RENCANA STRATEGIS
(RENSTRA)
DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN LAMANDAU
2013-2018
Jl. Komplek Perkantoran Bukit Hibul Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau
Provinsi Kalimantan Tengah 74662
LAMPIRAN
BAB
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dapat diselesaikan untuk perencanaan 5 tahun ke depan yaitu tahun 2013 sampai dengan 2018.
Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau, diharapkan sebagai acuan bagi pimpinan / pejabat di jajaran Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam melaksanakan program pembangunan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi sehingga dapat mewujudkan visi dan misi Dinas dengan tujuan untuk memberikan arah yang jelas, sistematis dan terukur bagi pembangunan pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.
Untuk lebih berhasilnya pencapaian tujuan Kami merasa perlu adanya kritik dan saran dari berbagai pihak, karena banyaknya faktor mempengaruhi keberhasilan tersebut disamping keterbatasan kemampuan dan pengetahuan dalam penyusunan rencana strategis ini. Meskipun demikian dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang baik khususnya di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, maka rencana strategis ini merupakan langkah awal yang Kami paparkan untuk mencapai tujuan dimaksud.
Nanga Bulik, Maret 2014 Kepala Dinas
Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau
Drs. Y UA N O, M. Si Pembina Utama Muda NIP. 19630504 199003 1 009
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ... i Daftar Isi ... ii BAB. I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang ... 1-3 B. Landasan Hukum ... 3-6 C. Maksud dan Tujuan ... 6-7 D. Sistematika Penulisan ... 7-9 BAB. II GAMBARAN PELAYANAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASIKABUPATEN LAMANDAU
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja
dan Transmigrasi ... 10-13 B. Sumber Daya Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 14-15 C. Sarana dan Prasarana ... 16-17 D. Kinerja Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 18-19 E. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi ... 27-29 BAB. III ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayananan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 30-31 B. Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Terpilih ... 34-36 C. Telaah Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota ... 36-57 D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis ... 61 E. Penentuan Isu-isu Strategis ... 61-62 BAB.IV IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
A. Visi dan Misi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 63-64 B. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Sosial,
Tenaga Kerja dan Transmigrasi ... 64-65 C. Strategi dan Kebijakan ... 68
BAB. V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN,DAN PENDANAAN INDIKATIF
A. Rencana Program dan Kegiatan ... 72-74 BAB. VI INDIKATOR KINERJA DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI YANG
MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ... 75 BAB. VII PENUTUP ... 77
TABEL dan LAMPIRAN
1) Tabel 2.3.1Pengukuran Kinerja Pelayanan Dinsosnakertrans ... 20-24 2) Tabel 2.3.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Dinsosnakertrans ... 25-26 3) Tabel 3.1.a
Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Eksternal di Kabupaten Lamandau ... 31-32 4) Tabel3.1.b
Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Internal di Kabupaten Lamandau ... 32-34 5) Tabel 3.4
Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/kota terhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L ... 57-60 6) Tabel 4.2.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD ... 66-67 7) Tabel 4.3.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan ... 69-71 8) Tabel 5.1
Rencana Program, Kegiatan, Inikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau ... (lampiran) 9) Tabel 6.1
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada hasil-hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu lima tahun yang dituangkan kedalam matriks tahunan. Renstra SKPD harus memperhitungkan potensi, isu-isu strategis, peluang, kendala yang ada atau mungkin timbul serta kewenangan dan tugas pokok unit kerja. Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan bersifat indikatif.
Berkaitan dengan dokumen Renstra SKPD, ada tiga masalah yang banyak ditemukan ketika dilakukan evaluasi terhadap akuntabilitas kinerja instansi Pemerintahan Daerah, ketiga masalah itu adalah :
1. Adanya inkonsistensi content atau isi dari dokumen yang satu dengan yang lainnya. Padahal seharusnya merupakan satu rangkaian yang runtut berkesinambungan dan saling berkaitan; 2. Banyak dijumpai rumusan kegiatan yang tidak memberi kontribusi secara langsung terhadap
upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran dalam RPJMD atau Renstra SKPD;
3. Indikator kinerja utama sasaran dan indikator kinerja kegiatan pada tingkat capaian program, keluaran dan hasil tidak dirumuskan secara jelas, terinci dan terukur.
Adanya keterkaitan antara Renstra SKPD dengan RPJMD, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi melakukan verifikasi terhadap rancangan Renstra SKPD dengan maksud untuk mengintegrasikan dan menjamin kesesuaian dengan rancangan awal RPJMD, antara lain dalam : 1. Memecahkan isu-isu strategis sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD; 2. Menyelaraskan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran;
3. Menyelaraskan dengan strategi dan arah kebijakan;
4. Mempedomani kebijakan umum dan program pembangunan daerah; dan
5. Mempedomani indikasi rencana program prioritas yang disertai kebutuhan pendanaan. Renstra disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip good governance (partisipatif, transparan, akuntabel), dengan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 2
1. Tahap Persiapan Penyusunan Rancangan Renstra
Pada tahap ini meliputi pembentukan tim penyusun Renstra SKPD, melakukan orientasi untuk menyamakan persepsi yang berkaitan teknis penyusunan Renstra, penyusunan agenda tim dan penyiapan data dan informasi bagi penyusunan Renstra yang berkaitan dengan perencanaan pembangunan daerah.
2. Tahap Perumusan/Penyusunan Rancangan Renstra SKPD
Rancangan Renstra dirumuskan dengan mengacu pada rancangan awal RPJMD. Salah satu dokumen rujukan awal dalam menyusun rancangan Renstra SKPD adalah Rancangan Awal RPJMD yang menunjukkan program dan target indikator kinerja yang harus dicapai oleh SKPD selama lima tahun, baik untuk mendukung visi/misi kepala daerah maupun untuk memperbaiki kinerja layanan dalam rangka pemenuhan tugas dan fungsi SKPD terkait. Sebaliknya perumusan rancangan awal RPJMD juga menerima masukan dari rancangan Renstra SKPD.
3. Tahap Penyusunan Rancangan Akhir Renstra
Penyusunan rancangan akhir Renstra SKPD merupakan penyempurnaan rancangan Renstra SKPD, yang berpedoman pada RPJMD yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Penyempurnaan rancangan Renstra SKPD dimaksud, bertujuan untuk mempertajam visi dan misi serta menyelaraskan tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD yang ditetapkan dalam RPJMD.
4. Penetapan Renstra SKPD
Penetapan Renstra SKPD dilakukan dengan tahapan sesuai dengan lampiran VI Renstra Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
a. Rancangan akhir Renstra SKPD, disampaikan kepala SKPD kepada kepala Bappeda untuk memperoleh pengesahan kepala daerah;
b. Sebelum Bappeda mengajukan kepada kepala daerah untuk disahkan, terlebih dahulu dilakukan verifikasi akhir terhadap rancangan akhir Renstra SKPD oleh Bappeda; c. Verifikasi akhir, harus dapat menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan,
program, dan kegiatan SKPD dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya;
d. Verifikasi akhir sebagaimana dimaksud, harus dapat menjamin kesesuaian visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan SKPD dengan RPJMD, dan keterpaduan dengan rancangan akhir Renstra SKPD lainnya;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 3
f. Berdasarkan keputusan kepala daerah tentang pengesahan Renstra SKPD, kepala SKPD menetapkan Renstra SKPD menjadi pedoman unit kerja di lingkungan SKPD dalam menyusun rancangan Renja SKPD;
g. Pengesahan rancangan akhir Renstra SKPD dengan keputusan kepala daerah, paling lama 1 (satu) bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan;
h. Penetapan Renstra SKPD oleh kepala SKPD paling lama 7 (tujuh) hari setelah Renstra SKPD disahkan oleh kepala daerah.
Oleh sebab itu renstra ini dirancang sebagai dokumen perencanaan nasional yang dapat dipakai sebagai pedoman serta acuan dengan memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi para perencana, pengelola maupun penyelenggara Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi di seluruh wilayah Kabupaten Lamandau. RENSTRA DINSOSNAKERTRANS Kabupaten Lamandau ini kemudian dijabarkan dalam RENJA SKPD sektor Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau.
Renstra merupakan dokumen yang mempunyai peran strategis untuk menjabarkan secara operasional visi, misi dan program Kepala Daerah terpilih seperti yang tertuang dalam RPJMD. Renstra juga merupakan dokumen publik yang memberikan gambaran wujud pelayanan yang dapat diberikan oleh SKPD hingga 5 (lima) tahun mendatang. Serta memberikan gambaran mengenai keselarasan berbagai pelaksanaan program SKPD dengan program Renstra Kementerian/lembaga serta Renstra provinsi.
Maka kualitas penyusunan Renstra SKPD ditentukan oleh kemampuan SKPD untuk menterjemahkan, mengoperasionalkan dan mengimplementasikan visi, misi dan agenda KDH, tujuan, strategi, kebijakan, capaian program RPJMD ke dalam dokumen Renstra SKPD sesuai tupoksi SKPD. Renstra Sehingga Renstra merupakan bagian dari Kontrak Kinerja Kepala SKPD dengan Bupati.
Dengan adanya Renstra SKPD, diharapkan SKPD memiliki pedoman dalam penyusunan program dan kegiatan setiap tahunnya dalam masa lima tahun ke depannya sehingga menjamin konsistensi antara perencanaan dan penganggaran.
1.2 LANDASAN HUKUM
Renstra Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018disusun atas dasar :
1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur, di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180);
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 4
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-UndanNomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
6. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 5
11. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585)
12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);
18. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional Tahun 2010-2014;
20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 6
22. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2008 Nomor 27 Seri E);
23. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 Nomor 04, Tambahan Lembaran Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 34);
24. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010 – 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 Nomor 01);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 01 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2005-2025;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Tahun 2012 Nomor 85, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 74 Seri D); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 09 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Lamandau (Lembaran Daerah Tahun 2006 Nomor 18 Seri E);
1.3 MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 ini yaitu untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Penyusunan Renstra SKPD juga dimaksudkan sebagai pedoman perencanaan pembangunan di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dari tahun 2013 sampai dengan 2018 serta sebagai kontribusi nyata terhadap kemajuan pembangunan daerah sesuai dengan tugas dan fungsi sebagai instansi pemerintah daerah yang menangani Bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 7
Penyusunan Renstra ini bertujuan untuk lebih memantapkan terselenggaranya program dan kegiatan prioritas untuk periode lima tahun Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dalam mendukung suksesnya pencapaian target indikator serta sasaran pembangunan daerah yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018. Tujuan lainnya yaitu mewujudkan pemerintah yang baik di bidang Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Rencana Strategis Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 secara garis besar disusun dengan sistematika yang sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD.
1.2 Landasan Hukum
memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
1.3 Maksud dan Tujuan,
berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD. 1.4 Sistematika Penulisan,
menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD. Uraian tentang struktur organisasi SKPD ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana SKPD (proses, prosedur, mekanisme).
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 8
2.2 Sumber Daya SKPD,
memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD,
berisi uraian mengenai tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target renstra periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra SKPD Kabupaten/Kota, hasil telaahan terhadap RTRWP, dan hasil analisis terhadap Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan yang dibutuhkan.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD menguraikan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan didasarkan pada hasil Analisis Gambaran Pelayanan SKPD.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih menguraikan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian/Lembaga ataupun Renstra SKPD Provinsi.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 9
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis menguraikan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
memuat tentang review kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari: gambaran pelayanan SKPD; sasaran jangka menengah pada Renstra K/L, sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD provinsi/kabupaten/kota, implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD, dan implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD.
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD
pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD.
4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD
berisi tentang rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
memuat rencana program dan kegiatan SKPD selama 5 (lima) tahun kedepan yang dilengkapi dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif. BAB VI. INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VII PENUTUP
berisi tentang kaidah pelaksanaan Renstra-SKPD, disertai dengan harapan bahwa dokumen ini mampu menjadi pedoman pembangunan 5 (lima) tahun kedepan oleh SKPD.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 10
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPDBerdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau, maka Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Melakukan perumusan kebijakan teknis di bidang sosial, tenaga kerja dan transmigrasi; b. Penyelenggara koordinasi pembinaan kesejahteraan sosial, pengembangan tenaga kerja dan
transmigrasi;
c. Penyelenggara kebijakan di bidang penanggulangan bencana, penempatan ketenagakerjaan, perluasan kerja, pelatihan dan produktivitas, hubungan industrial dan syarat kerja, pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja serta norma ketenagakerjaan; d. Pembinaan pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial, pembinaan
pendidikan dan latihan keterampilan tenaga kerja yang produktif dan kompetitif serta pengembangan transmigrasi;
e. Pelaksanaan perumusan kebijakan pembinaan kesejahteraan sosial masyarakat, dan peraturan perusahaan, lembaga serikat pekerja dan asosiasi pengusaha dan pekerja;
f. Melakukan koordinasi dan pengendalian bencana, pengembangan masyarakat, penyiapan pemukiman transmigrasi dan kerjasama sumber daya manusia (SDM) transmigrasi;
g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, tenaga kerja dan transmigrasi.
h. Penyelenggaraan pembinaan unit pelaksana teknis daerah; i. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau terdiri dari kepala dinas, 1 (satu) sekretariat, dan 4 (empat) bidang pelayanan teknis yang mempunyai uraian tugas masing-masing sebagai berikut.
1. KEPALA DINAS, mempunyai tugas memimpin, membina, mengkoordinasikan, merencanakan, serta menetapkan program kerja sebagai kebijakan program dinas, serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas pokok dan fungsi dinas sosial, tenaga kerja dan transmigrasi
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 11
2. SEKRETARIS, mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan aministratif, pelayanan administrasi ketatausahaan, pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, hubungan masyarakat. Dalam menjalankan fungsi di atas, Sekretaris dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian, yaitu :
a. KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kepegawaian serta penataan dan peningkatan kapasitas organisasi dan tatalaksana, urusan tata persuratan, rumah tangga, dan perlengkapan di lingkungan dinas.
b. KEPALA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM mempunyai tugas melaksanakan koordinasi, menyusun rencana dan program, menyusun informasi program bidang sosial, ketenagakerjaan daerah dan ketransmigrasian, serta evaluasi dan pelaporan.
c. SUB BAGIAN KEUANGAN mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan adminstrasi keuangan, bimbingan, pembinaan dan pengawasan terhadap bendaharawan.
3. BIDANG SOSIAL mempunyai tugas melaksanakan perumusan petunjuk teknis program jaminan sosial, rehabilitasi sosial dan usaha kesejahteraan sosial.
4. BIDANG PENEMPATAN, PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA mempunyai tugas melaksanakan pembinaan pelatihan tenaga kerja, informasi pasar kerja, bursa kerja, analisis dan klasifikasi jabatan serta penyuluhan dan bimbingan jabatan, menyusun standarisasi dan sertifikasi.
5. BIDANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN HUBUNGAN INDUSTRIAL mempunyai tugas melakukan perumusan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan meliputi norma kerja, norma jaminan sosial tenaga kerja, norma keselamatan dan kesehatan kerja (K3), pengawasan dan perlindungan tenaga kerja anak dan perempuan serta peningkatan produktivitas tenaga kerja.
6. BIDANG TRANSMIGRASI mempunyai tugas melaksanakan penyusunan pedoman penyiapan pemukiman, penempatan, pemberdayaan masyarakat kawasan, pengerahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi.
Adapun struktur organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lamandau Nomor 10 Tahun 2012 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lamandau terdiri dari :
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 12
1. KEPALA DINAS;
2. SEKRETARIAT, membawahkan :
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program; b. Sub Bagian Keuangan;
c. Sub Bagian Umum, Kepegawaian, dan Perlengkapan. 3. BIDANG terdiri dari :
1. Bidang Sosial, membawahkan : a. Seksi Bantuan dan Jaminan Sosial; b. Seksi Rehabilitasi Sosial;
c. Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial
2. Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja, membawahkan :
a. Seksi Penyaluran dan Penempatan Tenaga Kerja; b. Seksi Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja; c. Seksi Perluasan Kerja dan Padat Karya.
3. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, membawahkan :
a. Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja; b. Seksi Norma Kerja dan Jamsostek;
c. Seksi Hubungan Industrial dan Syarat Kerja. 4. Bidang Transmigrasi, membawahkan :
a. Seksi Penyiapan Pemukiman dan Penempatan Transmigrasi; b. Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi; c. Seksi Pengerahan dan Fasilitasi Perpindahan.
5. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 6. UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS
Adapun bagan struktur organisasi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dapat dilihat pada bagan 2.1 :
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 13
BAGA BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMANDAU NOMOR : 10 TAHUN 2012
TRANSMIGRASI KABUPATEN LAMANDAU TANGGAL TENTANG : : 05 Maret 2012 ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LAMANDAU
`
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
SUB BAG PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PROGRAM SUB BAG KEUANGAN BIDANG TRANSMIGRASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
BIDANG SOSIAL BIDANG PENEMPATAN, PELATIHAN DAN
PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA
BIDANG PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN DAN
HUBUNGAN INDUSTRIAL
SEKSI BANTUAN DAN JAMINAN SOSIAL
SEKSI
REHABILITASI SOSIAL
SEKSI USAHA KESEJAHTERAAN SOSIAL
SEKSI PELATIHAN DAN PRODUKTIFITAS
TENAGA KERJA SEKSI PENYALURAN DAN
PENEMPATAN TENAGA KERJA SEKSI PERLUASAN KERJA
DAN PADAT KARYA
SEKSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
SEKSI NORMA KERJA DAN JAMSOSTEK
SEKSI HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN SYARAT KERJA
SEKSI PENYIAPAN PEMUKIMAN & PENEMPATAN
TRANSMIGRASI
SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT & KAWASAN
TRANSMIGRASI
SEKSI
PENGERAHAN & FASILITAS PERPINDAHAN
U P T D
SUB BAG UMUM, KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 14
2.2 Sumber Daya SKPD
Sumber Daya SKPD memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, aset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.2.1 Sumber Daya Manusia
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau didukung oleh 41 (empat puluh satu) orang Pegawai, terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil atau dan 17 (Tujuh belas) orang Pegawai Honorer. Kondisi kepegawaian Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau sampai dengan 20 Maret 2014 dapat dilihat pada tabel klasifikasi pegawai sebagai berikut :
Tabel I. Klasifikasi PNS Dinsosnakertrans berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Jumlah Keterangan Pria Wanita 1. Pasca Sarjana (S2) 1 - 1 2. Sarjana (S1) 11 4 15 3. Sarjana Muda (D3) 2 2 4 4. SLTA / SLTP / Sederajat 5 2 7 Jumlah 19 7 27
Tabel II. Klasifikasi PNS Dinsosnakertrans berdasarkan Jabatan / Eselon dan Jumlah Jabatan
No. Jabatan Eselon Jumlah Jabatan Keterangan
Formasi Terisi Lowong
1. Eselon II b 1 1 - Kadis
2. Eselon III a 1 1 - Sekretaris
3. Eselon III b 4 4 - Kabid
4. Eselon IV a 15 6 9 Kasi/Kasubbag
Jumlah 21 12 9 Landasan PERDA
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 15
TABEL III
Daftar Nominatif Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorarium Daerah Berdasarkan Golongan Ruang
(Per 20 Maret 2014)
N
o Status Kepegawaian
Gol/ Ruang
Unit Kerja di Lingkungan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau Kepala Dinas Sek Bidang Sosial Bidang P3TK Bidang Pengaw asan & HI Bidang Trans Total 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 1 PNS
Pembina Utama Muda IV/c 1 - - - 1
Pembina Tingkat I IV/b - 1 - - - - 1
Pembina IV/a - - - -
Penata Tingkat I III/d - - 1 1 1 1 4
Penata III/c - 1 1 1 1 1 5
Penata Muda Tingkat I III/b - - 1 - 1 1 3
Penata Muda III/a - 2 1 1 - 1 5
Pengatur Tingkat I II/d - - - - 1 - 1
Pengatur II/c - 1 1 - - - 1
Pengatur Muda Tingkat I II/b - 2 1 1 - 4
Pengatur Muda II/a - - - -
Juru Tingkat I I/d - - - -
Juru I/c - - 1 - - - 1
Juru Muda Tingkat I I/b - - - -
Juru Muda I/a - - - -
2 Honorarium Daerah - - 10 2 2 1 2 17
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 16
2.2 Sarana dan Prasarana
Dalam melaksanakan tugas Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau didukung oleh sarana dan prasarana sebagaimana Tabel.2.2 berikut :
TABEL 2.2
Daftar Sarana dan Prasarana Perkantoran
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau
NOMOR JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH
1 Bangunan gedung kantor 2 unit
2 Kendaraan roda empat 5 unit
3 Kendaraan roda dua 15 unit
4 Speed boat 1 unit
5 Genset 1 buah
6 Mesin penghisap debu 2 unit
7 AC 8 buah
8 Mesin potong rumput 3 buah
9 Filling besi/metal 8 buah
10 Brankas 1 buah
11 Lemari kayu 16 buah
12 Papan pengumuman 1 buah
13 Meja resepsionis 1 buah
14 White board 3 buah
15 Umbul-umbul 16 buah
16 Meja kayu/rotan 30 buah
17 Meja panjang 3 buah
18 Kursi putar 13 buah
19 Kursi lipat 43 buah
20 Meja komputer 3 buah
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 17
NOMOR JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH
22 Meja biro 4 buah
23 Sofa 2 unit
24 Jam dinding 1 buah
25 Lemari es 2 buah
26 Kipas angin 8 buah
27 TV 2 buah
28 Wireless 1 buah
29 Unit Power Supply (UPS) 4 buah
30 Stabilisator/stavol 8 buah
31 Tiang umbul-umbul 1 buah
32 Dispenser 3 buah
33 Kamera 4 buah
34 Water jet pump 1 unit
35 PC unit 11 unit
36 Laptop 7 buah
37 Speaker komputer 2 buah
38 Printer 9 buah
39 Scanner 1 buah
40 Kursi kerja pejabat eselon II 1 buah
41 Kursi kerja pejabat eselon III 4 unit
42 Proyektor aula 1 buah
43 Sound system 2 buah
44 Pesawat telepon 1 buah
45 Mesin fax 1 buah
46 Proyektor 1 buah
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 18
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD
Berisi uraian mengenai tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target renstra periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh Pemerintah. Pelaksanaan kapasitas pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau dapat dikategorikan pada 5 (lima) peran utama yang saling terkait pada masing-masing bidang, yaitu :
1. Pelayanan dalam bidang administrasi 2. Pelayanan dalam bidang Sosial
3. Pelayanan dalam bidang Penempatan, Pelatihan, dan Produktifitas Tenaga Kerja 4. Pelayanan dalam bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial 5. Serta Pelayanan dalam bidang Transmigrasi
Kelima kapasitas pelayanan utama tersebut kemudian diuraikan dan dijabarkan kedalam berbagai program dan kegiatan strategis.
A. Pelayanan Dalam Bidang Sekretariat
Sesuai dengan Tupoksi Bidang Sekretariat pada Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau melakukan kegiatan Pelayanan Administrasi meliputi Pelayanan Administrasi Kepegawaian dan Umum, Perencanaan, Pelaporan dan Keuangan.
B. Pelayanan Dalam Bidang Sosial
Kehidupan sosial masyarakat sekarang ini cenderung mengalami banyak permasalahan sosial, seperti tingginya tingkat pengangguran yang menyebabkan taraf hidup masyarakat rendah dan permasalahan psikis lainnya yang ditimbulkan.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau khususnya bidang sosial berusaha membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyuluhan, pelatihan, pembinaan pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial.
C. Bidang Dalam Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau khususnya bidang pelatihan dan penempatan tenaga kerja bertujuan memberikan pelatihan keterampilan berupa pembinaan, pendidikan, penyuluhan untuk meningkatkan sumber daya manusia menjadi tenaga kerja siap pakai diharapkan terpenuhinya kesempatan kerja pada semua sektor dan terbukanya lapangan usaha mandiri, guna menggurangi tingkat pengangguran.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 19
D. Pelayanan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial
Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial dalam hal ini membantu permasalahan dalam hal ketenagakerjaan yaitu dengan meningkatnya pengawasan, perlindungan dan penegakkan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
E. Pelayanan Dalam Bidang Transmigrasi
Pembangunan permukiman transmigrasi merupakan pembangunan wilayah yang harus disesuaikan dengan daya dukung sumber daya dan kebutuhan masyarakat setempat, maupun transmigran sebagai pendatang. Pelaksanaan pengembangan masyarakat dan lingkungan permukiman transmigrasi diarahkan pada upaya mengakomodasikan secara optimal kondisi dan muatan lokal serta partisipasi masyarakat, sehingga konsep pembangunan yang dilakukan berlandaskan kebutuhan pada pengembangan masyarakat itu sendiri.
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau khususnya bidang transmigrasi di Kabupaten Lamandau membantu program pemerintah untuk melaksanakan ketransmigrasian.
Untuk mengukur capaian kinerja pelayanan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau berdasarkan tugas dan fungsi yang telah dikategorikan pada 5 (lima) tugas dan fungsi utama Dinsosnakertrans di atas, berdasarkan indikator sasaran/target serta anggaran dan realisasi Dinsosnakertrans 2009-2013 disajikan dalam Tabel 2.3.1 dan Tabel 2.3.2
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 20
TABEL 2.3.1
PENGUKURAN KINERJA PELAYANAN DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
KABUPATEN LAMANDAU
N O
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- Catatan Analisis 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21)
1 MENINGKATNYA KUALITAS HIDUP PMKS Jumlah Anak Terlantar yang dibina
- - - 10 anak 10 anak 10 anak 10 anak 10 anak 10 anak 10 anak 10 anak 30 anak 65 anak 100% 100% 100% 3% 6,5% -
Jumlah penyandang cacat yang dibina
25% - - 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 30 orang 30 orang 100% 100% 100% 3% 3% -
Jumlah Lanjut Usia Terlantar yang dibina
25% - - 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 lorang 10 orang 20 orang 100% 100% 100% 100% 2% -
Jumlah PMKS yang memperoleh bantuan sosial
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 21
NO
(1)
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Catatan Analisis 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013
(2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi sosial
- - - 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 MENINGKATNYA PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA Tingkat Pengangguran Terbuka - - - 5,20% 4,76% 4,66% 4,56% 2,35% 4,86% 2,95% 2,53% 2,40% 2,35% 9,35% 6,20% 5,43% 5,26% 100%
Jumlah lulusan S1/S2/S3 - - - 689 1.414 718 798 898 orang 212 962 395 459 898 orang 30,77% 68,03% 55,01% 57,52% 100% Laju Pertumbuhan Angkatan
Kerja
- - - 15,10% 27,84% 28,54% 30,54% 31,15% 10,15% 16,01% 13,80% 10,15% 10,04% 6,72% 5,75% 4,84% 3,32% 3,22%
Besaran pencari kerja
terdaftar yang ditempatkan 20%
- - 2875 2889 2895 2912 2980 538 1962 1487 414 2870 18,71% 67,91% 51,36% 14,22% 96,31%
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 22
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Catatan Analisis 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) 3 PERLINDUNGAN DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN Besaran kasus yang diselesaikan dengan perjanjian bersama (PB)
20%
- - 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 20% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase keselamatan dan perlindungan tenaga kerja -
- - 20% 20% 20% 20% 0,5% 0,4% 0,4% 0,4% 0,5% 0,5% 2,0% 2,0% 2,0% 10% 100%
Persentase perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah
-
- - 20% 20% 20% 20% 5% 5% 5% 5% 5% 5% 2,5% 2,5% 2,5% 2,5% 100%
Angka sengketa pengusaha – pekerja per tahun -
- - 10 kasus 10 kasus 10 kasus 10 kasus 10 kasus 10 kasus 10 kasus 10 kasus 10 kasus 10 kasus 100% 100% 100% 100% 100%
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 23
No
Indikator Kinerja Sesuai Tugas dan Fungsi SKPD
Target SPM Target IKK Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
Catatan Analisis 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) 4 TERWUJUDNYA PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI Persentase pengukuran lahan yang telah dilakukan pengukuran untuk unit Permukiman Transmigrasi Baru - - - - 75 100 100 100 - 50 75 100 100 - Belum ada pegukura n lahan transmigr asi baru di tahun 2009 Lokasi permukian transmigrasi baru - - - - 1 - - - - 1 - - - -
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 24
Berdasarkan Tabel 2.3.1 diatas dapat dilihat bahwasanya dalam Bidang Sosial, hampir semua target dapat dicapai dengan baik dari tahun ke tahun. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama yang baik antara pihak Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten itu sendiri, serta kerjasama yang baik pula dari kalangan masyarakat terkait. Sedangkan pada Bidang P3TK (Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja) masih terlihat adanya keterhambatan dalam pencapaian target pada tiap tahunnya. Hal ini dikarenakan masih kurangnya sumber daya manusia yang terlatih untuk melaksanakan tugas selaku pengantar kerja, sehingga yang melaksanakan tugas pengantar kerja hanya dilaksanakan oleh petugas antar kerja. Serta lowongan pekerjaan yang ada di lembaga swasta tidak sesuai dengan keahlian yang dimiliki oleh para pencari kerja sehingga antara pencari kerja dan pemberi kerja sulit dipertemukan. Sedangkan pada Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan masih adanya keterhambatan dalam pencapaian target yang diantaranya dikarenakan masih kurangnya pegawai pada Bidang Pengawas Ketenagakerjaan dan pegawai Mediator. Serta masih kurangnya kendaraan operasional untuk dapat menjangkau perusahaan-perusahaan swasta yang sebagian besar berada pada jalur yang sulit untuk diakses.
Sedangkan adanya beberapa keberhasilan pencapaian target pada Bidang P3TK dan Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dikarenakan adanya kekompakan antara aparatur dari masing-masing bidang. Sehingga mudahnya ditemui kata sepakat dalam melaksanakan tugas.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 25
Tabel 2.3.2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau Tahun 2009-2013
Uraian
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan
Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) Belanja Tidak Langsung 1.297.603.185 1.250.000.000 1.650.000.000 1.894.138.276 1.496.715.000 2.752.108.372 960.553.690 1.247.747.213 1.365.053.239 1.364.777.991 21,20 % 76,84 % 65,87 % 72,07 % 91,18 % 1.517.691.292 1.538.048.101 Belanja Langsung 2.524.557.150 2.382.606.215 2.754.023.962 3.230.916.000 3.223.233.715 1.868.225.910 1.947.758.835 2.330.749.529 3.035.916.123 2.652.625.391 74,00 % 81,75 % 84,63 % 93,96 % 95,40 % 2.823.067.408 2.367.055.158 Belanja Pegawai 319.100.000 329.720.000 326.907.000 536.325.000 479.440.000 238.117.000 243.336.000 242.717.000 481.972.200 407.788.600 74,62 % 73,80 % 74,25 % 89,87 % 95,45 % 398.298.400 322.786.160
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 26 Belanja Barang dan Jasa 1.639.895.650 1.816.295.495 2.253.116.962 1.820.059.625 2.293.362.215 1.126.593.410 1.494.465.549 1.914.182.529 1.684.093.923 1.839.796.191 68,70 % 82,28 % 84,96 % 92,53 % 92,62 % 1.964.545.989 1.611.826.320 Belanja Modal 565.561.500 236.590.720 174.000.000 874.531.375 450.431.500 503.515.500 209.957.286 173.850.000 869.850.000 405.040.600 89,03 % 88,74 % 99,91 % 99,46 % 98,12 % 460223019 432.442.677
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 27
Berdasarkan Tabel 2.3.2 dapat dilihat bahwasanya rasio antara realisasi dan anggaran selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun antara belanja langsung dan belanja tidak langsung. Hal ini dikarenakan SKPD selalu melakukan pembenahan dalam hal administrasi keuangan terutama, agar dana yang tersedia dapat dialokasikan dengan baik sesuai dengan perencanaan. Selain itu juga SKPD selalu melakukan pembenahan dalam hal birokrasi kepegawaian dari tahun ke tahun dengan melakukan evaluasi pada akhir tahunnya sehingga selalu ada perubahan dalam hal penempatan posisi kepegawaian. Akan tetapi di tahun 2011 dalam hal belanja langsung mengalami penurunan dikarenakan untuk pembayaran anggaran gaji PNS besar, karena diwacanakan ada penambahan CPNS dan kekosongan posisi jabatan tertentu sehingga realisasinya tidak sesuai dengan anggaran.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Pada bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lamandau selama lima tahun mendatang. 2.4.1. Tantangan Pengembangan Pelayanan
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan Dinsosnakertrans, meliputi: 1. Keterbatasan sumber daya manusia sehingga masih kosongnya beberapa jabatan
yang ada di dalam struktur organisasi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau; 2. Banyak peraturan perundangan yang saling tumpang tindih dan terus mengalami
perubahan di dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah; 3. Pemekaran wilayah desa, kelurahan dan kecamatan beberapa tahun kedepan akan
menambah beban kerja bagi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau jika tidak diiringi dengan pertambahan jumlah pegawai;
4. Munculnya dinamika sosial di masyarakat menambah beragam permasalahan sosial di lingkungan masyarakat, sehingga menjadi prioritas tersendiri bagi bidang sosial khususnya dalam mengatasinya;
5. Masih tingginya angka pencari kerja di Kabupaten Lamandau khususnya, membuat bidang Pelatihan dan Produktifitas Tenaga Kerja harus lebih luas lagi dalam membuka jalinan kerjasama pendidikan dan pelatihan calon tenaga kerja serta memberikan informasi lowongan kerja;
6. Terbatasnya lapangan kerja formal yang tersedia, sementara jumlah angkatan kerja terus bertambah. Disisi lain, banyak perusahaan yang di buka namun tidak dapat menyerap tenaga kerja lokal.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 28
7. Beraneka ragamnya suku yang ada di tengah-tengah masyarakat khususnya dalam lingkup kerja, membuat masih tingginya angka perselisihan antar serikat pekerja. Sehingga hal ini membuat bidang Pengawasan Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial harus mencari strategi untuk mengatasinya
8. Tantangan utama dalam pembangunan masyarakat di daerah transmigrasi adalah bagaimana melakukan pembinaan transmigran untuk memanfatkan potensi yang dimiliki baik SDM maupun SDA, pendatang maupun masyarakat setempat untuk dapat meningkatkan keterampilan, potensi kehidupan ekonomi, sosial budaya, dan kondisi lingkungan.
9. Disamping itu pengolahan/pemanfaatan lahan usaha belum optimal, produktivitas lahan masih rendah, kegiatan pengembangan usaha belum diprioritaskan, serta aksesibilitas menuju lokasi sangat terbatas karena kerusakan pada jalan kabupaten dan jalan provinsi, legalitas lahan.
10. Tingginya angka transmigran di Kabupaten Lamandau, pun menjadi prioritas tersendiri untuk dapat mampu meningkatkan kualitas hidup para transmigran tersebut.
2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
Peluang yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan untuk pengembangan pelayanan Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, meliputi:
1. Penambahan jumlah pegawai yang memiliki kompetensi, keahlian yang ada sehingga Dinsosnakertrans maksimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan struktur organisasi yang ada;
2. Peningkatan profesionalisme aparatur Dinsosnakertrans serta melakukan inovasi pelayanan dan Good Governance (transparasi, partisipasi, akuntabilitas) guna memberikan pelayanan prima terhadap publik;
3. Terbitnya Undang-Undang nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial telah memberikan angin segar bagi pelaksanaan pembangunan bidang
kesejahteraan sosial karena dalam Undang Undang dimaksud berbagai perkembangan permasalahan sosial dan upaya pemecahannya telah disesuaikan dengan kondisi terkini masyarakat Indonesia.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 29
4. Terjalinnya komunikasi dan koordinasi yang baik antar Dinas Sosial dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota dan intern Dinas Sosial diharapkan mampu mewujudkan yang lebih integratif.
5. Dukungan infrastruktur PSM, Karang Taruna, Orsos, Relawan Sosial, Tokoh Masyarakat maupun lembaga masyarakat.
6. Adanya kebijakan daerah terhadap pembangunan Kesejahteraan Sosial.
7. Memonitoring sarana dan prasarana sumber daya alam dan wilayah, apa yang menjadi kebutuhan daerah seperti sarana infrastruktur dan non infrastruktur yang lebih maju sehingga segala aspek-aspek ekonomi dan pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 30
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD
Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau didasarkan pada hasil Analisis Gambaran Pelayanan SKPD. Bagian ini menguraikan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, telaah visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamandau 2013-2018, serta telaahan Renstra Dinsosnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah. Identifikasi permasalahan Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya ketersediaan sumber daya aparatur yang berkualitas, disiplin dan berintegritas sehingga di masa mendatang perlu dioptimalkan dengan regenerasi atau penambahan pegawai, pendidikan dan pelatihan, peningkatan disiplin secara merata serta penempatan pegawai berdasarkan kompetensi yang dimiliki sesuai dengan disiplin bidang studi;
2. Permasalahan asset barang yang tumpah tindih dikarenakan pemindahan asset masih belum dilimpahkan pada saat asset menjadi asset tetap Dinsosnakertrans maupun asset yang sudah keluar dari Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau. Diharapkan dengan adanya pelimpahan asset menjadi asset tetap maupun asset keluar, penataan asset barang menjadi tertib administrasi;
3. Permasalahan tingginya angka pencari kerja, diharapkan bidang penempatan, pelatihan, dan produktifitas tenaga kerja mampu meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja yang meliputi pendidikan keterampilan bagi pencari kerja agar dapat ditempatkan pada sektor kerja tertentu atau bahkan mampu berwirausaha.
4. masih banyaknya perselisihan antar serikat pekerja, diharapkan dengan adanya bidang pengawasan ketenagkerjaan dan hubungan industrial mampu melakukan Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum mengenai keselamatan dan kesehatan kerja serta mengatasi perselisihan yang ada melalui sosialisasi peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan
5. Beragamnya permasalahan sosial di masyarakat, membuat bidang sosial agar terus meningkatkan pelayanan pada masyarakat melalui pengembangan jaminan sosial dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini juga tidak terlepas dari peran aktif masyarakat.
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 31
Tahapan selanjutnya dilakukan analisis terhadap identifikasi potensi dan permasalahan strategis serta tindak lanjut terhadap peran Pemerintah Kabupaten Lamandau, baik di lingkungan strategis eksternal pada Tabel 3.1.a, maupun di lingkungan strategis internal pada Tabel 3.1.b
Tabel 3.1.a
Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Eksternal
di Kabupaten Lamandau
Potensi Permasalahan Tindak Lanjut
1. Globalisasi 1.a. Ketatnya tingkat persaingan global menuntut peningkatan kapasitas SDM Dinsosnakertrans; 1.a.i. Mempersiapkan SDM Dinsosnakertrans dengan mengikuti peningkatan kapasitas dan frekuensi keikutsertaan pada pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan Kementerian/Lembaga 2. Desentralisasi 2.a. Tuntutan pemekaran
wilayah;
2.a.i. Mempersiapkan sejak dini hal-hal yang terkait dengan permasalahan pemekaran wilayah khususnya wilayah transmigrasi.
3. Koordinasi antar lembaga 3. a. banyaknya
permasalahan yang muncul dalam bidang sosnakertrans salah satunya dikarenakan banyaknya
kesalahpahaman dalam berkomunikasi
3.a.i. lebih dibuka lagi akses untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait dalam berbagai hal agar terjalin kesepakatan dan kesepahaman sehingga dapat memecahkan permasalahan
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 32
4. Peraturan Perundang-undangan
4.a. adanya beberapa perubahan perundang-undangan mengenai sosnakertrans
4.a.i. Menyesuaikan mekanisme dan sistematika penulisan.
5. Lingkungan Hidup 5.b. Belum tersedianya SDM Dinsosnakertrans Kabupaten Lamandau yang berkualifikasi khusus dalam penanganan isu-isu lingkungan hidup. 5.b.1. Menyiapkan SDM Dinsosnakertrans melalui manajemen kepegawaian yang khusus menangani isu-isu lingkungan hidup.
Tabel 3.1.b
Identifikasi Potensi dan Permasalahan Strategis Serta Tindak Lanjut Terhadap Peran Dinsosnakertrans di Lingkungan Strategis Internal
di Kabupaten Lamandau
Potensi Permasalahan Tindak Lanjut
1. Sumber Daya Manusia 1.a. Penempatan SDM belum
sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan disiplin ilmu yang dimiliki;
1.b. Belum adanya penilaian kinerja dan kompetensi SDM secara khusus; 1.c. Longgarnya penegakan
disiplin SDM.
1.a.i. Pengembangan manajemen SDM berbasis kompetensi dan penilaian kinerja;
1.b.i. Penerapan manajemen berbasis kinerja; 1.c.i. Penegakan disiplin
secara merata disertai dengan pembinaan SDM.
2. Sarana dan Prasarana 2.a. Tuntutan terhadap pemeliharaan dan pembaharuan sarana prasarana kantor semakin meningkat;
2.a.i. Peningkatan anggaran pemeliharaan serta pengadaan sarana dan prasarana kantor;
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 33
2.b. Penyediaan sarana prasarana belum menyesuaikan dengan kebutuhan kantor.
2.b.i. Pemilihan sarana prasarana kantor dengan tepat dan memiliki kualitas serta kuantitas yang memadai.
3. Kewenangan 3.a. Kurang optimalnya
pemanfaatan kewenangan Dinsosnakertrans dalam koordinasi antara masyarakat dan pihak-pihak terkait dalam lingkup permasalahan
sosnakertrans
3.a.i. Meningkatkan koordinasi dengan masyarakat dan instansi/pihak terkait
4. Data dan Informasi 4.a. Data permasalahan sosnakertrans yang belum terorganisasi dengan baik;
4.b. kurang menyeluruhnya informasi mengenai permasalahan
sosnakertrans hingga ke pelosok wilayah Kabupaten Lamandau
4.a.i. Adanya database dinsosnakertrans dengan memanfaatkan teknologi informasi; 4.b.i. lebih mendalam lagi
dalam mencari data dan informasi terkait permasalahan sosnakertrans di masyarakat agar terselenggaranya kesejahteraan sosial masyarakat
5. Anggaran 5.a. Keterbatasan anggaran
menjadi permasalahan klasik dalam pelaksanaan kegiatan;
5.a.i. Perlunya pemeringkatan prioritas dalam
penentuan program dan kegiatan yang
RENSTRA DINSOSNAKERTRANS KABUPATEN LAMANDAU 2013-2018 34 5.b. Penentuan kegiatan yang
tidak berdampak secara langsung pada masyarakat; 5.c. Anggaran koordinasi yang
tidak terserap secara maksimal.
5.b.i. Mengefisiensikan penggunaan anggaran kegiatan dengan hasil yang efektif;
5.c.i. Memaksimalkan fungsi koordinasi dan
konsultasi baik ke provinsi maupun ke pusat.
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Menelaah visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih ditujukan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinan kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut.
Visi Bupati Lamandau terpilih tahun 2013-2018 adalah:
“Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat, Terlaksananya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bebas Dari KKN Yang Dilandasi Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Tuhan Yang Maha
Esa”
Misi Bupati Lamandau terpilih tahun 2013-2018 adalah :
1. Membangun ekonomi kerakyatan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi penduduk miskin, angka pengangguran sehingga masyarakat sejahtera;
2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar generasi muda memiliki pengetahuan, keterampilan dan mampu mandiri;
3. Mewujudkan pola hidup masyarakat sehat agar angka harapan hidup meningkat, angka kematian ibu dan bayi menurun;
4. Menciptakan ketentraman, keamanan dan kenyamanan masyarakat secara keseluruhan yang berada di Kabupaten Lamandau;
5. Membuka keterisolasian daerah pedesaan dan kecamatan agar lancarnya angkutan orang, barang dan jasa;