RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
TAHUN 2016 – 2021
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB.I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Landasan Hukum ... 5
1.3. Maksud Dan Tujuan ... 8
1.4. Sistematika Penulisan ... 8
BAB.II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG 2.1. Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur OPD ... 10
2.2. Sumber Daya OPD ... 18
2.3. Kinerja Pelayanan OPD ... 24
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD ... 31
BAB.III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI .. 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD ... 35
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah ... 36
3.3. Telaah Renstra Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dan Renstra Provinsi Jawa Tengah dengan Kabupaten ... 41
3.4. Telaah Rencana Tata Ruang dan Kajian Lingkungan Strategis ... 46
3.5. Penentuan Isu-Isu Strategis ... 49
BAB.IV. VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi ... 54
4.2. Tujuan dan Sasaran ... 57
4.3. Strategi dan Arah Kebijakan untuk Mencapai Tujuan dan Sasaran ... 58
4.4. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD ... 58
4.5. Strategi dan Kebijakan OPD ... 63
BAB.V. RENCANA, PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Rencana Program dan Kegiatan ... 64
5.2. Indikator Kinerja ... 69
5.3. Kelompok Sasaran ... 70
5.4. Pendanaan Indikatif ... 70
BAB.VI. INDIKATOR KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KEBUMEN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 89
BAB.VII. PENUTUP ... 91
7.1. Kesimpulan. ... 91
7.2. Kaidah Transisi ... 92
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen Tahun 2016-2021. Laporan ini menggambarkan secara komperhansif substansi hasil review Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta peraturan lainnya.
Dokumen perencanaan ini mempunyai nilai yang strategis bagi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen dalam upaya mencapai tujuan pembangunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen untuk 6 (enam) tahun ke depan.
Tersusunnya dokumen Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen Tahun 2016-2021 tidak terlepas dari dukungan dan bantuan semua pihak khususnya jajaran Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih atas segala bantuan informasi dan pemikiran serta kami mohon saran atau masukan atas dokumen ini.
Kebumen,
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan strategis organisasi adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana organisasi akan diarahkan dan bagaimana pemberdayaan sumber daya yang dialokasikan untuk mencapai tujuan, selama jangka waktu tertentu dalam berbagai kemungkinan keadaan lingkungan. Perencanaan Strategis juga merupakan suatu proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan, program-program strategi yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut. Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsep organisasi menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat mengarahkan sumber daya – sumber daya organisasi secara efektif. Terdapat beberapa hal yang menunjukkan pentingnya suatu Perencanaan Strategis, yakni adalah : 1. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar, dalam
penyusunan dokumen perencanaan lainnya.
2. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
3. Perencanaan strategi memungkinkan pimpinan mempersiapkan diri terhadap kemungkinan terjadinya perubahan pada lingkungan organisasinya.
Perencanaan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang mensyaratkan suatu proses penyusunan perencanaan yang dilakukan secara komprehensif, yaitu memperhatikan aspek geografis, demografis dan ekonomi termasuk berbagai perubahan yang terjadi di masyarakatnya, sebab merencanakan sarana dan prasarana infrastruktur secara komprehensif bukan semata-mata merencanakan pembangunan gedung-gedung perkantoran dan pengembangan jaringan infrastruktur, tetapi perencanaan komprehensif juga memperhatikan faktor eksternalitas yang ditimbulkan serta penataan ruang untuk pembangunan infrastruktur dan juga mempertimbangkan aspek potensi daerah dan sumber daya yang dimiliki, untuk menentukan program yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan daerah yang akan dikembangkan, maupun tantangan yang harus diatasi dan diantisipasi.
Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang pada hakekatnya merupakan dokumen perencanaan strategis yang memuat perencanaan kinerja untuk mewujudkan Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kebumen terpilih periode 6 (enam) tahun ke depan yakni tahun 2016-2021. Dalam penyusunannya rasionalitas penyusunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen, didasarkan pada kebutuhan daerah untuk memenuhi tuntutan setiap perubahan yang selalu dinamis, dengan pemberdayaan kemampuan kapasitas internal sumber daya yang ada untuk melaksanakan dan mendukung tugas dan fungsi OPD dan sekaligus adanya cita-cita agar Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen mampu menjadi fasilitator dari perubahan tersebut melalui upaya-upaya pengembangan infrastruktur untuk mempersiapkan diri dalam rangka persaingan global antardaerah ataupun antarnegara maupun dinamika perubahan yang terjadi dan kecenderungan perubahan di masa depan pada tataran makro ekonomi dan mikro ekonomi dengan tetap berpedoman pada Rencana Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kebumen periode tahun 2016-2021.
Proses Penyusunan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 diawali dengan pembentukan Tim Penyusun Renstra OPD, orientasi mengenai Renstra OPD, penyusunan agenda kerja Tim Renstra OPD serta pengumpulan data dan informasi. Tim Penyusun Renstra OPD dipersiapkan oleh Kepala OPD dan diusulkan kepada kepala daerah untuk ditetapkan dengan surat keputusan Kepala Daerah. Orientasi mengenai renstra digunakan untuk menyamakan persepsi dan memberikan pemahaman terhadap berbagai peraturan perundang-undangan berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah, keterkaitan dengan dokumen perencanaan lainnya, teknis penyusunan dokumen, menganalisis serta menginterpretasikan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah yang diperlukan dalam penyusunan Renstra OPD. Penyusunan agenda kerja Tim Renstra OPD digunakan untuk membantu koordinasi dan integrasi antara proses penyusunan renstra OPD dengan penyusunan RPJMD. Data dan informasi merupakan unsur penting dalam perumusan rencana yang akan menentukan kualitas dokumen
rencana pembangunan, oleh karena itu sangat diperlukan data dan informasi yang akurat, relevan serta akuntabel.
Tahap penyusunan rancangan Renstra OPD meliputi tahap perumusan rancangan Renstra OPD dan tahap penyajian rancangan Renstra OPD. Perumusan isi dan substansi rancangan Renstra OPD sangat menentukan kualitas dokumen Renstra OPD yang akan dihasilkan. Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun rancangan Renstra OPD adalah rancangan awal RPJMD yang menunjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh OPD selama 6 tahun, baik untuk mendukung visi, misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi OPD. Hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan perumusan rancangan Renstra OPD disusun secara sistematis ke dalam naskah rancangan Renstra OPD dengan sistematika mengacu pada lampiran IV Permendagri Nomor 54 Tahun 2010.
Tahapan penyusunan Rancangan Renstra OPD dapat digambarkan dalam bagan alur sebagai berikut :
Gambar 1.1
Bagan Alur Penyusunan Rancangan Renstra
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen
Analisis Gambaran pelayanan OPD Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan Strategi dan kebijakan Perumusan rencana kegiatan , indikator kinerja , kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD Pengolahan data dan informasi Perumusan visi dan misi OPD Perumusan Tujuan Perumusan sasaran Rancangan Renstra -OPD Pendahuluan Gambaran pelayanan SKPD
isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi
visi, misi, tujuan dan sasaran , strategi dan kebijakan
rencana program , kegiatan , indikator kinerja , kelompok sasaran dan pendanaan indikatif
indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD . Perumusan
indikator kinerja OPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran
RPJMD SPM Renstra -KL dan Renstra Kabupaten / Kota Penelaahan RTRW
Rancangan Renstra -OPD
Nota Dinas Pengantar Kepala OPD perihal penyampaian
Rancangan Renstra -OPD kepada Bappeda Penelaahan KLHS Renstra -KL dan Renstra Kabupaten / Kota Renstra -KL dan Renstra OPD Provinsi
Keterkaitan Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen dengan dokumen perencanaan lain dapat digambarkan dalam bagan alur sebagai berikut:
Gambar 1.2
Keterkaitan Antar Dokumen Perencanaan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kebumen Tahun 2005-2025 sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010-2025 merupakan dokumen perencanaan jangka panjang daerah yang menjadi acuan penyusunan dokumen perencanaan jangka menengah (RPJMD). Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan mencerminkan urgensi permasalahan yang akan diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya, oleh karena itu tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbeda-beda, tetapi semua harus berkesinambungan dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Kebumen Tahun 2005–2025 sebagaimana yang tercantum dalam RPJP yaitu
“KEBUMEN YANG MANDIRI DAN SEJAHTERA BERBASIS AGROBISNIS”
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kebumen Tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang tahap ke dua (2010 – 2015) dan tahap ke tiga (2016 – 2021). Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) tahap ke dua ditujukan untuk lebih mengembangkan penataan kembali dan melanjutkan pembangunan di segala bidang, dengan menekankan upaya terwujudnya peningkatan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia termasuk kemampuan pengetahuan dan teknologi serta penguatan daya saing perekonomian, sedangkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahap ke tiga ditujukan untuk mewujudkan peningkatan, pengembangan dan penguatan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen tahun 2016-2021 merupakan bagian integral dari RPJMD Kabupaten Kebumen tahun 2016-2021 yang pelaksanaannya akan dijabarkan di dalam Rencana Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setiap tahun mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021.
1.2. Landasan Hukum
Renstra Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen disusun berdasarkan kepada Undang-undang dan Peraturan Perundang-undangan lainnya yang berlaku, antara lain adalah:
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor
5587), sebagaimana diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025; (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010–2014;
12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri E Nomor 3, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9);
13. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2005–2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 36);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 17 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010–2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2010 Nomor 17, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 50);
15. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 20 Tahun 2012 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2012 Nomor 20, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 93);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 20 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 13 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kebumen (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2008 Nomor 13);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 23 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kebumen Tahun 2011–2031 (Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2012 Nomor 23, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 96);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2016–2021.
19. Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
20. Peraturan Bupati Kebumen Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen Tahun 2016-2021 bermaksud untuk:
1) Menjamin berlangsungnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan pengendalian, pelaporan dan pengawasan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen pada setiap tahun anggaran selama 6 (enam) tahun ke depan;
2) Memberikan arah bagi perencanaan dalam jangka enam tahun ke depan;
3) Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar dokumen perencanaan;
4) Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efektif, efisien, dan berkelanjutan;
5) Memberikan indikator untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan daerah.
Tujuan dibuatnya Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen Tahun 2016-2021 adalah untuk : 1) Tersedianya dokumen perencanaan jangka menengah yang
merupakan penjabaran visi misi Bupati Kebumen yang terkait dengan tupoksi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 6 (enam) tahun mendatang;
2) Sebagai pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) tahunan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen.
1.4. Sistematika Penulisan
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, sistematika penulisan Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II GAMBARAN PELAYANAN OPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi OPD 2.2 Sumber Daya OPD
2.3 Kinerja Pelayanan OPD
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
BAB III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OPD
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3 Telaahan Renstra Provinsi dengan Kabupaten
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5 Penentuan Isu – Isu Strategis
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah 4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN KEBUMEN
2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi OPD
Berdasarkan Peraturan Bupati Kebumen Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, dan bidang pertanahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah, menjalankan fungsi sebagai berikut:
a. penyusunan rencana dan program di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
b. perumusan kebijakan di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
c. pelaksanaan koordinasi di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
d. pelaksanaan kebijakan di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
e. pengendalian, evaluasi dan pelaporan di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan; f. pelaksanaan administrasi dinas bina marga, sumber daya air, cipta
karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
g. pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Bupati Kebumen Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang berperan sebagai urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum dan penataan ruang, dan bidang pertanahan yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah, terdiri atas 1 Kepala Dinas, 1 Sekretaris, 3 Kepala Bidang, 2 Kepala Sub Bagian dan 9
Kepala Seksi, 9 Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), serta Kelompok Jabatan Fungsional.
Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, meliputi:
a. Kepala Dinas
b. Sekretaris, membawahi :
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; 2. Subbagian Umum dan Kepegawaian. c. Bidang Bina Marga, membawahi :
1. Seksi Jalan
2. Seksi Jembatan; dan
3. Seksi Operasional dan Pemeliharaan.
d. Bidang Cipta Karya dan Penataan Ruang, membawahi 1. Seksi Bangunan Gedung.
2. Seksi Perumahan, Tata Ruang dan Pertanahan; dan 3. Seksi Prasarana dan Sarana Permukiman.
e. Bidang Sumber Daya Air 1. Seksi Irigasi;
2. Seksi Sungai, Pantai dan Drainase; dan 3. Seksi Air Baku
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) wilayah : 1. UPTD Gombong
2. UPTD Karanganyar 3. UPTD Kebumen 4. UPTD Kutowinangun 5. UPTD Prembun. 6. UPT SDA Sempor
7. UPT SDA Kedungsamak 8. UPT SDA Kaligending 9. UPT SDA Bedegolan
Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen
KABIDANG BINA MARGA
...
KASUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN ... SEKRETARIS ... KASUBBAG PERENCANAAN & Keuangan ...
KABIDANG CIPTA KARYA DAN PENATAAN RUANG
...
KEPALA DINAS
...
KABIDANG SUMBER DAYA AIR
...
KA. UPT DPU WIL. KUTOWINANGUN
...
KA. UPT DPU WIL. KARANGANYAR
...
KA. UPT DPU WIL. GOMBONG
...
KA. UPT DPU WIL. KEBUMEN
...
KA. UPT DPU WIL. PREMBUN ... KASI IRIGASI ... KASI SPD ...
KASI OPERASIONAL & PEMELIHARAAN ... KASI JEMBATAN ... KASI JALAN ...
KASI PRASARANA & SARANA PERMUKIMAN
...
KASI PERUMAHAN, TATA RUANG DAN PERTANAHAN
...
KASI BANGUNAN GEDUNG
...
KA. UPT SDA. SEMPOR
...
KA. UPT SDA KEDUNGSAMAK
...
KA. UPT SDA KALIGENDING
...
KA. UPT SDA Bedegolan
...
KASI Air Baku
Adapun rincian tugas pokok dan fungsi jabatan struktural pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen berdasarkan Peraturan Bupati Kebumen Nomor 7 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang sebagai berikut :
Nama Jabatan
: Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Tugas Pokok
: Memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas. Fungsi : 1) penyusunan rencana dan program di bidang bina
marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
2) perumusan kebijakan di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
3) pelaksanaan koordinasi di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
4) pelaksanaan kebijakan di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
5) pengendalian, evaluasi dan pelaporan di bidang bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
6) pelaksanaan administrasi dinas bina marga, sumber daya air, cipta karya dan penataan ruang, dan pertanahan;
7) pengendalian penyelenggaraan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas;
8) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Nama Jabatan
: Seketaris Tugas
Pokok
: melaksanakan perumusan rencana, pengoordinasian, pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pembinaan ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, administrasi penanganan aduan dan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas.
Fungsi : a. pengoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas; b. pengoordinasian penyusunan rencana dan
program kerja di lingkungan Dinas;
c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, organisasi dan tata laksana, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama,
hubungan masyarakat, penanganan aduan, arsip dan dokumentasi di lingkungan Dinas; d. pengoordinasian, pembinaan dan penataan
organisasi dan tata laksana di lingkungan Dinas; e. pengoordinasian dan penyusunan peraturan
perundang-undangan di lingkungan Dinas;
f. pengoordinasian pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi;
g. penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah di lingkungan Dinas;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
i. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya
Nama Jabatan
: Kasubbag Perencanaan dan Keuangan, Tugas
Pokok
: melakukan penyiapan bahan perumusan, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pengumpulan dan penyusunan bahan rencana program dan anggaran, pengelolaan data dan informasi, pengelolaan keuangan, penatausahaan keuangan, akuntansi dan pelaporan serta pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di lingkungan Dinas.
Nama
Jabatan
: Kasubbag Umum dan Kepegawaian Tugas
Pokok
: melakukan penyiapan bahan
perumusan,pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pembinaan ketatausahaan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang milik daerah, kerjasama, kearsipan, dokumen, keorganisasian dan ketatalaksanaan, kehumasan, kepegawaian, administrasi penanganan aduan dan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas..
Nama
Jabatan
: Bidang Bina Marga Tugas
Pokok
: melaksanakan perumusan rencana, pengoordinasian, pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi jalan, jembatan, operasional dan pemeliharaan. Fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan jalan;
b. penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan jembatan; c. penyiapan bahan perumusan kebijakan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan operasional dan pemeliharaan; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai tugas dan fungsinya Nama Jabatan : Seksi Jalan Tugas Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi penyelenggaraan pembangunan dan peningkatan jalan, serta perencanaan pembangunan dan peningkatan jalan. Nama Jabatan : Seksi Jembatan Tugas Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi penyelenggaraan pembangunan dan peningkatan jembatan serta perencanaan pembangunan dan peningkatan jembatan.
Nama Jabatan
: Operasional dan Pemeliharaan Tugas
Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi penyelenggaraan pemeliharaan jalan dan jembatan serta perencanaan pemeliharaan jalan dan jembatan.
Nama Jabatan
: Bidang Sumber Daya Air Tugas
Pokok
: melaksanakan perumusan rencana, pengoordinasian, pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi irigasi, sungai dan pantai serta air baku.
Fungsi : 1) penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
irigasi;
2) penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
sungai, pantai dan drainase;
3) penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
air baku; dan
4) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya.
Nama Jabatan
: Seksi Irigasi Tugas
Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi
pelaksanaan kegiatan operasi, pemeliharaan, peningkatan dan rehabilitasi daerah irigasi, pengembangan dan pengelolaan sistem irigasi primer dan sekunder pada daerah irigasi yang luasnya kurang dari 1.000 (seribu) hektar.
Nama Jabatan
: Seksi Sungai, Pantai dan Drainase Tugas
Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pelaksanaan kegiatan operasi dan pemeliharaan sungai, pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung langsung dengan sungai, pengelolaan sumber daya air dan bangunan pengaman pantai pada wilayah sungai.
Nama Jabatan
: Seksi Air Baku Tugas
Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pelaksanaan kegiatan operasi, pemeliharaan sumber-sumber air.
Nama Jabatan
: Bidang Cipta Karya dan Penataan Ruang Tugas
Pokok
: Melaksanakan perumusan rencana, pengoordinasian, pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi bangunan gedung, perumahan, tata ruang dan pertanahan, prasarana dan sarana permukiman. Fungsi : 1) penyiapan bahan perumusan kebijakan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan bangunan gedung;
2) penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
perumahan dan tata ruang dan urusan bidang pertanahan;
3) penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan
4)
prasarana dan sarana permukiman; dan
pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
tugas dan fungsinya. Nama
Jabatan
: Seksi Bangunan Gedung Tugas
Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi perumusan, perencanaan, penelitian, pengumpulan, pengelolaan, penyajian data perencanaan pembangunan beserta anggarannya, pelaksanaan pembangunan, pembinaan, bimbingan, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan dan pengkajian serta perumusan pedoman persyaratan teknis bangunan gedung serta pelaksanaan administrasi teknik.
Nama Jabatan
: Seksi Perumahan, Tata Ruang dan Pertanahan Tugas
Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan meliputi pengawasan dan pengendalian pembangunan perumahan, pemanfaatan ruang, pembinaan dan penertiban pemanfaatan ruang serta mempertimbangkan penerbitan Izin Lokasi, Izin Mendirikan Bangunan serta izin membongkar, penyusunan regulasi kebijakan tentang pertanahan, fasilitasi dan pengadaan tanah Pemerintah Daerah, penanganan permasalahan tanah Pemerintah Daerah, koordinasi dengan instansi terkait di bidang pertanahan, perubahan fungsi tanah Pemerintah Daerah, desa dan yayasan, penetapan lokasi pembangunan.
Nama Jabatan
: Seksi Prasarana dan Sarana Permukiman Tugas
Pokok
: melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi serta pelaporan perumusan
perencanaan dan penyuluhan, pembinaan teknis dan sosialisasi prasarana dan sarana permukiman, perbaikan lingkungan, penyediaan sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi serta pelaksanaan administrasi teknik.
Nama Jabatan
: Kepala Unit Pelaksana Teknis Tugas
Pokok
: melaksanakan tugas teknis operasional dan/atau tugas teknis penunjang di lingkungan Dinas
2.2 Sumber Daya OPD
2.2.1 Sumber Daya Aparatur
Aparatur pemerintah daerah dewasa ini dituntut untuk lebih profesional didalam menjalankan tugas, terutama dalam melayani masyarakat. Secara umum manajemen kepegawaian meliputi proses usulan kenaikan pangkat, usulan kenaikan gaji berkala, usulan SPK tenaga kontrak/honorer sebagaimana kebijakan pemerintah daerah.
Pembinaan dan mengembangkan sumber daya manusia aparatur sesuai dengan latar belakang pendidikan dan kompetensi. Pengembangan potensi ini meliputi pembinaan karier seperti usulan promosi, penyertaan PNS di dalam berbagai diklat, seperti Diklat Struktural, Diklat Teknis Fungsional, dan Diklat-diklat keahlian lainnya. Termasuk didalamnya dukungan penuh terhadap PNS yang melanjutkan studi melalui ikatan dinas maupun proses ijin belajar.
Terkait dengan disiplin pegawai, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen berusaha untuk menegakkan disiplin melalui pengawasan konsistensi PNS terhadap ketentuan jam kerja dan kinerja PNS melalui upaya peringatan dan pembinaan disiplin sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen didukung oleh sumber daya manusia aparatur sebanyak 273 orang, yang secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Data 2.1
Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH PEGAWAI % 1. Strata 2 (S-2) Magister 7 2,66 2. Strata 1 (S-1) Sarjana 27 10,27 3. Diploma 3 8 3,04 4. S M U 164 62,36 5. S M P 36 13,69 6. S D 21 7,98 J U M L A H 263 100 Data 2.2
Jumlah Pegawai Berdasarkan Eselon Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO ESELON JUMLAH PEGAWAI
1. II b 1
2. III a 1
3. III b 3
4. IV a 19
Data 2.3
Pendistribusian pegawai di kantor dinas Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO RINCIAN PNS PHL
1. Kepala Dinas 1
2. Sekretariat
a. Sekretaris 1
b. Kasubbag. Perencanaan dan Keuangan - c. Kasubbag. Umum dan Kepegawaian 1 d. Jabatan Fungsional Umum Sekretariat 31 3. Bidang Bina Marga
a. Kepala Bidang 1
b. Kepala Seksi Jalan 1
c. Kepala Seksi Jembatan 1
d. Kepala Seksi Operasional dan Pemeliharaan 1 e. Jabatan Fungsional Umum Bidang Bina Marga 27 4. Bidang Cipta Karya dan Penataan Ruang
a. Kepala Bidang -
b. Kepala Seksi Bangunan Gedung 1 c. Kepala Seksi Prasarana dan Sarana
Permukiman 1
d. Kepala Seksi Perumahan, Tata Ruang dan
Pertanahan 1
e. Jabatan Fungsional Umum Bidang Cipta Karya
dan Penataan Ruang 8
5. Bidang Sumber Daya Air
a. Kepala Bidang 1
b. Kepala Seksi Irigasi 1
c. Kepala Seksi Sungai, Pantai dan Drainase 1
d. Kepala Seksi Air Baku 1
e. Jabatan Fungsional Umum Bidang Sumber
Daya Air 15
7. UPTD Wilayah
Kepala UPTD Gombong 1
Jabatan Fungsional Umum 15
Kepala UPTD Karanganyar 1
Jabatan Fungsional Umum 15
Kepala UPTD Kebumen 1
Jabatan Fungsional Umum 10
Kepala UPTD Kutowinangun 1
Jabatan Fungsional Umum 7
Kepala UPTD Prembun 1
Jabatan Fungsional Umum 4
Kepala UPTD SDA Sempor 1
Jabatan Fungsional Umum 34
Kepala UPTD SDA Kedungsamak 1
NO RINCIAN PNS PHL
Kepala UPTD SDA Kaligending 1
Jabatan Fungsional Umum 23
Kepala UPTD SDA Bedegolan 1
Jabatan Fungsional Umum 24
JUMLAH 263
Data 2.4
Jumlah pegawai berdasarkan golongan Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO GOLONGAN JUMLAH PEGAWAI
1. IV 5 2. III 63 3. II 174 4. I 21 Jumlah 263 Data 2.5
Jumlah Pegawai Berdasarkan Kepangkatan Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO KEPANGKATAN JUMLAH PEGAWAI 1. Pembina Utama Muda -
2. Pembina Tk.I 1
3. Pembina 4
4. Penata Tk. I 7
5. Penata 10
6. Penata Muda Tk.I 28
7. Penata Muda 18 8. Pengatur Tk.I 9 9. Pengatur 96 10. Pengatur Muda Tk. I 35 11. Pengatur Muda 34 12. Juru Tk. I (I/d) 2 13. Juru (I/c) 15
14. Juru Muda Tk. I (I/b) 4
15. Juru Muda (I/a) -
Jumlah 263
Berdasarkan data kepegawaian di atas, terlihat bahwa jenjang pendidikan SMU/SMK masih mendominasi personil Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen sebesar 62,36%,
jenjang pendidikan SD sebesar 7,98%, jenjang pendidikan SLTP sebesar 13,69%, sementara jenjang pendidikan kesarjanaan (S1/D3) masih jauh dari yang diharapkan dengan tingkat prosentase S2 sebesar 2,66%, S1 sebesar 10,27% dan D3 sebesar 3,04%. Terlihat bahwa rendahnya tingkat jenjang pendidikan SDM yang dimiliki DPUPR Kabupaten Kebumen memberi kontribusi cukup tinggi pada tingkat kinerja OPD. Kondisi ini mendesak untuk segera ditangani dengan memberikan ruang belajar yang seluas luasnya kepada personil DPUPR Kabupaten Kebumen untuk meningkatkan jenjang pendidikan baik dengan ijin belajar maupun tugas belajar.
2.2.2 Sarana dan Prasarana
Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen, tersedia sarana dan prasarana sebagai berikut:
Data 2.6
Sarana tempat/ ruangan di kantor dinas Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO RINCIAN JUMLAH RUANG
1. Ruang Kepala dinas 1
2. Ruang Sekretariat 1 3. Ruang Bidang 3 4. Ruang Pertemuan 2 6. Gudang 2 7. Musholla 1 8. Workshop 1 9. Rumah dinas 1
10. Tempat parkir kendaraan 2
Jumlah 14
Data 2.7
Sarana Angkutan dinas
Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO RINCIAN JUMLAH 1. Staion Wagon 5 2. Pick Up 15 3. Trailer 1 4. Kend.Berm.Angk.Brang Lain 8 5. Kend.Berm.Khusus Lain 2 6. Sepeda Motor 89 Jumlah 120
Data 2.8
Peralatan dan Mesin Sarana Kerja Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO RINCIAN JUMLAH BARANG
1. Komputer PC 41 2. Laptop 37 3. Note Book 2 4. Printer 20 5. LCD proyektor 8 6. Kamera 42 7. Handycam 2 8. Mesin Ketik 23 9. Papan tulis 13 10. Kipas angin 23 11. Faximile 1 12. Alat Hitung 15 13. AC 37 Jumlah 264 Data 2.9
Meja kursi lemari dan Mebelair Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO RINCIAN JUMLAH 1. Almari 69 2. Meja kerja 284 3. Filling kabinet 13 4. Kursi tunggu 27 5. Kursi rapat 164
6. Meja Eselon III 5
7. Meja Eselon IV 18
8. Meja komputer 19
9. Kursi eselon III 5
10. Kursi Eselon IV 18 11. Kursi Kerja 284 12. Brankas 5 13. Rak 32 14. Meja eselon II 1 15. Meja rapat 50
16 Meja kursi tamu 19
Jumlah 1003
Data 2.10
Jaringan dan Sistem Informasi Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO RINCIAN JUMLAH 1. Jaringan Telepon 13 2. Jaringan Listrik 1 3. Jaringan internet 1 4. Sistem Informasi 1 Jumlah 16
Data 2.11
Alat Berat Dan Perbengkelan Sampai dengan Akhir Tahun 2017
NO RINCIAN JUMLAH
1. Buldozer 1
2. Excavator 4
3. Concrete Vibrator 2
4. Truck Loader + Attachment 1 5. Wheel Loader + Attachment 3
6. Mesin Potong Rumput 12
7. Pompa Air 6
8. Mesin Bor 1
9. Trafo Stater 1
10. Mesin Proses Lain-Lain 26
Jumlah 57
Berdasarkan data sarana dan prasarana di atas, nampak bahwa Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang cukup memiliki peralatan kerja yang dibutuhkan namun demikian banyaknya peralatan kerja yang dimiliki membutuhkan biaya perawatan/ pemeliharaan yang cukup besar. Kondisi ini mendorong dilakukan efisiensi pemeliharaan peralatan kerja dan efektifitas penggunaan peralatan.
Ketersediaan peralatan berat diharapkan mampu memberikan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun. Adapun data pendapatan dari sewa peralatan dari tahun ke tahun selalu meningkat seiring dengan peningkatan pelayanan OPD. Pendapatan sewa alat tahun 2016 mencapai Rp. 603.775.000,00 terdapat kenaikan sebesar Rp. 155.112.100 atau sebesar 34,57% dari tahun 2015 Rp. 448.662.900. Adapun data lengkap pendapatan sewa alat, kami sajikan dalam tabel sebagai berikut;
Data 2.12
Pendapatan sewa alat berat Tahun 2015 No Uraian 2013 2014 2015 2016 Pendapatan sewa alat berat 331.725.000 420.454.000 448.662.900 603.775.000
2.3 Kinerja Pelayanan OPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja OPD berdasarkan sasaran/target Renstra OPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk
urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan OPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Kinerja pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen meliputi;
2.3.1. Jalan
Secara geografis Kabupaten Kebumen memiliki lokasi yang sangat strategis karena berada di jalur selatan Provinsi Jawa Tengah. Jalur selatan tersebut menghubungkan antara Bandung-Yogyakarta yang melewati Kabupaten Kebumen. Posisi yang sangat strategis tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di Kabupaten Kebumen, oleh karena itu dukungan sarana dan prasarana jalan yang berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan transportasi perlu mendapatkan perhatian serius.
Jalur selatan yang melewati wilayah Kabupaten Kebumen merupakan jalan nasional dan provinsi dengan panjang jalan nasional 54,19 km dan jalan provinsi sepanjang 30,09 km sedangkan panjang jalan kabupaten yang menghubungkan pusat ibukota Kabupaten Kebumen dengan seluruh wilayah kecamatan sepanjang 975,15 km. Dari 975,15 km panjang jalan kabupaten, sebanyak 448,64 km (46,01%) dengan kondisi baik, 199,61 km (20,470%) kondisi sedang, 150,21 km (15,40%) kondisi rusak ringan dan 176,69 km (18,12%) kondisi rusak berat dengan permukaan jalan berupa aspal, dan sebagian berupa batu kerikil. Gambaran secara rinci perkembangan jalan kabupaten berdasarkan kondisi jalan dapat disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel II.1.
Panjang Jalan Kabupaten Berdasakan Kondisi Jalan Kabupaten Kebumen
Tahun 2013-2017
No Kondisi Jalan Satuan 2013 2014 2015 2016 2017
a Baik Km 473,03 495,69 448,64 590,56 508,64 b Sedang Km 132,92 138,50 199,61 89,72 177,45 c Rusak ringan Km 182,63 157,69 150,21 126,57 121,17 d Rusak Berat Km 169,50 166,20 176,69 168,30 153,09 Jumlah Km 958,08 958,08 975,15 975,15 960,35
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2017 terdapat pengurangan ruas jalan kabupaten sepanjang 14,8 km sehingga total panjang jalan kabupaten mencapai 960,35 km . Selama tahun 2017 ada beberapa ruas jalan yang berubah status dari jalan desa menjadi jalan kapupaten dan dari jalan kabupaten menjadi jalan desa.
Kondisi tersebut menggambarkan bahwa upaya Pemerintah Kabupaten Kebumen melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam memelihara dan meningkatkan kualitaas kondisi jalan belum terwujud secara optimal. Apabila kondisi tersebut tidak segera ditangani dengan baik akan menimbulkan dampak negatif yaitu meningkatnya angka kecelakaan pengguna jalan serta berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian di Kabupaten Kebumen. Hal ini mengingat sarana dan prasarana jalan yang baik dapat menunjang pertumbuhan pembangunan ekonomi di Kabupaten Kebumen serta dapat membuka akses dalam kegiatan sekor perdagangan maupun transportasi.
Pada ruas-ruas jalan arteri khususnya di Kota Kebumen yang berfungsi menghubungkan kota atau jalur regional namun saat ini juga berfungsi sebagai jalur internal kota. Himpitan fungsi yang demikian sedikit banyak menyebabkan jalan-jalan tersebut dipadati oleh pergerakan regional maupun lokal, pada akhirnya kecepatan menjadi rendah. Sedangkan untuk menghubungkan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Barat dan Yogyakarta merupakan jalan Nasional dengan kondisi cukup baik.
Jalan Nasional yang melewati wilayah Kabupaten Kebumen sepanjang 62,89 km, terdiri atas Ruas Jalan Banyumas-Kebumen 23,98 km, Jalan Lingkar Selatan Kebumen 9,11 km dan Batas Kota Kebumen-Prembun 17,05 km, Jalan dan Ruas Jalan Prembun-Kutoarjo 12,75 km. Sedangkan Jalan Provinsi terdiri atas Ruas Jalan Prembun-Wadaslintang 15,64 km dan Ruas Jalan Gombong-Sempor-Ketileng sepanjang 14,03 km. Total panjang Jalan Provinsi yang melewati wilayah Kabupaten Kebumen 29,67 km.
Untuk jalan non status, dengan total panjang 60,00 km terdiri atas Ruas Jalan Wawar-Buluspesantren 18,60 km, Ruas Jalan
Buluspesantren-Karangbolong 24,40 km dan Ruas Jalan Karangbolong-Bodo sepanjang 17,00 km
Pada ruas-ruas Jalan Lingkar Utara (JJLU) terdapat 11 ruas jalan dengan total panjang 67,1 km. Masing-masing ruas tersebut yaitu Ruas Jalan Kenteng-Ketileng sepanjang 14,2 km, Ruas Jalan Sedayu-Lawangawu sepanjang 2,35 km, Ruas Jalan Pagebangan-Somagede sepanjang 8,8 km, Ruas Jalan Wonotirto-Gunungsari sepanjang 6,7 km, Ruas Jalan Kebakalan-Giritirto sepanjang 2,15 km, Ruas Jalan Karangsambung-Sadangwetan sepanjang 9,3 km, Ruas Jalan Krakal-Sadangkulon sepanjang 7,9 km, Ruas Jalan Wadasmalang-Slepi sepanjang 5,0 km, Ruas Jalan Krakal-Pujotirto sepanjang 4,0 km, Ruas Jalan Pujotirto-Manisan sepanjang 3,2 km dan Ruas Jalan Sawangan-Padureso sepanjang 3,5 km.
Gambaran tentang kondisi dan panjang jalan nasional, provinsi dan kabupaten disajikan pada tabel berikut :
Tabel II.2
Panjang Jalan Berdasarkan Kewenangan Tahun 2013-2017 No Kewenangan Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 1 Nasional Km 54,19 54,19 54,19 62,89 62,89 2 Propinsi Km 30,09 30,09 30,09 29,67 29,67 3 Kabupaten Km 958,08 958,08 975,15 975,15 960,35 4 Jalan desa Km 1.254,01 1.254,01 1.254,01 1.254,01 1.520,90 5 Nonstatus Km 60,00 60,00 60,00 60,00 60,00 2.3.2. Jembatan
Jembatan merupakan sarana dan prasarana penting dalam menghubungkan satu kawasan dengan kawasan lain. Sebagai sarana penghubung, jembatan merupakan infrastruktur vital masyarakat dalam kerangka kesatuan dan persatuan bangsa. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen selama 2017 telah membangun dan memelihara jembatan antara lain Jembatan Muntuk Dawung Pada Ruas Jalan Rowokele Banyumudal, Jembatan Jembatan pengempon dan Jembatan
Losari Pada Ruas Jalan Pagebangan, Jembatan Jembatan Pada Ruas Jalan Bonosari Kedungwringin, Jembatan Jembatan Korowelang Pada Ruas Jalan Gumenter Kabuaran, Jembatan Jembatan Cacaban Pada Ruas Jalan Kebakalan Giritirto dan Jembatan Jembatan Caruban Pada Ruas Jalan Kemujan-Karangsari, dan Jembatan Pekutan Pada Ruas Jalan Ngabean-Pekutan yang menghubung antar kawasan. Jumlah seluruh jembatan yang sudah dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen sampai Desember 2017 sebanyak 719 unit meliputi jembatan besar dan kecil.
Namun demikian masih terdapat wilayah yang membutuhkan bangunan jembatan sebagai sarana transportasi terutama wilayah utara Kabupaten Kebumen agar mobilisasi masyarakat lebih mudah dalam menjangkau sumber-sumber ekonomi. Kondisi yang ada, wilayah utara Kebumen belum sepenuhnya bisa dihubungkan dari timur ke barat yang antara lain disebabkan masih terbatasnya bangunan jembatan sehingga masyarakat masih menempuh jalur panjang memutar untuk mobilisasi.
Ke depan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang merencanakan akan membangun jembatan penghubung antar wilayah yang antara lain Jembatan Kaligending membelah Sungai Lokulo menghubungkan Kecamatan Karangsambung dan Karanggayam, Jembatan Sarwogadung membelah Sungai Gentan, dan Jembatan Sangubanyu Buluspesantren.
2.3.3. Drainase Permukiman
Panjang drainase sekunder di Kabupaten Kebumen untuk jenis drainase sekunder tertutup maupun drainase sekunder terbuka tidak menunjukan peningkatan, mengingat terbatasnya alokasi anggaran untuk pembangunan drainase. Selama tahun 2017, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen telah membangun dan memelihara drainase di sepanjang ruas jalan kabupaten, antara lain drainase Jalan Raya Soka Pejagoan, drainase Lingkungan Kecamatan Poncowarno, Drainase Lingkungan Kecamatan Ayah, drainase lingkungan Kecamatan Karanganyar dan lain lain drainase lingkungan permukiman.
2.3.4. Daerah Irigasi
Daerah Irigasi (DI) merupakan sarana dan prasarana penting yang menunjang kebutuhan air untuk pertanian. Terdapat 283 Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kebumen, dimana 172 DI merupakan DI lama dan 111 DI baru menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kebumen pada Tahun 2016.
2.3.5. Air Bersih dan Air Limbah
Persentase Proporsi rumah tangga dengan akses sarana air minum di perkotaan maupun perdesaan meningkat dari tahun ke tahun. Sistem air minum aman untuk masyarakat berupa air minum perpipaan untuk 26 kecamatan telah mencapai 1.070.846 jiwa penerima manfaat. Kegiatan air minum dikelola melalui program APBN, Pamsimas, AMPL, DAK, HID maupun Banprov dan APBD.
Jumlah masyarakat penerima manfaat air bersih (per jiwa) dari tahun ke tahun terus memperlihatkan peningkatan cukup signifikan. Sampai tahun 2010 jumlah masyarakat penerima manfaat air bersih sebanyak 170.689 jiwa. Jumlah ini terus meningkat seiring dengan penambahan program pembangunan dan pemeliharaan instalasi air bersih menjadi 1.070.846 jiwa pada tahun 2017. Namun demikian, dengan banyaknya desa di Kabupaten Kebumen yang termasuk desa rawan air bersih, sehingga masih diperlukan tambahan anggaran untuk pembangunan dan pemeliharaan air bersih. Sumber pembiayaan air bersih masih bergantung sumber pembiayaan pusat (DAK), kontribusi APBD masih sangat terbatas. Harapannya ke depan, alokasi pendanaan untuk air bersih bisa ditingkatkan, agar target pencapaian air bersih 100% pada tahun 2019 bisa tercapai.
Sementara itu sistem air limbah di Kabupaten Kebumen hingga saat ini masih ditangani secara individu oleh tiap-tiap rumah tangga dan masing-masing industri (Industri rumah tangga). Air limbah rumah tangga langsung dibuang ke saluran pembuangan/selokan. Untuk industri, sebagian kecil memiliki IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), air sebelum dibuang ke perairan umum diolah di dalam unit ini terlebih dahulu.
Sarana air limbah rumah tangga baik berupa IPAL maupun IPLT secara kualitas maupun kuantitas masih terbatas. Kondisi ini banyak disebabkan kesulitan mencari lokasi IPAL untuk kawasan. Salah satu IPAL kawasan yang sudah terbangun adalah IPAL kawasan Kutosari sementara untuk IPLT selama periode tahun 2013-2017 sebanyak 1 unit, yaitu IPLT Kaligending. Sementara untuk pembangunan tangki septik komunal sudah cukup tersedia.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD
Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen meliputi :
1. Pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan serta pengembangan dan pemanfaatan peralatan dan laboratorium
2. Penataan Tata ruang wilayah, Mengembangkan pemanfaatan air bersih, dan meningkatkan pengelolaan drainase, air limbah dan sampah, secara optimal serta berkelanjutan
3. Pengembangan permukiman dan perumahan, meningkatkan pemanfaatan lahan, pengaturan tata bangunan dan pemanfaatan sarana dan prasarana pemadam kebakaran secara optimal
4. Pengembangan manajemen dan meningkatkan SDM yang kompeten serta pengelolaan keuangan yang transparan, efisien, efektif dan akuntabel.
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra OPD kabupaten/kota (untuk provinsi) dan Renstra OPD provinsi (untuk kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan OPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
Sejalan dengan Program Gubernur Provinsi Jawa Tengah tentang pencanangan tahun infrastruktur 2015, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen secara berkelanjutan berusaha meningkatkan kondisi jalan kabupaten guna mencapai kondisi jalan mantap. Pembukaan jalan baru lingkar utara Kebumen dari Sempor sampai Padureso menjadi prioritas pembangunan jalan dan membuka akses masyarakat ke pusat pusat pelayanan. Peningkatan dan pemeliharaan jalan dan jembatan dari tahun ke tahun selalu meningkat baik secara kuantitas maupun kualitas beserta penganggarannya.
Sebagai daerah yang sebagian berupa dataran tinggi (pegunungan), sebagian wilayah Kabupaten Kebumen mengalami krisis air bersih (kekeringan) terutama di musim kemarau. Upaya untuk mengatasi dampak kekeringan sudah dilakukan melalui program bantuan provinsi untuk air bersih (SPAM), program Pamsimas dan DAK Air Bersih.
Dari sisi tata ruang, beberapa aspek dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Kebumen (RTRW) mempengaruhi beberapa
kebutuhan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang terutama dalam hal pengembangan sarana dan prasarana wilayah serta infrastruktur lainnya
Selain perbandingan hasil yang dicapai antara Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengah, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Dinas Kebersihan dan Pertamanan Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Pekerjaan Umum RI, hasil telaah tata ruang menjadi bagian dari analisis tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen.
Dari berbagai analisis kajian di atas maka dapat diidentifikasi tantangan dan peluang pengembangan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen sebagai berikut.
2.4.1. Tantangan
Tantangan yang dihadapi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen dalam memberikan pelayanan OPD, sebagai berikut;
a. Bentang geografis wilayah Kabupaten Kebumen yang luas menjadi tantangan pemerataan pembangunan di sektor pekerjaan umum.
b. Peraturan/kebijakan pemerintah pusat yang belum banyak dipedomani oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. c. Percepatan infrastruktur daerah seiring dengan pembangunan
Jalan Lintas Selatan (JJLS) Jawa Tengah yang melewati wilayah Kabupaten Kebumen.
d. Kondisi geografis Kabupaten Kebumen yang sebagian berupa dataran tinggi (pegunungan) berpotensi tinggi terjadi krisis air bersih (kekeringan).
e. Perkembangan dan perluasan kota seiring dengan pertambahan laju pertumbuhan penduduk, maka bertambah pula produksi sampah yang berpotensi menjadi persoalan yang mendesak untuk diatasi.
f. Belum optimalnya implementasi dokumen perencanaan yang dihasilkan dengan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan.
g. Faktor globalisasi yang senantiasa berubah dengan cepat cenderung mempengaruhi secara langsung tatanan sosial, ekonomi, budaya dan teknologi.
h. Belum tersedianya petunjuk operasional yang mendukung dari suatu peraturan sehingga menimbulkan multitafsir.
i. Terbukanya pasar tenaga kerja global yang dapat mempengaruhi tenaga trampil dan tenaga ahli konstruksi dalam negeri.
j. Adanya tuntutan dan kecenderungan penyelenggaraan tata pemerintahan yang demokratis dan kondusif sangat mendukung dalam pelaksanaan penyusunan perencanaan yang lebih partisipatif.
2.4.2. Peluang
Beberapa peluang yang dimiliki dan kemungkinan bisa dioptimalkan dan dikembangkan dalam pelayanan OPD, sebagai berikut;
a. Banyaknya potensi wilayah yang dapat dikembangkan baik dari segi kuantitas maupun kualitas infrastruktur yang dapat mendukung sektor ekonomi sosial dan budaya menuju kesejahteraan masyarakat.
b. Banyaknya proyek pembangunan yang mampu menyerap tenaga kerja lokal dan mengurangi angka pengangguran.
c. Adanya kebijakan otonomi daerah (desentralisasi) yang diterapkan sehingga pemerinrah daerah dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Kebumen semakin leluasa untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam hal pembangunan infrastruktur sebagai wujud dari partisipasi publik.
d. Program-progam Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kementerian Pekerjaan Umum yang bisa diakses untuk membantu menunjang pelaksanaan program-program Pemerintah Kabupaten Kebumen
e. Adanya dukungan dari lembaga lain dalam peningkatan kapasitas kelembagaan, manajemen maupun program.
f. Makin meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
g. Kondisi stabilitas keamanan, ketertiban dan politik yang kondusif di Kabupaten Kebumen, sehingga memperbesar kemungkinan
kerjasama dengan berbagai lembaga lain baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten lain, Swasta, LSM, dan lembaga-lembaga lainnya.
h. Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi sangat menunjang didalam penyusunan produk – produk perencanaan i. Terbukanya pasar tenaga kerja jasa konstruksi ke luar negeri
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesenjangan tersebut sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kegiatan yang kurang mempedomani dokumen perencanaan secara menyeluruh dalam penyusunan rencana kerja sehingga target kinerja yang ditetapkan pada awal periode renstra yang lalu tidak seluruhnya terakomodasi pada dokumen pelaksanaan kegiatan setiap tahunnya.
b. Keterbatasan personil pada seluruh bidang yang secara teknis menangani kegiatan.
c. Faktor geografi, wilayah Kebumen terbagi dalam wilayah pegunungan yang dilewati sungai besar, yang mempersulit mobilisasi masyarakat.
Meski demikian, beberapa indikator menunjukkan kemajuan yang berarti. Penampilan fisik gedung-gedung perkantoran pemerintah sudah nampak bagus. Prosentase kondisi jalan baik pun menunjukkan kenaikan cukup signifikan baik jalan kabupaten maupun jalan desa dengan penambahan jumlah ruas maupun panjang jalan kabupaten.
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi PelayananOPD.
Pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen tidak lepas dari berbagai permasalahan pelayanan berdasarkan tugas dan fungsinya. Permasalahan-permasalahan pelayanan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kebumen teridentifikasi dalam tabel berikut.
Identifikasi permasalahan pelayanan OPD merupakan hasil analisis Gambaran Pelayanan OPD. Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan OPD, dapat kita identifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut :
a. Penampilan fisik gedung perkantoran memang sudah terlihat bagus dan megah namun demikian masih terdapat beberapa gedung perkantoran dan bangunan pendukung lainnya yang nampak kusam dan kurang terawat, hal ini disebabkan oleh usia bangunan yang sudah tua.
b. Masih banyak ditemukan infrastruktur jalan rusak dan berlobang, yang disebabkan oleh kelebihan muatan (tonase) pengguna jalan yang tidak sesuai dengan kelas jalan maupun akibat bencana alam. c. Masih banyak ditemukan masyarakat yang kesulitan dalam
mobilisasi arus barang dan jasa antar wilayah dengan jarak tempuh cukup jauh, hal ini disebabkan karena masih terbatasnya bangunan jembatan penghubung antar wilayah.
d. Infrastruktur jalan terlihat rusak dan berlobang, yang disebabkan oleh kelebihan muatan (tonase) pengguna jalan yang tidak sesuai dengan kelas jalan maupun akibat bencana alam
e. Masih ditemukannya masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih, hal ini disebabkan oleh banyaknya instalasi pengolahan air bersih yang tidak berfungsi dengan baik, rusak maupun akibat kekeringan sumber mata air.
f. Masih rendahnya tingkat pencapaian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengurusan Ijin Mendirikan Bangunan dan kurangnya sosialisasi mengenai Perda IMB.
g. Belum optimalnya penataan ruang di wilayah Kabupaten Kebumen, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan ruang dan kurangnya sosialisasi mengenai tata ruang di wilayah Kabupaten Kebumen.
h. Masih banyak jalan lingkungan permukiman yang rusak di wilayah perkotaan dan perdesaan. Hal ini disebabkan belum teralokasinya anggaran yang cukup di seksi prasarana dan sarana permukiman Bidang Cipta Karya dan Penataan Ruang.
i. Masih ditemukan genangan air di permukiman akibat dari kurangnya bangunan drainase. Kondisi ini disebabkan kurangnya anggaran untuk membangun drainase.
j. Masih belum tertanganinya air limbah di permukiman baik di perkotaan maupun perdesaan karena belum ada alokasi anggaran APBD yang khusus menangani air limbah permukiman.
k. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air;
l. Adanya perilaku buruk masyarakat dan pelaku usaha dalam pengelolaan daerah tangkapan air di hulu maupun di badan sungai; m. Banyaknya daerah rawan kekeringan sehingga masyarakat sulit
mendapatkan air bersih baik untuk kebutuhan sehari-hari atau pengairan pertanian pada setiap musim kemarau datang;
n. Terbatasnya biaya pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana pengairan;
o. Adanya alih fungsi sawah beririgasi yang tidak sesuai Rencana Tehnis Ruang Wilayah;
p. Kurangnya kapasitas daya tampung penyediaan air baku untuk kebutuhan masyarakat;
q. Minimnya pemahaman masyarakat terhadap prosedur pemafaatan sumber daya air seperti perizinan pemakaian tanah pengairan dan pemakaian air permukaan;
r. Perlunya peningkatan upaya mitigasi bencana alam geologi, dengan sosialisasi, pemantauan maupun pemasangan alat pantau bencana alam geologi;
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih.
Telaahan visi misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang
akan dilaksanakan selama kepemimpinan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor – faktor penghambat dan pendorong pelayanan OPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah.
a. Visi
Visi adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu lima tahun yang akan datang. Visi Bupati Kebumen Tahun 2016-2021 yaitu;
“BERSAMA MENUJU MASYARAKAT KEBUMEN YANG SEJAHTERA, UNGGUL, BERDAYA, AGAMIS DAN BERKELANJUTAN”
Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Bersama : bermakna bahwa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan, seluruh komponen masyarakat dan pemerintah bergerak bersama-sama dan saling menguatkan sebagai sebuah kesatuan yang kokoh dan sinergis; 2. Menuju : bermakna bahwa dalam melaksanakan
pembangunan senantiasa memiliki arah dan tujuan yang jelas dan terukur;
3. Sejahtera : bermakna bahwa pembangunan harus diorientasikan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berupa pangan, sandang, papan (perumahan), kesehatan, pendidikan dan sosial sehingga tercipta kemanusiaan yang adil dan beradab;
4. Unggul : bermakna bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus mampu menciptakan masyarakat yang kuat, tangguh dan utama serta mampu menghadapi dan menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi;
5. Berdaya : bermakna bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus mampu menciptakan masyarakat yang memiliki kekuatan,
kemampuan dan tenaga serta memiliki solusi terbaik dalam menyelesaikan segala persoalan yang dihadapi;
6. Agamis : bermakna bahwa pembangunan yang dilaksanakan harus mampu menciptakan masyarakat yang sempurna bukan hanya pada aspek/dimensi jasad/fisiknya saja, melainkan juga dari segi pengembangan potensi intelektual, rohaniah, intuisi, kata hati, akal sehat, fitrah dan yang bersifat batin lainnya, yang dicirikan dengan sifat-sifat keimanan, ketakwaan, keadaban, keilmuan, kemahiran, ketertiban, kegigihan dalam kebaikan dan kebenaran, persaudaraan, persepakatan dalam hidup dan perpaduan dalam umat;
7. Berkelanjutan : bermakna bahwa seluruh pembangunan harus dilaksanakan secara komprehensif dan terintegrasi dengan baik serta memiliki keberlangsungan terus-menerus (berkesinambungan) sehingga tercipta pembangunan yang bermanfaat dan berdaya guna bagi masyarakat.
b. Misi
Dalam rangka pencapaian visi yang telah ditetapkan dengan tetap memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan ke depan, serta memperhitungkan peluang yang dimiliki, maka ditetapkan 6 (enam) misi sebagai berikut :
1. Membangun sumberdaya manusia yang memiliki wawasan luas, tangguh serta berkemajuan melalui pendidikan dan kesehatan yang berkualitas;
2. Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan sosial masyarakat dengan melakukan pemerataan dan penyeimbangan pembangunan secara berkelanjutan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi, sosial, politik dan budaya serta melakukan pembangunan yang bukan terfokus hanya pada aspek fisik saja tetapi juga aspek non fisik berupa pengembangan potensi intelektual, rohaniah, intuisi,