114
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusun Oleh :
Thalita Zada Affandi
11170510000114
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
114
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)
Disusun Oleh : Thalita Zada Affandi NIM: 11170510000114
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Thalita Zada Affandi NIM : 11170510000114
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Strategi
Promosi Program Siaran Radio Fajri FM Bogor di Masa Pandemi Covid-19 merupakan hasil karya saya sendiri yang
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya cantumkan sumber kutipannya dalam skripsi. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan seperlunya.
Jakarta, 8 April 2021
STRATEGI PROMOSI PROGRAM SIARAN RADIO FAJRI FM BOGOR DI MASA PANDEMI COVID-19
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Thalita Zada Affandi NIM: 11170510000114
Pembimbing
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi berjudul Strategi Promosi Program Siaran Radio
Fajri FM di Masa Pandemi Covid-19 disusun oleh Thalita Zada Affandi Nomor Induk Mahasiswa 11170510000114 telah diujikan
dalam sidang munaqosyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam uijian Munaqosyah pada 8 April 2021 di hadapan dewan penguji. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) dalam bidang Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Jakarta, 8 April 2021 Sidang Munaqosyah
Tim Penguji Munaqosyah Tanggal Tanda Tangan
Ketua 8 April 2021
Armawati Arbi, M.Si
NIP. 196502071991032002 ___________
Sekertaris 8 April 2021
Dr. H. Edi Amin, S.Ag., M.A.
NIP. 197104122000032001 ___________
Penguji 1 8 April 2021
Kalsum Minangsih, M.A.
NIP. 197704242007102002 ___________
Penguji 2 8 April 2021
Pia Khoirotun Nisa, M.Ikom
NIDN. 2124118501 ___________
i
ABSTRAK
Thalita Zada Affandi 11170510000114
Strategi Promosi Program Siaran Radio Fajri FM Bogor di Masa Pandemi Covid-19, 2021.
Masuknya virus Covid-19 ke Indonesia, membuat banyak perubahan yang terjadi di berbagai bidang. Bidang penyiaran pun terkena dampaknya seperti yang terjadi pada Radio Fajri FM Bogor. Maka, diperlukan strategi promosi yang tepat di masa pandemi Covid-19 ini, agar radio Fajri FM Bogor tidak kehilangan pendengarnya dan dapat menjangkau pendengar baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi promosi program siaran radio Fajri FM selama masa pandemi Covid-19, dan apa saja bauran promosi yang digunakan, serta bagaimana keberhasilan strategi promosi program siaran radio Fajri FM selama masa pandemi Covid-19.
Penelitian ini menggunakan Instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi pemasaran perusahaan disebut dengan bauran promosi atau promotion mix dari Goerge E. Belch dan Michael A. Belch. Bauran promosi mencangkup empat elemen yaitu: iklan (advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas, personal selling,
direct marketing dan interactive media.
Adapun hasil penelitian ini, strategi promosi program siaran yang dilaksanakan radio Fajri FM selama pandemi menghasilkan kemajuan dalam peningkatan jumlah pendengar. Bahkan, pendengar radio Fajri FM mengalami peningkatan tiap bulannya selama pandemi Covid-19.
Kata Kunci: Strategi Promosi Program Siaran, Bauran Promosi, Promotion Mix, Promosi Radio Fajri FM Bogor
ii
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum. Wr. Wb.
Alhamdulillahirrabil’alamiin, Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga atas ridho-Nya skripsi ini dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. Tak lupa pula shawalat serta salam
senantiasa terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah, puji syukur peneliti dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Strategi Promosi Program Siaran Radio Fajri
FM di Masa Pandemi Covid 19”. Adapun skripsi ini disusun
untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1) Sarjana Sosial (S.Sos) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama masa penelitian, penyusunan, penulisan, hingga penyelesaian skripsi ini, peneliti mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Suparto, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Dr. Siti Napsiyah, MSW., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
3. Dr. Sihabudin Noor, M.A., selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi dan Hukum Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
4. Drs. Cecep Castrawijaya, M.A., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. 5. Dr. Armawati Arbi, M.Si., selaku Ketua Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam sekaligus Dosen Pembimbing Akademik. 6. Dr. H. Edi Amin, M.A., selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
7. Iskandar Trilaksono, SE, MM., selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing peneliti dalam segala hal, terutama dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
8. Drs. S. Hamdani, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang banyak membantu peneliti dalam perkuliahan selama 2017-2020.
iii
9. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan, serta wawasan yang bermanfaat kepada peneliti selama masa perkuliahan.
10. Segenap staf dan karyawan tata usaha, serta staf perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dalam pelayanannya. 11. Narasumber Peneliti, Ridwan Farid selaku Direktur Radio
Fajri FM Bogor, dan Haristrian Sahroni Putra selaku Pj. Bidang Siaran sekaligus Humas Radio Fajri FM Bogor.
12. Orang tua peneliti, Bapak Rudi Affandi, SE., dan Ibu Ritha Kurniaty, SE., serta adikku Khalisha Alya Putri dan Salsabila Nur Azizah yang senantiasa mendoakan, memberikan dukungan serta semangat kepada peneliti agar dapat menyelesaikan skripsi ini. Semoga kalian sehat dan bahagia selalu di Lubuk Linggau.
13. Teman-teman KPI angkatan 2017, terutama KPI B 2017. Terima kasih atas semua perhatian dan momen selama kurang lebih 4 tahun ini.
14. Teman-teman KKN Dandelion 163. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan dalam perkuliahan peneliti walaupun dilaksanakan secara daring namun tetap berkesan. 15. Teman-teman di PMMB Batch 2 2020 penempatan Bank BRI
Pusat. Terima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang luar biasa selama magang.
16. Keluarga besar RDK FM. Terima kasih atas semua momen, pengalaman serta ilmu yang banyak diberikan selama menjabat 2 tahun menjadi penyiar, reporter dan redaktur. 17. Teman-teman Identity Gontor di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan dalam perkuliahan peneliti serta memberikan dukungan kepada peneliti.
18. Basudiwa Supraja Sangga Buana. Terima kasih telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
19. Sahabat peneliti, Tomat Squad¸ Langgeng Squad, Siti Nurlaela, Fajar Kusumo, Sawsan Ghalib, Syifa Musafaah, Rahma Amini, dan Via Junita. Terima kasih selalu memberikan dukungan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
iv
20. Berbagai pihak yang terlibat yang belum bisa peneliti sebutkan satu persatu. Terima kasih telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini.
Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih atas segala bantuan dan doanya. Semoga selalu dilimpahkan rahmat dan karunia dari Allah SWT. Amiin ya rabbal’alamiin.
Jakarta, 21 Maret 2021
v DAFTAR ISI ABSTRAK ... i KATA PENGANTAR ... ii DAFTAR ISI ...v BAB I PENDAHULUAN ...1 A. Latar Belakang ...1 B. Identifikasi masalah...8 C. Batasan Masalah ...9 D. Rumusan Masalah ...9 E. Tujuan Penelitian ...9 F. Manfaat Penelitian ... 10 G. Tinjauan Pustaka... 10 H. Metodologi Penelitian ... 13 I. Sistematika Penulisan ... 17
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 19
A. Landasan Teori ... 19
B. Kajian Pustaka ... 20
1. Strategi ... 20
2. Promosi ... 22
3. Radio dan Program Siaran ... 26
4. Dakwah ... 35
5. Promosi Program Siaran ... 40
C. Kerangka Berpikir ... 49
BAB III GAMBARAN UMUM ... 50
vi
B. Sejarah dan Perkembangan Radio Fajri FM Bogor ... 51
C. Visi dan Misi Radio Fajri FM ... 53
1. Visi ... 53
2. Misi ... 53
D. Jumlah Pendengar ... 53
E. Logo Radio Fajri FM ... 54
F. Struktur Organisasi Radio Fajri FM ... 55
G. Susunan Pengurus Radio Fajri FM... 55
H. Data Radio Fajri FM ... 55
I. Jadwal Penyiar ... 56
J. Jadwal Siaran Radio Fajri FM ... 57
K. Deskripsi Program ... 58
L. New Media Radio Fajri FM ... 59
M. Persentase Materi Siaran ... 59
N. Segmentasi ... 59
O. Format Musik ... 60
P. Acara Off Air ... 60
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN... 62
A. Promosi Program Siaran Ngopi ... 62
B. Promosi Program Siaran Spasi... 63
C. Promosi Program Siaran Talkshow ... 65
D. Promosi Program Siaran Radio Fajri FM di New Media atau Internet ... 66
E. Promosi Program Siaran Radio Fajri FM di Media Elektronik ... 68
vii
G. Promosi Program Siaran Radio Fajri FM Melalui
Penjualan Merchandise ... 70
H. Promosi Program Siaran Radio Fajri FM Melalui Kuis Berhadiah ... 72
I. Promosi Program Siaran Radio Fajri FM Melalui Kegiatan Off Air ... 73
J. Promosi Program Siaran Radio Fajri FM Melalui Kerja Sama ... 75
BAB V PEMBAHASAN ... 77
A. Strategi Radio Fajri FM di Masa Pandemi Covid-19 ... 77
B. Analisis Bauran Promosi Program Siaran Radio Fajri FM di Masa Pandemi Covid-19... 86
A. Iklan ... 86
B. Public Relations ... 91
C. Promosi Penjualan ... 95
D. Pemasaran Interaktif/ Internet ... 98
E. Pemasaran Langsung ... 101
F. Penjualan Personal ... 103
C. Analisis Keberhasilan Strategi Promosi Program Siaran Radio Fajri FM di Masa Pandemi Covid-19 ... 104
BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 108
A. Simpulan ... 108 B. Implikasi ... 109 C. Saran ... 110 DAFTAR PUSTAKA ... 112 LAMPIRAN ... 116 TRANSKIP WAWANCARA ... 119 DOKUMENTASI ... 129
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Radio adalah media untuk menyampaikan informasi,
pengetahuan sekaligus menghibur. Radio adalah media
komunikasi massa yang dapat mengirimkan suara atau bunyi melalui siaran gelombang atau frekuensi yang bisa dinikmati
melalui indera pendengaran.1 Siaran radio berupa pemyebaran
konten suara dan musik melalui gelombang radio kepada penerima yang tersebar luas. Kegiatan siaran radio memberikan keuntungan kepada pendengar karena menghibur hati, memberi
informasi, berita terkini, acara interaktif dan sebagainya.2 Sampai
saat ini stasiun radio terdiri dari berbagai macam yaitu radio konvensional yang dimiliki dan dikelola oleh perusahaan swasta, radio milik pemerintah yang merupakan aset milik negara, serta radio komunitas yang didirikan dan dikelola oleh suatu komunitas. Jenis siaran radio pun berbagai macam seperti radio berita, radio anak muda, radio dewasa, radio dangdut, dan radio religi atau dakwah.
Munculnya radio dakwah paling tidak menunjukan
munculnya agama dalam ruang publik. Agama muncul di ruang publik: ajaran agama diajarkan, disiarkan, dan didiskusikan di
1 Hidajanto Jamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran:
Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana, 2011),
135.
berbagai media elektronik, termasuk radio.3 Radio dakwah adalah
sebuah stasiun radio yang visi, misi dan semua program dan materi siarannya tentang dakwah (syiar Islam). Semua program bermuatan atau bernuansa syiar Islam. Lagu-lagu yang diputarpun bernuansa religi, tidak ada selain yang bernuansa religius. Semua acara non-lagu pun berisi dan berorientasi
dakwah.4 Radio dakwah memiliki tujuan khusus yaitu untuk
berdakwah sekaligus menyebarkan agama Islam. Tentunya radio dakwah harus mampu bersaing dengan radio lainnya untuk tetap mendapat banyak pendengar, salah satu caranya adalah dengan mengandalkan promosi. Promosi dalam media penyiaran yaitu upaya untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia.
Maka, radio dakwah membutuhkan strategi promosi yang baik untuk menarik pendengar, terlebih di masa pandemi
Covid-19. Sejak masuknya virus Covid-19 ke Indonesia yang awalnya
berasal dari kota Wuhan di China, pemerintah Indonesia menerapkan peraturan baru guna menekan penyebaran virus Covid-19, diantaranya menjaga jarak atau physical distancing, mengikuti protokol kesehatan, menghindari kerumunan, dan dianjurkan untuk memberlakukan work from home. Pandemi Covid-19 berdampak di semua bidang termasuk bidang industri penyiaran. Banyak kegiatan yang terbatasi seiring dengan aturan
3 Din Wahid dan Jamhari Makruf. Suara Salafisme: Radio Dakwah di
Indonesia. (Jakarta: Kencana, 2017), 4
4 Asep Syamsul M Romli, Manajemen Program dan Teknik Produksi Siaran Radio (Bandung: Penerbit Nuansa, 2017),18
larangan berkerumun. Dalam industri penyiaran radio,
agenda-agenda off air pun belum bisa dilaksanakan dengan
mengumpulkan massa di satu ruangan, kegiatan seperti itu terpaksa harus digantikan dengan teknologi streaming. Selain itu, program siaran on air pun tentu mengalami perubahan, terlebih pada program on air yang mengundang bintang tamu. Dengan adanya perubahan kegiatan dan program siaran di radio, tentu diperlukan strategi promosi ] yang baik untuk memperkenalkan program sekaligus menarik perhatian pendengar.
Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang
dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. 5 Menurut Kotler
dan Armstrong, Promosi adalah rencana untuk penggunaan yang optimal dari elemen-elemen promosi: periklanan, hubungan
masyarakat, penjualan pribadi, dan promosi penjualan.6
Strategi promosi tentu bukan hanya dibutuhkan perusahaan-perusahaan di bidang ekonomi bisnis saja. Bidang penyiaran seperti radio pun membutuhkan promosi program siaran agar program siaran tersebut dapat dikenal baik dan menarik perhatian serta mendapat banyak pendengar setia artinya promosi dilakukan untuk tercapainya tujuan.
5 Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), 16
6 Marceline Livia Hedynata, Wirawan E.D.Radianto, “Strategi Promosi dalam Meningkatkan Penjualan”. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis Volume 1, Nomor 1, April 2016, 8
Radio berfungsi sebagai media ekspresi, komunikasi, informasi, pendidikan, dan hiburan. Radio memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi, sebab sebagai media yang buta, radio menstimulasi begitu banyak suara, dan berupaya memvisualisasikan suara penyiar ataupun informasi faktual
melalui telinga pendengarnya.7 Radio dakwah sebagai salah
satu jenis radio adalah radio yang menyajikan komposisi konten siaran 80-100 persen dakwah (agama Islam) dan semangat menjalankan peribadatan keagamaan. Variasi siarannya bisa menyelipkan konten seperti musik dan hiburan yang sesuai nilai keagamaan.
Beberapa radio dakwah memfungsikan dirinya sebagai radio komersial atau radio siaran swasta, namun lebih banyak sebagai radio komunitas. Adapun radio dakwah komunitas tidak bersifat komersial yang mengandalkan pendanaan dari komunitas dan sumber dana alternatif selain iklan. Namun kendalanya adalah jangkauan siaran yang terbatas dibanding
radio komersial.8 Radio dakwah digunakan sebagai media
dakwah untuk menyampaikan kebaikan dan syiar Islam serta mengajak pendengar kepada amar ma’ruf. Mengajak kepada kebaikan seperti tercantum dalam firman Allah SWT yang tertera dalam Al-Qur’an:
7 Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), h.250
8 Andy Fachrudin, “Journalism Today” ( Jakarta: Kencana 2019), hal. 212
ِرْيَخْلٱ ىَلِإ َنوُعْدَي ٌةَّمُأ ْمُكنِ م نُكَتْل َو
َكِئ
َٰٓ َل ۟وُأ َو ۚ ِرَكنُمْلٱ ِنَع َن ْوَهْنَيَو ِفوُرْعَمْلٱِب َنوُرُمْأَيَو
َنوُحِلْفُمْلٱ ُمُه
“Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali- Imron [3] : 104)9
Demikian pula pada firman Allah dalam surah Fussilat ayat 33, yaitu:
يِنَّنِإ َلاَق َو ااحِلاَص َلِمَع َو ِ َّاللَّ ىَلِإ اَعَد ْنَّمِم الً ْوَق ُنَسْحَأ ْنَم َو
َنيِمِلْسُمْلا َنِم
“Dan siapakah yang lebih baik perkataanya daripada orang yang menyeru kepada Allah dan mengerjakan kebajikan dan berkata “sungguh, aku termasuk oranng-orang muslim (yang berserah diri)” (QS. Fussilat:3)10
Salah satu radio dakwah yang terkenal dan masih eksis adalah radio Fajri FM di Bogor. Radio Fajri FM dibentuk pada tahun 2000, dengan visi dan misi membumikan manhaj
Ahlussunnah wal Jamaah agar sampai ke seluruh lapisan
masyarakat dan ke seluruh pelosok daerah-daerah, serta memurnikan syariat Islam sesuai dengan al-quran dan hadist. Radio Fajri FM memiliki frekuensi 99,3 FM dengan
9 Republika, Makna Kata ‘di Antara Kamu’ dalam surat Ali Imran
104.
http://republika.co.id/berita/qhe3sf320/makna-kata-di-antara-kamu-dalam-surat-ali-imran-104. Diakses pada 10 November 2020 (10:20)
10 Almanhaj, Wajib Berdakwah Mengajak Manusia Kepada Kebaikan
dan Haram Berdakwah Mengajak Kepada Kesesatan.
http://almanhaj.or.id/13239-wajib-berdakwah-mengajak-manusia-kepada-kebaikan-dan-haram-berdakwah-mengajak-kepada-kesesatan.html. Diakses
jangkauan yang cukup luas yaitu tidak hanya di kota Bogor saja, namun bisa menjangkau kota-kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Depok, dan Bekasi. Selain itu Radio Fajri FM juga terkenal dengan mottonya “ Suara Kebangkitan Islam” yang bisa kita lihat di logo radio Fajri FM. Program radio Fajri FM dikenal kaya akan konten religi serta berita dan informasi bagi para pendengar umat muslim dengan siarannya yang full time dakwah Islam, Fajri FM dapat menjadi salah satu pilar kebangkitan ummat menjadi masyarakat agamis yang dewasa ini semakin terjadi kemerosotan moral dan spiritual.
Radio Fajri FM bertujuan membumikan manhaj
Ahlussunnah wal Jamaah ketengah-tengah masyarakat
menjadi lebih maksimal dan menjangkau daerah-daerah di berbagai pelosok, sebagaimana banyak umat di sana yang masih sangat kental dengan adat budaya nenek moyangnya, sehingga perpaduan antara agama dengan budaya pun sangat rentan terjadi, maka sudah seharusnya umat Islam dapat memurnikan syariat Islam yang sesuai dengan al-Quran dan
sunnah Nabi-Nya. 11
Sejak virus Covid-19 masuk ke Indonesia pada awal tahun 2020, hampir seluruh bidang mengalami masa sulit, karena seluruf aktifitas dan kegiatan masyarakat dibatasi dan dilakukan secara daring guna menekan penyebaran virus Covid-19 yang kian meningkat. Akibatnya, perekonomian
11 Radio Fajri FM, “Tentang Radio Fajri FM” diakses dari
industri-industri pun menurun. Untuk tetap bertahan, diperlukan strategi yang cermat di masa sulit seperti ini. Tak terkecuali yang terjadi dalam bidang industri penyiaran radio.
Tentu diperlukan strategi promosi untuk bisa
mempertahankan pendengar lama serta menjangkau
pendengar baru dengan program siaran yang telah dirancang sedemikian rupa. Tidak ketinggalan dengan Radio Fajri FM yang memiliki banyak program siaran on air maupun off air nya yang sangat dikenal sebagai sarana dakwah menarik perhatian pendengar.
Di masa pandemi ini, kegiatan siaran on air tetap berjalan seperti biasa, baik program siaran taping maupun live dengan tetap menghadirkan bintang tamu, contohnya seperti program siaran unggulan Fajri FM yaitu Ngopi (Ngobrol Parenting Islami) yang tetap rutin mengundang pendakwah ternama tiap minggunya. Akan tetapi, kegiatan off air mengalami perubahan karena terdapat protokol kesehatan yang harus dipatuhi sesuai aturan dari pemerintah yang melarang mengumpulkan massa atau berkerumun pada masa pandemi Covid-19. Maka, Radio Fajri FM menggantinya dengan menggunakan teknologi new media seperti menggunakan fitur
live streaming di Youtube dan Facebook.
Peneliti tertarik dengan radio Fajri FM, karena merupakan radio dakwah yang bisa tetap dikenal masyarakat, bertahan cukup lama serta mengikuti perkembangan teknologi. Selain
itu, radio Fajri FM merupakan radio yang aktif
memiliki pengikut dengan jumlah yang banyak di media sosial Youtube, Facebook, Instagram dan lainnya. Hal ini menjadikan radio Fajri FM bukan hanya dikenal masyarakat Bogor saja, akan tetapi dikenal masyarakat di Jabodetabek.
Akan tetapi, di masa pandemi Covid-19 dengan munculnya berbagai aturan pembatasan kegiatan seperti saat ini, bagaimana strategi radio Fajri FM tetap aktif mempromosikan program siaran on air dan off air untuk tetap bisa menjangkau banyak pendengar? Maka dari itu, peneliti ingin mengetahui strategi promosi program Fajri FM di masa pandemi Covid-19 agar tetap bisa menjangkau banyak pendengar dan menarik perhatian pendengar. Maka penelitian ini diberi judul: “ Strategi Promosi Program Siaran Radio
Fajri FM Bogor di Masa Pandemi Covid-19” B. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Di masa pandemi Covid-19, beberapa kegiatan off air dan
on air yang mendukung promosi radio Fajri FM yang
menimbulkan kerumunan tidak dapat dilaksanakan
2. Di masa pandemi Covid-19, masyarakat lebih banyak meluangkan waktu untuk media sosial seperti Youtube, Instagram dan lainnya daripada mendengar radio.
3. Radio dakwah perlu strategi promosi yang tepat untuk mempertahankan eksistensi di masa pandemi Covid-19 4. Minat masyarakat untuk mendengarkan radio dakwah
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti membatasi masalah dalam upaya sebagai landasan fokus dalam penelitian. Penelitian ini memiliki batasan masalah yaitu meneliti strategi promosi program siaran di Fajri FM selama masa pandemi yang mencangkup promosi program siaran on air Ngopi (Ngobrol Parenting Islami), Spasi (Sapa Pagi dan Seputar Informasi) dan Talkshow di radio Fajri FM. Didalamnya, peneliti akan
membahas apa saja metode yang digunakan dalam
mempromosikan program siaran radio Fajri FM dan
implementasinya agar tetap menjadi radio dakwah yang diminati masyarakat dan dapat menarik perhatian pendengar baru.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan strategi promosi program siaran radio Fajri FM Bogor di masa pandemi covid-19?
2. Apa saja bauran promosi yang digunakan radio Fajri FM Bogor di masa pandemi Covid-19?
3. Bagaimana keberhasilan strategi promosi program siaran radio Fajri FM Bogor di masa pandemi Covid-19?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perencanaan strategi promosi program siaran radio Fajri FM Bogor di masa pandemi Covid-19. 2. Untuk mengetahui bauran promosi yang digunakan radio
Fajri FM Bogor di masa pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui keberhasilan strategi promosi program siaran radio Fajri FM Bogor di masa pandemi Covid-19.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademik
Sebagai referensi ilmiah, khususnya tentang strategi promosi radio, sebagai dasar untuk bahan studi selanjutnya di
bidang penyiaran radio, serta menjadi referensi
pengembangan Ilmu Komunikasi di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Islam Negeri Jakarta.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah perkembangan tentang penelitian Ilmu Komunikasi, terutama di bidang penyiaran radio, selain itu bisa menjadi bahan evaluasi untuk studi strategi promosi program siaran. Penelitian ini bisa menjadi bahan dasar untuk studi selanjutnya dalam bidang penyiaran radio.
G. Tinjauan Pustaka
Peneliti memerlukan beberapa referensi tinjauan pustaka terdahulu dalam penelitian ini. Tinjuan pustaka terdahulu yang memiliki persamaan dengan penelitian ini diantaranya:
No Judul Penelitian Nama Peneliti Terdahulu Persamaan Perbedaan 1 Strategi Komunikasi Radio Fajri 99,3 FM Bogor dalam Mempertah ankan Citra Radio Dakwah Neisya Ghassani Sabillah 111405100 00196 Jurusan Komunikas i dan Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatulla h Jakarta tahun 2018 Sama-sama meneliti di radio Fajri FM
1. Peneliti membahas strategi promosi program siaran, sedangkan Neisya membahas strategi
komunikasi radio Fajri FM. 2. Peneliti meneliti cara
mempromosikan program agar didengar, Neisya meneliti komunikasi perusahaan untuk membangun citra 2 Strategi Promosi Iklan Shampo Sunsilk Versi Kerudung di Komunitas Syarifah Raudhatul Jannah 105051001 876 Jurusan Komunikas i dan Penyiaran Islam UIN Sama-sama membahas tentang strategi promosi
Penelitian tersebut meneliti promosi iklan shampo sunsilk di televisi sedangkan peneliti meneliti promosi program siaran radio.
Penelitian ini diharapkan menjadi sebuah perkembangan tentang penelitian Ilmu Komunikasi, terutama di bidang penyiaran radio, selain itu bisa menjadi bahan evaluasi untuk
Muslimah Syarif Hidayatulla h Jakarta tahun 2009 3 Strategi Promosi Radio Republik Indonesia Surakarta Suci Hatiningsih Sunardi 100080071 Jurusan Ilmu Komunikas i Universitas Muhammad iyah Surakarta 2012 Sama-sama membahas mengenai strategi promosi di radio
1. Suci lebih fokus ke strategi promosi radio untuk mendapatkan banyak pengiklan, sedangkan peneliti lebih fokus pada strategi mempromosikan program siaran agar menarik banyak
pendengar, karena radio Fajri FM tidak menerima iklan.
2. Suci membahas strategi promosi radio di RRI Surakarta, sedangkan peneliti meneliti strategi promosi program siaran di radio Fajri FM Bogor
studi strategi promosi program siaran. Penelitian ini bisa menjadi bahan dasar untuk
H. Metodologi Penelitian 1. Paradigma Penelitian
Paradigma menurutbogdan dan biklen (1982) adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarashkan cara berpikir dan penelitian. Pada penelitian ini paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme. Realitas itu ada merupakan hasil konstruksi dari kemampuan berpikir
seseorang.12 Antara peneliti dan subjek yang diteliti perlu
tercipta empati dan interaksi dialektis agar mampu merekonstruksi realitas yang diteliti melalui metode
kualitatif.13 Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian
langsung pada Radio Fajri FM Bogor.
2. Pendekatan Penelitian
Metode penelitian yang digunakan sebuah penelitian yang menghasilkan data deskriptif, yaitu pendekatan kualitatif. Yaitu dengan melakukan penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, gambar dan buku-buku. Data tersebut berdasarkan hasil observasi, wawancara, catatan atau memo dan dokumen resmi
12 Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif Teori dan
Praktik,(Jakarta; PT/ Bumi Aksara,2013)
13 Lexy J Meolong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung; PT Remaja Rosdakarya,2000), 30
lainnya.14 Penelitian deskriptif berusaha mengungkap fakta
suatu kejadian, objek, aktivitas, proses dan manusia secara “apa adanya” pada waktu sekarang atau jangka waktu yang
masih memungkinkan dalam ingatan responden.15
3. Subjek dan Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah Tim Humas dan Tim Produksi di Radio Fajri FM Bogor. Sedangkan objek penelitian adalah Strategi Promosi Program Siaran Radio Fajri Fm Bogor.
4. Tempat dan Waktu
Waktu penelitian dilakukan selama tiga bulan yakni pada bulan Januari 2021 sampai Maret 2021. Tempat Penelitian beralamat di Studio Radio Fajri FM, Jalan Raya Kapten Yusuf No. 61, Gang Purnama, Desa Sukamantri, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, 16610.
5. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh berbagai data yang diperlukan dalam penelitian maka dibutuhkan teknik atau alat pengumpulan data dengan langkah-langkah yang akan dilakukan penelitian ini yaitu:
a. Observasi
Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena, dan fakta empiris yang
14 Lexy, J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012) , cet. Ke-11, 3
15 Andi Prastowo, Memahami Metode-Metode Penelitian, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011), 203
terkait dengan masalah penelitian. Dalam kegiatan observasi peneliti bisa membawa check list, rating scale, atau catatan berkala sebagai instrumen observasi. Tujuan dari observasi adalah untuk melakukan pengamatan langsung soal aktifitas di radio Fajri FM Bogor.
b. Wawancara
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti mungkin menggunakan teknik wawancara untuk mengumpulkan data. Tapi sebagai metode penelitian, maka teknik wawancara ini benar-benaar menjadi tumpuan utama bagi si peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan peneliti kepada subjek utama yaitu divisi humas dan produksi program.
c. Dokumentasi
Kualitas penelitian jug abergantung pada kualitas dokumen-dokumen yang dikaji. Semakin otentik dokumen, semakin bagus data. Semakin up-to-date, semakin bagus
hasil penelitian dan seterusnya.16 Dalam penelitian ini yang
menjadi bahan dokumentasi adalah jadwal siaran on air, media sosial radio Fajri FM, aplikasi radio Fajri FM, Website radio Fajri FM, profil radio Fajri FM, foto kondisi studio radio Fajri FM, struktur organisasi, serta data keseluruhan program on air dan off air di radio Fajri FM.
6. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data yang peneliti lakukan adalah dengan cara
16 Prasetya Irawan, “Logika dan Prosedur Peneltian”. (Jakarta: STIA-LAN Press 1999), 64- 65
mencatat hasil observasi dan wawancara serta mengidentifikasi masalah, perencanaan, yang urutannya adalah persiapan dengan membuat instrumen berupa wawancara (pertanyaan), observasi dan dokumentasi. mengecek kembali kelengkapan data instrumen, lalu pencatatan dengan mencatat hasil yang didapat dari proses observasi dan wawancara terhadap subjek penelitian. Sebagai pedoman penulisan skripsi ini peneliti menggunakan buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi” yang disusun oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Teknik Analisis Data
Setelah semua data terkumpul lengkap, lalu di analisis dengan teknik triangulasi yaitu menggabungkan hasil dari ketiga instrumen di atas yakni wawancara, observasi dan
dokumentasi kemudian dikumpulkan untuk diambil
kesimpulannya, kemudian data tersebut diolah kembali dan di revisi dengan menggunakan deskriptif analisis pendekatan
kualitatif.17
17 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2007), cet. Ke-13, 24-25.
I. Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini, diperlukan sistematika untuk memudahkan dalam memahami pembahasan. Maka, peneliti membagi menjadi lima bab, yang mana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab dengan sistematika sebagai berikut:
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bagian ini terdapat latar belakang, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan penelitian.
2. BAB II KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini memuat tentang tinjauan teoritis dan konsptual berupa landasan teori, kajian pustaka dan kerangka berpikir yang berisi strategi, promosi, radio dan program
siaran, dakwah, strategi promosi program siaran
radio,perencanaan promosi program siaran radio, dan bauran promosi.
3. BAB III GAMBARAN UMUM
Dalam bab ini memuat penjabaran umum tentang profil radio Fajri FM yang meliputi geografis, historis, visi dan misi, struktur jabatan radio Fajri FM, logo, jadwal siaran, penyiar, serta seluruh program dan kegiatan radio Fajri FM.
4. BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab ini memaparkan penyajian data dan menjelaskan hasil temuan yang berkaitan dengan promosi program siaran radio Fajri FM.
5. BAB V PEMBAHASAN
Bab ini memuat uraian yang mengaitkan latar belakang , teori dengan hasil penelitian berupa analisis bagaimana strategi promosi program siaran radio Fajri FM, bagaimana penerapan bauran promosi di Radio Fajri FM, serta menganalisis keberhasilan strategi promosi radio Fajri FM.
6. BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Pada bab terakhir dalam skripsi ini, peneliti menarik simpulan dari masalah dan hasil penelitian, implikasi, serta memberikan saran-saran yang diperlukan
19
BAB II
KAJIAN TEORITIS A. Landasan Teori
Promosi sebagai koordinasi dari semua upaya yang diinisiasi penjual untuk mengatur saluran informasi dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau mempromosikan ide. Sementara komunikasi implisit terjadi melalui berbagai elemen campuran pemasaran, sebagian besar komunikasi organisasi dengan pasar berlangsung sebagai bagian dari program promosi yang direncanakan dan dikendalikan dengan cermat. Alat dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi organisasi sering disebut sebagai campuran promosi.
Menurut George E Belch dan Michael A Belch, “the
promotional mix has included four elements: advertising, sales promotion, publicity/public relations, and personal selling. However, in this text we view direct marketing as well as interactive media as major promotional-mix elements that modern-day marketers use to communicate with their target markets”. Bauran promosi telah mencakup empat elemen: iklan,
promosi penjualan, publisitas atau hubungan masyarakat, dan penjualan pribadi. Namun, dalam teks ini kami melihat pemasaran langsung serta media interaktif sebagai elemen campuran promosi utama yang digunakan pemasar zaman modern untuk berkomunikasi dengan target pasar mereka.
(Gambar 2.1. Bauran promosi menurut Goerge E. Belch dan Michael A. Belch)
Setiap elemen bauran promosi dipandang sebagai alat komunikasi pemasaran terintegrasi yang memainkan peran khas dalam program Integrated Marketing Communications (IMC). Masing-masing dapat mengambil berbagai bentuk, dan
masing-masing memiliki keuntungan tertentu.1
B. Kajian Pustaka 1. Strategi
a) Definisi Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Strategos” (stratus yakni militer atau memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang, hal ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering
1George E. Belch dan Michael A. Belch. Advertising and Promotion:
diwarnai perang dimana jenderal dibutuhkan untuk
memimpin suatu angkatan perang.2
Sedangkan dalam pengertian lainnya, strategi diartikan sebagai kiat, cara, serta taktik utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi manejemen yang terarah pada tujuan strategi.
Manajemen strategi adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan, penerapan, dan evaluasi keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah
organisasi mencapai tujuan masa datang.3
Menurut Lawrence R. Jauch strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan serta dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.
Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang
tersedia sesuai tuntutan perubahan lingkungan.4
b) Proses Strategi
Terdapat beberapa proses strategi yaitu, identifikasi misi dan sasaran organisasi, analisa lingkungan eksternal,
2 Handrawan Supratikno, Advanced Strategic management; Back
to Basic Approach, (jakarta: PT. Gravindo Utama, 2003), 19
3 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik; Pengantar Proses
Berpikir Strategik, (Binarupa Aksara, 1996), 15
4 Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,1992), cet.ke-4, 32
identifikasi peluang dan ancaman, analisa lingkungan internal/sumber daya organisasi, identifikasi kelemahan dan kekuatan, merumuskan strategi, melaksanakan strategi, evaluasi strategi.
Proses tersebut berjalan secara bertahap, dan ketika sudah memasuki tahap akhir, hasil evaluasi strategi tersebut dijadikan sebagai umpan balik untuk perumusan strategi berikutnya. Keberhasilan strategi yang diterapkan sangat
bergantung pada proses strategi yang dijalankan.
Keberhasilan strategi yang diterapkan dalam mencapai tujuan akan diketahui setelah proses evaluasi strategi selesai dilakukan. Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan,
padahal seluruh proses strategi telah dilaksanakan,
disebabkan oleh analisa lingkungan yang keliru atau perumusan strategi yang tidak tepat dan bisa juga disebabkan oleh pelaksanaan strategi yang tidak konsisten. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa seluruh proses strategi berjalan dengan baik, analisa lingkungan dan perumusan strategi yang tepat, serta pelaksanaan strategi yang konsisten dengan rencana atau kebijakan strategis yang telah ditetapkan
sebelumnya.5
2. Promosi
a) Definsi Promosi
Promosi adalah upaya yang dilakukan perusahaan dalam memperkenalkan atau memberi informasi pada masyarakat
5 Efri Novianto, “Manajemen Strategis”. (Yogyakarta:CV. Budi Utama,2019), 14-16
maupun pelanggannya. Promosi dilihat sebagai arus informasi satu arah atau kegiatan dalam membujuk pelanggan agar pelanggan mau melakukan pembelian dan proses transaksi. Proses ini dinilai penting, karena promosi dapat memberikan informasi yang dapat langsung dipahami oleh pembeli dan berakhir pada proses pembelian.
Menurut Stanton (2011), Pemasaran sebagai keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan maupun usaha yang memiliki tujuan untuk merencanakan menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli, baik pembeli yang ada, maupun pembeli yang potensial. Sedangkan menurut Suryadi (2011), Promosi adalah serangkaian kegiatan untuk mengkomunikasikan dan menyakinkan orang tentang produk tersebut dan mengikat pikiran dan pasarannya dalam suatu wujud loyalitas pada produk. Adapun menurut Swastha dan Irawan (2012), suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan promosi ada baiknya mengetahui apa yang menjadi tujuan
diadakannya promosi tersebut.6
Michael Ray mendefinisikan promosi sebagai: “the
coordination of all seller-iniated efforts to set up channels of information and persuasion to sell goods and service or promote an idea.” (koordinasi dari seluruh upaya yang
dimulai pihak penjual untuk membangun berbagai saluran
6 Jasmani, “Pengaruh Promosi dan Pengembangan Produk Terhadap Peningkatan Hasil Penjualan.” Jurnal Semarak,Vol. 1,No.3,Oktober 2018. 144-145
dan persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan). Walaupun komunikasi antara perusahaan dan konsumen secara implisit berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix, namun sebagian besar komunikasi perusahaan berlangsung sebagai bagian dari suatu program promosi yang diawasi dan direncanakan dengan hati-hati. Instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau promotion mix.
Pada 1980-an, berbagai perusahaan di negara-negara maju, khususnya Amerika Serikat, mulai menyadari perlunya upaya untuk mengintegrasikan seluruh instrumen promosi yang dimiliki untuk meningkatkan penjual. Perusahaan-perusahaan mulai bergerak menuju proses yang disebut dengan komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated
Marketing Communications (IMC), yang mencangkup upaya
koordinasi dari berbagai elemen promosi dan kegiatan
pemasaran lainnya. Masing-maisng elemen dapat
menggunakan berbagai macam bentuk dan masing-masing
memiliki keunggulan dan kekurangan.7
b) Dasar Promosi
Promosi dapat dilakukan dengan didasari pada tujuan-tujuan berikut ini:
1) Modifikasi
7 Morissan, Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), 16-17
Tingkah laku orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, diantaranya; mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan
pertolongan atau instruksi, memberikan informasi,
mengemukakan ide dan pendapat. Sedangkan promosi, di segi lain berusaha mengubah tingkah laku dan pendapat. Penjual selalu menciptakan kesan baik tentang dirinya atau mendorong pembelian barang dan jasa perusahaan. 2) Memberitahu Kegiatan
Promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada tahap-tahap awal di dalam siklus kehidupan produk. Kiranya hal ini merupakan masalah penting untuk meningkatkan permintaan primer. Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan apa faedahnya. Promosi yang bersifat informatif.
3) Membujuk Promosi
Bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang
disenangi oleh sebagian masyarakat. Namun
kenyataannya sekarang ini justru yang banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif. Promosi seperti ini diarahkan untuk mendorong pembelian. Sering perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberi
pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini akan jadi domina, jika produk yang bersangkutan mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus kehidupannya.
4) Mengingatkan Promosi
Bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merk produk di hati masyarakat dan dilakukan selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk. Ini berarti juga, perusahaan berusaha
untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.8
c) Tujuan Promosi Radio
1) Menjaga Perhatian
2) Menjaga rasa ketertarikan 3) Membangkitkan minat 4) Mendapat aksi
3. Radio dan Program Siaran a) Radio
Masduki menulis dalam buku Julian Newby “Inside
Broadcasting” disebutkan bahwa radio is the birth of broadcasting (radio adalah anak pertama dunia penyiaran).9
Radio adalah keseluruhan sistem gelombang suara yang dipancarkan dari stasiun dan kemudian dapat diterima oleh
8 Ramsiah Tasruddin, Strategi Promosi Periklanan Yang Efektif. Jurnal Al-Khitabah, Vol. II, No. 1, Desember 2015. 109-110
9 Abdul Pirol, Komunikasi dan Dakwah Islam.(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018), 120
berbagai pesawat penerima baik di rumah, di mobil, dan
dimanapun.10
Radio sebagai media komunikasi dimanfaatkan untuk mengirim pesan jarak jauh kepada sekelompok orang yang mendengarkan melalui pemancar radio. Tanpa pemancar, pengiriman gelombang suara itu tidak dapat dilakukan. Radio juga dianggap sebuah perkembangan teknologi, yang memungkinkan suara disiarkan secara serempak melalui gelombang radio di udara.
Dalam pendapat lain, dikatakan bahwa radio adalah suara yang merupakan modal utama terpaan radio kepada khalayak,
dan stimulasi yang dikoneksikan kepadanya kepada
khalayak.11 Jadi dapat disimpulkan bahwa radio adalah media
komunikasi massa yang dapat mengirimkan suara atau bunyi melalui siaran gelombang atau frekuensi yang bisa dinikmati
melalui indera pendengaran.12
Radio awalnya cenderung diremehkan dan perhatian penemuan radio hanya terpusat sebagai alat teknologi transmisi. Radio lebih banyak digunakan oleh militer dan pemerintahan untuk memenuhi kebutuhan penyampaian informasi atau berita-berita. Seiring berjalannya waktu, radio mengalami perkembangan sehingga diakui sebagai media
10 Antonius Darmanto, Teknik Penulisan Naskah Acara Siaran Radio, (Yogyakarta: Atmajaya, 1998), cet. Ke-2, 69
11 Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, (Yogyakarta: PT LkiS, 2005), 16
12 Hidajanto Jamal dan Andi Fachruddin, Dasar-Dasar Penyiaran:
Sejarah, Organisasi, Operasional, dan Regulasi, (Jakarta: Kencana, 2011), cet.
penyampaian pesan dan berkembang lagi menjadi media hiburan, pendidikan, dan lainnya. Ada beberapa faktor efektivitas radio siaran, disebabkan daya kekuatan yang dimilikinya, yaitu:
1) Daya langsung, setiap informasi atau berita yang disampaikan, dapat langsung disiarkan dan didengar oleh pendengar. Bahkan suatu peristiwa dapat diikuti oleh pendengar pada saat peristiwa berlangsung. 2) Daya tembus, maksudnya dalah siaran radio tidak
mengenal jarak dan rintangan. Selain waktu, jarakpun tidak menjadi masalah.
3) Daya tarik, faktor ini yang menjadikan radio tetap hidup karena terdapat tiga unsur yang melekat didalamnya, yaitu; musik, kata-kata, dan efek suara. Ada beberapa sifat pendengar radio siaran yang turut menentukan gaya bahasa, yaitu: heterogen, pribadi, aktif, dan selektif. Gaya siaran dalam sebuah radio adalah makanan bagi indera pendengaran atau telinga kita, sehingga berbagai siaran yang dikemasnya perlu disesuaikan dengan hal-hal yang dapat dipahami oleh indera telinga.13
b) Karakteristik radio
Radio mempunyai karakteristik yang berbeda dengan media massa lainnya. Dibandingkan dengan media massa yang lain, media radio memiliki karakteristik sebagai berikut.
13 Nur Akhmad. “Radio Sebagai Sarana Media Massa Elektronik”. Jurnal STAIN Kudus Vol.3 No.2, Desember 2013. 240-241
1) Auditori. Radio adalah “suara” untuk didengar, karenanya isinya isi siaranya bersifat “sepintas” dan tidak dapat diulang.
2) Transmisi. Proses penyebarluasannya atau
disampaikan kepada pendengar melalui pemancaran. 3) Mengandung gangguan. Seperti timbul-tenggelam
(fading) dan gangguan teknis.
4) Theatre of mind. Radio mencipta gambar dalam imajinasi pendengar dengan kekuatan kata dan suara. Siaran radio merupakan seni memainkan imajinasi pendengar melalui kata dan suara. Pendengar hanya bisa membayangkan dalam imajinasinya apa yang
dikemukakan penyiar, bahkan tentang sosok
penyiarnya sendiri.
5) Identik dengan musik. Radio adalah sarana hiburan termurah dan tercepat sehingga menjadi media utama untuk mendengarkan musik.
c) Keunggulan Radio
1) Cepat dan langsung. Sarana cepat dibandingkan Koran ataupun TV, dalam menyampaikan informasi kepada publik tanpa melalui proses yang rumit dan butuh waktu banyak seperti siaran TV atau sajian media cetak. Hanya dengan melalui telepon, reporter radio dapat secara langsung menyampaikan berita atau melaporkan peristiwa yang ada dilapangan.
2) Akrab. Radio adalah alat yang akrab dengan pemiliknya.
3) Dekat. Suara penyiar hadir di rumah atau di dekat pendengar.Pembicaraanya langsung menyentuh aspek pribadi (interpersonal communications).
4) Hangat. Paduan kata-kata, musik, dan efek suara dalam siaran radio mampu mempengaruhi emosi pendengar. Pendengar akan bereaksi atas kehangatan suara penyiar dan sering kali berfikir bahwa penyiar adalah seorang teman bagi mereka.
5) Sederhana. Tidak rumit, tidak banyak pernik, bagi pengelola maupun pendengar.
6) Tanpa batas. Siaran radio menembus batas-batas geografis, demografis, Sara (suku, agama, ras, antargolongan), dan kelas sosial.
7) Murah. Dibandingkan dengan berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, pesawat radio relatif jauh lebih murah.
8) Fleksibel. Siaran radio bisa dinikmati sambil
mengerjakan hal lain atau tanpa mengganggu aktivitas yang lain, seperti memasak, mengemudi, dan
membaca Koran.14
d) Kelemahan Radio
1) Selintas. Siaran radio cepat hilang dan mudah dilupakan. Pendengar tidak bisa mengulang apa yang diucapkan sang penyiar radio semudah membalikkan kertas majalah atau koran.
14 Morisan, Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Prenada Media Group, 2015), 194-196
2) Batasan waktu. Waktu siaran radio terbatas, umumnya mulai pukul 05.00-24.00, maksimal 20 jam bila memungkinkan.
3) Beralur linier. Program siaran disajikan berdasarkan urutan yang sudah ada. Tidak seperti koran atau majalah, pembaca bisa langsung ke halaman tengah atau terakhir sesuai yang diinginkan.
4) Mengandung gangguan. Saat mendengarkan program radio, pendengar terkadnag mengalami ganggguan secara teknis. Misalnya, suara yang timbul tenggelam atau tidak jelas.
5) Merujuk pada kekurangan dan kelebihan radio, radio tetap harus dikelola denganbaik agar pendengarnya
bisa mendapatkan apa yang diinginkan dan
dibutuhkan, kebutuhan tersebut bisa berupa informasi
ataupun hiburan.15
e) Jenis-jenis Stasiun Radio
1) Radio anak muda, radio yang program acaranya menggambarkan “dunia anak muda”, seperti musik, film, gaya hidup,pergaulan dan dunia sekolah.
2) Radio dewasa, program acara yang disajikan layak dikonsumsi orang-orang dewasa. Lagu yang diputar sekitar lagu tahun 60-90 an. Program acara juga seputar ekonomi, sosial, politik, keluarga, suami istri dsb.
15 Fatmawati Ningrum. Sukses menjadi Penyiar, Script Writter dan
3) Radio religi, merupakan radio yang program acaranya seratus persen sarat akan nilai-nilai Islam, mulai dari acara dialog Islam dengan para tokoh agama, terjemahan dan penjelasan Al-Quran dan
hadist-hadist, belajar membacaAl-Quran dsb. Untuk
musiknya memutarkan lagu religi atau nasyid.
4) Radio berita, 80 persen konten acaranya adalah berita. 5) Radio dangdut, banyak stasiun radio yang memilih format khusus musik dangdut. Mungkin karena jenis musik ini mudah di terima masyarakat Indonesia. 6) Radio bernuansa daerah, ciri radio ini adalah
memutarkan lagu-lagu daerah dan penyiarnya
menggunakan bahasa daerah. Kebanyakan masyarakat Indonesia masih lekat dengan budayanya. Lalu ini lah yang dimanfaatkan stasiun radio untuk mencari
banyak pendengar.16
f) Radio Dakwah
Munculnya radio dakwah paling tidak menunjukan munculnya agama dalam ruang publik. Agama muncul di ruang publik: ajaran agama diajarkan, disiarkan, dan didiskusikan di berbagai media elektronik, termasuk radio. Program siaran dakwah adalah acara radio yang materi siarannya tentang dakwah. Stasiun-stasiun radio di Indonesia
16 Fatmasari Ningrum, Sukses Menjadi Penyiar, Scriptwritter, dan
umumnya memiliki program siaran dakwah berupa ceramah
dan atau dialog (talkshow).17
Salah satu contoh radio dakwah adalah radio Fajri FM yang terletak di Bogor. Radio Fajri FM adalah radio yang telah didirikan sejak tahun 2000 di Cimanglid, Bogor dengan frekuensi 99,3 FM. Radio Fajri FM dengan mottonya “Suara Kebangkitan Islam” selalu mencoba menyajikn informasi serta kajian agama Islam yang bersumber pada dalil yang benar, mencerdaskan, dan memahamkan ummat, serta
memberikan informasi edukatif pada masyarakat.18 Selain
radio Fajri FM, terdapat pula radio dakwah yang terletak di Bogor yaitu radio Rodja Lesmana. Radio Rodja Lesmana berdiri pada tahun 2005 di Cileungsi, Bogor. Sebagai radio dakwah, Rodja menerapkan aturan ketat dalam siarannya. Konten siaran hanya boleh berisi kajian agama Islam, murotal Quran, dan pembacaan hadist. Pengelola melarang keras pemutaran lagu dan bunyi musik. Mereka meyakini musik
haram dalam Islam, mengudara selama 24 jam.19 Pada bulan
Februari 2020, radio Rodja mengganti frekuensi dari 756 AM
menjadi 100,1 FM. 20Selanjutnya adalah radio Wadi FM yang
berdiri pada tahun 2007 di Ciawi, Bogor. Wadi FM
17 Din Wahid dan Jamhari Makruf. Suara Salafisme: Radio Dakwah di Indonesia. (Jakarta: Kencana, 2017), 4
18 Radio Fajri FM, “Tentang Radio Fajri FM” diakses dari
https://fajrifm.com/tentang-radio-fajri/ , pada tanggal 20 Maret 2021 pukul
15.16
19 Tirto.id, “ Dakwah Salafi via Radio Rodja” diakses dari
https://tirto.id/dakwah-salafi-via-radio-rodja-ckLk pada tanggal 20 Maret 2021
pukul 15.28
20 RadioRodja.com, “Profil Radio Rodja FM” diakses dari
merupakan radio dakwah Islam yang berasaskan Ahlussunnah
wal Jamaah sebagai bentengnya dengan frekuensi 99,7 FM.
Radio Wadi FM pilihan bagi pencari kebenaran yang mau mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik, mengudara selama 20 jam
perhari.21
g) Program Siaran Radio
Program siaran radio adalah rangkaian acara siaran radio yang diterima dan didengar audien sebagai suatu hasil aktivitas perencanaan dan kegiatan produksi (Howard dan Kievman,1998:23).
Dalam konteks penyiaran, strategi adalah bentuk perencanaan dan pelangsungan dari penyelenggaraan siaran secara holistic yang mencakup makna penjadwalan dan penayangan acara dari suatu stasiun radio.Dalam hal ini, strategi program siaran radio dituangkan dalam programa siaran sebuah stasiun. Sedangkan taktik adalah metode, cara, serta rekayasa yang digunakan untuk merealisasikan target pencapaian yang direncanakan dalam strategi itu. Wujud nyata dari taktik adalah program-program yang mengisi setiap jam siar radio.
Secara garis besar Dominick (1996) mengemukakan 2 tipe programan radio, yaitu: Music programming dan news
programming atau talk programming. Music programming
menonjokan program music pada siarannya. Sementara itu
21 Wadifm.com, “Profil Radio Wadi FM” diakses dari
News Programming mengedepankan berita-berita atau
berbagai dialog yang membahas topik-topik tertentu, berdasarkan sumber program tersebut.
Pada dasarnya setiap mata acara yang disajikan harus melalui proses perencanaan yang matang, apakah materi itu diperoleh dari produksi sendiri atau dibeli dari rumah
produksi. Organisasi perencanaan siaran memiliki
perencanaan utama yang dijabarkan menjadi perencanaan masing- masing unit kerja.Perencanaan unit kerja tidak boleh menyimpang dari perencanaan utama, karena perencanaan utama disusun berdasarkan tujuan yang hendak dicapai.
Menyusun perencanaan jangka pendek yang berorientasi
pada perencanaan jangka menengah dan panjang.
Perencanaan ini dilandasi situasi dan kondisi sata ini dan situasi dan kondisi masa datang yang diinginkan.Perbedaan yang ada antara situasi dan kondisi masa kini dengan situasi dan kondisi yang ingin dicapai, adalah merupakan bidang
kerja yang harus direncanakan dan dikerjakan.22
4. Dakwah
a) Pengertian Dakwah
Dari segi bahasa, dakwah berarti panggilan, seruan atau ajakan. Bentuk perkataan tersebut dalam bahasa arab disebut mashdar, sedangkan bentuk kata kerjanya berarti memanggil, menyeru atau mengajak. Orang yang berdakwah biasa disebut
22 Liliyana, “Strategi Program Siaran Radio Dangdut di Jakarta”.
dengan Da’i dan orangyang menerima dakwah atau orang yang didakwahi disebut dengan Mad’u. Dalam pengertisn istilah dakwah diartikaan sebagai berikut:
1) Prof. Toha Yahya Oemar menyatakan bahwa dakwah Islam sebagai upaya mengajak umat dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan di dunia dan akhirat.
2) Syaikh Ali Makhfudz, dalam kitabnya Hidayatul
Mursyidin memberikan definisi dakwah sebagai berikut: dakwah Islam yaitu mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan mengikuti petunjuk (hidayah), menyeru
mereka berbuat kebaikan dan mencegah dari
kemungkaran agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.
3) Hamzah Ya’kub mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak umat dengan hikmah untuk mengikuti petunjuk
Allah.23
Dapat dipahami dakwah pada dasarnya mengajak; yakni menyadarkan, mengarahkan dan membimbing manuasia agar berbuat sesuai tuntutan ajaran Islam tanpa ada paksaan. Dakwah merupakan suatu aktivitas mengajak kepada orang lain dalam bentuk lisan, tulisan maupun tingkah laku untuk mengamalkan ajaran Islam, yang dilakukan secara sadar dengan menggunakan berbagai metode sebagai upaya
23 Wahidin Saputra, Pengantar Ilmu Dakwah. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), 1-2
mengubah manusia sehingga dapat meraih kebahagiaan hidup
di dunia dan di akhirat.24
b) Metode Dakwah
Menurut Hamka, terdapat tiga macam cara atau metode: 1) Hikmah (Kebijaksanaan). Hikmah menurut bahasa
adalah menempatkan sesuatu pada tempatnya.
Menurut Hamka, dakwah dengan hikmah yaitu dengan cara bijaksana, akal budi yang mulia, dada yang lapang dan hati yang bersih menarik perhatian orang kepada agama, atau kepada kepercayaan terhadap Tuhan.
2) Al-Mau’izhatul Hasanah. Mau’izhah artinya adalah nasihat, adapun secara istilah adalah nasihat yang efisien dan dakwah yang memuaskan, sehingga pendengar merasa bahwa apa yang disampaikan da’i itu merupakan sesuatu yang dibutuhkannya dan bermanfaat baginya. Menurut Hamka, Mau’izhah Hasanah artinya pengajaran yang baik, atau pesan-pesan yang baik yang disampaikan kepada nasihat. Menurutnya termasuk kategori mau’izhah hasanah adalah pendidikan ayah bunda dalam rumah tangga kepada anak-anaknya, sehingga menjadi kehidupan mereka pula, pendidikan dan pengajaran dalam perguruan-perguruan.
24 Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah. ( Jakarta; Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), 3
3) Jadilhum billati hiya ahsan (bantahlah mereka dengan cara yang baik) maksudnya adalah diskusi atau bukti-bukti yang mematahkan alasan atau dalih mitra diskusi dan menjadikannya tidak dapat bertahan, baik yang dipaparkan itu diterima oleh semua orang
maupun hanya oleh mitra bicara.25
c) Dakwah Melalui Media Elektronik
1) Media Audio
Yang termasuk dalam media audio adalah radio. Radio merupakan alat yang cukup memberikan daya penetrasi. Ia dapat menembus ke pelosok-pelosok yang tidak bisa dicapai oleh media cetak. Ia tidak mengenal batas-batas teritorial suatu Negara. Ia juga dapat
memberikan hiburan, penerangan, dan pendidikan.
Berkaitan dengan dakwah, diharapkan umat Islam mampu memanfaatkan radio sebagai medium dalam berdakwah, yang intinya mengajak kepada kebaikan dan memberantas kemunkaran.
Ada tiga unsur yang dimiliki radio sebagai daya tarik: muik, kata-kata dan efek suara. Siaran radio dapat dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya, mengerti, serta tergerak hatinya untuk melakukan aktivitas yang diinginkan penyiar. Siaran radio sangat erat kaitannya dengan indera pendengaran, sehingga berbagai siaran yang dikemasnya perlu disesuaikan dengan hal-hal
25 Ismatullah, “Metode Dakwah dalam Al-Quran”. Jurnal Lentera, Vol. IXX, No.2, Desember 2015. 165-166
yang dapat dipahami oleh indera telinga. Karena itu, apa yang disajikan untuk dibaca, belum tentu sesuai untuk didengarkan.
2) Media Audio Visual
Yang termasuk dalam media audio visual adalah televisi, film, dan internet. Ketiga media ini tidak kalah pentingnya jika dibandingkan dengan radio. Lebih-lebih televisi, meskipun daya penetrasinya tidak seperti radio, namun ia mampu menembus tembok-tembok rumah justru dengan gambar dan suara. Apalagi dengan ditemukannya sistem satelit relay, maka televisi mampu memindahkan gambar dari suatu benua ke benua lain di permukaan bumi ini.
Sudah saatnya bagi para Da’i mengambil peran sebagai penentu program-program dakwah, bukan hanya menjadi bagian dari yang dibatasi ruang gerak dakwahnya. Ini artinya, bahwa Da’i tidak cukup berceramah di televisi, namun ia juga harus menguasai teknologi informasi. Jika
manager di berbagai media swasta dapat ditempati para da’i,
maka program-program strategis yang bernuansa religi-keislaman bisa diwujudkan.
Sedangkan media film, walaupun sekarang kondisinya tidak seperti tahun 80-an, namun munculnya film-film religi seperti Ayat-Ayat Cinta dan lainnya menjadi momentum bahwa film bisa dijadikan media dakwah ynag efektif.
Terbukti, film-film ini mendapat respon positif dari berbagai
kalangan masyarakat muslim26
5. Promosi Program Siaran a) Promosi Program
Promosi program dan media penyiaran adalah kegiatan untuk mempertahankan audien dan menarik audien baru serta mengundang pemasang iklan. Melalui promosi, media penyiaran mencoba untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia.
Promosi menjadi kegiatan yang sangat penting sehingga banyak media penyiaran yang membentuk bagian yang khusus menangani tugas ini, yaitu bagian promosi ynag dipimpin oleh seorang manajer promosi. Besar kecilnya bagian promosi sangat tergantung pada sejumlah faktor, antara lain luas pasar (market size) yang hendak digarap dan
tingkat persainganyang ada saat itu.27
Instrumen dasar yang digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan disebut dengan bauran promosi atau
promotional mix. Secara tradisional, bauran promosi
mencangkup empat elemen yaitu: iklan(advertising), promosi penjualan (sales promotion), publikasi/humas dan personal
selling. Namun George dan Michael Belch menambahkan dua
26 Rubiyanah dan Ade Masturi, Pengantar Ilmu Dakwah. ( Jakarta; Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), 103-108
27 Morrisan, Manajemen Media Penyiaran; Strategi Mengelola Radio