• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA: Studi kasus : Pada Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut Kompetensi Mata Pelajaran Konstruksi Tangga.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA: Studi kasus : Pada Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut Kompetensi Mata Pelajaran Konstruksi Tangga."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA

UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING

SISWA

(Studi kasus : Pada Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut Kompetensi Mata Pelajaran Konstruksi Tangga )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

Oleh :

DEASY HARTANTI

1001135

PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

Penerapan Metode Pembelajaran

Competitive-Based Learning Sebagai Upaya

Untuk Meningkatkan Motivasi Daya Saing

Siswa

Oleh Deasy Hartanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Deasy Hartanti 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

DEASY HARTANTI

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING

SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING I,

Drs. R. Irawan Surasetja, M.T. NIP. 19600205 198703 1 003

PEMBIMBING II,

Tutin Aryanti, Ph.D. NIP. 19750815 200312 2 001

Mengetahui, Ketua

Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI

(4)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED

LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI

DAYA SAING SISWA

(Studi kasus : Pada Siswa Kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 2 Garut Kompetensi Mata Pelajaran Konstruksi Tangga tahun ajaran 2013/2014)

DEASY HARTANTI

1001135

ABSTRAK

Pada proses pembelajaran di SMKN 2 Garut memiliki beberapa permasalahan di antaranya adalah kurangnya motivasi daya saing antar siswa, kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran cenderung monoton, tidak ada ruang gerak untuk siswa mengeksplorasi potensi dalam belajar. Maka dari itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara penerapan metode ceramah dengan metode

Competitive-Based Learning pada peningkatan motivasi daya saing siswa yang dianalisis

berdasarkan uji keaktifan dan nilai N-Gain.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu (Quasi-Eksperimental

Design) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Eksperimen dilakukan pada

siswa-siswi Kelas XI TGB 2 SMKN 2 Garut pada mata pelajaran Konstruksi Tangga, masing-masing terdiri dari dua kelompok dalam satu kelas yaitu kelompok eksperimen dengan metode

Competitive-Based Learning dan kelompok kontrol dengan metode ceramah yang terdiri dari 12

orang masing-masing kelompok.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dan keaktifan siswa dengan menggunakan metode Competitive-Based Learning lebih tinggi dibanding dengan metode ceramah. Diperoleh dari hasil N-Gain dan Uji Keaktifan Siswa, dalam Uji N-Gain rata-rata untuk kelas kontrol 0,501 sedangkan rata-rata N-Gain untuk kelas Eksperimen 0,665. Berdasarkan hasil N-Gain dan hasil uji hipotesis dengan rumus uji-t yang telah dihitung di bab IV bahwa thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ‘Terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar dan keaktifan siswa dalam meningkatkan daya saing antara penerapan metode pembelajaran Competitive-Based

Learning dengan metode ceramah.

Dan dari segi uji keaktifan klasifikasi keaktifan kelas kontrol dengan kategori ‘Aktif’ presentasenya sebesar 17 % sedangkan pada kelas eksperimen presentase keaktifan dengan

kategori ‘Aktif’ sebesar 33 %. Berdasarkan uji tes dan uji keaktifan maka pada metode

Competitive-Based Learning berhasil untuk meningkatkan motivasi daya saing siswa yang

(5)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

(6)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

APPLYING METHOD OF COMPETITIVE-BASED LEARNING

AS EFFORT TO INCREASE STUDENT COMPETITIVENESS

MOTIVATION

( Case study : At Class Student XI Architecture Engineering SMKN 2 Garut Competence Ladder Construction year 2013/2014)

DEASY Hartanti

1001135

ABSTRACT

At learning process in SMKN 2 Garut has some problemses among others is lack of motivation of competitiveness between students, lack of livelines of student in process of study so that study tends to monotone, there is no space moves for exploration student of potency in learning. Hence from that is done research with aim to know is there is difference between applyings of discourse method with method Competitive-Based Learning at improvement of motivation of student competitiveness analysed based on livelines test and value N-Gain.

The method used is a quasi-experimental method (Quasi-Experimental Design) with design Nonequivalent Control Group Design. Experiments conducted on students of Class XI TGB 2 at subject Ladder Construction , each consisted of two groups in one classes that is group of experiment with method Competitive-Based Learning and group of control with discourse method consisted of 12 each group.

Result of research indicates that result of learning and livelines of student by using method Competitive-Based higher Learning compared to with discourse method. Obtained from result of N-Gain and Uji Keaktifan Siswa, in Uji N-Gain average of control class 0,501 while average of N-Gain for class Eksperimen 0,665. Based on result of N-Gain and hypothesis test result with t-test formula which has been calculated in chapter IV that thitung > ttabel hence inferential that ' There is difference signifikan at result of learning and livelines of student in increasing competitiveness between applyings of study method of Competitive-Based Learning with discourse method.

And in terms of livelines test of classification of livelines of control class with category ' Active ' its(the presentase 17 % while at experiment class presentase livelines with category ' Active ' 33 %. Based on test test and livelines test hence at method Competitive-Based Learning succeeds to increase motivation of student competitiveness seen from result of learning and livelines of student in study of Ladder Construction in class XI TGB 2 SMKN 2 Garut.

.

(7)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... LEMBAR PENGESAHAN ... LEMBAR PERNYATAAN ... ABSTRAK ...

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Pembatasan Masalah ... 4

1.4. Perumusan Masalah ... 4

1.5. Penjelasan Istilah ... 5

1.6. Tujuan Penelitian ... 5

1.7. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1. Kajian Pustaka ... 7

2.2.1. Metode Pembelajaran ... 7

2.2.2. Metode Pembelajaran Konvensional ... 8

2.2.3. Metode Pembelajaran Student Centered Learning ... 9

2.2.4. Metode Pembelajaran Competitive-Based Learning ... 10

2.2.4.1. Ciri Metode Pembelajaran Competitive-Based Learning ... 11

2.2.4.2. Karakteristik metode pembelajaran Competitive-Based Learning ... 12

2.2.5. Motivasi Belajar ... 13

2.2.6.Teori Motivasi ... 13

2.2.6.1.Teori Abraham Maslow ... 13

2.2.6.2.Teknik Motivasi menurut Teori Kebutuhan ... 14

2.2.6.3.Teori McCelland ... 18

(8)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

2.2.8. Keaktifan Siswa ... 19

2.2.9. Pengertian Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik ... 21

2.2.9.1. Pengukuran Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik ... 22

2.3. Anggapan Dasar ... 27

2.4. Hipotesis ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian ... 29

3.1.1.Desain Penelitian ... 29

3.2. Variabel Dan Paradigma Penelitian ... 30

3.2.1.Variabel Penelitian ... 30

3.2.2.Paradigma Penelitian ... 31

3.3. Data Dan Sumber Data ... 31

3.3.1.Data Penelitian ... 31

3.3.2.Sumber Data ... 32

3.4. Populasi Dan Sampel ... 32

3.4.1.Populasi ... 32

3.4.2.Sampel ... 32

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.5.1.Instrumen Penelitian ... 33

3.5.1.1. Metode Eksperimen ... 33

a. Nilai Eksperimen ... 33

b. Nilai Kontrol ... 35

3.5.1.2. Metode Observasi ... 36

a. Nilai Keaktifan ... 36

3.6. Teknis Analisis Data ... 44

3.6.1.Data Hasil Tes ... 44

3.6.1.1. Perhitungan Skor ... 44

3.6.1.2. Perhitungan N-Gain ... 45

3.6.1.3. Uji Normalitas ... 46

3.6.1.4. Uji Homogenitas Varian ... 49

3.6.1.5. Uji Hipotesis ... 50

3.7. Langkah Penelitian ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53

4.1.1.Pelaksanaan Pre-test ... 53

4.1.2.Proses Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen ... 55

4.1.2.1. Pelaksanaan Post-test Kelas Eksperimen ... 58

4.1.3.Proses Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ... 59

(9)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

4.2. Hasil Analisis Data ... 61

4.2.1.Perhitungan Uji Pre-test dan Post-test Kelas Kontrol ... 61

4.2.1.1. Data Pre-test Kelas Kontrol ... 61

4.2.1.2. Data Post-test Kelas Kontrol ... 63

4.2.1.3. Data N-Gain Kelas Kontrol ... 64

4.2.2.Perhitungan Uji Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen ... 66

4.2.2.1. Data Pre-test Kelas Eksperimen ... 66

4.2.2.2. Data Post-test Kelas Eksperimen ... 67

4.2.2.3. Data N-Gain Kelas Eksperimen ... 68

4.2.3.Perbandingan Rata-rata dan N-Gain ... 70

4.2.3.1. Perbandingan Nilai N-Gain Kelas Kontrol dan Eksperimen .. 70

4.2.3.2. Perbandingan Nilai Rata-Rata Pre-test dan Post-test Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 71

4.2.4.Rekapitulasi ... 71

4.2.5.Analisis Data ... 72

4.2.5.1. Uji Normalitas ... 72

4.2.5.2. Uji Homogenitas ... 72

4.2.5.3. Uji Hipotesis ... 73

4.2.6.Perhitungan Uji Nilai Keaktifan ... 74

4.2.6.1. Uji Keaktifan Kelas Kontrol ... 74

4.2.6.2. Uji Keaktifan Kelas Eksperimen ... 77

4.2.6.3. Perbandingan Keaktifan Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 80

4.3. Pembahasan dan Temuan Hasil Penelitian ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan ... 85

5.1.Saran ... 85

(10)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

3.1METODE PENELITIAN

Metode yang dipakai adalah metode eksperimen quasi-experimental

design. Pada penelitian ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk

penelitian, tetapi dibagi dua yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (yang

diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi

perlakuan).

3.1.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan

desain Nonequivalent Control Group Design dengan pendekatan kuantitatif.

Pada penelitian ini kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah dalam satu kelas

yang dibagi dua kelompok dengan perlakuan yang berbeda. Yaitu perlakuan pada

setengah kelompok dengan metode pembelajaran Competitive-Based Learning

dan setengah kelompok lagi dengan perlakuan metode konvensional dengan

ceramah.

Mula-mula kelompok eksperimen dan kontrol diberi pre-test untuk

mengetahui kestabilan kelas tersebut. Lalu setelah dilihat hasil pret-est tersebut,

kelas tersebut dibagi dua kelompok. Untuk menetukan kelas eksperimen dan

kontrol.

Tabel. 3.1 Desain penelitian

Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test

Eksperimen

O1 X1 O2

Kontrol X2 O3

O1 = Tes pretest yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol O2 = Tes postest yang diberikan kepada kelas eksperimen

O3 = Tes postest yang diberikan kepada kelas kontrol

X1 = Perlakuan metode Competitive-Based Learning pada kelas eksperimen X2 = Perlakuan metode ceramah pada kelas kontrol

(11)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

Tabel 3.1 Hubungan antar variabel

(Sumber : Sugiyono 2011:116)

Prestasi belajar diukur dari hasil tes keduanya yang pertama dari hasil

pre-test pada sebelum diberi perlakuan pada kelompok kontrol dan juga

eksperimen, lalu yang kedua setelah diuji penerapan metode Competitive-Based

Learning pada kelompok eksperimen dan metode ceramah pada kelompok

kontrol dengan diadakan post-test dari hasil perlakuan keduanya, ditambah

penilaian keaktifan siswa dengan lembar observasi maka selanjutnya dianalisis

dengan statistik untuk mengukur hasil belajar dan motivasi daya saing dengan

keaktifan siswa. Jika ada perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dan

eksperimen maka perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.

Jadi pada penelitian ini penerapan metode pembelajaran

Competitive-Based Learning sebagai variable independent dan nilai atau hasil dari penerapan

metode pembelajaran Competitive-Based Learning adalah sebagai variable

dependent.

3.2VARIABEL DAN PARADIGMA PENELITIAN

3.2.1. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian dimaksudkan untuk memberikan batasan pembahasan

di dalam penelitian. Variabel penelitian yang diamati adalah sebagai berikut :

1. Variabel Bebas/Independen

Penerapan metode pembelajaran Competitive-Based Learning di kelas.

2. Variabel Terikat/Dependen

Motivasi daya saing siswa diukur dari :

O1

X1 O2

(12)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

Hasil belajar siswa dari aspek nilai (tes pre-test dan post-test, tes menggambar) selama pembelajaran.

 Hasil belajar siswa dari keaktifan siswa dikelas.

3.2.2. Paradigma Penelitian

3.3DATA DAN SUMBER DATA

3.3.1. Data Penelitian

Peneliti menggunakan sumber data primer yaitu eksperimen dilihat dari

penilaian hasil belajar dengan aspek penilaian dan keaktifan siswa agar

mempermudah peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini. Adapun data yang di

perlukan oleh peneliti sebagai berikut : KELAS

(13)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

1.Nilai awal siswa sebelum dan setelah diberi perlakuan.

2.Keaktifan siswa di kelas sebelum dan setelah diberi perlakuan.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data dari hasil tes juga

nilai keaktifan selama pembelajaran menggambar konstruksi tangga.

3.3.2 Sumber Data

Hasil nilai siswa dan seluruh siswa kelas XI SMKN 2 Garut Jurusan

Teknik Gambar Bangunan.

3.4 POPULASI DAN SAMPEL

3.4.1 Populasi

Populasi yang Peneliti gunakan sebagai objek penelitian adalah seluruh

siswa kelas XI SMKN 2 Garut Jurusan Teknik Gambar Bangunan.

Tabel.3.2 Populasi

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI TGB 1 19

2 XI TGB 2 24

Total 43

(Sumber : Data SMKN 2 Garut)

3.4.2 Sampel

Karena semua kelas tidak mungkin dijadikan sebagai objek penelitian

karena kesesuaian dengan metode yang digunakan yaitu Nonequivalent Control

Group Desain yang hanya mengambil satu kelompok atau satu kelas yang

dibagi dua maka diambil batasan sampel yaitu hanya siswa kelas XI. TGB 2

SMKN 2 Garut sebagai kelas eksperimen dan sekaligus kelas kontrol.

Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Sampling Purposive

untuk sampel yang dijadikan penentuan kelas. Karena sampel yang diambil

mempertimbangkan dari kualitas siswa yang cocok dijadikan sebagai objek

penelitian yang diteliti oleh peneliti. Secara analisis kelas XI TGB 1 nilai

(14)

rata-Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

ratanya masih kurang. Untuk itu, peneliti mengambil sampel kelas XI TGB 2

SMKN 2 Garut sebagai objek penelitian Peneliti untuk meningkatkan hasil

belajar dan motivasi daya saing kelas tersebut. Sedangkan sampel penelitian

untuk perlakuan menggunakan Simple Random Sampling pada kelas XI TGB 2,

jadi siswa dipilih secara acak untuk kedua kelompok kontrol dan eksperimen

tersebut.

3.5TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Pada pengumpulan data penelitian ini berupa tes tertulis (pre-test dan

post-test), data seluruh nilai selama pembelajaran, dan nilai keaktifan selama

pembelajaran sedangkan hasil pengolahan data yaitu berupa pengujian statistik.

Adapun data yang diperoleh berupa data hasil Pre-Test, Post-Test dan N-gain

kelas eksperimen dan kelas kontrol, nilai keaktifan siswa selama pembelajaran

untuk pengukuran motivasi daya saing siswa.

3.5.1 Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini ada beberapa pengumpulan data yang digunakan,

yaitu:

3.5.1.2Metode Eksperimen

a. Nilai : - Eksperimen

Nilai Eksperimen ini akan diketahui setelah penerapan metode

penelitian Competitive-Based Learning ini pada siswa kelas XI TGB 2 di

SMKN 2 Garut dari hasil prosedur pembelajaran.

Tabel.3.3 Prosedur Eksperimen Pembelajaran

Competitive-Based Learning.

No Teknis Pelaksanaan Metode

Pembelajaran Competitive-Based

Learning

(15)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

1 Kegiatan awal

 Saat memulai pelajaran guru memberikan tema materi ajar.

(siswa harus sudah

mempersiapkan materi yang akan

disampaikan pada pelajaran hari

ini)

Kegiatan inti

 Siswa menerangkan atau menjelaskan materi yang sudah

diberikan oleh guru kepada

teman lainnya. (ditunjuk oleh

guru). Siswa saling berhadapan

dengan siswa lainnya.

 Siswa lainnya harus

memperhatikan dan memahami

materi yang diajarkan temannya.

 Kemudian, harus aktif bertanya,

mempunyai argumen,

mengeluarkan pendapatnya

sendiri dan memahami materi

yang diajarkan oleh temannya

tersebut.

Kegiatan akhir

 Siswa lain harus mengevaluasi kinerja temannya.

 Siswa harus bisa mengeluarkan pendapat/argumen sesuai apa

(16)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

salah pada temannya.

Evaluasi

 Guru mengevaluasi beberapa aspek sesuai indikator penilaian

Competitive-Based Learning.

(Sumber : Penyusunan Pribadi, 2014)

Pengumpulan data menggunakan Teknik Eksperimen, jadi Peneliti

langsung menerapkan sistem pembelajaran dengan metode Competititve-Based

Learning pada siswa kelas XI SMKN 2 Garut dengan menilai hasil eksperimen

tersebut dengan nilai yang dihasilkan dari setiap item kompetensi dasar.

b. Nilai : - Kontrol

Sedangkan Nilai Kontrol akan diketahui dari hasil pembelajaran dengan

metode konvensional atau ceramah pada kelompok kontrol dan hasil nilai siswa

pada saat diberi pre-test.

Tabel.3.4 Prosedur Teknis Pemnbelajaran Ceramah

No Teknis Pelaksanaan Metode

Pembelajaran Konvensional Penilaian

1 Kegiatan awal apa yang dijelaskan guru.

 Guru memberikan tes kepada siswa dengan materi yang sudah

diajarkan tadi.

 Guru memberikan

penilaian sesuai dengan

hasil tes siswa.

 Penilaian aspek

pengetahuan.

(17)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

Kegiatan akhir

 Siswa menjawab soal yang sudah diberikan.

Evaluasi

 Guru mengevaluasi nilai tugas yang sudah dikerjakan siswa.

(Sumber : Penyusunan Pribadi, 2014)

Sedangakan untuk Nilai Kontrol adalah nilai pada kelompok kontrol

setelah diterapkan metode konvensional dengan metode ceramah yang tidak

diberi treatment atau perlakuan metode Competititve-Based Learning.

3.5.1.3Metode Observasi

a. Nilai Keaktifan/Visual Reset

Nilai Keaktifan ini digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa selama

proses pembelajaran di kelas dengan proses mengobservasi langsung

pembelajaran di kelas. Indikator atau pengukuran keaktifan yang digunakan

dalam kisi-kisi instrumen pada penelitian ini dilihat dari segi aspek :

Tabel 3.5

Kisi-kisi Penilaian Kognitif, Afektif, Psikomotorik

Aspek Indikator Penilaian

Kognitif  Pengetahuan dalam materi

 Penguasaan materi pembelajaran di kelas

 Pemahaman konsep materi yang diajarkan

 Sintesis evaluasi harian

 Penilaian tes

 Nilai tugas

Afektif  Keaktifan di dalam kelas

 Sering mengeluarkan pendapat atau pertanyaan

 Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran

(18)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

 Kerjasama antar siswa dalam belajar

 Menghargai pendapat teman

 Disiplin dalam kelas

 Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan

 Ketelitian dalam mengerjakan tugas

 Kemandirian dalam mengerjakan tugas individual

 Rajin dalam mengerjakan setiap tugas

Psikomotorik  Tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan

 Menerima materi dengan baik dari guru, teman sebaya ataupun dirinya sendiri.

 Menilai hasil kinerja teman sendiri dengan memberikan komentar pada tugas yang diberikan.

 Dapat menjadi ketua dalam setiap kelompoknya.

 Aspek proses penyelesaian tugas :

 Tugas diselesaikan dengan benar

 Aspek kerapihan

 Tugas dikerjakan dengan rapih

 Aspek ketepatan

 Pengumpulan tugas dikumpulkan tepat waktu sesuai jadwal (Sumber : Syaifudin 2006:20)

Poin-poin di atas jika diurai dari segi aspek ciri-ciri dari Competitive-Based

Learning adalah :

1. INSTRUMEN PENILAIAN KEAKTIFAN SISWA

a. Siswa dapat bekerja secara individu dengan mandiri untuk

bersaing.

Data Nilai eksperimen berbentuk :

1) Sikap/Afektif

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Sering mengeluarkan pendapat atau pertanyaan

2 Kuantitas Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran 3 Kesungguhan dalam mengerjakan tugas

(19)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

5 Melakukan asistensi tugas

6 Kemandirian dalam mengerjakan tugas individual 7 Rajin dalam mengerjakan setiap tugas

8 Disiplin dalam kelas

Jumlah Total

Nilai Akhir (Total/8)

Klasifikasi Nilai Akhir penilaian Afektif :

(Syaifudin, 2006:28) 2) Kognitif

No Aspek yang dinilai skor

1 2 3 4

1 Pengetahuan dalam materi

2 Penguasaan materi pembelajaran di kelas 3 Pemahaman konsep materi yang diajarkan

4 Menguasai materi dan mampu memecahkan pekerjaan sendiri Jumlah

Total

Nilai Akhir (Total/4)

Klasifikasi Nilai Akhir penilaian Afektif :

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

NA = ∑SKOR

8

NA = ∑SKOR

(20)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

(Syaifudin, 2006:28) 3) Psikomotor

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan

2 Menerima materi dengan baik dari guru, teman sebaya ataupun dirinya sendiri.

3 Menilai hasil kinerja teman sendiri dengan memberikan komentar pada tugas yang diberikan.

Aspek proses penyelesaian tugas : 4 Tugas diselesaikan dengan benar 5 Aspek kerapihan

6 Tugas dikerjakan dengan rapih 7 Aspek ketepatan pengumpulan

8 Pengumpulan tugas dikumpulkan tepat waktu sesuai jadwal 9 Tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan

10 Memakai seragam praktek di kelas Jumlah

Total

Nilai Akhir (Total/10)

b. S

(Syaifudin, 2006:28)

b. Siswa berperan sangat aktif dikelas.

1) Sikap/Afektif

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

NA = ∑SKOR

(21)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Sering mengeluarkan pendapat atau pertanyaan 2 Interaksi siswa dalam konteks pembelajaran 3 Melakukan asistensi tugas

4 Rajin dalam mengerjakan setiap tugas 5 Disiplin dalam kelas

Jumlah

2 Mampu memahami kembali materi yang diberikan. 3 Pemahaman konsep mampu diatasi.

4 Menguasai materi dan mampu memecahkan pekerjaan sendiri dan diselesaikan oleh sendiri.

Jumlah Total

Nilai Akhir (Total/4)

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

Skor Kualifikasi

NA = ∑SKOR

5

NA = ∑SKOR

(22)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

(Syaifudin, 2006:28) 3) Psikomotor

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan.

2 Menerima materi dengan baik dari guru, teman sebaya ataupun dirinya sendiri.

3 Menilai hasil kinerja teman sendiri dengan memberikan komentar pada tugas yang diberikan.

4 Pengumpulan tugas dikumpulkan tepat waktu sesuai jadwal 5 Tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan

6 Memakai seragam praktek di kelas Jumlah

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

NA = ∑SKOR

(23)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

1 2 3 4

1 Mampu Menjawab pertanyaan temannya

2 Mempunyai pendapat yang kuat dengan materi ybs. 3 Menghargai pendapat teman

Jumlah

1 Mampu menerangkan materi kepada teman-temannya. 2 Mampu menerangkan kembali materi yang diberikan. 3 Pemahaman konsep mampu diatasi.

4 Menguasai materi dan mampu memecahkan pekerjaan sendiri dan diselesaikan oleh sendiri.

Jumlah Total

Nilai Akhir (Total/4)

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

NA = ∑SKOR

3

NA = ∑SKOR

(24)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

1.2

(Syaifudin, 2006:28) 3) Psikomotor

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan.

2 Menerima materi dengan baik dari guru, teman sebaya ataupun dirinya sendiri.

3 Menilai hasil kinerja teman sendiri dengan memberikan komentar pada tugas yang diberikan.

4 Pengumpulan tugas dikumpulkan tepat waktu sesuai jadwal 5 Tanggapan siswa terhadap materi yang diberikan

Jumlah Total

Nilai Akhir (Total/5)

(Syaifudin, 2006:28)

d. Siswa disiplin, bertanggung jawab dan mandiri.

1) Sikap/Afektif

No Aspek yang dinilai Skor

1 2 3 4

1 Keaktifan di dalam kelas

2 Sering mengeluarkan pendapat atau pertanyaan

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

NA = ∑SKOR

(25)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

5 Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan 6 Melakukan asistensi tugas

7 Kemandirian dalam mengerjakan tugas individual 8 Rajin dalam mengerjakan setiap tugas

9 Disiplin dalam kelas

Jumlah Total

Nilai Akhir (Total/9)

(Syaifudin, 2006:28)

3.6 TEKNIK ANALISIS DATA

Untuk teknik analisis data hasil pembelajaran pertama-tama data yang

sudah terkumpul berupa data hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

berupa pre-test dan post-test dilakukan perhitungan mean, simpangan baku,

varian dan uji N-Gain untuk mengetahui rata-rata nilai standar dari hasil pre-test

dan post-test tersebut, lalu di uji normalitas apakah data tersebut normal atau

tidak normal jika data tersebut tidak normal maka diuji dengan statistik

parametrik dan jika data tersebut normal maka diuji dengan statistik non parametrik. Selanjutnya bisa diuji hipotesis apakah distribusi tersebut

Skor Kualifikasi

1,00-1,99 Sikap Kurang

2,00-2,99 Sikap Cukup

3,00-3,99 Sikap Baik

4,00 Sikap Sangat Baik

NA = ∑SKOR

(26)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

menggunakan uji-t atau uji Chi-Kuadrat untuk menentukan hipotesis data

tersebut diterima atau ditolak.

Untuk langkah pertama menentukan analisis data yang dipakai, yaitu

dengan menentukan data hasil tes seperti berikut :

3.6.1 Data hasil tes

3.6.1.1Perhitungan Skor

Data tersebut diperoleh dari tes awal (pre-test) sebelum pembelajaran dan

tes akhir (post-test) setelah pembelajaran dilaksanakan dilakukan

perhitungan rata-rata dari pre-test dan post-test tersebut. Dan kemudian

menghitung rata-rata hasil nilai siswa selama proses pembelajaran dari

aspek menggambar dan presentasi.

Tabel 3.6 Aspek Penilaian Pre-test-Post-test pada mata pelajaran Konstruksi Tangga

No KRITERIA PENILAIAN Bobot Skor B x S

1 Kebenaran Jawaban 30

2 Ketepatan Menjawab Isi 30

3 Kerapihan Menggambar 30

4 Kerapihan Tulisan 10

J u m l a h

100 N I L A I

(Sumber:Analisis Pribadi 2014)

1) Mean (M)

Menurut Saputra, A. Suprian (2007:13) mean atau rata-rata (average)

diperoleh dari menjumlahkan seluruh nilai dan membagikan dengan

jumlah atau banyaknya data. Rumus mean adalah sebagai berikut :

(Saputra, 2007: 14) Keterangan :

(27)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

X = nilai data

N = jumlah data

2) Simpangan Baku atau Deviasi Standar

Menurut Saputra, A. Suprian (2007: 24) ukuran simpangan yang

paling banyak digunakan adalah simpangan baku atau deviasi standar.

Rumus simpangan baku antara lain :

(Saputra, 2007: 24) 3) Varians

Varians merupakan mean dari jumlah kuadrat simpangan baku atau

standar deviasi.

(Saputra, 2007: 24)

3.6.1.2Perhitungan N-Gain

Setelah diperoleh data pre-test dan post-test maka langkah selanjutnya

yaitu menghitung rata-rata peningkatan hasil belajar siswa dengan

perhitungan N-Gain.

Data peningkatan merupakan data yang diperoleh dari selisih antara

pre-test dan post-pre-test yang diberikan kepada peserta didik. Pengujian

peningkatan dilakukan dengan menggunakan rumus gain skor

ternormalisasi.

(Hake,1998)

Keterangan:

< g > = gain skor ternormalisasi

Sf = skor post-test

(28)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

100 = skor maksimal

Menurut Hake (1998), tingkat perolehan gain skor ternormalisasi

dikategorikan ke dalam tiga kategori, yaitu :

Tabel 3.8 Klasifikasi N-Gain

Rentang Nilai Klasifikasi

g > 0.70 Tinggi

0.30 ≥ (g) < 0.70 Sedang

g < 0.30 Rendah

(Hake,1998)

3.6.1.3Uji Normalitas

Uji normalitas yaitu untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak

sebagai syarat untuk menguji hipotesis dan analisis data yang akan

digunakan apakah data ini menggunakan statistik parametris atau statistik

non parametris sebagai alat analisisnya. Kondisi data berdistribusi normal

menjadi syarat untuk menentukan persamaan uji-t.

Tabel 3.9

a. Menentukan banyak kelas

b. Menghitung range

c. Menetukan panjang kelas interval K = 1 + 3,3 log n

R = Xmax - Xmin

(29)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

R = Rentang

K = banyaknya kelas

d. Menentukan batas atas dan batas bawah kelas interval

Batas atas = batas ujung kelas atas ditambah 0.05

Batas bawah = batas ujung kelas bawah dikurangi 0.05

e. Menghitung frekuensi harapan (fh)

f. Menghitung harga frekuensi dengan rumus Chi-Kuadrat

fo = frekuensi hasil pengamatan fh = frekuensi harapan

g. Mengamati harga X2 dari hasil perhitungan dengan tabel uji Chi

Kuadrat pada derajat kebebasan tertentu sebesar jumlah kelas interval

dikurangi satu (dk = k-1).

1) Uji-t

Rumus uji-t

Analisis statistiknya :

t (hitung) ≥ t (tabel)

x2 (hitung) ≥ x2 (tabel)

Jika, sebaliknya berarti hipotesa nol diterima, artinya perbedaan tersebut

adalah tidak signifikan.

2) Uji Chi-Kuadrat

Rumus untuk mencari nilai Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut: Hipotesis nol ditolak, artinya perbedaan tersebut adalah signifikan

fh = li.∑fi

X2 = ∑ (fo fh)

(30)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

Dengan dk = (K-3)

(Saputra, 2007:76)

Simbol Oi pada persamaan tersebut menunjukkan frekuensi hasil

observasi, sedangkan simbol Ei pada persamaan tersebut

menunjukkan frekuensi yang diharapkan. Kriteria pengujian nilai chi

kuadrat adalah sebagai berikut:

a. Jika X2hitung X2tabel, maka data berdistribusi normal

b. Jika X2hitung > X2tabel, maka data tidak berdistribusi normal

Altenatif lain menggunakan rumus perhitungan uji hipotesis U-test. U-test

digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komperatif dua sampel

independen bila datanya berbentuk ordinal. Bila dalam suatu pengamatan

data berbentuk interval, maka perlu dirubah dulu kedalam data ordinal.

Bila masih berbentuk interval, sebenarnya dapat menggunakan t-test

untuk pengujiannya, tetapi bila asumsi t-test tidak dipenuhi (misalnya data

harus normal), maka t-test ini tidak dapat digunakan, atau dangan kata

lain U-test digunakan sebagai alternatif lain dari t-test parametrik bila

asumsi yang diperlukan bagi t-test tidak dipenuhi. U-test ini dapat

menggunakan pengujian dua arah ataupun satu arah.

Terdapat dua rumus yang digunakan dalam perhitungannya, karena akan

digunakan untuk mengetahui harga U mana yang lebih kecil. Harga U

yang lebih kecil tersebut yang digunakan untuk pengujian dan

membandingkan dengan U tabel.

(31)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

(Sugiyono, 2012:153)

Dimana:

n1 = jumlah anggota sampel kelompok 1 (eksperimen)

n2 = jumlah anggota sampel kelompok 2 (kontrol)

U1 = jumlah peringkat 1

U2 = jumlah peringkat 2

R1 = jumlah ranking pada sampel n1

R2 = jumlah ranking pada sampel n2

Kriteria penentuan keputusan uji U-test adalah :

a. Jika Uhitung > Utabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

b. Jika Uhitung < Utabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

3.6.1.3Uji Homogenitas Varian

Uji homogenitas varian dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel

berasal dari variansi yang sama atau tidak. Uji yang digunakan dalam uji

homogenitas adalah uji F. Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai

berikut

(Sugiyono, 2012:276)

Langkah-langkah untuk uji homogenitas :

1. Menentukan varians data

2. Menentukan derajat kebebasan

3. Menghitung nilai F

dk1 = n1– 1 dan dk2 = n2 - 2

F hitung = S2

b

S2

(32)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

S2 b = Varian Terbesar

S2 k = Varian Terkecil

4. Menentukan Uji Homogenitas Tabel

Fhitung < Ftabel , Maka data homogen

Fhitung > Ftabel , Maka data tidak homogen

3.6.1.4Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk teknik uji statistik yang cocok dengan

distribusi data yang diperoleh. Dan untuk mengetahui apakah hipotesis

yang diajukan peneliti ini diterima atau ditolak.

Pengujian hipotesis dilakukan untuk membandingkan nilai rata-rata

kemampuan awal dan rata-rata kemampuan akhir antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Proses pengujian hipotesis ini meliputi

uji normalitas untuk mengetahui data tersebut normal atau tidak.

Setelah normalitas dan homogenitas data diketahui, digunakan uji-t

dengan beberapa kemungkinan berikut (Sugiyono, 2012:272-274) :

2) Bila anggota jumlah sampel ni = n2, dan varian homogen (ð12 =

ð22) maka dapat digunakan rumus separated varian maupun

pooled varian dengan dk = ni + n2 – 2

3) Bila anggota jumlah sampel ni ≠ n2, dan varian homogen (ð12 =

ð22) maka dapat digunakan rumus pooled varian dengan dk = n1 +

n2 – 2

4) Bila anggota jumlah sampel ni = n2, dan varian tidak homogen

(ð12 ≠ð22) maka dapat digunakan rumus separated varian maupun

(33)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

5) Bila anggota jumlah sampel ni ≠ n2, dan varian tidak homogen

(ð12 ≠ð22) maka dapat digunakan rumus separated varian dengan

dk = n1 – 1 atau n2 – 1 dibagi 2 dan tambahkan dengan t terkecil

Uji hipotesis ini didapatkan dengan menggunakan rumus uji t (separated

varian) dengan persamaan:

t = --

S12 + S22

n1 n2

(Sugiyono, 2012:138)

Dimana:

= mean sampel kelompok eksperimen

= mean sampel kelompok kontrol

n1 = jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

n2 = jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Kriteria penentuan keputusan uji t adalah:

a. Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak

b. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

3.7 LANGKAH PENELITIAN

1. Melakukan survey ke lapangan. Hasil yang diperoleh berupa data awal

tentang hasil belajar siswa dilihat dari nilai, keaktifan di kelas dan metode

pembelajaran yang dicanangkan sebelumnya.

2. Melakukan penerapan metode pembelajaran Competitive-Based Learning

pada siswa kelas XI SMKN 2 Garut secara langsung.

3. Pengolahan data penelitian. Hasil yang diperoleh berupa nilai dan

keaktifan siswa di kelas antara kelas yang sebelum diterapkan metode

pembelajaran Competitive-Based Learning dan kelas yang diterapkan

(34)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

4. Menganalisis hasil dari pengukuran instrumen tersebut dengan uji beda

statistik dari mulai perhitungan data mean, simpangan baku, varian untuk

mengetahui rata-rata peningkatan hasil belajar siswa lalu uji normalitas

apakah data tersebut normal atau tidak normal, kemudian data tersebut di

uji hipotesis apakah hipotesis yang digunakan diterima atau ditolak untuk

diambil kesimpulan akhir dari penelitian tersebut.

5. Menyimpulkan hasil dari metode pembelajaran Competitive-Based

Learning pada siswa kelas XI SMKN 2 Garut apakah metode tersebut

berhasil dalam meningkatkan daya saing dan motivasi siswa dalam belajar

(35)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1KESIMPULAN

Berdasarkan pengolahan data dari hasil penelitian yang telah dibahas pada

bahasan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Perbandingan peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB 2 SMKN

2 Garut tahun ajaran 2013/2014 pada kelas kontrol yaitu dengan

metode ceramah dan pada kelas eksperimen yaitu dengan metode

Competitive-Based Learning terdapat perbedaan hasil yang signifikan

dari hasil belajar dalam pembelajaran.

2. Peningkatan Motivasi Daya Saing siswa dilihat dari keaktifan siswa

pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yang

menunjukkan bahwa treatment metode Competitive-Based Learning

berpengaruh dalam meningkatkan Motivasi Daya Saing Siswa kelas

XI TGB 2 SMKN 2 Garut.

3. Metode Competitive-Based Learning berhasil untuk meningkatkan

motivasi daya saing siswa di kelas XI TGB 2 SMKN 2 Garut

dibandingkan dengan menggunakan metode Ceramah.

1.2SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa Penerapan metode

Pembelajaran Competitive-Based Learning Berhasil untuk meningkatkan

Motivasi Daya Saing Siswa dibandingkan metode Ceramah di kelas XI TGB 2

SMKN 2 Garut, maka Peneliti merekomendasikan kepada berbagai pihak yang

(36)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

1. Bagi Peneliti Selanjutnya : supaya dapat mengkaji lebih dalam

penerapan metode Competitive-Based Learning dalam pembelajaran

untuk cangkupan yang lebih luas lagi. Karena tidak menutup

kemungkinan penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian

lagi oleh Peneliti ataupun sebagai bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya. Penelitian ini hanya mengkaji tentang perbandingan hasil

pembelajaran Competitive-Based Learning dengan metode ceramah

yang diuji dengan N-Gain dan Visual Reset keaktifan siswa dalam

pembelajaran. Dari hasil penelitian ini, memang hasilnya terjadi

peningkatan, tapi belum terlalu signifikan. Mungkin dikarenakan

penelitian ini belum memaksimalkan penerapan Competitive-Based

Learning tersebut. Untuk itu, diharapkan penelitian selanjutnya dapat

memaksimalkan lagi proses penerapan metode Competitive-Based

Learning ini. Disamping itu penelitian ini belum mengkaji tentang

pengaruh tata ruang kelas terhadap motivasi daya saing siswa. Karena

memang pada penelitian tata ruang kelas penelitian ini dibedakan

antara pada Penerapan metode pembelajaran Competitive-Based

Learning dengan metode Ceramah. Untuk itu, penelitian selanjutnya

mungkin bisa meneliti dengan lebih dalam lagi pada pengaruh tata

ruang kelas terhadap metode Competitive-Based Learning ataupun

menggunakan sistem PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan

menggunakan siklus periodik pada peningkatan belajar siswa untuk

mengetahui seberapa jauh peningkatan perolehan hasil dari metode

Competitive-Based Learning.

2. Bagi Pihak Sekolah dan Guru SMK Negeri 2 Garut : supaya dapat

mempertimbangkan hasil penelitian yang telah dilakukan Peneliti agar

dapat menerapkan metode pembelajaran Competitive-Based Learning

pada mata pelajaran lain sebagai pengganti metode ceramah yang

biasa dilakukan supaya peningkatan hasil belajar dan keaktifan siswa

(37)

Deasy Hartanti, 2014

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COMPETITIVE-BASED LEARNING SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAYA SAING SISWA

3. Bagi Siswa-Siswi SMK Negeri 2 Garut : supaya ikut terlibat aktif

dalam proses pembelajaran dikelas dan dapat memaparkan pendapat,

pertanyaan, komentar, tanggapan dan lainnya agar tercipta suasana

yang baik dan efektif di dalam kelas dan tercipta komunikasi dua arah

antara murid dan guru.

4. Bagi Instansi Lain : Metode pembelajaran Competitive-Based

Learning agar dapat dipertimbangkan menjadi metode pembelajaran

yang bisa dipakai disemua kalangan pembelajaran dari TK, SD, SMP,

SMA maupun Perguruan Tinggi karena metode ini menekankan pada

kreatifitas siswa untuk lebih mengembangkan potensi yang ada dalam

Gambar

Tabel. 3.1 Desain penelitian
Tabel.3.2 Populasi
Tabel.3.3  Prosedur Eksperimen Pembelajaran
Tabel.3.4 Prosedur Teknis
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perhitungan uji hipotesis dimaksud untuk menguji keberartian pengaruh dari variabel bebas diperoleh thitung = 3,27 dan ttabel = 1,708, dengan membandingkan

Hasil hipotesis dengan menggunakan uji- t dan taraf kepercayaan α = 0,05 diperoleh thitung &gt; ttabel (2,1550 &gt; 2,008) sehingga dalam penelitian ini hipotesis nihil

Adanya perbedaan hasil belajar tersebut, juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayan α =0,05, dimana thitung &gt; ttabel

Adanya perbedaan hasil belajar tersebut, juga terbukti melalui pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dan taraf kepercayan α =0,05, dimana thitung &gt; ttabel

Berdasarkan perhitungan Uji t melalui IBM SPSS Statistics 18 pertemuan 1 antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol didapatkan dengan nilai thitung &gt; ttabel (2,904

Hasil uji hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa nilai Fhitung lebih besar dari Ftabel dan nilai Thitung lebih besar dari Ttabel artinya bahwa promosi dan produk memiliki pengaruh

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan koefisien untuk Uji t adalah sebagai berikut : Nilai thitung pada variabel kompetensi guru (X) thitung 2,790 &gt;

Pembahasan Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan menggunakan analisis dengan uji-t satu pihak yang menunjukkan thitung>ttabel atau 2,73 > 1,68, sehingga dapat diketahui bahwa