitian ini yaitu :
a. Untuk mengetahui gambaran umum mengenai kemampuan manajerial dan
keberhasilan usaha pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota
Bandung.
b. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.3.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu
pengetahuan, khususnya tentang pengaruh kemampuan manajerial terhadap
keberhasilan usaha pada pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota
Bandung.
2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta
informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan
usaha di sentra industri boneka di Kota Bandung. Juga dapat memberi
masukan bagaimana seorang pengrajin boneka dapat meningkatkan
keberhasilan usahanya.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Subjek Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) “Objek penelitian adalah variable
penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian”. Objek
dalam penelitian ini adalah keberhasilan usaha pengrajin boneka di sentra industri
boneka di Kota Bandung dengan tiga indikator yaitu laba, volume penjualan dan
jumlah produksi.
Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Pengrajin
Boneka di Sentra Industri Boneka di Kota Bandung yaitu sentra industri boneka
Sukamulya yang berlokasi di jalan Sukamulya dan sentra industri boneka Warung
Muncang yang berlokasi di kawasan Hollis.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan
untuk mengumpulkan data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji
hipotesis. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) “Metode penelitian adalah
cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus.
Menurut Kerlinger (dalam Riduwan, 2010:49) “Penelitian sensus adalah
penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Arikunto (2010:173) “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin boneka yang
terdaftar di Diskoperindag Kota Bandung yang berjumlah 49 pengrajin.
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2006:131) “Sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti”. Sedangkan menurut Sugiarto (2001:2) “Sampel adalah
sebagian anggota dari populasi yang dipilah dengan menggunakan prosedur
tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasinya”. Dalam penelitian ini,
teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Menurut Riduwan
(2011:64) “Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus”.
Sehingga dalam penelitian ini, jumlah sampel sama dengan jumlah populasi yaitu
sebanyak 49 pengrajin boneka.
3.4 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3. 1
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
Variabel Depedent
Data diperoleh dari jawaban responden (pengrajin boneka) mengenai :
Rata-rata laba selama enam bulan terakhir dalam rupiah
Indikator kemampuan manajerial meliputi:
1. tingkat kemampuan menentukan tujuan dan strategi untuk mencapai tujuan 2. tingkat kemampuan menentukan unit dan
pembagian kerja dari awal proses produksi
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Operasional Variabel
3.5 Sumber dan Jenis Data
Menurut Arikunto (2010:172) bahwa “Sumber data dalam suatu penelitian
merupakan subjek dari mana data tersebut diperoleh”. Adapun sumber data yang
diperoleh dari penelitian ini adalah pengrajin boneka di sentra industri boneka di
Kota Bandung dan referensi studi pustaka, artikel, jurnal dan lain-lain.
Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada
pengrajin boneka di Kota Bandung yang menjadi sampel dalam
penelitian.
2. Sumber data sekunder diperoleh dari Dinas Koperasi dan Perindustrian
Perdagangan Kota Bandung (DISKOPERINDAG), Badan Pusat
Statistik (BPS) dan internet.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dengan teknik tertentu sangat diperlukan dalam analisis
anggapan dasar dan hipotesis karena teknik-teknik tersebut dapat menentukan
lancar tidaknya suatu proses penelitian. Pengumpulan data diperlukan untuk
menguji anggapan dasar dan hipotesis. Dalam penelitian ini metode pengumpulan
data yang digunakan ada tiga cara, yaitu :
1. Studi dokumentasi, merupakan teknik mengumpulkan data dengan mencatat
data-data yang sudah ada. Studi ini digunakan untuk mencari atau
hingga akhir proses produksi
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memperoleh hal-hal atau variabel-variabel berupa catatan, laporan, serta
dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
2. Kuesioner (angket), menurut Sugiyono (2012:199) “Angket merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:268), sebelum menyusun angket harus
melalui beberapa prosedur yaitu :
1. merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner
2. mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran kuesioner
3. menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik dan
tunggal.
4. Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus untuk
menentukan teknik analisisnya.
3. Wawancara, yaitu usaha untuk mengumpulkan informasi dengan cara
mengajukan pertanyaan lisan. Dalam hal ini wawancara dilakukan kepada
pengrajin boneka.
3.7 Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data atau instrumen penelitian akan menentukan data
yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner tentang kemampuan manajerial.
Skala yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan (Method of
Summated Ratings), atau lebih populer dengan penskalaan model Likert
Penskalaan model Likert (Gable, 1986)- merupakan metode penskalaan
pernyataan sikap yang menggunakan distribusi respons sebagai dasar penentuan
nilai skalanya. Dalam pendekatan ini tidak diperlukan adannya kelompok panel
penilai (judging group) dikarenakan nilai skala disetiap pernyataan tidak akan
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
distribusi respons setuju atau tidak setuju dari sekelompok responden yang
bertindak sebagai kelompok uji coba (pilot study).
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai sangat negative. Untuk keperluan analisis
kuantitatif maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :
Sangat setuju/sangat sering diberi skor 5
Setuju/sering diberi skor 4
Ragu/kadang-kadang diberi skor 3
Tidak setuju/jarang diberi skor 2
Sangat tidak setuju/tidak pernah diberi skor 1
Adapun langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut :
1. Menentukan tujuan pembuatan kuesioner yaitu mengetahui pengaruh
kemampuan manajerial
2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengrajin boneka
Sukamulya dan pengrajin boneka Warung Muncang
3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
4. Memperbanyak kuesioner.
5. Menyebarkan kuesioner.
6. Mengelola dan menganalisis hasil angket.
Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan
pembuktian melalui pengolahan data yang telah terkumpul.Jenis data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini ada yang berupa data ordinal yaitu kemampuan
manajerial. Dengan adanya data berjenis ordinal maka data tersebut harus diubah
terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Methods of Succesive
Interval (MSI) dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Untuk butir tersebut berupa banyak orang yang mendapatkan (menjawab)
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
Proporsi (P).
3. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi
yang ada dengan proporsi sebelumnya.
4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
5. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan tabel ordinat distribusi normal.
6. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:
SV=(Density of Lower Limit)- (Density at Upper Limit)
(Area Bellow Upper Limit)- (Area Bellow Lower Limit)
7. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
Y = SV + (1+ |SV min|)
Dimana nilai k = 1 + |SV min|
Selanjutnya agar hasil penelitian tidak bias dan diragukan kebenarannya
maka alat ukur tersebut harus valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket
yang diberikan kepada responden dilakukan 2 (dua) macam tes, yaitu tes validitas
dan tes reliabilitas.
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan suatu
instrumen alat ukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:211). Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson,
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai
r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya
responden dimana :
r hitung > r 0,05 = valid
r hitung r 0,05 = tidak valid.
Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks
korelasinya, (Arikunto, 2009: 75)
Arikunto (2010:221) mengungkapkan bahwa “Sesuatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen
tersebut sudah baik”. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang benar
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sama. Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha
dari Cronbach sebagaimana berikut:
= jumlah varians butir2
t
= varians total
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan
taraf signifikansi pada
= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel,sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.
Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan
mendistribusikan rumus student t, yaitu:
Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrumen penelitian reliabel dan
signifikan, begitu pula sebaliknya.
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1 Teknik Analisis Data
Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan seluruh data yang
terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Sugiyono (2010:207) ada beberapa kegiatan yang dilakukan
dalam menganalisis data yaitu :
1. Mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden
2. Mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh responden
3. Menyajikan data tiap variabel yang diteliti
4. Melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan
5. Melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.
Teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta
untuk menjawab rumusan masalah. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisis
data dengan regresi, cross tab, dan skala deviasi normal.
1. Regresi linear sederhana
Regresi merupakan suatu teknik statistika yang dapat digunakan untuk
menggambarkan hubungan fungsional antara suatu variabel tak bebas (respon)
dengan satu atau beberapa variabel bebas (deterministik) dengan tujuan pokok
dalam penggunaan metode ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan
nilai dari suatu variabel lain yang belum diketahui. Analisis regresi digunakan
untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk
menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna
dalam bentuk persamaan matematis yang menyatakan hubungan fungsional antara
variabel-variabel tersebut dan kemudian mengambil kesimpulan yang bermakna
tentang hubungan ketergantungan variabel terhadap variabel lainnya atau untuk
mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi
variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Analisis regresi
dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian dan regresi memberikan keleluasaan
kepada peneliti untuk menyusun model pengaruh variabel bebas terhadap variabel
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear sederhana
dengan pendekatan Ordinary Least Square (OLS).
Regresi sederhana digunakan untuk mendapatkan parameter estimasi β0 dan β1 sekaligus membuat kesimpulan tentang parameter estimasi yang
sebenarnya sehingga kita mndapatkan yang sebenarnya. Regresi sederhana
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variable dependen.
Variabel dependen berupa variabel Y yaitu keberhasilan usaha dan variabel
independen yaitu kemampuan manajerial. Persamaan umum regresi linear
sederhana adalah sebagai berikut:
Y = b 0+b 1X1+e
(Rohmana, 2010 : 21)
Dimana :
Y = Keberhasilan Usaha
b 0= Konstanta regresi
b 1= Konstanta regresi
Xi = Kemampuan manajerial
e = Variabel penganggu
2. Cross Tab
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis tabulasi silang (cross
tab). Menurut Singarimbun (2005:273) “Tabulasi silang adalah metode analisa
yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk
menjelaskan hubungan antar variable”. Analisa Tabulasi Silang digunakan ungtuk
melihat hubungan variabel-variabel penelitian, dalam hal ini efek variabel
pengaruh terhadap variabel terpengaruh.
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Azwar (2000, 141-142) mengemukakan bahwa :
Tujuan penentuan nilai skala dengan deviasi normal adalah untuk memberikan bobot yang tertinggi dari jawaban yang paling favorabel dan memberikan bobot rendah bagi kategori jawaban yang tidak favorabel. Jawaban favorabel adalah respon setuju terhadap pernyataan yang favorabel dan respon tidak setuju terhadap pernyataan yang tak-favorabel, jawaban tidak favorabel adalah respon tidak setuju terhadap pernyataan yang favorabel dan respon setuju terhadap pernyataan yang tak-favorabel.
3.8.2 Pengujian Hipotesis 3.8.2.1 Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).
Uji t statistik ini menggunakan rumus sebagai berikut :
t= b 1- b 1
Se(b 1)
(Rohmana, 2010:74)
Lebih sederhana t hitung dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
t= b 1
Se1
(Rohmana, 2010:74)
Kriteria dalam uji t adalah sebagai berikut :
Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima (variabel bebas X
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).
Jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (variabel bebas X tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat Y).
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Uji hipotesis penelitian yang dikemukakan di kerangka pemikiran adalah
kemampuan manajerial berpengaruh terhadap keberhasilan usaha dengan
indikator laba. Hipotesis tersebut dapat digambarkan dalam hipotesis statistik
menjadi :
H0 : β ≤ 0, tidak terdapat pengaruh antara kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha dengan indikator laba pada pengrajin boneka di sentra
industri boneka di Kota Bandung.
Ha : β > 0, terdapat pengaruh positif antara kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha dengan indikator laba pada pengrajin boneka di sentra
industri boneka di Kota Bandung.
3.8.2.2 Koefisien Determinasi
Menurut Gujarati (2005:98) dijelaskan bahwa “Koefisien determinasi (R2),
yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan mnerangkan
variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut”. Koefisien
determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi, yaitu memberikan
proporsi atau presentase variasi total dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh
variabel bebas X. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan (goodness of
fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total
dalam variabel terikat Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.
Rumus untuk menguji koefisien determinasi (R2) adalah sebagai berikut :
R2 =b12.3S x2iyi+b13.2S x3iyi S yi
2
(Rohmana, 2010:76)
Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0<1R2<1) dengan ketentuan sebagai
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Jika R2 semakin mendekati 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat semakin erat.
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh
kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha (rata-rata laba) pada
pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Kemampuan manajerial dan keberhasilan usaha para pengrajin boneka di
sentra industri boneka di Kota Bandung secara umum berada pada kategori
sedang dengan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki, berusia 34-44
tahun, berpendidikan SLTP, memiliki pengalaman usaha 6-10 tahun dan memiliki jumlah tenaga kerja ≤ 4 orang.
2. Kemampuan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap keberhasilan
usaha dengan indikator laba pada pengrajin boneka di sentra industri boneka
di Kota Bandung. Artinya ketika kemampuan manajerial yang dimiliki
pengrajin meningkat maka laba yang diperoleh pengrajin akan semakin
meningkat sebaliknya jika kemampuan manajerial yang dimiliki pengrajin
rendah maka laba yang diperoleh pengrajin pun akan menurun.
5.2 Saran
Berdasarkan kajian sebelumnya, yang telah disarikan pada bagian
kesimpulan, maka dapat dikemukakan beberapa saran baik untuk kepentingan
praktis maupun untuk pengembangan penelitian selanjutnya sebagai berikut :
1. Para pengrajin boneka di sentra industri boneka di Kota Bandung harus
memperhatikan dukungan latar belakang pendidikan formal, tingkat
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diterapkan pada perusahaan, pentingnya penerapan hasil pelatihan manajerial
dari aspek perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan,
keterampilan yang pernah diikuti, dan pengalaman berusaha dalam
meningkatkan keberhasilan usahanya. Kemudian dalam pelaksanaannya,
para pengrajin harus memperhatikan tertib administrasi pembukuan dalam
bidang keuangan, kemampuan memperoleh sumber daya baik manusia,
material uang dan waktu serta meningkatkan jaringan pemasarannya.
2. Para pengrajin boneka harus dapat memahami faktor-faktor lain selain
kemampuan manajerial yang dapat mempengaruhi besar atau kecilnya laba,
volume penjualan dan jumlah produksi guna mempertahankan keberhasilan
usahanya.
3. Untuk bisa berkembang, para pengrajin harus mampu memanfaatkan peluang
serta berkreasi menjadi syarat utama karena dalam menekuni industri
kerajinan boneka, seorang pengrajin harus kaya dengan kreasi. Maka dari itu,
para pengrajin boneka harus meningkatkan kreatifitas dan kemampuan untuk
tetap bertahan dan meningkatkan keberhasilan usahanya.
4. Pemerintah khususnya departemen perindustrian dan perdagangan perlu
meningkatkan perhatian dalam pengembangan usaha para pengrajin boneka
dengan cara melaksanaan pembinaan dan menciptakan iklim kondusif agar
pengembangan usaha mikro dan kecil di bidang usaha boneka dapat lebih
berkembang pesat, termasuk jaringan kemitraan, pemasaran serta
pemberdayaan koperasi. Pembinaan ditujukan kepada peningkatan
kemampuan manajerial. Kemudian perlu dipahami tentang kondisi real dari
setiap usaha boneka dengan menyiapkan tim pendampingan dari setiap
pengusaha, pelaksanaannya dibantu oleh unit pelaksana teknis dengan
memonitor keberhasilan usaha boneka dan mengatasi kekurangan dan
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sarana dan prasarana produksi, pelaksanaan produksi, sampai dengan jaringan
pemasaran dan pelaksanaan pemasaran, serta bantuan manajemen yang
diperlukan.
5. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas objek penelitian ke sekop
yang lebih luas agar hasil yang diperoleh dapat lebih akurat dan
menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi keberhasilan usaha
Syofia Sofatunisa Ramdayani
Pengaruh kemampuan manajerial terhadap keberhasilan usaha Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Yana R. (2007) Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung : Rizqi Press.
Agustin, Melan. (2013). Pengaruh Kemampuan Manajerial dan Diferensiasi
Produk Terhadap Pendapatan Pengusaha Emping Melinjo di Kecamatan Kedawung Kabupaten Cirebon. Skripsi FEB UPI. Tidak diterbitkan.
Alma, Buchari. (2001). Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.
Alma, Buchari. (2009). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi ke VI, 2006). Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (edisi revisi 2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset
Case and Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta : Prehallindo.
Daulay, Rina W. dan Rina R. (2012). Efikasi Diri dan Motivasi Terhadap
Keberhasilan Usaha Pada Usaha Foto Copy dan Alat Tulis Kantor Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal. Jurnal
Manajemen FE USU, [Online]. Tersedia : portalgaruda.org [7 April 2014].
Gujarati, Damodar N dan Porter, Dwan C.(2009). Dasar-dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba Empat.
Gustiana, Gita. (2013). Pengaruh Perilaku Keiwrausahaan Terhadap
Keberhasilan Usaha (Survey pada Pengusaha Sate Bandeng di Kota Serang).Skripsi pada FPEB UPI .Tidak diterbitkan.
Hasibuan, Malayu S.P. (edisi revisi 2009). Manajemen (Dasar, Pengertian dan
Masalah). Jakarta : Bumi Aksara.
Hayu, Dwi. A, dan Yudianti. (2002). Keterkaitan Keberhasilan Usaha dengan
Jiwa Kewirausahaan. Jurnal ekonomi dan bisnis (Dian Ekonomi) Volume