• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Amil Asetat Dari Amil Alkohol Dan Asam Asetat Kapasitas 40.000 Ton/Tahun.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI Prarancangan Pabrik Amil Asetat Dari Amil Alkohol Dan Asam Asetat Kapasitas 40.000 Ton/Tahun."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

PRARANCANGAN PABRIK

AMIL ASETAT DARI AMIL ALKOHOL DAN ASAM ASETAT

KAPASITAS 40.000 TON PER TAHUN

Oleh : Khoiru Nisa D 500 080 029

Dosen Pembimbing 1. Ir. Haryanto AR., M.S. 2. Kun Harismah, Ph.D.

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

5 ABSTRAK

Indonesia sebagai negara berkembang, saat ini masih mengandalkan impor bahan industri kimia untuk memenuhi kebutuhan proses produksi perusahaan-perusahaan kimia dalam negeri. Dewasa ini kemajuan teknologi khususnya di bidang industri kimia sedang mengalami peningkatan yang signifikan. Industri ini mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi yang siap untuk dipasarkan. Permintaan pasar terhadap kebutuhan bahan-bahan kimia semakin meningkat sehingga pembangunan industri kimia perlu ditumbuh kembangkan.

Amil asetat dibuat melalui proses esterifikasi dari asam asetat dan amil alkohol dipanaskan dengan Heat Exchanger sampai suhu 110°C selanjutnya dimasukkan ke dalam reaktor untuk direaksikan dengan menggunakan katalis

Amberlyst 15. Proses yang terjadi di dalam berlangsung pada suhu 110°C dan tekanan 1 atm dengan konversi 85%. Hasil samping yang terbentuk yaitu air langsung bisa diambil karena kondisi operasi pada suhu 110°C memungkinkan untuk menguapkan air yang terbentuk.

Dari hasil analisis ekonomi diperoleh hasil yaitu Percent Return On amil alkohol ini layak untuk didirikan.

(6)

6

A. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai negara berkembang, saat ini masih mengandalkan impor bahan industri kimia untuk memenuhi kebutuhan proses produksi perusahaan-perusahaan kimia dalam negeri. Dewasa ini kemajuan teknologi khususnya di bidang industri kimia sedang mengalami peningkatan yang signifikan. Industri ini mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi maupun bahan jadi yang siap untuk dipasarkan. Permintaan pasar akan kebutuhan bahan-bahan kimia semakin meningkat sehingga pembangunan industri kimia perlu ditumbuh kembangkan.

Salah satu bahan kimia yang banyak digunakan adalah Amil asetat, amil asetat adalah salah satu ester asetat yang memiliki rumus kimia sebagai berikut CH3COOC5H11. Amil asetat diperoleh dari proses esterifikasi amil alkohol dan asam asetat melalui proses batch maupun kontinyu. Di dalam industri kimia, amil asetat banyak digunakan sebagai bahan intermediet

maupun bahan baku. Dalam industri amil asetat banyak digunakan sebagai pelarut (solvent). Amil asetat merupakan pelarut dengan titik didih menengah (medium boiling solvent), yang secara cepat melarutkan resin-resin dan memberikan ketahan pada lapisan pelindung.

Amil asetat dapat digunakan sebagai bahan kimia untuk cat, penyamakan kulit, tekstil dan bahan industri sablon. Kegunaan lainnya sebagai bahan obat-obatan, parfum, tepung sintetis dan sebagai komponen pada aroma sintetis seperti apricot, pisang, pir, nanas, delima, dan raspberry (Mc Ketta. 1977).

(7)

7

B. PERANCANGAN KAPASITAS

Data impor kebutuhan amil asetat Indonesia diperoleh dari Biro Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2007 sampai 2011. Data tersebut dapat dilihat

(8)

8

C. PROSES PEMBUATAN AMIL ASETAT

Sintesa amil asetat dilakukan dengan proses esterifikasi. Berikut ini adalah macam-macam proses esterifikasi yang meliputi (Kirk dan Othmer, 1952):

1. Sintesa ester dari asil halida, 2. Sintesa ester dari asam anhidrid, 3. Sintesa ester dari asam amino,

4. Sintesa ester dari garam dan alkil halida, 5. Sintesa ester dari asam nitrat,

6. Sintesa ester dari karbon monoksida, 7. Sintesa ester dari asam organik.

Menurut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh masing-masing reaksi amil asetat maka dipilih pembuatan amil asetat dari asam organik (asam asetat) dan alkohol (amil alkohol) dengan pertimbangan bahan baku tidak korosif dan tidak beracun. Reaksi esterifikasi berlangsung secara reversible pada suhu 100-150°C dan tekanan 1 atm dengan mengikuti orde 1 terhadap asam asetat, sehingga untuk memperoleh amil asetat sebesar mungkin maka kecepatan reaksi kearah kanan harus lebih besar dari pada kecepatan reaksi ke arah kiri. Reaksi esterifikasi amil asetat terjadi dengan melepaskan panas (eksotermis).

D. TINJAUAN KINETIKA

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, proses esterifikasi amil asetat dari amil alkohol dan asam asetat yang berjalan pada orde satu, mempunyai persamaan laju reaksi sebagai berikut (Chiang et al., 2002):

CH3COOH + C5H11OH CH3COOC5H11 + H2O kf

(9)

9 -rA= (

)

Karena , maka:

-rA= ( )

Dalam kasus ini reaksi yang berjalan ke kiri diabaikan karena:

1. Salah satu produk (air) yang terbentuk dapat langsung terambil dengan cara diuapkan ke rectifier, sehingga reaksi ke kiri dihambat

2. Nilai konstanta kecepatan reaksi ke kiri kecil Sehingga persamaan laju reaksi menjadi -rA= ( )

Keterangan:

rA : Laju Reaksi (mol/L.s)

C : Konsentrasi Komponen (mol/L)

kf : Konstanta Kecepatan Reaksi ke kanan (s-1) kb : Konstanta Kecepatan Reaksi ke kiri (s-1) Keq : Konstanta Kesetimbangan

Reaksi esterifikasi antara asam asetat dan amil alkohol menjadi amil asetat bersifat eksotermis, kedua reaksi berjalan pada fase cair-cair di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 110°C dan tekanan atmosferis.

Diagram alir proses pembuatan amil asetat dari asam asetat dan amil alkohol dapat dilihat pada Gambar 1 (kualitatif) dan Gambar 2 (kuantitatif)

...(2)

……....(3)

(10)

10 Diagram Alir Kualitatif

(11)

11 Diagram Alir Kuantitatif

(12)

12 E. SPESIFIKASI ALAT UTAMA PROSES

1. Reaktor 01 (R-01)

Kode : R-01

Fungsi : Mereaksikan asam asetat dan amil alkohol dengan katalis padat amberlyst 15

Tipe : Reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) Bahan konstruksi : Stainless steel 304

Kondisi operasi

(13)

13 Harga : US $ 124.502,78

2. Rectifier (D-1.1)

Kode : D-1.1

Fungsi : Mengambil komponen ringan (air) dari komponen berat (asam asetat dan amil alkohol)

Jenis : Sieve Tray Column

Bahan konstruksi : Stainless steel 304 Spesifikasi alkohol) dari komponen ringan (asam asetat dan air) Jenis : Sieve Tray Column

(14)

14 sampai 98% sebanyak 2.538,16 kg/j

Jenis : Plat Sieve Tray Column

(15)

15

Pabrik ini menggunakan modal tetap sebesar Rp. 105.842.076.609,30 dan modal kerja sebesar Rp. 94.786.165.291,76. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh parameter-parameter ekonomi sebagai berikut: Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 49,12% dan setelah pajak sebesar 34,38%; Pay Out Time (POT) sebelum pajak sebesar 1,69 tahun sedangkan setelah pajak sebesar 2,25 tahun; Break Even Point (BEP) sebesar 43,40%;

Shut Down Point (SDP) sebesar 26,88%; dan Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 35,99%. Adapun untuk gambar hasil analisis dapat dilihat sebagai berikut :

(16)

16 G. Kesimpulan

Pabrik amil asetat digolongkan pabrik beresiko rendah, karena pabrik beroperasi pada pada tekanan 1 atm dan suhu 110oC. Analisa kelayakan ekonomi pabrik amil asetat dinyatakan sebagai berikut:

1. Kentungan sebelum pajak sebesar Rp. 52.886.789.807,51 per tahun dan keuntungan setelah pajak sebesar Rp. 37.020.752.865,26 per tahun. 2. ROI(Return On Investment) sebelum pajak adalah 49,12%.

ROI(Return On Investment) sesudah pajak adalah 34,38%.

ROI (Return On Invesment) sebelum pajak untuk pabrik beresiko rendah minimal 11% (Aries dan Newton, 1954).

3. POT(Pay Out Time) sebelum pajak adalah 1,69 tahun

POT(Pay Out Time) sesudah pajak adalah 2,25 tahun

POT (Pay Out Time) sebelum pajak untuk pabrik beresiko rendah maksimal 5 tahun (Aries dan Newton, 1954).

4. BEP (Break Event Point) adalah 43,28% dan SDP (Shut Down Point)

adalah 43,87%. BEP untuk pabrik kimia pada umumnya berkisar antara 40%-60%.

5. DCF (Discounted Cash Flow) adalah 35,99%. DCF yang dapat diterima harus lebih besar dari bunga pinjaman di bank. Besarnya DCF

untuk pabrik beresiko rendah minimal 1,5 kali besarnya bunga bank.

(17)

17 DAFTAR PUSTAKA

Aries, R.S., Newton, RD., 1954, “Chemical Engineering Cost Estimation, Mc. Graw Hill Book Company Inc, New York Toronto London

Badan Pusat Statistik.,2007, Data Impor Indonesia ,BPS Indonesia, http: www.bps.go.id

Chiang, C.L. Kuo, C.C. Yu, and David S.H. Wong, Design Alternatives for Amyl Acetate Process: Coupled Reactor / Column and Reactive Distillation, Industrial & Engineering Chemistry Research vol 41, no. 13.

Kirk, R.E. and Othmer, D.F., 1952, Encyclopedia of Chemical Technology 3rd ed., The Inter Science Encyclopedia, Inc., New York.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Proses kualitatif Prarancangan Pabrik Amil Asetat
Gambar 2.1. Diagram Alir Proses kuantitatif Prarancangan Pabrik Amil Asetat
Gambar 3. Grafik analisa ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian tersebut menyebutkan bahwa pustaka genom yang telah dikonstruksi memiliki kualitas yang ideal untuk digunakan dalam tahap sekuensing serta data sekuen yang

huruf yang digunakan dalam promosi Awesome Creative Studio adalah :.

Dengan mengucap puji syukur Alhandulillah penulis panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta InayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Penentuan suhu proses HMT dilakukan dengan pertimbangan bahwa suhu proses tidak menyebabkan perubahan sifat birefringence granula pati dan mampu menghasilkan pati dengan

ANALISIS PRINSIP MENGENAL NASABAH DALAM PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PENSIUN PT BTPN CABANG SURAKARTA.. Allana

Tujuan khususnya adalah mengkaji karakteristik contoh (usia,kelas, uang saku, usia menarche), status gizi contoh, faktor pendorong dan penghambat penyerapan zat besi

Hasil: Terdapat perbedaan pengaruh penggunaan media video dalam handphone dan metode ceramah terhadap peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar pada

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di TK Al- Manshuriyyah yaitu keterampilan anak yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari masih