1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Meningkatnya efisiensi industri pasar modal di Indonesia dan menambah daya tarik untuk berinvestasi menjadi sesuatu yang diharapkan dari hadirnya Bursa Efek Indonesia ini. Bursa Efek Indonesia merupakan sarana untuk memfasilitasi perdagan derivatif, perdagangan saham dan surat utang. Sektor aneka industri adalah salah satu bagian dari perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia. Produk – produk yang dihasilkan ini memiliki tingkat penjualan yang tinggi yang dapat berdampak pada pertumbuhan sector industri ini. Sektor Aneka Industri terdiri dari dari beberapa sub sektor yaitu sub sektor otomotif dan komponen, sub sektor tekstil dan garmen, sub sektor mesin dan alat berat, sub sektor alas kaki, sub sektor kabel dan sub sektor elektronika yang perkembangannya terbilang cepat. (IDX,2017)
Perusahaan-perusahaan yang bergerak pada sektor industri barang konsumsi mempunyai aktivitas operasi yang tinggi sehingga menyebabkan perusahaan harus mampu mengelola setiap aktivitasnya agar dapat memperoleh keuntungan dan mampu memaksimalkan profitabilitas serta dapat mengendalikan perputaran modal kerja. Untuk dijadikan objek penelitian tersebut yang berjumlah 42 perusahaan pada tahun 2017. Alasan penulis memilih sektor aneka industri adalah karena sektor aneka industri merupakan sektor yang sangat rentan ketika terjadi krisis salah satunyasaat ini sektor aneka industri mengalami penurunan pada bagian industri otomotif dan komponen mengalami penurunan 7,03% sejak awal tahun seiring dengan penurunan industri manufaktur karena permintaan akan otomotif yang menurun yang biasanya akan melemahkan permintaan, namun ketika ekonomi mengalami peningkatan sektor aneka industri juga mengalami peningkatan pada permintaan terhadap produknya. Oleh karena
2
itu berinvestasi pada sektor ini bagus dilakukan ketika ekonomi bertumbuh dengan cepat merupakan salah satu 2 industri yang berpengaruh bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. (IDX,2017)
Tabel 1.1
Daftar Nama Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri
dalam Bursa Efek Indonesia
No. Nama Perusahaan No. Nama Perusahaan
1 PT Astra International Tbk 22 Asia Pacific Investama Tbk 2 PT Astra Otoparts Tbk 23 Pan Brothers Tbk
3 PT Garuda Metalindo Tbk 24 Asia Pacific Fibers Tbk 4 PT Indo Kordsa Tbk 25 Ricky Putra Globalindo Tbk 5 PT Goodyear Indonesia Tbk 26 Sri Rejeki Isman Tbk
6 PT Gajah Tunggal Tbk 27 Sunson Textile Manufacture Tbk 7 PT Indomobil Sukses
International Tbk 28 Star Petrochem Tbk 8 PT Indospring Tbk 29 Tifico Fiber Indonesia Tbk 9 PT Multi Prima Sejahtera
Tbk 30 Trisula International Tbk
10 PT Multistrada Arah Sarana
Tbk 31 Nusantara Inti Corpora Tbk
11 PT Nipress Tbk 32 Sumi Indo Kabel Tbk 12 PT Prima Alloy Steel
Universal Tbk 33
Jembo Cable Company Tbk 13 PT Selamat Sempurna Tbk 34 KMI Wire & Cable Tbk 14 Polychem Indonesia Tbk 35 Kabelindo Murni Tbk
15 Argo Pantes Tbk 36 Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk
16 Trisula Textile Industries
Tbk 37
Voksel Electric Tbk 17 Century Textile Industry
Tbk 38
Sat Nusapersada Tbk
18 Eratex Djaja Tbk 39 Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk 19 Ever Shine Tex Tbk 40 Garuda Maintenance Facility Aero
Asia Tbk
20 Panasia Indo Resources Tbk 41 Steadfast Marine Tbk 21 Indo Rama Synthetics Tbk 42 Grand Kartech Tbk (Sumber: IDX,2016 )
3 1.2 Latar Belakang Penelitian
Dengan semakin berkembangnya pesatnya perusahaan manufaktur, jasa maupun dagang di Indonesia, dari masa ke masa membuat perusahaan harus bersaing dengan pesaing lainnya. Persaingan ini dilakukan mengembangkan produk yang berkualitas sehingga mampu diterima di pangsa pasar serta dapat memenuhi selera konsumen.
Memperbaiki kualitas secara terus menerus adalah suatu hal yang penting bagi sebuah perusahaan. Ketika suatu produk sudah mengecewakan maka konsumen akan melakukan komplain, produk yang ditarik atau beralih dari produk tersebut.
Hal ini dapat mempengaruhi penjualan yang mengakibatkan profitabilitas yang didapatkan semakin rendah. Penekanan pada kualitas akan meningkatkan profitabilitas. Dengan meningkatkan biaya pencegahan dan penilaian maka biaya kegagalan akan menurun, biaya pencegahan muncul untuk mencegah terjadinya kualitas yang buruk dalam produk atau jasa yang dihasilkan sedangkan biaya penilaian digunakan untuk menghindari dikirimnya barang- barang yang tidak sesuai kualitas kepada pelangggan.Semakin kecil biaya kegagalan semakin bagus kualitas produk tersebut. Menurut Baldric Siregar, dkk (2013: 285) kualitas adalah berbeda antara satu orang dan orang lain. Biasanya kualitas dapat dilihat dari dua faktor utama berikut ini:
1. Memuaskan harapan konsumen yang berkaitan dengan atribut-atribut harapan konsumen.
2. Memastikan seberapa baik produk dapat memenuhi aspek-aspek teknis dan desain produk tersebut, kesesuaian kinerja dengan standar yang diharapkan, dan kesesuaian dengan standar pembuatnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan kualitas suatu barang atau produk sangatlah penting. Ketika suatu barang telah mengecewakan maka konsumen akan beralih dari produk tersebut dan melakukan komplain. Ini dapat mempengaruhi laba yang akan didapatkan. Berikut adalah persentase biaya kualitas pada tahun 2009 dan 2013.
4
TABEL 1.2
Biaya Kualitas PT. Perkebunan Nusantara VIII 2009
Item 2009 %
Total Biaya Kegagalan Internal
3.639.789.559 60,61
Total Biaya Penilaian 664.474.589 11,07
Total Biaya Pencegahan 1.700.672.628 28.32
Total Biaya Kegagalan eksternal
- -
Total Biaya Kualitas 6.669.411.365 100
Sumber : Data yang diolah
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwasannya biaya kendali yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian tidak seimbang. Proporsi biaya kendali yaitu biaya pencegahan dan biaya penilaian totalnya adalah 39.39% proporsi biaya kegagalan yaitu biaya kegagalan intern dan biaya kegagalan ekstern totalnya adalah 60.61%. Dengan demikian pengeluaran biaya kualitas terbesar terdapat dari biaya kegagalan intern yaitu sebesar 60.61%. Sedangkan untuk biaya terbesar kedua adalah biaya pencegahan, yaitu sebesar 39.39%. Menurut wawancara dengan Manajer Quality Assurance, sebenarnya PT. Perkebunan Nusantara VIII telah berusaha melakukan tindakan pencegahan, akan tetapi kegagalan yang terjadi dalam memproduksi teh memang cukup tinggi. Biaya penilaian yang terjadi di PT. Perkebunan Nusantara VIII memiliki sebesar 11.07% dari total biaya kualitas. Biaya yang terdapat pada biaya penilaian hanya biaya gaji karyawan yang melakukan inspeksi dan pemeriksaan mutu. Pada PT.
Perkebunan Nusantara VIII tidak terdapat biaya kegagalan ekstern karena perusahaan tidak menerima retur dan keluhan dari pelanggan.
5 Analisis biaya kualitas pergolongan adalah analisis yang dapat dilakukan dengan membandingkan tiap golongan biaya kualitas terhadap total biaya kualitas.
Darigambar diatas dapat disimpulkan biaya terbesar terdapat pada biaya kegagalan internal,biaya pencegahan dan biaya penilaian. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu menangani penyebab terjadinya produk yang gagal lebih dulu agar produk gagal yang terjadi dapat berkurang sehingga biaya kegagalan intern dapat ditekan. Untuk itu, perlu ada tambahan biaya pada kategori biaya pencegahan. Terlebih lagi, jika penanganan baik dan sungguh - sungguh, tambahan biaya pencegahan akan lebih kecil dari pengurangan biaya kegagalan intern, sehingga
secara keseluruhan total biaya kualitas akan berkurang. (Riki Martusa,2011)
Tabel 1.3
PERSENTASE BIAYA KUALITAS
PT Industri Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati tahun 2013
Item Jumlah (Rp) Persentase (%)
Total Biaya Kegagalan Internal
36.388.600,00 56,40
Total Biaya Penilaian 13.072.300,00 20,26
Total Biaya Pencegahan 8.777.250,00 13,60
Total Biaya Kegagalan eksternal
6.277.000,00 9,73
Total Biaya Kualitas 64.515.150,00 100
Sumber : Data yang sudah diolah
PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati yang terdiri atas biaya kendali dibandingkan dengan biaya kegagalan tidak seimbang. Proporsi biaya kendali yang terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian secara keseluruhan adalah 33,86% .Proporsi biaya kegagalan yang terdiri dari biaya kegagalan intern dan biaya kegagalan ekstern secara keseluruhan adalah 66,13%. Berdasarkan data
6
tersebut maka terlihat bahwa pengeluaran biaya kualitas terbesar (lebih dari setengah bagian) berasal dari biaya kegagalan yaitu sebesar 66.13 %. Hal ini menandakan bahwa perusahaan kurang memperhatikan hal-hal yang dapat mencegah terjadinya kegagalan produk. Menurut wawancara dengan Manajer produksi dan teknik, sebenarnya PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati telah berusaha melakukan tindakan pencegahan, akan tetapi kegagalan yang terjadi dalam memproduksi benang memang cukup tinggi. Biaya penilaian yang terjadi di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Tohpati 20.26% dari total biaya kualitas.
Biaya yang terdapat pada biaya penilaian hanya biaya penilaian, biaya pemeriksaan bahan baku, biaya penilaian produk, dan biaya proses. Analisis biaya kualitas pergolongan adalah analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan tiap golongan biaya kualitas terhadap total biaya kualitas. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu menangani penyebab terjadinya produk cacat lebih dulu agar produk cacat yang terjadi dapat berkurang sehingga biaya kegagalan intern dapat ditekan. Untuk itu, perlu ada tambahan biaya pada kategori biaya pencegahan.
Terlebih lagi, jika penanganan baik dan sungguh-sungguh, tambahan biaya pencegahan akan lebih kecil dari pengurangan biaya kegagalan intern, sehingga secara keseluruhan total biaya kualitas akan berkurang. (Putu Agus, 2015)
Fenomena lain dapat dilihat dari kasus PT Gajah Tunggal menarik sekitar 196.926 ban ditarik pada periode April–September 2016 karena ban yang beredar tidak sesuai dengan standar kualitas yang diisyaratkan Nadational Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).(Febri Ardani Saragih, 2016) dan pada tahun 2017 melakukan penarikan lagi, yang mengakibatkan kerugian. GJTL membukukan rugi bersih sebesar Rp 140,7 miliar di kuartal III-2017. Sementara di kuartal III-2016 perusahaan ini mampu meraih laba bersih sebesar Rp 582,9 miliar. Catharina menjelaskan, kerugian disebabkan sebagian besar oleh penarikan produk secara sukarela yang dilakukan pada Juli 2017 serta biaya yang dikeluarkan terkait dengan refinancing Senior Secured Notes 2018, yang telah selesai pada September 2017. (Rizki Caturini,2017)
Berdasarkan permasalahan di atas penulis mengamsumsikan bahwa dalam mengembangkan produk atau jasa yang berkualitas, harus mengeluarkan suatu
7 biaya yaitu biaya kualitas. Biaya kualitas ini digunakan untuk memperbaiki kualitas sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Biaya kualitas itu terdiri dari biaya pencegahan,biaya penilaian,biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal. Biaya ini akan berfokus pada biaya pencegahan dan biaya penilaian,karena apabila biaya pencegahan dan biaya penilaian untuk produk tersebut tinggi maka biaya kegagalan yang terjadi bisa berkurang dan begitupun sebaliknya.
Menurut Baldric Siregar, dkk (2013: 288) biaya pencegahan adalah biaya pencegahan (prevention cost) adalah biaya yang terjadi karena adanya usaha untuk mencegah terjadinya kegagalan dalam menjalankan aktivitas jasa dan/atau produk yang berkualitas rendah. Pada umumnya, peningkatan biaya pencegahan diharapkan akan menghasilkan penurunan biaya kegagalan.
Menurut Baldric Siregar, dkk (2013: 288) biaya penilaian (appraisal cost) adalah biaya yang terjadi kerena dilakukannya penentuan apabila produk dan/atau jasa yang dihasilkan telah sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen.
Menurut Baldric Siregar, dkk (2013: 288) biaya kegagalan internal adalah biaya yang terjadi pada saat produk dan/atau jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen. Ketidaksesuaian ini terdeteksi pada saat produk masih berada di pihak perusahaan atau sebelum dikirim ke pihak luar perusahaan.
Menurut Baldric Siregar, dkk (2013: 289) biaya kegagalan eksternal adalah biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang terjadi pada saat produk dan/atau jasa yang dihasilkan tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen dan diketahui setelah produk berada diluar perusahaan atau sudah ditangan konsumen.
Biaya kualitas sangat berpengaruh terhadap profitabilitas, semakin baik kualitas produk maka nilai penjualan akan meningkat terhadap produk begitupun sebaliknya. Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk mencapai laba yang optimal terutama pada perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur sangat memperhatikan kualitas produk yang akan dipasarkan agar sesuai dengan selera konsumen.
8
Pentingnya biaya kualitas terhadap profitabilitas sebelumnya sudah diteliti oleh penelitinya sebelumnya. Dalam penelitian yang dilakukan H. Alimin Maidin,dkk (2011) mengatakan bahwa biaya kualitas memiliki hubungan yang signifikan terhadap profitabilitas secara simultan. Secara parsial, biaya pencegahan dan penilaian memiliki hubungan yang signifikan untuk meningkatkan profitabilitas, sedangkan biaya kegagalan eksternal memiliki hubungan yang signifikan untuk terhadap profitabilitas. Biaya kegagalan internal tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan pada penelitian Sodiq (2009) pengaruh biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Dengan adanya fenomena tersebut dan perbedaan hasil- hasil penelitian yang dilakukan peneliti-peneliti terdahulu membuat penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap hal ini dengan judul yang akan diteliti
“Analisis Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal dan Biaya Kegagalan Eksternal terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013-2017)”
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas tentang keterkaitan antara biaya kualitas terhadap profitabilitas, membuat ini menarik untuk diteliti. Dalam perjalanan suatu perusahaan seringkali dihadapkan masalah dengan mempertahankan kelangsungan hidupnya, salah satunya adalah untuk meningkatkan profitabilitas di dalam perusahaan. Semakin baik kualitas produk maka nilai penjualan terhadap produk meningkat. Ketika nilai penjualan atas produk meningkat maka profitabilitas juga meningkat serta biaya kualitas yang dikeluarkan berkurang karena barang tersebut mempunyai kualitas yang baik dan sebaliknya.
Dengan demikian perusahaan wajib memperbaiki kualitas secara terus menerus agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan lainnya. Akan tetapi, kenyataannya pernyataan tersebut tidak sesuai dengan perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia tahun 2013 -2017, masih banyak perusahaan yang
9 memiliki biaya kualitas tinggi. Beberapa studi terdahulu terkait dengan penelitian ini mengungkapkan berbagai macam kesimpulan yang berbeda-beda oleh karena itu peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian kembali.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana biaya pencegahan,biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017 ?
2. Apakah biaya pencegahan,biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal berpengaruh secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017 ? 3. Apakah biaya kualitas berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017 : a. Apakah biaya pencegahan berpengaruh terhadap profitabilitas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017?
b. Apakah biaya penilaian berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017?
c. Apakah biaya kegagalan internal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017?
d. Apakah biaya kegagalan eksternal berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017?
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan yang dikemukakan seperti diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui biaya pencegahan,biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal dan profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017.
2. Untuk mengetahui pengaruh biaya pencegahan,biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal secara simultan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017.
10
3. Untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas secara parsial terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 - 2017.
a. Untuk mengetahui pengaruh biaya pencegahan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017.
b. Untuk mengetahui pengaruh biaya penilaian terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017.
c. Untuk mengetahui pengaruh biaya kegagalan internal terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 - 2017.
d. Untuk mengetahui pengaruh biaya kegagalan eksternal terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2013 -2017.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberi manfaat yang dapat dilihat dari dua aspek berikut :
1.5.1 Aspek teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap pengungkapan profitabilitas . Penelitian ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengaruh biaya kualitas terhadap pengungkapan profitabilitas pada Perusahaan bagi pendidikan dan akademisi.
1.5.2 Aspek Praktis
Bagi perusahaan Manufaktur hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pemikiran untuk pengambilan keputusan kebijakan perusahaan mengenai penetapan biaya kualitas agar tercapai tujuan perusahaan dalam peningkatan profitabilitas.
11 1.6 Ruang Lingkup Penelitian
1.6.1 Lokasi dan Objek Penelitian
Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah website resmi Bursa Efek Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah website resmi Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) dan objek penelitian adalah menggunakan perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) pada tahun tahun 2013-2017.
1.6.2 Waktu dan Periode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan, terhitung mulai bulan September 2019 dengan Juni pada tahun 2020 .Periode penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Indonesia Stock Exchange) pada periode 2013-2017.
1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk dapat memperoleh gambaran mengenai skripsi ini, maka skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari sub-bab. Dengan rincian atau sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian. Terdiri dari gambaran umum objek penelitian, latar belakang penelitian, perumusan masalah, pertanyaan peneltian,tujuan penelitian, manfaat penelitian,ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN
Bab ini berisi tinjauan pustaka penelitian yaitu landasan teori mengenai kinerja dan biaya kualitas.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menegaskan pendekatan, metode dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian, pada bab ini terdiri dari objek penelitian, variable penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, serta metode dalam pengumpulan data dan analisis data.
12
BAB IV HASIL DAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan hasil penjelasan setelah diadakan penelitian, hal tersebut dapat berupa hasil analisis data dan hasil analisis perhitungan statistik serta pembahasan. Bab ini juga menjelaskan keadaan responden yang diteliti, deskripsi hasil penelitian yang telah diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu menjelaskan mengenai hasil analisis Penerapan biaya kualitas terhadap profitabilitas.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab yang berisi kesimpulan yang disajikan dalam bentuk penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian dalam Penerapan biaya kualitas terhadap profitabilitas serta saran yang diberikan berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.