• Tidak ada hasil yang ditemukan

USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN TAHUN 2014/2015"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

USUL KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PROGRAM PENGEMBANGAN INDIVIDUAL DOSEN

TAHUN 2014/2015

PENINGKATAN KOMPETENSI BERBAHASA INDONESIA GURU MIM DI KECAMATAN MATESIH MELALUI KEGIATAN BEDAH SOAL UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA (UKBI)

Oleh

Laili Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd. Rina Untari ((AA331100111100116688))

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

Judul : Peningkatan Kompetensi Berbahasa Indonesia Guru MIM Kecamatan Matesih melalui Kegiatan Bedah Soal Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI)

A. Analisis Situasi

Menguasai empat keterampilan berbahasa dan struktur tata bahasa baku bahasa Indonesia merupakan keniscayaan yang harus dimiliki oleh guru, termasuk di dalamnya adalah guru sekolah dasar. Kemampuan menguasai keterampilan berbahasa akan berdampak langsung pada bahasa yang digunakan pada saat mengajar peserta didiknya. Jika guru mempunyai perilaku berbahasa yang baik dan benar maka siswa-siswa yang diajar dapat meniru perilaku tersebut.

Pada bulan Maret 2014, tim pengabdian mengadakan analisis situasi dan analisis kebutuhan guru tentang UKBI. Analisis situasi ini dilaksanakan di Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar. Adapun objek yang diwawancarai dan digali informasinya adalah guru-guru MIM di Kecamatan Matesih.

D Dii KKeeccaammaattaann MMaatteessiihh tteerrddaappaatt lliimmaa MMIIMM,, yyaaiittuu:: ((11)) MMIIMM CCeeppoorraann;; ((22)) MMIIMM M Meerrggoommuullyyoo;; (3(3)) PPaarraakkaann;; (4(4)) DuDunnggbbaanngg;; ddaann (5(5)) NgNgwwaarruu.. DaDarrii kekelliimmaa MMIIMM t teerrsseebbuutt teterrddaappaatt 4848 gugurruu dadann kkaarryyaawwaann,, dadarrii jjuummllaahh teterrsseebbuutt teterrddaappaatt 1010 gguurruu y yaanngg ssuuddaahh beberrsseerrttiiffiikkaatt pepennddiiddiikk ddaann sasattuu ororaanngg gugurruu yayanngg seseddaanngg dadallaamm ttuuggaass P PPPGG.. SeSerrttiiffiikkaatt pepennddiiddiikk memerruuppaakkaann pepennuunnjjuukk ttiinnggkkaatt pprrooffeessiioonnaalliissmmee gugurruu.. S Seeppuulluuhh gugurruu yayanngg tetellaahh beberrsseerrttiiffiikkaatt sesemmuuaannyyaa beberrssttaattuuss sesebbaaggaaii PNPNSS,, ddeennggaann k kaattaa llaaiinn gguurruu sswwaassttaa mmeemmeerrlluukkaann aaddaannyyaa ppeenncceerraahhaann aaggaarr mmaammppuu mmeenniinnggkkaattkkaann p prrooffeessiioonnaalliittaassnnyyaa sseehhiinnggggaa kkuuaalliittaass ppeennddiiddiikkaann ddaappaatt mmeenniinnggkkaatt..

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihan-pelatihan pada guru yang dapat menunjang peningkatan profesionalitasnya. Salah satu hal penting yang perlu diketahui guru adalah UKBI. Sebagian besar guru mengakui bahwa UKBI merupakan hal yang sangat asing untuk mereka. Ada beberapa guru yang pernah mendengar tentang UKBI dari guru lain yang kebetulan tahun 2012 mengikuti tes UKBI yang diadakan oleh Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah.

(3)

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka mereka merasa perlu untuk mengetahui ihwal UKBI dan memahami setiap seksi yang diujikan dalam UKBI. Untuk itu, perlu ada kegiatan yang dapat memfasilitasi guru-guru untuk dapat memahami UKBI. Salah satu kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah bedah soal UKBI.

B. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian UKBI

Uji kemahiran berbahasa merupakan jenis tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan berbahasa peserta uji tanpa melihat dari mana dan kapan kemampuan berbahasa peserta itu diperoleh. Isi dan penyusunan tes jenis ini tidak dikaitkan dengan silabus atau program pengajaran bahasa tertentu (Heaton dalam Widiastuti, 2006: 61). Oleh karena itu, uji kemahiran berbahasa dapat digunakan untuk memprediksi kemampuan berbahasa peserta uji.

UKBI dimaksudkan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kemahiran seseorang berkomunikasi dalam bahasa Indonesia, peserta uji akan lebih mudah meningkatkan diri dalam bahasa Indonesia, khususnya ragam resmi. Dengan mengetahui kemampuan berbahasa Indonesia, peserta uji akan lebih mudah meningkatkan diri dalam kemahiran berbahasa Indonesia.

UKBI merupakan tes baku yang dikembangkan sesuai dengan teori pengujian modern dan dirancang untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulis. UKBI telah diujikan kepada penutur bahasa Indonesia yang berasal dari beragam strata sosial, pekerjaan, dan latar belakang pendidikan. Selain itu, UKBI juga telah diujikan kepada penutur asing (Solihah dan Dony, 2005:1)

UKBI dimaksudkan sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kemahiran berbahasa peserta uji berdasarkan perangkat soal dan menetapkannya di dalam sebuah rentang skor. Setiap peuji mendapatkan skor sehingga terjadi penjenjangan tingkat kemahiran. Penjenjangan seperti itu bermanfaat untuk menetapkan prasyarat kemahiran berbahasa, misalnya, dalam pengangkatan tenaga kerja pada

(4)

bidang tertentu, penempatan seseorang pada suatu posisi pekerjaan, atau penerimaan peserta didik pada lembaga pendidikan.

Konsep UKBI adalah mengukur kemampuan seseorang menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dalam berbagai ranah kehidupan melalui pemahaman dan pengungkapan wacana tulis dan lisan serta kepekaan terhadap penggunaan kaidah. Ranah kehidupan berbahasa itu terdiri atas kecakapan hidup yang bersifat umum (generic life skill) yang mencakupi kecakapan kesintasan (survival) dan kemasyarakatan (sosial) serta kecakapan hidup yang bersifat khusus (specific life skill) yang mencakupi kecakapan keprofesian (vokasional) dan keilmiahan (akademik).

2. Pemeringkatan UKBI

Solihah dan Dony (2005:3) menyatakan bahwa untuk menempatkan kemahiran berbahasa peserta uji, UKBI menentukan tujuh peringkat kemahiran berbahasa Indonesia dan ditafsirkan ke dalam tujuh predikat. Ketujuh peringkat dan predikat tersebut ditentukan berdasarkan rentang skor yang ditetapkan dalam UKBI. Berikut adalah tabel pemeringkatan hasil UKBI.

Tabel 1. Pemeringkatan Hasil UKBI Rentang Skor Peringkat Predikat

816-900 I Istimewa 717-815 II Sangat unggul 593-716 III Unggul 466-592 IV Madya 346-465 V Semenjana 247-345 VI Marginal 162-246 VII Terbatas

Tim UKBI (2003: 11-13) mendeskripsi ketujuh peringkat itu adalah sebagai berikut.

Peringkat I, Istimewa, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sempurna dalam berkomunikasi dengan menggunakan

(5)

bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik dan lain-lain, yang bersangkutan tidak mengalami kendala.

Peringkat II, Sangat unggul, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik yang kompleks, yang bersangkutan mungkin masih mengalami kendala, tetapi tidak untuk keperluan yang lain.

Peringkat III, Unggul, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang tinggi dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik dan vokasional yang kompleks, yang bersangkutan mungkin masih mengalami kendala.

Peringkat IV, Madya, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan vokasional yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala dan kendala tersebut makin besar dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik.

Peringkat V, Semenjana, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang cukup dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan akademik, yang bersangkutan sangat terkendala. Untuk keperluan vokasional dan sosial yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala, tetapi tidak terkendala untuk keperluan vokasional dan sosial yang tidak kompleks.

Peringkat VI, Marginal, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang kurang dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dalam berkomunikasi untuk keperluan sosial yang tidak kompleks, termasuk keperluan survival, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Akan tetapi, untuk keperluan sosial yang kompleks, yang bersangkutan masih mengalami kendala. Hal ini berarti yang bersangkutan belum siap berkomunikasi untuk keperluan vokasional, apalagi untuk keperluan

(6)

Peringkat VII, Terbatas, predikat yang menunjukkan bahwa peserta uji memiliki kemahiran yang sangat kurang dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, baik lisan maupun tulis. Dengan kemahiran ini, yang bersangkutan hanya siap berkomunikasi untuk keperluan survival. Pada saat yang sama, predikat ini juga menggambarkan potensi yang bersangkutan dalam berkomunikasi masih sangat besar kemungkinannya untuk ditingkatkan.

3. Materi UKBI

Materi UKBI berupa penggunaan bahasa Indonesia yang digunakan dalam berbagai bidang, seperti sejarah, kebudayaan, hukum, dan ekonomi. Materi itu diambil dari berbagai sumber, antara lain, media massa (elektronik dan cetak) dan/ atau buku-buku. Dengan materi itu, UKBI menguji kompetensi berkomunikasi lisan dan tulis dalam bahasa Indonesia, baik yang menyangkut kemampuan reseptif maupun kemampuan produktif. Kemampuan reseptif berkaitan dengan pemahaman isi wacana lisan dan isi wacana tulis serta kepekaan terhadap kaidah bahasa Indonesia. Kemampuan reseptif diujikan dalam bentuk soal pilihan ganda dengan empat opsi. Kemampuan produktif berkaitan dengan keterampilan menggunakan bahasa Indonesia secara tulis dan lisan. Keterampilan menggunakan bahasa Indonesia tulis diukur melalui penyusunan wacana tulis. Keterampilan menggunakan bahasa Indonesia lisan diukur melalui wawancara yang meliputi monolog dan dialog (Tim UKBI, 2003: 4).

4. Komposisi Soal

UKBI diwujudkan dalam bentuk baterai A, B, C, dan D. Atas bobot soal atau tingkat kesukarannya, baterai UKBI dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Tipe 1 dirancang bagi mereka yang memiliki kebutuhan komunikasi yang lebih kompleks untuk tujuan vokasional dan/ atau akademik. Sementara itu, tipe 2 dirancang bagi mereka yang memiliki kebutuhan komunikasi yang lebih sederhana untuk tujuan sosial dan/ atau vokasional. Dengan demikian, soal dalam baterai tipe 1 memiliki tingkat kesukaran yang lebih tinggi atau bobot yang lebih berat daripada soal dalam baterai tipe 2. Komposisi setiap baterai adalah sebagai berikut.

(7)

Tabel 2. Komposisi Soal UKBI Baterai Seksi I II III IV V A V v v v v B V v v v C V v v v D V v v

Seksi I: Mendengarkan/ Menyimak (40 butir soal, ±25 menit), seksi ini bertujuan untk mengukur kemampuan memahami informasi yang diungkapkan secara lisan, baik dalam bentuk dialog maupun monolog yang membahas berbagai situasi, kondisi, dan topik. Seksi ini terdiri atas empat buah dialog dan empat buah monolog. Setiap dialog dan monolog diiringi lima butir soal pilihan ganda yang harus dijawab sekaligus ketika dialog dan monolog tersebut diperdengarkan.

Seksi II, Merespons Kaidah (25 butir soal, 20 menit), seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan merespons kaidah bahasa Indonesia ragam formal: ejaan, bentuk dan pilihan kata, serta struktur kalimat. Soal dalam seksi ini terdiri atas satu atau dua kalimat yang memiliki dua bagian yang bergaris bawah dan bercetak tebal. Salah satu bagian itu berisi kesalahan dalam penerapan kaidah bahasa Indonesia. Peserta harus menentukan satu bagian yang berisi kesalahan dan menentukan salah satu dari dua pilihan jawaban di bawahnya sebagai jawaban yang betul.

Seksi III, Membaca (40 butir soal, 45 menit), seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan memahami informasi yang disampaikan dalam bentuk wacana tulis atau bacaan. Bacaan tersebut disajikan dalam berbagai laras bahasa bidang ilmu. Dalam seksi ini terdapat lima bacaan yang masing-masing diiringi delapan butir soal pilihan ganda.

Seksi IV, Menulis (100-200 kata, 30 menit) seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan menggunakan bahasa Indonesia tulis sehubungan dengan informasi yang terdapat dalam diagram, tabel, atau gambar lain.

(8)

Seksi V: Berbicara (monolog dan/ atau dialog, ± 15 menit), seksi ini bertujuan untuk mengukur kemampuan menggunakan bahasa Indonesia lisan sehubungan dengan informasi yang berkaitan dengan diagram, tabel, atau gambar lain.

D. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan hasil analisis situasi yang telah dilakukan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.

1. Guru (khususnya guru MIM di Kecamatan Matesih) belum mengetahui tentang adanya UKBI yang dikembangkan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

2. Guru yang sudah mengetahui tentang UKBI bersumber dari cerita orang lain secara nonformal yang berdampak pada munculnya rasa penasaran.

3. Jika suatu saat ada kebijakan untuk melaksanakan UKBI, guru merasa belum memiliki bekal untuk melaksanakan itu.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah tersebut dapat dirumusakan beberapa masalah berikut ini.

1. Guru perlu dibina dan difasilitasi untuk memahami ihwal UKBI agar dapat meningkatkan profesionalitasnya.

2. Guru perlu mendapatkan informasi yang komprehensif tentang UKBI dari narasumber yang kompeten.

3. Guru perlu mempersiapkan diri jika sewaktu-waktu ada kebijakan tentang UKBI dengan cara diberikan pembekalan.

E. Tujuan Kegiatan

Tujuan pengabdian pada masyarakat ini adalah:

1. menjelaskan tentang ihwal UKBI dan melaksanakan bedah soal UKBI;

2. meningkatkan kompetensi guru MIM di Kecamatan Matesih melalui bedah soal UKBI;

(9)

4. menjalin kerjasama kelembagaan antara Program Studi Pendidikan Bahas dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan guru-guru guru-guru MIM di Kecamatan Matesih.

F. Manfaat Kegiatan

Manfaat yang dapat dipetik dari kegiatan pengabdian masyarakat ini antara lain:

1. terjalinnya hubungan yang harmonis antara Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan guru-guru MIM di Kecamatan Matesih; 2. menambah pengetahuan tentang UKBI;

3. para dosen dan mahasiswa PBSI dapat mengembangkan ilmunya, sekaligus menyumbangkannya.

G. Kerangka Pemecahan Masalah

Pengabdian masyarakat ini secara umum akan memaparkan tentang ihwal UKBI dan dilanjutan dengan simulasi UKBi serta bedah soal UKBI.

H. Khalayak Sasaran Antara yang Strategis

Sasaran di dalam pengabdian masyarakat ini adalah guru-guru MIM Kecamatan Matesih

I. Jadwal Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 di Matesih, Karanganyar.

J. Organisasi Pelaksana 1. Ketua:

Nama : Laili Etika Rahmawati, S.Pd., M.Pd. NIK : 100.1356

(10)

2. Anggota

Nama : Rina Untari NIM : A310110168

Semester : VII

K. Rencana Beaya

1. Sumber Dana : Pengembangan Individual Dosen UMS 2014/2015 2. Rincian Anggaran: a. Penyusunan proposal : Rp 250.000,00 b. Akomodasi : Rp 300.000,00 c. Penggandaan materi : Rp 200.000,00 c. Transportasi (2) : Rp 500.000,00 d. Penyusunan laporan : Rp 250.000,00 --- Jumlah : Rp 1.500.000,00 Daftar Pustaka

Solihah, Atikah dan Dony Setiawan. 2005. Bedah Soal UKBI. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Peniikan Nasional.

Tim UKBI. 2003. Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa, Depdiknas.

Widiastuti, Udiati. 2006. “Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia sebagai Sarana Evaluasi dalam Perencanaan Bahasa di Indonesia”. Dalam Linguistik Indonesia, Tahun ke-24, Nomor 1, Februari 2006.

Gambar

Tabel 1. Pemeringkatan Hasil UKBI  Rentang Skor  Peringkat   Predikat
Tabel 2. Komposisi Soal UKBI  Baterai  Seksi  I  II  III  IV  V  A  V  v  v  v  v  B  V  v  v  v  C  V  v  v  v  D  V  v  v

Referensi

Dokumen terkait

itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa masing-masing variabel independen biaya produksi, biaya operasi, tingkat penjualan, dan degree of operating leverage tidak berpengaruh

Instrumen alat ukur kekuatan napas dapat digunakan untuk mengukur besarnya volume udara yang bisa dikeluarkan setelah inspirasi maksimal (FVC) dan besarnya volume udara pada

9 14.25-14.45 Pengantar dari Direktur BPS-YPID Ibu Dr.. Carmen

Dalam usaha untuk memahami bagaimana pandemik ini menjejaskan wanita dan kanak-kanak daripada keluarga berpendapatan rendah, kami telah bekerjasama dengan Dana Populasi Pertubuhan

Kata keterangan adalah suatu kata atau kelompok yang menduduki suatu fungsi tertentu, yaitu fungsi menerangkan kata kerja, kata sifat, kata keterangan yang masing-masing

Dengan demikian hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I belum memenuhi indikator yang telah ditetapkan dalam penelitian yaitu sekurang-kurangnya 85%

Upaya-upaya yang dilakukan untuk menanggulangi hambatan dalam pengembangan model pembiasaan pada pembelajaran agama Hindu di SLB/C Kemala Bhayangkari Tabanan dalam

38 Tahun 2020 ini mengatur mengenai batasan defisit anggaran sepanjang diatur dalam APBN/APBN-P dan/atau Perpres Rincian APBN; penyesuaian besaran belanja wajib sepanjang